rsud dr. r. goeteng taroenadibrata …...pemerintah kabupaten purbalingga rsud dr. r. goeteng...

77
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA Jl. Tentara Pelajar No. 22 Purbalingga Telepon (0281) 891016, 896645 Fax. 893279 LAPORAN KEUANGAN RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2017 (UNAUDITED) RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA 2018

Upload: others

Post on 02-Jan-2020

52 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA

PURBALINGGA Jl. Tentara Pelajar No. 22 Purbalingga Telepon (0281) 891016, 896645 Fax. 893279

LAPORAN KEUANGAN

RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA

PURBALINGGA

TAHUN 2017

(UNAUDITED)

RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA

PURBALINGGA

2018

Page 2: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

2

DAFTAR ISI

Hal

Bab I Pendahuluan 4

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 4

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 5

1.3 Sistematika Penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan 7

Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja

APBD

9

2.1 Umum 9

2.2 Struktur Ekonomi 10

2.3 Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi 10

2.4 Kebijakan Keuangan 10

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 12

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 12

3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada Dalam Pencapaian Target

yang Telah Ditetapkan

13

Bab IV Kebijakan Akuntansi 16

4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 16

4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan

Keuangan

16

4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan

Keuangan

17

Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 29

5.1 Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 29

5.1.1 Penjelasan Umum atas Pos-pos Laporan Realisasi

Anggaran

29

5.1.2 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 30

5.2 Penjelasan atas Pos-pos Neraca 46

5.2.1 Posisi Keuangan Secara Umum 46

5.2.2 Penjelasan atas Pos-pos Neraca 47

Page 3: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

3

5.3 Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 66

5.3.1 Penjelasan Umum atas Pos-Pos Laporan Operasional 66

5.3.2 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional 67

5.4 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 75

Bab VI

Penutup

77

Page 4: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

4

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2017

disusun dengan maksud untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 232 ayat (6) Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang mewajibkan entitas akuntansi untuk

menyusun laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah,

telah dimulai era baru dalam penerapan standar akuntansi pada Pemerintah Daerah. Jika

sebelum tahun 2016, Pemerintah Daerah masih diperbolehkan menggunakan Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis Kas Menuju Akrual (Cash Toward Accrual),

maka mulai tahun 2016 dan seterusnya, semua Pemerintah Daerah harus menerapkan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis Akrual secara keseluruhan untuk semua

transaksi keuangan.

Salah satu konsekuensi dari penerapan SAP Berbasis Akrual adalah bertambahnya jenis

Laporan Keuangan yang harus disusun oleh entitas akuntansi maupun entitas pelaporan.

Ada 5 (lima) jenis Laporan Keuangan yang harus disusun oleh entitas akuntansi

berdasarkan SAP Berbasis Akrual, yaitu:

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi

pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, pembiayaan, dan sisa

lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan

anggarannya dalam satu periode.

2. Laporan Operasional (LO)

Laporan Operasional yang selanjutnya disingkat LO adalah laporan yang

menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas

pelaporan yang tercermin dalam pendapatan-LO, beban dan surplus/defisit

operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan

periode sebelumnya.

Page 5: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

5

3. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai

perubahan ekuitas yang terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit-LO, koreksi dan

ekuitas akhir.

4. Neraca

Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan suatu entitas

pelaporan mengenai aset, utang dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan yang selanjutnya disingkat CaLK adalah laporan

yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas

nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, LO, LPE, dan Neraca dan LAK dalam

rangka pengungkapan yang memadai.

Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga diharapkan dapat

menyediakan informasi tentang:

a. sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan;

b. kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran;

c. jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan

serta hasil-hasil yang telah dicapai;

d. bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi

kebutuhan kasnya;

e. posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber

penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal

dari pungutan pajak dan pinjaman;

f. perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau

penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga disusun

berdasarkan:

a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah

Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah;

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara;

e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

Page 6: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

6

f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

g. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

h. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun

2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang

Sistem Informasi Keuangan Daerah;

i. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

j. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota;

k. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan;

l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;

n. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 10 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

o. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Penetapan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purbalingga;

p. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 14 Tahun 2016 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 17 Tahun 2017 tentang

perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;

q. Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 73 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi

Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga Berbasis Akrual sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 81 Tahun 2015

tentang perubahan kedua atas Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 73 Tahun 2014

tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga Berbasis

Akrual.

Page 7: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

7

r. Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 71 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 80 Tahun 2017 tentang perubahan

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2017.

1.3. Sistematika Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

Kabupaten Purbalingga Tahun 2017 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Memuat penjelasan mengenai penjelasan umum tentang maksud dan tujuan

penyusunan laporan keuangan, dasar hukum penyusunan laporan keuangan,

dan sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan.

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA

Memuat penjelasan mengenai asumsi makro ekonomi yang dijadikan

landasan penyusunan APBD dan perkembangannya dalam Perubahan

APBD sampai akhir tahun dibandingkan dengan periode yang sama pada

tahun anggaran sebelumnya. Selain itu, memuat juga kebijakan keuangan

yang ditetapkan dan pencapaian target kinerja APBD.

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Memuat penjelasan mengenai ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja

keuangan, hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang

telah ditetapkan.

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

Memuat penjelaskan entitas akunansi/entitas pelaporan keuangan daerah,

basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan dan basis

pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan, dan penerapan

kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP.

Page 8: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

8

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Memuat penjelasan mengenai pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dari

basis kas menuju akrual ke basis akrual serta rincian dan penjelasan masing-

masing pos-pos laporan keuangan SKPD, sebagai berikut:

1. Penjelasan atas Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi dari Basis

Kas Menuju Akrual (Cash Toward Accrual Basis) ke Basis

Akrual(Accrual Basis) pada Laporan Keuangan Tahun 2017.

2. Laporan Realisasi Anggaran

a. Pendapatan – LRA

b. Belanja

3. Neraca

a. Aset

b. Kewajiban

c. Ekuitas

4. Laporan Operasional

a. Pendapatan – LO

b. Beban

5. Laporan Perubahan Ekuitas

BAB VI PENUTUP

Memuat penjelasan mengenai kinerja perusahaan daerah, pelaksanaan

kegiatan yang bersumber dari non APBD, dan kewajiban kontinjensi.

Page 9: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

9

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN,

DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Umum

Secara umum, Kondisi perekonomian Purbalingga menunjukkan tanda pemulihan,

setelah berlalunya masa krisis yang melanda ekonomi dunia sejak tahun 2008. Hal ini

terlihat dari PDRB yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi yang tetap

menunjukkan arah positif. Peningkatan ekonomi tersebut digambarkan melalui Nilai

PDRB atas dasar harga (adh) Berlaku dan atas dasar harga (adh) Konstan, maupun

PDRB Per Kapita.

PDRB perkapita Kabupaten Purbalingga menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun

seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Indikator ini menunjukkanbahwa secara

ekonomi setiap penduduk Purbalingga rata-rata mampu menciptakan PDRB atau (nilai

tambah) sebesar nilai perkapita di masing-masing tahun tersebut.

Sementara itu pertumbuhan per kapita secara “riil” juga selalu meningkat dikisaran

5,7%. Pertumbuhan ekonomi tersebut diikuti pula oleh penambahan jumlah penduduk,

yang meningkat rata-rata pada kisaran 1,11 persen setiap tahunnya. Dengan demikian

maka pertumbuhan perkapita tersebut tidak saja terjadi secara kuantitas tetapi juga

terjadi secara kualitas, sebagaimana tabel di bawah.

Tabel PDRB dan PDRB Per Kapita Kabupaten Purbalingga

Tahun 2011-2016

PDRB / Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan

Pertahun Perbulan Pertahun Perbulan

(1) (2) (3) (4) (5)

2010 12,763,238.55 1,063,603.21 12,763,238.55 1,063,603.21

2011 14,182,449.02 1,181,870.75 13,332,877.71 1,111,073.14

2012 15,453,320.80 1,287,776.73 13,947,811.20 1,162,317.60

2013 16,810,582.97 1,400,881.91 14,522,788.60 1,210,232.38

2014 18,843,658.82 1,570,304.90 15,212,239.82 1,267,686.65

2015 20,663,951.83 1,721,995.99 15,867,613.16 1,322,301.10

Sumber: purbalinggakab.bps.go.id

Page 10: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

10

2.2. Struktur Ekonomi

Sampai dengan tahun tahun 2005, struktur ekonomi Kabupaten Purbalingga masih

didominasi oleh sektor pertanian, perkebunan, dan industri. Sektor perkebunan diwakili

oleh perkebunan kelapa yang menghasilkan gula merah (gula kelapa) sedangkan sektor

industri diwakili oleh industri kerajinan rambut palsu dan bulu mata, selain itu juga ada

industri pengolahan kayu yang cukup banyak.

Tapi sejak tahun 2005, sektor pariwisata mulai berkembang seiring dengan

pembangunan dan pengembangan pusat-pusat rekreasi baru di Purbalingga seperti

Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong), Sanggar Luru Ilmu Park (Sanggaluri Park),

dan Purbasari Pancuran Mas. Demikian juga dengan sektor industri, pertumbuhan

industri kerajinan rambut palsu semakin banyak dan tersebar hampir di seluruh area

wilayah Kabupaten Purbalingga.

2.3. Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purbalingga mengalami trend yang semakin baik,

sebagaimana terlihat dari perkembangan pertumbuhan ekonomi 3 tahun terakhir yang

terus mengalami kenaikan.

2.4. Kebijakan Keuangan

Kebijakan Keuangan APBD-P TA 2017 tidak bisa dilepaskan dari perubahan asumsi

ekonomi makro APBD-P TA 2017 maupun perubahan asumsi dasar kebijakan umum

APBD-P TA 2017. Oleh karena itu, kebijakan keuangan Pemerintah Kabupaten

Purbalingga TA 2017 adalah sebagai berikut:

A. Kebijakan Pendapatan Daerah

1) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui peningkatan

pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD, peningkatan kualitas

SDM pengelola PAD, mendorong percepatan kinerja dan ketepatan setoran

pendapatan;

2) Memperkuat peran serta BUMD dalam rangka peningkatan PAD dari sektor

BUMD;

3) Peningkatan koordinasi penerimaan yang bersumber dari bagi hasil maupun

dana perimbangan baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun

provinsi.

B. Kebijakan Beban Daerah

Kebijakan belanja daerah dalam APBD-P TA 2017 diarahkan pada:

Page 11: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

11

1) Pemenuhan alokasi kebutuhan anggaran belanja operasional dan belanja

pegawai untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan,

pembangunan, dan kemasyarakatan dengan tetap melakukan peningkatan

efisiensi belanja SKPD untuk belanja operasional serta melakukan

penajaman komposisi belanja prioritas.

2) Peningkatan stimulus untuk mendorong pertumbuhan perekonomian daerah

melalui peningkatan aksesibilitas wilayah dan penyediaan infrastruktur dasar

sosial dan ekonomi, dengan tetap memperhatikan perlindungan dan

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dalam rangka peningkatan

pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial, dan fasilitas umum,

serta pengembangan jaminan sosial dan perlindungan masyarakat miskin

serta mendukung pembangunan yang berwawasan lingkungan.

3) Pelaksanaan keberpihakan (affirmativeaction), terutama terkait dengan upaya

penanggulangan kemiskinan serta pembangunan industri kecil dan industri

kreatif.

4) Merencanakan ulang kegiatan-kegiatan besar yang telah dianggarkan dengan

memperhatikan ketercukupan waktu penyelesaian maupun sumber daya yang

tersedia.

Page 12: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

12

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Secara umum, pengelolaan keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata

Purbalingga Tahun 2017 menunjukkan kinerja yang baik. Salah satu indikatornya

adalah realisasi BLUD RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2017,

yaitu realisasi pendapatan sebesar Rp.73.148.734.650,00 atau mencapai 95,00% dan

realisasi belanja sebesar Rp.114.735.249.060,00 atau mencapai 96,47%

A. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2017

1. Realisasi Pendapatan dari Pendapatan BLUD sebesar Rp.73.148.734.650,00

atau 95,00 % dari target sebesar Rp.77.000.000.000,00 sehingga terdapat

defisit pendapatan sebesar Rp.3.851.265.350,00.

2. Realisasi Belanja dari dana APBD Rp.29.659.578.407,00 atau 99,85% dari

anggaran sebesar Rp.29.704.761.000,00 sehingga terdapat sisa anggaran

APBD sebesar Rp.45.182.593,00

3. Realisasi Belanja BLUD sebesar Rp.85.075.670.653,00 atau 95,34 % dari

anggaran sebesar Rp.89.232.324.000,00 sehingga terdapat sisa anggaran

BLUD sebesar Rp.4.156.653.347,00.

4. Surplus Anggaran BLUD sebesar Rp.305.387.997,00 berasal dari defisit

Pendapatan BLUD sebesar Rp. 3.851.265.350,00 ditambah dengan sisa

Belanja BLUD sebesar Rp. 4.156.653.347,00.

B. Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2017 dan Tahun 2016

Jika dibandingkan dengan realisasi anggaran tahun 2016, realisasi anggaran tahun

2017 dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Realisasi Pendapatan BLUD 2017 adalah Rp. 73.148.734.650,00 atau

mengalami penurunan sebesar Rp.1.670.891.529,00 atau turun 2,23% dari

realisasi Pendapatan tahun 2016 sebesar Rp. 74.819.626.179,00.

2. Realisasi Belanja dari dana APBD adalah Rp.29.659.578.407,00 atau

mengalami penurunan sebesar Rp.9.035.495.725,00 atau turun 23,35% dari

realisasi Belanja APBD tahun 2016 sebesar Rp. 38.695.074.132,00

3. Realisasi Belanja BLUD adalah Rp.85.075.670.653,00 atau mengalami

peningkatan sebesar Rp.1.046.578.642,00 atau naik 1,25% dari realisasi

Belanja BLUD tahun 2016 sebesar Rp. 84.029.092.011,00

Page 13: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

13

3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah

Ditetapkan

Dalam pelaksanaan anggaran tahun 2017 terutama pencapaian target pendapatan yang

telah ditetapkan, RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga mengalami

hambatan dan kendala, seharusnya target tersebut dapat dicapai lebih dari pencapaian

sekarang. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor diantaranya :

1. Pihak asuransi kesehatan yang belum membayar klaim pada RSUD dr. R. Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga, sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 salah

satunya adalah BPJS Kesehatan yang merupakan penjamin terbesar asuransi

kesehatan. Klaim pelayanan bulan Oktober 2017 yang sudah ditagihkan tanggal 8

Desember 2017 senilai Rp 5,6 Milyar belum dibayarkan di tahun 2017. Selain

BPJS Kesehatan, pihak asuransi penjamin pelayanan kesehatan yang belum

membayar tagihan perawatan pesertanya di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata

Purbalingga, diantaranya BPJS ketenagakerjaaan, Yankes Telkom, PT. Jasa

Raharja, Pelayanan Ambulan jenazah pasien BPJS-PBI Pemkab Pemalang, In

Health dan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng yaitu terkait program penaggulangan

penyakit Tuberculosis Multi Drug Resistan (TB-MDR)

2. Pasien yang belum bisa melunasi biaya perawatan merupakan juga kendala yang

dalam pencapaian target pendapatan di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata

Purbalingga. Piutang Pelayanan Kesehatan yang timbul karena pasien tidak dapat

melunasi biaya perawatan baik sebagian maupun seluruhnya, pihak RSUD telah

berusaha semaksimal mungkin untuk menekan agar nilai piutang tersebut tidak

terlalu tinggi dengan salah satu cara mengirimkan surat tagihan kepada

penanggungjawab pasien, namun demikian pada kenyataannya setiap tahun nilai

piutang tersebut semakin bertambah. Pihak Manajemen RSUD dr. R. Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga senantiasa berupaya mencari solusi terbaik untuk

mengatasi masalah tersebut.

3. Kapasitas ruang rawat inap yang kurang memadai sehingga tidak memungkinkan

untuk menampung semua pasien rawat inap yang datang ke RSUD dr. R. Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga, sehingga tidak sedikit pasien beralih ke rumah sakit

lain. Dengan keterbatasan dana yang dimiliki, RSUD dapat membangun Ruang

Rawat Inap Lavender Baru dan Edelweis dan dioperasionalkan di Bulan Nopember

2017 sehingga ada penambahan kapasitas tempat tidur.

4. Subsidi belanja obat-obatan sebagai pengganti biaya pelayanan masyarakat miskin

tidak mencukupi. Pada Tahun 2017 RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata

Page 14: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

14

Purbalingga mendapat alokasi dana dari APBD untuk Anggaran Belanja obat-

obatan sebesar Rp.6.500.000.000,00. Dana tersebut merupakan kompensasi

terhadap RSUD atas pelayanan kesehatan masyarakat miskin (Pasien pengguna

Kartu Jamkesda Miskin, Kartu Purbalingga Sehat (KPS) dan Surat Keterangan

Tidak Mampu (SKTM)). Perlu diketahui bahwa Program KPS dilaksanakan

berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 77 Tahun 2017 tanggal 1 Agustus 2017.

