se - 03.pj.2016

Upload: lkhakim

Post on 24-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    1/48

    C. Ruang Lingkup

    Kp.:PJ.06/PJ.062

    KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah DJP2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak3. Para Kepala Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakanseluruh Indonesia

    SURAT EDARAN

    NOMOR SE- 03 /PJ/2016

    TENTANG

    PETUNJUK KEGIATAN EKSTENSIFIKASI, PENDAFTARAN, PENDATAAN, PENILAIAN,DAN KEGIATAN PENDUKUNG LAINNYA TAHUN 2016

    A. Umum

    Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan di bidang ekstensifikasi perpajakan,pendaftaran, pendataan dan pemetaan objek pajak dan/atau Wajib Pajak, penilaian danpenetapan serta kegiatan pendukung lainnya yang selanjutnya disebut sebagai kegiatanekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dan kegiatan pendukung lainnya, dandengan telah dialokasikannya anggaran untuk kegiatan tersebut pada Daftar IsianPelaksanaan Anggaran (DIPA) BA 015 Tahun 2016 Kantor Wilayah DJP (Kanwil DJP),Kantor Pelayanan Pajak (KPP), dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi

    Perpajakan (KP2KP), maka perlu diatur petunjuk tentang kegiatan ekstensifikasi,pendaftaran, pendataan, penilaian, dan kegiatan pendukung lainnya tahun 2016.

    B. Maksud dan Tujuan

    1. Maksud

    Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini dimaksudkan untuk memberikan pedomankebijakan bagi Kanwil DJP, KPP dan KP2KP dalam melaksanakan kegiatanekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dan kegiatan pendukung lainnya,serta memberikan petunjuk penggunaan anggaran kegiatan yang telah dialokasikanpada DIPA BA 015 tahun 2016 di setiap Kanwil DJP, KPP dan KP2KP.

    2. Tujuan

    Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini bertujuan untuk:

    a. Memberikan kesamaan pemahaman dan penafsiran atas kebijakan teknis kegiatanekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dan kegiatan pendukung lainnya.

    b. Memberikan kejelasan dan kepastian dalam pelaksanaan penggunaan anggarankegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dan kegiatan pendukunglainnya, dalam rangka mendukung pencapaian target Indikator Kinerja Utama KanwilDJP, KPP dan KP2KP yang terkait dengan kegiatan tersebut.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    2/48

    -2-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    16. Peraturan...

    C. Ruang Lingkup

    Ruang lingkup Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini meliputi:

    1. Ketentuan umum pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan,penilaian, dan kegiatan pendukung lainnya.

    2. Ketentuan khusus pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan,penilaian, dan kegiatan pendukung lainnya.

    3. Ketentuan peralihan pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, penilaian, dankegiatan pendukung lainnya.

    4. Penggunaan alokasi anggaran kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan,penilaian, dan kegiatan pendukung lainnya pada DIPA BA 015 tahun anggaran 2016.

    D. Dasar

    1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-UndangNomor 16 Tahun 2009.

    2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

    3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang danJasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunansebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994.

    5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

    6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja danAnggaran Kementerian Negara/Lembaga.

    9. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahsebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4Tahun 2015.

    10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas DalamNegeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap.

    11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.03/2014 tentang Klasifikasi danPenetapan NJOP.

    12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan TataKerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak.

    13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.03/2014 tentang Tata Cara Pendaftarandan Pendataan Objek dan Subjek Pajak atau Wajib Pajak Pajak Bumi dan Bangunan.

    14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257/PMK.02/2014 tentang Tata Cara RevisiAnggaran Tahun 2015.

    15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya MasukanTahun Anggaran 2016.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    3/48

    -3-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    Konsultasi...

    16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunandan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembagasebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor196/PMK.02/2015.

    17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.03/2015 tentang Tata Cara PendaftaranNomor Pokok Wajib Pajak, Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan NomorPokok Wajib Pajak, dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

    18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang Organisasi Dan TataKerja Kementerian Keuangan.

    19. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 559/KM.1/2015 tentang Uraian Jabatan StrukturalInstansi Vertikal dan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kantor Pusat DirektoratJenderal Pajak.

    20. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-35/PJ/2013 tentang KegiatanEkstensifikasi Dalam Rangka Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atauPengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan perubahannya.

    21. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-21/PJ/2015 tentang Pelaksanaan Tugasdan Fungsi Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan.

    E. Pengertian1. Penguasaan Wilayah adalah penguasaan data dan informasi mengenai suatu wilayah

    kerja yang terkait dengan Wajib Pajak dan/atau calon Wajib Pajak, antara lain berupaidentitas, lokasi, status, dan/atau aktivitas, dalam rangka penggalian potensi perpajakan.

    2. Peta Potensi Sasaran adalah peta yang menggambarkan lokasi zona di dalam wilayahkerja KPP Pratama yang memiliki potensi pajak.

    3. Survei Lapangan adalah kegiatan peninjauan ke lokasi tempat tinggal/kedudukan/usaha/aset Wajib Pajak untuk mengumpulkan data dan informasi lapangan.

    4. GeoTaggingadalah salah satu kegiatan pemetaan untuk merekam data lokasi dan datadeskriptif dari Wajib Pajak Orang Pribadi dan/atau Badan serta Objek Pajak PBB,termasuk di dalamnya menambahkan foto lokasi dan/atau foto aset serta data

    pendukung lainnya.F. Ketentuan Umum

    1. Kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dan kegiatan pendukunglainnya, dilakukan berbasis Penguasaan Wilayah.

    2. Dalam rangka Penguasaan Wilayah yang lebih baik, tahap perencanaan ekstensifikasisebagaimana diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-51/PJ/2013tanggal 24 Oktober 2013 tentang Tata Cara Ekstensifikasi harus didahului dengankegiatan persiapan ekstensifikasi.

    3. Kegiatan persiapan ekstensifikasi meliputi:

    a. Pembuatan Peta Potensi Sasaran;

    b. Kegiatan survei lapangan dengan GeoTagging; danc. Penyandingan data hasil kegiatan survei lapangan dengan data Master File Wajib

    Pajak (MFWP) dan data lainnya, dan sortasi untuk menentukan data ber-NPWP dannon-NPWP.

    4. Kegiatan persiapan ekstensifikasi dilakukan oleh Satuan Tugas yang ditunjuk olehKepala KPP Pratama dengan melibatkan utamanya unsur Seksi Pengawasan dan

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    4/48

    -4-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    3) Kegiatan...

    Konsultasi, Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, Seksi Pengolahan Data dan Informasi,dan KP2KP.

    5. Kegiatan persiapan ekstensifikasi sebagaimana tersebut di atas diselesaikan palinglambat tanggal 30 April 2016.

    6. Pelaksanaan Ekstensifikasi dilakukan oleh Petugas Ekstensifikasi yang ditunjuk olehKepala KPP Pratama dengan surat tugas, meliputi: Account Representative, pelaksana

    KPP, Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, Kepala KP2KP, dan pelaksanaKP2KP sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak NomorSE-51/PJ/2013 tanggal 24 Oktober 2013 tentang Tata Cara Ekstensifikasi.

    7. Kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dan kegiatan pendukunglainnya di Kanwil DJP dapat berupa:

    a. Kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, dan penilaian:

    1) Koordinasi, pemantauan, dan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan:

    a) Ekstensifikasi, antara lain:

    (1) ekstensifikasi dengan sasaran Wajib Pajak orang pribadi golonganpendapatan tinggi dan menengah non karyawan serta sektorperdagangan;

    (2) pengamatan dan/atau penyisiran lokasi-lokasi potensial ;

    (3) pembinaan Wajib Pajak baru;

    (4) rapat koordinasi atau diklat/workshop baik yang diselenggarakan olehKantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (KPDJP) ataupun oleh KanwilDJP.

    b) Pengawasan Wajib Pajak baru;

    c) Penggalian potensi PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri (PPN KMS);

    d) Penggalian potensi PPh Pasal 4 ayat (2) atas Pengalihan Hak atas Tanahdan/atau Bangunan;

    e) Penyuluhan dan edukasi perpajakan;f) Pengamatan dan pencarian data potensi perpajakan;

    g) Pendataan objek Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan,Perhutanan, Pertambangan dan Sektor Lainnya (PBB P3L);

    h) Pendataan dan/atau pemetaan Wajib Pajak; dan

    i) Penilaian, termasuk penilaian untuk mendukung perpajakan lainnya.

    2) Koordinasi, pelaksanaan kerjasama di bidang perpajakan, pencarian danpengumpulan data, dalam rangka pembentukan bank data perpajakan danekstensifikasi perpajakan.

    3) Pengadaan produk serta alat survei dan pemetaan untuk menunjang

    ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, pemetaan dan/atau penilaian.b. Kegiatan pendukung lainnya:

    1) Dukungan pengamanan penerimaan dan bantuan penugasan pengumandahan(detasering);

    2) Dukungan koordinasi dengan Instansi, Lembaga, Asosiasi dan Pihak lainnya;

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    5/48

    -5-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    10. KPP...

    3) Kegiatan lainnya yang menunjang penerimaan perpajakan;

    4) Pengadaan produk dan/atau alat pendukung lainnya.

