segala puji dan syukur atas kehadirat allah swt yang telah ... · yang dimaksud “tulisan”...

47

Upload: trananh

Post on 25-Feb-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

karunia-Nya sehingga kami sehingga kami dapat menyelesaikan modul untuk mata pelajaran

Administrasi Kepegawaian yang berjudul “Peraturan Disiplin” dapat terselesaikan baik.

Kami berharap semoga modul ini dapat bermanfaat bagi terselenggaranya

kegiatan belajar mengajar yang berkualitas, sehingga peserta didik dapat berprestasi dan

memiliki kepribadian unggul dan kami juga mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun demi kesempurnaan bahan ajar kami selanjutnya.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata

kuliah Pengembangan Bahan Ajar ADP, Bapak Mohammad Arief yang telah membimbing

serta mengarahkan dalam pembuatan modul ini.

Malang, November 2015

Penulis

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 2

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

PETA KEDUDUKAN MODUL 5

BAB I : PENDAHULUAN 6

1.1 Latar Belakang 6

1.2 Deskripi Umum 7

1.3 Prasyarat 7

1.4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 8

1.5 Tujuan Akhir Pembelajaran 8

1.6 Petunjuk Penggunaan Modul 9

BAB II : KEGIATAN BELAJAR 10

2.1 Materi Pokok 10

2.2 Uraian Materi 10

A. Pengertian disiplin PNS 10

B. Pengertian peraturan disiplin PNS 11

C. Tujuan disiplin PNS 12

D. Fungsi disiplin PNS 13

E. Prinsip-prinsip disiplin PNS 14

F. Macam-macam disiplin PNS 14

G. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin PNS 17

H. Pendekatan disiplin PNS 17

I. Kewajiban bagi PNS 19

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 3

DAFTAR ISI

J. Larangan bagi PNS 20

K. Tingkat dan jenis hukuman disiplin PNS 22

L. Pejabat yang berwenang menghukum PNS 23

M. Pendelegasian wewenang untuk menjatuhkan hukuman PNS 25

2.3 Rangkuman 27

2.4 Latihan/Tugas 28

2.5 Tugas Mandiri 33

BAB III : EVALUASI 34

3.1 Maksud dan Tujuan Evaluasi 34

3.2 Materi Evaluasi 34

3.3 Soal-soal Evaluasi 35

BAB IV : PENUTUP 38

4.1 Tindak Lanjut 38

4.2 Harapan 38

4.3 Glosarium 38

4.4 Daftar Pustaka 39

4.5 Lampiran 40

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 4

ADMINISTRASI

KEPEGAWAIAN

PERATURAN DISIPLIN

TUJUAN

PENGERTIAN DISIPLIN PNS DAN PERATURAN DISIPLIN FUNGSI PNS

PRINSIP-PRINSIP

MACAM-MACAM

KEWAJIBAN BAGI PNS

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI

LARANGAN BAGI PNS PENDEKATAN

TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN

PEJABAT YANG BEWENANG MENGHUKUM

PENDELEGASIAN WEWENANG

1.1 Latar belakang

Sekolah merupakan tempat dimana seseorang melakukan proses pembelajaran.

Sekolah juga merupakan suatu lembaga dimana terdapat pengajar dan seseorang yang

ingin belajar dalam suatu lembaga tersebut. Melalui pengajaran diharapkan siswa

mampu mengubah prestasi maupun tingkah laku.

Tujuan Pendidikan Nasional menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah untuk meningkatkan

potensi dirinya agar menjadi manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, berdisiplin, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan tersebut diharapkan sekolah dapat meningkatkan mutu serta kualitasnya. Salah satu cara

untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan cara menambah kedisiplinan, dimana

disiplin dapat diwujudkan dan mengarahkan siswa agar dapat berkembang sesuai bakat dan

potensi yang dimilikinya untuk membentuk kepribadian siswa.

Selama ini yang menjadi sorotan masyarakat adalah prestasi yang dicapai oleh siswa dari

proses belajar yang dilakukanya. Untuk mencapai prestasi yang diinginkan tentunya harus

melalui usaha yang keras dan disiplin yang tinggi. Karena dengan memiliki kedisiplinan yang

tinggi maka akan menghasilkan kualitas siswa yang baik pula.

Disiplin akan mendorong siswa untuk bertingkah laku yang baik, sehingga akan membentuk

kepribadian yang baik. Untuk memperoleh prestasi yang memuaskan siswa harus memiliki

kesadaran untuk mengikuti dan menaati peraturan yang berlaku pada sekolah. Siswa akan

terdorong jika dalam lingkungan sekolah seperti kepala sekolah maupun guru memberikan

contoh kepada siswanya. Karena dengan disiplin yang diterapkan maka akan mempengaruhi

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 6

BBAB I

PENDAHULUAN

1. 2

1.3

mutu dan kualitas disekolah dimana disiplin akan mendorong dan memotivasi siswa

untuk bersaing meraih prestasi.

Deskripsi umum

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian

perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban”.

Karena sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan

lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan

membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya. Nilai-nilai

kepatuhan telah menjadi bagian dari perilaku dalam kehidupanya.

Disiplin akan membuat dirinya tahu mebedakan hal-hal apa yang seharusnya dilakukan yang

wajib dilakukan, yang boleh dilakukan, yang tak sepatutnya dilakukan (karena merupakan hal-hal

yang dilarang).Soegeng Prijodarminto. (1993:16) berpendapat “Displin berbagi pada tiga aspek

yaitu sikap mental, pemahaman, dan sikap kelakuan, diuraikan sebagai berikut:

1. Sikap mental (mental attitude), yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil

atau pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran pikiran dan pengendalian watak;

2. Pemahaman yang baik mengebai system aturan perilaku , norma, kriteria, dan standar

yang sedemikian rupa sehingga pemahaman tersebut menumbuhkan pengertian yang

mendalam atau kesadaran, bahwa ketaatan akan aturan, norma, kriteria dan standar tadi

merupakan syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan (sukses);

3.Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesanggupan hati, untuk mentaati

segala hal secara cermat dan tertib.

Prasyarat

Untuk mempelajari bahan ajar ini peserta didik harus sudah menguasai materi sebelumnya

dan telah lulus sebagai kompetensi dan pengetahuan yang dikuasai sebelumnya.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 7

1.4 Standar kompetensi dan kompetensi dasar

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif, dan pro-aktif) dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

bangsa dalam beriteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapakan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah kepegawaian.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan

mampu menangani pemeliharaan dokumen kepegawaian.

Kompetensi Dasar :

3.9 Mengemukakan tentang peraturan disiplin

4.9 Menganalisis tentang peraturan disiplin

1.5 Tujuan akhir pembelajaran

Kompetensi Dasar 1 : Mengemukakan tentang peraturan disiplin

1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian disiplin PNS 2. Peserta didik mampu mendeskripsikan pengertian peraturan disiplin PNS 3. Peserta didik mampu menjelaskan tujuan disiplin PNS 4. Peserta didik mampu menyebutkan fungsi disiplin PNS 5. Peserta didik mampu menyebutkan prinsip-prinsip disiplin PNS 6. Peserta didik mampu menjelaskan macam-macam disiplin PNS 7. Peserta didik mampu menjelaskan pendekatan disiplin PNS 8. Peserta didik mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin PNS

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 8

9. Peserta didik mampu menyebutkan kewajiban bagi PNS 10. Peserta didik mampu menyebutkan larangan bagi PNS 11. Peserta didik mampu menyebutkan tingkat dan jenis hukuman disiplin PNS 12. Peserta didik mampu menguraikan pejabat yang berwenang menghukum PNS 13. Peserta didik mampu menguraikan pendelegasian wewenang untuk

menjatuhkan hukuman PNS

Kompetensi Dasar 2 : Menganalisis tentang peraturan disiplin

1. Peserta didik mampu melatih membuat SOP tentang pemberhentian pegawai 2. Peserta didik mampu membedakan tingkat dan jenis hukuman disiplin PNS

1.6 Petunjuk penggunaan modul

Peserta didik :

1. Bacalah dengan cermat tujuan akhir pembelajaran ini. Tujuan tersebut memuat

kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan dalam rangka membentuk

kompetensi kerja yang akan dicapai melalui modul ini.

