s1-2015-285456-introduction

6
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Jalan Lintas Rengat – Tembilahan merupakan jalur utama penghubung antara ibukota Kabupaten Indragiri Hulu dan ibukota Kabupaten Indragiri Hilir, yaitu Rengat dan Tembilahan. Perkembangan kawasan budidaya seperti permukiman, perdagangan maupun pertanian atau perkebunan sebagian besar hanya berkembang di sepanjang sisi jalan ini karena daerah di belakang sisi kanan kiri jalan merupakan daerah rawa yang sulit untuk dimanfaatkan dan dikembangkan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat pada wilayah ini, bertambah pula kegiatan beserta prasarana pendukungnya. Hal ini berpengaruh terhadap pola pemanfaatan ruang wilayah tersebut, oleh sebab itu diperlukan suatu rencana tata ruang yang dapat merupakan acuan di dalam pengendalian pemanfaatan ruang agar tidak menimbulkan permasalahan spasial dan ekosistem baik saat ini maupun mendatang. Informasi geologi berupa bencana dan potensi sumber daya geologi merupakan informasi awal untuk analisis risiko terjadinya bencana geologi dan bencana ikutan lainnya, upaya penanggulangan dan sebagai acuan dasar untuk pembangunan fisik, pengembangan infrastruktur, dan pengembangan wilayah. Selanjutnya perencanaan dan pengembangan wilayah untuk jangka waktu tertentu dapat dilaksanakan secara terencana, terpadu, dan berkesinambungan sekaligus mewaspadai dan memperkecil kerugian terhadap kemungkinan terjadinya bencana geologi atau dampak-dampak yang ditimbulkan dan kurang menguntungkan di kemudian hari. Dalam pengembangan suatu wilayah sangat diperlukan berbagai pertimbangan ekonomi, infrastruktur, dan daya dukung lingkungan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kegeologian wilayah tersebut, terutama kondisi geologi tata lingkungannya. Kehadiran data geologi tata lingkungan dalam pengembangan suatu wilayah, sangat diperlukan antara lain untuk menentukan lokasi kawasan industri, perkembangan infrastruktur, lokasi pembuangan sampah, serta

Upload: supardi

Post on 16-Jul-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

NNN

TRANSCRIPT

Page 1: S1-2015-285456-introduction

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Penelitian

Jalan Lintas Rengat – Tembilahan merupakan jalur utama penghubung antara

ibukota Kabupaten Indragiri Hulu dan ibukota Kabupaten Indragiri Hilir, yaitu

Rengat dan Tembilahan. Perkembangan kawasan budidaya seperti permukiman,

perdagangan maupun pertanian atau perkebunan sebagian besar hanya

berkembang di sepanjang sisi jalan ini karena daerah di belakang sisi kanan kiri

jalan merupakan daerah rawa yang sulit untuk dimanfaatkan dan dikembangkan.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat pada wilayah ini,

bertambah pula kegiatan beserta prasarana pendukungnya. Hal ini berpengaruh

terhadap pola pemanfaatan ruang wilayah tersebut, oleh sebab itu diperlukan suatu

rencana tata ruang yang dapat merupakan acuan di dalam pengendalian

pemanfaatan ruang agar tidak menimbulkan permasalahan spasial dan ekosistem

baik saat ini maupun mendatang.

Informasi geologi berupa bencana dan potensi sumber daya geologi

merupakan informasi awal untuk analisis risiko terjadinya bencana geologi dan

bencana ikutan lainnya, upaya penanggulangan dan sebagai acuan dasar untuk

pembangunan fisik, pengembangan infrastruktur, dan pengembangan wilayah.

Selanjutnya perencanaan dan pengembangan wilayah untuk jangka waktu tertentu

dapat dilaksanakan secara terencana, terpadu, dan berkesinambungan sekaligus

mewaspadai dan memperkecil kerugian terhadap kemungkinan terjadinya bencana

geologi atau dampak-dampak yang ditimbulkan dan kurang menguntungkan di

kemudian hari.

