sejarah kebudayaan islam · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi...

193
PENGANTAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM Diterbitkan Oleh: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2005

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

PENGANTAR SEJARAHKEBUDAYAAN ISLAM

Diterbitkan Oleh:Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta2005

Page 2: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Naskah Buku AjarMatakuliah : Sejarah Kebudayaan IslamBobot : 2 sksPenyusun : 1. Drs.H. Maman A. Malik Sy,

2. MSGusnam Haris, M.Ag3. Drs. Rofik, M.Ag

Page 3: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

iii

Pilar utama Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan KalijagaYogyakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam adalahpengembangan pendidikan dan pengajaran, keilmuan, danpengabdian kepada masyarakat yang didukung dengan sumberdayadan manajemen yang baik. Hal itu diperlukan untuk mengantarkantransformasi UIN Sunan Kalijaga yang diberi mandat untukmengembangkan “ilmu-ilmu sekuler” dan “ilmu-ilmu keislaman”secara terpadu dapat diwujudkan. Mandat besar kelembagaan tersebuttelah diformulasikan menjadi visi UIN Sunan Kalijaga yaitu ungguldan terkemuka dalam pemaduan dan pengembangan studi keislamandan keilmuan bagi peradaban. Untuk menuju tercapainya visi itu,UIN telah melakukan berbagai program pengembangan, baik fisik,kelembagaan, manajemen, maupun keilmuan serta pendidikan danpengajaran. Dalam pengembangan keilmuan, UIN Sunan Kalijagatelah menempuh jalan sebagai universitas Islam yang konsistenmengembangkan paradigma keilmuan “integrasi-interkoneksi”.

Paradigma keilmuan “integrasi-interkoneksi” sebagai kerangkadasar akademik merupakan konsep filosofis yang kemudiandikembangkan secara sistematis dalam berbagai konsep dan perangkatakademik yang lebih operasional, yaitu dalam bentuk CompetensiProgram Studi, Kurikulum, Silabus, Rencana Program KegiatanPerkuliahan Semester (RPKPS), dan Sumber Belajar dalam bentukBuku Ajar. Buku-buku ajar yang diterbitkan UIN Sunan Kalijagamelalui Pokja Akademik ini merupakan salah satu

Sambutan Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 4: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

sumber belajar dari Matakuliah Inti Umum dan Institusional Umumyang meliputi 13 matakuliah yang terdiri dari 13 buku ajar, yaitu:

1. Al-Qur’an2. Al-Hadis3. Tauhid4. Fiqh & Ushul Fiqh5. Akhlak/Tasawuf6. Bahasa Arab7. Bahasa Inggris8. Bahasa Indonesia9. Pancasila & Kewarganegaraan10. Sejarah Kebudayaan Islam11. Pengantar Studi Islam12. Filsafat Ilmu13. Islam dan Budaya Lokal

Buku-buku ajar tersebut disusun dengan melibatkan tim dosenlintas fakultas yang masing-masing buku ajar ditulis oleh tiga orangpenulis sesuai dengan bidang keahliannya. Proses penyusunan bukudiawali dengan kegiatan workshop untuk mengembangkan wawasandan orientasi penulisan bahan ajar, kemudian dilanjutkan denganpenyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalambuku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar.

Sebagai sumber belajar, buku-buku tersebut memilikispesifikasi khusus yang berbeda dengan buku-buku daras lain padaumumnya. Aspek yang membedakan buku tersebut dari buku padaumumnya adalah paradigma keilmuan yang dijadikan kerangka dasar,yaitu paradigma integrasi-interkoneksi, dan sisi lain, ialahtampilannya yang dilengkapi dengan kompetensi dasar, peta konsep,glosarium, tugas, dan daftar buku acuan, sehingga sangat membantupembaca dalam mengkaji konsep-konsep yang termuat di dalamnya.Kehadiran buku-buku tersebut pada awal mulanya dimaksudkanuntuk kalangan terbatas UIN Sunan Kalijaga, tetapi dengankekhususan tampilan, kiranya buku ajar tersebut layak untukdisebarkan secara luas.

Page 5: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Memang disadari bahwa buku ajar tersebut belum sempurna,namun sebagai karya kreatif-inovatif, sudah sepantasnya jika diberiapresiasi yang tinggi. Buku-buku tersebut tidak hanya berfungsisebagai sumber belajar sesuai kajian matakuliah masing-masing, tetapijuga tidak mustahil menjadi model penulisan bahan ajar untukmatakuliah lainnya. Semoga buku ajar ini turut mengisi hazanahintelektual Islam, mendorong para dosen untuk terus berkarya kreatifdan meningkatkan efektifitas pembelajaran di UIN Sunan Kalijaga.

Yogyakarta, 12 Nopember 2005Rektor

Prof. Dr. H. M Amin Abdullah NIP.150216071

Page 6: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

vii

Paradigma keilmuan integrasi-interkoneksi yang dikembangkanUIN Sunan Kalijaga tidak terbatas pada formulasi konsep filosofismaupun kurikulumnya, tetapi dikembangkan secara terus-menerusdan meliputi berbagai aspek, terutama berkaitan denganpengembangan pembelajaran. UIN Sunan Kalijaga melalui PokjaAkademik mengembangkan Kompetensi Pogram Studi, Kurikulum,Silabus, dan Rencana Kegiatan Program Perkuliahan Semester(RPKPS), serta penulisan bahan ajar yang berbentuk buku ajar.Penulisan buku ajar ini mengacu pada kurikulum UIN yangdidasarkan atas paradigma keilmuan integrasi- nterkoneksi denganformat yang berbeda dengan buku ajar pada umumnya.

Penulisan buku ini meliputi buku ajar untuk Matakuliah IntiUmum dan Matakuliah Institusional Umum yang terdiri dari 13matakuliah, yaitu: Al-Qur’an, Al-Hadis, Tauhid, Fiqh/Ushul Fiqh,Akhlak/Tasawuf, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,Pancasila & Kewarganegaraan, Sejarah Kebudayaan Islam, PengantarStudi Islam, Filsafat Ilmu, dan Islam dan Budaya Lokal. MatakuliahInti Umum dan Matakuliah Institusional Umum merupakanmatakuliah yang harus dipelajari oleh setiap mahasiswa UIN SunanKalijaga untuk semua program studi. Keberadaan matakuliahtersebut, di samping merupakan matakuliah dasar juga memilikijangkauan yang luas, sehingga dipilih sebagai prioritas untukdikembangkan bahan ajarnya.

Buku-buku ajar tersebut disusun dengan melibatkan tim dosenlintas fakultas sesuai dengan bidang keahlian masing-masing yangdilakukan melalui proses dan tahap kegiatan yang diawali

Pengantar Penerbit Pokja Akademik UIN Sunan

Kalijaga

Page 7: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dengan workshop untuk mengembangkan wawasan dan orientasipenulisan bahan ajar, kemudian penyusunan silabus masing-masingmatakuliah, penulisan draft buku, editing dan penerbitan. Proses danpersiapan penulisan buku ini telah dilakukan Pokja Akademikdengan sungguh-sungguh, tetapi sebagai buah karya permulaan,disadari bahwa buku tersebut masih terdapat kekurangan. Karena itu,kritik maupun saran untuk penyempurnaan buku-buku tersebutsenantiasa terbuka. Kami berharap kehadiran buku-buku tersebutdapat mendukung efektifitas pembelajaran di UIN Sunan Kalijagapada khususnya, dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Yogyakarta, 12 Nopember 2005Ketua Pokja Akademik

Drs. Tasman Hamami, MANIP.150226626

Page 8: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................. iSambutan .............................................................................................. iiiPengantar ............................................................................................. viiDaftarlsi ....................................................................................................... ix

BAB I....................................................................................................... 1PENGANTAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM.............................. 1A. ......................................................................................................Kompetensi Dasar................................................................................... 1B. ......................................................................................................Peta Konsep ............................................................................................ 1C. ......................................................................................................Serambi ................................................................................................... 2D. ......................................................................................................Materi Pembelajaran .............................................................................. 2E........................................................................................................Glosarium.............................................................................................. 28F........................................................................................................Tugas .................................................................................................... 28G. ......................................................................................................Daftar Pustaka ...................................................................................... 29

BAB II : ................................................................................................ 31MUNCULNYA PERADABAN ISLAM 31A. ......................................................................................................Kompetensi Dasar................................................................................. 31B. ......................................................................................................Peta Konsep .......................................................................................... 31C. ......................................................................................................Serambi ................................................................................................. 32D. ......................................................................................................Materi Pembelajaran ............................................................................ 32E........................................................................................................Glosarium.............................................................................................. 69F........................................................................................................

Page 9: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

x

Tugas ..................................................................................................... 69G. ......................................................................................................Daftar Pustaka ...................................................................................... 69

BAB III: ............................................................................................... 72PERTUMBUHANKEBUDAYAAN ISLAM......................................... 72A. ......................................................................................................Kompetensi Dasar................................................................................. 72B. ......................................................................................................Peta Konsep .......................................................................................... 72C. ......................................................................................................Serambi ................................................................................................. 72D. ......................................................................................................Materi Pembelajaran ............................................................................ 74E........................................................................................................Glosarium............................................................................................ 107F........................................................................................................Tugas ................................................................................................... 107G. ......................................................................................................Daftar Pustaka .................................................................................... 108BAB IV.................................................................................................11IKEMAJUAN KEBUDAYAAN ISLAM ................................................ IllA. ......................................................................................................Kompetensi Dasar................................................................................. IllB. ......................................................................................................Peta Konsep .......................................................................................... IllC. ......................................................................................................Serambi ................................................................................................. IllD. ......................................................................................................Materi Pembelajaran .......................................................................... 112E........................................................................................................Glosarium........................................................................................... 141F........................................................................................................Tugas ................................................................................................... 142G. ......................................................................................................Daftar Pustaka .................................................................................... 142

Page 10: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

x

BAB V ................................................................................................ 145MASA TIGA KERAJAAN BESARTURKI UTSMANI, MONGOL DAN SYAFAWI ............................. 145A. ......................................................................................................Kompetensi Dasar.............................................................................. 145B. ......................................................................................................Peta Konsep ........................................................................................ 145C. ......................................................................................................Serambi .............................................................................................. 146D. ......................................................................................................Materi Pembelajaran .......................................................................... 146E........................................................................................................Glosarium............................................................................................ 170F........................................................................................................Tugas (assignment) ............................................................................. 171G. ......................................................................................................Daftar Pustaka ................................................................................... 171

BAB VI: KEBANGKITAN ISLAM.................................................... 173A. ......................................................................................................Kompetensi Dasar.............................................................................. 173B. ......................................................................................................Peta Konsep ....................................................................................... 173C. ......................................................................................................Serambi ............................................................................................... 174D. ......................................................................................................Materi Pembelajaran .......................................................................... 174F........................................................................................................Glosarium............................................................................................ 203G. ......................................................................................................Tugas ................................................................................................... 203H. ......................................................................................................Daftar Pustaka .................................................................................... 204

Page 11: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

BAB I

PENGANTAR SEJARAH KEBUDAYAAN

ISLAM

A. Kompetensi Dasar

Mahasiswa mampu memahami kedudukan SejarahKebudayaan Islam dalam Ilmu Keislaman

B. Peta Konsep

C. SerambiKajian Sejarah Islam lebih banyak diwarnai penyampaian

Sejarah Kebudayaan Islam — 1

Page 12: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

informasi tentang cerita sejarah daripada metodologi sejarah. Olehsebab itu, upaya mengkaji dasar- dasar metodologi sejarah menjadipenting agar sejarah tidak hanya dipahami sebagai “barang jadi”,tetapi harus dipahami sebagai sebuah proses. Dengan demikian,mahasiswa tidak hanya sekedar hafal fakta-fakta sejarah, tetapi jugafasih menjadikan sejarah sebagai alat analisis dan ilmu bantu dalamstudi-studi keislaman.

D. Materi Pembelajaran1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islama. Sejarah

Secara bahasa ada banyak terma yang dipergunakan untukmenunjuk kata sejarah. Dalam bahasa Arab

2 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 13: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

diketemukan terma tarikhl, sirah2, qishshah, sajara, syajarah.3

Sedang dalam bahasa Inggris diketemukan terma history dan story.Dalam Bahasa Jerman Geschichte yang berarti terjadi. Dalambahasa Yunani diketemukan kata historia4 atau Istoria. Secarabahasa Istoria artinya ilmu. Sedang secara istilah istoria berartipenelahaan secara sistematis mengenai seperangkat gejala alam.5

Dalam bahasa Indonesia diketemukan terma cerita, legenda, babad,dan lain-lain. Meski begitu, tidak semua kata cukup representatifuntuk menjelaskan pengertian sejarah. Tetapi semuanya memilikiarti khusus, yaitu “masa lampau umat manusia”.6

1 Tarikh artinya ketentuan masa atau zaman atau periode. Tetapi yang dianggapkuat kata Tarikh berasal dari bahasa semit yang berarti bulan. Pada perkembangannya kemudiandimaknakan dengan sejarah. Lebih jauh tentang terminologi Tarikh baca Effat al-Sharqawi, FilsafatKebudayaan Islam, penerjemah : Ahmad Rafi’ Usmani, (Bandung : Pustaka, 1986), hlm. 260-262.

2 Sirah memiliki banyak arti, yaitu nama, reputasi (adzdzikru wassum’ah), tingkahlaku (assuluuk), sejarah (al qishshah), cerita/kisah (at-taariih), jalan/cara/madzhab (ath-thariiq walmadzhab), bentuk/rupa (al-haiah) biografi (siratu rajulin). Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir KamusArab Indonesia, (Yogyakarta : PP Al Munawwir Krapyak, 1984), hlm. 732.

3 Syajarah berarti pohon, Pemakaian kata ini menunjuk kepada aspek genealogisatau ilmu nasab, lihat Nourouzzaman Shiddiqie, “Penulisan Sejarah Muslim Masa Lalu”, dalam MenguakSejarah Muslim; Sebuah Kritik Metodologis,(Yogyakarta : PLP2M, 1984), hlm. 9. Bandingkan denganKuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Bentang, 1997), hlm. 1. Lihat juga Ahmad MansurSuryanegara, “Pesan-pesan Sejarah dalam Al- Qur’an” yang merupakan satu dari sekian tulisannya yangterkumpul dalam bunga rampai, Menemukan Sejarah; Wacana Pergerakan Islam di Indonesia” (Bandung :Mizan, 1993). Hlm. 20.

4 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, hlm. 1.5 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, penerjemah : Nugroho Noto Susanto, Jakarta :

UI Press), hlm. 27.6 Nourouzzaman Shiddiqie, “Penulisan Sejarah Muslim Masa Lalu”, hlm. 9.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 3

Dari beberapa tema di atas, oleh banyak ahli Sejarah Islamkata Syajarah7 lebih banyak dipergunakan sebagai rujukan dalammendefinisikan sejarah secara bahasa. Pemakaian kata Syajarahsetidaknya karena beberapa argumen.

Pertama, dari sisi pengucapan dalam bahasa Indonesia kata

Page 14: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Syajarah paling dekat dengan kata sejarah jika dibandingkan dengankata lain seperti sirah, qishshah, apalagi history, story, istoria dansebagainya.

Kedua, ada makna filosofis tentang syajarah yang berartaipohon. Pohon secara struktural muncul dari biji atau tunaskemudian membesar dan semakin besar tetapi suatu ketika pohonitu tumbang. Kondisi komunitas baik itu daulat atau umatsenantiasa muncul dari sesuatu yang kecil kemudian membesar danterus besar, tetapi suatu ketika ia binasa. Dalam Sejarah peradabanIslam kondisi itu dapat diketemukan di setiap tahapanperkembangannya. Sebagai contoh, Nabi Muhammad membawanilai-nilai luar biasa yang jauh dari diskriminasi. Kondisi ini terusdijaga saat para khalifah memegang imamah atas umat Islamsehingga masa tersebut lebih terlihat sebagai al-Mamlakah al-Islamiyyah. Tetapi kondisi semacam itu kemudian sirna ketikakekuasaan berpindah ke tangan Muawiyah yang lebihmengedepankan dan Umayah yang sangat arab daripada

7 Uraian lebih jauh dapat dibaca dalam, “Pesan-pesan Sejarah dalam Al- Qur’an”, hlm. 19- 27.

4 — Sejarah Kebudayaan Islam

umat Islam secara keseluruhan sehingga masa tersebut lazim disebut

sebagai al-Mamlakah al-Arabiyyah. Meski begitu, pada akhirnya

daulat Umayah juga runtuh digantikan oleh Abbasiyah yang meski

tercatat berkuasa selama hampir 5 (lima) abad pada akhirnya juga

runtuh.

Ketiga, pohon juga dapat dianalogikan sebagai kehidupandunia ini. Contoh konkritnya dapat dilihat dalam gunungan ataukelir dalam pewayangan. Dalam gunungan terdapat komponen-komponen pertama, pohon sebagai simbol kehidupan dunia ini

Page 15: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

(Syajaratun Hayyun), kedua, binatang baik ular, kera, dan bantengsebagai simbol nafsu-nafsu manusia dengan segala variannya,ketiga, rumah sebagai simbol baitullah. Pembacaan atas simbol-simbol tersebut adalah bahwa manusia senantiasa memiliki nafsuyang menyertai kehidupan di dunia ini. Meski begitu, segala nafsutersebut harus dikembalikan dan dihadapkan kepada Baitullahdalam bentuk ritual peribadatan kepada Allah Swt.

Secara istilah, ada beberapa pengertian yang dimunculkanpara ahli. Beberapa pengertian dimaksud adalah sebagai berikut.Ibnu Chaldun, menterjemahkan sejarah sebagai berikut. “Sejarah

adalah catatan tentang masyarakat ummat manusia atauperadaban dunia; tentang perubahan- perubahan yang terjadipada watak masyarakat itu, seperti keliaran, keramahan dansolidaritas golongan;

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 5

tentan revolusi-revolusi dan pemberontakan- pemberontakanoleh segolongan rakyat melawan golongan yang lain denganakibat timbulnya kerajaan- kerajaan dan negara-negara dengantingkat bermacam- macam; tentang macam-macam kegiatandan kedudukan orang, baik untuk mencapai penghidupannya,maupun dalam bermacam-macam cabang ilmu pengetahuandan pertukangan, dan pada umumnya, tentang segalaperubahan yang terjadi dalam masyarakat karena watakmasyarakat itu.8

Dengan melihat kata catatan pada pengertian di atas, R.Moh. Ali memberikan pemaknaan yang hampir sama. Menurutnya

Page 16: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

suatu peristiwa dapat dikatakan sejarah jika mencakup tiga hal,pertama, perubahan, kejadian dan peristiwa di sekitar kita. Kedua,cerita tentang perubahan/ peristiwa tersebut. Ketiga, Ilmu yangmenyelidiki perubahan/peristiwa tersebut.9

Pemikiran ini senada dengan pengertian sejarah yangdiberikan oleh Sartono Kartodirjo yang membagi seja- rah menjadisejarah obyektif atau sejarah serba obyek dan sejarah subyektif atausejarah serba subyek. Sejarah obyek- tif adalah kejadian atauperistiwa itu sendiri atau proses se-

8 Charles Issawi, Filsafat Islam Tentang Sejarah; Pilihan dari Muqaddimah, penerjemah : A. Mukti Ali,(Jakarta : Tintamas, 1976), hlm. 36.

9 R. Moh. Ali, Pengantar Sejarah Indonesia, (Jakarta : CV Bathara, 1961),hlm.18.

6 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

jarah dalam aktualitasnya. Sedang sejarah subyektif adalah suatukonstruk yang disusun oleh penulis sejarah sebagai suatu uraian ataucerita.10 Dengan demikian, apa yang kita baca adalah hasilrekonstruksi sejarawan atas peristiwa yang terjadi, karenanyadisebut sejarah serba subyek. Upaya re- konsruksi sejarah obyektifmemunculkan kekhawatiran akan munculnya subyektivitaspenulisnya.

Subyektivitas sejarah adalah sebuah keniscayaan. Karenapenulis sejarah merekonstruksi sejarah berdasar fak- ta yangdiketemukan dengan metodologi tertentu yang dip- ergunakan.Oleh sebab itu dalam kajian sejarah subyektivitas adalahdiperbolehkan. Yang tidak diperbolehkan adalah subyektivisme.Subyektivitas artinya proses rekonstruksi yang dilakukan penulissejarah mempergunakan metodologi yang dapatdipertanggungjawabkan. Sementara subyektivisme menunjuk

Page 17: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

kepada proses penulisan sejarah dise- rahkan sepenuhnya kepadakesewenang-wenangan penulis sehingga mengarah kepadasubyektifistik.11 Sikap ini akan menghantarkan bagi terjadinyakesalahan-kesalahan dalam rekonstruki sejarah. Menurut IbnuChaldun, ada 7 (tujuh) sumber yang mengakibatkan kesalahandalam rekonstruksi sejarah, yaitu, pertama, percaya kepada sumberseseorang,

10 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, (Jakata:Gamedia,1993),hlm. 14-15.11Lebih jauh tentang Subyektivitas dalam kajian sejarah lihat W. Poespoprodjo, Subyektivitas dalamHistoriografi, (Bandung : Remaja Karya, 1987). Lihat juga bahasan tentang Obyektivitas dan Subyektivitasdalam Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, hlm. 27-28.

Sejarah Kebudayaan Islam — 7

kedua, semangat tergolong kepada pendapat seseorang, ketiga,tidak sanggupnya memahami apa yang sebenarnya dimaksud,keempat, kepercayaan yang salah terhadap kebenaran, kelima,tidak mampu menempatkan suatu kejadian dalam rentetanyang sebenarnya, keenam, mengambil hati orang yangberkedudukan tinggi, dan ketujuh, tidak tahu tentang hukum-

hukum perubahan masyarakat.12

Oleh sebab itu, diperlukan sebuah kerangka kerja.Kerangka kerja dimaksud adalah sebagai berikut:13

PROSES REKONSTRUKSI SEJARAH

Page 18: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Kerangka kerja semacam itu akan dapat dilaksanakandengan baik jika mempergunakan metode historika, yaitumetode penelitian sejarah dengan 5 (lima) tahap, yaitupertama,pemilihan topik, kedua, pengumpulan sumber,

12 Charles Issawi, Filsafat Islam Tentang Sejarah, hlm. 36-39.13 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, hlm.15.

8 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

ketiga, verifikasi (kritik sejarah, keabsahan sumber), keempat,interpretasi (analisis dan sintesis), dan kelima, penulisan.14

b. Kebudayaan.Secara bahasa, kata kebudayaan berasal dari kata Budaya.

Budaya berasal dari bahasa sanskerta Budhayah. Jika diurai kata iniberasal dari dua kata yaitu Budi dan Daya. Budi artinya akal, tabiat,watak, akhlaq, perangai, kebaikan, daya upaya, kecerdikan untukpemecahan masalah. Sedang Daya berarti kekuatan, tenaga,pengaruh, jalan, akal, cara, muslihat.15 Sementara dalam bahasaarab, kata yang dipakai untuk menunjuk kebudayaan adalah al-Hadlarah terkadang juga Tsaqafiyah/Tsaqafah. Kata yang terakhirkadang juga dipergunakan untuk menunjuk kata peradaban.Sementara kata yang dipergunakan untuk menunjuk katakebudayaan adalah Culture (Ingris), Kultuur (Jerman), cultuur(Belanda). Kata culture diadopsi dari kata colere (latin).

Kajian tentang kebudayaan sering disandingkan denganPeradaban. Kedua kata ini ada memiliki Kesamaan dan perbedaan.

Secara istilah, ada banyak pengertian tentang Kebudayaan,diantaranya:

Page 19: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

14 Lebih jauh tentang Metodologi Penelitian Sejarah, baca “Bab 6: Penelitian Sejarah” dari bukuKuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, hlm. 89-105.

15 Budiono Herusatoto, Simbolisme dalam Budaya Jawa (Yogyakara: Hanindita,1991).

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 9

1. Kebudayaan adalah Cara berfikir dan cara merasa yang

menyatakan diri dalam keseluruhan segi kehidupan dari

segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dalam

suatu ruang dan waktu.16

2. Aspek ekspresi simbolik perilaku manusia atau makna bersama

{shared meaning) yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari,

sehingga menjadi konsensus dan karenanya mengabaikan

konflik.17

3. Kondisi kehidupan biasa yang melebihi dari yang diperlukan.

(Ibnu Chaldun)

4. Bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu

masyarakat, Struktur intuitif yang mengandung nilai- nilai

rohaniyah tinggi yang menggerakkan masyarakat atau Hasanah

historis yang terrefleksikan dalam kredo dan nilai yang

menggariskan bagi kehidupan suatu tujuan ideal dan makna

rohaniyah yang dalam yang jauh dari kontradiksi ruang dan

waktu.18

5. Ada 6 (enam) pemahaman pokok tentang kebudayaan, Definisideskriptif, menunjuk kepada totalitas deskriptif yang menyusunkeseluruhan hidup sosial

16 Sidi Gazalba, Pengantar Kebudayaan Sebagai Ilmu, (Jakarta. Pustaka Antara, 1968), hlm. 44. Kesimpulanini diambil setelah melihat berbagai pengertian yang diberikan oleh bebeberapa ilmuwan, seperti SutanTakdir Ali Syahbana, KH. Agus Salim dan sebagainya.

Page 20: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

17Peter Burke, Sejarah dan Teori Sosial, penerjemah. Mestika Zed dan Zulfami, (Jakarta: Yayasan OborIndonesia, 2001), hlm. 178.18 Effat al-Sharqawi, Filsafat Kebudayaan Islam, hlm. 6-7.

10 — Sejarah Kebudayaan Islam

sekaligus menunjukkan sejumlah ranah (bidang kajian) yang

membentuk budaya.

Definisi historis menunjuk kepada warisan yangdialihturnkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Definisi normatif menunjuk kepada dua hal, pertama,aturan/jalan hidup yang membentuk pola-pola perilaku dantindakan yang konkrit. Kedua, peran gugus nilai tanpa mengacupada prilaku.

Definisipsikologis menunjuk kepada piranti pemecahanmasalah yang membuat orang bisa berkomunikasi, belajar ataumemenuhi kebutuhan material maupun emosional.

Definisi struktural menunjuk kepada dua hal, pertama,hubungan atau keterkaitan antara aspek-aspek yang terpisah daribudaya, kedua, abstraksi yang berbeda dari perilaku konkrit.

Definisi genetis menunjuk kepada dua hal, pertama, asalusul dan tetap bertahannya sebuah budaya, kedua, lahirnya budayadari interaksi antar manusia dan tetap bertahan karenaditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.19

Dalam pada itu, kata yang kadang dipadankan dan lebihbanyak yang membedakan dengan kebudayaan adalah peradaban.Secara bahasa, peradaban berasal dari kata Civilization yangberakar kata civic yang berhubungan

19 Muji Sutrisno dan Hendro Prasetyo, (Ed.) Teori-teori Kebudayaan, (Yogyakarta; Kanisius,2005), hlm. 9.

Sejarah Kebudayaan Islam — 11

Page 21: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dengan hak dan kewajiban warga negara. Ia juga berasal dari Civitas(Latin) yang berarti negara. Oleh sebab itu Civilisasi menjadikanseseorang warga negara hidup lebih baik, teratur, tertib, sopan danberkemajuan. Karena to civilize artinya memurnikan, menggosokatau membuat cerah. Ciri-ciri masyarakat semacam itu adalahmasyarakat yang beradab. Ini sesuai dengan asal kata Peradabanyaitu adab yang berarti sopan santun.20

Sementara itu, dalam bahasa arab kata yang dipergunakanuntukmenunjuk peradaban adalah Madaniyyah yang berarti kota,kadang dipergunakan Tsaqafiyyah yang berarti kehalusan budipekerti,21

Secara istilah Peradaban adalah hasanah pengetahuanterapan yang dimaksudkan untuk mengangkat dan meninggikanmanusia dari peringatan penyerahan diri terhadap kondisi alamsekitar. Peradaban merupakan ikhtisar perkembangan yang diraihtenaga intelektual manusia, dan sejauh mana kemampuan itu dalammengendalikan tabiat sesuatu. Peradaban meliputi semuapengalaman praktis yang diwarisi dari satu generasi ke generasi.Peradaban juga berarti gejala yang dibuat dan bersifat material, apayang kita pergunakan sehingga ia dapat disebut sebagai pranata-pranata sosial.22

20 Nourouzzaman Shiddiqie, Pengantar Sejarah Muslim, (Yogyakarta : Nur Cahaya,1983), hlm. 7.

21 Effat al-Sharqawi, Filsafat Kebudayaan Islam, hlm. 6.22 Ibid., hlm. 6-7.

12 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Page 22: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Dengan demikian, antara peradaban dan kebudayaan

memiliki tingkat perbedaan, meskipun perbedaan tersebut tidak

bersifat matematis. Jika dilihat perbedaannya adalah sebagai

berikut:

c. Kebudayaan Islam.Sebagai budaya yang muncul di tanah Arab, maka kemudian

memunculkan pertanyaan : Kebudayaan Islam atau kebudayaanArab ?. Terhadap pertanyaan ini muncul dua pendapat.

Pendapat pertama mengatakan bahwa kebudayaan ini lebihtepat disebut sebagai kebudayaan Arab karena kebudayan ini lahirdi tanah Arab sehingga disebut juga dengan kebudayaan padangpasir. Dan dalam perkembangannya masyarakat Arab denganbahasa arabnya memeiliki peran sangat strategis dalampenyebarannya. Disamping itu, terdapat sifat-sifat rohaniah khususyang bisa didapatkan pada sifat-sifat bangsa Arab.23

23 Ibid., hlm. 9-13.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 13

Meski begitu, Abdul Muin Majid menyimpulkan bahwa

tidak mudah mengetahui dasar-dasar kebudayaan Islam. Karena

kebudayaan Islam seperti halnya kebudayaan- kebudayaan lain

Kebudayaan Peradaban

Kebudayaan atas Kebudayaan ideal Apayang kita rindukan

Terrefleksi dalam kreo, nilai, religi, sastra,seni, moral

Kebudayaan bawah Kebudayaanmaterial Apa yang kita pergunakanKemajuan mekanik dan teknologis.Terrefleksi dalam politik, ekonomi danteknologi

Page 23: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

tidak muncul begitu saja. Tetapi ada proses pendahuluan yaitu

munculnya kebudayan-kebudaan lain yang mendahuluinya.

Kebudayaan Islam merupakan perpaduan dari kebudayaan lama dan

baru. Antara keduanya kadang saling menopang, saling menutupi

bahkan saling mengubah.24 Oleh sebab itu secara sederhana dapat

dikatakan bahwa dasar Kebudayan Islam adalah orang- orang Arab

kemudian kawasan lain yang ditaklukkan oleh kaum muslimin. Ini

sesuai dengan pendapat Ibnu Chaldun, bahwa

...secara umum dapat dikatakan bahwa bangsa Arab tidaklah

mampu mendirikan suatu kerajaan melainkan atas dasar agama,seperti wahyu seorang Nabi atau ajaran seorang wali.25

Pendapat kedua, lebih menyebut sebagai kebudayaan Islam.Karena meskipun kebudayan ini lahir di Arab, tetapi dalamperkembangannya Islam adalah agama yang dominan dalamkebudayaan ini dan syari’ah islam adalah pengikat satu-satunya bagibangsa-bangsa di dunia Islam,

24 ‘Abdul Mun’im Majid, Tarikh al-Hadlarah al-Islamiyah; Fi al-Ushur al- Wustha, (Kairo:Maktabah al-Anglu al-Mishriyyah, 1978), hlm. 2.

25 Charles Issawi, Filsafat Islam Tentang Sejarah, hlm. 78.

14 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

baik di Asia, Afrika, maupun Eropa. Dengan demikian, penyebutan

kebudayaan ini sebagai kebudayaan Islam diatas landasan bahwa

Islamlah yang menaungi kebudayaan ini dan membekalinya dengan

visi historisnya terhadap diri kuklturalnya, dan memberi bentuk

intuitifnya secara khusus.26

Page 24: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

2. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sejarah KebudayaanIslam

Tujuan dan manfaat mempelajari Sejarah Kebudayaan Islamberarti mempelajari Kebudayaan Islam dalam perspektif sejarah.Oleh sebab itu, tujuan dan manfaat belajar yang dimaksud disiniadalah mempelajari sejarah.

Manfaat pembelajaran sejarah dapat dipilah menjadi dua,intrinsik dan ekstrinsik.27 Secara instrinsik sejarah memiliki 4(empat) manfaat, yaitu sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai caramengetahui masa lampau, sejarah sebagai pernyataan sikap, dansejarah sebagai profesi. Sedang secara ekstrinsik, sejarah memilikibeberapa bermanfaat, yaitu sejarah sebagai latar belakang, rujukan,bukti dan pendidikan. Manfaat sejarah dalam pendidikan dapatdiketemukan dalam pendidikan moral, penalaran, politik,

26 Effat al-Sharqawi, Filsafat Kebudayaan Islam, hlm. 13.

27 Uraian secara lebih detail baca Bab II tulisan Kuntowijoyo, Pengantar IlmuSejarah, hlm. 19-35.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 15

kebijakan, perubahan, masa depan, keindahan, dan ilmu bantu.Sebagai ilmu bantu sejarah dapat digunakan untuk

menjelaskan studi-studi keislaman, seperti ilmu tafsir, ilmu haditsdan sebagainya. Sebagai contoh, dalam periwayatan hadits dikenalistilah asbabul wurud. Yaitu sebab-sebab munculnya sebuah hadits.Kemunculan sebuah hadits dapat terjadi karena adanya pertanyaansahabat sehingga memunculkan hadits qauliyah, atau karena adasahabat yang melihat nabi mengerjakan amaliyah tertentu sehinggamemunculkan hadits fi’liyyah, atau karena ada sahabat yangmempertanyakan suatu hukum atas aktivitas yang dikerjakan, dan

Page 25: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

ketika Nabi mengiyakan maka muncullah hadits tikrariyyah.Dalam perkembanganaya, sebuah hadits disampaikan dari

satu sahabat kepada sahabat lain sehingga terbentuk sanad. Sejarahdapat berperan dalam meneliti otentisitas hadits melalui cara kapanwaktu periwayatan, siapa yang meriwayatkan.

Manfaat yang lain adalah sejarah dapat dijadikan sebagai‘Ibrah atau pelajaran. Ada banyak peristiwa masa lampau yang dapatdiambil pelajaran secara positif. Ini berbeda dengan pemahamanaliran “Berhala Sejarah” yang menganggap segala peristiwa masalalu harus diikuti baik positif maupun negatif. Pola pikir inimerupakan antitesa

16 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

terhadap pola pikir History is a Bunk,28 sejarah adalah omong

kosong. Bagi aliran ini apapun yang terjadi pada masa lampau tidak

perlu diikuti. Oleh sebab itu, yang patut dipertimbangkan karena

memiliki makna strategis adalah cara pandang ketiga yaitu

menjadikan masa lalu yang positif sebagai uswah hasanah dan

menjadikan yang negatif sebagai ibrah atau pelajaran sehingga tidakterantuk batu kedua kali.

3. Sumber Sejarah IslamSumber sejarah disebut juga data29 sejarah. Menurut Bahan,

sumber sejarah dipilah menjadi dua, yaitu sumber tertulis dan tidaktertulis.30 Sumber tertulis seperti dokumen.31 dan manuskrip, sedangsumber tidak tertulis seperti sumber lisan, artefak, relief, monumendan sebagainya. Kedua sumber tersebut dilihat dari fungsinya dibagi

Page 26: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

menjadi sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalahkesaksian seorang saksi dengan mata kepala sendiri. Mereka yangmemiliki kesaksian semacam ini disebut

28 Tentang cara pandang terhadap masa lalu lihat Nourouzzaman Shiddiqie,Pengantar Sejarah Muslim, (Yogyakarta : Nur Cahaya, 1983), hlm. 17-18. History is a Bunk merupakangagasan Henry Ford, Lihat Ahmad Manshur Suryanegara, Menemukan Sejarah; Wacana Pergerakan Islamdi Indonesia, hlm. 20.

29 Data berasal dari kata Datum (Inggris) yang berarti pemberian. Lihat Kuntowijoyo,Pengantar Ilmu Sejarah, hlm. 94.

30 Ibid.

31 Kata dokumen berasal dari kata docere secara bahasa berarti mengajar. Sedang secara istilahberarti sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan dari sumber lisan. Louis Gottschalk,Mengerti Sejarah, hlm. 38.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 17

sebagai pelaku sejarah. Jika kemudian ia menuliskan sendirikesaksian tersebut, maka memunculkan model penulisan OriginalHistory32 Sedang sumber skunder adalah bukan dari kesaksian asli.Sehingga ia merupakan proses rekonstruksi atas peristiwa ataukejadian atau perubahan.

Dalam pada itu, sumber Sejarah Islam dapat dibedakanantara sumber-sumber khusus yaitu sejarah Nabi Muhammad atauSirah Nabi dan sumber umum bagi sejarah umum. Sumber khusussendiri terpilah menjadi dua, yaitu Sumber-sumber primer danskunder. Sumber primer adalah Alqur’an, Hadits Nabi, Buku-bukuSyamail (sifat-sifat, fisik, kebiasaan dan keutamaan), Buku-bukuDalalail ( bukti yang jelas , seperti mukjizat Nabi), Buku-bukuMaghazy dan Siyar. Sedang sumber skunder adalah buku-buku lainyang dianggap sebagai pelengkap.33 Sedang sumber umum bagisejarah umum adalah buku-buku hahsil rekonstruski penulismuslim sebagaimana tercover dalam historigrafi Islam.34

Historiografi Islam berbentuk khabar, analitik, historiografi

Page 27: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dinasti, pembagian thabaqat dan nasab. Sedang isi karya-karyasejarah Islam adalah nasab, biografi, geografi

32 Tentang model-model atau tipe penulisan sejarah lihat Nourozzaman Shiddiqie,Pengantar Sejarah Muslim, hlm. 18-20.

33 Lihat Bab 2 sub bab Buku-buku Sumber Sirah dalam Akram Dliyauddin Umari,Masyarakat Madinah; Tinjauan Historis Zaman Nabi, penerjemah (Jakarta: Gema Insani Pres), hlm. 43-62.

34 Sebagai bahan awal, tulisan A. Muin Umar, Historiografi Islam, Jakarta: RajawaliPress, 1988) dapat dijadikan rujukan.

18 — Sejarah Kebudayaan Islam

dan kosmologi, astrologi, filsafat, ilmu sosial dan politik,

penggunaan dokumen, prasasti dan mata uang.35

Dalam perspektif ini, maka sumber-sumber diatas lebih

merupakan sumber tertulis. Sedang sumber tidak tertulis dapat

diketemukan terutama berkaitan dengan Sejarah Peradaban Islam

masa modern sampai sekarang. Karena dimungkinkan para pelaku

Sejarah Islam masih dapat dimintai informasi lisan tentang

peristiwa yang terjadi.Sedang untuk sejarah Islam secara umum disamping

bersumber kepada sumber khusus diatas juga sumber-sumber yangberbicara seputar historiografi Islam. Historiografi Islammenunjukkan model penulisannya ke dalam bentuk Riwayat danDirayah. Disamping itu, dari periode ke periode berikutnya terjadiperalihan dari interpretasi sejarah yang bersifat heroik menujuinterpretasi yang bersifat kultural.36

4. Ciri-ciri dan Struktur Kebudayaan IslamPada bagian Dasar Kebudayaan Islam disimpulkan bahwa

kebudayaan yang dibawa Muhammad adalah Kebudayaan Islambukan Kebudayaan Arab, maka pertanyaan berikutnya adalah apaKebudayan Islam tersebut. Terhadap pertanyaan ini setidaknya ada

Page 28: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dua

35 Ibid., terutama bab III dan IV.

36 Lebih jauh tentang Model Historigrafi Islam, baca “Bab IV: Ide Sejarah MenurutPara Sejarawan Muslim”, dalam Effat al-Sharqawi, Filsafat Kebudayaan Islam, hlm. 259-341.

