sabtu, 16 oktober 2010 | media indonesia dinamika … file(ruu) tentang desa. pembahasan ruu desa...

1
H AKIM Mahkamah Konstitusi (MK) M Akil Mochtar mencurigai ada- nya pelanggaran prosedur dalam keputusan memasukkan RUU tentang Tenaga Kesehatan secara mendadak ke dalam pro- gram legislasi nasional (proleg- nas) DPR, Selasa (12/10) lalu. Mantan anggota DPR itu meyakini ada anggota dewan yang sengaja memotong jalur prosedur dengan tidak me- minta persetujuan pimpinan dewan untuk dibawa ke rapat paripurna. “Prosedur masuknya sebuah RUU ke prolegnas itu ketat, tidak gampang. Jadi kecil ke- mungkinan bila ada anggota DPR hanya sekadar menyisip- kan. Terlebih secara prosedur, untuk masuk rapat paripurna, harus melalui persetujuan pimpinan. Kecuali prosedur itu di-bypass,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Dituturkan, berdasarkan pengalamannya sebagai ang- gota DPR selama dua periode (1999-2004 dan 2004-2009), UU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) serta Tata Tertib DPR menyortir secara ketat RUU yang bisa masuk dalam prolegnas. Prolegnas itu pun dibuat secara transparan, yang harus disetujui oleh se- mua perwakilan fraksi di Ba- dan Legislasi (Baleg) DPR. Hal itu dilakukan untuk menghindari munculnya RUU bak siluman seperti RUU ten- tang Tenaga Kesehatan terse- but. Karena itu, sambungnya, ke- cil kemungkinan bila ada ang- gota DPR sekadar ‘menyisip- kan’ RUU saja. Dan jika RUU lewat jalur bypass itu kemudian masuk dalam prolegnas, RUU itu akan cacat prosedur. Penyelundupan RUU Pendapat senada juga di- sampaikan Ketua MK Mahfud MD yang juga pernah menjadi anggota DPR (2004-2009). Ia mencurigai adanya modus pe- nyelundupan untuk mengegol- kan RUU tentang Tenaga Kese- hatan itu. “Proses di Baleg sangat ter- buka dan transparan. Semua anggota mengajukan saat pem- bahasan prolegnas. Kok tiba- tiba bisa muncul RUU itu,” ujarnya saat ditemui seusai salat Jumat, kemarin. Ditambahkannya, sebe- narnya ada keadaan khusus yang membenarkan sebuah RUU bisa secara mendadak di- masukkan ke dalam prolegnas untuk disahkan secepatnya. Namun RUU itu harus me- menuhi salah satu dari empat syarat yang tercantum dalam Tata Tertib DPR. Syarat tersebut yaitu jika ada peraturan pemerintah peng- ganti undang-undang (per- ppu), perjanjian internasional yang harus segera diratikasi, putusan MK yang menyebab- kan kekosongan hukum, dan kejadian yang sangat urgen sehingga hal yang tersangkut dengan kejadian tersebut harus diatur dalam UU. “Jadi kalau tidak terjadi em- pat syarat tersebut, ya berarti itu ada modus penyelundupan namanya,” pungkasnya. Sementara itu, Ketua Baleg DPR Ignatius Mulyono saat dimintai konfirmasi soal ke- curigaan itu lebih memilih menghindar. “Saya kira itu masalah inter- nal kami saja. Bukan masalah yang luar biasa. Coba buat berita yang lebih penting. Ini kurang tepat untuk dibahas. Saya menolak berkomentar,” elak politikus Fraksi Partai Demokrat itu. (Din/P-2) [email protected] Namanya juga siluman. Tidak jelas asal usulnya, tiba-tiba muncul di depan mata. Seperti itulah analogi RUU tentang Tenaga Kesehatan. Politik & HAM | 3 SABTU, 16 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA DIREKTUR Jenderal Pember- dayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Ayip Muich menegaskan perang- kat desa tidak dapat diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Sesuai Undang-Undang No- mor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, hanya sekretaris desa yang diangkat sebagai PNS. “Ada hal-hal prinsip yang tidak bisa dipenuhi, seperti tuntutan menjadi PNS itu tidak mungkin,” katanya saat men- dampingi Ketua Umum Tim Penggerak PKK Vita Gamawan Fauzi di Jakarta, kemarin. Ayip menjawab tuntutan para perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) agar pemerintah mengakomodasi pengangkatan seluruh perang- kat desa sebagai PNS, dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Desa. Pembahasan RUU Desa masih harus menunggu revisi Undang-Undang tentang Pe- merintahan Daerah selesai. Selain menuntut agar perangkat desa diangkat seba- gai PNS, persatuan perangkat desa juga meminta agar masa jabatan kepala desa diper- panjang. Khusus untuk tun- tutan ini, Ayip mengatakan pihaknya masih membahas- nya. “Ini nanti kita bicarakan,” katanya. Dalam menanggapi hal ini, Ketua Dewan Presidium Per- satuan Rakyat Desa Nusantara (Parade Nusantara) Sudir San- toso menyambut baik. “Kalau diangkat menjadi PNS, akan ada pergeseran tata nilai dan kultur. Fungsi sosial perangkat desa yang semula akan hilang karena status PNS- nya,” terang Sudir. Perangkat desa yang tadi- nya berhak mengatur rumah tangga sendiri menjadi tidak berhak setelah berstatus PNS. “PNS kan sumpahnya sanggup ditempatkan di masa saja, lha kalau kepala desanya dipindah- pindah begitu, bagaimana?” tanyanya. (*/Ant/P-4) Perangkat Desa