saraf

58
Osteoarthritis (OA) Sheilla Ratnasari

Upload: mutia-rachmi

Post on 28-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

saraf

TRANSCRIPT

Page 1: Saraf

Osteoarthritis (OA)

Sheilla Ratnasari

Page 2: Saraf

1.1 Latar Belakang1.1 Latar Belakang

Page 3: Saraf

1.2 Batasan Masalah1.2 Batasan Masalah

Page 4: Saraf

2.1 Anatomi dan Fisiologi Tulang2.1 Anatomi dan Fisiologi Tulang

Page 5: Saraf

2.1 Anatomi dan Fisiologi Tulang2.1 Anatomi dan Fisiologi Tulang

Page 6: Saraf

Fungsi TulangFungsi Tulang

Page 7: Saraf

2.2 Definisi2.2 Definisi

Page 8: Saraf

2.2 Definisi2.2 Definisi

Page 9: Saraf

A. Bila terjadi kerusakan pada tulang sub-artikuler (1), meningkatnya tekanan pada titik tertentu pada tulang rawan (2), sehingga beban yang diterima pada daerah tersebut berlebihan atau kerusakan tulang rawan sendi oleh karena suatu hal (3) dapat menyebabkan osteoartritis

B. Gambar skematis tekanan yang diterima akibat beban tubuh pada sendi yang normal

Page 10: Saraf

2.3 Epidemiologi2.3 Epidemiologi

Page 11: Saraf

2.3 Epidemiologi2.3 Epidemiologi

Page 12: Saraf

2.4 Etiologi dan Faktor Resiko2.4 Etiologi dan Faktor Resiko

Page 13: Saraf

2.5 Klasifikasi2.5 Klasifikasi

Page 14: Saraf

2.6 Patogenesis dan Patologis2.6 Patogenesis dan Patologis

Page 15: Saraf

PatologisPatologis

Page 16: Saraf

2.7 Gejala Klinis2.7 Gejala Klinis

Page 17: Saraf

2.7 Gejala Klinis2.7 Gejala Klinis

Page 18: Saraf

2.8 Diagnosis2.8 Diagnosis

Page 19: Saraf

Foto RontgenFoto Rontgen

Page 20: Saraf

Grade of

OsteoarthritisDescription

0 No radiographic findings of osteoarthritis

1 Minute osteophytes of doubtful clinical significance

2 Definite osteophytes with unimpaired joint space

3 Definite osteophytes with moderate joint space narrowing

4Definite osteophytes with severe joint space narrowing

and subchondral sclerosis

Tabel 2.1. Gambaran Radiologis Pada OA Menurut Kellgren & Lawrence

Sumber : American Journal of Roentgenology, 29 Juni 2006

Page 21: Saraf

Foto Rontgen Lateral Sendi Lutut Normal Foto Rontgen Sendi Lutut Normal Posisi AP

Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22 Jilid 2

Page 22: Saraf

- Gambar atas kiri : pandangan anteroposterior menunjukkan menyempitnya celah sendi (tanda panah)

- Gambar bawah kiri : pandangan lateral menunjukkan sklerosis yang ditandai terbentuknya osteofit (tanda panah)

- Gambar atas kanan : menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) menyebabkan destruksi padapada kartilago dan sunchondral (tanda panah terbuka)

- Gambar bawah kanan : ditemukan kista subchondral (tanda panah) Sumber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279-286

Page 23: Saraf

Pencitraan radiologis sinar-x pada osteoarthritis panggul

Gambar atas : gambar pertama menunjukkan penyempitan celah sendi pada panggul (tanda panah putih), sklerosis subchondral (kepala panah putih), dan terbentuknya kista (kepala panah transparan).

Gambar bawah : gambar kedua diambil 2 tahun setelah gambar pertama yang menunjukkan semakin menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) dan sklerosis (kepala panah putih).

Sumber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279-286

Page 24: Saraf

OA pada jari tangan OA pada jari kaki

Gambaran radiologis posteroanterior menunjukkan penyempitan ruang sendi interphalangeal, sklerosis subchondral, dan pembentukan osteofit (panah)

Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.

Page 25: Saraf

Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada lutut

Gambaran radiologis anteroposterior lutut menunjukkan penyempitan ruang sendi, sklerosis, dan pembentukan osteofit (panah)

Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.

Page 26: Saraf

Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada pinggul

Kedua gambar di atas menunjukkan penyempitan ruang superolateral sendi, sklerosis, kista subkondral, dan pembentukan osteofit (panah)

Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.

Page 27: Saraf

Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada panggul

Rheumatoid arthritis dengan osteoartritis sekunder. Gambaran radiologis panggul anteroposterior menunjukkan penyempitan ruang sendi setiap sendi panggul. Perhatikan erosi (anak panah) dan osteofit (panah)

Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.

