sajak redho 2

7
7/23/2019 Sajak Redho 2 http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-2 1/7 Biarkan Aku Jadi Siwa Gurat senyumnya memang telah kau makamkan lamat-lamat. Tawa darinya memang telah kau tutup, kala tiada aku. Kala itu. Sedari kau menutup pintu, menjelma sinta untuknya. Aku adalah penabuh genderang. Dalam nadi di setiap tungkai dan tubuhmu saat ini. Aku tersungkur dalam tanah saat kau secara tidak sadar merobek ona di leherku perlahan. !ertama kulit, lalu kau sayat otot, berikutnya nadi, sara", dan berakhir di laring. Tercekat, na"asku sesak. Akan kubakar setiap prasasti di bukit tempat kau menjadi sinta. #iar aku menjadi siwa yang murka Dumai, $% juli &'$%. Hangat #iar aku ajarkan sedikit tentang kehangatan. Api itu panas, membakar sisa akar kayu yang kau jadikan hiasan di rumah. #aju itu menghangatkan, menutup tubuh dengan helai demi helai benang. !elukan itu hangat, saling mendekap tubuh dengan suhu tubuh. Ada yang lebih hangat dari itu. Kasih, berselimut rindu, terbakar cemburu dan dipeluk luka.

Upload: redho-doank

Post on 17-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sajak Redho 2

7/23/2019 Sajak Redho 2

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-2 1/7

Biarkan Aku Jadi Siwa

Gurat senyumnya memang telah kau makamkan lamat-lamat.

Tawa darinya memang telah kau tutup, kala tiada aku. Kala itu.

Sedari kau menutup pintu, menjelma sinta untuknya.

Aku adalah penabuh genderang. Dalam nadi di setiap tungkai dan tubuhmu saat ini.

Aku tersungkur dalam tanah saat kau secara tidak sadar merobek ona di leherku perlahan.

!ertama kulit, lalu kau sayat otot, berikutnya nadi, sara", dan berakhir di laring.

Tercekat, na"asku sesak.

Akan kubakar setiap prasasti di bukit tempat kau menjadi sinta.

#iar aku menjadi siwa yang murka

Dumai, $% juli &'$%.

Hangat

#iar aku ajarkan sedikit tentang kehangatan.

Api itu panas, membakar sisa akar kayu yang kau jadikan hiasan di rumah.

#aju itu menghangatkan, menutup tubuh dengan helai demi helai benang.

!elukan itu hangat, saling mendekap tubuh dengan suhu tubuh.

Ada yang lebih hangat dari itu.

Kasih, berselimut rindu, terbakar cemburu dan dipeluk luka.

Page 2: Sajak Redho 2

7/23/2019 Sajak Redho 2

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-2 2/7

Kasih itu cukup diam lalu mendoakan tanpa sadar.

Kasih itu berselimut rindu walau tanpa jarak.

Kasih itu terbakar cemburu meski tidak punya.

Kasih itu dipeluk luka-luka batin, yang tipis, tapi tajam.

Amat banyak, walau rapuh.

Dumai, $% juli &'$%.

Di kepalamu.

Ada sepi di penghujung siang. Tengah hari saat hujan.

Tidak dingin, hanya bersua air yang rintik di selasar teras.

Ada gumam disetiap pelita saat hari di tundung gelap.

Tidak panas, hanya benderang menyiangi sudut ruangan, walau tidak semua.

Di kepalamu tersirat kata-kata penghibur telinga para kuli

Di kepalamu tumbuh sejuta penerang di ruang hampa suara.

Di kepalamu ada tatap surgawi yang tumpah dari bumi.

Di kepalamu kau bunuh setiap dendam

Di kepalamu kau telan lapar.

Di kepalamu kau tahankan sejuta sibak.

Di kepalamu aku mati.

Page 3: Sajak Redho 2

7/23/2019 Sajak Redho 2

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-2 3/7

Aku berhenti dan berteduh dari kembara, di kepalamu.

Dumai, ( agustus &'$%.

Sore, Hawa.

#eberapa tembang lama terdengar syahdu saat senja.

#ercampur suara merdu para jejaka tua.

)ungkin jika di adu di tingkat *T mereka pantas juara.

+alu datang bersautan, suara gitar tua.

Tanpa beban, sepertinya mereka lupa esok akan tiba.

Ah, batang terakhir, bungkus terakhir.