tidak Mungkin Jadi PNS Untuk masuk rapat paripurna, harus melalui persetujuan pimpinan. Kecuali prosedur itu di-bypass.” Akil Mochtar Hakim Konstitusi KAPOLRI Jenderal Bambang Hendarso Danuri meng- ingatkan Komisaris Jenderal Timur Pradopo untuk bekerja sama dengan institusi penegak hukum lain dalam langkah menarik aset mantan pemilik Bank Century. “Ini tentunya jadi agenda Pak Timur. Semua dalam track untuk diselesaikan, semua kasus Century,” kata Bam- bang Hendarso di Manokwari, Papua Barat, kemarin. Bambang Hendarso ber- harap, Timur yang telah mendapat persetujuan Komisi III DPR, pada Kamis (14/10), untuk menjadi Kapolri, bisa bekerja untuk mengusut duga- an tindak pidana perbankan atau pencucian uang dalam kasus Century. Secara terpisah, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan DPR berencana menyampaikan su- rat persetujuan terhadap Timur Pradopo pada Rabu (20/10). Marzuki menjelaskan, DPR akan melakukan rapat kon- sultasi pada Senin (18/10), selanjutnya rapat paripurna pada Selasa (19/10) untuk pemberian persetujuan DPR. “Setelah rapat paripurna, saya akan menandatangani surat persetujuan dan menyampai- kan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa Komjen Timur Pradopo layak sebagai Kapolri,” paparnya. Juru bicara Komisi Pembe- rantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menjelaskan koreksi atas kekayaan Timur Pradopo. Jika sebelumnya Wakil Ke- tua KPK M Jasin mengatakan ada kenaikan kekayaan 119%, ternyata ada kesalahan teknis dalam pengisian formulir la- poran harta kekayaan pejabat negara (LHKPN). Menurut Johan, ada kesalah- an pengisian oleh staf Timur sehingga nilai yang seharusnya di kolom jumlah malah berada di kolom item. Akibatnya, ter- jadi pelonjakan harta Timur. Menurutnya, kekayaan Timur naik sekitar Rp110 juta dari Rp2,101 miliar pada Janu- ari 2008 menjadi Rp2,263 miliar pada Agustus 2010. Sementara itu, di samping kiri pintu masuk Gedung Ba- dan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri ter- pampang sebuah karangan bunga berukuran 1,5 meter x 1 meter. Saat ini, Timur Pra- dopo masih menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam). Karangan bunga bertuliskan ucapan selamat bagi Timur Pradopo sebagai Kapolri itu berasal dari Ketua Umum Fo- rum Pembela Muslim Maluku (FPMM) Umar Key. (*/CC/ Ant/P-1) Partai Demokrat Targetkan 30% PARTAI Demokrat menarget- kan kemenangan kembali pada Pemilu 2014 dengan perolehan suara sedikitnya mencapai 30%. “Guna mencapai tujuan tersebut, saya menginstruk- sikan kepada seluruh kader untuk bekerja keras dan berpar- tisipasi dalam pembangunan demi menarik simpati rakyat,” kata Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Bandar Lampung, Lampung, kemarin. Oleh karena itu, Anas meng ingatkan, kader Partai Demokrat diminta untuk tidak memfokuskan diri pada kegia- tan politik. “Jangan memikirkan politik dahulu, sekarang adalah masanya untuk menanam ke- baikan kepada rakyat, fokus ke politiknya nanti begitu 2014,” kata dia. (RM/Ant/P-1) TNI Butuh 4 Pesawat Intai WILAYAH perbatasan Indone- sia yang cukup luas menjadikan penguatan wilayah perbatasan terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan menyiapkan pesawat intai. “Negara banyak berbatasan dengan negara tetangga, se- hingga kita membutuhkan pe- sawat intai untuk memperkuat penjagaan,” ujar Kepala Staf Umum Mabes TNI Marsekal Madya Edy Hardjoko di Ci- langkap, kemarin. Saat ini, kata dia, tim penentu alat utama sistem persenjataan (alutsista) sedang mempelajari rencana pembelian pesawat intai. Setidaknya, Indonesia membutuhkan sekitar empat pesawat intai. “Tim masih mempelajari. Kami masih merancang negara mana yang sesuai dengan kon- disi geogras kita,” tuturnya. (NJ/P-1) KPK Gagal Panggil Nunun KOMISI Pemberantasan Korup- si (KPK) gagal memperoleh ke- terangan dari Nunun Nurbaeti sebagai pihak berperan dalam aliran traveller’s cheque dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004. “KPK sudah panggil Nunun, artinya apa yang seharusnya dilakukan KPK dengan me- manggil Ibu Nunun sudah dilaksanakan,” kata juru bicara KPK Johan Budi di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan, KPK menjad- walkan pemeriksaan terhadap Nunun sebagai saksi dengan melayangkan surat panggilan pada 8 Oktober 2010. Namun sekitar pukul 10.00 WIB KPK menerima surat pemberitahuan Nunun tidak dapat hadir kare- na sakit. (NJ/Ant/P-1) DINAMIKA Maria Jeanindya RUU Siluman Cacat Prosedur Kapolri Ingatkan Timur Pradopo soal Perburuan Aset Century MENUJU KONGO: Pasukan Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-H/MONUSCO meneriakkan yel-yel seusai upacara pemberangkatan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, kemarin. Pasukan ini akan melaksanakan tugas memelihara perdamaian dunia di Republik Demokratik Kongo selama satu tahun. ANTARA/WIDODO S JUSUF

