sara !will< negara rep[ '! !k !nt)onesia - …jdih.bumn.go.id/unduh/per-18/mbu/2012.pdf ·...

30
NIF.NTER1 RADA\ "SARA !Will< NEGARA REP[ , '! !K !NT)ONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER- 18/MBU/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, : a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara, diperlukan Standard Operating Procedure (SOP) untuk seluruh aktivitas kerja di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; b. bahwa dalam rangka memberikan kemudahan serta menciptakan keseragaman SOP yang akan disusun, diperlukan pedoman yang mengatur mekanisme dan tata cara penyusunan SOP dimaksud; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara tentang Pedoman Penyusunan SOP Kementerian Badan Usaha Milik Negara; : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) Kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4305); 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 5. Peraturan

Upload: trinhque

Post on 26-May-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NIF.NTER1 RADA\ "SARA !Will< NEGARA REP[ ,'! !K !NT)ONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

NOMOR : PER- 18/MBU/2012

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

Menimbang

Mengingat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA,

: a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara, diperlukan Standard Operating Procedure (SOP) untuk seluruh aktivitas kerja di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara;

b. bahwa dalam rangka memberikan kemudahan serta menciptakan keseragaman SOP yang akan disusun, diperlukan pedoman yang mengatur mekanisme dan tata cara penyusunan SOP dimaksud;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara tentang Pedoman Penyusunan SOP Kementerian Badan Usaha Milik Negara;

: 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297);

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) Kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4305);

4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

5. Peraturan

MEWL:RI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2-

5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;

6. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operating Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan;

8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi;

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tata Laksana;

10. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA.

Pasal 1

Pedoman Penyusunan SOP di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut sebagai Pedoman Penyusunan SOP ditetapkan sebagaimana dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara ini.

Pasal 2

Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara wajib menyusun SOP untuk setiap aktivitas kerja di lingkungan unit kerjanya sesuai tugas dan fungsi masing-masing dengan berpedoman pada Pedoman Penyusunan SOP ini.

Penyusunan SOP untuk aktivitas yang dilaksanakan oleh lebih dan satu Unit Eselon I dilakukan secara bersama-sama dengan dikoordinasikan oleh Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

SOP bersifat dinamis dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kebijakan teknis di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Pasal 3.../34

Salinan sesuai dengan aslinya o Hukum,

1010 199603 1001

ME NTER 13ADAN US.1II.1 MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 3 -

Pasal 3

(1) Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyusunan maupun implementasi SOP di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

(2) Hasil monitoring dan evaluasi implementasi SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijadikan sebagai salah satu dasar untuk perbaikan maupun pengembangan SOP di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Pasal 4

Perubahan terhadap pedoman ini ditetapkan oleh Sekretaris Kementerian BUMN.

Pasal 5

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 November 2012

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

ttd.

DAHLAN ISKAN

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN LAMPIRAN

PEFtATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : PER -18 AMU/2012

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

BADAN VS./kit\ MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

BAB I

PENDAHULUAN

A. UMUM

Reformasi birokrasi merupakan salah satu elemen penting bagi Kementerian BUMN untuk mewujudkan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik . Salah satu kegiatan yang hares dilakukan dalam kerangka reformasi birokrasi adalah penataan tata laksana (business

process) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi, Peraturan Menteri Negara PAN Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operating Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan, Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tata Laksana.

Penataan tata laksana dalam bentuk penyusunan dan penetapan Standard Operating

Procedure (SOP) sangat penting untuk dilaksanakan agar tercipta ketertiban dan kelancaran kerja serta kepastian layanan terhadap BUMN. Untuk menjamin adanya kesamaan pengertian dan keseragaman dalam penyusunan SOP maka perlu dibuat pedoman umum penyusunan SOP di lingkungan Kementerian BUMN.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Pedoman ini disusun dengan maksud sebagai acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian BUMN dalam menyusun SOP.

2. Tujuan

Pedoman ini disusun dengan tujuan menciptakan kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian BUMN.

Selain tujuan sebagaimana dimaksud di atas, Pedoman juga mempunyai sasaran, yaitu: a. Tercapainya kepastian dan keseragaman dalam proses penyusunan SOP. b. Tercapainya kelancaran dan kemudahan pengendalian dalam proses penyusunan

SOP.

MENTERI BADAN USAHA MILIK IN/Ili RA REPUBLIK INDONESIA

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Pedoman ini meliputi:

1. Tipe, format dan kategori SOP, prosedur penyusunan SOP, serta perubahan, pencabutan, pembatalan, dan ralat SOP.

2. Prosedur pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsi yang dilakukan oleh pegawai Kementerian BUMN, atau pemberian layanan baik pelayanan internal Kementerian BUMN maupun pelayanan eksternal kepada masyarakat, BUMN, maupun instansi pemerintah lainnya.

D. PENGERTIAN

1. Prosedur Kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lainnya, sehingga menunjukkan adanya urutan tahapan secara jelas dan pasti, serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian suatu bidang tugas pokok dan fungsi.

2. Pegawai Kementerian BUMN adalah orang yang bekerja dalam pekerjaan administrasi dan non administrasi, struktural, fungsional di lingkungan Kementerian BUMN.

3. Pelayanan Internal adalah berbagai jenis pelayanan yang dilakukan unit-unit pendukung (sekretariat) kepada seluruh unit-unit atau pegawai yang berada di lingkungan internal organisasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Pelayanan Eksternal adalah berbagai jenis pelayanan yang dilaksanakan unit kerja yang Iangsung ditujukan kepada BUMN, instansi pemerintah lain atau kepada masyarakat umum sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5. Simbol-simbol merupakan suatu gambar yang menjelaskan suatu proses tertentu dalam SOP.

6. Produk adalah semua jenis pelayanan yang dihasilkan/dikerjakan oleh suatu unit kerja baik yang berupa barang maupun jasa.

7. Standard Operating Procedure yang selanjutnya disebut SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.

8. Mutu Baku adalah standar-standar mutu yang dilihat dan sisi produk yang dihasilkan, waktu penyelesaian, dan kelengkapan atau persyaratan.

E. DASAR

1. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011.

MENTERI BADAN USILIA MILIK N1 GARA REPUBLIK INDONESIA

2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.

3. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi;

5. Peraturan Menteri Negara PAN Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operating Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan;

6. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tata Laksana;

8. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian BUMN.

