satuan acara pengajaran
TRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENGAJARAN
PENYULUHAN KESEHATAN
Topik : Pneumonia
Sasaran : Keluarga penunggu pasien di ruang Palem I RSUD Dr. Soetomo
Hari/Tanggal : Kamis, 29 November 2012
Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang pneumonia, keluarga penunggu pasien
akan memahami tentang penyakit pneumonia.
2. Tujuan Instruksional Khusus
1. Keluarga penunggu pasien mengerti tentang definisi pneumonia
2. Keluarga penunggu pasien mengerti tentang penyebab pneumonia
3. Keluarga penunggu pasien mengerti tentang tanda dan gejala pneumonia
4. Keluarga penunggu pasien mengerti tentang penatalaksanaan pneumonia
5. Keluarga penunggu pasien mengerti tentang komplikasi pneumonia
6. Keluarga penunggu pasien mengerti tentang pencegahan pneumonia
II. Sasaran
Keluarga penunggu pasien di ruang Palem I RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
III. Materi
1. Definisi pneumonia
2. Penyebab pneumonia
3. Tanda dan gejala pneumonia
4. Penatalaksanaan pneumonia
5. Komplikasi pneumonia
6. Pencegahan pneumonia Komplikasi pneumonia
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. Media
1. Flip Chart
2. Leaflet
VI. Setting
1. Waktu
No Waktu Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga
1 5 menit Pembukaan Moderator,
1. Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam dan
menanyakan kabar.
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
4. Menyebutkan kontrak
waktu (30 menit)
1. Menjawab salam
dan menyatakan
kabar
2. Memperhatikan
3. Memperhatikan
4. Memperhatikan
2 30 menit Kegiatan
Penyuluhan
Moderator
1. Mengenalkan pembicara
dan penjelasan singkat
tentang materi penyuluhan
Pembicara
2. Menjelaskan tentang:
a. Definisi pneumonia
b. Penyebab pneumonia
c. Tanda dan gejala
pneumonia
d. Penatalaksanaan
pneumonia
e. Komplikasi pneumonia
f. Pencegahan pneumonia
Moderator
3. Memberi kesempatan pada
1. Memperhatikan
2. Memperhatikan
3. Memberikan
keluarga untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum
dimengerti
Pembicara
4. Menjawab pertanyaan
pengunjung dan keluarga
pertanyaan
4. Memperhatikan
3 5 menit Evaluasi Moderator,
Menanyakan kembali kepada
pengunjung dan keluarga
tentang:
a. Definisi pneumonia
b. Penyebab pneumonia
c. Tanda dan gejala
pneumonia
d. Penatalaksanaan
pneumonia
e. Komplikasi pneumonia
f. Pencegahan pneumonia
1. Mampu
menjelaskan
kembali dari awal
sampai akhir secara
umum tentang apa
yang sudah
dijelaskan oleh
mahasiswa
sebelumnya
4 5 menit Penutup Moderator,
1. Mengucapkan terima kasih atas
waktu dan perhatian pengunjung
dan keluarga
2. Salam penutup
1. Mengucapkan
terima kasih
kembali kepada
mahasiswa yang
memberikan
penyuluhan
2. Menjawab salam
2. Tempat
Keterangan :
: Papan media
: Fasilitator
: Audience
: Observer
: Penyaji
: Moderator
VII. PENGORGANISASIAN
1. Pembimbing akademik : Ninuk Dian K, S.Kep., Ns., MANP
2. Pembimbing klinik : Lilik Mudayatin, S.Kep., Ns
3. Moderator : Dwi Endah M., S.Kep
4. Penyaji : Kinanthi Rosyana, S.Kep
5. Observer : Nurul Alif D.S, S.Kep
6. Fasilitator : Motrik, S.Kep
Yuyun Diantiningsih, S.Kep
Rukmita Wahyuningsih, S.Kep
VIII. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan POA
b. Kesiapan media dan tempat
c. Jumlah keluarga yang hadir dalam penyuluhan minimal 70% dari jumlah
undangan
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1hari sebelum dan
menjelang penyuluhan dilakukan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya
b. Keluarga antusias dengan kegiatan penyuluhan
c. Peserta antusias
d. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengerti dan memahami definisi pneumonia
b. Peserta mengerti dan memahami penyebab pneumonia
c. Peserta mengerti dan memahami tanda dan gejala pneumonia
d. Peserta mengerti dan memahami pentalaksanaan pneumonia
e. Peserta mengerti dan memahami komplikasi pneumonia
f. Peserta mengerti dan memahami pencegahan pneumonia
MATERI PENYULUHAN
PNEUMONIA
A. Definisi
Pneumonia adalah infeksi saluran nafas bawah akut yang berupa keradangan
parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius
dan alveoli dimana asinus terisi dengan cairan radang, dengan atau tanpa disertai
infiltrasi dari sel radang ke dinding alveolus dan rongga interstitium. Secara klinis
pneumonia di definisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Sedangkan keradangan paru yang
disebabkan oleh penyebab noninfeksi ( bahan kimia, radiasi, obat-obatan dan lain-lain)
lazimnya disebut pneumonitis.Imunisasi Polio adalah pemberian vaksin yang berupa
virus polio yang telah dilemahkan.