    8. Kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dan kegiatan pendukunglainnya di KPP Pratama dapat berupa:

    a. Kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, dan penilaian:

    1) Ekstensifikasi Wajib Pajak, meliputi ekstensifikasi dengan sasaran Wajib Pajakorang pribadi golongan berpendapatan tinggi dan menengah non karyawan sertasektor perdagangan, termasuk melalui pengamatan dan/atau penyisiran lokasi-lokasi potensial;

    2) Pendataan objek PBB P3L;

    3) Pembentukan peta digital atau pemeliharaan basis data peta digital dan/atauPendataan/Pemetaan Objek dan/atau Wajib Pajak melalui kegiatan GeoTagging;

    4) Penilaian individu objek PBB P3L dan/atau penilaian untuk mendukungperpajakan;

    5) Pembinaan, edukasi, pelayanan, dan penyuluhan, kepada Wajib Pajak baru;

    6) Pengamatan dan pencarian data potensi perpajakan;

    7) PPN KMS dan PPh Pasal 4 ayat (2) atas Pengalihan Hak atas Tanah dan/atauBangunan;

    8) Kegiatan koordinasi dengan Kanwil DJP, KPP lain dan/atau KP2KP dalambentuk diklat, workshopatau rapat koordinasi;

    9) Pengiriman dan/atau penyampaian surat imbauan, klarifikasi dan/atau surat lainserta kartu NPWP terkait ekstensifikasi, pendataan dan penilaian;

    10) Pengadaan dan pemeliharaan perangkat kegiatan Triple One serta pulsatelepon;

    11) Pengadaan produk serta alat survei dan pemetaan untuk menunjangekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, pemetaan dan/atau penilaian; dan

    12) Kegiatan lain terkait ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, dan penilaian.

    b. Kegiatan pendukung lainnya, yaitu:

    1) Dukungan pengamanan penerimaan;

    2) Dukungan koordinasi dengan Instansi, Lembaga, Asosiasi dan Pihak lainnya;

    3) Kegiatan lainnya yang menunjang penerimaan perpajakan;

    4) Pengadaan produk dan/atau alat pendukung lainnya.

    9. Kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, pemetaan, penilaian, dan kegiatanpendukung lainnya di KP2KP dapat berupa:

    a. Kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian:

    1) Kegiatan ekstensifikasi berbasis Penguasaan Wilayah;

    2) Kegiatan pengamatan dan pencarian data perpajakan;

    b. Kegiatan pendukung lainnya:

    1) Dukungan pengamanan penerimaan;

    2) Kegiatan lainnya yang menunjang penerimaan perpajakan.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    6/48

    -6-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    2. Objek...

    10. KPP Pratama menyusun rencana kerja kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan,dan penilaian, untuk kegiatan:

    a. Ekstensifikasi Wajib Pajak, termasuk ekstensifikasi dengan sasaran Wajib Pajakorang pribadi golongan berpendapatan tinggi dan menengah non karyawan sertasektor perdagangan;

    b. Pendataan objek PBB P3L dan/atau pembentukan peta digital atau pemeliharaan

    basis data peta digital;c. Penilaian Individu objek PBB P3L; dan

    d. Penilaian dalam rangka penggalian potensi Pajak Penghasilan dan/atau PajakPertambahan Nilai.

    11. Atas pelaksanaan kegiatan pendukung lainnya, KPP Pratama tidak perlu menyusunrencana kerja ataupun menyampaikan surat pemberitahuan pelaksanaan kegiatankepada Kanwil DJP.

    12. Kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan dan penilaian dilaksanakan dengantahapan sebagai berikut:

    a. KPP Pratama

    1) menyusun rencana kerja yang ditandatangani Kepala KPP Pratama dan dalamhal terjadi perubahan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan agar dilakukanrevisi pada rencana kerja; dan

    2) menyampaikan pemberitahuan rencana kerja beserta lampiran berupa PetaPotensi Sasaran dan Daftar Sasaran Ekstensifikasi (DSE) ke Kanwil DJP untukdiketahui dan digunakan sebagai bahan pengawasan, monitoring dan evaluasi.

    b. Kanwil DJP

    1) Melakukan kompilasi atas rencana kerja KPP Pratama sebagai pelaksanaanfungsi bimbingan teknis dan administratif ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan,dan penilaian; dan

    2) menyampaikan rekapitulasi atas rencana kerja ke Kantor Pusat Direktorat

    Jenderal Pajak c.q. Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian sebagai bahanpengawasan, monitoring dan evaluasi.

    13. Dalam rangka evaluasi pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan,penilaian, dan kegiatan pendukung lainnya, Kanwil DJP:

    a. mengoptimalkan fungsi pemantauan dan bimbingan teknis terhadap pelaksanaankegiatan untuk mendukung pencapaian rencana kerja;

    b. melaksanakan monitoring dan evaluasi capaian kinerja KPP Pratama ataspelaksanaan kegiatan secara periodik setiap bulan; dan

    c. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan hasil monitoring dan evaluasiserta penggunaan alokasi anggaran secara periodik tiap bulan ke Kantor PusatDirektorat Jenderal Pajak c.q. Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian paling lambat

    minggu kedua bulan berikutnya.G. Ketentuan Khusus

    1. KPP selain KPP Pratama melaksanakan GeoTagging bersamaan dengan kegiatankunjungan lapangan terhadap Wajib Pajak yang menjadi tanggung jawabnya.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    7/48

    -7-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    4. Apabila...

    2. Objek GeoTaggingsebagaimana dimaksud pada angka 1 meliputi lokasi domisili/tempatkedudukan, lokasi usaha, maupun lokasi aset yang dimiliki/dikuasai/dimanfaatkan olehWajib Pajak.

    3. Kegiatan ekstensifikasi dan kegiatan lainnya yang memerlukan dukungan dari Instansi,Lembaga, Asosiasi dan Pihak lainnya, dilakukan melalui koordinasi dan kerja samaKanwil DJP, KPP Pratama dan KP2KP dengan pihak eksternal, terkait pencarian datadan informasi, keamanan, serta kelancaran pelaksanaan kegiatan perpajakan di

    wilayah kerja masing-masing, antara lain dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa),Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Kelurahan, Kecamatan dan lain-lain.

    4. Dengan penambahan fungsi ekstensifikasi pada KP2KP sesuai dengan ketentuanPeraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014, maka rencana kerja kegiatanekstensifikasi mengikuti rencana kerja KPP Pratama yang membawahi wilayah kerjaKP2KP. Seluruh biaya yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi agardibebankan pada KP2KP dimaksud. Apabila biaya atas kegiatan ekstensifikasi tidakmencukupi, maka dapat dibebankan kepada KPP Pratama yang membawahi KP2KPtersebut.

    H. Ketentuan Peralihan

    1. Anggaran kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan dan penilaian pada petunjuk

    operasional kegiatan DIPA BA 015 Tahun 2016 dialokasikan pada keluaran DukunganLayanan Perkantoran (1667.021) untuk Kanwil DJP dan Database Perpajakan(1668.008) untuk KPP dan KP2KP, sehingga dalam pembuatan rencana kerja agarmenyesuaikan dengan alokasi yang tersedia, dengan prioritas kegiatan sesuai detilkegiatan pada Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).

    2. Apabila terdapat perubahan alokasi anggaran kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran,pendataan, penilaian, dan kegiatan pendukung lainnya, pada DIPA petikan hasilpersetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun2016, agar disesuaikan dan mengacu pada ketentuan umum Surat Edaran DirekturJenderal Pajak ini.

    3. Apabila terdapat penyesuaian unit kerja Kanwil DJP dan/atau KPP Pratama, makaseluruh biaya yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran,

    pendataan, penilaian, dan kegiatan pendukung lainnya dapat dibebankan pada KanwilDJP dan/atau KPP Pratama induk.

    I. Petunjuk Penggunaan Alokasi Anggaran

    1. Alokasi anggaran kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dankegiatan pendukung lainnya adalah dana yang dialokasikan pada DIPA BA 015 tiapsatuan kerja Direktorat Jenderal Pajak.

    2. Kanwil DJP atau KPP dapat menambahkan rincian jenis kegiatan dan satuan biaya yangada pada alokasi anggaran kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian,dan kegiatan pendukung lainnya, sepanjang secara nyata digunakan untuk mendukungpelaksanaan kegiatan dan dalam ruang lingkup satuan biaya yang dapat dibiayakandengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 65/PMK.02/2015dan perubahannya.

    3. Alokasi anggaran kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dankegiatan pendukung lainnya dapat direvisi melalui mekanisme relokasi dana antarsatuan kerja dalam hal ini dari Kanwil DJP ke Kanwil DJP lain serta dari KPP ke KPPlain sepanjang pengesahan atas revisi anggaran tersebut sesuai dengan ketentuansebagaimana diatur dalam PMK Nomor 257/PMK.02/2014 tentang Tata Cara RevisiAnggaran Tahun Anggaran 2015 dan perubahannya.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    8/48

    -8-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    3. Prosedur...

    4. Apabila terdapat kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dankegiatan pendukung lainnya yang kurang dan/atau belum dialokasikan anggarannyapada tahun 2016, dengan urutan prioritas sebagai berikut:

    a. pemetaan Objek dan/atau Wajib Pajak melalui GeoTaggingyang belum dimasukkandalam rencana kerja;

    b. kegiatan ekstensifikasi dengan menyasar Wajib Pajak orang pribadi golongan

    berpendapatan tinggi dan menengah non karyawan serta pembinaan Wajib Pajakbaru yang belum dimasukkan dalam rencana kerja;

    c. kegiatan ekstensifikasi perpajakan lain yang belum dimasukkan dalam rencanakerja;

    d. pendataan objek PBB P3L yang belum dimasukkan dalam rencana kerja;

    e. pengadaan sarana dan prasarana kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataandan penilaian yang belum dialokasikan anggarannya pada tahun 2016; dan

    f. kegiatan lain sepanjang mendukung penerimaan (pengawasan, pemeriksaandan/atau penagihan),

    Kepala Kanwil DJP dan/atau Kepala KPP Pratama agar mengoptimalkan alokasi danayang teralokasi dalam DIPA yang dikelola dengan melakukan revisi sesuai dengan

    ketentuan sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 257/PMK.02/2014 tentang Tata CaraRevisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 dan perubahannya.

    5. Alokasi anggaran kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dankegiatan pendukung lainnya dapat digunakan untuk pelaksanaan kegiatan kunjungankepada Wajib Pajak sepanjang kunjungan tersebut disertai kegiatan GeoTagging.

    6. Apabila terdapat kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dankegiatan pendukung lainnya yang telah dialokasikan anggarannya, namun belum sesuaidengan ketentuan, maka Kepala Kanwil DJP dan/atau Kepala KPP dapat melakukanrevisi dengan berpedoman pada ketentuan tata cara revisi anggaran yang berlaku.