3/1

MENTERI E3ADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II

TIPE, FORMAT DAN KATEGORI SOP

A. TIPE SOP

SOP dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu SOP teknis dan SOP administratif. SOP teknis digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang cenderung sangat bersifat teknis dan repetitif, sedangkan SOP administratif digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya administratif. Secara lebih rinci perbedaan antara SOP teknis dan SOP administratif adalah

sebagai berikut:

1. SOP Teknis

SOP teknis disusun untuk kegiatan yang terkait dengan pembinaan BUMN, misalnya: SOP tentang Persetujuan Usulan Penghapusbukuan Aktiva Tetap BUMN, SOP Pengesahan RKAP BUMN, dan SOP Pengesahan Laporan Tahunan BUMN.

2. SOP Administratif

SOP Administratif disusun untuk kegiatan penyelenggaraan administrasi birokrasi yang menjadi kewajiban Kementerian BUMN sebagai instansi pemerintah misalnya: SOP

tentang Pengelolaan Kepegawaian.

B. FORMAT SOP

Format SOP yang digunakan di lingkungan Kementerian BUMN adalah format diagram alir

(flowchart). Contoh format SOP Kementerian BUMN adalah sebagaimana Lampiran 1.

C. KATEGORI SOP

SOP di Kementerian BUMN dikelompokkan menjadi 12 Kategori, yaitu:

Kategori I : SOP Kegiatan Utama RUPS

Kategori II : SOP Perencanaan dan Penganggaran

Kategori III : SOP Pengelolaan Keuangan

Kategori IV : SOP Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Kategori V : SOP Hukum Kategori VI : SOP Administrasi Perkantoran

Kategori VII : SOP Pengelolaan Barang Milik Negara dan Inventaris Kantor

Kategori VIII : SOP Kehumasan

Kategori IX : SOP Pengelolaan Arsip, Dokumen dan Perpustakaan

Kategori X : SOP Keprotokolan Kategori XI : SOP Pengelolaan PKBL BUMN

Kategori XII : SOP Pengelolaan Teknologi Informasi Kategori tersebut dapat bertambah seiring dengan perkembangan pelaksanaan tugas dan

fungsi Kementerian BUMN.

4

WATER( BADAN USAHA MILIK NEG./1RA REPUBLIK INDONESIA

BAB III

PROSEDUR PENYUSUNAN SOP

A. ASAS-ASAS PENYUSUNAN SOP

1. Asas Pembakuan SOP disusun berdasarkan tata cara dan bentuk yang telah dibakukan sehingga dapat

menjadi acuan yang baik dalam melaksanakan suatu tugas.

2. Asas Pertanggungjawaban SOP dapat dipertanggungjawabkan baik dari sisi isi, bentuk, prosedur, standar yang

ditetapkan maupun keabsahannya.

3. Asas Kepastian Adanya hak dan kewajiban yang jelas antara aparatur negara selaku pemberi layanan dan masyarakat sebagai penerima layanan sehingga masing-masing pihak mempunyai

tanggung jawab.

4. Asas Keterkaitan Bahwa dalam pelaksanaannya SOP senantiasa terkait dengan kegiatan administrasi

umum lainnya baik secara langsung ataupun tidak langsung.

5. Asas Kecepatan dan Kelancaran Sebagai pendukung dalam melaksanakan tugas maka SOP dapat digunakan untuk menjamin terselesaikannya suatu tugas pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, tepat sasaran, menjamin kemudahan dan kelancaran secara prosedural.

6. Asas Keamanan SOP hams dapat menjamin kepentingan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sehingga dapat tercipta kenyamanan dalam

pelaksanaan tugas.

7. Asas Keterbukaan SOP dapat menciptakan transparansi dalam pelaksanaan tugas sehingga tidak akan muncul kecurigaan baik dari aparatur sebagai pemberi layanan maupun masyarakat

sebagai penerima layanan.

B. PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN

1. Kemudahan SOP hams dibuat secara jelas, sederhana dan tidak berbelit-belit sehingga mudah

dimengerti dan diterapkan.

2. Kej elasan SOP hams dapat memberikan kejelasan kapan dan siapa yang hams melaksanakan kegiatan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan sampai dimana tanggung jawab

masing-masing pejabat/pegawai.

5

MENTERI BADAN USAHA MILK NE(ARA REPUBLIK INDONESIA

3. Keterukuran SOP dapat memberikan pedoman yang terukur baik mengenai norma waktu, hasil kerja yang tepat dan akurat, maupun rincian biaya pelayanan dan tats cara pembayaran bila

diperlukan adanya pembayaran.

4. Fleksibilitas SOP hams mudah dirumuskan dan selalu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan

perkembangan kebijakan yang berlaku.

C. PROSEDUR PENYUSUNAN SOP 1. Penyusunan SOP Baru

a. Dengan mengacu kepada tugas dan fungsi serta memperhatikan aktivitas yang

dilaksanakan, Pimpinan Unit Eselon I menyampaikan usulan penetapan SOP kepada

Sekretaris Kementerian. Kelengkapan berkas usulan terdiri dari:

1) Nota Permohonan (Format sebagaimana Lampiran 2)

2) Konsep SOP b. Selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah usulan diterima, Sekretaris

Kementerian harus sudah menugaskan Pimpinan Unit Eselon II yang membidangi

urusan ketatalaksanaan untuk melakukan kajian. c. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah usulan diterima dengan lengkap

dan benar, Sekretaris Kementerian hams sudah menyampaikan rancangan SOP final

kepada pimpinan unit kerja yang mengusulkan untuk dilakukan pengesahan. d. Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah menerima rancangan SOP final,

pimpinan unit kerja hams sudah mengesahkan dan menyampaikan kembali kepada Pimpinan Unit Eselon II yang membidangi urusan ketatalaksanaan untuk diusulkan

penetapan kepada Menteri. e. Selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja setelah menerima SOP yang telah disahkan,

Unit Eselon II yang membidangi urusan ketatalaksanaan harus sudah mengusulkan

penetapan kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian BUMN. f. Menteri BUMN menetapkan SOP selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah

usulan penetapan SOP diterima dari Sekretaris Kementerian BUMN.

Diagram alir prosedur penetapan SOP bare sebagaimana Bagan 1.

