salinan -...

27
- 1 - jdih.tubankab.go.id BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 26 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a. bahwa urusan pemerintahan di bidang perlindungan anak berupa kebijakan, program, dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah; b. bahwa untuk menjamin terpenuhinya hak anak diperlukan upaya yang sunggug-sungguh dari Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia usaha melalui penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Lingkungan Propinsi Djawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); SALINAN

Upload: truongtuong

Post on 26-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 1 -

jdih.tubankab.go.id

BUPATI TUBAN

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN

NOMOR 26 TAHUN 2018

TENTANG

PENYELENGGARAAN KABUPATEN LAYAK ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TUBAN,

Menimbang : a. bahwa urusan pemerintahan di bidang perlindungan

anak berupa kebijakan, program, dan kegiatan untuk

menjamin terpenuhinya hak anak agar dapat hidup,

tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara

optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta

mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi, merupakan urusan wajib Pemerintah

Daerah;

b. bahwa untuk menjamin terpenuhinya hak anak

diperlukan upaya yang sunggug-sungguh dari

Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia usaha

melalui penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu

membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

Kabupaten Layak Anak;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Lingkungan

Propinsi Djawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 1950 Nomor 41), sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965

Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2730);

SALINAN

Page 2: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 2 -

jdih.tubankab.go.id

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak

Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3886);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235)

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun

2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 237, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5946);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4674) sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun

2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 232, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5475);

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang

Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran

Negara Repubik Indonesia Nomor 4967);

7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Repubik

Indonesia Nomor 5063);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 153, Tambahan Lembaran

Negara Repubik Indonesia Nomor 5332);

Page 3: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 3 -

jdih.tubankab.go.id

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5679);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

12. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

13. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2011 tentang

Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak;

14. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak;

15. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Nomor 13 Tahun 2011 tentang

Panduan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak;

16. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Nomor 14 Tahun 2011 tentang

Panduan Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

18. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Nomor 4 Tahun 2018 tentang

Pedoman Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah

Perlindungan Perempuan dan Anak;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 13 Tahun

2013 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Daerah

Tahun 2013 Seri E Nomor 15);

Page 4: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 4 -

jdih.tubankab.go.id

20. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 19 Tahun

2013 tentang Perlindungan Terhadap Perempuan dan

Anak Korban Kekerasan (Lembaran Daerah Kabupaten

Tuban Tahun 2013 Seri E Nomor 16);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 14 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun

2016 Seri D Nomor 1);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TUBAN

dan

BUPATI TUBAN

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN

KABUPATEN LAYAK ANAK DI KABUPATEN TUBAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Tuban.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tuban.

3. Bupati adalah Bupati Tuban.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Tuban.

5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari

Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas

Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan

Kelurahan/Desa.

6. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18

(delapan belas) tahun termasuk anak yang masih dalam

kandungan.

Page 5: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 5 -

jdih.tubankab.go.id

7. Hak Anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang

wajib dijamin dilindungi, dihormati, dan dipenuhi oleh

orang tua, keluarga, masyarakat, negara, pemerintah dan

Pemerintah Daerah.

8. Kabupaten Layak Anak yang selanjutnya disingkat

KLA adalah Kabupaten yang mempunyai sistem

pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian

komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan

dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan

berkelanjutan dalam kebijakan, program, dan kegiatan

untuk menjamin terpenuhinya hak anak.

9. Layak Anak adalah kondisi fisik suatu wilayah yang

didalamnya terdapat prasarana dan sarana yang dikelola

sedemikian rupa sehingga memenuhi prasyarat minimal

untuk kepentingan tumbuh kembang anak secara sehat

dan wajar serta tidak mengandung unsur yang

membahayakan anak.

10. Ramah Anak adalah kondisi yang aman, bersih dan

sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu

menjamin memenuhi, menghargai hak anak dan

perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan

perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi

anak terutama dalam perencanaan, kebijakan,

pembelajaran, pengawasan, dan mekanisme pengaduan

terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak.

11. Indikator Kabupaten Layak Anak adalah variabel sebagai

ukuran dan nilai dari kinerja tahunan di dalam

pemenuhan hak anak yang wajib dicapai oleh Pemerintah

Daerah melalui kebijakan, program, kegiatan dan

penganggaran untuk mewujudkan Kabupaten Layak

Anak.

12. Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak adalah

serangkaian kegiatan pembangunan dan pelayanan

publik untuk pemenuhan hak anak yang wajib disediakan

Pemerintah Daerah secara terintegrasi di dalam

merencanakan, menganggarkan, melaksanakan, dan

mengevaluasi setiap kebijakan, program, kegiatan untuk

mencapai indikator Kabupaten Layak Anak.