    7. Dalam hal kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, dan penilaian diyakini akantercapai sesuai dengan rencana kerja, Kepala Kanwil DJP dan Kepala KPP Pratama

    dapat mengoptimalkan alokasi anggaran dalam DIPA yang dikelola melalui revisi sesuaidengan ketentuan sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 257/PMK.02/2014 tentangTata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 dan perubahannya.

    8. Hasil optimalisasi atau sisa alokasi anggaran dari hasil pelaksanaan kegiatan, dapatdigunakan untuk memenuhi kekurangan alokasi dana dalam menunjang kelancaranoperasional perkantoran ataupun kegiatan lain selama mendukung penerimaanperpajakan.

    9. Pengadaan barang dan jasa kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian,dan kegiatan pendukung lainnya, berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 54Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta perubahannya.

    J. Lampiran

    1. Contoh format Peta Potensi Sasaran yaitu sebagaimana dimaksud dalam Lampiran ISurat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

    2. Petunjuk Umum Persiapan Kegiatan Ekstensifikasi Berbasis Penguasaan Wilayah yaitusebagaimana dimaksud dalam Lampiran IIA Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    9/48

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    10/48

    KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    LAMPIRAN

    SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

    NOMOR SE-03 /PJ/2016

    TENTANG

    PETUNJUK KEGIATAN EKSTENSIFIKASI, PENDAFTARAN, PENDATAAN, PENILAIAN

    DAN KEGIATAN PENDUKUNG LAINNYA TAHUN 2016

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    11/48

    DIREKTORKANTORKANTOR P

    T JENDERILAYAH DJLAYANAN

    -10-

    L PAJAK...................

    PAJAK.........

    LASuraNomTang

    .....

    ..............

    ,2

    epala Kanto

    PIRAN IEdaran Direkr :

    gal :

    016

    .

    tur Jenderal PSE-03/PJ/20127 Januari 20

    jak

    6

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    12/48

    -11-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    PETUNJUK PENGISIAN :

    Kolom (1) : Cukup jelasKolom (2) : Nama kawasan/wilayah/zona yang akan menjadi target survei lapangan

    (tidak terbatasi pada suatu batas wilayah administrasi)Kolom (3) : Nama wilayah administrasi (kecamatan/kelurahan) yang meliputi kolom

    (2)Kolom (4) : Jenis sektor lapangan usaha yang dominan pada kolom (2)Kolom (5) : Alasan yang digunakan untuk memilih kolom (2) sebagai target survei

    lapangan

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    13/48

    -12-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    PETUNJUK UMUM PERSIAPAN KEGIATAN EKSTENSIFIKASI

    BERBASIS PENGUASAAN WILAYAH

    Tahap persiapan kegiatan ekstensifikasi dilakukan oleh Satuan Tugas yang ditunjukoleh Kepala KPP. Tahap persiapan dimaksud terdiri atas penyusunan Peta Potensi Sasaran,kegiatan Survei Lapangan dengan GeoTagging, penyandingan data hasil kegiatan surveilapangan dengan data MFWP dan data lainnya, dan sortasi untuk menentukan data ber-NPWP dan non-NPWP. Data yang sudah ber-NPWP ditindaklanjuti dengan kegiatanintensifikasi, sedangkan data non-NPWP ditindaklanjuti dengan kegiatan ekstensifikasi.

    1. Peta Potensi Sasaran:

    a. Pembuatan Peta Potensi Sasaran dilakukan berdasarkan skala prioritas potensiperpajakan di wilayah kerja KPP yang diperoleh dari hasil analisis data dan

    informasi, antara lain:

    1) data hasil pengamatan;

    2) daftar sasaran ekstensifikasi tahun sebelumnya yang belum ditindaklanjuti;

    3) data hasil Sensus Pajak Nasional (SPN); dan

    4) data lainnya.

    b. Peta Potensi Sasaran menunjukkan zona di dalam wilayah kerja KPP Pratama yangakan disasar dalam kegiatan ekstensifikasi berdasarkan prioritas potensipenerimaan pajak.

    c. Dalam hal terdapat Wajib Pajak yang memenuhi syarat subjektif dan objektifmenurut ketentuan perundang-undangan perpajakan di luar wilayah prioritas,

    dimasukkan dalam Daftar Sasaran Ekstensifikasi dan dilakukan kegiatanGeoTagging.

    2. Kegiatan survei lapangan dengan GeoTagging.

    a. Kegiatan survei lapangan dengan GeoTagging dilakukan berdasarkan prioritaswilayah pada Peta Potensi Sasaran yang telah ditetapkan, dilengkapi dengan SuratTugas. Kegiatan GeoTagging dilakukan terhadap seluruh objek yang berada didalam wilayah prioritas.

    b. Survei lapangan dilakukan dengan menggunakan aplikasi ECTagsesuai dengan S-282/PJ.06/2015 tanggal 28 Juli 2015 hal Petunjuk Penggunaan aplikasiGeoTagging. Dalam hal terdapat kendala teknis seperti tidak tersedianya citra, tidakada koneksi internet, survei lapangan dapat dilakukan dengan alat lain seperti GPS

    atau dengan menandai lokasi pada citra satelit yang dicetak terlebih dahulu danditindaklanjuti dengan desktop tagging.

    c. Dalam hal survei lapangan dilakukan dengan GPS, data hasil survei lapanganselanjutnya dikirimkan ke Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian untuk dilakukanuploaddata.

    d. Kegiatan GeoTagging dilakukan dengan cara pin-point sehingga dapat dilakukanbaik di lapangan maupun di kantor, namun untuk penguasaan wilayah yang lebih

    LAMPIRAN IIASurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-03/PJ/2016Tanggal : 27 Januari 2016

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    14/48

    -13-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    baik, pelaksanaan GeoTagging harus berdasarkan informasi yang diperoleh darikegiatan survei lapangan.

    e. Pada saat melakukan survei lapangan dengan GeoTagging, Satuan Tugas harusmengumpulkan data lokasi dan data deskripsi, berupa:

    Jenis Data Uraian Keterangan

    JenisPemanfaatan

    Diisi dengan jenis pemanfaatanobjek/aset di lapangan

    Wajib diisi

    Nama/MerkDagang

    Diisi dengan Nama Subjek/MerkDagang

    Wajib diisi (jika ada)

    Alamat Diisi dengan Alamat Lokasi Wajib diisi denganalamat lengkap

    Keterangan Diisi dengan keterangan yangmendeskripsikan objek/informasipotensi pajak

    Wajib diisi

    Foto Objek Foto objek yang menampilkan tampakmuka (frontage), dapat ditambahkanfoto yang menjelaskan informasilainnya (papan nama/merk dagang,daftar menu, situasi toko, dst.)

    Wajib diisi

    f. Pelaksanaan survei lapangan dengan GeoTagging harus diselesaikan secaramenyeluruh pada satu wilayah urutan prioritas di Peta Potensi Sasaran sebelummelanjutkan ke wilayah lain.

    g. Sebelum melakukan kegiatan survei lapangan, KPP Pratama dapat berkoordinasidan bekerja sama dengan pihak swasta, pemerintah setempat atau pihak-pihaklainnya.

    h. Apabila diperlukan, kegiatan survei lapangan dapat dilaksanakan di luar jam kerjakantor yang telah ditetapkan.

    i. Dalam rangka efektifitas, Satuan Tugas dapat mempersiapkan dan membawa datayang dimiliki dan/atau diperoleh KPP pada wilayah sasaran yang dituju.

    j. Satuan Tugas wajib membuat laporan hasil survei lapangan dengan GeoTagging.

    3. Kegiatan penyandingan data hasil survei lapangan dengan data MFWP Nasional dandata lainnya.

    a. Menyandingkan data hasil survei lapangan dengan MFWP Nasional dan datalainnya.

    b. Melaksanakan pemutakhiran data NPWP dan nama Wajib Pajak pada aplikasiECTag berdasarkan hasil penyandingan.

    c. Hasil penyandingan dan pemutakhiran data tersebut di atas adalah data Wajib Pajakyang ber-NPWP dan non-NPWP.

    d. Data Wajib Pajak non-NPWP ditindaklanjuti dengan kegiatan ekstensifikasi.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    15/48

    -14-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    e. Data Wajib Pajak ber-NPWP KPP sendiri dan bukan Wajib Pajak Baru ditindaklanjutidengan kegiatan intensifikasi oleh Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

    f. Data Wajib Pajak ber-NPWP KPP lain dikirim sebagai alat keterangan.

    g. Data Wajib Pajak ber-NPWP dan termasuk kriteria Wajib Pajak Baru ditindaklanjutidengan kegiatan pembinaan dan pengawasan.

    h. Dalam hal Wajib Pajak Baru adalah Wajib Pajak non-filer, tidak ada aktivitasdiusulkan penghapusan NPWP.

    i. Data Objek PPN KMS, ditindaklanjuti dengan kegiatan pengawasan.

    j. Data Objek Pajak PBB P3L yang belum terdaftar, ditindaklanjuti sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

    k. Data Objek Pajak PBB P3L yang sudah terdaftar, ditindaklanjuti sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    16/48

    -15-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    PROSEDUR PERSIAPAN KEGIATAN EKSTENSIFIKASI

    BERBASIS PENGUASAAN WILAYAH

    1. Prosedur Pembentukan Satuan Tugas

    a. Prosedur Kerja

    1) Kepala KPP Pratama menugaskan Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan untukmembuat konsep Surat Keputusan Satuan Tugas.

    2) Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan menyusun Satuan Tugas dan

    menugaskan Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan membuat konsep SuratKeputusan Satuan Tugas,

    3) Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, membuat konsep Surat KeputusanSatuan Tugas.

    4) Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan meneliti dan memaraf konsep SuratKeputusan Satuan Tugas kemudian menyampaikan kepada Kepala KPP Pratama.

    5) Kepala KPP Pratama menyetujui dan menandatangani Surat Keputusan SatuanTugas.

    6) Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan menatausahakan danmendistribusikan Surat Keputusan Satuan Tugas.

    7) Proses selesai.