2. Diskusikan dengan teman apabila mendapatkan pemahaman yang kurang mengenai

tujuan dan kompetensi yang ingin dicapai. Bila kurang paham, tanyakan kepada Guru.

3. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan

belajar, kerjakan tugas yang sudah disediakan serta jawablah pertanyaan tes.

4. Setelah Anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini, pelajari

modul seanjutnya sesuai dengan yang tertuang pada kedudukan modul ini .

5. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kegiatan belajar apabila belum menguasai

materi pada kegitan belajar sebelumnya.

Guru :

1. Informasikan bagaimana cara menggunakan modul, cara pembelajaran, cara

penilaian, bahan alat yang digunakan serta waktu yang dibutuhkan.

2. Berilah bimbingan apabila siswa mendapat kesulitan.

3. Monitor dan catat kemajuan siswa selama proses pembelajaran.

4. Selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetaplah di dalam kelas.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 9

BAB II

KEGIATAN BELAJAR

MENGEMUKAKAN TENTANG

PERATURAN DISIPLIN

2.1 Materi Pokok

1. Pengertian disiplin PNS 2. Pengertian peraturan disiplin PNS 3. Tujuan disiplin PNS 4. Fungsi disiplin PNS 5. Prinsip-prinsip disiplin PNS 6. Macam-macam disiplin PNS 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin PNS 8. Pendekatan disiplin PNS 9. Kewajiban bagi PNS 10. Larangan bagi PNS 11. Tingkat dan jenis hukuman disiplin PNS 12. Pejabat yang berwenang menghukum PNS 13. Pendelegasian wewenang untuk menjatuhkan hukuman PNS

2.2 Uraian Materi

A PENGERTIAN DISIPLIN PNS

Disiplin merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang tergabung

dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati.

Menurut Soegeng Pridjominto, (1993:15) mengemukakan Disiplin adalah suatu kondisi yang

tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban”. Karena sudah menyatu dengan dirinya, maka

sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban,

bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya.

Nilai-nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari perilaku dalam kehidupanya.

Disiplin merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu organisasi atau perusahaan dan

mempertahankan atau melangsungkan kehidupannya. Hal ini disebabkan hanya dengan disiplin

yang tinggi suatu organisasi dapat berprestasi tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Widjaja

(1986:29), sebagai berikut : “Dengan perkataan lain disiplin adalah unsure yang penting yang

mempengaruhi prestasi dalam organisasi. Tidak ada organisasi yang berprestasi lebih tinggi

tanpa melaksanakan disiplin dalam derajat yang lebih tinggi.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 10

B PERATURAN DISIPLIN PNS

Dalam PP pasal 3 No. 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS disebutkan

definisi peraturan disiplin sebagai peraturan yang mengatur kewajiban, larangan, dan

sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh PNS. Bagi setiap

Pegawai Negeri sipil yang tidak melaksanakan kewajiban dan melanggar larang sebagai

mana di sebutkan pada pasal tersebut akan dikenai sanksi berupa hukuman disiplin.

Pelanggaran yang di maksud dalam pasal 4 ialah; “setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Pegawai Negeri Sipil yang melanggar ketentuan

sebagai mana di maksud dalam pasal 2 dan 3”.

Selanjutnya dalam penjelasan pasal tersebut dikemukakan bahwa;

1. Yang dimaksud dengan “ucapan” adalah kata-kata yang diucapkan dihadapan atau

dapat terdengar oleh orang lain, seperti dalam rapat, ceramah atau diskusi, melalui

telepon, radio, televisi, rekaman, atau dengan alat komunikasi lainnya. 2. Yang dimaksud “tulisan” adalah pernyataan fikiran dan atau perasaan secara tertulis

baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk gambar, karikatur, coretan, dan

lain yang serupa dengan itu. 3. Yang dimaksud dengan “perbuatan” adalah setiap tingkah laku, sikap atau

tindakan. Menurut UU Nomor 8 Tahun 1974 jo UU Nomor 43 tahun 1999 tentang

Pokok-Pokok Kepegawaian dijelaskan pengertian Pegawai Negeri Sipil adalah

setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang

ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu

jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 11

Gambar 0.1 : Pengucapan sumpah dan janji PNS

C TUJUAN DISIPLIN PNS

Untuk mencapai hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, perlu

adanya disiplin kerja yang baik dari personil yang bersangkutan. Malayu S.P Hasibuan

(1996:212) mengemukan bahwa, “Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung

jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya:. Karena hal ini akan

mendorong gairah atau semangat kerja, dan mendorong terwujudnya tujuan organisasi.

Semangat atau moril (morale) adalah suatu istilah yang banyak dipergunakan tanpa adanya

suatu perumusan yang seksama. Semangat menggambarkan suatu perasaan, agak

berhubungan dengan tabiat (jiwa), semangat kelompok, kegembiraan atau kegiatan. Untuk

kelompok pekerja, penggunaan yang sudah lazim menyatakan bahwa semangat menunjukkan

iklim dan suasana pekerjaan. Dalam Buku Municipal Personnel Administration: “ Morale is an

individual or group attitude toward work and environment” ( Semangat adalah sikap individu atau

kelompok terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya). Pegawai-pegawai dengan semangat

yang tinggi merasa bahwa mereka diikutsertakan tujuan organisasi patut diberi perhatian dan

bahwa usaha-usaha mereka dikenal dan dihargai).

Pegawai-pegawai dengan semangat yang tinggi memberikan sikap yang positif, seperti

kesetiaan, kegembiraan, kerjasama, kebanggaan dalam Dinas dan ketaatan kepada kewajiban.

Produktivitas dan efisiensi yang tinggi cenderung merupakan akibat sikap-sikap dan tindakan-

tindakan demikian. Sikap dan tindakan itu diantaranya disiplin. Disiplin termasuk dalam sikap

mental pegawai. Yang dimaksud dalam sikap mental adalah sikap terhadap kerja itu sendiri,

terhadap bekerja dalam industri, terhadap perlunya menghasilkan produk bermutu, terhadap

pelayanan prima kepada pelangan dan akhirnya terhadap integritas moral dan reputasi.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 12

Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi karena tanpa dukungan

disiplin personil yang baik, maka organisasi akan sulit dalam mewujudkan tujuanya. Jadi

dapatlah dikatakan bahwa kedisplinan merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi

dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

D FUNGSI DISIPLIN PNS

Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Disiplin menjadi persyaratan

bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisplin yang akan membuat

para pegawai mendapat kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan menciptakan

menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan.

Pendapatan tersebut dipertegas oleh pernyataan tulus tu’u (2004:38) yang

mengemukakan beberapa fungsi disiplin antara lain :

a.Menata kehidupan bersama

b.Membangun kepribadian

c.Melatih kepribadian

d.Pemaksaan

e.Hukuman

f.Menciptakan

Disiplin berfungsi mengatur kehidupan bersama, dalam suatu kelompok tertentu atau

dalam masyarakat dengan begitu, hubungan yang terjalin antara individu satu dengan

individu lain menjadi lebih baik dan lancar.

Disiplin juga dapat membangun kepribadian seorang pegawai lingkungan yang memiliki

disiplin yang baik, sangat berpengaruh kepribadian seseorang. Lingkungan organisasi

yang memiliki keadaan yang tenang, tertib dan tentram sangat berperan dalam

membangun kepribadian yang baik.

Disiplin merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai agar senantiasa menunjukkan

kinerja yang baik sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak berbentuk

dalam waktu yang lama salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan

melaui proses latihan. Latihan tersebut dilaksanakan bersama dilaksanakan bersama antar

pegawai, pimpinan dan selurih personil yang ada dalam organisasi tersebut.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 13

Disiplin berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan

yang berlaku di lingkungan tersebut dengan pemaksaan, pembiasaan, dan latihan disiplin seperti

itu dapat menyadarkan bahwa diplin itu penting. Pada awalnya mungkin disiplin itu penting karena

suatu pemaksaan namun karena adanya pembiasaan dan proses latihan yang terus-menerus

maka disiplin dilakukan atas kesadaran dalam diri sendiri dan diraskan sebagai kebutuhan dan

kebiasaan. Diharapkan untuk dikemudian hari, disiplin ini meningkat menjadi kebiasaan berfikir

baik, positif bermakna dan memandang jauh kedepan disiplin bukan hanya soal mengikuti dan

mentaatiperaturan, melainkan sudah meningkat menjadi kebiasaan berfikir baik, positif bermakna

dan memandang jauh kedepan disiplin bukan hanya soal mengikuti dan mentaati peraturan,

melainkan sudah meningkatmenjadi disiplin berfikir yang mengatur dan mempengaruhi seluruh

aspek kehidupannya.

Disiplin yang disertai ancaman sanksi atau hukuman sangat penting karena dapat

memberikan dorongan kekuatan untuk mentaati dan mematuhinya tanpa ancaman,

sanksi atau hukuman, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat menjdai lemah serta

motivasi untuk mengikuti aturan yang berlaku menjadi kurang.

E PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN PNS

Untuk mengkondisikan karyawan perusahaan agar senantiasa bersikap disiplin,

maka terdapat beberapa prinsip pendisiplinan sebagai berikut :

1.Pendisiplinan dilakukan secara pribadi.

2.Pendisiplinan harus bersifat membangun.

3.Pendisiplinan haruslah dilakukan oleh atasan langsung dengan segera.

4.Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan.

5.Pimpinan hendaknya tidak seharusnya memberikan pendisiplinan

6.Pada waktu bawahan sedang absen.

7.Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan haruslah wajar kembali.

F MACAM-MACAM DISIPLIN PNS

Macam-macam disiplin meliputi :

a. Disiplin Diri

Menurut Jasin (1996:35) adalah disiplin yang dikembangkan atau dikontrol oleh diri sendiri.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 14

Hal ini merupakan manifestasi atau aktualisasi dari tanggung jawab pribadi yang

berarti mengakui dan menerima nilai-nilai yang ada di luar dirinya. Melalui disiplin diri

karyawan-karyawan merasa bertanggung jawab dan dapat mengatur dirinya sendiri

untuk kepentingan organisasi.

Penanaman nilai-nilai disiplin dapat berkembang apabila didukung oleh situasi lingkungan

yang kondusif yaitu situasi yang diwarnai perlakuan yang konsisten dari karyawan dan

pimpinan. Disiplin diri sangat besar peranannya dalam mencapai tujuan organisasi. Melalui

disiplin diri seorang karyawan selain menghargai dirinya sendiri juga menghargai orang

lain. Misalnya jika pegawai mengerjakan tugas dan wewenang tanpa pengawasan atasan,

pada dasarnya pegawai telah sadar melaksanakan tanggung jawab yang telah dipikulnya.

Hal itu berarti pegawai mampu melaksanakan tugasnya. Pada dasarnya ia menghargai

potensi dan kemampuannya. Di sisi lain, bagi rekan sejawat, dengan diterapkan disiplin

diri akan memperlancar kegiatan yang bersifat kelompok, apalagi jika tugas kelompok

tersebut terkait dalam dimensi waktu, dimana suatu proses kerja yang dipengaruhi urutan

waktu pengerjaannya. Ketidakdisiplinan dalam suatu bidang kerja akan menghambat

bidang kerja lain.

b. Disiplin Kelompok

Kegiatan organisasi bukanlah kegiatan yang bersifat individu selain disiplin diri masih

diperlukan disiplin kelompok. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa disiplin

kelompok adalah patut, taat dan tunduknya kelompok terhadap peraturan, perintah dan

ketentuan yang berlaku serta mampu mengendalikan diri dari dorongan kepentingan

dalam upaya pencapaian cita-cita dan tujuan tertentu serta memelihara stabilitas

organisasi dan menjalankan standar-standar organisasional.

Disiplin kelompok akan tercapai jika disiplin diri telah tumbuh dalam diri pegawai. Artinya

kelompok akan menghasilkan pekerjaan yang optimal jika masing-masing anggota kelompok

akan memberikan andil sesuai hak dan tanggung jawabnya. Selain itu disiplin kelompok juga

memberikan andil bagi pengembangan disiplin diri bagi pengembangan disiplin diri. Misalnya,

jika budaya atau iklim dalam organisasi tersebut merupakan disiplin kerja yang tinggi, maka

mau tidak mau pegawai akan membiasakan dirinya mengikuti irama kerja pegawai lainnya.

Pegawai dibiasakan bertindak dengan cara berdisiplin. Kebiasaan bertindak disiplin ini

merupakan awal terbentuknya kesadaran. Kaitan antara disiplin diri dan disiplin kelompok

seperti dua sisi dari satu mata uang. Kedua mata uang, keduanya saling melengkapi dan

manunjang, dan bersifat komplementer. Disiplin diri tidak dapat dikembangkan secara optimal

tanpa dukungan disiplin kelompok, sebaliknya disiplin kelompok tidak dapat ditegakan tanpa

adanya dukungan disiplin pribadi.

c. Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah disiplin yang ditujukan untuk mendorong pegawai agar berdisplin

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 15

diri dengan mentaati dan mengikuti berbagai standar dan peraturan yang telah

ditetapkan. Menurut T. Hani Handoko Disiplin preventif adalah kegiatan yang

dilakukan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan

aturan sehingga penyelewengan- penyelewengan dapat dicegah.

Dengan demikian disiplin preventif merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh organisasi

untuk menciptakan suatu sikap dan iklim organisasi dimana semua anggota organisasi

dapat menjalankan dan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan atas kemauan sendiri.

Adapun fungsi dari disiplin preventif adalah untuk mendorong disiplin diri para pegawai

sehingga mereka dapat menjaga sikap disiplin mereka bukan karena paksaan.

d. Disiplin Korektif

Disiplin korektif merupakan disiplin yang dimaksudkan untuk menangani pelanggaran

terhadap aturan-aturan yang berlaku dan memperbaikinya untuk masa yang akan

datang. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Prabu Mangkunegara bahwa

Disiplin korektif adalah suatu upaya untuk menggerakan pegawai dalam menyatukan

suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan

pedoman yang berlaku dalam perusahaan.

