scanned by camscanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan...

77
Scanned by CamScanner

Upload: lynga

Post on 13-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 2: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 3: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 4: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 5: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 6: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 7: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 8: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 9: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 10: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 11: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 12: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 13: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 14: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk pembangunan khususnya di sektor ekonomi, perlu diadakan usaha

peningkatan kesempatan berusaha dan usaha peningkatan pendapatan. Koperasi

merupakan salah satu cara yang tepat untuk mewujudkannya. Dalam hal ini,

supaya peranan koperasi sebagai lembaga ekonomi benar-benar kuat, maka

koperasi itu baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya perlu dibina dan

dikembangkan. Koperasi yang dalam pembahasan ini merupakan wadah dan pusat

pelayanan dari kegiatan perekonomian dengan berbagai macam usaha yang

dijalankannya. Secara lebih mendalam, koperasi secara umum bisa diartikan

sebagai kumpulan dari orang perorangan dan model dimana di dalamnya terjadi

kerja sama dan memiliki satu tujuan yang mensejahterakan anggota koperasi itu

sendiri pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Koperasi merupakan organisasi yang terbuka, terutama bagi para

anggotamya. Pembangunan koperasi sebagai badan usaha ditujukan pada

penguatan dan perluasan basis usaha, peningkatan mutu sumber daya manusia

terutama pengurus, pengelola dan anggotanya berakhlak mulia, termasuk

kewirausahaan, profesionalisme koperasi, sehingga dengan kinerja yang makin

sehat, kompetitif dan mandiri, koperasi mampu menjadi bangun usaha utama

dalam perekonomian.

Page 15: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki

banyak perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya, namun bila dilihat dari segi

kebutuhannya terhadap jasa akuntansi, koperasi juga membutuhkan jasa akuntansi

baik untuk mengolah data keuangan guna menghasilkan informasi keuangan

sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi maupun untuk meningkatkan mutu

pengawasan terhadap praktek pengelola usahanya. Semakin berkembangnya

kegiatan koperasi di indonesia maka tuntunan agar pengelolaan koperasi

dilaksanakan secara lebih profesional akan semakin besar. Pengelolaan tersebut

memerlukan adanya sistem pertanggung-jawaban yang baik dan informasi yang

relavan serta dapat pengambilan keputusan, perencanaan maupun pengendalian.

Keberhasilan koperasi ditentukan oleh kemampuannya dalam

mentransformasikan diri sesuai dengan tuntutan perubahan dan memperkuat

budaya yang mendukung-nya. Kemampuan manajemen dalam menyusun rencana

kerja, rencana pendapatan, dan belanja yang disusun setiap tahun secara efektif

dan efisien serta adanya pengendalian operasional juga faktor yang turut

diperhatikan, dan dengan mengukur kinerja keuangan koperasi, kita bisa

mendapatkan gambaran tentang performa suatu koperasi tanpa mengesampingkan

faktor-faktor lain yang terkait. Laporan keuangan koperasi merupakan cerminan

seberapa jauh koperasi telah melangkah. Kajian terhadap laporan keuangan

merupakan faktor yang patut dipertimbangkan untuk melihat sejauh mana hasil

yang didapatkan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Apakah laporan

keuangan koperasi menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan atau malah

mengalami penurunan.

Page 16: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Laporan keuangan sebagai sumber informasi harus dapat dimengerti oleh

para pemakainya, terutama bagi pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan

koperasi yaitu bank, kreditur kantor pajak, calon anggota dan anggota sebagai

salah satu jenis koperasi menerapkan Standar Akuntansi Koperasi. Oleh karena itu

pemahaman mengenai laporan keuangan akan menghasilkan keputusan yang salah

serta dapat membawa koperasi menuju kebangkrutan.

Dalam laporan keuangan tercatat semua transaksi yang terjadi pada

koperasi selama satu periode, sehingga pemakai dapat mengetahui manfaat yang

diperoleh sebagai anggota koperasi selama satu periode dengan Sisa Hasil Usaha

yang diperoleh sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dapat diketahui pula

kewajiban dan kekayaan bersihnya yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan yang telah dicapai.

Akuntansi perkoperasian diwujudkan dalam bentuk penyajian laporan

keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas,

laporan promosi ekonomi anggota dan catatan atas laporan keuangan. Untuk

penyajian neraca, komponen-komponen terdiri dari aktiva kewajiban dan ekuitas.

Ekuitas terdiri dari simpanan wajib, simpanan pokok, modal penyertaan, modal

sumbangan, cadangan dan Sisa Hasil Usaha (SHU) belum dibagi.

Pada koperasi serba usaha revor salah satu yang bergerak dalam simpan

pinjam, dan penggembangan usaha, serta kredit perlu dianalisis laporan keuangan

sejauh mana ke efesien dan efektif dalam laporan keuangan

Page 17: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

tersebut sehingga mampu menjalankan atau mampu mencapai tujuan dari pada

Koperasi Serba Usaha Refor Telukdalam. Dalam hal ini salah satu alat analisis

yang digunakan adalah analisis rasio yang mampu menunjukkan, menggambarkan

serta mengukur kinerja keuangan Koperasi Serba Usaha Revor Telukdalam, maka

dengan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PADA KOPERASI SERBA USAHA REFOR TELUKDALAM”.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah merupakan suatu persoalan yang membutuhkan tanggapan atau

pemecah tentang apa yang menyebabkan adanya masalah tersebut. Masalah dapat

diketahui dengan sendirinya setelah diharapkan pada persoalan-persoalan yang

kompleks tanpa pembahasan terlebih dahulu. Masalah juga dapat diketahui

dengan melakukan analisis.

Dari uraian latar belakang diatas maka masalah yang menjadi fokus dari

penelitian ini berhubungan dengan analisa laporan keuangan adalah

“Bagaimanakah Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan

Keputusan Pada Koperasi Serba Usaha Refor Telukdalam”?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis laporan keuangan pada

Koperasi Serba Usaha Refor Telukdalam sebagai dasar pengambilan keputusan.

Page 18: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Peneliti

Penyusunan skripsi minor ini dapat menambah wawasan atau pengetahuan

tentang bagaimana cara menganalisis laporan keuangan koperasi sesuai

dengan ketentuannya sehingga mampu dipahami oleh banyak pihak.

2. Bagi koperasi

Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan sejauh mana koperasi mentaati

akuntansi yang berlaku.

3. Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta referensi bacaan

bagi mahasiswa dan pembaca lainnya, khususnya bagi para peneliti lain yang

permasalahannya saling berkaitan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika tugas akhir merupakan garis besar penyusunan yang bertujuan

memudahkan jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi tugas akhir.

Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan: Penulis menguraikan gambaran-gambaran dalam tugas

akhir antara lain Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian dan Sistematika Tugas Akhir

2. Bab II Landasan Teori: yang terdiri dari Pengertian Laporan Keuangan,

Bagaimana laporan keuangan disajikan.

Page 19: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

3. Bab III Metode Penelitian: berisi tentang lokasi penelitian, metode

pengumpulan data, metode analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian: dalam bab ini membahas tentang pembahasan

mengenai hasil yang di peroleh dari tempat penelitian.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran: Kesimpulan merupakan hasil penelitian dan

pembahasan, sedangkan saran-saran diberikan oleh penulis yang ditunjukkan

kepada pihak lembaga pendidikan sebagai masukan dalam mengelola

keuangan sekolah.

Page 20: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan sangat penting dilakukan dalam suatu

organisasi atau koperasi untuk mengetahui atau mengevaluasi kelemahan

dan kekurangan serta mempertimbangkan dan menyusun rencana koperasi

dimasa yang akan datang. Analisis laporan keuangan merupakan suatu

proses untuk membantu memecahkan dan sekaligus menjawab masalah-

masalah yang timbul dalam suatu organisasi koperasi maupun organisasi

yang tidak bertujuan untuk memperoleh laba.

Soemarso (2005:380) menyatakan bahwa “analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan fenomen.”

Munawir (2010:59) menyatakan bahwa “analisis laporan keuangan adalah penelaah tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan.”

Pengertian laporan keuangan menurut Harahap (2010 : 190) adalah

menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih

kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang

mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data

kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui

Page 21: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses

menghasilkan keputusan yang tepat.

Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah

hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan

menggunakan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan

arah perubahaan (trend) artinya dengan dilihat secara sendiri-sendiri.

Dengan analisis, pemakai laporan keuangan lebih mudah

menginterpretasikan. (Soemarso 2008 : 430). Hasil dari pada analisis

laporan keuangan tersebut akan memberikan informasi tentang kelemahan

dan kekuatan yang dimiliki koperasi. Artinya, dengan mengetahui

kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi

kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus

dipertahankan atau ditingkatkan, serta dapat dijadikan modal selanjutnya

kedepan dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki akan

tergambarkan kinerja koperasi. Analisis laporan keuangan juga merupakan

alat untuk membuat suatu keputusan antara lain mengenai rencana-rencana

perluasan koperasi, penanaman modal (investasi), pencarian sumber-

sumber dana operasi koperasi, dan lain-lain.

