sejarah himmaba

4

Click here to load reader

Upload: fahri

Post on 19-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sejarah himmaba , himpunan mahasiswa malang alumni bahrul ulum jombang

TRANSCRIPT

SEJARAH HIMMABA

SEJARAH HIMMABA

Mohammad Ahsanuddin, S.Pd., M.Pd

Himpunan Mahasiswa Malang Alumni Bahrul Ulum atau terkenal dengan sebutan HIMMABA adalah organisasi mahasiswa alumni pondok pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang yang berada di Kota Malang.

Diawali dari sebuah tradisi pondok yakni mengedepankan dan membudayakan sowan ke pengasuh dan dewan asatidz, maka sekelompok alumni yang note benenya mahasiswa sowan ke pondok pesantren dengan membawa secercah harapan melalui media silaturrahim yang dijalaninya akan mengalir do'a dan keberkahan ilmu yang diperolehnya. Sehingga kemudahan dan kemanfaatan ilmu dasar yang mereka peroleh akan menjadi starting point dan memberikan rangsangan bagi pengembangan potensi dan aktualisasi keilmuaan yang perlu dioptimalkan. Walhasil, rambu-rambu dari pengasuh memberikan aroma segar bagi berlangsungnya sebuah komitmen bersama untuk membangun sebuah bangunan ideal demi meningkatkan daya guna dan nilai yang telah Allah berikan kepada seluruh hambanNya.Maka dari situlah kemudian pada tanggal 13 Desember 1983 disebuah kampus IAIN Sunan Ampel Malang fakultas Tarbiyah, tepatnya di depan gedung kuliah jurusan bahasa Arab (pada saat itu) yang diprakarsai oleh 14 tokoh, yaitu beberapa perwakilan dari masing-masing perguruan tinggi dan disaksikan oleh utusan dari pondok pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang didirikanlah sebuah organisasi kemahasiswaan yang diberi nama HIMMABA.Berdirinya HIMMABA ternyata mendapat sambutan hangat dari para alumni. Hal ini dibuktikan dengan munyusulnya IMABAYA yang berdiri di Surabaya dan HIMABU di Yogyakarta. Disamping itu, berdirinya HIMMABA didasari oleh landasan fikir yang amat sederhana yaitu ingin merealisasikan pesan Almaghfurlah KH. Moch. Najib Abd. Wahab (kala itu sebagai pengurus Yayasan PPBU) "agar membimbing adik-adiknya dan melestarikan budaya baik pondok pesantren dalam menapaki kehidupan pergguruan tinggi". Pesan ini sangat normatif sifatnya sehingga diperlukan reformulasi konsep dan acuan serta orientasi aplikasinya. Setelah berdiri, jeda waktu satu tahun HIMMABA tidak pernah berkiprah dan mengadakan kegiatan, bahkan simbol legalitas dari sebuah organisasipun belum dilakukan, hal ini dikarenakan satu alasan kendala media transportasi penghubung antara perguruan tinggi dan mahasiswa masih konvensional sekali, baru sekitar tahun 1984 mulai mengadakan konsolidasi personal antara alumni senior dengan yunior (sebutan saat itu), hal ini bisa dilakukan selain tersedianya alat transportasi juga jumlah alumni yang berada di Kota Malang kian bertambah dan setelah terakumulasinya ide dan saran dibuatlah kesepakatan bersama untuk memulai berkiprah mengabdikan diri ditengah-tengah pergumulan masyarakat yang heterogen pemahaman keagamaan dan konsep hidupnya.Pada awal menapaki kiprahnya senpat mendapat reaksi dari semua organisasi kemahasiswaan. Bentuk reaksi itu ada yang mempermasalahkan wilayah kerja HIMMABA sama dengan wilayah kerja organisasi ekstra kampus sehingga kehadiran HIMMABA dianggap sebagai ancaman atau paling tidak penghambat bagi keberlangsungan program-program organisasi lain. Akan tetapi ada juga yang memberikan sambutan hangat, dengan harapan akan terjadi kompetisi yang sehat tentang sistem dan model kaderisasi organisasi dan aktualisasi potensi diri serta pemberian menu-menu program organisasi yang aspiratif dan akomodatif serta futuristik. Dari kondisi yang demikian, maka mengetuk hati para deklarator untuk menentukan orientasi yang bertumpu pada sebuah visi misi HIMMABA yang sebetulnya mempunyai platform yang beda dengan organisasi lain kendatipun dalan aplikasi program ada kesamaan namun secara substansi tidak.Rumusan visi misi dan orientasi HIMMABA pada awalnya telah digodok oleh tim yang dibentuk pada tahun 1985 yang terdiri atas: Drs. Inam Sulaiman (Alm.), Nushah Ahmad, BA, Drs. Achmad Rofiuddin, Drs. Abd. Rasyad, Moh. Thohir, Mahfudz, Affandi, Djazuli, dan Drs. Sutiaji.