Sejarah Kebudayaan Islam — 19

cara pandang. Pertama, Kebudayaan Islam adalah semua produkbudaya yang dihasilkan di bawah naungan bantuan pemerintahIslam sebagaimana digagas oleh A.A. Feyzee dalam karyanya IslamicCulture. Kedua, Kebudayaan Islam adalah Satu sikap khusus yangberangkat dari dasar ajaran Islam sebagaimana dirumuskan olehM.Z. Shiddiqi.37

Kedua statemen diatas menunjukkan tingkat perbedaansecara substansial. Perbedaan itu dapat dilihat sebagai berikut. JikaKebudayaan Islam dipahami sebagai produk budaya yang dihasilkandi bawah naungan bantuan pemerintah Islam, maka konsekunsinyaadalah siapapun yang memproduk budaya tersebut meskipun tidakberagama Islam harus diakui sebagai Kebudayaan Islam. Sebagaicontoh, sebagai upaya meninggikan kejayaan dunia ilmupengetahuan Islam, Harun al Rasyid mendirikan Baitul Hikmahyang kemudian mencapai puncak prestinya pada masa al Makmun.Dalam proses tersebut diketemukan seorang penerjemah bernamaHunain Ibnu Ishak yang beragama non muslim. Pertanyaannya,hasil terjemah tersebut dianggap sebagai produk budaya Islam atautidak. Jika mengacu rumusan A.A. Feyzee, maka hasil karyaHunanin Ibnu Ishaq harus dianggap sebagai produk budaya Islamkarena dibawah naungan Abbbasiyah sebagai Dinansti Islam. Tetapijika kita mengacu pada rumusan

37 Nourouzzaman Shiddiqie, Tamaddun Muslim, Jakarta: Bulan Bintang, 1984)hlm. 4-5.

Page 29: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

20 — Sejarah Kebudayaan Islam

MZ. Shiddiqie bahwa Kebudayaan Islam adalah Satu sikap khususyang berangkat dari dasar ajaran Islam, maka karya Hunain Ishaqbukan produk budaya Islam karena tidak muncul dari orang Islam.

Bagaimana dengan produk budaya yang dihasilkan olehorang Islam meskipun tidak berada dibawah naungan pemerintahanIslam. Contoh yang dapat ditunjuk adalah produk budaya orang-orang Islam yang berada di Cina, misalnya. Secara praksis Cinabukan Dinasti Islam. Meski begitu, kalangan komunitas muslim diChina mampu menghasilkan produk budaya bernuansa Islam.Pertanyaannya, mana yang lebih tepat disebut sebagai KebudayaanIslam? berangkat dari dasar ajaran Islam oleh orang Islam atauberada dibawah naungan dinasti Islam meskipun berasal dari orangnon Islam?

Terhadap pertanyaan ini pada akhirnya orang hanya mampumenunjukkan ciri-ciri Kebudayaan Islam. Yaitu, pertama,bernafaskan tauhid, karena tauhidlah yang menjadi prinsip pokokajaran Islam, kedua, hasil buah pikiran dan pengolahannya adalahdimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan danmembahagiakan umat. Sebab Muhammad diutus adalah sebagairahmatan lilalamin.38

Kedua ciri kebudayaan Islam tersebut merupakan formulasidari dua kata dalam al Qur’an yang senantiasa muncul secaraberurut, yaitu Amanuu dan Amilushshaalihaat.

38 Ibid., hlm. 5.

Sejarah Kebudayaan Islam — 21

Kata Amanuu menunjuk kepada ciri pertama yaitu tauhid. Sedangkata “amilushshaalihaat menunjuk pada ciri kedua, yaitu aktivitas

Page 30: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

yang mensejahterakan dan membahagiakan umat.Dalam pada itu, kebudayaan Islam mencerminkan adanya

perpaduan atau integrasi antara moral yang merupakan pokokajaran Islam dengan dorongan pemakaian akal. Aspek pertamaditunjukkan oleh alqur’an melalui formulasi perlunyamengedepankan aspek moral39 dalam beraktivitas, salah satunyaseperti ayat ya ayyuhalladziina amanuu anfiquu mimmarazaqnakum. Untuk yang terakhir ditunjukkan oleh alqur’an dalambanyak formulasi, seperti afalaa ya'qiluun, afala yasma'uun, afalaatatadabbaruun dan sebagainya.

Struktur semacam ini merupakan perpaduan antara dua arusbesar kebudayaan yang pernah muncul sebelum kehadiran Islam.Dua arus tersebut adalah Mesir dan Yunani. Mesir merupakan pusatgerakan moral yang mewujud dalam agama-agama samawi sebagaiantitesa terhadap dampak negatif peradaban Mesir kuno. SedangYunani merupakan pusat pengakajian logik filosifis.40

39 Tentang Faktor Moral dalam Sejarah, bandingkan dengan Ahmad Manshur Suryenagara,Menemukan Sejarah..., hlm. 52.

40 Nourouzzaman Shiddiqie, Tamaddun Muslim, hlm. 6.

22 — Sejarah Kebudayaan Islam

6. periodisasi Perkembangan Kebudayaan Islam.Bahasan tentang periodisasi Sejarah Peradaban Islam harus

dimulai dari pertanyaan tentang awal sejarah Islam. Ada dua carapandang yang berbeda. Pertama, Sejarah Islam dimuali sejak prosespenciptaan alam. Kedua, Sejarah Islam dimulai sejak diutusnyaMuhammad. Bagi pendapat pertama, sejarah Islam tidak dimulai

Page 31: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

oleh diutusnya Muhammad. Ada dua alasan yang mendasari,pertama, kata Islam tidak hanya dipergunakan sejak kehadiranMuhammad sebagai Rasul, tetapi sudah ada sejak proses penciptaanalam itu. Karena kata Islam yang berasal dari kata aslamamenunjukkan ketertundukan alam sebagai ciptaan Allah. Kedua,jika sejarah Islam dimulai masa Muhammad, berarti ada missinglink antara Adam sampai Isa bahkan sampai pra diutusnyaMuhammad. Padahal antara Muhammad dengan Rasul- rasulsebelumnya, meskipun berbeda secara nama, tetapi secara substantifmemiliki saling kait antara satu dengan lainnya sebagaimanadisabdakan Nabi dalam haditsnya.41

Sementara bagi pendapat kedua, Sejarah Islam dimulai sejakawal kenabian Muhammad yang terkadang dikaji masa pradiutusnya Muhammad dengan terma Pra Islam atau masa Jahiliyah.

41 Lebih lanjut baca uraian Jamal Abdul Hadi Muhammad Mas’oud dan Wafa Muhammad Rif’atHuj’ah, Akhtha’yajiban thushohhahfial tarikhal-islami dinullahfil-ardli wa fi as-sama edisi Indonesia "Sejarah

Islam dicemari Zionis dan Orientalis, penerjemah: Abu Fahmi Ibnu Marjan (Jakarta: Gema Insani Press,1995), hlm. 55-57.

Sejarah Kebudayaan Islam — 23

Jika ditelaah lebih lanjut, kedua pendapat tersebut dapatdikompromikan dengan cara menjelaskan ruang lingkup kajian. Jikayang dikehendaki adalah kajian tentang Sejarah Islam yangdimaknakan kemunculannya bersamaan dengan proses penciptaanalam dan sejarah para Nabi, maka awal sejarah islam adalah prosespenciptaan alam tersebut. Tetapi jika yang dikehendaki adalahkajian tentang Sejarah Islam dalam pengertian sebagaimanadilakukan oleh Nabi Muhammad, maka periodesasi Sejarah Islamdimulai dari proses kelahiran Muhammad dan waktu sebelumnya

Page 32: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

yang disebut sebagai Arab Pra-Islam. Untuk kepentingan kajian ini,maka periodisasi yang dipergunakan dalam tulisan ini mengikutipola kedua, yaitu mulai Arab Pra Islam sampai diutusnya NabiMuhammad dan seterusnya sampai sekarang.

Ada banyak varian tentang periodisasi Sejarah KebudayaanIslam. A. Hasymi, misalnya, dengan merujuk kepada beberapa ahlisejarah, membagi Sejarah Kebudayaan Islam kedalam 9 (sembilan)periode. Periode tersebut adalah sebagai berikut:1. Masa Permulaan Islam (daril ahirnya Islam 17 Ramadhan 12

sebelum hijrah sampai tahun 41 H (6 Agustus 610 sampai 661M)

2. Umayah (41-132 H/661-750 M)3. Abbasiyah I (132-232 H/750-847 M)4. Abbasiyah II (232-334 H/847-946 M)

24 — Sejarah Kebudayaan Islam

5. Abbasiyah III (334-467 H/946-1075 M)6. Abbasiyah IV (467-656 H/1075-1261 M)7. Mugholiyah (656-927 H/1261-1520 M)8. Usmaniyah (927-1213 H/ 1520 - 1801 M)9. Kebangkitan Baru (!213 H/1801 M) sampai awal abad

XX.42

Varian lain membagi periodesasi Sej arah KebudayaanIslam sebagai berikut:1. Periode Klasik (650-1250) yang meliputi:

a. Masa Kemajuan Islam I (650-1000)b. Masa Disintegrasi (1000-1250).

2. Periode Pertengahan (1250-1800) yang meliputi:a. Masa Kemunduran I (1250-1500)

Page 33: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

b. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800) terbagi:1) Fase Kemajuan (1500-1700)/Masa Kemajuan II2) Fase Kemunduran (1700-1800)/Fase Kemun-

duran II3. Periode Modern (1800 M) Masa Kebangkitan Islam.43

42 A. Hasymi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993),hlm.43.

Sejarah Kebudayaan Islam~25

Periodisasi ini menjadikan ciri babakan sejarah berdasarkanbentuk negara atau sistem politik.44 Jika dibreakdown akan tampaksebagai berikut.45

Periode Klasik (650-1258) terbagi menjadi Masa KemajuanIslam I (650-1000) dan Masa Disintegrasi (1000- 1250). Masa KemajuanIslam I merupakan masa perluasan, integrasi dan keemasan Islam. Iamerentang dari sejak kelahiran nabi Muhammad sampaidihanguskannya Baghdad oleh Hulagu Khan. Sehingga masa inimencakup Masa Nabi Muhammad, Masa Khulafaurrasyidin, MasaDinasti Umayah Timur atau Umayah Damaskus, Masa DinastiAbbasiyah. Sedang Masa Disintegrasi dimaksudkan sebagai masaterjadinya pemisahan beberapa wilayah Abbasiyah dan tidak kuasanyapara sultan dibawah tekanan para tentara pengawal.

Periode Pertengahan (1258-1800) yaitu masa jatuhnya

43 Harun Nasution, “Aspek Sejarah dan Kebudayaan”, dalam Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya,Jilid I Jakarta : UI Press, 1984), hlm. 56-89.

Page 34: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Abbasiyah Baghdad sampai penghujung abad tujuh belas. Periode inimeliputi Masa Kemunduran I (1250-1500), yaitu masa dimanajengisKhan menghancurkan beberapa dinansti Islam yang kemudianmencapai puncaknya dengan dihancurkannya Baghdad oleh cucunyaHulagu Khan.

44 Jika dielaborasi, setidaknya ada lima aliran dalam menentukan babakan atau periodisasisejarah, yaitu aliran bentuk negara atau sistem politik, aliran tingkat kemajuan ekonomi, aliran tingkatkemajuan peradaban, aliran tingkat kemajuan kebudayaan, dan aliran masuk dan berkembangnya sebuahagama. Lihat Nourouzzaman Shiddiqie, Pengantar Sejarah Muslim, (Yogyakarta: NurCahaya, 1983), hlm. 66.

45 Diolah dari Harun Nasution, “Aspek Sejarah dan Kebudayaan”, dalam dalam Ditinjau

dari Berbagai Aspeknya jilid I dan Nourouzzaman Shiddiqie, Pengantar Sejarah Muslim.

26 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Masa ini desentralisasi dan disintegrasi dalam dunia Islam meningkatsehingga menghilangkan sistem khilafah secara formal. Setelahberlangsung hampir dua setengah abad, dunia Islam kemudianmenemukan kemajuannya dengan munculnya beberapa dinasti yangmemberi harapan bagi kemajuan Islam. Masa ini disebut sebagai masaTiga Kerajaan Besar (1500-1800), yaitu Usmaniyah di Turki,Syafawiyah di Persia dan Mughal di India. Meski begitu, masa ini jugamenampakkan wajahnya dalam dua fase yang berbeda, yaitu FaseKemajuan (1500-1700) yang disebut sebagai masa kemajuan II dan FaseKemunduran (1700-1800) yang dianggap sebagai masa Kemunduran II.

Fase kemajuan yang diraih selama dua abad mewujud dalammunculnya sultan-sultan yang mampu mengangkat harkat danmartabat dinasti. Tetapi masa itupun kemudian mengalamikemunduran karena beberapa hal, pertama tidak kredibelnya parasultan, kedua karena serangan dari dinansti Islam lain, ketiga seranganagama lain semacam serangan Hindu terhadap Mughal di India, dankeempat karena karena serangan dari bangsa lain.

Periode Modern (1800-M) disebut sebagai masa KebangkitanIslam. Kebangkitan tersebut sebagai akibat dari terbukanya mata dunia

Page 35: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Islam atas kemunduran dan ketertinggalan mereka dari Barat. Parapenguasa muslim berupaya mencari cara untuk memunculkan balanceof power bagi upaya mengangkat harga diri umat yang hilang. Dari

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 27

sini muncullah upaya melawan penjajahan dan pemikiran- pemikiranuntuk memordenisir Islam.

E. Glosarium1. Sejarah:

Catatan Peristiwa penting pada masa lalu yang benar- benarterjadi dan didukung oleh fakta.

2. Kebudayaan:Disebut juga dengan kebudayaan atas atau kebudayaan ideal. Iaberarti apa yang kita rindukan dan terrefleksi dalam kreno, nilai,religi, sastra, seni, moral.

3. Peradaban:Disebut juga dengan kebudayaan bawah atau material. Ia adalahapa yang kita pergunakan dan merupakan kemajuan mekanik danteknologis yang terrefleksi dalam politik, ekonomi dan teknologi

F. Tugas1. Kognitif

a. Jelaskan pengertian sejarah kebudayaan Islamb. Jelaskan tujuan dan manfaat pengetahuan sejarahc. Jelaskan sumber-sumber Sejarah Islamd. Jelaskan ciri-ciri dan aspek Kebudayaan Islame. Jelaskan periodesasi sejarah Kebudayaan Islam.

Page 36: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

28 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

2. AfektifBagaimana sikap saudara setelah memahami Manfaat dan tujuan

mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam ?

G. Daftar Pustaka

A. Hasymi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993).Ahmad Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah; Wacana Pergerakan

Islam di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1993).A. Muin Umar, Historiografi Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 1988).Budiono Herusatoto, Simbolisme dalam Budaya Jawa, (Yogyakarta:

Hanindita, 1991.Burke, Peter, Sejarah dan Teori Sosial, penerjemah: Mestika Zed dan

Zulfami, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001).Harun Nasution, “Aspek Sejarah dan Kebudayaan”, dalam Islam

Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I (Jakarta: UI Press, 1984).Gottschalk, Louis, Mengerti Sejarah, penerjemah: Nugroho

Notosusanto, (Jakarta: UI Press, 1986).Issawi, Charles, Filsafat Islam Tentang Sejarah; Pilihan dari Muqaddimah,

penerjemah: A. Mukti Ali, (Jakarta: Tintamas, 1976).Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Bentang, 1997).

Sejarah Kebudayaan Islam — 29

Mas’oud, Jamal Abdul Hadi Muhammad dan Wafa Muhammad Rif’atHuj’ah, Sejarah Islam dicemari Zionis dan Orientalis, penerjemah:Abu Fahmi Ibnu Marjan, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995).

Majid, ‘Abdul Mun’im, Tarikh al-Hadlarah al-Islamiyah; Fi al-Ushur al-Wustha, (Kairo: Maktabah al-Anglu al- Mishriyyah, 1978).

Muji Sutrisno dan Hendro Prasetyo, (Ed.) Teori-teori Kebudayaan,(Yogyakarta; Kanisius, 2005).

Nourouzzaman Shiddiqie, Pengantar Sejarah Muslim, (Yogyakarta: NurCahaya, 1983).

Page 37: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Nourouzzaman Shiddiqie, Menguak Sejarah Muslim; Sebuah KritikMetodologis,(Yogyakarta: PLP2M, 1984).

Nourouzzaman Shiddiqie, Tamaddun Muslim, (Jakarta: Bulan Bintang,1984).

R. Moh. Ali, Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, (Jakarta: CV Bathara,1961).

Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,(Jakarta: Gramedia, 1993).

Sharqawi, Effat al-, Filsafat Kebudayaan Islam, penerjemah: Ahmad Rafi’Usmani, (Bandung: Pustaka, 1986)

Sidi Gazalba, Pengantar Kebudayaan Sebagai Ilmu, (Jakarta: PustakaAntara, 1968).

Umari, Akram Dliyauddin, Masyarakat Madinah; Tinjauan HistorisZaman Nabi, penerjemah: Mun’im A. Sirry, (Jakarta: GemaInsani Press, 1999).

W. Poespoprodjo, Subyektivitas dalam Historiografi, (Bandung: RemajaKarya, 1987).

30 — Sejarah Kebudayaan Islam

BAB IIMUNCULNYA PERADABAN ISLAM

A. Kompetensi DasarMahasiswa memahami awal munculnya kebudayaan

Islam, sebagai kebudayaan baru yang lahir dan berbeda

dengan kebudayaan sebelumnya.

B. Peta Konsep

Page 38: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

C. SerambiKemunculan kebudayaan Islam terkadang dikatakan dimulai dengan

pengangkatan Muhammad sebagai Rasulullah. Pendapat seperti ini akan

menghapus semua nilai-nilai yang dimiliki Muhammad sebelum dia diangkat

sebagai rasul sebagai sesuatu di luar Islam.Lahirnya kebudayaan Islam tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan

yang berkembang sebelumya di Makkah, karena sebagai sebuah kebudayaan,Islam tidaklah semata- mata top down tetapi juga dikemas dari kebudayaanyang sudah ada dan berkembang sebelumnya, begitu juga denganperkembangan kebudayaan Islam berikutnya.

Ketika Islam diproklamirkan oleh Rasulullah, maka kebudayaanmanusia yang sudah ada tetap berjalan dan secara berangsur diwarnai denganwarna islam, sehingga yang nampak kemudian adalah warna Islamnya .

D. Materi Pembelajaran1. Arab Pra Islam

Masa sebelum lahir Islam disebut zaman jahiliyah. Zaman ini terbagiatas dua periode, yaitu jahiliyah pertama dan jahiliyah kedua. Jahiliyahpertama meliputi masa yang sangat panjang, tetapi tidak banyak yang bisadiketahui hal ihwalnya dan sudah lenyap sebagian besar masyarakat

Sejarah Kebudayaan Islam — 31

Page 39: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

pendukungnya. Adapun jahiliyah kedua sejarahnya bisa diketahui agak jelas.Zaman jahiliyah kedua ini berlangsung

32 — Sejarah Kebudayaan Islam

kira-kira 150 tahun sebelum Islam lahir. Kata jahiliyah berasal dari kata jahltetapi yang dimaksud di sini bukan jahl lawan dari Him, melainkan lawan darihilm. Bangsa Arab sebelum Islam sudah mengenal dasar-dasar beberapacabang ilmu pengetahuan, bahkan dalam hal seni sastra mereka telahmencapai tingkat kemajuan yang pesat. Akan tetapi, karena kemerosotanmoral melanda mereka, maka label jahiliyah diberikan kepada mereka. Syair-syair Arab Jahili amat kaya dengan informasi yang berkaitan dengankebudayaan mereka itu. Tentu saja al-Qur’an merupakan sumber yang palingbisa dipercaya mengenai moral bangsa Arab menjelang dan pada saat da’wahIslam mulai diserukan.1

Bangsa Arab adalah penduduk asli jazirah Arab. Semenanjung yangterletak di bagian barat daya Asia ini, sebagian besar permukaannya terdiridari padang pasir. Secara umum iklim di jazirah Arab amat panas,2 bahkantermasuk yang paling panas dan paling kering di muka bumi. Para ahli geologimemperkirakan, daratan Arab dahulu merupakan sambungan padang pasiryang terbentang luas dari Sahara di Afrika sampai gurun Gobi di Asia Tengah.Tidak terdapat satu sungaipun di jazirah ini, kecuali di bagian selatan, yangselalu berair dan mengalir

1 Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Moderen, (Yogyakarta: Lesfi, 2004), hlm.19.

2 Ahmad Amin, Fajr al-Islam, (Singapura-Kotabaru-Penang: Sulaiman Mar’i, 1965), hlm. 1-5.

Sejarah Kebudayaan Islam — 33

Page 40: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

sampai ke laut, selain telaga-telaga yang hanya berair selama turun hujan.3

Padahal hujan hampir tidak pernah turun di kawasan padang pasir yang luasini.

Bangsa Arab termasuk rumpun bangsa Semit, yaitu keturunan Sam ibnNuh, serumpun dengan bangsa Babilonia, Kaldea, Asyuria, lbrani, Phunisia,Aram dan Habsyi. Bangsa Arablah rumpun Semit yang sampai sekarang masihbertahan, sedangkan sebagian besar yang lain sudah lenyap dan tidak dikenallagi.4

Dari segi pemukimannya, bangsa Arab dapat dibedakan atas ahl al-badwi dan ahl al-hadlar. Kaum Badwi adalahpenduduk padang pasir. Merekatidak memiliki tempat tinggal tetap, tetapi hidup secara nomaden, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari sumber mata air danpadang rumput. Mata penghidupan mereka adalah beternak kambing, biri-biri,kuda dan unta. Kehidupan masyarakat Badwi yang nomaden tidak banyakmemberi peluang kepada mereka untuk membangun kebudayaan. Karenanya,sejarah mereka tidak diketahui dengan tepat dan jelas. Ahl al-hadlar ialahpenduduk yang sudah bertempat tinggal tetap di kota-kota atau daerah-daerahpemukiman

3 Philip K. Hitti, Dunia Arab; Sejarab Ringkas, penerjemah: Usuludin Hutagalung dan O.D.P Sihombing,(Bandung: Sumur Bandung, 1970), hlm. 13-16.

4 Ahmad Hassan al-Zayyat, Tarikh al-Adab al-Arabiy, (Beirut Libanon: Dar al-Tsaqafah, t.t.), hlm. 7.

34 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Page 41: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

yang subur.5 Mereka hidup dari berdagang, bercocok tanam, dan industri.Berbeda dengan masyarakat Badwi, mereka memiliki peluang yang besaruntuk membangun kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh pendudukYaman di selatan dan penduduk kota-kota lain di bagian utara semenanjungini. Oleh karena itu, sejarah mereka bisa diketahui lebih jelas dibandingdengan kaum Badwi.

Dalam struktur masyarakat Arab terdapat kabilah sebagai intinya. Iaadalah organisasi keluarga besar yang biasanya hubungan antara anggota-anggotanya terikat oleh pertalian darah (nasab). Akan tetapi, adakalanyahubungan seseorang dengan kabilahnya disebabkan oleh ikatan perkawinan,suaka politik atau karena sumpah setia.6 Kabilah dalam masyarakat Badwi, disamping merupakan ikatan keluarga juga merupakan ikatan politik. Sebuahkabilah dipimpin oleh seorang kepala yang disebut syaikh al-qabilah, yangbiasanya dipilih dari salah seorang anggota yang usianya paling tua. Solidaritaskesukuan atau ‘asbabiyah qabaliyah dalam kehidupan masyarakat Arab sebelumIslam terkenal amat kuat. Hal ini diwujudkan dalam bentuk proteksi kabilahatas seluruh anggota kabilahnya. Kesalahan seorang anggota kabilah terhadapkabilah lain menjadi tanggung jawab kabilahnya, sehingga ancaman

5 Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam ... hlm. 19.6 Umar Farrukh, al-Arab wa al-Islam fi al-Haudl al-Syarqiy min al-Bahr al-Abyad al-Mutawassith, (Beirut: Dar al-

Kutub, 1966), hlm. 19.Sejarah Kebudayaan Islam — 35

Page 42: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

terhadap salah seorang anggota kabilah berarti ancaman terhadap kabilah yangbersangkutan. Oleh karena itu, perselisihan perorangan hampir selalumenimbulkan konflik antar kabilah yang acapkali melahirkan peperanganyang berlangsung lama. Dalam masyarakat yang suka berperang nilai wanitamenjadi rendah. Selain itu, akibat perang yang terus menerus kebudayaanmereka tidak berkembang.

Agama pra-Islam;sebagian besar bangsa Arab jahiliyah adalahpenyembah berhala. Setiap kabilah memiliki patung sendiri, sehingga tidakkurang dari 360 patung bertengger di Ka’bah yang suci itu. Ada empat patungyang terkenal, yaitu Lata, Uzza, Manah7 dan Hubal milik kabilah Quraisy.Sebenarnya mereka percaya kepada Allah sebagai Pencipta,8 Pengatur danPenguasa alam semesta, sekalipun mereka inkar tentang hidup sesudah mati.Mereka menyembah patung dengan maksud mendekatkan diri kepada AllahSWT.9 Kepercayaan kepada Allah itu merupakan sisa ajaran tauhid yangdibawa oleh Ibrahim as.

Selain penyembah berhala, ada beberapa kabilah yang tergolongShabiah atau penyembah bintang, penyembah binatang, penyembah jin, disamping mereka yang percaya bahwa malaikat adalah anak-anak perempuanTuhan.10

7 al-Qur’an, an-Najm (53): 20.

8 al-Qur’an, al-Zukhruf (43) : 87.

9 al-Qur’an, al-Zumar (39) : 3.10 Abu al-Hasan Ali al-Nadawi, Madza Khasiral-'Alam bi Inhithath al-Muslimin (Kuwait: Dar al-Qalam,

1390/1970), hlm. 64.

36 — Sejarah Kebudayaan Islam

Di kalangan penduduk Hirah dan Ghassasinah tersebar agama Nasranimelalui Bizantium, demikian pula di Najran agama ini masuk melalui Habsyi.Pusat-pusat agama Yahudi terdapat di Taima, Wadi al-Qura, Fadk, Khaibardan yang terpenting adalah Yatsrib. Dalam pada itu, di bagian timur Jazirah

Page 43: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Arab yang berbatasan dengan Persia tersebar agama Majusi. Semua agama dankepercayaan itu terdesak oleh Islam ketika ajaran Tauhid ini memancarkansinarnya dari jantung jazirah Arab pada abad ketujuh Masehi.

Ekonomi; bangsa Arab Jahiliah memiliki beberapa pasar tempatmereka berkumpul untuk melakukan transaksi jual beli dan membacakansyair. Pasar-pasar itu terletak di dekat Mekah, yang terpenting di antaranyaialah Ukaz, Majinnah dan Dzul Majaz. Kabilah Quraisy terkenal sebagaipedagang yang menguasai jalur niaga Yaman-Hijaz-Syria.11 Mereka jugamendominasi perdagangan lokal dengan memanfaatkan kehadiran parapenziarah Ka’bah, terutama pada musim haji.

Seni Budaya; sastra mempunyai arti penting dalam kehidupan bangsaArab. Mereka mengabadikan peristiwa- peristiwa dalam syair yangdiperlombakan setiap tahun di pasar seni Ukaz, Majinnah, dan Dzul Majaz.Bagi yang memiliki syair yang bagus, ia akan diberi hadiah, dan mendapatkankehormatan bagi suku dan kabilahnya serta syairnya digantung di Ka’bah.Tujuh syair terbaik (al-

11 al-Qur’an, Quraisy (106): 1-3.

Sejarah Kebudayaan Islam — 37

muallaq al-sab’ah) kemudian ditulis dengan tinta emas dan digantungkan diKa’bah dekat patung pujaan mereka.12 Menurut catatan sejarah , bangsa Arabadalah bangsa yang mempunyai kemampuan menghafal yang sangat tinggi,khususnya hafalan terhadap syair-syair.

Sistem Politik; sudah sejak lama sebelum Islam Ka’bah selaludikunjungi oleh bangsa Arab dari seluruh penjuru jazirah untuk melaksanakanibadah haji. Oleh karena itu, di Mekah berdirilah pemerintahan untukmelindungi jamaah haji dan menjamin keamanan serta keselamatan mereka.Ditetapkan pula kesepakatan larangan berperang di kota itu, di samping

Page 44: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

larangan berperang selama bulan-bulan tertentu.Beberapa kabilah yang pernah menguasai Mekah antara lain

Amaliqah, Jurhum, Khuza’ah dan yang terakhir adalah Quraisy. Quraisy dibawah pimpinan Qushai merebut kekuasaan dari tangan Khuza’ah pada sekitartahun 400 M. Qushai mendirikan dar al-nadwah untuk tempat bermusyawarahbagi penduduk Mekah. Selain itu, ia juga mengatur urusan-urusan yangberkaitan dengan Ka’bah dengan membentuk al-siqayab, al-rifadah, al-liwa danal- hijabah. Keempat badan ini secara turun temurun dipegang oleh anak cucuQushai sampai kepada Abd al-Muthallib, kakek Rasulullah saw.

12 Siti Maryam dkk, Sejarah Peadaban Islam ... hlm. 20.

38 — Sejarah Kebudayaan Islam

2 Kelahiran Islama. Muhammad Sebelum Menjadi Nabi

Rasulullah saw lahir dari kalangan bangsawan Quraisy13 Ayahnyabernama Abdullah ibn Abd at-Muthalib dan ibunya bernama Aminah bintiWahab. Garis nasab ayah dan ibunya bertemu pada Kilab ibn Murrah.Apabiladitarik ke atas, silsilah beliau sampai kepada Ismail as. Akan tetapi nama-namanenek moyang beliau yang diketahui dengan jelas hanya sampai Adnan,sampai kepada Ismail tidak diketahui dengan pasti.

Kabilah Quraisy bertambah harum ketika Qushai menjadi penguasaatas Mekah setelah berhasil mengalahkan Bani Khuza’ah. Hal ini berartipengembalian tanggung jawab atas penjagaan dan pemeliharaan Ka’bah sertapelayanan terhadap para penziarah Ka’bah kepada keturunan Ismail.Penguasaan atas Mekah, baik berkaitan dengan kegiatan niaga maupunkeagamaan, menjadikan kabilah Quraisy berpengaruh besar tidak saja diMekah dan sekitarnya, melainkan di jazirah Arab seluruhnya.14 KabilahQuraisy dipandang mulia tidak hanya oleh mereka yang bertempat tinggaltetap, tetapi dihormati pula oleh mereka yang

Page 45: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

13 Quraisy adalah gelar yang diberikan kepada anak cucu Kinanah ibn Huzaimah ibn Mudrikah. Ada dua orangyang disebut-sebut sebagai pemilik nama Quraisy, yaitu Nadlir ibn Kinanah dan cucunya Fihr ibn Malik ibn Nadlir. LihatHasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islam; as-Siyasi wa al-Dini wa al- Tsaqafl wa al-Ijtima'i (Kairo: Maktabah al-Nahdliyah al-Mishriyah, 1964), hlm. 10.

14 H. Rus’an, Lintasan Sejarah Islam di Zaman Rasululah saw (Semarang: Wicaksana, 1981), hlm. 19.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 39

hidup secara nomaden. Oleh karena itu, mereka selalu aman dari gangguanpenyamun padang pasir yang ditakuti oleh kafilah-kafilah yang lalu lalang dipedalaman jazirah Arab.15

Ketika tanggung jawab pemeliharaan Ka’bah dan pelayanan terhadappara penziarah rumah suci itu berada di atas pundak Abd al-Muthalib ibnHasyim, Mekah diserang oleh Abrahah yang bermaksud meruntuhkan Ka’bah.Ka’bah yang setiap musim dikunjungi oleh para penziarah dari seluruhpenjuru Jazirah Arab, menjadikan kota Mekah tidak hanya penting secarapolitis, tetapi menguntungkan pula dari sisi ekonomi. Hal inilah yangmendorong Abrahah melakukan serangan itu. Akan tetapi, serangan ini gagalkarena pasukan tentara penyerang itu diserang wabah penyakit yangmengerikan.16 Tahun ketika terjadi penyerangan tersebut disebut Tahun Gajahkarena Abrahah ketika itu memimpin pasukannya dengan menunggang seekorgajah yang besar.

Rasulullah saw dilahirkan sebagai yatim pada hari Senin 12 Rabi’ulAwal Tahun Gajah, bertepatan dengan 20 April 571.17 Ayahnya, sudah wafattiga bulan setelah

15 al-Quran, Quraisy (106): 4.16 Penyerangan Abrahah ke Mekah ini diabadikan dalam al-Quran, al-Fiil

(105); 1-5.17 Mengenai waktu kelahiran Rasulullah saw, baik hari, tanggal, bulan maupun tahunnya terdapat

beberapa perbedaan pendapat. Lihat Muhammad Husein Haikal, Hayatu Muhammad (Kairo: Maktabah al-Nahdliyah al-Mishriyah, 1968), hlm. 108-109.

40 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Page 46: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

menikahi ibunya. Abd al-Muthalib memberi nama cucunya • Muhammad,

nama yang sampai pada saat itu tidak lazim di kalangan orang Arab saat itu.Beliau disusui beberapa hari leh Tsuwaibah, sahaya Abu Lahab, kemudiandilanjutkan penyusuan dan pengasuhannya oleh Halimah binti Dzuaib darikabilah Bani Sa’d. Kendatipun hanya beberapa hari Tsuwaibah menyusuinya,beliau pelihara terus silaturahim dengannya, demikian pula budi baik keluargaHalimah al- Sa’diyah tidak pernah dilupakan sepanjang hayatnya. Ketikaberusia lima tahun, beliau dikembalikan kepada Aminah. Akan tetapi, setahunkemudian ibu kandung yang amat dicintainya ini pun wafat. Abd al-Muthalibmelanjutkan pengasuhan atas cucunya sampai kakek yang bijak ini wafat duatahun kemudian. Tanggung jawab untuk mengasuh dan membesarkanMuhammad saw selanjutnya dipikul oleh Abu Thalib, salah seorang puteraAbd al-Muthalib yang paling miskin, tetapi sangat disegani dan dihormati olehpenduduk Mekah.

Perhatian Abu Thalib kepada keponakannya itu sama besar denganperhatiannya terhadap anak kandungnya sendiri. Budi pekerti Muhammadyang luhur, cerdas dan suka berbakti merupakan daya tarik tersendiri bagiAbu Thalib. Betapa besar cintanya kepada Muhammad, sehingga ia tidakmampu menolak ketika keponakan yang disayanginya itu minta ikut dalamperjalanan kafilah dagangnya ke Syria. Usia Muhammad pada waktu itusekitar 12 tahun. Ketika

Sejarah Kebudayaan Islam — 41

Abu Thalib sampai di Bushra, ia. bertemu dengan Pendeta Kristen, Buhairanamanya. Pendeta itu melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammadsebagaimana. yang termaktub dalam kitab suci yang dipercayainya. lamemperingatkan Abu Thalib agar menjaga keselamatan Muhammad dariorang-orang Yahudi di Syria yang apabila mereka mengetahui tanda-tanda itumungkin akan mencelakainya atau bahkan membunuhnya. Oleh karena itu,

Page 47: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Abu Thalib mempersingkat keberadaannya di Syria kali ini dan setelah itutidak pernah lagi bepergian jauh meninggalkan kota Mekah.

Bagi Muhammad, perjalanan ke Syria yang pertama itu memberi kesanyang selalu melekat dalam ingatannya. Beliau menyaksikan luasnya padangpasir, kemilaunya bintang di malam hari, serta kebun-kebun yang penuhdengan tanaman yang berbuah lebat yang berbeda dengan gurun pasir tandus,dan gunung-gunung batu di sekeliling Mekah. Didengarnya cerita pendudukArab pedalaman tentang sejarah masa lalu daerah yang dilaluinya, sedangkandi Syria didengarnya tentang Romawi yang beragama Nasrani dan Persia yangmenyembah api, serta konflik yang sedang terjadi antara kedua kerajaan besarini. Apa yang dilihat dan didengar selama perjalanannya itu memperkuatkeinginan untuk mencari kebenaran hakiki di balik semuanya itu.18

18 Ibid., hlm 115.

42 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Tatkala Muhammad berusia 15 tahun terjadi perang antara keturunanKinanah dan Quraisy di satu pihak melawan kabilah Hawazin di pihak lain.Perang ini dikenal dengan perang Fijar yang artinya pendurhakaan. Disebutdemikian karena awal terjadinya disebabkan oleh pelanggaran atas laranganpermusuhan pada bulan-bulan suci yang sangat dihormati berdasar aturan danadat setempat. Dalam perang ini Muhammad membantu pamannyamemungut anak panah yang dilontarkan musuh dan sesekali melepaskan anakpanah kepada musuh. Secara keseluruhan perang ini berlangsung empattahun, kendatipun hanya beberapa hari saja setiap tahunnya. Perang iniberakhir dengan perundingan yang melahirkan kesepakatan membentuksebuah persyarikatan yang disebut hilfal-fudlul yang artinya sumpah utama.Tujuan utama hilf al-fudlul adalah untuk memberikan perlindungan bagi yangteraniaya di kota Mekah, baik oleh penduduknya sendiri maupun oleh pihaklain. Muhammad terpilih menjadi salah seorang anggotanya dan merupakan

Page 48: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

anggota termuda.Di tengah-tengah hiruk pikuk kota Mekah, Muhammad mengisi

waktu luang untuk menggembala kambing keluarganya dan kambingpenduduk Mekah. Tentang pekerjaan ini beliau mengatakan: “Allah Ta’alatidak mengutus seorang Nabi melainkan dari penggembala kambing; NabiMusa diutus, dia seorang penggembala kambing, Nabi Daud diutus, diaseorang penggembala

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 43

kambing dan saya diutus; juga menggembalakan kambing keluargaku di Jiad.19

Pada bulan-bulan haram, kadang beliau diajak keluarganya mengunjungi PasarUkadz, Majannah dan Dzu al-Majaz untuk mendengarkan sajaksajak yangdibawakan oleh penyair-penyair Mudlahhabat dan Muallaqat. Dari ahli-ahlipidato berbakat dan para penyair kenamaan didengarnya tentang kebanggaanterhadap nenek moyang bangsa Arab, jasa-jasa dan kedermawanan mereka,propaganda orang Nasrani dan Yahudi tentang kebenaran agamanya, kitab sucidan tentang Nabi Isa dari Nabi Musa. Akan tetapi, semua yang didengar itutidak ada yang mampu memuaskan dan menentramkan jiwanya.20

Ketika Muhammad menginjak usia 24 tahun Abu Thalib menawarkankeponakannya itu kepada Khadijah binti Khuwailid,21 untuk menjalankanperdagangan ke Syria. Abu Thalib meminta upah untuk Muhammad dalampekerjaan ini empat ekor unta, padahal untuk pekerjaan yang sama Khadijahbiasanya mengupah dua ekor saja. Ternyata Khadijah setuju atas penawaranitu, karena pribadi dan akhlaq Muhammad yang luhur sudah bukan rahasialagi baginya dan bagi penduduk Mekah umumnya. Perjalanan ke Syria kali iniadalah yang kedua kalinya,

19 Rus’an, Lintasan Sejarah Islam..., hlm. 31.20 Muhammad Husein Haikal, Hayatu Muhammad, hlm. 115.21 Khadijah adalah seorang janda kaya dari kalangan bangsawan Quraisy yang terpandang; ia pernah

Page 49: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dua kali bersuami tapi tidak dikaruniai keturunan.

44 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

dan beliau ditemani oleh Maisarah, salah seorang pegawai Khadijah yang amatdipercaya.

Sikap dan tutur kata Muhammad ketika menawarkan barang daganganmenarik minat calon pembeli untuk berbelanja kepadanya, sehingga barangyang ditawarkan itu laku keras dan beliau memperoleh untung besar. Hal inimelahirkan suka cita yang amat dalam pada diri Khadijah, lebih-lebih ketikaMaisarah menyampaikan pujian atas keluhuran budi pekerti Muhammad yangia saksikan dan rasakan selama dalam perjalanannya ke Syria itu. KekagumanKhadijah atas keagungan pribadi Muhammad menimbulkan hasrat untukmenjadikan beliau sebagai pendamping hidupnya. la menyuruh Nafisahpembantunya yang setia menjumpai Muhammad dan menyampaikan isihatinya. Ketika Muhammad menyatakan setuju dan Abu Thalib merestuinya,pinangan pun dilakukan, selanjutnya diresmikan pernikahan mereka. Ketikaitu Muhammad berusia 25 tahun, sedangkan Khadijah 40 tahun.22

Muhammad semakin populer di kalangan penduduk Mekah, setelahberhasil mendamaikan para pemuka Quraisy ketika mereka berselisih siapayang paling berhak meletakkan Hajar Aswad di tempatnya semula.Perselisihan ini nyaris mengobarkan perang saudara. Pertumpahan darahdapat dicegah ketika Abu Umayyah ibn Mughirah al-Makhzumi mengusulkanagar putusan diserahkan kepada orang yang

22 Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban islam..., hlm.24.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 45

pertama kali memasuki pintu Shafa. Ketika ternyata, yang memasuki pintu

Shafa itu adalah Muhammad usul itu diterima oleh semua kabilah yang

Page 50: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

berselisih. Muhammad meminta disediakan sehelai kain. Kain itu

dihamparkan lalu batu itu diletakkan di atasnya dengan tangan beliau sediri.