Agar hasil suatu analisis dan interpretasi laporan keuangan dapat

mencapai sasarannya seperti apa yang dikehendaki, maka sebelum

diadakan analisis, terlebih dahulu harus ditentukan secara jelas tujuan apa

yang hendak dicapai atas analisis laporan keuangan tersebut. Dengan

adanya tujuan tersebut maka analisis laporan keuangan akan diarahkan ke

Page 22: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

arah tujuan yang diinginkan. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan

dari analisis laporan keuangan adalah untuk menilai performa koperasi.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan

analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh pertimbangan

dengan cara menguraikan pos-pos yang terdapat pada laporan keuangan

koperasi untuk dapat mengetahui kondisi keuangan koperasi dalam rangka

membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi koperasi pada

masa sekarang dan masa lalu.

2.1.2 Tujuan dan manfaat Analisis Laporan Keuangan Koperasi

Analsis yang dilakukan untuk beberapa periode adalah menganalisis

antara pos-pos yang ada dalam satu laporan. Atau dapat pula dilakukan

antara satu laporan dengan laporan lainnya. Hal ini dilakukan agar lebih

tepat dalam menilai kemajuan atau kinerja manajemen dari periode ke

periode selanjutnya.

Menurut Kasmir (2008:68) ada enam tujuan dan manfaat bagi

berbagai pihak dengan adanya analisis keuangan yaitu :

1. Untuk mengetahui posisi keuangan koperasi dalam satu periode

tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang

telah dicapai untuk beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi

kekurangan koperasi.

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

Page 23: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang

perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan

koperasi saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah

perlu penyegaran atau tidak kerena sudah dianggap berhasil atau

gagal.

6. Dapat juga digunakan sebagai pembandingan dengan koperasi

sejenis tentang hasil yang mereka capai.

Dari sudut lain tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983)

adalah sebagai berikut :

1. Screening

Analisis dilakukan dengan melihat secara analisis laporan keuangan

dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.

2. Forcasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan koperasi

dimasa yang akan datang.

3. Diagnosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-

masalah yang terjadi baik dalam manajemen operasi, keuangan atau

masalah lainnya.

4. Evaluation

Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional,

efesiensi dan lain-lain.

Page 24: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

5. Understanding

Dengan melakukan analisis lapora keuangan, informasi mentah yang

dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam.

Menurut Harahap (2009:195) tujuan dan manfaat analisis laporan

keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Dapat memberikan informasi yang lebih dalam dari pada yang

terdapat dari laporan keuangan biasa.

2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata

(explicit).

3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan

keuangan.

4. Dapat membongkar hal – hal yang bersifat tidak konsisten

dalam hubungannya dengan satu laporan keuangan baik

dikaitkan dengan komponen intern maupun kaitannya dengan

informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

5. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para

pengambil keputusan.

6. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut

kriteria tertentu yang sudah dikenal di dunia bisnis.

Dapat disimpulkan tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan

adalah untuk mengetahui keadaan laporan keuangan baik dalam sisi

kelemahan ataupun kekurangan koperasi dan serta kekuatan-keuatan

koperasi dalam laporan keuangannya yang bermanfaat sebagai bahan

Page 25: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

pengambilan keputusan dalam koperasi atas perencanaan dan pencapaian

tujuan dari pada koperasi sehingga laporan keuangan menjadi lebih efektif

dan efesien.

2.1.3 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat

penting. Laporan keuangan tidak hanya dibutuhkan oleh organisasi profit

tetapi juga non profit, dalam rangka menilai kinerja keuangan dari tahun

ketahun. Laporan keuangan menjadi sangat penting karena laporan

tersebut dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang

membutuhkan informasi laporan keuangan yang akan digunakan untuk

pengambilan keputusan.

Menurut Munawir (2010:2) laporan keuangan pada dasarnya adalah

hasil dari proses akuntasi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu koperasi dengan

pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas koperasi

tersebut.

Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia (IAI) adalah standar akuntansi

keuangan (SAK) (2009:17) pengertian laporan keuangan adalah bagian

dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya

meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan

(yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas atau

laporan arus dana), catatan atau laporan lain, serta materi penjelasan yang

Page 26: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

merupakan bagian dari intergaral dari laporan keuangan. Disamping itu

juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan

laporan tesebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan

geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Menurut Harahap (2008:105) menyatakan bahwa laporan keuangan

menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada

saat tertentu.

Dari defenisi laporan keuangan diatas dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan merupakan ringkasan daru suatu proses akuntansi atau

transaksi-transaksi atau pencatatan yang terjadi dalam koperasi selama

tahun buku.

2.1.4 Tujuan Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi merupakan pencerminan dari prestasi

manajemen koperasi pada satu periode tertentu atau hasil-hasil usaha dari

satu koperasi pada satu periode tertentu.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:5), tujuan laporan

keuangan adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu koperasi yang yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Page 27: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh

sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan

pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.

c. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang dilakukan manajemen

atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya.

Menurut Soemarso (2004:3) dalam bukunya yang berjudul

“Akuntansi Suatu Pengantar” mengemukakan tujuan laporan keuangan

adalah sebagai berikut :

“Menyajikan informasi ekonomi (economic information) dari suatu

kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak – pihak yang

berkepentingan. Yang dimaksud dengan kesatuan ekonomi adalah

badan usaha ”.

Menurut Hanafi dan Halim (2007:6) menyatakan bahwa tujuan

analisis keuangan antara lain adalah :

1. Investasi pada saham. Analisis digunakan untuk mengetahui

apakah saham perusahaan tersebut layak dibeli atau tidak

2. Pemberian kredit

3. Kesehatan pemasok (supplier)

4. Kesehatan pelanggan (customer)

5. Kesehatan pelanggan ditinjau dari karyawan

6. Pemerintah

Page 28: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

7. Analisis internal

8. Analisis pesaing

9. Penilaian kerusakan.

Dapat disimpulkan tujuan dari laporan keuangan adalah untuk

memberikan informasi keuangan pada pihak yang terkait dengan koperasi

yang dapat bermanfaat sebagai bahan pengambilan keputusan eknomi.

2.1.5 Jenis-jenis Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan mengandalkan hal-hal yang berkaitan dengan

penilaian laporan keuangan yang dimuat dalam jenis-jenis laporan

keuangan sebagai berikut

1. Neraca

“Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang terpenting

bagi koperasi” Kasmir (2008 : 30 ). Oleh karena itu, setiap koperasi

diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan dalam bentuk beraca.

Neraca biasanya disusun pada periode tertentu, misalnya satu tahun.

Namun, neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk mengetahui

kondisi koperasi saat ini bila diperlukan. Biasanya hal ini sering dilakukan

pihak manajemen pada saat tertentu.

Menurut James C Van Horne, neraca adalah ringkasan posisi

keuangan koperasi pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva

dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik.

Menurut Winwin dan Ilham Wahyudi (2006:56)

mengemukakan bahwa Neraca merupakan laporan yang memberikan

Page 29: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

informasi tentang posisi kekayaan perusahaan berupa keseimbangan

antara aktiva dan kewajiban serta modal yang menjadi kekayaan

perubahan tersebut”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa neraca merupakan

ringkasan laporan keuangan. Artinya laporan keuangan disusun secara

garis besarnya saja dan tidak mendetail. Kemudian neraca juga

menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva (harta), kewajiban (utang),

dan modal koperasi (ekuitas) pada saat tertentu. Artinya neraca dapat

dibuat untuk mengetahui (jumlah dan jenis) harta, utang, dan modal

koperasi. Maksud pada tanggal tertentu adalah neraca dibuat dalam waktu

tertentu setiap saat dibutuhkan, namun neraca biasanya dibuat pada akhir

tahun atau kuartal.

Komponen atau isi yang terkandung dalam suatu aktiva dibagi

menjadi tiga, yaitu aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lainnya.

Komponen kewajiban dibagi menjadi dua yaitu kewajiban lancar (hutang

jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Komponen modal terdiri dari

modal disetor dan laba yang ditahan.

Posisi aktiva pada neraca disajikan pada sisi kanan secara berurutan

dari atas kebawah untuk neraca berbentuk skontro (eccount form).

Sementara itu, untuk neraca yang berbentuk laporan (report fotm),

penyusunannya dimulai dari atas secara berurutan kebawah.

Penyusunan neraca dimulai dari yang paling likuid (lancar), yaitu

mulai dari aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lainnya. Komponen yang

Page 30: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

terkandung dalam aktiva lancar adalah seperti kas, bank, surat-surat

berharga, piutang, persediaan, dan sebagainnya.

Kemudian, aktiva tetap dibagi dua yaitu, aktiva tetap berwujud dan

tidak berwujud. Komponen dalam aktiva berwujud seperti tanah,

bangunan, mesin, kendaraan, peralatan dan lainnya, sedangkan dalam

aktiva tidak berwujud seperti paten, goodwill, opsi, dan lainnya.

Selanjutnya, posisi yang paling bawah diisi oleh aktiva lainnya, artinya

tidak tergolong aktiva lancar maupun aktiva tetap. Sebagai contoh

bangunan dalam proses, piutang jangka panjang, tanah dalam

penyelesaian, uang jaminan dan lainnya.

