s k r i p s i -...

107
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DENGAN METODE INDEX CARD MATCH DI MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah Disusun Oleh : MUKAROMAH NIM. 114 13 049 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: dotuyen

Post on 19-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM

PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DENGAN METODE INDEX

CARD MATCH DI MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN

KECAMATAN SIDOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2014/2015

S K R I P S I

Disusun Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Strata I

Dalam Ilmu Tarbiyah

Disusun Oleh :

MUKAROMAH

NIM. 114 13 049

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : MUKAROMAH

NIM : 114 13 049

Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarakan kode etik

ilmiah. Apabila dikemudian hari pernyatan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik yang diberikan oleh IAIN Salatiga.

Salatiga, 11 September 2015

Yang menyatakan,

MUKAROMAH

NIM. 114 13 049

Fatchurrochman, S.Ag, M.Pd

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 Eksemplar

Hal : Naskah skripsi

Saudari Mukaromah

Kepada

Yth. Dekan IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,

kami kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : Mukaromah

NIM : 114 13 049

Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

DALAM PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DENGAN

METODE INDEX CARD MATCH DI MI MAARIF

GLOBAL BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut diatas supaya segera

dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Salatiga, 11 September 2015

Pembimbing

Fatchurrochman, S.Ag, M.Pd

NIP. 19710309 200003 1 001

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 232706, 32324333 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM

PELAJARAN ALQURAN HADIS DENGAN METODE INDEX CARD

MATCH DI MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN KECAMATAN

SIDOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DISUSUN OLEH:

MUKAROMAH

NIM: 114 13 049

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Salatiga, pada tanggal 23 Maret 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Suwardi,S.Pd., M. Pd. __________________

Sekretaris Penguji : Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. __________________

Penguji I : Drs. Juz’an, M. Hum __________________

Penguji II : Imam Mas Arum. S.Pd., M.Pd. __________________

Salatiga, 04 April 2016

Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN

Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

MOTTO

Artinya: “Sesungguhnya kami telah memberikan kemudahan Al-

Qur’an ini untuk diingat, apakah kamu akan senantiasa

mengingatnya.” (Al-Qamar:17)

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku yang sudah mendidik, membesarkan dan memberikan

doa sepanjang hayatnya agar anak-anaknya berhasil dan bahagia dunia

akhirat. Trimakasih atas segalanya

2. Suamiku Mas Agus Ahmad yang ku taati dan ku sayang yang selalu ada

untukku.

3. Anak-anakku Salma Naura, Zidan Ahmad Putra, dan Hanif Prasojo yang

ku sayang dan sangat berarti dalam hidupku

4. Kakak-kakakku yang membantuku ikut mengasuh anak-anakku ketika aku

sibuk.

5. Keluarga Besar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Global Blotongan.

6. Kepada teman-temanku yang telah memberi dorongan dan semangat

untuk menyelesaikan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah Ta’ala,

yang telah melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM

PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DENGAN METODE INDEX CARD

MATCH DI MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN KECAMATAN

SIDOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.

Segala kemampuan yang penulis miliki, baik tenaga maupun pikiran telah

penulis curahkan agar skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada IAIN Salatiga, mampu memberikan sumbangan

yang berarti bagi para pembaca.

Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki,

sehingga skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, dengan

kerendahan hati, penulis mengharap saran dan kritik yang membangun dari semua

pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu

secara khusus penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga

4. Bapak Fatchurrohman, S.Ag, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah

berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan

pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat

berguna selama penulis menyusun skripsi ini hingga selesai.

5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Progdi PAI IAIN

Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada

penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai

6. Bapak Khaeroni, S.Pd.I. dan Bapak Ali Munabah, S.Pd.I selaku kepala MI

Ma’arif Global Blotongan yang pertama dan kedua yang telah memberi

izin, masukan dan bantuan untuk melakukan penelitian.

7. Suamiku , yang selalu ada untukku.

8. Bapak Laeli Mubarok, S.Pd.I yang sudah berkenan membantu peneliti

mengajar di kelas empat selama penelitian berlangsung.

9. Saudara-saudara, sahabat-sahabat dan semua pihak yang telah membantu

memberi dukungan dalam penyelesaian skripsi ini

Semoga amal sholeh mereka diberikan imbalan yang berlipat ganda oleh

Allah SWT. Akhirnya penulis berharap dan berdoa semoga skripsi ini

memberikan sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan, khususnya

Pendidikan Agama Islam. Amin.

Salatiga, 11 September 2015

Penulis,

MUKAROMAH

NIM. 114 13 049

ABSTRAK

Mukaromah, 2015, (Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Dalam Pelajaran

Al-qur’an Hadis Dengan Metode Index Card Match Di MI Ma’arif

Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran

2014/2015). Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Fatchurrohman, S.Ag.,

M.Pd.

Kata Kunci : Metode, Index Card Match, Al-Qur’an Hadis

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis adalah mata pelajaran yang salah satu

tujuannya adalah memberikan kemampuan dasar siswa dalam membaca, menulis

membiasakan, dan menggemari membaca Al-Quran Hadis. Untuk itu madrasah mengharapkan pembelajaran yang berlangsung dapat berhasil sehingga tujuan

pembelajaran tercapai. Namun realita di lapangan khususnya yang terjadi di MI

Ma’arif Blotongan Kecamatan Sidorejo kelas IV ternyata nilai rata-rata mata

pelajaran tersebut masih rendah yaitu 5,4 dibawah rata-rata nilai ketuntasan

minimal yang ditentukan yaitu 7,00. Hal ini disebabkan oleh metode

pembelajaran yang masih konvensional dan beberapa siswa cenderung lamban

dalam menerima pelajaran ketika belajar, walaupun materi pembelajaran sudah

diulang-ulang. Berdasarkan permasalahan tersebut maka harus diadakan

perbaikan pembelajaran yang terkait dengan metode pembelajaran agar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari latar belakang permasalahan tersebut peneliti ingin mengetahui

apakah pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Al-Qur’an Hadis pada siswa

kelas IV MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2014-2015?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan rancangan

penelitian berupa penelitian tindakan kelas (classroom action research) pada

pembelajaran Al-Quran Hadis kelas IV dengan sub materi menerjemahkan surat

al-Lahab, yang pengumpulan datanya menggunakan metode observasi dan tes.

Sedangkan teknik analisis data peneliti menggunakan analisis deskripsi kualitatif.

Berdasarkan penelitian pembelajaran yang sudah dilakukan dalam tiga

siklus menunjukkan Peningkatan hasil belajar siswa yang dibuktikan dengan rata-

rata nilai yang dicapai yaitu 6,11 pada siklus I menjadi 6,91 pada siklus II dan

naik menjadi 8,07 pada sikus III yang berarti melebihi Kriteria ketuntasan

minimal ( KKM) yang sudah ditentukan oleh Madrasah. Hal ini membuktikan

bahwa metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Al-Qur’an Hadis.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ……………………………………………………. ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ……………………………………… .. v

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. vi

MOTTO ……………………………………………………………………... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

F. Definisi Operasional ................................................................ 6

G. Metode Penelitian .................................................................... 7

H. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................. 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar ............................................................................ 18

1. Definisi Hasil Belajar ........................................................ 18

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............. 20

B. Metode Pembelajaran .............................................................. 24

1. Pengertian Metode Pembelajaran ...................................... 24

2. Metode Index Card Match ................................................. 28

C. Mapel Al Qur’an Hadis ........................................................... 33

1. Pengertian ………………………………………………… 33

2. Tujuan ................................................................................. 34

3. Karakteristik ....................................................................... 35

4. Ruang Lingkup ................................................................... 36

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................ 38

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .............................................. 45

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ............................................. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 60

B. Pembahasan ............................................................................. 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 67

B. Saran ........................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 14

Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa ......................................................................... 42

Tabel 3.2 Nilai Siswa Pada Siklus I ................................................................ 43

Tabel 3.3 Nilai Siswa Pada Siklus II ............................................................... 50

Tabel 3.4 Nilai Siswa Pada Siklus III .............................................................. 57

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Surat permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 3 Surat ijin penelitian

Lampiran 4 Ringkasan materi penelitian

Lampiran 5 Soal tes

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus III

Lampiran 9 Daftar nilai hasil tes siklus 1

\

Lampiran 10 Daftar nilai hasil tes siklus II

Lampiran 11 Daftar nilai hasil tes siklus III

Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 13 Dokumentasi

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis adalah bagian dari mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksud untuk

memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,

menulis membiasakan dan menggemari membaca Al-Quran dan Hadis,

memberikan pengertian pemahaman, penghayatan isi kandungannya melalui

keteladanan dan pembiasaan, serta membina dan membimbing peserta didik

dengan berpedoman pada isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadis. Untuk

mencapai tujuan tersebut, kurikulum Al-Qur’an dan Hadis Madrasah

Ibtidaiyah (MI) dikembangkan dengan pendekatan sebagai berikut :

1. Lebih menitikberatkan target kompetensi dari penguasaan materi.

2. Lebih merekomendasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya

pendidikan yang tersedia.

3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di

lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan (Departemen Agama Republik

Indonesia, 2006 : 13).

Dengan demikian, jelas guru dituntut untuk mengembangkan

kreativitasnya melalui skenario atau desain pembelajaran yang baik agar

memungkinkan siswa dapat mengekspresikan kreativitasnya, sehingga tujuan

2

yang hendak dicapai melalui pembelajaran Al-Qur’an dapat tercapai. Namun

kenyataan di lapangan proses belajar mengajar masih didominasi metode

konvensional seperti yang terlihat di MI Ma’arif Global blotongan Kecamatan

Sidorejo Salatiga. Walaupun materi pelajaran sering diulang-ulang tetapi nilai

rata-rata dari hasil belajar siswa kelas IV belum mencapai tuntas. Hal ini

disebabkan proses pembelajaran masih mengandalkan komunikasi aktif dari

guru, sedang siswa hanya mendengar dan mencatat apa yang dijelaskan oleh

guru. Kondisi tersebut jelas membuat siswa bosan, pasif dan kurang

termotivasi untuk mengikuti mata pelajaran tersebut. Lebih – lebih selama ini

Mata pelajaran Al-Qur’an dianggap sulit oleh sebagian besar siswa- siswi

Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Global Blotongan Kecamatan

Sidorejo Salatiga.

Akibat dari kondisi di atas, nilai harian siswa selama semester I untuk

mata pelajaran Al-Qur’an rata – rata masih 5,4 yang berarti masih di bawah

batas belajar tuntas, yakni 7,00 (Dokumentasi Guru, 2014). Dengan demikian

tujuan dari pengembangan produk masih sangat merisaukan, sehingga perlu

segera dilakukan pembenahan dalam penerapan metode dan teknik

pembelajaran konvensional yang cenderung monoton, dan kurang mampu

meningkatkan hasil belajar siswa ke metode dan teknik pembelajaran lain

yang lebih baik sehingga kegiatan belajar mengajar dapat diselenggarakan

dengan efektif.

Terkait dengan perbaikan metode dan teknik pengajaran, metode

pencocokan kartu (Index Card Match) dianggap sebagai salah satu metode

3

yang dapat memberikan solusi untuk meningkatkan prestasi mata pelajaran

Al-Qur’an pada siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Global

Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga. Sebab melalui penerapan metode ini

memungkinkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar secara aktif,dan

memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis

kepada temannya (Siberman, 2009 : 250). Selain itu metode pembelajaran

tersebut belum pernah diterapkan dalam pembelajaran Al-Qur’an pada siswa

Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo

Salatiga sehingga penerapan metode ini patut dicoba sebagai salah satu solusi

memperbaiki hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Al-Qur’an

Hadis

Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba melakukan penelitian

dengan mengangkat judul penelitian “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS IV DALAM PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS

DENGAN METODE INDEX CARD MATCH DI MI MA’ARIF

GLOBAL BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka masalah

yang dapat peneliti rumuskan adalah:

4

“Apakah metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar

siswa Kelas IV dalam pelajaran Al-Qur’an Hadis di MI Ma’arif global

Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ?.”

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah metode index card match dapat

meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV dalam pelajaran Al-Qur’an Hadis

di MI Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun

Pelajaran 2014/2015.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis tindakan adalah suatu perkiraan tentang tindakan yang

diduga dapat mengatasi permasalahan . Adapun hipotesis dalam penelitian ini

adalah, Metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Kelas IV dalam pelajaran Al-Qur’an Hadis di MI Ma’arif Global Blotongan

Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.

