rudi h. renwarin_uaskomdat2015

11
NAMA : RUDI H. RENWARIN NIM : 0120540189 PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI MATA KULIAH : KOMUNIKASI DATA 1. Model Jaringan a. LAN (Local Area Network) LAN merupakan jaringan komputer yang jaringannya hanya mempunyai cakupan wilayah sangat kecil seperti jaringan kampus, kantor, rumah, sekolah atau yang lebih kecil. LAN sendiri berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet yang menggunakan perangkat switch dengan kecepatan transfer data 10, 100 atau 1000 Mbit/s. Gambar 1. Model jaringan LAN b. MAN (Metropolitan Area Network) Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buiah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana. Gambar 2. Model jaringan MAN

Upload: pathris

Post on 04-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sistem informasi

TRANSCRIPT

NAMA : RUDI H. RENWARIN

NIM : 0120540189

PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

MATA KULIAH : KOMUNIKASI DATA

1. Model Jaringan

a. LAN (Local Area Network)

LAN merupakan jaringan komputer yang jaringannya hanya mempunyai cakupan wilayah sangat kecil seperti

jaringan kampus, kantor, rumah, sekolah atau yang lebih kecil. LAN sendiri berbasis pada teknologi IEEE 802.3

Ethernet yang menggunakan perangkat switch dengan kecepatan transfer data 10, 100 atau 1000 Mbit/s.

Gambar 1. Model jaringan LAN

b. MAN (Metropolitan Area Network)

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya

memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan

dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data

dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua

buiah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa

output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.

Gambar 2. Model jaringan MAN

c. WAN (wide Area Network)

WAN merupakan suatu jaringan yang cakupan wilayahnya lebih dari LAN dan MAN yang dimana meliputi antara

negara ataupun benua. Komunikasi WAN masih bersifat Privat dan terbatas pada suatu organisasi ataupun

perusahaan.

Gambar 3. Model jaringan WAN

2. Topologi Jaringan

a. FISIK

BUS

Topologi Bus merupakan Jenis topologi yang menggunakan kabel tunggal dimana seluruh workstation saling

berhubungan secara langsung hanya menggunakan satu kabel saja. Keunggulan topologi ini adalah

pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan tidak menganggu

workstation lain. Sedangkan kelemahan topologi ini bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka

seluruh jaringan akan ikut mengalami gangguan.

Gambar 4. Model Topologi Bus

RING

Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau

cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke

komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan

dilewatkan. Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola

informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan

akan terganggu. Sedangkan keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman

data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.

Gambar 5. Model Topologi Ring

STAR

Topologi ini meruapakan topologi dimana jaringan menggunakan Kontrol terpusat (Hub), semua link harus

melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat

dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah

hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan

jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

Gambar 5. Model Topologi Star

MESH

Topologi Mesh merupakan rangkaian jaringan yang salingterhubung secara mutlak dimana setiapperangkat

komputr akan terhubung secara langsung ke setiap titik perangkat lainnya. Setiap titik komputer akan

mempunyai titik yang siap untuk berkomunikasi secara langsung dengan titik perangkat komputer lain yang

menjadi tujuannya.

Gambar 6. Model Topologi Mesh

b. LOGIKA

BROADCAST

Topologi Broadcast merupakan type pertama dari topologi logic komputer. Secara sederhana dapat

digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.

Gambar 6. Model Topologi Broadcast

TOKEN PASSING

Sama dengan topologi broadcast, topologi token passing juga merupakan salah satu topologi logical, yakni

mengatur pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan token yang secara teratur berputar

pada seluruh host. Host hanya dapat mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token

ini, collision atau tabrakan data dapat dicegah.

Gambar 6. Model Topologi Token Passing

3. Teknologi Komunikasi Modern

a. Broadband

Teknologi broadband merupakan salah satu media transmisi yang mendukung banyak frekwensi, mulai dari

frekwensi suara hingga video. Teknologi ini bisa membawa banyak signal dengan membagi kapasitasnya dalam

beberapa kanal bandwidth. Secara sederhana, istilah teknologi broadband digunakan untuk menggambarkan

sebuah koneksi berkecepatan 500 Kbps atau lebih. Tetapi FCC mendefisnisikan broadband dengan kecepatan

minimal 200Kbps. Ada dua jenis broadband yang umum, yaitu DSL dan kabel modem dimana mampu mentransfer

512Kbps atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat dari modem yang menggunakan kabel telpon standar.