Disisi sebelah kiri neraca berisi kewajiban (utang) dan modal

(ekuitas) koperasi. Kewajiban untuk neraca berbentuk skontro (account

form). Komponennnya dimulai dari kewajiban (utang) jangka pendek

(lancar), artinya utang yang memiliki jangka waktu tidak lebih dari satu

tahun seperti utang dagang, utang wesel, utang bank.

Selanjutnya, dibawah utang jangka pendek adalah utang jangka

panjang. Utang jangka panjang merupakan yang memiliki jangka waktu

lebih dari satu tahun seperti : obligasi, hipotek, atau utang bank diatas satu

tahun. Posisi yang terakhir disisi kiri neraca adalah modal koperasi atau

ekuitas (equiti). Komponen modal terdiri dari antara lain modal disetor,

laba ditahan, cadangan laba, hibah, atau lainnya.

Jumlah yang terdapat dalam komponen neraca, yaitu sisi aktiva dan

pasiva harus seimbang atau sama. Artinya jumlah aktiva harus sama

Page 31: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

dengan kewajiban dan modal ditambang. Untuk menentukan persamaan

neraca, digunakan rumus sebagai berikut :

2. Laporan hasil usaha

Menurut UU No. 25/1992 tentang perkoperasian, bab IX, pasal 45

adalah:

a. SHU koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu

tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya

termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

b. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota

sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan

koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan

keperluan lain dari koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota.

c. Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.

Ibnoe Soedjono (1997:7) dalam bukunya perpajakan koperasi antara

harapan dan kenyataan mengemukakan bahwa sisa hasil koperasi adalah

surplus yang diperoleh koperasi dalam satu tahun buku, yaitu selisih antara

seluruh pemasukan dengan biaya – biaya serta penyisihan – penyisihan lain.

Dalam pasal 5 ayat 1 huruf c UU No. 25 tahun 1992 disebutkan bahwa

: “pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa

usaha masing – masing anggota”. Dengan pengertian bahwa pembagian SHU

kepada anggota dilakukan tidak semata – mata berdasarkan modal yang

Aktiva = kewajiban + modal

Page 32: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

dimiliki seseorang dalam koperasi tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa

anggota terhadap koperasi. Ketentuan yang demikian ini merupakan

perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.

SHU koperasi yang disediakan bagi para anggotanya terdiri dari dua

macam, sebagai berikut:

a. Jasa modal adalah bagian sisa hasil usaha yang disediakan untuk para

anggota berdasarkan uang simpanan mereka yang dijadikan sebagai

modal koperasi.

b. Jasa anggota adalah bagian sisa hasil usaha yang disediakan untuk

anggota seimbang dengan jasanya dalam usaha koperasi.

Berdasarkan kesimpulan diatas disimpulkan bahwa laporan sisa hasil

usaha adalah surplus yang diperoleh koperasi dalam satu tahun buku, yaitu

selisih antara seluruh pemasukan dengan biaya – biaya serta penyisihan –

penyisihan lain.

3. Laporan perubahan modal

Rasio ini sering digunakan oleh perusahaan maupun investor untuk

mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

Kewajiban tersebut bersifat jangka pendek. Kewajiban jangka pendek itu

seperti memayar tagihan listrik, gaji pegawai, atau hutang yang telah jatuh

tempo. Tetapi terkadang ada beberapa perusahaan tidak sanggup membayar

hutang tersebut pada waktu yang telah ditentukan, dengan alasan perusahaan

tidak memiliki dana yang cukup untuk memenuhi hutang yang telah jatuh

tempo tersebut.

Page 33: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Kasus tersebut akan mengganggu hubungan antara koperasi dengan

para kreditor, maupun para distributor. Dalam jangka panjang, kasus tersebut

akan berdampak kepada para pelanggan. Artinya pada akhirnya koperasi akan

mengalami krisis ekonomi. Hal tersebut dikarenakan perusahaan tidak

memperoleh kepercayaan dari pelanggan.

Menurut Kasmir (2012:128), ketidak mampuan perusahaan membayar

kewajibannya terutama jangka pendek (yang jatuh tempo) disebabkan oleh

berbagai faktor, yaitu:

1. Bisa dikarenakan memang perusahan tidak memiliki dana sama

sekali, atau

2. Bisa mungkin saja perusahaan memiliki dana, namun saat jatuh

tempo perusahaan tidak memiliki dana (tidak cukup dana secara

tunai sehingga harus menunggu dalam waktu tertentu, untuk

mencairkan aktiva lainnya seperti menagih piutang, menjual surat-

surat berharga, atau menjual sediaan atau aktiva lainnya).

Menurut Agus Sartono (2008:116) dalam bukunya “manajemen

keuangan teori dan aplikasi” mengatakan bahwa rasio likuiditas menunjukkan

kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada

waktunya.

Menurut Fred Weston (2012:129) menyebutkan bahwa rasio likuiditas

merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan koperasi memenuhi

kewajiban utang jangka pendek. Artinya apabila perusahaan akan mampu

untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang jatuh.

Page 34: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa laporan perubahan

modal adalah kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka

pendek tepat pada waktunya.

4. Laporan arus kas

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai

laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan koperasi dan

menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Menurut Skousen (2009:284) Laporan arus kas itu sendiri

didefinisikan sebagai berikut laporan arus kas (statment of cash flow) adalah

laporan keuangan yang melaporkan jumlah kas yang diterima dan dibayar

oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2002:61) dalam

bukunya yang berjudul “Manajemen keuangan I edisi keempat” mengatakan

sebagai berikut arus kas adalah ringkasan aliran kas untuk suatu periode

tertentu , laporan ini kadang disebut laporan sumber dan penggunaan operasi

perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan serta menunjukkan

perubahan kas dan surat berharga selama periode tersebut.

Menurut Harahap (2010:257), mengemukakan bahwa laporan arus kas

memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas

suatu koperasi pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan

transaksi pada kegiatan : operasi, pembiayaan dan investasi.

Page 35: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa laporan arus

kas merupakan laporan yang menginformasikan arus kas masuk dan arus kas

keluar yang dihasilkan dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas

pendanaan atau pembiayaan.

Page 36: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

5. Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan

informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan

tertentu. Catatan atas laporan keuangan berisi tentang pengakuan

pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi koperasi, dengan

anggota dan non-anggota, kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap,

penilaian persediaan, piutang, dan lain-lain, dasar penetapan harga

pelayanan kepada anggota dan non anggota.

Dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis laporan keuangan adalah

neraca, laporan hasil usaha, laporan perubahan modal dan catatan atas

laporan keuangan.

2.1.6 Pengertian Rasio Keuangan Koperasi

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan

dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai

hubungan signifikan atau berarti (Harahap, 2002:297). Analisis merupakan

cara penting untuk menyatakan hubungan yang bermakna diantara

komponen-komponen dari laporan-laporan keuangan (Simamora,

1999:357). Rasio keuangan dihitung dengan membagi nilai rupiah pos

lainnya yang dilaporkan. Tujuannya adalah untuk menyatakan hubungan

dua pos yang relevan yang mudah di tafsirkan dan dibandingkan dengan

informasi lainnya.

Page 37: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan

koperasi dalamsuatu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan

dituangkan dalam angka-angka, baik dalam bentuk mata uang rupiah

maupun dalam mata uang asing. Angka-angka yang ada dalam laporan

keuangan menjadi kurang berarti jika hanya dilihat satu sisi saja. Artinya

jika hanya dengan melihat apa adanya. Angka-angka ini akan menjadi

lebih apabila dapat kita bandingkan antara satu komponen dengan

komponen lainnya. Caranya adalah dengan membandingkan angka-angka

yang ada dalam laporan keuangan atau antar laporan keuangan. Setelah

dibandingkan dapat disimpulkan posisi keuangan suatu koperasi untuk

periode tertentu. Pada akhirnya kita dapat menilai kinerja keuangan dalam

periode tertentu. Perbadingan ini kita kenal dengan nama analisis rasio

keuangan.

Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Horne merupakan

indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan

membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan

untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja koperasi. Dari hasil

rasio ini keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan koperasi yang

bersangkutan.

Menurut Kasmir (2011:104) “rasio keuangan merupakan kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangn dengan

cara membagi satu angka dengan angka lainnya”. Perbandingan dapat

dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan

Page 38: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

keuangan antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian

angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode

maupun beberapa periode.

Rasio keuangan menyederhanakan hubungan pos tertentu dengan

pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai secara cepat

hubungan antara pos dan dapat membandingkan nya dengan rasio lain

sehingga dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian.

Perbedaan koperasi dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasio yang

penting. Misalnya rasio ideal mengenai likuiditas untuk bank tidak sama

dengan rasio pada koperasi industri, perdagangan atau jasa.

Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-

angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka

dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu

komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar

komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang

dibandingkan dapar berupa angka-angka dalam satu periode maupun

beberapa periode.