2. Perubahan SOP a. Pimpinan Unit Eselon I menyampaikan usulan penetapan perubahan SOP kepada

Sekretaris Kementerian. Kelengkapan berkas usulan terdiri dari:

1) Nota Permohonan (Format sebagaimana Lampiran 2)

2) Kajian Perubahan (Format sebagaimana Lampiran 3)

3) Berkas SOP yang berlaku

4) Konsep SOP perubahan

MENTERI RADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

b. Selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah usulan diterima, Sekretaris Kementerian harus sudah menugaskan Pimpinan Unit Eselon II yang membidangi

urusan ketatalaksanaan untuk melakukan kajian.

c. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah usulan diterima dengan lengkap dan benar, Sekretaris Kementerian hams sudah menyampaikan rancangan SOP final

kepada pimpinan unit kerja yang mengusulkan untuk dilakukan pengesahan.

d. Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah menerima rancangan SOP final,

pimpinan unit kerja hams sudah mengesahkan dan menyampaikan kembali kepada

Sekretaris Kementerian untuk ditetapkan.

e. Sekretaris Kementerian BUMN menetapkan perubahan SOP selambat-lambatnya 3

(tiga) hari kerja setelah menerima SOP yang sudah disahkan oleh Eselon I pengusul.

Diagram alir prosedur penetapan perubahan SOP sebagaimana Bagan 2.

3. Pencabutan SOP a. Unit Eselon I menyampaikan usulan pencabutan SOP kepada Sekretaris

Kementerian. Kelengkapan berkas usulan terdiri dari:

1) Nota Permohonan (Format sebagaimana Lampiran 2)

2) Kajian Pencabutan (Format sebagaimana Lampiran 3)

3) Berkas SOP yang berlaku b. Selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah usulan diterima, Sekretaris

Kementerian hams sudah menugaskan Unit Eselon II yang membidangi urusan

ketatalaksanaan untuk melakukan kajian. c. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah usulan diterima dengan lengkap

dan benar, Unit Eselon II yang membidangi urusan ketatalaksanaan menyampaikan Nota Dinas usulan pencabutan SOP kepada Sekretaris Kementerian BUMN dengan

dilengkapi berkas usulan pencabutan SOP yang terdiri dari:

a. Kajian Pencabutan (Format sebagaimana Lampiran 3)

b. Berkas SOP yang berlaku d. Sekretaris Kementerian BUMN menetapkan pencabutan SOP selambat-lambatnya 3

(tiga) hari kerja setelah usulan pencabutan SOP diterima dari Pimpinan Unit Eselon

II yang membidangi urusan ketatalaksanaan.

Diagram alir prosedur penetapan pencabutan SOP sebagaimana Bagan 3.

74,

Salinan sesuai dengan aslinya iro Hukum,

010 199603 1001

MENTERI BADAN USALIA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV

PENUTUP

Pedoman penyusunan SOP ini agar dijadikan acuan dalam penyusunan SOP di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 November 2012

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

ttd.

DAHLAN ISKAN

8

ra 681010 199603 1001

MENTER BADAN USAIIA MILIK NEGARA RE:1)11131.1K INDONESIA

Lampiran 1. Format SOP Lembar Pertama

Nomor : (1) Tanggal : (1)

Revisi Ke : (2) Tanggal : (2)

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENETAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (3)

DASAR HUKUM: (4)

DESKRIPSI: (5)

PERSYARATAN: (6)

NORMA WAKTU: (7)

OUTPUT: (8)

Disahkan oleh:

(9)

Nama NIP

Petunjuk Pengisian: (1) Nomor dan tanggal SOP, diisi oleh unit eselon II yang membidangi masalah ketatalaksanaan

(2) Revisi berapa yang telah dilakukan dan tanggal pengesahan revisinya, diisi oleh unit eselon II yang membidangi

masalah ketatalaksanaan (3) Nama SOP (4) Dasar hukum dari aktivitas yang dilaksanakan

(5) Penjelasan singkat mengenai proses bisnis SOP dan hal-hal lain yang diperlukan

(6) Persyaratan yang diperlukan terkait dengan aktivitas yang diatur

(7) Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas, dapat diperhitungkan secara keseluruhan atau

dibagi/dikelompokkan berdasarkan tahapan kegiatan

(8) Diisi output (keluaran) yang akan dihasilkan dari langkah-langkah yang ada, apakah berupa surat, dll.

(9) Diisi nama jabatan, nama pejabat dan NIP pejabat eselon I yang mengesahkan SOP

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 November 2012

Hukum, MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

ttd.

9

Salinan sesuai dengan aslinya

DAHLAN ISKAN

O

ti

0 0 z T

angg

a l D

iteta

p kan

M u

tu B

aku

Ou

tpu

t I

SK

P

ene

tap

an

PO

S

Wa

ktu

3 h

ar

i

Ke

len

gk

ap

an

No

ta

Perm

oh

on

an

Konsep

PO

S

, rtS

t/1

Un

it E

s.

IV T

ata

L

aksa

na

Un

it E

s. II

I T

ata

L

ak

san

a

Un

it E

s. II

T

ata

L

aksa

na

Sesm

en

IC

I M e

nte

ri

it

--,

Z o

00 C

Ct.

A kti

v it

a s

/K

eg

ia t

an

eng

aju

ka

n sura

tusu

lan

ne

tap

an p

rose

du

r ,e

ras

io n

aI

sta

nd

ar

OS

) kep

ad

a U

nit

Ese

lon

yang m

em

bid

ang

i usan k

eta

tala

ksa

naan

.

; t

n.'

Mene

tap

ka

n S

K M

en

ter

i te

nta

ng

Pene

tap

an

PO

S

0

a Z

.. N

Lam

pir a

n 1.

For

ma t

SO

P L

emba

r Ked

ua d

an s

eter

usny

a

0

4 Z Z

0

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOTA DIVAS NOMOR ND- /

Yth. : Eselon II yang membidangi urusan ketatalaksanaan

Dari Sifat Lampiran Hal Tanggal

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian BUMN Pasal [....], Deputi/Asisten Deputi/Biro [....] memiliki tugas/fungsi*) [...]. Salah satu aktivitas yang terkait dengan pelaksanaan tugas/fungsi *)

tersebut adalah Untuk memberikan pedoman yang jelas bagi seluruh pegawai di lingkungan Deputi/Asisten

Deputi/Biro [...], mohon dapat diusulkan penetapan Standard Operating Procedure (SOP) terkait

dengan aktivitas dimaksud. Terkait dengan hal tersebut, terlampir kami sampaikan konsep SOP dimaksud guna diusulkan

penetapannya. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Deputi/Asisten Deputi/Kepala Biro

Nama NIP

DAHLAN ISKAN

11

Salinan sesuai dengan aslinya

81010 199603 1001

MEN FERI HADAN USAHA MILIK NEGARA RFPU431 1K. INDONFS1

Lampiran 2. Format Nota Permohonan Penetapan/Perubahan/Pencabutan SOP

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 November 2012

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

ttd.