    Jangka Waktu Penyelesaian:Paling lama 5 (lima hari) kerja sejak penugasan

    LAMPIRAN IIBSurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-03/PJ/2016Tanggal : 27 Januari 2016

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    17/48

    -16-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    b. Bagan arus (flowchart)

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    18/48

    -17-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    2. Prosedur Pembuatan Peta Potensi Sasaran

    a. Prosedur Kerja

    1) Kepala KPP Pratama menugaskan Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi(PDI) untuk mempersiapkan data yang diperlukan guna membuat Peta PotensiSasaran. Kepala Seksi PDI menugaskan Operator Consolemengumpulkan data dan

    informasi yang menggambarkan sektor unggulan dan sektor lainnya, yang memilikipotensi penerimaan pajak di wilayah kerja KPP Pratama serta membuat Peta PotensiSasaran berdasarkan wilayah administrasi pemerintah yang ada dalam wilayah kerjaKPP.

    2) Berdasarkan hasil analisis data dan informasi yang dimiliki DJP, hasil pengamatan,monografi fiskal dan data lainnya, Kepala Seksi PDI menugaskan Operator Consolemengelompokkan sektor-sektor ekonomi yang memiliki potensi penerimaan pajak kedalam peta wilayah kerja KPP Pratama.

    3) Operator Console melakukan zonasi wilayah kerja KPP Pratama yaitu membagiwilayah menjadi beberapa area (zona) dengan sektor ekonomi unggulan, sepertiwilayah perdagangan, industri, perumahan mewah, perkebunan, pertambangan atausektor unggulan lainnya. Sektor yang sama diberi warna yang sama kemudian

    menyampaikan konsep Peta Potensi Sasaran kepada Kepala Seksi PDI.

    4) Kepala Seksi PDI meneliti dan menyampaikan Konsep Peta Potensi Sasaran kepadaKepala KPP Pratama untuk dibahas dalam rapat koordinasi dengan Satuan Tugas.

    5) Kepala KPP Pratama melakukan rapat koordinasi bersama Satuan Tugas dan KepalaSeksi PDI untuk menentukan prioritas zona dalam wilayah kerja KPP Pratama padaPeta Potensi Sasaran yang akan dilakukan survei lapangan dengan GeoTagging.Penentuan zona yang menjadi prioritas didasarkan pada pertimbangan potensipenerimaan.

    6) Kepala Seksi PDI menyusun peringkat zona yang menjadi prioritas Peta PotensiSasaran hasil koordinasi dengan Satuan Tugas.

    7) Kepala Seksi PDI menugaskan Operator Console melakukan digitasi zona Peta

    Potensi Sasaran pada Sistem berbasis web GeoTagging(aplikasi ECTag).

    8) Operator Console melakukan digitasi zona Peta Potensi Sasaran pada Sistemberbasis web GeoTagging (aplikasi ECTag) dan mencetak Peta Potensi Sasaranuntuk disetujui dan ditandatangani.

    9) Kepala KPP Pratama menyetujui dan menandatangani Peta Potensi Sasaran.

    10) Kepala Seksi PDI menugaskan Operator Console menatusahakan danmendistribusikan peta berikut data yang diperlukan kepada Satuan Tugas.

    11) Proses Selesai.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    19/48

    -18-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    b. Bagan arus (flowchart)

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    20/48

    -19-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    3. Prosedur Pelaksanaan Survei Lapangan dengan GeoTagging

    a. Prosedur Kerja

    1) Kepala KPP Pratama berdasarkan peta potensi sasaran memerintahkan SatuanTugas untuk mulai menjalankan tugas survei lapangan dengan GeoTagging dizona yang telah ditentukan dengan Surat Tugas.

    2) Kepala Seksi PDI menyampaikan Peta Potensi Sasaran beserta data lainnya yangterletak di zona sasaran kepada Satuan Tugas.

    3) Satuan Tugas melakukan survei lapangan dengan GeoTagging. KegiatanGeoTagging dilakukan dengan cara pin-point sehingga dapat dilakukan baik dilapangan maupun di kantor, namun untuk penguasaan wilayah yang lebih baik,pelaksanaan GeoTagging harus berdasarkan informasi yang diperoleh darikegiatan survei lapangan.

    4) Satuan Tugas menginventarisasi dan mengadministrasikan data hasil surveilapangan meliputi data lokasi dan data deskripsi serta memutakhirkan informasi diaplikasi ECTagberdasarkan data yang diperoleh.

    5) Proses selesai.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    21/48

    -20-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    b. Bagan arus (flowchart)

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    22/48

    -21-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    4. Prosedur Penyandingan Data Hasil Survei Lapangan dengan Data Master File WajibPajak (MFWP) dan Data Lainnya, dan Sortasi Untuk Menentukan Data Ber-NPWP dannon-NPWP

    a. Prosedur Kerja

    1) Kepala KPP Pratama menugaskan Kepala Seksi PDI untuk menyiapkan data

    MFWP dan data lainnya yang terletak di wilayah sasaran, dan menugaskan Satuan

    Tugas untuk menyiapkan data hasil survei lapangan dengan GeoTagging.

    2) Kepala Seksi PDI menugaskan Operator Console untuk menyiapkan data MFWP

    dan data lainnya yang terletak di wilayah sasaran.

    3) Operator Console menyiapkan data MFWP dan data lainnya yang terletak di

    wilayah sasaran.

    4) Satuan Tugas menyiapkan data hasil survei lapangan dengan GeoTagging.

    5) Kepala KPP Pratama menyelenggarakan rapat penyandingan data MFWP dan data

    lainnya yang terletak di wilayah sasaran dengan data hasil survei lapangan denganGeoTagging.

    6) Satuan Tugas memutakhirkan data NPWP dan nama Wajib Pajak pada aplikasi

    ECTag dan mengadministrasikan Wajib Pajak ber-NPWP dan non-NPWP.

    7) Satuan Tugas meneruskan Wajib Pajak non-NPWP kepada Kepala Seksi

    Ekstensifikasi dan Penyuluhan.

    8) Proses selesai.

    Jangka Waktu Penyelesaian:

    Paling lama 7 (tujuh hari) kerja sejak penugasan

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    23/48

    -22-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    b. Bagan Arus (Flow Chart)

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    24/48

    -23-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    PETUNJUK PENGGUNAAN

    ALOKASI ANGGARAN KEGIATAN EKSTENSIFIKASI, PENDAFTARAN, PENDATAAN,

    PENILAIAN, DAN KEGIATAN PENDUKUNG LAINNYA TAHUN ANGGARAN 2016

    A. Kanwil DJP

    Alokasi anggaran untuk kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dankegiatan pendukung lainnya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan:

    1. Kegiatan Ekstensifi kasi, Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian:

    a. Koordinasi, Pemantauan dan Bimbingan Teknis Pelaksanaan KegiatanEkstensifikasi, Pendaftaran, Pendataan, dan Penilaian serta Pembinaan Wajib Pajak

    Baru.

    Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan:

    1) Koordinasi dengan pihak internal maupun eksternal DJP dalam rangkapelaksanaan kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, dan penilaian.

    2) Pemantauan, evaluasi, dan pengendalian pelaksanaan kebijakan teknisekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, dan penilaian.

    3) Bimbingan teknis ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, dan penilaian yangdilaksanakan oleh Kanwil DJP.

    4) Peningkatan kapasitas pegawai dengan menugaskan pegawai untuk mengikutipendidikan, pelatihan maupun workshop di bidang ekstensifikasi, pendaftaran,pendataan, dan penilaian.

    5) Bimbingan pembinaan Wajib Pajak baru.

    6) Dukungan pengamatan Wajib Pajak.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, biaya pelaksanaan bimbingan teknis dan/atauevaluasi dalam bentuk paket rapat pertemuan di luar kantor, dengan ketentuanmengacu pada PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya MasukanTahun Anggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana penunjang kegiatan sesuai perhitungan Harga

    Perkiraan Sendiri dengan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta aturanperubahannya.

    b. Pelaksanaan Kerjasama di Bidang Perpajakan, Pencarian dan Pengumpulan Datadalam rangka Pembentukan Bank Data Perpajakan dan Ekstensifikasi Perpajakan.

    LAMPIRAN IIBSurat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor : SE-03/PJ/2016Tanggal : 27 Januari 2016

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    25/48

    -24-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan:

    1) Pelaksanaan kerjasama di bidang perpajakan, antara lain dalam bentuk rapatkoordinasi, penyusunan perjanjian kerjasama, bimbingan teknis atau diseminasidengan pemateri atau narasumber dari instansi pemerintah, badan usaha,

    lembaga dan/atau asosiasi terkait.

    2) Pencarian dan pengumpulan data untuk menunjang ekstensifikasi perpajakan,antara lain dalam bentuk pengadaan peta, buku dan data lain dalam rangkapembentukan bank data perpajakan dan mendukung pelaksanaan PeraturanPemerintah Nomor 31 Tahun 2012 tentang Pemberian dan Penghimpunan Datadan Informasi yang Berkaitan Dengan Perpajakan serta Peraturan PemerintahNomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usahayang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran BrutoTertentu.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luar

    kabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, biaya pelaksanaan bimbinganteknis/sosialisasi/diseminasi dalam rangka kerjasama di bidang perpajakan sertadalam rangka pencarian dan pengumpulan data dalam bentuk paket rapatpertemuan di luar kantor serta honorarium narasumber dari pihak eksternal DJPdengan mengacu ketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang StandarBiaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan, antara lain peta, buku dan data lain,sesuai perhitungan Harga Perkiraan Sendiri dengan mengacu ketentuan dalamPeraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/JasaPemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturan perubahannya.

    c. Pengadaanproduk serta alat survei dan pemetaan untuk menunjang ekstensifikasi,pendaftaran, pendataan, pemetaan dan/atau penilaian.

