sejarah konseling keluarga
TRANSCRIPT
SEJARAH KONSELING KELUARGA
MAKALAH
Disusun oleh :
Endang Fatmawati
09034020011
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
2011
SEJARAH KONSELING KELUARGA
A. PENDAHULUAN
Pusat dari sistem interpersonal dalam tiap kehidupan seseorang adalah
keluarga. Keluarga merupakan satuan terkecil di dalam masyarakat tetapi
menempati kedudukan yang primer dan fundamental. Faktor keluarga sangatlah
penting karena merupakan lingkungan pertama bagi seorang anak, yang memiliki
peranan di dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadinya.
Di dalam keluarga seringkali terjadi permasalahan yang muncul baik dari luar
maupun dari dalam keluarga itu sendiri. Dalam keluarga, laki-laki dan perempuan
dibesarkan dengan perbedaan harapan, peranan, pengalaman, tujuan, dan
kesempatan. Perbedaan jenis kelamin ini, kelak mempengaruhi interaksi suami
dan istri. Banyaknya perempuan yang memasuki dunia kerja mempengaruhi
tradisi peran laki-laki. Kesukuan dan pertimbangan sosio-ekonomi juga
mempengaruhi gaya hidup keluarga. Terlebih dahulu, hal yang harus diperhatikan
adalah membantu menentukan bagaimana keluarga itu membentuk nila-nilai,
menentukan pola-pola perilaku, dan menentukan cara mengekspresikan emosi.
Konseling keluarga (family counseling) didefinisikan sebagai suatu proses
interaktif yang berupaya membantu keluarga memperoleh keseimbangan
homeostasis, sehingga setiap anggota keluarga dapat merasa nyaman
(comfortable). Konseling keluarga mengupayakan pemberian bantuan kepada para
individu sebagai pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mampu
menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara
produktif, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga, serta
berperan atau berpartisipasi aktif dalam mencapai keluarga yang bahagia.
Sejarah perkembangan konseling keluarga di dunia berasal dari daratan Eropa
dan Amerika, yaitu pada permulaan abad 20. Semakin berkembangnya jaman
menimbulkan berbagai macam perbedaan pandangan tentang konseling keluarga,
salah satunya Amerika menggunakan aliran yang berorientasi teoritis, dengan
menganut aliran psikologi. Sedangkan Eropa hanya berasal dari praktisi yang
memikirkan aspek teoritisnya, terutama yang berasal dari dokter kandungan.
1
B. PEMBAHASAN
1 . Sejarah Perkembangan Konseling Keluarga
Sejarah perkembangan konseling keluarga di dunia berasal dari Eropa dan
Amerika Serikat. Terdapat perbedaan antara aliran Eropa dengan aliran Amerika
Serikat, yaitu aliran Amerika Serikat lebih berorientasi teoritis (menganut aliran
psikologi) sedangkan aliran Eropa berawal dari praktisi (terutama dokter
kandungan) tanpa memikirkan aspek teoritisnya.
Beberapa perbedaan nyata antara aliran Eropa dengan aliran Amerika
Serikat antara lain:
a . Minat pakar
Pakar Eropa adalah praktisi kedokteran, terutama dokter kandungan. Sering
sepasang suami istri mengeluh masalah hubungan mereka yang kurang bahagia.
Akhirnya para dokter berminat untuk memberikan saran dan nasihat perkawinan
dan kehidupan keluarga. Lama-kelamaan dokter kandungan membentuk ikatan
untuk mengatasi persoalan keluarga.
Pakar Amerika Serikat berasal dari para ahli psikologi, sosiologi, dan
antropologi. Karena itu mereka banyak menggali dan menyusun teori tentang
sistem keluarga. Mereka berpendapat bahwa masalah anggota keluarga sebaiknya
dipecahkan dalam sistem keluarga.
b . Masalah pasien
Pasien di Eropa lebih banyak pasangan suami istri yang bermasalah dalam
hal-hal seksual, sedangkan di Amerika Serikat masalah keluarga adalah
gabungan/kompleks, yaitu masalah suami istri (marriage counseling) dan masalah
keluarga (family counseling).
c . Dukungan masyarakat terhadap konseling keluarga
Dukungan masyarakat terhadap konsling keluarga lebih luas di Amerika
daripada di Eropa. Namun, Eropa adalah tempat belajar orang-orang Amerika
tentang family counseling. Masyarakat Eropa yang lebih terikat padda gereja dan
agak tertutup sangat berpengaruh terhadap perkembangan family counseling.