13. Perlindungan Khusus adalah suatu bentuk

perlindungan yang di terima anak dalam situasi dan

kondisi tertentu untuk mendapatkan jaminan rasa aman

terhadap ancaman yang membahayakan diri dan jiwa

dalam tumbuh kembangnya.

Page 6: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 6 -

jdih.tubankab.go.id

14. Masyarakat adalah sekelompok warga yang

mendiami suatu wilayah administrasi pemerintahan

tingkat Rukun Tetangga, Rukun Warga, Kelurahan/Desa

dan Kecamatan yang resmi dan bekerjasama dalam

kehidupan dalam waktu yang cukup lama dan mentaati

aturan yang ada.

15. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

terdiri atas suami istri, atau suami istri dan anaknya,

atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau

keluarga sedarah dalam garis lurus keatas atau kebawah

sampai dengan derajat ketiga.

16. Orang tua adalah ayah dan/atau ibu kandung atau

ayah dan/atau ibu tiri, ayah dan/atau ibu angkat.

17. Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak adalah lembaga

koordinatif ditingkat Kabupaten yang mengkoordinasikan

kebijakan, program dan kegiatan untuk penyelenggaraan

Kabupaten Layak Anak dari Pemerintah Kabupaten yang

beranggotakan wakil dari unsur eksekutif, yudikatif, OPD,

instansi vertikal yang membidangi anak, lembaga swadaya

masyarakat dan perwakilan forum anak dengan didukung

perguruan tinggi, organisasi non pemerintah, swasta,

orang tua dan keluarga.

18. Sekretariat Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak adalah

tempat sekretariat satuan kerja untuk memberikan

dukungan administrasi kepada Perangkat Daerah yang

membidangi penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak

dengan sekretariat dan personilnya ditetapkan melalui

Keputusan Bupati.

19. Rencana Aksi Daerah Kabupaten Layak Anak adalah

serangkaian kebijakan, program, kegiatan, dan

penganggaran pembangunan dan pelayanan publik

selama 5 (lima) tahun yang wajib disediakan Pemerintah

Kabupaten untuk pemenuhan hak anak di dalam

mencapai indikator Kabupaten Layak Anak.

20. Kelurahan/Desa Layak Anak adalah pembangunan

kelurahan/desa yang menyatukan komitmen dan sumber

daya pemerintah di tingkat kelurahan/desa, masyarakat,

dan dunia usaha yang berada di kelurahan/desa, dalam

rangka menghormati, menjamin dan memenuhi hak anak,

melindungi anak dari tindak kekerasan, eksploitasi,

pelecehan, diskriminasi, dan mendengar pendapat anak,

yang direncanakan secara sadar, menyeluruh, dan

berkelanjutan.

Page 7: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 7 -

jdih.tubankab.go.id

21. Kelompok Kerja Kelurahan/Desa Layak Anak adalah

kelompok yang mengkoordinasikan kebijakan, program,

dan kegiatan, untuk penyelenggaraan kelurahan/desa

layak anak yang beranggotakan aparat kelurahan/desa,

pengurus, guru, tenaga kesehatan, Tim Penggerak

Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan/Desa,

aparat keamanan tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh

perempuan, tokoh agama, dunia usaha, dan perwakilan

anak serta pihak lain.

22. Forum Anak adalah organisasi sosial yang mewakili

suara dan partisipasi anak yang bersifat independen dan

tidak berafiliasi kepada organisasi politik dengan

pembentukan dan penyusunan kegiatannya ditentukan

oleh Surat Keputusan Bupati.

23. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan

Anak yang selanjutnya disingkat P2TP2A adalah

salah satu bentuk wahana pelayanan bagi perempuan dan

anak dalam upaya pemenuhan informasi dan

kebutuhan dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,

politik, hukum, pemenuhan dan penanggulangan tindak

kekerasan serta perdagangan terhadap perempuan dan

anak.

BAB II

PRINSIP, MAKSUD DAN TUJUAN

Bagian Kesatu

Prinsip

Pasal 2

Prinsip dalam Penyelenggaraan KLA meliputi:

a. transparansi,

b. akuntabilitas,

c. partisipasi,

d. keterbukaan informasi,

e. dan supremasi hukum;

f. non-diskriminasi;

g. kepentingan terbaik bagi anak;

h. hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan

perkembangan anak; dan

i. penghargaan terhadap pandangan anak.

Page 8: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 8 -

jdih.tubankab.go.id

Bagian Kedua

Maksud dan Tujuan

Pasal 3

(1) Penyelenggaraan KLA dimaksudkan untuk:

a. menjamin terpenuhinya Hak Anak agar dapat

hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi

secara optimal sesuai dengan harkat martabat

kemanusiaan, demi terwujudnya anak yang

berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera;

b. menjamin pemenuhan Hak Anak di dalam

menciptakan rasa aman, ramah, bersahabat;

c. melindungi anak dari ancaman permasalahan

sosial dalam kehidupannya;

d. mengembangkan potensi, bakat dan kreativitas

anak;

e. mengoptimalkan peran dan fungsi keluarga

sebagai basis pendidikan pertama bagi anak; dan

f. membangun sarana dan prasarana Daerah yang

mampu memenuhi kebutuhan dasar anak untuk

tumbuh dan berkembang secara optimal.

