saloni malhotra

4
Salohi Malhotra Saloni malhotra merupakan salah satu pengusaha wanita dari India, dia mempunyai mimpi untuk membuat kemajuan yang berkesinambungan bagi rakyat negerinya yang tercinta. India telah membuat lompatan didalam bidang ekonomi sebagai ekonomi terbesar kesembilan di dunia dan keempat berdasarkan daya beli. India telah memainkan peran penting dalam globalisasi dan muncul sebagai salah satu pasar Negara berkembang sejak liberalisasi ekonomi pada tahun 1991. Dengan populasi sebesar 1,2 Miliar, maka penduduk merupakan asset terbesar Negara tersebut. Outsourcing mulai menjadi popular dengan perusahaan di dunia barat, india melangkah dan memastikan mereka berada didepan dalam memberikan tenaga kerja terdidik untuk industry yang menguntungkan seperti perangkat lunak computer, telekomunikasi dan rekayasa teknologi. Namun perbedaan demografi yang telah ada selama berabad-abad antara orang-orang di wilayah tersebut menyebabkan kemakmuran muncul didaerah perkotaan. Dunia kerja berkembang di kota-kota besar seperti : new delhi, Mumbai, Bangalore, Kolkata dan Chennai menyebabkan migrasi dari pedesaan menuju ke kota. Namun untuk kota-kota yang padat penduduknya tidak semua lowongan bisa diserap oleh penduduk kota hanya sekitar 30% saja sehingga menyebabkan kesenjangan yang semakin lebar. Inilah faktor pendorong utama malhotra untuk memulai bisnis Rural Busniness Process Outsourcing (BPO). Malhotra berusia 26 tahun ketika ia mendirikan perusahaannya. Dengan dukungan teknologi dan incubator bisnis IIT Madras, dia mampu mengembangkan bisnis kecil ke dalam sebuah entitas yang layak dan menguntungkan. Menurut definisinya BPO adalah suatu metode proses bisnis tertentu yang dikerjakan/outsource/subkontrakan kepada pihak ketiga. Metode ini sebelumnya digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang mendirikan pabrik dengan upah rendah didunia dan kemudian mengirim barang manufaktur untuk dijual dipasar. Bisnis BPO paling popular adalah offshore call center. Pada saat menghasilkan idenya BPO identic dengan teknologi tinggi seperti pengembangan perangkat lunak dan analisa bisnis. Mimpinya untuk menciptakan BPO di pusat- pusat pedesaan tampak tidak mungkin dan kurang dukungan. Bagaiman orang bisa bekerja jika tidak ada listrik atau internet. Bagaimana perusahaan akan melakukan analisa bisnis jika karyawannya tidak bisa berbahasa inggris dengan baik. untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini malhotra harus memulai dari bawah keatas. Pertama ia harus membangun semacam infrastruktur untuk memungkinkan transportasi kendaraan ke dan dari pusat-pusat bisnis, mengatur sistem telekomunikasi dan memastikan sumber daya yang handal. Meskipun proses

Upload: toko-bunga-surabaya

Post on 08-Dec-2015

116 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Saloni malhotra merupakan salah satu pengusaha wanita dari India, dia mempunyai mimpi untuk membuat kemajuan yang berkesinambungan bagi rakyat negerinya yang tercinta

TRANSCRIPT

Page 1: Saloni Malhotra

Salohi Malhotra

Saloni malhotra merupakan salah satu pengusaha wanita dari India, dia mempunyai

mimpi untuk membuat kemajuan yang berkesinambungan bagi rakyat negerinya yang tercinta.

India telah membuat lompatan didalam bidang ekonomi sebagai ekonomi terbesar kesembilan di

dunia dan keempat berdasarkan daya beli. India telah memainkan peran penting dalam

globalisasi dan muncul sebagai salah satu pasar Negara berkembang sejak liberalisasi ekonomi

pada tahun 1991. Dengan populasi sebesar 1,2 Miliar, maka penduduk merupakan asset terbesar

Negara tersebut. Outsourcing mulai menjadi popular dengan perusahaan di dunia barat, india

melangkah dan memastikan mereka berada didepan dalam memberikan tenaga kerja terdidik

untuk industry yang menguntungkan seperti perangkat lunak computer, telekomunikasi dan

rekayasa teknologi. Namun perbedaan demografi yang telah ada selama berabad-abad antara

orang-orang di wilayah tersebut menyebabkan kemakmuran muncul didaerah perkotaan. Dunia

kerja berkembang di kota-kota besar seperti : new delhi, Mumbai, Bangalore, Kolkata dan