    Merupakan kegiatan pengadaan barang berupa alat peraga penunjang kegiatanmaupun belanja modal peralatan kantor berupa alat survei dan/atau pemetaan untukpendukung pelaksanaan kegiatan. Peralatan dimaksud dapat berupa GlobalPositioning System (GPS), pesawat tanpa awak, atau peralatan informasi teknologidan komunikasi yang tidak diadakan oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajaksesuai Surat Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Nomor S-03/PJ.12/2015 tanggal 8 Januari 2015.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    Biaya pengadaan sesuai perhitungan Harga Perkiraan Sendiri dengan mengacuketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

    Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturan perubahannya.

    2. Kegiatan Pendukung Lainnya:

    a. Dukungan pengamanan penerimaan dan bantuan penugasan pengumandahan(detasering)

    Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan:

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    26/48

    -25-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    1) Pelaksanaan pengamanan penerimaan Wajib Pajak baru dan/atau penerimaanperpajakan lainnya, antara lain dalam bentuk pencarian dan pengumpulan data,rapat koordinasi, pemantauan dan evaluasi serta bimbingan teknis ke KPP danKP2KP.

    2) Pelaksanaan bantuan penugasan pengumandahan (detasering) bagi Pejabat

    Fungsional Penilai atau pegawai lainnya dalam rangka pemberian bantuan untukpenyelesaian pekerjaan pada unit satuan kerja lain.

    3) Kegiatan lain sepanjang dapat mendukung penerimaan perpajakan, sepertipelaksanaan kegiatan pengawasan, pemeriksaan dan/atau penagihan.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, biaya pelaksanaan bimbinganteknis/sosialisasi/diseminasi serta dalam rangka pencarian dan pengumpulandata dalam bentuk honorarium narasumber dari pihak eksternal DJP denganmengacu ketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar BiayaMasukan Tahun Anggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

    b. Dukungankoordinasi dengan Instansi, Lembaga, Asosiasi dan Pihak lainnya

    Merupakan kegiatan untuk mendukung pengamanan pelaksanaan dan kegiatanperpajakan dengan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pihak eksternalseperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian Republik Indonesia (Polri),Kejaksaan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Tentara Nasional Indonesia (TNI),Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi keuangan (PPATK), Pemerintah Daerah

    (Pemda), Badan Intelijen Nasional (BIN), Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan (BPKP), Tokoh masyarakat dan/atau asosiasi atau pihak lainnya.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, biaya pelaksanaan bimbingan teknis/sosialisasi/diseminasi serta dalam rangka pencarian dan pengumpulan data dalam bentukhonorarium narasumber dari pihak eksternal dengan mengacu ketentuan dalamPMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran2016.

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun

    2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 sertaperaturan perubahannya.

    Sepanjang alokasi anggaran mencukupi dapat dibentuk sebuah tim kerja untukmelakukan koordinasi/komunikasi dengan mengacu pada Peraturan MenteriKeuangan yang berlaku, tidak termasuk ketentuan Pembentukan Tim KoordinasiPelaksanaan Kegiatan yang dibiayai dari Sumber Dana Biaya Pemungutan Pajak

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    27/48

    -26-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    Bumi dan Bangunan Tingkat Kanwil DJP sesuai Surat Edaran Direktur JenderalPajak Nomor SE-75/PJ/2009.

    c. KegiatanLain untuk Mendukung Pengamanan Penerimaan Perpajakan.

    Merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pengamanan penerimaanperpajakan di wilayah kerja Kanwil DJP bersangkutan, dapat berupa bantuanpengawasan atau penggalian potensi perpajakan yang antara lain dengan carapencarian dan pengumpulan data, rapat koordinasi, bimbingan teknis, focus groupdiscussiondengan pemateri atau narasumber dari instansi pemerintah, badan usaha,lembaga dan/atau asosiasi terkait serta kegiatan lain sesuai dengan kebijakanpimpinan dengan memperhatikan kebutuhan, urgensi dan peraturan yang ada.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, biaya pelaksanaan bimbingan teknis/sosialisasi/diseminasi serta dalam rangka pencarian dan pengumpulan data dalam bentuk

    honorarium narasumber dari pihak eksternal DJP dengan mengacu ketentuandalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan TahunAnggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

    d. Pengadaan produk dan/atau alat pendukung lainnya.

    Merupakan kegiatan pengadaan barang berupa alat peraga penunjang kegiatanmaupun belanja modal berupa peralatan dan/atau perlengkapan kantor untukmendukung pelaksanaan kegiatan baik operasional dan/atau non operasional kantor,

    dapat juga berupa peralatan informasi teknologi dan komunikasi yang tidak diadakanoleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak sesuai Surat Direktur TransformasiTeknologi Komunikasi dan Informasi Nomor S-03/PJ.12/2015 tanggal 8 Januari 2015.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    Biaya pengadaan sesuai perhitungan Harga Perkiraan Sendiri dengan mengacuketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturan perubahannya.

    B. Kanwi l DJP Wajib Pajak Besar/Jakarta Khusus

    Alokasi anggaran untuk kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dankegiatan pendukung lainnya, dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pendukung

    lainnya:

    1. Dukungan koordinasi dengan Instansi, Lembaga, Asosiasi dan Pihak lainnya

    Merupakan kegiatan untuk mendukung pengamanan pelaksanaan dan menjaminterlaksananya kegiatan perpajakan dengan melakukan koordinasi dan komunikasidengan pihak eksternal seperti KPK, Polri, Kejaksaan, BPK, TNI, PPATK, Pemda, BIN,BPKP, tokoh masyarakat dan/atau asosiasi atau pihak lainnya.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    28/48

    -27-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    a. Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, biaya pelaksanaan bimbingan teknis/sosialisasi/diseminasi serta dalam rangka pencarian dan pengumpulan data dalam bentukhonorarium narasumber dari pihak eksternal DJP dengan mengacu ketentuan dalamPMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran

    2016.

    b. Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kalidiubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

    Sepanjang alokasi anggaran mencukupi dapat dibentuk sebuah tim kerja untukmelakukan koordinasi/komunikasi dengan mengacu pada PMK yang berlaku.

    2. Kegiatan Lain untuk Mendukung Pengamanan Penerimaan Perpajakan

    Merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pengamanan penerimaan dapatberupa pengawasan, pemeriksaan dan/atau penagihan serta penggalian potensi

    perpajakan yang antara lain dengan cara pencarian dan pengumpulan data, rapatkoordinasi, bimbingan teknis, focus group discussiondengan pemateri atau narasumberdari instansi pemerintah, badan usaha, lembaga dan/atau asosiasi terkait.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    a. Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, biaya pelaksanaan bimbingan teknis/sosialisasi/diseminasi serta dalam rangka pencarian dan pengumpulan data dalam bentukhonorarium narasumber dari pihak eksternal DJP dengan mengacu ketentuan dalamPMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran2016.

    b. Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kalidiubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

    C. KPP Pratama

    Alokasi anggaran untuk kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dankegiatan pendukung lainnya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan:

    1. Kegiatan Ekstensifi kasi, Pendaftaran, Pendataan, dan Penilaian:

    a. Ekstensifikasi Wajib Pajak, meliputi ekstensifikasi dengan sasaran Wajib Pajak orangpribadi golongan pendapatan tinggi dan menengah non karyawan, termasuk melalui

    pengamatan dan/atau penyisiran lokasi-lokasi potensial dalam bentuk operasi pasar,sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-35/PJ/2013 tentang Tata CaraEkstensifikasi dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-51/PJ/2013.

    Ekstensifikasi Wajib Pajak dapat berkaitan dengan:

    1) Persiapan, penyusunan Daftar Sasaran Ekstensifikasi (DSE), pelaksanaan, tindaklanjut pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi ekstensifikasi Wajib Pajak.

    2) Verifikasi dalam rangka pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan/ataupengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) secara jabatan.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    29/48

    -28-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    3) Ekstensifikasi Wajib Pajak orang pribadi golongan pendapatan tinggi danmenengah non karyawan, dengan sasaran:

    a) Wajib Pajak Orang Pribadi Profesi:

    (1) dokter;

    (2) pengacara;

    (3) notaris;

    (4) akuntan;

    (5) konsultan;

    (6) artis dan pemilik production house; dan

    (7) profesi lainnya.

    b) Wajib Pajak Orang Pribadi Pemilik Aset, misalnya mobil mewah, pesawatpribadi, kapal pesiar, properti, surat berharga, rumah kost atau penginapanmewah dan barang mewah lainnya.

    c) Wajib Pajak Orang Pribadi Sangat Kaya (High Wealth Individuals).

    d) Sektor Potensial seperti properti, jasa keuangan, dan perdagangan sertabeberapa transaksi ekonomi strategis dan mengamati lingkungan sekitar atasbisnis-bisnis baru yang sedang tumbuh.

    4) Pengamatan dan/atau penyisiran lokasi-lokasi potensial dalam bentuk operasipasar

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat maupun uang saku rapat dalam kantor, biayakoordinasi dengan pihak eksternal dalam bentuk biaya perjalanan dinas atauuang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota dengan mengacu ketentuan dalam

    PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran2016.

    2) Biaya pengadaan sarana penunjang kegiatan, antara lain kartu NPWP, ribbonprinter, card printer, formulir, tinta pencetak, kertas, sesuai perhitungan HargaPerkiraan Sendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telahdiubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

    b. Pendataan Objek PBB P3L.

    Merupakan kegiatan yang dilaksanakan KPP Pratama untuk mendata objek dansubjek PBB P3L berupa:

    1) PendataanObjek Pajak (OP) PBB Sektor Perkebunan

    a) Bagi KPP Pratama yang memiliki OP PBB Sektor Perkebunan, dapatmelaksanakan kegiatan Pendataan OP PBB Sektor Perkebunan.

    b) Kegiatan pendataan OP PBB Sektor Perkebunan diprioritaskan pada kegiatanverifikasi data objek pajak.

    c) Hasil yang diharapkan dari kegiatan verifikasi data objek pajak sebagaimanadimaksud pada huruf b) adalah validitas data Surat Pemberitahuan Objek

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    30/48

    -29-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    Pajak (SPOP) sektor perkebunan serta peta perkebunan yang telahberkoordinat (sistem proyeksi UTM Datum WGS 84).

    d) Peta perkebunan sebagaimana dimaksud pada huruf c) adalah petaperkebunan yang memuat informasi batas areal perkebunan menurut tahuntanam, jenis penggunaan lahan serta informasi lain yang diperlukan.

