sebagaimana kita ketahui bersama

2
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa peristiwa pengkhianatan G.30.S/PKI terjadi pada subuh dinihari tanggal 1 Oktober 1965, 45 tahun yang lalu yang mana gerakan operasi militernya sendiri dimulai pada tanggal 30 September 1965 dan dieksekusi pada tanggal 1 Oktober 1965. Pada waktu itu, TNI bersama dengan Polri masih berada dalam satu wadah organisasi yaitu ABRI. Perlu diingat bahwa PKI pada masa itu telah berhasil masuk menyusup disemua lini kehidupan. Mereka menyusup ke PNI, Partai Islam dan bahkan masuk kedalam ABRI, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Polri, dan berhasil membentuk kader-kadernya. Selanjutnya pada waktu itu PKI juga terus mendesak pimpinan besar revolusi Bung Karno untuk membentuk Angkatan ke Lima yang terdiri dari buruh tani yang dipersenjatai, dan gagasan tersebut didukung oleh RRC dan Uni Sovyet. Sebagai bukti, bisa kita lihat dengan adanya tugu tani bersenjata di Mampang Prapatan, tugu itu merupakan lambang Angkatan ke Lima, Namun karena tugu itu dianggap sebagai suatu karya seni maka tugu tani bersenjata tersebut dibiarkan tetap berdiri Dari adanya gerakan politik seperti itu, bisa dilihat bahwa PKI ingin membangun kekuatan militer yang terdiri dari unsur militer dan unsur rakyat untuk dapat menguasai dan memaksa kehendaknya dalam rangka mencapai kekuasaan militer dan politik pada masa itu dan menjadikan negara Indonesia negara berideologi komunis. Situasi pada saat itu menjadi sulit untuk dikendalikan, ditambah kondisi ekonomi yang sangat parah, sehingga Bung Karno sendiri berusaha untuk memfasilitasi gerakan-gerakan politik masa itu dengan mengembangkan gagasan Nasakom (Nasionalisasi, agama dan komunis). Yang ingin saya simpulkan disini adalah bahwa pada kondisi politik seperti itu siapa saja bisa berada pada posisi yang berseberangan dengan Pancasila dan pada posisi yang sulit untuk menentukan pilihan. Disitulah seseorang harus menentukan pilihan, untuk menentukan komitmen dan keberanian politik dalam mempertahankan dan

Upload: ekky-nova

Post on 17-Jan-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sejarah

TRANSCRIPT

Page 1: Sebagaimana Kita Ketahui Bersama

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa peristiwa pengkhianatan G.30.S/PKI terjadi pada subuh dinihari tanggal 1 Oktober 1965, 45 tahun yang lalu yang mana gerakan operasi militernya sendiri dimulai pada tanggal 30 September 1965 dan dieksekusi pada tanggal 1 Oktober 1965.

Pada waktu itu, TNI bersama dengan Polri masih berada dalam satu wadah organisasi yaitu ABRI. Perlu diingat bahwa PKI pada masa itu telah berhasil masuk menyusup disemua lini kehidupan. Mereka menyusup ke PNI, Partai Islam dan bahkan masuk kedalam ABRI, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Polri, dan berhasil membentuk kader-kadernya.

Selanjutnya pada waktu itu PKI juga terus mendesak pimpinan besar revolusi Bung Karno untuk membentuk Angkatan ke Lima yang terdiri dari buruh tani yang dipersenjatai, dan gagasan tersebut didukung oleh RRC dan Uni Sovyet. Sebagai bukti, bisa kita lihat dengan adanya tugu tani bersenjata di Mampang Prapatan, tugu itu merupakan lambang Angkatan ke Lima, Namun karena tugu itu dianggap sebagai suatu karya seni maka tugu tani bersenjata tersebut dibiarkan tetap berdiri

Dari adanya gerakan politik seperti itu, bisa dilihat bahwa PKI ingin membangun kekuatan militer yang terdiri dari unsur militer dan unsur rakyat untuk dapat menguasai dan memaksa kehendaknya dalam rangka mencapai kekuasaan militer dan politik pada masa itu dan menjadikan negara Indonesia negara berideologi komunis.

Situasi pada saat itu menjadi sulit untuk dikendalikan, ditambah kondisi ekonomi yang sangat parah, sehingga Bung Karno sendiri berusaha untuk memfasilitasi gerakan-gerakan politik masa itu dengan mengembangkan gagasan Nasakom (Nasionalisasi, agama dan komunis). Yang ingin saya simpulkan disini adalah bahwa pada kondisi politik seperti itu siapa saja bisa berada pada posisi yang berseberangan dengan Pancasila dan pada posisi yang sulit untuk menentukan pilihan.

Disitulah seseorang harus menentukan pilihan, untuk menentukan komitmen dan keberanian politik dalam mempertahankan dan mengamalkan Pancasila dengan segala konsekwensinya atau meninggalkan Pancasila.

Pada saat itu Bagian terbesar dari ABRI (Darat, Laut, Udara, Polisi) memilih untuk mempertahankan Pancasila. Dalam hal ini bagian yang terbesar tentunya adalah Angkatan Darat yang paling banyak jumlah personilnya.

Sedangkan sebagian kecil yang sudah termakan oleh ideologi komunis maupun yang tidak mengerti atau ikut-ikutan berhasil direkrut dan dimanfaatkan oleh partai komunis dengan aktor intelektual dibelakangnya adalah Dewan Revolusi Komunis yang dipimpin dan dikendalikan oleh Biro khusus/CC PKI. Sekali lagi harus kita ingat disini bahwa suatu sikap politik adalah “pilihan” (siapa yang memilih Pancasila siapa yang ingin mengganti Pancasila). Dewan Revolusi PKI yang saya sebutkan diatas tadi itulah yang kemudian dengan berbagai pertimbangan dan alasan akhirnya menggerakan operasi militer untuk menculik para Pahlawan Revolusi.         

Page 2: Sebagaimana Kita Ketahui Bersama

Oleh karena itu PKI dengan Dewan Revolusinya sampai kapanpun tidak akan dapat mengklaim bahwa mereka pada waktu itu korban dari konspirasi politik, karena mereka merupakan pemain utama sejak masa-masa persiapannya saat itu.

untuk bisa mencapai kondisi persatuan dan kesatuan bangsa seperti itu, maka bagi generasi penerus bangsa yang mutlak diperhatikan, adalah:

Pertama, Pancasila sebagai dasar negara adalah harga mati dan ini harus diakui, diucapkan dan diamalkan serta tidak hanya sebagai simbol-simbol.

Kedua, Selama masih ada yang berfikiran untuk ingin mengoreksi sejarah dengan mengatakan PKI tidak bersalah, maka selamanya akan menjadi faktor penghambat, tidak akan ada yang mau (terutama TNI-AD) untuk merubah tempat ini menjadi tempat gugurnya aktor-aktor korban politik belaka.