DAHLAN ISKAN

12

1010 199603 1001

BADAN USAIJA %11.1K NEGARA RETEIBLIK INDONFSIA

Lampiran 3. Format Kajian Perubahan/Pencabutan SOP

KAMAN PERUBAHAN/PENCABUTAN STANDARD OPERATING PROCEDURE TENTANG

A. Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan Berisi penjelasan mengenai peraturan yang mendasari aktivitas/kegiatan di Kementerian BUMN yang distandarkan untuk mengetahui bahwa proses yang akan distandarkan memiliki landasan hukum yang jelas. 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Pasal

[Penjelasan tentang pasal tersebut] 2. Dst

[Penjelasan]

B. Latar Belakang Perubahan/Pencabutan SOP SOP tentang perlu dilakukan perubahan/pencabutan karena hal-hal

sebagai berikut: 1

Penjelasan 2. Dst

Penjelasan

C. Usulan Perubahan/Pencabutan SOP No SOP Saat ini Usul Perubahan/

Pencabutan SOP Keterangan

1 Dst

Pimpinan Unit Kerja,

Nama NIP

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 November 2012

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

Salinan sesuai dengan aslinya ttd.

MENTER113ADAN US AIR MILIK NEGARA REPUBI !K INDONFSI

Lampiran 4. Simbol-simbol yang digunakan dalam penyusunan SOP

Simbol Nama Keterangan

Simbol Input/Output

Dokumen tunggal Simbol dokumen yang dapat disiapkan dengan tulisan tangan atau komputer yang jumlahnya hanya satu .._...........-----

, Dokumen rangkap Simbol dokumen yang dapat disiapkan dengan tulisan tangan atau komputer yang jumlahnya lebih dari satu _.

r7 Proses input atau output

data atau dokumen

Menggambarkan proses input atau output yang

dapat juga dipakai

0

Display/tampilan tampilan informasi display atau ta Menggambarkan an berupa output online, seperti terminal, monitor, atau layar

Proses input secara manual Menggambarkan proses input secara manual yang dapat dilakukan melalui peralatan on-line

seperti terminal atau personal computer

=_. Terminal atau Personal Komputer

Menggambarkan suatu tampilan on-line yang an digunakan secara bersama untuk mewakili

terminal dan personal komputer.

Simbol Proses/Kegiatan

Proses elektronis Kegiatan pemrosesan secara elektronis misalnya dengan menggunakan perangkat komputer; biasanya menghasilkan perubahan atas data atau informasi (print-out)

\---7 Proses manual Kegiatan pemrosesan secara manual. Misalnya proses pembukuan secara administrative

MENTERI I3ADAN USAHA MILK N GARA R ;lit ttin("INTi

Simbol Penyimpanan

Co Database atau data storage berupa media penyimpanan akses langsung (Direct Access Storage)

Biasanya data disimpan dalam media penyimpan dengan akses langsung tidak berurutan seperti disket, flash disk dll

fi Data base atau data storage berupa berupa disk magnetis (Magnetic Disk)

Biasanya data disimpan secara permanen di dalam disk magnetis, dipergunakan untuk file utamalmaster file dan database

Ca

Data base atau data storage berupa penyimpan data secara on-line.

Biasanya data disimpan didalam file on-line temporer melalui media yang dapat diakses secara langsung, seperti disk

atau dokumen Proses penyimpanan data Menggambarkan proses penyimpanan data atau

dokumen secara manual. Huruf yang ditulis dalam simbol menunjukkan urutan pengaturan file secara N=numeris, A=alfabetis, D=date (tanggal).

V

Simbol Lain-Lain

(----) Proses awal dan akhir kegiatan (Terminator START dan END)

Titik awal, akhir, atau pemberhentian dalam suatu proses atau program; juga dipergunakan untuk menunjukan adanya pihak ekstemal.

<0> Proses pengambilan keputusan (Decision)

Proses pengambilan keputusan; dipergunakan dalam sebuah bagan alir untuk memperlihatkan adanya 2 altematif. Simbol berisi pertanyaan keputusan dengan jawaban ya atau tidak.

0

Konektor dalam satu halaman (On Page Connector)

Menghubungkan arus pemrosesan di satu an halaman yang sama. Penggunaan konektor ini akan menghindari garis-garis yang saling silang di satu halaman. Dua simbol yang berhubungan berisi angka yang sama

0

Konektor dengan halaman yang lain (Off Page Connector)

Suatu penanda masuk dari, atau keluar ke, halaman lain. Dua simbol yang berhubungan berisi angka yang sama

A Pengambilan data atau dokumen secara manual (Extract atau Unfiling)

File dokumen secara manual ditarik kembali. Huruf yang ditulis dalam symbol menunjukkan urutan pengaturan file secara N= numeris, A= alfabetis, D=date (tanggal)

Salinan sesuai dengan aslinya

NI 1010 199603 1001

MENTERI BADAN USAIJA \MIK NE(iARA RFP!!Fillf< I\DONFSI

D Proses menunggu (delay) Proses menunggu keputusan / proses aktifitas

yang berakibat mengubah data atau dokumen, biasanya berhubungan dengan pihak lain

______0. Alir dokumen atau proses Arah pemrosesan atau arus dokumen; arus yang

normal mengarah ke bawah dan mengarah ke kanan

* Alir data atau informasi

Arah arus data/informasi;sering dipergunakan untuk memperlihatkan data yang dikopi dari satu dokumen ke dokumen lainnya

Catatan: 1. Simbolflow chart ini merupakan simbol yang umum digunakan untuk menggambarkan proses bisnis

kegiatan 2. Penggunaan simbol ini pada alur bisnis flow chart dapat disertai dengan keterangan yang ditulis di

dalamnya namun ringkas, semata-mata untuk memudahkan dalam memahami setiap tahap kegiatan.