Sedangkan masyarakat Amerika adalah sekuler dan bebas menentukan pilihan-
pilihan. Hal ini juga berpengaruh terhadap pesatnya perkembangan ilmu-ilmu
2
sosial yang nantinya menyumbang amat besar terhadap kemajuan teori-teori
family counseling.
Perkembangan konseling keluarga di Eropa diawali dengan didirikannya
klinik pertama oleh Magnus Hirschfeld untuk memberikan informasi dan nasihat
tentang seks. Sekitar tahun 1932 di Jerman dan Austria terdapat beratus-ratus
pusat konsleing perkawinan dan keluarga (marriage and family counseling). Pada
saat itu, masyarakat telah menerima anggapan bahwa masalah-masalah
perkawinan dan keluarga hendaknya dibantu oleh tenaga-tenaga profesional yang
telah dilatih dalam menangani masalah-masalah tersebut.
Mengikuti penemuan konseling keluarga (family counseling) tahun 50-an
dan operasionalnya tahun 60-an, gerakan konseling keluarga telah tumbuh dalam
model yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pertumbuhan itu tampak pada hal-hal berikut, yaitu:
a . Rentang masalah
Pada awalnya, konseling keluarga bergeerak sebagai studi dan menangani
kasus-kasus schizophrenia dan kenakalan remaja. Selain itu, juga dikembangkan
teori tentang interaksi keluarga dengan segala permasalahannya serta cara dalam
menangani masalah psikotik.
Pada perkembangan selanjutnya cenderung berpusat pada masalah
keluarga seperti masalah narkotika, kenakalan, sakit tubuh, gangguan emosional,
masalah penyesuaian perkawinan, dan hubungan anak dengan orang tua.
b . Para pakar atau praktisi
Mayoritas praktisi berasal dari psikiater dan ahli kesehatan mental
(Hansen:1982). Terdapat tiga organisasi besar yang mewadahi para profesional
tersebut, antara lain:
1) AAMFT (American Association for Marital and Family Therapy)
AAMFT merupakan organisasi terbesar dengan 25% terapis yang bergabung
di dalamnya.
3
2) MFTNCF (The Marital and Family Therapy Section of National Council on
Family Relation)
MFTNCF merupakan organisasi tertua yang mengutamakan kualitas
kehidupan keluarga. Reorganisasi hal-hal di dalamnya berdasarkan minat tentang
konseling perkawinan.
3) AFTA (American Family Therapy Association)
AFTA merupakan organisasi termuda dan terkecil. Didirikan oleh kelompok
family process pada tahun 1977.
c . Publikasi ilmiah
Pada tahun 1958, Nathan Ackerman menerbitkan buku pertama yang berjudul
“The Psychodynamics of Family Life”. Buku ini berisi tentang diagnosis dan
treatment mengenai hubungan keluarga. Don Jack juga bergabung dengan
Ackerman dalam menemukan “Family Process” yang merupakan jurnal tentang
teori keluarga dan terapinya.
d . Training para anggota
Pada tahun 1955, latihan famili training baru di lima lokasi di seluruh
Amerika Serikat. Pada tahun 1980 menjadi 175 pusat latihan di Amerika Serikat,
Eropa, Kanada, Meksiko, dan australia.
2 . Klasifikasi Konseling Keluarga
Dalam proses perkembangan konseling keluarga, terdapat dua dimensi
orientasi, yaitu :
a. Orientasi Praktis
Orientasi praktis lebih menekankan bahwa kebenaran tentang perilaku
tertentu diperoleh dari pelaksanaan proses konseling di lapangan.menurut Halley
(1962) ada beberapa aliran yang berorientasi praktis, antara lain:
1) The Dignified School of Family Therapy
Aliran ini menghargai martabat manusia, artinya konselor menimbang secara
adil dengan memperhatikan sumber konflik dalam keluarga, misalnya dengan
mendengarkan keluhan secara langsung dan mengadakan perundingan dengan
anggota keluarga.
4
2) The Dynamic Psychodynamic School of Family Diagnosis
Aliran ini menekankan kepada fungsi diagnostik terhadap anggota keluarga,
dan konselor berperan aktif dalam menemukan perbedaan-perbedaan di antara
anggota keluarga.
3) Chuck It and Run
Aliran ini merangsang konflik antar anggota keluarga, kemudian setelah
konflik muncul maka konselor mengamati cara-cara mereka dalam menyelesaikan
konflik dengan cara merekam atau mengamati melalui kaca tembus sebelah.