Dengan diterbitkannya peraturan bupati tersebut maka masyarakat miskin

pengguna KPS dan SKTM yang menjalani perawatan di RSUD dr. Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga dijamin pembiayaannya 100% atau gratis, dimana

sebelumnya untuk pelayanan rawat inap membayar 50% kecuali kasus tertentu

diantaranya seperti Kejadian Luar Biasa (KLB), gizi buruk digratiskan. Atas

pelayanan tersebut, tanggungan RSUD terhitung mencapai 7.960.212.989,00 atau

terjadi selisih kurang kompensasi senilai Rp. 1.460.212.989,00 dengan perhitungan

sebagai berikut:

Total biaya perawatan maskin Rp. 9.314.282.364,00

Iur biaya Januari-Juli 2017 Rp. 1.354.069.375,00

Beban tanggungan RSUD Rp. 7.960.212.989,00

Kompensasi/Subsidi belanja obat APBD Rp. 6.500.000.000,00

Selisih kurang kompensasi pelayanan maskin Rp. 1.460.212.989,00

Selanjutnya secara rinci biaya pelayanan masyarakat miskin pengguna KPS dan

SKTM pada RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017 adalah

sebagai berikut:

Data Pembiayaan Pelayanan Pasien Jamkesdakin/KPS/SKTM

pada RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2017

No Bulan Iur biaya Tanggungan

RS

Jumlah Keterangan

1 Januari 173.435.157 363.819.605 537.254.762 Januari-Juli 2017

Jamkesda Miskin/

SKTM pasien

rawat inap bulan iur

biaya 50%

2 Pebruari 163.522.001 406.382.322 569.904.323

3 Maret 206.145.134 511.978.555 718.123.689

4 April 168.725.891 403.426.534 572.152.425

5 Mei 218.154.206 478.733.742 696.887.948

6 Juni 1888.950.320 438.225.855 627.176.175

7 Juli 235.136.666 544.880.477 780.017.143

8 Agustus - 690.931.353 690.931.353 Per 1 Agustus 2017

KPS/SKTM tidak iur

biaya dan Kartu

Jamkesdakin/Provinsi

tidak berlaku

9 September - 842.272.550 842.272.550

10 Oktober - 1.097.890.161 1.097.890.161

11 Nopember - 1.223.182.355 1.223.182.355

12 Desember - 958.489.480 958.489.480

Jumlah 1.354.069.375 7.960.212.989 9.314.282.364

Page 15: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

15

Berdasarkan data tersebut dapat terlihat bahwa dengan diberlakukannya KPS dan

SKTM per 1 Agustus 2017 tanpa pasien iur biaya, pembiayaan pelayanan

masyarakat miskin makin tinggi dibanding sebelumnya. Mengurus SKTM yang

relatif mudah, apabila tidak dikendalikan maka akan semakin membebani APBD.

5. Tahun 2017 tepatnya tertanggal 26 Oktober 2017 RSUD dr. R. Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga memperoleh penghargaan dari Badan Pengawas

Tenaga Nuklir berupa Bappeten Safety and Security Award (BSSA) dengan

predikat Sangat Baik. BSSA merupakan penghargaan kepada instansi/fasilitas yang

memiliki kinerja keselamatan yang sangat baik. Semua instansi yang masuk dalam

passing grade berdasarkan hasil penilaian kinerja fasilitas dengan nilai rata-rata

dari seluruh aspek penilaian > 95 akan mendapatkan penghargaan BSSA. RSUD

dr. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga memperoleh penilaian 97, sehingga

layak mendapatkan BSSA. Ini berarti kinerja pelayanan RSUD khususnya

pelayanan pada Instalasi Radiologinya sangat aman. Namun demikian fasilitas

pelayanan yang sudah sangat baik ini belum sebanding dengan tarif pelayanan

Rumah Sakit yang terhitung relatif rendah, sehingga kurang menguntungkan dari

sisi pendapatan.

Page 16: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

16

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 mengamanatkan bahwa Pemerintah

Daerah harus menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual paling

lambat pada tahun 2015. Salah satu infrastruktur pendukung yang harus disiapkan oleh

Pemerintah Daerah adalah peraturan mengenai kebijakan akuntansi dan sistem akuntansi

Pemerintah Daerah, yang harus sudah ditetapkan paling lambat 31 Mei 2014.

Untuk melaksanakan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 di atas,

Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah menetapkan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor

73 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga

Berbasis Akrual sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Bupati

Purbalingga Nomor 81 Tahun 2015 serta Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 74 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kabupaten Purbalingga sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan

Bupati Purbalingga Nomor 74 Tahun 2014.

Kebijakan Akuntansi pokok yang diatur dalam Peraturan Bupati Purbalingga di atas antara

lain:

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Entitas akuntansi merupakan unit pada pemerintah daerah yang mengelola anggaran,

kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan

keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakannya.

Entitas pelaporan merupakan unit pemerintah daerah yang terdiri dari satu atau lebih

entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib

menyajikan laporan pertanggung-jawaban, berupa laporan keuangan yang bertujuan

umum, yang terdiri dari:

1. Pemerintah Daerah;

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah atau organisasi

lainnya, yang berdasarkan peraturan perundang-undangan satuan organisasi

dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah daerah adalah

basis akrual, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas.

Page 17: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

17

Dalam hal peraturan perundangan mewajibkan disajikannya laporan keuangan dengan

basis kas, maka entitas wajib menyajikan laporan demikian.

Basis akrual untuk Laporan Operasional berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak

untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di

Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat

kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi

walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas

pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan

pula pada Laporan Operasional.

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun

berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan-LRA dan penerimaan pembiayaan

diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas

pelaporan, serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas

dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian, bilamana anggaran

disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan

basis akrual.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat

pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan

berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas

diterima atau dibayar.

4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan meliputi pengukuran aset,

kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

A. Pengukuran Aset

1. Aset Lancar

Aset Lancar adalah suatu aset yang diharapkan segera untuk dapat

direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua

belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang,

beban dibayar di muka dan persediaan.

Pengukuran aset lancar dilakukan sebagai berikut:

a. Kas dan Setara Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal (nilai

rupiah).

b. Secara umum untuk investasi yang memiliki pasar aktif yang dapat

membentuk nilai pasarnya, maka nilai pasar dapat dipergunakan sebagai

dasar penerapan nilai wajar, dan untuk investasi yang yang tidak

Page 18: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

18

memiliki pasar aktif, maka dapat dipergunakan nilai nominal, nilai

tercatat atau nilai wajar lainnya.

c. Piutang diukur dan dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan

(net realizablevalue), yakni mengurangkan nilai piutang dengan

penyisihan piutang tidak tertagih.

d. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan sebesar nilai piutang yang

diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan daftar umur piutang sebagai

berikut:

1) Piutang Pajak Daerah

No. Umur Piutang Kualitas

% Penyisihan

Piutang Tidak

Tertagih

1. >1-2 Tahun Kurang Lancar 25%

2. >2-3 Tahun Diragukan 35%

3. >3-4 Tahun Tidak Lancar 50%

4. > 4-5 Tahun Macet 75%

5. > 5 Tahun Bermasalah 100%

2) Piutang Retribusi Daerah

No. Umur Piutang Kualitas

% Penyisihan

Piutang Tidak

Tertagih

1. >1-2 Tahun Kurang Lancar 25%

2. >2-3 Tahun Tidak Lancar 50%

3. >3-4 Tahun Macet 100%

3) Piutang Selain Pajak dan Retribusi Daerah/ Piutang Lain-Lain

No. Umur Piutang Kualitas

% Penyisihan

Piutang Tidak

Tertagih

1. >1-2 Tahun Kurang Lancar 25%

2. >2-3 Tahun Diragukan 35%

3. >3-4 Tahun Tidak Lancar 50%

4. > 4-5 Tahun Macet 75%

Page 19: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

19

5. > 5 Tahun Bermasalah 100%

e. Beban Dibayar di Muka diukur dengan berdasarkan jumlah kas yang

dikeluaran/ dibayarkan.

f. Persediaan diukur dan dicatat sebesar:

a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

b) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi

sendiri;

c) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi;

d) Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai

dengan menggunakan nilai wajar; dan

e) Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam

neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

2. Aset Non Lancar

Aset Non Lancar terdiri dari investasi jangka panjang, aset tetap, dana

cadangan, dan aset non lancar lainnya.

a. Investasi Jangka Panjang

1) Investasi Jangka Panjang yang bersifat permanen misalnya

penyertaan modal pemerintah daerah, dicatat sebesar biaya

perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah

biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut.

Investasi Permanen dinilai.

Investasi Permanen pemerintah daerah dilakukan dengan tiga

metode yaitu:

a) Metode Biaya

adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi

berdasarkan harga perolehan.

Metode biaya digunakan jika Kepemilikan kurang dari

20%. Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat

sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut

diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak

mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan

hukum yang terkait.

b) Metode Ekuitas

adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi

awal berdasarkan harga perolehan. Nilai investasi tersebut

kemudian disesuaikan dengan perubahan bagian investor atas

kekayaan bersih/ekuitas dari badan usaha penerima investasi

(investee) yang terjadi sesudah perolehan awal investasi.

Metode ekuitas digunakan jika Kepemilikan 20% sampai

50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki

Page 20: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

20

pengaruh yang signifikan atau jika Kepemilikan lebih dari

50%.

Dengan menggunakan metode ekuitas, pemerintah daerah

mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah

atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah daerah

setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam

bentuk saham yang diterima pemerintah daerah akan

mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian terhadap

nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi

kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan

yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset

tetap

c) Metode Nilai Bersih yang dapat direalisasikan.

Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan jika Kepemilikan

bersifat nonpermanen.

Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan

terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam

jangka waktu dekat.

2) Investasi Jangka Panjang yang bersifat non permanen diukur sebagai

berikut:

a) Dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan investasi

yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai

sebesar nilai perolehannya;

b) Yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan

perekonomian, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat

direalisasikan. Untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian

misalnya dana talangan dalam rangka penyehatan perbankan.

c) Dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek

pembangunan pemerintah daerah dinilai sebesar biaya

pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk

perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka

penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke

pihak ketiga.

d) Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset

pemerintah daerah, maka nilai investasi yang diperoleh

Pemerintah Daerah adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai

wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.

e) Investasi non permanen lainnya dalam bentuk dana bergulir

merupakan dana yang dipinjamkan untuk dikelola dan

digulirkan kepada masyarakat oleh Pengguna Anggaran atau

Page 21: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

21

Kuasa Pengguna Anggaran yang bertujuan meningkatkan

ekonomi rakyat dan tujuan lainnya. Investasi non permanen

dalam bentuk dana bergulir dinilai sebesar nilai bersih yang

dapat direalisasikan (net realizable value), dengan

mengurangkan perkiraan Dana Bergulir Diragukan Tertagih

dari Dana Bergulir yang dicatat sebesar harga perolehan,

ditambah dengan perguliran dana yang berasal dari pendapatan

dana bergulir.

Dana Bergulir Diragukan Tertagih merupakan jumlah dana

bergulir yang tidak dapat tertagih dan dana bergulir yang

diragukan tertagih.

Dana bergulir yang tidak dapat tertagih dan dana bergulir yang

diragukan tertagih diperoleh dengan cara membentuk

Penyisihan Dana Bergulir Diragukan Tertagih berdasarkan

daftar umur Dana Bergulir sebagai berikut:

No Umur Dana

Bergulir Kualitas

% Penyisihan Dana

Bergulir Diragukan

Tertagih

1. <1 Tahun Lancar 0,5%

2. 1-3 Tahun Kurang Lancar 10%

3. >3-5 Tahun Diragukan 50%

4. >5 Tahun Macet 100%

b. Aset Tetap

1) Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat

lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan

pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan

nilai perolehan memenuhi minimum kapitalisasi aset tetap sebagai

berikut:

a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin adalah sama

dengan atau lebih dari Rp500.000,00 (lima ratus ribu

rupiah);

b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan

atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); dan

c) Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap dikecualikan

terhadap pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan

aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang

bercorak kesenian.

Page 22: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

22

2) Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah diterima atau

diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya

berpindah.

3) Saat pengakuan aset, akan dapat diandalkan apabila terdapat bukti

bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau

penguasaan secara hukum, misalnya sertifikat tanah dan bukti

kepemilikan kendaraan bermotor. Apabila perolehan aset tetap

belum didukung dengan bukti secara hukum dikarenakan masih

adanya suatu proses administrasi yang diharuskan, seperti pembelian

tanah yang masih harus diselesaikan proses jual beli (akta) dan

sertifikat kepemilikannya di instansi berwenang, maka aset tetap

tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaan

atas aset tetap tersebut telah berpindah, misalnya telah terjadi

pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah atas nama pemilik

sebelumnya.

4) Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset

tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan

maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat

perolehan.

5) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan

atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh

suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset

tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.

6) Sedangkan, nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian

kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk

melakukan transaksi wajar.

7) Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau

konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat

diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke

kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan

yang dimaksudkan.

8) Komponen Biaya Perolehan Aset Tetap dapat diuraikan sebagai

berikut:

a) Harga pembelian, termasuk bea impor dan pajak pembelian,

setelah dikurangi diskon dan rabat; dan

b) Seluruh biaya yang secara langsung dapat

dihubungkan/diatribusikan dengan aset dan membawa aset

tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja

untuk penggunaan yang dimaksudkan.

Contoh biaya yang secara langsung dapat

dihubungkan/diatribusikan dengan aset:

Page 23: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

23

i. Biaya persiapan tempat;

ii. Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan

dan bongkar muat (handling cost);

iii. Biaya pemasangan (installation cost);

iv. Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur;

v. Biaya konstruksi; dan

vi. Biaya pengujian aset untuk menguji apakah aset telah

berfungsi dengan benar (testing cost). Contoh: biaya

pengujian aset pada proses pembuatan/karoseri mobil.

c) Demikian juga pengeluaran untuk belanja perjalanan dan jasa

yang terkait dengan perolehan aset tetap atau aset lainnya. Hal

tersebut meliputi biaya konsultan perencana, konsultan

pengawas, dan pengembangan perangkat lunak (software), dan

harus ditambahkan pada nilai perolehan. Meskipun demikian,

harus diperhatikan nilai kewajarannya dan kepatutan dari

biaya-biaya lain di luar harga beli aset tetap tersebut.

9) Pengeluaran Setelah Perolehan (Subsequent Expenditures)

a) Pengeluaran-pengeluaran yang dikapitalisasi diukur sebesar

jumlah biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperpanjang

masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat

ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan

kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan kinerja aset yang

bersangkutan.

b) Pengeluaran yang dikapitalisasi dapat berupa pengembangan

dan penggantian utama. Pengembangan disini maksudnya

adalah peningkatan aset tetap karena meningkatnya manfaat

aset tetap tersebut. Biaya pengembangan ini akan menambah

harga perolehan aset tetap yang bersangkutan.

c) Sedangkan penggantian utama adalah memperbaharui bagian

aset tetap, dimana biaya penggantian utama ini akan

dikapitalisasi dengan cara mengurangi nilai bagian yang diganti

dari harga aset tetap yang semula dan menambahkan biaya

penggantian.

d) Suatu pengeluaran setelah perolehan atau pengeluaran

pemeliharaan akan dikapitalisasi jika memenuhi seluruh kriteria

sebagai berikut:

i. Manfaat ekonomi atas aset tetap yang dipelihara:

- bertambah masa manfaat, dan/atau

- bertambah kapasitas, dan/atau

- bertambah kualitas, dan/atau

- bertambah volume.

Page 24: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

24

ii. Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan aset

tetap tersebut material/melebihi batasan minimal

kapitalisasi aset tetap yang ditetapkan (capitalization

thresholds).

10) Penyajian Aset Tetap

a) Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap

tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

b) Metode penyusutan yang dipergunakan adalah metode garis

lurus (straight line method).

Metode garis lurus menetapkan tarif penyusutan untuk masing-

masing periode dengan jumlah yang sama. Rumusan

perhitungan penyusutan adalah:

Penyusutan Per Periode =(Nilai yang dapat disusutkan)

(Masa manfaat)

Keterangan:

Nilai yang dapat disusutkan adalah seluruh nilai perolehan

aset dengan tidak memiliki nilai sisa (residu)

c) Penyusutan dilakukan dengan pendekatan tahunan, yaitu

penyusutan dihitung selama 1 (satu) tahun penuh tanpa

memperhatikan waktu perolehan aset tetap. Sehingga meskipun

aset tetap baru diperoleh selama 1 (satu) hari, penyusutan tetap

dilakukan setahun penuh.

d) Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai

beban penyusutan dan dicatat pada Akumulasi Penyusutan Aset

Tetap sebagai pengurang nilai aset tetap.

e) Penyusutan tidak dilakukan terhadap tanah, konstruksi dalam

pengerjaan, buku-buku perpustakaan, hewan ternak, dan

tanaman.

c. Dana Cadangan

1) Dana Cadangan diukur sesuai dengan nilai nominal dari kas yang

diklasifikasikan ke dana cadangan.

2) Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang

bersangkutan.

3) Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang

bersangkutan.

4) Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di

pemerintah daerah merupakan penambah Dana Cadangan.

Page 25: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

25

d. Aset Lainnya

1) Aset Lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat

diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset

tetap dan dana cadangan.

2) Termasuk di dalam Aset Lainnya adalah:

a) Tagihan Penjualan Angsuran;

b) Tuntutan Ganti Rugi;

c) Kemitraan dengan Pihak Ketiga;

d) Aset Tak Berwujud; dan

e) Aset Lain-lain.

Aset Lain-lain adalah Aset tetap yang dimaksudkan untuk

dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke

dalam Aset Lain-lain. Hal ini dapat disebabkan karena rusak

berat, usang, dan/atau aset tetap yang tidak digunakan karena

sedang menunggu proses pemindahtanganan (proses penjualan,

sewa beli, penghibahan, penyertaan modal).