KELEBIHAN KEKURANGA

Mampu menyediakan transfer data yang cepat dengan

kisaran dari 144Kbps hingga 2Mbps, selain itu juga

dikembangkan 3,5G atau HSDPA (High Speed Downlink

Packet Access) dengan kecepatan mencapai 4,1Mbps

untuk yang berteknologi wireless.

Pengguna membayar berdasarkan banyaknya data yang

diproses ketika menggunakan jaringan 3G, bukan berapa

lama waktu yang digunakan

Dapat digunakan dimana saja untuk mengakses internet

karena teknologi bersifat mobile access atau portable

Sinyal mudah terganggu tergantung lokasi sehingga

kecepatan akses dapat menjadi lambat atau bahkan

tidak dapat menikmati fasilitas yang disediakan

Perangkat Handphone yang dapat menggunakan 3G

biasanya lebih mahal dan perangkat handphone

cenderung dapat cepat kehabisan sumber daya baterai

karena harus mentransmisikan sinyal untuk tetap

terkoneksi ke jaringan.

b. Wifi Teknologi Wifi atau kependekan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan

untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.

Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru

tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

KELEBIHAN KEKURANGA

Wi-Fi dikembangkan tanpa kabel dan menggunakan

gelombang radio dengan frekuensi 2,4 GHz. Selain itu Wi-

Fi dapat mengirim dan menerima kapasitas sampai

54Mbps.

Wi-Fi menggunakan jalur akses jaringan / hot spot, dapat

berkomunikasi ke semua komputer dan laptop.Wireless

klien: PCMACIA / PC Card, Gateway, server, modem,

router dan proxy.

Memungkinkan LAN untuk digunakan tanpa kabel,

biasanya mengurangi biaya penyebaran jaringan dan

ekspansi. Ruang di mana kabel tidak dapat dijalankan,

seperti area outdoor dan bangunan bersejarah, dapat

menggunakan LAN Wireless.

Harga Wi-Fi terus turun, membuat Wi-Fi merupakan

pilihan yang sangat ekonomis mengenai jaringan

Produk Wi-Fi tersedia di pasar secara luas.

Wi-Fi jaringan dukungan roaming, di mana sebuah stasiun

klien mobile seperti komputer laptop dapat berpindah dari

satu jalur akses ke jalur akses yang lainnya

Adanya kelemahan yang terletak pada konfigurasi

dan jenis enkripsi. Kelemahan tersbut diakibatkan

karena terlalu mudahnya membangun

sebuah jaringan wireless.

Wired Equivalent Privacy (WEP) yang menjadi

standart keamanan wireless sebelumnya dapat

dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools

yang tersedia gratis di internet.

Penyaluran Gelombang dan keterbatasan

operasional yang tidak konsisten di seluruh dunia.

Konsumsi Power yang cukup tinggi jika dibandingkan

dengan beberapa standar lainnya, membuat masa

pakai baterai berkurang dan panas.

Jaringan WiFi memiliki rentang yang terbatas. Sebuah

router WiFi rumah mungkin memiliki kisaran 45m

(150ft) indoor dan 90 juta (300ft) di luar rumah.

WiFi menggunakan spektrum 2.4GHz tanpa izin,

dimana yang sering bertabrakan dengan perangkat

lain seperti Bluetooth, oven microwave, telepon

tanpa kabel, atau perangkat pengirim video, banyak

Wi-Fi adalah perangkat standar global. Tidak seperti

operator selular, klien Wi-Fi yang sama bekerja di berbagai

negara di seluruh dunia.

Tersebar Luas di lebih dari 250.000 tempat umum, jutaan

rumah, perusahaan dan universitas di seluruh dunia.

Protokol baru untuk Kualitas Layanan (WMM) dan

mekanisme power saving (WMM Power Save)

membuat Wi-Fi lebih sesuai untuk aplikasi yang latency-

sensitif (seperti suara dan video) dan perangkat kecil

berbentuk-faktor.

lainnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan

kinerja.

Jalur akses dapat digunakan untuk mencuri informasi

pribadi dan rahasia ditransmisikan dari konsumen

WiFi.

Jalur akses gratis dapat digunakan oleh orang tak

dikenal dan berbahaya untuk melakukan serangan

yang akan sangat sulit untuk melacak di luar jalur

akses pemilik.

c. Bluetooth

Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa

kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara

peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok

Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah

frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara

host-host bluetooth dengan jarak terbatas.