Disuruhnya ketua setiap kabilah memegang ujung kain itu, lalu

mengangkatnya bersama-sama dan membawanya ke tempat di mana batu itu

akan diletakkan. Kemudian beliau mengambil batu itu dari atas kain tersebut

dan meletakkannya di tempatnya semula. Putusan ini memuaskan empat

pihak yang bertikai. Dalam peristiwa inilah Muhammad dijuluki al-Amin oleh

kaumnya. Peristiwa ini terjadi pada tahun 605, ketika Muhammad berusia 35tahun.

b. Muhammad Diangkat Menjadi NabiPopularitas Muhammad tidak muncul secara tiba-tiba. Sejak masih

kanak-kanak sampai dewasa dan kemudian diangkat menjadi Rasul, beliaudikenal berbudi luhur dan berkepribadian mulia; tak ada perbuatan tercelayang dapat dituduhkan kepadanya. Beliau tidak pernah menyembah berhala,memakan daging yang disembelih untuk berhala, minum khamar danmendatangi tempat permainan dan perjudian. Beliau dikenal pemalu namunmurah hati, mudah bergaul dan bijaksana. Apabila ada yang mengajak bicaradidengarkannya dengan baik dan tidak memalingkan muka dari lawanbicaranya. Lisannya fasih,

46 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

bicaranya sedikit dan lebih banyak mendengarkan. Bila bicara sungguh-sungguh, kendatipun sekali-kali membuat humor, namun yang dikatakannyaadalah hal yang sebenarnya. Bila beliau marah tidak pernah memperlihatkankemarahannya, selain tampak sedikit keringat yang keluar dari keningnyadisebabkan menahan rasa marah.23

17 Ramadlan tahun 13 sebelum Hijrah, bertepatan dengan 6 Agustustahun 610 M, selagi Muhammad berkhalwat di gua Hira,24 Jibril

Page 51: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

menyampaikan wahyu pertama, yaitu lima ayat dari Surat al-Alaq.25 Setelahmenerima wahyu itu Muhammad segera pulang dengan hati cemas dan badanmenggigil karena ketakutan. Beliau meminta Khadijah menyelimutinya.Setelah tenang beliau menceriterakan kejadian yang baru saja dialaminya digua Hira, dan menyatakan khawatir terhadap dirinya sendiri. Khadijahberusaha menenangkan beliau, kemudian pergi menemui Waraqah ibn Naufal,saudara sepupunya, meninggalkan beliau yang tertidur lelap kelelahan. Padawaktu itu Waraqah sudah memeluk agama Nasrani dan memiliki pengetahuantentang naskah-naskah kuno. Setelah mendengar ceritera dari Khadijahtentang kejadian yang dialami suaminya, ia mengatakan bahwa yang datangkepada

23 Muhammad Husein Haikal, Hayatu Muhammad, hlm. 124.24 Gua Hira terletak sekitar tiga mil di sebelah utara Mekah.

25 Lihat al-Quran: al-’Alaq (96) 1-5, an-Najm (53) : 20, al-Zukhruf (43) : 87,al-Zumar (39): 3.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 47

Muhammad itu adalah Namus (Jibril) yang pernah diutus Allah kepada NabiMusa as. Ia pun menegaskan, bahwa dengan turunnya wahyu itu Muhammadtelah diangkat menjadi Nabi untuk umat ini, seraya memberitahukan bahwapada saatnya nanti beliau akan diusir oleh kaumnya dari kampunghalamannya sendiri. Ia berharap masih hidup pada saat terjadi pengusiran itu,dan berjanji akan memberi pertolongan yang sungguh-sungguh kepadabeliau.26

Pada saat beliau tidur lelap melepaskan lelah, turunlah Surat al-Muddatstsir ayat satu sampai tujuh.27 Setelah menerima wahyu yang kedua iniMuhammad bangkit lalu berkata kepada isterinya, yang baru pulang darirumah Waraqah, bahwa Jibril telah menyampaikan perintah Tuhan agarbeliau memberi peringatan kepada umat manusia, dan mengajak merekasupaya beribadah dan patuh hanya kepadaNya. Akan tetapi, siapa yang akan

Page 52: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

diajak dan siapa pula yang akan mendengarkan?28 Wahyu yang kedua inimenandai penobatan Muhammad sebagai Rasulullah.

26 M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran Tafsir, (Jakarta: Bulan Bintang,1990), hlm. 26-27.

27 Muhammad Husein Haikal, Hayatu Muhammad, hlm 126.28 Rus’an, Lintasan Sejarah Islam..., hlm. 50. Lihat Mohammad Abd Allah Draz, ”Asal-usul Agama Islam” dalam

Kenneth W Morgan (ed.), Islam Jalan Lurus, penerjemah Abdusalam dan Chaidir Anwar, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1986),hlm. 10.

48 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

c. Mendakwahkan IslamRasulullah saw melaksanakan tugas risalahnya selama, 13 tahun di

Mekah dan 10 tahun di Madinah. Dakwah dalam periode Mekah ditempuhmelalui tiga tahap. Tahap pertama adalah dakwah secara diam-diam. Yangmenjadi dasar dimulainya dakwah ini adalah Surat al-Muddatstsir ayat satusampai tujuh. Dalam tahap ini Rasulullah mengajak keluarga yang tinggalserumah dan sahabat-sahabat terdekatnya agar meninggalkan agama berhaladan beribadah hanya kepada Allah semata. Dalam fase ini yang pertamamenyatakan beriman adalah Khadijah, Ali ibn Abi Thalib dan Zaid ibnHaritsah. Dari kalangan sababat, Abu Bakar lah yang segera menyatakankeimanannya, kemudian diikuti oleh Utsman ibn Affan, Zubair ibn Awam,Saad ibn Abi Waqqash, Thalhah ibn Ubaidillah, Abd al-Rahman ibn Auf, AbuUbaidah ibn Jarrah, Arqam ibn Abi al-Arqam, Bilal ibn Rabah dan beberapapenduduk Mekah yang lain. Rasulullah mengajarkan Islam kepada mereka dirumah Arqam ibn Abi al-Arqam. Mereka menjalankan ajaran agama baru inisecara sembunyi-sembunyi sekitar tiga tahun lamanya.29

Tahap kedua adalah dakwah semi terbuka. Dalam tahap ini Rasulullahmenyeru keluarganya dalam lingkup yang lebih luas berdasarkan Surat al-Syuara ayat 214.30 Yang menjadi sasaran utama seruan ini adalah Bani Hasyim.

Page 53: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

29 Rus’an, Lintasan Sejarah Islam..., hlm. 53.30 Lihat al-Quran, al-Syu’ara (26): 214.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 49

Sesudah itu Rasulullah memperluas jangkauan seruannya kepada seluruhpenduduk Mekah setelah turun ayat 15 Surat al-Hijr.31 Langkah inimenandai dimulainya Tahap ketiga., yaitu da’wah terbuka. Sejak saat ituIslam mulai menjadi perhatian dan pembicaraan penduduk Mekah. Dalampada itu, Rasulullah terus meningkatkan kegiatannya dan memperluasjangkauan seruannya, sehingga. tidak lagi terbatas kepada penduduk Mekah,melainkan kepada setiap orang yang datang ke Mekah terutama pada musimhaji.

d. Penolakan Kaum QuraisyKetika gerakan Rasulullah makin meluas, jumlah pengikutnya

bertambah banyak dan seruannya makin tegas dan lantang, bahkan secaraterang-terangan mengecam agama berhala dan mencela kebodohan nenekmoyang mereka yang memuja-muja berhala itu. Orang-orang Quraisyterkejut dan marah. Mereka bangkit menentang dakwah Rasulullah dandengan berbagai macam cara berusaha menghalang-halanginya. MenurutSyalabi minimal ada lima faktor penyebab orang Quraisy menentang da’wahRasulullah, yaitu:1) Persaingan pengaruh dan kekuasaan. Mereka belum bisa membedakan

antara kenabian dengan kerajaan. Mereka mengira memenuhi seruanRasulullah berarti tunduk kepada Abd al-Muthalib. Hal ini, menurut

31 Lihat at-Quran, al-Hijr: (15). i

50 - Sejarah Kebudayaan Islam

Page 54: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

anggapan mereka, akan menyebabkan suku-suku Arab kehilanganpengaruhnya dalam masyarakat.

2) Persamaan derajat. Rasulullah mengajarkan persamaan derajat di antaraumat manusia. Hal ini berlawanan dengan tradisi Arab jahiliyah yangmembeda-bedakan derajat manusia berdasarkan kedudukan dan statussosial. Bangsawan Quraisy belum siap menerima ajaran yang akanmeruntuhkan tradisi dan dasar-dasar kehidupan mereka.

3) Takut dibangkitkan setelah mati. Gambaran tentang kebangkitan kembalisetelah mati sebagaimana diaj arkan Islam, sangat mengerikan di matapemimpin-pernimpin Quraisy. Oleh karena itu mereka enggan memelukIslam yang mengajarkan, bahwa manusia akan dibangkitkan kembali darikematiannya untuk mempertanggung- jawabkan seluruh amalperbuatannya sewaktu hidup di dunia.

4) Taklid kepada nenek moyang. Bangsa Arab jahiliyah menganggap, bahwatradisi nenek moyang merupakan sesuatu yang mutlak dan tidak bolehdiganggu-gugat. Amat berat bagi mereka meninggalkan agama nenekmoyangnya, apalagi yang diajarkan Rasulullah itu bertolak belakangdengan keyakinan yang mereka anut.

5) Perniagaan patung. Larangan menyembah patung dan larangan memahatdan memperjualbelikannya

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 51

merupakan ancaman yang akan mematikan usaha pemahat dan penjualpatung. Lebih dari itu, para penjaga Ka’bah juga tidak mau kehilangansumber penghasilan dan pengaruh yang diperoleh dari jasa pelayananterhadap orang-orang yang datang ke Mekah untuk menyembah patung.32

Penolakan kaum Quraisy terhadap Islam mendorong Rasulullah lebihmengintensifkan da’wahnya. Semakin tegas dan lantang Rasulullahmenda’wahkan Islam, semakin keras permusuhan yang dilancarkan orang-

Page 55: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

orang Quraisy terhadap beliau dan para pengikutnya. Bermacam cara merekatempuh untuk menghentikan dakwah Rasulullah dan membendungpertumbuhan agama baru ini, mulai dari bujukan, ancaman, intimidasi,bahkan penyiksaan fisik. Tidak sedikit sahabat Rasulullah yang menjadikorban kemarahan kaum Quraisy itu. Terhadap Rasulullah sendiri merekatidak melakukan gangguan fisik karena kedudukan beliau sebagai bangsawanQuraisy dan dilindungi oleh Abu Thalib, bahkan, atas permintaan Abu Thalib,dilindungi oleh Bani Hasyim dan Bani Muthalib, kendatipun umumnyamereka waktu itu belum masuk Islam.

Kebencian musyrikin Quraisy terhadap Rasulullah makin meningkat,manakala mereka menyaksikan penganut Islam terus bertambah. Tidak hanyapenghinaan

32 Lihat Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, jilid I Penerjemah Muchtar Yahya (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1994), hlm. 61-64.

52 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

yang kemudian ditimpakan kepada Rasulullah, melainkan juga rencanapembunuhan yang disusun oleh Abu Sufyan. Termasuk sahabat Rasulullahyang menjadi sasaran kemarahan kaum Quraisy adalah Abdullah ibn Mas’ud,33

Bilal ibn Rabah seorang budak yang oleh Rasulullah dijuluki buah permatadari Habsyi, bahkan dua orang budak mati menjalani siksaan,34 salah satunyabudak perempuan, karena tidak mau meninggalkan Islam. Menghadapitekanan berat itu Rasulullah menganjurkan para pengikutnya untukmengungsi ke Habsyi. Dipilihnya Habsyi karena Negus, penguasa negeri itu,terkenal adil dan bijaksana. Berangkatlah kesana 10 orang laki-laki dan empatorang perempuan, di antaranya Mus’ab ibn Umair. Peristiwa ini terjadi padatahun 615. Beberapa bulan setelah itu berangkat pula 81 orang laki-laki, 18orang perempuan dan beberapa orang anak-anak. Termasuk dalam rombongan

Page 56: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

ini, Utsman ibn Affan dan isterinya Ruqayah binti Rasulullah. Mengetahui halini, musyrikin Quraisy mengutus Amr ibn Ash dan Abdullah ibn Abi Rabi’ahke Habsyi, memohon kepada Negus agar menyerahkan para sahabat Rasulullahitu kepada mereka, namun tidak berhasil. Dalam tahun yang penuhketegangan ini, dua orang tokoh Quraisy yaitu Hamzah ibn Abd al-Muthalibdan Umar ibn Khathab masuk

53 Thomas W Arnold, Sejarah Daulah Islam, Penerjemah: HA. Nawawi Rambe (Jakarta: Wijaya, 1985), hlm. 13-14.

54 Ibid.., hlm. 13.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 53

Islam. Kaum Quraisy sadar, bahwa umat Islam sekarang bukan lagi kelompokyang lemah, melainkan kelompok yang secara potensial makin hari makinkuat dengan terus bertambahnya penganut Islam dari kalangan terpandang.35

Kegagalan musyrikin Quraisy menghentikan da’wah Rasulullah antaralain karena Rasulullah dilindungi Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Menyadarihal ini mereka memboikot dua keluarga besar pelindung Rasulullah itu,dengan memutuskan hubungan mereka dengan pihak luar berkenaan denganperkawinan, jual beli, ziarah-menziarahi dan lain-lain. Keputusan tertulistentang larangan ini digantungkan pada dinding Ka’bah.36 Rasulullah dan parapengikutnya serta Bani Hasyim dan Bani Muthalib terpaksa menyingkir keSyi’ib, dan hanya bisa berhubungan dengan pihak luar pada bulan-bulan haji.37

Pemboikotan ini berlangsung tiga tahun dan baru berakhir ketika Zuhair ibnUmayyah dan beberapa kawannya mengambil surat pemboikotan itu dariKa’bah dan merobeknya.

Belum lagi sembuh kepedihan yang dirasakan oleh Rasulullah akibatpemboikotan itu, Abu Thalib, paman beliau, dan Khadijah, isteri beliau,meninggal dunia. Oleh karena itu, tahun itu dikenal dengan ‘am al-huzn,tahun

Page 57: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

35 Ibid., hlm. 16.36 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahnya, (al-Madinah

al-Munawwarah: Mujamma Khadim al-Haramain al-Syarifain al-Malik Fahd Ii Thiba’at al-Mushhaf al-Syarif, t.t.), hlm. 60.

37 Thomas W. Arnold, Sejarah Dawah Islam, hlm. 14.

54 — Sejarah Kebudayaan Islam

kesedihan. Dengan meninggalnya dua orang pembela Rasulullah yang setiaitu, orang-orang Quraisy semakin berani melakukan penghinaan, bahkanpenganiayaan terhadap beliau. Dalam pada itu, Rasulullah mencoba pergi keThaif untuk menyampaikan da’wah kepada para pemuka kabilah di sana.Upaya ini gagal dan bahkan mereka mengusir beliau dari sana.

Pada saat-saat menghadapi ujian berat, Rasulullah diperintahkan untukmelakukan perjalanan malam dari Masjid al-Haram di Mekah ke Bait al-Maqdis di Palestina, kemudian dinaikkan menembus langit sampai ke Sidrahal-Muntaha. Di situlah Rasulullah menerima syari’at kewajiban shalat fardlulima kali sehari semalam. Peristiwa ini dikenal dengan Isra dan Mi’raj yangterjadi pada malam 27 Rajab tahun 11 sesudah kenabian. Isra’ dan Mi’raj disamping memperkuat iman dan mengokohkan batin Rasulullah menghadapiujian berat berkaitan dengan misi risalahnya, juga menjadi batu ujian bagikaum muslimin apakah mereka mempercayainya atau mengingkarinya. Bagikaum kafir Quraisy, peristiwa itu menjadi bahan untuk mengolok-olok beliaubahkan menuduhnya sebagai manusia yang berotak tidak waras.

a. Penduduk Yatsrib Memeluk IslamSudah menjadi kebiasaan Rasulullah pada setiap musim haji

mengunjungi kemah-kemah jamaah haji untuk

Sejarah Kebudayaan Islam — 55

menyampaikan da’wahnya. Aktivitas ini mendapat respon sebagaimanaditunjukkan oleh Suwaid ibn Shamit, seorang tokoh Aus dari Yatsrib, yang

Page 58: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

menyatakan tertarik pada ajakan Rasulullah.38 Selang beberapa lama setelah ituIyas ibn Mu’adz, seorang pemuda Khazraj juga menyatakan keislamannyaketika Rasulullah menemui rombongan kabilah Khazraj saat mereka datang keMekah. Aus dan Khazraj adalah dua kabilah Arab terkemuka di Yatsrib yangselalu bermusuhan. Mereka sedikit banyak sudah memiliki pengertianmengenai ketuhanan, kenabian, wahyu dan hari akhir, karena lama bergauldengan orang-orang Yahudi. Aus pernah minta bantuan Quraisy untukmenghadapi Khazraj, tetapi tidak ditanggapi.39 Setelah terjadi insiden Bu’atsmereka menyadari, bahwa permusuhan di antara mereka hanya akanmenguntungkan orang-orang Yahudi.

Pada musim, haji tahun 11 setelah kenabian, beberapa orang Khazraj,dua di antaranya dari Bani Najran masuk Islam. Sejak itu Rasulullah menjadipembicaraan hangat di kalangan penduduk Yatsrib. Pada musim haji tahunberikutnya 12 orang laki-laki dan seorang perempuan dari Yatsrib menemuiRasulullah di Aqabah. Mereka berikrar tidak menyekutukan Tuhan, tidakmencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, tidak memfitnah, dantidak mendurhakai Muhammad saw. Peristiwa ini dikenal dengan

38 Umar Farukh, al-Arab wa al-Islam..., hlm. 42.59 Ibid.

56 — Sejarah Kebudayaan Islam

Baiah al-Aqabah al-Ula (Baiat Aqabah Pertama). Setelah peristiwa ituRasulullah mengutus Mus’ab ibn Umair untuk mengajarkan Islam kepadapenduduk Yatsrib. Setahun kemudian, pada malam hari seusai menunaikanibadah haji, terjadi Bai’ah Aqabah Kedua (Baiah al-Aqabab al-Tsaniyah). 73orang laki-laki dan dua orang perempuan dari Yatsrib bertemu denganRasulullah, yang waktu itu didampingi Abbas ibn Abd. Muthalib, di Aqabah.12 orang pemuka Aus dan Khazraj, masing-masing mewakili golongan yangada dalam kabilahnya, mengucapkan sumpah setia membela Rasulullah

Page 59: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

walaupun jiwa dan harta taruhannya. Orang- orang Yatsrib ini masuk Islam,tampaknya, termotivasi pula oleh keinginan melepaskan diri dari kungkunganperbudakan orang-orang Yahudi.40

3. Membina Dasar-Dasar Peradaban Islam

a. Mendirikan MasjidSetelah Baiah Aqabah Kedua tindakan kekerasan terhadap kaum

muslimin makin meningkat, bahkan musyrikin Quraisy sepakat akanmembunuh Rasulullah. Menghadapi kenyataan ini Rasulullah menganjurkanpara sahabatnya untuk segera pindah ke Yatsrib. Kelompok orang lemahdiperintahkan berangkat lebih dulu, karena merekalah yang paling banyakmenderita penganiayaan

40 Ibid., hlm. 42-43.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 57

dan paling sedikit memperoleh perlindungan.41 Rasulullah sendiri barumeninggalkan Mekah setelah seluruh kaum muslimin, kecuali Ali dankeluarganya serta Abu Bakar dan keluarganya, sudah keluar dari Mekah.Ketika akan berangkat, Rasulullah minta Ali untuk tidur di kamarnya gunamengelabui musuh yang berencana membunuhnya. Beliau berangkat ke guaTsur, arah selatan Mekah, ditemani oleh Abu Bakar.

Mereka bersembunyi di gua Tsur selama tiga malam. Tidak ada yangtahu tentang keadaan dan tempat persembunyian mereka selain putera-puteriAbu Bakar sendiri, Abdullah, Aisyah dan Asrna’ serta sahayanya, Amir ibnFuhairah. Merekalah yang mengirimkan makanan setiap malam danmenyampaikan kabar mengenai pergunjingan penduduk Mekah tentangRasulullah. Pada malam yang ketiga mereka keluar dari persembunyiannyauntuk melanjutkan perjalanan menuju Yatsrib ditemani oleh Abdullah ibn

Page 60: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Abi Bakar dan Abdullah ibn Arqad, seorang musyrik yang bertugas selakupenunjuk jalan. Rombongan ini bergerak ke arah barat menuju Laut Merahkemudian belok ke utara mengambil jalan yang tidak biasa dilalui olehkafilah-kafilah pada umumnya.

Senin tengah hari 8 Rabiul Awwal Rasulullah tiba di Quba, sekitar 10kilometer dari kota Yatsrib. Selama tinggal di Quba beliau menginap di rumahKultsum ibn Hadam,

41 Ibid., hlm. 43.

58 — Sejarah Kebudayaan Islam

seorang laki-laki tua yang rumahnya biasa dijadikan sebagai pangkalan bagiorang-orang yang baru datang ke Yatsrib. Adapun Abu Bakar menginap dirumah Hubaib ibn Isaf atau Kharijah ibn Zaid. Pada saat itulah masjid pertama(Masjid Quba) dibangun di sini atas saran Ammar ibn Yasir. Rasulullah sendiriyang meletakkan batu pertama di kiblatnya, diikuti oleh Abu Bakar, kemudiandiselesaikan oleh para sahabatnya.42 Tiga hari kemudian Ali ibn Abi Thalibtiba pula di Quba setelah menempuh perjalanan selama 15 hari. Ia bergabungdengan Rasulullah tinggal di rumah ibn Hadam.43 Keesokan harinya, jumat 12Rabiul Awwal bertepatan dengan 24 September 622 M rombongan muhajirinini melanjutkan perjalanan ke Yatsrib.

Kedatangan Rasulullah disambut hangat penuh kerinduan oleh kaumAnshar. Begitu tiba di kota ini beliau melepaskan tali kekang unta yangditungganginya, dan membiarkan binatang itu berjalan sekehendaknya. Untaitu baru berhenti di sebidang kebun yang ditumbuhi beberapa pohon kurma,bersebelahan dengan rumah Abu Ayyub. Kebun ini milik dua anak yatimbersaudara yang diasuh oleh Abu Ayyub, bernama Sahl dan Suhail, puteraRafi’ ibn Umar. Atas permintaan Muadz ibn Ahra’, kebun ini dijual, dan diatasnya dibangun masjid atas perintah

42 Ali Syariati, Rasulullah saw Sejak Hijrab Hingga Wafat, penerjemah Afif Muhammad, (Jakarta:

Page 61: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Pustaka Hidayah, 1992), hlm. 28.43 Ibid., hlm. 29.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 59

Rasulullah (Masjid Nabawi). Sejak kedatangan Rasulullah, Yatsrib berubahnamanya menjadi Madinah al-Rasul atau al-Madinah al-Munawwarah.

Masjid yang dibangun Rasulullah, selain disediakan untuk tempatberibadah, juga digunakan sebagai tempat pertemuan Rasulullah dengan parasahabatnya. Di tempat ini pula kaum muslimin melakukan kegiatan belajar,mengadili suatu perkara, berjual beli, bermusyawarah untuk menyelesaikanpersoalan-persoalan umat dan berbagai kegiatan lainnya.

Muhammad ternyata bukan hanya seorang Nabi dan Rasulullah, tetapijuga seorang ahli politik yang ulung dan diplomat yang bijak. Kepiawaiannyaberpolitik antara lain ditunjukkan dalam perjanjian damai dengan penduduknon muslim Madinah. Dalam perjanjian itu ditetapkan dan diakui hakkemerdekaan tiap-tiap individu untuk memeluk dan menjalankan agamanya.Dengan perjanjian itu kota Madinah menjadi Madinah al-Haram dalam artiyang sebenarnya. Setiap penduduk bertanggung jawab dan memikulkewajiban bersama untuk menyelenggarakan keamanan dan membela sertamempertahankan negeri terhadap ancaman dan serangan musuh darimanapun juga datangnya. Perjanjian ini kemudian dikenal dengan Piagam

60 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Madinah,44 dan merupakan peristiwa baru dalam dunia politik dankebudayaan manusia. Sementara itu muslimin dapat menjalankan syari’atagamanya dengan aman tanpa gangguan, berangsur-angsur turun perintah

Page 62: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

berzakat, berpuasa, hukum terkait dengan pelanggaran, jinayat atau pidana,sehingga dari hari-hari pengaruh Islam semakin kuat di kota ini.

Pekerjaan besar yang dilakukan Rasulullah dalam periode Madinahadalah pembinaan terhadap masyarakat Islam yang baru terbentuk. Karenamasyarakat merupakan wadah dari pengembangan kebudayaan, makaberbarengan dengan pembinaan masyarakat itu diletakkan pula dasar-dasarkebudayaan Islam. Beberapa asas masyarakat Islam yang telah diletakkan olehRasulullah antara lain al-ikha, al-musawah, al-tasamuh, al-tasyawur, al-ta’awun dan al-‘adalah.45 Dasar-dasar ini pada umumnya merupakan sejumlahnilai dan norma yang mengatur manusia dan masyarakat dalam hal yangberkaitan dengan peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik; yang sifatnyaabadi,

44 Naskah lengkap Piagam Madinah dapat dibaca dalam Haikal, Hayatu Muhammad, hlm. 225-227, AkramDliauddin Umari, Masyarakat Madani: Tinjaauan Historis Kehidupan Zaman Nabi, Qakarta: Gema Insani, Press, 1999)Terutama Bab 10 dan 11 yang khusus mengupas Piagam Madinah him. 100-152. Baca juga Moenawar khalil, KelengkapanTarikh Nabi Muhammad SAW jilid II A ( Jakarta: Bulan Bintang, 1980) hlm. 108-127.

45 Team Penyusun Texbook Sejarah dan Kebudayaan Islam Direktorat JenderalPembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, Sejarah dan Kebudayaan Islam (Ujung pandang: ProyekPembinaan Perguruan Tinggi Agama IAIN “Alauddin” )Ujungpandang 1981/1982), hlm. 45- 46.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 61

berlaku sejak dulu, kini, dan esok di setiap tempat yang bersumberkan dari al-

Qur’an dan al-Sunnah.

b. Al-Ikha (Persaudaraan)Al-ikha (persaudaraan) merupakan salah satu asas penting Islam yang

diletakkan oleh Rasulullah.Berbilang ayat dalam al-Qur’an dan sejumlah hadisRasulullah mengajarkan bahwa persaudaraan hakiki adalah persaudaraanseiman dan seagama. Bangsa Arab yang umumnya lebih menonjolkan identitaskesukuan, setelah mereka memilih dan diganti dengan identitas baru yaitu

Page 63: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Islam. Demikian pula loyalitas qabilah atau suku ditukar dengan loyalitasIslam. Atas dasar ini pula Rasulullah mempersaudarakan kaum Muhajirin dankaum Anshar.

Banyak kaum Muhajirin datang ke Madinah dalam keadaan miskin,karena harta benda dan kekayaan mereka ditinggalkan di Mekah. Yangmereka bawa hanyalah harapan dan keyakinan. Oleh karena itu, Rasulullahmempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar yang dengan ikhlasbersedia menolong mereka. Abu Bakar dipersaudarakan dengan Haritsah ibnZaid, Ja’far ibn Abi Thalib dengan Mu’adz ibn Jabal, Umar ibn Khathabdengan ‘Itbah ibn Malik dan lain-lain. Demikianlah keluarga-keluargaMuhajirin dan Anshar dipertalikan dengan ikatan persaudaraan berdasarkanagama, menggantikan persaudaraan yang berdasarkan kesukuan.

62 — Sejarah Kebudayaan Islam

pada mulanya, hukum persaudaraan itu sama dengan persaudaraan senasab,

termasuk diantaranya mengenai harta pusaka. Bagi orang-orang yang masuk

Islam dalam keadaan miskin disediakan tempat tinggal di shuffah masjid,

sehingga kemudian mereka dikenal dengan ashab al-shuffah. Keperluan

hidup mereka ditanggung bersama oleh kaum Anshar dan Muhajirin yangsudah berkecukupan.

c. Al-Musawah (Persamaan rasial manusia)Rasulullah dengan tegas mengajarkan bahwa seluruh manusia adalah

keturunan Adam yang diciptakan Tuhan dari tanah. Seorang Arab tidak lebihmulia dari seorang ajam (bukan Arab), demikian pula sebaliknya, kecualikarena ketakwaannya. Ajaran ini memperjelas surat al-Hujurat ayat 13.46

Berdasarkan asas ini setiap warga masyarakat memiliki hak kemerdekaan dankebebasan atau al-hurriyah. Oleh karena itu, Rasulullah sangat memuji dan

Page 64: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

menganjurkan para sahabatnya untuk memerdekakan hamba-hamba sahayayang dimiliki oleh bangsawan-bangsawan Quraisy

d. Al-Tasamuh (Toleransi beragama)Al-tasamub (toleransi) sebagai asas masyarakat Islam dibuktikan antara

lain dengan Piagam Madinah. Umat Islam siap berdampingan secara baikdengan umat Yahudi. Mereka mendapat perlindungan dari negara dan bebas

46 QS. al-Hujurat (49): 13.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 63

melaksanakan ajaran agamanya. Asas ini senafas dengan Surat al-Kafirun ayat

6.47 Akan tetapi, toleransi umat Islam itu direspon oleh mereka dengan sikap

pengkhianatan terhadap piagam yang telah disepakati bersama. Setelah

terbukti mereka mengusik keimanan orang-orang Islam, berusaha mencelakai

Rasulullah dan bersekongkol dengan kafir Quraisy, satu persatu kabilah-kabilah Yahudi itu diusir dari Madinah.

e. Al-Tasyawur (Musyawarah)Al-tasyawur (musyawarah) sebagaimana diisyaratkan dalam surat Ali

Imran ayat 159, telah dilaksanakan oleh Rasulullah dengan para sahabatnya,sebagaimana firman Allah dalam surat al-Syura ayat 38.48 KendatipunRasulullah mempunyai status yang tinggi dan terhormat dalam masyarakat,acapkali beliau meminta pendapat para sahabat dalam menghadapi danmenyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan urusan dunia dansosial budaya. Manakala argumentasi para sahabat itu dianggap benar, tidakjarang beliau mengikuti pendapat mereka.

f. Al-Ta’awun (Tolong-menolong)Al-ta'awun (tolong menolong) dalam berbuat kebajikan merupakan

Page 65: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

kewajiban setiap muslim, sebagaimana

47 QS. al-Kafirun (109): 6.48 QS. All 'Imran (3): 159, dan QS. al-Syura (42):38.

64 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

diisyaratkan dalam surat al-Maidah ayat 2.49 Tolong menolong sesama muslim,

antara lain telah ditunjukkan dalam bentuk persaudaraan antara Muhajirin

dengan Anshar, sedangkan dengan pihak lain sesama penduduk Madinah,

Piagam Madinah merupakan bukti kuat berkaitan dengan pelaksanaan prinsip

ini. Adapun kemudian kaum Yahudi diusir dari Madinah, penyebabnyakarena mereka mengkhianati piagam tersebut.

g. Al-‘Adalah (Keadilan untuk semua)Al-adalah (keadilan) berkaitan erat dengan hak dan kewajiban setiap

individu dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan posisi masing-masing.Di satu sisi seseorang hendaknya memperoleh haknya, sementara pada sisi lainia berkewajiban memberikan hak orang lain kepada yang berhakmenerimanya. Prinsip ini berpedoman pada surat al-Maidah ayat 8, dan suratal-Nisa ayat 58.50

Dalam memelihara masyarakat islam, dan tetap tegaknya nilai-nilaiislam ini Rasulullah mendapatkan banyak rintangan dan rongrongan,disamping banyak juga orang-orang yang mengakui kerasulan Muhammad.Rongrongan tersebut berasal dari orang-orang Yahudi,

49 QS. al-Maidah (5): 2.50 QS. al-Maidah (5): 8., dan al-Nisa (4): 58. Contoh bagaimana aplikasi dari asas-asas ini dalam

masyarakat Islam masa Nabi dan masa-masa sesudahnya dapat dilihat, Mustafa As-Siba’i, Peradaban Islam Dulu, Kini, danEsok, penerjemah R.B. Irawan dan Fauzi Rahman (Jakarta: Gema Insani Press, 1992).

Sejarah Kebudayaan Islam — 65

Page 66: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

orang-orang munafik dan kafir Quraisy, serta dari orang- orang Romawi danPersia.51

Halangan ini muncul atas ketidaksenangan, Yahudi misalnya, ataskemulian kenabian bukan turun kepada keturunan israel. Mereka merasasebelumnya sebagai orang pilihan yang mulia dan berbeda dari orang-orangkebanyakan, sementara Muhammad dengan ajarannya menyuarakanpersamaan rasial manusia. Begitu juga umumnya halangan yang muncul daripemimpin-pemimpin Quraisy, orang-orang munafik, orang Persia, danRomawi.

Peperangan-peperangan yang banyak terjadi pada masa Rasulullah,adalah cara terakhir ketika pihak- pihak yang merongrong sudah terlalumenekan dan ingin memadamkan perkembangan islam dan nilai-nilai yangdibawanya. Perang Badar (tahun 2 H) antara kafir Quraisy dan kaummuslimin. Perang Uhud ( tahun 3 H), Perang Khandaq (Parit) atau Ahzab(tahun 5 H). Perang Khaibar (tahun 7 H) antara kaum muslimin dan orang-orang Yahudi. Perang Mu’tah (tahun 8 H) antara kaum muslimin dan orang-orang Romawi.

Ketika akhirnya Makkah dikuasai oleh Nabi (tahun 8 H) masih banyakkabilah-kabilah Arab lainnya yang bersekutu menyerang kaum muslimin,sehingga terjadi juga peperangan seperti Perang Hunain (tahun 9 H).Kemudian Perang Tabuk (tahun 9 H) antara kaum

51 Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam, hlm. 33-36.

66 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

muslimin dan pasukan Romawi yang dimenangkan oleh kaum muslimin tanpapeperangan. Dari Tabuk inilah Rasulullah mengirimkan pasukan ke negeri-negeri yang berbatasan dengan Hijaz, yang masih di bawah pengaruh Romawiuntuk mengikat perjanjian supaya tunduk kepada kaum muslimin.52

Sesudah Islam mencapai kemenangan hampir di seluruh jazirah Arab,

Page 67: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dan Mekkah sudah dikuasai oleh kaum muslimin, maka para utusan qabilah-qabilah Arab yang belum mengaanut Islam, berbondong-bondong menghadapRasulullah untuk menyatakan diri masuk Islam, sehingga tahun ini disebutdengan ‘am alwufud (tahun perutusan),53 sejak akhir 9 H sampai awal 10 H.Sejak ini bangsa Arab yang sebelumnya berpecah-belah dan selalubermusuhan, kini bersatu di bawah satu panji, panji Islam.

4. Akhir Hayat RasulullahSetelah tercipta ketenangan di seluruh jazirah Arab menyusul

pengakuan keislaman dari kabilah-kabilah Arab yang mencapai puncaknyapada ‘am al-wufud, Rasulullah bermaksud menunaikan haji ke Baitullah. Padatanggal 25 Dzu al-Qa’idah 10 H. beliau bersama-sama dengan sekitar 100.000sahabatnya berangkat meninggalkan Madinah menuju Mekah. Pada tanggal 8

Dzu al-Hijjah yang disebut

52 Ibid., hlm 40-41.53 Farrukh, al-Arab wa al-Islam..., hlm. 55.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 67

hari Tarwiyah Rasulullah bersama rombongannya berangkat menuju Minadan pada waktu fajar hari berikutnya mereka berangkat ke Arafah.

Tepat tengah hari di Arafah, beliau menyampaikan pidato yang amatpenting, yang ternyata merupakan pidatonya yang terakhir di hadapankhalayak yang berjumlah amat banyak, sehingga pidato itu pun kemudiandikenal dengan kbuthbah al-wada’i (pidato perpisahan). Beliaumenyampaikan amanat dari atas punggung unta dan meminta Rabi’ah ibnUmayyah ibn Khalaf untuk mengulang dengan keras setiap kalimat yangbeliau ucapkan.54 Pada setiap kalimat yang beliau ucapkan, harus didengaroleh setiap orang dan wajib disampaikan kepada orang-orang yang berada ditempat yang paling jauh. Pidato Rasulullah itu amat penting, karenamengandung pesan yang amat berharga untuk pedoman hidup manusia, baik

Page 68: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

yang berkaitan dengan hubungan antar manusia maupun hubungan manusiadengan Penciptanya.

Kira-kira tiga bulan sesudah menunaikan ibadah haji yangpenghabisan itu, Rasulullah menderita demam beberapa hari. Beliaumenunjuk Abu Bakar untuk menggantikan beliau mengimami shalat jamaah.Pada hari Senin 12 Rabiul Awwal 11 H, bertepatan dengan 6 Juni 632 M.Rasulullah menghembuskan nafasnya yang terakhir, menghadap

54 Rus’an, Lintasan Sejara...h, him. 341, Lihat juga Ali Syariati, Rasulullah...,hlm. 109.

68 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

kehadirat Allah SWT dalam usia 63 tahun. Tidak ada harta benda yang berarti

yang ditinggalkan untuk keluarganya, selain pesan-pesan amat berharga yangkelak tetap hidup sepanjang sejarah.

E. Glosarium1. al-ikha (persaudaraan)2. al-musawah (persamaan rasial manusia)3. al-tasamuh (toleransi beragama)4. al-tasyawur (musyawarah)5. al-ta'awun (tolong-menolong dalam kebajikan)6. al- ‘adalah (keadilan untuk semua)

F. Tugas1. Jelaskan bagaimana asas masyarakat pra-islam dan dampaknya terhadap

kebudayaan manusia.2. Jelaskan apa dasar-dasar kebudayaan masyarakat islam dan perbedaannya

dengan masa pra-islam3. Daftar Pustaka.

Page 69: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Amin, Ahmad, Fajr al-Islam, (Singapura-Kotabaru-Penang: Sulaiman Mar’i,1965).

Arnold, (Thomas W., Sejarah Daulah Islam, penerjemah H.A. Nawawi Rambe,(Jakarta: Wijaya, 1985).

Draz, Mohammad Abd Allah, ”Asal-usul Agama Islam” dalam Kenneth WMorgan (ed.), Islam Jalan Lurus,

Sejarah Kebudayaan Islam — 69

penerjemah Abdusalam dan Chaidir Anwar, (Jakarta: Pustaka jaya,1986).

Farrukh, Umar, al-Arab wa al-Islam fi al-Haudl al-Syarqiy min al-Bahr al-Abyadal-Mutawassith, (Beirut: Dar al-Kutub, 1966).

H. Rus’an, H., Lintasan Sejarah Islam di Zaman Rasululah saw, (Semarang:Wicaksana, 1981).

Haikal, Muhammad Husein, Hayatu Muhammad, (Kairo: Maktabah al-Nah-dliyah al-Mishriyah, 1968).

Hassan, Hassan Ibrahim, Tarikh al-Islam; at-Siyasi wa al-Dini wa al- Tsaqafl wa al-Ijtima’i, (Kairo: Maktabah al-Nahdliyah al-Mishriyah, 1964).

Hitti, Philip K., Dunia Arab; Sejarab Ringkas, penerjemah Usuludin Hutagalungdan O.D.P Sihombing, (Bandung: Sumur Bandung, 1970).

Nadawi, Abu al-Hasan Ali al-, Ma Dza Khasir al-Alam bi Inhithath al-Muslimin,(Kuwait: Dar al-Qalam, 1390/1970).

Shiddiqy, M. Hasbi Ash-Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran Tafsir,(Jakarta: Bulan Bintang, 1990).

Siba’i, Mustafa As-, Peradaban Islam Dulu, Kini, dan Esok, penerjemah R.B.Irawan dan Fauzi Rahman, (Jakarta: Gema Insani Press, 1992).

Siti Maryam, dkk., Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Moderen,Yogyakarta: Lesfi, 2004.

70 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Page 70: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Syalabi, Ahmad, Sejarah Kebudayaan Islam, jilid I,penerjemah: Muchtar Yahya, (Jakarta: Jayamurni, 1970).

Syariati, Ali, Rasulullah saw Sejak Hijrah Hingga Wafat, penerjemah: AfifMuhammad, Sunt.Achmad Hadi, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992).

Team Penyusun Textbook Sejarah dan Kebudayaan Islam Direktorat JenderalPembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, Sejarahdan Kebudayaan Islam, (Ujung pandang: Proyek Pembinaan PerguruanTinggi Agama IAIN ”Alauddin” Ujungpandang 1981/1982).

Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Al -Quran danTerjemahnya, (al-Madinah al-Munawwarah: Mujamma Khadim al-Haramain al-Syarifain al-Malik Fahd Ii Thiba’at al-Mushhaf al-Syarif,t.t.).

Zayyat, Ahmad Hassan al-, Tarik al-Adab al-Arabiy, (Beirut Libanon: Dar al-Tsaqafah, t.t.).

Sejarah Kebudayaan Islam — 71

BAB III

PERTUMBUHAN

KEBUDAYAAN ISLAM

A. Kompetensi Dasar

Page 71: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Mahasiswa mampu memahami sisi pertumbuhan

kebudayaan Islam, dan hal-hal yang mempengaruhi

pertumbuhannya.

B. Peta Konsep

C. Serambi1. Pengangkatan Khalifah/Kepala Negara

Pengangkatan kepala negara adalah salah satu bagian

dari sistem politik, yang sampai sekarang masih terus

diperdebatkan. Bagaimana model yang ideal dan telah berjalan

dalam pemerintahan Islam ini masih terus ditelusuri.

72 — Sejarah Kebudayaan Islam

2. NepotismeNepotisme dapat dipandang sebagai aib yang seharusnya tidak

ada, tetapi ketika dituduhkan kepada sahabat Nabi Muhammad SW,

minimal didapatkan kenapa sikap ini muncul dalam pemerintahanseorang sahabah, dan bentuk nepotisme seperti apa yang dapat ditolerir.

Page 72: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

3. Lobi PolitikSuatu peristiwa yang besar dalam jalannya sejarah politik

pemerintahan islam dan umatnya adalah peristiwa tahkim, dapatdipandang sebagai kehebatan atau kelemahan lobi politik atau sebagaikecurangan pribadi atau ketawaduan seorang muslim. Setelah peristiwaini berlangsung jalannya umat islam sudah berobah dan terkotak-kotak.Tetapi di balik perpecahan itu juga telah melahirkan berbagai kemajuandalam kelompok masing-masing.

4. Pengangkatan Putra MahkotaInilah awal dari perubahan mendasar dalam sistem pemerintahan

islam, ketika Muawiyah mengangkat Yazid sebagi putera mahkota. Telahmembuat perubahan yang besar dalam jalannya sejarah umat islam yangberlanjut terus untuk masa yang lama.

Sejarah Kebudayaan Islam — 73

Page 73: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

5. Kebijakan Pemerintahan Dinasti UmayyahSistem pemerintahan yang dijalankan Umayyah dengan lebih

mengemukakan rasa kearaban, telah membuat beberapa kekurangan dan

kelebihan yang sangat mempengaruhi dalam perkembangan berbagai

bidang yang terdapat dalam perkembangan sejarah peradaban umatIslam.

D. Materi Pembelajaran1. Politik dan Pemerintahan Islam Masa Khulafa al- Rasyidun dan

Daulah UmayyahSepeninggal Rasulullah, kepemimpinan umat islam dipegang oleh

Khulafa al- Rasyidun (para pengganti yang mendapatkan bimbingan kejalan yang lurus). Empat khalifah tersebut adalah:

a. Abu Bakar As-Shiddiqb. Umar ibn Al-Khaththabc. Utsman ibn Affand. Ali ibn Abi Thalib

11-13 H/632-634M13-23 H/634-644 M23-35 H/644-656 M35-40 H/656-661 M

Keempat khalifah tersebut menjalankan pemerintahan denganbijaksana, karena otoritas keagamaan yang mereka miliki, dankedekatan mereka dengan Rasulullah SAW. Kekhalifahan awal inisecara politik didasarkan pada komunitas muslim Arabia dan padakekuatan kesukuan

74 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 74: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

bangsa Arab yang berhasil menundukkan imperium Timur

Tengah.1

Setelah kepemimpinan al-Khulafa al-Rasyidun,kepemimpinan umat Islam dipegang oleh Daulah Umayyah.Daulah Umayyah yang dimaksud adalah Daulah UmayyahTimur yang didirikan oleh keturunan Umayyah atas rintisanMuawiyah (661-680 M), yang berpusat di Damaskus. DaulahUmayyah Timur merupakan fase ketiga kekuasaan Islam yangberlangsung selama lebih kurang satu abad (661-750 M). Faseini bukan saja menunjukkan perubahan sistem kekuasaanIslam dari masa sebelumnya (masa nabi dan Khulafa al-Rasyidun), melainkan juga perubahan-perubahan lain dibidang sosial peradaban.

Ciri menonjol yang ditampilkan Daulah Umayyah iniantara lain, pemindahan ibukota kekuasaan Islam dariMadinah ke Damaskus; kepemimpinan dikuasai militer Arabdari lapisan bangsawan; dan ekspansi kekuasaan islam yanglebih meluas; yaitu terbentang sejak dari Spanyol, AfrikaUtara, Timur Tengah, sampai ke perbatsan Tiongkok. Dengandemikian, selama periode ini telah berlangsung langkah-langkah baru untuk merekontruksi otoritas dan sekaliguskekuasaan khalifah, dan menerapkan faham golongan bersamadengan elite pemerintah. Kekuasaan Arab menjadi sebuahsentralisasi monarkis.2

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 75

2 Siti Maryam dkk., Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik HinggaModem, cet. Ke-2 (Yogyakarta: LESFI, 2004), hlm. 67.

1 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, bagian I dan II, penerjemah:Ghufron A. Mas’adi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 82-83.

Page 75: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Dari dua masa (al-khulafa al-Rasyidun dan daulah Umayyah)ini akan dilihat beberapa aspek politik berikut:

a. Sistem Pemilihan KhalifahPermasalahan politik yang pertama kali muncul sepeninggal

Rasulullah adalah siapakah yang akan menggantikan beliau sebagaikepala pemerintahan dan bagaimana sistem pemerintahannya.Masalah tersebut diserahkan kepada kaum muslimin. Rasulmengajarkan suatu prinsip, yaitu musyawarah, sesuai dengan ajaranIslam itu sendiri.3 Prinsip musyawarah ini, dapat dibuktikan denganperistiwa-peristiwa yang penerjemahadi dalam setiap pergantianpimpinan dari empat khalifah periode Khulafa’ al-Rasyidun, meskidengan versi yang beragam.

Abu Bakar memangku jabatan khalifah berdasarkan pilihanyang berlangsung sangat demokratis di Muktamar Tsaqifah BaniSa’idah, memenuhi tatacara perundingan yang dikenal di duniamodern saat ini. Kaum Anshar menekankan pada persyaratan jasa(merit), mereka mengajukan calon Sa’ad ibn Ubadah. Kaum Muhajirinmenekankan pada persyaratan kesetiaan, mereka mengajukan calonAbu Ubaidah ibn Thalib menjadi khalifah atas dasar kedudukannyadalam Islam, juga sebagai menentu dan karib Nabi. Hampir sajaperpecahan penerjemahadi bahkan adu fisik. Melalui perdebatandengan beradu argumentasi,

3 QS. Ali Imran dan Asy-Syura, (159): 38.

76 — Sejarah Kebudayaan Islam

akhirnya Abu Bakar disetujui oleh jamaah kaum muslimin untukmenduduki jabatan khalifah.4

Nourouzzaman Shiddiqi, Ta.madd.un Muslim (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), hlm.117-118. Lihat

Page 76: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Umar ibn Khathab diangkat dan dipilih oleh para pemukamasyarakat dan disetujui oleh jamaah kaum muslimin. Pada saatmenderita sakit menjelang ajal tiba, Abu Bakar melihat situasi negaramasih labil dan pasukan yang masih bertempur di medan perang,karena berharap tidak boleh pecah akibat perbedaan keinginantentang siapa yang akan menjadi calon penggantinya, ia memilihUmar. Pilihannya ini sudah dimintakan pendapat dan persetujuanpara pemuka masyarakat pada saat mereka menengok dirinyasewaktu sakit.5

Utsman ibn Affan dipilih dan diangkat dari enam orang calonyang ditunjuk oleh Khalifah Umar saat menjelang ajalnya karenapembunuhan. Umar menempuh cara tersediri yang berbeda dengancara Abu bakar. Ia menunjuk enam orang calon pengganti yangmenurut pengamatannya dan pengamatan mayoritas kaum muslimin,memang pantas menduduki jabatan khalifah.6 Agar dalambermusyawarah

4 Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam Islam,penerjemahm. Mukhtar Yahya, dkk. (Jakarta:Pustaka al-Husna, 1994), hlm. 226-227 dan Ibn al-Atsir, al-Kamil fi at-Tarikh, jilid II, hlm.98 danHassan Ibrahim Hassan, Tarikh al-Islam as- Siyasi wa ad-Diny wa ats-Tsaqafi wa al-Ijtima’iy, cetHI, (Kairo: Maktabah an-Nahdlah al- Mishriyah,1964), hlm.204-207).5 Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Muslim, him. 119; Lihat Ahmad Syalabi, Sejarah

Kebudayaan, hlm. 237-238, Ibn al-Atsir, Al-Kamil fi at-Tarikh, jilid II, hlm. 123; Hassan Ibrahim Hassan,Tarikh al-Islam, hlm. 211-212.

6 Ensiklopedi Islam, vol. I, hlm. 75.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 77

Page 77: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

tidak terjadi draw (suara sama), maka putranya yaitu Abdullah ibnUmar diminta ikut bermusyawarah dengan syarat tidak boleh dipilihsebagai khalifah. Dalam pemilihan lewat perwakilan tersebut.Utsman mendapatkan suara lebih banyak, yaitu 3 suara untuk Ali dan4 suara untuk Utsman.7

Ali ibn Abi Talib tampil memegang pucuk pimpinan negaradi tengah-tengah kericuhan dan huru-hura perpecahan akibatterbunuhnya Utsman oleh kaum pemberontak. Khalifah Ali dipilihdan diangkat oleh jamaah kaum muslimin di Madinah dalam suasanayang sangat kacau, dengan pertimbangan jika khalifah tidak segeradipilih dan diangkat, maka keadaan akan semakin bertambah kacau.Meskipun ada golongan yang tidak menyukai Ali, tetapi tidak adaorang yang ingin diangkat menjadi khalifah karena Ali masih ada,Dia adalah bintangnya Bani Hasyim.8

Ketika Ali ibn Abi Tthalib naik menggantikan kedudukanKhalifah Utsman ibn Affan, Mu’awiyah selaku gubernur di Syam(Syiria) membentuk partai yang kuat, dan menolak untuk memenuhiperintah-perintah Ali. Dia mendesaknya untuk membalas kematiankhalifah bersama-sama dengan tentara Syiria. Desakan Mu’awiyah

7 Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Muslim, hlm. 123; Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan

Islam, hlm. 267-268, Ibn al-Atsir, Al-Kamil fi at-Tarikh, jilid III, hlm.65-77, Hassan Ibrahim Hassan, Tarikh al-

Islam,hlm.254-258.8 Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, him. 282-284 Ibn al-Atsir, al- Kamil fi at-Tarikh, jilid

HI, hlm. 190-199, Hassan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islam, hlm. 267-268.

78 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 78: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

akhirnya tertumpah dalam perang Siffin (37/657). Dalampertempuran sengit antara pasukan Ali dan pasukan Mu’awiyah itu,hampir-hampir pasukan Mu’awiyah terkalahkan. Tetapi pada saatyang sedimikian itu, Amr ibn Ash menasehati Mu’awiyah agarpasukannya mengangkat mushaf-mushaf al-Qur’an di ujung lembing-lembing mereka sebagai pertanda seruan untuk damai. Alimenasehatkan pasukannya, agar mereka tidak tertipu dengantindakan itu, dan meneruskan peperangan sampai akhir, tetapi malahpenerjemahadi perpecahan di antara mereka sendiri, sehingga padaakhirnaya Ali terpaksa menghentikan perang dan berjanji untukmenerima tahkim.9 Keputusan yang dihasilkan oleh wakil pihak Ali(Abu Musa al-Asy’ari) dan pihak Mu’awiyah (Amr ibn Ash) harusditerima kedua pihak dan golongan yang mendukungnya.

Peristiwa tahkim yang justru merugikan Ali, mengakibatkanbanyak pengikut Ali telah ingkar yang di kemudian hari disebutkaum Khawarij. Oleh karena itu umat Islam pada saat itu terbagimenjadi tiga golongan :1) Bani Umayyah dan pendukungnya dipimpin oleh Mu’awiyah2) Syi’ah atau pendukung Ali, yaitu golongan yang mendukung

kekhalifaan Ali.

9 Abdul A’la al-Maududi, Khilafah dan Kerajaan, Penerjemah: Muhammad al- Baqir, (Bandung:Mizan,1984), hlm. 179.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 79

Page 79: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

3) Khawarij yang menjadi lawan dari kedua partai tersebut.10

Kaum Khawarij selalu berusaha untuk merebut massa Islamdari pengikut Ali. Mu’awiyah dan ‘Amr, sebab mereka yakin bahwaketiga pemimpin ini merupakan sumber dari pergolakan-pergolakan.Tekad mereka adalah membunuh ketiga tokoh di atas. Pada tanggal20 Ramadhan 40 H (660 M) salah seorang Khawarij berhasilmembunuh Ali di Masjid Kufah, yang berarti pula mengakhiri masapemerintahan Khulafa al-Rasyidin.

Wafatnya Ali adalah jembatan bagi Muawiyah gunamerealisasikan keputusan-keputusan perjanjian perdamaian(tahkim), yang menjadikan dia sebagai penguasa terkuat di wilayahkekuasan Islam. Pada tahun 41/661 Muawiyyah memasuki kotaKufah. Sumpah jabatan diucapkan di hadapan dua orang putra Ali,Hasan dan Husein, dan disaksikan oleh rakyat banyak, sehinggatahun tersebut dikenal dalam sejarah sebagai “tahun jama’ah”.

Pemindahan kekuasaan kepada Muawiyah mengakhiribentuk demokrasi, kekhalifahan menjadi monarkhiheridetis(kerajaan turun temurun), yang diperoleh tidak dengan pemilihanatau dengan suara terbanyak.11

10 Hassan Ibrahim Hassan, Sejarah Kebudayaan Islam, penerjemah Jahdan Ibnu Humam(Yogyakarta: Kota Kembang, 1989), hlm. 63.

11 Ibid., h. 66.

80 — Sejarah Kebudayaan Islam

Pengangkatan khalifah secara turun temurun dimulai dari sikapMuawiyah yang mengangkat anaknya, Yazid, sebagai putra mahkota.Sikap Muawiyah seperti ini dipengaruhi oleh keadaan Syiria selamadia menjadi gubernur disana. Dia memang bermaksud mencontohmonarchi heridetis di Pesia dan kekaisaran Byzantium.

Page 80: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Daulah Umayyah, yang ibu kota pemerintahannya diDamaskus, berlangsung selama 91 tahun dan diperintah oleh 14orang khalifah. Mereka itu adalah : Mu’awiyah (41 H/661), Yazid I(60/680), Mu’awiyah II (64/683), Marwan I (64/683), Abdul Malik(65/685), Walid ( 86/705), Sulaiman (96/715), Umar 11(99/717), YazidII ( 101/720), Hisyam (105/724), Walid II (125/743), Yazid III(126/744), Ibrahim (126/744), dan Marwan II (127-132/744-750).

b. Kebijakan-kebijakan PemerintahDalam periode Khulafa’al-Rasyidun, khalifah adalah

pemimpin negara. Oleh karenanya kualitas seorang khalifah membericontoh tersendiri dalam menentukan kebijakan- kebijakan diberbagaibidang yang berhubungan dengan hajat hidup masyarakat yangdipimpinnya. Demikian pula dalam mengatasi berbagai krisis dangejolak yang muncul dalam pemerintahannya.1) Memerangi Kaum Riddah

Sebagai khalifah pertama, Abu bakar dihadapkan padakeadaan masyarakat sepeninggal Muhammad saw. Ia

Sejarah Kebudayaan Islam — 81

bermusyawarah dengan para sahabat untuk menentukan tindakanyang harus diambil dalam menghadapi kesulitan- kesulitan yangdihadapi. Meski penerjemahadi perbedaan pendapat tentang tindakanyang akan dilakukan dalam menghadapi kesulitan yang memuncaktersebut, kelihatan kebesaran jiwa dan ketabahan hatinya. Serayabersumpah dengan tegas ia menyatakan akan memerangi semuagolongan yang menyimpang dari kebenaran (orang-orang yangmurtad, tidak mau membayar zakat dan mengaku diri sebagai nabi),sehingga semuanya kembali ke jalan yang benar atau harus gugur

Page 81: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

sebagai syahid dalam memperjuangkan kemuliaan agama Allah.Ketegasan Abu Bakar ini disambut dan didukung oleh hampir

seluruh kaum muslimin. Untuk memerangi kaum riddah inidibentuklah sebelas pasukan. Sebelum pasukan dikirim ke daerahyang dituju, terlebih dahulu dikirim surat yang menyeru kepadamereka yang kembali kepada ajaran Islam, namun tidak mendapatkansambutan. Terpaksa pasukan dikirimkan dan membawa hasil yanggemilang.12 Kebijakan tersebut dilakukan dengan tujuan terciptanyapersatuan umat, penegakan hukum dan keadilan. Hal ini dilakukanAbu Bakar adalah mengangkat Ali sebagai deputinya untukmengurusi masalah kesekretariatan negara di samping Umar dan AbuUbaidah ibn Jarrah. Dalam

12 Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm. 232-233.

82 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

masalah keadilan, ia berjanji akan melindungi silemah dari perkosaan

sikuat tanpa pandang bulu.13

2) Pengelolaan Kas NegaraTindakan yang dilakukan Umar adalah menata pemerintahan

dengan membentuk departemen-departemen (diwan), mengadopsimodel Persia. Tugas diwan adalah menyampaikan perintah daripemerintah pusat ke daerah- daerah dan menyampaikan laporantentang perilaku dan tidakan-tindakan penguasa daerah kepadakhalifah.14 Untuk melancarkan hubungan antar daerah, wilayahnegara dibagi menjadi delapan propinsi: Mekkah, Madinah, syiria,Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina dan Mesir.

Masa pemerintahan Umar inilah mulai diatur dan diterbitkantentang pembayaran gaji dan pajak tanah.15 Terkait dengan masalah

Page 82: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

pajak, Umar membagi warga negara dalam dua kelompok yaitumuslim dan non muslim. Untuk non muslim dipungut kharaj (pajaktanah) dan jizyah (pajak kepala). Bagi muslim diperlukan hukumIslam, bagi non muslim diperlakukan hukum menurut agama atauadat mereka masing-masing. Agar situasi tetap terkendali, Umarmenetapkan wilayah Jazirah Arab untuk muslim, wilayah luar JazirahArab untuk non muslim.

13 Nourouzzaman Shiddiqy, Tamaddun Muslim, hlm. 119.14 Ibid.,him. 120.15 Syibli Nu’man, Umar yang Agung (Bandung: Penerbit Pustaka,1981), hlm. 264-276.

Sejarah Kebudayaan Islam — 83

Untuk mencapai kemakmuran yang merata, wilayah Syriayang sudah padat penduduknya dinyatakan sebagai wilayah tertutupbagi pendatang baru.16 Pada masa Rasul dan Abu Bakar kekuasaanbersifat sentral (eksekutif, legislatif dan yudikatif terpusat padapemimpin tertinggi). Pada. masa Umar lembaga yudikatif dipisahkandengan didirikannya lembaga pengadilan, bahkan di daerah-daerah.Untuk menjaga keamanan dan ketertiban dibentuk jawatankepolisian dan juga jawatan pekerjaan urnum.17 Untak mengelolakeuangan negara didirikan Baitul Mal. Mulai saat ini pemerintahanUmar sudah menempa mata uang sendiri. Untuk rnengenangperistiwa hijrah ditetapkan peristiwa tersebut sebagai awal tahunhijriah.18 Seluruh kebijakan yang dilaksanakan, pada hakekatnyamerupakan upaya mengkonsolidasikan bangsa Arab dan melebursuku-suku Arab ke dalam satu bangsa.

Pemerintahan Khalifah Utsman mengalami masakemakmuran dan berhasil dalam beberapa tahun pertamapemerintahannya. la melanjutkan kebijakan- kebijakan khalifahUmar. Pada separuh terakhir masa pemerintahannya, muncul

Page 83: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

kekecewaan dan ketidakpuasan di kalangan masyarakat karena iamulai mengambil kebijakan yang berbeda dari yang sebelumnya.Utsman mengangkat

16 Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Muslim, hlm. 121-122.

17 Syibli Nu’man, Umar yang Agung, hlm. 324-418.

18 Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm. 263.

84 — Sejarah Kebudayaan Islam

keluarganya (Bani Umayyah) pada kedudukan yang tinggi.19 lamengadakan penyempurnaan pembagian kekuasaan pemerintah,Utsman menekankan sistem kekuasaan pusat yang menguasai seluruhpendapatan propinsi dan menetapkan seorang juru hitung darikeluarganya sendiri.20

Jika Umar menetapkan semua tanah rampasan perang adalahmilik negara, maka Utsman membentuk lembaga pertukaran tanahuntuk membagi-bagi tanah itu dengan maksud agar produktif. Umarmenerapkan batas wilayah negara jangan melampaui lautan, Utsmanmembangun angkatan laut sehingga menambah tinggi beban pajakrakyat,21 karena memerlukan biaya yang besar. Hal lain yangdilakukannya adalah membangun sebuah bendungan yang besaruntuk melindungi Madinah dari bahaya banjir dan mengaturpersediaan air untuk kota itu. la juga membangun jalan, masjid,jembatan, rumah tamu di berbagai wilayah22 dan memperluas MasjidNabawi.23

Sebagai khalifah keempat, Ali ibn Abi Thalib meneruskancita-cita Abu Bakar dan Umar, la rnengikuti dengan tepat prinsip-prinsip Baitul Mal dan memutuskan

19 Ahmad Amin, Islam dari Masa keMasa, cet. ke-1 (Bandung: CV.Rusyida, 1987),hlm. 87.

Page 84: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

20 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial, hlm. 83-84.21 Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Muslim..., hlm. 125.22 Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, penerjemah (Bandung: CV.

Rosda, 1988), hlm. 188.

23 Ibn al-Attsir, al-Kamiljiat-Tarikh, hlm. 103.

Sejarah Kebudayaan Islam — 85

untuk mengernbalikan semua tanah yang diambil alih oleh BaniUmayyah ke dalam perbendaharaan negara. Demikian juga hibahatau pemberian Utsman kepada siapapun yang tiada beralasan,diambil kembali. Ali bertekad untuk mengganti semua gubernur yangtidak disenangi rakyat. Gubernur Kufah dan Syria dimintanya untukmeletakkan jabatan, tetapi Mu’awiyah, gubernur Syria, menolaknya.Oleh karenanya khalifah Ali harus menghadapi kesulitan denganBani Umayyah,24 disebabkan kebijakan-kebijakan yang diambilnya.Ditambah dengan adanya tuduhan penduduk Syiria bahwa Aliterlibat dalam peristiwa terbunuhnya Utsman. PenerjemahadilahPerang Jamal sebagai pertempuran terbuka yang pertama kalipenerjemahadi antara sesarna muslim, bahkan sesama sahabat Rasul.Walaupun Ali mendapat kemenangannya, ia harus segeramenghadapi pasukan Mu’awiyah dalam perang Siffin yangmenumpahkan darah puluhan ribu kaum muslimin.25

3) Penataan Birokrasi PemerintahanKhalifah Abu Bakar melanjutkan sistem pemerintahan yang

bersifat sentral seperti zaman Rasulullah, yakni kekuasaan eksekutif,legislatif dan yudikatif terpusat

24 Hassan Ibrahim Hassan, Sejarah dan Kebudyaan..., hlm. 62.25 Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm. 284-286, Nourouzzaman Shiddiqi,

Tamaddun Muslim, hlm. 126; Ibn al-Atsir, Al-Kamil fi at-Tarikh, jilid III, hlm. 205 & 289.

Page 85: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

86 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

di satu tangan. Masa khalifah Umar lembaga yudikatif sudah berdirisendiri, terpisah dari eksekutif dan legislatif. Dalarn pemerintahanUmar penerjemahadi perubahan- perubahan, ia membangun jaringanpemerintahan sipil yang sempurna tanpa memperoleh contohsebelumnya, sehingga ia pantas mendapatkan julukan “Peletak DasarPembangun Negara Modern”. Hal-hal penting sebagai prasyarat bagisuatu bentuk pemerintahan yang demokratis sudah mulai diletakkan.Dalam rnasa pemerintahannya terdapat dua lembaga penasehat, yaitumajelis yang bersidang atas pemberitahuan umum dan majelis yanghanya rnembahas masalah-masalah yang sangat penting. Selainmajelis penasehat, setiap warga negara mempunyai satu suara dalarnpemerintahan negara.26

Wilayah negara terdiri dari propinsi-propinsi yangberotonomi penuh, kepala pemerintahan propinsi bergelar Amir. Disetiap propinsi tetap berlaku adat kebiasaan setempat selama tidakbertentangan dengan aturan pemerintah pusat.27 Para Amir(gubernur) propinsi dan para pejabat distrik sering diangkat melaluipemilihan. Pemerintahan Umar rnenjarnin hak setiap orang danorang-orang menggunakan kemerdekaannya dengan seluas- luasnya.Khalifah tidak memberikan hak istimewa tertentu. Tidak seorangpunmemperoleh pengawal, tidak ada istana

26 Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi..., hlm. 184.27 Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Muslim, hlm. 121.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 87

dan pakaian kebesaran, baik untuk khalifah sendiri maupun

bawahan-bawahannya. Tidak ada perbedaan antara penguasa dan

Page 86: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

rakyat, setiap waktu mereka dapat dihubungi oleh rakyat.28

Agar mekanisme pemerintahan berjalan lancar, dibentuk

organisasi negara Islam (Daulah Islamiyah) yang pada garis besarnya

sebagai berikut:

a) An-Nidham As-Siyasy (organisasi Politik), yang mencakup:

(1) Al-Khilafat; terkait dengan cara memilih khalifah.

(2) Al-Wizariat; para wazir (menteri) yang, bertugas membantu

khalifah dalam urusan pemerintahan.(3) Al-Kitabat; terkait dengan pengangkatan orang untukmengurusi sekretariat negara.

b) An-Nidham Al-Idary:organisasi tata usaha/administrasinegara, saat itu masih sangat sederhana, mencakup: pernbentukandiwan-diwan, pemimpin-pemimpin propinsi, masalah pos dan urusankepolisian.

c) An-Nidham Al-Maly: organisasi keuangan negara, mengelolamasuk dan keluarnya uang negara. Untuk itu dibentuk Baitul Mal.Termasuk di dalamnya urusan sumber- sumber keuangan negara.

28 Syed Mahmudunnasir, Islam Konseps...i, hlm. 184.

88 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

d) An-Nidham Al-Harby: organisasi ketentaraan yang meliputi

susunan tentara, urusan gaji tentara, urusan persenjataan, pengadaanasrama-asrama dan benteng- benteng pertahanan.

e) An-Nidham Al-Qadla’i: organisasi kehakirnan yangmeliputi masalah-masalah pengadilan, pengadilan banding danpengadilan damai.29

Page 87: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Pengernbangan sistem birokrasi pemerintahan iniberdasarkan pada hasil pemikiran para khalifah, khususnya Umar ibnal-Khaththab, yang berhasil memadukan sistem yang ada di daerahperluasan dengan kebutuhan masyarakat yang sudah mulaiberkembang pada saat itu.

4) Pemberlakuan IjtihadTatkala agama Islam telah meluas ke Syam, Mesir dan Persia,

agama Islam menjumpai kebudayaan yang hidup di negeri-negeri itu.Islam berhadapan dengan keadaan-keadaan baru, dan timbullahberbagai macam kesulitan dan masalah- masalah yang belum pernahditemui oleh kaum muslimin. Umar bukan saja menciptakanperaturan-peraturan baru, tetapi juga memperbaiki dan mengadakanperubahan terhadap peraturan yang telah ada, bila memangperaturan itu perlu diperbaiki dan diubah. Misalnya aturan yang

29 A. Hasymi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,1979), hlm.76-86.

Sejarah Kebudayaan Islam — 89

telah berlaku bahwa kaum rnuslirnin diberi hak menguasai tanahdan segala sesuatu yang didapat dengan berperang, Umarmengubahnya bahwa tanah itu harus tetap di tangan pemiliknyasemula tetapi dikenai pajak tanah (kharaj).30 Semua ide yang lahir dariUmar merupakan hasil interaksi dari peristiwa yang dihadapi denganberdasarkan ijtihadnya yang mencakup bidang pemerintahan,pertanahan, kependudukan, ekonomi dan hukum.

Di antara ijtihadnya di bidang hukurn yang cukupspektakuler:31

a) Tidak melaksanakan hukuman potong tangan terhadap pencuri

Page 88: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

yang terpaksa mencuri demi membebaskan dirinya darikelaparan.

b) Menghapuskan bagian zakat bagi para muallaf (orang yangdibujuk hatinya karena baru masuk Islam).

c) Menghapuskan hukum mut'ah (kawin sementara) yang semuladiperbolehkan dan sampai sekarang masih diakui oleh orang-orang Syi’ah Itsna Asyriyah.

Dengan melaksanakan ijtihad, barang kali Umar inginmemberi tuntunan dan pengertian bahwa ajaran Islam itu tidak kaku,tetapi bisa lentur dan luwes sesuai dengan perkembangan zaman danpermasalahan yang dihadapi dengan tetap mengacu pada substansiajaran yang ada dalam Al Qur’an dan Hadits.

30 Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm. 263.31 Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Muslim, hlm. 122-123.

90 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

5) Perluasan dan Pengolahan WilayahSeringkali penaklukan bangsa arab secara populer dipahami

sebagai tindakan yang dimotivasi oleh hasrat terhadap hartarampasan perang atau oleh semangat keagamaan untuk menaklukandan menjadika dunia memeluk dan mengakui Islam. Adapunmotivasi tersebut, sebagian merupakan program kebijakanpemerintah secara terencana dan sebagian secara kebetulan.32

Diantara penyebab yang membuat ekspansi Islam berhasilcepat adalah:33

a) Ajaran-ajaran Islam mencangkup kehidupan didunia dan akhiratdengan kata lain Islam adalah agama dan negara.

b) Keyakinan yang mendalam di hati para sahabat tentangkewajiban menyampaikan ajaran-ajaran Islam ke seluruh daerah.

Page 89: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

c) Kekaisaran Persia dan Byzantium dalam keadaan lemah.d) Islam tidak memaksa rakyat di wilayah perluasan untuk

mengubah agamanya.e) Rakyat tidak senang (tertindas) oleh penguasa Persia dan

Byzantium Timur.

32 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial..., hlm. 56.33 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid I (Jakarta:UI

Press,1985), hlm. 58-61 dan P.K. Hitti, Dunia Arab Sejarah Ringkas, penerjemah; Usuludin Hutagalung(Bandung: vorkink-van Hoeve’s gravenhage), hlm. 64-67.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 91

6. Rakyat di wilayah tersebut memandang bangsa Arab lebih

dekat kepada mereka dari pada Byzantium.

7. Wilayah perluasan adalah daerah yang subur.6) Sistem Nepotisme

Awal pemerintahan Utsman diwarnai dengan suasana yangkurang kondusif. Masyarakat terpecah menjadi dua kelompok;pendukung Ali yang kurang mendukung kepemimpinan Utsman danpendukung Utsman yang mendukung kepemimpinannya. Merekamendukung Utsman bukan kerena memberi penghargaan kepadanya,tetapi kerena ingin menyatukan keinginan masing-masing. Utsmanberasal dari Bani Umayyah, banyak dari keluarga ini yangberkedudukan tinggi dalam kehidupan bangsa Arab sebelum dansesudah Islam.34

Utsman Ibn Affan termasuk salah seorang dari yang palingawal masuk Islam, ia ikut hijrah ke Habsyi, ikut berperang bersamaNabi saw dan seorang hartawan yang dermawan. Ia menafkahkansemua rumah seharga 20.000 dirham untuk kaum muslimin danmenyumbangkan harta yang senilai dengan barang yang dibawa oleh

Page 90: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

1000 ekor unta untuk kepentingan perjuangan. Ia juga menjadi ketuadelegasi utusan Perjanjian Hudaibiyah. Ketika ia menjabat khalifahusianya sudah 70 tahun (lanjut usia).35 Dalam

34 Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm. 274.35 Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Muslim, hlm. 276.

92 — Sejarah Kebudayaan Islam

enam tahun pertama dari pemerintahannya segala sesuatu masihberjalan dengan baik, dan ini dipandang sebagai hasil jerih payahKhalifah Umar. Enam tahun yang kedua dari pemerintahan Utsmanmulai mengalami kegoncangan.36

Pergantian Umar oleh Utsman dapat diartikan pergantianketegasan dan kewibawaan dengan kelonggaran, kelemahan dansikap ragu-ragu. Akibatnya banyak kaum muslimin yangmeninggalkan Utsman,yangberarti hilangnya kawan-kawan danorang-orang tempat ia menumpahkan kepercayaan, kecuali kaumkerabatnya. Kesetian para pejabat kepada Utsman banyak berkurang,sehingga sedikit sekali orang yang dapat dijamin kesetiannya, kecualidari kerabatnya sendiri. Oleh karena itu banyak pejabat yang dipecatdan diganti oleh sanak kerabatnya. Pada saat itulah oleh lawan-lawanpolitiknya, menuduhnya melakukan nepotisme (sistem famili). Iajuga dituduh menggunakan uang negara secara tidak patut, menghinasahabat dan menyalah gunakan wewenang. Atas tuduhan ini. Utsmanmengatakan bahwa ia tidak mengambil apapun dari kekayaan negara,apa yang diberikan kepada kerabatnya dari harta pribadinya.37

Memang dia mengangkat sepupu-sepupunya padakedudukan-kedudukan penting, baik di pusat maupun di daerah-daerah. Marwan ibn al-Hakam menjadi sekretaris negara. Diamengukuhkan kedudukan Mu’awiyah yang

Page 91: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

36 Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, 276.37 Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi..., hlm. 187.

Sejarah Kebudayaan Islam — 93

diangkat Umar menjadi gubernur Syiria (kelak menjadi pendiriDaulah Umayyah). Dia mengangkat Abdullah ibn Sa’ad ibn Abi Sarhmenjadi gubernur di Mesir dan mengangkat Abdullah ibn Amirmenjadi gubernur di Basrah. Mengangkat Sa’ad ibn ’Ash menjadigubernur di Kufah. Dilihat dari kenyataan ini memang beralasan jikaUtsman dituduh nepotis.

Namun, apakah Utsman tidak punya alasan untukmengangkat mereka selain hanya kerena mereka itu sanak familinyasaja? Di samping itu apakah benar dia tidak mengangkat orang-oranglain di luar Bani Umayyah pada jabatan-jabatan penting? nyatanyaUtsman juga mengangkat orang-orang lain di luar Bani Umayyah,misalnya Zaid ibn Tsabit menjadi kepala Baitul Mai.38

Sistem Pemerintahan pada masa Daulah Umayyah dimulaidari pemindahan kekuasaan kepada Mu’awiyah. Hal ini mengakhiribentuk demokrasi kekhalifahan menjadi monarchi heridetis (kerajaanturun temurun), yang diperoleh tidak dengan pemilihan atau suaraterbanyak.39 Penggantian khalifah secara turun temurun dimulai darisikap Mu’awiyah yang mengangkat anaknya, Yazid, sebagai puteramahkota. Sikap Mu’awiyah seperti ini dipengaruhi oleh keadaanSyiria selama dia menjadi gubernur di sana.

58 Nourouzzaman Shiddiqi, Tamaddun Muslim, hlm. 125-126.39 Hassan Ibrahim Hassan, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm. 66.

94 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Page 92: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Dia memang bermaksud mencontoh monarcbi heridetis di Persia dankekaisaran Byzantium.

Pada masa Mu’awiyah mulai diadakan perubahan- perubahanadministrasi pemerintahan, dibentuk pasukan bertombak pengawalraja, dan dibangun bagian khusus di dalam masjid untuk pengamanantatkala dia menjalankan shalat. Mu’awiyah juga memperkenalkanmaterai resmi untuk pengiriman. memorandum yang berasal darikhalifah. Para sejarawan mengatakan bahwa di dalam sejarah Islam,Mu’awiyahlah yang pertama-tama mendirikan balai-balaipendaftaran dan menaruh perhatian atas jawatan pos, yang tidaklama kemudian berkembang menjadi suatu susunan teratur, yangmenghubungkan berbagai bagian negara.40

Pada masa Bani Umayyah dibentuk semacam DewanSekretaris Negara (Diwan al-Kitabah) untuk mengurus berbagaiurusan pemerintahan, yang terdiri dari lima orang sekretaris yaitu:Katib ar-Rasail, Katib al-Kbarraj, Katib al- Jund, Katib asy-Syurtah,dznKatibal-Qadi.41 Untuk mengurusi administrasi pemerintahan didaerah, diangkat seorang Amir al-Umara (Gubernur Jenderal) yangmembawahi beberapa “Amir” sebagai penguasa satu wilayah.

Pada masa Abdul Malik ibn Marwan, jalannya pemerintahanditentukan oleh empat departemen pokok (diwan). Keempatdepartemen (kementerian) itu ialah:

40 Philip K. Hitti, Dunia Arab..., hlm. 80.41 A. Hasjmy, Sejarah Kebudayaan Islam..., hlm. 151.

Sejarah Kebudayaan Islam — 95

a) Kementerian Pajak Tanah (diwan al-kharraj) yang tugasnyamengawasi departemen keuangan.

b) Kementerian Khatam (diwan al-Khatam) yang bertugas

Page 93: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

merancang dan mengesahkan ordonansi pemerintah.Sebagaimana masa Mu’awiyah telah diperkenalkan materai resmiuntuk memorandum dari khalifah, maka setiap tiruan darimemorandum itu dibuat, kemudian ditembus dengan benang,disegel dengan lilin, yang akhirnya dipres dengan segel kantor.

c) Kementerian Surat Menyurat (diwan al-Rasail), dipercayakanuntuk mengontrol permasalahan di daerah-daerah dan semuakomunikasi dari gubernur- gubernur.

d) Kementerian urusan perpajakan (diwan al-mustagallat).42 Bahasaadministrasi yang berasal dari bahasa Yunani dan Persia diubahkedalam bahasa Arab yang dimulai oleh Abdul Malik pada tahun85/704.

2. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan KesenianPertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan erat

kaitannya dengan perluasan wilayah Islam. Dalam bahasan yang lalusudah diuraikan bahwa perluasan wilayah inilah yang menyebabkanmunculnya pusat-pusat pemukiman baru. Pada masa permulaanIslam, para sahabat yang utama baik dalam kedudukannya sebagaipejabat

42 Hassan Ibrahim Hassan, Sejarah Kebudayaan Islam,hlm.95.

96 — Sejarah Kebudayaan Islam

maupun dengan sukarela, berangkat ketempat-tempat pemukimanbaru dan kota-kota lainnya untuk mengajarkan agama Islam kepadapenduduk setempat. Di tempat-tempat baru itulah merekaberhadapan dengan pelbagai masalah. Pemecahan masalah-masalahtersebut merupaka cikal bakal bagi lahirnya ilmu pengetahuanterutama dalam bidang agama.

Page 94: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Di beberapa wilayah perkotaan jumlah penduduknya lebihbanyak dan alat-alat lebih lengkap, yang timbul dari banyaknyasumber pencarian yang disebabkan oleh suburnya tanah ataucepatnya pertukaran barang dengan kota lain. Banyaknya pendudukdiikuti dengan kemakmuran yang memungkinkan bagi mereka yangmeluangkan waktu untuk kegiatan luar mencari nafkah, diikuti puladengan meningkatnya pemikiran penduduk. Hal ini memungkinkanpenerjemahadinya pertukaran pemikiran dan pendapat diantaramereka, sehingga tidak memandang hidup dari sisi meteri saja.Dengan demikian muncullah pendapat-pendapat, ilmu dan akanberkembang pada kesusastraan.43

Ilmu pengetahuan klasik Islam dibedakan menjadi duamacam: ‘Ulum an-Naqliyah, yang bersumber pada Al- Qur’an ataudalil naql (disebut juga ’Ulum as-Syari’ah), dan ‘Ulum al-Aqliyah,bersumber pada akal bukan dalil naql

43 Ahmad Amin, Fajr al-Islam, (Kairo: Maktabah Al-Nadlah al-Mishriyah, 1975), hlm. 170.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 97

(disebut juga ’Ulum al-Ajam).44 Dalam periode Khulafah’al-Rasyidun sebagai periode paling awal dari sesudah wafatnyaRasulullah, masih didominasi oleh perkembangan ilmu-ilmunaqliyah. Ini bisa dipahami ibarat Rasul baru saja menabur benih,pada periode Khulafah al-Rasyidun benih-benih itu baru mulaibersemi.

Lahirnya ilmu Qira’at erat kaitannya dengan mempelajari Al-Qur’an. Terdapatnya beberapa dialek bahasa dalam membaca Al-Qur’an, dikhawatirkan akan penerjemahadi kesalahan dalammembaca dan memahaminya. Oleh karenanya diperlukan

Page 95: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

standardisasi bacaan dengan kaidah-kaidah tersendiri. Apalagi bahasaArab yang tidak bersyakal tentu menimbulkan kesulitan untukmembacanya. Untuk mempelajari bacaan dan pemahaman al-Qur’anKhalifah Umar telah mengutus Mu’adz ibn Jabal ke Palestina, Ibadahibn as-Shamit ke Hims, Abu Darda ke Damaskus, Ubai ibn Ka’ab danAbu Ayub tetap di Madinah.45

Menafsirkan al-Qur’ an adalah dasar untuk memahami ayat-ayat, sebagaimana dijelaskan sendiri oleh Rasul SAW, baik denganayat-ayat al-Qur’an maupun dengan sunahnya (hadits). Ini tahapawal dari munculnya Ilmu Tafsir. Beberapa sahabat telahmempelajarai dan menafsirkan al-

44 Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama RI, Sejarah Kebudayaan Islam Islam, jilid I(Ujung Pandang Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama IAIN Alauddin, 1981/1982),hlm. 86.