B. Kewajiban

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing

dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing

menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

Kewajiban terdiri dari:

1. Kewajiban Jangka Pendek

adalah suatu kewajiban yang diharapkan dibayar (atau jatuh tempo) dalam

waktu 12 bulan, terdiri dari Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Utang

Bunga, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Pendapatan Diterima Dimuka,

Utang Belanja, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

Pendapatan Diterima Dimuka adalah kewajiban yang timbul karena adanya

kas yang telah diterima tetapi sampai dengan tanggal neraca seluruh atau

sebagian barang/jasa belum diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pihak

lain. Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar

bagian barang/jasa yang belum diserahkan oleh pemerintah daerah kepada

pihak ketiga sampai dengan tanggal neraca.

Utang Belanja adalah utang pemerintah daerah yang timbul karena entitas

mengikat kontrak pengadaan barang atau jasa dari pihak ketiga yang

pembayarannya akan dilakukan di kemudian hari atau sampai tanggal

pelaporan belum dilakukan pembayaran. Nilai yang dicantumkan dalam

neraca untuk akun ini adalah sebesar beban yang belum dibayar oleh

pemerintah daerah sesuai perjanjian atau perikatan sampai dengan tanggal

neraca.

Page 26: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

26

2. Kewajiban Jangka Panjang

adalah semua kewajiban pemerintah daerah yang waktu jatuh temponya lebih

dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.

C. Ekuitas

Adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset

dan kewajiban pemerintah daerah pada tanggal laporan. Saldo ekuitas di Neraca

berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).

D. Pendapatan - LRA

1. Pendapatan- LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah,

rekening Bendahara Jaminan Kesehatan Nasional, dan rekening BLUD yang

menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar

kembali oleh pemerintah daerah.

2. Pendapatan - LRA diakui pada saat:

a. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima pada RKUD.

b. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima oleh Bendahara Penerimaan

dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke RKUD.

c. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima pada rekening Bendahara

JKN pada FKTP.

d. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima satker/SKPD dan digunakan

langsung tanpa disetor ke RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib

melaporkannya kepada BUD.

e. Kas atas pendapatan yang berasal dari hibah langsung dalam/luar negeri

yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas telah diterima,

dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD.

f. Kas atas pendapatan yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah

berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, dan BUD mengakuinya

sebagai pendapatan

E. Belanja

1. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah,

Bendahara Pengeluaran SKPD, Bendahara BLUD, dan Bendahara JKN pada

FKTP yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

pemerintah.

2. Belanja diakui pada saat:

a. Terjadinya pengeluaran dari RKUD.

b. Belanja yang berasal dari dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional

diakui pada saat diterbitkan Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja

(SP2B) oleh PPKD.

Page 27: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

27

c. Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran diakui pada saat

pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang

mempunyai fungsi perbendaharaan dengan terbitnya SP2D GU atau SP2D

Nihil.

d. Pengakuan belanja Badan Layanan Umum mengacu pada peraturan

perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

F. Transfer

1. Transfer Masuk dan Pendapatan Transfer

a. Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada Laporan Realisasi

Anggaran, pengakuan atas transfer masuk dilakukan pada saat transfer

masuk ke Rekening Kas Umum Daerah.

b. Untuk kepentingan penyajian pendapatan transfer pada dalam Laporan

Operasional, pengakuan masing-masing jenis pendapatan transfer

dilakukan pada saat:

1) Timbulnya hak atas pendapatan (earned) atau

2) Pendapatan direalisasi yaitu aliran masuk sumber daya ekonomi

(realized)

c. Pengakuan pendapatan transfer dilakukan bersamaan dengan penerimaan

kas selama periode berjalan. Sedangkan pada saat penyusunan laporan

keuangan, pendapatan transfer dapat diakui sebelum penerimaan kas

apabila terdapat penetapan hak pendapatan daerah berdasarkan dokumen

yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Transfer Keluar dan Beban Transfer

a. Untuk kepentingan penyajian transfer keluar pada Laporan Realisasi

Anggaran, pengakuan atas transfer keluar dilakukan pada saat terbitnya

SP2D atas beban anggaran transfer keluar.

b. Untuk kepentingan penyajian beban transfer pada penyusunan Laporan

Operasional, pengakuan beban transfer pada periode berjalan dilakukan

bersamaan dengan pengeluaran kas yaitu pada saat diterbitkannya SP2D.

Sedangkan pengakuan beban transfer pada saat penyusunan laporan

keuangan dilakukan penyesuaian berdasarkan dokumen yang menyatakan

kewajiban transfer pemerintah daerah yang bersangkutan kepada

pemerintah daerah lainnya/desa.

c. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah,

Bendahara Pengeluaran SKPD, Bendahara BLUD, dan Bendahara JKN

pada FKTP yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun

anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya

kembali oleh pemerintah.

Page 28: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

28

G. Pembiayaan

1. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum

Daerah (RKUD).

2. Penerimaan Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal dari transaksi.

Penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

3. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat terjadinya pengeluaran kas dari

Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).

4. Pengeluaran Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal transaksi.

Pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto.

H. Pendapatan - LO

1. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah

ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu

dibayar kembali.

2. Pendapatan-LO diakui pada saat:

a. Timbulnya hak atas pendapatan (earned) atau

b. Pendapatan direalisasi yaitu aliran masuk sumber daya ekonomi

(realized).

3. Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan

diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan yaitu pada saat

diterbitkannya surat ketetapan oleh pejabat yang berwenang atau adanya

dokumen sumber yang menunjukkan Pemerintah Daerah memiliki hak untuk

menagih pendapatan tersebut.

4. Pendapatan Pajak Daerah-LO yang diakui pada saat terbitnya Surat Ketetapan

Pajak Daerah adalah Pajak Daerah-LO yang bersifat official assessment yaitu

Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Reklame dan Pajak Air Tanah. Sedangkan

Pendapatan-LO atas pajak-pajak lainnya diakui bersamaan dengan pengakuan

Pendapatan-LRA yaitu ketika kas diterima oleh Bendahara Penerimaan atau

RKUD.

5. Sedangkan Pendapatan Retribusi-LO yang diakui pada saat terbitnya Surat

Ketetapan Retribusi Daerah terdiri dari Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

(IMB), Izin Gangguan (HO)

Page 29: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

29

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

5.1.1 PENJELASAN UMUM ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Realisasi Pendapatan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017

sebesar Rp.73.148.734.650,00 atau mencapai 95,00% dari target sebesar

Rp.77.000.000.000,00. Realisasi tersebut merupakan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

yang Sah yang berasal dari Pendapatan Jasa Pelayanan BLUD.

Realisasi Pendapatan Tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp.1.670.891.529,00

atau turun 2,23% dari realisasi tahun 2016. Perkembangan realisasi Pendapatan tahun

2015-2017 terlihat pada grafik di bawah.

Grafik. Perkembangan Realisasi Pendapatan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Tahun 2015-2017

Realisasi Belanja RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017

sebesar Rp.114.735.249.060,00 atau mencapai 96,47% dari anggaran sebesar

Rp.118.937.085.000,00. Realisasi Belanja tersebut terdiri dari Belanja Operasi sebesar

Rp.102.812.829.783,00 dan Belanja Modal sebesar Rp.11.922.419.277,00.

Realisasi Belanja tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp.7.988.917.083,00 atau

turun 6,51% dari realisasi tahun 2016. Perkembangan realisasi Belanja tahun 2015-

2017 terlihat pada grafik di bawah.

58,000,000,000.00

60,000,000,000.00

62,000,000,000.00

64,000,000,000.00

66,000,000,000.00

68,000,000,000.00

70,000,000,000.00

72,000,000,000.00

74,000,000,000.00

76,000,000,000.00

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Pendapatan

Pendapatan

Page 30: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

30

Grafik. Perkembangan Realisasi Belanja RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Tahun 2015-2017

Dari realisasi Pendapatan dan Belanja tersebut, maka pada tahun 2017, terdapat defisit

sebesar Rp.41.586.514.410,00.

Penjelasan secara rinci atas masing-masing akun Laporan Realisasi Anggaran

sebagaimana berikut:

5.1.2 PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

A. PENDAPATAN Rp.73.148.734.650,00

Realisasi Pendapatan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun

2017 sebesar Rp.73.148.734.650,00 atau mencapai 95,00% dari target sebesar

Rp.77.000.000.000,00. Realisasi tersebut merupakan Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah yang berasal dari Pendapatan Jasa Pelayanan BLUD,

sebagaimana terlihat dalam grafik di bawah.

-

20,000,000,000

40,000,000,000

60,000,000,000

80,000,000,000

100,000,000,000

120,000,000,000

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Belanja

Belanja Operasional

Belanja Modal

0%50%

100%

Anggaran Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Lain-lain PendapatanDaerah Yang Sah

Page 31: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

31

Jika dibandingkan dengan tahun 2016, realisasi Pendapatan Daerah tahun 2017

mengalami penurunan sebesar Rp.1.670.891.529,00 atau turun 2,23% dari realisasi

tahun 2016, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.

2017 2016

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah 77.000.000.000 73.148.734.650 74.819.626.179

Jasa Pelayanan 74.500.000.000 71.530.746.328 72.104.005.636

Hasil Kerjasama 500.000.000 605.467.000 572.837.900

Pendapatan Lain yang Sah 2.000.000.000 1.012.521.322 2.142.782.643

Jumlah 77.000.000.000 73.148.734.650 74.819.626.179

Sumber Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah pada RSUD dr. R. Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga berdasarkan Realisasi tahun 2017 dapat dirinci

sebagai berikut:

Data sumber Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2017

No. Sumber Pendapatan BLUD Tahun 2017

I Pendapatan Jasa Layanan:

1 Pelayanan Pasien Umum/Iur Biaya 15.353.563.687

2 BPJS Kesehatan 54.438.141.531

3 BPJS Ketenagakerjaan 11.378.000

4 Jasa Raharja 1.291.612.832

5 Yakes Telkom 44.628.970

6 PT. Asuransi Inhealth 19.897.555

7 Kapitasi Jamkesda Purbalingga 296.606.000

8 Jemkesda Banjarnegara 61.270.463

9 Layanan Rehabilitasi/BNN 2.487.290

10 Pelayanan MOW/BKBPP 5.200.000

11 GFTB Dinkes Prov. Jateng 5.960.000

II Hasil Kerja Sama :

1 MOU Institusi Pendidikan/Diklat 527.467.000

2 Parkir 72.000.000

3 Pendapatan Sewa Kantin 6.000.000

Page 32: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

32

III Pendapatan Lain-lain BLUD yang sah:

1 Bunga Bank (Giro/Deposito) 738.878.602

2 Listrik perumahan paramedis, sewa, TL-LHP

BPK, dll

273.642.720

Jumlah 73.148.734.650

B. BELANJA Rp.114.735.249.060,00

Realisasi Belanja RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017

sebesar Rp.114.735.249.060,00 atau mencapai 96,47% dari anggaran sebesar

Rp.118.937.085.000,00. Dibandingkan realisasi tahun 2016, angka tersebut

mengalami penurunan sebesar Rp.7.988.917.083,00 atau turun 6,51%.

Belanja Pemerintah Daerah Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (Jenis Belanja)

Berdasarkan jenis, realisasi Belanja tersebut terdiri dari Belanja Operasi sebesar

Rp.102.812.829.783,00 (100,29%) dan Belanja Modal sebesar

Rp.11.922.419.277,00 (72,61%).

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, peningkatan terbesar Belanja tahun

2017 terjadi pada Belanja Operasional yaitu Belanja Pegawai yang naik sebesar

Rp.18.192.807.205,00 atau naik 38,20% sedangkan Belanja Modal mengalami

penurunan terbesar yaitu sejumlah Rp.14.153.459.897,00 atau turun 54,28%

sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.

Uraian 2017 2016

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Belanja Operasi 102.517.612.000 102.812.829.783 96.648.286.969

Belanja Modal 16.419.473.000 11.922.419.277 26.075.879.174

Jumlah 118.937.085.000 114.735.249.060 122.724.166.143

Belanja Pemerintah Daerah Menurut Kelompok Belanja

Sesuai dengan BULTEK Nomor 4 tentang Penyajian dan Pengungkapan Belanja

Pemerintah, berdasarkan kelompoknya, Belanja Pemerintah Daerah dibagi menjadi

2 yaitu Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Pengklasifikasian belanja

ini berdasarkan kriteria apakah suatu belanja mempunyai kaitan langsung dengan

program/kegiatan atau tidak. Belanja yang berkaitan langsung dengan

program/kegiatan (misalnya belanja honorarium, belanja barang, belanja modal)

diklasifikasikan sebagai Belanja Langsung sedangkan sedangkan belanja yang

tidak secara langsung dengan program/kegiatan (misalnya gaji dan tunjangan

Page 33: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

33

pegawai bulanan, belanja bunga, donasi, belanja bantuan keuangan, belanja hibah,

dan sebagainya) diklasifikasikan sebagai Belanja Tidak Langsung.

Uraian 2017 2016

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Belanja Tidak

Langsung 23.204.761.000 23.159.660.534

22.909.652.244

Belanja Langsung 95.732.324.000 91.575.588.526 99.814.513.899

Jumlah 118.937.085.000 114.735.249.060 122.724.166.143

Realisasi Belanja Langsung tahun 2017 mencapai Rp. 91.575.588.526,00 atau

95,66% sedangkan realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar

Rp.23.159.660.534,00 atau 99,81% dari anggaran yang ditetapkan di tahun 2017

sebagaimana terlihat dalam tabel di atas.

Realisasi Belanja Langsung mengalami penurunan sebesar Rp.8.238.925.373,00

atau turun 8,25% dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, sedangkan realisasi

Belanja Tidak Langsung mengalami kenaikan sebesar Rp.250.008.290,00 atau naik

1,09%.

Rasio perbandingan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung RSUD

dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017 adalah 79,81% berbanding

20,19%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggaran masih dialokasikan

untuk membiayai biaya overhead yang terkait dengan pelaksanaan operasional

Rumah Sakit secara umum.

Rincian Belanja Langsung dan Tidak Langsung Tahun 2017 dapat dilihat dalam

tabel di bawah.

1. Belanja Operasi Rp.102.812.829.783,00

Realisasi Belanja Operasi sebesar Rp.102.812.829.783,00 atau 100,29% dari

anggaran yang ditetapkan di tahun 2017 sebesar Rp.102.517.612.000,00.

Belanja Operasi tersebut merupakan 89,61% dari total Belanja RSUD

dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, jumlah tersebut mengalami

peningkatan sebesar Rp.6.164.542.814,00 atau naik 6,38%. Kenaikan tersebut

didorong oleh kenaikan Belanja Pegawai dan penurunan Belanja Barang dan

Jasa masing-masing sebesar Rp.18.192.807.205,00 dan

(Rp.12.028.264.391,00) sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.

Page 34: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

34

Uraian 2017 2016

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

Belanja Pegawai 36.139.911.000 65.816.413.681 47.623.606.476

Belanja Barang dan

Jasa 66.377.701.000 36.996.416.102

49.024.680.493

Jumlah 102.517.612.000 102.812.829.783 96.648.286.969

a. Belanja Pegawai Rp. 65.816.413.681,00

Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang

maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil

(PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum

berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan

kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp.65.816.413.681,00 atau 182,12%

dari anggaran yang ditetapkan di tahun 2017 sebesar

Rp.36.139.911.000,00. Jumlah Belanja Pegawai tersebut merupakan

57,36% dari total Belanja RSUD.

