rpp asam dan basa.pdf
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA
Program : IPA
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Asam-Basa
Kelas/Semester : XI / 2
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
KD dari KI 3
3.10. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan.
Indikator
1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius
2. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
3. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan
menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya
4. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis
C. Tujuan Pembelajaran
Apektif
1. Siswa dapat menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi
kelompok.
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab.
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius
2. Siswa dapat menentukan contoh asam basa menurut Arhenius
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted dan Lowry
4. Siswa dapat menuliskan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
5. Siswa dapat menuliskan pasangan asam dan basa konjugasi menurut Bronsted dan
Lowry
6. Siswa dapat menjelaskan pengertian asam basa menurut Lewis
7. Siswa dapat menentukan contoh asam basa menurut Lewis
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Teori Asam Basa Arrhenius
Asam adalah zat yang melepaskan ion H+ dalam air.
Basa adalah zat yang melepaskan ion OH- dalam air.
Contohnya :
Kelemahan dari teori asam basa Arrhenius adalah hanya terbatas untuk
senyawa asam basa dalam pelarut air.
2. Pengertian Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Asam adalah suatu zat yang menjadi donor proton (ion hidrogen).
Basa adalah suatu zat yang menajadi akseptor proton (ion hidrogen).
Hubungan antara teori Bronsted-Lowry dan teori Arrhenius
Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius – Teori
Bronsted-Lowry merupakan perluasan teori Arrhenius.
Ion hidroksida tetap berlaku sebagai basa karena ion hidroksida menerima ion
hidrogen dari asam dan membentuk air.
Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam bereaksi dengan
molekul air melalui pemberian sebuah proton pada molekul air.
Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam
hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah proton (sebuah ion
hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen dativ) terbentuk antara
satu pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan ion
hidroksonium, H3O+.
Ketika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa, yang berfungsi
sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. Sebagai contoh, proton
ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan air.
Tampilan elektron terluar, tetapi mengabaikan elektron pada bagian yang lebih
dalam:
Adalah sesuatu hal yang penting untuk mengatakan bahwa meskipun anda
berbicara tentang ion hidrogen dalam suatu larutan, H+
(aq), sebenarnya anda sedang
membicarakan ion hidroksonium.
Pasangan Asam Basa Konjugasi
HCl + H2O H3O+ + Cl
-
Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
Pasangan asam basa konjugasi :
pasangan asam 1 – basa 2 dan basa 1 – asam 2 HCl – Cl- dan H2O – H3O
+
Asam konjugasi : Asam yg terbentuk dari basa yang menerima Proton H3O+
Basa konjugasi : Basa yg terbentuk dari asam yang melepaskan Proton Cl-
Ketika asam, HA, kehilangan sebuah proton asam tersebut membentuk sebuah
basa A-. Ketika sebuah basa, A
-, menerima kembali sebuah proton, basa
tersebut kembali berubah bentuk menjadi asam, HA. Keduanya adalah
pasangan konjugasi.
Anggota pasangan konjugasi berbeda antara satu dengan yang lain melalui
kehadiran atau ketidakhadiran ion hidrogen yang dapat ditransferkan.
Jika HA sebagai asam, maka A- adalah sebagai basa konjugasinya.Jika A
-
sebagai basa, maka HA adalah sebagai asam konjugasinya.
3. Teori Asam Basa Lewis
Asam adalah akseptor pasangan elektron.
Basa adalah donor pasangan elektron.
Hubungan antara teori Lewis dan teori Bronsted-Lowry
Basa Lewis
Hal yang paling mudah untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan
meninjau dengan tepat mengenai basa Bronsted-Lowry ketika basa Bronsted-Lowry
menerima ion hidrogen. Tiga basa Bronsted-Lowry dapat kita lihat pada ion
hidroksida, amonia dan air, dan ketianya bersifat khas.