(2) Penyelenggaraan KLA bertujuan untuk membangun

sistem pembangunan daerah berbasis hak anak

melalui pengintegrasian komitmen bersama

Pemerintah Daerah secara terstruktur dan terencana.

BAB III

HAK ANAK

Pasal 3

(1) Pemerintah Daerah wajib melaksanakan

penyelenggaraan KLA dalam rangka memenuhi hak-

hak anak.

(2) Hak-hak Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dalam penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak terdiri

dari 5 (lima) klaster meliputi:

a. hak sipil dan kebebasan;

b. hak lingkungan keluarga dan pengasuhan

alternative;

c. hak kesehatan dasar dan kesejahteraan;

d. hak pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan

kegiatan budaya; dan

e. hak perlindungan khusus.

Page 9: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 9 -

jdih.tubankab.go.id

(3) Hak sipil dan kebebasan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf a meliputi:

a. hak atas identitas;

b. hak perlindungan identitas;

c. hak berekspresi dan mengeluarkan pendapat;

d. hak berpikir, berhati nurani, beragama, dan

berkepercayaan;

e. hak berorganisasi dan berkumpul secara damai;

f. hak atas perlindungan kehidupan pribadi;

g. hak akses informasi yang layak; dan

h. hak bebas dari penyiksaan dan penghukuman

lain yang kejam, tidak manusiawi, atau

merendahkan martabat manusia.

(4) Hak lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b

meliputi:

a. bimbingan dan tanggung jawab orang tua;

b. anak yang terpisah dari orang tua;

c. reunifikasi;

d. pemindahan anak secara ilegal;

e. dukungan kesejahteraan;

f. anak yang terpaksa dipisahkan dari

lingkungan keluarga;

g. pengangkatan/adopsi anak;

h. tinjauan penempatan secara berkala; dan

i. kekerasan dan penelantaran.

(5) Hak kesehatan dasar dan kesejahteraan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi:

a. anak penyandang disabilitas mendapatkan

akses pelayanan kesehatan dan

kesejahteraannya;

b. kesehatan dan layanan kesehatan;

c. jaminan sosial layanan dan fasilitasi kesehatan;

dan

d. Standar hidup;

(6) Hak anak dalam pendidikan, pemanfaatan waktu

luang dan kegiatan budaya sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf d meliputi:

a. pendidikan;

Page 10: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 10 -

jdih.tubankab.go.id

b. tujuan pendidkan;

c. kegiatan liburan, kegiatan budaya, dan olah raga.

(7) Perlindungan khusus sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf e meliputi:

a. anak dalam situasi darurat;

b. anak yang berhadapan dengan hukum;

c. anak dalam situasi eksploitasi; dan

d. anak yang masuk dalam kelompok minoritas dan

terisolasi.

BAB III

PENYELENGGARAAN KABUPATEN LAYAK ANAK

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 4

(1) Dalam Penyelenggaraaan KLA diperlukan perangkat

penyelenggaraan KLA yang meliputi :

a. Pembangunan dan Pelayanan Publik;

b. Pelayanan Kesehatan Ramah Anak;

c. Keluarga Ramah Anak;

d. Sekolah Ramah Anak; dan

e. Lingkungan Ramah Anak.

(2) Dalam Penyelenggarakan Kabupaten Layak Anak

Pemerintah Daerah wajib memperhatikan Indikator

Kabupaten Layak Anak yang meliputi:

a. Penguatan kelembagaan; dan

b. klaster hak anak.

Bagian Kedua

Pembangunan dan Pelayanan Publik

Pasal 5

Dalam rangka Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak

Dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik

Pemerintah Daerah wajib mengintegrasikan hak anak

dalam :

a. setiap proses penyusunan kebijakan, program dan

kegiatan pembangunan serta pelayanan publik; dan

b. setiap tahap pembangunan, mulai perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan evaluasi.

Page 11: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 11 -

jdih.tubankab.go.id

Bagian Ketiga

Pelayanan Kesehatan Ramah Anak

Pasal 6

Pelayanan Kesehatan ramah Anak merupakan upaya atau

pelayanan Kesehatan pada fasilitas kesehatan yang

dilakukan berdasarkan pemenuhan, perlindungan dan

penghargaan atas hak-hak anak sesuai 4 (empat) prinsip

perlindungan anak, yaitu: non diskriminasi, kepentingan

terbaik bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup

dan perkembangan, serta penghargaan terhadap pendapat

anak.

Pasal 7

(1) Pelayanan Kesehatan Ramah Anak sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 wajib dilaksanakan di

seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Daerah.