Contohnya, perbandingan angka-angka yang ada dalam satu laporan

adalah komponen angka-angka dalam neraca. Misalnya, antara total aktiva

lancar dengan kewajiban lancar atau antara total aktiva dengan total utang.

Kemudian dalam satu peiode yang sama berarti dalam satu tahun. Namun

jika membandingkan untuk beberapa periode, maka lebih dari satu tahun,

misalnya tiga tahun (dengan anggapan satu periode satu tahun).

Page 39: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Selanjutnya, contoh perbandingan antara komponen yang ada

dilaporan keuangan adalah antara komponen yang ada dalam neraca

dengan dalam laporan laba rugi. Misalnya, komponen dalam laba rugi

yaitu penjualan dengan komponen dalam neraca misalnya total aktiva atau

antara laba bersih dengan penjualan. Hasil rasio periode tertentu.

Dalam praktiknya analisis rasio keuangan suatu koperasi dapat

digolongkan menjadi :

1. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka hanya bersumber

dari neraca

2. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang

hanya bersumber dari laporan laba rugi.

3. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua

sumber (data campuran) baik yang ada dineraca maupun dilaporan laba

rugi.

Menurut Djarwanto PS (1993:55) ada beberapa jenis analisis yang

dapat digunakan antara lain sebagai berikut :

1. Analisis internal

Analisis yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan

informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu koperasi.

Analisis demikian terutama dilakukan oleh manajemen dalam

mengukur efesiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi

dalam kondisi keuangan.

2. Analisi ekternal

Page 40: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Analisis yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendaptkan data

terperinci mengenai suatu koperasi. Analisis demikian dilakuan oleh

bank-bank, para kreditur, para pemegang saham, calon pemegang

saham dan pihka-pihak lain yang dimiliki kepentingan langsung

kepada koperasi. Bagi seorang penganalisa ekstern hanya tersedia

laporan yang lazim di umumkan di khalayak ramai yaitu neraca dan

laporan laba rugi.

3. Analsis horizontal

Analisis perkembangan data keuangan dan data operasi koperasi dari

tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan dan kelemahan keuangan

yang bersangkutan.

Page 41: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

4. Analisis vertikal

Disebut juga analisis statis adalah analisis laporan keuangan yang

terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja.

Berdasarkan pemaparan dan pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa rasio keuangan adalah suatu perbandingan angka dari suatu pos

laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan

signifikan.

2.1.7 Jenis-jenis rasio keuangan koperasi

Umumnya rasio yang dikenal dan populer adalah rasio likuiditas,

rasio solvabilitas, rasio rentabilitas. Namun banyak rasio yang dapat

dihitung dari laporan keuangan yang dapat memberikan informasi bagi

analisis seperti rasio laverage, rasio produktivitas ,rasio pasar, modal, rasio

pertumbuhan dan sebagainya. Salah seorang penulis J. Countries

memberikan kerangka rasio keuangan secara kategotik sebagai berikut :

GAMBAR 2.1RASIO ATAS LAPORAN KEUANGAN

Rasio Keuangan

solvency

Managementperformance

Profitabilitassolvency

Profit margin

Capital turn over

J.Panjang

J.PendekCash flow

Credit PolicyInvestoryAdministrasiAsset Equity Structure

Return oninvestmen

Page 42: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Sumber : Analisis Laporan Keuangan, Sofian Syafri Harahap(2004 :

135)

Jenis-jenis rasio keuangan koperasi yang dapat digunakan untuk

dalam pengambilan keputusan koperasi. Penggunaan masing-masing rasio

tergantung kebutuhan koperasi, artinya terkadang tidak semua rasio

digunakan. Hanya saja jika hendak melihat kondisi dan posisi koperasi

secara lengkap, maka sebaiknya seluruh rasio digunakan. Jenis-jenis rasio

keuangan koperasi yang dapat digunakan adalah

1. Rasio Likuiditas

Rasio yang menggambarkan kemampuan koperasi memenihi

kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apa bila koperasi ditagih, maka

akan mampu untuk memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang

yang sudah jatuh tempo.

Rasio likiditas dapat diukur dengan cara

a. Rasio lancar, menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi

kewajiban-kewajiban lancar. Rumus perhitungannya :

Aktiva LancarCurrent Ratio = X 100% Utang Lancar

b. Rasio cepat (Quick Ratio), menunjukan kemampuan aktiva lancar yang

paling likuid dapat menutupi utang lancar. Rumus perhitungannya :

Page 43: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Aktiva lancar - persediaan Quick Ratio = X 100% Hutang lancar

c. Perputaran Modal Kerja, antara penjualan dan modal kerja terdapat

hubungan yang erat. Bila volume penjualan naik, investasi dalam

persediaan dan piutang juga meningkat, ini berarti juga meningkat

modal kerja. Perputaran modal kerja adalah perbandingan antara

penjualan dan modal kerja. Perputaran modal kerja menunjukkan

jumlah penjualan yang diperoleh dari setiap rupiah modal kerja.

Perputaran modal kerja yang tinggi diakibatkan rendahnya modal

kerja.

Rumus yang digunakan menghitung Working Capital Turnover :

Penjualan Working Capital Turnover = x 1 kali

Aktiva Lancar-Hutang Lancar

2. Rasio solvabilitas

Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan koperasi dalam

membayar kewajiban jangka panjangnya atas kewajiban-kewajibannya

apabila koperasi dilikuidasi. Beberapa rasio solvabilitas sebagai berikut:

a. Rasio Modal Sendiri atas Hutang (Debt to Equity Ratio),

menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutup

hutang-hutang kepada pihak luar. Rasio ini untuk mengetahui

Page 44: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

pemakaian modal sendiri guna menjamin jumlah hutang. Semakin

tinggi rasio ini semakin baik begitupun sebaliknya. rumusnya :

Modal Sendiri Debt to Equity Ratio = x 100 %

Total Hutang

b. Rasio Aktiva atas Hutang (Debt to Total Asset), untuk mengetahui

kemapuan koperasi dalam melunasi keseluruhan hutang-hutangnya

yang dijamin dengan jumlah dari aktiva koperasi. Rasio ini

menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva, lebih

besar rationya lebih aman .. Rumusnya :

Total Aktiva Debt to Total Asset = x100%

Total Hutang

3. Rasio rentablitas/profitabilitas

Rasio rentabilitas menggambarkan kemampuan koperasi

mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada.

Beberapa rasio rentabilitas ini adalah sebagai berikut :

a. Rentabilitas Modal Sendri atau sering juga dinamakan rentabilitas

usaha adalah perbandingan jumlah laba yang tersedia bagi pemilik

modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang

menghasilkan laba tersebut di lain pihak atau dengan kata lain

Page 45: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu koperasi

dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk

menghasilkan keuntungan.. Rumusnya :

Laba Bersih (SHU) Rentabilitas Modal Sendiri = x 100%

Modal Sendiri

b. Aset turn over (return on asset), menggambarkan perputaran aktiva

diukur dari volume penjualan. Rumusnya :

Laba Bersih (SHU) Total quity to total asset = x 100%

Total aktiva

Dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis rasio keuangan koperasi adalah

secara umum terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas

jenis rasio ini yang sering dipergunakan dalam membandingan angka pada

laporan keuangan dengan angka lainnya untuk mendapatkan hasil presentasi

keuangan pada koperasi.

2.1.8 Klasifikasi rasio keuangan pada koperasi

Dalam laporan keuangan koperasi disajikan dalam bentuk laporan

hasil usaha dan neraca yang dijadikan sebagai dasar analisis laporan

keuangan dalam pengambilan keputusan. Dan klasifikasi koperasi yang

digunakan sebagaimana diterapkan Sk. Menkop. KUKM dalam penilaian

koperasi adalah

Page 46: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Tabel 2.2Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Nomor : 129/Kep./M/KUKM/XI/2002 tanggal 29 November 2002Tentang pedoman klasifikasi koperasi

No Keterangan Klasifikasi

1.

Rasio Likuiditas- Current Ratio- Quick Ratio

- 175% - 200% : sangat baik/100- 150% - 174% atau 225% - 249%: baik/75- 125% - 149% atau 250% - 274% : cukup

baik/50- <125% atau >275% : kurang baik/0

2.

Rasio Solvabilitas- Rasio Modal Sendiri atas

Hutang (Debt to Equity Ratio)

- Rasio Aktivitas atas Hutang (Debt to Total Asset)

- 15% : sangat baik/100- 12,6-15% : baik/75- 10% - 12,5 : cukup baik/50- <10% : kurang baik

- 110% : sangat baik/100- 101%-109% atau 111%-119% : baik/75- 90% - 100% atau 120% - 130% : cukup

baik/50- <90% atau >130% : kurang baik/0

3.

Rasio Profitabilitas- Rentabilitas Modal

Sendiri

- Return on Asset (ROA)

- >21% : sangat baik/ 100- 10%-20% : baik/75- 1% - 9% : cukup baik/50- <1% : kurang baik/0

- >10% : sangat baik/100- 6%-9% : baik/75- 0%-5% : cukup baik/50- <0% : kurang baik/0

Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Utara

Dapat disimpulkan bahwa klasifikasi tersebut diatas merupakan

penilaian rasio keuangan atas hasil analisis yang dilakukan dengan

Page 47: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

perhitungan rumus pada rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio

profitabilitas.