3. Aktivitas lain yang simbolnya belum tercantum pada tabel di atas dapat menggunakan simbol yang berlaku umum.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 November 2012

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

ttd.

DAHLAN ISKAN ukum,

15

= ...Y

f 0 I:0

0

7 O.

0

0

,

m X ...

r

X ..4

,0 X

X ...

0 0 0 gl

... QC 0

0

t C'. 00 0 Vn

X ,,,,

0 4.,

1... 5

0 t., 0 z 0.

, 0

..,

Un

it E

s. IV

T

ata

L

ak

san

a

a n

Un

it E

s. II

I T

ata

L

aksa

na

---.-10.

Un

it E

s. II

T

ata

L

ak

san

a

10

Sesm

en

Un

it E

s. 1

(P

eng

usu

l)

41

Ak

tiv

itas

/K

eg

ia t

an

M e

ng

aju

kan

Su

rat usu

lan

pen

eta

pan s

tan

da

r o

pera

t ing

pro

ced

ure

(S

O P

) k

ep

ada U

nit

E

selo

n II

yang m

em

bi d

an

gi uru

san

ke

tata

laksanaan.

M e

ner

im a

, m

em

er

iksa

dan

men

dis

pos

isi k

an

usu

lan p

en

eta

pan

S

OP

kep

ada P

eja

ba

t E

selo

n I

I y

ang

m e

mb

ida

ng

iuru

san

ke

tata

laksa

naan

M e

ne

rim

a d

an

men

dis

pos

isik

an

usu

lan p

en

eta

pan

SO

P k

ep

ad

a P

eja

ba

t E

selo

n H

I d

i b

aw

ah

ny

a y

ang m

em

bi d

an

gi

ke

tata

laksanaan

M e

ner

ima d

an m

enug

ask

an

Peja

ba

t E

selo

n IV

di b

aw

ah

ny

a y

ang

mem

bi d

an

gik

eta

tala

ksanaan

un

tuk

mem

er

iksa

ke

len

gk

ap

an

ber

kas

usu

lan d

an f

orm

at S

O P

yang

diu

su

lkan

M e

me

rik

sa b

er

kas

usu

lan

pen

eta

pan

SO

P:

a.

Ap

abil

a su

da

h s

esu

ai

den

gan P

erm

en

ten

tang P

ed

om

an

SO

P,

ma

ka

di

laku

kan

pem

ba

hasan

d

en

gan u

nit

kerj

a p

en

gu

sul,

B

iro H

uk

um

d

an

un

it k

erj

a

lain

ny

a y

ang ter

ka

it;

b.

Ap

abil

a be

lum

sesu

ai,

dik

em

ba

lik

an

kep

ad

a

un

it p

en

gusu

l u

ntu

k dil

aku

kan

per

ba

ikan

sep

erlu

ny

a.

0

Z . ff., 7

Bag

an 1

. Dia

gra

m A

lir

Pros

e dur

Pen

e tap

an S

OP

Bar

u

Cf:

M u

tu B

aku I

Ou

tpu

t

Konse

p

Un

dan

gan

Ris

ala

h ra

pa

t

W a

ktu

... ....

.0

ref

4 4 .0

Ke

len

gkap

an

,-. .tl a+ LI)

..."'.

Un

it E

s. IV

T

ata

L

aksa

na

—0, —

Un

it E

s.

III

Ta

ta

La

ksan

a

—+ N. ,.....

/..'

—0

Un

it E

s. II

T

ata

L

ak

san

a

—0, —

Sesm

en

Un

it

Ese

lon

I

(Peng

usu

l)

—0, —

Ak

t iv

itas

/K

eg

iata

n

M e

nu

gas

ka

n s

taf

un

tuk

meny

iap

kan u

nd

an

gan k

ep

ad

a

un

it k

erj

a p

en

gu

sul,

un

it e

se

lon

II y

an

g m

em

bid

an

gi u

rusan

hu

kum

,dan u

nit

Ia

inny

a y

an

g

terka

it u

ntu

k m

ela

ku

kan

p

em

ba

hasan konsep S

O P

M e

ny

usu

n k

onsep u

nd

an

ga

n d

an

meny

am

pa

ikan k

ep

ada

ese

lon IV

M e

mer

iksa

da

n m

em

ara

f ko

nsep u

nd

an

gan d

an

m

eny

am

pa

ikan

k

ep

ad

a e

se

lon

II

I

M em

er

i ksa

d a

n m

em

ara

f k

on

sep

un

dang

an d

an

men

ya

mp

aik

an

kep

ada e

selo

n

Ilu

ntu

k dit

eta

pk

an

M e

na

nd

ata

ng

an

ikonsep

un

da

ng

an

M e

nd

istr

ib u

si k

an

un

dan

gan

dan

mem

pers

iap

kan

b

ah

an

-b

ahan y

ang d

ipe

rlu

kan

un

tuk

pem

ba

hasan k

onsep S

OP

Pem

ba

hasa

n k

on

sep S

O P

d

en

gan u

nit

ke

rja

pen

gusu

l,

un

it e

selo

n I

I y

an

g m

em

bid

an

gi

uru

san h

ukum

d

an

un

it k

erj

a la

inny

a y

ang ter

ka

it.

M e

nu

gask

an

ese

lon IV

un

tuk

me

laku

kan p

eny

esu

aia

n

ter

ha

dap konsep S

OP

sesu

ai

de

ng

an h

as

il p

emb

ahasa

n dan

m e

ny

u su

n k

onsep N

o to

Din

as

pe

ny

am

pa

in k

onsep S

OP

fina

l k

epa

da

Peng

usu

lun

tuk

in e

ndap

atk

an

pen

gesa

han

Z o v) n co cc■ o -

— rc

z

al;

ro

0.1 O

`0' 0 o 2 Z

0

0 O

M u

tu B

aku

.-

N$-, ...

1,4 . 0

.- .-

N k- --- ml

..g-.

r0

Un

it E

s. IV

Ta

ta

La

ksana

--0,

Un

it E

s.