Berdasarkan pertanyaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin korektif

merupakan suatu upaya untuk memperbaiki dan menindak pegawai yang melakukan

pelanggaran terhadap aturan yang berlaku. Dengan kata lain sasaran disiplin korektif

adalah para pegawai yang melanggar aturan dan diberi sanksi yang sesuai dengan

aturan yang berlaku. Disiplin korektif ini dilakukan untuk memperbaiki pelanggaran dan

mencegah pegawai yang lain melakukan perbuatan yang serupa dan mencegahtidak

adanya lagi pelanggaran dikemudian hari.

e. Disiplin Progresif

Disiplin progresif merupakan pemberian hukuman yang lebih berat terhadap

pelanggaran yang berulang. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada

pegawai untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebuh

serius. Dilaksanakan disiplin progresif ini akan memungkinkan manajemen untuk

membantu pegawai memperbaiki kesalahan. Seperti yang dikemukakan oleh Veithzal

Rivai bahwa Disiplin progresif dirancang untukmemotivasi karyawan agar mengoreksi

kekeliruannya secara sukarela. Contoh dari disiplin progresif adalah teguran secara

lisan oleh atasan, skorsing pekerjaan, diturunkan pangkat atau dipecat.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 16

G PENDEKATAN DISIPLIN PNS

Ada beberapa pendekatan :

1.Pendekatan Disiplin Modern

Yaitu mempertemukan sejumlah keperluanatau kebutuhan baru diluar hukuman. Pendekatan

disiplin modern berasumsi bahwa disiplin modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk

hukuman secara fisik melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hokum yang

berlaku, keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan atau prasangka harus diperbaiki

dengan mengadakan proses penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya, serta melakukan

protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak terhadap kasus disiplin.

2. Pendekatan Disiplin dengan Tradisi

Yaitu pendekatan disiplin dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi

bahwa disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak pernah ada peninjauan

kembali bila telah diputuskan, disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran pelaksanaanya

harus disesuaikan dengan tingkat pelanggarannya, pengaruh hukumna untuk memberikan

pelajaran kepada pelanggar maupun kepada karyawan lainnya, peningkatan perbuatan

pelanggaran diperlukan hukuman yang lebih keras, serta pemberian hukuman terhadap

karyawan yang melanggar kedua kalinya harus diberi hukuman yang berat.

3. Pendekatan DisiplinTujuan.

Adanya pendekatan disiplin dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini

berasumsi bahwa disiplin kerja harus dapat diterima dan pahami oelh semua

karyawan, disiplin bukanlah suatu hukuman tetapi merupakan pembentukan perilaku,

serta bertujuan agar karyawan jawab terhadap perbuatannya.

H FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN PNS

Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi disiplin PNS berasal dari dua faktor, yaitu faktor

intrinsik dan faktor ekstrinsik. Fadila Helmi (1996:37) merumuskan faktor-faktor yang

mempengaruhi disiplin kerja menjadi dua faktor, yaitu faktor kepribadian dan faktor lingkungan.

a.Faktor Kepribadian

Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang dianut. Sistem

nilai yang dianut ini berkaitan langsung dengan disiplin. System nilai akan terlihat dari sikap

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 17

seseorang, dimana sikap ini diharapkan akan tercermin dalam perilaku. Menurut

kelman (1996:35) perubahan sikap mental dalam perilaku terdapat tiga tingkatan yaitu

disiplin karena identifikasi, dan disiplin karena internalisasi.

1) Disiplin karena kepatuhan

Kepatuhan terhadap aturan-aturan yang didasarkan atas dasar perasaan takut. Displin

kerja dalam tingkatan ini dilakukan semata untuk mendaptkan reaksi positif dari

pimpinan atau atasan yang memilki wewenang. Sebaliknya, jika pengawas tidak ada

di tempat disiplin kerja tidak akan tampak. Contohnya seorang pengendara motor akan

memakai helm jika ada polisi saja. 2) Disiplin Karena Identifikasi

Kepatuhan terhadap aturan-aturan didasarkan pada identifikasi adanya perasaan

kekaguman pengahargaan pada pimpinan. Pemimpin yang kharismatik adalah figure

yang dihormati, dihargai dan sebagai pusat identifikasi. Karyawan yang menunjukkan

disiplin terhadap aturan-aturan organisasi bukan disebakan pada atasnya disebakan

karena kualitas profesionalnya yang tinggi dibidangnya, jika pusat identifikasi ini tidak

ada maka disiplin kerja akan memurun, pelanggaran meningkatkan frekuensinya. 3) Disiplin Karena Internalisasi

Disiplin kerja dalam tingkat ini terjadi karyawan punya system nilai pribadi yang

menujukkan tinggi nilai-nilai kedisplinan. Dalam taraf ini, orang dikategorikan

mempunyai disiplin diri. Misalnya: walaupun tidak ada polisi namun pengguna motor

tetap memakai helm dan membawa sim.

b.Faktor Lingkungan

Disiplin seseorang merupakan produk sosialisasi hasil interaksi dengan lingkungan, terutama

lingkungan social. Oleh karena itu pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses

belajar. Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tapi merupakan suatu proses belajar

terus-menerus. Proses pembelajaran agar efektof maka pemimpin yang merupakan agen

pengubah perlu memperhatikan prinsip-prinsip konsisisten adil bersikap positif dan terbuka.

Konsisten adalah memperlakukan aturan secara konsisten dari waktu ke waktu. Sekali aturan

yang telah disepakati dilanggar, maka rusaklah system aturan tersebut. Adil dalam hal ini

adalah memperlakukan seluruh karyawan dengan tidak membeda-bedakan.

Upaya menanamkan disiplin pada dasarnya adalah menanamkan nilai-nilai oleh karenanya

komunikasi terbuka adalah kuncinya. Dalam hal ini transparan mengenai apa yang boleh dan

tidak boleh dilakukan termasuk di dalamnya sangsi dan hadiah apabila karyawan memerlukan

konsultasi terutama jika aturan aturan dirasa tidak memuaskan karyawan.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 18

Selain faktor kepemimpinan, gaji kesejahteraan dan sistem penghargaan yang lainnya

merupakan faktor yang tidak boleh dilupakan. Gaji kesejahteraan dan system penghargaan

akan memberikan motivasi kerja yang tinggi pada karyawan sehingga akan berdampak pada

perilaku disiplin kerja karyawan. Sedangkan Malayu S.P Hasibua (2006;214) mengemukakan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja antara lain:

1. Tujuan dan kemampuan

2. Teladan pimpinan

3. Balas jasa

4. Keadilan

5. Pengawasan melekat

6. Sanksi hukuman

7. Ketegasan

8. Hubungan kemanusiaan.

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan

dicapai harus jelas dan ditetapkan ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan.

Hal ini berarti bahwa tujuan (Pekerjaan) yang di bebankan kepada seorang karyawan harus

sesuai dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan, agar ia bekerja sungguh-sungguh

dan disiplin dalam mengerjakannya. Tetapi jika pekerjaan itu diluar kemampuannya atau

pekerjaan itu di bawah kemampuannya, maka kesungguhan kedisiplinan karyawan ini rendah.

I KEWAJIBAN BAGI PNS

Berdasarkan PP No 53 tahun 2010 Pasal 3, Setiap PNS wajib:

1. Mengucapkan sumpah/janji PNS;

2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan;

3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;

4. Menaati segala ketentuan peraturan perundangundangan;

5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 19

6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS;

7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang,

dan/atau golongan;

8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan;

9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;

10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang

dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di

bidang keamanan, keuangan, dan materiil;

11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;

12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;

13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya;

14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;

15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;

16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan

17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

J LARANGAN BAGI PNS

Berdasarkan PP No 53 tahun 2010 Pasal 4, Setiap PNS dilarang:

1. Menyalahgunakan wewenang;

2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain

dengan menggunakan kewenangan orang lain;

3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau

lembaga atau organisasi internasional;

4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya

masyarakat asing;

5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan

barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga

milik negara secara tidak sah;

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 20

6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain

di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,

golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;

7. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara

langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;

8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang

berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;

9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;

10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat

menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga

mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;

11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;

12. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

dengan cara: a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye; b. menjadi peserta

kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS; c. sebagai

peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau d. sebagai peserta

kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;

13. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara: a.

membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan

salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau b. mengadakan

kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang

menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi

pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS

dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;

14. Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon

Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai

foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai

peraturan perundangundangan; dan memberikan dukungan kepada calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara: a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk

mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; b. menggunakan fasilitas yang

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 21

terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; c. membuat keputusan dan/atau

tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa

kampanye; dan/atau d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan

terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah

masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang

kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

K TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN PNS

Bagi setiap pelanggaran disiplin, dapat dikenakan hukuman disiplin yang terdiri dari

tingkat yaitu;

1. Hukuman disiplin ringan

2. Hukuman disiplin sedang

3. Hukuman disiplin berat

1. Hukuman disiplin ringan :

a. Teguran lisan.

b. Teguran tertulis

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.