2.2.8 Manfaat Rasio Keuangan Koperasi

Rasio keuangan merupakan gambaran suatu hubungan atau

perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan

dengan menggunakan alat analisa perubahan. Sebagaimana yang sering

digunakan dalam koperasi adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan

rasio probabilitas yang bermannfaat sebagai berikut :

1. Untuk mengukur kemampuan koperasi membayar kewajiban

atau utang kepada pihak ketiga. Artinya, kemampuan untuk

membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai

jadwal batas waktu yang telah ditetapkan.

2. Untuk menganalisis kemampuan posisi koperasi terhadap

kewajiban kepada pihak lainnya. Artinya setelah diketahui

manajer keuangan dapat mengambil kebijakan yang diaanggap

perlu guna menyeimbangkan penggunaan modal.

3. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh koperasi dalam

satu periode.

4. Untuk mengetahui besarnya laba bersih dari waktu kewaktu.

5. Untuk mengetahui prdoduktivitas dari seluruh dana koperasi

yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Adapun manfaat dengan digunakannya analisis rasio keuangan

menurut Fahmi (2011:109), yaitu :

Page 48: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

1. Bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan

prestasi organisasi.

2. Bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk

membuat perencanaan.

3. Dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu

organisasi dari perspektif keuangan.

4. Bermanfaat bagi para kreditur digunakan untuk memperkirakan

potensi risiko yang akan dihadapi dengan adanya jaminan

kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalikan pokok

pinjaman.

5. Dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder

organisasi.

Menurut Kasmir (2008:68) ada manfaat analisis rasio keuangan,

yaitu :

1. Untuk mengetahui posisi keuangan koperasi dalam satu periode

tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha

yang telah dicapai untuk beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan apa saja yang

menjadi kekurangan koperasi.

3. Untuk mengetahui kekuatan – kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah – langkah perbaikan apa saja yang

perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi

keuangan koperasi saat ini.

Page 49: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan

apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap

berhasil atau gagal.

6. Dapat juga digunakan sebagai pembandingan dengan

perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

Dapat disimpulkan bahwa manfaat dari rasio keuangan adalah untuk

mengetahui perbandingkan hasil satu periode ke periode berikutnya serta

mengetahui besar tingkat laba yang diperoleh koperasi dan mampu

membayar kewajiban atau utang kepada pihak ketiga.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Sunarti (2009) yang berjudul “analisis

rasio keuangan untuk menilai kecukupan modal kerja pada PT. Gudang

Garam Tbk”, dari hasil analisis rasio keuangan dapat diketahui bahwa

kecukupan modal kerja pada PT. Gudang Garam Tbk yang dilakukan kurang

efisien karena berada dibawah standar. Hal ini, apabila ditinjau dari standar

yang biasa digunakan oleh koperasi industri, ini terlihat dari rata-rata current

ratio yang dibawah 200% yaitu 181,81% pertahunnya, dan quick ratio yang

dibawah 100% yaitu 35,98% pertahunnya. Sedangkan dari nilai tersebut

diketahui bahawa PT. Gudang Garam Tbk, perputaran persediaan sangat

lambat hanya berputar kurang dari dua kali pertahunnya dan kurang

memberikan porsi yang bagus untuk pemilik saham, hal ini diketahui dari

Page 50: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

nilai return on equity yang dimiliki selalu mengalami penurunan. PT. Gudang

Garam Tbk, masih kurang bisa membelanjakan modal kerjanya terlihat dalam

pelaporan keuangannya tidak terdapat pengeluaran yang bersifat sosial separti

zakat.

Penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah S. (2002) menganalisis

pengaruh beberapa factor fundamental dan resiko sistematik terhadap harga

saham. Penelitian ini merupakan studi terhadap 16 industri barang konsumsi

yang go public dipasar modal dalam periode delapan tahun (1990-1997)

dengan mengasumsikan bahwa harga saham merupakan fungsi dari return on

asset, return on equity, beta, book value, debt/equity dan required rate of

return. Setelah melakukan pengujian terhadap hipotesis diperoleh hasil

bahwa factor fundamental seperti return on asset, deviden pay out ratio, debt

to equity ratio, book value equity pershare, dan indeks beta berpengaruh

terhadap harga saham koperasi. Pengujian hipotesis kedua untuk melihat

apakah benar return on asset sebagai indikator earning power koperasi, yaitu

yang mencerminkan kinerja manajemen dalam menggunakan seluruh asset

yang dimiliki oleh koperasi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap

harga saham. Delapan hipotesis ini tidak mendapat dukungan karena ternyata

book value equity pershare yang berpengaruh dominan terhadap saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Utami (2005) yang berjudul “analisis

likuiditas dan Rentabilitas pada Kokar Wahana Semarang PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Daop IV Semarang Tahun 2002-2004”. Hasil penelitian

tingkat likuiditas untuk current ratio pada tahun 2002 sebesar 178%, tahun

Page 51: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

2003 sebesar 212%, tahun 2004 sebesar 252%. Quick ratio pada tahun 2002

sebesar 176%, tahun 2003 sebesar 210%, tahun 2004 sebesar 248% sehingga

Kokar Wahana Semarang menunjukkan bahwa rasio likuiditasnya sangat

efisien dalam memenuhi kewajiban finansialnya. Tingkat rentabilitas untuk

rentabilitas ekonomi tahun 2002 sebesar 4,45%, tahun 2003 sebesar 6,13%

dan tahun 2004 sebesar 6,23%. Rentabilitas modal sendiri untuk tahun 2002

sebesar 11%, tahun 2003 sebesar 12,7%dan pada tahun 2004 sebesar 11%.

Hasil penelitian tingkat likuiditas Kokar Wahan Semarang current ratio

maupun quick ratio untuk likuiditas sangat efisien. Sedangkan tingkat

rentabilitas ekonomi kurang efisien tetapi rentabilitas modal sendiri tergolong

efisien.

2.3 Metode Analisis Data

2.3.1 Jenis penelitian

Metode penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan

pengolahan, penyajian, dan analisis data yang dilakukan dengan metode

ilmiah secara efisien dan sistematis yang hasilnya berguna untuk

mengetahui suatu keadaan atau persoalan dalam usaha pengembangan ilmu

pengetahuan untuk membuat keputusan dalam rangka pemecahan masalah.

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu :

1. Penelitian keperpustakaan (library research) yaitu melakukan studi

terhadap beberapa buku dan referensi lainnya yang relevan yang ada

hubungannya dengan topik penelitian

Page 52: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

2. Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitan yang dilaksanakan

secara langsung di lokasi penelitian melalui observasi dan wawancara.

2.3.2 Metode pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan

beberapa cara sebagai berikut :

1. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:158), metode dokumentasi yaitu penelitian yang

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, dokumen, peraturan,

catatan harian dan lain sebagainya. Dokumen yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah sejarah organisasi, struktur organisasi, kumpulan

data dan dokumen-dokumen serta catatan-catatan yang terdapat dalam

bentuk bukti transaksi, jurnal maupun dalam laporan keuangan.

2. Metode interview (Wawancara)

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka dan

dapat mendengar secara langsung terhadap informasi-informasi atau

keterangan-keterangan.

2.3.3 Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, metode penelitian yang digunakan oleh

penulis adalah deskriptif analisis yaitu data yang diperoleh dan

dikumpulkan kemudian dianalisis berdasarkan metode yang telah

Page 53: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

ditetapkan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimanakah hasil analisis

laporan keuangan Koperasi Usaha Revor dalam sebagai dasar pengambilan

keputusan. Dari analisis yang diambil merupakan anggapan atau dugaan

sementara yang paling memungkinkan, namun masih harus dibuktikan

dengan penelitian dan dapat dihasilkan saran-saran yang dianggap perlu

sebagai masukan umpan balik bagi Koperasi Usaha Revor dalam

melakukan koreksi. Data yang diperoleh kemudian disajikan berdasarkan

analisis data yang digunakan yaitu data secara kuantitatif yang didasarkan

pada perhitungan statistik dan selanjutnya akan disusun secara sistematis

dalam bentuk tugas akhir. Untuk menganalisis data, maka dibutuhkan

rumus-rumus rasio keuangan yang men cakup rasio likuiditas,rasio

solvabilitas,rasio rentabilitas,rasio aktivitas dimana masing rasio dibahas

dalam aspek tertentu.

Page 54: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Koperasi Serba Usaha Revor

Koperasi ini bernama Koperasi Serba Usaha Refor yang disingkat

dengan (KSU REVOR) dan selanjutnya dalam anggaran dasar ini disebut

koperasi. Telukdalam berawal dari tahun 2012 yang didirikan oleh Nurtina

Telaumbanua dan disahkan secara hukum oleh kepala dinas koperasi dan

UKM kabupaten Nias Selatan yang mana ditandatangani atau diketahui oleh

Alamin Sarumaha, S.Pd yang menjabat sebagai kepala Dinas Koperasi dan

UKM Kabupaten Nias.