III

Ta

ta

La

ksana

Un

it

Es. II

T

ata

L

ak

san

a

0

E v v,

Un

it

Ese

lon

I

(Peng

usu

l)

A k

t iv

ita s

/K

eg

ia t

an

Me

laku

ka

n fi

na

lisas

i konsep

SO

P d

an m

enug

as

kan

sta

f un

tuk m

eny

usun k

onsep N

ota

D

inas

Meny

usu

n k

on

sep

N

ota

D

Inas

peny

am

pa

ian

konsep S

OP

fin

al

kep

adap

imp

inan

un

it k

erja

p

eng

usu

lun

tuk

dis

ahkan

Mem

er

iksa

dan m

em

ara

f k

on

sep

No

ta D

inas

peny

am

pa

ian

konsep S

OP

fin

al

dan m

eny

am

pa

ikan k

ep

ada

ese

lon

III

M e

mer

iksa

dan m

em

ara

f konsep N

ota

Din

as

pen

yam

pa

ian

konsep S

OP

fin

al

dan m

eny

am

pa

ikan k

ep

ada

ese

lon

II

un

tuk

dit

eta

pkan

Menan

da

tan

gan

ik

on

sep

No

ta

Din

as

dan m

eny

am

pa

ikan

k

ep

ad

a u

nit

ese

lon

II

peng

usu

l

Meng

esa

hkan k

onsep S

OP

dan

men

yam

pa

ikan

kern

bali kep

ad

a

pim

pin

an

un

it e

se

lon

II

yang

mem

bid

ang

iurusan

ke

tata

laksanaan

M e

nu

gaskan e

se

lon

III

di

baw

ah

ny

a u

ntu

k m

eny

usun

konsep N

ota

Din

asese

lon

II

k

ep

ad

a S

ekre

tar

is K

em

en

ter

ian

B

UM

N d

an

ND

Se

kre

taris

K

em

en

ter

ian

BU

M N

kep

ada

M e

nte

ri

Neg

ara

BU

M N

m

en

gen

aiu

su

l p

en

eta

pa

n S

OP

0

Z .... * kr, '0

..-. ... 0-, 00

- 0, -,

M u

tu

Ba

ku

Ou

tpu

t a. 0 tr,

0

a. 0 v)

0

Ko

nsep

ND

Konsep S

K

Konsep N

D

Konsep S

K

Konsep N

D

Konsep S

K

Konsep N

D

Konsep S

K

ND

Konsep S

K

SK

Pen

eta

pan

SO

P

I W

ak

tu

r. .4

1/2

ha

ri

.4

ro .4

..•

.,,, ..4

..--g

.0 -

N r ....,

Ke

len

gk

ap

an

,..

to

Un

it E

s.

IV

Ta

ta

La

ksan

a

► P.

Un

it E

s.

III

Ta

ta

La

ksa

na

10

Un

it E

s.

II

Ta

ta

La

ksan

a

Ile.

c.,

E

,...,

M e

nte

ri

Akt i

vit

as

/K

eg

ia t

an

M e

nu

gask

an

ese

lon

IV

di

baw

ah

ny

a u

ntu

k m

eny

usu

n

konsep N

ota

Din

as e

se

lon

Il

kep

ad

a S

ek

reta

ris

Kern

en

ter

ian

BU

M N

da

n N

D S

ek

reta

ris

K

em

en

ter

ian

BU

M N

kep

ada

M e

nte

ri N

eg

ara

BU

M N

m

en

gen

aiu

su

l p

en

eta

pan S

OP

M e

n u

gas

kan

sta

f u

ntu

k m

en

yu

su

n

konsep N

ota

Din

as

dan

SK

M e

nte

rit

en

tang

Pen

eta

pan S

O P

M e

ny

usun

konsep N

ota

Din

as

dan

SK

M e

nte

rit

en

tang

Pen

eta

pa

n S

O P

dan

meny

am

pa

ikan

kep

ad

a e

se

lon

IV

M e

me

rik

sa d

an m

em

ara

f ko

nsep N

ota

Din

as d

an

SK

M

en

terit

en

tang P

ene

tap

an

SO

P

M e

mer

iksa

dan m

em

ara

f konsep N

ota

D

inas d

an

SK

M

en t

eri

ten

tan

g P

en

eta

pan

SO

P

M e

m e

ri k

sa d

an

men

an

da

tang

an

iN

D k

ep

ad

a

Se

kre

tar

is K

em

en

teria

n B

UM

N

dan

mem

ara

fko

nsep

ND

S

ekre

tar

is K

ern

en

teria

n B

UM

N

kep

ada M

en

ter

i.

M e

m e

ri k

sa d

an

m

en

an

da

tang

an

iND

p

en

yam

pa

ian

SK

Pe

ne

tap

an

S

OP

kep

ad

a M

en

ter

i

M e

ne

tap

kan

SK

M e

nte

ri

ten t

ang P

ene

tap

an S

OP

0

z p■ ,..■ r 4

,,-, e .7

1- 0

In 0

VD N N

wi

M u

tu B

ak

u

IO

utp

ut

I W

a k

tu

ro 4

rd .4

...c

Ke

leng

kap

an

No

ta

Perm

oh

on

an

Konse

p S

OP

,.,.. ra 4..•

ce)

Un

it E

s. IV

T

ata

L

ak

san

a

. <

Un

it E

s. II

I T

ata

L

ak

san

a

er

Un

it E

s. II

T

ata

L

aksa

na

110'

Ses

m e

n

-4,

Un

itE

s.1

( Pen

gusu

l)

4

Akti

vit

as

/Keg

iata

n

Men

ga

jukan s

u r

at usu

lan

pen

eta

pan

peru

ba

han S

OP

kep

ada

U n

it E

selo

n I

I y

an

g m

em

bid

an

gi

uru

san

ke

tata

laksa

naan.

M e

nerim

a, m

em

er

i ksa

dan

men

dis

pos

isik

an u

sula

n p

en

eta

pan

p

eru

ba

ha

n S

OP

kep

ad

a P

eja

ba

t E

selo

n I

I y

ang m

em

bi d

an

gi

uru

san

ke

tata

laksa

naan

M e

nerim

a dan

men

dis

po

s is

ikan u

su

lan p

en

eta

pan

p

eru

ba

han S

OP

kep

ada P

eja

ba

t E

selo

n I

II d

i baw

ahny

a y

an

g

mem

bid

an

gik

eta

tala

ksa

naan

M e

nerim

a d

an m

enug

ask

an

Peja

ba

t E

selo

n I

V di baw

ahny

a y

ang

mem

bi d

an

gik

eta

tala

ksa

naan

un

tuk m

em

er i

ksa

k

ele

ng

kap

an

b

erkas

usu

lan d

an m

eng

kaji la

tar

be

lakangp

eru

ba

han

SO

P

M e

mer

iksa

ber

kasu

su

lan

pen

eta

pan

SO

P:

a.

