rpjmd 2013 2018

Upload: dedy-setyo-oetomo

Post on 02-Mar-2016

866 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

xDAFTAR 151

RATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiBAB 1PENDAHULUANI-1 s.d.61.1 Latar Belakang1 11.2 Maksud dan TujuanI 21.3 Dasar Hukum PenyusunanI 21.4 Sistematika PenulisanI 41.5 Maksud dan Tujuan 5

RATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiBAB II

II 1 s.d. 34II 1 II 1 II 1 II 4 II 6 II 8 II 8 11-10 11-17 11-17 II-20II-20II-21II-23II-25GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH2.1 Aspek Geografis dan Demografi2.1.1 Kondisi Geografis Daerah2.1.2 Demografi2.1.3 Potensi Pengembangan Wilayah2.1.4 Wilayah Rawan Bencana2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 2.2.2 Kesejahteraan Sosial2.2.3 Seni Budaya dan Olahraga2.3 Aspek Pelayanan Umum2.4 Aspek Daya Saing2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah2.4.2 Fasilitas Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur 2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi2.4.4 FokusSumber Daya Manusia

RATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiBAB IIIGAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKAPENDANAANIII 1 s.d. 403.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013III 13.1.1 Target dan Realisasi Pendapatan DaerahIII 13.1.2 Target dan Realisasi Belanja DaerahIII 133.1.3 Target dan Realisasi Pembiayaan DaerahIII 213.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2008-2013III 263.2.1 Kebijakan Pendapatan DaerahIII 283.2.2 Kebijakan Belanja DaerahIII 293.3 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka PendanaanTahun 2013-2018III 323.3.1 Arah Kebijakan Pendapatan DaerahIII 323.3.2 Arah Kebijakan Belanja DaerahIII 393.3.3 Arah Kebijakan Pembiayaan DaerahIII 40

RATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiBABIV

IV 1 s.d. 7IV 1 IV 1 IV 1 IV 1 IV 1 IV 2 IV 2 IV 2 IV 2 IV 2 IV 3 IV 3 IV 3 IV 3 IV 3 IV 3 IV 3 IV 4 IV 3 IV 3 IV 3ANALISIS ISU ISU STRATEGIS4.1 Permasalahan Pembangunan 4.1.1 Bidang Pendidikan 4.1.2 Bidang Kesehatan4.1.3 Bidang Lingkungan Hidup4.1.4 Bidang Pekerjaan Umum4.1.5 Bidang Penataan Ruang4.1.6 Bidang Perencanaan Pembangunan4.1.7 Bidang Perunnahan4.1.8 Bidang Kepemudaan dan Olahraga4.1.9 Bidang Penanaman Modal4.1.10 Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah4.1.11 Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil4.1.12 Bidang Ketenagakerjaan4.1.13 Bidang Ketahanan Pangan4.1.14 Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 4.1.15 Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera4.1.16 Bidang Perhubungan4.1.17 Bidang Komunikasi dan Informatika4.1.18 Bidang Pertanahan4.1.19 Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri4.1.20 Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

IV 3 IV 5 IV 5 IV 5 IV 5 IV 5 IV 5 IV 5 IV 6 IV 6 IV 6 IV 6 IV 6IV 6IV 74.1.21 Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa4.1.22 Bidang Sosial4.1.23 Bidang Kebudayaan 4.1.24 Bidang Statistik 4.1.25 Bidang Kearsipan 4.1.26 Bidang Perpustakaan4.1.27 Bidang Kelautan dan Perikanan4.1.28 Bidang Pertanian 4.1.29 Bidang Kehutanan 4.1.30 Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral4.1.31 Bidang Pariwisata 4.1.32 Bidang Perindustri 4.1.33 Bidang Perdagangan4.1.34 Bidang Ketransnnigrasian4.2 Isu StrategisBAB V

V 1 s.d. 4V 1V 1V-2VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi5.2 Misi5.3 Tujuan dan Sasaran

RATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiBAB VI

V 1 s.d. 11VI-1VI 4VI 6VI 8VI 10STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH6.1 Misi Pertama 6.2 Misi Kedua 6.3 Misi Ketiga 6.4 Misi Keempat 6.5 Misi KelimaBAB VII

VII 1 s/d 53VII 1VII 2VII 2VII 2VII 2KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum 2013-20187.2 Kebijakan Kewilayahan7.2.1 Pembangunan Wilayah Pengembangan (WP)7.2.2 Pengembangan Wilayah Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan (Growth Center)7.3 Program Pembangunan Daerah 2013-2018BAB VIII

VIII 1 s.d. 29VIII 1VIII 27INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN8.1 Program Prioritas8.2 Kebijakan Pendanaan

RATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiBAB - IXPENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAHIX 1 s.d. 18BAB - XPEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1 Kaidah Pelaksanaan10.2 Pedoman TransisiBAB XI PENUTUPX - 1 s.d. 2X 1X 2XI -1 s.d. 2

RATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiRATAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018iiiBAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah landasan hukum di bidang perencanaan pembangunan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Peraturan ini merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan pemerintahan di Pusat dan Daerah dengan melibatkan masyarakat.Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan. Adapun Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan kegiatan yang mehbatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu ]ingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.Merujuk kepada peraturan di atas, dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD] Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat karnpanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Masa bakti Gubernur/Wakil Gubernur periode 2008-2013 telah berakhir pada tahun 2013 dan selanjutnya Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih akan menyusun RPJMD dengan kurun waktu 2013-2018 yang penetapannya paling lambat 6 (enam) bulan setelah pelantikan, sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dilakukan melalui berbagai tahapan analisis data dan informasi hasil pembangunan, serta penelaahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 - 2025.

12PJAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018I- 1

12PJAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018I- 2

12PJAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018I- 31.2. Maksud dan TujuanMaksud penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 adalah menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode lima tahun, yang memuat nisi, misi Kepala Daerah, arah kebijakan, strategi dan program pembangunan.Tujuan penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat adalah :1. Menetapkan misi, misi, dan program pembangunan daerah jangka menengah;2. Menetapkan pedoman untuk penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah (0 PD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja (Renja) 0 PD, dan perencanaan penganggaran;3. Menetapkan pedoman untuk penyusunan RPJMD dan RKPD serta perencanaan penganggaran Kabupaten dan Kota se Jawa Barat;4. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota serta dengan Provinsi yang berbatasan.1.3. Dasar Hukum PenyusunanDasar hukum penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 adalah :1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah di ubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nom or 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom or 4844);3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perim bangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia

12PJAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018I- 2

12PJAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018I- 3Tabun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);5. Unclang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom or 4575);7. Peraturan Pemerintah Namor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nom or 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Namor 4577);8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengeIoIaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Namur 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah []embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);11. Peraturan Pemerintah Nom or 6 Tabun 2008 tentang Ped o ma n Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pernbantuan [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);13. Peraturan Pemerintah Nom or 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

12PJAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018I- 4

12PJAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018I- 315. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 - 2014;16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;17. Peratu ran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 ten tang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47];19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029;21. Peraturan Daerah Nomor 24 Tabun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tabun 2005-2025;22. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat [Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 79 Seri E).1.4. Hubungan Antar DokumenRPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 memiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya sebagai berikut :1. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018 berpedoman pada Undang - Undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang - Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.2. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018 berpedoman pada RPJPD 2005-2025 dan memperhatikan RPJMN Tahun 2010-2014, dan mempertimbangkan asas keberianjutan dengan program-program pembangunan sebagaimana dimuat datam RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013.3. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018 mempertimbangkan arch pembangunan kewilayahan yang telah ditetapkan clalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat (Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010] dan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Peraturan Pemerintah Nom or 26 Tahun 2007).4. RPJMD Provinsi jawa Barat Tahun 2013 - 2018 mengacu kepada Peraturan MenteriDalarn Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Dacrah, scrta Peraturan Dacrah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah.1.5. Sistematika Dokumen RPIMDSistematika penulisan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 terdiri dari 11 (sebelas) bah sebagai berikut :Bab I Pendahuluan1.1 Latar Belakang1.2 Maksud dan Tujuan1.3 Dasar Hukum Penyusunan1.4 Hubungan Antar Dokumen1.5 Sistematika Dokumen RPJMDBab II Gambaran Umum Kondisi Daerah2.1 Aspek Geografi dan Demografi2.2 Aspek Kesejahteraan. Masyarakat2.3 Aspek Pelayanan Urnum2.4 Aspek Dayasaing DaerahBab Hi Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-20133.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2008-20133.3 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Tahun 2013-20183.4 Kebijakan Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2013-2018 Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis4.1 Permasalahan Pembangunan 4.2 Isu StrategisBab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 5.1 Visi5.2 Misi5.3 Tujuan dan Sasaran

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 20181- 5

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 20181- 6

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 20181- 7Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan6.1 Strategi6.2 Kebijakan Pembangunan6.3 Kebijakan KewilayahanBab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah7.1 Kebijakan Umum7.2 Program Pembangunan DaerahBab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan 8.1 Program Prioritas8.2 Kebijakan PendanaanBab IX Penetapan Indikator Kinerja DaerahBab X Pedoinan Transisi dan Kaidah PelaksanaanBab XI Penutup

12PJAID Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018I- 8

BAB IIGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1. Kondisi Geografis DaerahProvinsi Jawa Ba rat secara geografis terletak di antara 550' - 750' Lintang Selatan dan 10448' - 108 48' Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah:Sebelah Utara, dengan Laut Jawa dan KI Jakarta ;Sebelah Timur, dengan Provinsi Jawa Tengah ;Sebelah Selatan, dengan Samudra Indonesia ;Sebelah Barat, dengan Provinsi Banten.Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur geologi kompleks yang terbagi atas wilayah pegunungan (bagian tengah dan selatan) dan wilayah dataran rendah (bagian utara); memiliki beberapa taman nasional, cagar alam, kawasan hutan lindung dan hutan produksi yang proporsinya mencapai 21% ciari luas Jawa Barat; curah hujan berkisar antara 2000-4000 mm/th dengan tingkat intensitas hujan tinggi; memiliki 40 Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan debit air permukaan 81 milyar m3/tahun dan air tanah 150 juta m3/th.Secara administratif pemerintahan, wilayah Jawa Barat terbagi kedalam 27 kabupaten/kota, meiiputi 18 kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Ga rut, Kabupaten Tasik malaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat dan 9 kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cirnahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar serta terdiri dari 625 kecamatan, 638 keIurahan, dan 5.316 desa.

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018- 1

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018- 2

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018- 22.1.2. DemografiJumlah penduduk Jawa Barat menurut BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 mencapai 44.548.431 jiwa atau 18,24% penduduk Indonesia, terdiri dari laki-laki sebanyak 22.609.621 jiwa dan perempuan sebanyak 21.938.810 jiwa (ditambah spasi) (Pusdalisbang Provinsi Jawa Barat, 2013]. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Jawa Barat pada periode 2007-2012 berfluktuasi dan lebih tinggi dari LPP Nasional sebagaimana pada Gambar 2.1. Fluktuasi pertumbuhan penduduk tersebut, diakibatkan kontribusi dari pertumbuhan migrasi penduduk (1,1%) sementara pertumbuhan berdasarkan kelahiran (0,8%) menurut data Tahun 2011, hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang terbuka untuk keluar masuknya arus migrasi dari atau ke Provinsi lain.Gambar 2.1Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa BaratTahun 2007-2012

1.94- 1.1391.6E1.04*1.T9e.1.19200720082009201020112012Jawa Barat Indonesia2.00 1.50 1.00 0.50 0.00Sumber: BPS Jawa Barat, 2007-2012Secara demografis; komposisi penduduk Jawa Barat berdasarkan kelompok umurmenurut Sensus Penduduk (SP) Tahun 2010 adalah kelompok umur 0-14 tahun sebesar 29,27%, kelompok umur 15 - 59 tahun (usia produktif) sebesar 63,69% , dan kelompok umur 60 tahun keatas (kelompok masyarakat lanjut usia berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia) sebesar 7,04% (Gambar 2.2).