4) Great Mother School
Aliran ini menekankan pada penerimaan individu dan sikap para anggota
keluarga, dan mengusahakan terciptanya hubungan yang saling mempercayai
antar anggota keluarga.
5) Eyebows School
Aliran ini mempercayai kepedulian terhadap subjektivitas anggota keluarga
untuk kemudian ditafsirkan kepada kenyataan keluarga.
6) Brotherly Love School
Aliran ini menekankan pada kunjungan terapis ke rumah klien.
7) Total Push in The Tall Country
Aliran ini memberikan beberapa tugas kepada anggota keluarga.
8) Hospitalized The Whole Damn Maelstrom
Aliran ini menjelaskan eksperimen melalui hospitalisasi seluruh anggota
keluarga yang salah satu anggotanya mengalami schizophrenia.
b. Gaya Kepribadian Konselor Berorientasi Praktis
Gaya kepribadian konselor berorientasi praktis ada 2 macam, antara lain:
1) Gaya Konduktor
Ciri-cirinya yaitu:
Berkepribadian kuat;
Giat dan dapat menguasai audience;
Suka mengkritik;
5
Memiliki nilai-nilai dan tujuan yang dijelaskan dan menghendaki anggota
keluarga untuk mengadopsinya;
Kadang-kadang suka mengkritik dengan sadis, manipulatif, pamer, dan tidak
sensitif;
Konselor cenderung fokus terhadap segi senior dalam hierarkhi keluarga.
2) Gaya Reaktor
Ciri-cirinya antara lain:
Menggunakan taktik secara dinamika kelompok di keluarga;
Konselor dengan taktiknya menggunakan sindiran yang biasanya dikutip dari
tulisan-tulisan di surat kabar tentang bahaya anggota keluarga yang
berantakan;
Konselor memiliki tujuan dan nilai-nilai, namun tidak dipaksakan kepada
keluarga dan hanya bersifat agenda rahasia konseling.
c. Orientasi Teoritis
Pada tahun 1970-an banyak pakar yang berorientasi teoritis ingin
menyamakan asumsi teoritisnya dari semua praktik lapangan konseling keluarga.
Pada periode 60-an kaum praktisi berjuang untuk menemukan teori yang sesuai
dengan praktiknya. Dengan kata lain, mereka mencari landasan teoritis yang
cocok dengan praktik mereka. Cara yang ditempuh adalah dengan mengadakan
penelitian. Pada tahun 1970 muncul kelompok bagi peningkatan psikiatri (the
group for psychiatry/GAP) .
Dari penelitian itu GAP memperoleh data sabagai berikut:
1. Konselor sangat dipengaruhi oleh prakteknya;
2. Belief dan action mewarnai praktek;
3. Praktisi dipengaruhi oleh tokoh-tokoh yang kuat;
4. Praktisi dipengaruhi oleh kondisi geografisnya masing-masing;
Kerangka teori yang mereka ikuti dalam konseling keluarga adalah enam
aliran, yaitu psychodynamic, behavioral, learning, small group, family system
theory, dan existensial. Dari enam teori itu ada dua yang berkuasa, yaitu pertama,
psychodynamic dengan fokus pada kepercayaan tentang dinamika kepribadian
6
anggota keluarga. ; kedua, teori sistem dalam keluarga (family system theory)
dengan fokus analisisnya pada dinamika hubungan interpersonal dari anggota
keluarga secara sistematik.
Analyst (psikodinamika) dinamakan teori A sedangkan teori sistem dalam
keluarga dinamakan teori Z.
Berikut ini lukisan rentangan posisi kedua kelompok konselor dalam bentuk
sisi dikhotomus, sehingga ditengah rentangan itu berdiri konselor elektik dengan
kode M.
A M Z
- Psikodinamika - Eklektik - Teori sistem keluarga
- Diagnosis - Validitas yang sama - fokus terhadap seluruh
terhadap A dan Z sistem keluarga dalam
perubahan dan patologi
- Pengumpulan info masing- - Menggunakan - Masalah dipandang
Masing anggota keluarga gabungan A+Z atau sebagai gejala sosial
masing-masing interpersonal dari
dalam treatment anggota keluarga yang
maladaptif
Berdasarkan pengamatan GAP tentang posisi ketiga kelompok konselor
tersebut, maka terdapat tujuh dimensi praktik terapeutik dalam konseling
keluarga, yaitu:
1. Konselor memandang konseling keluarga sebagai metode atau konsep
2. Pasien dianggap sebagai fokus treatment atau tidak
3. Kepentingan relatif terhadap sejarah pasien
4. Menggunakan prosedur diagnostik
5. Konselor berperan dalam prosedur diagnostik
6. Adanya penafsiran terhadap affect (sikap, perasaan)
7. Adanya prosedur operasional dalam konseling.
7
Ketujuh dimensi yang dicatat oleh GAP menunjukkan tipologi konselor A-Z sebagai
berikut:
Dimensi Praktik Konselor A Konselor Z
Orientasi
Klien
Sejarah
Diagnostik
Peran konselor
Afektif
Prosedur operasional
Metode individual
Mementingkan proses formal
Berada di luar
Penting, didorong, ditafsir
Formal, dideskripsikan
Teori:
Keluarga sebagai sistem
Tidak formal
Terlibat dalam sistem
Informal, fleksibel
Respon terhadap isu tentang “belief system” (pendekatan teoritis) dalam
konseling keluarga mengundang pertanyaan yang diajukan Foley (1974) yaitu:
Apakah keluarga itu? (what is a family?)
Apakah yang akan dicapai oleh konselimh keluarga? (what should the
outcome of family therapy be?)
Bagaimanakah keluarga itu berubah? (how does family change?)
Jawaban terhadap isu tersebut dibuat dalam bentuk tabel berikut:
Perbandingan Beberapa Konselor
Konselor What is a family? Family therapy
outcomes
How family change
Ackerman (A) Group of interlocking
personalities
Dissolving conflict,
promoting positive
personalities
Corrective,
emotional,
experience, insight
Bowen (M) System Differentiation of self Divine self in
relation to system
Haley (Z) System Disruption of existing
interactional patterns
Re-establish power
relationship
Jackson (Z) System Understanding of self System
disequilibrium
Satir (M) System Learning new
communication
development of new
rules
Learning new
communication
pattern
8
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ackerman enggan mengatakan
bahwa keluarga merupakan sistem. Bowen dan satir merupakan pakar kelompok
M yang berusaha menggabungkan pemahaman tntang individu dengan level
keluarga sebagai sistem. Jackson dan Haley (posisi Z) selalu memelihara
hubungan interpersonal dalam proses terapeutik untuk mencapai perubahan.
Perbandingan Keterandalan 5 Pakar menurut Foley
Nama Pakar 1 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan
Ackerman (A) M H H H H M M H
H : High
M : Medium
L : Low
Bowen (B) H M L H H M L H
Jackson (Z) M M L H H M L H
Haley (Z) L L M H M L L H
Satir (M) H L H H M L L H
Keterangan :
1 : Sejarah
2 : Diagnosis
3 : Affect
4 : Learning
5 : Value
6 : Kesadaran vs ketidaksadaran
7 : Transferensi
8 : Model/teacher
4.2.2.1 Gaya Kepribadian Konselor dalam Kontinuum
Konduktor (aktif)
Posisi Z Posisi A
Reaktor (pengamat)
Gaya-gaya konselor di dalam posisi A-Z merupakan garis kontinuum.
Artinya kemungkinan seorang konselor tidak fanatik dengan gaya yang sudah
dimiliki atau posisi yang ia gunakan, namun juga ada kemungkinan bergeser ke
kiri, ke kanan, ke atas, atau ke bawah. Hal ini dibantah oleh Armstrong, 1972 dan
9
Haley, 1968. Menurut mereka bahwa yang ada bukan kontinuum tetapi
diklrotomus. Artinya masing-masing konselor akan tetap pada posisi atau gaya
masing-masing. Misalnya seorang pakar yang berada di posisi Z, dia akan terlibat
dalam proses konseling yang menganggap bahwa keluarga merupakan suatu
sistem, dan dia tidak bisa berada di luar sistem keluarga seperti konselor A.
3 . Pengelompokkan Konselor (A-Z)
a. Pengelompokkan Konselor A menurut Guerin 1976
Guerin (1976) menyangsikan kefanatikan tipe A. Alasannya di dalam
praktik, dia sering menemukan adanya pergesean ke Z, yaitu konselor menghargai
potensi manusia untuk dikembangkan. Guerin mengelompokkan konselor tipe A
ini ke dalam 4 kelompok, yaitu individual, kelompok, Ackermanian, dan
experiental. Menurut Guerin terdapat dua tipe yang perlu dikomentari, yaitu
Ackermanian, dan experiental.
Ackermanian merupakan pengikut Ackerman yang fanatik dengan tipe A,
sehingga Guerin menyebutnya sebagai nonproducible method of intervention
karena mereka sangat terikat dengan pribadi Ackerman serta enggan
meninggalkan teorinya yang kaku sebagai analys dalam konseling keluarga.
