safe community

12
SAFE COMMUNITY Safe Community adalah suatu gerakan agar masyarakat merasa sehat, aman dan sejahtera dimanapun mereka berada yang melibatkan peran aktif himpunan profesi maupun masyarakat. Gerakan ini juga terkandung dalam knstitusi organisasi kesehatan dunia ( WHO ). Safe Community meliputi dua aspek utama yaitu care dan cure. Yang dimaksud dengan care adalah adanya kerjasama lintas sektoral terutama jajaran non kesehatan untuk menata prilaku dan lingkungan di masyarakat untuk mempersiapkan, mencegah dan melakukan mitigasi dalam menghadapi berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan, keamanan dan kesejahteraan ( community preparedness, community prevention and mitigation ). Sedangkan yang dimaksud dengan cure adalah peran utama dari sektor kesehatan dibantu oleh sektor terkait lainnya dalam upaya melakukan penanganan keadaan dan kasus – kasus gawat darurat. Kemampuan masyarakat untuk melakukan pertolongan pertama yang cepat dan tepat prarumah sakit akan merupakan awal kegiatan penanganan dari suatu tempat kejadian dan dalam

Upload: fauzanlampoeng

Post on 30-Jun-2015

350 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Safe Community adalah suatu gerakan agar masyarakat merasa sehat, aman dan sejahtera dimanapun mereka berada yang melibatkan peran aktif himpunan profesi maupun masyarakat. Gerakan ini juga terkandung dalam knstitusi organisasi kesehatan dunia ( WHO ).

TRANSCRIPT

Page 1: Safe Community

SAFE COMMUNITY

Safe Community adalah suatu gerakan agar masyarakat merasa sehat, aman dan sejahtera

dimanapun mereka berada yang melibatkan peran aktif himpunan profesi maupun

masyarakat. Gerakan ini juga terkandung dalam knstitusi organisasi kesehatan dunia

( WHO ).

Safe Community meliputi dua aspek utama yaitu care dan cure.

Yang dimaksud dengan care adalah adanya kerjasama lintas sektoral terutama jajaran non

kesehatan untuk menata prilaku dan lingkungan di masyarakat untuk mempersiapkan,

mencegah dan melakukan mitigasi dalam menghadapi berbagai hal yang berhubungan

dengan kesehatan, keamanan dan kesejahteraan ( community preparedness, community

prevention and mitigation ).

Sedangkan yang dimaksud dengan cure adalah peran utama dari sektor kesehatan dibantu

oleh sektor terkait lainnya dalam upaya melakukan penanganan keadaan dan

kasus – kasus gawat darurat.

Kemampuan masyarakat untuk melakukan pertolongan pertama yang cepat dan tepat

prarumah sakit akan merupakan awal kegiatan penanganan dari suatu tempat kejadian

dan dalam perjlanan ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan yang efektif di rumah

sakit

Untuk itu melalui gerakan safe community diharapkan dapat diwujudkan upaya – upaya

untuk merubah perilaku mulai dari kelompok keluarga, kelompok masyarakat disuatu

desa sampai kelompok yang lebih tinggi secara berjenjang sampai masyarakat dalam

suatu propinsi sehingga mencapai seluruh masyarakat di Indonesia. Gerakan ini perlu

dikembangkan secara sistematis dan berkesinambungan dengan mengikutsertakan

berbagai potensi. Gerakan ini perlu ditunjang oleh beberapa komponen dasar antara lain

system komunikasi, subsistem transportasi, subsistem pelayanan kesehatan maupun

Page 2: Safe Community

pelayanan non kesehatan termasuk hal yang berkaita dengan pembiayaan yang saling

bersinergi dalam upaya mewujudkan “safe community”

Terjadinya perubahan system ketatanegaran dari kebijakan sentralisasi menjadi

desentralisasi sebagai bagian dari reformasi kearah perbaikan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, termasuk diantaranya reformasi dalam pelayanan kesehatan.

Pada penerapan system desentralisasi, setiap daerah memiliki peluang untuk menyusun

rencana pembangunan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

masyarakatnya. Sehingga system yang dikembangkan oleh pemerintah pusat adalah

pengembangan model dan pembuatan sta dar maupun pedoman yang diperlukan.

Sehubungan dengan kebikjakan tersebut maka Departemen Keehatan RI bersama

berbagai unsure non kesehatan maupun organisasi profesi terkait melakukan penyusunan

standard an pedoman gerakan “safe community” yang diharapkan dapat menjadi acuan

pada pelaksanaan program “safe community” di daerah.

Gerakan safe community di Indonesia mulai dicangka;n pada tahun 2000 yang

dituangkan pada Deklarasi Makassar, yang isinya sebagai berikut :

1. Meningkatkan rasa cinta dan bernegara, demi terjalinnya kesatuan dan persatuan

bangsa, dimana rasa sehat dan aman merupakan perekat keutuhan bangsa.