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018- 2

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018- 2Gambar 2.2Priramida Penduduk Provinsi Jawa BaratTahun 2010

LAKI-LAKI147121265 44,152243,1111111111TT75 +70 - 74 66 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 64 45 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 146 - 90 - 42.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.0000000500.000 1.000.000 1.500 000 2.000.000 2.500.000PEREMPUAN117713450282117EEEZIII!ME=1:CEI1IDIEL11113EEZLEME1 039 2651.784.1461182 SKI20361782082.0382003355Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2010 (dialah)Berdasarkan sebaran penduduk kabupaten/kota menurut Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk tertinggi berada di Kabupaten Bogor sebesar 4.771.932 jiwa7 disusul oleh Kabupaten Bandung sebesar 3.178.543 jiwa dan Kabupaten Bekasi sebesar 2.630.401 jiwa. Sedangkan jumlah jumlah penduduk terendah berada di Kota Banjar sebesar 175.157 jiwa. Uraian jumlah penduduk tiap kabupaten/kota dapat dilihat pada Tabel 2.1.Tabel 2.1Distribusi Penduduk Jawa Barat Berdasarkan Kabupaten/Kota Tahun 2010NoKabupaten/KotaLaki-lakiPerempuanTotal

1Kabupaten Bogor2,452,5622,319,3704,771,932

2Kabupaten Bandung1,620,2741,558,2693,178,543

3Kabupaten Bekasi1,347,2231,283,1782,630,401

4Kabupaten Garut1,217,7681,186,3532,404,121

5Kabupaten Sukabumi1,193,3421,148,0672,341,409

6Kabupaten Cianjur1,123,0911,048,1902,171,281

7Kabupaten Karawang1,096,8921,030,8992,127,791

8Kabupaten Cirebon1,059,4631,007,7332,067,196

9Kabupaten Tasikmalaya834,996840,6791,675,675

10Kabupaten indramayu856,640807,0971,663,737

11Kabupaten Ciamis758,889773,6151,532,504

12Kabupaten Bandung Barat770,702739,5821,510,284

13Kabupaten Subang739,925725,2321,465,157

R1'.11vID Provinsi Iowa Barat Tahun 2013 - 2018it - 3

NoKabupaten/KotaLaki-lakiPerempuanTotal

14Kabupaten Majalengka582,892583,581I 1,166,473

15Kabupaten Sumedang547,797545,8051,093,602

16Kabupaten Kuningan520,632514,9571,035,589

17Kabupaten Purwakarta436,082416,439852,521

18Kota Bandung1,215,3481,179,5252,394,873

19Kota Bekasi1,183,6201,151,2512,334,871

20Kota Depok880,816857,7541,738,570

21Kota Bogor484,791465,543950,334

22Kota Tasikmalaya321,460314,004635,464

23Kota Cimahi274,124267,053541,177

24Kota Sukabumi152,080146,601298,681

25Kota Cirebon148,600147,789296,389

26Kota Baniar87,03188,126175,157

Total21,907,04021,146,69243,053,732

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, Survey Penduduk 2010.Catatan: Kabupaten Pangandaran masih masuk ke Kabupaten CiamisSecara kewilayahan penduduk Jawa Barat terkonsentrasi pada daerah-daerah industri yaitu Metropolitan Bodebek-Karpur (Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi) serta Metropolitan Bandung Raya (Kabupaten Bandung). Hal ini menunjukkan bahwa daerah industri masih memiliki daya tarik bagi penduduk dari desa untuk mencari pekerjaan.2.1.3. Potensi pengembangan wilayahBerdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi !alma Barat Tahun 2009 - 2029, wilayah Provinsi Jawa Barat terbagi ke dalam 6 (enam) Wilayah Pengembangan (WP), yaitu WP Bodebekpunjur, WP Purwasuka, WP Ciayumajakuning,, WP Priangan Timur dan Pangandaran, WP Sukabumi dan sekitarnya, serta WP Kawasan Khusus (KK) Cekungan Bandung, dengan potensi masing-masing wilayah adalah :1. WP Bodebekpunjur, yang mencakup wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor dan sebagian Kabupaten Cianjur (Kecamatan Cugenang, Kecamatan Pacet, Kecamatan Sukaresmi dan Kecamatan Cipanas). Wilayah ini memiliki potensi untuk dikembangkan dalam sektor pariwisata, industri

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018if - 4

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018if - 5

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018if - 5manufaktur, perikanan, perdagangan, jasa, pertambangan, agribisnis dan agrowisata;2. WP Purwasuka, yang meliputi claerah Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang. Wilayah ini memiliki potensi pengembangan pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, bisnis kelautan, industri pengolahan, pariwisata, dan pertambangan;3. WP Ciayumajakuning, yang mencakup Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten indramayu dan Kota Cirebon. Wilayah ini merupakan wilayah yang potensial untuk dikembangkan dalam sektor agribisnis, agroindustri, perikanan, pertambangan, dan pariwisata;4. WP Priatim - Pangandaran, yang mencakup Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar. Wilayah ini memiliki potensi pengembangan dalam sektor pertanian, perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata, industri pengolahan, dan pertambangan mineral;5. WP Sukabumi, wilayahnya mencakup Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. Wilayah ini memiliki potensi untuk dikembangkan dalam sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan tangkap, pariwisata, industri pengolahan, bisnis kelautan, dan pertambangan mineral.6. WP Kawasan Khusus Cekungan Bandung, yang meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung dan sebagian Kabupaten Sumedang (Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Cimanggung, Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Pamulihan). Wilayah ini memiliki potensi pengembangan pada sektor pertanian hortikultura, industri non-polutif, industri kreatif, perdagangan dan jasa, pariwisata, dan perkebunan.Setiap kabupaten/kota di masing-masing wilayah pengembangan (WP] memiliki industri unggulan spesifik sebagaimana clapat dilihat pada Gambar 2.3.

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018if - 5

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018if - 5Gambar 2.3Peta Industri Unggulan Kabupaten/Kota di Jawa Barat

RPJAID Provinsi Iowa Barat 1ohun 2013 - 2018I! - 6

211,6 ukal las1. kr.2.241..1:2021I4.112.I.Ir2.4.26211;21,21114.11 Rednn s. .15121.1k15321.21 Aln01,11. IanKnb.15ekn,i 1.1,21kninn Ind IKt: 2111/62121Inn12.1.2.nralwang.512,121 & Konaponena. PetknInnell..3. Mak. Oiahan

RPJAID Provinsi Iowa Barat 1ohun 2013 - 2018I! - 6

Inn ideknni2. Pn kallan Inch. 2. lieP4,124.0.12Kr.T. T1 agar1. Pnk 241.0 5. IknnIlr'NI 3.1nel. Tit% 4. Kerne:22k ,,, :Id wk. 0124122.25.02[4161.1 .0aKu in Sukalk1.i,rnJ. 1.025.21. 51nk. Oink onerlIknh.1.1.1rnnlcnrtn. I.11:422-an 412Keth.InelY11121,11.1.! 1.11ntik2.1..:4,144nan R1,511,

Kai k.Sukala nein .2. /Inn: 1.J1.2. Iner,j ket,21. a. Komponnn & 5ILn-I. MAE Sep ak5 al.k. 01.110n31nk. 01,12,12

-22h..5124161,12,4.12. Holn 52.1:n12 2. 131.122.4_1,211,13..g 3 Ker61112an 131.121 AInni

C11.2421,1. En rni no ka.012se. Kernfinan leagnin R. knonaponen 16,2.213. Snre rn.S... 5. 51nk. 0.1n11nnKn.. iSaneilIng a. Tnkntil & 1.1-od 22k-1-n142111 le. Ala, kaki"a. kinktroniknRaJutInd. 1'1222nelkaKonaponenn7 . 711.k . Olailmn1in I 362121nn gI 'rein:411.k Prand La I.K2 h. Gnr:21. :Tekenil1. 1:1210 P rnelnkAlnnIcnIciK21101.16n2p621r.21.4. 116.nrkna. Su ra.13. Mak. 01,13 la4. Nfilny nk ArnlelNink. 01241...,Kole. Cl nliiv. P aka Inn I...diInd. Tile 1.11212161.Mak. 012112210knh.k1.411112gna. Ko.r_Injinnn R5155 5. 2,1in:rad; ..12.iri.a. 31711, [ 113211nnnni kin allaly2. roe-dn..2. knern.j.rnsidnia & 2.16ndong3 KelninLa. 31.12.01n/innh.nb.sIkarel Ir.K'r41.1112.12 KAY.56.1,1n123.F21,121,211, 1:24,-.33. Alnk. 0Ink n214. 3121112. Oink...

Surber: Disperindag Provinsi Jawa Bar at 20122.1.4. Wilayah Rawan BencanaSesuai dengan karakteristik Jawa Barat, beberapa daerah merupakan daerah rawan banjir, tanah Iongsor, gempa bumi dan Lain-lain adalaha) Gempa Bumi dan TsunamiTatanan geologi dan tektonik di Jawa Barat membentuk jalur gempa dengan ribuan titik pusat gempa yang berpotensi menjadi ancaman. Terdapat 5 (lima) sesar aktif di 8 [delapan] kabupaten/kota yang rawan gempa bumi dan tsunami yaitu Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, dan Kota Sukabumi.b) Gunung BerapiTerdapat 7 (tujuh) gunung berapi aktif dan berpotensi menjadi ancaman bencana, yaitu: 1) Kawasan bahaya letusan Gunung Tangkuban Perahu terketak di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang, 2) Kawasan bahaya letusan Gunung Papandayan terletak di Kabupaten Garut dan Kabupaten

Bandung, 3) Kawasan bahaya letusan Gunung Ciremai terletak di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon dan Majalengka, 4) Kawasan bahaya letusan Gunung Gede Pangrango terletak di Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi, 5) Kawasan bahaya letusan Gunung Guntur, terletak di Kabupaten Garut, 6) Kawasan bahaya letusan Gunung Salak terletak di di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, dan 7) Kawasan bahaya letusan Gunung Salak terletak di di Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Sukabumi.c) Angin Topan dan BadaiTerdapat 6 Kabupaten/Kota yang rawan angin topan dan badai, yaitu Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Bogor.d) BanjirTerdapat 10 kabupaten/kota yang merupakan daerah rawan banjir yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Depok.e) LongsorTerdapat 13 kabupaten/kota yang merupakan daerah rawan Iongsor, yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten TasikmaTaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Depok.f) Kekeringa nTerdapat 3 kabupaten/kota yang merupakan daerah rawan kekeringan, yaitu Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang yang merupakan Tumbling pangan nasional.