Hukuman disiplin yang berupa teguran lisan dinyatakan dan disampaikan secara lisan oleh pejabat

yang berwenang menghukum pegawai negeri sipil yang melakukan pelanggaran disiplin.

2. Hukuman disiplin tingkat sedang :

a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.

b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1

(satu ) tahun.

c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun.

Untuk hukuman disiplin yang berupa penundaan kenaikan gaji berkala dan penurunan gaji di

tetapkan untuk masa sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan dan selama-lamanya 1 (satu) tahun.

Semua hukuman disipilin yang termaksuk jenis hukuman disiplin seperti ini, seharusnya

ditetapkan dengan suatu surat keputusan oleh pejabat yang berwenang manghukum.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 22

3. Hukuman disiplin berat :

a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling

lama 1 (satu) tahun.

b. Pembebasan dari jabatan

c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri Pegawai Negeri Sipil.

d. Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai pegawai negeri sipil.

Hukuman disiplin yang berupa penurunan pangkat di tetapkan untuk masa sekurang-

kurangnya 6 (enam) bulan dan selama- lamanya 1 (satu) tahun. Untuk hukuman disiplin

berupa pembebasan dari jabatan, membawa akibat dicabutnya semua wewenang dan

hak-hak yang timbul karena jabatan berikut.

L PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

Untuk menghindari kesimpangsiuran serta kesewenang-wenangan atau dengan kata lain

untuk melindungi hak asasi pegawai negeri sipil, maka PP 30 tahun 1980 ini mengatur

dengan tegas tata cara pemerikasaan, penjatuhan, dan penyampain keputusan hukuman

disiplin. Menurut pasal 7 pejabat yang berwenang menghukum adalah; 1. Presiden bagi Pegawai Negeri Sipil yang :

a. Berpangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke atas, sepanjang mengenai

jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) huruf c dan

huruf d yaitu pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan

pemberhentian dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil.

b. Memangku jabatan struktural eselon I atau jabatan lain yang wewenang

pengangkatan dan pemberhentiannya berada di tangan Presiden, sepanjang

mengenai jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4)

huruf b yaitu pembebasan dari jabatan.

2. Menteri dan Jaksa Agung bagi Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungannya masing-

masing, kecuali jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam :

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 23

a. Pasal 6 ayat (4) huruf c dan huruf d bagi Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat

Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke atas.

b. Pasal 6 ayat (4) huruf b bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan

struktural eselon I atau jabatan lain yang wewenang pengangkatan dan

pemberhentiannya berada di tangan Presiden.

3. Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Pimpinan Lembaga

Pemerintah Non Departemen bagi Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungannya masing-

masing, kecuali jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam :

a. Pasal 6 ayat (4) huruf d yaitu pemberhentian dengan hormat sebagai pegawai

negeri sipil.

b. Pasal 6 ayat (4) huruf c bagi Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat Pembina

Tingkat I golongan ruang IV/b ke atas.

c. Pasal 6 ayat (4) huruf b bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan

struktural eselon I atau jabatan lain yang wewenang pengangkatan dan

pemberhentiannya berada di tangan Presiden.

4. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat yang diperbantukan

pada Daerah Otonom dan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam lingkungannya

masing-masing, kecuali jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam :

a. Pasal 6 ayat (4) huruf c dan huruf d yaitu pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri sebagai pegawai negeri sipil bagi pegawai negeri sipil pusat

yang di perbantukan pada daerah otonomi.

b. Pasal 6 ayat (4) huruf c yaitu pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri sebagai pegawai negeri sipil bagi pegawai negeri sipil daerah yang

berpangkat Pembina tingkat 1 golongan ruang IV/b ke atas.

5. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri bagi Pegawai Negeri Sipil yang

dipekerjakan pada Perwakilan Republik Indonesia di luar Negeri, dipekerjakan/diperbantukan

pada negara sahabat atau sedang menjalankan tugas belajar

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 24

di luar negeri, sepanjang mengenai jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 ayat (2) dan ayat (4) huruf b yaitu pembebasan dari jabatan.

Selanjutnya hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) huruf d

bagi Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat Pembina golongan ruang IV/a ke bawah

dalam lingkungan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Lembaga

Pemerintah Non Departemen hanya dapat dijatuhkan oleh Menteri/Sekretaris Negara.

Sedangkan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) huruf d bagi

Pegawai Negeri Sipil Daerah yang berpangkat Pembina golongan ruang IV/a ke bawah

dalam lingkungan Daerah Otonom, hanya dapat dijatuhkan oleh Menteri Dalam Negeri

atas usul Gubernur Kepala Daerah yang bersangkutan.

M PENDELEGASIAN WEWENANG UNTUK MENJATUKAN HUKUMAN

Pada pasal 8 PP 30 tahun 1980 menyebutkan bahwa Pejabat yang berwenang

menghukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b huruf c, dan huruf d

dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada pejabat lain dalam lingkungan

kekuasaannya untuk menjatuhkan hukuman disiplin dalam lingkungannya masing-masing.

Pendelegasian wewenang ini di kecualikan untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana di

maksud dalam pasal 6 ayat (4) huruf c dan huruf d dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Untuk menjatuhkan jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

ayat (2) huruf a yaitu teguran lisan dapat dilefasikan kepada pejabat yang

mangkuh jabatan struktural serendah-rendahnya eselon V atau jabatan lain yang

setingkat dengan itu;

2. Untuk menjatuhkan jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

ayat (2), dapat didelegasikan kepada pejabat yang memangku jabatan struktural

serendah-rendahnya eselon IV atau pejabat lain yang setingkat dengan itu;

3. Untuk menjatuhkan jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

ayat (2) yaitu jenis hukuman disiplin ringan dan ayat (3) huruf a yaitu penundaan

kenaikan gaji berkala dapat didelegasikan kepada pejabat yang memangku jabatan

struktural serendah-rendahnya eselon III atau jabatan lain yang setingkat dengan itu;

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 25

4. Untuk menjatuhkan jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

ayat (2) dan ayat (3) yaitu jenis-jenis hukuman disiplin ringan dan jenis hukuman

disiplin sedang, dapat didelegasikan kepada pejabat yang memangku jabatan

struktural serendah-rendahnya eselon II atau jabatan lain yang setingkat dengan itu;

5. Untuk menjatuhkan jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat

(2) yaitu hukuman disiplin ringan, ayat (3) hukuman disiplin sedang , dan ayat (4)

huruf a yaitu penurunan pangkat, dan huruf b yaitu pembebasan dari jabatan dapat

didelegasikan kepada pejabat yang memangku jabatan struktural eselon I atau

jabatan lain yang setingkat dengan itu.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 26

2.3 Rangkuman

Disiplin merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang

tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada

dengan rasa senang hati.

Peraturan disiplin PNS yaitu peraturan yang mengatur kewajiban, larangan,

dan sanksi PNS.

Tujuan disipin PNS yaitu mendorong semangat kerja dan

terwujudnya tujuan organisasi.

