sak-etap
DESCRIPTION
sak-etapTRANSCRIPT
Sak-etap
Kelompok 2: Natasya Primadya, Yogi Wasisno
Tujuan Laporan Keuangan
Memberikan informasi posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan dalam pengambilan keputusan ekonomi
Menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan suumber daya yang dipercayakan pada mereka
Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik Signifikan (SAK-ETAP)
Standar Akuntansi Syariah (SAK Syariah) Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
ETAP Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang:
• tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan• menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal. Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:
• entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
• entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP
Manfaat dan Tujuan SAK-ETAP Penyajian laporan keuangan yang sesuai
dengan standar akan membantu manajemen perusahaan untuk memperoleh berbagai kemudahan.
Semua unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditentukan
Sesuai dengan tinjauan hukum pelaporan keuangan di Indonesia
SAK-ETAP
SAK-ETAP diluncurkan pada tanggal 17 Juli 2009, mulai diberlakukan efektif pada 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari 2010
Merupakan standar yang berdiri sendiri (stand alone)
PSAK yang disederhanakan disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat lebih ringkas
Alasan Menggunakan SAK-ETAP PSAK – IFRS based rumit dalam
implementasinya bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah
PSAK – IFRS based menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement
PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
Manfaat SAK-ETAP
Diharapkan dengan adanya SAK-ETAP, perusahaan kecil menengah mampu menyusun laporan keuangannya sendiri agar dapat diaudit dan mendapatkan opini audit sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usaha
Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian pelaporan keuangannya
Karakteristik SAK-ETAP
Tidak mengacu ke PSAK Mayoritas menggunakan konsep
historical cost Hanya mengatur transaksi yang umum
dilakukan usaha kecil dan menengah Pengaturannya lebih sederhana Tidak akan berubah selama beberapa
tahun
Implementasi SAK-ETAP• Entitas dapat menerapkan SAK ETAP secara retrospektif,
namun jika tidak praktis, maka entitas diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP secara prospektif. Entitas yang menerapkan secara prospektif dan sebelumnya telah menyusun laporan keuangan maka:
Mengakui semua aset dan kewajiban yang pengakuannya dipersyaratkan dalam SAK ETAP
Tidak mengakui pos-pos sebagai aset atau kewajiban jika SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan tersebut
Mereklasifikasikan pos-pos yang diakui sebagai suatu jenis aset, kewajiban atau komponen ekuitas berdasarkan kerangka pelaporan sebelumnya, tetapi merupakan jenis aset, kewajiban, atau komponen ekuitas yang berbeda berdasarkan SAK ETAP
Menerapkan SAK ETAP dalam pengukuran seluruh aset dan kewajiban yang diakui.
Kelebihan & Kekurangan SAK-ETAP Kelebihan
Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK sehingga dapat digunakan bagi UMKM di Indonesia
Standar dalam SAK-ETAP tidak mengalampi perubahan dalam jangka waktu yang panjang
Semua transaksi diatur dalam buku yang tidak terlalu tebal dan biasanya hanya mencatat transaksi umum
Kekurangan Kesederhanaannya dalam penyajian laporannya
dapat menyebabkan banyak mengabaikan hal yang tidak relevan.
Penyajian Laporan Keuangan• Laporan keuangan lengkap meliputi Neraca, Laporan Laba
Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
• Neracao Menyajikan asset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentuo Mencakup pos-pos: kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain,
persediaan, property investasi, asset tetap, asset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya, asset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi dan ekuitas.
o Klasifikasi asset lancar dan tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
o Urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAP• Laporan Laba Rugi
o Menyajikan laporan laba rugi suatu periode tertentu yang menunjukkan kinerja keuangan selama periode tersebut.
o Pos: pendapatan, beban keuangan, bagian laba atau rugi investasi dengan metode ekuitas, dan laba rugi neto.
o Analisis beban dapat disajikan berdasarkan fungsi atau berdasarkan sifat beban.
Laporan Perubahan Ekuitaso Laba rugi tahun berjalano Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitaso Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi
kesalahano Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode dari
komponen ekuitas:o Laba atau rugio Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitaso Jumlah invetasi, deviden dan distribusi lainnya ke pemilik
ekuitas yang menunjukkan terpisah modal saham, transaksi saham treasuri, dan deviden serta distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan dalam entitas anak yang tidak mengakibatkan pengendalian.
Laporan Arus Kaso Menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaano Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsungo Bunga dan deviden, baik dibayarkan atau diterima, harus diungkap
secara terpisah secara konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
o Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau pendanaan.
Catatan atas Laporan Keuangano Mengungkapkan dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi yang digunakan termasuk dasar pengukurano Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK ETAPo Memberikan informasi tambahan yang relevan, namun tidak disyaratkan
SAK ETAPo Informasi tentang sumber utama ketidakpastian estimasi.
Pembahasan Jurnal
• Penelitian yang dilakukan oleh Supriyati, et al, 2012 mencoba menguji secara empiris pengaruh dari faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan kecil menengah mengenai pemahaman SAK ETAP.
• Penelitian tersebut juga menguji pengaruh dari pemahaman perusahaan skala kecil menengah menuju SAK ETAP dalam mematuhi perpajakan dengan self assessment (pembayaran sukarela) sebagai variable interverning
Faktor internal pengusaha dalam memahami SAK-ETAP terletak pada tingkat pendidikan, tipe bisnis, dan sumber daya manusia.
Faktor eksternal dalam memahami SAK-ETAP adalah sosialisasi dan training yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan Dinas Koperasi
Kebijakan yang dipaksakan memicu sumber daya manusia untuk melakukan pembukuan yang lebih baik dalam memahami SAK-ETAP
Faktor yang memahami perbedaan dalam memahami SAK-ETAP Kebijakan hukum Dukungan yang relevan dari pemerintah Kondisi Keuangan
Kesimpulan
• Uji analisa tersebut menunjukkan bahwa faktor personal mempunyai pengaruh yang signifikan pada perusahaan skala kecil menengah dalam memahami SAK ETAP.
• Pendidikan meningkatkan pemahaman praktisi bisnis dalam memahami SAK ETAP.
• Perusahaan yang sudah lama berdiri dan skala bisnis mempengaruhi pemahaman SAK ETAP
• Pemahaman SAK ETAP belum berpengaruh terhadap ketaatan pajak.
- Terima Kasih -