sap menajemen nyeri
DESCRIPTION
SAP MANAJEMEN NYERITRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)MANAJEMEN NYERI
PADA PASIEN DENGAN MODERAT HEAD INJURY + SBF ANTERIORDI RUANG BEDAH SARAF GEDUNG KEMUNING LT.2
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun oleh :DEDE SUHERNI5014131015PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN
SERANG-BANTEN
2015
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Mata Ajar: Keperawatan Medikal BedahPokok Bahasan: NyeriSub Pokok Bahasan: Manajemen Nyeri Non FarmakologiHari/Tanggal: Sabtu, 12 April 2015Waktu: 15.00 WIB selesai Penyuluh
: Dede SuherniTempat: Ruang Bedah Syaraf Gd. Kemuning Lt.2 RSUP DR.Hasan Sadikin Bandung
A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan maka Tn. A diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang manajemen nyeri non farmakologib. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit Tn. A diharapkan mampu:
1. Mengetahui tentang pengertian nyeri2. Mengetahui tentang macam-macam nyeri3. Mengetahui tentang rentang dan skala intensitas nyeri
4. Mengetahui tentang manajemen nyeri
B. SASARAN
Sasaran ditujukan pada Tn. H di Ruang Bedah Syaraf Gd. Kemuning Lt.2 RSUP DR.Hasan Sadikin Bandung.
C. METODE
Ceramah
Diskusi/ tanya jawab
D. MEDIA
Materi
Leaflet
E. SUSUNAN ACARA
TahapKegiatanWaktu
Pembukaan
Proses
Penutup Mengucapkan salam
Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu
Melakukan penyuluhan tentang pengertian nyeri
Melakukan penyuluhan tentang macam-macam nyeri
Melakukan penyuluhan tentang rentang dan skala intensitas nyeri
Melakukan penyuluhan tentang manajemen nyeri
Memberikan pertanyaan pada keluarga
Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya5 menit
15 menit
10 menit
F. KRITERIA EVALUASI
Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
Kesepakatan pertemuan dengan peserta didik
Kesiapan penyuluh dari mahasiswa Profesi Ners Stikes Faletehan Serangb. Evaluasi Proses
Peserta
Peserta didik mengikuti kegiatan sampai selesai.
Pertemuan berjalan dengan lancar.
Penyuluh
Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab.
c. Evaluasi Hasil
Tes lisan : di akhir ceramah
Penilaian
Sistem penilaian sesuai dengan masing-masing pertanyaan tiap nomor :
Nomor 1 bila benar semua nilai 5 point
Nomor 2 bila benar semua nilai 5 point
Nomor 3 bila benar semua nilai 5 point
Nomor 4 bila benar semua nilai 5 pointJumlah nilai benar pada soal 20 point
Klasifikasi penilaian :
Bila nilai benar 0 6= C, berarti kurang memahami
Bila nilai benar 7 13 = B, berarti cukup memahami
Bila nilai benar 14 20 = A, berarti paham dan mengerti
G. DAFTAR PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud dengan nyeri ?2. Sebutkan macam-macam nyeri ?3. Sebutkan rentang dan skala intensitas nyeri ?
4. Sebutkan macam-macam manajemen nyeri ?
MATERI NYERI1. PENGERTIAN NYERINyeri adalah perasaan tak nyaman dan sensasi yang sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain
Nyeri adalah sensori yang tidak nyaman dan pengalaman emosi yang dihubungkan dengan luka nyata atau potensial atau digambarkan dalam bentuk luka (IASP/International Association for the Study of Pain, 1979)
Nyeri adalah apapun yang dikatakan seseorang yang dialaminya, ada kapanpun seseorang mengatakannya (McCaffery, 1979)
Nyeri merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor affective (emosional), behavior, cognitive, dan physiologic-sensory. Definisi keperawatan tentang nyeri adalah sensasi apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan oleh individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakannya.
2. MACAM-MACAM NYERI
a. Nyeri Akut
Nyeri yang berlangsung hanya selama periode penyembuhan yang diharapkan
b. Nyeri Kronik
Berlangsung selama proses penyembuhan dan biasanya dalam periode 6 bulan
Perbedaan Nyeri Akut dengan Nyeri Kronik
NYERI AKUTNYERI KRONIK
Ringan sampai beratRingan sampai berat
Respon sistem syaraf Symphatic:
Nadi meningkat
Pernafasan meningkat
Peningkatan tekanan darah
Diaphoresis
Dilatasi pupilRespon sistem syaraf Parasymphatic:
Tanda-tanda vital normal
Kulit kering, hangat
Pupil normal atau dilatasi
Berhubungan dengan luka jaringan; hilang dengan penyembuhanPenyembuhan berlangsung lama
Klien tampak gelisah dan cemasKlien tampak depresi dan menarik diri
Klien melaporkan nyeriKlien sering tidak menyatakan nyeri tanpa ditanya
Klien memperlihatkan perilaku yang mengindikasikan nyeri: menangis, menggaruk atau memegang areaPerilaku nyeri tidak ada
3. RENTANG DAN SKALA INTENSITAS NYERI
Skala Intensitas Numerik
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skala Intensitas Deskriptif Sederhana
4. MANAJEMEN NYERI
a. Farmakologis
Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia, narkotik cute oral atau parenteral ( IM, IV, SC ) untuk mengurangi nyeri secara cepat
b. Non Farmakologis
1) Stimulasi dan pijatan
Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri memblokir menurunkan transmisi nyeri, menggosok kulit, punggung, bahu.2) Kompres Es dan Panas
Es : menurunkan prostaglandin, sensitivitas reseptor nyeri kuat, menghambat inflamasi
Panas : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang 3) DistraksiSuatu metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang di alami.
Trik-trik :
Memfokuskan sesuatu selain nyeri
Persepsi nyeri berkurang
Melihat film, musik, kunjungan temanteman atau keluarga, permainan, aktivitas tertentu (misal : catur)
Beberapa teknik distraksi :
Bernafas secara pelan pelan, massase sambil menarik nafas pelanpelan, mendengarkan lagu, sambil menepuk nepukkan jari/kaki.
Membayangkan hal hal yang indah sambil menutup mata
Menonton TV atau acara kegemaran4) Relaksasi Ketegangan otot berkurang, nafas abdomen, frekuensi lambat, berirama
Pejamkan mata, bernafas perlahan teratur konstan
Menghitung dalam hati saat udara masuk dan keluar
Perlu latihan dulu.
5) Imajinasi Terbimbing Membayangkan setiap energi dalam menarik nafas adalah energi kesembuhan.
Bayangkan saat mengeluarkan nafas, nyeri keluar dan tegang berkurang.
Sebagai tambahan dari bentuk pengobatan.
DAFTAR PUSTAKABagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung : Elemen.
Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa : Monica Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.
Doengoes, Marilynn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta : EGC.
G.W Garland and Joan M.E, 1999, Quickly Obstetric and ginekology of Nurses, English University Press, LondonHaen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.
Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Jakarta
Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC.
Muchtar Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta : EGC.
Paling
Hebat
Sangat
Hebat
Hebat
Ringan
Tidak Ada
Sedang
PAGE 7