Teori Bronsted-Lowry mengatakan bahwa ketiganya berperilaku sebagai basa karena
ketiganya bergabung dengan ion hidrogen. Alasan ketiganya bergabung dengan ion
hidrigen adalah karena ketiganya memiliki pasangan elektron mandiri – seperti yang
dikatakan oleh Teori Lewis
Asam Lewis
Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Pada contoh sebelumnya, BF3
berperilaku sebagai asam Lewis melalui penerimaan pasangan elektron mandiri milik
nitrogen. Pada teori Bronsted-Lowry, BF3 tidak sedikitpun disinggung menganai
keasamannya.
Inilah tambahan mengenai istilah asam dari pengertian yang sudah biasa
digunakan.
Bagaimana dengan reaksi asam basa yang lebih pasti – seperti, sebagai contoh,
reaksi antara amonia dan gas hidrogen klorida?
Pastinya adalah penerimaan pasangan elektron mandiri pada nitrogen. Buku
teks sering kali menuliskan hal ini seperti jika amonia mendonasikan pasangan
elektron mandiri yang dimilikinya pada ion hidrogen – proton sederhana dengan tidak
adanya elektron disekelilingnya.
Ini adalah sesuatu hal yang menyesatkan! anda tidak selalu memperoleh ion
hidrogen yang bebas pada sistem kimia. Ion hidogen sangat reaktif dan selalu tertarik
pada yang lain. Tidak terdapat ion hidrogen yang tidak bergabung dalam HCl.
Tidak terdapat orbital kosong pada HCl yang dapat menerima pasangan
elektron. Mengapa, kemudian, HCl adalah suatu asam Lewis?
Klor lebih elektronegatif dibandingkan dengan hidrogen, dan hal ini berarti
bahwa hidrogen klorida akan menjadi molekul polar. Elektron pada ikatan hidrogen-
klor akan tertarik ke sisi klor, menghasilkan hidrogen yang bersifat sedikit positif dan
klor sedikit negatif.
Pasangan elektron mandiri pada nitrogen yang terdapat pada molekul amonia
tertarik ke arah atom hidrogen yang sedikit positif pada HCl. Setelah pasangan
elektron mandiri milik nitrogen mendekat pada atom hidrogen, elektron pada ikatan
hidrogen-klor tetap akan menolak ke arah klor.
Akhirnya, ikatan koordinasi terbentuk antara nitrogen dan hidrogen, dan klor
terputus keluar sebagai ion klorida.
Hal ini sangat baik ditunjukkan dengan notasi "panah melengkung" seperti
yang sering digunakan dalam mekanisme reaksi organik.
1. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi, Latihan, Tanya Jawab dan Penugasan
2. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
a. Media
PowerPoint, Lap top, Proyektor
b. Sumber Belajar
Johari dan Rahmawati. 2010. Chemistry 2A for Senior High School Grade
XI Semester 1. Esis: Jakarta
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga: Jakarta
Rahayu, Nurhayati, dkk. 2010. Super Lengkap Kimia SMA. Gagas Media:
Jakarta
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia untukKelas XI. Grafindo:
Jakarta
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Fase Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka
2. Doa
3. Mengcek kehadiran siswa
4. Apersepsi dan Orientasi
Apersepsi
Guru Memberikan apersepsi tentang contoh-contoh asam
dan basa yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari
Orientasi
Mencari informasi dengan cara membaca beberapa sumber
belajar untuk memahami teori asam basa
30 minutes
Kegiatan Inti Menanya (Questioning)
Berdiskusi mengenai asam atau basa yang ada
disekitar.
Mengumpulkan data (eksperimenting)
Menganalisis teori asam basa berdasarkan konsep
Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis
Berdiskusi mengenai tentang teori asam basa
Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis yang
terdapat dalam Powerpoint.
Mendefinisikan teori asam basa menurut Arrhenius
Bronsted-Lowry dan Lewis.
Berdiskusi mengenai pasangan asam basa konjugasi
dalam teori asam basa Bronsted-Lowry.