Dalam hal ini bertidak sebagai pengurus Koperasi Serba Usaha

Revor Nomor Badan Hukum 009/BH/II.23/2012, alamat jalan pasir putih

kelurahan pasar telukdalam kecamatan telukdalam kabupaten nias selatan.

Bersama ini menyatakan kesepakatan dan keputusan rapat pengurus sebagai

berikut :

1. Kami bersepakat mengajukan permohonan untuk dapat mengikuti

program bantuan dana bagi pengembangan Koperasi Wanita/Perkassa,

kopeasi perkotaan dan koperasi perdesaan pada deputi bidang

pembiayan, kementerian koperasi dan UKM.

2. Kami bersepakat menyerahkan dokumen usulan sebagai calon peserta

program dan ditetapkan oleh deputi bidang pembiayaan, kementerian

koperasi UKM.

Page 55: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

3. Kami tidak akan melakukan penuntutan dalam bentuk apapun apabila

tidak terpilih sebagai koperasi program.

Fakto-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi Koperasi Serba

Usaha Revor ini antara lain :

1. Lokasinya milik pribadi Nurtina Telaumbanua sebagai Aset tetap,

2. Daerahnya sangat strategis dan bisa dijangkau oleh pengurus dan

anggota koperasi serba usaha revor,

3. Daerahnya aman dan nyaman bagi kesejahteraan karyawan dan

anggota.

Usaha yang diselenggarakan oleh KSU Revor sebagai berikut :

1. Menyediakan barang-barang kebutuhan pokok (SEMBAKO) anggota

2. Mengadakan usaha kerjasama dengan koperasi maupun badan usaha

lainnya yang saling menguntungkan dan untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota

3. Mengadakan usaha waserda/toko

4. Mengadakan usaha simpan pinjam

5. Dan usaha-usaha lainnya sesuai kebutuhan anggota

Page 56: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

3.2 Struktur Organisasi

Pembentukan struktur organisasi didalam sebuah perusahaan merupakan

perkembangan yang vital bagi perkembangan perusahaan, struktur organisasi

yang baik akan menghasilkan kekuatan manajemen yang profesional. Eksistensi

dalam wewenang dan tanggungjawab harus konsisten dan jelas sehingga

memberikan efektifitas dan efisiensi kerja yang tinggi.

Sturuktur organisasi terdiri dari susunan perwujudan pola tetap hubungan

–hubungan diantar fungsi- fungsi, bagian- bagian atau posisi-posisi maupun

orang-orang yang mnunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggungjawab

yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Susunan kepengurusan KSU Revor

tersebut adalah sebagai berikut :

NO.

NAMA ALAMAT JABATAN

1. NURTINA TELAUMBANUA Jalan Pasir PutihKel. Pasar Telukdalam

KETUA

2. REVOR DUHA Jalan Pasir PutihKel. Pasar Telukdalam

WAKIL KETUA

3. RIA SUKMAWATI DUHA Jalan Pasir PutihKel. Pasar Telukdalam

SEKRETARIS

4. ESTERIANG FAU Jalan Di PanjaitanKel. Pasar Telukdalam

WAKIL SEKRETARIS

5. ERNI TELAUMBANUA Jalan Pasir PutihKel. Pasar Telukdalam

BENDAHARA

PENGAWAS :NO. NAMA ALAMAT JABATAN1. ADI WIJAYA DUHA Jalan Pasir Putih Ketua2. ARTIS DUHA Desa Hiliduha Sekretaris3. TADI HATI MADUWU Desa Hilisatare Bendahara

DAFTAR ANGGOTA :NO. NAMA ALAMAT JABATAN

Page 57: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

1. RESNI MADUWU Hilisataro Usaha Kecil2. ASTERIA FAU Jalan Pelabuhan

Kel. Pasar TelukdalamUsaha Kecil

3. SRI ARIANI ZEBUA Jalan SaonogehoKel. Pasar Telukdalam

Usaha Kecil

4. BUALAZISIWA LAIA Desa Amandraya Usaha Kecil5. LIDIA WARUWU Jalan Pasir Putih

Kel. Pasar TelukdalamUsaha Kecil

6. STEFANUS TELAUMBANUA Jalan Pasir PutihKel. Pasar Telukdalam

Usaha Kecil

7. TETI RESTUDEN Jalan SudirmanKel. Pasar Telukdalam

Usaha Kecil

8. DEWI MADUWU Jalan PelitaKel. Pasar Telukdalam

Usaha Kecil

9. BERTA MADUWU Jalan SaonigehoKel. Pasar Telukdalam

Usaha Kecil

10. APRIANUS DAKHI Desa Hilisimaetano Usaha Kecil11. NOVA ZEBUA Jalan Kartini

Kel. Pasar TelukdalamUsaha Kecil

12. RITA WATI HAREFA Jalan SaonigehoKel. Pasar Telukdalam

Usaha Kecil

13. UKI SARUMAHA Jalan GolkarKel. Pasar Telukdalam

Usaha Kecil

14. AGNES TELAUMBANUA Jalan NdrasoKel. Pasar Telukdalam

Usaha Kecil

15. FA’ANO HALAWA Jalan Lolowau Usaha Kecil16. NEMASOKHI HULU Jalan Kampus

Kel. Pasar TelukdalamUsaha Kecil

17. KEME Jalan KartiniKel. Pasar Telukdalam

Usaha Makro

18. SERVIMASI DUHA Jalan Sudirman Usaha Makro19. HERLINA DUHA Jalan Pendidikan

Kel. Pasar TelukdalamUsaha Makro

20. ROMMANIAN MENDROFA Jalan SudirmanKel. Pasar Telukdalam

Usaha Makro

21. TUHOI BAWAMENEWI Desa Mazino Usaha Makro22. YESTIN Desa Lahusa Usaha Makro

Sumber : Koperasi Serba Usaha Revor Telukdalam (2016)

Page 58: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

a. Pengurus

Pengurus bertugas untuk memimpin organisasi dan perusahaan koperasi,

melakukan segala perlakuan hukum untuk dan atas nama koperasi, mewakili

koperasi dihadapan dan diluar pengadilan, mengelola koperasi dan usahanya,

mengajukan rencana-rencana kerja serta rancangan rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Koperasi, seta mengajukan laporan keuangan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

b. Pengawas

Pengawas koperasi berkewajiban untuk mendadakan pengawasan atas

dirinya. Pengawas ini dilakukan oleh pengawas yang terdiri dari tiga orang

anggota koperasi yang tidak termasuk golongan pengurus dan dipilih oleh rapat

anggota untuk masa jabatan tiga tahun. Pengawan itu diadakan sekurang-

kurangnya tiga sekali mengenai hal keuangan, surat berharga, persediaan

barang alat perlengkapan juga mengenai kebenaran pembukuan serta

kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggarakan organisasi dan perusahaan

koperasi, kecuali diatur lain dalam Anggaran Rumah Tangga atau peraturan

lain, pengawas merahasiakan hasil pengawasannya kepada pihak ketiga.

c. Anggota

Keanggotaan melekat pada diri anggota sendiri dan tidak dapat

dipindahkan kepada orang lain dengan dalih apapun. Setiap anggota harus

tunduk pada ketentuan dalam anggaran dasar, anggaran rumah

tangga,peraturan khusus dan keputusan rapat anggota. Setiap anggota berhak

untuk hadir dan berbicara tentang yang dirundingkan dalam rapat anggota,

Page 59: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus dan pengawas, untuk melakukan

pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha koperasi menurut ketentuan

dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga, untuk memberi saran-saran

kepada pengurus dan pengawas baik diminta maupun tidak untuk kemajuan

koperasi baik dalam rapat maupun diliar rapat, mendapat pelayanan yang sama

dan memperoleh SHU sesuai ketentuan anggaran dasar. Setiap anggota

mempunyai kewajiban untuk membayar simpanan-simpanan pada koperasi

(simpanan pokok,simpanan wajib,maupun simpanan lain yang ditetapkan

dalam rapat anggota), mengamalkan landasan-landasan, azas dan prinsip

koperasi, mengamalkan dan tunduk pada Undang-Undang Koperasi dan

peraturan pelaksanaannya,Anggaran Dasar,Anggaran Rumaha Tangga,

peraturan khusus dan keputusan rapat anggota, berpartisipasi dalam kegiatan

usaha yang diselenggarakan oleh koperasi, mengembangkan dan memelihara

kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan.

3.3 Data Penelitian

Adapun sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi minor ini adalah

laporan keuangan KOPERASI SERBA USAHA REVOR yang terdiri dari laporan

neraca dan laporan laba rugi selama 3 tahun beruntun mulai dari tahun 2013-2015.

a. Laporan Neraca

Laporan Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan

perusahaan pada periode tertentu. Dengan mengetahui laporan neraca, maka kita

dapat melihat seberapa besar aktiva atau kekayaan perusahaan, hutang dan modal

Page 60: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

pemilik. Dibawah ini adalah laporan neraca KSU REVOR Telukdalam selama 3

tahun mulai dari tahun 2013 sampai pada tahun 2015.