(2) Dalam Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Ramah

Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

menjamin pemenuhan hak anak dalam proses

pemenuhan Pelayanan Kesehatan Ramah Anak.

(3) Pelayanan Kesehatan Ramah Anak sekurang-

kurangnya memenuhi ketentuan:

a. pembentukan kelembagaan; dan

b. prasarana dan sarana.

(4) Pembentukan kelembagaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) huruf a meliputi:

a. tersedianya tenaga kesehatan yang memahami

tentang hak anak dan kesehatan anak; dan

b. tersedianya data tentang pemenuhan hak anak

yang terpilah sesuai usia, jenis kelamin dan

permasalahan kesehatan anak.

(5) Prasarana dan sarana sebagimana dimaksud pada

ayat (3) huruf b meliputi:

a. ruang khusus untuk layanan konseling bagi anak;

b. tersedia media tentang hak kesehatan anak;

c. memiliki ruang laktasi dan melaksanakan

inisiasi menyusui dini (untuk pelayanan

kesehatan yang melayani persalinan) merupakan

kawasan tanpa rokok; dan

Page 12: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 12 -

jdih.tubankab.go.id

d. sanitasi lingkungan memenuhi ketentuan standar.

Bagian Keempat

Keluarga Ramah Anak

Pasal 8

(1) Keluarga Ramah Anak sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (1) huruf c merupakan keluarga yang

dapat melaksanakan fungsi dan kewajiban untuk

mendukung tercapainya Kabupaten layak anak.

(2) Fungsi keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

,meliputi:

a. fungsi keagamaan;

b. fungsi sosial budaya;

c. fungsi cinta dan kasih sayang;

d. fungsi perlindungan;

e. fungsi sosialisasi dan pendidikan;

f. fungsi reproduksi;

g. fungsi ekonomi; dan

h. fungsi pelestarian lingkungan.

(3) Keluarga bertanggungjawab untuk menciptakan

situasi dan kondisi ramah anak.

(4) Dalam memenuhi kewajiban sebagaimana

dimaksud pada ayat (3), keluarga dapat

bekerjasama dengan lingkungan masyarakat dimana

anak tumbuh dan berkembang.

Paragraf 2

Kewajiban Orang Tua

Pasal 9

Setiap orang tua bertanggung jawab untuk:

a. menjaga dan merawat anak sejak dalam kandungan;

b. melindungi anak dari perbuatan yang

mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang anak;

c. mengusahakan agar anak yang lahir terhindar dari

penyakit yang mengancam kelangsungan

hidup dan/atau menimbulkan kecacatan;

d. memberikan kesempatan yang seluas luasnya untuk

memperoleh pendidikan;

Page 13: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 13 -

jdih.tubankab.go.id

e. mengurus akta kelahiran anak paling lambat 60 (enam

puluh) hari sejak kelahiran;

f. memberikan ruang berkumpul dan berorganisasi serta

mendengarkan anak untuk mengeluarkan

pendapatnya;

g. mengawasi anak dalam mengakses berbagai

informasi serta menyediakan informasi yang sehat bagi

anak;

h. memberikan pola asuh seimbang antara ayah dan

ibu dalam memelihara, mendidik, dan melindungi

anak;

i. menumbuhkembangkan anak sesuai dengan

kemampuan, bakat, dan minatnya;

j. meluangkan waktu untuk berekreasi dengan anak-

anak sesuai dengan situasi dan kondisi orang tua;

k. memberikan waktu luang untuk beristirahat dan

melakukan berbagai kegiatan seni dan budaya.

l. memberikan pendidikan keagamaan, pendidikan

karakter, dan penanaman nilai budi pekerti pada

anak;

m. memberikan wawasan kebangsaan kepahlawanan dan

bela negara sejak dini pada anak;

n. memberikan pendidikan pra nikah bagi anak yang

akan menikah; dan

o. mencegah terjadinya pernikahan pada usia dini serta

menjaga anak untuk tidak terjebak dalam pergaulan

bebas.

Bagian Kelima

Sekolah Ramah Anak

Pasal 10

(1) Sekolah Ramah Anak sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (1) huruf d merupakan satuan pendidikan

formal, nonformal dan informal yang mampu

menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan

perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan

perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi

anak terutama dalam perencanaan, kebijakan,

pembelajaran, pengawasan, dan mekanisme

pengaduan.

Page 14: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 14 -

jdih.tubankab.go.id

(2) Dalam rangka menyelenggarakan program wajib

belajar 12 (dua belas) tahun, setiap satuan pendidikan

wajib bertanggung jawab menghadirkan situasi dan

kondisi yang layak anak.