Ap

ab

ila

su

da

h s

esu

ai

den

gan

Perm

en

ten

tan

g P

edom

an S

OP

, m

aka

dil

aku

kan

pem

ba

hasan

d

en

ga

n u

nit

ker

ja p

eng

usu

l,

Bir

o H

ukum

dan

un

it k

erj

a

lain

ny

a y

an

g ter

ka

it;

b.

Ap

ab

ila

be

lum

sesua

i,

dik

emb

ali

kan k

ep

ada

un

it p

en

gu

sul

un

tuk

dil

aku

kan

perba

ikan

sep

erlu

ny

a.

0

Z - N M I.

Bag

an 2

. D

iagr

am A

lir P

rose

dur

Pene

tapa

n P

eru

baha

n SO

P

M u

tu B

aku

a a

a O

C ra on

ad a . re a 'a o a Y O

` •• re m y a

r=4 ,

IW a

ktu

N , Pe -- 10

N ,. ---. r11

,.. N ,-•

--.. '0 ne X

S X ...

Ke

leng

kap

an

<.,. ra

Vt.' '---

Un

it E

s. I

V

Ta

ta

La

ksan

a

Un

it

Es.

III

T

ata

L

ak

san

a

Un

it E

s. II

T

ata

L

aksa

na

.....

Sesm

en

Un

it E

s. I

(P

eng

usu

l)

_.„ _

Ak

tiv

itas

/K

eg

iata

n

.

M e

nu

gas

kan

sta

f un

tuk

men

yia

pkan u

nd

an

gan

kep

ad

a

un

it k

erj

a p

en

gusu

l,u

nit

ese

lon

II

yan

g m

em

bi d

an

gi

uru

san

hu

ku

m,d

an

un

it l

ain

ny

a y

an

g

ter

ka

it u

ntu

k m

ela

ku

kan

pem

ba

hasan

konsep p

eru

ba

han

S

O P

N.

M e

ny

usu

n k

on

sep

un

dan

ga

n dan

men

yam

pa

ikan

kep

ad

a e

se

lon I

V

,

M e

mer

iks

a d

an

mem

ara

fko

nsep

u

nd

an

gan d

an

meny

am

pa

i kan

kep

ada e

se

lon I

II

00

M e

mer

iksa

d

an

mem

ara

fko

nsep

u

nd

an

gan d

an m

eny

am

pa

i kan

kep

ad

a e

selo

n H

un

tuk

d i

te tap

ka

n

0,

M e

nan

da

tang

an

i konsep

un

dan

gan

0

M e

nd

istr

ibus

i kan u

nd

an

gan d

an

rnem

pe

rsia

pk

an

ba

han

-b

ahan

yang d

iper

luk

an

un

tuk

pem

ba

hasan k

onsep p

eru

ba

han

SO

P

Pem

ba

hasan k

onsep p

eru

ba

han

S

OP

den

ga

n u

nit

kerj

a p

en

gusu

l,

un

it e

selo

n I

I y

an

g m

em

bi d

an

gi

urusan h

uk

um

dan

un

it k

erj

a

lain

ny

a y

an

g te

rka

it.

Z N

M u

tu B

aku

Ou

tpu

t

Ko

nsep

U

nd

an

gan

Wa

ktu

.—

-.... 19

-4 L X

.—

.=

....

-- al ""' = ..0 L

..,g...

.0

Ke

len

gkap

an

No

ta

Pe

rm o

ho

nan

Konsep S

OP

4... C/1

Un

it E

s. I

V

Ta

ta

La

ksan

a

--r"

Un

it E

s.

III

Ta

ta

La

ksa

na

Un

it

Es.

II

T

a ta

L

ak

san

a

Sesm

en

U n

it E

s.

I (P

eng

usu

l)

___► -....,,

A kti

v it

as

/ K

eg

ia t

an

M e

laku

ka

n fi

na

lisa

si

ko

nsep

peru

ba

han

SO

P d

an

menu g

a s

ka

n s

tafu

ntu

k m

en

yu

sun

ko

nsep

No

ta D

inas

M e

ny

usu

n k

on

sep

No

ta D

inas

pen

yam

pa

ian

ko

nsep p

eru

ba

han

S

OP

fin

al kep

ad

a p

imp

inan

un

it

kerj

a p

eng

usu

lun

tuk d

isa

hkan

M e

mer

iksa

dan

mem

ara

fko

nsep

N

o ta D

inas p

en

yam

pa

ian

ko

nsep

peru

ba

han

SO

P fi

na

ldan

men

yam

pa

ikan

kep

ad

a e

selo

n I

ll

M e

mer

iksa

dan m

em

ara

fko

nsep

N

ota

Din

asp

eny

am

pa

ian

konsep

SO

P fi

nal dan

meny

am

pa

ikan

kep

ad

a e

se

lon

II

M e

mer

iksa

dan

mem

ara

fko

nsep

N

ota

D

inas

dan

meny

am

pa

ikan

kep

ad

a S

ekr

eta

ris

Kem

en

ter

ian

u

ntu

k d

ite

tap

ka

n

M e

ne

tap

kan

No

ta D

inas d

an

m

en

yam

pa

ika

n konsep S

OP

fina

l kep

ada E

s.

l p

en

gu

sul

M e

ng

esa

hkan p

eru

ba

han

SO

P

dan

men

yam

pa

ikan

kern

ba

li

kep

ad

a p

imp

inan

un

it e

se

lon I

I yang m

em

bid

an

gi uru

san

ke

ta t

a la

ksa

na

an

M e

nug

ask

an

ese

lon

III di

baw

ah

ny

a u

ntu

k m

eny

usu

n

konsep N

ota

Din

as k

ep

ad

a

Se

kre

taris

Kem

en

ter

ian

BU

M N

m

en

gen

aiu

su

l p

en

eta

pan

p

eru

ba

han

SO

P

. z . ,t , .... ‘. , ... 0.,

- ,„ .