TABEL 3.1KOPERASI SERBA USAHA REVOR

NERACAPERIODE 2013-2015

Keterangan 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp)

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas dan setara kas

Piutang usaha

Peralatan

Akumulasi penyusutan peralatan

Persediaan

Jumlah Aktiva Lancar

Aktiva tetap

Tanah

Gedung / kantor koperasi

Kendaraan

Modal penyertaan anggota

Jumlah Aktiva Tetap

JUMLAH AKTIVA

Aktiva

Kewajiban Jangka Pendek

Hutang usaha

Rp.27.000.000

Rp.188.000.000

Rp.35.000.000

Rp. 4.000.000

Rp.10.000.000

Rp.264.000.000

Rp. 45.000.000

Rp. 23.000.000

Rp. 16.500.000

Rp. 25.850.000

Rp. 110.350.000

Rp. 374.350.000

Rp.20.000.000

Rp.32.000.000

Rp.200.000.000

Rp.45.000.000

Rp.10.000.000

Rp.25.000.000

Rp.312.000.000

Rp. 45.000.000

Rp.23.000.000

Rp.16.500.000

Rp.25.850.000

Rp.110.350.000

Rp.422.350.000

Rp. 25.500.000

Rp.40.000.000

Rp.202.000.000

Rp.48.000.000

Rp.12.500.000

Rp.25.000.000

Rp.327.500.000

Rp.45.000.000

Rp. 23.000.000

Rp.16.500.000

Rp.25.850.000

Rp.110.350.000

Rp.437.850.000

Rp. 40.000.000

Page 61: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Hutang Simpan Pinjam

Hutang Lain-lain

JUMLAH KEWAJIBAN

JANGKA PENDEK

KEWAJIBAN JANGKA

PANJANG

Hutang Bank

JUMLAH KEWAJIBAN

JANGKA PANJANG

Total Kewajiban

EKUITAS

Simpanan Pokok

Simpanan Wajib

Modal Sumbangan Sukarela

Modal penyertaan anggota

JUMLAH EKUITAS

Sisa Hasil Usaha (SHU)

JUMLAH PASIVA

Rp.50.000.000

Rp.10.000.000

Rp.80.000.000

Rp.100.000.000

Rp.100.000.000

Rp.180.000.000

Rp.25.000.000

Rp.10.000.000

Rp.30.000.000

Rp.50.000.000

Rp.115.000.000

Rp.79.350.000

Rp.374.350.000

Rp. 80.000.000

Rp. 13.500.000

Rp.119.000.000

Rp.100.000.000

Rp.100.000.000

Rp.219.000.000

Rp.30.000.000

Rp.12.000.000

Rp.30.000.000

Rp.50.000.000

Rp.122.000.000

Rp.81.350.000

Rp.422.350.000

Rp. 100.000.000

Rp. 16.500.000

Rp. 156.500.000

Rp. 120.000.000

Rp.120.000.000

Rp.276.500.000

Rp.35.000.000

Rp.12.500.000

Rp.30.000.000

Rp.50.000.000

RP.127.500.000

Rp.33.850.000

Rp.437.850.000

Sumber : Laporan Keuangan KSU REVOR hasil olahan penulis(2016)

Dari tabel laporan neraca diatas, dibagi dalam dua bagian besar yaitu

aktiva dan passiva. Aktiva terdiri dari dua komponen yaitu aktiva lancar seperti

(kas, piutang, peralatan,akumulasi penyusutan peralatan dan perlengkapan) dan

aktiva tetap seperti (tanah,bangunan,kendaraan,modal penyertaan anggota).

Page 62: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Sedangkan pasiva terdiri dari 3 komponen juga yaitu kewajiban jangka pendek,

kewajiban panjang, dan ekuitas.

Dari data laporan neraca tersebut, menunjukkan saldo aktiva dan passiva

masing-masing sebesar 374.350.000,- pada tahun 2013, sebesar 422.350.000,-

pada tahun 2014 dan sebesar 437.850.000,- pada tahun 2015. Saldo aktiva sebesar

374.350.000,- pada tahun 2013, sebesar 422.350.000,- pada tahun 2014 dan

sebesar 437.850.000,- pada tahun 2015. Saldo aktiva ini terdiri dari aktiva lancar

dan aktiva tetap. Aktiva lancar sebesar 264.000.000,- pada tahun 2013, sebesar

312.000.000,- pada tahun 2014 dan sebesar 327.500.000,- pada tahun 2015.

Aktiva tetap sebesar 110.350.000 pada tahun 2013 dan 2014 dan tahun 2015.

Saldo pasiva dibentuk oleh dua akun besar yaitu kewajiban dan ekuitas.

Saldo kewajiban jangka pendek sebesar 80.000.000,- pada tahun 2013, sebesar

119.500.000,- pada tahun 2014 dan sebesar 156.500.000,- pada tahun 2015.

Kewajiban ini didominasi oleh sebagian besar pinjaman ke bank. Kewajiban

jangka panjang sebesar 100.000.000,- pada tahun 2013, pada tahun 2014 sebesar

100.000.000,- pada tahun 2015 sebesar 120.000.000,-. Ekuitas yang merupakan

modal pemilik yang terdiri dari simpanan pokok sebesar 25.000.000,- pada tahun

2013, pada tahun 2014 sebesar 30.000.000, pada tahun 2015 sebesar 35.000.000,-

berikutnya simpanan wajib sebesar 10.000.000,- pada tahun 2013, pada tahun

2014 sebesar 12.000.000,- , pada tahun 2015 sebesar 35.000.000,- berikutnya

modal sumbangan sukarela sebesar 30.000.000,- pada tahun 2013,2014,2015,

berikut total penyertaan anggota sebesar 50.000.000,- pada tahun 2013,2014,2015

ditambah dengan sisa hasil usaha perusahaan sebesar 79.350.000,- pada tahun

Page 63: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

2013, pada tahun 2014 sebesar 81.350.000,- pada tahun 2015 sebesar 33.800.000,-

.

b. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang menginformasikan besarnya laba

atau rugi suatu perusahaan dalam periode tertentu. Melalui laporan laba rugi, kita

akan lebih mudah mengetahui besarnya laba/rugi yang diperoleh KSU REVOR

dalam periode tertentu.Dibawah ini adalah laporan laba rugi KSU REVOR

telukdalam selama 3 tahun.

KSU REFOR TelukdalamLaporan Laba RugiPeriode 2013-2015

(Tabel 3.2)Keterangan 2013 2014 2015

PENDAPATAN

Pendapatan Bunga Modal

Simpanan Anggota

Total Pendapatan

BIAYA SIMPAN PINJAM

Bunga simpanan anggota

Bunga modal penyertaan

Bunga pinjaman perbankan

Subtotal

BIAYA OPERASIONAL

Gaji Ketua Umum

Gaji Karyawan

Gaji pengawasan

Biaya-biaya lain

Beban listrik dan telpon

Perlengkapan

145.150.000

25.000.000

160.150.000

2.250.000.

10.350.000

4.920.000

17.520.000

18.000.000

24.000.000

25.200.000

-

480.000

5.500.000

146.850.000

25.000.000

171.850.000

2.250.000

10.350.000

4.920.000

17.520.000

18.000.000

24.000.000

25.200.000

-

480.000

5.500.000

100.334.000

25.000.000

125.334.000

2.250.000

10.350.000

5.904.000

18.504.000

18.000.000

24.000.000

25.200.000

-

480.000

5.500.000

Page 64: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Subtotal belanja

TOTAL PENGELUARAN

Sisa Hasil Usaha (SHU)

72.980.000

90.500.000

79.350.000

72.980.000

90.500.000

81.350.000

72.980.000

91.484.000

33.850.000

Sumber : KSU REVOR Telukdalam Diolah Oleh Penulis

Page 65: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data

4.1.1 Laporan Keuangan

Secara teoritis, laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi

yang disebut siklus akuntansi. Laporan keuangan adalah laporan dari peristiwa-

peristiwa keuangan koperasi selama satu tahun buku yang bersangkutan yang

dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-

tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik koperasi atau organisasi.

Laporan keuangan menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki oleh koperasi

selama satu tahun periode. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkan kinerja

koperasi yang ditunjukan dengan kemampuan koperasi dalam menghasilkan

pendapatan dengan sumber yang dimiliki oleh koperasi. Adapun laporan

keuangan koperasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari

laporan neraca, laporan laba rugi selama tiga tahun.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Rasio Likuiditas

Berdasarkan uraian diatas dapat dihitung hasil dari pada Rasio Likuiditas

adalah rasio yang mengukur kemampuan koperasi dalam memenuhi hutang

jangka pendeknya. Rasio likuiditas juga yang menggambarkan kemampuan

koperasi memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apa bila koperasi

Page 66: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

ditagih, maka akan mampu untuk memenuhi utang (membayar) tersebut terutama

utang yang sudah jatuh tempo.