2. mengusahakan peningkatan serta pendayagunaan sumber daya manusia, sarana dan

prasarana yang ada guna menjamin rasa sehat dan aman yang merupakan hak asasi

manusia.

3. memasyarakatkan Sistem Penanggulangan gawat darurat Terpadu ( SPGDT ) sehari –

hari dan bencana secara efektif dan efisien

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan SPGDT melalui pendidikan

dan pelatihan

5. Membentuuk Brigade GADAR yang terdiri dari komponen lintas sector baik medik

maupun non medik, berperan dalam pelaksanaan SPGDT dengan melibatkan peran

serta masyarakat.

Page 3: Safe Community

6. Dengan terlaksananya butir – butir diatas diharapkan tercapai keterpaduan antara

pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan keadaan sehat dan aman bagi bangsa

dan Negara ( Safe community ) menghadappi GADAR sehari – hari maupun bencana.

7. Terlaksananya SPGDT menjadi dasar menuju “Indonesia sehat 2010 dan safe

community”.

Didalam safe community terdapat nilai hakiki kemanusiaan yang terdiri dari : keadaan

sehat, aman. Sejahtera dan keadilan.

Dasar Kebijakan

1. Undang – undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan ( Lembaran Negara tahun

1992 nomor 100, Tambahan lembaran Negara nomor 3495 )

2. Undang – undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran

Negara Tahun 1999 nomor 60, Tambahan Lembaran Negara nomor 3839 )

3. Undang – undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 nomor 126, Tambahan

Lembaran Negara nomor 4438 )

4. Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenagan pemerintajh Pusat

dan Propinsi sebagai Daerah Otonom.

5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 426 / Menkes / SK / V / 2002 tentang

Safe Community ( masyarakat hidup sehat dan aman )

6. Deklarasi Makassar tahun 2000 tentang Masyarakat Sehat dan Aman ( Safe

Community )

Visi dan Misi

Visi gerakan safe community adalah menjadi gerakan di masyarakat yang mampu

melindungi masyarakat dalam keadaan kedaruratan sehari – hari dan melindungi

masyarakat dalam keadaan / situasi bencana maupun dampak akibat terjadinya bencana,

sehingga tercipta perilaku masyarakat dan lingkungan di sekitarnya untuk situasi sehat

dan aman.

Page 4: Safe Community

Misi gerakan safe community :

1. Mendorong terciptanya gerakan masyarakat untuk menjadi sehat, aman dan sejahtera.

2. Mendorong kerjasama lintas sector dan program dalam gerakan mewujudkan

masyarakat sehat dan aman

3. Mengembangkan standar nasional dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

4. Mengusahakan dukungan pendanaan bidang kesehtan dari pemerintah, bantuan luar

negeri dan bantuan lain dalam rangka pemerataan dan perluasan jangkauan kesehatan

terutama dalam keadaan darurat.

5. Menata system pendukung pelayanan kesehatan pra rumah sakit dan pelayanan

kesehatan di rumah sakit dan seluruh unit pelayanan kesehatan di Indonesia.

Nilai Dasar

1. Safe community meliputi aspek care ( pencegahan, penyiagaan dan mitigasi )

2. Equity, adanya kebersamaan dari institusi pemerintah, kelompok / organisasi profesi

dan masyarakat dalam gerakan safe community

3. Partnership, menggalang kerjasama lintas sector dan masyarakat untuk mencapai

tujuan dalam gerakan safe community.

4. Net working, membangun suatu jarring kerjasama dalam suatu system dengan

melibatkan seluruh potensi yang terlibat dalam gerakan safe community.

5. Sharing, memiliki rasa saling membutuhkan dan kebersamaan dalam memecahkan

segala permasalahan dalam gerakan safe community

Maksud dan tujuan

Maksud Safe community adalah memberikan pedoman baku bagi daerah dalam

melaksanakan gerakan Safe Community agar terciptanya masyarakat sehat, aman dan

sejahtera.

Page 5: Safe Community

Tujuan Safe Community :

1. Menggerakan partisipasi masyarakat dalam gerakan safe community dan menata

prilaku masyarakat dan lingkungannya menuju perilaku sehat dan aman.

2. Membangun Sistem Penanggulangan gawat Darurat Terpadu ( SPGDT ) yang dapat

diterapkan pada seluruh lapisan masyarakat.

3. Membangun respon masyarakat pada pelayanan kesehatan dalam keadaan darurat

melalui pusat pelayanan terpadu antara lain Public Safety Center ( PSC ) dan potensi

penyiagaan fasilitas kesehatan serta peran serta masyarakat dalam menghadapi

bencana.

4. Mempercepat response time kegawatdaruratan untuk menghindari kematian dan

kecacatan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Sasaran Yang Ingin Dicapai

1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kepedulian masyarakat dan profesi

kesehatan dalam kewaspadaan dini kegawat daruratan.

