salinan - dishub prov. jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara...

27
SALINAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 148 Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2007 ten tang Perkeretaapian, Pasal 55 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pasal 191 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, dan Pasal 165 ayat (4) Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Angkutan Multimoda; 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);

Upload: others

Post on 27-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

SALINAN

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 148 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 ten tang Perkeretaapian,Pasal 55 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentangPelayaran, Pasal 191 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009tentang Penerbangan, dan Pasal 165 ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintahtentang Angkutan Multimoda;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentangPerkeretaapian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4722);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentangPelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4849);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentangPenerbangan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4956);

5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LaluLintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5025);

Page 2: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-2 -

PERATURANMULTIMODA.

BABI

KETENTUANUMUM

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:1. Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan

menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutanyang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagaidokumen angkutan multimoda dari satu tempatditerimanya barang oleh badan usaha angkutanmultimoda ke suatu tempat yang ditentukan untukpenyerahan barang kepada penerima barang angkutanmultimoda.

2. Badan usaha angkutan multimoda Nasional adalahBadan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,atau Badan Hukum Indonesia yang khusus didirikanuntuk angkutan multimoda.

3. Badan usaha angkutan multimoda asing adalah badanusaha angkutan multimoda yang didirikan berdasarkanhukum negara asing.

4. Asosiasi adalah asosiasi badan usaha angkutanmultimoda atau perusahaan jasa angkutan transportasi(freight forwarder) dan penyedia jasa logistik.

5. Agen adalah Badan Hukum Indonesia yang ditunjuk olehbadan usaha angkutan multimoda berdasarkanperjanjian kerja sama.

6. Pengguna Jasa adalah orang perseorangan atau badanhukum yang menggunakan jasa angkutan multimodaberdasarkan perjanjian.

Page 3: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 3 -

7. Barang adalah setiap benda yang merupakan muatanangkutan multimoda, baik berupa petikemas, palet,atau kemasan bentuk lain termasuk hewan hidup.

8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang angkutan multimoda.

BABII

KEGIATANANGKUTANMULTIMODA

(1) Angkutan multimoda hanya dapat dilakukan olehbadan usaha angkutan multimoda.

(2) Angkutan multimoda sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diselenggarakan oleh badan usaha angku tanmultimoda nasional dan badan usaha angkutanmultimoda asing.

(3) Kegiatan angkutan multimoda sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi kegiatan yang dimulai sejakditerimanya barang oleh badan usaha angkutanmultimoda dari pengguna jasa angkutan multimodasampai dengan diserahkannya barang kepadapenerima barang dari badan usaha angkutanmultimoda sesuai dengan yang diperjanjikan dalamdokumen angkutan multimoda.

(4) Dalam menyelenggarakan kegiatan angku tanmultimoda sebagaimana dimaksud pada ayat (3) badanusaha angkutan multimoda bertanggung jawabterhadap kegiatan penunjang angkutan multimodayang meliputi pengurusan:a. transportasi;b. pergudangan;c. konsolidasi muatan;d. penyediaan ruang muatan; danl ataue. kepabeanan untuk angkutan multimoda ke luar

negeri dan ke dalam negeri.

Page 4: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 4 -

(1) Kegiatan angkutan multimoda sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 dapat dilakukan dengan menggunakanalat angkut moda transportasi darat, perkeretaapian,laut, dan/ atau udara.

(2) Alat angkut moda transportasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas kendaraan bermotor, keretaapi, kapal, dan pesawat udara.

(3) Pengusahaan masing-masing alat angkut modatransportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dapat dilakukan oleh badan usaha angkutan modatransportasi.

