sejarah filhum

Upload: rifqi-romdloni-idris

Post on 05-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Sejarah Filhum

    1/4

    Nama : Rifqi Romdloni

    NIM : E0009288

    Mata Kuliah : Filsafat Hukum

    Tugas : Resume Sejarah Perkembangan Filsafat Hukum

    SEJARAH FILSAFAT HUKUM DAN PERKEMBANGAN

    Perkembangan Filsafat hukum dimulai dengan sejarah filsafat barat, yang merupakan

    filsafat kuno dan terbagi dalam beberapa zaman seperti zaman Filsafat Pra-Sokrates, tokoh

    pertamanya adalah Thales (+ 625 -545 SM) dikuti dengan tokoh kedua yaitu Anaximandros (

    + 610-540 SM) dan ada juga tokoh lain yang bernama Pythagoras (+ 580 - 500SM),

    Xenophanesa (+ 570-430SM), Herakleitosa (+ 540-475SM), Parmenidesa (+540-475SM),

    Zeno (490 SM), Empedoklis (492-432 SM), Empedokles (492-432 SM), Anaxagoras (499-

    420 SM) dan yang terakhir adalah Leukippos dan Demokritos, keduanya yang mengajarkan

    tentang atom. Akan tetapi yang paling dikenal adalah Demokritos (+ 460-370 SM) sebagai

    Filsuf Atomik.

    ZAMAN FILSAFAT HUKUM

    Para ahli filsafat tersebut diatas adalah sebagai pintu pemikiran tentang filsafat yang

    mengenai alam semesta.

    1. Filsafat Pra Sokrates

    Filsafat Pra Sokrates adalah filsafat yang dilahirkan karena kemenangan akal atas

    dongeng atau mite-mite yang diterima dari agama, yang memberitahukan tentang asal muasal

    segala sesuatu. Baik dunia maupun manusia, para pemikir atau ahli filsafat yang disebut

    orang bijak, yang mencari-cari jawabannya sebagai akibat terjadinya alam semesta beserta

    isinya tersebut. Sedangkan arti filsafat itu sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu Filosofia

    artinya bijaksana/pemikir yang menyelidiki tentang kebenaran-kebenaran yang sebenarnya

    untuk menyangkal dongeng-dongeng atau mite-mite yang diterima dari agama.

    2.Filsafat Sokrates, Plato dan Aristoteles

    a. Sokrates :

    Sokrates hidup pada tahun kurang lebih tahun 469 - 399 SM dan Demokritos pada

    tahun + 460 - 370 SM yang kedua hidup sejaman dengan Zeno yang dilahirkan pada tahun +

  • 8/2/2019 Sejarah Filhum

    2/4

    490 SM dan lain-lainnya, serta disebut sebagai filsuf Pra Sokrates, dimana filsafat mereka

    tidak dipengaruhi oleh Sokrates. Harus diketahui bahwa kaum sofis hidup bersama-sama

    denga sokrates. Dimana hidup sokrates dan kaum sofis susah dipisahkan dan menurut Cicero,

    difinisi Sokrates adalah memindahkan filsafat dari langit dan bumi artinya sasaran yang

    diselidikinya bukan jagat raya melainkan manusia, dan bertujuan menjadikan manusia

    menjadikan sasaran pemikiran filsuf tersebut.( pemikiran sokrates adalah menjadi kritik

    kepada kaum sofis). Sofis sebenarnya bukan suatu maszab melainkan suatu aliran yang

    bergerak dibidang intelek, karena istilah sofis yang berarti sarjana, cendikiawan seperi

    Pythagoras dan Plato disebut kaum sofis.

    Pada abad ke 4 para sarjana atau cendikiawan tidak lagi disebut Sofis melainkan

    menjadi Filosofos. Sokrates melahirkan bermacam-macam orang atau ahli Politik, Pejabat,

    tukang dan lain-lainya, dengan mencapai tujuan yaitu membuka kedok segala peraturan atau

    hokum yang semu, sehingga tampak sifatnya yang semu dan mengajak orang melancak atau

    menelusuri sumber-sumber hukum yang sejati (Dengan Hipotese). Dan menurut sokrates

    bahwa alat untuk mencapai eudemonia atau kebahagiaan adalah kebajikan atau keutamaan,

    akan tetapi kebajikan atau keutamaan tidak diartikan sacara moral. Sokrates terkenal dengan :

    Keutamaan adalah pengetahuan yaitu Keutamaan dibidang hidup baik tentu menjadi orang

    dapat hidup baik. Dengan demikian zaman sokrates adalah zaman yang sangat penting sekali,

    karena merupakan zaman mewujudkan zaman penghubung, yang menghubungkan pemikiran

    pra sokrates dan pemikiran Helenis. Misalnya Aristippos menggabungkan diri dengan

    Demokritos, Antishenes menggabungkan diri dengan Herakleitos dan kemudian ajaran ini

    timbul dalam bentuk lunak yaitu aliran Stoa.