Dalam pengembangan suatu wilayah sangat diperlukan berbagai

pertimbangan ekonomi, infrastruktur, dan daya dukung lingkungan. Hal ini sangat

dipengaruhi oleh kondisi kegeologian wilayah tersebut, terutama kondisi geologi

tata lingkungannya. Kehadiran data geologi tata lingkungan dalam pengembangan

suatu wilayah, sangat diperlukan antara lain untuk menentukan lokasi kawasan

industri, perkembangan infrastruktur, lokasi pembuangan sampah, serta

Page 2: S1-2015-285456-introduction

2

lingkungan binaan lainnya. Memperhatikan hal tersebut maka salah satu

pertimbangan untuk mengatasinya adalah dengan melakukan pemetaan geologi

tata lingkungan dalam rangka perencanaan pengembangan wilayah. Dalam

informasi geologi tata lingkungan terkandung berbagai macam kondisi geologi

yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan pembangunan serta

alternatif pemecahan masalah.

Tersedianya data geologi bagi pengembangan wilayah Jalan Lintas Rengat –

Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir diharapkan dapat memberi masukan dan

rekomendasi bagi perencanaan tata ruang dalam pengembangan wilayah dan tata

ruang ke depan. Dengan demikian perencanaan tata ruang di daerah ini memiliki

tingkat kesesuaian dan kemampuan lahan yang tepat, sehingga dapat membantu

upaya pembangunan wilayah Jalan Lintas Rengat – Tembilahan, Kabupaten

Indragiri Hilir yang optimal berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

I.2. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan data geologi tata

lingkungan dan mengevaluasinya untuk pengembangan wilayah pada Jalan Lintas

Rengat – Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

I.3. Tujuan Penelitian

1. Melakukan analisis terhadap parameter-parameter geologi (morfologi, litologi,

potensi sumberdaya geologi, bahaya geologi, sifat keteknikan tanah/batuan)

serta parameter-parameter non-geologi (curah hujan, pasang surut, rencana

tata ruang daerah penelitian) sebagai dasar penyusunan Peta Geologi Tata

Lingkungan Jalan Lintas Rengat – Tembilahan.

2. Menyusun Peta Geologi Tata Lingkungan Jalan Lintas Rengat – Tembilahan

berdasarkan hasil analisis terhadap parameter-parameter geologi.

3. Melakukan evaluasi geologi untuk arahan pengembangan wilayah Jalan Lintas

Rengat – Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau berdasarkan

informasi geologi tata lingkungan yang dikorelasikan dengan rencana tata

ruang daerah penelitian.

Page 3: S1-2015-285456-introduction

3

I.4. Lokasi Penelitian

Daerah Kabupaten Indragiri Hilir secara geografis terletak pada 102032’46”

BT – 104010’37 BT dan 00036’44” LU – 01007’56”LS. Kabupaten ini memiliki

luas wilayah 11.605.97 km2, dan secara administrasi, berbatasan dengan wilayah

sebagai berikut (Gambar 1.1) :

Utara : Kabupaten Pelalawan

Selatan : Kabupaten Tanjung Jabung (Provinsi Jambi)

Barat : Kabupaten Indragiri Hulu

Timur : Kabupaten Tanjung Balai Karimun

Kabupaten Indragiri Hilir terbagi 20 kecamatan, 174 desa dan 18 kelurahan.

Kota Tembilahan yang terletak di Kecamatan Tembilahan merupakan Ibukota

Kabupaten Indragiri Hilir. Kota ini dibangun di atas tanah berawa yang dialiri

Sungai Indragiri yang merupakan pusat jalur perhubungan air.

I.5. Batasan Masalah Penelitian

Pelaksanaan lingkup penelitian ini meliputi wilayah Jalan Lintas Rengat –

Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Lingkup materi dalam

penelitian ini berupa parameter – parameter geologi yang meliputi morfologi,

litologi, potensi sumberdaya geologi, bahaya geologi, sifat keteknikan

tanah/batuan, serta parameter non-geologi berupa curah hujan, pasang surut, dan

rencana tata ruang daerah penelitian.