Menjelaskan perbedaan antara teori asam basa
45 minutes
Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.
Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan konsep asam basa Arrhenius,
Bronsted Lowry dan Lewis
Menulis kesimpulan pembelajaran hari ini
Penutup Guru membagi siswa kedalam 8 kelompok.
Guru memberikan tugas kelompok untuk merancang dan
melakukan percobaan tentang identifikasi asam dan basa
menggunakan indikator alami dan buatan di pertemuan
berikutnya.
Siswa diminta untuk membawa alat dan bahan untuk
percobaan di pertemuan berikutnya, seperti :
- Bunga kembang sepatu
- Kunyit
- Jeruk Nipis
- Kapur/ Larutan Kapur
- Sabun/Deterjen
Siswa diminta juga mencari bahan bacaan mengenai
identifikasi larutan asam basa menggunakan indikator dan
kekuatan asam basa dari buku maupun internet.
15 minutes
Pertemuan Kedua
KD dari KI 4
4.10. Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk
menentukan keasaman asam/basa.
Indikator
1. Merancang percobaan untuk pembuatan indikator alam dan mempresentasikan
hasilnya.
2. Melakukan percobaan pembuatan indikator alam.
3. Melakukan identifikasi sifat asam dan basa menggunakan indikator alami dan
buatan.
4. Merancang percobaan untuk membedakan asam lemah dengan asam kuat serta
basa lemah dengan basa kuat yang konsentrasinya sama menggunakan indikator
universal atau pH meter dan mempresentasikan hasil rancangan untuk
menyamakan persepsi
5. Melakukan percobaan untuk membedakan asam lemah dengan asam kuat serta
basa lemah dengan basa kuat yang konsentrasinya sama menggunakan indikator
universal atau pH meter
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membuat indicator alami dari percobaan
2. Siswa dapat membedakan sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator
alami berdasarkan hasil percobaan.
3. Siswa dapat menentukan pH larutan dengan menggunakan indikator berdasarkan
hasil percobaan.
4. Siswa dapat membedakan asam lemah dengan asam kuat serta basa lemah dengan
basa kuat berdasarkan hasil percobaan.
5. Siswa dapat menentukan pH larutan menggunakan indikator berdasarkan
percobaan.
Materi Pembelajaran
Indikator Asam Basa
Indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam
larutan asam dan basa. Untuk mengidentifikasi sifat dari asam dan basa dapat
menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami. Secara sederhana,
kertas lakmus dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat dari larutan asam dan
basa (larutan netral). Alat lain yang dapat digunakan untuk mengindikasi apakah
larutan bersifat asam dan basa atau netral adalah larutan indikator fenolftalein, metil
merah dan metil jingga. Warna-warna kertas lakmus dan larutan indikator dalam
larutan asam dan larutan basa atau bersifat netral ditunjukkan pada Tabel :
Selain indikator buatan juga terdapat indicator alami, seperti bunga sepatu,
kunyit secang. Ekstrak dari bahan tersebut yang digunakan sebagai indicator alami.
Kegiatan Pembelajaran
Fase Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka
2. Doa
3. Mengcek kehadiran siswa
4. Apersepsi dan Orientasi
Apersepsi
Siswa diminta mengulang kembali teori asam basa menurut
para ahli yang telah dipelajari sebelumnya.
Orientasi
Siswa diminta mempersiapkan alat dan bahan percobaan
yang telah diinstruksikan guru pada pertemuan
sebelumnya
15 minutes
Kegiatan Inti Menanya (Questioning)
Berdiskusi mengenai apakah ada bahan-bahan disekitar
yang dapat berfungsi sebagai indikator asam basa?
Mengumpulkan data (eksperimenting)
Merancang percobaan untuk pembuatan indikator alam.
Melakukan percobaan pembuatan indikator alami.
60 minutes
Melakukan percobaan identifikasi larutan asam basa
menggunakan indikator alami dan indikator buatan.