N

M u

tu B

aku

Ou

tpu

t

D is

SO

Pis

i

D is

SO

Pis

i

Ko

nse

p N

D

Konse

p S

K

Konse

p N

D

Konse

p S

K

Konse

p N

D

Ko

nse

p S

K

ND

Konse

p S

K

SK

Pen

eta

pan

Peru

ba

han

SO

P

W a

ktu

ru .O

.1.

rd .-o

:g

N t h

ar

i

p ..=

:g ..c -

,c1 .c ^n

Ke

leng

kap a

n

,... 2 U,

a

Un

it

Es.

IV

T

ata

L

ak

san

a

II,

Un

it

Es.

III

T

ata

L

ak

san

a

Un

it

Es.

II

Ta

ta

La

ksa

na

Ses

m e

n

Un

it E

s. I

( P

en

gu

sul)

A

kti

vit

as

/K

egia

tan

Menug

as

kan

ese

lon

IV

di

baw

ah

ny

a un

tuk m

eny

usu

n k

on

sep

No

ta D

inas

kep

ada

Se

kre

tar

is K

em

en

ter

ian

BU

M N

m

en

gena

iusu

lpen

eta

pan

p

eru

ba

han S

OP

Me

nug

as

kan

sta

fun

tuk

men

yu

sun k

onsep N

ota

Din

as

da

n S

K S

ekre

tar

is K

em

en

ter

ian

B

UM

N t

en

tang p

en

eta

pan

p

eru

ba

han

SO

P

M e

ny

usu

n k

onsep N

ota

Din

as

dan S

K S

ek

reta

ris

Kem

en

ter

ian

B

UM

N t

en

tang p

en

eta

pan

Peru

ba

han S

OP

dan

men

yam

pa

ikan

kep

ada e

selo

n

IV

M e

mer

iksa

dan

mem

ara

f k

on

sep

No

ta D

inas

da

n S

K

M e

nte

rit

en

tan

g P

en

eta

pan

S

OP

M e

mer

iksa

dan

mem

ara

f ko

nse

p N

ota

Din

as

dan S

K

M e

nte

rit

en

tan

g P

ene

tap

an

S

OP

M e

mer

iksa

dan

m

enan

da

tan

gan

iND

p

en

yam

pa

ian

usu

Ian

pe

ne

tap

an

peru

ba

han

SO

P k

ep

ad

a S

ek

reta

ris

Kem

en

ter

ian B

UM

N

Men

an

da

tan

gan

iSK

Pen

eta

pan

Peru

ba

han S

OP

0 Z

N fq

rn N

a N

u, N

so N

S N

tutu

Ba

ku

1 ou

tpu

t I

1

Wa

ktu

ra ..0

ra ..7

1 /2.

har

t

ra .0

ra -7

ro

ro

C C

0 0

C

5

C

Ak

t iv

itas

/K

eg

iata

n

C

2

C

47 E 3 M

.0 g

C C

ro Tx 5c. c

c c

"Oat

.0 ra51)

'- CO

a. c

7 CI

•—• CA 4/

7

2-1C'

c

ra

C 0. E "0"

E

.0

ca.

L?. c

ro C

to a a, c-'

O— ,..1'24

.c 2 E ra

E ro

0

C v -

g

C— — ta.

E " c Z; 7,

2 W E 0.o .0

0

Dia

gram

Alir

Pro

sedu

r P

enca

buta

n SO

P

utu

B

aku

_

Ou

tpu

t

Konsep

Un

dang

an

Konsep N

D

Konsep S

K

Wa

ktu

. ,.: --- 4 '" -4

.

.4

.— m .-. ...... RI , , ,... 4

.4 ::C ,

ro . ..4 ..4

Ke

leng

kap

an

,.. .... r.n —to

Un

it

Es.

IV

T

ata

L

ak

san

a 111

Un

it

Es.

II

I T

ata

L

ak

san

a 10

Un

it

Es.

II

Ta

ta

La

ksan

a

Sesm

en

( ■ 1 C II i.,.1

. '''' j .

Da .-...

A kti

v it

as

/ K

eg

iata

n

M e

ny

usu

n k

onsep U

nda

ng

an

k

ep

ada u

nit

ke

rja p

en

gu

suld

an

un

it k

erj

a

lain

yang ter

ka

it u

ntu

k m

ela

ku

kan p

em

ba

hasan

terh

adap u

su

lan p

enca

bu

tan

SO

P

M e

mer

iks

a dan m

em

ara

fko

nsep

Un

dan

gan

M e

mer

iksa

dan

mem

ara

fko

nsep

U

nda

ng

an

M e

mer

iksa

dan m

enan

da

tan

ga

ni

Un

dan

gan

M e

ndis

trib

us

ika

n un

dan

gan

dan

me

ng

ko

ord

inas

i kan

pe

laksanaan

rap a

t

M e

laku

kan p

em

ba

hasan u

su

l p

en

ca

bu

tan

SO

P

Me

nu

gas

kan

sta

fun

tuk

meny

usu

n konsep N

ota

Din

as

ten

tang u

sul

penca

bu

tan

SO

P

dan k

ons

ep S

K S

ekre

taris

K

em

en

ter

ian

BU

M N

ten

tang

Penca

bu

tan

SO

P

M e

ny

usu

n k

onsep N

ota

Din

as

ten

tang

usu

lpenc

abu

tan

SO

P

dan k

on

sep

S

K Se

kr

eta

ris

K

em

en

ter

ian

BU

M N

te

nta

ng

Pen

ca

bu

tan

SO

P

O 2

N. 00 ON 0 .1 ■-.1 .... M 7 .

Mu

tu B

aku

Ou

tput

Konsep N

D

Konsep S

K

Ko

nse

p N

D

Ko

nse

p S

K

ND

Konsep S

K

SK

Pe

n c

ab

uta

n

SO

P

I W

aktu

L. ea

..0

L, rt1 =

L. ela

..0

.

.. L. to

.4 rn

C n1 a. rtl

.14 bit

C

A' 4/

ro aa

ro

a,

t,

C.

it ,„„

E z

E 0

-0 e ro c 5

`4 ro E 2 5

z

c to

'4 :I; -.4

Eyz

E „, 0

c ro cro

ro ~mc

:75 it Z t ro

2 L.:, E z

Z ❑ 2

tn 7

0

c t E

E U

E C. it

a, rci

-CS ;'• unt 2ZE.tal■

A kti

vitas

/K

eg ia

tan

ro

LL

cc

to

ti 0

2 CA

c.