45 Ibid., hlm.86.

98 — Sejarah Kebudayaan Islam

Qur’an sesuai dengan apa yang mereka terima dari Rasul,diantaranya: Ali ibn Abi Thalib, Abdullah ibn Abbas, Abdullah ibnMas’ud dan Abdullah ibn Ka’ab.46

Ilmu haditst belum dikenal pada masa Khulafa al- Rasyiduntetapi pengetahuan tentang haditst sudah tersebar luas dikalanganumat Islam. Usaha mempelajari dan menyebarkan hadits, seiringdengan kegiatan mempelajari dan menyebarkan al-Qur’an. Untukmemahami al-Qur’an tidak dapat dilepaskan dari pengetahuantentang hadits. Beberapa sahabat yang menyebarluaskan hadits atasperintah Khalifah Umar adalah Abdullah ibn Mas’ud ke Kufah,Ma’qal ibn Yasar ke Basrah, Ubadah ibn Shamit dan Abu Darda keSyiria.47

Ilmu Nahwu lahir dan berkembang di basrah dan Kufah,

Page 96: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

karena di dua kota tersebut banyak bermukim kalibah Arab yangberbicara dengan bermacam dialek bahasa. Disana juga bermukimorang-orang yang berbahasa Persia. Ali ibn Abi Thalib adalahPembina dan menyusun pertama bagi dasar-dasar ilmu Nahwu. AbuAswad ad- Dualy (masa Bani Umayah) belajar kepadanya.48

Khat al-Qur’an berkait erat dengan penulisan dan penyebaranal-Qur’an. Dalam Islam seni menulis al-Qur’an sangat dihargai, dantidak satu aksarapun di dunia ini

46 Ahmad Amin, Fajr al-Islam, hlm. 202.

47 Departemen Agama RI, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm. 86.

4! A. Hasymi, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm. 104.

Sejarah Kebudayaan Islam — 99

menjadi seni artistic yang hebat seperti aksara Arab.49 Orang Arabbelajar tulisan nabti/Naskbi dari perdagangan keluar Syam, tulisanKufi dari Irak. Pada masa awal datangnya Islam hanya belasan orangMekkah yang dapat menulis, mayoritas mereka adalah sahabatRasulullah. Masa Khulafa al-Rasyidun al-Qur’an ditulis dengantulisan Kufi, untuk surat menyurat dan semacamnya ditulis dengantulisan Naskhy.50

Pertumbuhan Ilmu Fiqh tidak dapat dilepaskan dari al-Qur’an dan Hadits sebagai sumbernya, karena itu tidakmengherankan jika ahli-ahli Fiqh (Fuqaha) pada umumnya terdiridari mereka yang ahli pula dalam al-Qur’an dan Sunnah. Beberapasahabat yang mempunyai keahlian dalam bidang Fiqh:Umar ibnKhaththab, Ali ibn Abi Thalib, Zaid ibn Tsabit (tinggal di Madinah),Abdullah ibn Abbas (Mekkah), Abdullah ibn Mas’ud (Kufah), Anasibn Malik (Basrah), Muadz ibn Jabal (Syiria) dan Abdullah ibn Amribn Ash (Mesir).51

Page 97: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Al-Harits ibn Kaladah yang berasal dari Thaif (w.13 H),tercatat sebagai seorang dokter pada masa permulaan Islam.Pengetahuan kedokterannya diperoleh dari Persia.

49 Johannes Pedersen, Fajar Intelektualisme Islam, penerjemah: Alwiyah Abdurrahman(Bandung: Mizan, 1984), hlm. 11.

50 Jurji Zaidan, Tarikh Adah al-‘Arabiyah, (Kairo: Dar al-Hilal, t.t.), hlm. 200-

201.51 Departemen Agama RI, Sejarah Kebudayaan Islam,hlm.87.

100 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Sebagai sarjana ia terlatih secara baik dalam bidangnya, sehingga iadijuluki “dokter orang-orang Arab”.52

Pada masa Daulah Umayyah, perkembangan ilmupengetahuan tidak sebaik perkembangan militer atau sastra.Organisasi militer pada masa ini terdiri dari Angkatan Darat (al-jund),Angkatan Laut (al-Bahriyah) dan Angkatan Kepolisian (as-Syurthah),Berbeda dengan masa Utsman, bala tentara pada masa ini bukanmuncul atas kesadaran sendiri untuk melakukan perjuangan, tetapisemacam dipaksakan. Dengan munculnya angkatan ini, ilmu-ilmutentang alat-alat perang juga berkembang, bahkan ilmu tentangperkapalan juga berkembang guna menangkis serangan armadaByzantium serta keperluan sarana transportasi dalam usahaperluasaan kekuasaan Islam ke daerah-daerah lain.53

Sastra adalah inti seni, bagaikan cermin dari segala yanghidup di kalangan banga Arab, baik yang bersifat spiritual, politik,maupun selain keduanya.54 Islam terkait dan tidak dapat dipisahkan

Page 98: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dari bahasa Arab melalui al- Qur’an. Kesusastraan Arab dimulaidengan lembaran- lembaran yang tidak mungkin dicipta olehmanusia. Terbukti bahasa Arab merupakan bahasa yang sempurna

52 Ibid, hlm.90, lihat juga M. Natsir, Cultuur Islam, cet. ke-2 (Bandung: PendidikanIslam, 1937), hlm. 40.

53 Hassan Ibrahim Hassan, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm. 478.54 Ahmad Amin, Fajr al-Islam, hlm. 202.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 101

dalam menangani topik-topik yang sangat halus dan bentuk bahasayang ditampilkan.55

Pengamat sastra pada umumnya menyatakan ada duapendapat tentang perkembangan sastra masa Khulafa al-Rasyidun.56

a. Sastra mengalami stagnasi karena perhatian yang lebih kepadabahasa Al-Qur’an, sehingga syair dan sastra kurang berkembang.

b. Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi untuk kegiatan sastra,karena dalam berdakwah diperlukan bahasa yang indah.Pengaruh al-Qur’an dan hadits tidak bisa dilepaskan karenakeduanya menjadi sumber pokok ajaran Islam

Secara khusus dijelaskan bahwa puisi pada masa tersebuttidak jauh dari puisi pada masa Rasul, yang juga tidak jauh berbedadengan masa sebelumnya (jahiliyah). Maksudnya bahwa puisi kurangmaju dan berkembang kerena lebih memperhatikan al-Qur’an,sehingga aroma struktural kata dalam puisi sangat terpengaruh olehal- Qur’an. Prosa tertuang dalam dua bentuk yaitu Khithabah (bahasapidato) dan Kitabah (bahasa korespondensi). Khithabah menjadi alatyang paling efektif untuk berdakwah mengalami kesempurnaankarena pengaruh al-

Page 99: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

55 Johannes Pedersen, Fajar Intelektualisme, hlm. 31.56 Ahmad Hasan Zayyad, Tarikh al-Adab al-Arabi (Kairo: Daran-Nahdlati Misha li at-

Tabaq wa an-nasyr,t.t), hlm. 104-105.

102 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Qur’an. Ruhnya khitabah adalah Rasul dan para khalifah, merekaadalah pemimpin yang sekaligus sastrawan, mereka sangat baligh danfasih dalam berkhotbah. Ali pidato dalam kitab ”nahj al-balaghah5)57

Tentang Kitabah tidak mengalami kemajuan sepesat khithabahmeskipun di dalamnya banyak didapatkan nilai-nilai sastra.

Para penyair dua masa yaitu pra Islam dan Masa Islam disebut“Mukhadhram ”, seperti Hasan ibn Tsabit dan Kaab ibn Zuhair. Hasanibn Tsabit adalah penyair rumah tangga Rasul, ia selalu mengubahsyair-syair untuk membela Islam dan memuliakan rasulnya.58

Perkembangan Arsitektur; Arsitektur dalam Islam dimulaitumbuhnya dari masjid. Masjid Quba didirikan oleh Rasulullah dalamperjalanan hijrah sebelum sampai di Madinah. Sesampainya beliau dikota Madinah, didirikan pula sebuah Masjid yang belum mempunyainilai seni. Sunguhpun demikian masjid tersebut telah memberikantempat bertolak bagi kesenian Islam.59 Beberapa masjid yangdibangun dan diperbaiki pada masa Khulafa’al-Rasyidun yaitu:a. Masjid al-Haram adalah satu dari tiga masjid yang paling mulia

dalam Islam. Masjid ini dibagun disekitar Ka’bah yang dibangunoleh Nabi Ibrahim. Khalifah Umar

57 Jurji Zaidan, Tarikh Adab, hlm. 193-195.58 Oemar Amin Hoesin, Kultur Islam, cet. ke-2 (Jakarta: Bulan Bintang, 1975),

hlm. 507.59 Ibid., hlm. 168-169.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 103

mulai memperluas masjid yang pada masa Rasulullah masih amat

Page 100: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

sederhana, dengan membeli rumah-rumah di sekitarnya. Masjiddikelilingi dengan tembok batu bata setinggi kira-kira 1,5 meter.Pada masa Khalifah Utsman (26 H), Masjid al-Haram diperluas.60 b.Masjid Madinah (Nabawi) didirikan oleh Rasulullah saw pada saatpertama kali tiba di Madinah dari perjalanan hijrahnya. Masjidtersebut didirikan ditempat ketika unta Rasul berhenti. Masjid iniamat sederhana, disekelilingnya didirikan pagar tembok dari batubata yang diplester dengan tanah liat. Bagian muka dekat mihrabdiberi atap pelepah kurma yang disusun rapat. Tahun 7 H masjidmulai diperbaiki dan diperluas menjadi 35x30 meter, dengan 3 buahpintu. Dengan bertambahnya umat Islam, Khalifah Umar mulaimemperluas masjid ini (17 H): bagian selatan ditambah 5 meter dandibuatkan mihrab, bagian barat ditambah 5 meter dan bagian utaraditambah 15 meter. Pintu masuk menjadi 3 buah. Masa khalifahUtsman, diperluas lagi dan diperindah. Dindingnya diganti denganbatu, bidang-bidang dinding dihiasai dengan berbagai ukiran. Tiang-tiangnya dibuat dari beton bertulang dan ditatah dengan ukiran,plafonnya dari kayu pilihan. Unsure estetis mulai diperlihatkan.61

60 C. Israr, Sejarah Kesenian Islam, jilid I, cet. ke-2, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), hlm.55 dan Ibn al-Atsir, A l-Kamilfi at-Tarikh, jilid HI, hlm. 87.

61 C. Israr, Ibid., hlm. 76-82 dan Ibn al-Atsir, al-Kamil fi at-Tarikh, jilid III,hlm. 103.

104 — Sejarah Kebudayaan Islam

c. Masjid Al-Atiq, masjid yang pertama kali didirikan di Mesir (21 H),

terletak diutara benteng Babylon, berukuran 50x30 hasta. Masjid

ini tidak bermihrab, mempunyai tiga pintu, dilengkapi dengantempat berteduh bagi para musafir.

Sesudah Iraq dan Mesir ditaklukan, khalifah Umar

Page 101: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

memerintahkan membangun kota-kota yang baru. Di Iraq dibangunkota Basrah dan Kufah, di Mesir dibangun kota Fusthat. Kampungkonsentrasi militer dibangun menjadi kota baru. Bangunan-bangunanutama dari sebuah kota baru dibangun adalah: perumahan, masjidjami’ serta masjid- masjid kecil lainnya, perkantoran yang biasanyadibangun dekat masjid dan bangunan sarana umum, seperti kamarmandi umum, saluran dan bak penampung air dan pasar. Bagian-bagian kota dipisahkan oleh jalanan dan lorong- lorong yang ditatadengan rapi. Materi bangunan masih sederhana, terdiri dari jerami,tanah liat, dan batu bata.62

Mulai masa khalifah Muawiyah, seni lukis sudah mendapatperhatian masyarakat. Seni lukis tersebut selain terdapat di masjid-masjid juga tumbuh di luar masjid. Adanya lukisan dalam istana BaniUmayyah, merupakan langkah baru yang muncul di kalanganbangsawan Arab. Sebuah lukisan yang pertama kali ditorehkan olehKhalifah Walid I, adalah lukisan berbagai gambar binatang. Adapun

62 Ibid., hlm. 92.

Sejarah Kebudayaan Islam — 105

corak dan warna masih bersifat Hellenisme (budaya Yunani) murni,tetapi kemudian dimodifikasi menurut cara-cara Islam, sehinggasangat menarik perhatian para penulis Eropa.63

Beberapa kota yang dibangun pada periode khulafa al-Rasyidin adalah:a. Basrah dibangun tahun 14-15 H dengan arsiteknya Utbah ibn

Ghazwah, dibantu 80 pekerja. Khalifah Umar sendiri yangmenentukan lokasinya, kira-kira 10 mil dari sungai Tigris. Untukmemenuhi kebutuhan air bagi penduduk, dibuatkan saluran airdari sungai menuju ke kota.

Page 102: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

b. Kufah dibangun di bekas ibu kota kerajaan Arab sebelum Islam,Manadzir, sekitar 2 mil dari Sungai Efhrat (17 H).Pembangunannya dipercayakan kepada Salman Al-Farisi dankawan-kawan. Arsitek Persia ini memperoleh pensiun selamahidupnya.

c. Fusthath dibangun pada tahun 21 H. kota ini dibangun karenaKhalifah Umar tidak menyetujui usul Amr ibn Ash untukmenjadikan Iskandariyah sebagai ibu kota propinsi Mesir,dengan alasan karena sungai Nil membatasi kota tersebut denganMadinah sehingga akan menyulitkan hubungan denganpemerintah pusat.

63 Oemar Amir Hoesin, Kultur Islam, hlm. 356.

106— Sejarah Kebudayaan Islam

Dibangun di sebelah timur sungai Nil, dilengkapi dengan

bangunan-bangunan utama sebuah kota.64

E. GlosariumNepotisme; adalah kecendrungan untuk mengutamakan

(menguntungkan) sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan,pangkat di lingkungan pemerintah, dapat juga diartikan sebagai“tindakan memilih kerabat atau sanak saudara sendiri untukmemegang pemerintahan.

Page 103: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Peristiwa Tahkim; peristiwa yang terjadi sekitar pertengahanabad ketujuh Masehi, untuk menyelesaikan pertentangan antara Alibin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abi Syofyan GubernurDamsyik waktu itu, tentang siapa yang akan menjadi khalifah,akhirnya diselesaikan dengan jalan arbitrase atau diserahkan kepadaputusan hakim( utusan dari masing-masing pihak).

F. Tugas1. Dengan Menggunakan Peta, tunjukkan batasan wilayah daerah

kekuasaan masa Al-Khulafa al-rasyidun dan Daulah Umayyahdan menjelaskan bagaimana perkembangan kekuasaan dua masatersebut!

2. Buatlah tulisan singkat tentang sistem politik dalam islam.,terutama mengenai pengangkatan kepala negara

64 Ibid, hlm. 92-93, lihat juga Hassan Ibrahim Hassan, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm. 42-43, 52-53 dan Ahmad Amin, Fajar al-Islam, hlm. 120.

Sejarah Kebudayaan Islam — 107

dan kebijakan pemerintah setelah berkaca dari dua masa ini (al-

Khulafa al-Rasyidun dan Daulah Umayyah)

G. Daftar Pustaka

A. Hasymi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,1979).Amin, Ahmad, Islam dari Masa keMasa, cet. ke-1, Bandung:

CV.Rusyida,1987)., Fajr al-Islam, (Kairo: Maktabah Al-Nadlah al-Mishriyah, 1975).

Atsir, ibnu, al-Kamil fi at-Tarikh, jilid II dan III, (Beirut: 1385 H/1965

Page 104: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

M).Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama RI, Sejarah dan Kebudayaan

Islam, jilid I, (Ujung Pandang: Proyek Pembinaan PerguruanTinggi Agama IAIN Alauddin, 1981/1982).

Ensiklopedi Islam, vol. I.

Harun, Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid I,(Jakarta:UI Press,1985).

Hassan, Hassan Ibrahim, Tarikh al-Islam as-Siyasi wa ad- Diny wa ats-Tsaqafi wa al-Ijtima'iy, cet III, (Kairo: Maktabah an-Nahdlahal-Mishriyah,1964).

Hassan, Hassan Ibrahim, Sejarah dan Kebudayaan Islam, penerjemahJahdan Ibnu Humam, (Yogyakarta: Kota Kembang, 1989).

108 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Hitti, P.K., Dunia Arab Sejarah Ringkas, penerjemah: UsuludinHutagalung dan ODP. Sihombing, (Bandung: Sumur Batu.1970).

Hoesin, Oemar Amin, Kultur Islam, cet. ke-2, (Jakarta: Bulan Bintang,1975).

Israr, C., Sejarah Kesenian Islam, jilid I, cet. ke-2, (Jakarta: BulanBintang, 1978).

Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Umat Islam, bagian I dan II, penerjemah:Ghufron A. Mas’adi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2000).

Mahmudunnasir, Syed., Islam Konsepsi dan Sejarahny, penerjemah:Adang Afandi, (Bandung: CV. Rosda, 1988).

Maududi, Abdul A’la al-, KhilafahdanKerajaan, penerjemah:Muhammad al-Baqir, (Bandung: Mizan,1984).

M. Natsir, Cultuur Islam, cet. ke-2, (Bandung: Pendidikan Islam,1937A).

Pedersen, Johannes, Fajr Intelektualisme Islam, penerjemah: Alwiyah

Page 105: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Abdurrahman, (Bandung: Mizan, 1984).Nu’man, Syibli, Umar yang Agung, Bandung: Penerbit Pustaka,1981.Nourouzzaman, Shiddieqie, Tamaddun Muslim (Jakarta: Bulan

Bintang, 1986).Siti, Maryam, dkk., Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga

Modem, cet. ke-2, (Yogyakarta: LESFI, 2004).

Sejarah Kebudayaan Islam — 109

Syalabi, Ahmad, Sejarah dan Kebudayaan Islam, penerjemah. MukhtarYahya, dkk., (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1994).

Zaidan, Jurji, Tarikh Adabal-'Arabiyah, (Kairo: Dar al-Hilal, t.t.).Zayyad, Ahmad Hasan, Tarikh al-Adab al-Arabi, (Kairo: Daran-

Nahdlati Misha li at-Tabaq wa an-Nasyr, t.t.).

Page 106: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

110 — Sejarah Kebudayaan Islam

110 — Sejarah Kebudayaan Islam

BAB IV

KEMAJUAN KEBUDAYAAN ISLAM

A. Kompetensi DasarMahasiswa mampu memahami Kemajuan Kebudayaan

Page 107: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Islam, dan faktor-faktor yang mempengaruhi lahirnya

kemajuan tersebut.

B. Peta Konsep

C. SerambiKemajuan kebudayan islam pada masa Daulah Abbasiyah

sering dianggap sebagai sebuah nostalgia untuk umat

islam, yang tidak akan terwujud lagi di

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 111

zaman sekarang. Kemajuan, baik dalam segala bidang, sekarang dimilikioleh Barat, dan dengan berbagai upaya Barat tetap mempertahankan.Sebab dibalik kemajuan tersebut terdapat kekuasaan dalam segala bidang;ekonomi, politik, budaya, dan lainnya. Namun, tentu tidak akan menjadinostalgia ketika faktor- faktor penyebab Daulah Abbasiyah mencapaikejayaan tersebut juga sedikit-demi sedikit kembali dipegang dan

Page 108: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dimiliki lagi oleh umat islam. Dibalik kemajuan yang sekarang dimilikioleh Barat, sungguh tidak dapat dipungkiri kontribusi umat Islam yangsangat besar untuk mewujudkannya, walaupun sekarang terkadangdiupayakan dikaburkankalau tidak boleh dikatakandihilangkankontribusi tersebut. Supaya seolah-olah KemajuanKebudayaan Barat adalah dengan diri sendiri, tidak ada sumbangsih darikebudayaan/peradaban islam.Membangkitkan kepercayaan umat islam akan potensi dan kekuatan dirisendiri itu merupakan upaya tersendiri. Salah satu caranya tiada lainmelalui pembacaan sejarah kembali tentang masa-masa kemajuankebudayaan Islam tersebut.

D. Materi PembelajaranPeradaban Islam mengalami kemajuan pada masa Daulah Abbasiyah.

Kemajuan itu ditandai dengan kemajuan

112 — Sejarah Kebudayaan Islam

ilmu pengetahuan, yang diawali dengan penerjemahan naskah-naskah asingterutama yang berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab, pendirian pusatpengembangan ilmu dan pengetahuan dan keagamaan sebagai buah darikebebasan berpikir. Imperium kedua di dunia Islam yang menggantikanDaulah Umayyah ini muncul setelah terjadi revolusi sosial yang dipeloporioleh para keturunan Abbas yang didukung oleh golongan oposisi terhadapDaulah Umayyah seperti kaum Syi’ah, Khawarij, Qadariyah, Mawali (nonArab) dan suku Arab bagian selatan.

Kemajuan peradaban Abbasiyah sebagiannya disebabkan olehstabilitas politik dan kemakmuran ekonomi kerajaan ini. Pusat kekuasaanAbbasiyah berada di Baghdad. Daerah ini bertumpu pada pertanian dengansistem kanal dan irigasi di sungai Eufrat dan Tigris yang mengalir sampai

Page 109: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Teluk Persia. Perdagangan juga menjadi tumpuan kehidupan masyarakatBaghdad yang menjadi kota transit perdagangan antara wilayah timur sepertiPersia, India, China, dan Nusantara dan wilayah barat seperti negara-negaraEropa dan Afrika Utara sebelum ditemukan jalan laut menuju timur melauiTanjung Harapan di Afrika Selatan.

Wilayah imperium ini membentang sepanjang 6.500 kilometer dariSungai Indus di India di sebelah timur sampai ke perbatasan barat Tunisia,Afrika Utara di sebelah barat dan seluas 3000 kilometer dari Aden, Yaman diselatan sampai

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 113

pegunungan Armenia, Kaukasia di utara. Penduduk Daulah Abbasiyah terdiridari berbagai etnik dan suku bangsa yang hidup di wilayah yang memilikicuaca dan kondisi geografis yang sangat berbeda. Meski kesatuan politikIslam sering tercabik-cabik, para khalifah Daulah Abbasiyah awal yaitu al-Syaffah (749-754), al-Mansur (754-775), al-Mahdi (775-785), al-Hadi (785-786), Harun al-Rasyid (786-809), al-Amin (809- 813), al-Ma’mun (813-833),al-Mu’tasim (833-842), al-Wathiq (842-847) dan al-Mutawakkil (847-861),dapat membangun peradaban Islam yang agung. Namun pasca kepemimpinanal-Mutawakkil, setelah terjadi perang saudara yang berlarut- larut dan disusuldengan kemunculan penguasa-penguasa dan pemberontakan tentarabayaran.1

Masyarakat Islam pada masa Daulah Abbasiyah, mengalami kemajuanilmu pengetahuan yang sangat pesat karena dipengaruhi oleh faktor- faktoryaitu:

a. Faktor Politik1. Pindahnya ibu kota negara dari Syam ke Irak dan Baghdad sebagai ibukotanya (146 H). Baghdad pada waktu itu merupakan kota yang paling tinggikebudayaannya dan sudah lebih dahulu mencapai tingkat ilmu pengetahuan

Page 110: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

yang lebih tinggi dari Syam.2 Di samping itu wilayah kekuasaan Islam ketikaitu terbagi dua: bagian Arab yang terdiri dari

1 Siti Maryam, dkk., Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Moderen, cet ke-2 (Yogyakarta: LESFI,2004), hlm. 97-98.

2Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, (Beirut: Dar al-Kitab al-’Arabi, t.t), hlm.14.

114 — Sejarah Kebudayaan Islam

atas Arabia, Irak, Suriah, Palestina, Mesir dan Afrika Utara berpusat di Mesir

dan bagian Persia yang terdiri atas Balkan, Asia Kecil, Persia dan Asia Tengah

berpusat di Iran. Semua ini merupakan pusat-pusat ilmu pengetahuan danfilsafat Yunani.

2. Banyaknya cendikiawan yang diangkat menjadi pegawaipemerintahan dan istana. Khalifah-khalifah Abbasiyah, misalnya Al Mansur,banyak mengangkat pegawai pemerintahan dan istana dari cendikiawan-cendikiawan Persia. Yang terbesar dan banyak berpengaruh pada mulanyaialah keluarga Barmak dan kemudian turun menurun ke anak dan cucu-cucunya. Keluarga Bermak ini berasal dari Bactra dan dikenal sebagaikeluarga yang gemar pada ilmu pengetahuan serta filsafat dan condong padafaham Muktazilah. Mereka disamping sebagai wazir, juga menjadi pendidikanak-anak khalifah.3

3. Diakuinya Muktazilah sebagai mazhab resmi negara pada masakhalifah Al ma’mun pada tahun 827 M. Muktazilah adalah aliran yangmenganjurkan kemerdekaan dan kebebasan berpikir kepada manusia. Aliranini telah berkembang dalam masyarakat terutama pada masa DinastiAbbasiyah I (seratus tahun pertama kekuasaannya).

3 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid I (Jakarta: UI- Press,1985), Jil. I, hlm. 69.

Page 111: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Sejarah Kebudayaan Islam — 115

b. Faktor Sosiografi1. Meningkatnya kemakmuran umat Islam pada waktu itu. Menurut

Ibn Khaldun sebagaimana dikutip oleh Ahmad Amin, ilmu itu seperti

industri, banyak atau sedikitnya tergantung kepada kemakmuaran,

kebudayaan dan kemewahan masyarakat.4 Kemakmuran yang dicapai oleh

umat Islam ketika itu seakan-akan hanya terdapat dalam alam khayal.

Hikayat Alf Lailah wa Lailab adalah cerita yang menggambarkan kehidupanmewah pada masa itu.5

2. Luasnya wilayah kekuasaan Islam menyebabkan banyak orang Persiadan Romawi yang masuk Islam kemudian menjadi muslim yang taat. Hal inimenyebabkan perkawinan campuran yang melahirkan keturunan yangtumbuh dengan memadukan kebudayaan kedua orang tuanya. Hal ini banyakdilakukan oleh khalifah, panglima, gubernur, menteri dan para pembesarlainnya. Golongan keturunan ini sangat menonjol pada zaman Abbasiyahkarena mereka mempunyai banyak keistimewaan dalam bentuk tubuh,kecerdasan akal, kecakapan berusaha, berorganisasi, besiasat dan terkemukadalam segala bidang kebudayaan.6

4Ahmad Amin, Dbuba al-Islam, hlm. 145A.Hasjmi, Sejarah Kebudayaan Islam, cet. ke-4, (Jakarta: Bulan Bintang,1993), hlm.48.6Ibid., hlm.245.

116 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 112: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

3. Pribadi beberapa khalifah pada masa itu, terutama pada masa DinastiAbbasiyah I, seperti Al-Mansur, Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun yangsangat mencintai ilmu pengetahuan sehingga kebijaksanaannya banyakditujukan kepada kemajuan ilmu pengetahuan.4. Selain itu semua, menurut Ahmad Amin, kerena permasalahan yangdihadapi oleh umat Islam semakin kompleks dan berkembang maka untukmengatasi semua itu diperlukan pengaturan, pembukuan dan pembidanganilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu naqli, seperti kedokteran, manthiq,dan ilmu-ilmu riyadliyat, telah dimulai oleh umat Islam dengan metode yangteratur.7

c. Aktivitas IlmiahAda beberapa aktivitas ilmiah yang berlangsung di kalangan umat

Islam pada masa Daulah Abbasiyah yang mengantar mereka mencapaikemajuan di bidang ilmu pengetahuan, yaitu:1) Penyusunan Buku-buku Ilmiah

Aktivitas penyusunan buku ini, sebagaimana diutarakan oleh Syalabiberjalan melalui tiga fase. Fase pertama adalah pencatatan pemikiran atauhadist atau hal-hal lain pada kertas kemudian dirangkap. Fase keduapembukuan pemikiran-pemikiran atau hadis-hadis Rasulullah dalam satubuku, misalnya menghimpun hukum-hukum fikih dalam

7Ahmad Amin, Dhuha al-Islam,hlm.l4.

Sejarah Kebudayaan Islam — 117

Page 113: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

buku tertentu dan sejarah dalam buku tertentu pula. Fase ketiga adalahpenyusunan dan pengaturan kembali buku yang telah ada ke dalam pasal-pasal dan bab-bab tertentu.8

Penyusunan buku-buku ini berlangsung pada masa dinasti AbbasiyahI (132-232 H). pada masa sebelumnya, ulama-ulama mentransfer ilmu merekahanya melalui hafalan atau lembaran-lembaran yang tidak teratur. Padatahun 143 H, barulah mereka menyusun hadis, fikih, tafsir dan banyak bukudari berbagai bahasa yang meliputi segala bidang ilmu yang telah berhasilditerjemahkan ke dalam bahasa Arab dalam bentuk buku yang tersusunsecara sistematis.

2) PenerjemahanPenerjemahan merupakan aktivitas yang paling besar peranannya

dalam menstransfer ilmu pengetahuan yang berasal dari buku-buku bahasaasing, seperti bahasa Sansekerta, Suryani atau Yunani kedalam bahasa Arab.

Pada dasarnya, penerjemahan dari bahasa asing ke bahasa Arab telahdilakukan sejak masa Umayah, seperti yang dilakukan oleh Khalid bin Yazidyang memerintahkan sekelompok orang yang tinggal di Mesir untukmenerjemahkan buku-buku tentang kedokteran, bintang

8 Ahmad Syalabi, Mausu’ah Tarikh al-Islam wa al-Hadharah al-Islamiyah, Juz III, cet.ke-6, (Kairo: Maktabahal-Nahdhah al-Mishriyah,1978), hlm. 324-235.

118 — Sejarah Kebudayaan Islam

dan kimia yang berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab.9 Demikian jugakhalifah Umar bin Abd al-Aziz menyuruh menerjemahkan buku-bukukedokteran dalam bahasa Arab. Namun, penerjemahan ini pada umunyahanya dilakukan oleh orang-orang yang berkepentingan serta dilakukanterhadap buku-buku yang ada kaitan langsung dengan kehidupan praktis.10

Setelah kekuasaan berpindah ke tangan Khalifah Abbasiyah, aktivitaspenerjemahan semakin berkembang dengan pesat. Khalifah Al mansur

Page 114: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

misalnya, sangat mencintai ilmu pengetahuan terutama ilmu bintang,sehingga ia menyuruh Muhammad bin Ibrahim al-Fazzazi (ahli falak pertamadalam Islam ) untuk menerjemahkan buku Sindahind, buku ilmu falak dariIndia ke dalam bahasa Arab, juga beberapa buku lain tentang ilmu hitung danangka-angka India.11 Dari bahasa Sansekerta diterjemahkan buku Kalilah waDimnah ke dalam bahasa Persi, kemudian Abdullah bin Al Muqaffamenerjemahkannya ke dalam bahasa Arab.12 Penerjemah lainnya yangterkenal adalah Jurjis (George) bin Bakhtisyu (771 M), Bakhtisyu bin Jurjis(801 M), dan Gibril murid Bakhtisyu.13

9 Hassan Ibrahim Hassan, Tarikh al-Islam, (Mesir: Makhtabah al-Nahdhah al-Mishriyah, 1976), hlm. 345.10 Ahmad Daudy, Kuliab Filsafat Islam, cet. ke-2 (Jakarta:Bulan Bintang, 1989), hlm.5.12 Ibid.12 Philip K. Hitti, Dunia Arab; Sejarah Ringkas, penerjemah Usuluddin Hutagalung dan O.D.P. Sihombing,

(Bandung: Sumur Batu, 1970), hlm. 308.13 Ibid. hlm. 309.

Sejarah Kebudayaan Islam — 119

Pada masa khalifah Harun Al-Rasyid, penerjemahan terus berlanjutdan mulai diterjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan Yunani. Orang-orangdikirim ke kerajaan Romawi untuk membeli manuscripts. Pada mulanya yangdipentingkan ialah buku-buku mengenai kedokteran, kemudian ilmupengetahuan lain, dan filsafat. Buku-buku itu diterjemahkan terlebih dahuluke dalam bahasa Siriac, bahasa ilmu pengetahuan di Mesopotamia waktu itu,kemudian baru ke dalam bahasa Arab.14 Menurut Hitty, orang-orang NestorSyiria-lah yangpertama menerjemahkan buku-buku tersebut ke dalam bahasaSiriac.15

Aktivitas penerjemahan mencapai puncaknya pada masa Al Ma’mun.Khalifah ini juga seorang cendekiawan yang sangat besar perhatiannyakepada ilmu pengetahuan. Pada tahun 832 M, Al Ma’mun mengembangkanfungsi Baital Hikmah sebagai akademi pertama, lengkap dengan teropongbintang, perpustakaan, dan lembaga penerjemahan.16 Kepala akademi ini

Page 115: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

yang pertama adalah Yahya bin Musawaih (777- 857 M) murid Gibril binBakhtisyu, kemudian diangkat Hunain ibn Ishaq murid Yahya sebagai ketuakedua.17 Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa usaha ilmiah terpentingdijalankan oleh akademi ini terjadi sewaktu

14 Harun Nasution, Islam Ditinjau..., hlm.ll.

15 Philip K Hitti, Dunia Arab; Sejarah Ringkas, hlm. 310.

16 Ahmad Syalabi, Mausu’ah Tarikh..., hlm.247.

17 Ahmad Daudy, Kuliah Filsafat..., hlm.6.

120 — Sejarah Kebudayaan Islam

dikepalai oleh Hunain bin Ishaq (w. 873 M) seorang kristen yang pandaiberbahasa Arab dan Yunani. Hunain berhasil memindahkan ke dalam bahasaArab isi kandungan buku- buku karangan Euclide, Galen, Hipocrates,Apollonius, Plato, Aristoteles, Themitius, Perjanjian Lama, dan sebuah bukukedokteran yang dikarang oleh Paulus al Agini dengan bantuan parapenerjemah dari Bait al Hikmah itu. Sementara ia sendiri telahmenerjemahkan ke dalam bahasa Arab buku- buku karangan Plato,Aristoteles dan lain-lain.18

Selain kota Bagdad, aktivitas penerjemahan juga terdapat di kotaMarwa (Persia Tengah) dan Jundisaphur (Barat Persia Barat). Di kota pertamakegiatan lebih dipusatkan pada matematika dan ilmu falak, sedangkan di kotakedua lebih tertarik pada ilmu kedokteran dan obat- obatan. Namun, kotaHarran ternyata lebih giat dalam penerjemahan daripada kedua kota tersebut.Penerjemah yang sangat menonjol di kota ini adalah Tsabit bin Qurrah (910M) dan anaknya Sinan Jain Tsabit yang kemudian pindah ke kota Bagdad.Penerjemahan dilakukan secara langsung dari bahasa Yunani ke dalambahasa Arab terhadap buku-buku ilmu falak, kedokteran, filsafat, dan lain-lain.19

Setelah masa Al Ma’mun, penerjemahan berjalan terus, bahkan tidak

Page 116: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

hanya menjadi urusan istana, tetapi telah menjadi usaha pribadi oleh orang-orang yang gemar

I8 Ahmad Syalabi,Mausu’ah Tarikh..., hlm.247.19 Ahmad Daudy, Kuliah Filsafat..., hlm.6.

Sejarah Kebudayaan Islam — 121

dan mencintai ilmu, misalnya Muhammad, Ahmad dan al- Hasan anak-anak

Musa bin Syakir yang telah menafkahkan sebagain besar hartanya untukpenerjemahan buku-buku.20

3) PensyarahanMenjelang abad ke 10 M, kegiatan kaum Muslimin bukan hanya

menerjemahkan, bahkan mulai memberikan syarahan (penjelasan) danmelakukan tahqiq (pengeditan). Pada mulanya muncul dalam bentuk karyatulis yang ringkas, lalu dalam wujud yang lebih luas dan dipadukan dalamberbagai pemikiran dan petikan, analisis dan kritik yang disusun dalambentuk bab-bab dan pasal-pasal. Bahkan dengan kepekaan mereka, hasilkritik dan analisis itu memancing lahirnya teori-teori baru sebagai hasilrenungan mereka sendiri. Misalnya apa yang telah dilakukan olehMuhammad bin Musa al Khawarizmi dengan memisahkan aljabar dari ilmuhisab yang pada akhirnya menjadi ilmu tersendiri secara sistematis. Padamasa inilah lahir karya- karya ulama yang telah tersusun rapi.21

d. Kemajuan Ilmu PengetahuanAktivitas ilmiah yang dilakukan oleh kaum Muslimin mengantarkan

mereka mencapai puncak kemajuan

20 Hassan Ibrahim Hassan, Tarikh al-Islam..., hlm. 346.21 Ibid., Lihat pula, Ahmad Syalabi, Mausu’ah Tarikh..., hlm.251. dan bandingkan dengan Ahmad

Page 117: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Daudy, Kuliak Filsafat..., hlm.6.

122 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah. Penerjemahan yang dilakukan

dengan giat menyebabkan mereka dapat menguasai warisan intelektual dari

tiga jenis kebudayaan, yaitu Yunani, Persia dan India, yang pada akhirnya

kaum Muslimin mampu membangun kebudayaan ilmu, baik ilmu agama

maupun filsafat dan sains (ilmu umum). Fenomena ini menarik perhatian

para ahli sejarah kebudayaan Islam karena sebagian besar orang yang

berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan adalah kaum Mawaly (muslim

bukan turunan Arab atau bekas budak), terutama mereka yang berasal dariketurunan Persia.22

1) Kemajuan Ilmu AgamaIlmu agama yang dimaksudkan di sini adalah ilmu-ilmu yang muncul

di tengah-tengah suasana hidup keislaman berkaitan dengan agama danbahasa Al Qur’an. Syalabi menyebutnya dengan ilmu-ilmu Islam, dansebagian penyusun menyebutnya dengan ilmu-ilmu naqli.23

Ilmu pengetahuan agama telah berkembang sejak masa dinastiUmayyah. Namun, pada masa dinasti Abbasiyah, ia mengalamiperkembangan dan kemajuan yang luar biasa. Masa ini melahirkan ulama-ulama besar kenamaan dan karya-karya agung dalam berbagai bidang

22 A. Hasjmi, Sejarah Kebudayaan Islam, hlm.260.23 Ahmad Syalabi, Mausu’ah Tarikh ...,hlm.236.

Sejarah Kebudayaan Islam — 123

Page 118: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

ilmu agama.24 Misalnya bidang ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu kalam, dan ilmufikih.

a) Ilmu TafsirSebelum masa Abbasiyah, sebenarnya telah ada kegiatan menafsirkan

Al Qur’an. Namun, tidak mencakup semua ayat, hanya sebagian-sebagianyang diambil dari berbagai surat dalam Al Qur’an, yang dibuat untuk tujuantertentu atau karena orang banyak berselisih pendapat mengenai maknanyaserta masih merupakan bagian dari hadis.25

Pada masa Abbasiyah ini, ilmu tafsir mengalami perkembangan yangsangat pesat dengan dilakukannya penafsiran secara sistematis, berangkai danmenyeluruh serta terpisah dari hadis. Menurut riwayat Ibn Nadim, orangpertama yang melakukan penafsiran secara sistematis berdasarkan tertibmushaf adalah Al-Farra’ (w. 207 H).26 Pada masa ini muncul berbagai alirandengan tafsimya masing-masing, seperti Ahlussunnah, Syiah, dan Mu’tazilah.Dari berbagai tafsir yang telah ada, diketahui bahwa corak tafsir ada duamacam, yaitu:Pertama, Tafsir bi al Ma’tsur, yaitu penafsiran Al Qur ‘an berdasarkan sanaddan periwayatan, meliputi penafsiran Al

24 Ahmad Amin, Dbuha al-Islam, hlm. 12.

25 Ahmad Syalabi, Mausu’ab Tarikh..., hlm.236.

26 Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, hlm. 12.