Page 28: Saraf

Adanya pembentukan osteofit dan penyempitan celah sendi pada sendi tungkai

Gambaran sendi tungkai normal

Page 29: Saraf

Gambaran sendi panggul normal Adanya pembentukan osteofit pada sendi panggul

Page 30: Saraf

Osteofit pada sendi jari tangan (DIP 1) Pembentukan sklerosis subkondral

Page 31: Saraf

CT Scan dan MRICT Scan dan MRI

Gambaran MRI Sendi Lutut yang Normal Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22 Jilid 2

Page 32: Saraf

Radiografi Konvensional pada lutut : menunjukkan terjadinya penyempitan celah sendi pada kompartemen lateral (panah merah).

MRI : menunjukkan focal grade 3 cartilage defect

Page 33: Saraf

A. Radiografi Konvensional : (sunrise pateilar projection)

B. Axial CT Scan : Terdapat kista kecil di bagian apex patela

C. MRI : T1 weighted Terdapat kista kecil di bagian apex patella

D. MRI : T2 weightedTerjadi cartilage denudation

Page 34: Saraf

A. Radiografi Konvensional : tampak adanya sclerosis subchondral, penyempitan ruang sendi, dan osteofit

B. MRI : tampak adanya sclerosis subchondral

Page 35: Saraf

A. Radiografi Konvensional : pembentukan osteofit

B. CT Scan : tampak adanya osteophytosis pada kompartemen medial dan lateral

C. MRI : osteophytosis terlihat lebih jelas dan nyataTerdapat intercondylar osteophyte

Page 36: Saraf

A. Radiografi Konvensional : tidak tampak tanda tanda pembentukan kista

B. CT Scan : tampak kista subchondral yang kecil yang dikelilingi oleh thin sclerotic halo

C. MRI : terlihat adanya kista subchondral (panah) yang memiliki intensitas tinggi

Page 37: Saraf

Pemeriksaan LainPemeriksaan Lain

Page 38: Saraf

2.9 Diagnosis Banding2.9 Diagnosis Banding

Perbadingan OA dengan RA dan Gout

Gambaran Radiologi Osteoartritis Artritis Reumatoid Gout

Daerah Predileksi

Sendi penyangga berat

badan seperti coxae,

genu, vertebre

Mengenai sendi-sendi

kecil PIP, MCP,

pergelangan siku,

pergelangan kaki, dll

Paling sering pada MTP 1

Celah sendi Menyempit Menyempit Baik hingga menyempit

Erosi

Tidak ada Erosif sekitar sendi Erosi pada pinggir tulang

“over hanging lip”

Punched out

dengan garis sklerotik

Simetri Tidak simetris Simetris dan bilateral Asimetris

Kista Ada Ada (pseudocyst) Tidak Ada

Osteofit Ada pada pinggir sendi Tidak ada Tidak ada

Page 39: Saraf

Rheumatoid arthritis

Adalah penyakit yang bersifat progresif, kronik, systemic inflamatory, yang mengenai synovial joint,

Wanita > pria 3 : 1. Rheumatoid factor . Seronegatif rheumatoid factor

Page 40: Saraf

Osteoporosis. Joint space narrowing . Articular erosion . Synovial cyst/pseudo cyst Joint effusion. Soft tissue swlling Marginal erosion. Joint deformity----boutonniere, swan neck deformity Simetris

Page 41: Saraf

Erosif yang mengenai tulang karpal dan sendi Metakarpofalangs pada RA

Sumber : Brant WE and Helms CA, editors. Fundamentals of Diagnostic Radiology 2nd ed. New York: Lippicott Williams & Wilkins; 2007.p.1135

Page 42: Saraf

RA OA

Sumber : The WHO Manual of Diagnostic Imaging

Page 43: Saraf

Perbedaan Gambaran Deformitas yang terjadi pada RA dan OA

Page 44: Saraf

Gambaran Radiologi Gout

Page 45: Saraf

Pembengkakan dan erosi pada sendi PIP-5 pada GoutSumber : Berquist, Thomash H. Musculoskeletal Imaging Companion 2nd ed. New York: Lippicott Williams & Wilkins; 2007.p.803-6

Page 46: Saraf

2.10 Tatalaksana2.10 Tatalaksana

Page 47: Saraf

2.11 Prognosis2.11 Prognosis

Page 48: Saraf
Page 49: Saraf

Syarat Pemeriksaan Nervus 1

Jalan nafas harus dipastikan bebas dari penyakit Bahan yg dipakai harus dikenal oleh penderita Bahan yang dipakai non irritating

Interpretasi : Tercium bau-bauan secara tepat menandakan fungsi olfaktorius kedua sisi

adalah baik

Page 50: Saraf
Page 51: Saraf
Page 52: Saraf
Page 53: Saraf
Page 54: Saraf

Perbedaan UMN dan LMN

UMN LMN

Spastis (kaku) Flaccid (Layu)

Hipertoni Hipotoni

Refleks fisiologis meningkat / hiperrefleks Refleks fisiologis menurun / hipo-refleks

Refleks patologis meningkat Refleks patologis (-)

Tidak ada atrofi Atrofi otot

Page 55: Saraf
Page 56: Saraf
Page 57: Saraf

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Page 58: Saraf