sap penyuluhan diare di merak infeksi
DESCRIPTION
sap masnamaTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHANPENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG DIARE PADA ANAKTanggal 27Agustus 2013
Kelompok II
ANDI EBIET KRISANDIDONA FEBRIANDARI
FATMAWATIKHODIJAH BURHAN
YURI OCTAFINDO
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU 2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Diare pada anak
Sub Pokok Bahasan : Penanganan diare pada anak
Peserta : Orang tua anak yang dirawat diruang rawat
Waktu : ± 30 menit
1. Latar Belakang
Anak usia balita merupakan kelompok yang rentan terhadap suatu masalah
kesehatan dan gizi. Farah (2010) menyatakan saat bayi masih berusia di bawah
usia 6 bulan tubuhnya rentan terkena berbagai penyakit. Permasalahan
kesehatan yang sering dijumpai pada balita yaitu penyakit infeksi. Makanan
yang sehat dan jauh dari kontaminasi kuman penyakit merupakan salah satu
faktor yang akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak
karena untuk dapat tumbuh dan berkembang diperlukan makanan yang tidak
hanya bergizi tetapi juga bersih sehingga dapat menghindari dari terjadinya
penyakit diare.
Handajani (2010) menyebutkan bahwa penyakit infeksi yang sering
menyerang bayi usia 0-6 bulan antara lain diare, ISPA dan demam. Hal ini
dapat terlihat dari prevalensi penyakit infeksi di Indonesia berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi diare tertinggi
terdeteksi pada balita (16,7%). Data tersebut menggambarkan bahwa semua
prevalensi tertinggi diderita oleh balita.
WHO (2008) menyatakan bahwa setiap tahun 1,5 juta anak balita
meninggal dunia akibat penyakit diare, hal ini menyebabkan diare sebagai
penyebab kematian terbesar kedua pada anak balita. Di negara ASEAN, anak-
anak balita mengalami rata-rata 3-4 kali kejadian diare pertahun atau hampir
15-20%. Pada tahun 2008, episode diare pada balita di Indonesia berkisar 40
juta per tahun dengan kematian sebanyak 200.000 - 400.000 balita.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh kelompok selama
praktik di ruangan merak infeksi RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru didapatkan
bahwasannya dari semua penyakit yang ada diantaranya seperti DHF, diare,
hipokalemia, epilepsi, febris, CHD, kejang demam, pneumonia, dan disentri.
Sebagian besar penyakit terbanyak dan sering dialami oleh anak-anak di
ruangan merak infeksi adalah diare. Diare merupakan penyakit infeksi yang
sering menyerang anak-anak yang perlu diwaspadai dan membutuhkan
penanganan secara cepat. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan
ibu-ibu yang anaknya menderita diare, sebagian besar ibu-ibu kurang
memahami bagaimana cara penanganan anak dengan diare baik itu
penanganan awal di rumah maupun penanganan lanjut.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka kelompok
ingin melakukan penyuluhan kesehatan tentang diare yang meliputi konsep
diare, penanganan diare dan pembuatan oralit.
2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama lebih kurang 15 menit, orang
tua anak mampu mengetahui kebutuhan anak dengan diare.
3. Tujuan Intruksional Khusus
a. Orang tua mampu memahami tentang pengertian diare.
b. Orang tua mampu memahami penyebab diare pada anak
c. Orang tua mampu memahami tanda dan gejala diare pada anak
d. Orang tua mampu memahami tentang pencegahan diare
e. Orang tua mampu memberikan penanganan awal pada anak dengan diare.
4. Metoda
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. Media
In focus
Leaflet
6. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Selasa/ 27 Agustus 2013
Jam : 11.30 - 12.00 WIB
Tempat : Ruang rawat merak I infeksi.