URAIAN

REALISASI (Rp) Kenaikan /

Penurunan (Rp) %

2017 2016

1 2 3 4 5

BELANJA APBD

23.159.660.534

22.909.652.244

250.008.290 1,09%

BELANJA TAK LANGSUNG

23.159.660.534

22.909.652.244

250.008.290 1,09%

Gaji Pokok PNS

18.013.555.950

17.798.577.280

214.978.670 1,21%

Tunjangan Keluarga

1.556.843.238

1.555.983.962

859.276 0,06%

Tunjangan Jabatan

122.980.000

109.240.000

13.740.000 12,58%

Tunjangan Fungsional

1.492.290.000

1.375.020.000

117.270.000 8,53%

Tunjangan Fungsional Umum

333.310.000

350.630.000

(17.320.000) -4,94%

Tunjangan Beras

1.024.598.160

1.042.485.900

(17.887.740) -1,72%

Tunjangan PPh / Khusus

25.864.930

94.894.027

(69.029.097) -72,74%

Pembulatan Gaji

251.207

272.136

(20.929) -7,69%

Iuran Asuransi Kesehatan

506.546.889

500.377.291

6.169.598 1,23%

Iuran Jaminan Kematian

46.341.564

45.645.869

695.695 1,52%

Page 35: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

35

1 2 3 4 5

Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja

37.078.596

36.525.779

552.817 1,51%

BELANJA BLUD

42.656.753.147

24.713.954.232 17.942.798.915 72,60%

PELAYANAN DAN PENDUKUNG PELAYANAN

BLUD

42.656.753.147

24.713.954.232 17.942.798.915 72,60%

PENYEDIAAN BAHAN DAN JASA PERKANTORAN

42.525.096.897

24.483.047.232 18.042.049.665 73,69%

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan

94.080.000

68.355.000

25.725.000 37,63%

Honorarium Pejabat/Panitia Pengadaan Barang dan Jasa

12.000.000

21.100.000

(9.100.000) -43,13%

Honorarium Tim Pemeriksa Barang dan Jasa

9.325.000

2.200.000

7.125.000 323,86%

Honorarium Pengelolaan

Keuangan pada SKPD

220.843.000

182.247.400

38.595.600 21,18%

Honorarium Pegawai

Honorer/Tidak Tetap

4.263.430.875

3.918.833.914

344.596.961 8,79%

Uang Lembur PNS

28.612.000

2.921.500

25.690.500 879,36%

Uang Lembur Non PNS

14.763.000

5.944.500

8.818.500 148,35%

Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja

6.195.671.500

4.298.297.500

1.897.374.000 44,14%

Tambahan Penghasilan

Berdasarkan Kondisi Kerja

96.800.000

101.450.000

(4.650.000) -4,58%

Belanja Jasa Medis

31.589.571.522

15.881.697.418 15.707.874.104 98,91%

PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA

2.300.000

2.300.000

- 0%

Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

300.000

300.000

- 0%

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD

2.000.000

2.000.000

- 0%

PENGADAAN ALAT KESEHATAN PAKAI HABIS

2.300.000

2.300.000

- 0%

Honorarium Pejabat/Panitia

Penerima Hasil Pekerjaan

300.000

300.000

- 0%

Honorarium Pengelola

Keuangan pada SKPD

2.000.000

2.000.000

- 0%

PENGADAAN PERALATAN MEDIS DAN NON MEDIS

3.000.000

-

3.000.000

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD

3.000.000

-

3.000.000

PENGADAAN OBAT

5.300.000

5.300.000

- 0%

Honorarium Tim Pemeriksa

Barang dan Jasa

300.000

300.000

- 0%

Honorarium Pengelola

Keuangan pada SKPD

5.000.000

5.000.000

- 0%

REHABILITASI SARANA PRASARANA DAN

PENATAAN LINGKUNGAN RS

5.300.000

5.300.000

- 0%

Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

300.000

300.000

- 0%

Page 36: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

36

1 2 3 4 5

Honorarium Pengelola

Keuangan pada SKPD

5.000.000

5.000.000

- 0%

PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN PEGAWAI

11.400.000

46.350.000

(34.950.000) -75,40%

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan

1.000.000

2.650.000

(1.650.000) -62,26%

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD

2.500.000

3.000.000

(500.000) -16,67%

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan (Non PNS)

400.000

950.000

(550.000) -57,89%

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD (Non

PNS)

1.750.000

2.000.000

(250.000) -12,50%

Honorarium Tenaga

Ahli/Instruktur/Narasumber

5.750.000

37.750.000

(32.000.000) -84,77%

AKREDITASI

102.056.250

169.357.000

(67.300.750) -39,74%

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan

76.106.250

78.875.000

(2.768.750) -3,51%

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD

25.950.000

25.250.000

700.000 2,77%

Honorarium Tenaga

Ahli/Instruktur/Narasumber

-

45.000.000

(45.000.000) -100%

Uang Lembur PNS

-

11.855.000

(11.855.000) -100%

Uang Lembur Non PNS

-

8.377.000

(8.377.000) -100%

JUMLAH BELANJA

PEGAWAI BLUD

65.816.413.681

47.623.606.476 18.192.807.205 38,20%

Realisasi belanja terbesar untuk kelompok Belanja Pegawai ada di Belanja

Langsung yang berasal dari dana BLUD yaitu Belanja Jasa Medis dengan

jumlah Rp.31.589.571.522,00. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar

Rp.15.707.874.104,00 atau naik 98,91% dari realisasi Belanja Tahun 2016

yang hanya sebesar Rp.15.881.697.418,00.

Belanja Jasa Medis ini pada awalnya sejumlah Rp.33.501.177.932

terealisasikan sebagai Belanja Barang dan Jasa di rekening Belanja Jasa

Pelayanan Kesehatan. Akan tetapi Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan ini

terbagi menjadi dua kategori yaitu belanja Jasa Medis yang dibagikan

kepada pegawai RSUD sejumlah Rp.31.589.571.522,00 dan belanja jasa

pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan Laborat Luar Rumah Sakit dan

CT Scan Luar Rumah Sakit sejumlah Rp.1.911.606.410,00 sehingga pada

saat penyajian belanja Jasa Medis di reklasifikasi dari Belanja Barang dan

Jasa ke Belanja Pegawai melalui jurnal koreksi sebesar

Rp.31.589.571.522,00.

Page 37: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

37

Reklasifikasi Belanja inilah yang mendorong kenaikan Belanja Pegawai di

Tahun 2017 sekaligus membuat seolah Belanja Pegawai ini melampaui

Anggaran dari Belanja Pegawai yang telah ditetapkan di Tahun 2017 dari

Anggaran Belanja Pegawai 2017 sejumlah Rp.36.139.911.000,00

terealisasi sebesar Rp.65.816.413.681,00 atau mencapai 182,12%.

b. Belanja Barang dan Jasa Rp.36.996.416.102,00

Realisasi Belanja Barang/Jasa sebesar Rp.36.996.416.102,00 atau 55,74%

dari anggaran yang ditetapkan di tahun 2017 sebesar

Rp.66.377.701.000,00. Jumlah Belanja Barang/Jasa tersebut merupakan

59,78% dari total Belanja RSUD tahun 2017. Rincian Belanja Barang/Jasa

tahun 2017 sebagai berikut.

URAIAN

REALISASI (Rp) Kenaikan /

Penurunan (Rp) %

2017 2016

1 2 3 4 5

BELANJA APBD

6.499.917.873

2.092.914.677

4.407.003.196 211%

Akreditasi Rumah Sakit (DAK Non Fisik)

-

92.946.818

(92.946.818) -100%

Belanja Alat Tulis Kantor

-

2.880.000

(2.880.000) -100%

Belanja Jasa Pihak Ketiga

-

34.381.818

(34.381.818) -100%

Belanja Jasa Akomodasi

-

13.600.000

(13.600.000) -100%

Belanja Makanan dan Minuman Rapat

-

34.585.000

(34.585.000) -100%

Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah

-

7.500.000

(7.500.000) -100%

Subsidi Pembelian Obat-obatan RSUD sebagai Pengganti Pelayanan Kesehatan kepada

Masyarakat Miskin

6.499.917.873

1.999.967.859

4.499.950.014 225%

Belanja Bahan Obat-obatan

6.499.917.873

1.999.967.859

4.499.950.014 225%

BELANJA BLUD

30.496.498.229

46.931.765.816

(16.435.267.587) -35,02%

PELAYANAN DAN PENDUKUNG

PELAYANAN BLUD

30.496.498.229

46.931.765.816

(16.435.267.587)

-35,02%

PENYEDIAAN BAHAN DAN

JASA PERKANTORAN

8.622.411.474

20.291.677.159

(11.669.265.685) -57,51%

Belanja Alat Tulis Kantor

352.085.535

352.588.330

(502.795) -0,14%

Belanja Perangko,Meterai dan Benda Pos Lainnya

4.776.000

5.583.000

(807.000) -14,45%

Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih

372.717.260

320.255.436

52.461.824 16,38%

Page 38: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

38

1 2 3 4 5

Belanja Pengisian Tabung Gas

213.562.000

183.032.400

30.529.600 16,68%

Belanja Bendera/Umbul-umbul/Layur

3.699.000

1.876.000

1.823.000 97,17%

Belanja Perlengkapan rumah tangga

34.041.500

1.659.550

32.381.950 1951,25%

Belanja Bahan Pelayanan Kesehatan

217.986.280

212.409.850

5.576.430 2,63%

Belanja Telepon

35.449.074

35.266.125

182.949 0,52%

Belanja Air

284.837.950

333.256.130

(48.418.180) -14,53%

Belanja Listrik

1.087.012.584

1.080.965.573

6.047.011 0,56%

Belanja Surat Kabar/Majalah

31.369.000

32.747.100

(1.378.100) -4,21%

Belanja Kawat/faximile/Internet

59.615.905

52.944.434

6.671.471 12,60%

Belanja Paket/Pengiriman

1.493.150

1.506.380

(13.230) -0,88%

Belanja Jasa Transaksi Keuangan

33.070.200

37.638.194

(4.567.994) -12,14%

Belanja jasa pihak ketiga

20.000.000

17.600.000

2.400.000 13,64%

Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan

1.911.606.410

14.164.445.255

(12.252.838.845) -86,50%

Belanja Jasa Publikasi

63.870.400

81.816.700

(17.946.300) -21,93%

Belanja Jasa Dekorasi

6.900.000

3.500.000

3.400.000 97,14%

Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah

10.834.525

10.800.900

33.625 0,31%

Belanja Premi Tanggung Gugat

169.716.000

149.088.000

20.628.000 13,84%

Belanja Jasa Service

11.084.295

17.510.380

(6.426.085) -36,70%

Belanja Penggantian Suku

Cadang

44.923.695

60.422.400

(15.498.705) -25,65%

Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas

121.814.018

83.199.928

38.614.090 46,41%

Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan

7.529.975

4.689.250

2.840.725 60,58%

Belanja Cetak

441.969.235

385.469.640

56.499.595 14,66%

Belanja Penggandaan

59.106.250

72.301.950

(13.195.700) -18,25%

Belanja sewa peralatan lainnya

90.476.300

58.519.800

31.956.500 54,61%

Belanja Makanan dan Minuman Harian pegawai

1.050.529.650

908.853.370

141.676.280 15,59%

Belanja Makanan dan Minuman Rapat

116.701.500

61.159.500

55.542.000 90,82%

Belanja Makanan dan Minuman Tamu

32.484.600

16.172.800

16.311.800 100,86%

Belanja Makanan dan Minuman Pasien

1.427.486.708

1.372.157.534

55.329.174 4,03%

Belanja Pakaian kerja Lapangan

3.350.250

-

3.350.250

Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH)

300.312.225

172.241.250

128.070.975 74,36%

Page 39: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

39

1 2 3 4 5

PEMELIHARAAN SARANA DAN

PRASARANA

2.267.255.250

3.091.672.461

(824.417.211) -26,67%

Belanja alat listrik dan elektronik

74.378.700

48.592.150

25.786.550 53,07%

Belanja bahan perlengkapan kerja

19.197.750

(19.197.750) -100%

Belanja bahan/bibit tanaman

15.028.000

923.000

14.105.000 1528,17%

Belanja jasa pihak ketiga

531.706.659

397.031.802

134.674.857 33,92%

Belanja bahan bakar minyak/gas

dan pelumas

2.382.000

15.152.000

(12.770.000) -84,28%

Belanja Pemeliharaan Bangunan/Gedung

107.502.554

105.398.184

2.104.370 2,00%

Belanja Pemeliharaan Peralatan Kantor

491.528.000

304.008.500

187.519.500 61,68%

Belanja Pemeliharaan Peralatan Kedokteran

1.044.729.337

2.201.369.075

(1.156.639.738) -52,54%

PENGADAAN ALAT KESEHATAN PAKAI HABIS

6.309.280.447

6.140.353.451

168.926.996 2,75%

Belanja Bahan Pelayanan

Kesehatan

6.309.280.447

6.140.353.451

168.926.996 2,75%

PENGADAAN BAHAN

LABORATORIUM

2.091.927.454

2.277.619.705

(185.692.251) -8,15%

Belanja Bahan Laboratorium

2.091.927.454

2.277.619.705

(185.692.251) -8,15%

PENGADAAN PERALATAN MEDIS DAN NON MEDIS

113.782.100

187.251.760

(73.469.660) -39,24%

Belanja Perlengkapan rumah tangga

75.454.300

51.478.000

23.976.300 46,58%

Belanja Pakaian Kerja

-

15.860.000

(15.860.000) -100%

Belanja Bahan Pelayanan

Kesehatan

38.327.800

119.913.760

(81.585.960) -68,04%

PENGADAAN OBAT

7.479.641.719

11.221.891.942

(3.742.250.223) -33,35%

Belanja Bahan Obat-obatan

7.479.641.719

11.221.891.942

(3.742.250.223) -33,35%

REHABILITASI SARANA PRASARANA DAN PENATAAN

LINGKUNGAN RS

2.113.420.120

1.244.938.300

868.481.820 69,76%

Belanja Pemeliharaan

Bangunan/Gedung

2.113.420.120

1.244.938.300

868.481.820 69,76%

RAPAT-RAPAT KOORDINASI DAN KONSULTASI

202.433.195

137.635.295

64.797.900 47,08%

Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah

8.185.000

5.520.000

2.665.000 48,28%

Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah

194.248.195

132.115.295

62.132.900 47,03%

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

914.039.430

887.846.513

26.192.917 2,95%

Belanja Alat Tulis Kantor

3.000.000

11.843.800

(8.843.800) -74,67%

Belanja perangko ,meterai dan

benda pos lainnya

780.000

870.000

(90.000) -10,34%

Belanja Jasa Transaksi Keuangan

195.000

220.000

(25.000) -11,36%

Page 40: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

40

1 2 3 4 5

Belanja jasa pihak ketiga

158.100.000

34.000.000

124.100.000 365,00%

Belanja jasa akomodasi

-

6.532.894

(6.532.894) -100%

Belanja jasa Dekorasi

475.000

1.180.000

(705.000) -59,75%

Belanja Penggandaan

-

573.500

(573.500) -100,00%

Belanja Sewa Peralatan Praktek

1.236.000

818.000

418.000 51,10%

Belanja Makanan dan Minuman

rapat

29.624.850

71.436.600

(41.811.750) -58,53%

Belanja Perjalanan Dinas Dalam daerah

-

-

-

Belanja Perjalanan Dinas Luar daerah

10.510.000

13.163.000

(2.653.000) -20,15%

Belanja Beasiswa Pendidikan S1

4.500.000

-

4.500.000

Belanja Kursus-kursus Singkat

705.618.580

747.208.719

(41.590.139) -5,57%

AKREDITASI

182.657.040

309.245.230

(126.588.190) -40,93%

Belanja Alat Tulis Kantor

8.187.800

6.102.500

2.085.300 34,17%

Belanja Perangko,Meterai dan Benda Pos Lainnya

525.000

690.000

(165.000) -23,91%

Belanja jasa pihak ketiga

15.120.000

54.345.454

(39.225.454) -72,18%

Belanja publikasi

62.595.950

149.705.951

(87.110.001) -58,19%

Belanja jasa akomodasi

55.798.000

16.266.800

39.531.200 243,02%

Belanja cetak

1.227.000

4.793.000

(3.566.000) -74,40%

Belanja Penggandaan

1.978.525

30.120.425

(28.141.900) -93,43%

Belanja Makanan dan Minuman

rapat

31.569.765

45.397.100

(13.827.335) -30,46%

Belanja Makanan dan Minuman tamu

-

684.000

(684.000) -100%

Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah

5.655.000

1.140.000

4.515.000 396,05%

PEMELIHARAAN SIM-RS

199.650.000

239.305.000

(39.655.000) -16,57%

Pemeliharaan dan Pengembangan SIM-RS

199.650.000

239.305.000

(39.655.000) -16,57%

PENYUSUNAN DED RUMAH

SAKIT

-

902.329.000

(902.329.000) -100%

Belanja Jasa Konsultasi

Perencanaan

-

902.329.000

(902.329.000) -100%

JUMLAH BELANJA BARANG DAN JASA BLUD

36.996.416.102

49.024.680.493

(12.028.264.391) -24,54%

Page 41: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

41

Realisasi belanja terbesar untuk kelompok Belanja Barang/Jasa adalah

Belanja Bahan Obat-obatan baik di belanja BLUD maupun APBD, di

BLUD dengan jumlah Rp.7.479.641.719,00 sedangkan di APBD sejumlah

Rp.6.499.917.873,00 di tahun 2017.

2. Belanja Modal Rp.11.922.419.277,00

Realisasi Belanja Modal sebesar Rp.11.922.419.277,00 atau 72,61% dari

anggaran yang ditetapkan di tahun 2017 sebesar Rp.16.419.473.000,00.

Belanja Modal tersebut memberikan kontribusi sebesar 10,39% dari total

Belanja RSUD tahun 2017.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, angka tersebut mengalami

penurunan sebesar Rp.14.153.459.897,00 atau turun 54,28% sebagaimana

terlihat dalam tabel di bawah.