Chennai menyebabkan migrasi dari pedesaan menuju ke kota. Namun untuk kota-kota yang

padat penduduknya tidak semua lowongan bisa diserap oleh penduduk kota hanya sekitar 30%

saja sehingga menyebabkan kesenjangan yang semakin lebar. Inilah faktor pendorong utama

malhotra untuk memulai bisnis Rural Busniness Process Outsourcing (BPO). Malhotra berusia

26 tahun ketika ia mendirikan perusahaannya. Dengan dukungan teknologi dan incubator bisnis

IIT Madras, dia mampu mengembangkan bisnis kecil ke dalam sebuah entitas yang layak dan

menguntungkan. Menurut definisinya BPO adalah suatu metode proses bisnis tertentu yang

dikerjakan/outsource/subkontrakan kepada pihak ketiga. Metode ini sebelumnya digunakan oleh

perusahaan-perusahaan yang mendirikan pabrik dengan upah rendah didunia dan kemudian

mengirim barang manufaktur untuk dijual dipasar. Bisnis BPO paling popular adalah offshore

call center. Pada saat menghasilkan idenya BPO identic dengan teknologi tinggi seperti

pengembangan perangkat lunak dan analisa bisnis. Mimpinya untuk menciptakan BPO di pusat-

pusat pedesaan tampak tidak mungkin dan kurang dukungan. Bagaiman orang bisa bekerja jika

tidak ada listrik atau internet. Bagaimana perusahaan akan melakukan analisa bisnis jika

karyawannya tidak bisa berbahasa inggris dengan baik. untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

ini malhotra harus memulai dari bawah keatas. Pertama ia harus membangun semacam

infrastruktur untuk memungkinkan transportasi kendaraan ke dan dari pusat-pusat bisnis,

mengatur sistem telekomunikasi dan memastikan sumber daya yang handal. Meskipun proses

Page 2: Saloni Malhotra

tersebut berjalan lambat, namu dia mampu membuat model distribusi operasi dengan kantor

utama di Chennai yang bertindak sebagai penghubung antara klien dan pusat-pusat pendesaan.

Dengan caraini BPO dapat diakses oleh perusahaan besar di kota-kota saat melakukan operasi

didaerah yang mempunyai tenaga kerja murah. Biaya overhead yang murah kemudian diteruskan

kepada klien. Ini merupakan win-win solusi dengan klien yang bisa menikmati biaya yang lebih

rendah dari layanan BPO dan orang-orang dipedesaan dapat menikmati kesempatan untuk

mendapatkan pengahasilan lebih banyak melalui kerja dengan teknologi tinggi dan bukan

pertanian. Untuk pusat-pusat pedesaan pertama Malhotra mengatur untuk difokuskan pada tugas

sederhana seperti entri data dan konversi data. Melalui program pelatihan karyawan dalam

manajemen dasar, praktik HR, penggunaan computer dan entri data, desicrew mampu mencapai

titik krusial dimana pekerjaan yang mereka lakukan lebih terstandarisasi kualitasnya. Malhotra

menyatakan bahwa salah satu tantangan terbesar mereka dalam memulai perusahaan tersebut

adalah mengubah pola pikir masyarakat di India perkotaan bahwa pekerjaan bisa dilakukan dari

pedalaman dan dengan kualitas yang sama. Setelah dia membuktikan kompetensi dari pekerjanya

maka model bisnis mulai membesar, sehingga dia mencoba untuk memperluas ke daerah

pedesaan lainnya di India. dengan adanya BPO di daerah pedesaan ini membuat para pekerja

untuk tetap dirumah sehingga biaya hidup juga kecil. Pertumbuhan ekonomi pedesaan juga

meningkat karena uang di habiskan di desa, bukan kota membantu stimulus pertumbuhan

ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat pedesaan. Hampir 70% pekerja desicrew adalah

wanita. Mengapa wanita ? budaya wanita cenderung hidup dengan orang tua mereka sampai

mereka menikah, pada saat itu mereka pindah ke rumah suami mereka. Dalam beberapa tahun

terakhir wanita mulai meninggalkan rumah untuk sekolah atau bekerja di kota-kota untuk

menghasilkan uang tambahan bagi keluarga mereka. Namun setelah mereka menikah biasanya

mereka akan pindah ke rumah suami mereka yang biasanya di sebuah desa. Ketika desicrew

mendirikan toko di salah satu daerah pedesaan mereka menemukan banyak wanita yang mampu

dan bersemangat untuk bekerja. Hal ini tidak hanya meningkatkan keamanan finasial bagi

keluarga tetapi juga memberikan perempuan suatu status social. Selanjutnya wanita akan

mengalami peningkatan kepercayaan diri yang memotivasi mereka untuk bekerja keras, belajar

lebih banyak dan terus berkembang. Malhotra bermaksud membangun perusahaan sehingga

karyawannya akan mencapai 1000 orang dalam beberapa tahun mendatang. Selain perluasan

fisik dia juga membanyangkan perusahaan yang bergeral dalam hal layanan yang dia tawarkan.

