s calling
TRANSCRIPT
Scalling
Indikasi scalling adalah untuk menghilangkan deposit – deposit yang
terdapat pada bagian koronal dan apikal gigi (menghilangkan kalkulus subgingiva
dan supragingiva). Kalkulus supragingiva merupakan plak yang mengalami
mineralisasi yang terdapat pada bagian koronal margin gingival dan dapat terlihat
secara langsung dalam rongga mulut. Kalkulus subgingiva merupakan plak yang
mengalami mineralisasi yang terdapat di bawah margin gingival dan tidak dapat
terlihat secara langsung, harus dengan pemeriksaan klinis.
Prosedur scalling :
Teknik skaling kalkulus supragingiva
Kalkulus supragingiva umumnya kurang melekat dan kurang
terkalsifikasi dibandingkan kalkulus subgingiva, sehingga proses scaling kalkulus
supragingiva lebih mudah dilakukan. Selain itu, kalkulus yang terletak di
supragingiva membuat adaptasi dan instrumentasi lebih mudah dan proses scaling
tidak terganggu oleh jaringan sekitar. Instrumen yang sering digunakan untuk
scaling kalkulus supragingiva adalah sicle, kuret, ultrasonik dan sonic unstrument.
Hoe dan chisel juga digunakan, namun jarang. Sicle dan kuret dipegang dengan
modifikasi pen grasp dan tumpuan jaringan pada daerah gigi di area tersebut.
Balade diletakkan dengan sudut kurang lebih 900 trhadap permukaan gigi dengan
meletakkan ujung pemotong pada apikal margin dari kalkulus supragingiva
tersebut. Kemudian dilakukan pencongkelan ke arah koronal. Proses tersebut
diulangi beberapa kali hingga permukaan gigi terbebas dari deposit kalkulus.
Teknik skaling kalkulus subgingiva dan root planning
Skaling dan root planing subgingiva lebih rumit dan sulit dibandingkan
skaling kalkulus supragingiva karena kalkulus subgingiva lebih keras dan lebih
melekat pada akar gig, kalkulus tertutup oleh jaringan yang menyulitkan proses
instrumentasi, serta pandangan operator sering terhalangi oleh perdarahan akibat
instrumentasi dan jaringan yang terinflamasi. Oleh karena itu, operator harus
memiliki sensitifitas untuk mengetahui kalkulus subgingiva, pengaturan terhadap
instrumentasi serta evaluasi dari penggunaan instrumentasi tersebut. Sehingga
banyak operator menggunakan teknik kuretase untuk scaling dan root planing
kalkulus subgingiva. Karena desain dari instrumentasi kuret itu sendiri dapat
dimasukkan ke dalam dasar poket dan dapat beradaptasi dengan kontur gigi yang
bervariasi. Alat-alat yang diguakan pada skaling kalkulus subgingiva dan root
planing adalah sicle, hoe, file dan ultrasonic serta beberapa file kecil seperti
hirschfeld file. Tetapi hoe dan file tidak dapat membentuk permukaan yang halus
sepertikuret.
Hoe, file, dan standart large ultrasonic penggunaannya lebih merugikan daripada
kuret karena dapat menyebabkan trauma pada jaringan. Thin ultrasonic dengan
kekuatan rendah dapat digunakan pada daerah subgingiva, namun bila terdapat
kalkulus yang keras maka thin ultrasonic tidak efektif untuk digunakan karena alat
tersebut hanya dapat berfungsi sebagai penghalus saja dan tidak bisa untuk
menghilangkankalkulusnya.
Instrumentasi kuret dipegang dengan modifikasi pen grasp dan tumpuan jari.
Ujung pemotong diadaptasikan secara halus pada gigi, lower shanknya dibuat
paralel pada permukaan gigi. Blade dimasukkan dibawah gingiva hingga pencapai
dasar poket, kemudian dibentuk sudut kerja antara 450-900 dengan tekanan lateral
terhadap permukaan gigi. Pencongkelan dilakukan dengan kekuatan penuh ke
arah koronal. Tindakan tersebut dilakukan berulang-ulang sampai permukaan akar
gigi bersih dari deposit kalkulus dan halus.
Kesalahan yang biasa terjadi dalam melakukan skaling dan root planing
kalkulus subgingiva adalah adanya kesulitan untuk mencapai daerah tengah
proksimal apikal gigi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka lower shank dari
instrument harus sejajar terhadap sumbu aksis gigi. Oleh sebab itu, perlu
memperhatikan lokasi tumpuan jari serta area kerja karena tumpuan jari dapat
menentukan apakah lower shank paralel atau mendekati paralel dengan
permukaan gigi dan juga memudahkah operator untuk mencongkel deposit
kalkulus subgingiva (carranza 777-779).
Setiap daerah kerja memiliki posisi tubuh operator, letak tumpuan jari,
penerangan dan penglihatan serta retensi yang berbeda (dapat dilihat dilampiran)
(carranza 779-784).