Mereka itulah para tokoh yang dijadikan acuan dalam berkiprah dan bereaksi. Hal ini dilakukan untuk perbaikan dan penyempurnaan terus menerus demi terkondisinya sebuah organisasi. Perjalanan waktu begitu cepat berlalu, tak ada yang peduli untuk menghimpun sebuah sejarah, hingga bagai organisasi tanpa ada sebuah cerita dan akhirnya pada tahun 1996 pada masa kepengurusan Mashuda dari UNISMA dibentuklah sistem koordinator disertiap perguruan tinggi di Malang.

Karena vakumnya kepengurusan pada saat itu, maka warga HIMMABA yang ada di STAIN Malang yang setahun sebelumnya masih IAIN yang diprakarsai angkatan 1997, berkumpul untuk memulai bergerak manghalau pudarnya organisasi. Hasil dari pertemuan tersebut adalah membentuk komisariat STAIN Malang tepatnya pada tanggal 1 Januari 1999, dengan mendapatkan SK dari pengurus HIMMABA se-Malang.Karena masih belum bisa maksimal dalam mengkoordinir berbagai warga HIMMABA di berbagai perguruan tinggi di Malang, maka pada pertengahan September 2000 diadakanlah pertemuan di Pondok Pesantren Ainul Yaqin UNISMA yang dihadiri oleh perwakilan perguruan tinggi di Malang dan menghasilkan kesepakatan untuk mengadakan kongres HIMMABA yang diadakan di Ngantang pada November 2000. Dari hasil kongres itu terbentuklah FK-2 (forum koordinasi komisariat) sebagai rangsangan bagi perguruan tinggi yang belum membentuk komisariat dan sebagai fasilitator antar komisariat di setiap kampus di Malang. Perkembangan selanjutnya di Unisma telah berdiri komisariat kemudian disusul UM yang berdiri pada bulan April 2001.Pada kongres II dilaksanakan pada tanggal 16-18 Januari 2004 yang bertempat di Pondok Pesantren At-Taufiq dan menghasilkan ketetapan yaitu mengganti FK-2 menjadi cabang. Ketua yang terpilih adalah Mohammad Ahsanuddin, S.Pd.HIMMABA Komisariat UM

Setelah kongres I diadakan dan menghasilkan FK-2, program kerja pertama yang digencarkan adalah pembentukan komisariat. Akhirnya atas dasar inisiatif angkatan 1999 yang dikoordinatori oleh Mohammad Ahsanuddin, pada hari Kamis tanggal 26 April 2001 berkumpullah + 20 mahasiswa dari berbagai angkatan di RR dan membahas beberapa agenda yaitu (1) laporan jumlah anggota HIMMABA UM, (2) tujuan HIMMABA, dan (3) pembentukan komisariat HIMMABA UM. Setelah mengadakan koordinasi dan akhirnya sepakat bahwa UM membentuk komisariat dan yang terpilih menjadi ketua pertama adalah Mohammad Ahsanuddin. Setelah itu membentuk kepengurusan HIMMABA UM dan program kerja pertama yang dilakukan adalah mengadakan muhibah ke pondok pesantren Bahrul Ulum yaitu mengenalkan beberapa perguruan tinggi Malang ke sekolah-sekolah di PPBU. Program selanjutnya adalah pertemua rutin setiap hari Rabu, mengadakan diskusi, kajian kitab kuning, membuat buletin At-Tafkir, dan lain sebagainya. Disampaikan dalam kegiatab BTL 2010 di SMU Wahid Hasyim Malang pada tanggal 13 November 2010.

Penulis adalah Dosen Jurusan Sastra Arab FS UM