Page 3: Saloni Malhotra

Dia percaya bahwa jika orang yang memenuhi syarat diberi pelatihan yang tepat maka mereka

bisa melakukan apa saja tanpa memandang mereka berasal dari kota atau desa. Saloni malhotra

mempunyai ambisi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik dan ia bertindak atas ambisinya.

Namun demikian berbeda dengan orang tuanya yang mengharapkan Malhotra untuk menjadi

seorang insinyur atau dokter. Dia memutuskan untuk mengambil resiko. Beberapa masih

mengatakan bahwa model bisnisnya gila, meskipun perusahaan tersebut mampu menghasilkan

keuntungan walaupun sedikit. Dalam pandangannya kesulitan ini akan bisa dilewati jika dia

memiliki dukungan dan bimbingan dari tim dan teman-teman yang baik. dengan wajah muda

digaris depan, desicrew terus membawah harapan dan kemakmuran bagi mereka yang paling

membutuhkan.

Pembahasan

Seperti juga seperti yang dialami oleh Saloni Malhotra banyak pengusaha yang juga mengalami

hal yang sama seperti malhotra untuk mendapatkan peluan pasar dan juga memasuki pasar baru.

Malhotra berhasil menidentifikasi peluang didalam dan luar negeri.

Malhotra berhasil menidentifikasi informasi-informasi sebagai berikut :

1. Industry dan informasi pasar

2. Keunggulan perusahaan dan informasi produk

Salah satu cara untuk mengidentifikasi peluang maupun ancaman adalah dengan menganalisa

faktor-faktor eksternal antara lain :

a. Kondisi Ekonomi

Yaitu kondisi umum dari perekonomian yang berkaitan dengan suku bunga, inflasi,

konvertibilitas mata uang, tingkat penghasilan perkapita, produk domestic bruto,

kebijakan moneter dan fiscal, sistem perpajakan, penduduk, pengangguran, tingkat upah

dan indicator ekonomi lainnya yang berkaitan.

b. Kondisi Sosial-Budaya

Kondisi umum dari nilai-nilai social yang berlaku mengenai hak asasi manusia, adat-

istiadat, norma, nilai, kepercayaan, bahasa, sikap, perilaku, bahasa, agama, selera,

aspirasi, tend pendidikan dan lembaga social terkait.

c. Kondisi Hukum – Politik

Page 4: Saloni Malhotra

Yaitu Ideologi politik, partai dan orgnisasi politik, bentuk pemerintah, hokum, undang-

undang dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi transaksi bisnis, perjanjian dengan

Negara lain, hak paten dan merek dagang.

d. Kondisi Teknologis

Yaitu kondisi umum dari pengembangan dan tersedianya teknologi di dalam lingkungan,

termasuk kemajuan ilmu pengetahuan.

e. Kondisi Lingkungan Alam

Merupakan kondisi umum dari alam dan kondisi lingkungan fisik.

Selain itu juga elemen-elemen lainnya antara lain : pesaing, pelanggan dan pemasok juga harus

kita perhatikan. Faktor bahasa dan juga skill karyawan perusahaan juga merupakan salah satu

kekuatan yang bisa dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam melakukan penetrasi pasar ke luar

negeri. Malhotra berhasil mendidik tenaga murah yang berada dipedesaan untuk menjadi

karyawannya sehingga dia bisa membayar upah karyawan dengan murah hal ini disebabkan

karena karyawan tersebut tidak perlu menyewa tempat tinggal baru sehingga biaya hidup

karyawan juga masih murah. Sedangkan faktor yang berpengaruh kepada ekspansi perusahaan ke

luar negeri adalah : budaya, bahasa dan juga mata uang. Dan yang paling penting adalah sifat

dari malhotra yang pantang menyerah untuk mewujudkan impiannya.

www.etalasebunga.com

www.butik-busana.com

Toko Bunga Surabaya

Jual Busana Muslim Terbaru