124 — Sejarah Kebudayaan Islam

Qur’an dengan Al Qur’an, Al Qur’an dengan as-Sunnah dan perkataansahabat. Kedua, Tafsir bi alRa'yi, yaitu penafsiran berdasarkan ijtihad.27

Ahli tafsir yang terkenal dalam bidang tafsir bi al Ma’tsur antara lainadalah Al Subhi (w. 127 H), Muqatil bin Sulaiman (w. 150 H) danMuhammad bin Ishaq. Kitab tafsir mereka telah hilang dan tidak ditemukan

Page 119: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

lagi sekarang, namun Ibn Jarir al Thabari (w. 310 H) telah mendasarkansebagian isi tafsirnya yang berjudul Jami al-Bayan fi Tafsir al Qur'an yangterdiri atas 30 jilid dari ketiga tafsir tersebut.28

Adapun tafsir bi al Rayi banyak dipelopori oleh golonganMuktazilah. Mereka yang terkenal antara lain adalah Abu Bakar al ‘Asham(w. 240 H), Abu Muslim al- Asfahani (w. 322 H), dan Ibn Jarwi al ‘Asadi (w.387 H) yang menurut suatu riwayat bahwa dialah yang menafsirkan basmalahmenjadi 20 aspek. Selain itu, para ahli dalam bidang lain mulai pulamembahas Al Qur‘an sesuai dengan bidangnya masing-masing, misalnya ahlinahwu membahas Al Qur’an dari segi irab dan qawa'id-nya., dan ahli fikihmembahas Al Qur’an dari segi hukumnya.29

27 Shubhi Shalih, Mabahits fi ‘Ulum al-C)ur'an, (Kairo: Dar al-’Ilmi lil Malayin, 1977), hlm. 289.28 Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, him. 142. Lihat pula, Hassan Ibrahim Hassan, Tarikh al-Islam,

hlm346.29 Ahmad Amin, Ibid. hlm.146 Lihat pula, Hasan Ibrahim Hassan, Ibid.,

hlm319.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 125

Mufassirin lain yang terkenal pada masa ini adalah al-Baghawi (w.

516 H) dengan tafsirnya Mu’alim al Tanzil, al-Zamakhsyari (w. 528 H) dengan

tafsirnya al Kasysyaf, al Razi (w. 606 H) dengan tafsirnya al Tafsir al Kabir, al

Badawi (w. 685 H) dengan tafsirnya Anwar al Tamil wa Asrar al Ta’wil, danAbu Hayyan (w. 754 H) dengan tafsirnya al Tafsir al Kabir.30

b) Ilmu HadisPada masa Abbasiyah, kegiatan dalam bidang pengkodifikasian hadis

dilakukan pula dengan giat sebagai kelanjutan dari usaha para ulamasebelumnya. Perlu diketahui bahwa pengkodifikasian hadis sebelum masa

Page 120: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Abbasiyah dilakukar tanpa mengadakan penyaringan, sehingga bercampurantara hadis Nabi saw. dan yang bukan dari Nabi saw.. Berkenaan dengankeutamaan hadis sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al- Qur‘an,maka para ulama Islam pada masa Abbasiyah ini berusaha semaksimalmungkin untuk menyaring hadis-hadis Rasulullah agar diterima sebagaisumber hukum.31

Sebelum penyaringan hadis dilakukan, sebenarnya Imam Malik telahmenyusun kitabnya yang terkenal, al-

30 Abd al-Mun’im Majid, Tarikh al-Hadharah al-Islamiyah ji ‘Ushur al- Wustha,cet,.ke-4, (Mesir:Maktabah Anglo al-Mishriyyah, 1978), hlm. 168.

31 Depag RI.,Tim Penyusun Texbook Sejarah dan Kebudayaan Islam Direktorat JenderalKelembangaan Agama Islam, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid I, Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi IAIN Alaudin,Ujung Pandang,1982.,hlm.l58.

126 — Sejarah Kebudayaan Islam

Muwaththa’ yang telah tersusun secara bab per bab. Namun, masihbercampur antara hadis Rasulullah, perkataan sahabat dan fatwa tabiin.Maka, pada sekitar tahun 200 H disusun kitab-kitab hadis dengan metodeyang lain, yaitu hadis-hadis disusun menurut perawi-nya dari tingkatsahabat. Penulis hadis dengan metode seperti ini adalah Ahmad bin Hanbaldengan kitabnya yang terkenal, yaitu Musnad Ahmad bin Hanbal. Akantetapi, kitab hadis ini pun masih terdapat kekurangannya karena masihbercampur antara hadis yang sahih dengan yang tidak sahih.

Oleh karena itu, sekitar abad ke-3 H, para ulama Islam mulaiberusaha secara maksimal untuk menyeleksi dan menyaring hadis denganmelakukan pemilahan antara hadis yang sahih dengan yang dlaif sertamenjelaskan kualitas perawi hadis. Penyaringan hadis diadakan denganmelakukan kritik terhadap sanad hadis. Metode kritik inilah yang merupakandasar munculnya klasifikasi kualitas hadis yang terdiri atas hadis sahih,hasan, dan dlaif.32

Page 121: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Para ulama hadis yang terkenal pada masa ini adalah Imam Bukhari(w. 256 H). Bukunya Sahih Bukhari merupakan kumpulan hadis yangberkualifikasi sahih berisi sekitar 7200 hadis. Kemudian Abu Muslim al-Jajjaj(w. 261 H) berasal dari Naisabur, karyanya Sahih Muslim dapat dikatakansebanding dengan Sahih Bukhari, kemudian Ibn Majah (w. 273 H), AbuDawud (w. 275 H), Al-Turmudzi

32 Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, hlm. 146.

Sejarah Kebudayaan Islam — 127

(w. 279 H), dan Al Nasa’i (w. 303 H). Karya-karya mereka dikenal dengannama Al Kutub al Sittah.33

Adapun para ulama lain yang menggeluti ilmu hadis adalah IbnWadah, Ibn Abd al-Bar, al-Qadhi Yahya ibn Yahya al-Laeits, Abu Walid al-Bahiy, Abu al-Walid bin Rusyd, dan lain-lain.34

c) Ilmu KalamIlmu kalam lahir karena dorongan untuk membela Islam dengan

pemikiran-pemikiran filsafat dari serangan orang-orang Kristen Yahudi yangmempergunakan senjata filsafat, dan untuk memecahkan persoalan-persoalanagama dengan kemampuan pikiran dan ilmu pengetahuan. Orang-orangMuktazili mempunyai andil besar dalam mengembangkan ilmu Kalam yangpemecahannya bercorak filsafat dalam Islam.35

Pada masa ini muncul ulama-ulama besar di bidang ilmu kalam, baikdari kalangan Muktazilah maupun Ahlusunnah Waljamaah. Dari kalanganMuktazilah dikenal antara lain Abi Huzail al Allaf (w. 235 H), Al Nizam (w.231 H), Al Jahiz (w. 255 H), Al Jubbai (w. 290 H) dan Abu Hasyim (w. 231H). Dari Ahlusunnah waljamaah yang populer antara lain adalah Al-Asyari(w. 234 H), Al Baqillani

Page 122: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

33 Abdul Mun’im Majid, Tarikh al-Hadharah ..., hlm.173.

34 Hassan Ibrahim Hassan, Tarikh al-Islam, hlm. 347.

35 Depag RI., Sejarah dan Kebudayaan..., hlm. 158.

128 — Sejarah Kebudayaan Islam

(w. 403 H), Al Juwaini (w. 479 H), Al Ghazali (w. 505 H), dan Al Maturidi

(w. 333 H).36 Pengembangan ilmu kalam pada masa ini telah berjasa besar

dalam upaya memelihara dan membentengi akidah Islam denganmenggunakan argumentasi manthiqi dan filosofis rasional

d) Ilmu FikihDi antara kebanggaan zaman pemerintahan Abbasiyah I adalah

terdapatnya empat imam mazhab fikih yang ulung ketika itu. Mereka adalahImam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad binHanbal. Keempat imam mazhab tersebut merupakan para ulama fikih yangpaling agung dan tiada tandingannya di dunia Islam.

Metode istinbat hukum yang dipergunakan oleh para fuqaha’ padamasa ini, dapat dibedakan menjadi ahl al ra'yi dan ahl al hadis. Aliranpertama mengistinbatkan hukum berdasarkan sejumlah nas-nas yangma’tsur, jika tidak terdapat nas yang jelas mengenai hukum sesuatu masalah,serta banyak mendasarkan pemikiran hukumnya pada kemampuan akalpikiran dan pengalamannya. Aliran ini terdapat di Kufah dan tokohnya yangpaling terkenal adalah Imam Abu Hanifah.

36 Abu Zahrah, Tarikh Madzabib al-Islamiyah,Juz I, (Beirut: Dar al-Fikr al- ’Arabi, t.t). hlm. 178-185.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 129

Page 123: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Aliran yang kedua mengistinbatkan hukum berdasarkan hadis-hadisRasulullah. Aliran ini banyak terdapat di Madinah dan tokohnya adalahImam Malik.37 Di tengah-tengah antara aliran ahl al ra’yi yang liberal danaliran ahl al hadis yang konservatif terdapat Imam Syafi’i dan Imam Ahmadbin Hanbal yang cenderung memadukan kedua metode aliran tersebut.

Kitab-kitab para imam itu yang sangat terkenal dan sekaligus menjadipegangan mazhab mereka adalah al Fiqh al-Akbar karya Imam Abu Hanifah,Al Muwaththa’ karya Imam Malik, Al Umm karya Imam Syafii, dan kitab AlKharraj karya Imam Ahmad bin Hanbal.38 Pada masa ini, para ulama fikihjuga telah mulai menyusun ilmu Ushul Fiqih, yaitu kaidah-kaidah yangharus diikuti oleh setiap orang yang bergerak di bidang pengembanganhukum Islam. Kitab Al Risalah karya Imam Syafii merupakan kitab palingawal dalam ilmu usul fikih.

Selain itu semua, bidang ilmu agama lain seperti nahwu dantasawwuf juga mengalami kemajuan yang pesat. Para tokoh ilmu nahwu padamasa ini antara lain di Basrah adalah Umar al Tsaqafi, Al Akhfasy, danSibawaih. Sementara di Kufah adalah Abu Ja’far al Kisa’i, dan Al Farra’.39

Adapun sufi yang terkenal adalah Al Qusyairi

37 Ahmad Syalabi, Mausu'ab Tarikh..., hlm. 240.

38 Depag RI., Sejarah dan Kebudayaan..., hlm. 158.

39 Ahmad Syalabi, Mausu’ab Tarikh..., hlm. 240.

130 — Sejarah Kebudayaan Islam

(w. 465 H) karyanya adalah Al Risalah al Qusyairiyah, Syahabuddin (w. 632 H)dengan karyanya A warif al Ma 'arif dan Imam Ghazali dengar karyanya Ihya‘Ulum al Din.40

2) Kemajuan Ilmu-ilmu Umum

Page 124: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

a) FilsafatFilsafat muncul sebagai hasil integrasi antara Islam dengan

kebudayaan klasik Yunani yang terdapat di Mesir, Suria, Mesopotamia, danPersia,41 dan mulai berkembang pada masa khalifah Harun al Rasyid dan AlMa’mun. Para filosof muslim yang terkenal dan kemudian menjadi tokohfilsafat dunia adalah Ya’qub bin Ishaq al Kindi (796-873 M). la dikenalsebagai filosof Arab yang telah menulis sekitar lima puluh buku yangsebagian besar dalam bidang filsafat; Abu Nasr al Farabi (259-339 H)karyanya yang terkenal adalah Al Madinah al Fadbilah; Ibn Sina (370-428 H)karya filsafatnya yang terkenal adalah Al Syifa’; Ibn Bajjah (w. 523 H)karyanya adalah Tadrib al Mutawahhid; Ibn Thufail (w. 851 H) karyanya dibidang filsafat adalah Hay bin Yaqdhan; Al Ghazali (w. 505 H) dengankaryanya Maqashidal Falasifah dan Tahafut al-Falasifah; dan Ibn Rusyd (w. 595H) dengan karyanya Tahafut al Tahafut.42

40 Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islam, hlm. 394.

41 Harun Nasution, Islam Ditinjau..., hlm. 11.

42 Abdul al-Mun’im Majid, Tarikh al-Hadharah..., hlm.173.

Sejarah Kebudayaan Islam — 131

b) KedokteranPada masa dinasti Abbasiyah, ilmu kedokteran telah mencapai

puncaknya yang tertinggi dan telah melahirkan para dokter yang sangatterkenal. Di antara mereka yang sangat terkemuka adalah Yuhannah binMusawaih (w. 242 H), bukunya Al-'AsyralMaqalatfial ‘Ain tentangpengobatan penyakit mata; Abu Bakar al Razi adalah ketua para dokter diseluruh Bagdad, karyanya yang sangat terkenal antara lain Kitab Asrar,Kitab al Mansburi, Al Juwadi wa al-Hasbab, dan Al Hawi yang merupakanensiklopedi tentang medis dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latinpada tahun 1279 serta menjadi buku pegangan penting berabad-abad

Page 125: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

lamanya di Eropa. Ibn Sina juga seorang dokter yang sangat masyhur,karangannya dalam bentuk ensiklopedi berjudul Al Qanun fi al Tbib telahditerjemahkan kedalam bahasa Latin, berpuluh kali dicetak dan tetap dipakaidi Eropa sampai pertengahan kedua abad XVII.43

Ahli kedokteran lainnya yang terkenal pada masa ini adalah IbnMaimun, Abu al Qasim, Hunain Ibn Ishaq, Tsabit Ibn Qurrah, Qistha ibnLuqba, Ibn Bajjah, Ibn Thufail, Muhammad al-Tamimi, dan lain-lain.44

c) Astronomi

Ilmu ini membantu orang Islam dalam menentukan letak Kakbah

serta garis politik para khalifah dan amir

43 Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islam, hlm.347.44 Abdul al-Mun’im Majid, Tarikh al-Hadharah..., hlm. 243.

132 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

yang mendasarkan perhitungan kerjanya pada peredaran bintang.Astronom Islam yang terkenal adalah Al Fazzari yang hidup pada

masa Al Mansur sebagai orang Islam yang pertama kali yang menyusunAstrolaber (alat yang dahulu dipakai sebagai pengukur tinggi bintang); AlFargani yang telah mengarang ringkasan tentang ilmu astronomi kemudianditerjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona dan JohannesHispalensis.45 Astronom Islam lainnya adalah Ya’qub bin Thariq (w.180 H),Muhammad bin Umar al Balkhi dengan karyanya kitab Al Madhal al Kabir;Al Battani (w.319 H) penulis buku AI Zaij al Shabi; Al Khawarizmi (w.226H); Abu Hasan Ali (277-352 H) penulis kitab Al Nur wa Zu alMahrajan; danAbu Rainan al Binmi (w.440 H).46

d) Ilmu Pasti/MatematikaIlmu ini dibawa oleh ilmuwan India pada masa khalifah Mansur

dalam buku Sindahind, dan dari terjemahan buku ini yang telah dilakukanoleh Al Fazzari dikenallah sistem angka Arab dan angka nol yang

Page 126: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

mempermudah dalam perhitungan, selanjutnya dikembangkan lagi oleh AlKhawarizmi dan Habash al Hasib dengan memuat tabel angka-angka.47 Selainmembuat tabel angka, Al Khawarizmi

45 Harun Nasution, Islam Ditinjau..., hlm. 71.46 Hassan Ibrahim Hassan, Tarikh al-Islam, hlm. 394. Lihat pula, Abd al- Mun’im Majid, Tarikh al-

Hadharah ..., hlm. 228-230.47 Philip K. Hitti, Dunia Arab..., hlm. 310.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 133

juga telah menyusun buku tentang berhitung dan aljabar. Karyanya yang

terkenal adalah Hisabal Jabarwaal Muqabalah yang sangat mempengaruhi

ilmuwan sesudahnya seperti Umar Khayam, Leonardo Fibona’ dan Jacob

Florence.48 Ahli ilmu pasti atau matematika lainnya adalah Ibn Tsabit (w. 331H) dan Isn bin Abbas (w.328 H).49

e) GeografiPada masa dinasti Abbasiyah, daerah perdagangan semakin luas,

hubungan kota Bagdad sebagai ibukota negara dengan kota-kota lain, baikdarat maupun laut berkembang pesat dan lalu lintas ramai sekali. Hal itumenimbulkan kegiatan untuk terus memudahkan perjalanan dan membukajalan-jalan baru.

Pada masa Khalifah Harun al Rasyid misalnya, perlawatan kaummuslimin telah sampai ke India, Srilangka, Malaysia, Indonesia, Cina, Korea,Afrika, Eropa, dan lain- lain. Dari perjalanan tersebut, kaum musliminberusaha melukiskan selengkapnya ihwal negeri-negeri yang dilihatnyasehingga melahirkan geografi Islam yang ternama. Di antara mereka yangterkenal adalah, Ibn Khardazabah dengan karyanya Al Masalik wa alMamalik, Ibn al Haik (w. 334 H) dengan karyanya Al Ikli, Ibn Fadhlan; AlMuqaddasy

Page 127: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

48 Ibid. hlm. 379.49 Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islam, hlm.345.

134 — Sejarah Kebudayaan Islam

(w. 375 H) dengan karyanya Ahsan al Taqasin fi Ma’rifat al Aqalim, danlain-lain.50

Dalam bidang lain seperti optika dikenal Ibn Haytham denganteorinya bahwa bendalah yang mengirim cahaya ke mata dan karenamenerima cahaya, maka mata dapat melihat benda itu. Dalam ilmu kimiadikenal Jabir Ibn Hayyan dan Abu Bakar al Razi (865-925 M) dan dalamlapangan fisika dikenal Abu Raihan Muhammad al Biruni (973-1048 M) yangtelah mengemukakan teori tentang bumi berputar sekitar as-nya, sertamelakukan penyelidikan tentang kecepatan suara dan cahaya serta berhasildalam menentukan berat dan kepadatan 18 macam permata dan metal.51

Demikianlah puncak kejayaan yang dialami oleh Daulah Abbasiyahhingga masa Khalifah Al Mutawakkil. Namun sepeninggalnya, daulat inimulai mengalami kemunduran karena khalifah-khalifah penggantinya padaumumnya lemah dan tidak mampu melawan kehendak tentara yang sangatberkuasa di istana. Kondisi demikian akhirnya menjadikan khalifah takubahnya seperti sebuah boneka yang berada di tangan mereka. Rodapemerintahan tidak lagi diatur oleh khalifah, melainkan diatur oleh tentara-tentara dari Turki.52

50 A.Hasjmi, Sejarah Kebudayaan Islam.....,..hlm 302.

51 Harun Nasution, Islam Ditinjau..., hlm. 11.

52 Ibid., hlm. 68.

Sejarah Kebudayaan Islam — 135

Dalam masa kemunduran ini, suatu peristiwa besar yang tidak dapatdilupakan adalah perang salib yang berlangsung selama hampir tiga abad,

Page 128: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

mulai tahun 1096 M. Perang, atau lebih tepat perang-perang ini tidakdilakukan oleh Daulah Abbasiyah langsung di pihak kaum muslimin,melainkan oleh dinasti-dinasti yang berkuasa di daerah Syam dan pantaiselatan Laut Tengah. Sultan Shalahuddin al-Ayyubi, panglima Islam yangpaling terkenal dalam perang-perang ini, berkuasa di Mesir dan kemudianSyiria. Kekuasaan yang ditinggalkannya kemudian diwarisi oleh keturunandan penggantinya kaum Mamluk.

Dari pihak penyerbu, berpendapat, peperangan ini dipicu olehgangguan kaum Saljuk, yang menguasai wilayah Syam dan sekitarnya sejaktahun 1071, terhadap para peziarah Kristen di tanah suci mereka Yerussalemdan sekitarnya. Ada yang mengatakan bahwa peziarah Kristen tidakdiperbolehkan sama sekali untuk untuk berziarah ke wilayah ini. Sebenarnyahubungan Muslim-Kristen-Yahudi di Yerusalem dan sekitarnya, sejakpenaklukan oleh Umar ibn al-Khattab tidak tercatat mengalami gangguansampai menjelang perang Salib. Berita yang sampai di Eropah bahkanmenyebutkan penghancuran Gereja Sepulcher oleh penguasa Mesir, al-Hakim ibn Amr Allah. Ini salah satu dari beberapa sebab yang mengundanginvasi pasukan Salib

136 — Sejarah Kebudayaan Islam

ke Palestina dan perebutan kota tersebut pada tahun yang sama.53

Adalah Paus Urbanus II yang mengundang kekuatan Kristen Eropauntuk membebaskan tanah suci dengan melakukan serangan besar-besaran.Mereka berhasil menguasai Yerussalem pada tahun 1099. Mereka terusberkuasa di kota ini sampai dikalahkan oleh Sultan Salahuddin al-Ayyubipada tahun 1187. Dalam kekuasaan mereka, Dome of the Rock dijadikangereja, sedangkan al- Aqsha dijadikan kantor pusat para Ksatria Biarawan

Page 129: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

(Knights Templars). Ekspedisi perang salib terakhir dilakukan pada tahun1270.

Pada masa perang salib inilah daulat Abbasiyah mulai mengalamikemunduran. Sungguh pun telah mengalami berkali-kali pergantian khalifah,daulat ini berakhir pada masa Khalifah Al Mu’tashim (1242-1258 M). Padamasa pemerintahannya kota Bagdad dihancurkan oleh bangsa Mongol,Hulagu Khan.

Kegemaran penelitian, untuk memenuhi kegelisahan pemikiran, yangmenandai kemajuan dan kebudayaaan Islam hanya sampai abad ke-12,akhirnya berpindah ke dunia Eropa, setelah melewati pase perang salib.54

Pada

53 Siti Mariyam dkk. Sejarah Peradaban Islam.....,..hlm. 116.54 Tulisan ini sampai akhirnya diambil dari tulisan St. Takdir Alisyahbana, “Sumbangan Islam

Kepada Kebudayaan Dunia di Masa Lampau dan Akan Datang” dalam karya bersama A.I Sabra, J.L. Berggren, MuhammadIqbal , dan St. Takdir Alisayhbana, Sumbangan Islam kepada Sains dan Peradaban Dunia, (Bandung: Yayasan NuansaCendekia, 2001), hlm 23-25.

Sejarah Kebudayaan Islam — 137

masa-masa awal pengaruh pemikiran Arab sangat terlihat di bidang agama,filsafat, ilmu pengetahuan, ekonomi dan lain-lain. Diketahui bahwa dalamilmu matematika memakai angka-angka Arab yang sebenarnya berasal dariIndia telah membuka kemungkinan kamajuan matematika di Eropa sampaisekarang. Rasionalitas teologi Islam seperti diucapkan oleh filosof-filosof IbnuSina, Ibnu Rusyd dan Al-Ghazali pun mempengaruhi pemikiran teologiagama Katolik seperti terlihat pada pemikiran Albertus Magnus dan ThomasAquinas. Pergerakan humanisme dalam renaisance mendapat dorongan yangkuat sekali dari humanisme Islam.

Dalam pidatonya Oratio de Hominis Dignitate yaitu pidato tentangmartabat manusia Pico della Mirandola, seorang pemikir dan pembukajalannya renaisance dan humanisme, berkata bahwa ia membaca dalambuku-buku Arab bahwa tak ada yang lebih mengagumkan di dunia ini selain

Page 130: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

manusia. Sungguhpun tidak dapat ditolak, bahwa Islam adalah agamahumanisme, yang meninggikan martabat manusia dan kebebasan manusiasebagai khalifah Tuhan di permukaan bumi, yang mempunyai akal,mempunyai kecakapan untuk menyelidiki hukum-hukum alam yang tidaklain dari pada hukum-hukum Allah dan memakai seluruh alam itu untukkepentingannya.

Kenyataan lainnya, bahwa terjemahan, karangan maupun komentar-komentar Ibn Rusyd-yang dalam bahasa

138 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Latin terkenal dengan nama Averroes—telah menguasai para akademisiEropa terutama sekali universitas-universitas di Paris, Padua, Cogne dan lain-lain.

Pengaruh para filosof dan ahli pikir Arab atas bangkitnya Renaissanceamat banyak dan telah banyak dipercakapkan orang. Dalam abadpertengahan karya-karya dalam bahasa Arab adalah alat bagi Eropa untukkembali ke jalan ilmu seperti telah dirintis awalnya oleh bangsa Yunani.Karya Al-Kindi memusatkan perhatiannya kepada ilmu alam, Al-Farabiterkenal oleh usahanya mengembangkan logika Aristoteles, Ibnu Sinamenyebarkan ilmu kedokteran dan etik kaum Stoa dan terutama sekali IbnRusyd yang menerjemahkan dan memberikan komentar tentang Aristoteles.

Pada abad ke 12 ketika ilmu di Eropa berkembang kembali, orangmemakai buku-buku Arab yang diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasaLatin, meskipun pada waktu itu perang salib berjalan terus. Bagaimana ahli-ahli Arab menjadi bagian dari kebudayan Eropa, terlihat dalam DivineComedy Dante dimana filosof-filosof Islam mendapat tempat, seperti IbnSina dan Averroes ditempatkan dalam purtagori, atau api penyucian.

e. Kemajuan ekonomi, Perdagangan dan Industri

Page 131: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Ekonomi Daulah Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan. Barang-

barang kebutuhan pokok dan mewah

Sejarah Kebudayaan Islam — 139

dari wilayah timur kerajaan diperdagangkan dengan berang- berang hasil dariwilayah bagian barat. Di kerajan ini, sudah terdapat berbagai macam industriseperti kain linen di Mesir, sutra dari Syiria dan Irak, kertas dari Samarqand,serta berbagai produk pertanian seperti gandum dari Mesir dan kurma dariIraq. Hasil industri pertanian ini diperdagangkan ke berbagai wilayahkekuasaan Abbasiyah dan negara lain. Karena industrialisasi yang muncul diperkotaan ini, urbanisasi tak dapat dibendung lagi. Selain itu, perdaganganbarang tambang juga semarak. Emas yang ditambang dari Nabia dan Sudanbarat (termasuk wilayah yang kini bernama Mali dan Niger) melambungkanperekonomian Abbasiyah.55

Perdagangan dengan wilayah-wilayah lain merupakan hal yangsangat penting. Secara bersamaan dengan kemajuan Daulah Abbasiyah,dinasti Tang di China juga mengalami masa puncak kejayaan sehinggahubungan perdagangan antar kedua negara menambah semaraknya kegiatanperdagangan tingkat dunia. Kapal- kapal laut Cina berlayar ke Baghdad,Sebaliknya banyak perkampungan Arab di pelabuhan-pelabuhan Cina ketikaitu. Selain melalui laut, perdagangan juga adilakukan melalui jalan daratmelalui Jalan Sutra yang sudah di gunakan sejak zaman kuno. Barang-barangperdagangan dari wilayah kekuasaan Abbasiyah dibawa ke wilayah Cina danIndia

55 Siti Mariyam, dkk. Sejarah Peradaban Islam;..., hlm. 106.

140 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Page 132: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dan begitu juga sebaliknya. Barang-barang dari Eropa dan Afrika yang

dikirim ke wilayah Cina dan India pasti melalui bandar-bandar dagang di

wilayah Abbasiyah. Meski terjadi peperanagn yang sporadis, peperangan

dengan Bizantium di Eropa Timur juga berlangsung, sedangkan Eropa Barat

masih dalam masa kegelapan. Perdagangan dengan kerajaan- kerajaan diwilayah Nusantara juga berlangsung sangat intensif.56

E. Glosarium1. Baitul Hikmah, merupakan perpustakaan yang juga berfungsi sebagai

pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Didirikan oleh khalifahAbbasiyah al- Ma’mun tahun 815 M. Institusi ini merupakan kelanjutandari institusi serupa di masa Imperium Sasania Persia yang bernamaJundishapur Academy. Namun, berbeda dari institusi pada masa Sasaniayang hanya menyimpan puisi-puisi dan cerita-cerita untuk raja, padamasa Abbasiyah institusi ini diperluas penggunaannya. Pada masa Harunal-Rasyid, institusi ini bernama Khizanah al-hikmah (HazanahKebijaksanaan) yang berfungsi sebagai perpustakaan dan pusatpenelitian.

2. Manuscripts; Dari bahasa Sanskerta manu yang berarti tangan danscripts tulisan, berarti tulisan tangan, kadang dikenal dengan handscript.Manuskrip ini banyak

56 Ibid. hlm 107.

Sejarah Kebudayaan Islam — 141

disebut ketika terjadi kegiatan tulis-menulis atau pencatatan sebelum

mesin cetak ditemukan. Untuk memperbanyak catatanpun biasanya

seseorang harus mencatat dengan tangan kembali. Sampai sekarang

masih ada manuscrip yang belum bisa terbaca-hasil karya tokoh-tokoh

Page 133: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Islam masa kejayaan-, tersimpan di perpustakaan al-Azhar Mesir ataudalam musium- musium di Eropah.

F. Tugas1. Dengan melihat peta

a. tunjukkan daerah kekuasaan Daulah Abbasyiyah pada masaAbbasiyah I.

b. jelaskan kekuatan politik dan jalur perdagangan yang dimilikiDaulah Abbasiyah I ini.

2. Buatlah tulisan singkat sejarah hidup seorang tokoh ilmu pengetahuandengan karya-karyanya yang mempunyai pengaruh dalam munculnyaBarat modern seperti sekarang ini.

G. Daftar Pustaka

A. Hasjmi, Sejarah Kebudayaan Islam, cet. ke-4, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993).Ahmad, Daudy, Kuliah Filsafat Islam, cet.ke-2, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989).

142 — Sejarah Kebudayaan Islam

Amin, Ahmad, Dhuha al-Islam, (Beirut: Dar al-Kitab al- Arabi,t.t.).Depag RI.,Tim Penyusun Texbook Sejarah dan Kebudayaan Islam Direktorat

Jenderal Kelembangaan Agama Islam, Sejarah dan Kebudayaan Islam,Jilid I, (Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi IAIN Alaudin, UjungPandang,1982).

Harun, Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid. I, (Jakarta: UI-Press,1985).

Hassan, Hassan Ibrahim, Tarikh al-Islam, (Mesir: Makhtabah al-Nahdhah al-Mishriyah, 1976).

Hitti, Philip K, Dunia Arab; Sejarah Ringkas, penerjemah. UsuluddinHutagalung dan O.D.P. Sihombing, (Bandung: Sumur Batu, 1970).

Page 134: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Majid, Abdul al-Mun’im, Tarikh al-Hadharah al-Islamiyahfi 'Ushur al-Wustha,cet,.ke-4, (Mesir: Maktabah Anglo al-Mishriyyah, 1978).

Sabra, A.I., dan J.L. Berggren, Muhammad Iqbal, St. Takdir Alisyahbana,Sumbangan Islam kepada Sains dan Peradaban Dunia, (Bandung:Yayasan Nuansa Cendekia, 2001).

Shalih, Shubhi, Mabahits fi ’Ulum al-Qur’an, (Kairo: Dar al-’Ilmi lil Malayin,1977).

Siti, Mariyam, dkk., Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Moderen,cet ke-2 ( Yogyakarta: LESFI, 2004).

Sejarah Kebudayaan Islam — 143

Syalabi, Ahmad, Mausu’ah Tarikh al-Islam wa al-Hadharah al-Islamiyah, Juz III,cet.ke-6, (Kairo: Maktabah al- Nahdhah al-Mishriyah,1978).

Zahrah, Abu, Tarikh Madzahib al-Islamiyah, Juz I, (Beirut: Dar al-Fikr al-’Arabi, t.t.).

144 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 135: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

BAB V

MASA TIGA KERAJAAN BESAR

TURKI UTSMANI, MONGOL

DAN SYAFAWI

A. Kompetensi DasarMahasiswa mampu memahami pertumbuhan,

perkembangan dan keruntuhan tiga kerajaan besar pascaAbbasiyah

C. SerambiPuncak kejayaan Abbasiyah dianggap sebagai puncak

B. Peta Konsep

Sejarah Kebudayaan Islam — 145

Page 136: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

peradaban Islam. Karena masa Abbasiyah muncul sedemikian

banyak produk budaya yang menghantarkan umat Islam

mencapai puncak kejayaan. Akan tetapi, pasca kehancuran

Abbasiyah, kondisi umat Islam mengalami kemunduran dalam

banyak hal. Salah satunya adalah kemunduran secara politik.

Pasca kehancuran Abbasiyah muncul beberapa dinasti seperti

Utsmaniyah di Turki, Syafawiyah di Persia, dan Mongol di India.

Pada awal kemunculannya, ketiga dinasti ini memainkan peran

cukup signifikan dalam meraih kembali kejayaan Islam. Tetapi

seiring dengan perkembangan waktu, ketiganya mengalami

kemunduran dan akhirnya mengalami kehancuran.

D. MateriPembelajaran1. Daulah Utsmaniyaha. Pertumbuhan, (Perkembangan, dan Kemunduran

UtsmaniRuntuhnya eksistensi daulah Abbasiyah dalam percaturan

kekuasaan internasional secara tidak langsung jugamempengaruhi peran umat Islam dalam bidang dakwah dankeilmuan.1 Secara praksis, pasca kejadian itu kekuatan

1 Ada dua kekuatan besar (kerajaan) selain daulah Abbasiyah yang sedang berkuasa, yaitubangsa Mongol dan bangsa Tartar. Runtuhnya daulah Abbasiyah juga salah satunya disebabkan olehserangan bangsa Mongol, lihat Hamka, Sejarah Ummat Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hlm. 202.

146 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

umat Islam menjadi terpecah belah. disamping itu jugakarena kondisi geografis kekuasaan daulah Abbasiyah yangterpencar-pencar ikut menjadi salah satu faktor mudahnyakekuatan Abbasiyah melemah. Akan tetapi kondisi yangdemikian itu tidak serta merta membuat patah semangat bagi

Page 137: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

kaum muslimin, justru setelah runtuhnya kekuatan “simbol” besarIslam yaitu daulah Abbasiyah, kekuatan- kekuatan “kecil” yangdulunya berada di bawah kekuasaan Abbasiyah merapatkanbarisan untuk membuat kekuatan baru dalam “melawan”imperialisme Mongol dan Tartar. Salah Satu komunitas yangsecara sadar membentuk sebuah institusi negara ataupun kerajaanadalah para pengembara dari suku Oghuz2 atau biasa disebut sukuKayi dengan pimpinan Sulayman Shah.3 Suku Oghuz inisebetulnya mendiami wilayah kekuasaan bangsa Mongol danwilayah utara negeri Cina. Sulaiman Shah yang merupakanpemeluk setia agama Islam mengajak para pengikutnya untukmenghindari serangan tentara Mongol. Sikap Sualiman Shahtersebut bisa dimaklumi karena suku Oghuz ini sudah mulaimemeluk Islam sejak abad ke-9 atau 10 ketika mereka masihberada di Asia Tenggara.4 Suku Oghuz ini bisa

2 Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern, (Yogyakarta:Jur. SPI Fak. Adab dan LESFI, 2002), hlm. 151.

3Syafiq A Mughni, Dinamika Intelektual Islam Pada Abad Kegelapan, (Surabaya: LPAM,2002), hlm. 21.

4 Mansur, Peradaban Islam Dalam Lintasan Sejarah, (Yogyakarta: Global Pustaka, 2004),hlm. 59.

Sejarah Kebudayaan Islam — 147

dikatakan suku yang tidak mempunyai wilayah kekuasaan tetap.Hal ini bisa dilihat dari seringnya mereka berpindah- pindahtempat, setelah mendapat tekanan, khususnya dari bangsaMongol, Misalnya pernah mengungsi ke daerah Asia kecil,wilayah Syiria, Persia, Irak dan Syukud.

Awal mula setelah suku Oghuz diserang oleh bangsaMongol mereka meminta perlindungan kepada Jalaluddin, yangmerupakan pemimpin terakhir dari dinasti Khawarizmi Syah, di

Page 138: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Transoxiana, yang oleh Jalaluddin kemudian di suruh pindah keAsia kecil. Bangsa Mongol selalu mengusik ketenangan sukuOghuz. Karena merasa selalu diganggu oleh Mongol, makamereka melarikan diri ke daerah barat dan mencari perlindunganpada saudara- saudara mereka, yaitu orang Turki Seljuk di datarantinggi Asia kecil.5 Karena mereka meminta perlindungan padaorang Turki Seljuk ini, praktis mereka berada dibawah kekuasaankerajaan Seljuk, dan merekapun mengabdikan diri pada SultanAlauddin II.

Ketika terjadi genjatan senjata antara bangsa Mongol danSeljuk mereka diminta untuk membantu dalam peperangantersebut. Maka tidak aneh ketika Alauddin memberikan gelarsuku Oghuz dengan sebutan Muqaddamah Sultan atau tentarapelopor raja.6 Tidak

5Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Radja Grafindo Persada, 1995), hlm. 130.6 Hamka, Sejarah Ummat Islam, hlm. 207.

148 — Sejarah Kebudayaan Islam

hanya itu ketika peperangan usai dan kemenangan berada di

pihak Seljuk, suku Oghuz selalu mendapatkan hadiah berupa

perluasan wilayah kekuasaan. Pada Tahun 1300 M bangsa Mongol

menyerbu kerajaan Seljuk kembali. Dalam peperangan tersebut

Sultan Alauddin terbunuh. Akibat dari terbunuhnya Alauddin

tersebut, maka berdampak pada keutuhan wilayah kekuasaan

kerajaan Seljuk. Banyak daerah yang menyatakan melepaskan.

Atau dengan ungkapan lain setelah terbunuhnya Alauddin

banyak gerakan sparatis mulai tumbuh, termasuk suku Oghuz ini.Munculnya istilah kerajaan Utsmaniyyah diambil dari

nama pemimpinnya yang kedua yaitu Utsman. Ketika masih

Page 139: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

berupa kelompok suku komunitas ini dipimpin oleh ayah Utsmanyang bernama Erthogrol (Arthogrol) bin Sulaiman.7 Erthogrolmeninggal pada tahun 687 H atau 1289 M ketika wilayahkekuasaannya masih berada di bawah kekuasaan Alauddin.Penunjukkan Utsman8 untuk melanjutkan kepemimpinanayahnya itu dilakukan oleh Alauddin. Kedekatan dan kerjasamayang telah dibangun oleh Erthogrol terus dilanjutkan olehUtsman, diantaranya dia berjasa telah menduduki benteng-benteng Bizantium yang berdekatan dengan kota Broessa.9

Dengan kesetiaan

7Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, hlm. 130.8 Menurut Hamka, Utsman sebetulnya bukan putra dari Erthogrol melainkan dia cucu

sulungnya dari anaknya yang bernama Sauji yang telah meninggal ketika pulang dari menenui Alauddinuntuk meminta izin berdiam di wilayah kekuasaan Alauudin. Kepergian Sauji untuk menemuiAlauudin adalah atas perintah ayahnya yaitu Erthogrol.

9 Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam...,hlm. 152.

Sejarah Kebudayaan Islam — 149

yang ditunjukkan oleh Utsman kepada Alauddin, maka sultanAlauddin memberinya gelar kehormatan “Bey”, memberikanhadiah berupa perluasan daerah kekuasaannya, dan diizinkanmemakai mata uang sendiri.

Sebagaimana dikatakan di atas bahwa meninggalnyaAlauddin mengakibatkan pecahnya wilayah kekuasaan dinastiSeljuk, saat itu pula Utsman menyatakan kemerdekaan danberkuasa serta berdaulat penuh atas wilayah yang dia tempati.Maka sejak saat itulah wilayah daulah Utsmaniyah eksis danberdaulat dengan raja yang pertamanya Utsman bin Erthogrolatau lebih dikenal dengan Utsman I.

Dinasti Utsmaniyah eksis selama 642 tahun (680- 1342H/ 1282-1924 M) dengan sulthan-sulthan sebagai berikut.10

Page 140: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Nama Sultan TahunBerkuasa

Keterangan

‘Utsman (Osman) I ibnErtoghol I

680/1281

Orkhan 724/1324

Murad I 761/1360

Bayazid (Bayezit) I Yildirim(Sang halilintar)

791/1389

Penyerbuan Timuriyyah 804/1402

Muhammad (Mehmet) IChelebi

805/1403 Semula hanya diAnatolia, sesudah816/1413 juga di Rumelia

10 C.E. Bosworth, Dinansti-Dinasti Islam, penerjemah : Ilyas Hasan, (Bandung: Mizan, 1993), hlm.162-163.

150 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Page 141: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Sejarah Kebudayaan Islam — 151

Sulayman I 806/1403

Murad II 824/1421

Muhammad II Fatif (Sangpenakluk)

848/1444

Murad II 850/1446

Muhammad 13 855/1451

Bayazid II 886/1481

Selim I Yavus (Si Kejam) 918/1512

Sulayman II Qanuni (Sang 926/1520 Dalam pemakain baratpembuat Undang-Undang) disebutjuga “Yang Mulia”.Selim II 974/1566

Murad III 982/1574

Muhammad III 1003/1595

Ahmad I 1012/1603

Mushthafa I 1026/1617 Memerintah pertama kali

Utsman II 1027/1618

Mushthafa I 1031/1622 Memerintah kedua kali

Murad IV 1031/1623

Ibrahim 1049/1640

Muhammad IV 1058/1648

Sulayman III 1099/1687

Ahmad II 1102/1691

Mushthafa II 1106/1695

Ahmad III 1115/1703

Mahmud I 1143/1730

Utsman III 1168/1754

Mushthafa III 1171/1757

Abdul Hamid I 1187/1774

Selim III 1203/1789

Mushthafa IV 1222/1807

Page 142: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Secara garis besar kepemimpinan kerajaan Utsmaniyyah dapatdikelompokkan menjadi lima periode.11 Adapun kelima periodeitu adalah sebagai berikut:

1) Periode pertama, yaitu masa pendirian dan pembentukankekuasaan setelah melepaskan diri dari dinasti Seljuk. Pada masaini Utsmaniyah telah melakukan ekspansi. Masa ini berlangsungdari tahun 1299 hingga tahun 1430-an M. Dengan demikianpemimpin kerajaan yang termasuk pada periode ini adalahUtsman I, Orkhan, Murad I, Bayazid I, dan Muhammad I.