URAIAN

REALISASI (Rp) Kenaikan /

Penurunan (Rp) %

2017 2016

1 2 3 4 5

BELANJA APBD

-

13.692.507.211

(13.692.507.211) -100%

Pengadaan Peralatan

Kesehatan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Kab. Purbalingga (Ban Gub)

-

7.074.913.834

(7.074.913.834) -100%

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum

-

79.137.745

(79.137.745) -100%

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat

Kedokteran Bedah

-

2.367.101.609

(2.367.101.609) -100%

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan

-

112.391.000

(112.391.000) -100%

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat

Kedokteran Bagian Penyakit Dalam

-

2.167.788.480

(2.167.788.480) -100%

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat

Kedokteran Gawat Darurat

-

2.348.495.000

(2.348.495.000) -100%

Pembangunan Instalasi Pengolah Limbah (IPAL) (Luncuran DAK)

-

2.245.512.000

(2.245.512.000) -100%

Page 42: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

42

1 2 3 4 5

Belanja Modal Jalan, Irigasi

dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah Non Organik

-

2.245.512.000

(2.245.512.000) -100%

Pemenuhan Sarana dan

Prasarana Peralatan Ruang Operasi (DAK)

-

4.372.081.377

(4.372.081.377) -100%

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat

Kedokteran Bedah

-

4.372.081.377

(4.372.081.377) -100%

BELANJA BLUD

11.922.419.277

12.383.371.963

(460.952.686) -3,72%

PENGADAAN PERALATAN MEDIS DAN NON MEDIS

7.375.218.277

1.345.926.963

6.029.291.314 447,97%

Belanja Modal Pengadaan Sepeda

4.350.000

-

4.350.000

Belanja Modal Pengadaan Kereta Dorong

38.103.800

37.100.000

1.003.800 2,71%

Belanja Modal Pengadaan

alat-alat pertukangan

6.478.000

35.775.000

(29.297.000) -81,89%

Belanja Modal Pengadaan

peralatan kebersihan

20.233.059

12.195.000

8.038.059 65,91%

Belanja Modal Pengadaan Almari

3.900.000

9.554.000

(5.654.000) -59,18%

Belanja Modal Pengadaan Filing Kabinet

12.900.000

3.437.500

9.462.500 275,27%

Belanja Modal Pengadaan penunjuk waktu

-

5.000.000

(5.000.000) -100%

Belanja Modal Pengadaan Televisi

14.840.000

-

14.840.000

Belanja Modal Pengadaan

AC/Kipas Angin

41.825.680

135.670.400

(93.844.720) -69,17%

Belanja Modal Layar

proyektor/LCD/MMP

-

4.800.000

(4.800.000) -100%

Belanja Modal Pengadaan papan Nama

-

94.521.500

(94.521.500) -100%

Belanja Modal Pengadaan Komputer/PC

212.885.000

28.950.000

183.935.000 635,35%

Belanja Modal Pengadaan Printer

30.000.000

10.200.000

19.800.000 194,12%

Belanja Modal LCD/MMP

-

13.750.000

(13.750.000) -100%

Belanja Modal Pengadaan

Meja Kerja

34.300.000

17.700.000

16.600.000 93,79%

Belanja Modal Pengadaan

Kursi Kerja

86.541.000

52.200.000

34.341.000 65,79%

Belanja Modal Pengadaan Sofa

14.650.000

-

14.650.000

Belanja Modal Pengadaan Etalase

75.020.000

58.607.591

16.412.409 28,00%

Belanja Modal Pengadaan Dispenser

-

-

-

Belanja Modal Pengadaan Kulkas

5.685.000

-

5.685.000

Page 43: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

43

1 2 3 4 5

Belanja Modal Pengadaan

Peralatan Memasak

618.290.000

51.135.000

567.155.000 1109,13%

Belanja Modal Pengadaan

Korden/karpet/Taplak Meja

249.799.020

130.607.400

119.191.620 91,26%

Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan

464.860.000

-

464.860.000

Belanja Modal Pengadaan Kamera

-

9.350.000

(9.350.000) -100%

Belanja Modal Pengadaan Radio HF/FM Handy Talkie

1.540.000

-

1.540.000

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran Umum

98.302.839

138.465.000

(40.162.161) -29,01%

Belanja Modal Pengadaan

Alat-alat Kedokteran THT

332.893.057

-

332.893.057

Belanja Modal Pengadaan

Alat-alat Kedokteran Mata

589.700.850

112.752.000

476.948.850 423,01%

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran Bedah

2.419.372.680

110.313.072

2.309.059.608 2093,19%

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran Anak

-

164.000.000

(164.000.000) -100%

Belanja Modal Pengadaan

Alat-alat Kedokteran Kebidanan/Kandungan

193.014.652

6.000.000

187.014.652 3116,91%

Belanja Modal Pengadaan

Alat-alat Kedokteran Orthopedy

466.000.000

-

466.000.000

Belanja Modal Pengadaan

Alat-alat Farmasi

-

101.880.000

(101.880.000) -100%

Belanja Modal Pengadaan

Alat-alat Radiologi

-

-

-

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium

Kesehatan

90.054.640

-

90.054.640

Belanja Modal Pengadaan

Pompa Air

15.300.000

1.963.500

13.336.500 679,22%

Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik

1.234.379.000

-

1.234.379.000

PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP DAHLIA

-

8.479.208.000

(8.479.208.000) -100%

Belanja modal pengadaan

konstruksi /pembelian gedung kantor

-

8.479.208.000

(8.479.208.000) -100%

PEMBANGUNAN GEDUNG

INSTALASI GIZI

-

2.558.237.000

(2.558.237.000) -100%

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian gedung kantor

-

2.558.237.000

(2.558.237.000) -100%

PEMBANGUNAN GEDUNG REHABILITASI MEDIK

4.547.201.000

-

4.547.201.000

Belanja Modal Pengadaan

Konstruksi/Pembelian gedung kantor

4.547.201.000

-

4.547.201.000

JUMLAH BELANJA MODAL BLUD

11.922.419.277

26.075.879.174

(14.153.459.897) -54,28%

Page 44: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

44

a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp.7.375.218.277,00

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar

Rp.7.375.218.277,00 atau 88,31% dari anggaran yang telah ditetapkan di

tahun 2017 sebesar Rp.8.351.706.000,00. Total Belanja Modal Peralatan

dan Mesin tersebut setara dengan 61,86% dari total Belanja Modal tahun

2017 atau menjadi belanja Modal terbesar dibandingkan dengan Belanja

Modal Gedung dan Bangunan.

Rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin tahun 2017 sebagai berikut:

NO URAIAN 2017 2016

Kenaikan / Penurunan %

(Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6

1 BM Alat-alat Angkut

4.350.000

-

4.350.000

2 BM Alat-alat Bengkel

6.478.000

35.775.000

(29.297.000) -81,89%

1 2 3 4 5 6

3 BM Alat Kantor dan Rumah Tangga

1.849.732.559

676.741.891

1.172.990.668 173,33%

4 BM Alat Studio dan Komunikasi

1.540.000

-

1.540.000

5 BM Alat Kedokteran

4.099.284.078

12.080.405.283

(7.981.121.205) -66,07%

6 BM Alat Laboratorium

90.054.640

-

90.054.640

7 BM Gardu Listrik Distribusi dan Pipa Gas

1.323.779.000

-

1.323.779.000

7.375.218.277

12.792.922.174

(5.417.703.897) -42,35%

Jumlah realisasi belanja modal peralatan dan mesin mengalami

penurunan sebesar Rp.5.417.703.897,00 atau turun 42,35% dibandingkan

realisasi tahun 2016 yaitu sebesar Rp.12.792.922.174,-. Salah satu yang

menyebabkan penurunan realisasi belanja modal peralatan dan mesin

diantaranya adalah realisasi Belanja Modal Alat Kedokteran yang relatif

lebih kecil yaitu sebesar Rp.4.099.284.078 atau turun 66,07% dibanding

tahun sebelumnya yang mencapai 12.080.405.283 pada Tahun 2016.

Pada Tahun 2017 Belanja Modal Instalasi Gardu Listrik sebesar

Rp.1.234.379.000,00 dan Belanja Modal Jaringan Pipa Gas sejumlah

Page 45: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

45

Rp.89.400.000,00 masuk ke dalam realisasi Belanja Modal Peralatan dan

Mesin, namun pada saat penyajiannya di Aset kedua nilai belanja tersebut

di reklasifikasi dari Aset Tetap Peralatan dan Mesin ke Aset Tetap Jalan,

Irigasi dan Jaringan.

b. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp. 4.547.201.000,00

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar

Rp.4.547.201.000,00 atau 56,36% dari anggaran yang ditetapkan di tahun

2017 sebesar Rp.8.067.767.000,00. Nilai belanja modal tersebut setara

dengan 38,14% dari total Belanja Modal tahun 2017.

Rincian Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebagai berikut:

NO URAIAN 2017 2016

Kenaikan / Penurunan %

(Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6

1

BM pengadaan konstruksi / pembelian gedung kantor - Pembangunan Gedung Rehab Medik

4.547.201.000

-

4.547.201.000

2

BM pengadaan konstruksi / pembelian gedung kantor - Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III

-

8.800.000.000

(8.800.000.000) -100%

3

BM pengadaan konstruksi / pembelian gedung kantor - Pembangunan Gedung Instalasi Gizi

-

2.750.000.000

(2.750.000.000) -100%

4.547.201.000

11.550.000.000

(7.002.799.000) -

60,63%

Jumlah belanja modal Gedung dan Bangunan secara keseluruhan

mengalami penurunan sebesar Rp.7.002.799.000,00 atau turun 60,63%

dibandingkan realisasi tahun 2016 yang mancapai Rp.11.550.000.000,00.

Page 46: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

46

5.2. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

5.2.1 POSISI KEUANGAN SECARA UMUM

Secara ringkas, posisi keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga per

31 Desember 2017 adalah sebagai berikut.

URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

JUMLAH ASET LANCAR

23.363.267.436,65

29.471.954.053,00

(6.108.686.616,35) -20,73%

JUMLAH ASET TETAP

65.580.678.509,86

61.799.242.707,26

3.781.435.802,60 6,12%

JUMLAH ASET LAINNYA

51.359.280,00

2.931.697.184,00

(2.880.337.904,00) -98,25%

JUMLAH ASET

88.995.305.226,51

94.202.893.944,26

(5.207.588.717,75) -5,53%

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Pendapatan Diterima Dimuka

27.776.667,00

39.375.000,00

(11.598.333,00) -29,46%

Utang Belanja

5.799.433.577,00

4.806.813.649,00

992.619.928,00 20,65%

Utang Jangka Pendek Lainnya

512.876.700,00

748.412.700,00

(235.536.000,00) -31,47%

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

6.340.086.944,00

5.594.601.349,00

745.485.595,00 13,33%

JUMLAH KEWAJIBAN

6.340.086.944,00

5.594.601.349,00

745.485.595,00 13,33%

EKUITAS -

EKUITAS

82.655.218.282,51

88.608.292.595,26

(5.953.074.312,75) -6,72%

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

88.995.305.226,51

94.202.893.944,26

(5.207.588.717,75) -5,53%

Dalam periode 3 tahun terakhir, posisi keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata

Purbalingga menunjukkan trend yang kurang baik. Terlihat dari posisi aset yang

menurun di Tahun 2017 sebesar Rp.5.207.588.717,75 atau turun 5,53% dari Tahun

sebelumnya, penurunan Aset tersebut diikuti dengan kenaikan kewajiban sebesar

13,33% atau sejumlah Rp.745.485.595,00 dan penurunan jumlah ekuitas sebesar

Rp.5.953.074.312,75 atau turun 6,72% dari Tahun 2016 sebagaimana grafik berikut ini.

Page 47: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

47

Grafik. Perkembangan posisi keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

Tahun 2015-2017

Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata

Purbalingga terus berusaha meningkatkan kemampuan dan kualitas pelayanan publik

melalui penambahan kepemilikan terhadap sumber daya ekonomi. Hal ini terlihat dari

peningkatan jumlah Aset Tetap tahun 2017 yang mencapai Rp.65.580.678.509,86

meningkat sebesar Rp.3.781.435.802,60 atau naik 6,12% dari posisi tahun 2016.

Penjelasan rinci per masing-masing pos Neraca adalah sebagai berikut:

5.2.2 Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca

A. Aset Rp.88.995.305.226,51

Posisi Aset RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga per 31 Desember

2017 adalah sebesar Rp.88.995.305.226,51 atau turun sebesar Rp.5.207.588.717,75

atau 5,53% dari posisi per 31 Desember 2016.

Nilai Aset tersebut terdiri dari :

URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

JUMLAH ASET LANCAR

23.363.267.436,65

29.471.954.053,00

(6.108.686.616,35) -20,73%

JUMLAH ASET TETAP

65.580.678.509,86

61.799.242.707,26

3.781.435.802,60 6,12%

JUMLAH ASET LAINNYA

51.359.280,00

2.931.697.184,00

(2.880.337.904,00) -98,25%

JUMLAH ASET

88.995.305.226,51

94.202.893.944,26

(5.207.588.717,75) -5,53%

-

20,000,000,000.00

40,000,000,000.00

60,000,000,000.00

80,000,000,000.00

100,000,000,000.00

2015 2016 2017

ASET, KEWAJIBAN DAN EKUITAS

JUMLAH ASET

JUMLAH KEWAJIBAN

JUMLAH EKUITAS

Page 48: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

48

Tabel di atas menunjukkan bahwa kenaikan terjadi pada Aset Tetap dengan

peningkatan sebesar 6,12% atau meningkat sebesar Rp.3.781.435.802,60.

Komposisi Aset RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017

sebagaimana terlihat dalam grafik di bawah.

1. Aset Lancar

Saldo Aset Lancar per 31 Desember 2017 sebesar Rp.23.363.267.436,65,

mengalami penurunan sebesar Rp.6.108.686.616,35,00 atau turun 20,73% dari

saldo Aset Lancar per 31 Desember 2016.

Jumlah Aset Lancar tersebut terdiri dari:

URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

1 2 3 4 5

KAS

818.265.102,00

7.980.737.105,00

(7.162.472.003,00) -89,75%

INVESTASI JANGKA

PENDEK

-

5.000.000.000,00

(5.000.000.000,00) -100,00%

PIUTANG PENDAPATAN

18.970.196.296,65

10.994.112.716,00

7.976.083.580,65 72,55%

BEBAN DI BAYAR DIMUKA

86.959.831,00

76.608.075,00

10.351.756,00 13,51%

PERSEDIAAN

3.487.846.207,00

5.420.496.157,00

(1.932.649.950,00) -35,65%

JUMLAH ASET LANCAR

23.363.267.436,65

29.471.954.053,00

(6.108.686.616,35) -20,73%

-

20,000,000,000.00

40,000,000,000.00

60,000,000,000.00

80,000,000,000.00

ASET LANCAR26,25%

ASET TETAP73,69%

ASET LAINNYA0,06%

Prosentase31-Des-17

Page 49: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

49

Tabel di atas menunjukkan bahwa Kas dan Investasi Jangka Pendek serta

Persediaan mengalami penurunan yang cukup besar di tahun 2017 sedangkan

Piutang Pendapatan dan Beban Dibayar Di Muka mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2016.

Komposisi Aset Lancar RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

tahun 2017 sebagaimana terlihat dalam grafik di bawah.

Grafik di atas menunjukkan bahwa kondisi keuangan RSUD dr. R. Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga akhir tahun 2017 sangat liquid di sektor Piutang.

a. Kas Rp.818.265.102,00

Saldo Kas per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.818.265.102,00,

mengalami penurunan Rp.7.162.472.003,00 atau turun 89,75% dari saldo

Kas per 31 Desember 2016.

Tahun 2017 Saldo Kas ini hanya terdiri dari rekening Kas BLUD

sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:

URAIAN

31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

KAS DI BENDAHARA

PENERIMAAN -

17.474.637 (17.474.637) -100 %

KAS DI BLUD 818.265.102

7.963.262.468 (7.144.997.366) 89,72%

JUMLAH 818.265.102

7.980.737.105 (7.162.472.003) 89,75%

31-Des-17

KAS

PIUTANG

BEBAN DIBAYAR DIMUKA

PERSEDIAANPiutang81,20 %

Kas3,50%

Persediaan14,93%

BDD0,37%

Page 50: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

50

i. Kas di Bendahara Penerimaan Rp. 0,00

Kas di Bendahara Penerimaan merupakan uang yang berasal dari

Pendapatan yang dikelola oleh RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata

Purbalingga yang masih ada pada rekening Bendahara Penerimaan

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dan belum

disetorkan ke rekening Kas BLUD sampai dengan 31 Desember 2017.

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.0,00, karena semua Kas sudah disetor ke rekening Kas BLUD

pada tanggal 31 Desember 2017.

Tahun 2017 ini RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

berupaya agar semua pendapatan yang diterima dapat disetorkan

hingga per 31 Desember 2017 walaupun akhir tahun adalah hari libur

Minggu. Bendahara penerima di hari Sabtu sore hingga Minggu

malam tanggal 30 dan 31 Desember 2017 menyetorkan uang ke

rekening BLUD melalui ATM BCA yang memiliki fasilitas

penyetoran tunai. Hal ini dilakukan mengingat hampir setiap tahun

menjadi bahan temuan Hasil Pemeriksaan BPK saat pemeriksaan

penyusunan Laporan Keuangan Daerah. Meskipun RSUD operasional

jam kerja 24 jam, namun pendapatan yang belum disetor hingga akhir

tahun tetap diperlakukan seperti dinas/instansi lain sebagai Organisasi

Perangkat Daerah pada umumnya. Dengan upaya seperti ini maka di

akhir tahun tidak ada kas di Bendahara Penerimaan lagi.

ii. Kas di BLUD_____________________________Rp.818.265.102,00

Saldo Kas di BLUD per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.818.265.102,00 merupakan jumlah Pendapatan BLUD yang masih

tersimpan di rekening Bank BLUD dengan rincian sebagai berikut :

No. Uraian No. Rekening Saldo 31/12/2017

(Rp)

1 Bank Jateng 1-027-022-508

739.163.846

2 BCA 0970999799 915.000

Setor Tunai dan Transfer BCA

29.035.214

3 BNI 0883966669 950.007

Mesin EDC BNI 1.052.500

Page 51: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

51

4 BRI 007401001132308

16.159.365

5 Mandiri 180-00-0123749-6

30.989.170

Jumlah

818.265.102

Pada tabel di atas terlihat bahwa Bank BLUD RSUD dr. R. Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga terdiri dari 5 (lima) Bank yang berbeda

yaitu Bank Jateng, BCA, BNI, BRI dan Bank Mandiri.

Sampai dengan 31 Desember 2017 Saldo Kas BLUD sebesar

Rp.818.265.102,00 terdiri dari saldo Kas BLUD Rp.305.388.402,00

dimana di dalamnya termasuk Saldo Kas setor tunai dan transfer di

Bank BCA sebesar Rp. 29.035.214,00 dan Saldo di Mesin EDC BNI

sebesar Rp.1.052.500,00 serta Saldo PFK 2017 yaitu sebesar Rp.

512.876.700,00

Jumlah Saldo Kas setor tunai dan transfer pada Bank BCA sebesar

Rp.29.035.214,00 merupakan setoran yang menggunakan mesin

ATM pada akhir bulan Desember 2017 dan akan secara otomatis

terkreditkan pada tanggal 2 Januari 2018 begitu pula dengan saldo di

Mesin EDC (Electronic Data Capture) Bank BNI dimana transaksi

pada akhir bulan Desember 2017 secara otomatis terkreditkan pada

H+1 di Tahun 2018 sesuai dengan Berita Acara Rekonsiliasi Buku

Kas BLUD Nomor 900/25/2018 tanggal 8 Januari 2018 untuk Bank

BCA dan Berita Acara Rekonsiliasi Buku Kas BLUD Nomor

900/21/2018 tanggal 8 Januari 2018 untuk Bank BNI.