Mengamati dan mencatat hasil percobaan.
Merancang percobaan untuk membedakan asam lemah
dengan asam kuat serta basa lemah dengan basa kuat
yang konsentrasinya sama menggunakan indikator
universal atau pH meter
Melakukan percobaan untuk membedakan asam lemah
dengan asam kuat serta basa lemah dengan basa kuat
yang konsentrasinya sama menggunakan indikator
universal atau pH meter
Mengamati percobaan dan mencatat hasil percobaan
Mengasosiasi (Associating)
Mengolah data hasil percobaan dan menyimpulkannya.
Menyimpulkan perbedaan asam lemah dengan asam kuat
serta basa lemah dengan basa kuat berdasarkan hasil
percobaan.
Penutup Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk
membuata laporan hasil percobaan dan dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya.
Siswa diminta untuk mencari bahan bacaan mengenai pH
dan perhitungannya serta hubungan asam lemah dengan
asam kuat serta basa lemah dengan basa kuat untuk
mendapatkan derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi
(Ka).
15 minutes
Pertemuan Ketiga
KD dari KI 3
3.11. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan.
Indikator
1. Menghitung pH larutan asam dan larutan basa.
2. Menghubungkan asam lemah dengan asam kuat serta basa lemah dengan basa kuat
untuk mendapatkan derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka)
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menghitung pH dari larutan asam dan basa.
2. Siswa dapat menghitung hubungan kekuatan asam atau basa dengan derajat
pengionan (α).
3. Siswa dapat menghitung kekuatan asam atau basa dengan tetapan asam (Ka) atau
tetapan basa (Kb).
Materi Pembelajaran
Kekuatan Asam-Basa
Hubungan pH larutan dengan kekuatan asam-basa
pH larutan digunakan untuk menentrukan kekuatan asam-basa. pH asam kuat
lebib kecil daripada pH asam lemah, sedangkan pOH basa kuat lebih kecil daripada
pOH basa lemah.
Asam kuat akan mengion sempurna menghasilkan H+
dalam air sehingga
mempunyai harga pH kecil (berkisar 1-2). Asam lemah dalam air akan menghasilkan
H+ secara tidak sempurna sehingga mempunyai pH yang lebih besar (bekisar 3-5).
Demikian pula basa kuat dalam air menghasilkan OH- secara sempurna, sehingga
mempunyai harga pOH yang relative lebih kecil (harga pH besar, sekitar 12-13)
daripada basa lemah yang mengion sebahagian.
Derajat Ionisasi (α) dan Perhitungan [H+] dan [OH
-]
Kemampuan suatu zat menghasilkan ion H+ menentukan kekuatan asam zat
tersebut. Sifat asam akan semakin kuat, jika semakin banyak ion H+ yang dihasilkan.
Demikian pula dengan kekuatan basa, ditentukan oleh kemampuan menghasilkan ion
OH-. Semakin banyak ion OH
- yang dihasilkan, sifat basa semakin kuat.
Jumlah ion H+ atau ion OH
- yang dihasilkan ditentukan oleh nilai derajat
ionisasi (α). Derajat ionisasi (α) adalah perbandingan antara jumlah mol zat yang
terionisasi dengan jumlah mol mula-mula. Derajat ionisasi (α) dirumuskan sebagai
berikut :
Asam-basa yang mempunyai derajat ionisasi besar atau (mendekati 1)
merupakan elektrolit kuat, sedangkan yang derajat uionisasinya kecil atau (mendekati
0) disebut elektrolit lemah. Elektrolit kuat apabila diuji dengan alat uji elektrolit akan
menghasilkan nyala lampu yang terang, sedangkan elektrolit lemah bila diuji dengan
alat uji elektrolit akan menghasilkan nyala lampu yang redup.
a. Asam Kuat : [H+] = a x Ma
b. Basa Kuat : [OH-] = b x Mb
c. Asam Lemah : [H+] = √
d. Basa Lemah : [H+] = √
Kegiatan Pembelajaran
Fase Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka
2. Doa
3. Mengcek kehadiran siswa
4. Apersepsi dan Orientasi
Apersepsi
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan hasil
percobaan.