Macam-macam disiplin PNS yaitu Disiplin Diri, Disiplin Kelompok, Disiplin

Prefentif, Disiplin Korektif dan Disiplin Progresif

Pendekatan disiplin PNS yaitu Pendekatan disiplin modern, Pendekatan disiplin

dengan tradisi, dan Pendekatan disiplin tujuan.

Tingkat hukuman disiplin meliputi hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin

sedang, hukuman disiplin berat.

Pejabat yang berwenang menghukum adalah Presiden, Menteri atau Jaksa

Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi Negara dan Pimpinan

Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan

Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 27

2.4 Latihan/Tugas

A. Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada

huruf a, b, c, d, dan e !

1. Suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada

peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati merupakan pengertian dari …

b. Sikap c. Kebiasaan d. Disiplin e. Tata tertib f. Aturan

2. Contoh pelanggaran disiplin PNS dengan “ucapan” adalah … a. Tingkah laku b. Sikap c. Tindakan d. Coretan e. Radio

3. Yang bukan merupakan fungsi disiplin PNS adalah … a. Mencapai tujuan b. Menata kehidupan bersama c. Membangun kepribadian d. Pemaksaan e. Menciptakan

4. Berikut prinsip-prinsip disiplin PNS, kecuali … a. Pendisiplinan dilakukan secara pribadi b. Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan haruslah wajar kembali c. Pendisiplinan harus bersifat membangun d. Pada waktu bawahan sedang absen e. Pimpinan seharusnya memberikan pendisiplinan

5. Upaya yang dilakukan organisasi untuk menciptakan suatu sikap dan iklim organisasi

dimana semua anggota organisasi dapat menjalankan dan mematuhi peraturan yang

telah ditetapkan atas kemauan sendiri. Merupakan pengertian dari …

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 28

TES FORMATIF

a. Disiplin Diri b. Disiplin Kelompok c. Disiplin Korektif d. Disiplin Preventif e. Disiplin Progresif

6. Penurunan jabatan merupakan contoh dari … a. Disiplin Diri b. Disiplin Kelompok c. Disiplin Korektif d. Disiplin Preventif e. Disiplin Progresif

7. Berikut merupakan pendekatan-pendekatan disiplin PNS adalah . . . a. Pendekatan disiplin modern b. Pendekatan disiplin dengan tradisi c. Pendekatan disiplin terarah d. Pendekatan disiplin dengan aturan e. A, B Benar

8. Meskipun tidak ada aturan namun pegawai datang tepat waktu. Hal tersebut

merupakan contoh dari perubahan sikap mental dalam perilaku adalah . . . a. Disiplin karena kepatuhan b. Disiplin karena keharusan c. Disiplin karena internalisasi d. Disiplin karena ketaatan e. Disiplin karena kewajiban

9. Disiplin karena Menurut S.P Hasibua ( 2006;214) faktor-faktor yang

mempengaruhi disiplin kerja PNS adalah . . . a. Tujuan dan kemampuan b. Balas jasa c. Peraturan d. Keadilan e. Pengawasan melekat

10. Kewajiban bagi seorang pegawai negeri sipil ( PNS ) yaitu, kecuali . . . a. Mengucapkan sumpah/janji PNS b. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

c. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah dan Martabat PNS d. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara e. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan

11. Berikut merupakan Larangan bagi pegawai negeri sipil ( PNS ) adalah . . .

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 29

a. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang

lain dengan menggunakan kewenangan orang lain b. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal

yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah

terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil; c. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya

masyarakat asing d. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain

dan/atau lembaga atau organisasi internasional e. A, C dan D benar

12. Cara memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah

atau calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah adalah . . . a. Tidak berpihak dengan satu pasangan calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau

merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye d. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah e. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan

calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa

kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang

kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

13. Jenis hukuman dari tingkat hukuman disiplin berat adalah . . .

a. Pernyataan tidak puas secara tertulis

b. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.

c. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1

(satu ) tahun.

d. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun.

e. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling

lama 1 (satu) tahun.

14. Menurut pasal 7 pejabat yang berwenang menghukum adalah . . .

a. Menteri atau Jaksa Agung

b. Kepala Pimpinan

c. Presiden

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 30

d. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

e. Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen

15. Pendelegasian wewenang untuk jenis hukuman disiplin yaitu teguran lisan dapat

didelegasikan kepada . . .

a. pejabat yang mangkuh jabatan struktural serendah-rendahnya eselon V atau

jabatan lain yang setingkat dengan itu

b. pejabat yang memangku jabatan struktural serendah-rendahnya eselon IV

atau pejabat lain yang setingkat dengan itu

c. pejabat yang memangku jabatan struktural serendah-rendahnya eselon III

atau jabatan lain yang setingkat dengan itu

d. pejabat yang memangku jabatan struktural serendah-rendahnya eselon II

atau jabatan lain yang setingkat dengan itu

e. pejabat yang memangku jabatan struktural eselon I atau jabatan lain yang

setingkat dengan itu.

B. Uraian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan tepat !

1. Jelaskan pengertian disiplin PNS ……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

2. Jelaskan pengertian peraturan disiplin PNS !

……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

3. Jelaskan tujuan disiplin PNS !

……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

4. Sebutkan fungsi disiplin PNS !

……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

5. Sebutkan prinsip-prinsip disiplin PNS !

……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

6. Jelaskan macam-macam disiplin PNS minimal 2 !

……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 31

7. Jelaskan pendekatan disiplin PNS ! ……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

8. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin PNS !

……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

9. Sebutkan kewajiban bagi PNS minimal 5 !

……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

10. Sebutkan larangan bagi PNS minimal 5 !

……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

11. Sebutkan tingkat dan jenis hukuman disiplin PNS !

……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

12. Jelaskan pejabat yang berwenang menghukum disiplin PNS !

……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

13. Jelaskan pendelegasian wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin PNS !

……………………………………………...................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………….

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 32

2.5 Tugas Mandiri

TUGAS INDIVIDU

Setelah anda mempelajari materi yang disajikan, buatlah kesimpulan

mengenai makna disiplin menurut pendapat anda

TUGAS KELOMPOK

Setelah kalian mempelajari materi yang disampaikan , tugas

kelompok yaitu membuat SOP Pemberhentian Pegawai

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 33

PENUGASAN

III

3.1 Maksud dan Tujuan Evaluasi

Upaya yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses

perkembangan dalam pembelajaran dan kegiatan ini harus dilakukan secara

terstruktur. Maksud dan tujuan evaluasi yaitu :

1. Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan. 2. Menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. 3. Mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik

terhadap program pembelajaran. 4. Mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. 5. Mengungkapkan faktor-faktor pendukung dan penghambat dari proses pembelajaran. 6. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan dasar bagi guru

untuk memberikan pembinaan dan pengembangan lebih lanjut, sedangkan

kelemahannya dapat dijadikan acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan.

7. Untuk seleksi, yaitu untuk memilih dan menentukan pesrta didik yang sesuai

dengan jenis pendidikan tertentu. 8. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

3.2 Materi Evaluasi

Materi yang digunakan dalam evaluasi meliputi :

1. Pengertian disiplin PNS 2. Pengertian peraturan disiplin PNS 3. Tujuan disiplin PNS 4. Fungsi disiplin PNS 5. Prinsip-prinsip disiplin PNS 6. Macam-macam disiplin PNS 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin PNS 8. Pendekatan disiplin PNS 9. Kewajiban bagi PNS 10. Larangan bagi PNS 11. Tingkat dan jenis hukuman disiplin PNS 12. Pejabat yang berwenang menghukum PNS 13. Pendelegasian wewenang untuk menjatuhkan hukuman PNS

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 34

BAB III

EVALUASI

3.3 Soal-soal Evaluasi

A. Tes Kognitif

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat ! 1. Jelaskan pengertian disiplin menurut pendapat anda ? Jawab : …………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………….. 2. Berikan contoh disiplin yang ada di lingkungan sekolah ?