Sebagai Indikator Keberhasilan Penelitian ini adalah apabila setelah

diadakan pembelajaran menggunakan metode index card match hasil belajar

siswa menunjukkan peningkatan mencapai tahap tuntas 70% dari Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang di tetapkan oleh madrasah.

5

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan ini diharapkan dapat

bermanfaat untuk:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti terkait dengan

penerapan metode index card match dalam meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis.

b. Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan dan

memberikan sumbangan bagi pendidikan khususnya terkait dengan

penerapan metode index card match dalam rangka peningkatan hasil

belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, menyampaikan informasi tentang pengaruh dari

pendekatan metode index card match terhadap hasil belajar siswa.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu

referensi dalam memperbaiki proses belajar.

c. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan,

bertanggung jawab, mengembangkan kemampuan berfikir dan

berpendapat positif, dan memberikan bekal untuk dapat bekerjasama

dengan orang lain baik dalam belajar, maupun dalam masyarakat.

d. Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu

referensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang pada akhirnya

akan meningkatkan mutu sekolah.

6

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kekurangjelasan atau perbedaan pemahaman antara

pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul

penelitian, maka perlu penjelasan sebagai berikut:

1. Hasil belajar

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa MI Ma’arif

Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga selama berlangsungnya

proses belajar pada siklus I, siklus II dan Siklus III yang berbentuk nilai

yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam pelajaran Al-Quran Hadis.

2. Metode Index Card Match

Mode index card match adalah metode yang digunakan guru untuk

pembelajaran agar hasil belajar siswa meningkat. Metode index card

match merupakan suatu strategi pembelajaran yang menggunakan kartu,

dimana kartu tersebut berisi soal dan jawaban dengan maksud untuk

mengajak peserta didik menemukan jawaban yang cocok dari pertanyaan

yang sudah disiapkan. (Yasin, 2008:184).

Dalam penelitian tindakan ini kartu yang dimaksud sebagian berisi

mufrodat penggalan ayat-ayat dari materi pembelajaran yang diteliti dan

sebagian lagi berisi arti atau terjemahan mufrodat dari penggalan ayat-

ayat dari materi pelajaran yang diteliti.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

7

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah strategi pemecahan masalah

dengan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang

dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah

(Arikunto, 2008, dalam Krismawati, 2010:11).

Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan

kelas mengenai hasil belajar Al-Qur’an khususnya pada materi

menerjemahkan surat al-Lahab Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga yang belum

mencapai tahap tuntas, oleh karena penggunaan metode konvensional.

Sesuai dengan jenis penelitian yang diteliti, maka penelitian ini

menggunakan model tindakan dari Arikunto (2008) seperti yang dikutip

oleh Krismawati (2010:11), dimana setiap siklus meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

2. Subjek Penelitian

Untuk subjek penelitian adalah siswa Kelas IV MI Ma’arif Global

Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 yang

berjumlah 22 orang. sedangkan waktu penelitian adalah pada semester dua

sekitar akhir bulan April sampai awal bulan Juni 2015. Materi yang

diteliti adalah Kompetensi Dasar menerjemahkan surat al-Lahab pada

Standar Kompetensi memahami arti surat pendek .

8

3. Langkah – Langkah Penelitian

Adapun langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian dapat

dilihat pada gambar bagan di bawah ini :

Gambar 1.1. Bagan Siklus Kegiatan

PENGAMATAN

REFLEKSI

SIKLUS III

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN

REFLEKSI

PENGAMATAN

HASIL

REFLEKSI PELAKSANAAN

SIKLUS I

PERENCANAAN

SIKLUS II

9

Penjelasan alur gambar 1.1.

a. Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, membuat modul pembelajaran, menyiapkan media

pembelajaran, menyiapkan lembar observasi, menyusun perangkat

tugas yang dikerjakan siswa,dan menyusun alat evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan

implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan

tindakan kelas.

Untuk kegiatan awal guru menjelaskan materi yang akan

dikembangkan, selanjutnya untuk kegiatan inti, guru memandu

kegiatan untuk menerapkan metode index card match.

c. Pengamatan (observasi)

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui terlaksananya

penerapan metode index card match.

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang

perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru (Supardi,

2006:133).

Data yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan yang

kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru dapat

merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

10

sehingga dapat disajikan landasan untuk menentukan tindakan kelas

pada siklus berikutnya.

4. Instumen Penelitian

a. Tes Formatif

Tes formatif adalah tes yang dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mengetahui proses

pengajaran dalam satuan pelajaran (Farikhah, 2005:19).

Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Al-Qur’an yang dilaksanakan pada Kelas IV

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo

Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Pada setiap siklus guru

memberikan tes lisan dan tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur

kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap materi menerjemahkanl

surat al-Lahab secara benar dan fasih. Tes dilakukan di akhir tiap

siklus. Adapun nilai sebelum siklus dianggap sebagai nilai pre tes.

b. Pedoman Observasi

Pedoman observasi adalah pedoman yang berupa instrumen

yang digunakan sebagai sarana pengamatan untuk dilakukan penilaian

pada suatu obyek.

Instrument yang valid adalah instrument yang mampu dengan

tepat mengukur apa yang hendak diukur. Data yang dikumpulkan

dalam penelitian tindakan kelas harus betul-betul valid.

11

Reabilitas menyangkut akurasi dan konsistensi alat pengumpul

data. Jika instrument tidak konsisten (berubah-ubah) maka instrument

itu tidak dapat dipercaya. Dalam PTK penelitian lebih valid bila

dilakukan dengan kolaborasi dengan guru/ peneliti lain dengan

melakukan triangulasi dalam kegiatan tindakan kelas dan

menggunakan alat-alat perlengkapan penelitian yaitu jadwal

pelaksanaan penelitian, format LKM, format observasi, format nilai,

lampiran-lampiran data hasil penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan informasi – informasi tentang objek penelitian.

Data digunakan untuk menjawab masalah – masalah yang telah

dirumuskan dan menguj hipotesis. Dalam penelitian ini cara

mengumpulkan data menggunakan metode :

a. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa

terhadap mata pelajaran Al-Qur’an khususnya yang dilaksanakan pada

Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Global Blotongan Kecamatan

Sidorejo Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Pada setiap siklus guru

memberikan tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan

siswa dalam pemahaman terhadap materi menerjemahkan surat al-

Lahab secara benar . Tes dilaksanakan diakhir tiap siklus.

12

b. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan secara sistemik

fenomena-fenomena yang diselidiki . (SutrisnoHadi, 1981:136). Dalam

penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengetahui apakah

pelaksanaan pembelajaran dengan metode index card match yang

dilaksanakan pada setiap siklus sudah sesuai dengan RPP.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai

keadaan sekolah dengan mengambil dokumentasi yang tersedia di

sekolah. Dokumentasi juga diambil pada saat pembelajaran untuk

mengetahui pengalaman pelaksanaan metode index card match pada

mata pelajaran Al-Qur’an khususnya pada pelajaran sesuai dengan

RPP.

6. Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk analisis data pada penelitian ini

adalah teknik deskriptif analistik, berikut penjelasannya :

a. Penilaian terhadap tes

Untuk mengukur hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Al-

Qur’an khususnya pada materi menerjemahkan surat al-Lahab dan

menjelaskan isi kandungan surat al-Lahab digunakan rumus sebagai

berikut :

X =

13

Keterangan :

X : Nilai rata – rata

: Jumlah semua nilai siswa

: Jumlah siswa

Untuk mengetahui kategori hasil rata – rata nilai siswa dapat

dilakukan dengan berpedoman pada interval penilaian sebagai berikut :

Sangat Tinggi (A), nilai 9-10

Tinggi (B), nilai 7-8

Sedang (C), nilai 5-6

Rendah (D), nilai 4-45

Sangat rendah (E), niali < 4

Kemudian untuk menghitung persentase ketuntasan belajar,

digunakan rumus sebagai berikut :

P = x 100

Terkait dengan ketuntasan belajar dalam penguasaan materi

pelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya pada materi menerjemahkan surat

al-Lahab siswa, setelah dilakukan penerapan metode index card match

jika siswa dapat menyelesaikan hasil test yang dilakukan secara baik,

dan memenuhi tingkat ketuntasan belajar minimal 75% dari semua soal

yang diberikan. Adapun pedoman kriteria untuk mengukur ketuntasan

belajar adalah sebagai berikut :

14

Sangat Tinggi (A), nilai > 80%

Tinggi (B), nilai 60% - 79%

Sedang (C), nilai 40% - 59%

Rendah (D), nilai 20% - 39%

Sangat Rendah (E), nilai < 20%

Hasil analisis ketuntasan belajar ini digunakan pada tiap tahapan

refleksi, dan digunakan sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki

rancangan pembelajaran dalam penentuan model pembelajaran yang

tepat.

b. Jadwal Penelitian

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan

Bulan

1 2 3 4 5 6

1. Persiapan V

2. Persiapan Siklus 1

• Perencanaan Tindakan

• Pelaksanaan Tindakan dan

Observasi

• Analisis dan Refleksi

V

3. Persiapan Siklus II

• Perencanaan Tindakan

• Pelaksanaan Tindakan dan

Observasi

V

15

• Analisis dan Refleksi

4. Persiapan Siklus III

• Perencanaan Tindakan

• Pelaksanaan Tindakan dan

Observasi

• Analisis dan Refleksi

V

5.

Penyusunan Laporan Hasil

Penelitian

• Menyusun Draf Hasil

Penelitian

• Menyelenggarakan Seminar

Draf Hasil Penelitian

V

6. Ujian V

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK)

dengan sistematika sebagai berikut :

1. Bagian Pendahuluan

Cakupan bagian ini meliputi : Halaman Judul, Halaman

Pengesahan, Halaman Moto, Halaman Persembahan, Pernyataan,

Abstraksi, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan

Daftar Lampiran.

16

2. Bagian Isi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan mencakup : Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Manfaat

Penelitian, Penegasan Istilah, Metode Penelitian, Jadwal Penelitian, dan

Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada Bab II ini diuraikan beberapa konsep teoritis yang mendasari

dilakukannya penelitian ini, dan hipotesis penelitian.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Bab III ini mencakup : Lokasi dan Waktu Penelitian, Prosedur

penelitian, Mata Pelajaran, Instrumen Penelitian, Deskripsi Siklus I, II

dan III.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan gambaran setting penelitian, penjelasan

per siklus, hasil proses analisis data, pembahasan, dan pengambilan

keputusan.

BAB V PENUTUP

Bab V dalam hal ini berisi : Kesimpulan dan Saran sebagai hasil

dari penelitian ini.

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir termuat : Daftar Pustaka, dan Lampiran – lampiran.

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Definisi Hasil Belajar

Hasil belajar adalah apa yang telah dapat diciptakan hasil

pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan

keuletan bekerja (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1983) seperti yang

dikutip oleh Khotimah (1004:15). Menurut Arikunto (1999:276) hasil

belajar adalah tingkatan-tingkatan sejauh mana siswa telah dapat

mencapai tujuan sesuai dengan yang ditetapkan.

Hasil belajar menurut Tulus Tu’u (2004 : 75) adalah penugasan

pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran

yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan guru.

Jadi hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama

berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.

Umumnya hasil belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka)

dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah

menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya hasil belajar

ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdpaat dalam

periode tertentu.

Hasil belajar siswa di sekolah dapat dilihat pada angka raport atau

ada daftar nilai formatif, sumatif atau nilai ujian pada akhir kelulusan

18

siswa. Ditinjau dari segi didaktis maka penilaian proses belajar ini sangat

penting, karena mereka ingin mengetahui yang telah dicapai yang dapat

mempengaruhi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya, sehingga diharapkan

hasil belajar berikutnya akan lebih meningkat.

Dengan mengetahui nilai mereka, setidak-tidaknya dapat

menjadikan motivasi untuk lebih giat dalam belajar sehingga mencapai

prestasi yang lebih baik. Sedangkan bagi guru tidak hanya menilai hasil

usaha murid saja, tetapi sekaligus ia juga menilai hasil usahanya sendiri.

Ditinjau dari segi dasar psikologis, penilaian belajar merupakan

kepuasan batin baik siswa sendiri, maupun bagi guru dan orang tua siswa

sendiri ingin mengetahui hasil dari bimbingan, pengarahan serta petunjuk

yang diberikan oleh orang tuanya.