Guru menanyakan kembali indikator apa saja yang dapat
mengidentifikasi larutan asam basa
Guru menanyakan kembali perbedaan asam lemah dan asam
kuat serta basa lemah dan basa kuat.
Orientasi
Siswa membaca beberapa sumber belajar yang telah mereka
cari sebelumnya untuk memahami kekuatan asam (pH) dan
perhitungannya serta hubungan asam lemah dengan asam
kuat serta basa lemah dengan basa kuat untuk mendapatkan
derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka).
30
minutes
Kegiatan Inti Mengumpulkan data (eksperimenting)
Menghitung pH larutan asam dan larutan basa dan
Menghubungkan asam lemah dengan asam kuat serta basa
55
minutes
lemah dengan basa kuat untuk mendapatkan derajat
ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka)
Berdiskusi mengenai pH larutan asam basa dan cara
menghitung asam dan basa dengan menampilkan
slide
Memahami contoh soal mengenai perhitungan pH
larutan asam basa
Berdiskusi mengenai hubungan asam lemah dengan
asam kuat serta basa lemah dan basa kuat untuk
mendapatkan derajat ionisasi ()
Memahami contoh soal mengenai perhitungan
hubungan asam lemah dengan asam kuat serta basa
lemah dan basa kuat untuk mendapatkan derajat
ionisasi ()
Berdiskusi menganai hubungan asam lemah dengan
asam kuat serta basa lemah dan basa kuat untuk
mendapatkan tetapan ionisasi (Ka)
Memahami contoh soal mengenai perhitungan
hubungan asam lemah dengan asam kuat serta basa
lemah dan basa kuat untuk mendapatkan tetapan
ionisasi (Ka)
Mengasosiasi (Associating)
Mengerjakan soal latihan mengenai perhitungan pH
dan hubungan asam lemah dengan asam kuat serta
basa lemah dengan basa kuat untuk mendapatkan
derajat ionisasi ( α ) atau tetapan ionisasi ( Ka )
Mengumpulkan jawaban latihan
Penutup 1. Post-test
2. Guru menanyakan kepada siswa apa manfaat yang
bisa diambil dari belajar larutan Asam Basa
3. Guru memberikan informasi pembelajaran
selanjutnya mengenai Hidrolisis Garam
5
minutes
F. Penilaian
Indikator No.
Soal Soal
Tingkat
Kognitif
Kunci
Jawaban
1. Menjelaskan
pengertian asam
dan basa menurut
Arrhenius
1 Pengertian asam menurut Arhenius adalah…
a. Zat yang dapat memerahkan lakmus biru
b. Zat yang menghasilkan ion hidrogen
dalam larutan
c. Zat yang memberikan proton
d. Zat yang menerima pasangan elektron
e. Zat yang memiliki rasa masam
C1 B
2. Menjelaskan
pengertian asam
dan basa menurut
Bronsted dan
Lowry
2 Pengertian basa menurut Bronsted-Lowry
adalah…
a. Zat yang dapat membirukan lakmus merah
b. Zat yang menghasilkan ion OH- dalam
larutan
c. Zat yang menerima proton
d. Zat yang memberikan pasangan electron
e. Zat yang memiliki rasa pahit
C1 C
3. Menuliskan
persamaan reaksi
asam dan basa
menurut Bronsted
dan Lowry dan
menunjukkan
pasangan asam dan
basa konjugasinya
5
3
Dari reaksi-reaksi asam-basa Bronsted-Lowry
berikut.