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018- 8

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan EkonomiBerdasarkan publikasi BPS selama kurun waktu Tahun 2007-2012, perekonomian Jawa Barat tumbuh rata-rata 5,86% dengan capaian tertinggi pada Tahun 2011 sebesar 6,48%. Rata-rata inflasi selama periode tersebut sebesar 5,45% dengan capaian terendahnya adalah 3,09% pada Tahun 2009 dan inflasi tertinggi adalah 11,11% pada Tahun 2008. Terkendalinya inflasi yang mencapai angka di bawah dua digit, kecuali Tahun 2008 tidak lepas dari peran kolaborasi otoritas moneter dengan pemerintah daerah melalui forum pengendalian inflasi daerah. Data Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Laju inflasi dari Tahun 2008 - 2012 dapat dilihat pada Tabel 2-2.Tabel 2-2.LPE dan Inflasi Jawa Barat Tabun 2008-2011UraianTahun

2007BaselineI20082009201020112012

LajuPertumbuhan Ekonomi6,486,214,296,096,486,21

Inflasi5,1011,113,096,463,103,86

Sumber: BPS Jawa Barat 2012;Keterangan: angka perkiraan BPS Provinsi jaw BaratBerdasarkkan sisi produksi, kapasitas sektor non-tradable (sektor jasa dan perdagangan) semakin besar terkait dengan keunggulan Jawa Barat sebagai pusat kuIiner dan fashion yang menarik bagi turis domestik maupun asing untuk mengunjungi Jawa Banat terutama Kota Bandung dan sekitarnya. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) tumbuh tinggi menembus dua digit selama dua tahun berturut-turut, yakni 10,12% pada Tahun 2009 dan 11,77% pada Tahun 2010, sedangkan pada Tahun 2011 sektor ini tumbuh melambat yakni 8,11% mendekati pertumbuhan pada Tahun 2007 mencapai 8,03%, kemudian melonjak lagi pada Tahun 2012 mencapai 11,55%. Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh diatas dua digit untuk tiga tahun terakhir, yakni 16,23%Tahun 2010, 14,93% Tahun 2011dan 12% Tahun 2012.Sementara itu, pertumbuhan sektor tradable (pertanian dan industri) cenderung lebih rendah dari rata-rata LPE Jawa Barat. Sektor industri pengolahan yang merupakan

REND Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018- 9

sektor dominan PDRB Jawa Barat tumbuh 6,21% Tahun 2011 setelah mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 2009 sebesar 1,74%. Namun Tahun 2012 melambat menjadi 3,94% seining dengan melarnbatnya pertumbuhan ekspor Jawa Barat menjadi 5,52% dibandingkan Tahun 2011 yang mencapai 6,51%. Krisis ekonomi yang masih terjadi di sejumlah negara tujuan ekspor Indonesia mengakibatkan turunnya permintaan terhadap ekspor Jawa Barat. Pertumbuhan sektor pertanian menurun di Tahun 2010 dan negatif di Tahun 2011 (-0,09%) dan 2012(-0,7%), tetapi berpotensi tumbuh kembali karena besarnya peluang pengembangan agribisnis di Jawa Barat.Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang didorninasi oleh pertumbuhan pada sektor non-tradable (sektor perdagangan dan jasa) perlu mendapat perhatian karena dapat berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan sumber daya yang rendah, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.4. Deegan demikian, pertumbuhan sektor tradable (pertanian & industri) perlu menjadi prioritas pembangunan ekonomi Jawa Barat.Gambar: 2.4.Pertumbuhan Sektor Tradable dan Nontradable Provinsi Jawa Barat

1 .8115 9rTra da ble0-Nv nTr ad afirePDRB10,00.0Surber: Data dialah, Bappeda Jabar, 2012Berdasarkan ski penggunaan, konsumsi rumah tangga masih tetap mendominasi PDRB Jawa Barat, yakni sebesar 58,64% Tahun 2012 (Tabel 2.3). Seperti halnya perekonomian nasionai, perekonornian Jawa Barat bercirikan domestic-demand led growth, dimana dominasi utama berasal dari konsumsi rumah tangga. Permintaan

R1'.11vID Provinsi Iowa Barra' Tahun 2013 - 2018I! - 10

domestik menjadi kekuatan ekonomi Jawa Barat untuk tumbuh dan membentuk resistensi terhadap gejolak eksternal. Konsumsi rumah tangga yang tinggi akan menjadi surnber ketahanan ekonomi yang penting apabila dapat dimanfaatkan sebagai pasar hasil produksi.Tabel 2.3Distribusi PDRB Provinsi Jawa BaratAtas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Tahun 2011-2012NoKomponen Penggunaan20112012Laju Pertumbuhan

1.Konsumsi Rumah Tangga59,28%58,24%-1,04%

2.Konsumsi Pemerintab8,89%8,78%-0,11%

3.Pembentukan Modal Tetap Bruto18,16%18,50%0,34%

4.a. Perubahan Inventori4,58%5,12%0,54%

b. Diskrepansi Statistik2,51%1,63%-0,88%

5.Ekspor35,40%35,94%0,54%

6.Dikurangi: Impor29,40%28,62%-0,78%

Sumber : Berita Resin Statistik, BPS Provinsi Jawa Barat, 2013PDRB per kapita berdasarkan harga konstan mengalami peningkatan dari sekitar Rp 7,01 juta pada Tahun 2008 menjadi Rp 8,18 juta juta pada Tahun 2012 atau meningkat rata-rata sebesar 3,95% per tahun. Sementara itu, Indeks Gini selama periode 2008-2012 cenderung mengalami peningkatan, yaitu dari 0,28 menjadi 0,41 (Pusdalisbang Provinsi Jawa Barat, 2013). Kedua haI ini mengindikasikan bahwa peningkatan pendapatan penduduk Jawa Barat cenderung semakin terdistribusi secara tidal( merata sehingga ketimpangan pendapatan yang terjadi semakin Iebar.2.2.2 Kesejahteraan SosialPembangunan daerah bidang kesejahteraan sosial berkaitan dengan kualitas manusia dan masyarakat Jawa Barat. yang tercermin pada pendidikan, kesehatan, tingkat kemiskinan, kepemilikan tanah, kesempatan kerja, dan tingkat kriminalitas. Capaian Bidang Pendidikan untuk indikator Angka Melek Huruf (AMH) pada Tahun 2012 sebesar 96,97%, pada Tahun 2008 sebesar 95,53% (LKPJ 2008), sedangkan Tahun 2007 sebagai tahun dasar perhitungantbuseiine adalah sebesar 95,32% (LKPJ 2007). Dengan demikian terjadi peningkatan capaian AMH Tahun 2012 terhadap Tahun 2007 sebesar 1,65%. Capaian Rata-rata Lama Sekolah (RLS) pada Tahun 2012 sebesar 8,15

RPJAID Provinsi Iowa Barat Tahun 2013 - 2018I! - 12

tahun (angka perkiraan BPS jawa Barat, 6 Maret 2013), Tahun 2008 sebesar 7,50 tahun (LKPJ 2008), sedangkan capaian RLS Tahun 2007 sebesar 7,50 tahun (LKPJ 2007). Dengan demikian capaian RLS Tahun 2012 terhadap Tahun 2007 terjadi peningkatan sebesar 0,65 tahun.Indikator AHH Pada Tahun 2012 sebesar 68,60 tahun, pada Tahun 2008 sebesar 67,8 tahun (LKPJ 2008), sedangkan capaian Tahun 2007 sebagai tahun dasar perhitungan/baseiine adalah sebesar 67,60 tahun (LKPJ 2007).Tabel 2.4Ca aian IPM Jawa Barat tahun 2007-2012UraianTahun

200720082009201020112012

IPM70,7171,1271,6472,0872,8273,19")

a) Indeks Pendidikan80,2180,3581,1481,6782,5582,75")

- RLS (Tahun]7,507,507,727,958,208,15*)

- Angka Melek Huruf (%)95,3295,5395,9896,0096,4896,97*)

b) Indeks Kesehatan71,0071,3371,6772,0072,3472,671

- Angka Harapan Hidup67,6067,8068,0068,2068,4068,601

c) Indeks Daya heEi60,9361,6662,1062,5763,5764,171

- Purchasing Power Parity/PPP (Rp.000)623,64626,81628,71630,77635,10637,67*)

Sumber: Happeda Jabal- 2013sari Tabel 2.4 menunjukan bahwa capaian IPM terus meningkat dari tahun ke tahun naniun demikian disparitas IPM antara kabupaten/kota masih cukup tinggi sebagaimana digambarkan pada grafik dibawah ini (Gambar 2.5).Beberapa kabupaten kota capaian IPM berada diatas rata-rata capaian IPM Jawa Barat yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Cirnabi, Kota Tasiknialaya, Kota Cirebon, Kota Sukabumi, Rota Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bandung. Sedangkan kabupaten kota lainya berada dibawah rata-rata IPM Jawa Barat dengan capaian terendah berada di WKPP III dan WKPP IV yaitu Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon Dan Kabupten Cianjur (Gambar 2.5).

REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 13

Gambar 2.5Data 1PM Jawa Barat per Kabupaten/ Kota

20072011e F58.00,,.`% 993Np\c,e43. alb,01; 4 \4 v.cs e,tt. 93) p 0 0 i; , 4ccpc 0,A.`bgp *49 e44'4 , 0A9 4, 460 4#a54"Somber: Pusdalisbang Bappeda Provinsi Iowa Barat (diolah)Peningkatan [PM jawa harat selama kurun waktu 6 tahun dipengaruhi bukan oleh salah satu komponen aja melainkan dari ketiga komponen penyusun IPM yaitu pendidikan kesehatan dan Jaya bell.indeks pendidikan di Jawa Barat mengalami peningkatan, kondisi tersehut sama dengan kondisi di kabupaten/kota (Gambar 2.6). Indeks pendidikan yang tertinggi terjadi pada Tabun 2011 yang dicapai oleh Kota Cimahi yaitu sehesar 89,95, kemudian berturut-turut Kota Bandung sehesar 89,93, dan kota Bekasi sehesar 89,33. Indeks pendidikan terendah berada pada Kabupaten Depok dengan nilai 67,49, Kabupaten [ndramayu sehesar 70,03, dan Kahupaten Bandung sehesar 73,49.

Provinsi Jawa Baru,' iahtai 2013 - 2018I1 - 14

Gambar 2.6Data Indeks Pendidikan Jawa Barat per Kabupaten/ KotaSumber: Pusdafishang Bappeda Prpvinsi Iowa Burnt (diolah)Indeks Kesehatan tiap kabupaten/kota sejak tahun 2008 sampai dengan 2011 mengalami peningkatan walaupun relatif kecil. Indek kesehatan di Kabupaten Bandung pada tahun 2011 terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 11,54 selama 4 tahun dari tahun 2008 sebesar 73,10 menjadi 84,64. Selain Kabupaten Bandung peningkatan Indeks kesehatan yang tertinggi adalah Kota Depok sebesar 80,36 dan Kota Tasikrnalaya sebesar 75,05. Indeks Kesehatan terendah pada tahun 2011 terjadi di Kabupaten Cirehon sebesar 67,37, Kabupaten Garut sebesar 68,34, dan Kabupaten Cianjur sebesar 68,91 (Gambar 2.7).