Gambar yang katanya mengerikan tetap tidak mempengaruhiku.

Aku bakar batang rokok terakhir.

Aku sempat bertutur untuk berhenti, tapi tetap tidak bisa berhenti.

Tetap saja aku hisap sampai akhir.

Aku duduk bergabung dengan gerombolan jejaka tua.

)enikmati detik senja yang seharusnya bisa ku lewatkan bersamamu hawa.

)enyesap dan tertawa bersama.

Tapi mungkin kali ini kau sedang duduk manis, saling menggenggam dan berbagi cinta

 bersamanya.

Page 4: Sajak Redho 2

7/23/2019 Sajak Redho 2

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-2 4/7

Dengar, esok kau akan jatuh cinta padaku tanpa bertanya.

+alu akan kita habiskan langit senja dan tertawa bersama.

Tidak percaya Tidak apa, aku pun hanya bercanda.

Semarang, & april &'$%.

Siang. 7-6-2015

Siang ini aneh.

!etir berkejaran saling saut.

Tanpa kabar mereka saling berlomba memekakan telinga.

Tanpa ada hujan yang datang.

)ungkin hanya perasaanku saja. )ungkin.

ei, kau pun aneh hari ini.

+elah terpancar jelas dari wajahmu.

Tapi matamu tidak berkata seperti itu.

)asih berapi-api oleh radang rindu, katamu.

Tidak perlu banyak bicara. Tidak perlu banyak tempat.

/ukup di mana kita bisa habiskan waktu berdua hingga raggamu memadamkan hangatnya.

Tidak apa, biar aku yang membuka cerita.

Kau istirahat saja.

Angap ini dongeng yang membawamu menghentikan sejenak sara" sadarmu.

#iar aku yang menjaga dirimu sampai kau kembali kealam nyata.

Page 5: Sajak Redho 2

7/23/2019 Sajak Redho 2

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-2 5/7

Serang, juni &'$%

ari! Sele"ar #e$a.

Tangis.

Sepi.

!erih.

Anhedon.

Ah, *agu aku meminta.

Tuhan 0 aku hanya meminta pada-)u.

Tuhan 0 aku hanya mengadu pada-)u.

)ereka Kau beri kuasa untuk belajar ilmu-)u.

)ereka Kau beri kuasa untuk jadi juluran tangan-)u.

Tolonglah Tuhan.

Aku pasien rawat jalan.

Sakitku, sakit jiwa.

Aku ingin bekerja seperti orang biasa.

Sudah lebih tiga kali aku keluar masuk rumah sakit jiwa.

Tidak jua rasanya tubuhku kembali seperti semula.

Aku butuh penyembuh.

#ukan dokter sialan disitu yang hanya menghardik aku tidak pernah minum obat.

#ukan perawat terkutuk di *umah Sakit yang hanya menyuruhku tanpa tahu tuju.

Page 6: Sajak Redho 2

7/23/2019 Sajak Redho 2

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-2 6/7

#ukan pula aparat keparat berbaju dinas yang menarikku datang ke *umah sakit ini lagi.

Tuhan, Aku ingin kembali seperti semula.

)engapa mereka begitu arogan.

)ereka merasa dirinya dewa.

)ereka memugar diri dalam ilmunya.

)ereka tidak tahu diri 0

)ereka Tidak pernah perduli 0

)ereka tahu, ilmunya dari-)u.

1ang mereka tahu, hanya merampok.

Di mana jasa hanya sampai di garis lebar meja antara mereka dan pasiennya.

!asien hanya seonggok pohon uang yang tidak pernah habis.

)ereka, dewa yang tahu segalanya.

Aku, hanya pasien rumah sakit jiwa.

2ngin pulang dan bisa kerja.

Tidak perduli dengan hardik tetangga, asal aku bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga.

Serang, juni &'$%.

%indu di matamu.

Aku menjemputmu.

)enyiapkan setiap perih dan tangis yang memberangus tiap malam.

Page 7: Sajak Redho 2

7/23/2019 Sajak Redho 2

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-2 7/7

#ersama bayang semu wajahmu di tiap bait kata.

)endulang tiap keruh rindu di pingiran kota.

Aku hirup sisa angin semalam.

Sepertinya tidak tersisa.

)ungkin segan untuk tetap tinggal.

Tidak apa, besok kau harus kembali.

)embawa lagi perih rindu yang ranggas dari matamu.

Serang, juni &'$%