sarana dan prasarana

3
Peralatan dan Tenaga Pelaksana Untuk dapat menyelenggarakan praktik dokter keluarga sebagaimana dikemukakan, tentu perlu disediakan berbagai peralatan dan tenaga pelaksana yang memadai. Peralatan dan tenaga pelaksana yang dimaksud adalah: 1. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan pada praktik dokter keluarga pada dasarnya tidak berbeda dengan peralatan berbagai pelayanan kedokteran lainnya. Jika pelayanan dokter keluarga tersebut dilaksanakan dalam bentuk klinik dokter keluarga, maka peralatan yang dibutuhkan secara umum dapat dibedakan atas dua macam: a. Peralatan medis Karena praktik dokter keluarga melayani beberapa tindakan spesialistis sederhana, maka pada praktik dokter keluarga perlu disediakan berbagai peralatan medis spesialistis yang dimaksud. Di samping itu, dibutuhkan pula peralatan pemeriksaan penunjang serta pertolongan gawat darurat. Di Amerika Serikat, sebagaimana dikemukakan oleh Djati Pratignyo (1983), peralatan medis yang tersedia di suatu klinik dokter keluarga cukup lengkap. Peralatan yang dimaksud telah mencakup pula laboratorium klinis, rontgen foto, EKG, minor surgery set, sigmoiskop, audiometer, otoskop, visual chart, tonometer, dan ophtalmoskop b. Peralatan Nonmedis The American Academy of General Practice (1960) menyebutkan peralatan nonmedis pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik yang memiliki sekurang-kurangnya sebuah ruang tunggu, ruang konsultasi, ruang periksa, ruang tindakan, ruang laboratorium, ruang rontgen fakultatif, ruang administrasi, gudang serta kamar mandi, yang luas lantai seluruhnya minimal antara 150 s.d. 200 meter persegi. Karena praktik dokter keluarga, seperti yang dikemukakan oleh Clark, (1971) sangat menganjurkan pelayanan dengan perjanjian (appointment system), maka perlu pula disediakan alat komunikasi seperti telpon

Upload: alfajri-ridho-pratama

Post on 03-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

Page 1: Sarana Dan Prasarana

Peralatan dan Tenaga Pelaksana

Untuk dapat menyelenggarakan praktik dokter keluarga sebagaimana dikemukakan, tentu perlu disediakan berbagai peralatan dan tenaga pelaksana yang memadai. Peralatan dan tenaga pelaksana yang dimaksud adalah:

1. Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan pada praktik dokter keluarga pada dasarnya tidak berbeda dengan peralatan berbagai pelayanan kedokteran lainnya. Jika pelayanan dokter keluarga tersebut dilaksanakan dalam bentuk klinik dokter keluarga, maka peralatan yang dibutuhkan secara umum dapat dibedakan atas dua macam:

a. Peralatan medisKarena praktik dokter keluarga melayani beberapa tindakan spesialistis sederhana, maka pada praktik dokter keluarga perlu disediakan berbagai peralatan medis spesialistis yang dimaksud. Di samping itu, dibutuhkan pula peralatan pemeriksaan penunjang serta pertolongan gawat darurat. Di Amerika Serikat, sebagaimana dikemukakan oleh Djati Pratignyo (1983), peralatan medis yang tersedia di suatu klinik dokter keluarga cukup lengkap. Peralatan yang dimaksud telah mencakup pula laboratorium klinis, rontgen foto, EKG, minor surgery set, sigmoiskop, audiometer, otoskop, visual chart, tonometer, dan ophtalmoskop

b. Peralatan NonmedisThe American Academy of General Practice (1960) menyebutkan peralatan nonmedis pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik yang memiliki sekurang-kurangnya sebuah ruang tunggu, ruang konsultasi, ruang periksa, ruang tindakan, ruang laboratorium, ruang rontgen fakultatif, ruang administrasi, gudang serta kamar mandi, yang luas lantai seluruhnya minimal antara 150 s.d. 200 meter persegi. Karena praktik dokter keluarga, seperti yang dikemukakan oleh Clark, (1971) sangat menganjurkan pelayanan dengan perjanjian (appointment system), maka perlu pula disediakan alat komunikasi seperti telpon

2. Tenaga Pelaksana

Tenaga pelaksana yang dibutuhkan pada praktik dokter keluarga pada dasarnya tidaklah berbeda dengan tenaga pelaksana berbagai pelayanan kedokteran lainnya. Tenaga pelaksana yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga macam:

a. Tenaga medisTenaga medis yang dimaksudkan disini ialah para dokter keluarga (family doctor physician). Tergantung dari sarana pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga serta beban kerja yang dihadapi, jumlah dokter keluarga yang dibutuhkan dapat berbeda. Secara umum dapat disebutkan, apabila sarana pelayanan tersebut adalah rumah sakit serta beban kerjanya lebih berat, maka jumlah dokter keluarga yang dibutuhkan akan lebih banyak. Sedangkan jika pelayanan dokter keluarga tersebut diselenggarakan oleh suatu klinik dokter keluarga, jumlah dokter keluarga yang dibutuhkan umumnya lebih sedikit. Klinik dokter keluarga memang dapat diselenggarakan hanya oleh satu orang dokter keluarga (solo practice) ataupun oleh sekelompok dokter keluarga (group practice). Telah disebutkan, dari kedua

Page 2: Sarana Dan Prasarana

bentuk ini, yang dianjurkan adalah bentuk kedua, yakni yang diselenggarakan oleh satu kelompok dokter keluarga

b. Tenaga ParamedisUntuk lancarnya pelayanan dokter keluarga, perlu mengikutsertakan tenaga paramedis. Disarankan, tenaga paramedis tersebut seyogianya yang telah mendapatkan pendidikan dan latihan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga, baik aspek medis dan ataupun aspek nonmedis. Jumlah tenaga paramedis yang diperlukan tergantung dari jumlah dokter keluarga yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga. Secara umum, disebutkan untuk setiap satu orang dokter keluarga, diperlukan 2 sampai 3 tenaga paramedis terlatih

c. Tenaga NonmedisSama halnya dengan tenaga paramedis, untuk lancarnya pelayanan dokter keluarga, perlu pula mengikutsertakan tenaga nonmedis. Pada umumnya, ada dua kategori tenaga nonmedis tersebut. Pertama, tenaga administrasi yang diperlukan untuk menangani masalah-masalah administrasi. Kedua, pekerja sosial (social worker) yang diperlukan untuk menangani program penyuluhan/nasihat kesehatan dan atau kunjungan rumah. Jumlah tenaga nonmedis yang diperlukan tergantung dari jumlah dokter keluarga, dibutuhkan sekurang-kurangnya satu orang tenaga administrasi serta satu orang pekerja sosial