REEI4D Provinsi Jawa Barat2013 - 2018I I - 15

79.7567.37Jawa Barat 2011. 72,34Oat 2008. 71,33 20082011Gambar 2.7Data Indeks Kesehatan Jawa Barat per KabupatenJ Kota

4;)i(49 tZ.0kre AC'19b4' e412..A.PC 04 CP*&5te o ebrb. 4- , ,tq' .16 s0- 4, c)e `D).k.4'.,$>( A-6ce 463. f 404.;,4,ra As,,09 k-q,.1.ij9.49Somber: Pusdolisbang Bappeda Provinsi Iowa Barat (diolah)Indeks daya bell Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2011 sebesar 63,74, dari 27 (dua puluh tujuh) kabupaten/kota di Jawa Barat, yang mencapal indeks daya beli tertinggi adalah Kota Cirebon dan Kota Depok sebesar 67,36, dan Kota Bogor sebesar 67,31. Sedangkan indeks daya bell terendah berada pada Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor yaitu masing-masing sebesar 59,53; 62,33; dan 62,78 (Gambar 2.8).

63.03RE.1114D Provinsi Jawa Baru,' iahtai 2013 - 2018II - 16

Gambar 2.8Data Indeks Daya Beli Jawa Barat per Kabupaten/ Kota

16,m4 ea rat 2011 63,74laws El ant 2007:00,93NEESomber: Pusdalisbang Bappeda Provinsi Iowa Barat (diolah)Persentase jumlah penduduk miskin Jawa Barat terus mengalami penurunan dari tahun 2007 (13,55%) hingga tahun 2012 (9,89%) dan selalu berada jauh di bawah rata- rata tingkat kemiskinan nasional, tetapi disparitas kemiskinan kota desa masih tinggi seperti terlihat pada Gambar 2.9. Disparitas kemiskinan antara desa dan kota dari tahun 2007 - 2012 rata-rata 4,45% (desa lebih tinggi daripada kota), hal ini menunjukan hahwa aktivitas ekonomi diperdesaan perlu mendapat perhatian khusus untuk terus di tingkatkan.

Provinst .Java Baran 1ahun 2013 - 2018[1-18

Gambar 2.9Perkembangan Kemiskinan Jawa Barat Tahun 2007 - 2012

16,6""'s.,,..2.4,2*-........43,3a..,.........-...,....12,5113,552, 013,01f4............11,9611,2710,579,892007 2008 2009 2010 2011 201220181612 10 8rkidonesia -e-Jabar18 16 14 12 10 Kota Desa2007 2008 2009 2010 2011 2012Sumber. BPS. 2013Sumber : Radar? Pusat Statistik RILPE tinggi berdampak positif pada tingkat pengangguran terbuka yang semakin menurun. Pada Agustus 2012 tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat sebesar 9,08%, lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun masih Iebih tinggi dibandingkan nasional yang mencapai 6,14%. Fakta tingkat pengangguran yang masih lebih tinggi dari nasional dan daya beli yang masih rendah menyangkut kondisi kinerja perekonomian yang begitu kompleks. Fakta demikian tidak mungkin diselesaikan hanya mengandalkan instrumen kebijakan fiskal daerah, namun juga tergantung pada instrumen kebijakan moneter yang lebih memadai, kondisi kinerja clunia usaha dan perekonomian nasional serta global. Tabei 2.5 menunjukan proporsi penganggur lulusan SLTA keatas lebih banyak daripada pengangguran lulusan SLTP dan SD.

12PIA4D Pmvinst Jaw(' Barry 1ahun 2013 - 2018!! - 19

Tabel 2.5Jumlah Pengangguran Berdasarkan Pendidikan yang DitamatkanPendidikan yang ditamatkan

PenganggurSD ke bawahSLTPSLTA ke atasJumlah

2008787.68434,79550.41224,31925.48840,882.263.584

2009631.94830,38490.03123,56957.85146,052.079.830

2010559.28328,66480.87424,64911.23446,691.951.391

2011631.11333,18494.09125,97776.63940,831.901.843

2012627.62034,31509.41227,85691.95437,831.828.986

Sumter : Situasi Ketenagakerjaan Jawa Barat 2009-2010, Pusdafisbang&BPS Jabar Situasi Ketenagakeriaan Jawa Barat 2010-2011. Pusdalisbang&BPS Jabar2.2.3. Seni Budaya dan Olah RagaPerkembangan seni dan budaya di Jawa Barat sudah mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya pemahaman terhadap nilai budaya. Namun demikan, upaya peningkatan jati diri masyarakat Jawa Barat seperti halnya solidaritas sosial, kekeluargaan, penghargaan terhadap nilai budaya dan bahasa masih perlu terus ditingkatkan. Budaya berperilaku positif seperti kerja keras, gotong royong, kebersamaan dan kemandirian dirasakan makin memudar. Hal ini menunjukkan periunya mengembalikan dan menggali kearifan Iokal dalam kehidupan masyarakat.2.3 Aspek Pelayanan UmumPada aspek pendidikan, khususnya Sekolah Dasar (SD/MI) penyelengaraannya didominasi oleh pemerintah, sedangkan pada tingkat SMP/MTS dan SMA/MA/SMK didominasi oleh swasta. kondisi ini menunjukan pentingnya perhatian pemerintah dalam penyelenggaraan SLTP dan SLTA untuk mencapal wajar dikdas 12 tahun pada Tahun 2018. Pendidikan anak usia dini (TK/RA/PALID) sbesar 99,02% dilaksanakan oleh swasta, hal inl perlu perhatian pihak pemerintah mengingat pendidikan usia dini merupakan awal pertumbuhan dan perkembangan anak (golden age) (Tabel 2.6).

121"..1A4D I'mvinst Jenny, Barra 1ahun 2013 - 2018!! - 20

Tabel 2.6Jumlah Sekolah dan Siswa Negeri/Swasta Se-Jawa BaratTabun Pelajaran 2011/2012JenjangUraianSekolahTotalTerbanyak di

Negeri%Swasta%

TK/RA/PAUDLembaga1800,98%18.16099,02%18.340Kabupaten Bogor

Siswa10.5840,60%1.753.19399,40%1.763.777Kabupaten Bandung

SD/M1Lembaga19.52480,73%4.66019,27%24.184Kabupaten Bogor

Siswa4.585.27186,31%727.48313,69%5.312.754Kabupaten Bogor

SMP/MTSLembaga1.79531,45%3.91368,55%5.708Kabupaten Garut

Siswa1.092.88656,73%833.63643,27%1.926.522Kabupaten Bogor

SMA/MA/SMKLembaga75820,07%3.01879,93%3.776Kabupaten Bogor

Siswa519.53335,11 %960.04464,89 %1.479.577Kabupaten Garut

TotalLembaga22.25742,80%29.75157,20%52.008

Siswa5.689.2657,10%4.274.35642,90%9.963.616

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa BaratPada bidang pendidikan angka partipasi sekolah SD dan SMP terus meningkat. Pada bidang kesehatan jumlah rumah sakit dan dokter belum memadai. Pada bidang pekerjaan umum kondisi infrastruktur mengaiami peningkatan. Pada bidang Perumahan rasio elektrifikasi terus meningkat. Pada bidang Koperasi dan usaha kecil menengah kontribusi penyerapan tenaga kerja terus meningkat. Pada bidang sosial jumlah PMKS cendertmg meningkat (Tabel 2.7).Tabel 2.7Indikator As ek Pela anan Umum Tabun 2008 -2011NoIndikator200720082009I2010I20112012

Pendidikan

1AngkaPartisipasiSekolahMurni (APS) SD Sederajat94,1798,2498,2298,2996,8896,97

2AngkaPartisipasiSekolahMurni (APS) SMP Sederajat67,2768,1670,6371,3672,0474,12

3Rasio Anak Terhadap Jumlah Sekolah (Jenjang SD dan SMP]n/a344,53330,36342n/an/a

4Rasio Anak Terhadap Jumlah Guru (Jenjang SD dan SMP)n/a27,8126,6777,53n/an/a

Kesehatan

1Rasio Rumah Sakit terhadap Penduduk (Satuan : per 100.000 penduduk)n/a0,470,500,570,47n/a

2Rasio Dokter umum terhadap Penduduk(Satuan : per100.000 penduduk)n/a3,724,044,193,72n/a

RPJAID Provinsi Iowa Barra' Tahun 2013 - 2018- 21

NoIndikator200720082009I2010120112012

Pekerjaan Umum

1Rasiolrigasikondisibalkterhadap seluruh irigasin/a58,69%60,76%61,72%63,67%64,52%

2Kemantapan Jalan87,31%88,16%89,5%92,08%95,03%97,05%

3Cakupan pelayanan Air Limbah50%51%51%52%63,21%63,21%

4Cakupan pelayanan persampahan52%53%54%5661,8%6353%

5Cakupan Pelayanan air bersih perkotaan28%29%30%35,05%49,66%51,76%

Perumahan

1Rasio jumlah keluargaBerumah tidak Layak Huni Terhadap seluruh jumlah Keluargan/a1,12 %2,41 %n/an/an/a

2Ratio elektrifikasi rumah tangga60,41%62,71%65,21%69,89%71,71%73,55%

3Ratio elektrifikasi pedesaan99,59%99,8%100%100%100%100%

Koperasi dan usaha kecil nienengah

1Kontribusi Penyerapan tenaga keria Terhadap jumlahAngkatan Kerjan/a65,72%71,35%73,92%n/an/a

Ketahanan pangan

1Rasio jumlah Penduduk Terhadap ProduksiPadi(orang/ton/Tahun]n/a0,240,27II0,270,25n/a

Perhubungan

1Jumiah Angkatan Umum (Bus Besar, Sedang, Kecii, MPU)n/a40.290unit40.290unit40.290unitn/an/a

Sosial

1Jumlah PMKSn/a250.255jiwa211.560jiwa309.388jiwan/an/a

2Jumlah Panti Sosialn/a725buah725buah859buahn/an/a

Sumber: Pusat Data Dan Informasi Bappeda Provinsi Iowa Barat, BPS, dan LKPJ Tabun 2011 Diolah2.4. Aspek Daya Saing DaerahDaya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, nasional atau internasional. Daya saing Provinsi jawa Barat kuat dengan menempati peringkat ke 6 (enarn) dari 33 (tigapuluh tiga) Provinsi (Gambar 2.10).REA/1D Provinsi Jawa Barat Tahrin 2013 - 2018II - 19

Gambar 2.10Daya Saing Provinsi seluruh IndonesiaJakarta (1)N4195 ,9.3) 41 "' YPYtaili12)Sulbar (31) --"a- ----- Kepri (4)Ka!bar (30) -''. Kaltirn (5)Pabar (29) -'' Jabar (6)Malut (28) Maluku (27)6' Jatim (7)' Banten (8)Kalteng (26) .0,rj.1.,:.....800 ',.--H Sumbar (9)Sultra (25) '.. rnti\--*.:aJateng (10)Sulteng (24) , Sulut (11)Sumsel (23) , Babel (12)Gorontalp (22) ,,- Riau (13)NTB (21) ',-' Sulsel (14)Lampung (20) --- a),--` Kalsel (15)IambiA4 ameng ti la f161

Kale rangan .Nlag iguren pembangunanKnee 1 s.n 33 di !mimic imp name raillery eh menunjukkan pennpketSum ber: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Tahun 20102.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah a. Pendapatan RegionalPendapatan Dometstik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Barat atas dasar harga konstan pada Tahun 2012 sebesar Rp 364,41 trilyun atau meningkat sebesar Rp 21,3 trilyun dibanding Tahun 2011 (Pusdalisbang Provinsi Jawa Barat, 2013). Sektor industri pengolahan merupakan sektor dengan kontribusi tertinggi terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat selama periode 2008-2012, namun kontribusinya cenderung mengalami penurunan. Pada Tahun 2012, kontribusi sektor industri pengolahan sebesar 41,07% (berdasarkan harga konstan] dan 35,79% (berdasarkan harga berlaku) sedangkan pada Tahun 2008 kontribusinya sebesar 45,93% (berdasarkan harga konstan) dan 43,70% (berdasarkan harga berlaku).

Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 20

Sementara itu, sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan sektor dengan kontribusi kedua tertinggi terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat dan kontribusinya cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 23,19% (berdasarkan harga konstan) dan 23,90% (berdasarkan harga berlaku) sedangkan pada Tahun 2008 kontribusinya sebesar 19,55% [berdasarkan harga konstan) dan 20,51% (berdasarkan harga berlaku).b. Nilai tukar petaniNilai Tukar Petani (NTP) mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam memproduksi. NTP dapat dipakai sebagai salah satu indikator dalam menilai tingkat kesejahteraan petani. Tabel 2.8 menunjukan NTP Jawa Barat dari tahun 2008 hingga tahun 20012 cenderung meningkatTabel 2.8Perkembangan Rata-rata Indeks Harga diterima, Indeks Harga dibayar, danNilai Tukar Petani Jawa Barat tahun 2008-2012Uraian20082009201020112012

Indeks Harga diterima Petani108,97119,17129,77144,18156,01

Indeks Harga dibayar Petani112,72122,58130,67137,42143,20

Nilai Tukar Petani96,1497,2199,29104,90108,93

Sumber: BPS Jawa Barat, Statistik Nilai Tukar Petani Jawa Barat Tahun 2008-20132.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/InfrastrukturFokus fasilitas wilayah/infrastruktur meliputi infrastruktur transportasi, sumberdaya air dan irigasi, sarana dan prasarana permukiman, dan energi ketenagalistrikan. Jawa Barat memiliki jaringan jalan yang terbagi kedalam: (1) jalan nasiona! sepanjang 1.351,13 Km; (2) jalan provinsi sepanjang 2.191,29 Km; dan (3) jalan kabupaten/kota sepanjang 32.438,66 Km. Di samping itu terdapat ruas-ruas jalan yang belum memiliki status yaitu di jalur selatan Jawa Barat sepanjang 210,93 Km mulai dari Tegalbuleud sampai Kalapagenap.

RPJMD Provinst Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 21

RPJMD Provinst Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 25

RPJMD Provinst Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 25Untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur jalan sebagai sarana pendukung pengembangan wilayah telah dilakukan upaya-upaya: (1) membuka keterisolasian jawa barat bagian selatan melalui pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan pada ruas Bandung-Pangalengan-Cukul-Cisewu-Rancabuaya sepanjang 31,35 km, ruas jalan cikajang-pameungpeuk sepanjang 24,9 km; (2) mengatasi kemacetan melalui pembangunan jalan Baru dan peiebaran jalan provinsi pada ruas-ruas strategis yaitu: lingkar Sukabumi sepanjang 6,9 km, Lingkar Nagreg, Lingkar Gentong dan pembangunan Tol Dalam Kota Bandung (BIUTR), Tol Cisumdawu dan Tai Cikapali.MobiIitas pergerakan angkutan penumpang dan barang telah didukung oleh: (1) jaringan jalan kereta api sepanjang 1.135,442 km yang terdiri dari jaringan lintas raya sepanjang 931,666 km dan jaringan lintas cabang 203,775 km, namun jaringan lintas cabang sebagian besar sudah tidak aktif lagi bahkan diantaranya sudah tidak tersambung; (2) sarana transportasi laut, meliputi 6 (enam) pelabuhan pengumpan regional, 1 (satu) pelabuhan pengumpul, dan 4 (empat) pelabuhan pengumpan lokal; (3) sarana transportasi udara, rneliputi Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung, Bandara Nusawiru di Kabupaten Pangandaran dan Bandara Penggung/Cakrabuana di Kota Cirebon.Untuk mernperluas cakupan layanan transportasi sedang dilakukan upaya reaktifasi dan pembangunan jalur kereta api serta inisiasi pembangunan monorail di Metropolitan Bandung Raya, pembangunan pelabuhan laut internasional Cilamaya di Kabupaten Karawang dan optimalisasi pelabuhan laut Cirebon, pembangunan Bandar Udara InternasionaI Jawa Barat Kertajati di Kabupaten MajaiengkaPada sektor infrastruktur sumberdaya aft dan irigasi terus dilakukan perbaikan dan rehabilitasi jaringan infrastruktur irigasi sehingga kondisi irigasi yang berkualifikasi balk telah mencapai 64,52% dan Intensitas Tanam Padi menjadi 200% pada Tahun 2012, Untuk mendukung peningkatan kondisi jaringan irigasi telah dilakukan pembangunan Bendung Waru di Kabupaten Karawang dan Pembangunan Bendung Suplesi Leuwikadu di Kabupaten Sukabumi, selain itu, pembangunan Waduk Jatigede, saat ini berada pada fase akhir pembangunan fisik.Permukiman dan perumahan telah terlayani dengan: (1) Layanan air minum perpipaan melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minurn (SPAM) Pantura, SPAM Regional di Metropolitan Bandung, SPAM di Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) untuk

RPJMD Provinst Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 22

RPJMD Provinst Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 23meningkatkan cakupan layanan air minum; (2) Layanan pengelolaan limbah melalui sarana pengelolaan air limbah dengan skala kota di Metropolitan Bandung Raya dan Cirebon Raya dan skala komunal di beberapa Kota, rehabilitasi dan optimaiisasiinstalasi Pengolahan Limbah Terpadu (IPLT) di Kabupaten Subang dan Kota Depok serta pembangunan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di beberapa kabupaten/kota; (3) Layanan persampahan regional perkotaan melalui pengelolaan TPPAS Regional Sarimukti dan persiapan pembangunan Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Kabupaten Bandung yang melayani Metropolitan Bandung Raya dan TPPAS Regional Nambo di Kabupaten Bogor yang melayani Metropolitan Bodebek - Karpur.Pada infrastruktur energi ketenagalistrikan dilakukan upaya peningkatan rasio elektrifikasi. Pada tahun 2010 desa-desa yang belum terjangkau oleh jaringan listrik sudah dijangkau oleh jaringan listrik atau dengan kata lain rasio elektrifikasi desa 100%. Selain itu, untuk mendukung peningkatan elektrifikasi rumah tangga terus dilakukan upaya pengembangan energi baru terbarukan terutama pengembangan potensi panas bumi.2.4.3. Fokus Iklim BerinvestasiPenanaman Modal yang diukur dari nilai Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku selama periode tahun 2008-2012 terjadi peningkatan rata-rata 13,36% per tahun, yaitu dari Rp 106,11 trilyun pada tahun 2008 menjadi Rp 175,20 trilyun pada Tahun 2012. Namun demikian kontribusi PMTB perlu ditingkatkan dengan mendorong investasi yang dapat menyerap tenaga kerja serta menggunakan sumber daya lokal.

RPJMD Provinst Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 24

RPJMD Provinst Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 23Tabel 2.9Distribusi PMTB terhadap PDRB Provinsi Jawa BaratAtas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012NoKomponen Penggunaan20082009201020112012

1. Konsumsi Rumah Tangga61,8561,9960,3159,2858,64*)

2. Konsumsi Lembaga Nirlaba0,460,730,440,41

2.Konsumsi Pemerintah7,348,438,628,898,78

3. Pembentukan Modal16,75Tetap Bruto16,8717,7118,1618,50

4. Perubahan Inventor'7,705,025,457,265,12

5. Ekspor Barang dan jasa40,7135,55I35,7935,4035,94

6. Dikurangi: Impor Barang dan Jasa34,8128,60I28,3329,4028,62

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2013_Keterangan: ltermasuk konsumsi lembaga non profit yang meIayani rumah tanggaRealisasi investasi berdasarkan Izin Usaha Tetap [GUT) yang diterbitkan pada tahun 2011 mengalami peningkatan, balk melalui penanaman modal asing (PMA) maupun melalui penanaman modal dalam negeri (PMDN). Persebaran investasi relatif tidak merata antar daerah di Jawa Barat. Pada tahun 2011, jumlah proyek meningkat sebesar 4,92 % atau menjadi 767 kegiatan tahun 2011 dari 731 kegiatan pada tahun 2010. Ni!ai investasi meningkat sebesar 4,61% atau dari 46,6 triliun pada tahun 2010 menjadi 48,7 triliun pada tahun 2011. jurnlah tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 81,78 %, dari 218.239 orang pada tahun 2010 menjadi 398.710 orang tahun 2011.Tujuan investor untuk wilayah Jawa Barat sebagian besar adalah di daerah Kabupaten Bekasi, Kota Bandung dan Kabupaten Cirebon dengan investasi masingmasing sebesar 13,2 trilyun, 9,5 trilyun dan 7 trilyun rupiah. Berdasarkan penyerapan tenaga kerjanya, investasi yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah di Kabupaten Bekasi sebanyak 87.029 orang, Kota Bandung 64,177 orang, dan Kota Depok 58.811 orang. Berdasarkan jenis sektornya, pada tahun 2011 untuk PMDN tiga sektor utama yang menjadi tujuan investasi adalah sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar 2,1 trilyun atau 29,4%, sektor industri Iainnya sebesar 1,6 trilyun atau 21,93 %, dan sektor industri karet dan plastik sebesar 0,8 trilyun rupiah atau 10,97%. Sementara itu, tiga sektor utama PMA yang diminati investor adalah sektor Industri Logam, Mesin & Elektronika dengan nilai sebesar 10,3 trilyun atau 24,97 %,,

RPJMD Provinst Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 24

RPJMD Provinst Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 25Sektor Listrik, Gas, & Air sebesar 7,1 trilyun atau 17,28 % dan sektor Perdagangan & Reparasi sebesar 6,4 trilyun rupiah atau 15,59 %,.2.4.4. Fokus Sumber Daya manusiaAngkatan kerja Provinsi Jawa Barat selama periode 2008-2012 men ingkat rata- rata sebesar 1,82% per tahun. Jumlah angkatan kerja pada Tahun 2008 sebesar 18.743.979 orang atau 44,42% penduduk Jawa Barat dan pada Tahun 2012 mencapai 20.150.094 orang atau 45,23% penduduk Jawa Barat (PusdaIisbang Provinsi Jawa Barat, 2013). Dalam kurun waktu tersebut, penduduk Jawa Barat paling banyak bekerja di sektor perdagangan yaitu sebesar 2.370.356 orang pada Tahun 2008 dan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 4.595.508 orang pada Tahun 2012. Sektor pertanian dan industri merupakan sektor kedua dan ketiga terbesar tempat bekerja penduduk Jawa Barat selama periode tersebut (BPS Provinsi Jawa Barat, 2009-2013).Tabel 2,10Penduduk Usia 15 Tahun Keatas, Bekerja Menurut Lapangan UsahaTahun 2008-2012Lapangan Usaha20082009201020112012

Pertanian3.792.6773.758.8923.964.2433.675.7133.966.550

Industri695,261710.0073.389.2873.571.9153.863.392

Perdagangan2.370.3562.617.0494.206.8894.554.5034.595.508

jasa-jasa543,313547.8352.657.1722.699.0142.818.642

Lainnya1.766.4751.768.3412.724.8532.953.6363.077.016

jUMLAII9.168.0829.402.12416.942.44417.454.78118.321.108

Sumber HPS Provinsi Jam, arra t 2009-2013Pengangguran terbuka pada Tahun 2012 mencapai 1.828.986 orang atau menurun 19,20% dari jumlah pengangguran terbuka pada Tahun 2008. Pengangguran terbuka didominasi oleh Iulusan SLTP ke bawah [62,17% dari penganggur terbuka Jawa Barat pada Tabun 2012], dan penduduk usia muda (Pusdalisbang Provinsi jawa Barat, 2013).