B. Penyebab
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, yaitu bakteri
yang timbul secara primer atau sekunder setelah virus, virus, jamur, dan protozoa.
Pneumonia yang didapat di masyarakat ( community-acquired pneumonia atau
pneumonia komuniti) banyak disebabkan bakteri gram positif, sebaliknya pneumonia
yang didapaat di rumah sakit (hospital-acquired pneumonia atau pneumonia nosokomial)
banyak disebabkan bakteri gram negatif, sedang pneumonia aspirasi banyak disebabkan
oleh bakteri anaerob.
Diagnosis kuman penyebab akan lebih cepat terarah bila diagnosis pneumonia
yang dibuat, dikaitkan dengan interaksi faktor-faktor terjadinya infeksi dan cara pasien
terinfeksi, misalnya infeksi melalui droplet sering disebabkan Sterptooccus pneumoniae,
melalui selang infuse oleh Staphylococcus aureus, sedangkan infeksi pada pemakaian
ventilator oleh Pseudomonas aeruginosa dan enterobacter.
Kelompok mikroorganisme penyebab pneumonia
Group Penyebab Tipe pneumonia
Bakteri - Streptococcus pneumoniae
- Streptococcus piogenes
- Stafilococcus aureus
- Klebsiela pneumonia
- E. coli
Pneumonia bacterial
- Yersinia pestis
- Legionnaires bacillus Legionnaires disease
Aktinomisetes - A. Israeli
- Nokardia Asteroides
Aktinomikosis pulmonal
Nokardiosis pulmonal
Fungi - Kokidioides imitis
- Histoplasma kapsulatum
- Blastomises dermatitidis
- Aspergilus
- Fikomisetes
Kokidioidomikosis
Histoplasmosis
Blastomikosis
Aspergilosis
Mukormikosis
Riketsia - Koksiela burnetti Q Fever
Klamidia - Klamidia psittaci Psitakosis
Ornitosis
Mikoplasma - Mikoplasma pneumonia Pneumonia mikoplasma
Virus - Influenza virus
- Respiratory syncytial
Adeniovirus
Pneumonia viral
Protozoa - Pneumosistis karinii Pneumonia pneumosistis
( pneumonia plasma sel)
C. Tanda dan Gejala
1. Biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama beberapa hari
2. Demam dan menggigil akibat proses peradangan (dapat mencapai 40 derajat Celsius)
3. Cyanosis
4. Batuk
5. Sesak nafas
6. Rasa lelah
7. Suara nafas lemah
8. Penggunaan otot bantu nafas
9. Sakit kepala
10.Mual muntah
D. Penatalaksanaan
1. Penderita pneumonia dapat dirawat di rumah, namun bila keadaannya berat penderita
harus dirawat di rumah sakit untuk mendapat perawatan yang memadai, seperti cairan
intravena bila sangat sesak, oksigen, serta sarana rawat lainnya. Bayi memerlukan
perhatian lebih khusus lagi.
2. Diberikan kotrimoksazol 2 x 2 tablet.
Dosis anak :
2 – 12 bulan : 2 x ¼ tablet
1 – 3 tahun : 2 x ½ tablet
3 – 5 tahun : 2 x 1 tablet
3. Antibiotik pengganti adalah amoksisilin atau ampisilin.
4. Bila penderita alergi terhadap golongan penisilin dapat diberikan eritromisin 500 mg 4
kali sehari. Demikian juga bila diduga penyebabnya mikoplasma (batuk kering).
5. Tergantung jenis batuk dapat diberikan kodein 8 mg 3 x sehari atau brankodilator
(teofilin atau salbutamol).