2) Periode kedua, yaitu masa pembenahan, pertumbuhan, danekspansi besar-besaran. Di masa inilah puncak kejayaan dankemenangan bagi kerajaan Utsmaniyyah dengan ditandaitakluknya kota Konstantinopel yang kemudian dijadikan ibu kotadengan dirubah namanya

11 Mansur, Peradaban Islam Dalam Lintasan Sejarah,...hlm. 60.

152 — Sejarah Kebudayaan Islam

Mahmud II 1223/1808

Abdul Majid I 1255/1839

Abdul Aziz 1277/1861

Murod V 1293/1876

Abdul Hamid II 1293/1876

Muhammad V Rasyad 1327/1909

MuhammadVI Wahiduddin 1336/1918

Abdul Majid II 1341/1922 Hanya sebagai Khalifah

1342/1924 Rezim Republik MushthafaKemal

Page 143: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

menjadi Istambul. Periode ini berlangsung selama satu setengahabad dengan enam sulthan. Adapun sulthan yang memimpin padaperiode ini adalah Murad II, Muhammad II, Murad II,Muhammad II, Bayazid II, dan SalimI.3) Periode ketiga, merupakan periode dimana eksistensi kerajaansudah mulai terkoyak akibat serangan dari luar. Bahkan padaperiode ini banyak wilayah yang sudah lepas dari kekuasaankerajaan Utsmaniyah, misalnya Hongaria. Pada periode inimerupakan periode terpanjang karena dipimpin oleh 15 sulthan,yaitu Sulaiman I, Salim II, Murad III, Muhammad III, Ahmad I,Musthafa I, Utsman II, Musthafa I, Murad IV, Ibrahim,Muhammad IV, Sulaiman II, Ahmad II, Musthafa II, dan AhmadIII.4) Periode keempat, yaitu masa dimana banyaknya gerakansparatis yang mengakibatkan hilangnya secara perlahan-lahankekuasaan kerajaan Utsmaniyah. Periode ini berlangsung padatahun 1703 hingga 1839 M dengan dipimpin oleh delapansulthan. Adapun kedelapan sulthan tersebut adalah Ahmad III,Mahmud I, Utsman III, Musthafa III, Abdul Hamid I, Salim III,Musthafa IV, Mahmud II, dan Abdul Majid I.5) Periode kelima atau periode terakhir dari kerajaan Utsmaniyahberlangsung sekitar tahun 1839 hingga 1922 M dengan limasultan. Pada masa ini pengaruh

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 153

barat sudah mulai nampak hal ini bisa dibuktikan dengan

adanya kebudayaan dan gaya administrasi ala barat. Adapun

kelima sultan yang memimpin pada periode ini adalah Abdul

Page 144: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Aziz, Murad V, Abdul Hamid II, Muhammad V, dan

Muhammad VI.

Runtuh dan hancurnya kekuasaan dinasi Utsmaniyahdipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang timbul dari eksterenmaupun interen kerajaan. Faktor interen yang melatarbelakangimundurnya kekuatan dan stabilitas dinasti Utsmaniyyah antaralain karena kecakapan (capability) serta moralitas (credibillity) parapemimpinnya. Misalnya pengangkatan Salim II, setelah Sulaimanwafat pada tahun 974 H, atau 1566 M, bukan didasarkan pada diriSalim yang cakap, melainkan karena perebutan kekuasaan dalamistana. Selain itu Salim II juga dikenal masyarakat sebagai seorangyang suka mabuk-mabukan, dan main perempuan.12

Adapun factor luar (eksteren) yang menyebabkan runtuhdan hancurnya kerajaan Utsmaniyah adalah adanya kontak fisikdengan kekuatan-kekuatan besar lainnya dalam rangka ekspansidaerah. Keadaan menjadi semakin kacau tatkala berdirinyaperserikatan bangsa-bangsa falakh (Rumania),13 yang nota beneberanggotakan kerajaan-

12 Hamka, Sejarah Ummat Islam... hlm. 267-268.13 Adapun bangsa-bangsa yang tergabung dalam perserikatan bangsa falakh ini

adalah Bagdan, Transylvania, yang kemudian terjadi peperangan dengan sebutan perang Maghyar.Perserikatan bangsa falakh dalam melakukan pertempuran dengan kerajaan Utsmani mendapatkanbantuan dari Rudolf II seorang raja dari Oostenrink dan didukung pula oleh imperor Jerman.

154 — Sejarah Kebudayaan Islam

kerajaan kecil yang berada di bawah kekuasaan Utsmani, untuk

melawan dan memisahkan diri dari kekuasaan Utsmaniyah. Dua

hal tersebut yang menjadikan pelan-pelan tapi pasti runtuhnyakekuasaan besar kerajaan Utsmani.

Page 145: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

b. Keagamaan dan Kebudayaan Utsmani.Sebagaimana tergambar di atas bahwa kerajaan

Utsmaniyah awal mulanya merupakan sebuah suku yangnomaden, dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebudayaanUtsmaniyah tidak dipengaruhi dan didominasi oleh satukebudayaan saja, melainkan hasil perpaduan antara budaya Persia,Bizantium. Dan Arab. Dalam hal tata pemerintahan dankemiliteran dinasti Utsmaniyah lebih mengadopsi dari budayaBizantium, dari Kebudayaan Persia lebih mengambil ajaran-ajarantata krama dan etika. Sedangkan ajaran-ajaran tentang prinsipekonomi, perkembangan keilmuan, dan sosial kemasyarakatanmengadopsi dari budaya Arab.14

Dalam bidang keagamaan kerajaan Utsmaniyah berpegangteguh pada syariat Islam, sehingga tidak aneh ketika fatwa ulamamenjadi sesuatu hal yang urgen dalam menjawab problematikakeagamaan umat. Selain itu pada masa kerajaan Utsmaniyahmuncul banyak aliran tarekat

14 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,...., hlm: 136, lihat juga dalam Binnaz Toprak,Islam and Political Development in Turkey, (Leiden: E.J.Brill, 1981), hlm. 43.

Sejarah Kebudayaan Islam —155

misalnya tarekat Bektasyi dan Maulawi yang mempunyai banyakpengikut, baik dari kalangan sipil maupun militer.

Puncak dari perkembangan peradaban Utsmani tatkalaberhasil menaklukkan Constantinopel dikota ini. Dibangunlahberbagai sarana Umat Islam, seprti pembangunan madrasah(sekolah), rumah sakit, masjid, serta bangunan-bangunan megahlainnya dengan arsitektur kenamaan yaitu Sinan dari Anatolia.15

Dalam sekolahan- sekolahan tersebut diajarkan tata bahasa Arab

Page 146: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

(nahwu dan sharaf), ilmu kalam (teologi), retorika, geometri, danilmu- ilmu yang lain. Praktis pada masa tersebut tidak dikenaldikotomi ilmu pengetahuan, antara ilmu pengetahuan umum(Modern Sains) dan agama (Religions Sains), sebagaimana sekarang.

2. Kerajaan Syafawiyyah

a. Asal Usul Kerajaan SyafawiyahAsal mula kerajaan Syafawiyah bisa dikatakan berbeda

dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan kerajaan Syafawiyahbermula dari sebuah gerakan kaum sufi atau tasawuf yangdipimpin oleh Syekh Ishak Safiuddin (1252-1334 M)16 yang padaabad ke-15 berubah menjadi gerakan revolusioner politik.17 SyekhIshak Safiuddin

15 Ahmad Jamil, Seratus Tokoh Muslim, penerjemah : Tim Penerjemah PustakaFirdaus, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), hlm. 340.

16 Mansur, Peradaban Islam Dalam Lintasan Sejarah, hlm. 62.17 Akbar. S. Ahmed, Citra Muslim Tinjauan Sejarah dan Sosiologi, terjemahan,

Nunding Ram dan Ramli Yakub, (Jakarta: Erlangga, 1990), hlm. 76.

156 — Sejarah Kebudayaan Islam

adalah seorang guru sufi di Ardabil yaitu sebuah kota diAzerbaijan Persia Barat laut, yang merupakan keturunan dariMusa al-Kadhim.18 Keberadaan tarekat ini sudah ada semenjakkerajaan keturunan Timurlank masih berkuasa.19 Berkat kealimandan kezahidannya Ishak Syafiuddin banyak dihormati orang,sehingga tidak aneh ketika dia juga termasuk anggota MajelisWazir Besar Rosyiduddin, yaitu majelis yang dibentuk olehkerajaan Mongol.

Awal mula pendirian tarekat bukan berlatar belakangpolitis, melainkan sebuah gerakan sosial-keagamaan untuk

Page 147: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

memerangi orang-orang yang mereka namai ahli-ahli bid’ah.Lama-kelamaan gerakan tarekat ini menyebar ke beberapa daerahseperti Persia, Anatolia, dan Syiria. Maka tidak aneh untukmengontrol para pengikutnya di beberapa daerah tersebutSyafiuddin menempatkan seorang wakilnya yang diberi gelarkhalifah.20 Gerakan tarekat ini menjadikan syiah sebagai madzhabnegara yang harus diikuti oleh semua orang yang mengakudirinya muslim. Pada perkembangan selanjutnya para pengikuttarekat ini tidak bisa membendung ”syahwat” politiknya. Hal ininampak ketika kepemimpinan Safiuddin diganti putranya yangbernama Junaid (1447-1460M). Kegiatan politik praktis yangdilakukan oleh Junaid mendapatkan tanggapan pro dan

18 Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam,.... Hlm. 335.

19 Hamka, Sejarah Ummat Islam, hlm. 59.

20 Hamka, Sejarah Ummat Islam,... hlm. 60.

Sejarah Kebudayaan Islam — 157

kontra. Diantara tokoh yang kontra terhadap sepak terjang Junaidadalah Kara Kuyunlu.21 Konflik antara kedunya mengakibatkanJunaid harus menerima police dari Kara Kuyunlu untukmengasingkan dia di suatu tempat. Dimasa pengasingan tersebutbukan berarti Junaid tidak melakukan gerakan apapun. Justru ditempat pengasingan itulah dia dia menghimpun kekuatan dengancara menyebarkan ajaran tarekatnya dan membentuk kekuatanbaru dengan cara berkoalisi dengan Uzun Hasan. HubunganJunaid dengan Uzun Hasan diharapkan bisa meraih supremasipolitik, dengan cara melakukan perlawanan dengan Ardabil danSircassia, tetapi kenyataannya usaha tersebut justru menyebabkanterbunuhnya Junaid (1460) dalam petempuran melawan tentara

Page 148: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

yang dipimpin oleh Sirwah.22

Junaid meninggal dengan meninggalkan seorang anakyang bernama Haidar. Haidar inilah yang selanjutnya mewarisikekuasaan dari Junaid meskipun dia baru diangkat menjadipemimpin gerakan Syafawiyah ini pada tahun 1470 atau 10 tahunsetelah meningglanya Junaid. Hubungan antara penguasaSyafawiyah dengan Uzun Hasan semakin erat setelah Haidarmengawini putri Uzun Hasan. Berkat perkawinan tersebut Haidardikaruniai tiga anak laki-laki yaitu Ali, Ismail, dan Ibrahim.23

21 Kara Kuyunlu adalah salah satu penguasa di wilayah Turki yang tetap setiamempertahankan kekuasaan dan pengaruh dari dinasti Utsmaniyah.

22 K. Ali, Sejarah Islam Tarikh Pramodern,penerjemah . Ghufron A. Mas’adi,(Jakarta: Grafmdo Persada, 1996), hlm. 344.

23 Mansur, Peradaban Islam Dalam Lintasan Sejarah, hlm. 63.

158 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Nama Haidar semakin berkibar setelah berhasilmengalahkan kekuatan AK Koyunlu dalam pertempuran yangterjadi pada tahun 1476 M. kekalahan AK Koyunlu dalampertempuran tersebut membuat sikap AK Koyunlu memberikanbantuan kepada Sirwan ketika terjadi peperangan antara Sirwandengan gerakan Syafawiyah. Akibat Sirwan mendapatkanbantuan dari AK Koyunlu pasukan Syafawiyah mengalamikehancuran dan kekalahan yang mengakibatkan terbenuhnyaHaidar.24

Setelah meninggalnya Haidar kepemimpinan Syafawiyahdilanjutkan oleh putra pertamanya yang bernama Ali. Akan tetapikepemimpinan Ali tidak berjalan lama, ia kemudian digantikanoleh Ismail. Ismail inilah yang dipandang sebagai pendiri pertamakerajaan Syafawiyah.25 Pada tahun 1501 Ismail, yang baru berusiaempat belas tahun, diangkat sebagai pemimpin Syafawiyahsetelah mengalahkan pasukan Turki. Kebijakan strategis yang

Page 149: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

diambil oleh Ismail diawal kepemimpinannya adalah menjadikansyiah sebagai madzhab resmi negara, serta menjadikan bentuknegara Syafawiyah menjadi Negara teokrasi.26 Akibatkebijaksanaannya tersebut banyak masyarakat yang melarikandiri dari wilayah Syafawiyah. Hal tersebut dilatarbelakangi olehsifat otoriter raja dan

24 P.M. Holt, The Cambridge History of Islam, (Cambridge University Press, 1977), hlm. 396.25 Hamka, Sejarah Ummat Islam, hlm. 61.26 Akbar. S. Ahmed, Citra Muslim Tinjauan Sejarah dan Sosiologi, hlm. 76.

Sejarah Kebudayaan Islam — 159

hegemoni negara terhadap kebebasan bermadzhab sertaberpendapat.

Ismail I menjadi penguasa Syafawiyah kurang lebih 23tahun, yaitu sejak tahun 1501 sampai 1524 M. Program sepuluhtahun pertamanya adalah melakukan ekspansi ke beberapa daerahkhususnya daerah sisa-sisa kekuasaan AK Koyunlu. Perluasandaerah kekuasaan Syafawiyah telah meliputi wilayah Persia danbagian timur Bulan Sabit Subur (Fortile Crescent).27 Program ekspansiyang dilakukan oleh Ismail telah melahirkan perlawanan barudari kerajaan Turki Utsmani. Pada tahun 1514 di Chaldiran, dekatTibriz, terjadi kontak senjata antara pasukan Syafawiyah denganpasukan Turki Utsmani, yang berakibat pada kekalahan pasukanSyafawiyah.

Akibat kekalahan tersebut pengaruh dan wibawa Ismailmengalami penurunan hingga kematiannya. Setelah kematianIsmail estafet kepemimpinan kerajaan Syafawiyah dilanjutkanoleh puteranya yang bernama Tahmasp. Kepemimpinan Tahmaspberjalan sekitar 52 tahun dari tahun 1524-1576 M.28 Pada periodeini lebih banyak melakukan serangan terhadap musuh-musuhnya,seperti berpeang melawan kerajaan Turki Utsmani, dan kerajaan

Page 150: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

27 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, hlm. 141.28 Mansur, Peradaban Islam Dalam Lintasan Sejarah,. hlm. 63.

160 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Uzbek, bukan berkonsentrasi untuk membangun negara danmemperkuat basis budaya dan keilmuan.

Setelah meninggalny a Tahmasp Syafawiyah dipimpinoleh 13 orang raja yaitu: Ismail II (1576-1577), MuhammadKhudabanda (1577-1578), Abbas I (1588-1629), Shafi Mirza (shafiI)(1629-1642), Abbas II (1642-1666), Sulaiman(shafi II) (1666-1694), Husayn I (1694-1722), Tahmasp II (1722-1733), Abbas III(1732-1749), Sulaiman II (1749-1750), Ismail III (1750-1753),Husayn II (1753-1786), dan Muhammad (1786).

Dari beberapa raja yang pernah memimpin kerajaanSyafawiyah hanya Abbas I (1588-1628) yang tercatat dalamsejarah mampu mengatasi berbagai kemelut dan konflik, baikintern negara maupun konflik dengan kerajaan-kerajaan di luarSyafawiyah. Sehingga tidak aneh ketika pada periode ini dinamaiperiode kejayaan dari kerajaan Syafawiyah.

Secara lebih rinci para raja Kerajaan Syafawiyah adalahsebagai berikut.29

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 161

Nama Raja Tahun Berkuasa KeteranganIsmail I 907/1501

Thahmasp I 930/1524

Ismail II 984/1576

MuhammadKhudabanda

985/1578

Abbas I 996/1588

29 C.E. Bosworth, Dinasti Dinasti Islam, hlm. 196.

Page 151: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

b. Puncak Kejayaan SyafawiyahSebagaimana telah diungkapkan diatas, puncak dari

kejayaan Syafawiyah ketika periode Abbas I. Ia tidak saja berhasilmembuat stabilitas Negara, tetapi juga kerana telah mampumenciptakan iklim yang kondusif untuk mengembangkanperekonomian, dan mengembangkan keilmuan.

Dalam bidang perekonomian, Abbas I, membangunbanyak industri, terutama produksi permadani dan sutra.Keberhasilan ini ditopang oleh hasil pertanian yang sangatmemuaskan dari penguasaan daerah Bulan Sabit Subur (FortileCrescent). Kemajuan dalam bidang perekonomian ternyataberdampak positif terhadap pengembangan di bidang keilmuan.Hal ini ditandai dengan berkembangnnya berbagai ilmu, sepertifilsafat dengan tokohnya Bahauddin al-Syaerozi, bidang sejarahdengan tokohnya Sadarudin

162 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

al-Syaerozi, bidang teologi dengan tokohnya Muhammad al-BaqirIbnu Muhammad Damad dan keilmuan umum lainnya.30

Shafi I 1038/1629

Abbas II 1052/1642

Sulayman I (Shafi II) 1077/1666

Husayn I 1105/1694

Thahmasp II 1135/1722

Abbas IE 1145/1732 Penguasa-penguasa nominalhanya dalam wilayah-wilayahPersia tertentu.

Sulayman II 1163/1749

Ismail III 1163/1750

Husayn II 1166/1753

Muhammad 1200/1786

Page 152: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Kemajuan Syafawiyah pada periode Abbas I ini tidak sajapada bidang ekonomi dan keilmuan tapi juga merambah padabidang kesenian. Hal ini dapat dilacak dari gaya arsitekturbangunan-bangunan seperti masjid, sekolah, rumah sakit, danistana Chihil Sutun.

Kejayaan Syafawiyah ternyata tidak bisa bertahan lama,khususnya setelah meninggalnya Abbas I. Hal tersebut sangat eratkaitannya dengan para penguasa Syafawiyah itu sendiri yangsangat lemah secara keilmuan dan keimanan. Sehingga tidak anehmuncul beberapa gerakan sparatis dan gelombang pemberontakanmisalnya dari masyarakat Afganistan yang akhirnya membuatpemerintahan Syafawiyah harus berakhir.31

3. Kerajaan Mongol di India

a. Asal - Usul Kerajaan MongolAwal mula bangsa Mongol adalah masyarakat yang

nomaden. Karena masyarakat Mongol adalah masyarakat yangberpindah-pindah dari satu hutan ke hutan lain yaitu hutanSiberia dan Mongol luar di sekitar Danau Baikal.32

30 K. Ali, Sejarah Islam Tarikh Pramodem, hlm. 348.

31 C.E. Bosworth, Dinasti-Dinasti Islam, hlm. 198.

32 Ibid., hlm. 167.

Sejarah Kebudayaan Islam — 163

Ketika Islam sedang mengalami kejayaannya bangsa Mongolsangat dikenal sebagai bangsa perusak kebudayaan Islam. Akantetapi keadaan tersebut berubah setelah kerajaan Ummayahmenaklukkan India.33 Proses islamisasi terhadap masyarakat Indiaterjadi pada tahun 1020 M, dan setelah itu muncullah dinasti-

Page 153: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dinasti kecil yang berada di India.Kerajaan Mongol yang beribukota Delhi didirikan oleh

Zahirudin Babur (1482-1530), yang merupakan salah satu dariketurunan Timurlenk. Babur memegang pucuk kepemimpinansejak berusia 12 tahun. Meskipun masih muda dia mempunyaiambisi besar diantaranya menaklukkan kota Samarkhand.34 Usahamenaklukkan kota Samarkhan dilakukan dua kali. Usaha yangpertama gagal. Kemudian pada penaklukan kedua mendapatbantuan dari raja Syafawiyah, Ismail I. Sehingga pada tahun 1494kota tersebut dapat ditaklukkan.35 India dapat dikuasaisepenuhnya oleh Babur pada tahun 1526 M setelah mengalahkanIbrahim Lodi yang sebelumnya menjadi penguasa yang bermarkasdi Delhi. Paska kemenangan itulah secara resmi berdirilahkerajaan Mongol di India.

Setelah Babur meninggal tahta kerajaan Mongolditeruskan oleh putra mahkota yaitu Humayun. Pada awal

33 Ali, Sejarah Islam Tarikh Pramodem, hlm. 351.34 Diwaktu Babur menjadi penguasa Mongol Samarkhand adalah salah satu kota

besar yang berada di Asia Tengah yang masih dikuasai oleh Muhammad Khan Ayibani seorang raja darinegeri Bukhara.

35 K. Ali, Sejarah Islam Tarikh Pramodem, hlm. 352.

164 — Sejarah Kebudayaan Islam

pemerintahannya Humayun harus menghadapi gerakan sparatis

yang dilakukan oleh Bahadur Syah. Selain itu dia juga dihadapkan

pada persoalan pemberontakan yang dilancarkan oleh Sher Khan

yang mengakibatkan Humayun harus melarikan diri dan

mengasingkan diri di Persia. Pada tahun 1555 Humayun mampu

merebut kembali kekuasaan Mongol di Delhi dengan

mengalahkan kekuatan Khan Syah.

Page 154: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Kerajaan Mongol berkuasa selama 332 tahun,36 dengankaisar-kaisar sebagai berikut.37

Sejarah Kebudayaan Islam — 165

Nama Kaisar TahunBerkuasa

Keterangan

Zhairuddin Babur 932/1526

Nashiruddin Humayun 937/1530 Memerintah Pertama kali

Sultan-sultan Sun dari Delhi 947/1540

Nashiruddin Humayun 962/1555 Memerintah kedua kali

Jalaluddin Akbar I 963/1556

Nuruddin Jihangir 1014/1605

Dawar Bakhsh 1037/1627

Syihabuddin Syah Jihan I 1037/1628

Murad Bakhsh 1068/1657 Di Gujarat

Syah Syuja’ 1068/1657 DiBengal sampai 1070/1660

Muhyidiin Awrangzib“Alamgir

1068/1658

36 C.E. Bosworth, Dinasti-Dinansti Islam, hlm. 167.37 Ibid., hlm. 234-235.

Page 155: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

b. Dinamika Dinasti MongolSecara umum kita dapat melihat dan membagi masa

kerajaan Mongol ini dalam tiga periode, yaitu masa gerakan

sparatisme, masa kemajuan, dan masa kegelapan atau

kemunduran.

166 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

1) Masa Gerakan Sparatis dan Pemberontakan

Pada masa ini kekuasaan Mongol harus bekerja keras

A’zham Syah 1118/1707

Kam Bakhsh 1119/1707 Di Deccan

Syah Alam I Bahadur Syah 1119/1707

‘Azhim Ash-sha’n 1124/1712

Mu’izzuddin Jihandar 1124/1712

Farrukh Siyar 1124/1713

Syamsuddin Rafi’ Ad-Darajat

1131/1719

Rafi’ Ad-Dawlah Syah JihanII

1131/1719

Niku Siyar 1131/1719

Nashiruddin Muhammad 1131/1719

Ahmad Syah Bahadur 1161/1748

“Azizuddin ‘Alamgir II 1167/1754

Syah Jihan III 1173/1760

Jalaluddin ‘Ali Jawhar Syah‘Alam II

1173/1760 Memerintah pertama kali

Bidar-bakht 1202/1788

Jalaluddin ‘Ali Jawhar Syah‘Alam II

1203/1788 Memerintah pertama kali

Mu’inuddin Akbar II 1221/1806

Sirajuddin Bahadur Syah

II1253-1274/1837-1858

Pemerintahan Langsung Inggris.

Page 156: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

untuk mewujudkan eksistensi kerajaan. Karena pada masa ini

masih banyak ditemukan gerakan sparatis dan pemberontakan,

bahkan raja pertama dari dinasti inipun, Babur, harus mengalami

kekalahan pahit saat ingin menguasai Samarkhand. Pada masa ini

dipimpin oleh dua raja yaitu Babur dan Humayun. Pada masa

Humayun gerakan sparatis terus bergolak, misalnya

pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang

memisahkan diri dari Delhi. Pemberontakan yang terjadi

membuat Humayun harus melarikan diri ke wilayah Persia. Di

Persia inilah ia mendapatkan banyak bantuan dari penguasa

Syafawiyah yang akhirnya pada tahun 1555 dia dapat menguasaiMongol kembali.

2) Masa KeemasanSatu tahun setelah, (1556) Humayun dapat merebut

kembali Mongol dia meninggal dunia akibat jatuh dari tanggaperpustakaan Din Panah.38 Sepeninggal Humayun tahta kerajaandi pegang oleh anaknya yang bernama Akbar yang pada saat itubaru berusia 14 tahun. Banyak kebijakan yang dilahirkan olehAkbar diantaranya politik salakhul (teloransi universal), yaitukebijakan politik yang

38 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,, hlm. 148.

Sejarah Kebudayaan Islam — 167

menganggap semua warga India memiliki posisi yang sama.

Kemajuan yang menonjol masa Akbar terlihat dalam

sistem struktur pemerintahan dan kemiliteran. Dimana sudah

dikenal jenjang kepangkatan baik bagi pejabat sipil maupun

Page 157: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

militer. Kemajuan yang dicapai oleh Akbar masih diteruskan oleh

generasi penerusnya yaitu Jehangir (1605- 1628), Syah Jehan

(1628-1658), dan Aurangzeb (1658-1707).

Dinasti Mongol pada saat dipimpin oleh keempat sultan

tersebut mengalami banyak kemajuan, baik dibidang kebudayaan,

pertambangan, perdagangan, dan keilmuan. Dibidang

kebudayaan terlihat dari perkembangan seni dan arsitektur yang

sangat pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari desain masjid,

perpustakaan, dan sekolahan-sekolahan. Simbol masa keemasan

dan kejayaan dari dinasti Mongol ini terlihat ketika pada tahun

1632 dinasti ini membangun Tajmahal, dan ketika masa raja ke-6membangun sebuah masjid Badahsahi di Lahore.39

3) Masa Kemunduran MongolSetelah meninggalnya Aurangzeb pada tahun 1707 M,

dinasti Mongol mulai dilanda konflik, baik internal maupunkonflik ekstrenal. Konflik internal terjadi karena adanya suksesikepemimpinan dimana terjadi perebutan

39 Umar Asasuddin Sokah, “Sultan akbar Pembangun Kerajaan Islam Mongol”, dalam,Majalah Al-Jamiah, IAIN Sunan Kalijaga, 1999), hlm. 36.

168 — Sejarah Kebudayaan Islam

kekuasaan antara keturunan Bahadur Syah dengan MuhammadFahrukhsiyar. Konflik tersebut mengakibatkan perang saudaraantara kedua keluarga besar tersebut. Konflik yangberkepanjangan yang terjadi pada dinasti Mongol telahmengakibatkan lemahnya roda pemerintahan pusat sehinggabanyak daerah yang ingin melepaskan diri dari pemerintahpusat.40

Page 158: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Pada masa kemunduran ini dinasti Mongol dipimpin olehbeberapa raja. Diantaranya Muazzam atau lebih dikenal SyahAlam I Bahadur Syah (1707-1712), Jihandar Syah MuizuddinJihandar (1712-1713), Farukh Siyar (1713-1719), MuhammadSyah Nashiruddin Muhammad (1719-1748), Ahmad SyahBahadur (1748-1754), Alamghir II (1754-1760), Syah Alam (1761-1806), Akbar II (1806-1837), dan Bahadur Syah (1837-1858).

Selain masalah intern dinasti, Mongol juga dihadapkanpada beberapa pemberontakan yang datang dari orang Hindudibawah pimpinan Banda yang kemudian berhasil merebut kotaSadhaura sebelah utara Delhi. Di luar itu di Eropa terdapat negarayang semakin kuat posisi dan pengaruhnya, yaitu Inggris. Inggrismulai melancarkan serangannya sejak pada masa Bahadur Syah.Puncak konflik antara Mongol dengan Inggris terjadi pada tahun1885 M dimana Mongol sudah tidak lagi mempunyai kekuatan.

40 Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya penerjemah: Adang Afandi,(Bandung: Rosda Karya, 1993), hlm. 356.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 169

Rakyat India banyak yang dibunuh, Bahadur Syah, raja terakhir

Mongol, harus rela diusir dari istananya.41 Terusirnya Bahadur

Syah dari istana kerajaan mengakhiri pula sejarah panjang dari

dinasti Mongol yang berarti juga hilangnya kekuatan umat Islam

di India secara umum.

E. Glosarium1. Utsmaniyah:

Dinasti Islam yang memiliki rentang berkuasa sangat lama

Page 159: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

sekitar tujuh abad dan wilayah paling luas dalam Sejarah Islam.

Kekuasannya melewati batas benua, yaitu Asia dan Eropa. Oleh

sebab itu sampai sekarang setelah berubah menjadi RepublikTurki memiliki wilayah yang berada di Eropa dan Asia.

2. Syafawiyah:Dinasti Islam yang namanya diambil dari nama Tarekat

yang didirikan oleh Syaikh Safiuddin dan berkembang di daerah

dengan heterodoksi syi’i yaitu Persia. Oleh sebab itu,

Syafawiyyah lebih menunjukkan kesyi’ahannya dibandingkan

Utsmaniyyah dan Mongol yang Sunni.

41 K. Ali, Sejarah Islam Tarikh Pramodern, hlm. 360.

170 — Sejarah Kebudayaan Islam

3. Mongol:

Dinasti Islam terbesar di wilayah Asia Tengah. Berkuasa

selama hampir tiga seperempat abad (932-1274 H/1526-1858)

mulai dari abad tengah sampai awal abad modern. Salah satu

prestasi arsitekturnya adalah bangunan Taj Mahal yang masihmelegenda sampai sekarang.

F. Tugas (assignment)1. Kognitif

Page 160: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Lakukan analisis perbandingan tentang pertumbuhan,perkembangan dan keruntuhan tiga dinasti Utsmaniyah,Syafawiyah dan Mongol.

2. AfektifBagaimana sikap saudara ketika melihat keterbelakanganumat Islam sebagai akibat intervensi kekuasaan asingsebagaimana dialami oleh beberapa dinasti Islam?.

G. Daftar Pustaka

Ahmed, Akbar. S., Citra Muslim Tinjauan Sejarah dan Sosiologi,penerjemah: Nunding Ram dan Ramli Yakub, (Jakarta:Erlangga, 1990).

Ali, K, Sejarah Islam Tarikh Pramodem, penerjemah: Ghufron A.Mas’adi, (Jakarta: Grafindo Persada, 1996).

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Radja GrafindoPersada, 1995).

Sejarah Kebudayaan Islam — 171

Bosworth, C.E., Dinasti-Dinasti Islam, penerjemah: Ilyas Hasan,(Bandung: Mizan 1993).

Hamka, Sejarah Ummat Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975).Holt, P.M., The Cambridge History of Islam, (Cambridge University

Press, 1977).Jamil Ahmad, Seratus Tokoh Muslim, penerjemah: Tim

Penerjemah Pustakla Firdaus, (Jakarta: Pustaka Firdaus,1993).

Mansur, Peradaban Islam Dalam Lintasan Sejarah, (Yogyakarta:Global Pustaka, 2004).

Mahmudunnasir, Syed, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, penerjemah:Adang Afandi (Bandung: Rosda Karya, 1993).

Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga

Page 161: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Modern, (Yogyakarta: Jur. SPI Fak. Adab dan LESFI,2002).

Syafiq A Mughni, Dinamika Intelektual Islam Pada Abad Kegelapan,(Surabaya: LPAM, 2002).

Toprak, Binnaz, Islam and Political Development in Turkey,(Leiden: E.J.Brill, 1981).

Umar Asasuddin Sokah, “Sultan Akbar Pembangun KerajaanIslam Mongol”, dalam Majalah Al-Jamiah IAIN SunanKalijaga Yogyakarta, 1999.

172 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 162: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

BAB VI

KEBANGKITAN ISLAM

A. Kompetensi DasarMahasiswa mampu memahami upaya-upaya umat

islam untuk bangkit dari ketertinggalan sebagai akibatintervensi asing dan rendahnya intelektualitas dan keimanan.

B. Peta Konsep

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 173

Page 163: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

C. SerambiSeiring perjalanan waktu, muncul kesadaran umat

Islam akan eksistensi diri. Jika sebelumnya mereka berposisi

sebagai subordinat kekuasaan asing yang senantiasa

menyuarakan kegetiran arus bawah, maka kemudian kesadaran

itu muncul. Oleh sebab itu, di berbagai belahan dunia,

komunitas muslim berusaha menemukan jati dirinya dengan

berbagai aktivitas yang menyertai, mulai dari gerakan politik

sampai kepada gerakan ekonomi, dan intelektual.

D. MateriPembelajaran1. Pendahuluan

Peradaban umat Islam menjadi bagian penting darisejarah dunia. Fakta tersebut tidak hanya melibatkankomunitas yang mendiami gurun pasir dan gersang di wilayahAsia Barat, namun pada hakekatnya Islam terus berkembang,menerobos kekuatan politik, budaya, dan realitas sosial yang dihadapinya dibelahan dunia manapun. Dengan demikian,sejarah Islam menjadi kompleks dan teramat luas untuk dikaji.

Dalam setiap perjumpaan antara Islam dan budayalokal yang dihadapi menghasilkan tradisi dan budaya baru yangunik. Pada titik temu inilah, berbareng dengan dukungankekuatan politik, Islam besar dan mengalami puncak kejayaan.Memincam istilah Lombard, menyebutkannya dengan; TheGolden Age. Dalam kurun

174 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Page 164: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

waktu yang lama, ia berhasil menciptakan tata dunia baru,

berdasarkan nilai-nilai keislaman. Namun demikian, fakta

sejarah tidak menutup diri, bahwa konflik tetap menjadi bagian

penting dari sejarah panjang tersebut.

Catatan singkat berikut ini, menjelaskan tentang

sejarah kebangkitan di Negara-negara Islam (berpenduduk

Islam) di benua Asia dan Afrika, pasca kolonilisasi Barat.

Terlebih lagi, setelah denting lonceng ”konflik” antara Islam

dan Barat mulai ditabuh pada tanggal 11 September 2001.

Dengan demikian, tulisan ini menemukan momentumnya,

untuk mendudukkan fakta sejarah pada proporsinya sehingga

mengeliminir benturan peradaban yang sangat mungkinterjadi.

2. Sketsa Kemunduran IslamSeperti banyak diketahui bahwa Islam merupakan

jembatan emas bagi kemajuan Barat saat ini. Islam memberikansumbangan pengetahuan yang tak ternilai bagi Barat, sehinggamereka bisa memahami pemikiran- pemikiran pendahulunyapada masa Yunani kuno. Islamlah yang berhasilmenerjemahkan dan menstranformasikan pegetahuan tersebut,melalui tiga kota penting dalam peradaban Islam, yaituBaghdad, Kairo, dan Cordoba. Ketiga pusat pengetahuan inilah,kajian ilmu pengetahuan dapat berkembang pesat. Namun padagilirannya kaum Nasrani dapat merebut kembali pengetahuanberharga tersebut.

Sejarah Kebudayaan Islam — 175

Page 165: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Pada masa akhir kejayaan Islam di Andalusia (Spayol)tepatnya pada tahun 609 H./1212 M kaum Nasrani melakukanagresi besar-besaran ke Andalusia. Dengan dalih perang suci diEropa mereka menyerang Islam dipimpin oleh Alfonso VIII,Raja Castile. Mereka menghimpun bantuan dari sekutunyayang terdiri dari orang-orang Perancis, Jerman, Inggris danItali. Serangan tersebut dihadapi oleh Khalifah al-MansurBillah bersama 600.000 tentara di Las Navas de Toloso (A I‘Uqub) sekitar 70 mil di sebelah timur Cordova.

Dalam peperangan tersebut tentara Muwahhidunmengalami kekalahan besar bahkan menyebabkan berakhirnyakekuasaan Islam di Andalusia (633 H/1235 M). Maka, satupersatu kekuasaan Islam di Andalusia jatuh ke tangan Nasranisehingga selama tahun 1238-1260 M mereka dapat menguasaiValencia, Cordova, Murcia dan Seville. Sementara yang masihdikuasai Islam hanya Granada dibawah kekuasaan Bani Al-Ahmar yang mampu mempertahankannya selama dua setengahabad (630-897 H/1233-1492 M) karena penguasa Granadahanya terdiri dari satu etnis yaitu etnis Arab di Andalusia yangmelarikan diri dan berkumpul di bawah kekuasaan BaniAhmar.1 Sementara itu penguasa Islam merasa puas denganmenerima upeti dan tidak melakukan Islamisasi secarasempurna,

1 Philip K. Hitti, History of The Arabs, (London: The Macmillan Press, 1974) hlm. 531-534.

176 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 166: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

bahkan membiarkan mereka mempertahankan hukum danadat kebiasaan kaum Nasrani. Sementara kehadiran bangsaArab menimbulkan rasa iri dan membangkitkan rasakebangsaan bangsa Andalusia yang Kristen.2 Disamping itu,loyalitas militer Islam sebagai tentara bayaran sangat diragukankarena kedisiplinan mereka mengikuti perintah atasandisesuaikan dengan siapa yang membayar lebih tinggi sehinggaperpecahan sesama umat Islam baik sebagai anggotamasyarakat maupun sebagai penguasa tidak dapat dihindarkan.

Penguasa Bani Ahmar, Maula Ali Abi al Hasan merasacemas dengan unifikasi dua kerajaan Castile dan Aragon.Akibatnya, terjadi perang dingin dengan kaum Nasrani.Dengan menghentikan pembayaran upeti terhadap Ferdinanddisampaikan ucapan yang sangat menyakitkan seperti:“Sesungguhnya para sultan Granada terdahulu yang membayarupeti itu sudah mati dan lembaga pencetakan uang di Granadatidak lagi mencetak uang, tetapi hanya memproduksi senjata”.Bahkan setelah ucapan itu dilakukan disusul dengan serangansporadis ke benteng al- Sakhra yang sudah dikuasai oleh kaumNasrani. Serangan tersebut mendapat pukulan dari mereka dansalah satu dari panglimanya dapat menguasai benteng al-Hamrah yang sudah mendekati kota Granada yang akhirnyamenjadi

2 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1993), hlm.107.