RPJMD Provinst Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 26

RPJMD Provinst Jawa Barat Tahun 2013 - 2018II - 25BAB IIIGAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHDAN KERANGKA PENDANAAN3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada dasarnya bertujuan untuk menyeiaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber Jaya secara tepat sesuai kebijakan pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan anggaran secara baik. Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasan antara kebijakan (policy), perencanaan (planning) dengan penganggaran (budgeting) antara pemerintah dengan pemerintah daerah.3.1.1. Target dan Realisasi Pendapatan DaerahPendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dari tahun ke tahun terus meningkat, hal ini dapat dilihat dari target dan realisasi Pendapatan Daerah tahun 2008 sampai dengan 2012 (Tabel 3.1)Tabel 3.1Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa BaratTahun Anegaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/ Berkurang

20086.335.025.711.552,007.275.004.134.689,00114,84939.978.423.137,00

20097.091.000.804.180,007.787.181.567.577,00109,82696.180.763.397,00

20108.412.972.777.180,009.742.187.780.707,00115,801.329.215.003.527,00

20119.267.492.135.221,6611.053.783.272.262,30119,271.786.291.137.040,64

2012115.280.679.125.313,0016.894.184.518.260,00110,561.613.505.392.947,00

Jumlah46.387.170.553.446,6652.752.341.273.495,30113,726.365.170.720.048,64

Surnber : Perth, Pertunggung/ciwubun Pelaksunaun APBD TA. 2008 s.d. 2011*) Perda Pernbahon APBD TA. 2012 dan Laparan Realisasi APBD TA. 2012Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, target Pendapatan Daerah sebesar Rp 46.387.170.553.446,66 dengan realisasi Rp 52.752.341.273.495,30 atau melampaui target sebesar 113,72 persen. Berdasarkan pencermatan terhadap realisasi Pendapatan Daerah, proporsi komponen pendapatan terhadapRP.111/11) Provinsi Jima Harm' Tahun 2013 - 2018

RP.111/11] Provinsi Jima Hann' 7'ahtin 2013 - 2018III - 28

total pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat selama Tahun Anggaran 20082012 ditunjukkan pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.Tabel 3.2Persentase Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan TerhadapTotal Pendapatan Daerah Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012Jenis PenerimaanProporsi Terhadap Total Pendapatan Daerah Menurut Tahun(%)

20082009201020112012*)

PAD72,5170,9074,4476,9259,18

Dana perimbangan26,1727,9024,9222,8516,77

Penerimaan lainnya yang sah1,321,200,640,2324,05

Total100,00100,00100,00100,00100,00

Sumber : Perda Pertariggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011*) berdasarkan Lapora n Realisasi APBD TA. 2012 dan sudah tcrmasuk Dana BOS Pusat

RP.111/11] Provinsi Jima Hann' 7'ahtin 2013 - 2018III - 2

0..0 as F.6jr. =

O!40s. 0.1A,--ea13.0:114S10=:4a)..._,0,48a, ns 1:1 ns ..0 :.al.-01-0c.

r.gi,p-,*N -i 0 No sODN0CO m a., tNi r- C CO Cr, CS, CS00Ncr)CO05 o ,,o D d" 1-- njMCOCi.0d d 't ,-1 1--- 0-, '4; \ 0 rt N \ .0 d40,R.0,,,pNo6.t-ivii"I;M '-4,- d' 0,9w,.,-1

,-i0NinenCOCOCs', Ct7:. in Co00 ,.15 '..0 in N o in CO,-r,I ooInInin',LiN 0 05 N C ',O N in eioo,,-1N.:Li")rzi ,t. CO m ,-1NNcelNzNN,,AN 00 neninR.,-1,-4

4 ,._.'-'-0 s1'ininni4-1 CP cj , ]-. NNinNN:00"..ino,-iV3 't i: in CO1":.N71".N040nid.,-.N4:77? n: CO0N \D 000IR0r...CO1,.I':CO,L-.dnQ,

0',0aN0 s o Cs', c,1dCr ,'..0 'I''t7,G',dNinIlio s en in0r,imNCN1--iNiE-- I CNio0,=1"er),-17E;d'47NN rterice,cR CN. inii.:%.0LnT4:)__ .-4n00NN:

COC0N0C...6N,C) cin .--i in 0inN.(-4u-;00..,6 I 717vD r9CO CS N N07Ca,,;Cd1.--00 4oCO If/ N N ,45es,Co.,,c5 CO ,,D4e,7v-Ir":C0innN1-:

Cr5criyl E2 -- cu it , -=00.IM.R.,5 toa',nscEcri(D.0 p..=cs cm tac,c a,,,5 a E m ,7._-; aa)C C a) ,,,,' a.. 03...Jo

RP.111/11] Provinsi Jima Hann' 7'ahtin 2013 - 2018III - 4

Secara terperinci, target dan realisasi pendapatan daerah selama periodeTahun Anggaran 2008-2012, tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Pendapatan Asli DaerahPendapatan Asli Daerah terdiri atas: (a) Pajak Daerah, (b) Retribusi Daerah, (c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan (d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, dari hasii akurnulasi target tahunan sebesar Rp 31.698.689.216.412,66 realisasinya melarnpaui target yang ditetapkan, yaitu tercapai sebesar Rp 36.549.828.885.224,35 atau 115,30 persen, seperti dijelaskan pada Tabel 3.4.Tabel 3.4Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)Provinsi jawa Barat Tahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPeruhahan APBDRealisasi%Berta mbah/ Berkurang

20084.609.149.010.485,005.275.051.504.266,00114,45665.902493.781,00

20095.099.622.444.134,005.520.994.690.390,00108,26421372.246.256,00

20106.252.651.060.299,007.252.242.912.554,00115,99999.591352.255,00

20117,000,143,180,677,668.502,566,839,986,35121,461.502421659,308,69

201218.737.123.520,817,009,998.972.938.028,00114,441261,849.417.211,00

Jumlah31.698.689.216.412,6636.549.828.885.224,35115,304.851.139.668.811,69

Stunber : Pmda Pertariggunglawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011Perdu Peruhuhan APBD TA. 2012 thin Laporan Realisasi APHD TA. 2012Pajak Daerah terdiri atas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan Pajak Pemanfaatan Air Permukaan. Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 target dan realisasi Pajak Daerah teriarnpaui, total target Pajak Daerah sebesar Rp 29.169.936.877.758,66 dan total realisasinya sebesar Rp 33.222.304.379.497,00 atau 113,89 persen, disajikan pada Tabel 3.5.

RP.111/11] Provinsi Jima Hann' 7'ahtin 2013 - 2018III - 4

Tabel 3.5Target dan Realisasi Pajak Daerah Provinsi jawa BaratTahun An aran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/Berkurang

20084.316.000.000.000,004.926.338.153.202,00114,14610338.153.202,00

20094.690.280.000.000,001.979.386.048.300,00106,16289.106.048300,00

20105.636346431981,006.470.866.063.031,00114,80834.019.629.050,00

20116.436.286.052383,667.696.499.875.163,00119,581.260.213.823.079,34

2012*)8.090.524391394,009.149.214.239.501,00113,091.058.689.848.107,00

Juinlah29.169.936.877.758,6633.222.304.379.497,00113,894.052.367.501.738,34

Surnber : Perda Pertanggungja wa ban Pe1aksanaan APBD TA. 2008 s.d 2011*) Perda Perubahan APBD TA. 2012 dan Laparan Realisasi APBD TA. 2012Retribusi Daerah merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah provinsi kepada kepentingan orang pribadi atau badan, balk yang bersifat pelayanan jasa u mum, jasa usaha dan perizinan tertentu. Target dan realisasi Retribusi Daerah secara rata-rata melampaui, kecuali tahun 2010 sebesar 97,13 persen dan tahun 2012 sebesar 98,39 persen. Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, target Retribusi Daerah secara akumulasi sebesar Rp. 192.723.009.759,00 dan realisasinya melampaui target yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp. 213.720.581.112,00 atau 110,90 persen, disajikan pada Tabel 3.6.Tabel 3.6Target dan Realisasi Retribusi Daerah Provinsi Jawa BaratTahun An aran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi0/0Bertambah/Berkurang

200830.482.545.293,0035.398.710.486,00116,134.916.165.193,00

200930.356.081.395,0038.008.734.422,00125,217.652.653.027,00

201033.201.178.296,0032.248.949.068,0097,13(952.229.228,00)

201140.418.034.235,0050.737.863.167,00125,5310.319.828.932,00

2012158.265.170.540,0057.326.323.969,0098,39(938.846.571,00)

Jumlah192.723.009.759,00213.720.581.112,00110,9020.997.571.353,00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pe1aksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011*) Perda Perubahan APBD TA. 201 2 dan Laparan Realisasi APBD TA. 2012

RPJA4D Provinsi Jawa Bora! Tahun 2013 - 2018III - 5

RPJA4D Provinsi Jawa Bora! Tahun 2013 - 2018III - 8

RPJA4D Provinsi Jawa Bora! Tahun 2013 - 2018III - 8Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan diperoleh dari Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah. Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, target Hash! Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan secara akumulasi sebesar Rp. 1.009.290.054.749,00, realisasinya tidak mencapai target yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp. 1.006.670.591.642,00 atau 99,74 persen, disajikan pada Tabel 3.7.Tabel 3.7Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang DipisahkanProvinsi Jawa Barat Tahun An aran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertarnbah/Berkurang

2008142.845.064.896,00138.674.865.159,0097,08(4.170.199.737,000

2009180.042.924.836,00179.835.133.266,0099,88(207.791.570,00)

2010225.674.515.017,00226.365.879.978,00100,31691.364.961,00

2011227.085.550.000,00229.147.336.153,00100,912.061.786.153,00

20121233.642.000.000,00232.647.377.086,0099,57(994.622.914,00)

Jumlah1.009.290.054.749,001.006.670.591.642,0099,74(2.619.463.107,00)

Sumber : Perdo Pertanggungjawahon Pelokanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011*) Perdu Peruhuhan APBD TA. 2012 don Loporan Realisasi APBD TA. 2012Penerimaan Lain-lain PAD yang sah utamanya bersumber dari: (a) Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan; (b) Jasa Giro; (c) Pendapatan Bunga; (d) Tuntutan Ganti Rugi (TGR); (e) Komisi, (f) Potongan dan Keuntungan Sehsih Nilai Tukar Rupiah; (g) Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan; (h) Pendapatan Denda Pajak; (i) Pendapatan Denda Retribusi, (j) Pendapatan Hasil Eksekusi atas Ilaminan; (k) Pendapatan dari Pengembalian; (1) Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum; (m) Pendapatan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan; (n) Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan; dan (o) Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, target Penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Ash Daerah yang sah sebesar Rp. 1.326.739.274.146,00, sedangkan realisasinya mencapai Rp. 2.107.133.242.973,35 atau mengalami peningkatan sebesar 158,82 persen, disajikan pada Tabel 3.8.