(3) Setiap satuan pendidikan wajib

menyelenggarakan Pengembangan Sekolah Ramah

Anak yang dilakukan secara bertahap serta

berkesinambungan meliputi:

a. situasi dan kondisi yang sehat, aman, nyaman dan

terlindungi;

b. terselenggaranya sistem pembelajaran aktif,

kooperatif, demokratif dan inklusif;

c. perlakuan yang adil terhadap murid-murid

tanpa diskriminasi;

d. penerapan norma agama, sosial, dan

budaya masyarakat;

e. pembelajaran dengan kasih sayang dan

perhatian terhadap murid;

f. pembelajaran yang menyenangkan, efektif, kreatif,

dan inovatif; dan

g. penumbuhan karakter berbasis kebangsaan dan

nilai-nilai agama dengan melakukan kegiatan yang

dilaksanakan secara reguler.

Bagian Keenam

Lingkungan Ramah Anak

Paragraf 1

Umum

Pasal 11

Lingkungan Layak Anak sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (1) huruf e merupakan gerakan sosial

masyarakat yang melibatkan Pemerintah Daerah dengan

sumber daya berbasis kelurahan/desa di dalam

memberikan penanganan anak dan terutama anak yang

berhadapan dengan hukum, eksploitasi, penanganan yang

salah, penelantaran, dan tindak kekerasan.

Page 15: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 15 -

jdih.tubankab.go.id

Paragraf 2

Kelurahan/Desa Layak Anak

Pasal 12

(1) Dalam mengoptimalkan pemenuhan hak anak

dibentuk Kelurahan/Desa Layak Anak.

(2) Kelurahan/Desa Layak Anak dibentuk dan

ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati.

(3) Kelurahan/Desa Layak Anak sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) memiliki infrastruktur yang

layak anak.

(4) Penyelenggaraan Kelurahan/Desa Layak Anak

dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Kelurahan/Desa

Layak Anak.

(5) Kelompok Kerja Kelurahan/Desa Layak Anak

dibentuk dan berkoordinasi dengan Gugus Tugas

Kabupaten Layak Anak.

(6) Pengembangan Kelurahan/Desa Layak Anak

dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan

meliputi:

a. pengadaan taman bacaan;

b. mengikutsertakan forum anak dalam

sistem perencanaan pembangunan di tingkat

Kelurahan/Desa;

c. terlaksananya pembinaan kelompok Bina

Keluarga Balita dan Bina Keluarga Remaja di

tingkat Rukun Warga;

d. terlaksananya pelatihan keterampilan

pengasuhan anak di tingkat kelurahan/desa

secara berkala;

e. terselenggaranya Posyandu terintegrasi;

f. terselenggaranya pendidikan kesehatan

reproduksi remaja;

g. pendampingan bagi kelanjutan anak putus

sekolah atau tidak sekolah dalam pemenuhan

wajib belajar 12 (dua belas) tahun;

h. pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik

Integratif; dan

i. penyediaan taman bermain, sarana olah raga dan

sanggar kreatifitas untuk aktifitas dan waktu

luang anak.

Page 16: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 16 -

jdih.tubankab.go.id

BAB IV

KELEMBAGAAN KABUPATEN LAYAK ANAK

Bagian Kesatu

Penguatan Kelembagaan

Pasal 13

Penguatan kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (2) huruf a meliputi:

b. adanya peraturan perundang-undangan dan

kebijakan untuk pemenuhan hak anak;

c. persentase anggaran untuk pemenuhan hak

anak, termasuk anggaran untuk penguatan

kelembagaan;

d. jumlah peraturan perundang-undangan,

kebijakan, program dan kegiatan yang mendapatkan

masukan dari Forum Anak dan kelompok anak

lainnya;

e. tersedia Sumber Daya Manusia terlatih Konvensi Hak-

hak Anak yang mampu menerapkan hak anak ke

dalam kebijakan, program, dan kegiatan;

f. tersedia data anak terpilah menurut jenis

kelamin, umur, dan kecamatan;

g. keterlibatan lembaga masyarakat dalam

pemenuhan hak anak; dan

h. keterlibatan dunia usaha dalam pemenuhan hak anak.

Bagian Kedua

Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak

Pasal 14

(1) Bupati membentuk, mengawasi, membina, dan

mengevaluasi Gugus Tugas KLA yang berkedudukan di

Perangkat Daerah yang membidangi Perlindungan

Anak.

(2) Bupati berwenang mengangkat dan

memberhentikan anggota Gugus Tugas KLA.

(3) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan yang

dilakukan oleh Gugus Tugas KLA digunakan untuk

menilai keberhasilan pelaksanaan Rencana Aksi

Daerah KLA.

Page 17: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 17 -

jdih.tubankab.go.id

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang Gugus Tugas KLA

diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Bagian Ketiga

Rencana Aksi Daerah Kabupaten Layak Anak

Pasal 15

(1) Rencana Aksi Daerah disusun oleh Gugus

Tugas Kabupaten Layak Anak.