Jawab : ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………..

3. Jelaskan pelanggaran yang dimaksud dengan “tulisan” dan berikan contohnya

? Jawab : ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………..

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan disiplin berfungsi sebagai pemaksaan ?

Jawab : …………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………….. 5. Sebutkan prinsip-prinsip disiplin PNS minimal 2 ! Jawab : …………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………….. 6. Jelaskan perbedaan disiplin diri dengan disiplin preventif ?

Jawab : ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………..

7. Apa yang dimaksud dengan pendekatan disiplin dengan tradisi ?

Jawab : ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………..

8. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin PNS beserta contohnya

! Jawab : ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………..

9. Sebutkan kewajiban dan larangan bagi PNS minimal 3 ? Jawab : …………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………….. 10. Sebutkan jenis hukuman bagi seorang PNS dari hukuman disiplin berat !

Jawab : ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………..

B. Tes Afektif

FORMAT PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER

Mata Pelajaran: Administrasi Kepegawaian Kelas: Tanggal:

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 35

Petunjuk:

Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter

siswa menggunakan skala berikut ini:

D = Memerlukan C = Menunjukkan B = Memuaskan A = Sangat

Perbaikan Kemajuan Baik

(0 - 25) (26 - 50) (51 - 75) (76 - 100)

No. Nama Tanggap Kreatif dan Memberikan Bertanggung TOTAL

berfikir inovatif jawaban jawab dan SKOR

kritis dan dengan dapat

logis santun dipercaya

Siswa Guru

( ) ( )

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 36

C. Tes Psikomotor Tujuan : penilaian psikomotor digunakan oleh guru untuk mendapatkan informasi

tentang ketrampilan psikomotor siswa saat melaksanakan pembuatan SOP

Pemberhentian Pegawai Petunjuk : masing-masing kelompok beranggotakan 4

anak Buatlah SOP Pemberhentian Pegawai

Format Assesmen Kinerja

No Aspek yang dinilai Skor

25 50 75 100 1. Buatlah SOP Pemberhentian

pegawai dengan benar dan tepat

Skor 25 = tidak mampu membuat SOP yang telah diinstruksikan

Skor 50 = kurang mampu membuat SOP yang telah diinstruksikan

Skor 75 = cukup mampu membuat SOP yang telah diinstruksikan

Skor 100 = sangat baik membuat SOP yang telah diinstruksikan

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 37

IV

4.1 Tindak Lanjut

Bagi anda yang sudah menjawab benar sebanyak 85% atau lebih dari

seluruh soal, dapat mengembangkan pemahaman anda tentang peraturan

disiplin. Serta bagi anda yang belum mencapai 85% dapat mengulangi dengan

memilih materi- materi yang masih dianggap belum mampu atau dapat berdiskusi

dengan teman maupun Bapak/Ibu guru anda.

4.2 Harapan

Modul ini merupakan bahan ajar untuk mata pelajaran Administrasi

Kepegawaian. Namun harus dipahami bahwa modul ini bukanlah satu-satunya

rujukan bagi anda. Dan disarankan bagi anda untuk mempelajari buku tentang

peraturan disiplin lain yang relevan guna menambah pengetahuan. Semoga

modul ini dapat dapat berguna dan bermanfaat bagi anda.

4.3 Glosarium

Integritas = Kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang

Reputasi = Nama baik yang dinilai dari pihak eksternal dan internal

Moral = Istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainya dalam tindakan

yang memiliki nilai positif

Preventif = Tindakan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang bisa

mengancam pribadi maupun kelompok

Identifikasi = Kecenderungan dalam diri individu untuk menjadi sama dengan

individu lain

Internalisasi = Proses pemasukan nilai pada seseorang yang akan membentuk pola

pikirnya dalam melihat makna realitas pengalaman

Pangkat = kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang PNS berdasarkan

jabatanya dalam rangkaian susunan kepegawaian

Jabatan = Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan

hak seorang pegawai negeri sipil dalam kerangka suatu satuan organisasi

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 38

BAB IV

PENUTUP

4.4 Daftar Pustaka

Moekijat. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Dan Hubungan Kerja. Bandung: CV

Pionir Jaya

Nelson Bob. 2003. 1001 Cara Memberdayakan Karyawan. Jakarta: Jakarta Indonesia

Undang-undang Pemerintah No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 39

4.5 Lampiran

Kunci Jawaban

Pilihan Ganda ( Hal 28 )

1. C 6. E 11. E

2. E 7. E 12. D

3. A 8. C 13. E

4. E 9. C 14. B

5. D 10. B 15. A

Soal Essay ( Hal 31 )

1. Disiplin merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang tergabung dalam

organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati.

2. Dalam PP pasal 3 No. 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS disebutkan

definisi peraturan disiplin sebagai peraturan yang mengatur kewajiban, larangan,

dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh PNS. 3. Untuk mencapai hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, perlu

adanya disiplin kerja yang baik dari personil yang bersangkutan. Kedisiplinan

harus ditegakkan dalam suatu organisasi karena tanpa dukungan disiplin personil

yang baik, maka organisasi akan sulit dalam mewujudkan tujuanya. Jadi dapatlah

dikatakan bahwa kedisplinan merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi

dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. 4. tulus tu’u (2004:38) mengemukakan beberapa fungsi disiplin

antara lain : a.Menata kehidupan bersama b.Membangun

kepribadian c.Melatih

kepribadian d.Pemaksaan

e.Hukuman f.Menciptakan

5. 1.Pendisiplinan dilakukan secara pribadi.

2.Pendisiplinan harus bersifat membangun.

3.Pendisiplinan haruslah dilakukan oleh atasan langsung dengan segera.

4.Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan.

5.Pimpinan hendaknya tidak seharusnya memberikan pendisiplinan

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 40

6.Pada waktu bawahan sedang absen.

7.Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan haruslah wajar kembali.

6. a. Disiplin Diri

Menurut Jasin (1996:35) adalah disiplin yang dikembangkan atau dikontrol oleh

diri sendiri. Hal ini merupakan manifestasi atau aktualisasi dari tanggung jawab

pribadi yang berarti mengakui dan menerima nilai-nilai yang ada di luar dirinya.

Melalui disiplin diri karyawan-karyawan merasa bertanggung jawab dan dapat

mengatur dirinya sendiri untuk kepentingan organisasi.

b. Disiplin Kelompok

Kegiatan organisasi bukanlah kegiatan yang bersifat individu selain disiplin diri masih

diperlukan disiplin kelompok. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa disiplin

kelompok adalah patut, taat dan tunduknya kelompok terhadap peraturan, perintah

dan ketentuan yang berlaku serta mampu mengendalikan diri dari dorongan

kepentingan dalam upaya pencapaian cita-cita dan tujuan tertentu serta memelihara

stabilitas organisasi dan menjalankan standar-standar organisasional.

c. Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah disiplin yang ditujukan untuk mendorong pegawai agar

berdisplin diri dengan mentaati dan mengikuti berbagai standar dan peraturan

yang telah ditetapkan.Menurut T. Hani HandokoDisiplin preventif adalah kegiatan

yang dilakukan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai

standard an aturan sehingga penyelewengan- penyelewengan dapat dicegah.

d. Disiplin Korektif

Disiplin korektif merupakan disiplin yang dimaksudkan untuk menangani

pelanggaran terhadap aturan-aturan yang berlaku dan memperbaikinya untuk

masa yang akan datang. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Prabu

Mangkunegara bahwa Disiplin korektif adalah suatu upaya untuk menggerakan

pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap

mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku dalam perusahaan.

e. Disiplin Progresif

Disiplin progresif merupakan pemberian hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran

yang berulang. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada pegawai untuk

mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebuh serius.

