s o s i o l o g i p e r i k a n a n 2016/2017 n alang...
TRANSCRIPT
Panduan
Praktikum
Jl. Veteran, Kampus Universitas Brawijaya Malang
65145, Jawa Timur, Indonesia
Telp. +62 341581110, Fax. +62 341 581110
http://www.sepk.ub.ac.id
Jusu
san S
osi
al E
ko
no
mi P
eri
kanan d
an K
ela
uta
n
Fakult
as
Peri
kanan d
an I
lmu K
ela
uta
n
UN
IVE
RSIT
AS B
RA
WIJ
AYA
M
ALA
NG
S O S I O L O G I
P E R I K A N A N
2016/2017
Edi Susilo
Wahyu Handayani
Candra Adi Intyas
Cholivia Qonita
Ardhila Ayu P.
Tim Asisten Praktikum
2 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Kata Pengantar
Pedoman ini diperbarui dari pedoman yang disusun pertama kali tahun 2009, oleh
Riski Agung Lestariadi dan Edi Susilo. Secara umum isi pedoman tidak mengalami
perubahan, kami hanya menambahkan contoh tentang bagaimana hasil akhir
praktikum diharapkan.
Visualisasi struktural diharapkan tidak saja berguna untuk menganalisis struktur
sosial, namun bisa juga digunakan untuk melakukan analisis struktur tulisan, yaitu
dengan cara mengidentifikasi konsep pembentuk tulisan. Kelanjutan langkah ini
adalah dengan cara merangkai konsep tersebut menjadi sebuah kerangka berpikir.
Kami berharap bahwa visualisasi struktural ini memberikan bekal bagi mahasiswa
untuk memahami tulisan orang lain, melakukan konstruksi pemikiran baru dengan
cara merangkai dari pemikiran orang lain, menjadi ide baru. Setiap pemikiran adalah
sebuah perca kain yang berserakan, dan tugas kita adalah menjahitnya menjadi
sebuah permadani. Menyusun mind map dengan teknik konvensional-imajinatif.
Semoga panduan praktikum ini dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk
melakukan analisis visualisasi struktural dan latihan membangun sebuah kerangka
pemikiran.
Berfikiran bebas, bukan berarti tanpa batas, tetapi dalam kebebasan
yang tetap berada pada sebuah koridor keimanan, ketaqwaan dan keilmuan.
Say No to “Academic Crime”
Jadilah seekor burung, yang bisa terbang bebas menentukan arah tujuan hidup. Mungkin banyak tantangan yang harus dihadapi, harus selalu kreatif, agar dapat melayang, melanglang buana. Jangan pernah hidup seperti bola, yang diam dan selalu pasif, yang arah gerakannya sangat tergantung kepada tendangan kaki atau pukulan tangan orang lain.
3 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Pendahuluan
Salah satu pokok bahasan penting dalam sosiologi adalah struktur sosial.
Struktur sosial sering didefinisikan berbeda oleh para ahli ilmu sosial, bahkan sering
disalingpertukarkan atau disatukan dengan organisasi sosial. Pemahanan ini
berusaha untuk menawarkan sebuah definisi struktur sosial, dengan harapan akan
mengurangi kegiatan perdebatan, dan meningkatkan pengkajian keilmuan dan
langkah praktis yang dapat diberikan dari analisis tentang struktur sosial. Struktur
sosial selalu berubah dan dua dimensi penting struktur adalah: (1) kapasitas ruang
dan (2) titik kritis struktur sosial.
Salah satu keuntungan praktis dari analisis struktural ini adalah untuk
mengetahui tingkat kejenuhan sebuah struktur dalam masyarakat, atau kapasitas
ruang struktur sosial. Jika sebuah inovasi dalam bentuk ide, organisasi sosial atau
benda fisik akan diintegrasikan ke dalam sebuah struktur, maka harus diketahui
kondisi struktur sosial yang ada. Jika tidak diketahui kondisinya, maka dalam banyak
kasus introduksi tersebut tidak bisa berintegrasi ke dalam struktur. Apabila ini terjadi,
maka akan banyak kerugian yang diderita oleh berbagai pihak, pihak pembaharu
maupun masyarakat itu sendiri.
Dimensi lain dari analisis struktural adalah titik kritis struktur sosial, yaitu
suatu kondisi di mana struktur sudah tidak dapat lagi berfungsi di dalam
memfasilitasi proses pertukaran sosial. Atau dengan kata lain struktur sosial sudah
menjadi social limiting factor, yaitu menjadi pembatas sosial-budaya dalam
beradaptasi.