Sejarah Kebudayaan Islam — 177

basis penyerangan selanjutnya. Maulana Ali Abi al-Hasan

Page 167: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

sendiri meninggal karena diracun oleh anaknya sendiri,Abdullah dan kekuasaan Granada dipegang oleh saudaranyaAbu Abdullah al- Zaghl. Abdullah yang terkenal dengan namaBuabdil berusaha merintangi upaya pamannya yang berupayamempertahankan Granada. Ketika itu kaum Nasrani semakinmendekati dan mengepung wilayah Granada sehingga satupersatu benteng-benteng Granada jatuh ke tangan Nasraniseperti benteng Rondah dan benteng Malaga di bagian baratGranada. Perlawanan pasukan al-Zaghl terhadap pasukanFerdinand cukup kuat sehingga kemenangan dan kekalahansilih berganti bagi masing-masing pihak. Namun, ketikapasukan Ferdinand datang dengan kekuatan yang sangat besarmaka al-Zaghl terpaksa menyerahkan diri di bentengnya yangterakhir di Almeri. Pertahanan dan kekuasaan selanjutnyadilanjutkan oleh putera saudaranya yaitu Abdullah Ibn AbuHasan yang mendapat peringatan keras dari Ferdinand agarsegera menyerah dengan berbagai persyaratan yang telahdipersiapkannya, tetapi Abdullah minta tuntutan ituditangguhkan. Ferdinand menolak dan segera menyerang agarsegera dapat menguasai Granada dari arah timur.3

Abdullah maju ke medan tempur sebagai panglimaperang yang gagah berani. Ia menegaskan sikapnya

3 Philip K. Hitti, History of The Arabs, The Macmillan Press, London, 1974,hlm.551.

178 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 168: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

yang pantang mundur kepada utusannya yang dikirimmenghadap Ferdinand. Jika Ferdinand ingin mengambil senjatadari kaum muslim, silahkan datang sendiri untuk merebutnyadari tangan mereka. Pada tahun 895 H/1490 M, Ferdinandmengirim pasukannya untuk menghancurkan pasukan Islam,tetapi Abdullah bersama pasukannya langsung terjun ke medanpertempuran dengan gagah berani. Penduduk Granada pundatang membantu pasukan Islam sehingga kemenangan beradadi pihak kaum muslim dan beberapa benteng dapat direbutkembali. Pada tahun 896 H/1491 M Ferdinand bersama Isabellamelibatkan diri bersama 50.000 personil denganmendengungkan perang suci. Ketika mendekati pintu gerbangGranada, panglima Musa menegaskan kepada pengawal pintubahwa kita akan menutup pintu dengan jasad kita bertempuruntuk mempertahankan tanah yang kita injak masing- masing.Karena jika tanah ini kita lepas akan kehilangan segalanya.Seruan ini membangkitkan semangat tempur pasukannya,sehingga Ferdinand mendapat kesulitan dalam mengalahkanpasukan kaum muslim. Tetapi, ia mengepung dan memblokadepasukan Islam agar kelaparan. Apalagi di musim dingin yangpenuh salju telah tiba (bulan Desember 1491 M) sehinggakeadaan kaum muslim menjadi kritis. Abdullah menyerah atasdesakan penduduk Granada yang kelaparan dan kedinginan.Sedangkan panglima Musa menolak untuk menyerah dan terusbertempur melawan

Sejarah Kebudayaan Islam — 179

Page 169: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

pasukan Ferdinand, dan akhirnya mati terbunuh. Abdullah

bersama keluarganya pindah ke Maroko dan tinggal di kota

Faz. Granada pada tanggal 2 Januari 1492 M dapat dikuasai

kaum Nasrani dengan masuknya pasukan Castile. Dengandemikian, “Salib telah menyingkirkan bulan sabit”.4

3. Agresi Kolonial BaratMasa ini dimulai pada awal abad kesembilan belas

(1800 M) ketika Eropa mendominasi dunia. Dalam abad ke 19dan awal abad ke 20, didorong oleh kebutuhan ekonomiindustri terhadap bahan-bahan baku dan pemasarannya, danjuga oleh kompetisi politik dan ekonomi satu sama lain,negara-negara Eropa menegakkan kerajaan teritorial dunia.Belanda menjajah Indonesia; Rusia mengambil Asia Dalam;Inggris mengkonsolidasi kerajaan mereka di India dan Afrika,dan mengontrol sebagian Timur Tengah, Afrika Timur, Nigeriadan sebagian Afrika Barat. Pada permulaan abad ke 20kekuatan Eropa hampir menguasai seluruh dunia Islam.5

Dengan didukung oleh pertumbuhan produksi pabrik dalamskala dan perubahan yang besar serta dengan metodekomunikasi ditandai dengan ditemukannya kapal uap, keretaapi, dan telegrap, Eropa telah siap untuk melakukan ekspansiperdagangan. Kesemuanya ini diiringi

4 Ibid., hlm. 554-555.5Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societies, (Cambridge: Cambridge University Press,

1988), hlm. 551.

180 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 170: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dengan peningkatan kekuatan angkatan bersenjata dari negara-negara besar Eropa; akibatnya Aljazair menjadi negara Arabpertama yang ditaklukkan oleh Perancis (1830-1847 M).Negeri-negeri Islam dan masyarakatnya pada waktu itu tidaklagi hidup dalam keadaan stabil serta tidak mapan sistemkebudayaannya, sehingga keperluan mereka yang mendesakadalah bagaimana menggerakkan kekuatan agar selamat daridominasi bangsa lain. Kerajaan Utsmaniyah misalnya, harusmengadopsi metode-metode baru dalam pengorganisasianmiliter, administrasi dan kode- kode hukum pola Eropa, danbegitu juga yang dilakukan oleh dua penguasa otonomi daripropinsi kerajaan tersebut, Mesir dan Tunisia.6

Di berbagai ibukota dari pemerintahan yangmelakukan reformasi ini, serta di berbagai pelabuhan yangtumbuh sebagai akibat dari ekspansi perdagangan Eropa, aliansibaru dari pihak-pihak yang berkepentingan dibentuk antarapemerintah dan para pedagang asing dan juga terjadiperdagangan Eropa oleh tuan-tuan tanah dan para pedaganglokal. Namun, itu merupakan perdagangan yang tidakseimbang, ditambah lagi dengan jatuhnya Mesir dan Tunisia dibawah kontrol Eropa kemudian diikuti oleh Maroko dan Libya.Kerajaan Utsmaniyah juga kehilangan

6Albert Houroni, A History of the Arab People, (Massachusset: Belknap Press of HarvardUniversity, 1991), hlm. 263.

Sejarah Kebudayaan Islam — 181

hampir seluruh propinsi yang ada di Eropa, dan menjadi negeriyang lebih mirip dengan Turki Arab.

Page 171: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Sementara agama dan kebudayaan hukum Islam terusdipertahankan, pemikiran-pemikiran baru mulai bermunculanyang mencoba untuk menjelaskan sebab- sebab kekuatan Eropadan mengusulkan negeri-negeri Islam agar dapat mengadopsiide-ide Eropa tanpa kehilangan identitas dan kepercayaan diri.Sebagian besar dari mereka adalah para lulusan sekolah-sekolahyang dibangun oleh pemerintah baru tersebut atau oleh paramisionaris asing. Dan mereka dapat mengekspresikan ide-idemelalui media massa seperti surat kabar dan jurnal. Ide-idemereka yang dominan adalah melakukan reformasi terhadaphukum Islam; membentuk basis baru dari kerajaanUtsmaniyah, persamaan hak kewarga-negaraan; dan di akhirabad ke sembilan belas nasionalisme. Terpisah dari kejadianpenting yang langka, ide-ide baru ini jarang menyentuhkehidupan rakyat di pedesaan dan padang pasir.7 MenurutPhilip K. Hitti,8 pada abad ke 18 orang Eropa sudah memilikikesadaran renaissance yang tinggi, sedangkan TurkiUtsmaniyah sedang mengalami kemunduran kekuasaan karenakemerosotan moral dan korupsi melanda mereka pada paruhkedua abad ke 18, sehingga negara-negara Barat seperti Rusia,Austria, Perancis, dan Inggris mulai melirik

7 Ibid., hlm. 264.8 Philip K. Hitti, History of The Arabs, hlm. 717.

182 — Sejarah Kebudayaan Islam

daerah jajahan Utsmaniyah. Pada masa itu mereka disebut theSick Man of Europe.9

Perang dunia pertama diakhiri dengan lenyapnya

Page 172: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Kerajaan Utsmaniyah dan ditandai dengan kemunculan Turkisebagai negeri yang independen. Namun, provinsi- provinsiArabnya hidup di bawah kontrol Inggris dan Perancis.Keseluruhan negeri - negeri Arab sekarang berada di bawahpemerintahan Eropa, kecuali bagian Arab peninsula. Kontrolasing membawa perubahan administrasi dan kemajuanpendidikan, juga menumbuhkan nasionalisme, terutama dikalangan masyarakat yang berpendidikan. Penempatan Yahudioleh pemerintahan Inggris di Palestina juga menimbulkansituasi yang menyentuh rasa nasionalisme di dalam negeri-negeri Arab.10 Usaha-usaha awal untuk menemukan kembalikekuatan pemerintahan kerajaan ditandai dengan revolusiPerancis dan kemudian oleh Napoleon, serta kekuatan Eropalain, yang menggoncang Eropa dari tahun 1792 sampai 1815dan diteruskan oleh tentara-tentara Eropa kemana saja merekabergerak atau berlayar. Tentara Perancis, Rusia dan Austriadalam waktu yang berbeda menguasai bagian-bagian provinsiUtsmaniyah di Eropa. Untuk pertama kali, kekuatan lautInggris dan Perancis muncul di Mediterranian Timur. Padatahun 1798

9 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid I, (Jakarta : UI- Press,1985), hlm. 88.

10 Albert Hourani, A History of the Arab People, hlm. 264.

Sejarah Kebudayaan Islam — 183

sebuah ekspedisi Perancis dikomandoi Napoleon mendudukiMesir sebagai akibat perang dengan Inggris; Perancismenguasai Mesir selama 3 tahun, dan mencoba untuk maju ke

Page 173: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Syria. Namun, dipaksa mundur oleh aliansi Inggris danKerajaan Utsmaniyah.11 Hal di atas merupakan episode pendek,dan urgensi oleh sebagian ahli sejarah diragukan; sementaraahli sejarah yang lain tetap memandangnya sebagai pembukaanera baru di Timur Tengah. Episode ini merupakan incursi besarpertama dari kekuatan Eropa ke dalam sentral kota di duniaIslam. Ahli sejarah Islam Al Jabarti yang hidup di Kairo ketikaitu merekam impact yang ditimbulkan oleh para invadertersebut secara panjang lebar dan detail, dan dengan gambarandiscrepancy yang ada pada kedua belah pihak sertaketidaksiapan para penguasa Mesir untuk menghadapitantangan tersebut. Ketika berita tentang kedatangan Perancisdi Alexandria sampai ke tangan para pimpinan Mamluk diKairo, Jabarti menjelaskan bahwa mereka tidakmemperdulikannya: “Terlalu mengandalkan kekuatan merekadan se-sumbar bahwa jika seluruh the Franks datang, merekapasti akan dapat dikalahkan, dan Mamluk akanmenghancurkannya di bawah telapak kaki kuda mereka.” Akantetapi, yang terjadi sebaliknya Mamluk kalah, panik, dankucar-kacir12 Dengan berakhirnya perang Napoleon, kekuatandan pengaruh Eropa meluas lebih

11Ibid., hlm. 265.12 Ibid., hlm. 285.

184 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 174: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

jauh. Pengadopsian teknik-teknik baru dalam manufacturedan pengorganisasian industri memberikan dorongan akibatdari kebutuhan dan energi yang dilepaskan oleh peperangan-peperangan tersebut. Karena perang telah berakhir danperdagangan dapat bergerak dengan bebas, dunia menjaditerbuka terhadap kapas yang murah, baju- baju wool danbarang-barang metal yang diproduksi oleh Inggris, Perancis,Belgia, Swiss, dan Jerman Barat. Pada tahun 1830-an dan 1840-an terjadi revolusi dalam bidang transportasi denganditemukannya kapal uap dan kereta api. Sebelumnya,transportasi, terutama lewat darat sangat mahal, lambat, danpenuh resiko. Sekarang menjadi cepat dan handal sertaproporsi yang timbul dalam total harga barang menjadi kecil;sehingga memungkinkan untuk memindahkan barang-baranglux dalam jumlah besar ke pangsa pasar yang besar dan dalamjarak yang jauh. Arus komunikasi dapat bergerak dengan cepatsehingga memungkinkan pertumbuhan pasar uanginternasional: Bank-bank, pertukaran barang, dan mata uangdihubungkan dengan poundsterling. Keuntungan perdagangandapat diinvestasikan untuk menggerakkan aktivitas produksiyang baru. Di belakang para pedagang dan pelayar berdirikekuatan angkatan bersenjata dari negara-negara Eropa.13

Berkaitan dengan perubahan-perubahan tersebut adalahpertumbuhan populasi yang terus meningkat antara tahun

13 Ibid., hlm. 266.

Sejarah Kebudayaan Islam — 185

Page 175: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

1800 dan 1850. Populasi Great Britain meningkat dari 16menjadi 27 juta, dan keseluruhan Eropa meningkat sekitar50%. Dengan demikian, London menjadi kota terbesar di duniadengan populasi 2,5 juta pada tahun 1850 M. Pertengahan abadini lebih dari separuh penduduk Inggris adalah urban.Konsentrasi di perkotaan ini menyediakan tenaga untukindustri dan angkatan bersenjata, serta pertumbuhan pasardomestik untuk produksi pabrik.14

Gaung ekspansi energi dan power Eropa ini terasa diseluruh penjuru dunia. Antara tahun 1830-an dan 1860-ankapal uap secara reguler menghubungkan pelabuhan Selatandan Timur Mediterranian dengan London dan Liverpool,Marseille dan Trieste. Tekstil dan barang-barang logammendapatkan pasar yang besar dan berkembang. Ekspor Inggriske negeri-negeri Mediterranian Timur meningkat 800% dalamharga antara 1815 dan 1850; pada saat itu Badui Syria telahmemakai baju yang terbuat dari katun Lancashire. Pada saatyang sama, kebutuhan Eropa terhadap bahan bakumeningkatkan produksi tanaman untuk dijual dan di ekspor;ekspor gandum terus meningkat walau tidak sehebat gandumRusia, Minyak olive Tunisia sangat di butuhkan untukpembuatan sabun, sutera Libanon untuk pabrik di Lyon dankapas mesir untuk pabrik di Lancashire.15

14 Ibid., hlm. 267.

15Ibid.

186 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Page 176: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Menghadapi ledakan energi Eropa, negara Arab, samahalnya dengan Asia dan Afrika, tidak dapat menggerakkankekuatan yang seimbang. Populasi tidak banyak berubahsemenjak pertengahan abad ke sembilan belas. Wabah penyakitsedikit telah dikontrol, paling tidak di daerah pinggir kota,sejak diperkenalkannya sistem karantina ala Eropa. Namun,penyakit kolera datang dari India. Negeri- negeri Arab belummemasuki era perkeretaapian kecuali sebagian kecil mulai diMesir dan Aljazair; komunikasi lokal buruk dan sering terjadikelaparan.16 Dengan kekuatan baru, bukan hanya Perancis danRusia bahkan negara-negara Eropa secara umum mulaimencampuri hubungan antara sultan dan rakyatnya yangKristen. Tahun 1808 Serbia berontak melawan pemerintahlokal kerajaan Utsmaniyah, hasilnya dengan pertolonganEropa, negara otonomi Serbia berdiri tahun 1830. Di JazirahArab, pelabuhan Aden diduduki oleh Inggris dan India padatahun 1839, dan menjadi pelabuhan untuk rute ke India. Padatahun 1830 Perancis mendarat di pantai Aljazair danmenjajahnya.17

4. Penetrasi Barat Terhadap Dunia IslamPengaruh Eropa terhadap dunia Islam menyadarkan

para pemimpin Kerajaan Utsmaniyah untuk mengadakan

perubahan. Begitu pun pada masa Sultan Mahmud II pada

16 Ibid., hlm. 268.17 Ibid., hlm. 269.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 187

Page 177: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

tahun 1820-an, sejumlah kecil para pejabat yang menyadariperlu adanya perubahan mengambil keputusan-keputusan yangcukup penting. Kebijaksanaan baru mereka adalahmembubarkan tentara lama dan menciptakan yang barudengan para pelatih yang didatangkan dari Eropa. Dengantentara ini sangat di mungkinkan secara perlahan untukmendirikan kontrol yang langsung terhadap beberapa provinsidi Eropa dan Anatolia, Irak dan Syria, serta Tripoli di Afrika.Keinginan tersebut bukan hanya untuk mengem- balikankekuatan pemerintah namun juga untuk melakukan peng-organisasian dengan cara yang baru. Keinginan ini diwujudkandengan mengumumkan piagam Gulhane yang dikeluarkanpada tahun 1839.18

Di Kairo, sepeninggal tentara Perancis, kekuasaandiambilalih oleh Muhamad Ali (1805-48), orang Turki dariMacedonia yang dikirim oleh Keraj aan Utsmaniyah melawanPerancis. Dia mengumpulkan kekuatan penduduk kota,menghancurkan rivalnya, dan memproklamirkan dirinyasebagai gubernur. Dalam usaha melakukan pembaharuan diamelatih sejumlah perwira, dokter dan pejabat di sekolah-sekolah baru dan dikirim ke Eropa. Di dalam negeri,Muhammad Ali melakukan kontrol terhadap seluruh hasilpertanian, mengambil pajak dan harta-harta wakaf. Dia jugamemaksa petani untuk menanam kapas, membelinya

18 Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societies, hlm. 561.

188 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Page 178: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dengan harga yang telah ditentukan dan menjualnya kepadaeksportir di Alexandria.19

Di Tunisia juga ada perubahan di bawah rezim AhmadBey (1837-55), yang mempunyai kekuasaan sejak awal abad ke18. Pemimpinnya adalah kelompok Turki dan Mamluk yangdilatih dengan cara modern. Cikal bakal tentara yang barudibentuk, administrasi dan perpajakan diperluas, hukum-hukum baru dikeluarkan, dan pemerintah berusaha melakukanmonopoli terhadap barang-barang tertentu. Penerusnyakemudian, di tahun 1857, memproklamirkan reformasi dalambidang keamanan, kebebasan sipil, aturan perpajakan, hak-hakYahudi dan bangsa asing untuk memiliki tanah dan kontrolterhadap semua kegiatan ekonomi.20 Di bawah pemerintahanAbd ul Azis, Turki Utsmaniyah secara pasti kehilanganwilayah- wilayahnya yang amat penting Antara lain denganberdirinya kerajaan Rumania pada tahun 1866.21 Pada tahun1877, Rusia mengumumkan perang terhadap TurkiUtsmaniyah, dan pada bulan Juli tahun itu juga Jenderal Gurkodari Rusia menyeberangi Danube dan maju ke Balkan, danterus menduduki Andrianopel pada bulan Januari 1878.Sementara Itali berhasil merebut Tripoli pada tahun 1912,

19 Ibid., hlm. 559.20 Albert Hourani, A History of the Arab People, hlm., 274.21 Carl Brockelman, Tarikh al-Syu’ub al-Islamiyyah, Jilid II penerjemah:

Nabih Amin Faris dan Munir al Ba’labaki (Beirut: Dar Ilmi lil Malayin, 1961), hlm. 369.

Sejarah Kebudayaan Islam — 189

Page 179: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

dan pada tahun yang sama Balkan mengumumkan perangmelawan Turki Utsmaniyah.22 Pada waktu perang dunia Ipecah, Turki yang bergabung dengan Jerman, turut mengalamikekalahan. Dengan kekalahan ini, negara- negara Eropa yangselama ini berada dalam kekuasaannya otomatis terlepasmenjadi negara merdeka. Berdasarkan perjanjian Sevresdiumumkan bahwa Hijaz diakui sebagai negara merdeka. Syriadan Lebanon dinyatakan sebagai mandat Perancis. Irak,Palestina dan Trans Jordan sebagai mandat Inggris.23 Di timur,Persia menjadi rebutan antara Inggris dan Rusia untukbeberapa lama waktu lamanya tanpa ada satupun yang berhasilmenjajahinya, sehingga ayah Reza Pahlevi memaklumkankemaharajaan Iran pada tanggal 15 Desember 1925.Kendatipun secara teritoral Iran merupakan negara merdeka, dibidang perekonomian dan industri sangat menggantungkan diripada bantuan Inggris dan Perancis. Pemerintah Persia tahun1872 memberikan konsesi kepada Perancis untuk mengontrolmendapatkan bea cukai selama dua puluh empat tahun. Sebuahmonopoli terhadap konstruksi rel kereta api dan tram, hak-hakeksklusif penambangan mineral dan metal, membangun kanaldan irigasi, dan hak-hak refusal yang pertama dalam bank-banknasional, jalan-jalan, telegraph dan pabrik-pabrik sebagaipembayaran kembali terhadap hak royalti dan bagi

22 Ibid., hlm. 385.23 Ibid., hlm. 452.

190 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 180: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

hasil dengan keluarga Shah. Tahun 1889 Bank Imperial Irandidirikan dengan bantuan Inggris, sebagai imbalannya 1890perusahaan Inggris memonopoli industri tembakau Irantermasuk penjualan domestik dan impor. Sedangkan Rusiamencari keuntungan ekonominya melalui industripenangkapan ikan di Kaspia (1888) dan Bank diskon Irandibentuk di bawah sponsor Rusia tahun 1890-an. Rusia menjadiinvestor peminjam utama terhadap Shah.24 Berbeda dengandaerah-daerah lain, Persia dapat bertahan sehingga tidak adayang dapat menaklukkannya; meskipun demikian, Inggris,Perancis, dan Rusia saling berebut pengaruh. Bagi Inggris,daerah ini penting untuk mempertahankan kekuasaannya diIndia. Demikian pula bagi Rusia sangat berarti untukmelangsungkan hubungannya dengan Asia Tengah.25 Berbedadengan Persia, Afganistan sejak semula memang merupakannegara merdeka yang gigih mempertahankan dunia Islam dariancaman Inggris maupun Rusia. Upaya Inggris untuk menjajahnegeri ini berakhir dengan kegelapan dan kekalahan besar yangmenyebabkan mereka menghentikannya pada tahun 1919 M.Kegagalan yang serupa ini dialami oleh Rusia yang mencobamenarik Afganistan masuk ke dalam Republik Soviet Sosialis.Paham komunis yang dianut oleh Soviet membuat Afganistan

24 Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societies, hlm 561.25 P.M. Holt, dkk. (Ed.), The Cambridge History of Islam, Vol. I B,(London: Cambridge

University Press, 1970), hlm. 687.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 191

Page 181: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

enggan untuk bergabung.26 Dari uraian di atas, dapat ditarik

gambaran bahwa pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 dunia

Islam hampir seluruhnya berada dalam koloni Barat, kecuali

Hijaz, Persia, dan Afganistan. Dunia Islam lainnya yang

membentang dari Maroko hingga Indonesia merupakan negeri-

negeri kolonial yang dijadikan “sapi perahan” untuk

kemakmuran bangsa Barat.

5. Kebangkitan Islam: Sebuah PertanggungjawabanSejarah

Dunia Islam abad XX ditandai dengan kebangkitan darikemunduran dan kelemahan secara budaya maupun politiksetelah kekuatan Eropa mendominasi mereka. Eropa bisamenjajah karena keberhasilannya dalam menerapkan strategiilmu pengetahuan dan teknologi serta mengelola berbagailembaga pemerintahan. Negeri-negeri Islam menjadi jajahanEropa akibat keterbelakangan dalam berbagai aspek kehidupan.

Terjadinya penetrasi kolonial Barat disebabkan olehbeberapa faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Di satusisi kekuatan militer dan politik negara-negara muslimmenurun, perekonomian mereka merosot sebagai akibatmonopoli perdagangan antara timur dan barat tidak lagi ditangan mereka. Di samping itu pengetahuan di dunia muslimdalam kondisi stagnasi. Tarekat-tarekat di liputi oleh suasana

26 Carl Brockelman, Tarikh al-Syu’ubal-Islamiyyah, hlm. 507.

192 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 182: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

khurafat dan supertisi. Umat Islam dipengaruhi oleh sikapfatalistik.27 Pada sisi yang lain, Eropa dalam waktu yang samamenggunakan metode berpikir rasional, dan disana tumbuhkelompok intelektual yang melepaskan diri dari ikatan- ikatanGereja; Barat memasuki abad renaisanse. Sementara dalambidang ekonomi dan perdagangan mereka telah mengalamikemajuan pesat dengan ditemukannya Tanjung Harapansebagai jalur perdagangan maritim langsung ke Timur,demikian pula penemuan benua Amerika. Dengan dua temuanini Eropa memperoleh kemajuan dalam dunia perdagangankarena tidak bergantung lagi kepada jalur lama yang dikuasaiumat Islam.28

Pada permulaan abad ini tumbuh kesadarannasionalisme hampir di semua negeri muslim yangmenghasilkan pembentukan negara-negara nasional. Tetapipersoalan mendasar yang dihadapi adalah keterbelakanganumat Islam, terutama menyangkut kemampuan menguasai danmengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alatpaling penting dalam mempertahankan hidup bermasyarakat,berbangsa dan bernegara, tanpa mengenyampingkan agama,politik, dan ekonomi. Upaya ke arah itu tidak lepas daripembaharuan pemikiran yang dapat mengantarkan Islamterlepas dari cengkeraman kolonialisme Barat.

27 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, hlm. 88.28 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, hlm. 169-170.

Sejarah Kebudayaan Islam ~ 193

Page 183: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

a. Dunia Islam Abad XXKeunggulan-keunggulan Barat dalam bidang industri,

teknologi, tatanan politik, dan militer tidak hanya

menghancurkan pemerintahan negara-negara muslim yang ada

pada waktu itu, tetapi lebih jauh dari itu, mereka bahkan menjajah

negara-negara muslim yang ditaklukkannya, sehingga pada

penghujung abad XIX hampir tidak satu negeri muslim pun yang

tidak tersentuh penetrasi kolonial Barat. Sebagaimana diketahui

bahwa pada tahun 1798 M, Napoleon Bonaparte menduduki

Mesir. Walaupun pendudukan Perancis itu berakhir dalam tiga

tahun, mereka dikalahkan oleh kekuatan Angkatan Laut Inggris,

bukan oleh perlawanan masyarakat muslim. Hal ini menunjukkan

ketidakberdayaan Mesir —salah satu pusat Islam— untuk

menghadapi kekuatan Barat.

Sejak Napoleon menduduki Mesir, umat Islam mulai

mera-sakan dan sadar akan kelemahan dan kemundurannya,

sementara mereka juga merasa kaget dengan kemajuan yang telah

dicapai Barat. Gelombang ekspansi Barat ke negara- negara

muslim yang tidak dapat dibendung itu memaksa para pemuka

Islam untuk mulai berpikir guna merebut kembali kemerdekaan

yang dirampas. Salah seorang tokoh yang pikirannya banyak

mengilhami gerakan-gerakan kemerdekaan adalah Sayyed

Jamaluddin Al Afghani. Ia dilahirkan pada tahun 1839 di

Afghanistan dan meninggal

194 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 184: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

di Istambul 1897.29 Pemikiran dan pergerakan yang dipeloporiAfghani ini disebut Pan-Islamisme, yang dalam pengertian luasberarti solidaritas antara seluruh muslim di duniainternasional. Tema perjuangan yang terus menerusdikobarkan oleh Afghani dalam kesempatan apa saja adalahsemangat melawan kolonialisme dengan berpegang kepadatema-tema ajaran Islam sebagai stimulasinya. Diskursus tema-tema itu antara lain di seputar: Perjuangan melawanabsolutisme para penguasa; Melengkapi sains dan teknologimodern; Kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya; Imandan keyakinan aqidah; Perjuangan melawan kolonial asing;Persatuan Islam; Menginfuskan semangat perjuangan danperlawanan kedalam tubuh masyarakat Islam yang sudahseparoh mati; dan Perjuangan melawan ketakutan terhadapBarat.30 Disamping Afghani, terdapat dua orang ahli pikir Arablainnya yang telah mempengaruhi hampir semua pemikiranpolitik Islam pada masa berikutnya. Dua pemikir itu adalahMuhammad Abduh (1849-1905) dan Rasyid Ridha (1865 -1935). Mereka sangat dipengaruhi oleh gagasan-gagasan gurumereka yakni Afghani, dan berkat mereka berdualah pengaruhAfghani diteruskan untuk mempengaruhi perkembangannasionalisme Mesir. Seperti halnya Afghani dan Abduh, Ridhapercaya bahwa Islam

29 Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam; Sejarah Pemikiran dan

Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991). Hlm. 51.30 Ibid. hlm 52-57.

Sejarah Kebudayaan Islam — 195

Page 185: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

bersifat politis, sosial dan spiritual. Untuk membangkitkansifat-sifat tersebut, umat Islam mesti kembali kepada Islamyang sebenarnya sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi danpara sahabatnya atau para salafiah. Untuk menyebarkangagasan-gagasannya ini Ridha menuangkannya dalam bingkaitulisan-tulisan yang terakumulasi dalam majalah Al Manaryang dipimpinnya.

Di daratan Eropa, Syakib Arsalan selalu memotorigerakan-gerakan guna kemerdekaan Arab. Misi Arsalan adalahmeng-internasionalisasikan berbagai masalah pokok yangdihadapi negara-negara muslim Arab yang berasal darikekuasaan negara-negara Barat; dan menggalang pendapatseluruh orang Islam Arab sehingga membentuk berdasarkanikatan keislaman, mereka dapat memperoleh kemerdekaan danmemperbaiki tata kehidupan sosial yang lebih baik.31

Sementara pimpinan masyarakat Druze dan pembesarUtsmaniyah yang mengasingkan diri ke Eropa setelah Istambuldiduduki Inggris menyebarluaskan propagandanya melaluiberbagai penerbitan berkala, diantaranya melalui jurnal LaNation Arabe yang dicetak di Annemasse Prancis.

Meskipun pada awalnya Arsalan mengambil alihkonsep-konsepPan-Islamismenya Afghani karena merasakanperlunya pembaharuan dalam masyarakat, namun dalampraktiknya, ia lebih menitikberatkan perjuangannya pada

31 William I. Cleveland, Islam Menghadapi Barat; Riwayat Syakib Arsalan dan SeruanNasionalisme Islam, penerjemah: Ahmad Niamullah Muiz, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991), hlm. 92.

196 — Sejarah Kebudayaan Islam

Page 186: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Pan-Arabisme.32 Gerakan perjuangan yang dilakukan oleh paratokoh tersebut, walaupun belum mencapai hasil yangdiinginkan yakni kemerdekaan, namun gema pemikiran Islammereka sangat mewarnai era generasi selanjutnya, untukmembebaskan negerinya dari penetrasi kolonial Barat.

b. Pembebasan Diri dari Kolonial BaratGerakan kemerdekaan yang dilakukan oleh umat Islam

selalu kandas ketika berhadapan dengan kolonialis Barat, tentusaja , karena teknologi dan militer mereka jauh lebih maju dariyang dimiliki umat Islam. Menurut Afghani, untukmenanggapi tantangan Barat, umat Islam harus mempelajaricontoh-contoh darinya. Tentu saja tidak semua komunitasIslam sependapat dengan yang dimaksud belajar atau bergurukepada Barat. Para ulama tradisional tetap mempertahankancorak non-kooperatifnya. Sementara putra-putra negeri jajahansecara bergelombang belajar kepada penjajah atau di sekolah-sekolah yang sengaja di adakan di negeri jajahannya. Dengandemikian, terdapat dua kelompok pejuang kemerdekaandengan basisnya masing-masing. Ada yang sifatnya non-kooperatif yang basisnya lembaga-lembaga pendidikan agama—di Indonesia pesantren, sedang di Asia Tengah dan Baratserta Afrika basisnya pada kelompok-kelompok tarekat— dan

32 Ibid., hlm. 19.

Sejarah Kebudayaan Islam — 197

yang bercorak kooperatif yaitu pakar terpelajar denganpendidikan Barat.

Page 187: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

Pada pertengahan pertama abad XX terjadi perangdunia kedua yang melibatkan seluruh negara kolonialis.Seluruh daratan Eropa dilanda peperangan, di sampingAmerika, Rusia dan Jepang. Kecamuk perang ini di satu sisimelibatkan Jepang, Hitler dengan Nazi Jermannya, danMussolini dengan Fasis Italinya, dan di sisi lain terdapatInggris, Perancis, dan Amerika yang bersekutu, serta Rusia.

Konsekuensi atas terjadinya peperangan ini adalah ter-pusatnya konsentrasi kekuatan militer di kubu masing- masingnegara, baik untuk keperluan ofensif maupun untuk defensif.Pengkonsentrasian kekuatan militer tersebut mengakibatkanditarik dan berkurangnya kekuatan militer kolonialis dinegeri-negeri jajahan mereka. Dalam pada itu, negara muslimtidak terlibat langsung dalam perang dunia kedua sehinggapemikiran mereka waktu itu terkonsentrasi pada perjuanganuntuk kemerdekaan negerinya masing- masing, dan kondisidunia yang berkembang pada saat itu memungkinkantercapainya cita-cita luhur tersebut. Mulai saat itu negara-negara muslim yang terjajah memproklamirkankemerdekaannya.

Usaha untuk memulihkan kembali kekuatan Islampada umumnya yang dikenal dengan gerakan pembaharuandidorong oleh dua faktor yang saling mendukung,

198 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

yaitu pemurnian ajaran Islam dari unsur-unsur asing yangdipandang sebagai penyebab kemunduran Islam, dan menimba

Page 188: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

gagasan-gagasan pembaharuan dan ilmu pengetahuan dariBarat. Gerakan pembaharuan itu dengan segera juga memasukidunia politik, karena Islam memandang tidak bisa dipisahkandengan politik. Gagasan politik yang pertama kali munculadalah gagasan Pan Islamisme yang mula-mula didengungkanoleh gerakan Wahabiyah dan Sanusiah. Namun, gagasan inibaru disuarakan dengan lantang oleh tokoh pemikir Islamterkenal, Jamaluddin Al Afghani (1839-1897 M).33 Jika di Mesirbangkit dengan nasionalismenya, di bagian negeri Arab lainnyalahir gagasan nasionalisme Arab yang segera menyebar danmendapat sambutan hangat, sehingga nasionalisme ituterbentuk atas dasar kesamaan bahasa. Demikianlah yangterjadi di Mesir, Syria, Libanon, Palestina, Irak, Hijaz, AfrikaUtara, Bahrein, dan Kuweit. Di India, sebagaimana di Turkidan Mesir gagasan Pan Islamisme yang dikenal dengan gerakanKhilafat juga mendapat pengikut, pelopornya adalah Syed AmirAli (1848-1928 M). Gagasan itu tidak mampu bertahan lama,karena terbukti dengan ditinggalkannya gagasan tersebut olehsebagian besar tokoh-tokoh Islam. Maka, umat Islam di anakbenua India ini tidak menganut nasionalisme, tetapi Islamismeyang dalam masyarakat India dikenal dengan namakomunalisme.

33 Ibid., hlm. 185-187.

Sejarah Kebudayaan Islam — 199

Sementara di Indonesia, partai politik besar yangmenentang penjajahan adalah Sarekat Islam (SI), didirikan padatahun 1912 di bawah pimpinan HOS Tjokroaminoto. Partai ini

Page 189: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

merupakan kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yangdidirikan oleh H. Samanhudi pada tahun 1911. Tidak lamakemudian, partai-partai politik lainnya berdiri seperti PartaiNasional Indonesia (PNI) didirikan oleh Soekarno (1927),Pendidikan Nasional Indonesia (PNI- Baru), didirikan olehMuhammad Hatta (1931), Persatuan Muslimin Indonesia(PERMI) yang baru menjadi partai politik pada tahun 1932,dipelopori oleh Mukhtar Luthfi.34

Munculnya gagasan nasionalisme yang diikuti denganberdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umatIslam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negaramerdeka yang bebas dari pengaruh politik Barat. Dalamkenyataannya, memang partai-partai itulah yang berjuangmelepaskan diri dari kekuasaan penjajah. Perjuangan merekabiasanya teraplikasi dalam beberapa bentuk kegiatan, sepertigerakan politik, baik dalam bentuk diplomasi maupun dalambentuk bersenjata, demikian pula dalam bentuk pendidikandan propaganda yang tujuannya adalah mempersiapkanmasyarakat untuk menyambut dan mengisi kemerdekaan.

Adapun negara berpenduduk mayoritas muslim yangpertama kali berhasil memproklamasikan kemerdekaannya

34 Ibid., hlm. 186-187.

200 — Sejarah Kebudayaan Islam

adalah Indonesia, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.Indonesia merdeka dari pendudukan Jepang setelah Jepangdikalahkan oleh tentara sekutu. Akan tetapi, rakyat Indonesiaharus mempertahankan kemerdekaannya itu dengan

Page 190: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

perjuangan bersenjata selama lima tahun berturut- turutkarena Belanda yang didukung oleh tentara sekutu berusahamenguasai kembali kepulauan ini.

Negara muslim kedua yang merdeka dari penjajahanadalah Pakistan, yaitu pada tanggal 15 Agustus 1947 ketikaInggris menyerahkan kedaulatannya di India kepada duaDewan Konstitusi, satu untuk India dan lainnya untukPakistan —waktu itu terdiri dari Pakistan dan Bangladeshsekarang. Di Timur Tengah, Mesir misalnya, secara resmimemperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1922.Akan tetapi, pada saat kendali pemerintahan dipegang olehRaja Farouk pengaruh Inggris sangat besar. Baru pada waktupemerintahan Jamal Abd al Nasser yang menggulingkan rajaFarouk 23 Juli 1952, Mesir menganggap dirinya benar- benarmerdeka. Mirip dengan Mesir, Irak merdeka secara formalpada tahun 1932, tetapi rakyatnya baru merasakan benar-benarmerdeka pada tahun 1958. Sebelum itu, negara- negara sekitarIrak telah mengumumkan kemerdekaannya seperti Syria,Yordania, dan Libanon pada tahun 1946. Di Afrika, Libyamerdeka pada tahun 1951 M, Sudan dan Maroko tahun 1956M, serta Aljazair merdeka pada tahun 1962 M yangkesemuanya itu membebaskan diri dari

Sejarah Kebudayaan Islam — 201

Perancis. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Yaman Utara dan

Yaman Selatan, serta Emirat Arab memperoleh kemerdekaannya

pula. Di Asia Tenggara, Malaysia yang waktu itu merupakan

bagian dari Singapura mendapat kemerdekaan dari Inggris pada

Page 191: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

tahun 1957, dan Brunei Darussalam baru pada tahun 1984 M.35

Demikianlah satu persatu negara-negara muslim memer-

dekakan dirinya dari penjajahan. Bahkan beberapa di antaranya

baru mendapat kemerdekaan pada tahun-tahun terakhir, seperti

negara-negara muslim yang dahulunya bersatu dalam Uni Soviet,

yaitu Uzbekistan, Turkmenistan, Kirghistan, Kazakhstan,

Tajikistan, dan Azerbaijan baru merdeka pada tahun 1992, serta

Bosnia memerdekakan diri dari Yugoslavia pada tahun 1992.36

Namun, sampai saat ini masih ada umat Islam yang berharap

mendapatkan otonomi sendiri, atau paling tidak menjadi penguasa

atas masyarakat mereka sendiri. Mereka itu adalah penduduk

minoritas muslim dalam negara-negara nasional, misalnya

Kasymir di India dan Moro di Filipina. Alasan mereka menuntut

kebebasan dan kemerdekaan itu adalah karena status sebagai

minoritas seringkali mendapatkan kesulitan dalam memperoleh

kesejahteraan hidup dan kebebasan dalam menjalankan ajaran

agama mereka.

35 Ibid., hlm. 188.36 Ibid., hlm. 189.

202 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

E. Glosarium1. Agresi Kolonial Barat.

Masuknya kekuasaan barat secara politik dengan menjadikan

negara-negara berpenduduk muslim mayoritas sebagai negara

jajahan.

2. Penetrasi Barat ke Dunia Islam.

Masuknya kekuasaan Barat dalam pemikiran, ilmu

Page 192: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

pengetahuan dan teknologi ke dalam pemikiran umat Islam

di negara-negara berpenduduk muslim mayoritas.

3. Kebangkitan Dunia Islam.

Munculnya tokoh-tokoh aktif di negara-negara Islam yang

menyuarakan pentingnya menumbuhkan kembali harga diri

umat islam untuk meraih kejayaan Islam yang terpuruk

sebagai akibat kolonialisme dan penetrasi Baratn melalui

upaya politik, ekonomi, dan pemikiran

4. Pan-Islamisme.

Solidaritas antara seluruh muslim di dunia internasional

sebagaimana digagas oleh Jamaluddin al Afghani.

F. Tugas1. Kognitif

a. Jelaskan faktor-faktor penyebab kemunduran Islam?

b. Jelaskan upaya umat Islam untuk bangkit kembali dari

kemunduran tersebut.

Sejarah Kebudayaan Islam — 203

2. AfektifDiskusikan

Apa yang harus anda lakukan untuk meraih kembali kejayaan

Islam yang sudah tenggelam dalam beberapa abad?

G. Daftar Pustaka

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Radja GrafindoPersada, 1995).

Brockelman Carl, Tarikh al-Syu’ub al-Islamiyyah, Jilid II

Page 193: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM · 2013. 12. 24. · penyusunan silabus sebagai acuan mengembangkan materi dalam buku bahan ajar, dan penulisan draft buku ajar. Sebagai sumber belajar, buku-buku

penerjemah: Nabih Amin Faris dan Munir al Ba’labaki(Beirut: Dar Ilmi lil Malayin, 1961), him. 369.

Cleveland, William I., Islam Menghadapi Barat-, Riwayat SyakibArsalan dan Seruan Nasionalisme Islam, penerjemah:Ahmad Niamullah Muiz, Qakarta: Pustaka Firdaus, 1991).

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I(Ul-Jakarta: UI Press 1985).

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam; Sejarah Pemikirandan Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991).

Houroni, Albert, A History of the Arab People, (Massachusset:Belknap press of Harvard University, 1991)

Hitti, Philip K., History of The Arabs, (The Macmillan Press,London, 1974).

204 ~ Sejarah Kebudayaan Islam

Holt., P.M., dkk. (Ed.), The Cambridge History of Islam, Vol. I B.,(London: Cambridge University Press, 1970).

Lapidus, Ira M., A History of Islamic Societies, (Cambridge:Cambridge University Press, 1988).

Sejarah Kebudayaan Islam — 205