7. Pengorganisasian
Penanggung Jawab: Seluruh Mahasiswa kelompok II
a. Leader : Yuri Octafindo
b. Moderator : Khodijah Burhan
c. Fasilitator : Fatmawati dan Andi Ebiet Krisandi
d. Observer : Dona Febriandari
8. Setting Tempat
Keterangan :
L : LeaderM : ModeratorF : FasilitatorO : ObserverP : Peserta
M L
P
P
P P
OF
P
F
9. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta1 5
menitPembukaan Mengucapkan salam Perkenalan mahasiswa Perkenalan dengan dosen atau CI Menjelaskan tujuan Menjelaskan kontrak waktu
Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan
2 20 menit
Penyampaian materi Menjelaskan tentang konsep diare Menjelaskan penyebab diare pada anak Menjelaskan tanda dan gejala diare
pada anak Menjelaskan tentang pencegahan diare Menjelaskan penanganan awal diare
pada anak Mendemonstrasikan cara pembuatan
larutan gula garam.
Memperhatikan Memperhatikan Mendengarkan Mendengarkan
Memperhatikan
3 5 menit
Penutup Meminta peserta untuk memberikan
pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami
Menjawab pertanyaan yang diajukan Memberikan reinforcement positif atas
jawaban yang diberikan peserta Menyimpulkan dan menutup diskusi Mengucapkan salam
Memberikan pertanyaan
Mendengar Memperhatikan
Memperhatikan Menjawab salam
10. Uraian Tugas
a. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
b. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing lapangan maupun
pendidikan
- Menjelaskan tujuan dan topik
- Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atas penjelasan yang
tidak dipahami.
- Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan
- Menyimpulkan dan menutup diskusi
- Mengucapkan salam
c. Leader
Menyampaikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga
d. Fasilitator
- Memfasilitasi peserta agar berperan aktif
- Membuat absensi penyuluhan
e. Observer
- Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
- Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan.
11. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
- Peserta (pasien dan keluarga) dan mahasiswa menghadiri
penyuluhan
b. Evaluasi Proses
- Peran dan tugas mahasisiwa sesuai dengan perencanaan
- Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
- Peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung
c. Evaluasi Hasil
- Peserta mengerti apa itu diare pada anak
- Peserta mengerti penyebab diare pada anak
- Peserta mengerti tanda dan gejala diare pada anak
- Peserta mengerti pencegahan diare pada anak
- Peserta dapat memberikan penanganan awal diare pada
anak.
- Peserta dapat memahami dan melaksanakan cara
pembuatan larutan gula garam.
PENYULUHAN KESEHATAN
DIARE PADA ANAK
RINGKASAN MATERI
1. Pengertian
Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada
bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat
berwarna hijau atau dapat bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 2012).
Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung
kurang dari 14 hari pada anak yang sebelumnya sehat, sedangkan diare
kronik merupakan diare yang terjadi lebih dari 14 hari (Wong, 2008).
2. Penyebab
a. Infeksi: virus, bakteri, parasit
b. Gangguan pada saluran pencernaan.
c. Makanan: makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
d. Gangguan psikologis: rasa takut dan cemas.
3. Perilaku penyebab diare
a. Makan tanpa cuci tangan yang bersih
b. Minum air mentah atau kotor
c. Makan makanan yang dihinggapi lalat
d. Buang air besar di sembarang tempat
e. Lingkungan rumah yang kotor
f. Sampah berserakan
4. Tanda dan gejala
a. BAB cair > 3x sehari
b. Anak gelisah/rewel
c. Badan lesu/lemah
d. Muntah
e. Nafsu makan menurun
f. Demam
g. Kekurangan cairan (Dehidrasi)
h. Berat badan turun
i. Ketegangan dan kekenyalan kulit berkurang
j. Selaput lendir mulut dan bibir kering
k. Pada bayi ubun-ubun besar cekung.
Penilaian derajat dehidrasi
Penilaian Ringan Sedang berat1. LihatKeadaan Umum
Mata
Air mata
Mulut & lidah
Rasa haus
Baik, sadar
Normal
Ada
Basah
Minum biasa, tidak haus
Gelisah, rewel
Cekung
Tidak ada
Kering
*Haus, ingin minum bayak
Lesu, lunglai, tidak sadar
Sangat cekung & kering
Tidak ada
Sangat kering
*Malas minum atau tidak bisa minum
2. PeriksaTurgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat
lambat (>2 detik)
3. Derajat dehidrasi
Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/sedang bila terdapat 1 tanda * dan 1 atau lebih tanda lain
Dehidrasi berat bila terdapat 1 tanda * dan 1 atau lebih tanda lain
5. Akibat
a. Kehilangan cairan yang berlebih
a. Penurunan kesadaran
b. Kematian
6. Pencegahan
a. Teruskan Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
b. Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk pemberian
makanan pendamping ASI setelah bayi berusia 4 bulan.
c. Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan/serangga,
maka menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci
tangan untuk seluruh anggota keluarga. Cucilah tangan sebelum makan
atau menyediakan makanan untuk sikecil.
d. Menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga
kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil.