RPJA4D Provinsi Jawa Bora! Tahun 2013 - 2018III - 6

RPJA4D Provinsi Jawa Bora! Tahun 2013 - 2018III - 8Tabel 3.8Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Provinsi Jawa BaratTahun An aran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/Berkurang

2008119.821.400.296,00174.639.775.419,00145,7554.818.375.123,00

2009198.943.437.903,00323.764.774.402,00162,74124.821.336.499,00

2010356.928.933.005,00522.762.020.477,00146,46165.833.087.472,00

2011296.353.544.059,00526.181.765.203,35177,55229.828.221.144,35

20121354.691.958.883,00559.784.907.472,00157,82205.092.948.589,00

Jumlah1.326.739.274.146,002.107.133.242.973,35158,82780.393.968.827,35

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011*) Perdu Peruhuhan APBD TA. 2012 dan Laporan Realisasi APHD TA. 20122) Dana PerimbanganDana Perimbangan yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terdiri atas: (a) Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, (b) Dana Alokasi Umurn dan [c) Dana Alokasi Khusus. Secara keseluruhan, target pendapatan daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 sebesar Rp.10.311.647.635.740,00. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan yang setiap tahun diterbitkan, akumulasi Dana Perimbangan yang dapat direalisasikan sebesar Rp. 11.863.141.155.911,00 atau 115,05 persen dari target, disajikan pada Tabel 3.9.Tabel 3.9Target dan Realisasi Dana Perimbangan Provinsi Jawa BanatTahun Anz2aran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelabPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/Berkurang

20081.681.953.916.000,001.903.729.826.416,00113,19221.775.910.416,00

20091.958.446.598.046,002.172.729.233.053,00110,94214.282.635.007,00

20102.098.248.000.654,002.427.857.461.051,00115,71329.609.460.397,00

20112.246.055.092.544,002.526.078.026.559,00112,47280.022.934.015,00

201212.326.944.028.496,002.832.746.608.832,00121,74505.802.580.336,00

Jumtah10.311.647.635.740,0011.863.141.155.911,00115,051.551.493.520.171,00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2000 s.d. 2011Perda Peruhuhan APBD TA. 2012 den Laporan Realisasi APHD TA. 2012

RPJA4D Provinsi Jawa Bora! Tahun 2013 - 2018III - 8

RPJA4D Provinsi Jawa Bora! Tahun 2013 - 2018III - 7Secara keseluruhan, target penerimaan Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 adalah sebesar Rp. 4.759.849.167.740,00, sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp. 6.304.155.428.711,00 atau 132,44 persen clari target, disajikan pada Tabel 3.10.Tabel 3.10Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan PajakProvinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelabPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/ Berkurang

2008777.722.056.000,00999.370.911.216,00128,50221.648.855.216,00

2009981.208.978.046,001.188.431.409.053,00121,12207.222.431.007,00

2010973.553.760.654,001.303.163.221.051,00133,86329.609.460.397,00

20111.018.737.384.544,001.298.760.318.559,00127,49280.022.934.015,00

201211.008.626.988.496,001.514.429.568.832,00150,15505.802.580.336,00

ill mlah4.759.849.167.740,006.304.155.428.711,00132,441.544.306.260.971,00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Peiaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011*) Perdu Peruhahan APBD TA. 2012 dan Laporan Reulisusi APBD TA. 2012Target penerimaan Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Alokasi Umum selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 adalah sebesar Rp. 5.419.107.288.000,00, sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp. 5.426.294.547.200,00 atau 100,13 persen dari target, disajikan pada Tabel 3.11.Tabel 3,11Target dan Realisasi Dana Alokasi Umum Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/ Berkurang

2008904.231.860.000,00904.358.915.200,00100,01127.055.200,00

2009977.237.620.000,00984.297.824.000,00100,727.060.204.000,00

20101.086.123.940.000,001.086.123.940.000,00100,00 -

20111.181.553.108.000,001.181.553.108.000,00100,00-

201211.269.960.760.000,001.269.960.760.000,00100,00-

Jumlah5.419.107.288.000,005.426.294.547.200,00100,137.187.259.200,00

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011*) Perdu Peruhuhun APBD TA. 2012 dan Lapolym Reulisusi APBD TA. 2012

RPJA4D Provinsi Jawa Bora! Tahun 2013 - 2018III - 8

RPJA4D Provinsi Jawa Bora! Tahun 2013 - 2018III - 8Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus dimulai pada tahun 2010, dengan target dan realisasi penerimaan selama periode Tahun Anggaran 2010-2012 adalah sebesar Rp. 132.691.180.000,00, disajikan pada Tabel 3.12.Tabel 3.12Target dan Realisasi Dana Alokasi KhususProvinsi jawa Barat Tahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/ Berkurang

2008----

2009 ----

201038.570.300.000,0038.570.300.000,00100,00 -

201145.764.600.000,0045.764.600.000,00100,00 -

2012k)48.356.280.000,0048.356.280.000,00100,00 -

Iumlah132.691.180.000,00I132.691.180.000,0100,00-

Surnber : PL,du Pertanggungjawaban Pelaksunaan APBD TA. 2008 s.d. 2011Perdu Peruhahen APBD TA. 2012 den Laporun Reulisusi APHD TA. 20123) Lain-lain Pendapatan yang SahLain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri atas : (a) Pendapatan Hibah, (b) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, (c) Bantuan Keuangan dari Provinsi/Kabupaten/Kota/Lainnya, (d) Dana Transfer Pusat, (e) Dana Insentif Daerah (DID), dan (1) Lain-lain Penerimaan. Target Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah secara akumulasi tidak terlampaui. Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, ditargetkan sebesar Rp. 4.376.833.701.294,00 dengan realisasi sebesar Rp. 4.339.374.232.360,00 atau sebesar 99,14 persen (Tabel 3.13).

RPJMD Provinsi Ja-wa Barat Tahun 2013 - 2018II! - 9

Tabel 3.13Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang sahProvinsi Jawa BaratTahunAnggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasiINBertambah/Berkurang

200843.922.785.067,0096.225.804.007,00219,0852.303.018.940,00

200932.931.762.000,0093.457.644.134,00283,7960.525.882.134,00

201062.073.716.227,0062.087.407.102,00100,0213.690.875,00

201121.293.862.000,0025.138.405.717,00118,053.844.543.717,00

2012*j4.216.611.576.000,004.062.464.971.400,0096,34(154.146.604.600,00)

Jumlah4.376.833.701.294,004.339.374.232.360,099,14(37.459.468.934,00)

SUITIbff : Perda Pertanggungjawaban Pe1aksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011 *)Pei.da Perubahan APBD TA. 2012 thin Laporan Realisasi APBD TA. 2012Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, target Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah bersumber dari Pendapatan Hibah sebesar Rp.16.373.598.000,00 sedangkan realisasinya Rp.16.662.023.900,00 atau sebesar 101,76 persen. Penerimaan tersebut berasal dari dua tahun anggaran (2010 dan 2012), disajikan pada Tabel 3.14.Tabel 3.14Target dan Realisasi Pendapatan HibahProvinsi jawa BaratTahunAnggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/Berkurang

2008 ---

2009---

2010250.000.000,00250.000.000,00100,00 -

2011---

2012*)16.123.598.000,0016.412.023.900,00101,79288.425.900,00

Jumlah16.373.598.000,016.662.023.900,0101,76288.425.900,00

Sumber : Perda Pertonggungjowoban Pe1aksanoan APBD TA. 2008 s.d. 2011*) Perda Perubahan APBD TA. 2012 don Laporun Realisasi APHD TA. 2012Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, target Lain-lain Pendapatan yang sah bersumber dari Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar Rp. 4.210.713.687.000,00, sedangkan realisasinya sebesar

RPJA4D Provinsi Jawa Bora! Tahun 2013 - 2018Ill - 10

Rp. 4.078.393.772.708,00 atau sebesar 96,86 persen, disajikan pada Tabel3.15.Tabel 3.15Target dan Realisasi Dana Penyesuaian dan Otonomi KhususProvinsi jawa Barat Tahun Anggara n 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/ Berkurang

2008---

200924.646.761.500,0024.646.761.500,00

201025.766.457 000,0023.234.811.708,0090,17(2.531.645.292,00)

2011---

2012*)4.184.947.230.000,004.030.512.199.500,0096,31(154.435.030.500,00)

jumlah4.210.713.687.000,004.078.393.772.708,0096,86(132.319.914.292,00)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011Perda Peruhahan APBD TA. 2012 dan Laporan Realisasi APED TA. 2012Target Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah bersurn ber dari Bantuan Keuangan dari Provinsi/Kabupaten/Kota/Lainnya secara akumulasi dapat terlampaui. Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, targetnya sebesar Rp. 43.047.657.633,00 sedangkan realisasinya mencapai Rp. 51.785.559.845,00 atau sebesar 120,30 persen, pada Tahun Anggaran 2012 Provinsi Jawa Barat tidak mendapat Bantuan Keuangan dari Provinsi/Kabupaten/Kota/Lainnya, disajikan pada Tabel 3.16.Tabel 3.16Target dan Realisasi Bantuan Keuangan dari Prov/Kab/Kota/LainnyaProvinsi jawa Barat Tahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/ Berkurang

20089.594.280.500,0014.299.481.677,00149,044.705.201.177,00

20098.285.000.000,0010.925.216.668,00131,872.640.216.668,00

201012.028.587.133,0012.160.727.500,00101,10132.140.367,00

201113.139.790.000,0014.400.134.000,00109,591.260.344.000,00

2012)----

jumlah43.047.657.633,0051.785.559.845,00120,308.737.902.212,00

Sumter: Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 O. 2011*) Perdu Peruhahnn APBD TA. 2012 thin Laporan Realisasi APBD TA. 2012

Target dan realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang SA bersumber dari Dana Transfer Pusat hanya diperoieh pada tahun anggaran 2011 yaitu sebesar Rp.8.154.072.000,00 disajikan pada Tabel 3.17.Tabel 3.17Target dan Realisasi Dana Transfer PusatProvinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/ Berkurang

2008 ---

2009 ---

2010---

20118.154.072.000,008.154.072.000,00100,00 -

2012*)-

Jumlah8.154.072.000,008.154.072.000,00100,00-

&tuber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s d. 2011Perda Perubahan APBD TA. 2012 dan Laporan Realisasi APBD TA. 2012Target dan realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah bersumber dari Dana Insentif Daerah hanya diperoIeh pada tahun anggaran 2012 yaitu sebesar Rp 15.540.748.000,00 disajikan pada Tabel 3.18.Tabel 3.18Target dan Realisasi Dana Insentif DaerahProvinsi jawa Barat Tahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelabPerubahan APBDRealisasi070Bertambah/ Berkurang

2008----

2009 ----

2010--:-

2011---

2012*)15.540.748.000,0015.540.748.000,00100,00-

Jumlah15.540.748.000,0015.540.748.000,00100,00-

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 O. 2011*) Perda Perubahan APBD TA. 2012 dan Laparan Realisasi APBD TA. 2012