BABIII

DOKUMENANGKUTANMULTIMODA

Dokumen angkutan multimoda sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (3) paling sedikit memuat:a. identifikasi barang (merek dan nomor);b. sifat barang (barang berbahaya atau barang yang

mudah rusak);c. rincian barang (jumlah dan bentuk kemasan berupa

paket atau unit barang);d. berat kotor atau jumlah barang;e. ukuran barang; .f. keterangan lain yang dinyatakan oleh

consignor / pengirim;g. kondisi nyata barang;h. nama dan tempat usaha badan usaha angkutan

multimoda;1. nama pengirim atau pengguna jasa;J. penerima barang (consignee) jika disebut oleh pengirim;k. tempat dan tanggal barang diterima oleh badan usaha

angkutan multimoda;1. tempat penyerahan barang;

Page 5: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 5 -

m. tanggal atau periode waktu penyerahan barang ditempat penyerahan barang sesuai dengan persetujuanpara pihak;

n. pernyataan bahwa dokumen angkutan "dapatdinegosiasi" (negotiable) atau "tidak dapat dinegosiasi"(non negotiable);

o. tempat dan tanggal penerbitan dokumen angkutanmultimoda;

p. tanda tangan dari penanggung jawab badan usahaangkutan multimoda atau orang yang diberi kuasa;

q. ongkos untuk setiap moda transportasi dan/ atau totalongkos, mata uang yang digunakan, serta tempatpembayaran sesuai dengan persetujuan para pihak;

r. rute perjalanan dan moda transportasi yang digunakan,serta tempat transshipment apabila diketahui pada saatdokumen diterbitkan;

s. nama agen atau perwakilan yang akan melaksanakanpenyerahan barang; dan

t. asuransi muatan.

(1) Dokumen angkutan multimoda sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 disusun oleh asosiasi badan usahaangkutan multimoda.

(2) Asosiasi badan usaha angkutan multimodasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam menyusundokumen angkutan multimoda harus mengacu padaStandard Trading Conditions (STC)yang ditetapkan olehmenteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang hukum sete1ah mendapat rekomendasi dariMenteri.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberianrekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dengan Peraturan Menteri.

(1) Dokumen angkutan multimoda sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 dapat berupa dokumen tertulisdan/ atau elektronik.

Page 6: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPYBLIK INDONESIA

-6-I

(2) Dokumen abgkutan multimoda sebagaimana dimaksudpada ayat (1) merupakan bukti perikatan perjanjiansetelah disetujui.oleh badan usaha angkutan multimodadan penggunajasa angkutan multimoda.

BABIV

BADANUSAHAANGKUTANMULTIMODA

Badan usaha angkutan multimodadimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) wajibusaha angkutan multimoda dari Menteri.

sebagaimanamemiliki izin

(2) Izin usaha angkutan multimoda sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diberikan kepada badan usahaangkutan multimoda yang memenuhi persyaratan:a. administrasi; danb. teknis.

(3) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a paling sedikit meliputi:a. akta pendirian perusahaan yang telah di sahkan

oleh menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang hukum;

b. nomor pokok wajib pajak (NPWP);c. keterangan domisili usaha; dand. memiliki modal dasar paling sedikit setara dengan

80.000 (delapan puluh ribu) Special Drawing Right(SDR).

(4) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf b paling sedikit meliputi:a. memiliki danl atau menguasai peralatan kerja; danb. memiliki sumber daya manusia yang memiliki

kompetensi di bidang angkutan multimoda.

(5) Peralatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4)huruf a paling sedikit meliputi kantor tetap, alat angkut,dan peralatan bongkar muat.

Page 7: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 7 -

(6) Kompetensi di bidang angkutan multimodasebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dibuktikandengan sertifikat kompetensi sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tatacara memperoleh izin usaha angkutan multimodadiatur dengan Peraturan Menteri.

(1) Dalam melaksanakan kegiatan angkutan multimodasebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, badan usahaangkutan multimoda nasional dapat mendirikan kantorperwakilan dan/ atau menunjuk agen.

(2) Badan usaha angkutan multimoda nasionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melayaniangkutan multimoda di dalam negeri dan/ atau ke luarnegeri.

(3) Dalam hal kegiatan angkutan multimodadiselenggarakan oleh badan usaha angkutanmultimoda asing, wajib menunjuk badan usahaangkutan multimoda nasional sebagai agen.

(4) Badan usaha angkutan multimoda dapat bertindakatas namanya sendiri atau diwakili oleh kantorperwakilan atau agennya untuk menandatangani danmelaksanakan kontrak angkutan multimoda.

(1) Badan usaha angkutan multimoda asing sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) hanya dapatmemberikan pelayanan angkutan multimoda dari luarnegeri ke dalam negeri atau sebaliknya melalui agen.