Disamping itu pada Saldo Kas BLUD juga terdapat Saldo PFK 2017

atau Jaminan Pemeliharaan Pihak Ketiga pada Tahun 2017 yaitu

sebesar Rp. 512.876.700,00.

b. Investasi Jangka Pendek Rp. 0,00

Saldo Investasi Jangka Pendek per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0,00

atau turun 100% dari tahun sebelumnya dikarenakan ada pengambilan

deposito sebesar Rp.5.000.000.000,- di tahun 2017 untuk keperluan

Belanja BLUD, seperti terlihat pada tabel di bawah.

Uraian 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Investasi Jangka Pendek 0 5.000.000.000 (5.000.000.000) -100%

Jumlah Investasi Jangka Pendek

0 5.000.000.000 (5.000.000.000) -100%

Page 52: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

52

c. Piutang Pendapatan Rp.18.970.196.296,65

Saldo Piutang Pendapatan per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.18.970.196.296,65 mengalami kenaikan sebesar Rp.7.976.083.580,65

atau naik 72,55% dibandingkan saldo Piutang per 31 Desember 2016.

Kenaikan tersebut terlihat dalam tabel di bawah.

Uraian 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Piutang Pendapatan 19.860.248.143 11.737.537.736 8.122.710.407 69,20%

Penyisihan Piutang Tak Tertagih

(890.051.846,35) (743.425.020) (146.626.826,35) 19,72%

Jumlah 18.970.196.296,65 10.994.112.716 7.976.083.580,65 72,55%

Kenaikan Piutang tersebut tidak baik karena semakin besar piutang,

semakin besar pula risiko terjadinya piutang tak tertagih.

i. Piutang Pendapatan_____________________Rp.19.860.248.143,00

Saldo Piutang Pendapatan per 31 Desember 2017 adalah sebesar

Rp.19.860.248.143,00 atau mengalami kenaikan sebesar

Rp.8.122.710.407,00 atau naik 69,20% dari posisi per 31 Desember

2016. Berikut mutasi piutang Tahun 2017 terdiri dari:

Uraian Piutang awal masuk keluar Piutang Akhir

1 2 3 4 5

Piutang Jasa

Pelayanan BLUD 2017

-

18.682.957.440

-

18.682.957.440

Piutang Jasa Pelayanan BLUD

2016 (Asuransi)

10.503.382.033

10.503.382.033

-

1 2 3 4 5

Piutang Pendapatan Diklat Tahun 2016

56.365.000

55.115.000

1.250.000

Piutang Pasien Tahun 2016

194.391.893

194.391.893

Piutang Pasien Tahun 2015

89.621.661

-

-

89.621.661

Piutang Pendapatan Diklat 2015

1.750.000

-

1.750.000

-

Piutang Pasien Tahun 2014

109.017.584

-

-

109.017.584

Piutang Pasien Tahun

2013

110.978.261

-

-

110.978.261

Page 53: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

53

Piutang Pasien Tahun 2012

180.377.936

-

-

180.377.936

Piutang Pasien Tahun < 2011

491.653.368

-

-

491.653.368

Total piutang

11.737.537.736

18.682.957.440

10.560.247.033

19.860.248.143

Piutang Jasa Pelayanan BLUD 2016 sebesar Rp.10.503.382.033,00

sudah diterimakan semua di Tahun 2017, sedangkan Piutang

Pendapatan Diklat Tahun 2016 sebesar Rp.56.365.000,00 baru

diterimakan sejumlah Rp.55.115.000,00 di Tahun 2017 sehingga

Piutang Pendapatan Diklat Tahun 2016 masih menyisakan

Rp.1.250.000,00. Untuk Piutang Pendapatan Diklat Tahun 2015 juga

seudah diterimakan semua di Tahun 2017 sebesar Rp.1.750.000,00.

Tidak adanya pelunasan dari Pihak Keluarga Pasien yang mempunyai

tanggungan Biaya Perawatan di Rumah Sakit dari sebelum Tahun 2011

hingga sekarang menyebabkan angka Piutang Pasien masih tetap dan

tidak berkurang.

Mutasi masuk Piutang Jasa Pelayanan BLUD Tahun 2017 sebesar

Rp.18.682.957.440,00 dapat dirinci sebagai berikut :

No. Uraian

Jumlah (Rp)

1 Piutang Asuransi Tahun 2017 18.550.911.726,00

2 Piutang Pendapatan Diklat 2017 23.125.000,00

3 Piutang Pasien 2017 99.182.714,00

4 Piutang Tasmsil Peg. 2017 9.558.000,00

5 Piutang Pembuangan Limbah 180.000,00

Jumlah 18.682.957.440,00

Piutang Asuransi Tahun 2017 sebesar Rp.18.550.911.726,00 meliputi :

1. Piutang BPJS Kesehatan Rp. 18.252.206.651,00

2. Yakes Telkom Rp. 13.175.770,00

3. Pemkab Pemalang (Pelayanan Ambulance) Rp. 3.952.000,00

4. Jasa Raharja Rp. 259.328.351,00

5. BPJS Ketenagakerjaan Rp. 3.609.144,00

Page 54: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

54

6. In Health Rp. 12.679.810,00

7. TB-MDR Rp. 5.960.000,00+

Rp. 18.550.911.726,00

Jumlah tersebut merupakan Piutang Klaim Asuransi yang sampai

tanggal 31 Desember 2017 belum melunasi klaim asuransi kepada

Pihak RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata.

Piutang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai sebesar Rp.23.125.000,00

merupakan piutang kepada Mahasiswa dan atau instansi Pendidikan

yang sudah melaksanakan praktik atau penelitian tetapi belum

membayar biaya Pendidikan dan Pelatihan kepada RSUD dr. Goeteng

Taroenadibrata dengan rincian sebagai berikut :

Uraian

(Rp)

Mahasiswa Praktik

19.000.000,00

MOU dengan instansi Pendidikan

4.125.000,00

Jumlah Piutang Diklat

23.125.000,00

Piutang Pasien sebesar Rp.99.182.714,00 merupakan saldo Piutang

RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata kepada pasien yang timbul karena

ketidakmampuan pasien untuk membayar biaya perawatan, baik

sebagian maupun secara keseluruhan.

Piutang Tambahan Penghasilan Pegawai sebesar Rp.9.558.000,00

merupakan pengembalian kelebihan atas pembayaran Tambahan

Penghasilan Pegawai (Tamsilpeg) bulan Desember 2017. Perlu

diketahui bahwa pembayaran Tamsilpeg dilakukan berdasarkan

Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tambahan

Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Purbalingga dan Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten

Purbalingga Nomor 900/01414 tanggal 20 Pebruari 2017 tentang

Tambahan Penghasilan Pegawai Tahun 2017. Tamsilpeg dibayarkan

setiap tanggal 10 bulan berikutnya kecuali Tamsilpeg Bulan Desember

dibayarkan pada akhir bulan yang bersangkutan. Mengingat

pembayaran Tamsilpeg memperhitungkan absensi karyawan secara

elektronik (finger print) sementara jumlah karyawan cukup banyak,

jam kerja di RSUD 24 jam dan shift, maka tidak memungkinkan

pembayaran dapat dilakukan dengan memperhitungkan absensi

sebagaimana di Organisasi Perangkat Daerah pada umumnya. Oleh

Page 55: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

55

karenanya diputuskan bahwa finger print diperhitungkan per tanggal 20

Desember 2017 dan tanggal 21 s.d. 31 Desember 2017 diasumsikan

semua pegawai dianggap masuk sesuai jadwal/jam kerjanya. Oleh

karena itu maka, terjadi kelebihan pembayaran karena pegawai yang

bersangkutan terlambat, tidak masuk kerja, atau pulang lebih cepat

seharusnya dipotong sesuai ketentuan, namun tetap dibayar penuh.

Sedangkan Piutang Pembuangan Limbah sejumlah Rp.180.000,00

adalah pendapatan pembuangan Limbah di bulan Juli 2017 sampai

dengan bulan Desember 2017 yang belum dibayarkan.

Secara lengkap, rincian Piutang dapat dilihat pada Lampiran V Daftar

Rincian Piutang By Name Per 31 Desember 2017.

d. Beban Dibayar Dimuka Rp.86.959.831,00

Jumlah Beban dibayar dimuka per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.86.959.831,00 mengalami kenaikan sebesar Rp.10.351.756,00 atau

naik 13,51% dari saldo beban dibayar dimuka per 31 Desember 2016 yang

terdiri dari :

Uraian

31-Des-16 31-Des-15 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Beban Premi Asuransi Barang Milik Daerah

2.101.831 2.064.075 37.756 1,83%

Beban Premi Asuransi Tanggung Gugat

84.858.000 74.544.000 10.314.000 13,84%

Jumlah Beban Dibayar Dimuka

86.959.831 76.608.075 10.351.756 13,51%

Beban Premi Asuransi Barang Milik Daerah merupakan biaya premi

asuransi kendaraan dinas yang dibayarkan kepada PT. Asuransi

Bumiputera Muda pada Triwulan pertama tahun 2017 dan masa aktif jatuh

tempo asuransi adalah selama setahun hingga Triwulan pertama tahun

2018.

Sedangkan Premi Asuransi Tanggung Gugat merupakan biaya premi

asuransi Tanggung Gugat Dokter yang dibayarkan kepada PT. Asuransi

Bumiputera Muda pada Triwulan kedua tahun 2017 dan masa aktif jatuh

tempo asuransi adalah selama setahun hingga Triwulan kedua tahun 2018.

Secara rinci Beban Dibayar Di Muka dapat dilihat pada lampiran VII

Rincian Beban Dibayar Di Muka Per 31 Desember 2017.

Page 56: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

56

e. Persediaan Rp.3.487.846.207,00

Jumlah Persediaan per 31 Desember 2017 sebesar Rp.3.487.846.207,00,

mengalami penurunan sebesar Rp.1.932.649.950,00 atau turun 35,65%

dari saldo persediaan per 31 Desember 2016, yang terdiri dari:

Jenis Persediaan 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan/Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Persediaan Alat Tulis Kantor 122.982.010 132.516.075 (9.534.065) -7,19%

Persediaan Alat Listrik dan

Elektronik (lampu pijar,

battery kering) 16.676.915 13.252.625 3.424.290 25,84%

Persediaan Peralatan

Kebersihan dan Bahan

Pembersih 21.864.744 29.331.018 (7.466.274) -25,46%

Persediaan Barang Cetakan 46.346.750 32.284.090 14.062.660 43,56%

Persediaan Bahan Baku

Bangunan 14.284.770 12.153.300 2.131.470 17,54%

Persediaan Bahan Obat-obatan 1.879.558.928 3.200.652.756 (1.321.093.828) -41,28%

Persediaan Bahan Pelayanan

Kesehatan 928.226.485 1.600.759.805 (672.533.320) -42,01%

Persediaan Bahan Pangan 1.109.850 2.389.025 (1.279.175) -53,54%

Persediaan Bahan

Laboratorium 428.812.564 378.793.902 50.018.662 13,20%

Persediaan Makanan dan

Minuman Pasien 24.203.191 18.363.561 5.839.630 31,80%

Persediaan Lain-lain 3.780.000 - 3.780.000

Jumlah Persediaan 3.487.846.207 5.420.496.157 (1.932.649.950) -35,65%

Saldo Persediaan terbesar berupa Persediaan Bahan Obat-obatan yaitu

Rp.1.879.558.928,00 atau mencapai 53,89% dari total Persediaan tahun

2017.

Saldo Persediaan Bahan Obat-obatan merupakan persediaan yang

mengalami penurunan terbesar yaitu berkurang Rp.1.321.093.828,00 dari

semula Rp.3.200.652.756,00 per 31 Desember 2016 menjadi

Rp.1.879.558.928,00 per 31 Desember 2017.

Sedangkan Saldo Persediaan Bahan Laboratorium merupakan persediaan

yang mengalami kenaikan terbesar yaitu bertambah Rp.50.018.662,00 dari

semula Rp.378.793.902,00 per 31 Desember 2016 menjadi

Rp.428.812.564,00 per 31 Desember 2017.

Page 57: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

57

Secara lengkap, rincian Persediaan berdasarkan jenis dapat dilihat pada

Lampiran IV Berita Acara Stock Opname dan Rincian Persediaan Per 31

Desember 2017.

2. Aset Tetap Rp.65.580.678.509,86

Nilai Aset Tetap RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga per

31 Desember 2017 sebesar Rp.65.580.678.509,86 bertambah

Rp.3.781.435.802,60 atau naik 6,12% dari posisi per 31 Desember 2016.

URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Tanah

7.340.020.000,00

7.340.020.000,00

- 0,00%

Peralatan dan Mesin

53.197.877.373,00

48.879.556.188,00

4.318.321.185,00 8,83%

Gedung dan Bangunan

41.934.009.544,00

36.866.762.744,00

5.067.246.800,00 13,74%

Jalan, Irigasi, dan Jaringan

5.866.202.575,00

4.542.423.575,00

1.323.779.000,00 29,14%

Aset Tetap Lainnya

103.485.090,00

103.485.090,00

- 0,00%

Akumulasi Penyusutan

(42.860.916.072,14)

(35.933.004.889,74)

(6.927.911.182,40) 19,28%

JUMLAH ASET TETAP

65.580.678.509,86

61.799.242.707,26

3.781.435.802,60 6,12%

Mutasi bersih aset tetap tahun 2017 senilai Rp.10.709.346.985,00 yang terdiri

dari penambahan senilai Rp.12.523.419.277,00 dan pengurangan senilai

Rp.1.814.072.292,00.

Penambahan aset tetap tersebut terjadi karena:

(1) Penambahan dari belanja modal BLUD sebesar Rp.11.922.419.277,00

(2) Penambahan dari non belanja modal BLUD sebesar Rp.601.000.000,00

Sedangkan penurunan aset tetap terjadi karena:

(1) Koreksi atas pengelompokan aset tetap (Kebijakan Akutansi Daerah)

sebesar Rp.45.110.700,00

(2) Reklasifikasi Aset Tetap ke Aset Lain-lain sebesar Rp.1.584.511.396,00

(3) Mutasi keluar ke OPD lain sebesar Rp.184.450.196,00

Secara rinci, penjelasan atas mutasi tambah dan kurang aset tetap tahun 2017

adalah sebagai berikut:

Page 58: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

58

a. Tanah Rp.7.340.020.000,00

Saldo Tanah per 31 Desember 2017 tetap atau tidak mengalami perubahan

dari posisi saldo per 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp.7.340.020.000,00

sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.

Uraian 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Tanah 7.340.020.000 7.340.020.000 -

-

Jumlah Tanah 7.340.020.000 7.340.020.000 - -

b. Peralatan dan Mesin Rp.53.197.877.373,00

Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.53.197.877.373,00 atau terdapat mutasi bertambah sebesar

Rp.4.318.321.185,00 atau 8,83% dari posisi per 31 Desember 2016 sebesar

Rp.48.879.556.188,00.

URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Alat-alat Besar

426.787.000

426.787.000 - 0,00%

Alat-alat Angkut

1.695.359.600

1.694.189.600 1.170.000 0,07%

Alat-alat Bengkel

76.785.000

70.307.000 6.478.000 9,21%

Alat-alat Pertanian

13.000.000

13.000.000 - 0,00%

Alat Kantor dan Rumah Tangga

11.389.730.717

9.928.352.072 1.461.378.645 14,72%

Alat Studio dan

Komunikasi

220.945.625

229.355.625 - 8.410.000 -3,67%

Alat Kedokteran

37.272.745.791

34.455.024.891 2.817.720.900 8,18%

Alat Laboratorium

2.102.523.640

2.062.540.000 39.983.640 1,94%

Jumlah Peralatan dan Mesin 53.197.877.373 48.879.556.188 4.318.321.185 8,83%

Mutasi bersih tersebut berasal dari penambahan peralatan dan mesin

senilai Rp.6.051.439.277,00 dan pengurangan peralatan dan mesin senilai

Rp.1.733.118.092,00 dengan rincian sebagai berikut:

URAIAN

Neraca Awal 2017

PENAMBAHAN PENGURANGAN

MUTASI BERSIH Belanja Modal BLUD

KAD KIBL MKL

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Alat-alat Besar

426.787.000

-

-

426.787.000

Alat-alat Angkut

1.694.189.600

4.350.000

43.618.000

3.180.000

1.651.741.600

Page 59: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

59

Alat-alat Bengkel

70.307.000

6.478.000

-

76.785.000

Alat-alat Pertanian

13.000.000

-

-

13.000.000

Alat Kantor dan Rumah Tangga

9.928.352.072

1.849.732.559

-

209.847.714

134.888.200

11.433.348.717

Alat Studio dan Komunikasi

229.355.625

1.540.000

-

9.950.000

220.945.625

Alat Kedokteran

34.455.024.891

4.099.284.078

1.492.700

1.230.508.482

49.561.996

37.272.745.791

Alat Laboratorium

2.062.540.000

90.054.640

-

50.071.000

2.102.523.640

Jumlah Peralatan dan Mesin

48.879.556.188

6.051.439.277

45.110.700

1.503.557.196

184.450.196

53.197.877.373

c. Gedung dan Bangunan Rp.41.934.009.544,00

Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.41.934.009.544,00, bertambah sebesar Rp.5.067.246.800,00 atau naik

13,74% dari posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp.36.866.762.744,00.