Potensi sumberdaya geologi meliputi kondisi hidrogeologi dan kemungkinan

keterdapatan bahan galian yang bernilai ekonomis, sedangkan bahaya geologi

terutama berupa bahaya banjir. Pengamatan sifat keteknikan tanah/batuan pada

wilayah penelitian menggunakan uji sondir, terutama untuk mengetahui

identifikasi dan klasifikasi jenis lapisan tanah, serta untuk mengetahui batas

kedalaman lapisan tanah keras dan daya dukung pondasi pada wilayah penelitian.

Strategi pengembangan wilayah penelitian ditentukan berdasarkan analisis

terhadap parameter – parameter geologi tata lingkungan menggunakan metode

analisis semi-kuantitatif komparatif, yaitu dengan metode overlaying dan analisis

pembobotan yang kemudian dikorelasikan dengan pemanfaatan ruang saat ini.

Page 4: S1-2015-285456-introduction

4

I.6. Peneliti Terdahulu

Berdasarkan hasil dari penelitian – penelitian terdahulu, diperoleh beberapa

hal yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, diantaranya:

1. Peta Geologi Regional Lembar Rengat, Sumatra yang disusun oleh Suwarna,

dkk. pada tahun 1994. Data dari peta geologi regional ini dijadikan sebagai

referensi dalam penyusunan peta geologi daerah penelitian ini.

2. Penelitian yang berjudul “Peranan geologi tata lingkungan dalam penataan

ruang Kota Padang pasca Gempa Bumi 30 September 2009” yang disusun

oleh Andiani, dkk. pada tahun 2011.

Andiani, dkk. (2011) melakukan analisis terhadap aspek geologi

lingkungan menggunakan metode analisis kuantitatif dengan cara memberi

nilai (bobot) pada setiap parameter bahaya geologi dan sumber daya geologi

untuk mengetahui zonasi pengembangan wilayah perkotaan/tingkat

keleluasaan untuk pengembangan perkotaan daerah penelitian. Kemudian

tingkat keleluasaan tersebut dibandingkan dengan penggunaan lahan saat ini

atau dengan Rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang 2008 –

2028, Pemerintah Kota Padang serta Pasal 52 ayat 5 Peraturan Pemerintah No

26 tahun 2008.

Komponen pembobotan dari penelitian Andiani, dkk. (2011) yang

digunakan dalam penelitian ini sebagian dimodifikasi oleh penulis. Komponen

zona konservasi air tanah tidak digunakan serta adanya perubahan terhadap

komponen bahaya geologi. Perubahan komponen bahaya geologi

dipertimbangkan berdasar perbedaan lokasi dan kondisi geologi daerah

penelitian yang berbeda, penelitian Andiani, dkk. (2011) dilakukan pada

daerah yang memiliki potensi tsunami, rentan gerakan tanah, rawan gempa

bumi dan bahaya gunung api sedangkan daerah penelitian penulis dominan

berupa dataran fluvial dan rawa yang memiliki potensi bahaya geologi yang

berbeda seperti bahaya banjir maupun tanah lunak.

3. Penelitian yang berjudul “Inventarisasi dan Evaluasi Endapan Gambut di

Daerah Indragiri Hilir (Riau) dan Tanjung Jabung Barat (Jambi)” yang

disusun oleh Triono pada tahun 2003.

Page 5: S1-2015-285456-introduction

5

Dalam penelitian ini dilakukan inventarisasi mengenai endapan

gambut serta data sekunder untuk endapan logam dan non logam dan dengan

tujuan untuk melengkapi data base yang berhubungan dengan endapan mineral

logam dan non logam, gambut dan batubara. Sebagian data komoditas batuan

dalam inventarisasi tersebut dijadikan referensi dalam penelitian ini.

Page 6: S1-2015-285456-introduction

Gambar 1.1. Peta Lokasi Penelitian Jalan Lintas Rengat – Tembilahan 6

1

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

17

16

: Stasiun Pengamatan

: Jalur Stasiun Pengamatan