Page 8: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDEt\lREPUBLIK INDONESIA

-8-(2) Dalarn rnelaksanakan pelayanan angkutan rnultirnoda,

badan usaha angkutan rnultirnoda asing wajibrnendaftarkan usahanya di Indonesia.

(3) Pendaftaran sebagairnana dirnaksud pada ayat (2)dilakukan oleh badan usaha angkutan rnultirnoda asingkepada Menteri.

(4) Pendaftaran sebagairnana dirnaksud pada ayat (3)berlaku sarnpai dengan adanya pernberitahuan tertulisrnengenai pencabutan izin usaha dari negara asal.

(5) Ketentuan lebih lanjut rnengenai tata cara pendaftaranbadan usaha angkutan rnultirnoda asing diatur denganPeraturan Menteri.

(1) Badan usaha angkutan rnultirnoda dalarnrnelaksanakan kegiatan angkutan rnultirnoda dapatbekerjasarna dengan badan usaha angkutan rnodatransportasi sebagairnana dirnaksud dalarn Pasal 3ayat (3).

(2) Kerja sarna sebagairnana dirnaksud pada ayat (1)dituangkan dalarn perjanjian kerja sarna.

Badan usaha yang telah rnerniliki izin usaha angkutanrnultirnoda wajib:a. rnelaksanakan ketentuan yang tercanturn dalarn izin

usaha angkutan rnultirnoda;b. rnelaporkan secara tertulis apabila terjadi perubahan

direktur utarna atau penanggung jawab danjataupernilik, NPWP perusahaan, dan dornisili perusahaankepada Menteri;

c. rnelakukan kegiatan operasional paling larnbat 6 (enarn)bulan terhitung sejak dikeluarkannya izin; dan

d. rnelaporkan kegiatan operasionalnya kepada Menterisetiap 6 (enarn) bulan sekali.

Page 9: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPLIBLIK INDONESIA

-9-

(1) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal11, badan usaha angkutan multimoda dalam setiapmelaksanakan kegiatan angkutan multimoda wajib:a. menerbitkan dokumen angkutan multimoda;b. mengangkut barang sesuai dengan perjanjian yang

tertuang dalam dokumen angkutan multimoda;c. menjaga keselamatan dan keamanan pelaksanaan

kegiatan angkutan multimoda;d. melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan terhadap barangkhusus dan barang berbahaya;

e. menyelesaikan klaim yang diajukan oleh penggunajasa; dan

f. mengasuransikan tanggung jawabnya sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Klaim yang diajukan oleh pengguna jasa atau penerimabarang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf edilengkapi dengan berita acara penerimaan barangyang ditanda tangani oleh badan usaha angkutanmultimoda dan penerima barang.

(3) Badan usaha angkutan multimoda yang tidakmelaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan Pasal 11 dikenai sanksi administratif.

(4) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(3) dapat berupa:a. peringatan tertulis;b. penghentian sementara kegiatan angkutan

multimoda; danjatauc. pencabutan izin usaha angkutan multimoda.

Pencabutan lZln usaha angkutansebagaimana dimaksud pada ayat (4)dilakukan apabila:

multimodahuruf c

Page 10: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 10 -

a. perusahaan yang bersangku tan melakukankegiatan yang membahayakan keamanan negaradan keselamatan manusia;

b. memperoleh izin usaha dengan cara tidak sah;c. dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan; ataud. melakukan tindak pidana penyelundupan danj atau

pemalsuan dokumen berdasarkan putusanpengadilan yang telah memperoleh kekuatanhukum tetap.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaansanksi administratif diatur dengan Peraturan Menteri.

Badan usaha angkutan multimoda berhak:a. menenma pembayaran dari pengguna jasa sesuai

dengan perjanjian yang tertuang dalam dokumenangkutan multimoda;

b. menerima informasi dari pengguna jasa mengenalkejelasan barang yang diangkut;

c. membuka danj atau memeriksa barang kirimandihadapan pengguna jasa untuk mencocokan kebenaraninformasi barang yang diangku t;

d. menolak mengangkut barang yang diketahui dapatmengancam keselamatan dan keamananpenyelenggaraan angkutan multimoda;

e. mengambil tindakan tertentu untukkeselamatan dan keamanan penyelenggaraanmultimoda; dan

f. menolak klaim yang tidak dapat dibuktikan.

menjagaangkutan

(1) Badan usaha angkutan multimoda bertanggung jawabterhadap barang yang diangkutnya sejak barangditerima dari pengguna jasa angkutan multimodasampai dengan barang diserahkan kepada penerimabarang sesuai dengan ketentuan dalam kontrakangkutan multimoda.

Page 11: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDE~-lREPUBLIK INDONESIA

- 11 -

(2) Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi kerusakan, hilangnya barang sebagian atauseluruhnya, danl atau keterlambatan penyerahanbarang kepada penerima barang.

BABV

PENGGUNA JASA ANGKUTAN MULTIMODA

Pengguna jasa angkutan multimoda dapat dilakukan olehorang perseorangan, kelompok orang, badan usaha, badanusaha milik Negara, badan usaha milik daerah, atauinstansi pemerintah.

Pengguna jasa angkutan multimoda sebagaimana dimaksuddalam Pasal 15 wajib:a. membayar ongkos angkut sesuai dengan perjanjian yang

tertuang dalam dokumen angkutan multimoda;b. memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai

jenis, keadaan, jumlah, berat dan volume barang,penandaan, waktu, dan tempat barang diterima olehbadan usaha angkutan multimoda dari pengguna jasaserta waktu dan tempat barang diserahkan kepadapenerima barang yang dituangkan dalam dokumenangkutan multimoda; dan

c. memberitahukan dan memberi tanda atau label sebagaibarang khusus atau barang berbahaya dalam halbarang yang dikirim berupa barang khusus atau barangberbahaya sesuai dengan konvensi internasional danketentuan peraturan perundang-undangan.

(1) Pengguna jasa angkutan multimoda sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 mempunyai hak untuk:a. mendapatkan pelayanan sesuai ketentuan dalam

dokumen angkutan multimoda;

Page 12: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 12 -

b. mengajukan klaim untuk memperoleh ganti rugidalam hal badan usaha angkutan multimoda tidakmemenuhi kewajibannya sesuai dokumen angkutanmultimoda; dan

c. memperoleh informasi mengenal keberadaanbarang.

(2) Klaim yang diajukan oleh pengguna jasa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b harus dilengkapidengan berita acara penerimaan barang yangditandatangani oleh badan usaha angkutan multimodadan penerima barang.

Pengguna jasa angkutan multimoda tidak berhak menuntutkompensasi atas tindakan badan usaha angkutanmultimoda yang membuka dan/ atau memeriksa, tidakmengirim, atau tindakan tertentu atas barang berbahayadan barang yang dapat menimbulkan bahaya terhadapharta benda, jiwa, dan lingkungan, jika barang yang dikirimoleh pengguna jasa angkutan multimoda kepada badanusaha angkutan multimoda tersebut tidak dilaporkan.

Pengguna jasa bertanggung jawab atas:a. semua kerugian, kerusakan, kehilangan, dan biaya yang

dikeluarkan akibat pemberian informasi yang tidakbenar, tidak akurat, dan tidak lengkap;

b. akibat yang ditimbulkan karena penerima barang tidakbersedia menerima barang atau alamat penerimabarang tidak ditemukan yang bukan karena kesalahanbadan usaha angkutan multimoda; dan

c. semua kerugian, kerusakan, kehilangan, dan biaya yangdikeluarkan akibat yang ditimbulkan dari barangberbahaya yang tidak diberitahukan.

Page 13: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 13 -

BAB VI

PENERIMA BARANG ANGKUTAN MULTIMODA

Barang angkutan multimoda dapat diterima oleh penggunajasa angkutan multimoda atau pihak lain yang tercantumdalam dokumen angkutan multimoda.

Penerima barang angkutan multimoda wajib:a. menerima barang dan menandatangani berita acara

serah terima barang sesuai yang tercantum dalamdokumen angkutan multimoda;

b. membayar ongkos jasa angkutan multimoda dalam halongkos jasa angkutan merupakan beban penerimabarang sesuai dengan yang tertuang dalam dokumenangkutan multimoda; dan

c. memberitahukan secara tertulis kepada badan usahaangkutan multimoda dalam hal barang yang diterimamengalami kerusakan dan/ atau tidak lengkap palinglambat 3 (tiga) hari setelah barang ditenma dandinyatakan dalam berita acara penerimaan barang yangditanda tangani oleh badan usaha angkutan multimodadan penerima barang.

Penerima barang berhak mengajukan klaimbadan usaha angkutan multimoda tidakkewajibannya sesual dengan dokumenmultimoda.

dalam halmemenuhiangkutan

BAB VII

BATAS TANGGUNG JAWAB

(1) Tanggung jawab badan usaha angkutan multimodaatas kerusakan atau kehilangan barang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) diberikan dalambentuk ganti rugi.

Page 14: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 14 -

(2) Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan setara dengan:a. 666,67 (enam ratus enam puluh enam koma enam

puluh tujuh) SDR per paket atau 2 (dua) SDR perkilogram berat kotor barang dari barang yanghilang atau rusak untuk barang yang di angkutdengan menggunakan angkutan laut, sungal,danau, dan penyeberangan; atau

b. 8,33 (delapan koma tiga puluh tiga) SDR perkilogram berat kotor barang yang hilang ataurusak, dalam hal angkutan multimoda tidakmenggunakan angkutan laut atau angkutan sungai,danau, dan penyeberangan.

Dalam hal kerusakan dan kehilangan terjadi akibatkesalahan, kelalaian, dan/ atau kecerobohan badan usahaangkutan multimoda, ganti rugi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 23 ayat (1) diberikan paling banyak sebesarnilai barang.

(1) Nilai ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23ayat (2) huruf a besarannya ditetapkan yang palingmenguntungkan bagi pengguna jasa.

(2) Dalam hal jenis dan nilai barang tercantum dalamdokumen angkutan multimoda, ganti rugi diberikanpaling banyak sebesar nilai barang.

(3) Batas tanggung jawab badan usaha angkutanmultimoda tidak melebihi ongkos angkut, dalam halterjadi kerugian yang disebabkan oleh keterlambatanpenyerahan barang atau kerugian yang bukandisebabkan oleh kehilangan atau kerusakan barang.

Page 15: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 15 -

(4) Dalam hal petikemas, palet, atau kemasan bentuk laindiisi dengan beberapa paket pengiriman dan masing-masing paket disebutkan di dalam dokumen angkutan,maka ganti rugi dihitung berdasarkan masing-masingpaket dimaksud.

(5) Dalam hal masing-masing paket pengirimansebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak disebutkandi dalam dokumen angkutan, maka ganti rugi dihitungsebagai satu paket.

BAB VIII

ASURANSI

Badan usaha angkutan multimodamengasuransikan tanggung jawabnya sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

wajibdengan

(2) Badan usaha angkutan multimoda dapat menutupasuransi barang (cargo insurance) berdasarkanpermintaan tertulis dari pengguna jasa angkutanmultimoda.

(3) Biaya asuransi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dibebankan kepada pengguna jasa angkutanmultimoda.

(1) Tarif angkutan multimoda ditetapkan berdasarkankesepakatan bersama antara badan usaha angkutanmultimoda dan pengguna jasa angkutan multimodasecara tertulis.

Page 16: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 16 -

(2) Komponen tarif angkutan multimoda terdiri atas tarifangkutan masing-masing moda yang digunakan sertatarif jasa lainnya sesuai dengan jenis jasa yangdiberikan oleh badan usaha angkutan multimoda.

(3) Jenis, struktur, dan golongan tarif masing-masingmoda ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(1) Menteri melakukan pembinaan terhadap badan usahaangkutan multimoda.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui:a. pengaturan;b. pengendalian; danc. pengawasan.

(3) Pengaturan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufa dilakukan melalui perumusan kebijakan, norma,standar, pedoman, dan kriteria angkutan multimoda.

(4) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b dilakukan melalui:a. pengembangan sistem informasi berbasis teknologi

informasi dan komunikasi;b. penerapan standar teknis kualitas pelayanan,

keselamatan, dan keamanan angkutan multimoda;dan

c. penerapan standar kompetensi sumber dayamanusia di bidang angkutan multimoda.

Page 17: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 17 -

(5) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf c dilakukan melalui monitoring dan evaluasikegiatan angkutan multimoda.

(1) Sumber daya manusia yang memiliki kompetensisebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (4) huruf cdibuktikan dengan sertifikat kompetensi.

(2) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud padaayat (1) diperoleh setelah mengikuti pendidikan danpelatihan di bidang angkutan multimoda.

(3) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud padaayat (2) diselenggarakan oleh Pemerintah atau badanhukum Indonesia yang diakreditasi sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan angkutanmultimoda diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku 1 (satu) tahunsejak tanggal diundangkan.

Page 18: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBU~\ INDONESIA

Agar setiappengundanganpenempatannyaIndonesia.

orang mengetahuinya, memerintahkanPeraturan Pemerintah ini dengandalam Lembaran Negara Republik

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 4 Februari 2011

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Diundangkan di Jakartapada tanggal 8 Februari 2011MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT NEGARA RI

Kepala Biro Peraturan Perundang-undanganBidan omian dan lndustri,

~f;.:'(~ '41"".,I(.,~ '- ~~

~ 'V~'P

Page 19: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDEt--IREPUBLIK INDONESIA

Angkutan multimoda (Multimodal Transport) adalah angkutan barangdengan menggunakan paling sedikit dua moda transportasi yangberbeda, atas dasar satu kontrak yang menggunakan dokumenangkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badanusaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untukpenerimaan barang tersebut. Angkutan multimoda merupakankomponen penting dari sistem logistik, karena angkutan barang dalamaktivitas logistik pada umumnya menggunakan lebih dari satu modatransportasi. Jasa angkutan multimoda diselenggarakan oleh badanusaha angkutan multimoda. Badan usaha angkutan multimoda tidaksemata-mata memberikan layanan angkutan barang dari tempat asalsampai ke tujuan, tetapi juga memberikan jasa tambahan berupa jasapengurusan transportasi (freight fonvarding), jasa pergudangan, jasakonsolidasi muatan, penyediaan ruang muatan, serta pengurusankepabeanan untuk angkutan multimoda ke luar negeri dan ke dalamnegeri.

Angkutan multimoda diatur dalam United Nations Convention onInternational Multimodal Transport of Goods, dan dalam ASEANFramework Agreement on Multimodal Transport (AFAMT). Peranangkutan multimoda semakin penting dengan adanya agenda integrasisistem logistik ASEAN menuju kepada perwujudan pasar tunggalASEAN. Integrasi sistem logistik ASEAN dan ASEAN FrameworkAgreement on Multimodal Transport menyiratkan adanya liberalisasi dibidang jasa angkutan multimoda di kawasan ASEAN yang padaakhirnya menuju kepada liberalisasi jasa pada tataran global General

Page 20: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDE~-JREPUBLIK INDONESIA

- 2 -

Agreements on Tariffs and Trade (GATT's). Dengan demikian perludiciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya badan usahaangkutan multimoda Nasional yang tumbuh berkelanjutan dan berdayasaing.

Badan usaha angkutan multimoda Nasional harus mampumenyediakan jasa angkutan multimoda dengan standar keselamatandan keamanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta kualitas pelayanan yang mampu menjaminterwujudnya efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam penyelenggaraanangkutan sebagai komponen penting dalam sistem logistik. Untukmewujudkan kualitas pelayanan terse but perlu didukung denganregulasi, kebijakan, standar, pedoman, dan kriteria yang memadai.

Dalam penyelenggaraan angkutan multimoda perlu ada pengaturanyang diwujudkan dalam Peraturan Pemerintah sebagai penjabaran danpelaksanaan dari keempat Undang-Undang di bidang Transportasi.Ketentuan mengenai angkutan multimoda ini diatur dalam Pasal 165Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan, Pasal 50 sampai dengan Pasal 55 Undang-UndangNomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pasal 187 sampai denganPasal 191 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan,dan Pasal 147 sampai dengan Pasal 148 Undang-Undang Nomor 23Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

Di dalam Peraturan Pemerintah tentang Angkutan Multimoda,pengaturan mengenai badan usaha angkutan multimoda besertapersyaratannya merupakan unsur yang paling penting dalam rangkamemberikan arah dan pengembangan penyelenggaraan angkutanmultimoda di Indonesia.