    2) Pendataan OP PBB Sektor Perhutanan

    a) Bagi KPP Pratama yang memiliki OP PBB Sektor Perhutanan, dapatmelaksanakan kegiatan Pendataan OP PBB Sektor Perhutanan.

    b) Kegiatan pendataan OP PBB Sektor Perhutanan diprioritaskan padaidentifikasi dan penentuan titik koordinat OP PBB Sektor Perhutanan.

    c) Apabila memungkinkan dari segi dana dan/atau sumber daya manusia, dapatdilaksanakan pengukuran batas OP PBB Sektor Perhutanan.

    d) Hasil yang diharapkan dari kegiatan pendataan OP PBB Sektor Perhutanandimaksud adalah peta identifikasi lokasi dan sebaran OP PBB yang telahberkoordinat (sistem proyeksi UTM Datum WGS 84).

    3) PendataanOP PBB Sektor Pertambangana) Bagi KPP Pratama yang memiliki objek pajak Sektor Pertambangan, dapat

    melaksanakan kegiatan pendataan atas objek PBB tersebut.

    b) Kegiatan pendataan PBB Sektor Pertambangan diprioritaskan pada kegiatanverifikasi data objek pajak.

    c) Hasil yang diharapkan dari kegiatan verifikasi data objek pajak sebagaimanadimaksud pada huruf b) adalah validitas data SPOP sektor Pertambanganserta peta pertambangan yang telah berkoordinat (sistem proyeksi UTMDatum WGS 84).

    d) Peta pertambangan sebagaimana dimaksud pada huruf c) adalah petapertambangan yang memuat informasi batas areal pertambangan, jenis

    pertambangan serta informasi lain yang diperlukan.Kegiatan pendataan dilaksanakan dengan berpedoman pada:

    1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.03/2014 tentang Tata CaraPendaftaran dan Pendataan Objek dan Subjek Pajak atau Wajib Pajak PajakBumi dan Bangunan;

    2) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-45/PJ/2013 tentang Tata CaraPengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan untukPertambangan Minyak Bumi, Gas Bumi, dan Panas Bumi;

    3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2014 tentang PengenaanPBB Sektor Perkebunan;

    4) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-42/PJ/2015 tentang Pengenaan

    PBB Sektor Perhutanan;

    5) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-47/PJ/2015 tentang Tata CaraPengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pertambangan UntukPertambangan Mineral Batubara;

    6) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-16/PJ./2003 tentangPeningkatan Kualitas Peta Digital dan Pembentukan Bank Data Nilai PasarProperti;

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    31/48

    -30-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    7) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-89/PJ/2011 tentang PetunjukPelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-36/PJ/2011 tentangPengenaan PBB Sektor Perhutanan;

    8) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-42/PJ/2014 tentang PetunjukPelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2014 tentang

    Pengenaan PBB Sektor Perkebunan,dan ketentuan perubahannya serta ketentuan tentang pendataan lainnya yangberlaku.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya penelitian pendahuluan, dalam bentuk perjalanan dinas dalam negeri dalamhal kegiatan dilaksanakan di luar kabupaten/kota atau uang transpor kegiatandalam kabupaten/kota dalam hal kegiatan dilaksanakan di dalam kabupaten/kotadengan mengacu ketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang StandarBiaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    2) Biaya identifikasi batas objek dan penentuan titik ikat, dalam bentuk perjalanandinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luar kabupaten/kota atau

    uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota dalam hal kegiatan dilaksanakan didalam kabupaten/kota dengan mengacu ketentuan dalam PMK Nomor65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    3) Biaya pengukuran batas objek dan atau pengukuran titik ikat, dalam bentukperjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota atau uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota dalam halkegiatan dilaksanakan di dalam kabupaten/kota dengan mengacu ketentuandalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan TahunAnggaran 2016.

    4) Biaya pengawasan lapangan, dalam bentuk perjalanan dinas dalam negeri dalamhal kegiatan dilaksanakan di luar kabupaten/kota atau uang transpor kegiatandalam kabupaten/kota dalam hal kegiatan dilaksanakan di dalam kabupaten/kota

    dengan mengacu ketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang StandarBiaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    5) Biaya rapat/ biaya penyuluhan/ biaya pelatihan petugas lapangan dalam bentukbiaya konsumsi rapat, dengan mengacu ketentuan dalam PMK Nomor65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    c. Pembentukan Peta Digital atau Pemeliharaan Basis Data Peta Digital dan/atauPemetaan Objek dan/atau Wajib Pajak melalui GeoTagging.

    Merupakan kegiatan yang dilaksanakan KPP Pratama untuk memelihara dan/ataumembentuk peta digital pada basis data perpajakan untuk penggalian potensiperpajakan dengan berpedoman pada:

    1) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-20/PJ/2013 sebagaimana telah

    diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38/PJ/2013tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak,Pelaporan Usaha dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan NomorPokok Wajib Pajak dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, sertaPerubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak.

    2) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-48/PJ./2015 tentang KegiatanPemetaan Lokasi Wajib Pajak Orang Pribadi dan/atau Badan Serta Objek PajakBumi dan Bangunan Melalui GeoTagging.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    32/48

    -31-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    3) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-16/PJ./2003 tentangPeningkatan Kualitas Peta Digital dan Pembentukan Bank Data Nilai PasarProperti.

    Adapun pelaksanaan kegiatan Pemetaan Objek dan/atau Wajib Pajak melaluiGeoTagging adalah kegiatan penambahan informasi spasial dari lokasi Wajib Pajak

    Orang Pribadi dan/atau Badan serta Objek Pajak PBB P3 dan informasi berkaitandengan kondisi yang dapat menggambarkan identitas dan kemampuan perpajakanWajib Pajak dan/atau Objek Pajak. Pemetaan melalui GeoTagging menghasilkandata spasial dalam bentuk titik.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat/biayapenyuluhan dalam bentuk biaya konsumsi rapat maupun uang saku rapat dalamkantor, dengan mengacu ketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentangStandar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana penunjang kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun

    2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 sertaperaturan perubahannya.

    d. Penilaian Individu Objek PBB P3L serta Penilaian untuk mendukung perpajakanlainnya.

    Merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh KPP Pratama untuk menilai objek pajakdengan cara memperhitungkan semua karakteristik dari setiap objek pajak, baikuntuk keperluan pengenaan PBB P3L maupun dasar pengenaan PPh dan PPN.

    Kegiatan penilaian dilaksanakan dengan berpedoman pada:

    1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2008 tentang Penilaian KembaliAktiva Tetap Perusahaan untuk Tujuan Perpajakan;

    2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.03/2008 tentang Penggunaan NilaiBuku atas Pengalihan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan atauPemekaran Usaha beserta peraturan pelaksanaannya;

    3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012 tentang Batasan dan TataCara Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas Kegiatan Membangun Sendiri;

    4) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-23/PJ/2012 tentang Tata CaraPenetapan Secara Jabatan atas Jumlah Biaya yang Dikeluarkan dan/atau yangDibayarkan untuk Membangun Bangunan Dalam Rangka Kegiatan MembangunSendiri;

    5) Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-533/PJ./2000 tentang PetunjukPelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek Pajak

    Bumi dan Bangunan (PBB) Dalam Rangka Pembentukan dan atau PemeliharaanBasis Data Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) dan ketentuanperubahannya;

    6) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-30/PJ.6/2003 tentang PetunjukTeknis Pasca Penilaian Individual;

    7) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-35/PJ/2012 tentang PetunjukTeknis Penilaian Bangunan Cerobong, Konveyor, Jaringan Pipa, Silo, Tangki danBangunan Struktur Rangka;

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    33/48

    -32-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    8) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-53/PJ/2012 tentangPelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012 tentangBatasan dan Tata Cara Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas KegiatanMembangun Sendiri;

    9) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-28/PJ/2013 tentang Kebijakan

    Pemeriksaan;10) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-61/PJ/2015 tentang Optimalisasi

    Penilaian untuk Penggalian Potensi Pajak dan Tujuan Perpajakan Lainnya;

    serta ketentuan tentang penilaian lainnya yang berlaku.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat/biayapenyuluhan dalam bentuk biaya konsumsi rapat maupun uang saku rapat dalamkantor, dengan mengacu ketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentangStandar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana penunjang kegiatan sesuai perhitungan Harga Perkiraan

    Sendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

    e. Pembinaan, Edukasi, Pelayanan dan Penyuluhan Kepada Wajib Pajak Baru.

    Merupakan kegiatan yang dilaksanakan KPP Pratama dalam rangka edukasi danpembinaan kepada Wajib Pajak baru agar dapat melaksanakan kewajibanperpajakannya dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal PajakNomor PER-03/PJ/2013 tentang Pedoman Penyuluhan Perpajakan, Surat EdaranDirektur Jenderal Pajak Nomor SE-05/PJ/2013 tentang Tata Cara PelaksanaanKegiatan Penyuluhan Perpajakan dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak NomorSE-94/PJ/2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembinaan, Edukasi dan Pelayanan

    Kepada Wajib Pajak Orang Pribadi Baru.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat/biayapenyuluhan dalam bentuk biaya konsumsi rapat, dengan mengacu ketentuandalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan TahunAnggaran 2016, termasuk dalam biaya rapat antara lain seperti biaya konsumsiuntuk penyelenggaraan kelas pajak atau kegiatan lainnya yang menunjangpenyuluhan serta honorarium narasumber.

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun

    2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 sertaperaturan perubahannya.

    f. Pengamatandan Pencarian Data Potensi Perpajakan.

