sap mobilisasi dini pasien post operasi

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST OPERASI DI RUANG FLAMBOYAN RSUD.GAMBIRAN KOTA KEDIRI Di susun oleh : 1.Jerico Putra Pratama 2.Miftahul Jannah 3.Rizky Kusumawati

Upload: ayig-lastseason

Post on 20-Oct-2015

850 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHANMOBILISASI DINI PADA PASIEN POST OPERASIDI RUANG FLAMBOYAN RSUD.GAMBIRAN KOTA KEDIRI

Di susun oleh :1.Jerico Putra Pratama2.Miftahul Jannah3.Rizky Kusumawati

PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KOTA KEDIRI2013 / 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

1. Pokok bahasan: Mobilisasi Dini 1. Sub popok bahasan: Pentingnya Mobilisasi Dini Pada Pasien Post Operasi1. Sasaran : Pasien dan keluarga di ruang Flamboyan1. Waktu: 30 menit1. Tempat : Ruang Flamboyan, RSUD Gambiran Kota Kediri

1. Hari/tgl:Senin, 24 Februasi 20141. Tujuan penyuluhan :A .Tujuan Umum (TIU) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Pasien dan keluarga post operasi dapat memahami dan bisa melakukan mobilisasi diniB. Tujuan Khusus (TIK)Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit, diharapkan Pasien dan keluarga post op dapat mengetahui tentang :1. Pengertian Mobilisasi 2. Tujuan Mobilisasi3. Manfaat Mobilisasi 4. Cara mobilisasi 5. Apa dampak tidak mobilisasi 8.Fasilitator 1.Miftahul Jannah2.Jerico Putra P3.Rizky Kusumawati 9.KegiatanNoLangkah LangkahWaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan Sasaran

1Pendahuluan 1. Memberi salam1. Memperkenalkan diri1. Menjelaskan maksud dan tujuanMenjawab salamMenjawab pertanyaaan

2PenyajianSetelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan Pasien dan keluarga post op dapat mengetahui tentang :1.Pengertian Mobilisasi 2.Tujuan Mobilisasi3.Manfaat Mobilisasi 4.cara mobilisasi5.Apa dampak tidak melakukan mobilisasi Dampak tidak mobilisasi Menjelaskan pengertian mobilisasi dini Menjelaskan tujuan mobilisasi dini Menjelaskan manfaat mobilisasi dini Menjelaskan cara mobilisasi dini Menjelaskan bagaimana dampak tidak melakukan mobilisasi diniMendengarkan dengan seksama

3Evaluasi 1. Tanya jawabPartisipasi aktif

4Penutup 1. Meminta/memberi saran1. Memberi salamMemberikan pesan dan kesan dalam menjawab

10.Metode: Ceramah dan Tanya jawab.11.Media: Ceramah, Leaflet12.Materi: Terlampir13.Evaluasi :Pertanyaan : 1.Jelaskan pengertian mobilisasi?2.Sebutkan manfaat mobilisasi dini?3.Bagaimana cara melakukan mobilisasi dini?4.Apa dampak tidak melakukan mobilisasi dini?Jawabaan : .1. Pasien dan keluarga Post-op menjelaskan pengertian Mobilisasi Dini.2. Pasien dan keluarga Post-op menjelaskan Manfaat Mobilisasi Dini3. Pasien dan keluarga Post-op mengetahui Cara melakukan Mobilisasi Dini4. Pasien dan keluarga Post-op menjelaskan Dampak tidak Mobilisasi Dini

Sumber :1. Brunner&Suddarth.2002.Keperawatan medical bedahVol 1.Jakarta:EGC2. Beyer, Dudes (1997). The Clinical Practice Of Medical Surgical Nursing 2 nd : Brown Co Biston.3. http://spesialisbedah.com/tag/mobilisasi/

Mahasiswa

( )

Pembimbing Akademik

( )

Mengetahui,Pembimbing Lahan

( )

Lampiran Materi

MobilisasiDiniDefinisi Mobilisasi DiniMobilisasi setelah operasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan setelah operasi dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner & Suddarth, 2002)Menurut Carpenito (2000), Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian. Dari Kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis.Konsep mobilisasi mula mula berasal dari ambulasi dini yang merupakan pengembalian secara berangsur angsur ke tahap mobilisasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi (Roper,1996).Tujuan Mobilisasi Dini1. Mempertahankan fungsi tubuh2. Memperlancar peredaran darah3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik4. Mempertahankan tonus otot5. Memperlancar eliminasi alvi dan urine6. Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasien dapat kembali normal dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.7. Memberikan kesempatan perawat dan pasien berinteraksi atau berkomunikasi.

Macam-macam Mobilisasi Menurut Bayer dan Dubes (1997) mobilisasi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :1.Mobilisasi penuhMobilisasi penuh ini menunjukkan bahwa syarat motorik dan sensorik mampu mengontrol seluruh area tubuh.2.Mobilisasi sebagianUmumnya mempunyai gangguan syaraf sensorik dan motorik pada area tubuh. Mobilisasi ini dibedakan menjadi dua, yaitu mobilisasi temporer dan permanen.Faktor faktor yang mempengaruhi mobilisasi menurut Kozier (2000).1. Gaya hidup2. Proses penyakit atau trauma3. Kebudayaan4. Tingkat energi5. Usia dan tingkat perkembangannyaRentang Gerak Dalam MobilisasiMenurut Carpenito (2000) dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu :1) Rentang gerak pasifRentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien2) Rentang gerak aktifHal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien menggerakkan kakinya.3) Rentang gerak fungsionalBerguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan.Manfaat Mobilisasi DiniMenurut Mochtar (1995), manfaat mobilisasi bagi ibu post operasi adalah :1) Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation. Dengan bergerak, otot otot perut dan panggul akan kembali normal sehingga otot p[erutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit dengan demikian ibu merasa sehat dan membantu memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan.Faal usus dan kandung kencing lebih baik. Dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus kembali normal. Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti semula.2) Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu merawat anaknya. Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi akan cepat pulih misalnya kontraksi uterus, dengan demikian ibu akan cepat merasa sehat dan bias merawat anaknya dengan cepat3) Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi sirkulasi darah normal/lancar sehingga resiko terjadinya trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan.Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi1.Penyembuhan luka menjadi lama2. Menambah rasa sakit3. Badan menjadi pegal dan kaku4. Kulit menjadi lecet dan luka5. Memperlama perawatan dirumah sakitTahap-tahap Mobilisasi DiniMenurut Kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukan secara bertahap berikut ini akan dijelaskan tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi seksio sesarea :1) Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu paska operasi seksio sesarea harus tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki2) Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli3) Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk4) Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalanMenurut Beyer, 19971. Tahap I : mobilisasi atau gerakan awal : nafas dalam dan batuk, ekstremitas2. Tahap II : mobilisasi atau gerak berputar3. Tahap III : mobilisasi atau gerakan duduk tegak4. Tahap IV : mobilisasi atau gerakan turun dari tempat tidur (3x/hr)5. Tahap V : mobilisasi atau gerakan berjalan dengan bantuan (2x/hr)6. Tahap VI : mobilisasi atau gerakan naik ke tempat tidur7. Tahap VII : mobilisasi atau gerakan bangkit dari duduk ditempat tidur.

Dampak imobilisasi :1. Atelektasis2. Pneumonia3. Sulit buang air besar (BAB dan buang air kecil (BAK).4. Distensi lambung