Oleh karena itulah analisis dengan visualisasi struktural ini sangat relevan
untuk kita pelajari bersama, agar kita mampu menyediakan informasi secara visual
tentang struktur sosial, di satu sisi, dan di sisi yang lain, kita berpeluang untuk
mengantisipasi perubahan sosial masyarakat.
Visualisasi Struktural
Visualisasi struktural, adalah sebuah visual dari kerangka pemikiran yang berdasar
pada konsep struktur sosial. Dua filosofi visuasalisasi struktural adalah sebagai
berikut:
1. Selalu berusaha meningkatkan kapasitas ruang struktur sosial agar memiliki daya
4 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
tampung seoptimal mungkin.
2. Berupaya keras untuk menjauh dari titik kritis struktur sosial, agar kita mampu
membangun kehidupan sosial yang berkeadilan.
Analisis Struktural
Unsur-unsur dalam Analisis Struktural:
1. Visualisasi Struktural
2. Status dan Peran dalam struktur
3. Pembentukan jaringan struktural (keturunan, politik, ekonomi, campuran)
4. Sistem nilai dan norma dominan
5. Menemukan unsur kekuasaan
Tujuan
Tujuan dari Visualisasi Struktural adalah:
1. Mencari peluang memperluas kapasitas ruang struktur sosial
2. Mencari jalan keluar atau menjauh dari titik kritis struktur sosial
3. Mengendalikan dan mengantisipasi perubahan sosial
Teknik Analisis
1. Identifikasi Status dan Peran
2. Pemetaan Jaringan antar Status dalam Struktur
3. Penentuan Pembentukan Jaringan
4. Penentuan Nilai Dominan
5. Deskripsikan Norma dalam Interaksi antar status
6. Identifikasi adanya kekuasaan dalam interaksi antar status
7. Menyusun struktur hipotesis
5 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Prosedur Pelaksanaan Praktikum
1. Pembentukan Kelompok
Praktikum Sosiologi Perikanan kali ini akan dibagi menjadi sejumlah kelompok
(disesuaikan dengan jumlah mahasiswa), masing-masing kelompok
beranggotakan 4 orang mahasiswa.
2. Bahan Praktikum
Setiap kelompok mencari artikel sebagai bahan penyusunan visualisasi
struktural. Setiap kelompok diharapan menganalisis artikel yang berbeda.
3. Mekanisme Kerja
Setelah mendapatkan bahan 7 (tujuh) artikel yang berkaitan dengan
Sosiologi Perikanan, setiap kelompok diharuskan membuat Visualisasi
struktural dari artikel tersebut.
Visualisasi struktural dapat diawali dengan mengidentifikasi status dan
peran aktor di masing-masing artikel dan memetakan jaringan antar status
dan sistem stratifikasi yang digunakan.
Penentuan pembentuk jaringan dan penentuan nilai dominan adalah
langkah selanjutnya, yang nantinya digunakan untuk mendiskripsikan norma
dalam interaksi antar status dari aktor yang ada.
Norma dalam interaksi antar status dari aktor merupakan modal untuk
mengidentifikasi adanya gejala kekuasaan dalam interaksi antar status dari
aktor yang ada, dan selanjutnya digunakan untuk menyusun struktur hipotetis.
4. Laporan Praktikum
Laporan praktikum sosiologi perikanan tahun ajaran 2016/2017 diketik
rapi dengan 2 spasi, antara Bab dengan subbab 4 spasi, antara subBab 3
spasi, kertas A4; Font Arial 11; margin kiri 4 cm, margin kanan-atas-bawah 3
cm; Set up page number on bottom-center. Laporan akhir praktikum dijilid
dengan sampul kertas mika warna putih/transparan.
6 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Nomor halaman dimulai dari bab pendahuluan dengan menggunakan angka
1,2 dan seterusnya di sudut kanan atas, setiap judul bab tidak perlu ditulis no
halamannya, tetapi tetap dihitung. Untuk Halaman pada daftar isi, jarak antara
bab dengan bab lain 2 spasi sedangkan bab dengan sub bab 1 spasi
sedangkan halaman daftar gambar dan tabel menggunakan 2 spasi. Setiap
gambar dan tabel diberi identitas dan menggunakan 1 spasi. Daftar pustaka
menggunakan Spasi 1, masuk kekanan 1 cm, antar literatur berjarak 1 spasi
5. Penutup
Ingatlah bahwa cara yang paling baik untuk belajar adalah dengan banyak
membaca, menganalisis dan menulis. Anda tak akan bisa berenang kalau
tidak terjun ke dalam air, juga anda tidak akan bisa naik sepeda kalau tidak
pernah belajar naik sepeda.