Sedangkan bila ditinjau dari segi administratif, bahwa hasil belajar

siswa itu merupakan data untuk menentukan status anak didik dalam

kelasnya, yaitu apakah anak didik tersebut tergolong anak pandai, sedang

atau kurang, selain itu juga merupakan inti laporan tentang kemajuan

siswa-siswa pada orang tuanya. Departemen yang berwenang, guru-guru

dan murid itu sendiri.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hal yang kompleks dan terpadu, yang

keberhasilannya dipengaruhi beberapa faktor, baik faktor yang berasal

dari peserta didik, faktor lingkungan, faktor instrumen pembelajaran

19

yang meliputi strategi pembelajaran, kurikulum, materi, guru media,

evaluasi maupun faktor proses (Winkel, 1991 dalam Khotimah, 2004 :

15).

Menurut Muhibbin Syah (2006 : 144), secara global faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu “Faktor Internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan

belajar.”

a. Faktor Internal

Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan /

kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor ini meliputi 2 aspek, yakni:

1) Aspek Filosofis (yang bersifat jasmaniah)

Kondisi untuk jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dlaam dalam mengikuti mendukung kegiatan belajar, seperti

gangguan kesehatan, cacat tubuh, gangguan penglihatan,

gangguan pendengaran dan lain sebagainya sangat mempengaruhi

kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan,

khususnya yang disajikan di kelas.

2) Aspek Psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran

20

siswa. Diantaranya adalah tingkat intelegensi siswa, sikap siswa,

bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.

a) Intelegensi Siswa. Tingkat kecerdasan merupakan wadah bagi

kemungkinan tercapainya hasil belajar yang diharapkan. Jika

tingkat kecerdasan rendah, maka hasil belajar yang dicapai

akan rendah pula. Clark mengemukakan bahwa “hasil belajar

siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan

30% dipengaruhi oleh ligkungan”. Sehingga tidak diragukan

lagi bahwa tingkat kecerdasan siswa sangat menentukan

tingkat keberhasilan belajar siswa (Hlen, 2002 : 130).

b) Sikap Siswa. Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi

afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi dengan cara

relatif tetap terhadap objek, baik secara positif maupun negatif.

Sikap siswa yang posistif terutama kepada guru dan mata

pelajaran yang diterima merupakan tanda yang baik bagi

proses belajar siswa. Sebaliknya, sikap negatif yang diiringi

dengan kebencian terhadap guru dan mata pelajarannya

menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut, sehingga hasil

belajar yang dicapai siswa akan kurang memuaskan.

c) Bakat Siswa. Sebagaimana halnya intelegensi, bakat juga

merupakan wadah untuk mencapai hasil belajar tertentu.

Secara umum bakat merupakan kemampuan potensial yang

dimilii seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa

21

yang akan datang. Bakat juga diartikan sebagai kemampuan

individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak

bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Peserta didik

yang kurang atau tidak berbakat untuk suatu kegiatan belajar

tertentu akan mengalami kesulitan dalam belajar.

d) Minat Siswa. Minat berarti kecenderungan dan kegairahan

yang mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa.

siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi tertentu

akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa

lain, sehingga memungkinkan siswa tersebut untuk belajar

lebih giat dan pada akhirnya mencapai prestasi yang

diinginkan.

e) Motivasi Siswa. Tanpa motivasi yang besar, peserta didik akan

banyak mengalami kesulitan dalam belajar, karena motivasi

merupakan faktor pendorong kegiatan belajar. Motivasi dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan

motivasi ekstrinsik. Motivasi Intrinsik adalah hal dan keadaan

yang berasal dari dlaam diri siswa sendiri yang dapat

mendorongnya melakukan tindakan belajar. Adapun motivasi

ekstrinsik adalah hal keadaan yang datang dari luar individu

siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.

Motivasi yang dipandang lebih esensial adalah motivasi

22

intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak

bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni

kondisi/keadaan lingkungan di sekitar siswa. Adapun faktor eksteren

yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah :

a) Lingkungan Sosial. Lingkungan sosial siswa di sekolah adalah

para guru, staf administrasi mempengaruhi semangat belajar

siswa, mayarakat, tetangga dan teman-teman sepermainan di

sekitar perkampungan siswa juga termasuk lingkungan sosial

bagi siswa. Namun lingkkungan sosial yang lebih banyak

mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan

keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik

pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan letak rumah,

semuanya dapat memberi dampak baik dan buruk terhadap

kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa.

b) Lingkungan non sosial. Lingkungan non sosial ialah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan

letaknya, alat belajar, keadaan cuaca dan waktu beljar yang

digunakan siswa.

23

c. Faktor Pendekatan Belajar

Tercapainya hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh

bagaimana aktivitas siswa dalam belajar. Faktor pendekatan belajar

adalah jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode

yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran

materi-materi pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat

mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga semakin mendalam cara

belajar siswa maka semakin baik hasilnya.

B. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar guru sebagai fasilitator siswa belajar

harus memiliki strategi yang efektif dan efisien, agar dapat

mengoptimalkan kualitas pembelajaran. Salah satu cara untuk satu cara

untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik

penyajian atau biasanya disebut metode mengajar.

Metode dan teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi

pengajaran. Metode pengajaran dipilih berdasarkan dari atau dengan

pertimbangan jenis strategi pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Oleh karena metode merupakan bagian yang integral dengan sistem

pengajaran maka perwujudannya tidak dapat dilepaskan dengan komponen

sistem pengajaran lain.

24

Pengertian metode secara lebih jelas dapat dipaparkan melalui

berbagai pendapat berikut:

a. Menurut Surakhmad (1994 : 95), metode adalah cara, yang di dalam

fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode

itu, maka makin efektif pula pencapaian tujuan.

b. Menurut P Andie (1984 : 71), metode adalah cara yang sistematis yang

digunakan untuk mencapai tujuan.

c. Menurut Ardiwinata (1986 : 90), metode adalah cara yang berfungsi

untuk mencapai tujuan.

Dalam ketiga definisi metode tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

metode merupakan suatu cara yang dipakai untuk mencapai tujuan, serta

suatu ilmu dalam merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur.

Lebih lanjut Surakhmad (1994 : 95) menyatakan, bahwa ada

beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu penerapan

metode, yaitu:

a. Murid, pelajar atau penatar (yang berbagai tingkat kematangannya).

b. Tujuan (Yang berbagi jenis dan fungsi)

c. Situasi (yang berbagi keadaan)

d. Fasilitas (yang berbagai kualitas dan kuantitasnya)

e. Pengajar, penatar, atau guru (yang pribadi serta kemampuan

prosfesinya berbeda-beda).

Menurut Bloom et al proses kegiatan pembelajaran mengacu pada

tiga domain, yaitu : (Suparno, 2001:6)

25

a. Domain kognitif; memiliki enam level; secara berturut dari level yang

paling rendah adalah:

1) Mengetahui ; mengingat fakta, kata-kata, istilah, konsep, prinsip,

aturan dan sebagainya.

2) Memahami; menafsirkan sesuatu, mengungkapkan dalam bentuk

lain, menyatakan dengan kata-kata sendiri, menduga sesuatu

berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.

3) Menerapkan; menggunakan apa yang dipelajari dalam situasi baru.

4) Menganalisis, menguraikan suatu keseluruhan dalam bagian-

bagian serta menghubungkan antara bagian-bagian itu.

5) Mensintesis; menghubungkan bagian-bagian dan secara kreatif

membentuk sesuatu yang baru.

6) Mengevaluasi; menggunakan kriteria untuk menilai sesuatu.

b. Domain psikomotor; ada lima level, secara berturut dari yang paling

rendah adalah sebagai berikut:

1) Melakukan gerakan fisik, misalnya berjalan, berlari, meniru.

2) Menunjukan kemampuan perseptual secara visual, auditif,

kinestetik, serta mengkoordinasi seluruhnya.

3) Memperlihatkan kemampuan fisik yang mengandung ketahanan

kekuatan, kelenturan, luwes, kelincahan, kecepatan reaksi.

4) Melakukan kegiatan yangn terampil serta terkoordinasi dalam

permainan, simulasi, kesenian, atau olah raga.

26

5) Mengadakan komunikasi non verbal, yakni dapat menyampaikan

pesan melalui gerakan muka, tangan,penampilan, ekspresi kreatif.

c. Domain afektif; berkenaan dengan kesadaran perasaan, dan penilaian

akan sesuatu, ada lima level, secara berturut dari yang paling rendah

adalah sebagai berikut:

1) Menerima/memperhatikan; menunjukan minat, sadar akan adanya

kondisi, situasi, atau masalah tertentu; kesediaan mendengarkan

nasehat, menghadiri,

2) Merespon; memberi reaksi terhadap situasi, kondisi, kegiatan

sambil menunjukkan rasa puas.

3) Menghargai; menerima suatu nilai, mengutamakannya, bahkan

menaruh komitmen terhadap nilai itu, karena percaya atas kebaikan

nilai itu.

4) Mengorganisasi nilai; mengkonsep-sualisasi dan mensistematisasi

dalam pikiran.

5) Mengkarakterisasi nilai-nilai; menginter-nalisasi, menjadikannya

bagian dari diri-pribadinya sebagai pandangan hidup.

Terkait dengan metode dan model pembelajaran Bloom

menyatakan apapun metode dan model pembelajaran yang kita

pilih perlu diselaraskan pada tujuan pembelajaran dan jenis

kompetensi yang diharapkan siswa (Suparno, 2001 : 6). Namun,

demikian terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh

27

pihak pendidik dalam rangka penerapan suatu metode dan model

pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi

perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik

sebagaimana yang diharapkan.

b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan

aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar

mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat

dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan

mengajarnya.

d. Menerapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau

kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan

pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan

belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik

penyempurnaan sistem instruksi yang bersangkutan.

2. Metode Index Card Macth

a. Definisi Metode Index Card Macth

Menurut Yasin (2008 : 184), yang dimaksud dengan metode

index card match (mencari pasangan jawaban) adalah suatu cara yang

digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk

28

menemukan jawaban yang cocok dengan pertanyaan yang sudah

disiapkan.

Sedang menurut Siberman (2009 : 250), metode index card

match adalah cara aktif dan menyenangkan untuk memantau ulang

materi pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan

dan memberi pertanyaan kuis kepada temanya. Hampir senada, Zaini

(2008 : 32) juga mendefiisikan metode index card match (Mencari

Pasangan) sebagai strategi yang cukup menyenangkan yang

digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya.

Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi

ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang

akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka

sudah memiliki bekal pengetahuan.

Lebih lanjut Yasin (2008 : 184) menyatakan bahwa metode

index card match merupakan suatu strategi pembelajaran yang

menggunakan kartu, dimana kartu tersebut berisi soal dan sekaligus

jawabanya. Untuk penggunaanya, kartu tersebut dibagikan kepada

seluruh siswa dan siswa berfikir sejenak apa yang cocok untuk

jawaban pertanyaan yang ada di kartu tersebut dan mencari

jawabannya di kartu lainnya. Keadaan ini menggambarkan bahwa

kegiatan proses belajar mengajar di kelas tidak hanya berupa

penyajian informasi saja, siswa datang duduk dan mendengarkan, tapi

siswa juga ikut berperan aktif dalam berlangsungnya proses belajar

29

mengajar. Proses pembelajaran semacam ini tidak harus di dalam

kelas, bisa juga diluar kelas agar peserta didik tidak harus di dalam

kelas, bisa juga diluar kelas agar peserta didik tidak merasa bosan

sebab penyakit yang banyak diderita peserta didik selama mengikuti

pelajaran adalah kejenuhan.

Strategi index card match merupaan strategi yang cukup

menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah

diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa

diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas

mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga

ketika masuk kelas, mereka sudah memilki bekal pengetahuan (Yasin,

2008: 184)

b. Langkah-langkah Penerapan Metode Index Card Match

Menurut Zaini (2008: 32) terdapat beberapa langkah-langkah

yang perlu dilakukan oleh pihak guru terkait dengan penerapan

metode ini, yaitu:

1) Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta didik yang

ada dalam kelas.

2) Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.

3) Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya

pada setengah bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas

berisi satu pertanyaan.

30

4) Pada separuh kertas lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan

yang tadi dibuat.

5) Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara kartu soal

dan kartu jawaban.

6) Beri setiap peserta didik satu kertas/kartu. Jelaskan bahwa ini

adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh peserta

didik akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan

mendapatkan jawaban.

7) Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada

yang sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk

berdekatan. Terangkan juga agar tidak memberitahu materi yang

mereka dapatkan kepada teman yang lain.

8) Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk

berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk

membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-

teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-

pasangan yang lain.

9) Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Index Card Match

1) Kelebihan Penerapan Metode Index Card Match

Metode Index Card Match tidak hanya digunakan dalam

mata pelajaran- mata pelajaran tertentu saja, namun metode ini juga

31

dapat diterapkan sebagai metode pembelajaran dalam mata

pelajaran Al- Qur’an.

Kelebihan dari penerapan strategi Index Card Match, yaitu

bahwa strategi ini dianggap sebagai salah satu strategi atau metode

pembelajaran yang menyenangkan, sebab melalui penerapan

strategi ini akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa,

karena di dalam strategi ini terdapat education games, dalam artian

suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan dapat merupakan

cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik. Permainan

edukatif bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa,

berpikir, serta bergaul dengan lingkungan, atau bermanfaat untuk

menguatkan dan menerampilkan anggota badan si anak,

mengembangkan kepribadian, mendekatkan hubungan antara

pendidik dengan peserta didik, kemudian menyalurkan kegiatan

peserta didik, dan sebagainya (Yasin, 2008:184).

Pada dasarnya masa anak sekolah dasar adalah masa

bermain, anak memperoleh pelajaran yang mengandung aspek

perkembangan kognitif, sosial, emosi, dan perkembangan fisik.

Melalui kegiatan bermain dalam strategi index card matc, maka

proses pembelajaran tidak menjenuhkan, dan pembelajaran

berlangsung secara efektif dan efisien serta menyenangkan,

sehingga peserta didik dengan sendirinya termotivasi untuk selalu

belajar (Yasin, 2008:184).

32

2) Kekurangan Penerapan Metode Index Card Match

Menurut Agus Sujarwo (2010), penggunaan metode

tentunya juga perlu manajemen waktu yang tepat khususnya saat

digunakan pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak.

Guru juga harus siap dengan soal yang bervariatif. Pembacaan soal

dan jawaban yang dilakukan oleh tiap-tiap pasangan jika jumlah

siswa banyak akan memakan waktu tidak sedikit, disamping itu

berpotensi mengakibatkan kebosanan pada siswa. Metode ini

terkendala dilakukan jika jumlah siap tidak genap. Namun

demikian dengan modifikasi dan menyesuaikan dengan kondisi

siswa dan materi pelajaran yang ada metode ini tetap menarik

untuk diterapkan.

C. Mapel Al-Qur’an Hadis

1. Pengertian

Mata pelajaran Al-Qur’an hadis adalah bagian dari mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang

dimaksud untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman,

kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam

AlQur’an sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari

sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah S.W.T (Departemen

Agama Republik Indonesia, 2006:13).

33

Sesuai dengan definisi tersebut di atas, Kurikulum Al-Qur’an

Madrasah Ibtidaiyah (MI) dikembangkan dengan pendekatan sebagai

berikut: (Departemen Agama Republik Indonesia, 2006:13)

a. Lebih menitikberatkan target kompetensi dari penguasaan materi

b. Lebih merekomendasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya

pendidikan yang tersedia

c. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksanaan

pendidikan di lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan

program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Kurikulum Al-Qur’an dan Hadist Madrasah Ibtidaiyah yang

dikembangkan dengan pendekatan tersebut diharapkan mampu

menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah

SWT, peningkatan penguasaan kecakapan hidup, kemampuan bekerja

dan bersikap ilmiah sekaligus menjamin pengembangan kepribadian

Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia (Departemen Agama

Republik Indonesia, 2006:13)

2. Tujuan

Pembelajaran Al-Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan

untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam

membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-Qur’an serta

menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan

ayat-ayat Al-Qur’an untuk mendorong, membina dan membimbing

aklaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai

34

dengan isi kandungan Al-Qur’an dan Hadis (Departemen Agama

Republik Indonesia, 2006:13).

Mata pelajaran Al-Qur’an pada Madrasah Ibtidaiyah berfungsi:

a. Menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik membaca dan

menulis Al-Qur’an.

b. Mondorong, membimbing dan membina kemampuan dan

kegemaran membaca Al-Qur’an.

c. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan

pengalaman kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.

d. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada

jenjang yang lebih tinggi (MTs).

(Departemen Agama Republik Indonesia, 2006:14)

3. Karakteristik

Karakteristik mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadist:

a. Mapel Al-Qur’an merupakan kelompok mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam yang diajarkan di madrasah.

b. Muatan mata pelajaran Al-Qur’an memakai bahasa asing yang

perlu hafalan, pembiasaan pada huruf, bacaan serta terjemahannya.

c. Penekanan mata pelajaran Al-Qur’an di MI adalah kemampuan

membaca dan menulis Al-Qur’an dengan benar serta hafalan

terhadap surat pendek dalam Al-Qur’an, pengenalan arah atau

makna suara sederhana dari surat-surat pendek tersebut untuk

35

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan

pembiasaan.

4. Ruang lingkup

Ruang lingkup pengajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah

Ibtidaiyah meliputi : (Departemen Agama Republik Indonesia,

2006:14)

a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an

b. Hafalan surat-surat pendek

c. Pemahaman kandungan surat-surat pendek

Untuk lebih memperjelas ruang lingkup pembelajaran Al-

Qur’an Hadis maka disusunlah standar kompetensi untuk pembelajaran

Al-Qur’an Hadis. Standar kompetensi mata pelajaran Al-Qur’an berisi

sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik selama

menempuh mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MI. kemampuan ini

berorientasi kepada perilaku efektif dan psikomotorik dengan

dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan-

ketaqwaan dan ibadah kepada Allah S.W.T. Kemampuan-kemampuan

yang tercantum dalam Standar Kompetensi ini merupakan penjabaran

dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai peserta didik di

tingkat MI.

Adapun kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai oleh

peserta didik di MI, khususnya pada siswa kelas IV semester 2

meliputi:

36

STANDAR

KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

1. Memahami arti surat

pendek

a. Mengartikan surat al-Lahab.

b. Menjelaskan isi kandungan surat al-

Lahab secara sederhana

2. Memahami arti hadis

tentang niat dan hadis

tentang silaturahmi

a. Menjelaskan isi kandungan hadis

tentang niat secara sederhana.

b. Menjelaskan isi kandungan hadis

tentang silaturrahim secara sederhana

3. Menerapkan kaidah-

kaidah ilmu tajwid

a. Memahami hukum bacaan idgham

bighunnah, idgham bilaghunnah, dan

iqlab.

b. Menerapkan hukum bacaan idgham

bighunnah, idgham bilaghunnah, dan

iqlab.

37

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pada siklus 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama pada

tanggal 6 Mei 2015 dan pertemuan kedua pada tanggal 7 Mei 2015.

Pertemuan pertama untuk melaksanakan praktek pembelajaran, sedang

pertemuan kedua untuk melaksanakan evaluasi berupa post test. Penelitian ini

adalah untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan

pembelajaran Alqur’an Hadis khususnya menerjemahkan surat Al-Lahab,

yang terkait dengan hasil belajar siswa kelas IV dalam pelajaran Alqur’an

Hadis di MI Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun

Pelajaran 2014-2015.

Adapun langkah-langkah pembelajaran Alqur’an hadis khususnya pada

materi menerjemahkan surat Al-Lahab secara terperinci diuraikan sebagai

berikut:

1. Perencanaan Tindakan

Beberapa bentuk perencanaan yang disiapkan peneliti sebelum

menjalankan tindakan pada siklus pertama ini adalah :

a. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan pendekatan metode Index Card Match.

b. Pembuatan modul pembelajaran Alqur’an Hadis khususnya pada

materi menerjemahkan surat Al-Lahab.

38

c. Peneliti menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

penerapan metode Index Card Match. Media pembelajaran ini berupa

kartu pertanyaan (kartu mufrodat ayat) dan jawaban (kartu terjemahan

mufrodat) yang akan digunakan dalam metode Index Card Match.

d. Peneliti menyiapkan dan mengembangkan format observasi yang

berupa lembar observasi atau pengamatan dan format nilai.

e. Menyusun perangakat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa selama

proses pembelajaran.

f. Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran.

2. Pelaksanaan tindakan dengan pengamatan (Observation)

a. Pelaksanaan tindakan

Pada pelaksanaan tindakan ini, meliputi tahapan-tahapan

sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam, berdoa dan mengabsen siswa.

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

c) Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di

papan tulis.

d) Guru menjelaskan materi tentang menerjemahkan surat Al-

Lahab.

e) Sebagai fasilitator guru melakukan tanya jawab dengan siswa

mengenai terjemahan surat Al-Lahab

39

2) Kegiatan inti

a) Guru menyuruh salah seorang siswa atau beberapa orang untuk

membaca surat Al-Lahab.

b) Guru menjelaskan kepada siswa cara untuk menerjemahkan

surat Al-Lahab.

c) Guru membagikan potongan karton yang berisi pembelajaran

metode index card match.

d) Guru menjelaskan cara menggunakan media yang telah

dibagikan.

e) Guru memandu kegiatan pembagian media pembelajaran dan

cara memasangkan (mencari pasangan) antara pertanyaan dan

jawaban yang telah tertulis di potongan karton yang telah

dibagikan.

f) Siswa mencermati penjelasan guru dan mencatat hal-hal

penting yang perlu ditanyakan.

g) Siswa melakukan permainan dengan media yang telah

dibagikan tersebut.

h) Untuk mengurangi kejenuhan, guru menyampaikan pertanyaan

selingan kepada siswa.

3) Kegiatan Penutup

a) Guru memberi kesempatan tanya jawab kepada siswa tentang

materi pembelajaran yang belum dipahami.

40

b) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi dan

memberi reward atau penghargaan.

c) Guru membuat kesimpulan pembahasan materi pembelajaran.

d) Guru memberikan tugas (post test) pada pertemuan selanjutnya.

e) Hasil kerja siswa dikoreksi. Jika ada yang salah, siswa disuruh

membetulkan sendiri agar paham.

f) Pembelajaran diakhiri dengan doa penutup belajar.

g) Guru mengucapkan salam penutup.

b. Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui terlaksananya

penerapan metode Index Card Match dalam siklus pertama ini sudah

sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam pembelajaran

Alqur’an hadis agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

41

Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa

No Nama Siswa

1 Alfarizi Danang Saputra

2 Asa Aulia Daroini

3 Asysyifa Nurul Kamila

4 Atina Amalia Zulkha

5 Aulia Rosyidatul Ulya

6 Fatimatuz Zahro

7 Febry Mazidatunni'mah

8 Maulidya Alya R

9 Muhammad Dzaki R

10 Muhammad Exa Pradafa

11 Muhammad Ilham

12 Naela Vernanda E P

13 Nia Utari

14 Pungkas Prasetyo

15 Putri Dyah Ariana W

16 Rahma Faizuna

17 Salsabila Noor Avicena

18 Saqila Daffa S

19 Siti Ainunisa' Fauziyah

20 Surya Enjang Aryan T

21 Umdatul Farida

22 Zahra Aulia

42

1) Nilai Siswa

Tabel 3.2 Nilai Siswa pada Siklus I

No Nama siswa

Nilai Pre test Nilai Siklus I

Belum

tuntas Tuntas

Belum

tuntas Tuntas

1 Alfarizi Danang Saputra 6.5 8

2 Asa Aulia Daroini 5.5 6

3 Asysyifa Nurul Kamila 4 4

4 Atina Amalia Zulkha 8 8.5

5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 8

6 Fatimatuz Zahro 6.5 8

7 Febry Mazidatunni'mah 4 4

8 Maulidya Alya R 4.5 4

9 Muhammad Dzaki R 8 9

10 Muhammad Exa Pradafa 6 8

11 Muhammad Ilham 8 8

12 Naela Vernanda E P 4 5.5

13 Nia Utari 4 5

14 Pungkas Prasetyo 4.5 4.5

15 Putri Dyah Ariana W 7.5 9

16 Rahma Faizuna 3.5 5

17 Salsabila Noor Avicena 5 5

18 Saqila Daffa S 4.5 5

19 Siti Ainunisa' Fauziyah 4 5

20 Surya Enjang Aryan T 3.5 5

21 Umdatul Farida 5.5 5

22 Zahra Aulia 4.5 5

Frekuensi 17 5 14 8

Jumlah 80 39.5 68 66.5

Rata-rata Kelas 5.43 6.11

Prosentase Ketuntasan 22.73% 36.36%

Jumlah Siswa Tuntas 5 8

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2015

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dalam pra siklus nilai

rata-rata kelas hanya mencapai 5.43, dimana hanya 5 orang

atau 22,73% saja prosentase ketuntasan belajar, sedangkan

setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran dengan metode

Index Card Match pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat

menjadi 6,11, dan jumlah siswa yang mengalami tuntas belajar

meningkat menjadi 36,36% atau 8 siswa berhasil mencapai

43

tuntas belajar, berarti terdapat peningkatan jumlah siswa yang

tuntas belajar sebanyak 3 orang.