2. Terlaksananya koordinasi lintas sektor terkait dalam SPGDT, baik unsure keamanan

dan ketertiban ( kepolisian ), unsure penyelamatan ( missal unsure pemadam

kebakaran ) dan unsur kesehatan ( rumah sakit, puskesmas, ambulans dll ) yang

tergabung dalam satu kesatuan dengan mewujudkan adanya Public Safety Center

( PSC ).

3. Terwujudnya subsistem komunikasi dan transportasi sebagai pendukung didalam satu

system, SPGDT ( Sistem Penanggulangan gawat Darurat Terpadu ).

Page 6: Safe Community

Organisasi dalam Safe Community

1. Falsafah dan Tujuan

- Gerakan Safe Community diwujudkan untuk memberikan rasa aman dan sehat

dengan melibatkan seluruh potensi masyarakat serta memanfaatkan kemampuan

dan fasilitas pada pelayanan kesehatan pra rumah sakit dan pelayanan di rumah

sakit atau antar rumah sakit secara optimal

- Merubah perilaku mulai dari anggota keluarga, kelompok masyarakat desa sampai

dengan ke tingkat yang lebih tinggi secara berjenjang agar mampu menanggulangi

kegawatdaruratan sehari – hari.

- Adanya visi, misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam gerakan Safe

Community

- Menggunakan motto time saving is life and limb saving dan kemampuan

rehabilitasi pasca keadaan gawat darurat sebagai bagian upaya mewujudkan rasa

sehat dan aman bagi masyarakat.

2. Ketentuan umum dalam pengorganisasian

- Organisasi gerakan Safe Community didaerah didasarkan pada organisasi yang

melibatkan multi disiplin dan multi profesi.

- Dalam pengorganisasian terdapat unsure pimpinan / wakil, sekretaris, bendahara

dan anggota

- Minimal melibatkan unsure keamanan dan ketertiban ( kepolisian ), unsure

penyelamatan ( pemadam kebakaran ) dan unsur kesehatan ( petugas medis ) dan

kemudian diharapkan keterlibatan unsure lain yang lebih luas, seperti unsure

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dan unsure hubungan masyarakat

( public relation )

Page 7: Safe Community

3. Administrasi dan pengelolaana

- Dalam gerakan safe community harus ada struktur organisasi disertai uraian

tugas, pembagian kewenangan dan mekanisme hubungan kerja dengan unit lain,

- Unit kerja terkait dalam Safe Community antara lain jajaran kesehatan, jajaraan

kepolisian, jajaran pekerjaan umum, jajaran yang berhubungan dengan

keselamatan kerja dan tenaga kerja, jajaran telekomunikasi, jajaran organisasi

masyarakat ( ORARI, RAPI, PMI ) dll

- Adanya ketetapan berupa produk hokum merupakan dasar mencapai visi, misi

dan tujuan gerakan SSafe Community

- Adanya petunjuk dan informasi yang disediakan bagi masyarakat untuk menjamin

kemudahan dan kelancaran dalam memberikan pelayanan di masyarakat.

- Adanya PSC sebagai unit pelaksana yang berfungsi untuk respon cepat

kegawatdaruratan di masyarakat.

4. Staf dan pimpinan

- Gerakan Safe Community diselenggarakan oleh seluruh komponen masyarakat

dengan Kepala daerah menetapkan keberadaan organisasi ini dengan suatu surat

keputusan.

- Organisasi dimaksud adalah PSC yang dibangun di setiap daerah.

- Jumlah, jenis dan kualifikasi tenaga yang ditetapkan sesuai kebutuhan.

5. Fasilitas dan peralatan

- Fasilitas yang disediakan harus dapat menjamin efektifitas bagi pelayanan kepada

masyarakat termasuk pelayanan unit gawat darurat di rumah sakit dengan waktu

pelayanan 24 jam.

Page 8: Safe Community

- Sarana dan prasarana, peralatan dan obat yang disiapkan sesuai dengan standar

yang ditetapkan Departemen Kesehatan.

- Adanya subsistem pendukung baik subsistem komunikasi, transportasi termasuk

pelayanan ambulans dan subsistem keselamatan kerja.

6. Kebijakan dan prosedur

- Kebijakan dan prosedur harus dibuat secara tertilis agar dapat dievaluasi dan

disempurnakan.

- Ditetapkan kebijakan pelayanan khusus gawat darurat pra rumah sakit, di rumah

sakit dan rujukannya termasuk adanya perencanaan rumah sakit dalam

penanganan bencana ( hospital disaster plan ).

- Ditetapkan adanya PSC disetiap daerah dan memperhatikan hal – hal yang

berkaitan dengan keselamatan kerja dan kegawat daruratan sehari – hari.