rumusan dan pengembangan indikator

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merumuskan indikator pencapaiaan diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Karena itu indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi dan berfungsi sebagai: 1. Pedoman dalam merumuskan tujuan pembelajaran 2. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran 3. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran 4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup kognitif (pengetahuan), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Indikator dikembangkan sesuai dengan (a) karakteristik peserta didik, (b) mata pelajaran, (c) satuan pendidikan, (d) potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. B. Rumusan Masalah Adapun masalah yang akan dibahas dalm makalah ini adalah 1. Pengertian indikator 2. Mekanisme Pengembangan Indikator 3. Alasan Pengembangan KD dan Indikator C. Tujuan 1

Upload: aerwant-lanut

Post on 07-Dec-2014

9.691 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Rumusan dan pengembangan indikator

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merumuskan indikator pencapaiaan diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Karena itu indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi dan berfungsi sebagai:

1. Pedoman dalam merumuskan tujuan pembelajaran2. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran3. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup kognitif (pengetahuan), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Indikator dikembangkan sesuai dengan (a) karakteristik peserta didik, (b) mata pelajaran,  (c) satuan pendidikan, (d) potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalm makalah ini adalah1. Pengertian indikator 2. Mekanisme Pengembangan Indikator3. Alasan Pengembangan KD dan Indikator

C. Tujuan

Tujuan penilisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah al-qur’an hadis, makala ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kita semua mengenai pengembangan indikator pembelajaran Al-Qur’an Hadis.

1

Page 2: Rumusan dan pengembangan indikator

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Indikator

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku

yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator

dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan,

potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat

diobservasi.

Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan: (1) tuntutan kompetensi

yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (2) karakteristik mata

pelajaran, peserta didik, dan sekolah; dan (3) potensi dan kebutuhan peserta didik,

masyarakat, dan lingkungan/ daerah.

Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan indikator,

yaitu: (1) indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator; dan (2) indikator

penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis soal yang di kenal sebagai

indikator soal.

Ciri-Ciri Indikator

1. Konsisten dengan standar kompetensi mata pelajaran,

2. Dinyatakan dengan jelas,

3. Dapat diukur dengan jelas,

4. Realistik dan dapat dilakukan,

5. Sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik, dan

6. Dapat dicapai dalam kurun waktu yang tersedia.

Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal, yaitu tingkat

kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi, unsur-unsur secara

lengkap dikenal dengan ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree)

2

Page 3: Rumusan dan pengembangan indikator

Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja

operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat

kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi.

B. Mekanisme Pengembangan Indikator

1. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD.

Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat kompetensi

dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang

dijadikan standar secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan indikator melebihi standar

minimal tersebut.

Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan

dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat

pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada tingkat pengetahuan

lebih rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan. Tingkat penerapan merupakan

tuntutan kompetensi paling tinggi yang diinginkan.

Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang

diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indikator harus

mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan SK dan KD. Jika aspek

keterampilan lebih menonjol, maka indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan

keterampilan yang diinginkan.

2. Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah

Pengembangan indikator mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, peserta

didik, dan sekolah karena indikator menjadi acuan dalam penilaian. Sesuai Peraturan

Pemerintah nomor 19 tahun 2005, karakteristik penilaian kelompok mata pelajaran adalah

sebagai berikut.

Kelompok Mata Pelajaran Mata Pelajaran Aspek yang Dinilai

Al-Qur’an Hadits Pendidikan Agama Afektif dan KognitifKewarganegaraan dan Kepribadian

Pendidikan Kewarganegaraan Afektif dan Kognitif

3

Page 4: Rumusan dan pengembangan indikator

Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penjas Orkes

Psikomotorik, Afektif, dan Kognitif

Estetika Seni Budaya Afektif dan Psikomotorik

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Matematika, IPA, IPSBahasa, dan TIK.

Afektif, Kognitif, dan/atau Psikomotorik sesuai karakter mata pelajaran

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dari mata

pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan

indikator. Karakteristik mata pelajaran bahasa yang terdiri dari aspek mendengar, membaca,

berbicara dan menulis sangat berbeda dengan mata pelajaran matematika yang dominan pada

aspek analisis logis. Guru harus melakukan kajian mendalam mengenai karakteristik mata

pelajaran sebagai acuan mengembangkan indikator. Karakteristik mata pelajaran dapat dikaji

pada dokumen standar isi mengenai tujuan, ruang lingkup dan SK serta KD masing-masing

mata pelajaran.

Pengembangkan indikator memerlukan informasi karakteristik peserta didik yang

unik dan beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam intelegensi dan gaya belajar.

Oleh karena itu indikator selayaknya mampu mengakomodir keragaman tersebut. Peserta

didik dengan karakteristik unik visual-verbal atau psiko-kinestetik selayaknya diakomodir

dengan penilaian yang sesuai sehingga kompetensi siswa dapat terukur secara proporsional.

Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan indikator

karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori tertentu yang melebihi standar

minimal dapat mengembangkan indikator lebih tinggi. Termasuk sekolah bertaraf

internasional dapat mengembangkan indikator dari SK dan KD dengan mengkaji tuntutan

kompetensi sesuai rujukan standar internasional yang digunakan. Sekolah dengan keunggulan

tertentu juga menjadi pertimbangan dalam mengembangkan indikator.

3. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi

Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah dan daerah perlu dianalisis untuk

dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan indikator. Penyelenggaraan

pendidikan seharusnya dapat melayani kebutuhan peserta didik, lingkungan, serta

4

Page 5: Rumusan dan pengembangan indikator

mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Peserta didik mendapatkan pendidikan

sesuai dengan potensi dan kecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi yang diraihnya.

Indikator juga harus dikembangkan guna mendorong peningkatan mutu sekolah di

masa yang akan datang, sehingga diperlukan informasi hasil analisis potensi sekolah yang

berguna untuk mengembangkan kurikulum melalui pengembangan indikator.

4. Merumuskan Indikator

Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:

1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator

2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja

yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal

KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan

kebutuhan peserta didik.

3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.

4. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kompetensi

dan materi pembelajaran.

5. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga menggunakan

kata kerja operasional yang sesuai.

6. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang

mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.

5. Mengembangkan Indikator Penilaian

Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indikator (indikator

pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk dijadikan pedoman

penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator di sekolah. Dengan demikian indikator

penilaian bersifat terbuka dan dapat diakses dengan mudah oleh warga sekolah. Setiap

penilaian yang dilakukan melalui tes dan non-tes harus sesuai dengan indikator penilaian.

Indikator penilaian menggunakan kata kerja lebih terukur dibandingkan dengan

indikator (indikator pencapaian kompetensi). Rumusan indikator penilaian memiliki batasan-

5

Page 6: Rumusan dan pengembangan indikator

batasan tertentu sehingga dapat dikembangkan menjadi instrumen penilaian dalam bentuk

soal, lembar pengamatan, dan atau penilaian hasil karya atau produk, termasuk penilaian diri.

C. Alasan Pengembangan Indikator

Pengembangan indikator sangat bermanfaat bagi pendidik maupun peserta didik,

beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain (Materi Workshop Penulisan Bahan

Perkuliahan 2B, 2007) :

1. Memberikan arah bagi pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan yang

diharapkan,

2. Memandu pendidik untuk merencanakan pembelajaran, menyelenggarakan dan

mengevaluasi kegiatan belajar mengajar,

3. Memandu peserta didik untuk belajar dan membantu menentukan prioritas-prioritas,

4. Memungkinkan pendidik untuk menganalisa tingkat efektifitas pembelajaran yang

diselenggarakan,

5. Menunjukkan kepada peserta didik tentang sistem nilai yang dilakukan,

6. Memandu peserta didik untuk melakukan penilaian mandiri,

7. Membuat pembelajaran lebih fokus dan terorganisir, 8. Sebagai basis menganalisis

tingkat berfikir kognitif yang diharapkan dari peserta didik, dan

8. Memberikan model kepada peserta didik untuk mengembangkan tujuan

pembelajaran.

Jika digambarkan pengembangan kompetensi dasar dan indikator Al-Qur’an Hadits MI adalah sebagai berikut :

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Kompetensi Dasar

Indikator

6

Page 7: Rumusan dan pengembangan indikator

Contoh Pengembangan Indikator Qur’an Hadits MI :

No Langkah Pengembangan Contoh

1 Standar Kompetensi Lulusan Menghafal memahami arti, dan mengamalkan

hadits-hadits pilihan tentang akhlak,

dan amal shaleh.

2 Standar Kompetensi Memahami hadits tentang

kebersihan secara sederhana.

3 Kompetensi Dasar Menunjukkan perilaku bersih di

lingkungannya.

4 Indikator IPeserta didik MI kelas 1 semester 2

dapat :

Menyebutkan arti perilaku

bersih.

Menyebutkan cara-cara perilaku

bersih di lingkungannya.

Menunjukkan keuntungan

memiliki perilaku bersih

dilingkungannya.

Menunjukkan perilaku bersih

dilingkungannya.

7

Page 8: Rumusan dan pengembangan indikator

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Indikator merupakan kompetensi dasar yang spesifik apabila serangkaian indikator

dalam satu kompetensi dasar sudah tercapai berarti target kompetensi dasar tersebut

sudah terpenuhi.

Pada komponen indikator, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

1. Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-

tanda, perbuatan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.

2. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik pendidikan, potensi daerah dan

peserta didik.

3. Rumusan indikator digunakan sebagai bahan dasar untuk menyusun alat penilaian.

Suatu rumusan indikator tentang kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki peserta

didik harus memenuhi dua syarat yakni spesifik dan operasional.

B. Kritik dan Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,

oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan

semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Amin.

8

Page 9: Rumusan dan pengembangan indikator

DAFTAR PUSTAKA

http://rahayufitri.wordpress.com/2012/01/07/tujuan-dan-rumusan-indikator-pembelajaran-

menghafal-al-quran-dan-hadits/

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanBandung : PT.Remaja Rosda karya.

Muslich, Mansur. 2009.  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jakarta : PT. BumiAksara.

9