(2) Rencana Aksi Daerah disusun untuk jangka waktu 5

(lima) tahun atau sesuai dengan kebutuhan yang

terintegrasi dengan RPJPD, RPJMD, dan RKPD.

(3) Rencana Aksi Daerah memiliki fokus program tahunan

yang mengacu pada tahapan pencapaian indikator

KLA.

(4) Rencana Aksi Daerah Kabupaten Layak Anak harus

berbasis pada permasalahan di lapangan dan

penyelesaiannya secara menyeluruh.

(5) Rencana Aksi Daerah disosialisasikan kepada seluruh

Perangkat Daerah, pemangku kepentingan anak,

keluarga, dan masyarakat Kabupaten Tuban secara

umum.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Rencana Aksi Daerah

ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Bagian Keempat

Forum Anak

Pasal 16

(1) Pemerintah Daerah wajib memfasilitasi terbentuknya

forum anak hingga tingkat kelurahan/desa.

(2) Forum anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan representasi anak, baik representasi

domisili geografis anak, komponen kelompok sosial

budaya anak, dan latar belakang pendidikan anak.

(3) Dalam setiap penyusunan kebijakan yang

terkait dengan anak, Pemerintah Daerah harus

memperhatikan dan mengakomodasi pendapat anak

yang disampaikan melalui forum anak.

Page 18: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 18 -

jdih.tubankab.go.id

(4) Pengaturan, pembentukan, dan pendanaan forum

anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih

lanjut dalam Peraturan Bupati.

BAB V

KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 17

(1) Pemerintah Daerah berkewajiban:

a. menyelenggarakan pembuatan akta kelahiran

gratis dan kartu identitas anak;

b. memberikan informasi melalui sosialisasi dan

edukasi mengenai hak anak dalam konvensi hak

anak dan peraturan perundang-undangan terkait

hak anak;

c. memfasilitasi pembentukan forum anak;

d. mengupayakan menekan angka pernikahan usia

dini;

e. memfasilitasi pembentukan lembaga konsultasi

anak dan orang tua;

f. mengupayakan dan meminimalisasi angka

kematian ibu dan anak;

g. melindungi anak dari bahaya rokok, minuman

alkohol, narkotika, psikotropika, zat adiktif,

bahaya HIV/AIDS dan pornografi;

h. memfasilitasi pencegahan dan penanganan

Anak Berhadapan dengan Hukum melalui

pendekatan keadilan restoratif dan bekerja sama

dengan aparat penegak hukum yang berwenang;

i. melakukan upaya untuk mencegah dan

menangani masalah anak melakukan pekerjaan

terburuk bagi anak;

j. melakukan upaya penanggulangan bencana

dengan memperhatikan kepentingan anak;

k. menyediakan dan menyelenggarakan fasilitas dan

upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak;

l. menyediakan ruang menyusui di kantor

pemerintah dan/atau di tempat-tempat pelayanan

publik;

Page 19: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 19 -

jdih.tubankab.go.id

m. menyelenggarakan dan memfasilitasi

prasarana dan sarana Pos Pelayanan Terpadu

(Posyandu) dan Pendidikan Anak Usia Dini di

setiap Rukun Warga;

n. menyediakan air bersih;

o. mengusahakan anak yang lahir terhindar dari

penyakit yang mengancam kelangsungan hidup

atau menimbulkan kecacatan;

p. menyelenggarakan pendidikan dasar minimal

12 (dua belas) tahun untuk semua anak;

q. menyediakan fasilitas informasi yang sehat dan

aman dengan melakukan pengawasan kepada

penyelenggara jasa internet;

r. memberikan biaya pendidikan dan/atau

bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi

anak dari keluarga kurang mampu, anak terlantar,

anak korban terorisme, dan anak korban bencana

alam;

s. menyediakan taman kota, taman bermain,

gedung kesenian, dan gelanggang olah raga

sebagai wadah untuk mengasah dan

mengembangkan bakat minat dan kreativitas anak

di bidang seni budaya dan olah raga;

t. mengembangkan pariwisata layak anak;

u. menyediakan fasiltas untuk memenuhi hak

pengasuhan anak dan lingkungan keluarga

berupa pelatihan untuk orang tua tentang pola

asuh anak yang baik;

v. menyelenggarakan sistem transportasi publik yang

layak anak;

w. melakukan evaluasi secara periodik

terhadap pengasuhan anak di lembaga penitipan

anak (panti, pesantren, boarding, asrama, badan

pemasyarakatan dan/atau sejenisnya);

x. mengupayakan menurunkan angka kematian bayi;

y. menyediakan rumah aman anak/shelter bagi anak

yang berhadapan dengan hukum, anak dalam

situasi bencana/darurat, anak yang mengalami

eksploitasi, anak yang mengalami salah

penanganan, anak yang mengalami penelantaran,

dan anak yang mengalami tindak kekerasan;

z. penyediaan rute/jalur aman dan selamat ke dan

dari sekolah serta zona aman dikawasan sekolah;

dan

Page 20: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 20 -

jdih.tubankab.go.id

aa. mekanisme penanggulangan bencana dan

penanganan korban bencana yang memperhatikan

kepentingan anak;

(2) Pemenuhan kewajiban Pemerintah Daerah

sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Bupati dengan memperhatikan

Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak yang

diterbitkan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak.