KELEBIHAN KEKURANGA

Memiliki fitur keamanan : enkripsi data, autentikasi

user, fast frekwensi-hopping (1600 hops/sec), output

power control yang menyediakan fungsi keamanan

dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan

dari penyadapan sampai dengan tinggkat keamanan

layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN.

Jangkauan lumayan luas yaitu sampai radius 10 M

selama tidak ada penghalang berupa tembok atau

gangguan elektromagnetis.

Dapat digunakan untuk transfer data dari komputer/

laptop ke handphone dan sebaliknya.

Walaupun jangkauannya lumayan luas tetapi jika

ada penghalang berupa tembok maka akan

terjadi kegagalan transfer data.

Keamanan terkadang sering tidak mendeteksi

virus sehingga dalam proses transfer data

tersebut sudah terserang visur.

Kecepatan transfer data tidak tetap tergantung

dari perangkat yang digunakan untuk mengirim

dan yang menerima data.

d. LTE (Long Term Evolution)

LTE adalah generasi teknologi telekomu nikasi selular. Menurut standar, LTE memberikan kecepatan uplink hingga

50 Mbps dan kecepatan downlink hingga 100 Mbps. LTE dibangun dengan tujuan untuk peningkatan efisiensi,

peningkatan layanan, pemanfaatan spectrum lain dan integrasi yang lebih baik. LTE ini menjadi evolusi lanjutan

dari 3G dan akan dikenal sebagai 4G yang nanti akan jauh lebih efisien dan simpel.

4. OSI

a. Physical Layer

Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan

disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya

sebagai 1 bit juga, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan

secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah lapisan fisik.

b. Data Link Layer

Tugas utama data link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke

saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, data link Layer melaksanakan

tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya

berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link Layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan,

dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima.

c. Network Layer

Network Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana

caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah

subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan.

Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas

Network Layer.

d. Transport Layer

Fungsi dasar transport Layer adalah menerima data dari session Layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang

lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke Network Layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa

tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan

dapat melindungi Layer-Layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.

e. Session Layer

Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session

selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport Layer, juga menyediakan layanan

yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang

pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

f. Pressentation Layer

Pressentation Layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah

penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan

sendiri suatu masalah. presentation Layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan contoh

layanan pressentation adalah encoding data.

g. Application Layer

Application Layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan

program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian

software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Fungsi Application

Layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang

berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke

sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini.

Application

Presentation

Session

Transport

Network

Data Link

Physical

Host B

Network

Network

Physical

Router

Network

Data Link

Physical

Router

Bit

Frame

Packet

TPDU

SPDU

PPDU

APDU

Nama unit yang

dipertukarkan

Internet subnet protocol

Communication subnet boundary

Application protocol

Presentation protocol

Session protocol

Transport protocol

Network layer host-router protocol

Data Link layer host-router protocol

Physical layer host-router protocol

Interface

Interface

7

6

5

4

3

2

1

Layer

Application

Presentation

Session

Transport

Network

Data Link

Physical

Host A

5. Subnetting dan supernetting

Subnetting sendiri merupakan suatu proses dimana terjadinya pemecahan satu network dalam satu kelas IP address

menjadi beberapa subnet (Syafrizal, M). sedangkan supernetting adalah merupakan suatu metode yang

mengkombinasikan beberapa block klas C untuk menjadi range alamat yang lebih besar.

Contoh Subnetting :

Diberikan IP address 172.16.0.0/18 berarti :

11111111.11111111.11000000.000000

128 + 64 = 192 (untuk oktet ketiga)

Oktet terakhir tidak memiliki bit 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa subnet mask yang digunakan adalah

255.255.192.0

Perhitungan :

1. Jumlah Subnet : 22 = 4 Subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 214 - 2 = 16.382 host

3. Blok Subnet = 256 -192 = 64 sehingga subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet

lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192

4. Alamat host dan broadcast yang valid seperti pada tabel dibawah ini :

Subnet Pertama Kedua Ketiga Keempat

172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0

Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.161.192.1

Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.161.191.254 172.16.255.254

Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16.255.255

Contoh Supernetting

Diberikan IP Address 192.168.10.0/22

Analisa : Subnet Mask /22 berarti :

11111111.11111111.11111100.000000 = 255.255.252.0

Desimal Binari

IP Address 192.168.10.0 11000000.10101000.00001010.00000000

Subnet Mask 255.255.252 11111111.11111111.11111100.00000000

Net Address 192.168.8.0 11000000.10101000.00001000.00000000

Broadcast

Address

192.168.11.255 11000000.10101000.00001011.11111111

1. Jumlah Subnet : 22 = 4 Subnet

2. Jumlah Host per Subnet : 211 – 2 = 1024 Host

3. Range Network : NetAddress – BroadAddress

192.168.8.0 – 192.168.11.255

4. Block : 256 – 252 =4

Jaringan 1 : 192.168.8.1 - 192.168.11.255

Jaringan 2 : 192.168.12.0 - 192.168.15.255

Jaringan 3 :192.168.16.0 - 192.168.19.255

Jaringan 4 :192.168.20.0 - 192.168.23.254

6. TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol )

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari

satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-

an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan

untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat

independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.