    Merupakan kegiatan yang dilaksanakan KPP Pratama untuk memperoleh data darisumber internal dan/atau eksternal DJP dalam rangka ekstensifikasi dan intensifikasi.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    34/48

    -33-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, serta honorarium narasumber dari pihak eksternalDJP dalam rangka pengamatan dan pencarian data potensi perpajakan denganmengacu ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan pengamatan dan pencarian datapotensi perpajakan, antara lain peta, buku dan data lain, sesuai perhitunganHarga Perkiraan Sendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan PresidenNomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahsebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan PresidenNomor 4 Tahun 2015 serta peraturan perubahannya.

    g. PPN KMS dan PPh Pasal 4 ayat (2) atas Pengalihan Hak atas Tanah dan/atauBangunan.

    Merupakan kegiatan pengawasan pembayaran PPN KMS atas Wajib Pajak terdaftar(Wajib Pajak baru dan selain Wajib Pajak baru) sesuai dengan Surat Edaran DirekturJenderal Pajak Nomor SE-53/PJ/2012 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri

    Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012 tentang Batasan dan Tata Cara PengenaanPajak Pertambahan Nilai Atas Kegiatan Membangun Sendiri serta pengawasanpembayaran PPh Pasal 4 ayat (2) atas Pengalihan Hak atas Tanah dan/atauBangunan.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan antara lain sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat maupun uang saku rapat dalam kantor, biayakoordinasi dalam bentuk biaya perjalanan dinas atau uang transpor kegiatandalam kabupaten/kotamaupun honorarium narasumber dari pihak eksternal DJPdengan mengacu ketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang StandarBiaya Masukan Tahun Anggaran 2016..

    2) Biaya pengadaan sarana penunjang kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

    h. Kegiatan koordinasi dengan Kanwil DJP, KPP lain dan/atau KP2KP.

    Merupakan kegiatan koordinasi internal Direktorat Jenderal Pajak antara KPDJP,Kanwil DJP, antar KPP maupun dengan KP2KP dalam rangka pelaksanaanekstensifikasi, pendataan dan/atau penilaian maupun kegiatan lain seperti dalamrangka penyuluhan, pengawasan, penggalian potensi, pencarian data ataupengamatan. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dalam rangka menghadiripelaksanaan workshop, bimbingan teknis, focus group discussion menghadiri diklatbaik yang diselenggarakan oleh BPPK, KPDJP ataupun Kanwil DJP.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan antara lain sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat maupun uang saku rapat dalam kantor, biayakoordinasi dalam bentuk biaya perjalanan dinas atau uang transpor kegiatandalam kabupaten/kotamaupun honorarium narasumber dari pihak eksternal

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    35/48

    -34-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    dengan mengacu ketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang StandarBiaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana penunjang kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah

    terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

    i. Pengirimandan/atau penyampaian surat imbauan, klarifikasi dan/atau surat lain sertakartu NPWP terkait ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan dan penilaian.

    Merupakan penyampaian surat yang berkaitan dengan:

    1) Imbauan pemenuhan kewajiban perpajakan dan surat permintaan penjelasandata dan informasi.

    2) Kartu NPWP sebagai bagian dari proses bisnis registrasi.

    3) Surat lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran,pendataan, dan penilaian.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:1) Biaya pengiriman surat melalui pos, kurir maupun jasa pengiriman lainnya serta

    sesuai perhitungan Harga Perkiraan Sendiri dengan mengacu ketentuan dalamPeraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/JasaPemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturan perubahannya.

    2) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal penyampaian surat dilaksanakandi luar kabupaten/kota atau uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota dalamhal penyampaian surat kepada Wajib Pajak di dalam kota dengan mengacuketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya MasukanTahun Anggaran 2016.

    j. Pengadaan dan pemeliharaan perangkat kegiatan Triple Onedan pulsa telepon.

    Merupakan pengadaan dan pemeliharaan perangkat kegiatan pembinaan WajibPajak baru melalui metode Triple Onesebagaimana dimaksud dalam Surat DirekturEdaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-05/PJ/2013 tentang Tata CaraPelaksanaan Kegiatan Penyuluhan termasuk pembelian pulsa telepon untukmembiayai pemakaian perangkat tersebut.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya pengadaan dan pemeliharaan perangkat sesuai perhitungan HargaPerkiraan Sendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015serta peraturan perubahannya.

    2) Biaya pembayaran pemakaian pulsa telepon sesuai dengan perhitungan pihakpenyedia layanan.

    k. Pengadaan produk serta alat survei dan pemetaan untuk menunjang ekstensifikasi,pendaftaran, pendataan, pemetaan dan/atau penilaian.

    Merupakan kegiatan pengadaan barang berupa alat peraga penunjang kegiatanmaupun belanja modal peralatan kantor berupa alat survei dan/atau pemetaan untukpendukung pelaksanaan kegiatan, peralatan dimaksud dapat berupa GlobalPositioning System (GPS), pesawat tanpa awak ataupun peralatan informasi

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    36/48

    -35-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    teknologi dan komunikasi yang tidak diadakan oleh Kantor Pusat Direktorat JenderalPajak sesuai Surat Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi NomorS-03/PJ.12/2015 tanggal 8 Januari 2015.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    Biaya pengadaan sesuai perhitungan Harga Perkiraan Sendiri dengan mengacu

    ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa diubah terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturan perubahannya.

    2. Kegiatan Pendukung Lainnya:

    a. Dukunganpengamanan penerimaan.

    Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan:

    1) Pelaksanaan pengamanan penerimaan Wajib Pajak baru dan/atau penerimaanperpajakan lainnya berupa pengawasan, pemeriksaan dan/atau penagihan sertapenggalian potensi perpajakan.

    2) Penugasan pegawai untuk mengikuti pelatihan, pendidikan ataupun workshopdi

    bidang ekstensifikasi, pendataan dan penilaian.3) Kegiatan lain sepanjang dapat mendukung penerimaan perpajakan antara lain

    dalam bentuk pencarian dan pengumpulan data, rapat koordinasi, bimbinganteknis, focus group discussion dengan pemateri atau narasumber dari instansipemerintah, badan usaha, lembaga dan/atau asosiasi terkait.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat uang saku rapat dalam kantor, biaya pelaksanaanbimbingan teknis/sosialisasi/diseminasi serta dalam rangka pencarian danpengumpulan data dalam bentuk honorarium narasumber dari pihak eksternalDJP dengan mengacu ketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang

    Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 sertaperaturan perubahannya.

    b. Dukungan koordinasi dengan Instansi, Lembaga, Asosiasi dan Pihak lainnya.

    Merupakan kegiatan untuk mendukung pengamanan pelaksanaan dan menjaminterlaksananya kegiatan perpajakan dengan melakukan koordinasi dan komunikasidengan pihak eksternal seperti KPK, Polri, BPK, TNI, PPATK, Pemda, BIN, BPKP,Tokoh masyarakat dan/atau asosiasi atau pihak lainnya.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, biaya pelaksanaan bimbinganteknis/sosialisasi/diseminasi serta dalam rangka pencarian dan pengumpulan datadalam bentuk honorarium narasumber dari pihak eksternal DJP dengan mengacuketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya MasukanTahun Anggaran 2016.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    37/48

    -36-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

    c. KegiatanLain untuk Mendukung Pengamanan Penerimaan Perpajakan.Merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pengamanan penerimaandapat berupa pengawasan, pemeriksaan dan/atau penagihan serta penggalianpotensi perpajakan yang antara lain dengan cara pencarian dan pengumpulan data,rapat koordinasi, bimbingan teknis, focus group discussion dengan pemateri ataunarasumber dari instansi pemerintah, badan usaha, lembaga dan/atau asosiasiterkait.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, biaya pelaksanaan bimbinganteknis/sosialisasi/diseminasi serta dalam rangka pencarian dan pengumpulan data

    dalam bentuk honorarium narasumber dari pihak eksternal DJP dengan mengacuketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya MasukanTahun Anggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 sertaperaturan perubahannya.

    d. Pengadaan produk dan/atau alat pendukung lainnya.

    Merupakan kegiatan pengadaan barang berupa alat peraga penunjang kegiatanmaupun belanja modal berupa peralatan dan/atau perlengkapan kantor untuk

    mendukung pelaksanaan kegiatan baik operasional dan/atau non operasional kantor,dapat juga berupa peralatan informasi teknologi dan komunikasi yang tidak diadakanoleh Kantor Pusat DJP sesuai Surat Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi danInformasi Nomor S-03/PJ.12/2015 tanggal 8 Januari 2015.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    Biaya pengadaan sesuai perhitungan Harga Perkiraan Sendiri dengan mengacuketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturan perubahannya.

    D. KPP Selain KPP Pratama

    Alokasi anggaran untuk kegiatan ekstensifikasi, pendaftaran, pendataan, penilaian, dan

    kegiatan pendukung lainnya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan:1. Kegiatan Ekstensifi kasi, Pendaftaran, Pendataan, dan Penilaian:

    a. Pemetaan lokasi Wajib Pajak.

    Kegiatan pemetaan lokasi Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan denganmenggunakan aplikasi GeoTagging (ECTag) sebagaimana diatur dalam Surat EdaranDirektur Jenderal Pajak Nomor SE-48/PJ./2015 tentang Kegiatan Pemetaan LokasiWajib Pajak Orang Pribadi dan/atau Badan Serta Objek Pajak Bumi dan BangunanMelalui GeoTagging.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    38/48

    -37-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah biaya perjalanan dinas dalam negeridalam hal kegiatan dilaksanakan di luar kabupaten/kota, uang transpor kegiatandalam kabupaten/kota, biaya rapat/biaya penyuluhan dalam bentuk biaya konsumsirapat, dengan mengacu ketentuan dalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentangStandar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    b. PenyuluhanKepada Wajib Pajak.Merupakan kegiatan yang dilaksanakan KPP untuk memberikan bimbingan danpelatihan untuk mendukung kelancaran dan kemudahan Wajib Pajak dalammelaksanakan kewajiban perpajakan dengan mengacu ketentuan dalam PeraturanDirektur Jenderal Pajak Nomor PER-03/PJ/2013 tentang Pedoman PenyuluhanPerpajakan dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-05/PJ/2013 tentangTata Cara Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Perpajakan.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat/biayapenyuluhan dalam bentuk biaya konsumsi rapat, dengan mengacu ketentuandalam PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun

    Anggaran 2016, termasuk dalam biaya rapat antara lain seperti biaya konsumsiuntuk penyelenggaraan kelas pajak atau kegiatan lainnya yang menunjangpenyuluhan serta honorarium narasumber.