Rasio likuiditas dapat diukur dengan cara

a. Rasio lancar (current ratio), menunjukkan sejauh mana aktiva

lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Rumus

Perhitungannya :

Aktiva Lancar

Rasio Lancar = X 100%

Utang Lancar

264.000.0002013 = X 100% = 330%

80.000.000

312.000.0002014 = X 100%=262%

119.000.000

327.500.0002015 = X 100%=209%

156.500.000

Rasio ini menandakan kemampuan koperasi dalam membayar

kewajiban/utang lancar dengan mengunakan aktiva lancar yang dimiliki. Rasio ini

menunjukkan kinerja keuangan yang baik. Dimana pada tahun 2013 sebesar

330%, pada tahun 2014 sebesar 262%, dan pada tahun 2015 sebesar 209%

Page 67: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

b. Rasio cepat (quick ratio), menunjukkan sejauh mana aktiva lancar

yang paling likuid dapat menutupi utang lancar. Rumus

Perhitungannya :

Aktiva Lancar -Persediaan

Rasio Cepat = X 100%

Utang Lancar

264.000.000-10.000.0002013 = X 100% = 317,5%

80.000.000

312.000.000-25.000.0002014 = X 100%=311,9%

119.000.000

327.500.000-25.000.0002015 = X 100%=327,49%

156.500.000

Rasio ini tergolong besar, maka menunjukkann kemampuan Koperasi

dalam membayar kewajiban/utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang

dimiliki. Dan hal ini juga dapat menunujukkan kinerja keuangan yang baik atau

koperasi semakin likuid. Dimana pada tahun 2013 sebesar 317,5%, tahun 2014

sebesar 311,9%, dan pada tahun 2015 sebesar 327,49%.

Page 68: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

c. Rasio kas atas utang lancar (cash ratio to current debt),

menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva

lancar . Rumus Perhitungannya :

KasRasio kas atas utang lancar= X 100% Utang Lancar

27.000.0002013 = X 100% = 33,75%

80.000.000

32.000.0002014 = X 100%=28,89%

119.000.000

40.000.0002015 = X 100%=25,55%

156.500.000

Rasio ini tergolong kecil maka menunjukkan kemampuan kas

yang dimiliki pada koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek karena memperhitung komponen aktiva lancar yang likuid.

Dapat menunjukkan kinerja keuangan uang kurang baik. Dimana

pada tahun 2013 sebesar 33,75%, pada tahun 2014 sebesar 26,89%,

pada tahun2015 sebesar 25,55%.

d. Rasio aktiva lancar dan total aktiva (ratio of current asset and total

asset), menunjukkan porsi aktiva lancar atas total aktiva,

Page 69: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

rumusnya:

Aktiva lancar

Rasio aktiva lancar dan total utang =

Total aktiva

264.000.0002013 = X 100% = 71%

374.350.000

312.000.0002014 = X 100%=74%

422.350.000

327.500.0002015 = X 100%=75%

437.850.000

Rasio ini mengukur tingkat kecukupan modal kerja koperasi.

Maka koperasi mampu mencukupi modal kerjanya pada tahun 2013

sebesar 71%, pada tahun 2014 sebesar 74% dan pada tahun 2015

sebesar 75%.

Tabel 4.2.1 Ratio likuiditas Koperasi serba usaha refor telukdalam Tahun 2013-2015

Keterangan 2013%

2014%

2015% RHR

Rasio Likuiditasa. Current ratiob. Quick Ratioc. Cash ratio to current

debtd. Ratio of current asset

and total asset

330317,533,75

71

262311,926,89

74

209327,4925,55

75

267318,9628,73

73,33

Sumber : Olahan Penulis

Page 70: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

4.2.2 Rasio solvabilitas

Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan koperasi dalam

membayar kewajiban jangka panjangnya atas kewajiban-kewajibannya apabila

koperasi dilikuidasi. Beberapa rasio solvabilitas sebagai berikut:

a. Rasio kas atas utang lancar (cash ratio to current debt), menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar . Rumus :

Total Utang Rasio Utang atas Modal = X 100%

Ekuitas

180.000.0002013 = X 100% = 156%

115.000.000

219.000.0002014 = X 100%=179%

122.000.000

276.500.0002015 = X 100%=216%

127.500.000

Rasio ini mengukur kemampuan koperasi untuk membayar

seluruh kewajiban dengan modal yang dimiliki. Semakin kecil

rasio ini semakin baik. Namun dalam hal ini hasil rasio sangat

besar dan itu menunjukkan kemampuan koperasi untuk membayar

seluruh kewajiban sangat kurang. Dimana pada tahun 2013 sebesar

156%, pada tahun 2014 sebesar 179% dan pada tahun 2015 sebesar

216%.

Page 71: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

b. Rasio utang atas aktiva (total debt to asset ratio), mengukur presentase total modal yang dipenuhi atau dibiayai dengan utang. Rumus :

Total Utang Rasio utang atas aktiva = X 100%

Total Aktiva

180.000.0002013 = X 100% = 48%

374.350.000

219.000.0002014 = X 100%=51%

422.350.000

276.500.0002015 = X 100%=63%

437.850.000

Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi

oleh aktiva. Rasio ini besar maka menunjukkan kinerja keuangan

yang baik. Dimana pada tahun 2013 sebesar 48%, pada tahun 2014

51%, pada tahun 2015 63%.

Tabel 4.2.2 Ratio likuiditas Koperasi serba usaha refor telukdalam Tahun 2013-2015

Keterangan 2013%

2014%

2015% RHR

Rasio Solvabilitasa. Total Debt Equity

Ratiob. Total Debt To Asset

Ratio

156

48

179

51

216

63

183,6

54

Sumber : Olahan Penulis

Page 72: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

4.2.3 Pengambilan Keputusan Atas Analisis Laporan Keuangan KSU Refor

Dari hasil rasio likuiditas, solvabilitas pada koperasi Serba Usaha Refor

maka pengambilan keputusan pada Koperasi Serba Usaha Refor perlu

diperbaharui atas analisis laporan keuangan, dan analisis rasio keuangan tergolong

sangat baik akan tetapi perlu ditingkakan kinerja keuangannya. Dilihat dari rasio

likuiditas kinerja keuangan Koperasi Serba Usaha Refor Telukdalam kurang

maksimal karena dipengaruhi oleh besarnya pengaruh hutang terutama hutang

bank dalam mendanai total Kas Koperasi. Dilihat dari rasio solvabilitas, kinerja

keuangan Koperasi Serba Usaha Refor Telukdalam menunjukkan hasil yang baik

karena mampu menciptakan laba yang cukup besar dari total asset dan modal

yang dimiliki.

Page 73: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil analisis data pembahasan terhadap laporan keuangan Koperasi Serba

Usaha Refor Telukdalam yaitu dokumen laporan laba rugi dan laporan neraca

selama 3 tahun berturut-turut mulai dari tahun 2013 sampai pada tahun 2015.

Maka, peneliti menyimpulkan keadaan Koperasi Serba Usaha Revor Telukdalam

sesuai dengan analisis likuiditas, dan solvabilitas bahwa kinerja keuangannya

secara umum cukup baik karena dilihat dari angka rasio yang dihasilkan. Dimana

hasil likuiditasnya selama tiga tahun mulai dari tahun 2013 sampai tahun 2015

menunjukkan angka pada rasio lancar 330%.262% dan 209% sedangkan angka

pada rasio cepat sebesar 317,5%, 311,9% dan 327,49%, rasio kas atas utang

lancar sebesar 33,75%, 26,89%, 25,55%, rasio aktiva lancar dan total aktiva

sebesar 71%,74% dan 75% Artinya, rasio likuiditas pada Koperasi Serba Usaha

Revor Telukdalam tergolong cukup baik. Hal ini disebabkan karena hutang lancar

Koperasi Serba Usaha Revor Telukdalam mempunyai nilai yang cukup besar. Dan

hasil rasio solvabilitas menunjukkan angka pada rasio utang atas modal selama

tiga tahun sebesar 156%,179%,dan 216%, sedangkan rasio utang atas aktiva

sebesar 48%,51%, dan 63%. Jika dilihat dari kriteria yang tersedia maka rasio

solvabilitas sangat baik. Hal ini dikarenakan besarnya total aktiva terhadap hutang

jangka panjang terutama hutang atau pinjaman kebank yang dilakukan oleh

Koperasi Serba Usaha Refor Telukdalam.

Page 74: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

5.2 Saran

Adapun saran yang disampaikan oleh penulis, yaitu:

a. Saldo kas yang ada ditangan Koperasi Serba Usaha Revor Telukdalam,

hendaknya disetor kebank supaya kas tersebut menghasilkan pendapatan

bunga.

b. Hendaknya Koperasi Serba Usaha Revor Telukdalam melakukan

pembayaran hutang dibank sekalipun tidak sepenuhnya agar rasio hutang

jangka panjangnya menjadi lebih baik.

c. Dari total laba bersih yang dihasilkan setiap tahunnya, sebaiknya sebagian

besar diinvestasikan kembali dalam kegiatan usaha agar jumlah kas

sendirinya bertambah.

Page 75: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 76: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner

Page 77: Scanned by CamScanner · kelemahan tersebut manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahaan tersebut. Kekuatan yang dimiliki koperasi harus dipertahankan atau ditingkatkan, serta

Scanned by CamScanner