Pasal 1Cukup jelas.

Pasa12Ayat (1)

Cukup jelas.

Page 21: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 3 -

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Pengguna Jasa dapat sebagai pengirim dan/ atau penerimabarang.

Yang dimaksud dengan "pengirim barang" adalah pihak yangmeyerahkan barang kepada badan usaha angkutanmultimoda di tempat asal barang untuk di angkut dandiserahkan kepada penerima barang sesuai dengan dokumenangkutan multimoda.

Yang dimaksud dengan "penerima barang" adalah pihak yangmenerima barang di tempat penyerahan barang yangdiserahkan oleh badan usaha angkutan multimoda sesuaidengan dokumen angkutan multimoda.

Ayat (4)Huruf a

Yang dimaksud dengan "pengurusan transportasi" adalahkegiatan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT).

Jasa Pengurusan Transportasi (freight forwarding) adalahusaha yang ditujukan untuk mewakili kepentinganpemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yangdiperlukan bagi terlaksananya pengiriman danpenerimaan barang melalui transportasi darat,perkeretaapian, laut, dan/ atau udara yang dapatmencakup kegiatan pengiriman, penerimaan, bongkarmuat, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan,pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaiandokumen, penerbitan dokumen angkutan, pemesananruangan pengangkut, pengelolaan pendistribusian,perhitungan biaya angkutan, klaim, asuransi ataspengiriman barang, penyelesaian tagihan dan biaya-biayalainnya yang diperlukan, dan penyediaan sistem informasidan komunikasi, serta layanan logistik.

Huruf bCukup jelas.

Page 22: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4-Huruf c

Yang dimaksud dengan "pengurusan konsolidasi muatan"adalah pengumpulan beberapa kiriman barang daribeberapa pengirim menjadi satu unit yang diangkut ketempat tujuan untuk diserahkan kepada satu ataubeberapa penerima.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Pasa13Cukup jelas.

Pasa14Cukup jelas.

Pasa15Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "Standard Trading Conditions" adalahberbagai ketentuan mengenai jasa angkutan barang yangditetapkan oleh asosiasi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasa16Cukup jelas.

Pasa17Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Huruf a

Cukup jelas.

Page 23: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDEt'-lREPUBLIK INDONESIA

- 5 -

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dYang dimaksud dengan "Special Drawing Right (SDR)"adalah suatu nilai pertukaran (unit of account) yangditentukan oleh International Monetary Fund (IMF).

Penentuan nilai SDR menjadi rupiah berdasarkan kurstengah dari Bank Indonesia.

Ayat (4)Huruf a

Yang dimaksud dengan "menguasai peralatan kerja"adalah peralatan kerja yang dikuasai oleh badan hukumIndonesia berdasarkan suatu perjanjian yang tundukpada hukum yang disepakati para pihak untuk kegiatanpenyimpanan, penyewaan, dan/ atau perdagangan alatangkut.

Huruf bCukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Yang dimaksud dengan "sertifikat kompetensi" adalah buktikemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspekpengetahuan, keterampilan dan/ atau keahlian, serta sikapkerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Aya.t (7)Cukup jelas.

Pasa18Cukup jelas.

Page 24: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 6 -

Pasa19Penyelenggaraan angkutan multimoda di Indonesia wajibmematuhi azas cabotage. Barang multimoda yang diangkut olehbadan usaha angkutan multimoda asing setelah tiba di simpultransportasi ekspor impor untuk angkutan lanjutan wajibbekerjasama dengan badan usaha angkutan multimoda Nasionalyang ditunjuk sebagai agenjperwakilan.

Simpul transportasi adalah tempat yang diperuntukkan bagipergantian antarmoda dan intramoda yang berupa terminal,stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan danau,danj atau bandar udara.

Pasal 10Cukup jelas.

Pasal 11Cukup jelas.

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13Cukup jelas.