Walaupun telah mengalami peningkatan nilai rata-rata

kelas (dari 5,43 menjadi 6,11) namun berdasarkan penilaian

tersebut di atas, tingkat pemahaman siswa masih tergolong

sedang (Sedang (C), nilai 5-6). Kemudian jika dihubungkan

dengan ketuntasan belajar, nilai prosentase ketuntasan belajar

sebesar 36,36% menunjukkan jika tingkat ketuntasan belajar

siswa masih rendah (rendah (D), nilai 20% - 39%).

Melihat kenyataan tersebut diatas maka secara

keseluruhan dapat diakatakan bahwa proses pembelajaran

terkait dengan materi menerjemahkan surat Al-Lahab melalui

penerapan metode Index Card Match belum memenuhi

keberhasilan.

3. Refleksi

Pada saat penerapan metode Index Card Match, siswa cenderung

ramai sendiri dan tidak memperhatikan ketentuan yang disampaikan. Hal

ini lebih diakibatkan karena siswa yang baru pertama kali ini mengenal

metode ini. Dengan kata lain metode Index Card Match dalam

pembelajaran di madrasah ini adalah sebuah metode yang baru. Karenanya

sebagian siswa cenderung kurang begitu merespon metode ini. Sebab

mereka belum faham terhadap bentuk pelaksanaan metode ini. Namun

44

pada akhirnya siswa memahami cara dan siswa mulai antusias untuk

mengikuti pembelajaran dengan serius dan senang.

Secara umum dapat dipahami bahwa kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan metode pembelajaran Index Card Match dinyatakan cukup

efektif hal tersebut ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata siswa dari

5,48 sebelum penerapan metode Index Card Match menjadi 6,11 setelah

diterapkannya metode Index Card Match pada siklus I, begitu juga dengan

prosentase ketuntasan belajar juga telah mengalami peningkatan dari

22,73% menjadi 36,36%. Namun demikian penerapan metode Index Card

Match sebagai upaya peningkatan penguasaan materi pelajaran Alqur’an

hadis khususnya pada materi menerjemahkan surat Al-Lahab belum

mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, sehingga akan dilanjutkan

pada siklus II dengan melakukan perbaikan pola pembelajaran dengan cara

memberi penjelasan ulang tentang penerapan metode secara lebih detail

sehingga menjadi lebih baik dan sesuai dengan situasi agar siswa mampu

mencapai indikator penelitian sesuai yang diharapkan.

B. Deskripsi pelaksanaan siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Menyikapi hasil refleksi dari siklus pertama, maka tahap

perencanaan siklus kedua ini perlu adanya revisi, sehingga kesalahan pada

siklus sebelumnya tersebut tidak terulang kembali. Adapun bentuk revisi

diantaranya adalah sebagai berikut:

45

a. Lebih mengoptimalkan perbaikan rencana pembelajaran dengan

menggunakan metode Index Card Match pada siswa yang dilakukan

dengan memberikan penjelasan ulang tentang penerapan metode

tersebut secara lebih detail.

b. Mengoptimalkan pembelajaran yang menekankan pada peningkatan

motivasi siswa, sehingga mereka lebih terfokus untuk lebih mampu

menyerap materi pembelajaran yang disampaikan melalui penerapan

metode Index Card Match.

c. Mengoptimalkan perbaikan pembelajaran yang menekanakan pada

peningkatan motivasi siswa, sehingga mereka lebih termotivasi untuk

mengikuti perbaikan pembelajaran yang disampaikan melalui

penerapan metode Index Card Match, misal memberikan kebebasan

kepada siswa untuk membuat yel-yel sehingga lebih bersemangat.

d. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan siklus II,

sehingga kesalahan siklus I tidak terulang lagi.

Dalam siklus II ini, peneliti akan menggunakan metode Index Card

Match kembali. Beberapa persiapan pelaksanaan pembelajaran pada

siklus II ini hampir sama dengan persiapan pada siklus I karena

menggunakan metode pembelajaran yang sama. Beberapa bentuk

perencanaan yang disiapkan adalah :

a. Peneliti menyusun perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang menekanakan pada pengoptimalan penerapan metode

46

Index Card Match, serta menjelaskan kepada siswa tentang tujuan

pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.

b. Peneliti menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

penerapan metode Index Card Match. Media pembelajaran ini berupa

kartu pertanyaan dan jawaban yang akan digunakan dalam metode

Index Card Match.

c. Peneliti menyiapkan dan mengembangkan format observasi yang

berupa lembar observasi atau pengamatan dan format nilai.

d. Menyusun perangkat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa selama

proses pembelajaran.

e. Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (observation)

a. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan ini, meliputi tahapan-tahapan

sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

a) Guru mengucapkan salam, berdoa dan mengabsen siswa

b) Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di

papan tulis.

c) Guru menjelaksan kembali materi tentang menerjemahkan

surat Al-Lahab secara lebih detail. Hal ini sebai bentuk proses

review terhadap materi paelajaran yag telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya (Siklus I).

47

d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

tanya jawab seputar materi pelajaran yang sebelumnya telah

disampaikan.

2) Kegiatan Inti (durasi 40 menit)

a) Guru menyuruh seorang siswa atau beberapa orang untuk

membaca surat Al-Lahab (sambungan pertemuan sebelumnya).

b) Guru menjelaskan kepada siswa cara untuk menerjemahkan

surat Al-Lahab (sambungan pertemuan sebelumnya).

c) Guru membagikan potongan karton untuk menerapkan strategi

pembelajaran. Setelah membagi siswa menjadi dua kelompok.

d) Guru menjelaskan kembali cara menggunakan media yang

telah dibagikan.

e) Guru memandu kegiatan penggunaan media pembelajaran dan

cara mencari pasangan antara pertanyaan dan jawaban yang

telah tertulis di potongan karton yang telah dibagikan menurut

kelompoknya.

f) Siswa mencermati penjelasan guru dan mencatat hal-hal

penting yang perlu dipertanyakan.

g) Siswa melakukan permainan dengan media yang telah

dibagikan tersebut, namun tetap fokus pada pencapaian tujuan

pembelajaran yaitu penguasaan materi menerjemahkan surat

Al-Lahab.

48

h) Guru menyampaikan pertanyaan selingan kepada siswa,

sehingga siswa lebih termotivasi dan tetap mampu fokus

selama proses perbaikan pelaksanaan pembelajaran melalui

metode Index Card Match. Selain itu untuk memberikan

rangsangan kapada siswa untuk lebih aktif dalam proses

pembelajaran tersebut.

3) Kegiatan Penutup (durasi waktu 20 menit)

a) Penyampaian penjelasan akhir oleh guru dari hasil pelaksanaan

metode Index Card Match. Penjelasan tersebut difokuskan pada

poin-poin yang dipandang penting oleh guru yang sekiranya

siswa belumlah memahami dengan tepat.

b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada guru apabila

terdapat isi materi pelajaran yang belum mereka pahami.

c) Guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari.

d) Guru memberikan post test. (pada pertemuan berikutnya)

e) Guru melakukan penilaian terhadap hasil post test, dan

mengumumkan hasil post test sehingga siswa mengetahui

secara detail hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan.

f) Sebelum menutup pelajaran guru menyampaikan beberapa

point yang dianggap suatu hal yang perlu diperbaiki dalam

penerapan proses pembelajaran melalui metode Index Card

Match pada siklus berikutnya.

g) Doa dan salam penutup.

49

b. Pengamatan (Observation)

Hasil pengamatan pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:

1) Nilai Siswa

Tabel 3.3. Nilai Siswa pada Pelaksanaan Siklus II

No Nama siswa

Nilai Pre test Nilai Siklus II

Belum

tuntas Tuntas

Belum

tuntas Tuntas

1 Alfarizi Danang Saputra 8 8.5

2 Asa Aulia Daroini 6 7

3 Asysyifa Nurul Kamila 4 6

4 Atina Amalia Zulkha 8.5 8.5

5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 8

6 Fatimatuz Zahro 8 9

7 Febry Mazidatunni'mah 4 6

8 Maulidya Alya R 4 6

9 Muhammad Dzaki R 9 8.5

10 Muhammad Exa Pradafa 8 9

11 Muhammad Ilham 8 8

12 Naela Vernanda E P 5.5 7

13 Nia Utari 5 6

14 Pungkas Prasetyo 4.5 5

15 Putri Dyah Ariana W 9 9

16 Rahma Faizuna 5 5

17 Salsabila Noor Avicena 5 5

18 Saqila Daffa S 5 6

19 Siti Ainunisa' Fauziyah 5 5

20 Surya Enjang Aryan T 5 5

21 Umdatul Farida 5 7

22 Zahra Aulia 5 7

Frekuensi 14 8 10 12

Jumlah 68 66.5 55 97

Rata-rata Kelas 6.11 6.91

Prosentase Ketuntasan 36.36% 54,55%

Jumlah Siswa Tuntas 8 12

Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2015

Berdasarakan tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil tes

formatif siswa pada siklus II ini adalah 6.91 lebih tinggi dari rata-

50

rata tes formatif siklus I yaitu 6,11 atau mengalami peningkatan

nilai rata-rata sebesar 0,80 (11,58%). Hal ini masih dibawah

persyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum Qur’an

Hadits yaitu rata-rata 7,00. Oleh karena itu tindakan kelas perlu

dilanjutkan pada siklus III. Namun demikian pelaksanaan

penerapan metode Index Card Match telah menunjukkan hasil

yang cukup signifikan dimana pada siklus II ini jumlah siswa yang

mengalami ketuntasan belajar meningkat menjadi 12 orang dari 8

orang sebelumnya pada siklus I.

3. Refleksi

Pada penerapan pelaksanaan metode Index Card Match pada siklus

II siswa sudah menunjukkan peningkatan pemahaman pelaksanaan metode

trersebut. Hal tersebut ditandai keadaan siswa saaat itu mulai tenang

karena para siswa memperhatikan keterangan yang disampaikan oleh guru,

hampir semua pandangan peserta didik menuju ke depan, karena merasa

terangsang untuk bertanya atas hal-hal yang belum dimengerti. Namun

demikian secara singkat tetap dikategorikan jika hasil belajar siswa

selama pembelajaran , dari hasil post test masih belum menunjukkan

hasil ketuntasan belajar yang optimal. Sehingga masih perlu dilakukan

perbaikan pembelajaran pada siklus III berikutnya.

51

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

1. Perencanaan Tindakan

Menyikapi hasil refleksi dari siklus kedua yang telah menunjukkan

kemajuan maka pada tahap perencanaan siklus ketiga ini tidak perlu

adanya revisi, sehingga perencaan siklus ketiga ini tetap mengacu pada

perencanaan siklus kedua sebagai berikut:

a. Lebih mengoptimalkan perbaikan rencana pembelajaran dengan

menggunakan metode Index Card Match pada siswa yang dilakukan

dengan memberikan penjelasan ulang tentang penerapan metode

tersebut secara lebih detail.

b. Mengoptimalkan pembelajaran yang menekankan pada peningkatan

motivasi siswa, sehingga mereka lebih terfokus untuk lebih mampu

menyerap materi pembelajaran yang disampaikan melalui penerapan

metode Index Card Match dengan variasi pembagian kelompok.

c. Mengiptimalkan perbaikan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi

untuk mengikuti perbaikan pembelajaran yang disampaikan melalui

penerapan metode Index Card Match, misal memberikan kebebasan

kepada siswa untuk membuat yel-yel sehingga lebih bersemangat.

d. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan siklus III,

sehingga kesalahan siklus II tidak terulang lagi.

Beberapa bentuk perencanaan yang disiapkan peneliti tersebut

adalah :

52

a. Peneliti menyusun perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang menekankan pada perbaikan dengan pengoptimalan

penerapan metode Index Card Match dengan variasi pembagian

kelompok serta menjelaskan kepada siswa tentang tujuan

pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.

b. Peneliti menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan

dalam penerapan metode Index Card Match. Media pembelajaran

ini berupa kartu pertanyaan dan jawaban yang akan digunakan

dalam metode Index Card Match.

c. Peneliti menyiapkan dan mengembangkan format observasi yang

berupa lembar observasi atau pengamatan dan format nilai.

d. Menyusun perangkat tugas yang harus dikerjakan oleh siswa

selama proses pembelajaran.

e. Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan (Observation)

a. Pelaksanaan tindakan

Pada pelaksanaan tindakan ini, meliputi tahapan-tahapan

serbagai berikut:

1) Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam, berdoa dan mengabsen siswa.

b) Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di

papan tulis.