Upload: dangthu

Post on 30-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SABTU, 16 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA DINAMIKA … file(RUU) tentang Desa. Pembahasan RUU Desa masih harus menunggu revisi Undang-Undang tentang Pe-merintahan Daerah selesai. Selain

HAKIM Mahkamah Konstitusi (MK) M Akil Mochtar mencurigai ada-

nya pelanggaran prosedur dalam keputusan memasukkan RUU tentang Tenaga Kesehatan secara mendadak ke dalam pro-gram legislasi nasional (proleg-nas) DPR, Selasa (12/10) lalu.

Mantan anggota DPR itu meyakini ada anggota dewan yang sengaja memotong jalur prosedur dengan tidak me-minta persetujuan pimpinan dewan untuk dibawa ke rapat paripurna.

“Prosedur masuknya sebuah RUU ke prolegnas itu ketat, tidak gampang. Jadi kecil ke-mungkinan bila ada anggota DPR hanya sekadar menyisip-kan. Terlebih secara prosedur, untuk masuk rapat paripurna, harus melalui persetujuan pimpinan. Kecuali prosedur itu di-bypass,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dituturkan, berdasarkan pengalamannya sebagai ang-gota DPR selama dua periode (1999-2004 dan 2004-2009), UU tentang MPR, DPR, DPD, dan

DPRD (UU MD3) serta Tata Tertib DPR menyortir secara ketat RUU yang bisa masuk dalam prolegnas. Prolegnas itu pun dibuat secara transparan, yang harus disetujui oleh se-mua perwakilan fraksi di Ba-dan Legislasi (Baleg) DPR.

Hal itu dilakukan untuk menghindari munculnya RUU bak siluman seperti RUU ten-tang Tenaga Kesehatan terse-but.

Karena itu, sambungnya, ke-cil kemungkinan bila ada ang-

gota DPR sekadar ‘menyisip-kan’ RUU saja. Dan jika RUU lewat jalur bypass itu kemudian masuk dalam prolegnas, RUU itu akan cacat prosedur.

Penyelundupan RUUPendapat senada juga di-

sampaikan Ketua MK Mahfud MD yang juga pernah menjadi anggota DPR (2004-2009). Ia mencurigai adanya modus pe-nyelundupan untuk mengegol-kan RUU tentang Tenaga Kese-

hatan itu.“Proses di Baleg sangat ter-

buka dan transparan. Semua anggota mengajukan saat pem-bahasan prolegnas. Kok tiba-tiba bisa muncul RUU itu,” ujarnya saat ditemui seusai salat Jumat, kemarin.

Ditambahkannya, sebe-narnya ada keadaan khusus yang membenarkan sebuah RUU bisa secara mendadak di-masukkan ke dalam proleg nas untuk disahkan secepatnya.

Namun RUU itu harus me-menuhi salah satu dari empat syarat yang tercantum dalam Tata Tertib DPR.

Syarat tersebut yaitu jika ada per aturan pemerintah peng-ganti undang-undang (per-ppu), perjanjian internasional yang harus segera diratifi kasi, putusan MK yang menyebab-kan kekosongan hukum, dan kejadian yang sangat urgen sehingga hal yang tersangkut dengan kejadian tersebut harus diatur dalam UU.

“Jadi kalau tidak terjadi em-pat syarat tersebut, ya berarti itu ada modus penyelundupan namanya,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Baleg DPR Ignatius Mulyono saat dimintai konfirmasi soal ke-curigaan itu lebih memilih menghindar.

“Saya kira itu masalah inter-nal kami saja. Bukan masalah yang luar biasa. Coba buat berita yang lebih penting. Ini kurang tepat untuk dibahas. Saya menolak berkomentar,” elak politikus Fraksi Partai Demokrat itu. (Din/P-2)

[email protected]

Namanya juga siluman. Tidak jelas asal usulnya, tiba-tiba muncul di depan mata. Seperti itulah analogi RUU tentang Tenaga Kesehatan.

Politik & HAM | 3SABTU, 16 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

DIREKTUR Jenderal Pember-dayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Ayip Mufl ich menegaskan perang-kat desa tidak dapat diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Sesuai Undang-Undang No-mor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, hanya sekretaris desa yang diangkat sebagai PNS.

“Ada hal-hal prinsip yang tidak bisa dipenuhi, seperti tuntutan menjadi PNS itu tidak mungkin,” katanya saat men-dampingi Ketua Umum Tim Penggerak PKK Vita Gamawan Fauzi di Jakarta, kemarin.

Ayip menjawab tuntutan para

perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) agar pemerintah mengakomodasi pengangkatan seluruh perang-kat desa sebagai PNS, dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Desa.

Pembahasan RUU Desa masih harus menunggu revisi Undang-Undang tentang Pe-merintahan Daerah selesai.

S e l a i n m e n u n t u t a g a r perangkat desa diangkat seba-gai PNS, persatuan perangkat desa juga meminta agar masa jabatan kepala desa diper-panjang. Khusus untuk tun-tutan ini, Ayip mengatakan pihaknya masih membahas-nya. “Ini nanti kita bicarakan,”

katanya.Dalam menanggapi hal ini,

Ketua Dewan Presidium Per-satuan Rakyat Desa Nusantara (Parade Nusantara) Sudir San-toso menyambut baik.

“Kalau diangkat menjadi PNS, akan ada pergeseran tata nilai dan kultur. Fungsi sosial perangkat desa yang semula akan hilang karena status PNS-nya,” terang Sudir.

Perangkat desa yang tadi-nya berhak mengatur rumah tangga sendiri menjadi tidak berhak setelah berstatus PNS. “PNS kan sumpahnya sanggup ditempatkan di masa saja, lha kalau kepala desanya dipindah-pindah begitu, bagaimana?” tanyanya. (*/Ant/P-4)

Perangkat Desa tidak Mungkin Jadi PNS

Untuk masuk rapat paripurna, harus melalui persetujuan pimpinan. Kecuali prosedur itu di-bypass.”

Akil MochtarHakim Konstitusi

KAPOLRI Jenderal Bambang Hendarso Danuri meng-ingatkan Komisaris Jenderal Timur Pradopo untuk bekerja sama dengan institusi penegak hukum lain dalam langkah menarik aset mantan pemilik Bank Century.

“Ini tentunya jadi agenda Pak Timur. Semua dalam track untuk diselesaikan, semua kasus Century,” kata Bam-bang Hendarso di Manokwari, Papua Barat, kemarin.

Bambang Hendarso ber-harap, Timur yang telah mendapat persetujuan Komisi III DPR, pada Kamis (14/10), untuk menjadi Kapolri, bisa bekerja untuk mengusut duga-an tindak pidana perbankan atau pencucian uang dalam kasus Century.

Secara terpisah, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan DPR berencana menyampaikan su-rat persetujuan terhadap Timur Pradopo pada Rabu (20/10).

Marzuki menjelaskan, DPR akan melakukan rapat kon-

sultasi pada Senin (18/10), selanjutnya rapat paripurna pada Selasa (19/10) untuk pemberian persetujuan DPR. “Setelah rapat paripurna, saya akan menandatangani surat persetujuan dan menyampai-kan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa Komjen Timur Pradopo layak

sebagai Kapolri,” paparnya.Juru bicara Komisi Pembe-

rantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menjelaskan koreksi atas kekayaan Timur Pradopo.

Jika sebelumnya Wakil Ke-tua KPK M Jasin mengatakan ada kenaikan kekayaan 119%, ternyata ada kesalahan teknis dalam pengisian formulir la-

po r an harta kekayaan pejabat negara (LHKPN).

Menurut Johan, ada kesalah-an pengisian oleh staf Timur sehingga nilai yang seharusnya di kolom jumlah malah berada di kolom item. Akibatnya, ter-jadi pelonjakan harta Timur.

Menurutnya, kekayaan Timur naik sekitar Rp110 juta dari Rp2,101 miliar pada Janu-ari 2008 menjadi Rp2,263 miliar pada Agustus 2010.

Sementara itu, di samping kiri pintu masuk Gedung Ba-dan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri ter-pampang sebuah karangan bunga berukuran 1,5 meter x 1 meter. Saat ini, Timur Pra-dopo masih menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam).

Karangan bunga bertuliskan ucapan selamat bagi Timur Pradopo sebagai Kapolri itu berasal dari Ketua Umum Fo-rum Pembela Muslim Maluku (FPMM) Umar Key. (*/CC/Ant/P-1)

Partai Demokrat Targetkan 30%

PARTAI Demokrat menarget-kan kemenangan kembali pada Pemilu 2014 dengan perolehan suara sedikitnya mencapai 30%.

“Guna mencapai tujuan tersebut, saya menginstruk-sikan kepada seluruh kader untuk bekerja keras dan berpar-tisipasi dalam pembangunan demi menarik simpati rakyat,” kata Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Bandar Lampung, Lampung, kemarin.

Oleh karena i tu , Anas meng ingatkan, kader Partai Demokrat diminta untuk tidak memfokuskan diri pada kegia-tan politik. “Jangan memikirkan politik dahulu, sekarang adalah masanya untuk menanam ke-baikan kepada rakyat, fokus ke politiknya nanti begitu 2014,” kata dia. (RM/Ant/P-1)

TNI Butuh 4 Pesawat IntaiWILAYAH perbatasan Indone-sia yang cukup luas menjadikan penguatan wilayah perbatasan terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan menyiapkan pesawat intai.

“Negara banyak berbatasan dengan negara tetangga, se-hingga kita membutuhkan pe-sawat intai untuk memperkuat penjagaan,” ujar Kepala Staf Umum Mabes TNI Marsekal Madya Edy Hardjoko di Ci-langkap, kemarin.

Saat ini, kata dia, tim penentu alat utama sistem persenjataan (alutsista) sedang mempelajari rencana pembelian pesawat intai. Setidaknya, Indonesia membutuhkan sekitar empat pesawat intai.

“Tim masih mempelajari. Kami masih merancang negara mana yang sesuai dengan kon-disi geografi s kita,” tuturnya.(NJ/P-1)

KPK Gagal Panggil Nunun

KOMISI Pemberantasan Korup-si (KPK) gagal memperoleh ke-te rangan dari Nunun Nurbaeti sebagai pihak berperan dalam aliran traveller’s cheque dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004.

“KPK sudah panggil Nunun, artinya apa yang seharusnya dilakukan KPK dengan me-manggil Ibu Nunun sudah dilaksanakan,” kata juru bicara KPK Johan Budi di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan, KPK menjad-walkan pemeriksaan terhadap Nunun sebagai saksi dengan melayangkan surat panggilan pada 8 Oktober 2010. Namun sekitar pukul 10.00 WIB KPK menerima surat pemberitahuan Nunun tidak dapat hadir kare-na sakit. (NJ/Ant/P-1)

DINAMIKA

Maria Jeanindya

RUU SilumanCacat Prosedur

Kapolri Ingatkan Timur Pradopo soal Perburuan Aset Century

MENUJU KONGO: Pasukan Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-H/MONUSCO meneriakkan yel-yel seusai upacara pemberangkatan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, kemarin. Pasukan ini akan melaksanakan tugas memelihara perdamaian dunia di Republik Demokratik Kongo selama satu tahun.

ANTARA/WIDODO S JUSUF