7. 1.Pendekatan Disiplin Modern

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 41

Yaitu mempertemukan sejumlah keperluan atau kebutuhan baru diluar hukuman.

Pendekatan disiplin modern berasumsi bahwa disiplin modern merupakan suatu cara

menghindarkan bentuk hukuman secara fisik melindungi tuduhan yang benar untuk

diteruskan pada proses hokum yang berlaku, keputusan-keputusan yang semaunya

terhadap kesalahan atau prasangka harus diperbaiki dengan mengadakan proses

penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya, serta melakukan protes terhadap

keputusan yang berat sebelah pihak terhadap kasus disiplin.

3. Pendekatan Disiplin dengan Tradisi Yaitu pendekatan disiplin dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini

berasumsi bahwa disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak

pernah ada peninjauan kembali bila telah diputuskan.

4. Pendekatan DisiplinTujuan.

Adanya pendekatan disiplin dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini

berasumsi bahwa disiplin kerja harus dapat diterima dan pahami oelh semua

karyawan, disiplin bukanlah suatu hukuman tetapi merupakan pembentukan

perilaku, serta bertujuan agar karyawan jawab terhadap perbuatannya.

8. a. Faktor Kepribadian

Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang dianut.

Sistem nilai . yang dianut ini berkaitan langsung dengan disiplin.

b.Faktor Lingkungan

Disiplin seseorang merupakan produk sosialisasi hasil interaksi dengan lingkungan, terutama

lingkungan social. Oleh karena itu pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses

belajar. Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tapi merupakan suatu proses belajar

terus-menerus. Proses pembelajaran agar efektif maka pemimpin yang merupakan agen

pengubah perlu memperhatikan prinsip-prinsip konsisisten adil bersikap positif dan terbuka.

9. Berdasarkan PP No 53 tahun 2010 Pasal 3, Setiap PNS wajib:

1. Mengucapkan sumpah/janji PNS; 2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan; 3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah; 4. Menaati segala ketentuan peraturan perundangundangan; 5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; 6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS; 7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang,

dan/atau golongan;

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 42

8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan; 9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara; 10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang

dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;

11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; 12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; 13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya; 14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; 16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan 17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

10. Berdasarkan PP No 53 tahun 2010 Pasal 4, Setiap PNS dilarang:

1. Menyalahgunakan wewenang; 2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain

dengan menggunakan kewenangan orang lain; 3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau

lembaga atau organisasi internasional; 4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya

masyarakat asing; 5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan

barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;

6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain

di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,

golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; 7. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara

langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan; 8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang

berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya; 9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya; 10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat

menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;

11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan; 12. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara: a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye; b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS; c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;

13. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara: a. membuat

keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 43

pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau b. mengadakan kegiatan yang

mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta

pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,

ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan

unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; 14. Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon

Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai

foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai

peraturan perundangundangan; dan memberikan dukungan kepada calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara: a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk

mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; b. menggunakan fasilitas yang

terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; c. membuat keputusan dan/atau

tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa

kampanye; dan/atau d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan

terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah

masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang

kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

11. 1. Hukuman disiplin ringan:

a. Teguran lisan. b. Teguran tertulis c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.

Hukuman disiplin yang berupa teguran lisan dinyatakan dan disampaikan secara lisan

oleh pejabat yang berwenang menghukum pegawai negeri sipil yang melakukan

pelanggaran disiplin.

2. Hukuman disiplin tingkat sedang;

a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun. b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1

(satu ) tahun. c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun.

Untuk hukuman disiplin yang berupa penundaan kenaikan gaji berkala dan penurunan gaji di

tetapkan untuk masa sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan dan selama-lamanya 1 (satu) tahun.

Semua hukuman disipilin yang termaksuk jenis hukuman disiplin seperti ini, seharusnya

ditetapkan dengan suatu surat keputusan oleh pejabat yang berwenang manghukum.

3. Hukuman didiplin berat;

a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling

lama 1 (satu) tahun. b. Pembebasan dari jabatan c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri Pegawai Negeri Sipil. d. Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai pegawai negeri sipil.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 44

Hukuman disiplin yang berupa penurunan pangkat di tetapkan untuk masa sekurang

- kurangan 6 (enam) bulan dan selama- lamanya 1 (satu) tahun. Untuk hukuman

disiplin berupa pembebasan dari jabatan, membawa akibat dicabutnya semua

wewenang dan hak-hak yang timbul karena jabatan berikut.

12. Pejabat yang berwenang menghukum disiplin PNS

1. Presiden

2. Menteri dan Jaksa Agung

3. Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Pimpinan

Lembaga Pemerintah Non Departemen

4. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

5. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri

13. Pendelegasian wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin PNS

Pada pasal 8 PP 30 tahun 1980 menyebutkan bahwa Pejabat yang berwenang menghukum

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b huruf c, dan huruf d dapat

mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada pejabat lain dalam lingkungan

kekuasaannya untuk menjatuhkan hukuman disiplin dalam lingkungannya masing-

masing.

SOAL EVALUASI ( Hal 35 )

1. Disiplin merupakan tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya.

2. Mengikuti upacara bendera, mengerjakan tugas tepat waktu, tidak terlambat ke

sekolah dll. 3. Kata-kata yang diucapkan dihadapan atau dapat terdengar oleh orang lain,

contohnya ceramah atau diskusi, melalui telepon, radio, televisi, rekaman, atau

dengan alat komunikasi lainya. 4. Untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dilingkungan tersebut dengan

pemaksaan, pembiasaan, dan latihan disiplin itu dapat menyadarkan bahwa

disiplin itu penting. 5. 1.Pendisiplinan dilakukan secara pribadi.

2.Pendisiplinan harus bersifat membangun. 3.Pendisiplinan haruslah dilakukan oleh atasan langsung dengan segera.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 45

4.Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan.

5.Pimpinan hendaknya tidak seharusnya memberikan pendisiplinan. 6. Disiplin diri adalah disiplin yang dikembangkan atau dikontrol oleh diri sendiri. Hal ini

merupakan manifestasi atau aktualisasi dari tanggung jawab pribadi yang berarti

mengakui dan menerima nilai-nilai yang ada di luar dirinya. Sedangkan disipin preventif

adalah disiplin yang ditujukan untuk mendorong pegawai agar berdisplin diri dengan

mentaati dan mengikuti berbagai standar dan peraturan yang telah ditetapkan.

7. pendekatan disiplin dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini

berasumsi bahwa disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak

pernah ada peninjauan kembali bila telah diputuskan.

8. a.Faktor Kepribadian

Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang

dianut. Sistem nilai yang dianut ini berkaitan langsung dengan disiplin.

b.Faktor Lingkungan

Disiplin seseorang merupakan produk sosialisasi hasil interaksi dengan

lingkungan, terutama lingkungan sosial.

9. Kewajiban : Mengucapkan sumpah/janji PNS;

Mengucapkan sumpah/janji jabatan;

Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan Pemerintah;

Menaati segala ketentuan peraturan perundangundangan;

Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan

penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

Larangan :

Menyalahgunakan wewenang;

Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang

lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;

Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain

dan/atau lembaga atau organisasi internasional;

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 46

Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga

swadaya masyarakat asing;

Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau

meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak,

dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;

10. Hukuman disiplin berat :

a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama

1 (satu) tahun.

b. Pembebasan dari jabatan c.

d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

Pegawai Negeri Sipil.

e. Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai pegawai negeri sipil.

MENGURAIKAN DAN MENGANALISIS PERATURAN DISIPLIN 47