53

c) Guru menjelaksan kembali materi tentang menerjemahkan

surat Al-Lahab secara lebih detail. Hal ini sebai bentuk proses

review terhadap materi paelajaran yang telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya (Siklus II).

d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

tanya jawab seputar materi pelajaran yang sebelumnya telah

disampaikan.

2) Kegiatan inti (durasi 40 menit)

a) Guru menyuruh seorang siswa atau beberapa orang untuk

membaca surat Al-Lahab (sambungan pertemuan sebelumnya).

b) Guru menjelaskan kepada siswa cara untuk menerjemahkan

surat Al-Lahab (sambungan pertemuan sebelumnya).

c) Guru membagikan potongan karton untuk menerapkan strategi

pembelajaran setelah dibagi kelompok

d) Guru menjelaskan kembali cara menggunakan media yang

telah dibagikan.

e) Guru akan memandu kegiatan siswa mencari pasangan

pertanyaan dan jawaban yang telah tertulis di potongan karton

yang telah dibagikan sampai selesai dan kegiatan tersebut akan

diulang dengan pergantian kelompok sampai semua kelompok

mendapatkan pengalaman yang sama pada tiap-tiap ayat

sampai satu surat.

54

f) Siswa mencermati penjelasan guru dan mencatat hal-hal

penting yang perlu dipertanyakan.

g) Siswa melakukan permainan dengan media yang telah

dibagikan tersebut, namun tetap fokus pada pencapaian tujuan

pembelajaran yaitu penguasaan materi menerjemahkan surat

Al-Lahab.

h) Guru menyampaikan pertanyaan selingan kepada siswa,

sehingga siswa lebih termotivasi dan tetap mampu fokus

selama proses perbaikan pelaksanaan pembelajaran melalui

metode Index Card Match. Selain itu untuk memberikan

rangsangan kapada siswa untuk lebih aktif seperti siswa

membuat yel-yel ketika permainan akan dimulai dalam proses

pembelajaran tersebut.

3) Kegiatan penutup (durasi waktu 20 menit)

a) Penyampaian penjelasan akhir oleh guru dari hasil pelaksanaan

metode Index Card Match. Penjelasan tersebut difokuskan pada

poin-poin yang dipandang penting oleh guru yang sekiranya

siswa belumlah memahami dengan tepat.

b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada guru apabila

terdapat isi materi pelajaran yang belum mereka pahami.

c) Guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari.

d) Guru memberikan post test pada pertemuan kedua

55

e) Guru melakukan penilaian terhadap hasil post test, dan

mengumumkan hasil post test sehingga siswa mengetahui

secara detail hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan.

f) Sebelum menutup pelajaran guru menyampaikan beberapa

point yang dianggap suatu hal yang penting dalam penerapan

proses pembelajaran melalui Index Card Match sehingga hasil

belajar siswa memuaskan

g) Doa dan salam penutup.

c. Pengamatan (Observation)

Hasil pengamatan pelaksanaan siklus III adalah sebagai berikut:

1) Nilai Siswa

Tabel 3.4. Nilai Siswa pada Pelaksanaan Siklus III

No Nama siswa

Nilai Pre test Nilai Siklus III

Belum

Tuntas Tuntas

Belum

Tuntas Tuntas

1 Alfarizi Danang Saputra 8.5 9

2 Asa Aulia Daroini 7 9

3 Asysyifa Nurul Kamila 6 6.5

4 Atina Amalia Zulkha 8.5 9

5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 9

6 Fatimatuz Zahro 9 9

7 Febry Mazidatunni'mah 6 7

8 Maulidya Alya R 6 8

9 Muhammad Dzaki R 8.5 9

10 Muhammad Exa Pradafa 9 9

11 Muhammad Ilham 8 9

12 Naela Vernanda E P 7 8

13 Nia Utari 6 7

14 Pungkas Prasetyo 5 7

15 Putri Dyah Ariana W 9 10

16 Rahma Faizuna 5 6

17 Salsabila Noor Avicena 5 7

56

18 Saqila Daffa S 6 8

19 Siti Ainunisa' Fauziyah 5 7

20 Surya Enjang Aryan T 5 7

21 Umdatul Farida 7 8

22 Zahra Aulia 7 9

Frekuensi 10 12 2 20

Jumlah 55 97 12.5 165

Rata-rata Kelas 6.91 8.07

Prosentase Ketuntasan 54.55% 90.91%

Jumlah Siswa Tuntas 12 20

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2015

Berdasarakan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil tes

formatif siswa pada siklus III ini adalah 8,07 lebih tinggi dari rata-

rata tes formatif pada siklus II yaitu 6,91 atau mengalami

peningkatan nilai rata-rata sebesar 14,37%. Hal ini membuktikan

bahwa dengan penerapan metode Index Card Match sebagai proses

perbaikan pembelajaran siswa di kelas telah mampu melebihi

persyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum Qur’an

Hadits yang rata-rata 7,00, dimana pada siklus III ini tercatat 22

orang siswa telah mengalami tuntas belajar, dan hanya 2 orang

siswa saja yang tidak mampu mengalami ketuntasan belajar.

Dengan demikian tindakan kelas tidak perlu dilanjutkan pada

siklus berikutnya.

4. Refleksi

Pada penerapan pelaksanaan metode Index Card Match pada siklus

III siswa sudah menunjukkan adanya antusias siswa yang meningkat dari

pada sebelumnya dikarenakan mereka lebih memahami penerapan metode

tersebut daripada sebelumnya pada siklus I dan II. Pada siklus I tersebut

57

metode ini baru dikenal, sehingga mereka belum mampu merasakan sisi

menariknya secara maksimal. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan pada

siklus III ini yang sudah dilakukan kesekian kalinya sehingga siswa sudah

merasa lebih nyaman.

Imbas dari antusisasme peserta didik (siswa) pada siklus III ini

terlihat pada peningkatan perhatian siswa, hal tersebut dilihat dari siswa

mulai senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran, merespon positif

terhadap tugas yang diberikan , lebih konsentrasi terhadap pelajaran, dan

lebih memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan. Selain itu tahap

ini juga terjadi peningkatan motivasi belajar siswa yang dapat dilihat dari

mayoritas siswa mampu menyelesaikan setiap tugas dengan baik,

menunjukkan minat terhadap materi pelajaran yang diberikan,

menunjukkan ide dan pendapat terkait dengan proses pembelajaran, dan

senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal yang menjadi

tugasnya.

Seiring peningkatan perhatian dan motivasi belajar siswa tersebut

pada tahap siklus III ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang sangat

signifikan, dimana pada tahap ini 20 orang siswa telah mencapai tahap

tuntas belajar, dan hanya 2 orang siswa saja yang tidak mencapai tahap

tuntas belajar. Dan juga disebutkan bahwa pada tahap ini nilai rata-rata

kelas meningkat menjadi 8,07 atau > dari nilai tuntas belajar yang

ditetapkan dalam kurikulum Qur’an Hadits yang rata-rata sebesar 7,00.

Selain itu disebabkan faktor efek peningkatan hasil belajar tidak dapat

58

dipisahkan dari peran guru yang selalu mengingatkan kepada siswa untuk

dapat melakukan hal-hal yang sama seperti siswa-siswa lainnya yang

sudah baik hasil belajarnya.

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penerapan metode Index Card Match pada proses pembelajaran materi

menerjemahkan surat Al-Lahab di MI Ma’arif Global Kecamatan Sidorejo

Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 dilaksanakan dengan tahapan

perencanaan, pelakasanaan tindakan dan observasi, pengamatan, dan refleksi

disajikan dalam tiga siklus yang telah dijelaskan secara panjang lebar pada bab

III sebelumnya.

Sesuai dengan hasil yang telah disajikan dalam bab III sebelumnya

maka secara ringkas hasil yang telah diperoleh tersebut akan disajikan sebagai

berikut:

1. Siklus I

Berdasarkan tabel nilai siswa pada siklus I didapat bahwa rata-rata

nilai post test siswa adalah 6,11 yang berarti masih dibawah kriteria

ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 7,00 atau hasil belajar belum

tuntas.

a. Refleksi

Pada saat penerapan metode Index Card Match, siswa yang

cenderung ramai sendiri dan tidak memperhatikan ketentuan yang

disampaikan. Hal ini lebih diakibatkan karena siswa yang baru pertama

kali ini mengenal metode ini. Dengan kata lain metode Index Card

60

Match dalam pembelajaran di madrasah ini adalah sebuah metode yang

baru. Karenanya sebagai siswa cenderung kurang begitu merespon

metode ini, sebab mereka belum faham terhadap bentuk pelaksanaan

metode ini, sehingga hasil belajar siswa juga belum menunjukkan

kemajuan yang cukup berarti walaupun sebenarnya sudah ada

peningkatan dengan penerapan metode Index Card Match.

2. Siklus II

a. Hasil Pengamatan

Berdasarkan tabel nilai siswa pada siklus II didapat bahwa rata-

rata nilai post test siswa adalah 6,91 yang berarti masih dibawah

kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 7,00 atau hasil

belajar belum tuntas.

b. Refleksi

Penerapan metode Index Card Match pada siklus II siswa sudah

menunjukkan peningkatan pemahaman pelaksaaan metode tersebut.

Hal tersebut ditandai keadaan siswa saat itu sudah mulai tenang karena

para siswa memperhatikan keterangan yang disampaikan oleh guru,

hampir semua pandangn peserta didik menuju ke depan, karena

meraka merasa terangsang untuk bertanya atas hal-hal yang belum

dimengerti. Namun demikian secara singkat tetap dikategorikan jika

hasil belajar siswa, dari hasil post test masih belum menunjukkan hasil

ketuntasan belajar yang optimal. Sehingga masih perlu dilakukan

perbaikan pembelajaran pada siklus III berikutnya.

61

3. Siklus III

a. Hasil pengamatan

Berdasarkan tabel nilai siswa pada siklus III didapat bahwa rata-

rata nilai post test siswa adalah 8,07 yang berarti sudah diatas kriteria

ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 7,00 atau hasil belajar sudah

tuntas.

b. Refleksi

Pada pelaksanaan metode Index Card Match pada siklus III

menunjukkan adanya antusias siswa yang meningkat daripada

sebelumnya dikarenakan mereka lebih memahami penerapan metode

tersebut daripada sebelumnya pada siklus I dan II. Pada siklus I

tersebut metode ini baru dikenal, sehingga mereka belum mampu

merasakan sisi menariknya secara maksimal. Hal ini berbeda dengan

pelaksanaan pada siklus III ini yang sudah dilakukan kesekian kalinya

sehingga siswa sudah merasa lebih nyaman.

Imbas dari antusiasme peserta didik (siswa) pada siklus III ini

terlihat ketika siswa mulai senang dan bersemangat mengikuti

pembelajaran, merespon positif terhadap tugas yang diberikan, lebih

konsentrasi terhadap pelajaran, dan lebih memperhatikan materi

pelajaran yang disampaikan. Selain itu pada tahap ini juga terjadi

peningkatan yang dapat dilihat dari mayoritas siswa mampu

menyelesaikan setiap tugas dengan baik, menunjukkan minat terhadap

materi pelajaran yang diberikan, menunjukkan ide dan pendapat terkait

62

dengan proses pembelajaran, dan senang mencari dan memecahkan

masalah soal-soal yang menjadi tugasnya.

Seiring peningkatan belajar siswa tersebut pada tahap siklus III

ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang sangat signifikan,

dimana pada tahap ini 20 orang siswa telah mencapai tahap tuntas

belajar, dan hanya 2 orang siswa saja yang tidak mencapai tahap tuntas

belajar. Dan juga disebutkan bahwa pada tahap ini nilai rata-rata kelas

meningkat menjadi 8,07 atau > dari nilai tuntas belajar yang ditetapkan

kurikulum Qur’an Hadits yang rata-rata sebesar 7,00. Peningkatan

hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari peran guru yang selalu

mengingatkan kepada siswa untuk dapat melakukan hal yang sama

seperti siwa-siswa lainnya yang sudah baik hasil belajarnya.

