satuan acara penyuluhan(diare)

10

Click here to load reader

Upload: mala-azkia

Post on 22-Jun-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan(Diare)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik : Penyakit Berbasis LingkunganB. Sub topik : Diare pada Balita

C. Tujuan Instruksional Umum :Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengerti dan

menambah wawasan mengenai diare pada balita. Khusus :Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :

1. Menyebutkan pengertian diare2. Menyebutkan penyebab diare3. Menyebutkan tanda dan gejala diare4. Mengetahui cara mengatasi diare di rumah5. Mengetahui cara pencegahan diare

D. Perencanaan Penyuluhan1. Waktu

Hari :Rabu Tanggal :23 April 2014 Jam :09.00 – 09.30 WIB

2. Tempat :Balai pertemuan3. Sasaran : Masyarakat RW 04 RT 16 yang memiliki balita4. Metode :Ceramah dan tanya jawab5. Media :LCD, microphone, dan leaflet

E. Kegiatan PenyuluhanNO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA1 3 menit Pembukaan

a) membuka kegiatan dengan mengucapkan salam

b) Memperkenalkan diric) Menjelaskan tujuan dari penyuluhand) Menyebutkan materi yang akan diberikane) Menyampaikan kontrak waktu

Mendengarkan pembukaan yang disampaikan oleh moderator.

2 15 menit PelaksanaanPenyampaian materi oleh pemateri:

Menggali pengetahuan peserta tentang diare

b) Menjelaskan tentang pengertian diare Menyebutkan penyebab diare

d) Menyebutkan tanda dan gejala diaree) Menjelaskan tentang penanganan diare di

rumah

Mendengarkan dan memberikan umpan balik tehadap materi yang disampaikan.

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan(Diare)

Menjelaskan tentang pencegahan diare3 5 menit Tanya jawab

Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya tentang materi yang kurang dipahami

Mengajukan pertanyaan

3 4 menit EvaluasiMenanyakan kembali kepada peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan

Menjawab pertanyaan

4 3 menit Penutupa) Menjelaskan kesimpulan dari materi

penyuluhanb) Ucapan terima kasihc) Salam penutup

Mendengarkan dengan seksama dan menjawab salam

1. Evaluasi Struktura) Peserta hadir ditempat penyuluhanb) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu IRJ Anak RSUD Dr

Soetomo Surabaya. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Prosesa) Peserta antusias terhadap materi penyuluhanb) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi HasilSetelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus

MATERI PENYULUHANPENGERTIANBeberapa pengertian diare1. Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah

cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999).

2. Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.

3. Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lender dan darah (Ngastiyah, 1997).

B. PENYEBAB1). Faktor infeksi

a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan(Diare)

b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.

c. Faktor MalabsorbsiMalabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

2). Faktor Makanan:Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis makanan tertentu.

3). Faktor PsikologisDiare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan(Diare)

A. PATOFISIOLOGI

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan(Diare)

D. TANDA DAN GEJALA1). Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu

makan berkurang.2). Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.3). Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.4). Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam

akibat banyaknya asam laktat.5). Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kuli tmenurun),

ubun-ubun dan mata cekung membrane mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.

6). Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen, soporakomatus) sebagai akibat hipovokanik.

7). Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).8). Bila terjadi asidosis metabolic klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan

dalam (Kusmaul).

E. KLASIFIKASI DIAREMenurut pedoman MTBS (2000) diare dapat diklasifikasikan,1. Diare akut terbagi atas :a. Diare dengan dehidrasi beratb. Diare dengan dehidrasi ringan/sedangc. Diare tanpa dehidrasi2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari/ lebih terbagi atas :a. Diare persisten dengan dehidrasib. Diare persisten tanpa dehidrasi3. Desentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah

K. KOMPLIKASI1). Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic atau hipertonik).2). Renjatan hipovolemik.

Dengan tanda-tanda : Mata mendelik, pandangan kosong, serta ada gerakan-gerakan tangan kaki.

3). Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoniotot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektrokardiagram).

4). Hipoglikemia.5). Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena kerusakan

vilimukosa, usus halus.6). Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.7). Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami

kelaparan.

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan(Diare)

F. PENCEGAHANPencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah diare adalah:1). Kebersihan perorangan pada anak. Mencuci tangan sebelum makan dan setiap habis

bermain, memakai alas kaki jika bermain di tanah.2). Membiasakan anak defekasi di jamban dan jamban harus selalu bersih agar tidak ada

lalat.3). Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat.4). Makanan harus selalu tertutup5). Kepada anak yang sudah dapat membeli makanan sendiri agar diajarkan untuk tidak

membeli makanan di jajanan terbuka6). Air minum harus selalu dimasak. Bila sedang terjangkit penyakit diare selain air harus

bersih juga harus dimasak7). Pada anak yang minum dari botol (dot), botol harus dicuci dan dimasak setiap mau

digunakan 8). Pada ibu menyusui sebelum menyusui bayinya mncuci tangan terlebih dahulu

G. PENATALAKSANAAN DI RUMAHa. Berikan ASI lebih lama padas etiap kali pemberian (Bila masih diberi ASI).b. Jika diberi ASI ekslusif ,berikan oralit /air matang sebagai tambahan.c. Jika tidak diberi ASI ekslusif berikan salah satu cairan berikut : oralit, kuah sayur, air

tajin atau air matang.d. Berikan oralit , dengan cara

1. 1 bungkus oralit masukkan kedalam 200 ml (1 gelas) air matang2. Usia sampai 1 tahun berikan 50-100 ml oralit setiap habis berak3. Berikan oralit sedikit-sedikit dengan sendok. Jika muntah tunggu sampai 10 menit,

kemudian berikan lagiTetapi jika anak muntah lebih sering atau berak-berak terus hingga lebih dari 5 hari atau semakin memburuk sehingga pemberian oralit tidak dapat menolong supaya segera dibawa berobat ke pelayanan kesehatan agar tidak terlambat.Jelaskan bahwa oralit tidak untuk mengobati diarenya tetapi hanya untuk mencegah agar anak tidak jatuh dalam keadaan dehidrasi berat. Dalam perjalanan agar pasien terus diberi minum untuk mencegah bertambahnya dehidrasiKapan anak dibawa ke rumah sakit jika menemukan tanda-tanda sebagai berikut:

e. Anak muntah tiap kali minum, Karena hal tersebut bias menjadikan diare dengan dehidrasi berat.

f. Demamg. Adanya lender dan darah dalam tinja

H. PENATALAKSANAAN DI RUMAH SAKITa. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya.1) Cairan per oral

Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan per oral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit,

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan(Diare)

sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa.

2) Cairan parentralDiberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian sebagai berikut:

a. Untuk anak umur 1 bulan - 2 tahun berat badan 3-10 kg1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1 ml=15 ttsatau 13 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).• 7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infuse set berukuran 1 ml=15 ttsatau 4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).• 16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit

b. Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg• 1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).

c. Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg• 1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).• 7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).• 16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.

d. Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg• Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1½ %.Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).

e. Untuk bayi berat badan lahir rendahKebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 10% + 1 bagian NaHCO3 1½ %).

b. Pengobatan dietetikUntuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanan:1. Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh. Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim)- Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh.

c. Obat-obatanPrinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain.