s k r i p s i -...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM
PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DENGAN METODE INDEX
CARD MATCH DI MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN
KECAMATAN SIDOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2014/2015
S K R I P S I
Disusun Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Strata I
Dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun Oleh :
MUKAROMAH
NIM. 114 13 049
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : MUKAROMAH
NIM : 114 13 049
Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarakan kode etik
ilmiah. Apabila dikemudian hari pernyatan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik yang diberikan oleh IAIN Salatiga.
Salatiga, 11 September 2015
Yang menyatakan,
MUKAROMAH
NIM. 114 13 049
Fatchurrochman, S.Ag, M.Pd
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 Eksemplar
Hal : Naskah skripsi
Saudari Mukaromah
Kepada
Yth. Dekan IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Mukaromah
NIM : 114 13 049
Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV
DALAM PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DENGAN
METODE INDEX CARD MATCH DI MI MAARIF
GLOBAL BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut diatas supaya segera
dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 11 September 2015
Pembimbing
Fatchurrochman, S.Ag, M.Pd
NIP. 19710309 200003 1 001
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 232706, 32324333 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM
PELAJARAN ALQURAN HADIS DENGAN METODE INDEX CARD
MATCH DI MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN KECAMATAN
SIDOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DISUSUN OLEH:
MUKAROMAH
NIM: 114 13 049
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga, pada tanggal 23 Maret 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Suwardi,S.Pd., M. Pd. __________________
Sekretaris Penguji : Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. __________________
Penguji I : Drs. Juz’an, M. Hum __________________
Penguji II : Imam Mas Arum. S.Pd., M.Pd. __________________
Salatiga, 04 April 2016
Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN
Salatiga
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
MOTTO
Artinya: “Sesungguhnya kami telah memberikan kemudahan Al-
Qur’an ini untuk diingat, apakah kamu akan senantiasa
mengingatnya.” (Al-Qamar:17)
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku yang sudah mendidik, membesarkan dan memberikan
doa sepanjang hayatnya agar anak-anaknya berhasil dan bahagia dunia
akhirat. Trimakasih atas segalanya
2. Suamiku Mas Agus Ahmad yang ku taati dan ku sayang yang selalu ada
untukku.
3. Anak-anakku Salma Naura, Zidan Ahmad Putra, dan Hanif Prasojo yang
ku sayang dan sangat berarti dalam hidupku
4. Kakak-kakakku yang membantuku ikut mengasuh anak-anakku ketika aku
sibuk.
5. Keluarga Besar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Global Blotongan.
6. Kepada teman-temanku yang telah memberi dorongan dan semangat
untuk menyelesaikan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah Ta’ala,
yang telah melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM
PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DENGAN METODE INDEX CARD
MATCH DI MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN KECAMATAN
SIDOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
Segala kemampuan yang penulis miliki, baik tenaga maupun pikiran telah
penulis curahkan agar skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada IAIN Salatiga, mampu memberikan sumbangan
yang berarti bagi para pembaca.
Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki,
sehingga skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, dengan
kerendahan hati, penulis mengharap saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu
secara khusus penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga
4. Bapak Fatchurrohman, S.Ag, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan
pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat
berguna selama penulis menyusun skripsi ini hingga selesai.
5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Progdi PAI IAIN
Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada
penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai
6. Bapak Khaeroni, S.Pd.I. dan Bapak Ali Munabah, S.Pd.I selaku kepala MI
Ma’arif Global Blotongan yang pertama dan kedua yang telah memberi
izin, masukan dan bantuan untuk melakukan penelitian.
7. Suamiku , yang selalu ada untukku.
8. Bapak Laeli Mubarok, S.Pd.I yang sudah berkenan membantu peneliti
mengajar di kelas empat selama penelitian berlangsung.
9. Saudara-saudara, sahabat-sahabat dan semua pihak yang telah membantu
memberi dukungan dalam penyelesaian skripsi ini
Semoga amal sholeh mereka diberikan imbalan yang berlipat ganda oleh
Allah SWT. Akhirnya penulis berharap dan berdoa semoga skripsi ini
memberikan sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan, khususnya
Pendidikan Agama Islam. Amin.
Salatiga, 11 September 2015
Penulis,
MUKAROMAH
NIM. 114 13 049
ABSTRAK
Mukaromah, 2015, (Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Dalam Pelajaran
Al-qur’an Hadis Dengan Metode Index Card Match Di MI Ma’arif
Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran
2014/2015). Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Fatchurrohman, S.Ag.,
M.Pd.
Kata Kunci : Metode, Index Card Match, Al-Qur’an Hadis
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis adalah mata pelajaran yang salah satu
tujuannya adalah memberikan kemampuan dasar siswa dalam membaca, menulis
membiasakan, dan menggemari membaca Al-Quran Hadis. Untuk itu madrasah mengharapkan pembelajaran yang berlangsung dapat berhasil sehingga tujuan
pembelajaran tercapai. Namun realita di lapangan khususnya yang terjadi di MI
Ma’arif Blotongan Kecamatan Sidorejo kelas IV ternyata nilai rata-rata mata
pelajaran tersebut masih rendah yaitu 5,4 dibawah rata-rata nilai ketuntasan
minimal yang ditentukan yaitu 7,00. Hal ini disebabkan oleh metode
pembelajaran yang masih konvensional dan beberapa siswa cenderung lamban
dalam menerima pelajaran ketika belajar, walaupun materi pembelajaran sudah
diulang-ulang. Berdasarkan permasalahan tersebut maka harus diadakan
perbaikan pembelajaran yang terkait dengan metode pembelajaran agar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari latar belakang permasalahan tersebut peneliti ingin mengetahui
apakah pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Al-Qur’an Hadis pada siswa
kelas IV MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2014-2015?.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan rancangan
penelitian berupa penelitian tindakan kelas (classroom action research) pada
pembelajaran Al-Quran Hadis kelas IV dengan sub materi menerjemahkan surat
al-Lahab, yang pengumpulan datanya menggunakan metode observasi dan tes.
Sedangkan teknik analisis data peneliti menggunakan analisis deskripsi kualitatif.
Berdasarkan penelitian pembelajaran yang sudah dilakukan dalam tiga
siklus menunjukkan Peningkatan hasil belajar siswa yang dibuktikan dengan rata-
rata nilai yang dicapai yaitu 6,11 pada siklus I menjadi 6,91 pada siklus II dan
naik menjadi 8,07 pada sikus III yang berarti melebihi Kriteria ketuntasan
minimal ( KKM) yang sudah ditentukan oleh Madrasah. Hal ini membuktikan
bahwa metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Al-Qur’an Hadis.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ……………………………………………………. ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ……………………………………… .. v
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. vi
MOTTO ……………………………………………………………………... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
F. Definisi Operasional ................................................................ 6
G. Metode Penelitian .................................................................... 7
H. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................. 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ............................................................................ 18
1. Definisi Hasil Belajar ........................................................ 18
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............. 20
B. Metode Pembelajaran .............................................................. 24
1. Pengertian Metode Pembelajaran ...................................... 24
2. Metode Index Card Match ................................................. 28
C. Mapel Al Qur’an Hadis ........................................................... 33
1. Pengertian ………………………………………………… 33
2. Tujuan ................................................................................. 34
3. Karakteristik ....................................................................... 35
4. Ruang Lingkup ................................................................... 36
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................ 38
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .............................................. 45
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ............................................. 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 60
B. Pembahasan ............................................................................. 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 67
B. Saran ........................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 14
Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa ......................................................................... 42
Tabel 3.2 Nilai Siswa Pada Siklus I ................................................................ 43
Tabel 3.3 Nilai Siswa Pada Siklus II ............................................................... 50
Tabel 3.4 Nilai Siswa Pada Siklus III .............................................................. 57
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Surat permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 3 Surat ijin penelitian
Lampiran 4 Ringkasan materi penelitian
Lampiran 5 Soal tes
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus III
Lampiran 9 Daftar nilai hasil tes siklus 1
\
Lampiran 10 Daftar nilai hasil tes siklus II
Lampiran 11 Daftar nilai hasil tes siklus III
Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 13 Dokumentasi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis adalah bagian dari mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksud untuk
memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,
menulis membiasakan dan menggemari membaca Al-Quran dan Hadis,
memberikan pengertian pemahaman, penghayatan isi kandungannya melalui
keteladanan dan pembiasaan, serta membina dan membimbing peserta didik
dengan berpedoman pada isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadis. Untuk
mencapai tujuan tersebut, kurikulum Al-Qur’an dan Hadis Madrasah
Ibtidaiyah (MI) dikembangkan dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Lebih menitikberatkan target kompetensi dari penguasaan materi.
2. Lebih merekomendasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
pendidikan yang tersedia.
3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di
lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan (Departemen Agama Republik
Indonesia, 2006 : 13).
Dengan demikian, jelas guru dituntut untuk mengembangkan
kreativitasnya melalui skenario atau desain pembelajaran yang baik agar
memungkinkan siswa dapat mengekspresikan kreativitasnya, sehingga tujuan
2
yang hendak dicapai melalui pembelajaran Al-Qur’an dapat tercapai. Namun
kenyataan di lapangan proses belajar mengajar masih didominasi metode
konvensional seperti yang terlihat di MI Ma’arif Global blotongan Kecamatan
Sidorejo Salatiga. Walaupun materi pelajaran sering diulang-ulang tetapi nilai
rata-rata dari hasil belajar siswa kelas IV belum mencapai tuntas. Hal ini
disebabkan proses pembelajaran masih mengandalkan komunikasi aktif dari
guru, sedang siswa hanya mendengar dan mencatat apa yang dijelaskan oleh
guru. Kondisi tersebut jelas membuat siswa bosan, pasif dan kurang
termotivasi untuk mengikuti mata pelajaran tersebut. Lebih – lebih selama ini
Mata pelajaran Al-Qur’an dianggap sulit oleh sebagian besar siswa- siswi
Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Global Blotongan Kecamatan
Sidorejo Salatiga.
Akibat dari kondisi di atas, nilai harian siswa selama semester I untuk
mata pelajaran Al-Qur’an rata – rata masih 5,4 yang berarti masih di bawah
batas belajar tuntas, yakni 7,00 (Dokumentasi Guru, 2014). Dengan demikian
tujuan dari pengembangan produk masih sangat merisaukan, sehingga perlu
segera dilakukan pembenahan dalam penerapan metode dan teknik
pembelajaran konvensional yang cenderung monoton, dan kurang mampu
meningkatkan hasil belajar siswa ke metode dan teknik pembelajaran lain
yang lebih baik sehingga kegiatan belajar mengajar dapat diselenggarakan
dengan efektif.
Terkait dengan perbaikan metode dan teknik pengajaran, metode
pencocokan kartu (Index Card Match) dianggap sebagai salah satu metode
3
yang dapat memberikan solusi untuk meningkatkan prestasi mata pelajaran
Al-Qur’an pada siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Global
Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga. Sebab melalui penerapan metode ini
memungkinkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar secara aktif,dan
memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis
kepada temannya (Siberman, 2009 : 250). Selain itu metode pembelajaran
tersebut belum pernah diterapkan dalam pembelajaran Al-Qur’an pada siswa
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo
Salatiga sehingga penerapan metode ini patut dicoba sebagai salah satu solusi
memperbaiki hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Al-Qur’an
Hadis
Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba melakukan penelitian
dengan mengangkat judul penelitian “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS IV DALAM PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS
DENGAN METODE INDEX CARD MATCH DI MI MA’ARIF
GLOBAL BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka masalah
yang dapat peneliti rumuskan adalah:
4
“Apakah metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar
siswa Kelas IV dalam pelajaran Al-Qur’an Hadis di MI Ma’arif global
Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ?.”
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah metode index card match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV dalam pelajaran Al-Qur’an Hadis
di MI Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun
Pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis tindakan adalah suatu perkiraan tentang tindakan yang
diduga dapat mengatasi permasalahan . Adapun hipotesis dalam penelitian ini
adalah, Metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Kelas IV dalam pelajaran Al-Qur’an Hadis di MI Ma’arif Global Blotongan
Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.
Sebagai Indikator Keberhasilan Penelitian ini adalah apabila setelah
diadakan pembelajaran menggunakan metode index card match hasil belajar
siswa menunjukkan peningkatan mencapai tahap tuntas 70% dari Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang di tetapkan oleh madrasah.
5
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti terkait dengan
penerapan metode index card match dalam meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis.
b. Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan dan
memberikan sumbangan bagi pendidikan khususnya terkait dengan
penerapan metode index card match dalam rangka peningkatan hasil
belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, menyampaikan informasi tentang pengaruh dari
pendekatan metode index card match terhadap hasil belajar siswa.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu
referensi dalam memperbaiki proses belajar.
c. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan,
bertanggung jawab, mengembangkan kemampuan berfikir dan
berpendapat positif, dan memberikan bekal untuk dapat bekerjasama
dengan orang lain baik dalam belajar, maupun dalam masyarakat.
d. Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
referensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang pada akhirnya
akan meningkatkan mutu sekolah.
6
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kekurangjelasan atau perbedaan pemahaman antara
pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul
penelitian, maka perlu penjelasan sebagai berikut:
1. Hasil belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa MI Ma’arif
Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga selama berlangsungnya
proses belajar pada siklus I, siklus II dan Siklus III yang berbentuk nilai
yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam pelajaran Al-Quran Hadis.
2. Metode Index Card Match
Mode index card match adalah metode yang digunakan guru untuk
pembelajaran agar hasil belajar siswa meningkat. Metode index card
match merupakan suatu strategi pembelajaran yang menggunakan kartu,
dimana kartu tersebut berisi soal dan jawaban dengan maksud untuk
mengajak peserta didik menemukan jawaban yang cocok dari pertanyaan
yang sudah disiapkan. (Yasin, 2008:184).
Dalam penelitian tindakan ini kartu yang dimaksud sebagian berisi
mufrodat penggalan ayat-ayat dari materi pembelajaran yang diteliti dan
sebagian lagi berisi arti atau terjemahan mufrodat dari penggalan ayat-
ayat dari materi pelajaran yang diteliti.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
7
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah strategi pemecahan masalah
dengan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang
dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah
(Arikunto, 2008, dalam Krismawati, 2010:11).
Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan
kelas mengenai hasil belajar Al-Qur’an khususnya pada materi
menerjemahkan surat al-Lahab Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga yang belum
mencapai tahap tuntas, oleh karena penggunaan metode konvensional.
Sesuai dengan jenis penelitian yang diteliti, maka penelitian ini
menggunakan model tindakan dari Arikunto (2008) seperti yang dikutip
oleh Krismawati (2010:11), dimana setiap siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
2. Subjek Penelitian
Untuk subjek penelitian adalah siswa Kelas IV MI Ma’arif Global
Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 yang
berjumlah 22 orang. sedangkan waktu penelitian adalah pada semester dua
sekitar akhir bulan April sampai awal bulan Juni 2015. Materi yang
diteliti adalah Kompetensi Dasar menerjemahkan surat al-Lahab pada
Standar Kompetensi memahami arti surat pendek .
8
3. Langkah – Langkah Penelitian
Adapun langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian dapat
dilihat pada gambar bagan di bawah ini :
Gambar 1.1. Bagan Siklus Kegiatan
PENGAMATAN
REFLEKSI
SIKLUS III
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
REFLEKSI
PENGAMATAN
HASIL
REFLEKSI PELAKSANAAN
SIKLUS I
PERENCANAAN
SIKLUS II
9
Penjelasan alur gambar 1.1.
a. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, membuat modul pembelajaran, menyiapkan media
pembelajaran, menyiapkan lembar observasi, menyusun perangkat
tugas yang dikerjakan siswa,dan menyusun alat evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan kelas.
Untuk kegiatan awal guru menjelaskan materi yang akan
dikembangkan, selanjutnya untuk kegiatan inti, guru memandu
kegiatan untuk menerapkan metode index card match.
c. Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui terlaksananya
penerapan metode index card match.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang
perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru (Supardi,
2006:133).
Data yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan yang
kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru dapat
merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
10
sehingga dapat disajikan landasan untuk menentukan tindakan kelas
pada siklus berikutnya.
4. Instumen Penelitian
a. Tes Formatif
Tes formatif adalah tes yang dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mengetahui proses
pengajaran dalam satuan pelajaran (Farikhah, 2005:19).
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Al-Qur’an yang dilaksanakan pada Kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo
Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Pada setiap siklus guru
memberikan tes lisan dan tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur
kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap materi menerjemahkanl
surat al-Lahab secara benar dan fasih. Tes dilakukan di akhir tiap
siklus. Adapun nilai sebelum siklus dianggap sebagai nilai pre tes.
b. Pedoman Observasi
Pedoman observasi adalah pedoman yang berupa instrumen
yang digunakan sebagai sarana pengamatan untuk dilakukan penilaian
pada suatu obyek.
Instrument yang valid adalah instrument yang mampu dengan
tepat mengukur apa yang hendak diukur. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian tindakan kelas harus betul-betul valid.
11
Reabilitas menyangkut akurasi dan konsistensi alat pengumpul
data. Jika instrument tidak konsisten (berubah-ubah) maka instrument
itu tidak dapat dipercaya. Dalam PTK penelitian lebih valid bila
dilakukan dengan kolaborasi dengan guru/ peneliti lain dengan
melakukan triangulasi dalam kegiatan tindakan kelas dan
menggunakan alat-alat perlengkapan penelitian yaitu jadwal
pelaksanaan penelitian, format LKM, format observasi, format nilai,
lampiran-lampiran data hasil penelitian.
5. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan informasi – informasi tentang objek penelitian.
Data digunakan untuk menjawab masalah – masalah yang telah
dirumuskan dan menguj hipotesis. Dalam penelitian ini cara
mengumpulkan data menggunakan metode :
a. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa
terhadap mata pelajaran Al-Qur’an khususnya yang dilaksanakan pada
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Global Blotongan Kecamatan
Sidorejo Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Pada setiap siklus guru
memberikan tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan
siswa dalam pemahaman terhadap materi menerjemahkan surat al-
Lahab secara benar . Tes dilaksanakan diakhir tiap siklus.
12
b. Observasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan secara sistemik
fenomena-fenomena yang diselidiki . (SutrisnoHadi, 1981:136). Dalam
penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengetahui apakah
pelaksanaan pembelajaran dengan metode index card match yang
dilaksanakan pada setiap siklus sudah sesuai dengan RPP.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
keadaan sekolah dengan mengambil dokumentasi yang tersedia di
sekolah. Dokumentasi juga diambil pada saat pembelajaran untuk
mengetahui pengalaman pelaksanaan metode index card match pada
mata pelajaran Al-Qur’an khususnya pada pelajaran sesuai dengan
RPP.
6. Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk analisis data pada penelitian ini
adalah teknik deskriptif analistik, berikut penjelasannya :
a. Penilaian terhadap tes
Untuk mengukur hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Al-
Qur’an khususnya pada materi menerjemahkan surat al-Lahab dan
menjelaskan isi kandungan surat al-Lahab digunakan rumus sebagai
berikut :
X =
13
Keterangan :
X : Nilai rata – rata
: Jumlah semua nilai siswa
: Jumlah siswa
Untuk mengetahui kategori hasil rata – rata nilai siswa dapat
dilakukan dengan berpedoman pada interval penilaian sebagai berikut :
Sangat Tinggi (A), nilai 9-10
Tinggi (B), nilai 7-8
Sedang (C), nilai 5-6
Rendah (D), nilai 4-45
Sangat rendah (E), niali < 4
Kemudian untuk menghitung persentase ketuntasan belajar,
digunakan rumus sebagai berikut :
P = x 100
Terkait dengan ketuntasan belajar dalam penguasaan materi
pelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya pada materi menerjemahkan surat
al-Lahab siswa, setelah dilakukan penerapan metode index card match
jika siswa dapat menyelesaikan hasil test yang dilakukan secara baik,
dan memenuhi tingkat ketuntasan belajar minimal 75% dari semua soal
yang diberikan. Adapun pedoman kriteria untuk mengukur ketuntasan
belajar adalah sebagai berikut :
14
Sangat Tinggi (A), nilai > 80%
Tinggi (B), nilai 60% - 79%
Sedang (C), nilai 40% - 59%
Rendah (D), nilai 20% - 39%
Sangat Rendah (E), nilai < 20%
Hasil analisis ketuntasan belajar ini digunakan pada tiap tahapan
refleksi, dan digunakan sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki
rancangan pembelajaran dalam penentuan model pembelajaran yang
tepat.
b. Jadwal Penelitian
Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6
1. Persiapan V
2. Persiapan Siklus 1
• Perencanaan Tindakan
• Pelaksanaan Tindakan dan
Observasi
• Analisis dan Refleksi
V
3. Persiapan Siklus II
• Perencanaan Tindakan
• Pelaksanaan Tindakan dan
Observasi
V
15
• Analisis dan Refleksi
4. Persiapan Siklus III
• Perencanaan Tindakan
• Pelaksanaan Tindakan dan
Observasi
• Analisis dan Refleksi
V
5.
Penyusunan Laporan Hasil
Penelitian
• Menyusun Draf Hasil
Penelitian
• Menyelenggarakan Seminar
Draf Hasil Penelitian
V
6. Ujian V
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan sistematika sebagai berikut :
1. Bagian Pendahuluan
Cakupan bagian ini meliputi : Halaman Judul, Halaman
Pengesahan, Halaman Moto, Halaman Persembahan, Pernyataan,
Abstraksi, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan
Daftar Lampiran.
16
2. Bagian Isi Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan mencakup : Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Manfaat
Penelitian, Penegasan Istilah, Metode Penelitian, Jadwal Penelitian, dan
Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada Bab II ini diuraikan beberapa konsep teoritis yang mendasari
dilakukannya penelitian ini, dan hipotesis penelitian.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab III ini mencakup : Lokasi dan Waktu Penelitian, Prosedur
penelitian, Mata Pelajaran, Instrumen Penelitian, Deskripsi Siklus I, II
dan III.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan gambaran setting penelitian, penjelasan
per siklus, hasil proses analisis data, pembahasan, dan pengambilan
keputusan.
BAB V PENUTUP
Bab V dalam hal ini berisi : Kesimpulan dan Saran sebagai hasil
dari penelitian ini.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir termuat : Daftar Pustaka, dan Lampiran – lampiran.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar adalah apa yang telah dapat diciptakan hasil
pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan bekerja (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1983) seperti yang
dikutip oleh Khotimah (1004:15). Menurut Arikunto (1999:276) hasil
belajar adalah tingkatan-tingkatan sejauh mana siswa telah dapat
mencapai tujuan sesuai dengan yang ditetapkan.
Hasil belajar menurut Tulus Tu’u (2004 : 75) adalah penugasan
pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran
yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan guru.
Jadi hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama
berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
Umumnya hasil belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka)
dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah
menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya hasil belajar
ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdpaat dalam
periode tertentu.
Hasil belajar siswa di sekolah dapat dilihat pada angka raport atau
ada daftar nilai formatif, sumatif atau nilai ujian pada akhir kelulusan
18
siswa. Ditinjau dari segi didaktis maka penilaian proses belajar ini sangat
penting, karena mereka ingin mengetahui yang telah dicapai yang dapat
mempengaruhi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya, sehingga diharapkan
hasil belajar berikutnya akan lebih meningkat.
Dengan mengetahui nilai mereka, setidak-tidaknya dapat
menjadikan motivasi untuk lebih giat dalam belajar sehingga mencapai
prestasi yang lebih baik. Sedangkan bagi guru tidak hanya menilai hasil
usaha murid saja, tetapi sekaligus ia juga menilai hasil usahanya sendiri.
Ditinjau dari segi dasar psikologis, penilaian belajar merupakan
kepuasan batin baik siswa sendiri, maupun bagi guru dan orang tua siswa
sendiri ingin mengetahui hasil dari bimbingan, pengarahan serta petunjuk
yang diberikan oleh orang tuanya.
Sedangkan bila ditinjau dari segi administratif, bahwa hasil belajar
siswa itu merupakan data untuk menentukan status anak didik dalam
kelasnya, yaitu apakah anak didik tersebut tergolong anak pandai, sedang
atau kurang, selain itu juga merupakan inti laporan tentang kemajuan
siswa-siswa pada orang tuanya. Departemen yang berwenang, guru-guru
dan murid itu sendiri.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hal yang kompleks dan terpadu, yang
keberhasilannya dipengaruhi beberapa faktor, baik faktor yang berasal
dari peserta didik, faktor lingkungan, faktor instrumen pembelajaran
19
yang meliputi strategi pembelajaran, kurikulum, materi, guru media,
evaluasi maupun faktor proses (Winkel, 1991 dalam Khotimah, 2004 :
15).
Menurut Muhibbin Syah (2006 : 144), secara global faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu “Faktor Internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan
belajar.”
a. Faktor Internal
Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan /
kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor ini meliputi 2 aspek, yakni:
1) Aspek Filosofis (yang bersifat jasmaniah)
Kondisi untuk jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa
dlaam dalam mengikuti mendukung kegiatan belajar, seperti
gangguan kesehatan, cacat tubuh, gangguan penglihatan,
gangguan pendengaran dan lain sebagainya sangat mempengaruhi
kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan,
khususnya yang disajikan di kelas.
2) Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran
20
siswa. Diantaranya adalah tingkat intelegensi siswa, sikap siswa,
bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.
a) Intelegensi Siswa. Tingkat kecerdasan merupakan wadah bagi
kemungkinan tercapainya hasil belajar yang diharapkan. Jika
tingkat kecerdasan rendah, maka hasil belajar yang dicapai
akan rendah pula. Clark mengemukakan bahwa “hasil belajar
siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan
30% dipengaruhi oleh ligkungan”. Sehingga tidak diragukan
lagi bahwa tingkat kecerdasan siswa sangat menentukan
tingkat keberhasilan belajar siswa (Hlen, 2002 : 130).
b) Sikap Siswa. Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi
afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi dengan cara
relatif tetap terhadap objek, baik secara positif maupun negatif.
Sikap siswa yang posistif terutama kepada guru dan mata
pelajaran yang diterima merupakan tanda yang baik bagi
proses belajar siswa. Sebaliknya, sikap negatif yang diiringi
dengan kebencian terhadap guru dan mata pelajarannya
menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut, sehingga hasil
belajar yang dicapai siswa akan kurang memuaskan.
c) Bakat Siswa. Sebagaimana halnya intelegensi, bakat juga
merupakan wadah untuk mencapai hasil belajar tertentu.
Secara umum bakat merupakan kemampuan potensial yang
dimilii seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
21
yang akan datang. Bakat juga diartikan sebagai kemampuan
individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak
bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Peserta didik
yang kurang atau tidak berbakat untuk suatu kegiatan belajar
tertentu akan mengalami kesulitan dalam belajar.
d) Minat Siswa. Minat berarti kecenderungan dan kegairahan
yang mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa.
siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi tertentu
akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa
lain, sehingga memungkinkan siswa tersebut untuk belajar
lebih giat dan pada akhirnya mencapai prestasi yang
diinginkan.
e) Motivasi Siswa. Tanpa motivasi yang besar, peserta didik akan
banyak mengalami kesulitan dalam belajar, karena motivasi
merupakan faktor pendorong kegiatan belajar. Motivasi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi Intrinsik adalah hal dan keadaan
yang berasal dari dlaam diri siswa sendiri yang dapat
mendorongnya melakukan tindakan belajar. Adapun motivasi
ekstrinsik adalah hal keadaan yang datang dari luar individu
siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi yang dipandang lebih esensial adalah motivasi
22
intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak
bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni
kondisi/keadaan lingkungan di sekitar siswa. Adapun faktor eksteren
yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah :
a) Lingkungan Sosial. Lingkungan sosial siswa di sekolah adalah
para guru, staf administrasi mempengaruhi semangat belajar
siswa, mayarakat, tetangga dan teman-teman sepermainan di
sekitar perkampungan siswa juga termasuk lingkungan sosial
bagi siswa. Namun lingkkungan sosial yang lebih banyak
mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan
keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik
pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan letak rumah,
semuanya dapat memberi dampak baik dan buruk terhadap
kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa.
b) Lingkungan non sosial. Lingkungan non sosial ialah gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan
letaknya, alat belajar, keadaan cuaca dan waktu beljar yang
digunakan siswa.
23
c. Faktor Pendekatan Belajar
Tercapainya hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh
bagaimana aktivitas siswa dalam belajar. Faktor pendekatan belajar
adalah jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode
yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran
materi-materi pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga semakin mendalam cara
belajar siswa maka semakin baik hasilnya.
B. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar guru sebagai fasilitator siswa belajar
harus memiliki strategi yang efektif dan efisien, agar dapat
mengoptimalkan kualitas pembelajaran. Salah satu cara untuk satu cara
untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik
penyajian atau biasanya disebut metode mengajar.
Metode dan teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi
pengajaran. Metode pengajaran dipilih berdasarkan dari atau dengan
pertimbangan jenis strategi pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Oleh karena metode merupakan bagian yang integral dengan sistem
pengajaran maka perwujudannya tidak dapat dilepaskan dengan komponen
sistem pengajaran lain.
24
Pengertian metode secara lebih jelas dapat dipaparkan melalui
berbagai pendapat berikut:
a. Menurut Surakhmad (1994 : 95), metode adalah cara, yang di dalam
fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode
itu, maka makin efektif pula pencapaian tujuan.
b. Menurut P Andie (1984 : 71), metode adalah cara yang sistematis yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
c. Menurut Ardiwinata (1986 : 90), metode adalah cara yang berfungsi
untuk mencapai tujuan.
Dalam ketiga definisi metode tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
metode merupakan suatu cara yang dipakai untuk mencapai tujuan, serta
suatu ilmu dalam merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur.
Lebih lanjut Surakhmad (1994 : 95) menyatakan, bahwa ada
beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu penerapan
metode, yaitu:
a. Murid, pelajar atau penatar (yang berbagai tingkat kematangannya).
b. Tujuan (Yang berbagi jenis dan fungsi)
c. Situasi (yang berbagi keadaan)
d. Fasilitas (yang berbagai kualitas dan kuantitasnya)
e. Pengajar, penatar, atau guru (yang pribadi serta kemampuan
prosfesinya berbeda-beda).
Menurut Bloom et al proses kegiatan pembelajaran mengacu pada
tiga domain, yaitu : (Suparno, 2001:6)
25
a. Domain kognitif; memiliki enam level; secara berturut dari level yang
paling rendah adalah:
1) Mengetahui ; mengingat fakta, kata-kata, istilah, konsep, prinsip,
aturan dan sebagainya.
2) Memahami; menafsirkan sesuatu, mengungkapkan dalam bentuk
lain, menyatakan dengan kata-kata sendiri, menduga sesuatu
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.
3) Menerapkan; menggunakan apa yang dipelajari dalam situasi baru.
4) Menganalisis, menguraikan suatu keseluruhan dalam bagian-
bagian serta menghubungkan antara bagian-bagian itu.
5) Mensintesis; menghubungkan bagian-bagian dan secara kreatif
membentuk sesuatu yang baru.
6) Mengevaluasi; menggunakan kriteria untuk menilai sesuatu.
b. Domain psikomotor; ada lima level, secara berturut dari yang paling
rendah adalah sebagai berikut:
1) Melakukan gerakan fisik, misalnya berjalan, berlari, meniru.
2) Menunjukan kemampuan perseptual secara visual, auditif,
kinestetik, serta mengkoordinasi seluruhnya.
3) Memperlihatkan kemampuan fisik yang mengandung ketahanan
kekuatan, kelenturan, luwes, kelincahan, kecepatan reaksi.
4) Melakukan kegiatan yangn terampil serta terkoordinasi dalam
permainan, simulasi, kesenian, atau olah raga.
26
5) Mengadakan komunikasi non verbal, yakni dapat menyampaikan
pesan melalui gerakan muka, tangan,penampilan, ekspresi kreatif.
c. Domain afektif; berkenaan dengan kesadaran perasaan, dan penilaian
akan sesuatu, ada lima level, secara berturut dari yang paling rendah
adalah sebagai berikut:
1) Menerima/memperhatikan; menunjukan minat, sadar akan adanya
kondisi, situasi, atau masalah tertentu; kesediaan mendengarkan
nasehat, menghadiri,
2) Merespon; memberi reaksi terhadap situasi, kondisi, kegiatan
sambil menunjukkan rasa puas.
3) Menghargai; menerima suatu nilai, mengutamakannya, bahkan
menaruh komitmen terhadap nilai itu, karena percaya atas kebaikan
nilai itu.
4) Mengorganisasi nilai; mengkonsep-sualisasi dan mensistematisasi
dalam pikiran.
5) Mengkarakterisasi nilai-nilai; menginter-nalisasi, menjadikannya
bagian dari diri-pribadinya sebagai pandangan hidup.
Terkait dengan metode dan model pembelajaran Bloom
menyatakan apapun metode dan model pembelajaran yang kita
pilih perlu diselaraskan pada tujuan pembelajaran dan jenis
kompetensi yang diharapkan siswa (Suparno, 2001 : 6). Namun,
demikian terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh
27
pihak pendidik dalam rangka penerapan suatu metode dan model
pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik
sebagaimana yang diharapkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan
aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan
mengajarnya.
d. Menerapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau
kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan
pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan
belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik
penyempurnaan sistem instruksi yang bersangkutan.
2. Metode Index Card Macth
a. Definisi Metode Index Card Macth
Menurut Yasin (2008 : 184), yang dimaksud dengan metode
index card match (mencari pasangan jawaban) adalah suatu cara yang
digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk
28
menemukan jawaban yang cocok dengan pertanyaan yang sudah
disiapkan.
Sedang menurut Siberman (2009 : 250), metode index card
match adalah cara aktif dan menyenangkan untuk memantau ulang
materi pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan
dan memberi pertanyaan kuis kepada temanya. Hampir senada, Zaini
(2008 : 32) juga mendefiisikan metode index card match (Mencari
Pasangan) sebagai strategi yang cukup menyenangkan yang
digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya.
Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi
ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang
akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka
sudah memiliki bekal pengetahuan.
Lebih lanjut Yasin (2008 : 184) menyatakan bahwa metode
index card match merupakan suatu strategi pembelajaran yang
menggunakan kartu, dimana kartu tersebut berisi soal dan sekaligus
jawabanya. Untuk penggunaanya, kartu tersebut dibagikan kepada
seluruh siswa dan siswa berfikir sejenak apa yang cocok untuk
jawaban pertanyaan yang ada di kartu tersebut dan mencari
jawabannya di kartu lainnya. Keadaan ini menggambarkan bahwa
kegiatan proses belajar mengajar di kelas tidak hanya berupa
penyajian informasi saja, siswa datang duduk dan mendengarkan, tapi
siswa juga ikut berperan aktif dalam berlangsungnya proses belajar
29
mengajar. Proses pembelajaran semacam ini tidak harus di dalam
kelas, bisa juga diluar kelas agar peserta didik tidak harus di dalam
kelas, bisa juga diluar kelas agar peserta didik tidak merasa bosan
sebab penyakit yang banyak diderita peserta didik selama mengikuti
pelajaran adalah kejenuhan.
Strategi index card match merupaan strategi yang cukup
menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah
diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa
diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas
mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga
ketika masuk kelas, mereka sudah memilki bekal pengetahuan (Yasin,
2008: 184)
b. Langkah-langkah Penerapan Metode Index Card Match
Menurut Zaini (2008: 32) terdapat beberapa langkah-langkah
yang perlu dilakukan oleh pihak guru terkait dengan penerapan
metode ini, yaitu:
1) Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta didik yang
ada dalam kelas.
2) Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
3) Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya
pada setengah bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas
berisi satu pertanyaan.
30
4) Pada separuh kertas lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang tadi dibuat.
5) Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara kartu soal
dan kartu jawaban.
6) Beri setiap peserta didik satu kertas/kartu. Jelaskan bahwa ini
adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh peserta
didik akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan
mendapatkan jawaban.
7) Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada
yang sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk
berdekatan. Terangkan juga agar tidak memberitahu materi yang
mereka dapatkan kepada teman yang lain.
8) Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk
berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk
membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-
teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-
pasangan yang lain.
9) Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Index Card Match
1) Kelebihan Penerapan Metode Index Card Match
Metode Index Card Match tidak hanya digunakan dalam
mata pelajaran- mata pelajaran tertentu saja, namun metode ini juga
31
dapat diterapkan sebagai metode pembelajaran dalam mata
pelajaran Al- Qur’an.
Kelebihan dari penerapan strategi Index Card Match, yaitu
bahwa strategi ini dianggap sebagai salah satu strategi atau metode
pembelajaran yang menyenangkan, sebab melalui penerapan
strategi ini akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa,
karena di dalam strategi ini terdapat education games, dalam artian
suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan dapat merupakan
cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik. Permainan
edukatif bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa,
berpikir, serta bergaul dengan lingkungan, atau bermanfaat untuk
menguatkan dan menerampilkan anggota badan si anak,
mengembangkan kepribadian, mendekatkan hubungan antara
pendidik dengan peserta didik, kemudian menyalurkan kegiatan
peserta didik, dan sebagainya (Yasin, 2008:184).
Pada dasarnya masa anak sekolah dasar adalah masa
bermain, anak memperoleh pelajaran yang mengandung aspek
perkembangan kognitif, sosial, emosi, dan perkembangan fisik.
Melalui kegiatan bermain dalam strategi index card matc, maka
proses pembelajaran tidak menjenuhkan, dan pembelajaran
berlangsung secara efektif dan efisien serta menyenangkan,
sehingga peserta didik dengan sendirinya termotivasi untuk selalu
belajar (Yasin, 2008:184).
32
2) Kekurangan Penerapan Metode Index Card Match
Menurut Agus Sujarwo (2010), penggunaan metode
tentunya juga perlu manajemen waktu yang tepat khususnya saat
digunakan pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak.
Guru juga harus siap dengan soal yang bervariatif. Pembacaan soal
dan jawaban yang dilakukan oleh tiap-tiap pasangan jika jumlah
siswa banyak akan memakan waktu tidak sedikit, disamping itu
berpotensi mengakibatkan kebosanan pada siswa. Metode ini
terkendala dilakukan jika jumlah siap tidak genap. Namun
demikian dengan modifikasi dan menyesuaikan dengan kondisi
siswa dan materi pelajaran yang ada metode ini tetap menarik
untuk diterapkan.
C. Mapel Al-Qur’an Hadis
1. Pengertian
Mata pelajaran Al-Qur’an hadis adalah bagian dari mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang
dimaksud untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman,
kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam
AlQur’an sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari
sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah S.W.T (Departemen
Agama Republik Indonesia, 2006:13).
33
Sesuai dengan definisi tersebut di atas, Kurikulum Al-Qur’an
Madrasah Ibtidaiyah (MI) dikembangkan dengan pendekatan sebagai
berikut: (Departemen Agama Republik Indonesia, 2006:13)
a. Lebih menitikberatkan target kompetensi dari penguasaan materi
b. Lebih merekomendasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
pendidikan yang tersedia
c. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksanaan
pendidikan di lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan
program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
Kurikulum Al-Qur’an dan Hadist Madrasah Ibtidaiyah yang
dikembangkan dengan pendekatan tersebut diharapkan mampu
menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah
SWT, peningkatan penguasaan kecakapan hidup, kemampuan bekerja
dan bersikap ilmiah sekaligus menjamin pengembangan kepribadian
Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia (Departemen Agama
Republik Indonesia, 2006:13)
2. Tujuan
Pembelajaran Al-Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan
untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam
membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-Qur’an serta
menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan
ayat-ayat Al-Qur’an untuk mendorong, membina dan membimbing
aklaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai
34
dengan isi kandungan Al-Qur’an dan Hadis (Departemen Agama
Republik Indonesia, 2006:13).
Mata pelajaran Al-Qur’an pada Madrasah Ibtidaiyah berfungsi:
a. Menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik membaca dan
menulis Al-Qur’an.
b. Mondorong, membimbing dan membina kemampuan dan
kegemaran membaca Al-Qur’an.
c. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan
pengalaman kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.
d. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi (MTs).
(Departemen Agama Republik Indonesia, 2006:14)
3. Karakteristik
Karakteristik mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadist:
a. Mapel Al-Qur’an merupakan kelompok mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam yang diajarkan di madrasah.
b. Muatan mata pelajaran Al-Qur’an memakai bahasa asing yang
perlu hafalan, pembiasaan pada huruf, bacaan serta terjemahannya.
c. Penekanan mata pelajaran Al-Qur’an di MI adalah kemampuan
membaca dan menulis Al-Qur’an dengan benar serta hafalan
terhadap surat pendek dalam Al-Qur’an, pengenalan arah atau
makna suara sederhana dari surat-surat pendek tersebut untuk
35
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan
pembiasaan.
4. Ruang lingkup
Ruang lingkup pengajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah
Ibtidaiyah meliputi : (Departemen Agama Republik Indonesia,
2006:14)
a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an
b. Hafalan surat-surat pendek
c. Pemahaman kandungan surat-surat pendek
Untuk lebih memperjelas ruang lingkup pembelajaran Al-
Qur’an Hadis maka disusunlah standar kompetensi untuk pembelajaran
Al-Qur’an Hadis. Standar kompetensi mata pelajaran Al-Qur’an berisi
sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik selama
menempuh mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MI. kemampuan ini
berorientasi kepada perilaku efektif dan psikomotorik dengan
dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan-
ketaqwaan dan ibadah kepada Allah S.W.T. Kemampuan-kemampuan
yang tercantum dalam Standar Kompetensi ini merupakan penjabaran
dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai peserta didik di
tingkat MI.
Adapun kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai oleh
peserta didik di MI, khususnya pada siswa kelas IV semester 2
meliputi:
36
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami arti surat
pendek
a. Mengartikan surat al-Lahab.
b. Menjelaskan isi kandungan surat al-
Lahab secara sederhana
2. Memahami arti hadis
tentang niat dan hadis
tentang silaturahmi
a. Menjelaskan isi kandungan hadis
tentang niat secara sederhana.
b. Menjelaskan isi kandungan hadis
tentang silaturrahim secara sederhana
3. Menerapkan kaidah-
kaidah ilmu tajwid
a. Memahami hukum bacaan idgham
bighunnah, idgham bilaghunnah, dan
iqlab.
b. Menerapkan hukum bacaan idgham
bighunnah, idgham bilaghunnah, dan
iqlab.
37
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pada siklus 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama pada
tanggal 6 Mei 2015 dan pertemuan kedua pada tanggal 7 Mei 2015.
Pertemuan pertama untuk melaksanakan praktek pembelajaran, sedang
pertemuan kedua untuk melaksanakan evaluasi berupa post test. Penelitian ini
adalah untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan
pembelajaran Alqur’an Hadis khususnya menerjemahkan surat Al-Lahab,
yang terkait dengan hasil belajar siswa kelas IV dalam pelajaran Alqur’an
Hadis di MI Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2014-2015.
Adapun langkah-langkah pembelajaran Alqur’an hadis khususnya pada
materi menerjemahkan surat Al-Lahab secara terperinci diuraikan sebagai
berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Beberapa bentuk perencanaan yang disiapkan peneliti sebelum
menjalankan tindakan pada siklus pertama ini adalah :
a. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan pendekatan metode Index Card Match.
b. Pembuatan modul pembelajaran Alqur’an Hadis khususnya pada
materi menerjemahkan surat Al-Lahab.
38
c. Peneliti menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
penerapan metode Index Card Match. Media pembelajaran ini berupa
kartu pertanyaan (kartu mufrodat ayat) dan jawaban (kartu terjemahan
mufrodat) yang akan digunakan dalam metode Index Card Match.
d. Peneliti menyiapkan dan mengembangkan format observasi yang
berupa lembar observasi atau pengamatan dan format nilai.
e. Menyusun perangakat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa selama
proses pembelajaran.
f. Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran.
2. Pelaksanaan tindakan dengan pengamatan (Observation)
a. Pelaksanaan tindakan
Pada pelaksanaan tindakan ini, meliputi tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam, berdoa dan mengabsen siswa.
b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
c) Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di
papan tulis.
d) Guru menjelaskan materi tentang menerjemahkan surat Al-
Lahab.
e) Sebagai fasilitator guru melakukan tanya jawab dengan siswa
mengenai terjemahan surat Al-Lahab
39
2) Kegiatan inti
a) Guru menyuruh salah seorang siswa atau beberapa orang untuk
membaca surat Al-Lahab.
b) Guru menjelaskan kepada siswa cara untuk menerjemahkan
surat Al-Lahab.
c) Guru membagikan potongan karton yang berisi pembelajaran
metode index card match.
d) Guru menjelaskan cara menggunakan media yang telah
dibagikan.
e) Guru memandu kegiatan pembagian media pembelajaran dan
cara memasangkan (mencari pasangan) antara pertanyaan dan
jawaban yang telah tertulis di potongan karton yang telah
dibagikan.
f) Siswa mencermati penjelasan guru dan mencatat hal-hal
penting yang perlu ditanyakan.
g) Siswa melakukan permainan dengan media yang telah
dibagikan tersebut.
h) Untuk mengurangi kejenuhan, guru menyampaikan pertanyaan
selingan kepada siswa.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberi kesempatan tanya jawab kepada siswa tentang
materi pembelajaran yang belum dipahami.
40
b) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi dan
memberi reward atau penghargaan.
c) Guru membuat kesimpulan pembahasan materi pembelajaran.
d) Guru memberikan tugas (post test) pada pertemuan selanjutnya.
e) Hasil kerja siswa dikoreksi. Jika ada yang salah, siswa disuruh
membetulkan sendiri agar paham.
f) Pembelajaran diakhiri dengan doa penutup belajar.
g) Guru mengucapkan salam penutup.
b. Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui terlaksananya
penerapan metode Index Card Match dalam siklus pertama ini sudah
sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam pembelajaran
Alqur’an hadis agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
41
Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa
No Nama Siswa
1 Alfarizi Danang Saputra
2 Asa Aulia Daroini
3 Asysyifa Nurul Kamila
4 Atina Amalia Zulkha
5 Aulia Rosyidatul Ulya
6 Fatimatuz Zahro
7 Febry Mazidatunni'mah
8 Maulidya Alya R
9 Muhammad Dzaki R
10 Muhammad Exa Pradafa
11 Muhammad Ilham
12 Naela Vernanda E P
13 Nia Utari
14 Pungkas Prasetyo
15 Putri Dyah Ariana W
16 Rahma Faizuna
17 Salsabila Noor Avicena
18 Saqila Daffa S
19 Siti Ainunisa' Fauziyah
20 Surya Enjang Aryan T
21 Umdatul Farida
22 Zahra Aulia
42
1) Nilai Siswa
Tabel 3.2 Nilai Siswa pada Siklus I
No Nama siswa
Nilai Pre test Nilai Siklus I
Belum
tuntas Tuntas
Belum
tuntas Tuntas
1 Alfarizi Danang Saputra 6.5 8
2 Asa Aulia Daroini 5.5 6
3 Asysyifa Nurul Kamila 4 4
4 Atina Amalia Zulkha 8 8.5
5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 8
6 Fatimatuz Zahro 6.5 8
7 Febry Mazidatunni'mah 4 4
8 Maulidya Alya R 4.5 4
9 Muhammad Dzaki R 8 9
10 Muhammad Exa Pradafa 6 8
11 Muhammad Ilham 8 8
12 Naela Vernanda E P 4 5.5
13 Nia Utari 4 5
14 Pungkas Prasetyo 4.5 4.5
15 Putri Dyah Ariana W 7.5 9
16 Rahma Faizuna 3.5 5
17 Salsabila Noor Avicena 5 5
18 Saqila Daffa S 4.5 5
19 Siti Ainunisa' Fauziyah 4 5
20 Surya Enjang Aryan T 3.5 5
21 Umdatul Farida 5.5 5
22 Zahra Aulia 4.5 5
Frekuensi 17 5 14 8
Jumlah 80 39.5 68 66.5
Rata-rata Kelas 5.43 6.11
Prosentase Ketuntasan 22.73% 36.36%
Jumlah Siswa Tuntas 5 8
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2015
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dalam pra siklus nilai
rata-rata kelas hanya mencapai 5.43, dimana hanya 5 orang
atau 22,73% saja prosentase ketuntasan belajar, sedangkan
setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran dengan metode
Index Card Match pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat
menjadi 6,11, dan jumlah siswa yang mengalami tuntas belajar
meningkat menjadi 36,36% atau 8 siswa berhasil mencapai
43
tuntas belajar, berarti terdapat peningkatan jumlah siswa yang
tuntas belajar sebanyak 3 orang.
Walaupun telah mengalami peningkatan nilai rata-rata
kelas (dari 5,43 menjadi 6,11) namun berdasarkan penilaian
tersebut di atas, tingkat pemahaman siswa masih tergolong
sedang (Sedang (C), nilai 5-6). Kemudian jika dihubungkan
dengan ketuntasan belajar, nilai prosentase ketuntasan belajar
sebesar 36,36% menunjukkan jika tingkat ketuntasan belajar
siswa masih rendah (rendah (D), nilai 20% - 39%).
Melihat kenyataan tersebut diatas maka secara
keseluruhan dapat diakatakan bahwa proses pembelajaran
terkait dengan materi menerjemahkan surat Al-Lahab melalui
penerapan metode Index Card Match belum memenuhi
keberhasilan.
3. Refleksi
Pada saat penerapan metode Index Card Match, siswa cenderung
ramai sendiri dan tidak memperhatikan ketentuan yang disampaikan. Hal
ini lebih diakibatkan karena siswa yang baru pertama kali ini mengenal
metode ini. Dengan kata lain metode Index Card Match dalam
pembelajaran di madrasah ini adalah sebuah metode yang baru. Karenanya
sebagian siswa cenderung kurang begitu merespon metode ini. Sebab
mereka belum faham terhadap bentuk pelaksanaan metode ini. Namun
44
pada akhirnya siswa memahami cara dan siswa mulai antusias untuk
mengikuti pembelajaran dengan serius dan senang.
Secara umum dapat dipahami bahwa kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan metode pembelajaran Index Card Match dinyatakan cukup
efektif hal tersebut ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata siswa dari
5,48 sebelum penerapan metode Index Card Match menjadi 6,11 setelah
diterapkannya metode Index Card Match pada siklus I, begitu juga dengan
prosentase ketuntasan belajar juga telah mengalami peningkatan dari
22,73% menjadi 36,36%. Namun demikian penerapan metode Index Card
Match sebagai upaya peningkatan penguasaan materi pelajaran Alqur’an
hadis khususnya pada materi menerjemahkan surat Al-Lahab belum
mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, sehingga akan dilanjutkan
pada siklus II dengan melakukan perbaikan pola pembelajaran dengan cara
memberi penjelasan ulang tentang penerapan metode secara lebih detail
sehingga menjadi lebih baik dan sesuai dengan situasi agar siswa mampu
mencapai indikator penelitian sesuai yang diharapkan.
B. Deskripsi pelaksanaan siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Menyikapi hasil refleksi dari siklus pertama, maka tahap
perencanaan siklus kedua ini perlu adanya revisi, sehingga kesalahan pada
siklus sebelumnya tersebut tidak terulang kembali. Adapun bentuk revisi
diantaranya adalah sebagai berikut:
45
a. Lebih mengoptimalkan perbaikan rencana pembelajaran dengan
menggunakan metode Index Card Match pada siswa yang dilakukan
dengan memberikan penjelasan ulang tentang penerapan metode
tersebut secara lebih detail.
b. Mengoptimalkan pembelajaran yang menekankan pada peningkatan
motivasi siswa, sehingga mereka lebih terfokus untuk lebih mampu
menyerap materi pembelajaran yang disampaikan melalui penerapan
metode Index Card Match.
c. Mengoptimalkan perbaikan pembelajaran yang menekanakan pada
peningkatan motivasi siswa, sehingga mereka lebih termotivasi untuk
mengikuti perbaikan pembelajaran yang disampaikan melalui
penerapan metode Index Card Match, misal memberikan kebebasan
kepada siswa untuk membuat yel-yel sehingga lebih bersemangat.
d. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan siklus II,
sehingga kesalahan siklus I tidak terulang lagi.
Dalam siklus II ini, peneliti akan menggunakan metode Index Card
Match kembali. Beberapa persiapan pelaksanaan pembelajaran pada
siklus II ini hampir sama dengan persiapan pada siklus I karena
menggunakan metode pembelajaran yang sama. Beberapa bentuk
perencanaan yang disiapkan adalah :
a. Peneliti menyusun perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang menekanakan pada pengoptimalan penerapan metode
46
Index Card Match, serta menjelaskan kepada siswa tentang tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.
b. Peneliti menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
penerapan metode Index Card Match. Media pembelajaran ini berupa
kartu pertanyaan dan jawaban yang akan digunakan dalam metode
Index Card Match.
c. Peneliti menyiapkan dan mengembangkan format observasi yang
berupa lembar observasi atau pengamatan dan format nilai.
d. Menyusun perangkat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa selama
proses pembelajaran.
e. Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (observation)
a. Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan ini, meliputi tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam, berdoa dan mengabsen siswa
b) Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di
papan tulis.
c) Guru menjelaksan kembali materi tentang menerjemahkan
surat Al-Lahab secara lebih detail. Hal ini sebai bentuk proses
review terhadap materi paelajaran yag telah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya (Siklus I).
47
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan
tanya jawab seputar materi pelajaran yang sebelumnya telah
disampaikan.
2) Kegiatan Inti (durasi 40 menit)
a) Guru menyuruh seorang siswa atau beberapa orang untuk
membaca surat Al-Lahab (sambungan pertemuan sebelumnya).
b) Guru menjelaskan kepada siswa cara untuk menerjemahkan
surat Al-Lahab (sambungan pertemuan sebelumnya).
c) Guru membagikan potongan karton untuk menerapkan strategi
pembelajaran. Setelah membagi siswa menjadi dua kelompok.
d) Guru menjelaskan kembali cara menggunakan media yang
telah dibagikan.
e) Guru memandu kegiatan penggunaan media pembelajaran dan
cara mencari pasangan antara pertanyaan dan jawaban yang
telah tertulis di potongan karton yang telah dibagikan menurut
kelompoknya.
f) Siswa mencermati penjelasan guru dan mencatat hal-hal
penting yang perlu dipertanyakan.
g) Siswa melakukan permainan dengan media yang telah
dibagikan tersebut, namun tetap fokus pada pencapaian tujuan
pembelajaran yaitu penguasaan materi menerjemahkan surat
Al-Lahab.
48
h) Guru menyampaikan pertanyaan selingan kepada siswa,
sehingga siswa lebih termotivasi dan tetap mampu fokus
selama proses perbaikan pelaksanaan pembelajaran melalui
metode Index Card Match. Selain itu untuk memberikan
rangsangan kapada siswa untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran tersebut.
3) Kegiatan Penutup (durasi waktu 20 menit)
a) Penyampaian penjelasan akhir oleh guru dari hasil pelaksanaan
metode Index Card Match. Penjelasan tersebut difokuskan pada
poin-poin yang dipandang penting oleh guru yang sekiranya
siswa belumlah memahami dengan tepat.
b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada guru apabila
terdapat isi materi pelajaran yang belum mereka pahami.
c) Guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari.
d) Guru memberikan post test. (pada pertemuan berikutnya)
e) Guru melakukan penilaian terhadap hasil post test, dan
mengumumkan hasil post test sehingga siswa mengetahui
secara detail hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan.
f) Sebelum menutup pelajaran guru menyampaikan beberapa
point yang dianggap suatu hal yang perlu diperbaiki dalam
penerapan proses pembelajaran melalui metode Index Card
Match pada siklus berikutnya.
g) Doa dan salam penutup.
49
b. Pengamatan (Observation)
Hasil pengamatan pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:
1) Nilai Siswa
Tabel 3.3. Nilai Siswa pada Pelaksanaan Siklus II
No Nama siswa
Nilai Pre test Nilai Siklus II
Belum
tuntas Tuntas
Belum
tuntas Tuntas
1 Alfarizi Danang Saputra 8 8.5
2 Asa Aulia Daroini 6 7
3 Asysyifa Nurul Kamila 4 6
4 Atina Amalia Zulkha 8.5 8.5
5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 8
6 Fatimatuz Zahro 8 9
7 Febry Mazidatunni'mah 4 6
8 Maulidya Alya R 4 6
9 Muhammad Dzaki R 9 8.5
10 Muhammad Exa Pradafa 8 9
11 Muhammad Ilham 8 8
12 Naela Vernanda E P 5.5 7
13 Nia Utari 5 6
14 Pungkas Prasetyo 4.5 5
15 Putri Dyah Ariana W 9 9
16 Rahma Faizuna 5 5
17 Salsabila Noor Avicena 5 5
18 Saqila Daffa S 5 6
19 Siti Ainunisa' Fauziyah 5 5
20 Surya Enjang Aryan T 5 5
21 Umdatul Farida 5 7
22 Zahra Aulia 5 7
Frekuensi 14 8 10 12
Jumlah 68 66.5 55 97
Rata-rata Kelas 6.11 6.91
Prosentase Ketuntasan 36.36% 54,55%
Jumlah Siswa Tuntas 8 12
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2015
Berdasarakan tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil tes
formatif siswa pada siklus II ini adalah 6.91 lebih tinggi dari rata-
50
rata tes formatif siklus I yaitu 6,11 atau mengalami peningkatan
nilai rata-rata sebesar 0,80 (11,58%). Hal ini masih dibawah
persyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum Qur’an
Hadits yaitu rata-rata 7,00. Oleh karena itu tindakan kelas perlu
dilanjutkan pada siklus III. Namun demikian pelaksanaan
penerapan metode Index Card Match telah menunjukkan hasil
yang cukup signifikan dimana pada siklus II ini jumlah siswa yang
mengalami ketuntasan belajar meningkat menjadi 12 orang dari 8
orang sebelumnya pada siklus I.
3. Refleksi
Pada penerapan pelaksanaan metode Index Card Match pada siklus
II siswa sudah menunjukkan peningkatan pemahaman pelaksanaan metode
trersebut. Hal tersebut ditandai keadaan siswa saaat itu mulai tenang
karena para siswa memperhatikan keterangan yang disampaikan oleh guru,
hampir semua pandangan peserta didik menuju ke depan, karena merasa
terangsang untuk bertanya atas hal-hal yang belum dimengerti. Namun
demikian secara singkat tetap dikategorikan jika hasil belajar siswa
selama pembelajaran , dari hasil post test masih belum menunjukkan
hasil ketuntasan belajar yang optimal. Sehingga masih perlu dilakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus III berikutnya.
51
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan Tindakan
Menyikapi hasil refleksi dari siklus kedua yang telah menunjukkan
kemajuan maka pada tahap perencanaan siklus ketiga ini tidak perlu
adanya revisi, sehingga perencaan siklus ketiga ini tetap mengacu pada
perencanaan siklus kedua sebagai berikut:
a. Lebih mengoptimalkan perbaikan rencana pembelajaran dengan
menggunakan metode Index Card Match pada siswa yang dilakukan
dengan memberikan penjelasan ulang tentang penerapan metode
tersebut secara lebih detail.
b. Mengoptimalkan pembelajaran yang menekankan pada peningkatan
motivasi siswa, sehingga mereka lebih terfokus untuk lebih mampu
menyerap materi pembelajaran yang disampaikan melalui penerapan
metode Index Card Match dengan variasi pembagian kelompok.
c. Mengiptimalkan perbaikan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi
untuk mengikuti perbaikan pembelajaran yang disampaikan melalui
penerapan metode Index Card Match, misal memberikan kebebasan
kepada siswa untuk membuat yel-yel sehingga lebih bersemangat.
d. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan siklus III,
sehingga kesalahan siklus II tidak terulang lagi.
Beberapa bentuk perencanaan yang disiapkan peneliti tersebut
adalah :
52
a. Peneliti menyusun perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang menekankan pada perbaikan dengan pengoptimalan
penerapan metode Index Card Match dengan variasi pembagian
kelompok serta menjelaskan kepada siswa tentang tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.
b. Peneliti menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan
dalam penerapan metode Index Card Match. Media pembelajaran
ini berupa kartu pertanyaan dan jawaban yang akan digunakan
dalam metode Index Card Match.
c. Peneliti menyiapkan dan mengembangkan format observasi yang
berupa lembar observasi atau pengamatan dan format nilai.
d. Menyusun perangkat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa
selama proses pembelajaran.
e. Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observation)
a. Pelaksanaan tindakan
Pada pelaksanaan tindakan ini, meliputi tahapan-tahapan
serbagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam, berdoa dan mengabsen siswa.
b) Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di
papan tulis.
53
c) Guru menjelaksan kembali materi tentang menerjemahkan
surat Al-Lahab secara lebih detail. Hal ini sebai bentuk proses
review terhadap materi paelajaran yang telah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya (Siklus II).
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan
tanya jawab seputar materi pelajaran yang sebelumnya telah
disampaikan.
2) Kegiatan inti (durasi 40 menit)
a) Guru menyuruh seorang siswa atau beberapa orang untuk
membaca surat Al-Lahab (sambungan pertemuan sebelumnya).
b) Guru menjelaskan kepada siswa cara untuk menerjemahkan
surat Al-Lahab (sambungan pertemuan sebelumnya).
c) Guru membagikan potongan karton untuk menerapkan strategi
pembelajaran setelah dibagi kelompok
d) Guru menjelaskan kembali cara menggunakan media yang
telah dibagikan.
e) Guru akan memandu kegiatan siswa mencari pasangan
pertanyaan dan jawaban yang telah tertulis di potongan karton
yang telah dibagikan sampai selesai dan kegiatan tersebut akan
diulang dengan pergantian kelompok sampai semua kelompok
mendapatkan pengalaman yang sama pada tiap-tiap ayat
sampai satu surat.
54
f) Siswa mencermati penjelasan guru dan mencatat hal-hal
penting yang perlu dipertanyakan.
g) Siswa melakukan permainan dengan media yang telah
dibagikan tersebut, namun tetap fokus pada pencapaian tujuan
pembelajaran yaitu penguasaan materi menerjemahkan surat
Al-Lahab.
h) Guru menyampaikan pertanyaan selingan kepada siswa,
sehingga siswa lebih termotivasi dan tetap mampu fokus
selama proses perbaikan pelaksanaan pembelajaran melalui
metode Index Card Match. Selain itu untuk memberikan
rangsangan kapada siswa untuk lebih aktif seperti siswa
membuat yel-yel ketika permainan akan dimulai dalam proses
pembelajaran tersebut.
3) Kegiatan penutup (durasi waktu 20 menit)
a) Penyampaian penjelasan akhir oleh guru dari hasil pelaksanaan
metode Index Card Match. Penjelasan tersebut difokuskan pada
poin-poin yang dipandang penting oleh guru yang sekiranya
siswa belumlah memahami dengan tepat.
b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada guru apabila
terdapat isi materi pelajaran yang belum mereka pahami.
c) Guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari.
d) Guru memberikan post test pada pertemuan kedua
55
e) Guru melakukan penilaian terhadap hasil post test, dan
mengumumkan hasil post test sehingga siswa mengetahui
secara detail hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan.
f) Sebelum menutup pelajaran guru menyampaikan beberapa
point yang dianggap suatu hal yang penting dalam penerapan
proses pembelajaran melalui Index Card Match sehingga hasil
belajar siswa memuaskan
g) Doa dan salam penutup.
c. Pengamatan (Observation)
Hasil pengamatan pelaksanaan siklus III adalah sebagai berikut:
1) Nilai Siswa
Tabel 3.4. Nilai Siswa pada Pelaksanaan Siklus III
No Nama siswa
Nilai Pre test Nilai Siklus III
Belum
Tuntas Tuntas
Belum
Tuntas Tuntas
1 Alfarizi Danang Saputra 8.5 9
2 Asa Aulia Daroini 7 9
3 Asysyifa Nurul Kamila 6 6.5
4 Atina Amalia Zulkha 8.5 9
5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 9
6 Fatimatuz Zahro 9 9
7 Febry Mazidatunni'mah 6 7
8 Maulidya Alya R 6 8
9 Muhammad Dzaki R 8.5 9
10 Muhammad Exa Pradafa 9 9
11 Muhammad Ilham 8 9
12 Naela Vernanda E P 7 8
13 Nia Utari 6 7
14 Pungkas Prasetyo 5 7
15 Putri Dyah Ariana W 9 10
16 Rahma Faizuna 5 6
17 Salsabila Noor Avicena 5 7
56
18 Saqila Daffa S 6 8
19 Siti Ainunisa' Fauziyah 5 7
20 Surya Enjang Aryan T 5 7
21 Umdatul Farida 7 8
22 Zahra Aulia 7 9
Frekuensi 10 12 2 20
Jumlah 55 97 12.5 165
Rata-rata Kelas 6.91 8.07
Prosentase Ketuntasan 54.55% 90.91%
Jumlah Siswa Tuntas 12 20
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2015
Berdasarakan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil tes
formatif siswa pada siklus III ini adalah 8,07 lebih tinggi dari rata-
rata tes formatif pada siklus II yaitu 6,91 atau mengalami
peningkatan nilai rata-rata sebesar 14,37%. Hal ini membuktikan
bahwa dengan penerapan metode Index Card Match sebagai proses
perbaikan pembelajaran siswa di kelas telah mampu melebihi
persyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum Qur’an
Hadits yang rata-rata 7,00, dimana pada siklus III ini tercatat 22
orang siswa telah mengalami tuntas belajar, dan hanya 2 orang
siswa saja yang tidak mampu mengalami ketuntasan belajar.
Dengan demikian tindakan kelas tidak perlu dilanjutkan pada
siklus berikutnya.
4. Refleksi
Pada penerapan pelaksanaan metode Index Card Match pada siklus
III siswa sudah menunjukkan adanya antusias siswa yang meningkat dari
pada sebelumnya dikarenakan mereka lebih memahami penerapan metode
tersebut daripada sebelumnya pada siklus I dan II. Pada siklus I tersebut
57
metode ini baru dikenal, sehingga mereka belum mampu merasakan sisi
menariknya secara maksimal. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan pada
siklus III ini yang sudah dilakukan kesekian kalinya sehingga siswa sudah
merasa lebih nyaman.
Imbas dari antusisasme peserta didik (siswa) pada siklus III ini
terlihat pada peningkatan perhatian siswa, hal tersebut dilihat dari siswa
mulai senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran, merespon positif
terhadap tugas yang diberikan , lebih konsentrasi terhadap pelajaran, dan
lebih memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan. Selain itu tahap
ini juga terjadi peningkatan motivasi belajar siswa yang dapat dilihat dari
mayoritas siswa mampu menyelesaikan setiap tugas dengan baik,
menunjukkan minat terhadap materi pelajaran yang diberikan,
menunjukkan ide dan pendapat terkait dengan proses pembelajaran, dan
senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal yang menjadi
tugasnya.
Seiring peningkatan perhatian dan motivasi belajar siswa tersebut
pada tahap siklus III ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang sangat
signifikan, dimana pada tahap ini 20 orang siswa telah mencapai tahap
tuntas belajar, dan hanya 2 orang siswa saja yang tidak mencapai tahap
tuntas belajar. Dan juga disebutkan bahwa pada tahap ini nilai rata-rata
kelas meningkat menjadi 8,07 atau > dari nilai tuntas belajar yang
ditetapkan dalam kurikulum Qur’an Hadits yang rata-rata sebesar 7,00.
Selain itu disebabkan faktor efek peningkatan hasil belajar tidak dapat
58
dipisahkan dari peran guru yang selalu mengingatkan kepada siswa untuk
dapat melakukan hal-hal yang sama seperti siswa-siswa lainnya yang
sudah baik hasil belajarnya.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penerapan metode Index Card Match pada proses pembelajaran materi
menerjemahkan surat Al-Lahab di MI Ma’arif Global Kecamatan Sidorejo
Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 dilaksanakan dengan tahapan
perencanaan, pelakasanaan tindakan dan observasi, pengamatan, dan refleksi
disajikan dalam tiga siklus yang telah dijelaskan secara panjang lebar pada bab
III sebelumnya.
Sesuai dengan hasil yang telah disajikan dalam bab III sebelumnya
maka secara ringkas hasil yang telah diperoleh tersebut akan disajikan sebagai
berikut:
1. Siklus I
Berdasarkan tabel nilai siswa pada siklus I didapat bahwa rata-rata
nilai post test siswa adalah 6,11 yang berarti masih dibawah kriteria
ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 7,00 atau hasil belajar belum
tuntas.
a. Refleksi
Pada saat penerapan metode Index Card Match, siswa yang
cenderung ramai sendiri dan tidak memperhatikan ketentuan yang
disampaikan. Hal ini lebih diakibatkan karena siswa yang baru pertama
kali ini mengenal metode ini. Dengan kata lain metode Index Card
60
Match dalam pembelajaran di madrasah ini adalah sebuah metode yang
baru. Karenanya sebagai siswa cenderung kurang begitu merespon
metode ini, sebab mereka belum faham terhadap bentuk pelaksanaan
metode ini, sehingga hasil belajar siswa juga belum menunjukkan
kemajuan yang cukup berarti walaupun sebenarnya sudah ada
peningkatan dengan penerapan metode Index Card Match.
2. Siklus II
a. Hasil Pengamatan
Berdasarkan tabel nilai siswa pada siklus II didapat bahwa rata-
rata nilai post test siswa adalah 6,91 yang berarti masih dibawah
kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 7,00 atau hasil
belajar belum tuntas.
b. Refleksi
Penerapan metode Index Card Match pada siklus II siswa sudah
menunjukkan peningkatan pemahaman pelaksaaan metode tersebut.
Hal tersebut ditandai keadaan siswa saat itu sudah mulai tenang karena
para siswa memperhatikan keterangan yang disampaikan oleh guru,
hampir semua pandangn peserta didik menuju ke depan, karena
meraka merasa terangsang untuk bertanya atas hal-hal yang belum
dimengerti. Namun demikian secara singkat tetap dikategorikan jika
hasil belajar siswa, dari hasil post test masih belum menunjukkan hasil
ketuntasan belajar yang optimal. Sehingga masih perlu dilakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus III berikutnya.
61
3. Siklus III
a. Hasil pengamatan
Berdasarkan tabel nilai siswa pada siklus III didapat bahwa rata-
rata nilai post test siswa adalah 8,07 yang berarti sudah diatas kriteria
ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 7,00 atau hasil belajar sudah
tuntas.
b. Refleksi
Pada pelaksanaan metode Index Card Match pada siklus III
menunjukkan adanya antusias siswa yang meningkat daripada
sebelumnya dikarenakan mereka lebih memahami penerapan metode
tersebut daripada sebelumnya pada siklus I dan II. Pada siklus I
tersebut metode ini baru dikenal, sehingga mereka belum mampu
merasakan sisi menariknya secara maksimal. Hal ini berbeda dengan
pelaksanaan pada siklus III ini yang sudah dilakukan kesekian kalinya
sehingga siswa sudah merasa lebih nyaman.
Imbas dari antusiasme peserta didik (siswa) pada siklus III ini
terlihat ketika siswa mulai senang dan bersemangat mengikuti
pembelajaran, merespon positif terhadap tugas yang diberikan, lebih
konsentrasi terhadap pelajaran, dan lebih memperhatikan materi
pelajaran yang disampaikan. Selain itu pada tahap ini juga terjadi
peningkatan yang dapat dilihat dari mayoritas siswa mampu
menyelesaikan setiap tugas dengan baik, menunjukkan minat terhadap
materi pelajaran yang diberikan, menunjukkan ide dan pendapat terkait
62
dengan proses pembelajaran, dan senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal yang menjadi tugasnya.
Seiring peningkatan belajar siswa tersebut pada tahap siklus III
ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang sangat signifikan,
dimana pada tahap ini 20 orang siswa telah mencapai tahap tuntas
belajar, dan hanya 2 orang siswa saja yang tidak mencapai tahap tuntas
belajar. Dan juga disebutkan bahwa pada tahap ini nilai rata-rata kelas
meningkat menjadi 8,07 atau > dari nilai tuntas belajar yang ditetapkan
kurikulum Qur’an Hadits yang rata-rata sebesar 7,00. Peningkatan
hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari peran guru yang selalu
mengingatkan kepada siswa untuk dapat melakukan hal yang sama
seperti siwa-siswa lainnya yang sudah baik hasil belajarnya.
Rangkuman hasil temuan pada siklus III adalah sebagai berikut:
1) Siswa telah mampu memahami secara maksimal materi pelajaran.
2) Pada pelaksanaan metode Index Card Match, siswa menunjukkan
antusias yang lebih pesat daripada siklus pertama. Pada pertemuan
ketiga ini antusias siswa terlihat pada saat mereka mencari
pasangan jawaban, mereka melakukan itu dengan cara cepat-
cepatan dengan siswa lainnya untuk menemukan pasangan
tersebut.
3) Hanya terdapat satu atau dua orang siswa yang mengalami
kesulitan dalam menemukan pasangan jawabannya, tetapi
kemudian akhirnya dapat menemukannya juga.
63
B. Pembahasan
Penerapan metode Index Card Match pada proses pembelajaran
menerjemahkan surat Al-Lahab di MI Ma’arif Global Blotongan Kecamatan
Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran 2014 – 2015 dilaksanakan dengan tujuan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Sebelum pelaksanaan penelitian dari hasil pengamatan peneliti, siswa
kelas IV MI Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga ketika
mengikuti proses belajar mengajar, seringkali cenderung kurang
memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru dengan lebih memilih
bermain atau berbicara sendiri sesama siswa ketika guru menyampaikan
pelajaran. Dengan kondisi tersebut, secara tidak langsung tentunya akan
berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran.
Materi pelajaran yang tidak terserap dengan baik akan membuat hasil belajar
siswa dengan sendirinya mengalami kemunduran. Oleh karena itu,
penggunaan metode pembelajarn Index Card Match ini dilaksakanan peneliti
dengan tujauan supaya hasil belajar siswa madrasah ini lebih meningkat.
Berdasarkan pada data hasil pengamatan dan refleksi yang disajikan
pada sub bab diatas maka dapat dijelaskan jika selama proses penerapan
metode Index Card Match pada siklus I dapat dikatakan jika : 1) Siswa terlihat
belum begitu memahami materi yang disampaikan dan cenderung pasif ketika
guru menyampaikan pelejaran, 2) Siswa kurang begitu antusias dalam
mengikuti pelajaran, 3) Metode Index Card Match merupakan metode yang
benar-benar baru bagi siswa sehingga dalam pelaksanaanya yang pertama
64
kurang begitu berjalan dengan maksimal. Namun pada penerapan metode
Index Card Match siklus II sudah terjadi perubahan dari siswa, hal tersebut
tampak pada siklus II ini: 1) Siswa terlihat mulai memahami materi yang
disampaikan dan cenderung cukup pasif ketika guru menyampaikan
pelajaran, 2) Siswa cukup antusias dalam mengikuti pelajaran, hal tersebut
ditandai siswa memperhatikan keterangan yang disampaikan oleh guru,
hampir semua pandangan peserta didik menuju ke depan, dan 3) Pelaksanaan
penerapan metode Index Card Match mulai dipahami walaupun belum begitu
optimal. Hal ini nampak dari perubahan penilaian pada hasil belajar siswa
yang cenderung mengalami perubahan yang lebih baik dibanding pada hasil
belajar siklus I. Pada siklus II ini nilai rata-rata kelas dari post test sudah
mengalami peningkatan menjadi 6,91, dan lebih dari separo dari populasi
siswa yang sudah memenuhi kriteria tuntas belajar.
Kemudian pada siklus III terjadi perubahan yang sangat signifikan pada
hasil belajar siswa yang ditandai dengan hasil post test yang mengalami
peningkatan menjadi 8,07 atau >7,00, sehingga telah mampu melebih
persyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum Al-Qur’an Hadits.
Dengan demikian pernyataan hipotsesis penelitian yang menyatakan bahwa
Metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
dalam pelajaran Al-Qur’an Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo
Salatiga Tahun Pelajaran 2014 – 2015 telah terbukti kebenarannya.
Dilihat dari hasil pengamatan peneliti selama di lapangan diketahui
bahwa dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran sebelum penelitian ini
65
dilakukan, penerapan metode pembelajaran Index Card Match memiliki
beberapa keuntungan, diantaranya:
1. Dapat menjadikan suasana proses pembelajaran menjadi lebih menarik,
sehingga tidak meimbulkan kebosanan pada siswa.
2. Dapat meningkatkan nalar ketelitian dan ketepatan siswa ketika mencari
jawaban dari sebuah pertanyaan.
3. Dapat meningkatkan nilai keakraban antar siswa, karena dalam metode ini
siswa diharuskan mampu berkomunikasi dengan semua teman sekelasnya
dalam mencari pasangan jawaban.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode Index Card Match ini
sangat tepat diterapkan dalam proses pembelajaran Al-Qur’an khususnya pada
materi menerjemahkan surat-surat. Kedua, strategi ini dapat meminimalisir
tingkat kebosanan siswa dalam mengikuti rangkaian proses pembelajaran. Jika
hal tersebut dapat tercapai, maka secara tidak langsung antusias siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran menjadi lebih meningkat, sehingga hasil
belajar siswa dapat meningkat pula.
66
BAB V
PENUTUP
Hasil penelitian tentang implementasi metode Index Card Match dalam
usaha meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di MI Ma’arif Global
Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran 2014 – 2015 pada Mata Pelajaran
Al-Qur’an Hadis khususnya pada materi menerjemahkan surat Al-Lahab
diperoleh kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada pelaksanaan tindakan kelas yang
telah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa metode index card match
dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV dalam pelajaran Al-Qur’an
Hadis di MI Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun
Pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai yang dicapai
yaitu 6,11 pada siklus I menjadi 6,91 pada siklus II dan naik menjadi 8.07
pada sikus III.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka penelitian
mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran Index Card Match dapat diterapkan pada proses
pembelajaran Al-Qur’an khususnya pada materi menerjemahkan surat-
surat di semua madrasah. Metode ini dapat meningkatkan antusiasme
67
siswa ketika mengikuti pembelajaran di sekolah, sehingga secara tidak
langsung akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa dalam
belajar.
2. Dalam penerapan metode pembelajaran Index Card Match ini dibutuhkan
tingkat keaktifan dan kreatifitas siswa, sehingga peran guru untuk
memberikan pengarahan kepada siswa untuk menciptakan kondisi tersebut
pada diri siswa menjadi sangat penting agar tujuan dari proses
pembelajaran ini tercapai secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Agama RI, 2006. Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Hakim, 2005. Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Handoko, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
BPFE.
Mirchandani, 2011. Al-Qur’anku dengan Tajwid Blok Warna Terjemah Kata per
Kata, Jakarta: Lautan Lestari
Saifudin, Azwar, 2003. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sibermen, 2009. Active Learning, Bandung: Nusamedia.
Suparno, 2001. Membangun Kompentensi Belajar, Jakarta: Direktorat jendral
Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sutikno, 2007. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Refika Adi Tama.
Syah, Muhibbin, 2006. Psikologi Belajar, Jakarta: Erlangga
Tu’u, Tulus, 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta:
Grasindo.
Walgito, Bimo, 1985.Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset.
Zaeni, Hisyam, 2008 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Al-Quran Hadis
Kelas : IV / II
Waktu : 4 x 35 menit ( 2 x pertemuan) )
Hari, Tanggal : Rabu, Kamis 6 dan 7 Mei 2015
Standar Kompetensi : Memahami arti surat pendek
I. KOMPETENSI DASAR
Menerjemahkankan surat al-Lahab
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan
metode index card match siswa dapat mengartikan kata- kata atau
mufrodat ayat dari surat Al-Lahab
2. Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan
metode index card match siswa dapat menterjemahkan surat Al-Lahab ayat
demi ayat.
III. MATERI
Surat al-Lahab
IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. Kegiatan awal
a. Mengamati keadaan kelas , salam, mengkondisikan siswa dan lain-lain.
b. Melakukan doa dan presensi.
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
d. Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan tulis.
e. Guru menjelaskan materi tentang menerjemahkan surat al-Lahab.
f. Sebagai fasilitator guru melakukan Tanya jawab dengan siswa
mengenai terjemahan surat al-Lahab sebagai bahan pre test.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mempersilahkan siswa membuka buku paket Al-Qur’an Hadis
materi surat al-Lahab
b. Guru menyuruh salah seorang siswa atau beberapa siswa untuk
membaca surat al-Lahab
c. Guru menjelaskan kepada siswa cara menerjemahkan surat al-lahab
melalui mufrodatnya, per ayat dan keseluruhan surat al-Lahab
d. Guru membagikan potongan karton yang berisi kartu mufrodat surat al-
Lahab dan kartu arti kata secara acak
e. Guru menjelaskan cara penggunaan media yang telah dibagikan untuk
permainan index card match.
f. Siswa mencermati penjelasan guru dan menanyakan hal yang belum
jelas tentang permainan index card match.
g. Siswa melakukan permainan dengan media yang telah dibagikan
3. Penutup
a. Bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran
…………. ( di lanjutkan di pertemuan ke 2)
b. Mengangkat kembali permasalahan yang dimunculkan di awal
pembelajaran kemarin.
c. Memberikan tugas kepada siswa untuk memecahkan masalah (dengan cara
memberi kesempatan mengulang arti kata mufrodat dan ayat dari surat al-
Lahab)
d. Post tes.
Dilaksanakan akhir pertemuan kedua.
V. SARANA DAN SUMBER
1. Sarana
- Papan tulis, Spidol , peralatan tulis menulis
- Kartu arti kata dan kartu kata/kalimat dari surat al-Lahab
- Potongan kertas materi/media pembelajaran
- Kertas plano
- Double tip
- Board maker
2. Sumber
- Buku paket Al-Qur’an Hadis Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Kementerian Agama Republik Indonesia 2014
- Buku AlQuranku dengan tajwid blok warna terjemah kata perkata
penerbit Lautan Lestari (Lestari Books) Jakarta-Indonesia edisi 2: 2011
VI. EVALUASI
1. Prosedur : Post Test
2. Waktu : 30 menit
3. Butir soal : terlampir
4. Kunci jawaban : terlampir
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Al-Quran Hadis
Kelas : IV / II
Waktu : 4 x 35 menit ( 2 x pertemuan) )
Hari, Tanggal : Selasa, Rabu 12 dan 13 Mei 2015
Standar Kompetensi : Memahami arti surat pendek
I. KOMPETENSI DASAR
Menerjemahkan surat al-Lahab
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan
metode index card match siswa dapat menerjemahkan kata- kata atau
mufrodat ayat surat Al-Lahab
2. .Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan
metode index card match siswa dapat menerjemahkan surat Al-Lahab ayat
demi ayat dari surat al-Lahab
III. MATERI
Surat al-Lahab
IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. Kegiatan awal
a. Mengamati keadaan kelas, mengkondisikan siswa dan lain-lain.
b. Melakukan doa dan presensi
c. Guru menjelaskan tujan pembelajaran secara lebih mendetail.
d. Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan tulis.
e. Guru menjelaskan materi tentang menerjemahkan surat al-Lahab
secara lebih detail lagi sebagai review materi dipertemuan sebelumnya
menggunakan media materi pembelajaran yang ditempel di papan
tulis.
f. Sebagai fasilitator guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan Tanya jawab seputar materi yang telah disampaikan di
siklus I.
2. Kegiatan Inti
a. Guru membimbing semua siswa untuk membaca surat al-Lahab yang
ada di papan tulis.
b. Guru menjelaskan kepada siswa cara menerjemahkan surat al-Lahab
melalui mufrodatnya, per ayat dan keseluruhan surat al-Lahab.
c. Guru membagi siswa kedalam dua kelompok ayat. Kelompok pertama
akan menerima kartu kata /mufrodat dan kelompok kedua akan
menerima kart pasangannya (arti mufrodat)
d. Guru membagikan potongan karton yang berisis kartu kata/mufrdat
surat al-Lahab dan kartu terjemahan mufrodat menurut kelompokknya
e. Guru menjelaskan cara penggunaan media yang telah dibagikan untuk
permainan index card match dan mengingatkan agar tetap focus pada
tujuan pembelajaran yaitu penguasaan materi menerjemahkan surat al-
Lahab.
f. Siswa mencermati penjelasan guru dan menanyakan hal yang belum
jelas tentang permainan index card match.
g. Siswa melakukan permainan dengan media yang telah dibagikan secara
bergantian kelompok.
h. Guru menyuruh agar salah satu siswa kelompok satu maju diikuti
kelompok dua pasangannya dan selanjutnya sampai membentuk
kelompok ayat pertama dan membacakan ayat seta terjemahan yang
sudah ditemukannya. Demikian bergantian maju lagi hingga selesai
ayat berikutnya.
3. Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan guru
menjelaskan poin-poin yang penting sekiranya belum bisa dipahami
siswa dengan tepat.
b. Di lanjutkan di pertemuan kedua mengangkat kembali permasalahan
yang muncul diawal pembelajaran siklus I.
c. Memberi tugas siswa untuk memecahkan masalah (dengan cara
memberi kesempatan mengulang melafalkan dan menerjemahkan kata
mufrodat dan ayat dari surat al-Lahab)
d. Pos tes diakhir pertemuan.
e. Guru melaksanakan penilaian dan mengumumkan hasil post tes
sehingga siswa mengetahui secara detail hasil perbaikan pembelajaran
yang dilakukan.
f. Sebelum menutup pelajaran guru menyampaikan poin penting yang
dianggap harus diperbaiki dalam penerapan proses pembelajaran pada
siklus berikutnya.
V. SARANA DAN SUMBER
1. Sarana
- Papan tulis, Spidol , peralatan tulis menulis
- Kartu kata/lafaz dan kartu arti kata
- Potongan kertas
- Kertas plano
- Double tip
- Board maker
2. Sumber
- Buku Al-Qur’an Hadis Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kementerian
Agama Republik Indonesia 2014
- Buku AlQuranku dengan tajwid blok warna terjemah kata perkata
penerbit Lautan Lestari (Lestari Books) Jakarta-Indonesia edisi 2: 2011
VI. EVALUASI
5. Prosedur : Post Test
6. Waktu : 30 menit
7. Butir soal : terlampir
8. Kunci jawaban : terlampir
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Mata Pelajaran : Al-Quran Hadis
Kelas : IV / II
Waktu : 4 x 35 menit ( 2 x pertemuan) )
Hari, Tanggal : Jum’at, Sabtu 22 dan 23 Mei 2015
Standar Kompetensi : Memahami arti surat pendek
I. KOMPETENSI DASAR
Menerjemahkan surat al-Lahab
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan
metode index card match siswa dapat menerjemahkan kata- kata atau
mufrodat ayat surat Al-Lahab
2. .Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan
metode index card match siswa dapat menerjemahkan surat Al-Lahab
ayat demi ayat dari surat al-Lahab
III. MATERI
Surat al-Lahab
IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. Kegiatan awal
a. Mengamati keadaan kelas, mengkondisikan siswa dan lain-lain.
b. Melakukan doa dan presensi.
c. Guru menjelaskan tujan pembelajaran secara lebih mendetail di
siklus III.
d. Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan
tulis.
e. Guru menjelaskan materi tentang menerjemahkan surat al-Lahab
secara lebih detail lagi sebagai review materi dipertemuan
sebelumnya menggunakan media materi pembelajaran yang
ditempel di papan tulis.
f. Sebagai fasilitator guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan Tanya jawab seputar materi yang telah
disampaikan di siklus II.
2. Kegiatan Inti
a. Guru membimbing semua siswa untuk membaca surat al-Lahab
yang ada di papan tulis.
b. Guru menjelaskan kepada siswa cara menerjemahkan surat al-
Lahab melalui mufrodatnya, per ayat dan keseluruhan surat al-
Lahab.
c. Guru membagi siswa kedalam lima kelompok ayat. Kelompok
pertama akan menerima kartu kata /mufrodat ayat pertama dan
kartu arti kata pasangannya secara acak begitu pula kelompok ayat
yang lain.
d. Guru menjelaskan cara penggunaan media yang telah dibagikan
untuk permainan index card match dan mengingatkan agar tetap
focus pada tujuan pembelajaran yaitu penguasaan materi
menerjemahkan surat al-Lahab.
e. Siswa diberi kesempatan menampilkan yel-yel kelompok masing-
masing untuk mengompakkan dan memberi semangat.
f. Siswa melakukan permainan dengan media yang telah dibagikan
secara bergantian kelompok.
g. Guru membimbing siswa mengulangi permainan kartu dengan
diputar ganti kelompok ayatnya secara berurutan agar semua
kelompok mempunyai pengalaman menerjemahkan di lima ayat.
3. Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan guru
menjelaskan poin-poin yang penting sekiranya belum bisa
dipahami siswa dengan tepat.
b. Di lanjutkan di pertemuan kedua mengangkat kembali
permasalahan yang muncul diawal pembelajaran siklus II.
c. Memberi tugas siswa untuk memecahkan masalah (dengan cara
memberi kesempatan mengulang melafalkan dan menerjemahkan
kata mufrodat dan ayat dari surat al-Lahab)
d. Pos tes diakhir pertemuan.
e. Guru melaksanakan penilaian dan mengumumkan hasil post tes
sehingga siswa mengetahui secara detail hasil perbaikan
pembelajaran yang dilakukan.
f. Sebelum menutup pelajaran guru menyampaikan poin penting yang
dianggap harus diperbaiki dalam penerapan proses pembelajaran
pada siklus berikutnya.
V. SARANA DAN SUMBER
1. Sarana
- Papan tulis, Spidol , peralatan tulis menulis
- Kartu kata/lafaz dan kartu arti kata
- Potongan kertas
- Kertas plano
- Double tip
- Board maker
2. Sumber
- Buku Al-Qur’an Hadis Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kementerian
Agama Republik Indonesia 2014
- Buku AlQuranku dengan tajwid blok warna terjemah kata perkata
penerbit Lautan Lestari (Lestari Books) Jakarta-Indonesia edisi 2: 2011
VI. EVALUASI
1. Prosedur : Post Test
2. Waktu : 30 menit
3. Butir soal : terlampir
4. Kunci jawaban : terlampir
SIKLUS I
DAFTAR NILAI SISWA
No Nama siswa
Nilai Pre test Nilai Siklus I
Belum
tuntas Tuntas
Belum
tuntas Tuntas
1 Alfarizi Danang Saputra 6.5 8
2 Asa Aulia Daroini 5.5 6
3 Asysyifa Nurul Kamila 4 4
4 Atina Amalia Zulkha 8 8.5
5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 8
6 Fatimatuz Zahro 6.5 8
7 Febry Mazidatunni'mah 4 4
8 Maulidya Alya R 4.5 4
9 Muhammad Dzaki R 8 9
10 Muhammad Exa Pradafa 6 8
11 Muhammad Ilham 8 8
12 Naela Vernanda E P 4 5.5
13 Nia Utari 4 5
14 Pungkas Prasetyo 4.5 4.5
15 Putri Dyah Ariana W 7.5 9
16 Rahma Faizuna 3.5 5
17 Salsabila Noor Avicena 5 5
18 Saqila Daffa S 4.5 5
19 Siti Ainunisa' Fauziyah 4 5
20 Surya Enjang Aryan T 3.5 5
21 Umdatul Farida 5.5 5
22 Zahra Aulia 4.5 5
Frekuensi 17 5 14 8
Jumlah 80 39.5 68 66.5
Rata-rata kelas 5.43 6.11
Prosentase ketuntasan 22.73% 36.36%
Jumlah siswa tuntas 5 8
SIKLUS II
DAFTAR NILAI SISWA
No Nama siswa
Nilai Pre test Nilai Siklus II
Belum
tuntas Tuntas
Belum
tuntas Tuntas
1 Alfarizi Danang Saputra 8 8.5
2 Asa Aulia Daroini 6 7
3 Asysyifa Nurul Kamila 4 6
4 Atina Amalia Zulkha 8.5 8.5
5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 8
6 Fatimatuz Zahro 8 9
7 Febry Mazidatunni'mah 4 6
8 Maulidya Alya R 4 6
9 Muhammad Dzaki R 9 8.5
10 Muhammad Exa Pradafa 8 9
11 Muhammad Ilham 8 8
12 Naela Vernanda E P 5.5 7
13 Nia Utari 5 6
14 Pungkas Prasetyo 4.5 5
15 Putri Dyah Ariana W 9 9
16 Rahma Faizuna 5 5
17 Salsabila Noor Avicena 5 5
18 Saqila Daffa S 5 6
19 Siti Ainunisa' Fauziyah 5 5
20 Surya Enjang Aryan T 5 5
21 Umdatul Farida 5 7
22 Zahra Aulia 5 7
Frekuensi 14 8 10 12
Jumlah 68 66.5 55 97
Rata-rata Kelas 6.11 6.91
Prosentase Ketuntasan 36.36% 54.55%
Jumlah Siswa Tuntas 8 12
SIKLUS III
DAFTAR NILAI SISWA
No Nama siswa
Nilai Pre test Nilai Siklus II
Belum
tuntas Tuntas
Belum
tuntas Tuntas
1 Alfarizi Danang Saputra 8.5 9
2 Asa Aulia Daroini 7 7
3 Asysyifa Nurul Kamila 6 6.5
4 Atina Amalia Zulkha 8.5 9
5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 9
6 Fatimatuz Zahro 9 9
7 Febry Mazidatunni'mah 6 7
8 Maulidya Alya R 6 8
9 Muhammad Dzaki R 8.5 9
10 Muhammad Exa Pradafa 9 9
11 Muhammad Ilham 8 9
12 Naela Vernanda E P 7 8
13 Nia Utari 6 7
14 Pungkas Prasetyo 5 7
15 Putri Dyah Ariana W 9 10
16 Rahma Faizuna 5 6
17 Salsabila Noor Avicena 5 7
18 Saqila Daffa S 6 8
19 Siti Ainunisa' Fauziyah 5 7
20 Surya Enjang Aryan T 5 7
21 Umdatul Farida 7 8
22 Zahra Aulia 7 9
Frekuensi 10 12 2 20
Jumlah 55 97 12.5 165
Rata-rata Kelas 6.91 8.07
Prosentase Ketuntasan 54.55% 90.91%
Jumlah Siswa Tuntas 12 20
TEST
A. Jodohkan kata sebelah kanan dan arti katanya disebelah kiri dengan
menghubungkan garis pada titik kanan dan kiri yang tepat!
Hartanya -
Usaha -
Kedua Tangan -
Api Neraka -
Istrinya -
Tidaklah Berfaedah -
Binasa -
Tali -
Pada Lehernya -
Kayu Bakar -
Kelak Dia Akan Masuk -
Tali dari Sabut -
B. Setelah tahu arti kata (mufrodatnya) susunlah terjemahan surat al-lahab
dengan kalimatmu sendiri dengan mengisi kolom dibawah ini
TERJEMAH LAFADZ
MENERJEMAHKAN SURAH AL-LAHAB
Mufradat (Arti Kata)
Ayo hafalkan mufrodat dibawah ini dengan baik, ikutilah
contoh pelafalan gurumu!
Binasa : -
Usaha kedua tangan : -
Tidaklah berfaedah : -
Hartanya : -
Usaha : -
Kelak dia akan masuk : -
Api neraka : -
Istrinya / seorang perempuan : -
Kayu bakar : -
Pada lehernya : -
Tali : -
Tali dan sabut : -
Ayo pahami mufradat surah Al-Lahab tersebut di atas dan
lafalkanlah berulang hingga kamu bisa hafal!
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Mukaromah
Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 24 Desember 1975
Alamat : Jl. Abiyoso No. 9 Salatiga
Jenis Kelamin : Perempuan
Jurusan/ Progdi : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pendidikan : 1. MI Dukuh, Lulus Tahun 1988
2. MTSN Salatiga, Lulus Tahun 1991
3. MAN Salatiga, Lulus Tahun 1995
4. Diploma II IAIN Walisongo semarang, Lulus
Tahun 2001
5. STAIN Salatiga Angkatan 2013
Demikian daftar riwayat hidup yang saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga,11 September 2015
Penulis,
Mukaromah
DOKUMENTASI PROSES PEMBELAJARAN
MADRASAH TEMPAT PENELITIAN
PENJELASAN TUJUAN PEMBELAJARAN
TANYA JAWAB
PENJELASAN CARA MENERJEMAHKAN SURAT AL-LAHAB
PEMBAGIAN KARTU INDEX CARD MATCH
PELAKSANAAN PERMAINAN METODE INDEX CARD MATCH