6. Pada kasus dimana rujukan tidak memungkinkan diberikan injeksi amoksisilin dan /
atau gentamisin.
7. Pada orang dewasa terapi kausal secara empiris adalah penisilin prokain 600.000 –
1.200.000 IU sehari atau ampisilin 1 gram 4 x sehari terutama pada penderita dengan
batuk produktif.
E. Komplikasi
1. Gagal nafas dan sirkulasi
Efek pneumonia terhadap paru-paru pada orang yang menderita pneumonia
sering kesulitan bernafas,dan itu tidak mungkin bagi mereka untuk tetap cukup
bernafas tanpa bantuan agar tetap hidup.Bantuan pernapasan non-invasiv yang dapat
membantu seperti mesin untuk jalan nafas dengan bilevel tekanan positif,dalam kasus
lain pemasangan endotracheal tube kalau perlu dan ventilator dapat digunakan untuk
membantu pernafasan.
Pneumonia dapat menyebabkan gagal nafas oleh pencetus akut respiratory
distress syndrome(ARDS).Hasil dari gabungan infeksi dan respon inflamasi dalam
paru-paru segera diisi cairan dan menjadi sangat kental, kekentalan ini menyatu
dengan keras menyebabkan kesulitan penyaringan udara untuk cairan alveoli,harus
membuat ventilasi mekanik yang dibutuhkan.
2. Syok sepsis dan septik merupakan komplikasi potensial dari pneumonia.
Sepsis terjadi karena mikroorganisme masuk ke aliran darah dan respon sistem
imun melalui sekresi sitokin.Sepsis seringkali terjadi pada pneumonia karena bakteri;
streptoccocus pneumonia merupakan salah satu penyebabnya.Individu dengan sepsis
atau septik membutuhkan unit perawatan intensif di rumah sakit.Mereka
membutuhkan cairan infus dan obat-obatan untuk membantu mempertahankan
tekanan darah agar tidak turun sampai rendah.Sepsis dapat menyebabkan kerusakan
hati,ginjal,dan jantung diantara masalah lain dan sering menyebabkan kematian.
3. Effusi pleura,empyema dan abces
Ada kalanya,infeksi mikroorganisme pada paru-paru akan menyebabkan
bertambahnya(effusi pleura) cairan dalam ruang yang mengelilingi paru(rongga
pleura).Jika mikroorganisme itu sendiri ada di rongga pleura,kumpulan cairan ini
disebut empyema.Bila cairan pleura ada pada orang dengan pneumonia,cairan ini
sering diambil dengan jarum (toracentesis) dan diperiksa,tergantung dari hasil
pemeriksaan ini. Perlu pengaliran lengkap dari cairan ini,sering memerlukan selang
pada dada.Pada kasus empyema berat perlu tindakan pembedahan.Jika cairan tidak
dapat dikeluarkan,mungkin infeksi berlangsung lama,karena antibiotik tiak menembus
dengan baik ke dalam rongga pleura. Jarang,bakteri akan menginfeksi bentuk kantong
yang berisi cairan yang disebut abses. Abses pada paru biasanya dapat dilihat dengan
foto thorax dengan sinar x atau CT scan.Abses-abses khas terjadi pada pneumonia
aspirasi dan sering mengandung beberapa tipe bakteri.Biasanya antibiotik cukup
untuk pengobatan abses pada paru,tetapi kadang abses harus dikeluarkan oleh ahli
bedah atau ahli radiologi.
F. Pencegahan
1. Mencuci Tangan
2. Jangan Merokok
3. Vaksinasi pneumonia
Daftar Pustaka
Alsagaff, hood. 2004. Buku ajar ilmu penyakit paru. Surabaya : gramik FK Unair.
Alsagaff, hood Dan Abdul mukti. 2005. Dasar – dasar ilmu penyakit paru. Surabaya :
Airlangga University Press.
Muttaqin, arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan sistem pernafasan.
Jakarta :Salemba Medika.
Soemantri, irman. 2008. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan sistem pernafasan.
Jakarta : Salemba Medika.
Tambayong, jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperwatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
DAFTAR HADIR PENYULUHANTOPIK : PENYULUHAN PNEUMONIA
Kamis, 29 November 2012Di Ruang Palem 1
RSUD Dr. Soetomo Surabaya
NO. NAMA PESERTA ALAMAT PESERTA TTD PESERTA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.