1. CH3NH2+H2O CH3NH3+ + OH
-
2. H2PO4- + H2O HPO4
2- + H3O
+
3. HCO3- + H2O H2CO3 + OH
-
H2O yang bersifat basa terdapat pada reaksi…
a. 1 d. 1 dan 2
b. 2 e. 1 dan 3
c. 3
Pada pelarutan NH3 terjadi kesetimbangan
sebagai berikut.
NH3(aq) + H2O(l) NH4+
(aq) + OH-(aq)
Yang merupakan pasangan asam basa
konjugasi adalah…
a. NH3 dan H2O
b. NH4+ dan OH
-
c. NH3 dan OH-
d. H2O dan NH4+
e. H2O dan OH-
C2
C2
B
E
4. Menjelaskan
pengertian asam
dan basa menurut
Lewis
4 Pengertian asam menurut Lewis adalah…
a. Zat yang dapat memerahkan lakmus biru
b. Zat yang menghasilkan ion hidrogen
dalam larutan
c. Zat yang memberikan proton
C1 D
d. Zat yang menerima pasangan electron
e. Zat yang memiliki rasa masam
5. Mengidentifikasi
sifat larutan asam
dan basa dengan
berbagai indikator.
10 Dia antara pernyataan berikut, manakah yang
bukan sifat asam?
a. Dapat merubah warna kertas lakmus
biru menjadi merah
b. Mempunyai pH kurang dari 7
c. Dapat bereaksi dengan basa
membentuk garam
d. Tidak merubah warna kertas lakmus
merah
e. Dapat menetralkan larutan asam
klorida
C2 E
6. Memprediksi pH
larutan dengan
menggunakan
beberapa indikator.
9 Untuk mengukur derajat keasaman larutan
asam atau basa indikator paling tepat
digunakan adalah
a. Fenolftalien
b. Metilen biru
c. Universal
d. Metil merah
e. Lakmus
C1 D
7. Menjelaskan
perbedaan asam
lemah dengan
asam kuat serta
basa lemah dengan
basa kuat.
11 Jenis asam dibawah ini yang termasuk asam
dan basa kuat adalah...
a. Asam fluoride dan amonia
b. Asam klorida dan natrium hidroksida
c. Asam sulfat dan hidrazin
d. Asam format dan kalium hidroksida
e. Asam nitrat dan amnia
C2 B
8. Menghitung pH
larutan asam dan
larutan basa
6
7
Tentukan harga pH dari larutan asam lemah
HX 0,02 M (Ka = 2 x 10-4
)!
a. 1,7
b. 1,5
c. 2,7
d. 2,5
e. 1,4
Tentukan harga pH dari 100 mL basa lemah
BOH yang di dalam air terionisasi 1% (Kb =
10-4
)!
a. 11
b. 12
c. 13
d. 14
e. 15
C3
C3
A
D
9. Menghubungkan
asam lemah
dengan asam kuat
serta basa lemah
dengan basa kuat
untuk
mendapatkan
derajat ionisasi (α)
atau tetapan
ionisasi (Ka)
8
12
Berikut ini yang menjelaskan hubungan
kekuatan asam dengan derajat pengionan ( α
) adalah…
a. = √
b. α = √
c. = √
d. =
e. √
Berapakah Kb dari larutan 0,02M MOH jika
diketahui α= 0,5%?
a. 1,0 x 10-7
b. 5,0 x 10-7
c. 4,5 x 10-7
d. 3,2 x 10-7
e. 1,25 x 10-7
C2
C3
D
B
G. Pedoman Penskoran
Pedoman penskoran untuk tes bentuk pilihan ganda ada dua cara yaitu tanpa
hukuman dan dengan hukuman. Pedoman penskoran yang dipakai adalah pedoman
penskoran tanpa hukuman dengan rumus :
Dimana S = skor
R = banyaknya jawaban benar
W = banyaknya jawaban salah
Medan, 15 Februari 2014
Dosen Pendamping Mahasiswa Calon Guru
Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si HAIRINA
NIP. NIM.8136141002
S = R – W
Penilaian = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎𝒙𝟏𝟎𝟎%