Uraian

31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Bangunan Gedung 41.934.009.544 36.866.762.744 5.067.246.800 13,74%

Jumlah Gedung dan Bangunan 41.934.009.544 36.866.762.744 5.067.246.800 13,74%

Mutasi bersih tersebut berasal dari penambahan belanja modal BLUD

berupa Gedung Rehabilitasi Medik senilai Rp.4.547.201.000,00 dan non

belanja modal pemeliharaan gedung dan bangunan senilai

Rp.601.000.000,00 serta pengurangan gedung dan bangunan karena

reklasifikasi ke aset lain-lain senilai Rp.80.954.200,00 dengan rincian

sebagai berikut:

URAIAN

Neraca Awal 2017

PENAMBAHAN PENGURANGAN MUTASI BERSIH Belanja Modal

BLUD Non Belanja Modal BLUD

KIBL

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Bangunan Gedung

36.866.762.744

4.547.201.000

601.000.000

80.954.200

41.934.009.544

Jumlah Gedung dan Bangunan

36.866.762.744

4.547.201.000

601.000.000

80.954.200

41.934.009.544

Page 60: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

60

d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp.5.866.202.575,00

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.5.866.202.575,00, bertambah sebesar Rp.1.323.779.000,00 atau naik

29,14% dari posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp.4.542.423.575,00

seperti terlihat dalam tabel berikut :

URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Jalan Jembatan

393.996.500

393.996.500

- 0,00%

Instalasi

5.021.306.575

3.697.527.575

1.323.779.000 35,80%

Jaringan

450.899.500

450.899.500

- 0,00%

Jalan, Irigasi dan Jaringan

5.866.202.575

4.542.423.575

1.323.779.000 29,14%

Mutasi bersih tersebut berasal dari penambahan belanja Modal BLUD

senilai Rp.1.323.779.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

URAIAN Neraca Awal 2017

PENAMBAHAN MUTASI BERSIH

Belanja Modal BLUD

(Rp) (Rp) (Rp)

Jalan dan Jembatan

393.996.500

-

393.996.500

Instalasi

3.697.527.575 1.323.779.000 5.021.306.575

Jaringan

450.899.500

-

450.899.500

Jumlah Jalan, Irigasi dan Jaringan

4.542.423.575 1.323.779.000

5.866.202.575

Penambahan Belanja Modal sebesar Rp.1.323.779.000,00 merupakan

belanja modal instalasi Gardu Listrik Distribusi senilai

Rp.1.234.379.000,00 dan belanja modal instalasi jaringan pipa gas senilai

Rp.89.400.000,00 yang pada saat realisasi masuk ke dalam klasifikasi

belanja modal peralatan dan mesin, namun pada saat penyajian di aset,

kedua belanja modal ini direklasifikasi ke dalam jalan, irigasi dan jaringan

dengan jurnal koreksi sehingga menambah nilai Aset Jalan, Irigasi dan

Jaringan.

e. Aset Tetap Lainnya Rp103.485.090,00

Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.103.485.090,00, atau tetap dan tidak berubah dari posisi per

31 Desember 2016 sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.

Page 61: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

61

Uraian

31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Buku dan Kepustakaan

13.735.090 13.735.090 - -

Barang Bercorak Kesenian Kebudayaraan

89.750.000 89.750.000 - -

Jumlah Aset Tetap Lainnya

103.485.090 103.485.090 - -

Selain nilai aset tetap tersebut di atas, juga terdapat barang-barang yang

dimasukkan ke dalam Daftar Barang Ekstrakomptabel, yaitu barang yang

memiliki umur ekonomis lebih dari 12 bulan, tetapi nilainya di bawah

satuan minimum kapitalisasi aset tetap.

Saldo daftar barang ekstrakomptabel per 31 Desember 2017 adalah sebesar

Rp.45.110.700,00 dan termasuk barang kategori peralatan dan mesin.

Rincian Daftar Barang Ekstrakomptabel disajikan dalam Lampiran XIII

Daftar Barang Ekstrakomptabel Per 31 Desember 2017.

f. Akumulasi Penyusutan Rp.42.860.916.072,14

Saldo Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.42.860.916.072,14 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut.

No. Uraian Akumulasi

Penyusutan

1 Alat-alat Besar Darat 253.372.200,00

2 Alat-alat Bantu 4.500.000,00

3 Alat Angkutan Darat Bermotor 1.295.252.100,00

4 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 130.420.000,00

5 Alat Bengkel Bermesin 14.740.000,00

6 Alat Bengkel Tak Bermesin 24.697.600,00

7 Alat Ukur 10.050.000,00

8 Alat Pengolahan 10.000.000,00

9 Alat Pemeliharaan Tanaman / Alat Penyimpan 3.000.000,00

10 Alat Kantor 1.163.588.213,00

11 Alat Rumah Tangga 5.462.327.662,80

12 Komputer 1.013.602.850,00

13 Meja dan Kursi Kerja / Rapat Pejabat 458.325.353,00

14 Alat Studio 101.112.800,00

15 Alat Komunikasi 77.054.425,00

Page 62: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

62

16 Peralatan Pemancar 16.000.000,00

17 Alat Kedokteran 24.742.896.112,20

18 Alat Kesehatan 420.070.650,00

19 Unit-unit Laboratorium 69.181.830,00

20 Alat Peraga/Praltek Sekolah 26.000.000,00

21 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 2.000.000,00

22 Radiation Applicat. And Non Destruct Testing Lab. 1.868.144.000,00

23 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 57.400.000,00

24 Bangunan Gedung Tempat Kerja 4.375.904.777,72

25 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 79.992.976,40

26 Bangunan Menara 20.739.751,60

27 Sarana Pelengkap 3.960.000,00

28 Jalan 315.197.200,00

29 Instalasi Pengolahan Sampah Non Organik 450.530.400,00

30 Instalasi Gardu Listrik 155.305.266,25

31 Instalasi Gas 115.310.037,50

32 Jaringan Gas 120.239.866,67

Jumlah 42.860.916.072,14

3. Aset Lainnya Rp.51.359.280,00

Aset lainnya merupakan saldo aset yang dimiliki oleh RSUD dr. Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga selain Aset Lancar dan Aset Tetap.

Jumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.51.359.280,00,

berkurang sebesar Rp.2.880.337.904,00 atau turun 98,25% dari jumlah Aset

Lainnya per 31 Desember 2016 sebesar Rp.2.931.697.184,00

Saldo Aset Lainnya tersebut terdiri dari:

URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Aset Tidak Berwujud

28.600.000

(28.600.000) -100,00%

Jumlah Aset Tidak Berwujud

-

28.600.000

(28.600.000) -100,00%

Aset Lain-lain

51.359.280

2.903.097.184

(2.851.737.904) -98,23%

Jumlah AsetLain-lain

51.359.280

2.903.097.184

(2.851.737.904) -98,23%

Jumlah Aset Lainnya

51.359.280

2.931.697.184

(2.880.337.904) -98,25%

Page 63: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

63

i. Aset Tidak Berwujud

Saldo Aset Tidak Berwujud per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.0,00

karena telah melebihi umur ekonomis dan tidak memiliki nilai lagi setelah

dikurangi beban amortisasi terhadap Aset Tidak Berwujud tersebut.

Aset Tidak Berwujud tersebut berupa Software Antrian Pasien Rawat Jalan

yang berasal dari pengadaan belanja Modal BLUD RSUD dr. R. Goeteng

Taroenadibrata Tahun 2014.

ii. Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 adalah sebesar

Rp.51.359.280,00 atau berkurang 98,23% sebesar Rp.2.851.737.904,00

dari posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp.2.903.097.184,00.

Selain Aset lain-lain terdapat Obat ED / persediaan obat yang sudah

kadaluarsa sebesar Rp.111.461.140,00.

Rincian Daftar Obat ED disajikan dalam Daftar Persediaan Inventarisasi

Fisik / Stock Opname Obat dan Alkes Pakai Habis Expired Di Gudang

Farmasi per 31 Desember 2017. Terlampir di Lampiran IV Berita Acara

Stock Opname dan Rincian Persediaan Per 31 Desember 2017.

B. Kewajiban dan Ekuitas Dana Rp.88.995.305.226,51

Saldo Kewajiban dan Ekuitas Dana RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata

Purbalingga per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.88.995.305.226,51 atau

turun sebesar Rp.5.207.588.717,75 (5,53%) dari posisi per 31 Desember 2016.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas tersebut terdiri dari:

URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Kewajiban Jangka Pendek

Pendapatan Diterima Dimuka

27.776.667,00

39.375.000,00

(11.598.333,00) -29,46%

Utang Belanja

5.799.433.577,00

4.806.813.649,00

992.619.928,00 20,65%

Utang Jangka Pendek Lainnya

512.876.700,00

748.412.700,00

(235.536.000,00) -31,47%

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek

6.340.086.944,00

5.594.601.349,00

745.485.595,00 13,33%

Jumlah Kewajiban

6.340.086.944,00

5.594.601.349,00

745.485.595,00 13,33%

Page 64: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

64

Ekuitas

82.655.218.282,51

88.608.292.595,26

(5.953.074.312,75) -6,72%

Jumlah Ekuitas

82.655.218.282,51

88.608.292.595,26

(5.953.074.312,75) -6,72%

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas

88.995.305.226,51

94.202.893.944,26

(5.207.588.717,75) -5,53%

Tabel tersebut menunjukkan bahwa kenaikan hanya terdapat pada jumlah

kewajiban jangka pendek yaitu 13,33% atau sebesar Rp.745.485.595,00 sedangkan

pada jumlah ekuitas mengalami penurunan hingga 6,72% atau turun sebesar

Rp.5.953.074.312,75 dari posisi per 31 Desember 2016.

1. Kewajiban Rp.6.340.086.944,00

Saldo Kewajiban per 31 Desember 2017 sebesar Rp.6.340.086.944,00,

mengalami peningkatan sebesar Rp.745.485.595,00 atau naik 13,33% dari

saldo kewajiban per 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp.5.594.601.349,00

sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:

URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

1 2 3 4 5

Kewajiban Jangka Pendek

Pendapatan Diterima Dimuka

27.776.667,00

39.375.000,00

(11.598.333,00) -29,46%

Utang Belanja

5.799.433.577,00

4.806.813.649,00

992.619.928,00 20,65%

Utang Jangka Pendek Lainnya

512.876.700,00

748.412.700,00

(235.536.000,00) -31,47%

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek

6.340.086.944,00

5.594.601.349,00

745.485.595,00 13,33%

Jumlah Kewajiban

6.340.086.944,00

5.594.601.349,00

745.485.595,00 13,33%

Secara rinci kewajiban tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a. Pendapatan diterima dimuka________ ____________Rp.27.776.667,00

Saldo Pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.27.776.667,00 mengalami penurunan sebesar Rp.11.598.333,00 atau

naik 29,46% dari saldo per 31 Desember 2016 yaitu sebesar

Rp.39.375.000,00.

Pendapatan diterima dimuka tersebut merupakan pendapatan dari biaya

pendidikan dan pelatihan, magang ataupun penelitian yang dilakukan oleh

mahasiswa / mahasiswi dari berbagai Perguruan Tinggi baik Negeri /

Page 65: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

65

Swasta dengan perjanjian / MOU antara pihak Perguruan Tinggi dengan

Rumah Sakit.

Secara rinci pendapatan diterima dimuka dapat dilihat pada Lampiran XIV

Rincian Pendapatan Diterima Di Muka Per 31 Desember 2017.

b. Utang Belanja_______________________________Rp.5.799.433.577,00

Saldo utang belanja per 31 Desember 2017 sebesar Rp.5.799.433.577,00

mengalami peningkatan sebesar 20,65% atau naik Rp.992.619.928,00 dari

saldo utang belanja per 31 Desember 2016 yaitu sebesar

Rp.4.806.813.649,00.

Saldo utang belanja tersebut terdiri dari utang belanja pegawai (gaji) 2017

sebesar Rp.35.441.023,00 dan utang belanja pegawai (jasa medis) 2017

sebesar Rp.5.103.685.000,00 serta utang belanja barang dan jasa berupa

belanja obat-obatan sebesar Rp.660.307.554,00.

Rincian Utang Belanja 2017 dapat dilihat pada Lampiran XV Rincian

Utang Belanja (Utang Belanja Pegawai dan Utang Belanja Barang Jasa) Per

31 Desember 2017.

c. Utang Jangka Pendek Lainnya___________________Rp.512.876.700,00

Saldo utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.512.876.700,00 mengalami penurunan sebesar 31,47% atau turun

Rp.235.536.000,00 dari saldo utang jangka pendek lainnya per 31

Desember 2016 yaitu sebesar Rp.748.412.700,00.

Saldo tersebut merupakan utang jaminan pemeliharaan pihak ketiga (PFK)

dengan rincian sebagai berikut :

Utang Jaminan Pemeliharaan 2016 Rp. 748.412.700,00

Pengambilan Utang Jaminan Pemeliharaan 2016 (Rp. 590.612.500,00)

Penambahan Utang Jaminan Pemeliharaan 2017 Rp. 355.076.500,00

Utang Jaminan Pemeliharaan 2017 Rp. 512.876.700,00

2. Ekuitas______________________________________Rp.82.655.218.282,51

Saldo Ekuitas per 31 Desember 2017 sebesar Rp.82.655.218.282,51

mengalami penurunan sebesar Rp.5.953.074.312,75 atau turun 6,72% dari

saldo ekuitas per 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp.88.608.292.595,26

seperti dalam tabel berikut :

Page 66: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

66

Uraian

31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan

(Rp) (Rp) (Rp) %

Ekuitas 82.655.218.282,51 88.608.292.595,26 (5.953.074.312,75) -6,72%

Jumlah Ekuitas 82.655.218.282,51 88.608.292.595,26 (5.953.074.312,75) -6,72%

Ekuitas tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

Ekuitas Awal Rp. 88.608.292.595,26

Defisit LO (Rp. 35.620.686.719,60)

Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban Rp. 8.033.999,85

Kewajiban untuk Dikonsolidasikan Rp. 29.659.578.407,00

Ekuitas Akhir Rp. 82.655.218.282,51

5.3. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

5.3.1 PENJELASAN UMUM ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional merupakan laporan yang menyajikan ikhtisar sumber daya

ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah

pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode

pelaporan.

Laporan Operasional merupakan salah satu laporan yang harus disusun terkait dengan

penerapan SAP Berbasis Akrual. Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan

Operasional terdiri dari Kegiatan Operasional yaitu pendapatan-LO dan beban serta

kegiatan non operasional yaitu Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya-LO.

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan

bersih. Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai

kekayaan bersih.

Realisasi Pendapatan-LO RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun

2017 sebesar Rp.81.283.043.390,00 atau mencapai 105,56% dari target sebesar

Rp.77.000.000.000,00. Realisasi tersebut merupakan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

yang Sah.

Realisasi Beban RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017 sebesar

Rp.114.000.632.925,60 atau mencapai 127,76% dari anggaran sebesar

Rp.89.232.324.000,00. Realisasi Beban tersebut terdiri dari Beban Pegawai sebesar

Rp.66.156.760.055,00, Beban Barang dan Jasa sebesar Rp.39.023.132.550,00, Beban

Page 67: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

67

Penyusutan dan Amortisasi sebesar Rp.8.674.113.494,40, dan Beban Penyisihan

Piutang sebesar Rp.146.626.826,20.

Selain itu terdapat pula saldo Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya-LO

sebesar Rp.2.903.097.184,00.

Dari realisasi Pendapatan dan Beban serta Defisit dari Kegiatan Non Operasional

Lainnya tersebut, maka pada tahun 2017, terdapat defisit sebesar

Rp.35.620.686.719,60.

Penjelasan secara rinci atas masing-masing akun Laporan Realisasi Anggaran

sebagaimana berikut:

5.3.2 PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

A. PENDAPATAN - LO Rp.81.283.043.390,00

Realisasi Pendapatan tahun 2017 sebesar Rp.81.283.043.390,00 atau mencapai

105,56% dari target sebesar Rp.77.000.000.000,00. Realisasi tersebut merupakan

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. sebagaimana terlihat dalam grafik di

bawah.

1. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Rp.81.283.043.390,00

Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah tahun 2017 sebesar

Rp.81.283.043.390,00 atau naik 5,12% dari realisasi tahun 2016 yaitu

sebesar Rp.77.322.402.703,00 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut.

70,000,000,00075,000,000,00080,000,000,00085,000,000,000

Anggaran Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Pendapatan LO

Pendapatan LO

Page 68: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

68

Uraian

Realisasi Realisasi

Kenaikan / Penurunan 31-Des-17 31-Des-16

(Rp) (Rp) (Rp) %

Pendapatan LO 81.283.043.390,00

77.322.402.703,00

3.960.640.687,00 5,12%

Realisasi tersebut terdiri dari :

Pendapatan Jasa Layanan Kesehatan 2017 Rp. 73.148.734.650,00

Pendapatan diterima dimuka 2016 Rp. 39.375.000,00

Penerimaan Piutang 2017 Rp. 18.682.957.440,00

Pelunasan Piutang 2016 (Rp.10.560.247.033,00)

Pendapatan diterima dimuka 2017 (Rp. 27.776.667,00)

Jumlah Pendapatan LO Rp. 81.283.043.390,00

Dilihat dari nilai kontribusinya, Pendapatan dari Jasa Layanan Kesehatan

menjadi yang terbesar dengan nilai Rp.73.148.734.650,00 atau 89,99%

dari total Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO.