Bagian Kedua

Data Anak

Pasal 18

Pemerintah Daerah berkewajiban menyediakan data anak

secara komprehensif berdasarkan usia, gender, wilayah,

dan masalah anak berbasis teknologi informasi sebagai

bahan penyusunan Rencana Aksi Daerah.

Bagian Ketiga

Koordinasi

Pasal 19

(1) Dalam rangka efektifitas penyelenggaraan KLA dan

perlindungan khusus anak, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai Ketua

Gugus Tugas Layak Anak harus melakukan koordinasi

lintas sektoral dengan Perangkat Daerah serta

pemangku kepentingan anak lainnya.

(2) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan melalui pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan berbasis Rencana Aksi Daerah.

(3) Dalam rangka efektifitas penyelenggaran

Kelurahan/Desa Layak Anak, Perangkat Daerah yang

membidangi perlindungan anak sebagai Sekretaris

Gugus Tugas KLA melakukan koordinasi lintas

sektoral dan struktural dan dengan pemangku

kepentingan anak lainnya.

(4) Koordinasi sebagaimana dimaksud ayat (3)

dilakukan melalui pemantauan evaluasi, dan

pelaporan berbasis rencana kerja yang disusun

Kelompok Kerja Kelurahan/Desa Layak Anak.

Page 21: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 21 -

jdih.tubankab.go.id

(5) Penyelenggaraaan Kelurahan/Desa Layak Anak

sebagaimana pada ayat (3) dilakukan secara

bertahap dan berkesinambugan sesuai kebutuhan

yang berkearifan lokal.

(6) Dalam rangka efektifitas penyelenggaraan

perlindungan khusus anak, Pemerintah Daerah

melakukan koordinasi dengan lembaga penegak

hukum dan Lembaga Penyelenggaraan Perlindungan

Anak Kabupaten.

BAB VI

PENDANAAN

Pasal 20

(1) Pemerintah Daerah wajib mengalokasikan anggaran

yang besarannya disesuaikan dengan kemampuan

Daerah yang bersumber dari APBD untuk program

pencapaian Indikator KLA secara memadai.

(2) Selain pendanaan yang bersumber dari APBD

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pembiayaan

program pencapaian indikator KLA dapat diperoleh

dari sumber dana lainnya yang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan

bersifat tidak mengikat.

BAB VII

PERAN SERTA MASYARAKAT, PELAKU USAHA DAN

MEDIA MASSA

Bagian Kesatu

Peran Serta Masyarakat

Pasal 21

(1) Masyarakat berhak berperan serta dalam

proses pengambilan keputusan, penyelenggaraan dan

pengawasan dalam kegiatan perlindungan khusus

anak dengan melibatkan koordinasi Kelompok

Kerja Kelurahan/Desa Layak Anak.

(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dapat berupa:

Page 22: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 22 -

jdih.tubankab.go.id

a. pemberian usul, pertimbangan, dan/atau

saran kepada Pemerintah Daerah dalam

kegiatan perlindungan khusus anak;

b. melaporkan kejahatan dan pelanggaran hak

anak pada pihak berwenang;

c. berperan aktif dalam proses rehabilitasi dan

reintegrasi sosial bagi anak;

d. berperan aktif dengan menghilangkan pelabelan

negatif terhadap anak korban kejahatan.

Bagian Kedua

Peran Serta Pelaku Usaha

Pasal 22

Dalam mendukung penyelenggaraan KLA, Pelaku usaha

mempunyai peran:

a. menyelenggarakan kebijakan perusahaan yang

berperspektif anak;

b. perusahaan yang menghasilkan produk yang

ditujukan bagi anak harus aman bagi anak;

c. berkontribusi dalam pemenuhan hak anak melalui

tanggung jawab sosial perusahaan;

d. memperhatikan hak anak dalam memperoleh

pendidikan dan tumbuh kembang anak;

e. menyelenggarakan iklan ramah anak dengan bahasa

positif;

f. menyediakan fasilitas laktasi bagi pekerja

perempuan yang menyusui;

g. memberikan hak cuti melahirkan bagi tenaga kerja

perempuan sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Bagian Ketiga

Peran Media Massa

Pasal 23

Peran Media Massa dalam Penyelenggaraan KLA dapat

berupa:

a. melakukan penyebarluasan informasi dan materi

edukasi yang bermanfaat dari aspek sosial, budaya,

pendidikan, agama, dan kesehatan anak dengan

memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak;

Page 23: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 23 -

jdih.tubankab.go.id

b. melindungi anak yang berhadapan dengan

hukum dengan tidak mengeksploitasi berita di media

massa baik cetak maupun elektronik;

c. menjaga nilai-nilai Suku, Agama, Ras, dan Antar

Golongan dalam penyiaran, penampilan, dan

penayangan berita tentang kondisi kehidupan anak

dalam masyarakat.