Pasal 14Cukup jelas.

Pasal 15Cukup jelas.

Pasal 16Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Page 25: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDEhlREPUBLIK INDONESIA

- 7 -

Huruf cYang dimaksud dengan "tanda" adalah muatan berbahayabeserta nama teknis, serta nomor klasifikasi yang menyatakanisi muatan sesuai dengan ketentuan International MaritimeOrganization (IMO).

Yang dimaksud dengan "label" adalah stiker yang ditempelkanpada setiap pembungkus muatan berbahaya dan petikemaspengangkut barang berbahaya.

Yang dimaksud dengan "barang khusus" adalah barang yangkarena sifat, jenis, dan ukurannya memerlukan penanganankhusus seperti kayu gelondongan, barang curah, reI, dansebagainya.

Yang dimaksud dengan "barang berbahaya" adalah barangatau bahan yang dapat beresiko membahayakan kesehatan,keselamatan jiwa, harta benda, serta keselamatan dankeamanan transportasi. Barang berbahaya diklasifikasisebagai berikut:a. bahan peledak (explosives);b. gas yang dimampatkan, dicairkan, atau dilarutkan dengan

tekanan (compressed gases, liquified or dissolved underpressure);

.c. cairan mudah menyala atau terbakar (flammable liquids);d. bahan atau barang padat mudah menyala atau terbakar

(flammable solids);e. bahan atau barang pengoksidasi (oxidizing substance);f. bahan atau barang beracun dan mudah menular (toxic and

infectious substance);g. bahan atau barang radioaktif (radioactive material);h. bahan atau barang perusak (corrosive substances);1. cairan aerosol dan jelly (liquids aerosols and gels) dalam

jumlah tertentu; atauj. bahan atau zat berbahaya lainnya (miscellaneous

dangerous substances).

Pasal 17Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Page 26: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 8 -

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "informasi mengenai keberadaanbarang" adalah informasi yang dapat diperoleh setiapsaat mengenai lokasi/keberadaan barang yang diangkutoleh badan usaha angkutan multimoda.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 18Cukup jelas.

Pasal 19Cukup jelas.

Pasa120Cukup jelas.

Pasa121Cukup jelas.

Pasa122Cukup jelas.

Pasa123Cukup jelas.

Pasa124Yang dimaksud dengan "kesalahan, kelalaian, dan/ ataukecerobohan badan usaha angkutan multimoda" adalahkesalahan, kelalaian, dan/atau kecerobohan yang dilakukan olehagen, perwakilan, kantor cabang, dan/ at au setiap orang yangbekerja padanya.

Pasa125Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Page 27: SALINAN - Dishub Prov. Jabardishub.jabarprov.go.id/doc/pp/pp_no_8_tahun_2011.pdfdengan berita acara penerimaan barang yang ditandatangani oleh badan usaha angkutan multimoda dan penerima

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 9 -

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Yang dimaksud dengan "kemasan ben tuk lain" adalahkemasan selain petikemas dan palet yang digunakan un tukmembungkus satuan pengiriman barang (shipping unit).

Ayat (5)Cukup jelas.

Pasal26Cakupan asuransi meliputi kegiatan sejak barang diterima olehbadan usaha angkutan multimoda dari pengirim atau pemilikbarang sampai dengan diserahkannya barang tersebut kepadapenerima di tempat yang diperjanjikan dalam kontrak.

Pasal27Cukup jelas.

Pasal28Cukup jelas.

Pasal29Sumber daya manusia yang kompeten diperoleh denganmelakukan pembinaan antara lain, meliputi penetapan standarkompetensi, sertifikasi, pendidikan dan pelatihan, akreditasilembaga pendidikan dan pelatihan sumber daya manusiaangkutan multimoda. Sumber daya manusia angkutan multimodaantara lain terdiri atas tenaga ahli badan usaha angkutanmultimoda menangani kegiatan sortasi, pengepakan, penangananBarang Berbahaya dan Beracun (B3), penandaan, pengukuran,penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitandokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim, asuransi,penyediaan sistem informasi dan komunikasi, serta layananlogistik lainnya.

Pasal30Cukup jelas.

Pasal31Cukup jelas.