Experiental merupakan konselor A yang menghargai potensi manusia
untuk dikembangkan. Karena itu dalam praktiknya, konselor sering memandu
anggota keluarga ke arah diskusi dalam bentuk terapi.
b. Kelompok Z (berorientasi sistem)
Menurut Guerin terdapat tiga parameter dalam konseling keluarga tipe Z,
yaitu 1) fokus terapeutik yaitu gejala atau pertumbuhan; 2) derajat optimisme
untuk melunakkan perilaku manusia; dan 3) tipe pendidikan yang ditekankan.
Klasifikasi Guerin tentang kelompok Z(sistem)
Terapi Fokus Filosofi Pandangan tentang
pendidikan
Bowenian Pertumbuhan Idealistik, free-wii Eksplisit, kognitif
Strategic Gejala Pessimistic, deterministic Implisit, experiental
Struktural Gejala Pessimistic, deterministic Implisit, experiental
10
4 . Tahun 80-an Menuju Konstruk yang Lebih Luas
Dekade 80-an ditandai oleh adanya pengorganisasian dalam konseling
keluarga dan bermunculannya literatur dalam bidang tersebut. Susan Jones dalam
bukunya “Family Therapy” mengemukakan perbandingan-perbandingan
pendekatan dalam konseling keluarga, antara lain: 1) Integratif; 2) Psikoanalitik;
3) Bowenian; 4) Struktural; 5) Interaksional; 6) Social Network; dan 7)
Behavioral.
Perbandingan Pendekatan Teoritis (Belief System) dari Tujuh Aliran
Terapi Keluarga sebagai
sistem
Tempat patologi Kemacetan dalam fungsi
keluarga
Integratif No Bobot sama
terhadap internal
dan eksternal
Ketidakstabilanvdan kekakuan
hubungan keluarga
Psychoanalitik Sistem psikologi Penekanan pada
internal
Pengambilan figur orang tua ke
dalam diri
Struktural Suatu sistem
struktural
transaksional
Penekanan pada
eksternal
Menjaring atau mengikat
lingkungan keluarga
Interaksional Sistem komunikasi Penekanan pada
eksternal
Kemenduaan aturan keluarga
tentang hubungan keluarga
Bowen Perasaan dan sistem
hubungan
Internal Pengambilan figur orang tua ke
dalam diri
Social
network
? Eksternal Hilangnya kepercayaan diri dalam
jaringan sosial keluarga
Behavioral Sistem yang saling
berpautan
Eksternal Belajar yang salah
Perbandingan Proses Terapeutik dari Tujuh Pendekatan
Aliran Klien Sejarah Insight Pendekatan sistem
Integratif Individu dan keluarga Penting Perlu Sedikit, dalam
hubungan transferensi
Psikoanalisis Individu dan keluarga Penting Perlu Sedikit, dalam
hubungan transferensi
Struktural Keluarga Tidak Tidak Sistem
interaksional Keluarga Tidak Tidak Sistem
11
Bowen Individu dan keluarga Tidak Perlu Tidak
Behavioral Individu dan keluarga Tidak Tidak Ya, untuk peran model
Social
network
Keluarga Tidak Tidak Ya, untuk menjadi
bagian jaringan sosial
C. PENUTUP
Sejarah perkembangan konseling keluarga berasal dari Eropa dan Amerika
Serikat. Namun, terdapat beberapa perbedaan pandangan tentang konseling
keluarga diantara keduanya. Eropa berorientasi pada pendapat para pakar
kesehatan, sedangkan Amerika Serikat lebih berorientasi teoritis dan menganut
aliran psikologi. Dari masing-masing pandangan itu, lahirlah berbagai macam
kelompok konselor dengan gaya penyelesaian masalah yang khas.
Dimensi orientasi dalam proses perkembangan konseling keluarga ada 2
macam, yaitu orientasi praktis dan orientasi teoritis. Orientasi praktis (action
system) lebih menekankan pada kebenaran tentang perilaku tertentu diperoleh dari
pelaksanaan proses konseling di lapangan. Orientasi teoritis berdasarkan pada
landasan teoritis yang sesuai dengan praktik mereka.
Daftar rujukan:
http://zainulanwar.staff.umm.ac.id/2011/04/16/sejarah-pengertian-konseling-
keluarga/
http://www.docstoc.com/docs/51935199/Highlight dalam Sejarah Konseling
12