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

    2. Kegiatan Pendukung Lainnya:

    a. Dukungankoordinasi dengan Instansi, Lembaga, Asosiasi dan Pihak lainnya.

    Merupakan kegiatan untuk mendukung pengamanan pelaksanaan dan menjamin

    terlaksananya kegiatan perpajakan dengan melakukan koordinasi dan komunikasidengan pihak eksternal seperti KPK, Polri, BPK, TNI, PPATK, Pemda, BIN, BPKP,Tokoh masyarakat dan/atau asosiasi atau pihak lainnya.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, biaya pelaksanaan bimbinganteknis/sosialisasi/diseminasi serta dalam rangka pencarian dan pengumpulandata dalam bentuk honorarium narasumber dari pihak eksternal DJP denganmengacu ketentuan dalam Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar BiayaMasukan Tahun Anggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

    Sepanjang alokasi anggaran mencukupi dapat dibentuk sebuah tim kerja untukmelakukan koordinasi/komunikasi dengan mengacu pada PMK yang berlaku.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    39/48

    -38-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    b. KegiatanLain untuk Mendukung Pengamanan Penerimaan Perpajakan.

    Merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pengamanan penerimaandapat berupa pengawasan, pemeriksaan dan/atau penagihan serta penggalianpotensi perpajakan yang antara lain dengan cara pencarian dan pengumpulan data,rapat koordinasi, bimbingan teknis, focus group discussion dengan pemateri atau

    narasumber dari instansi pemerintah, badan usaha, lembaga dan/atau asosiasiterkait.

    Satuan kegiatan yang dapat dibiayakan adalah sebagai berikut:

    1) Biaya perjalanan dinas dalam negeri dalam hal kegiatan dilaksanakan di luarkabupaten/kota, uang transpor kegiatan dalam kabupaten/kota, biaya rapat dalambentuk biaya konsumsi rapat, biaya pelaksanaan bimbinganteknis/sosialisasi/diseminasi serta dalam rangka pencarian dan pengumpulandata dalam bentuk honorarium narasumber dari pihak eksternal DJP denganmengacu ketentuan dalam pada PMK Nomor 65/PMK.02/2015 tentang StandarBiaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

    2) Biaya pengadaan sarana peraga kegiatan sesuai perhitungan Harga PerkiraanSendiri dengan mengacu ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun

    2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 serta peraturanperubahannya.

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    40/48

    p.: PJ.06/PJ.06

    NO

    (1)

    1

    1.1

    1.2

    1.3

    1.4

    2

    2.1

    2.2

    2.3

    2.3.1

    2.3.2

    2

    2

    2.4

    3

    3.1

    3.2

    4

    4.1

    4.2

    Survei la

    Persiapan

    Penyusu

    Penyuluh

    Pembah

    Pembuat

    Pelaksanaan

    Evaluasi dan L

    Pembah

    Penyand

    P

    P

    Ekstensi

    Pembuat

    Sarana Pendu

    ..............

    ..............

    Perekam

    .3.2.1 Mendatangi Wajib

    Lokasi Wajib Pajak

    .3.2.2 Ekstensifikasi dengmengirimkan surat

    ber-NPWP

    JENIS KEGIATAN

    pangan via geotagging

    (2)

    nan Rencana Kerja

    an/pengamatan/koordina

    san dan Analisis Data

    an Peta Potensi Sasaran

    aporan

    san Capaian Pekerjaan

    ingan data atas hasil surv

    enyusunan DSE dan DPE

    engiriman Surat Imbauan

    Jumlah

    ikasi Wajib Pajak baru

    an Laporan

    kung Kegiatan

    ..................

    ..................

    an Data

    KEGIATA

    TARGET

    (3)

    Pajak di

    animbauan

    i

    ei

    RINCN EKSTENSIF

    TAKP

    VOLUME SDM

    (4) (5)

    -39-

    IAN ANGGARIKASI BERBAHUN ANGGARPRATAMA....

    SATUAN

    KEGIATAN(6)

    N BIAYAIS PENGUAS

    AN 2016...............

    SATUAN BIAYA (Rp)

    (7)

    AN WILAYA

    ......Ke

    ......

    NIP

    JUMLAH BIAYA

    (8)

    .....ala

    .....

    .....

    LSNT

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    41/48

    -40-

    Kp.: PJ.06/PJ.062

    Keterangan

    Kolom (1) Diisi dengan Nomor UrutKolom (2) Diisi dengan Jenis Kegiatan

    Kolom (3) Diisi dengan Jumlah Target SetahunKolom (4) Diisi dengan Jumlah Hari, Jumlah Surat atau Jumlah Volume KegiatanKolom (5) Diisi dengan Jumlah Peserta KegiatanKolom (6) Diisi dengan Jumlah Peserta / Frekuensi KegiatanKolom (7) Diisi dengan Satuan Biaya Sesuai dengan PMK-65/PMK.02/2015 atau Ketentuan Lain yang BerKolom (8) Diisi dengan Hasil Perkalian kolom (4), kolom (5), dan kolom (7)Kolom (9) Diisi dengan Keterangan yang DiperlukanKolom (10) Diisi dengan Peraturan yang Dipakai Sebagai Rujukan, contoh : PMK-65/PMK.02/2015

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    42/48

    p.: PJ.06/PJ.06

    PEND

    NO

    (1)

    1

    1.1 Penyu

    1.2 Peneli

    1.3 Penye

    a. Pen

    b. Pro

    lain (s

    1.4 Penga

    1.5 Pelati

    1.6 Penyu

    22.1 Identif

    2.1.1

    2.1.2

    2.2 Pengu

    2.2.1

    2.2.2

    2.3 Identif

    2.3.1

    2.3.2

    2.4 Pengu

    2.4.1

    2.4.2

    2.4.3

    2.4.4

    Persiapan

    Pekerjaan La

    TAAN OBJE

    sunan Rencana Kerja

    itian Pendahuluan

    diaan Koordinat Titik I

    gukuran dengan GPS

    duk hasil survei & pe

    arana penunjang)

    daan peta garis /peta

    an petugas lapangan

    luhan

    ikasi dan penentuan ti

    etugas lapangan

    endamping petugas l

    kuran Titik Ikat

    etugas lapangan

    endamping petugas l

    ikasi Batas Objek

    etugas lapangan

    endamping petugas l

    kuran Batas Objek

    etugas lapangan

    endamping petugas l

    engawas Lapangan

    perator Base Station

    JENIS KEGIAT

    (2)

    pangan

    PAJAK BUMI

    kat

    etaan dari instansi

    foto/ peta citra

    tik ikat

    apangan

    apangan

    apangan

    apangan

    N

    RINCDAN BANGU

    TAKP

    TARGET VO

    (3)

    -41-

    IAN ANGGARAN SEKTOR

    HUN ANGGARPRATAMA....

    LUME SDM

    (4) (5)

    N BIAYAERKEBUNAN

    AN 2016...............

    SATUAN

    EGIATAN

    SATU

    (6)

    , PERHUTAN

    N BIAYA

    (Rp)

    JUML

    BIAY(7) (8)

    LAMSuratNomorTangg

    N D

    H

    IRAdara

    l

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    43/48

    p.: PJ.06/PJ.06

    Keterangan

    Kolom (1)Kolom (2)Kolom (3)Kolom (4)Kolom (5)Kolom (6)Kolom (7)Kolom (8)Kolom (9)Kolom (10)

    3

    3.1 Peng

    3.2 Peng

    3.3 Penc

    4

    4.1 Pem

    4.2 Pem

    5 Sarana Pen

    5.1 Alat s

    5.2 .........

    Pekerjaan K

    Evaluasi da

    iisi dengan Noiisi dengan Jeiisi dengan Juiisi dengan Juiisi dengan Juiisi dengan Juiisi dengan Saiisi dengan Haiisi dengan Keiisi dengan Pe

    lahan baseline dan t

    lahan data GPS

    takan & pengganda

    ahasan Capaian Pe

    uatan Laporan

    ukung Kegiatan

    urvei dan pemetaan

    .......................

    Jumlah

    ntor

    Laporan

    mor Urutis Kegiatanlah Target Selah Hari, Jumllah Peserta Klah Peserta /

    uan Biaya Sessil Perkalian koerangan yang

    raturan yang Di

    itik tikat

    n

    erjaan

    ahunah Surat atau Jgiatanrekuensi Kegi

    uai dengan PMlom (4), kolom

    iperlukanpakai Sebagai

    -42-

    umlah Volume

    tanK-65/PMK.02/25), dan kolom (

    Rujukan, conto

    Kegiatan

    015 atau Keten7)

    : PMK-65/PM

    .....Ke

    ......NIP

    tuan Lain yang

    .02/2015

    .....ala

    .....

    .....

    Ber

  • 7/25/2019 SE - 03.PJ.2016

    44/48

    p.: PJ.06/PJ.06

    NO

    (1)

    1

    1.1 Pen

    1.2 Pen

    2

    2.1 Pen

    kara

    legal

    obje

    2.2 Pen

    untu

    lainn

    3

    3.1 Anal3.2 Anal

    3.3 Pen

    3.4 Pen

    peng

    3.5 Pen

    penil

    4

    4.1 Pem

    5

    5.1 .......

    5.2 .......

    Pekerjaan L

    Persiapan

    Pekerjaan

    Rapat dan k

    Sarana Pen

    PENILAIA

    usunan Rencana Ke

    litian Pendahuluan

    umpulan data dan in

    kteristik fisik objek p

    itas objek pajak, ling

    pajak dan objek pe

    umpulan data dan in

    k bahan penggalian

    ya.

    isis dan perhitunganisis data potensi paja

    elesaian Laporan H

    elesaian laporan