Perbedaan antara IPV4 dan IPV6 dapat dilihat dalam tabel berikut

Panjang alamat 32 bit (4 bytes) Panjang alamat 128 bit (16 bytes)

Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4 Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan

address autoconfiguration.

Dukungan terhadap IPSec opsional Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan

Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router,

menurunkan kinerja router.

Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim

Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan

harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.

Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan

harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte

Checksum termasuk pada header. Cheksum tidak masuk dalam header.

Header mengandung option. Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam extensions

header.

Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk

menterjemahkan alamat IPv4 kealamat link-layer.

ARP Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara

multicast.

Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal

digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP).

IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery

(MLD).

7. Firewall dan Proxy

Firewall adalah perangkat yang berfungsi untuk memeriksa dan menentukan paket data yang dapat keluar masuk dari

sebuah jaringan. Dengan kemampuan tersebut maka firewaaa berperan dalam melindungi jaringan dari serangan yang

berasal dari jaringan luar. Firewall mengimplementasikan packet filtering dan dengan demikian menyediakan fungsi

keamanan yang digunakan untuk mengelola aliran data ke, dari dan melalui router.

Proxy merupakan sebuah komputer server yang bertindak sebagai komputer lainnya untuk menerima atau melakukan

request terhadap kontent dari sebuah jaringan internet ataupun intranet. Proxy server bertindak sebagai gateway

untuk setiap komputer klien. Web Server yang menerima permintaan dari web proxy akan menterjemehkannya dan

seolah-olah permintaan tersebut langsung dari komputer klien. Proxy server juga bisa berfungsi untuk mengamankan

jaringan pribadi yang terhubung langsung ke jaringan publik.

Gambar 8. Model Jaringan Firewall & Proxy

8. Cryptografi dan Steganography

Cryptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi

seperti kerahasian data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data.

Contoh :

Steganography berasal dari bahasa yunani yaitu steganos yang artinya tersembunyi atau terselubung dan graphein

yaitu menulis. Steganography sendiri adalah seni atau ilmu menulis atau menyembunyikan pesan tersembunyi dengan

suatu cara sehingga

Contoh :

Sebuah pesan yang disisipkan didalam kalimat

Bagaikan bintang menghiasi malam

Embunpagi membasahi rumput

Rumput-rumput bergoyang seirama hembusan angin

Sawahnya menghijau

Indahnya alam ini membuatku terpukau

Kekagumanku sulit untuk kupendam

Angin berhembus halus menembus kulit

Pohon-pohon mulai menyerap air yang jatuh

Angin dingi kelam berderik

Daun-daun berhembus menghiasi alam ini

Indahnya alam yang telah melahirkanku

Laksana keindahan surga dihadapanku

Pesan : “BERSIKAP ADIL”

Daftar pustaka

1. http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/teknologi-informasi/532-jaringan-komputer

2. Pardede, F. 2008. Perbandingan IP Address V.4 dan V.6. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya.

3. Wijianto. 2013. Makalah Jaringan Komputer. SMK Negeri 1 Blitar.

4. http://hamam21.blogspot.com/2009/03/apa-itu-broadband.html

5. http://puttoknows.blogspot.com/2012/11/teknologi-broadband-di-indonesia.html

6. Syafrizal, M. Subnet dan VLSM. http://journal.amikom.ac.id/index.php/KIDA/article/view/4606/2260. Diakses tahun

2015.

7. Herlina, S. Subnetting dan Supernetting. Program Magister Chief Officer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

8. http://wahyu7991.blogspot.com/2013/09/pengertian-routergatewaydhcpfirewall.html

9. http://root-coder.blogspot.com/2014/09/pengertiancontohserta-perbedaan-dari.html

10. http://raytkj.blogspot.com/2012/11/kelebihan-dan-kekurangan-jaringan-wifi.html

11. http://arianggawijaya.blogspot.com/2012/09/pengertian-bluetooth-serta-kelebihan.html