7 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
MENYUSUN VISUALIASI STRUKTURAL UNTUK MEMBUAT MIND MAP
Secara umum kita perlu melakukan beberapa langkah, yaitu pertama
mengumpulkan bahan dasar berupa sejumlah artikel; dan kedua, melakukan analisis
artikel untuk menyusun visualisasi stuktural, terakhir menyusun mind map sebagai
dasar untuk latihan menyusun sebuah kerangka pemikiran.
Analisis masing – masing artikel)
Artikel – 1 yang berjudul “Perkembangan Teknologi Dunia dan Persoalan yang
Dihadapi Indonesia”, yang jika dianalisis akan diperoleh daftar status, peran dan
norma sebagai berikut:
1. Identifikasi Status dan Peran
8 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Visualisasi Struktural Artikel-1 adalah sebagai berikut:
Berikan beberapa kriteria analisis/komentar bebas, missal sebagai berikut:
1. Kapasitas ruang struktur sosial dunia, jangan sampai menjadi titik kritis bagi
Indonesia.
2. Lembaga-lembaga dan kerjasama regional, harus memperkuat posisi Indonesia
dalam melakukan perdagangan dalam sistem global.
3. Indonesia perlu meningkatkan kapasitas ruangnya, terutama untuk
menumbuhkan iklim riset agar menghasilkan produk yang mampu bersaing
dengan produk negara-negara maju, agar bangsa ini tidak mencapai titik
kritisnya.
9 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Analsis artikel – 2, yang berjudul “Tindakan Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Propinsi Jawa Timur dalam Mengurangi Industri Pencemar Air
Sungai di Era Otonomi Daerah”.
Identifikasi Status dan Peran, serta norma adalah sebagai berikut:
10 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Hasil visualisasi struktural artikel kedua, diilustrasikan sebagai berikut.
Memberikan kriteria analisis/komentar atau pertanyaan/pernyataan kritis, missal:
Bagaimana sistem pengendalian dampak lingkungan dilaksanakan oleh
Bapedalda?
Bagaimana prosedur pengaduan dilakukan?
Jika sebuah pencemaran terjadi, artinya pihak pencemar telah melanggar
pasal-pasal dari UU-PLH, UU-KSDA&E dan Peraturan tentang B3
Apakah yang membangun menjadi sebuah struktur ?
Sampai mana Penegak Hukum menjalankan perannya?
Memperluas Kapasitas Ruang
Atau mempersempit dan bahkan mendekati titik kritis?
11 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Analisis artikel – 3, yang berjudul: “Kehidupan Berorganisasi Sebagai Modal
Sosial Komunitas Jakarta”.
Identifikasi Status dan Peran, serta Norma adalah sebagai berikut:
Visualisasi struktural artikel-3 dapat disampaikan berikut ini:
12 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Memberikan kriteria analisis/komentar atau pernyataan/pertanyaan kritis,
sebagai contoh:
Apakah pengembangan modal sosial mampu meningkatkan kapasitas ruang
struktur sosial di komunitas perumahan?
Apakah kelembagaan LKMD dan PKK mampu menjadi “aktor organisasi”
yang mampu meningkatkan kapasitas modal sosial masyarakat sehingga
menjauh dari titik kritisnya?
Bagaimana kita melakukan penggabungan dari beberapa contoh visualisasi
struktural, yang sudah dilakukan sebelumnya?. Kita tampilkan visualisasi struktural
dari artikel dengan memilih sistem tertentu dari visualisasi tersebut untuk
menemukan “benang merah”-nya. Ketiga artikel tersebut dituliskan sebagai sebuah
system tertentu, sebagai berikut.
13 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Artikel – 1, misalnya kita tentukan sistemnya, yaitu Sistem Industri Multi
Nasional.
Artikel – 2, misalnya sebagai Sistem Pengedalian Dampak Lingkungan.
14 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Artikel – 3, sebagai sebuah Sistem Organisasi Sosial Masyarakat.
Ketiga sistem yang ada kemudian kita susun gabungan sistemnya, seperti
pada gambar berikut.