Rangkuman hasil temuan pada siklus III adalah sebagai berikut:

1) Siswa telah mampu memahami secara maksimal materi pelajaran.

2) Pada pelaksanaan metode Index Card Match, siswa menunjukkan

antusias yang lebih pesat daripada siklus pertama. Pada pertemuan

ketiga ini antusias siswa terlihat pada saat mereka mencari

pasangan jawaban, mereka melakukan itu dengan cara cepat-

cepatan dengan siswa lainnya untuk menemukan pasangan

tersebut.

3) Hanya terdapat satu atau dua orang siswa yang mengalami

kesulitan dalam menemukan pasangan jawabannya, tetapi

kemudian akhirnya dapat menemukannya juga.

63

B. Pembahasan

Penerapan metode Index Card Match pada proses pembelajaran

menerjemahkan surat Al-Lahab di MI Ma’arif Global Blotongan Kecamatan

Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran 2014 – 2015 dilaksanakan dengan tujuan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Sebelum pelaksanaan penelitian dari hasil pengamatan peneliti, siswa

kelas IV MI Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga ketika

mengikuti proses belajar mengajar, seringkali cenderung kurang

memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru dengan lebih memilih

bermain atau berbicara sendiri sesama siswa ketika guru menyampaikan

pelajaran. Dengan kondisi tersebut, secara tidak langsung tentunya akan

berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran.

Materi pelajaran yang tidak terserap dengan baik akan membuat hasil belajar

siswa dengan sendirinya mengalami kemunduran. Oleh karena itu,

penggunaan metode pembelajarn Index Card Match ini dilaksakanan peneliti

dengan tujauan supaya hasil belajar siswa madrasah ini lebih meningkat.

Berdasarkan pada data hasil pengamatan dan refleksi yang disajikan

pada sub bab diatas maka dapat dijelaskan jika selama proses penerapan

metode Index Card Match pada siklus I dapat dikatakan jika : 1) Siswa terlihat

belum begitu memahami materi yang disampaikan dan cenderung pasif ketika

guru menyampaikan pelejaran, 2) Siswa kurang begitu antusias dalam

mengikuti pelajaran, 3) Metode Index Card Match merupakan metode yang

benar-benar baru bagi siswa sehingga dalam pelaksanaanya yang pertama

64

kurang begitu berjalan dengan maksimal. Namun pada penerapan metode

Index Card Match siklus II sudah terjadi perubahan dari siswa, hal tersebut

tampak pada siklus II ini: 1) Siswa terlihat mulai memahami materi yang

disampaikan dan cenderung cukup pasif ketika guru menyampaikan

pelajaran, 2) Siswa cukup antusias dalam mengikuti pelajaran, hal tersebut

ditandai siswa memperhatikan keterangan yang disampaikan oleh guru,

hampir semua pandangan peserta didik menuju ke depan, dan 3) Pelaksanaan

penerapan metode Index Card Match mulai dipahami walaupun belum begitu

optimal. Hal ini nampak dari perubahan penilaian pada hasil belajar siswa

yang cenderung mengalami perubahan yang lebih baik dibanding pada hasil

belajar siklus I. Pada siklus II ini nilai rata-rata kelas dari post test sudah

mengalami peningkatan menjadi 6,91, dan lebih dari separo dari populasi

siswa yang sudah memenuhi kriteria tuntas belajar.

Kemudian pada siklus III terjadi perubahan yang sangat signifikan pada

hasil belajar siswa yang ditandai dengan hasil post test yang mengalami

peningkatan menjadi 8,07 atau >7,00, sehingga telah mampu melebih

persyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum Al-Qur’an Hadits.

Dengan demikian pernyataan hipotsesis penelitian yang menyatakan bahwa

Metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV

dalam pelajaran Al-Qur’an Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo

Salatiga Tahun Pelajaran 2014 – 2015 telah terbukti kebenarannya.

Dilihat dari hasil pengamatan peneliti selama di lapangan diketahui

bahwa dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran sebelum penelitian ini

65

dilakukan, penerapan metode pembelajaran Index Card Match memiliki

beberapa keuntungan, diantaranya:

1. Dapat menjadikan suasana proses pembelajaran menjadi lebih menarik,

sehingga tidak meimbulkan kebosanan pada siswa.

2. Dapat meningkatkan nalar ketelitian dan ketepatan siswa ketika mencari

jawaban dari sebuah pertanyaan.

3. Dapat meningkatkan nilai keakraban antar siswa, karena dalam metode ini

siswa diharuskan mampu berkomunikasi dengan semua teman sekelasnya

dalam mencari pasangan jawaban.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode Index Card Match ini

sangat tepat diterapkan dalam proses pembelajaran Al-Qur’an khususnya pada

materi menerjemahkan surat-surat. Kedua, strategi ini dapat meminimalisir

tingkat kebosanan siswa dalam mengikuti rangkaian proses pembelajaran. Jika

hal tersebut dapat tercapai, maka secara tidak langsung antusias siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran menjadi lebih meningkat, sehingga hasil

belajar siswa dapat meningkat pula.

66

BAB V

PENUTUP

Hasil penelitian tentang implementasi metode Index Card Match dalam

usaha meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di MI Ma’arif Global

Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran 2014 – 2015 pada Mata Pelajaran

Al-Qur’an Hadis khususnya pada materi menerjemahkan surat Al-Lahab

diperoleh kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada pelaksanaan tindakan kelas yang

telah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa metode index card match

dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV dalam pelajaran Al-Qur’an

Hadis di MI Ma’arif Global Blotongan Kecamatan Sidorejo Salatiga Tahun

Pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai yang dicapai

yaitu 6,11 pada siklus I menjadi 6,91 pada siklus II dan naik menjadi 8.07

pada sikus III.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka penelitian

mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran Index Card Match dapat diterapkan pada proses

pembelajaran Al-Qur’an khususnya pada materi menerjemahkan surat-

surat di semua madrasah. Metode ini dapat meningkatkan antusiasme

67

siswa ketika mengikuti pembelajaran di sekolah, sehingga secara tidak

langsung akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa dalam

belajar.

2. Dalam penerapan metode pembelajaran Index Card Match ini dibutuhkan

tingkat keaktifan dan kreatifitas siswa, sehingga peran guru untuk

memberikan pengarahan kepada siswa untuk menciptakan kondisi tersebut

pada diri siswa menjadi sangat penting agar tujuan dari proses

pembelajaran ini tercapai secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Agama RI, 2006. Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Hakim, 2005. Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Handoko, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:

BPFE.

Mirchandani, 2011. Al-Qur’anku dengan Tajwid Blok Warna Terjemah Kata per

Kata, Jakarta: Lautan Lestari

Saifudin, Azwar, 2003. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sibermen, 2009. Active Learning, Bandung: Nusamedia.

Suparno, 2001. Membangun Kompentensi Belajar, Jakarta: Direktorat jendral

Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sutikno, 2007. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Refika Adi Tama.

Syah, Muhibbin, 2006. Psikologi Belajar, Jakarta: Erlangga

Tu’u, Tulus, 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta:

Grasindo.

Walgito, Bimo, 1985.Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset.

Zaeni, Hisyam, 2008 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Mata Pelajaran : Al-Quran Hadis

Kelas : IV / II

Waktu : 4 x 35 menit ( 2 x pertemuan) )

Hari, Tanggal : Rabu, Kamis 6 dan 7 Mei 2015

Standar Kompetensi : Memahami arti surat pendek

I. KOMPETENSI DASAR

Menerjemahkankan surat al-Lahab

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan

metode index card match siswa dapat mengartikan kata- kata atau

mufrodat ayat dari surat Al-Lahab

2. Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan

metode index card match siswa dapat menterjemahkan surat Al-Lahab ayat

demi ayat.

III. MATERI

Surat al-Lahab

IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

1. Kegiatan awal

a. Mengamati keadaan kelas , salam, mengkondisikan siswa dan lain-lain.

b. Melakukan doa dan presensi.

c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

d. Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan tulis.

e. Guru menjelaskan materi tentang menerjemahkan surat al-Lahab.

f. Sebagai fasilitator guru melakukan Tanya jawab dengan siswa

mengenai terjemahan surat al-Lahab sebagai bahan pre test.

2. Kegiatan Inti

a. Guru mempersilahkan siswa membuka buku paket Al-Qur’an Hadis

materi surat al-Lahab

b. Guru menyuruh salah seorang siswa atau beberapa siswa untuk

membaca surat al-Lahab

c. Guru menjelaskan kepada siswa cara menerjemahkan surat al-lahab

melalui mufrodatnya, per ayat dan keseluruhan surat al-Lahab

d. Guru membagikan potongan karton yang berisi kartu mufrodat surat al-

Lahab dan kartu arti kata secara acak

e. Guru menjelaskan cara penggunaan media yang telah dibagikan untuk

permainan index card match.

f. Siswa mencermati penjelasan guru dan menanyakan hal yang belum

jelas tentang permainan index card match.

g. Siswa melakukan permainan dengan media yang telah dibagikan

3. Penutup

a. Bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran

…………. ( di lanjutkan di pertemuan ke 2)

b. Mengangkat kembali permasalahan yang dimunculkan di awal

pembelajaran kemarin.

c. Memberikan tugas kepada siswa untuk memecahkan masalah (dengan cara

memberi kesempatan mengulang arti kata mufrodat dan ayat dari surat al-

Lahab)

d. Post tes.

Dilaksanakan akhir pertemuan kedua.

V. SARANA DAN SUMBER

1. Sarana

- Papan tulis, Spidol , peralatan tulis menulis

- Kartu arti kata dan kartu kata/kalimat dari surat al-Lahab

- Potongan kertas materi/media pembelajaran

- Kertas plano

- Double tip

- Board maker

2. Sumber

- Buku paket Al-Qur’an Hadis Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Kementerian Agama Republik Indonesia 2014

- Buku AlQuranku dengan tajwid blok warna terjemah kata perkata

penerbit Lautan Lestari (Lestari Books) Jakarta-Indonesia edisi 2: 2011

VI. EVALUASI

1. Prosedur : Post Test

2. Waktu : 30 menit

3. Butir soal : terlampir

4. Kunci jawaban : terlampir

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Al-Quran Hadis

Kelas : IV / II

Waktu : 4 x 35 menit ( 2 x pertemuan) )

Hari, Tanggal : Selasa, Rabu 12 dan 13 Mei 2015

Standar Kompetensi : Memahami arti surat pendek

I. KOMPETENSI DASAR

Menerjemahkan surat al-Lahab

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan

metode index card match siswa dapat menerjemahkan kata- kata atau

mufrodat ayat surat Al-Lahab

2. .Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan

metode index card match siswa dapat menerjemahkan surat Al-Lahab ayat

demi ayat dari surat al-Lahab

III. MATERI

Surat al-Lahab

IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

1. Kegiatan awal

a. Mengamati keadaan kelas, mengkondisikan siswa dan lain-lain.

b. Melakukan doa dan presensi

c. Guru menjelaskan tujan pembelajaran secara lebih mendetail.

d. Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan tulis.

e. Guru menjelaskan materi tentang menerjemahkan surat al-Lahab

secara lebih detail lagi sebagai review materi dipertemuan sebelumnya

menggunakan media materi pembelajaran yang ditempel di papan

tulis.

f. Sebagai fasilitator guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melakukan Tanya jawab seputar materi yang telah disampaikan di

siklus I.

2. Kegiatan Inti

a. Guru membimbing semua siswa untuk membaca surat al-Lahab yang

ada di papan tulis.

b. Guru menjelaskan kepada siswa cara menerjemahkan surat al-Lahab

melalui mufrodatnya, per ayat dan keseluruhan surat al-Lahab.

c. Guru membagi siswa kedalam dua kelompok ayat. Kelompok pertama

akan menerima kartu kata /mufrodat dan kelompok kedua akan

menerima kart pasangannya (arti mufrodat)

d. Guru membagikan potongan karton yang berisis kartu kata/mufrdat

surat al-Lahab dan kartu terjemahan mufrodat menurut kelompokknya

e. Guru menjelaskan cara penggunaan media yang telah dibagikan untuk

permainan index card match dan mengingatkan agar tetap focus pada

tujuan pembelajaran yaitu penguasaan materi menerjemahkan surat al-

Lahab.

f. Siswa mencermati penjelasan guru dan menanyakan hal yang belum

jelas tentang permainan index card match.

g. Siswa melakukan permainan dengan media yang telah dibagikan secara

bergantian kelompok.

h. Guru menyuruh agar salah satu siswa kelompok satu maju diikuti

kelompok dua pasangannya dan selanjutnya sampai membentuk

kelompok ayat pertama dan membacakan ayat seta terjemahan yang

sudah ditemukannya. Demikian bergantian maju lagi hingga selesai

ayat berikutnya.