    b. Plato

    Plato yakin bahwa disamping hal-hal beraneka ragam dan yang dikuasai oleh gerak

    serta perubahan-perubahan itu tentu ada yang tetap, yang tidak berubah. Menurut plato tidak

    mungkin seandainya yang satu mengucilkan yang lain artinya bahwa mengakui yang satu,

    harus menolak yang lain dan juga tidak mungkin kedua-duanya berdiri-sendiri, yang satu

    lepas daripada yang lain. Plato ingin mempertahankan keduanya, memberi hak berada bagi

    keduanya. Perbedaan antara sokrates dengan plato adalah dimana Sokrates mengusahakan

    adanya difinisi tentang hal yang bersifat umum guna menetukan hakekat atau esensi segala

    sesuatu, karena tidak puas dengan mengetahui, hanya tindakan-tindakan atau perbuatan-

    perbuatan sutu persatu, sedangkan Plato meneruskan usaha itu secara lebih maju lagi dengan

    mengemukakan, bahwa hakekat atau esensi segala sesuatu bukan hanya sebutan saja, tetapi

  • 8/2/2019 Sejarah Filhum

    3/4

    memiliki kenyataan, yang lepas daripada sesuatu yang berada secara kongkrit yang disebut

    Idea. Menurut Plato, golongan di dalam Negara yang idea harus terdiri dari 3 bagian

    : a.Golongan yang tertinggi terdiri dari para yang memerintah (orang bijak/filsuf),

    b.Golongan pembantu yaitu para prajurit yang bertujuan menjamin keamanan, c. Golongan

    terendah yaitu rakyat biasa, para petani dan tukang serta para pedagang yang menanggung

    hidup ekonomi Negara.

    c. Aristoteles

    Dilahirkan di Stagerira Yunani utara anak seorang dokterpribadi raja Makedonia dan

    pada umur kira-kira 18 tahun dikirim ke Athena untuk belajar kepada Plato. Dan setelah Plato

    meninggal Aristoteles mendirikan sekolah di Assos( Asia Kecil) pada tahun 342 SM kembali

    ke Makedonia untuk menjadi pendidik Aleksander. Terkenal dengan cara menyimpulkan

    yang disebut syllogisme (uraian penutup), suatu syllogisme terdiri dari tiga bagian yaitu suatu

    dalil umum, yang disebut mayor (manusia adalah fana), suatu dalil khusus, yang disebut

    minor (Gayus adalah manusia) dan kesimpulannya (Gayus adalah fana), syllogisme

    mewujudkan puncak logika Aristoteles.

    3. Filsafat Helenisme dan Romawi

    Helenisme berasal dari bahasa yunani yaitu Hellenizein adalah roh dan kebudayaan

    yunani, yang sepanjang roh dan kebudayaan itu memberikan cirri-cirinya kepada para bangsa

    yang bukan yunani disekitar laut tengah, mengadakan perubahan dibidang kesusasteraan,

    agama dan keadaan bangsa-bangsa itu.Pada zaman ini ini ada perpindahan filsafat yaitu dari

    filsafat yang teoritis menjadi filsafat yang praktis, yang makin lama menjadi suatu seni.

    Dimana orang bijak adalah orang yang mengatur hidupnya menurut akal dan rasionya. Yang

    termasuk aliran yang bersifat etis adalah aliran Epikuros dan Stoa, sedangkan yang lainnya

    diwarnai oleh agama diantaranya Filsafat Neopythagoris, filsafat Plattonis Tengah, filsafat

    Yahudi dan Neoplatonisme.

    4. Filsafat Patristik

    Berasal dari kata latin yaitu Pater = bapa yang dimaksud adalah para bapa

    gereja).Zaman meliputi zaman para rasul (abad pertama) mengambil sikap yang bermacam-

    macam. Ada yang menolak filsafat yunani, karena dipandang sebagai hasil pemikiran

    manusia semata-mata, akan tetapi ada juga yang menerima filsafat yunani, karena

    perkembangan pemikiran yunani itu dipandang sebagai persiapan bagi injil. (keduanya tetap

    menggema di zaman pertengahan).

  • 8/2/2019 Sejarah Filhum

    4/4

    Filsafat pada abad pertengahan

    Filsafat pada abad pertengahan adalah suatu arah pemikiran yang berbeda sekali dengan

    pemikiran dunia kuna, yaitu filsafat yang menggambarkan suatu zaman yang baru sekali

    ditengah-tengah suatu rumpun bangsa baru, bangsa eropa barat(disebut filsafat

    Skolastik).Sebagian soklastik mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan abad pertengahan

    diusahakan disekolah-sekolah dan ilmu terikat pada tuntutan pengajaran disekolah-sekolah.

    Skolastik timbul di dibiara di Ballia Selatan tempat pengungsian ketika ada perpindahan

    bangsa-bangsa. Pengaruh skolastik sampai ke Irlandia, Nederland dan Jerman dan kemudian

    timbul disekolah kapittel yaitu sekolah yang dikaitkan dengan geraja.Pelajaran sekolah

    meliputi tujuh kesenian bebas(Artes Liberales) yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu Trivium, 3

    matapelajaran bahasa, 4 mata pelajaran matematika, yang meliputi ilmu hitung, ilmu ukur,

    ilmu perbintangan dan music, yang dimaksud bagi mereka ingin belajar lebih tinggi teologia)

    atau ingin menjadi sarjana.