15 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Langkah berikutnya adalah memilih social problem (masalah sosial) yang
berkait dengan ketiga sistem di atas. Mencoba menemukan berbagai ide yang
berpeluang untuk memberikan solusi bagi masalah yang teridentifikasi. Misalnya ada
masalah tersedia ada tiga, (1) bagaimana melakukan optimasi produksi dan
konsumsi? (2) optimasi perolehan pajak dan retribusi, atau (3) bagaimana
menemukan optimasi pengendalian dampak lingkungan.
Sebagai contoh kita pilih untuk memberikan solusi dengan memilih sistem
utama sebagai benang merah. Sistem terpilih adalah “ Sistem Pengendalian
Dampak Lingkungan Yang Efektif”. Jika solusi itu kita pilih maka ada beberapa
tahapan penting, yaitu:
(1) Identifikasi status pembentuk struktur Daftarkan elemen struktur “ status
dan Peran” yang baru. Status diplilih dari ketiga artikel dan boleh
ditambahkan status di luar artikel.
16 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
(2) Menyusun desain visualisasi struktural yang menggabungkan ketiga sistem.
(3) Menyampaikan kriteria analisis/komentar, atau pernyataan/pertanyaan kritis.
Sampai manakah MNC mampu mempengaruhi kebijakan Pemerintah Pusat?
Sampai mana Pemerintah melindungi warga untuk memperoleh hak,
kewajiban dan peran dalam lingkungan hidup yang layak sesuai UU 23/1997
(Bab III, Pasal 5, 6 dan 7).
Sampai mana Perguruan Tinggi menjalankan Tri Dharmanya, demikian juga
LSM memperjuangkan keadilan bagi warga
Apakah badan pengedali dampak lingkungan menjalanan perannya dengan
baik, sesuai dengan standard operation procedure?
17 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Langkah terakhir adalah “ Pembuatan Mind Map/Kerangka Berfikir”.
Pembuatan mind map / kerangka berfikir adalah dengan menentukan inti dari setiap
artikel/ jurnal kemudian digabungkan menjadi satu rangkaian. Secara umum ada
beberapa hal penting yang dilakukan dalam menyusun mind map adalah dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini:
(1) Memperhatikan filosofi berikut.
Kami mencoba menampilkan filosofi berfikir sebagai berikut:
(a) Dari perca kain menjadi sebuah permadani. Perhatikan gambar berikut dan
tugas kita adalah mengumpulkan perca kain (=membaca untuk menemukan
inti tulisan), dan menjahitnya menjadi permadani (= kerangka berfikir)
9
Setiap pemikiranmanusia adalah sebuah
perca kain yang berserakan, dan kita
berpeluangmenyajikannya menjadisebuah permadani indah
dan menawan.
Dari perca kain permadani
(b) Menulis itu identik dengan memasak. Perhatikan gambar berikut dan
bacalah dengan seksama. Jika “perca” kain sebagai dasar masakan tidak
dilakukan analisis terlebih dulu, atau jika kita hanya melakukan copy paste
dari sebuah tulisan, maka ada yang hilang, yaitu kemampuan melakukan
ekstrak sebuah tulisan. Apa kesimpulan anda setelah memperhatikan gambar
berikut. Anda akan bisa membandingkan sebuah masakan yang dihasilkan
dari dua cara berbeda. Pertama dari bahan langsung dimasukkan panci, dan
kedua masakan yang bahan dasarnya dilakukan kupas dan potong. Tentu
kedua hasil masakan tersebut berbeda.
18 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
10
Kegiatan menulis, ibarat orang akan memasak sayur. Bayangkan diri anda akan memasak sayur. Anda membeli wortel, jagung, dan tomat. Apakah wortel tersebut akan langsung dimasukkan ke dalam panci? Atau anda mencuci dulu, mengupas kulitnya dan membuang bagian yang rusak. Kemudian memotong-motong sesuai dengan jenis sayur yang akan dihidangkan?
Menulis Identik dengan Memasak
(3) Berikan yang terbaik dari yang anda pikirkan. Perilaku itu berasal dari
kebiasaan sehari-hari. Biasakanlah untuk selalu membaca, baik tulisan ilmiah
maupun sastra. Ketika anda sedang menunggu sebuah antrian atau ketika
sedang sendirian, mungkin membagi waktu antara “bermain HP” dengan
membaca perlu dilakukan. Biasakanlah berfikir kritis dari bacaan tersebut,
apa masalahnya dan apakah ada solusi yang bisa ditawarkan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Pemikiran akan lebih baik kalau tidak
hanya satu solusi, temukan atau pertimbangkan alternative solusinya.
Biasakan berdiskusi dengan teman sejawat atau dengan dosen anda tentang
masalah dan pemikiran kritis yang anda tawarkan.
Anda akan terbiasa dengan menemukan sari dari sebuah tulisan. Anda
terlatih dengan membaca cepat untuk menemukan inti tulisan. Perbedaan
computer yang dibuat oleh manusia dengan otak manusia sebagai “computer”
ciptaan Yang Maha Kuasa, adalah: Komputer buatan manusia, jika semakin
diisi maka ada batas kemampuan untuk menampung, tetapi otak manusia
semakin diisi, maka kapasitasnya semakin besar. Otak manusia itu bisa
seperti pabrik, yang mampu menghasilkan pemikiran-pemikiran baru yang
tiada henti.
Perhatikan pertanyaan berikut. Jika seseorang pria atau wanita sedang
duduk di sebuah taman pada waktu musim dingin dan turun salju. Pakaian
musim dingin sudah dikenakan, namun ia harus tetap duduk di taman itu,
19 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
sebab seseorang yang sangat dicintainya akan hadir ke taman itu. Apa yang
dibutuhkan oleh orang yang kedinginan tersebut? Iya...., dia ,memerlukan
secangkir minuman (kopi, susu, coklat) yang panas. Hasil pemikiran kita
hendaknya seperti makanan yang lezat, halal dan toyibah. Pemikiran yang
benar-benar diperlukan untuk memberikan sumbangan solusi bagi masalah
sosial-budaya perikanan. Gambar berikut bisa menjelaskan uraian di atas.
12
Halal, toyibah,
sedap dan
memuaskan
Ueenak
tenan...!
Berikan yang terbaik
Bagaimana menemukan inti tulisan? Contoh menentukan inti sebuah tulisan dan
rmerangkai menjadi sebuah kerangka pemikiran. Secara garis besar dua langkah
utama adalah sebagai berikut.
Pertama, menentukan inti dari tulisan/artikel minimal 6-7 artikel (contoh ini ada 9
tulisan) yang kita coba tentukan intinya.
a. Rambo (1985) membahas keterkaitan antara ekosistem dengan sistem
sosial.
b. Moran (1982), Sukadana (1983), Koentjaraningrat (1985) : manusia
bagian integral ekosistem, beradaptasi dan ber-evolusi.
c. Brown (1982) daya dukung lingkungan berkurang dan masuk hari ke-29.
d. Ismawan (1999) adanya resiko ekologis dalam pembangunan.
e. Nuitja (1992) tantangan negara bahari bagi nelayan.
20 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
f. Salim (1992) terabaikannya dimensi ekologis pada proses
pembangunan, terabaikan kesinambungan.
g. Simarmata (1992) analisis ekonomi untuk mengukur pencemaran.
Kedua, mengkonstruk dari ekstrak (inti) tulisan artikel menjadi sebuah mind
map. “Perca kain” tersebut kita susun menjadi sebuah permadani. Contoh
“permadani” tersebut kita namakan “Ekologis Humanistik”, seperti Gambar berikut.
Penutup
Demikian pedoman penyusunan praktikum mata kuliah sosiologi perikanan ini
dibuat dengan harapan setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa mampu
melakukan dua hal pokok. Pertama mampu melakukan analisis dengan visualisasi
struktural pada kehidupan sehari – hari masyarakat pesisir, dan kedua, mampu
menghasilkan kerangka pemikiran yang berpeluang mengantisiapasi perubahan
sosial masyarakat yang semakin berkembang seiring dengan menggeliatnya the
contem[orere five prime movers of social change di Indonesia, sebagaimana
disampaikan oleh Salim (2002).
21 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Form Kendali Praktikum
SOSIOLOGI PERIKANAN
Nama: NIM:
Tema :
No. Kegiatan Tanggal
Konsultasi
TTD Asisten
Praktikum
Keterangan
Keterangan: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
22 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Format Laporan
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
2. Pembahasan
2.1. Visualisasi Struktural
2.1.1. Artikel 1 (Judul)
2.1.1.1 Identitas Status dan Peran
2.1.1.2. Visualisasi Struktural
2.1.1.3. Kriteria Analisis/ Komentar
2.1.2. Artikel 2 (Judul)
2.2.1.1 Identitas Status dan Peran
2.2.1.2. Visualisasi Struktural
2.2.1.3. Kriteria Analisis/ Komentar
2.1.3. Artikel 3 (Judul)
2.2.3.1 Identitas Status dan Peran
2.2.3.2 Visualisasi Struktural
2.1.3.3. Kriteria Analisis/ Komentar
2.1.4. Benang Merah dari Ketiga Artikel
2.2.4.1. Gabungan Visualisasi Struktural Ketiga Artikel
2.2.4.2. Deskripsi
2.1.5. Visualisasi Struktural yang Baru
2.2.5.1. Identifikasi Status dan Peran Baru
2.2.5.2. Visualisasi Struktural
2.2.5.3. Kriteria Analisis/Komentar
2.2. Mind Mapping
2.2.1. Susunan Inti dari tulisan/Artikel
2.2.2. Bentuk Mind Map
2.2.3. Deskripsi
23 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
(CONTOH COVER LAPORAN)
LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERIKANAN
(TEMA)
Asisten
KELAS
KELOMPOK ...
1. NAMA NIM
2. NAMA NIM
3. NAMA NIM
4. NAMA NIM
5. NAMA NIM
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
24 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
(CONTOH HALAMAN PENGESAHAN)
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERIKANAN
SEMESTER GENAP 2016/2017
Laporan Praktikum Sosiologi Perikanan telah disusun oleh kelompok … sebagai salah satu
syarat lulus Mata Kuliah Sosiologi Perikanan
Semester Genap 2016/2017.
Malang, April 2017
Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Asisten, Asisten Pendamping,
____DIKETIK______ ( DIKETIK )
NIM.135080XXXXXX NIM. 135080XXXXXX
25 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
Daftar Pustaka
Hamidi, J. dan M. Fadli. 2004. “Tindakan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi Jawa Timur dalam Mengurangi Industri Pencemar Air Sungai di Era Otonomi Daerah (Studi Kasus PT. AKN Mojokerto” dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol.16 Nomor 1. Feb. 2004. Halaman 11-19.
Hartanto, Agung Eko. 1997. “Perkembangan Teknologi Dunia dan Persoalan yang Dihadapi Indonesia” dalam ANALISIS CSIS. Tahun XXVI. No. 5. Sep-Okt. Halaman: 522-534.
Ibrahim, Linda Darmajanti. 2002. “Kehidupan Berorganisasi Sebagai Modal Sosial Komunitas Jakarta” dalam MASYARAKAT (Jurnal Sosiologi) No. 11 Tahun 2002. Halaman: 62-88
Ismawan, Indra. 1999. Risiko Ekologis di Balik Pertumbuhan Ekonomi. Media Pressindo. Yogyakarta.
Koentjaraningrat, 1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Dian Rakyat. Jakarta
Moran, Emilio, F. 1982. Human Adaptability: Introduction to Ecological Anthropology. Westview Press, Boulder.
Nuitja, I Nyoman S., 1992. “Ekologi Kelautan: Suatu Tantangan Besar Negara
Bahari” dalam ANALISIS CSIS. Tahun XXI. No.6. Nov-Des. Halaman: 514-
523
Rambo, A. Terry. 1985. Applied Human Ecology Research on Asian Agricultural
Syatem. East West and Policy Institute. Honolulu. Hawaii.
Salim, Emil. 1992. “Kesinambungan dengan Pembaruan” dalam ANALISIS CSIS.
Tahun XXI. No.6. Nov-Des. Halaman: 489-497
Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial, Sketsa Teori Dan Refleksi Metodologi Kasus
Indonesia - Agus Salim, Tiara Wacana. Yogyakarta.
Simarmata Dj., A., 1992. “Instrumen Ekonomi dalam Pengelolaan Pencemaran
Lingkungan” dalam dalam ANALISIS CSIS. Tahun XXI. No.6. Nov-Des.
Halaman: 535-547.
Sukadana, A. Adi. 1983. Antropo-Ekologi. Airlangga University Press. Surabaya.
26 | PANDUAN PRAKTIKUM S O S I O L O G I P E R I K A N A N 2 0 1 6 - 2 0 1 7
HELPDESK
Sosiologi Perikanan
Jl. Veteran, Kampus Universitas Brawijaya Malang
65145, Jawa Timur, Indonesia
Telp. +62 341581110; 553512, Fax. +62 341 581110;
557837
E-mail: [email protected]
http://www.sepk.brawijaya.ac.id