RPJMD Provinsi Ja-wa Barat Tahun 2013 - 2018If f - 12

Target Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah bersumber dari Lain- lain Penerimaan selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, sebesar Rp. 83.003.938.661,00 sedangkan realisasinya mencapai Rp. 168.838.055.907,00 atau sebesar 203,41 persen. Pada Tahun Anggaran 2012 Provinsi jawa Barat tidak mendapat dana dari Lain-lam Penerimaan, disajikan pada Tabel 3.19.Tabel 3.19Target dan Realisasi Lain-Lain PenerimaanProvinsi jawa Barat Tahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertarnbah/ Berkurang

200834.328.504.567,0081.926.322.330,00238,6547.597.817.763,00

200924.646.762.000,0057.885 665.966,00234,8633.238.903.966,00

201024.028.672.094,0026.441.867.894,00110,042.413.195.800,00

20112.584.199.717,002.584.199.717,00

2012`]

83.003.938.661,00168.838.055.907,0203,4185.834.117.246,00

Surnber : Perda Pertanggungja wa ban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011Perda Perubahan APBD TA. 2012 dan Laparan Realisasi APBD TA. 20123.1.2 Target dan Realisasi Belanja DaerahBelanja Daerah diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sebagai kewajiban daerah, yang diwujudkan melalui peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jamin an sosial. Mengacu pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah Tahun An ggaran 2008-2013, disusun menggunakan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan, dengan memperhatikan prestasi kerja setiap organisasi perangkat daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjarnin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

RPJAID Provinsi Java Barat Tahun 2013 - 2018IIf - 13

Setarna periode Tahun Anggaran 2008-2012, dari akumulasi target Belanja Daerah sebesar Rp. 55.583.950.853.929,56 terealisasi sebesar Rp. 50.560.705.101.751,45 atau 90,96 persen, yang secara lebih terinci, disajikan pada Tabel 3.20.Tabel 3.20Target dan Realisasi Belanja Daerah Provinsi jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012TabunAngga ranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/(Berkura ng)

20086.582.473.339.932,866.110.959.797.331,0092,84(471.513.542.601,86)

20099.283.483.503.474,008.193.613.916.013,0088,26(1.089.869.587.461,00)

201010.162.773.421.245,409.020.608.021.365,4588,76(1.142.165.399.879,95)

201111.313.886.405.215,3010.296.990.785.507,0091,01(1.016.895.619.708,30)

2012*)18.241.334.184.062,0016.938.532.581.535,0092,86(1.302.801.602.527,00)

(umiak55.583.950.853.929,5650.560.705.101.751,4590,96(5.023.245.752.178,11)

Surnber : Perda Pertanggungjawa ban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011*) Perda Perubahan APBD TA. 2012 dan Laparan Realisasi APBD TA. 2012Belanja daerah terbagi ke dalam dua kelompok belanja yaitu: (a) Belanja Tidak Langsung (BTL) dan (b) Belanja Langsung (BL).1) Belanja Tidak LangsungBelanja Tidak Langsung terdiri atas: [a) Belanja Pegawai, (b) Belanja Bunga, (c) Belanja Subsidi, (d) Belanja Hibah, (e) Belanja Bantuan Sosial, (f) Belanja Bagi Hasa kepada Kabupaten/Kota, (g) Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dan (h) Belanja Tidak Terduga. Selarna periode Tabun Anggaran 2008-2012 terealisasi sebesar Rp. 37.772.352.944.871,45 atau 92,60 persen dari target sebesar Rp. 40.792.946.657.011,16, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.21.

Provinsi Jawa Burnt Tahun 2013 - 2018III - 14

Provinsi Jawa Burnt Tahun 2013 - 2018III - 18

Provinsi Jawa Burnt Tahun 2013 - 2018III - 18Tabel 3.21Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/(Berkurang)

20084.797.818.445.160,224.543.594.281.510,0094,70(254.224.163.650,22)

20096.167.940.112.150,005.691.756.886.446,0092,28(476.183.225.704,00)

20107.066.088.766.728,836.265.732.992.145,4588,67(800.355.774.583,38)

20118.159.553.900.683,117.606.803.150.551,0093,23(552.750.750.132,11)

2012*)14.601.545.432.289,0013.664.465.634.219,0093,58(937.079.798.070,00)

Jumlah40.792.946.657.011,1637.772.352.944.871,4592,60(3.020.593.712.139,71)

Sumber : Perdu PertanggungpiAlabon Peluksanuan APBD TA. 2008 s.d. 2011 *) Laporan Realisasi APBD TA. 2012Target Belanja Pegawai Provinsi Jawa Barat selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 sebesar Rp. 7.078.120.085.042,97 dengan realisasi sebesar Rp. 6.206.642.317.724,00 atau 87,69 persen, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.22.label 3.22Target dan Realisasi Belanja Pegawai Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APEDRealisasi%Bertambah/(Berkurang)

2008902.098.54-4.513,00870.783.079.742,0096,53(31.315.464.771,00)

20091.125.487.398.814,001.001.707.347.492,0089,00(123.780.051.322,00)

20101.846.059.664.503,541.380.786.122.974,0074,80(465.273.541.529,54)

20111.614.556.733.827,431.442.207.852.499,0089,33(172.348.881.328,43)

2012*)1.589.917.743.385,001.511.157.915.017,0095,05(78.759.828.368,00)

Jumlah7.078.120.085.042,976.206.642.317.724,0087,69(871.477.767.318,97)

Surnber : Perda Per tanggungjawa ban Polaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011 ") Luporun Reulisasi APBD TA. 2012Target Belanja Subsidi, selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 terealisasi Rp. 52.016.152.280,00 atau 50,87 persen dari target sebesar Rp. 102.257.414.100,00, seperti disajikan pada label 3.23.

Provinsi Jawa Burnt Tahun 2013 - 2018III - 18

Provinsi Jawa Burnt Tahun 2013 - 2018III - 15Tabel 3.23Target dan Realisasi Belanja Subsidi Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Bertambah/(Berkurang)

200821.700.000.000,0020.450.000.000,0094,24(1.250.000.000,00)

200916.050.000.000,0010.394.197.000,0064,76(5.655.803.000,00)

201012.195.120.550,0012.194.120.550,0099,99(1.000.000,00)

201147.312.293.550,008.962.779.750,0018,94(38.349.513.800,00)

2012'05.000.000.000,0015.054.980,000,30(4.984.945.020,00)

Jumlah102.257.414.100,0052.016.152.280,0050,87(50.241.261.820,00)

Sumber: Perth, Pertunggungjuwubun Peluksunuun APBD TA. 2008 s.d. 2011 Laporan Realisasi APBD TA. 2012Target Belanja Hibah selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 adalah sebesar Rp. 7.997.812.165.258,00, dengan realisasi sebesar Rp. 7.539.805.142.318,00 atau 94,27 persen. Pada Tahun Anggaran 2012 Belanja Hibah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang disebabkan adanya dana BOS dari Pemerintah Tabel 3.24).Tabel 3.24Target dan Realisasi Belanja Hibah Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012TahunAngga ranTarget SetelahPeru bahan APBDRealisasi%Berta mbah/(Berkurang)

2008328.206.063.744,00295.623.566.017,0090,07(32.582.497.727,00)

2009140.456.241.000,00120.587.340.376,0085,85(19.868.900.624,00)

2010160.385.180.400,00156.022.745.600,0097,28(4.362.434.800,00)

2011888.124.000.000,00814.847.122.706,0091,75[73.276.877.294,00)

2012*)6.480.640.680.114,006.152.724.367.619,0094,94(327.916.312.495,00)

Jumlah7.997.812.165.258,007.539.805.142.318,0094,27(458.007.022.940,00)

Sumber: Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011 Laporan Realisasi APBD TA. 2012

Provinsi Jawa Burnt Tahun 2013 - 2018III - 16

Provinsi Jawa Burnt Tahun 2013 - 2018III - 18Selama periode Tahun Anggaran 2008-2012, Belanja Bantuan Sosial terealisasi sebesar Rp. 1.176.631.873.826,00 atau 81,10 persen dari target sebesar Rp. 1.450.806.066.668,09. Pada Tahun Anggaran 2012, target dan realisasinya mengalarni penurunan yang cukup signifikan disebabkan berlakunya Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.25.Tabel 3.25Target dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial Provinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Berta mbah /(Berkurang)

2008331.023.874.599,47242.238.519.000,0073,18(88.785.355.599,47)

2009324.596.006.759,75232.864.154.680,0071,74(91.731.852.079,75)

2010225.108.207.808,87192.865.500.000,0085,68(32.242.707.808,87)

2011552.667.665.000,00491.978.475.146,0089,02(60.689.189.854,00)

2012117.410.312.500,0016.685.225.000,0095,84(725.087.500,00)

jumlah1.450.806.066.668,091.176.631.873.826,0081,10(274.174.192.842,09)

Sumber: Perrin Pertanggungiowoban Pelaksanoan APBD TA. 2(108 s.d. 2011 *) Laporan Realisasi APBD TA. 2012Target Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 Rp.11.842.999.092.648,50 dengan realisasi sebesar Rp.10.989.303.428.941,00 atau 92,79 persen, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.26.

Provinsi Jawa Burnt Tahun 2013 - 2018III - 18

Provinsi Jawa Burnt Tahun 2013 - 2018III - 17Tabel 3.26Target dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/KotaProvinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012TahunAnggaranTarget SetelahPerubahan APBDRealisasi%Berta mbab/(Berkurang)

20081.384.553.650.430,001.336.996.213.108,0096,57(47.557.437.322,00)

20092.491.647.237.413,252.250.355.551.941,0090,32(241.291.685.472,25)

20102.637.294.285.614,202.458.555.861.864,0093,22(178.738.423.750,20)

20112.260.088.977.427,032.127 593.999.799,0094,14(132.494.977.628,03)

2012*)3.069.414.941.764,002.815.801.802.229,0091,74(253.613.139.535,00)

Jumlah11.842.999.092.648,5010.989.303.428.941,0092,79(853.695.663.707,48)

Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011 Laporan Realisasi APED TA. 2012Target Belanja Tidak Terduga (BTT) selama periode Tahun Anggaran 2008-2012 sebesar Rp. 172.842.653.578,00 dengan realisasi sebesar Rp. 8.435.047.472,00 atau 4,88 persen. Kecilnya realisasi BTT disebabkan pencairan dana tersebut mensyaratkan kriteria yang setiap tahun diatur dengan Peraturan Me uteri Dalam Negeri RI, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.27.label 3.27Target dan Realisasi Belanja Tidak TerdugaProvinsi Jawa BaratTahun Anggaran 2008-2012TahunAngga ranTarget SetelabPerubahan APBDIRealisasi1%Bertambah/(Berkurang)

200852.197.396.000,00113.585.000,000,03(52.183.811.000,00)

200939.786.390.313,001.650.000,000,00(39.784.740.313,00)

20105.000.000.000,00563.479.772,0011,27(4.436.520.228,00)

201114.250.000.000,001.000.000.000,007,02(13.2 50.000.000,00)

2012161.608.867.265,006.856.332.700,0011,13(54.752.534.565,00)

Jumlah172.842.653.578,008.435.047.472,004,88(164.407.606.106,00)

Sumber: Perdu Pertunggungjuwuban Pelaksanaan APBD TA. 2008 s.d. 2011 Laporan Realisasi APBD