7. Penanganan diare
a. Mengganti cairan yang keluar dengan memberikan:
1) Larutan oralit/larutan gula garam
Bahan:
Air 200 ml (1 gelas belimbing)
1 sendok teh gula
¼ sendok teh garam (seujung sendok teh)
Cara pembuatan:
Larutkan gula dan garam tsb ke dalam 200 ml air, aduk hingga rata.
Berikan pada anak sesuai prinsip pemberian.
Cara membuat larutan oralit
Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak.
kemudian aduk sampai semua bubuk larut. Untuk keterangan lebih
lanjut baca petunjuk pada bungkus oralit.
Prinsip Pemberian:
Jumlah cairan oralit yang diberikan tiap kali anak buang air besar,
untuk anak umur <12 bulan 50-100 ml (1/4-1/2 gelas), 1-4 tahun
100-200 ml (1/2-1 gelas), >5 tahun 200-300 ml (1-1,5 gelas) dan
dewasa 300-400 ml (1,5-2 gelas).
2) Cairan dari bahan makanan, seperti sup, air tajin.
3) Air putih masak
4) Bila anak berusia kurang dari 6 bulan dan masih diberi ASI,
teruskan pemberian ASI. Sebagai tambahan berikan larutan oralit
atau air putih masak.
b. Teruskan Pemberian Makanan
1) Berikan ASI lebih sering
2) Bila tidak minum ASI, berikan susu yang biasa diminum
3) Bila anak berumur 6 bulan atau lebih dan/atau sudah mendapatkan
makanan padat, berikan juga : Tepung padi-padian atau makanan
dari tepung lainnya yang dicampur dengan kacang-kacangan,
sayuran, daging atau ikan dan ditambah sedikit minyak.
4) Sari buah segar atau pisang yang dihaluskan
5) Pemberian makanan sedikit demi sedikit tapi sering (paling kurang
6 kali sehari)
6) Anak diberi makan dengan jumlah yang lebih banyak setiap hari
selama 2 minggu setelah diare berhenti
Bawa anak ke pelayanan kesehatan, bila:
Anak tidak mau minum dan tetap muntah dan diare.
Anak dengan diare yang sangat banyak (8-10 kali atau 2-3
kali diare dalam jumlah yang banyak), atau diare berlangsung
lebih
dari sepuluh hari.
Anak muntah terus-menerus dan tidak bisa menerima asupan
cairan.
Anak dengan gejala dehidrasi yaitu tidak/jarang kencing,
pucat, berat badan turun, kaki dan tangan dingin, mata cekung,
atau
susah bangun serta anak sakit perut hebat.
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. (2002). Pedoman pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ispa). Jakarta : Direktorat Jenderal PPM & PLP.
Mansjoer, A. (2002). Kapita selekta kedokteran Jilid 1. Jakarta: FKUI Press.
Ngastiyah. (2012). Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC.
Rendie, J, et.al . (2004). Ikhtisar penyakit anak. Alih bahasa: Eric Gultom. Jakarta : Binarupa Aksara.
Suhandayani, R. (2007). Ilmu Penyakit Anak. Jakarta : Erlangga. Hidayat. A. Azis Alimul. (2006). Pengantar ilmu keperawatan anak edisi 1.
Jakarta: Salemba Medika
Nursalam, Sulsilaningrum.R, & Utami, S. (2005). Asuhan keperawatan bayi dan
anak: untuk perawat dan bidan. Jakarta: Salemba Medika.
Wong…[et.al]. (2008). Buku ajar keperawatan pediatrik wong. Alih bahasa :
Agus Sutarna, Neti. Juniarti, H.Y. Kuncoro. Editor edisi bahasa Indonesia :
Egi Komara Yudha….[et al.]. Edisi 6. Jakarta : EGC