Pendapatan diterima dimuka tahun 2016 sebesar Rp.39.375.000,00

merupakan pendapatan dari biaya pendidikan dan pelatihan, magang

ataupun penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa / mahasiswi dari

berbagai Perguruan Tinggi baik Negeri / Swasta dengan perjanjian / MOU

antara pihak Perguruan Tinggi dengan Rumah Sakit.

Penerimaan Piutang 2017 sebesar Rp.18.682.957.440,00 berasal dari

Piutang Asuransi 2017, Piutang Pasien 2017, Piutang Pendapatan Diklat

2017, Piutang Tambahan Penghasilan Pegawai 2017 dan Piutang

Pendapatan Pembuangan Limbah 2017 sebagaimana rincian berikut :

Piutang Asuransi 2017 Rp. 18.550.911.726,00

Piutang Pasien 2017 Rp. 99.182.714,00

Piutang Diklat 2017 Rp. 23.125.000,00

Piutang Tambahan Penghasilan Pegawai Rp. 9.558.000,00

Piutang Pendapatan Pembuangan Limbah Rp. 180.000,00

Penerimaan Piutang 2017 Rp. 18.682.957.440,00

Pelunasan Piutang 2016 sebesar Rp.10.560.247.033,00 berasal dari

Pelunasan piutang Asuransi tahun 2016 sebesar Rp.10.503.382.033,00 dan

pelunasan piutang pendapatan Diklat tahun 2015 dan 2016 sebesar

Rp.56.865.000,00.

Page 69: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

69

Pendapatan diterima dimuka 2017 sebesar Rp.27.776.667,00 merupakan

pendapatan dari biaya pendidikan dan pelatihan, magang ataupun

penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa / mahasiswi dari berbagai

Perguruan Tinggi baik Negeri / Swasta dengan perjanjian / MOU antara

pihak Perguruan Tinggi dengan Rumah Sakit.

B. BEBAN Rp.114.000.632.925,60

Beban RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017 sebesar

Rp.114.000.632.925,60 atau naik 5,76% dari realisasi tahun 2016 yaitu sebesar

Rp.107.791.150.950,37. Realisasi Beban tersebut terdiri dari Beban Pegawai

sebesar Rp.66.156.760.055,00 (58,03%), Beban Barang dan Jasa sebesar

Rp.39.023.132.550,00 (34,23%), Beban Penyusutan dan Amortisasi sebesar

Rp.8.674.113.494,40 (7,61%) dan Beban Penyisihan Piutang sebesar

Rp.146.626.826,20. (0,13%).

1. Beban Pegawai Rp.66.156.760.055,00

Beban Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun

barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai

yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan

atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan

dengan pembentukan modal.

Realisasi Beban Pegawai tahun 2017 sebesar Rp.66.156.760.055,00, terdiri

dari:

NO URAIAN

Belanja Pegawai LRA

2017

Penyesuaian Utang Belanja

Tahun 2016

Penyesuaian Utang Belanja

Tahun 2017

Beban Pegawai LO 2017

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6=3-4+5

1 BEBAN GAJI

23.159.660.534

11.189.649

35.441.023

23.183.911.908

Gaji Pokok PNS

18.013.555.950

2.401.560

24.067.300

18.035.221.690

Tunjangan Keluarga

1.556.843.238

265.092

2.314.616

1.558.892.762

Tunjangan Jabatan

122.980.000

122.980.000

Tunjangan Fungsional

1.492.290.000

8.430.000

7.630.000

1.491.490.000

Tunjangan Fungsional Umum

333.310.000

333.310.000

Tunjangan Beras

1.024.598.160

144.840

1.024.743.000

Tunjangan PPh / Khusus

25.864.930

297.456

26.162.386

Page 70: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

70

Pembulatan Gaji

251.207

15

(1.651)

249.541

Iuran Asuransi Kesehatan

506.546.889

80.004

794.539

507.261.424

Iuran Jaminan Kematian

46.341.564

7.209

124.251

46.458.606

Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja

37.078.596

5.769

69.672

37.142.499

2 KEGIATAN PELAYANAN DAN PENDUKUNG PELAYANAN BLUD

42.656.753.147

4.787.590.000

5.103.685.000

42.972.848.147

Penyediaan Bahan dan Jasa Perkantoran

42.525.096.897

4.787.590.000

5.103.685.000

42.841.191.897

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan

94.080.000

94.080.000

Honorarium Pejabat/Panitia Pengadaan Barang dan Jasa

12.000.000

12.000.000

Honorarium Tim Pemeriksa Barang dan Jasa

9.325.000

9.325.000

Honorarium Pengelolaan Keuangan pada SKPD

220.843.000

220.843.000

Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap 4.263.430.875

4.263.430.875

Uang Lembur PNS

28.612.000

28.612.000

Uang Lembur Non PNS

14.763.000

14.763.000

Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja

6.195.671.500

6.195.671.500

Tambahan Penghasilan Berdasarkan Kondisi Kerja

96.800.000

96.800.000

Beban Jasa Medis

31.589.571.522

4.787.590.000

5.103.685.000

31.905.666.522

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

2.300.000

-

-

2.300.000

Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

300.000

300.000

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD

2.000.000

2.000.000

Pengadaan Alat Kesehatan Pakai Habis

2.300.000

-

-

2.300.000

Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

300.000

300.000

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD

2.000.000

2.000.000

Pengadaan Peralatan Medis dan Non Medis

3.000.000

-

-

3.000.000

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD

3.000.000

3.000.000

Pengadaan Obat

5.300.000

-

-

5.300.000

Honorarium Tim Pemeriksa Barang dan Jasa

300.000

300.000

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD

5.000.000

5.000.000

Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Penataan Lingkungan Rumah Sakit

5.300.000

-

-

5.300.000

Page 71: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

71

Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

300.000

300.000

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD

5.000.000

5.000.000

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

11.400.000

-

-

11.400.000

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan

1.000.000

1.000.000

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD

2.500.000

2.500.000

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan (Non PNS)

400.000

400.000

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD (Non PNS)

1.750.000

1.750.000

Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber

5.750.000

5.750.000

Akreditasi

102.056.250

-

-

102.056.250

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan

76.106.250

76.106.250

Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD

25.950.000

25.950.000

Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber

-

-

Uang Lembur PNS

-

-

Uang Lembur Non PNS

-

-

JUMLAH

65.816.413.681

4.798.779.649

5.139.126.023

66.156.760.055

Perbedaan nilai realisasi Belanja Pegawai–LRA sebesar Rp.65.816.413.681,00

dan Beban Pegawai–LO sebesar Rp.66.156.760.055,00 terjadi karena terdapat

Utang Belanja Pegawai tahun 2016 yang dibayarkan di tahun 2017 yaitu

sebesar Rp.11.189.649,00 (Rapel Gaji) dan Rp.4.787.590.000,00 (Belanja Jasa

Medis) serta Utang Belanja Pegawai tahun 2017 yang dibayarkan di tahun

2018 sebesar Rp.35.441.023,00 (Rapel Gaji) dan Rp.5.103.685.000,00 (Jasa

Medis) sebagaimana rincian sebagai berikut :

Utang Belanja Pegawai 2017 (Rapel Gaji) Rp. 35.441.023,00

Utang Belanja Pegawai 2017 (Jasa Medis) Rp. 5.103.685.000,00

Belanja Pegawai LRA 2017 Rp. 65.816.413.681,00

Utang Belanja Pegawai 2016 (Rapel Gaji) (Rp. 11.189.649,00)

Utang Belanja Pegawai 2016 (Jasa Medis) (Rp. 4.787.590.000,00)

Beban Pegawai LO 2017 Rp. 66.156.760.055,00

Page 72: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

72

2. Beban Barang dan Jasa_________________________Rp.39.023.132.550,00

Realisasi Beban Barang dan Jasa LO Tahun 2017 sebesar

Rp.39.023.132.550,00 terdiri dari :

NO URAIAN

Belanja Barang dan Jasa LRA

2017

Penyesuaian Beban Tahun

2016

Penyesuaian Beban Tahun

2017

Beban Barang dan Jasa LO 2017

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 = 3+4+5

Beban Barang dan Jasa

1 Beban Barang dan Jasa

36.996.416.102 - - 36.996.416.102

2 Beban Persediaan

-

5.420.496.157 (2.827.538.653) 2.592.957.504

3 Beban Barang dan Jasa Ekstrakomptabel

- - 45.110.700 45.110.700

4 Beban Jasa Dibayar Dimuka

-

76.608.075 (86.959.831) (10.351.756)

5 Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

- - (601.000.000) (601.000.000)

Jumlah

36.996.416.102

5.497.104.232 (3.470.387.784) 39.023.132.550

Perbedaan nilai realisasi Belanja Barang dan Jasa LRA dan beban Barang Jasa

LO pada tabel di atas terjadi karena adanya perhitungan terhadap saldo

persediaan, beban barang dan jasa, beban barang dan Jasa ekstrakomptabel dan

beban jasa dibayar dimuka dan beban pemeliharaan gedung dan bangunan

sebagaimana rincian berikut :

Persediaan 2016 Rp. 5.420.496.157,00

Beban Barang dan Jasa Ekstrakomptabel Rp. 45.110.700,00

Belanja Barang dan Jasa LRA 2017 Rp. 36.996.416.102,00

Persediaan 2017 (Rp. 3.487.846.207,00)

Persediaan Obat-obatan (Utang Obat 2017) Rp. 660.307.554,00

Beban Jasa dibayar dimuka 2016 Rp. 76.608.075,00

Beban Jasa dibayar dimuka 2017 (Rp. 86.959.831,00)

Beban Pemeliharaan Ged.& Bangunan/NBM (Rp. 601.000.000,00)

Beban Barang dan Jasa LO Rp. 39.023.132.550,00

Page 73: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

73

3. Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp.8.674.113.494,40

Beban Penyusutan Aset Tetap Tahun 2017 sebesar Rp.8.674.113.494,40, yang

terdiri dari:

URAIAN TAHUN 2017

Beban Penyusutan Peralatan Dan Mesin Beban penyusutan alat-alat besar darat 42.228.700,00

Beban penyusutan alat angkutan darat bermotor 85.337.500,00

Beban penyusutan alat angkutan darat tak bermotor 19.400.000,00

Beban penyusutan alat bengkel bermesin 550.000,00

Beban penyusutan alat bengkel tak bermesin 7.000.600,00

Beban penyusutan alat ukur 1.250.000,00

Beban penyusutan alat pengolahan 2.500.000,00

Beban penyusutan alat kantor 257.425.005,00

Beban penyusutan alat rumah tangga 1.020.820.795,20

Beban penyusutan computer 220.812.250,00

Beban penyusutan meja dan kursi kerja/rapat pejabat 19.272.000,00

Beban penyusutan alat studio 12.038.200,00

Beban penyusutan alat komunikasi 14.424.600,00

Beban penyusutan peralatan pemancar 2.000.000,00

Beban penyusutan alat kedokteran 5.378.994.952,80

Beban penyusutan alat kesehatan 16.466.250,00

Beban penyusutan unit-unit laboratorium 11.256.830,00

Beban penyusutan unit alat laboratorium kimia nuklir 200.000,00

Beban penyusutan radiation applicat. And non-destruct. Testing lab.

166.161.900,00

Beban Penyusutan Gedung Dan Bangunan Beban penyusutan bangunan gedung tempat kerja 999.772.270,60

Beban penyusutan bangunan gedung tempat tinggal 3.649.233,60

Beban penyusutan bangunan menara 3.141.997,60

Beban penyusutan bangunan gedung tempat kerja (sarana pelengkap)

3.960.000,00

Page 74: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

74

Beban Penyusutan Jalan, Irigasi Dan Jaringan Beban penyusutan jalan 39.399.650,00

Beban penyusutan instalasi pengolahan sampah non organik 225.265.200,00

Beban penyusutan instalasi gardu listrik 45.618.728,75

Beban penyusutan instalasi gas 31.536.847,51

Beban penyusutan jaringan gas 15.029.983,34

Jumlah Beban Penyusutan Aset Tetap 8.645.513.494,40

Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud Lainnya 28.600.000,00

Jumlah Beban Amortisasi 28.600.000,00

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 8.674.113.494,40

4. Beban Penyisihan Piutang Rp.146.626.826,20

Beban Penyisihan Piutang Tahun 2017 adalah sebesar Rp.146.626.826,20

merupakan penyisihan Piutang Pasien sampai dengan tahun 2017 dengan

rincian sebagai berikut :

Umur Piutang > 1-2 tahun = Piutang Tahun 2016 = Rp.195.641.893,00

Umur Piutang > 2-3 tahun = Piutang pasien Tahun 2015 = Rp. 89.621.661,00

Umur Piutang > 3-4 tahun = Piutang pasien Tahun 2014 = Rp.109.017.584,00

Umur Piutang > 4-5 tahun = Piutang pasien Tahun 2013 = Rp.110.978.261,00

Umur Piutang > 5 tahun = Piutang pasien < Tahun 2013 = Rp.672.031.304,00

a. Perhitungan penyisihan piutang 2016:

>1-2 tahun = 25% x Rp.195.641.893,00 = Rp. 48.910.473,25

>2-3 tahun = 35% x Rp. 89.621.661,00 = Rp. 31.367.581,35

>3-4 tahun = 50% x Rp.109.017.584,00 = Rp. 54.508.792,00

>4-5 tahun = 75% x Rp.110.978.261,00 = Rp. 83.233.695,75

>5 tahun = 100% x Rp.672.031.304,00 = Rp.672.031.304,00 +

Penyisihan Piutang 2017 = Rp. 890.051.846,35

b. Penyisihan Piutang 2016 = (Rp.743.425.020,00)

c. Koreksi Beban Penyisihan Piutang 2016 = (Rp. 0,15)

Jumlah Beban Penyisihan Piutang 2016 = Rp. 146.626.826,20

Page 75: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

75

Rincian Perhitungan Penyisihan Piutang terdapat pada Lampiran VI Tabel

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Per 31 Desember 2017.

5.4. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

A. Ekuitas Awal Rp.88.608.292.595,26

Ekuitas awal tahun 2017 berasal dari saldo ekuitas akhir tahun 2016 sebesar

Rp.88.608.292.595,26

B. Defisit-LO (Rp.35.620.686.719,60)

Defisit – LO tahun 2016 berasal dari realisasi Pendapatan LO 2017 sebesar

Rp.81.283.043.390,00 dikurangi realisasi Beban LO 2017 sebesar

Rp.114.000.632.925,60 kemudian dikurangi dengan defisit dari Kegiatan Non

Operasional Lainnya sebesar Rp.2.903.097.184,00 sehingga terdapat Defisit LO

sebesar Rp.35.620.686.719,60.

C. Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban_____________________Rp.8.033.999,85

Koreksi kesalahan pencatatan Beban tahun 2017 sebesar Rp.8.033.999,85 berasal

dari saldo penyajian Utang Beban Pegawai pada tahun 2016 yang lebih besar

dibandingkan dengan realisasi pembayaran Utang Beban Pegawai di Tahun 2017

dan pencatatan beban penyisihan piutang tidak tertagih yang lebih kecil dari

perhitungan penyisihan piutang tidak tertagih Tahun 2017 sebagaimana terlihat

dalam rincian berikut:

Utang Beban Pegawai Tahun 2016 Rp.4.795.624.000,00

Realisasi Utang Beban Pegawai Tahun 2016

dibayar di Tahun 2017 (Rp.4.787.590.000,00)

Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban Pegawai Rp. 8.034.000,00

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih 2016 Rp. 743.425.020,15

Realisasi Pencatatan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih 2016

di Tahun 2017 Rp. 743.425.020,00

Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban Penyisihan Piutang Rp. 0,15

Page 76: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

76

Jumlah Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban = Rp. 8.034.000,00 – Rp.0,15

= Rp. 8.033.999,85

D. Kewajiban Untuk Dikonsolidasikan Rp.29.659.578.407,00

Saldo kewajiban untuk dikonsolidasikan per 31 Desember 2017 sebesar

Rp.29.659.578.407,00 mengalami penurunan sebesar 23,35% atau turun

Rp.9.035.495.725,00 dari saldo per 31 Desember 2016 yaitu sebesar

Rp.38.695.074.132,00.

Saldo tersebut merupakan kewajiban SKPD yang akan dikonsolidasikan yang

merupakan R/K SKPD.

E. Ekuitas Akhir Rp.82.655.218.282,51

Ekuitas akhir tahun 2017 berasal dari saldo ekuitas awal tahun 2017 sebesar

Rp.88.608.292.595,26 dikurangi dengan defisit LO tahun 2017 sebesar

Rp.35.620.686.719,60 ditambah koreksi kesalahan pencatatan beban tahun 2017

sebesar Rp.8.033.999,85 dan ditambah dengan kewajiban untuk dikonsolidasikan

tahun 2017 sebesar Rp.29.659.578.407,00 sehingga ekuitas akhir adalah

Rp.82.655.218.282,51

Page 77: RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA …...Pemerintah Kabupaten Purbalingga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017

77

BAB VI

PENUTUP

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pendapatan dan belanja RSUD

dr.R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga berbanding lurus, jika pendapatan naik

maka belanja pun mengalami kenaikan. Dalam pengelolaan anggaran tahun 2017

secara keseluruhan RSUD dapat melaksanakan secara efektif dan efisien yang

dapat dilihat dari selisih antara anggaran dan realisasi.

Demikian Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) RSUD dr. R. Goeteng

Taroenadibrata Purbalingga Tahun Anggaran 2017 telah disajikan secara

sistematis agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan

membandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya serta dalam mengambil

satu kebijakan untuk RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

Direktur RSUD

dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

dr. NONOT MULYONO, M.Kes

Pembina Utama Muda

NIP. 19620909 198803 1 011