BAB VIII

SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 24

(1) Setiap orang, Badan, Pelaku Usaha, Satuan

Pendidikan, dan penyelenggara pelayanan Kesehatan

yang melanggar ketentuan Pasal 7, Pasal 9, dan Pasal

10 ayat (2) dan Ayat (3) dikenakan sanksi

administratif berupa:

a. teguran lisan;

b. peringatan tertulis; atau

c. pencabutan izin.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian sanksi

administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dalam Peraturan Bupati.

Pasal 25

Peraturan pelaksanaan atas Peraturan Daerah ini

ditetapkan paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan

Daerah ini diundangkan.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Page 24: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 24 -

jdih.tubankab.go.id

Agar setiap orang mengetahuinya,

memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban.

Ditetapkan di Tuban

pada tanggal 27 Desember 2018

BUPATI TUBAN,

ttd.

H. FATHUL HUDA

Diundangkan di Tuban

pada tanggal 27 Desember 2018

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN TUBAN,

ttd.

BUDI WIYANA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TAHUN 2018 SERI E NOMOR 87

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 398-26/2018

UNTUK SALINAN YANG SAH

An. SEKRETARIS DAERAH

KEPALA BAGIAN HUKUM

Setda Kabupaten Tuban

ARIF HANDOYO, SH

Pembina Tingkat 1

NIP. 19661102 199603 1 003

Page 25: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 25 -

jdih.tubankab.go.id

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN

NOMOR 26 TAHUN 2018

TENTANG

PENYELENGGARAAN KABUPATEN LAYAK ANAK

I. UMUM.

Anak merupakan pewaris masa depan. Oleh karena itu, berbagai

kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang dilakukan Negara dan

masyarakat kepada anak-anak Indonesia saat ini akan sangat menentukan

masa depan.

Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha telah melakukan banyak

upaya dalam rangka membangun anak Indonesia, namun situasi dan

kondisi anak-anak hingga saat ini masih jauh dari harapan. Salah satu

penyebab kondisi anak-anak Indonesia yang belum menggembirakan ini

adalah belum terlaksananya pembangunan anak secara sistematis dan

berkelanjutan. Selama ini pembangunan anak dilaksanakan secara parsial

dan sektoral, sehingga masih banyak anak yang belum terpenuhi hak-

haknya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Indonesia

melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

sejak tahun 2006 menginisiasi kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak. KLA

merupakan wujud dari komitmen Indonesia terhadap Convention on the

Rights of the Child (CRC) dan World Fit for Children (WFC) dan merupakan

pelaksanaan dari berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Oleh sebab itu, Kebijakan KLA perlu dikembangkan di seluruh

kabupaten/kota di Indonesia, sehingga akan terwujud Indonesia yang layak

bagi anak, yang pada akhirnya akan mendukung terwujudnya dunia yang

layak bagi anak.

Ketentuan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

mengamanatkan diantaranya 2 (dua) hal yang perlu diimplementasikan.

melalui penghormatan dan perealisasian hak atas anak oleh semua pihak

sebagai bagian dari hak asasi manusia sebagai bentuk penghargaan atas

martabat manusia.

Selain Pemerintah, Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung

jawab pula atas penyelenggaraan perlindungan anak di daerah dalam

rangka mendukung kebijakan nasional terhadap perlindungan anak.

Page 26: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 26 -

jdih.tubankab.go.id

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

Cukup Jelas

Pasal 5

Cukup Jelas

Pasal 6

Cukup Jelas

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Cukup Jelas

Pasal 9

Cukup Jelas

Pasal 10

Cukup Jelas

Pasal 11

Cukup Jelas

Pasal 12

Cukup Jelas

Pasal 13

Cukup Jelas

Pasal 14

Cukup Jelas

Pasal 15

Cukup Jelas

Pasal 16

Cukup Jelas

Pasal 17

Cukup Jelas

Pasal 18

Cukup Jelas

Pasal 19

Cukup Jelas

-2-

Page 27: SALINAN - jdih.tubankab.go.idjdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1555298061-30342141.pdfdimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan

- 27 -

jdih.tubankab.go.id

Pasal 20

Cukup Jelas

Pasal 21

Cukup Jelas

Pasal 22

Cukup Jelas

Pasal 23

Cukup Jelas

Pasal 24

Cukup Jelas

Pasal 25

Cukup Jelas

Pasal 26

Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 114

-3-