3. Penutup

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan guru

menjelaskan poin-poin yang penting sekiranya belum bisa dipahami

siswa dengan tepat.

b. Di lanjutkan di pertemuan kedua mengangkat kembali permasalahan

yang muncul diawal pembelajaran siklus I.

c. Memberi tugas siswa untuk memecahkan masalah (dengan cara

memberi kesempatan mengulang melafalkan dan menerjemahkan kata

mufrodat dan ayat dari surat al-Lahab)

d. Pos tes diakhir pertemuan.

e. Guru melaksanakan penilaian dan mengumumkan hasil post tes

sehingga siswa mengetahui secara detail hasil perbaikan pembelajaran

yang dilakukan.

f. Sebelum menutup pelajaran guru menyampaikan poin penting yang

dianggap harus diperbaiki dalam penerapan proses pembelajaran pada

siklus berikutnya.

V. SARANA DAN SUMBER

1. Sarana

- Papan tulis, Spidol , peralatan tulis menulis

- Kartu kata/lafaz dan kartu arti kata

- Potongan kertas

- Kertas plano

- Double tip

- Board maker

2. Sumber

- Buku Al-Qur’an Hadis Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kementerian

Agama Republik Indonesia 2014

- Buku AlQuranku dengan tajwid blok warna terjemah kata perkata

penerbit Lautan Lestari (Lestari Books) Jakarta-Indonesia edisi 2: 2011

VI. EVALUASI

5. Prosedur : Post Test

6. Waktu : 30 menit

7. Butir soal : terlampir

8. Kunci jawaban : terlampir

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Mata Pelajaran : Al-Quran Hadis

Kelas : IV / II

Waktu : 4 x 35 menit ( 2 x pertemuan) )

Hari, Tanggal : Jum’at, Sabtu 22 dan 23 Mei 2015

Standar Kompetensi : Memahami arti surat pendek

I. KOMPETENSI DASAR

Menerjemahkan surat al-Lahab

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan

metode index card match siswa dapat menerjemahkan kata- kata atau

mufrodat ayat surat Al-Lahab

2. .Melalui penjelasan dari guru dan pembelajaran dengan menggunakan

metode index card match siswa dapat menerjemahkan surat Al-Lahab

ayat demi ayat dari surat al-Lahab

III. MATERI

Surat al-Lahab

IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

1. Kegiatan awal

a. Mengamati keadaan kelas, mengkondisikan siswa dan lain-lain.

b. Melakukan doa dan presensi.

c. Guru menjelaskan tujan pembelajaran secara lebih mendetail di

siklus III.

d. Guru menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan

tulis.

e. Guru menjelaskan materi tentang menerjemahkan surat al-Lahab

secara lebih detail lagi sebagai review materi dipertemuan

sebelumnya menggunakan media materi pembelajaran yang

ditempel di papan tulis.

f. Sebagai fasilitator guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk melakukan Tanya jawab seputar materi yang telah

disampaikan di siklus II.

2. Kegiatan Inti

a. Guru membimbing semua siswa untuk membaca surat al-Lahab

yang ada di papan tulis.

b. Guru menjelaskan kepada siswa cara menerjemahkan surat al-

Lahab melalui mufrodatnya, per ayat dan keseluruhan surat al-

Lahab.

c. Guru membagi siswa kedalam lima kelompok ayat. Kelompok

pertama akan menerima kartu kata /mufrodat ayat pertama dan

kartu arti kata pasangannya secara acak begitu pula kelompok ayat

yang lain.

d. Guru menjelaskan cara penggunaan media yang telah dibagikan

untuk permainan index card match dan mengingatkan agar tetap

focus pada tujuan pembelajaran yaitu penguasaan materi

menerjemahkan surat al-Lahab.

e. Siswa diberi kesempatan menampilkan yel-yel kelompok masing-

masing untuk mengompakkan dan memberi semangat.

f. Siswa melakukan permainan dengan media yang telah dibagikan

secara bergantian kelompok.

g. Guru membimbing siswa mengulangi permainan kartu dengan

diputar ganti kelompok ayatnya secara berurutan agar semua

kelompok mempunyai pengalaman menerjemahkan di lima ayat.

3. Penutup

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan guru

menjelaskan poin-poin yang penting sekiranya belum bisa

dipahami siswa dengan tepat.

b. Di lanjutkan di pertemuan kedua mengangkat kembali

permasalahan yang muncul diawal pembelajaran siklus II.

c. Memberi tugas siswa untuk memecahkan masalah (dengan cara

memberi kesempatan mengulang melafalkan dan menerjemahkan

kata mufrodat dan ayat dari surat al-Lahab)

d. Pos tes diakhir pertemuan.

e. Guru melaksanakan penilaian dan mengumumkan hasil post tes

sehingga siswa mengetahui secara detail hasil perbaikan

pembelajaran yang dilakukan.

f. Sebelum menutup pelajaran guru menyampaikan poin penting yang

dianggap harus diperbaiki dalam penerapan proses pembelajaran

pada siklus berikutnya.

V. SARANA DAN SUMBER

1. Sarana

- Papan tulis, Spidol , peralatan tulis menulis

- Kartu kata/lafaz dan kartu arti kata

- Potongan kertas

- Kertas plano

- Double tip

- Board maker

2. Sumber

- Buku Al-Qur’an Hadis Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kementerian

Agama Republik Indonesia 2014

- Buku AlQuranku dengan tajwid blok warna terjemah kata perkata

penerbit Lautan Lestari (Lestari Books) Jakarta-Indonesia edisi 2: 2011

VI. EVALUASI

1. Prosedur : Post Test

2. Waktu : 30 menit

3. Butir soal : terlampir

4. Kunci jawaban : terlampir

SIKLUS I

DAFTAR NILAI SISWA

No Nama siswa

Nilai Pre test Nilai Siklus I

Belum

tuntas Tuntas

Belum

tuntas Tuntas

1 Alfarizi Danang Saputra 6.5 8

2 Asa Aulia Daroini 5.5 6

3 Asysyifa Nurul Kamila 4 4

4 Atina Amalia Zulkha 8 8.5

5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 8

6 Fatimatuz Zahro 6.5 8

7 Febry Mazidatunni'mah 4 4

8 Maulidya Alya R 4.5 4

9 Muhammad Dzaki R 8 9

10 Muhammad Exa Pradafa 6 8

11 Muhammad Ilham 8 8

12 Naela Vernanda E P 4 5.5

13 Nia Utari 4 5

14 Pungkas Prasetyo 4.5 4.5

15 Putri Dyah Ariana W 7.5 9

16 Rahma Faizuna 3.5 5

17 Salsabila Noor Avicena 5 5

18 Saqila Daffa S 4.5 5

19 Siti Ainunisa' Fauziyah 4 5

20 Surya Enjang Aryan T 3.5 5

21 Umdatul Farida 5.5 5

22 Zahra Aulia 4.5 5

Frekuensi 17 5 14 8

Jumlah 80 39.5 68 66.5

Rata-rata kelas 5.43 6.11

Prosentase ketuntasan 22.73% 36.36%

Jumlah siswa tuntas 5 8

SIKLUS II

DAFTAR NILAI SISWA

No Nama siswa

Nilai Pre test Nilai Siklus II

Belum

tuntas Tuntas

Belum

tuntas Tuntas

1 Alfarizi Danang Saputra 8 8.5

2 Asa Aulia Daroini 6 7

3 Asysyifa Nurul Kamila 4 6

4 Atina Amalia Zulkha 8.5 8.5

5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 8

6 Fatimatuz Zahro 8 9

7 Febry Mazidatunni'mah 4 6

8 Maulidya Alya R 4 6

9 Muhammad Dzaki R 9 8.5

10 Muhammad Exa Pradafa 8 9

11 Muhammad Ilham 8 8

12 Naela Vernanda E P 5.5 7

13 Nia Utari 5 6

14 Pungkas Prasetyo 4.5 5

15 Putri Dyah Ariana W 9 9

16 Rahma Faizuna 5 5

17 Salsabila Noor Avicena 5 5

18 Saqila Daffa S 5 6

19 Siti Ainunisa' Fauziyah 5 5

20 Surya Enjang Aryan T 5 5

21 Umdatul Farida 5 7

22 Zahra Aulia 5 7

Frekuensi 14 8 10 12

Jumlah 68 66.5 55 97

Rata-rata Kelas 6.11 6.91

Prosentase Ketuntasan 36.36% 54.55%

Jumlah Siswa Tuntas 8 12

SIKLUS III

DAFTAR NILAI SISWA

No Nama siswa

Nilai Pre test Nilai Siklus II

Belum

tuntas Tuntas

Belum

tuntas Tuntas

1 Alfarizi Danang Saputra 8.5 9

2 Asa Aulia Daroini 7 7

3 Asysyifa Nurul Kamila 6 6.5

4 Atina Amalia Zulkha 8.5 9

5 Aulia Rosyidatul Ulya 8 9

6 Fatimatuz Zahro 9 9

7 Febry Mazidatunni'mah 6 7

8 Maulidya Alya R 6 8

9 Muhammad Dzaki R 8.5 9

10 Muhammad Exa Pradafa 9 9

11 Muhammad Ilham 8 9

12 Naela Vernanda E P 7 8

13 Nia Utari 6 7

14 Pungkas Prasetyo 5 7

15 Putri Dyah Ariana W 9 10

16 Rahma Faizuna 5 6

17 Salsabila Noor Avicena 5 7

18 Saqila Daffa S 6 8

19 Siti Ainunisa' Fauziyah 5 7

20 Surya Enjang Aryan T 5 7

21 Umdatul Farida 7 8

22 Zahra Aulia 7 9

Frekuensi 10 12 2 20

Jumlah 55 97 12.5 165

Rata-rata Kelas 6.91 8.07

Prosentase Ketuntasan 54.55% 90.91%

Jumlah Siswa Tuntas 12 20

SURAH AL LAHAB

TEST

A. Jodohkan kata sebelah kanan dan arti katanya disebelah kiri dengan

menghubungkan garis pada titik kanan dan kiri yang tepat!

Hartanya -

Usaha -

Kedua Tangan -

Api Neraka -

Istrinya -

Tidaklah Berfaedah -

Binasa -

Tali -

Pada Lehernya -

Kayu Bakar -

Kelak Dia Akan Masuk -

Tali dari Sabut -

B. Setelah tahu arti kata (mufrodatnya) susunlah terjemahan surat al-lahab

dengan kalimatmu sendiri dengan mengisi kolom dibawah ini

TERJEMAH LAFADZ

MENERJEMAHKAN SURAH AL-LAHAB

Mufradat (Arti Kata)

Ayo hafalkan mufrodat dibawah ini dengan baik, ikutilah

contoh pelafalan gurumu!

Binasa : -

Usaha kedua tangan : -

Tidaklah berfaedah : -

Hartanya : -

Usaha : -

Kelak dia akan masuk : -

Api neraka : -

Istrinya / seorang perempuan : -

Kayu bakar : -

Pada lehernya : -

Tali : -

Tali dan sabut : -

Ayo pahami mufradat surah Al-Lahab tersebut di atas dan

lafalkanlah berulang hingga kamu bisa hafal!

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mukaromah

Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 24 Desember 1975

Alamat : Jl. Abiyoso No. 9 Salatiga

Jenis Kelamin : Perempuan

Jurusan/ Progdi : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pendidikan : 1. MI Dukuh, Lulus Tahun 1988

2. MTSN Salatiga, Lulus Tahun 1991

3. MAN Salatiga, Lulus Tahun 1995

4. Diploma II IAIN Walisongo semarang, Lulus

Tahun 2001

5. STAIN Salatiga Angkatan 2013

Demikian daftar riwayat hidup yang saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga,11 September 2015

Penulis,

Mukaromah

DOKUMENTASI PROSES PEMBELAJARAN

MADRASAH TEMPAT PENELITIAN

PENJELASAN TUJUAN PEMBELAJARAN

TANYA JAWAB

PENJELASAN CARA MENERJEMAHKAN SURAT AL-LAHAB

PEMBAGIAN KARTU INDEX CARD MATCH

PELAKSANAAN PERMAINAN METODE INDEX CARD MATCH

PELAKSANAAN METODE INDEX CARD MATCH

PELAKSANAAN TES

PELASANAAN TEST