ros toward bos

13
GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT TECHNOLOGY ENVIRONMENT: INFORMATION TECHNOLOGY Red Ocean Strategy Towards Blue Ocean Strategy (Business Intelligence and Decision Support System Analyze) Dosen: Sony Warsono MAFIS., Ph.D. Oleh: Beni Sulistyo 14/372743/PEK/19522 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

Upload: eduardus-beni-sulistyo

Post on 08-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ROS toward BOS

TRANSCRIPT

Page 1: ROS Toward BOS

GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT

TECHNOLOGY ENVIRONMENT: INFORMATION TECHNOLOGY

Red Ocean Strategy Towards Blue Ocean Strategy

(Business Intelligence and Decision Support System Analyze)

Dosen: Sony Warsono MAFIS., Ph.D.

Oleh:

Beni Sulistyo

14/372743/PEK/19522

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: ROS Toward BOS

Business Model F : Red Strategy Toward Blue Ocean Strategy

Red Ocean Strategy

Red Ocean adalah kondisi bersaing pada pasar yang sama dengan pesaing.

Pasar ini tentunya dihuni oleh banyak pelaku bisnis yang secara bersama-sama

bersaing dan turut membesarkan pasar yang ada. Karena begitu banyaknya pelaku

bisnis pada pasar ini suasana persaingan akan begitu sengit. Dengan adanya

persaingan tersebut akan memunculkan posisi perusahaan pada persaingan yaitu

mulai dari market leader, challenger, follower dan neacher.

Satu-satunya cara untuk mengalahkan kompetisi adalah berhenti berusaha untuk

mengalahkan kompetisi. Dalam samudra biru, kompetisi tidak relevan karena aturan

permainan sedang menunggu untuk ditetapkan. Perusahaan-perusahaan terperangkap

dalam samudra merah mengikuti pendekatan konvensional, berlomba untuk

mengalahkan kompetisi dengan membangun posisi dipertahankan dalam tatanan

industri yang sudah ada. Cara mengalahkan kompetisi, mereka fokus pada pembuatan

kompetisi tidak relevan dengan menciptakan lompatan nilai bagi pembeli dan

perusahaan sehingga membuka ruang pasar baru dan tidak terbantahkan. Inovasi

nilai didasarkan pada pandangan bahwa batasan-batasan pasar dan struktur industri

tidak diberikan dan dapat direkonstruksi oleh tindakan dan keyakinan pelaku industri.

Blue Ocean Strategy

Strategi samudera biru, atau lebih populer dengan istilahnya dalam Bahasa

Inggris, Blue Ocean Strategy, adalah strategi yang menantang perusahaan untuk

keluar dari samudra merah persaingan berdarah dengan cara menciptakan

ruang pasar yang belum ada pesaingnya, sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak

relevan. Strategi samudra biru berfokus pada menumbuhkan permintaan dan menjauh

dari kompetensi dengan menciptakan suatu nilai dan keunikan yang tidak sembarang

unik, namun juga merupakan pangsa pasar menguntungkan. 

Page 3: ROS Toward BOS

Keberhasilan Blue Ocean Strategy Sebuah value-innovation yaitu menciptakan

nilai tambah atau meningkatkan suatu produk/jasa yang tidak pernah ditawarkan

pasar bagi pelanggan dan menghilangkan atau mengurangi biaya yang timbul akibat

suatu produk atau jasa yang akan diciptakan. Kedua elemen tersebut harus ada,

karena jika kita hanya meningkatkan value saja, tanpa memikirkan biaya yang timbul

maka akan tercipta suatu produk yang harganya mahal yang mungkin malah akan

menghasilkan kerugian. Sedangkan kalau kita hanya menurunkan cost atau biaya

saja, mungkin tidak ada yang dapat 3 diciptakan atau nilai tambah bagi produk

tersebut. Value-innovation merupakan hal yang harus dipegang ketika kita ingin

mencipkatan produk/jasa yang baru. Strategi persaingan bisnis dengan strategi Blue

Ocean itulah yang membuat para pelaku Blue Ocean Strategy kemudian bisa

menciptakan ruang pasar baru, menjangkau new market demand dan sekaligus

membuat kompetisi menjadi tidak relevan. Blue ocean strategy pada dasarnya

merupakan sebuah siasat untuk menaklukan pesaing melalui tawaran fitur produk

yang inovatif, dan selama ini diabaikan oleh para pesaing.

Kelemahan Blue Ocean Strategy yang mendasar antara lain:

(www.marketing.co.id) 1. Blue Ocean menyebutkan leader yang fokus dan memiliki

perspektif jangka panjang. Ini berarti dalam menerapkan Blue Ocean membutuhkan

karyawan-karyawan yang berkualitas agar berhasil di level eksekusinya. 2. Blue

Ocean juga membutuhkan mitra. Membuat suatu kategori baru untuk pasar yang

baru, jelaslah dibutuhkan banyak mitra dalam proses chain delivery. Banyak

perusahaan yang menggunakan wahana menjadi semakin virtual, membutuhkan

mitra-mitra yang sangat banyak baik dari software, hardware maupun telekomunikasi

3. Blue Ocean membutuhkan edukasi yang panjang ke konsumen. Ini sering kali

menjadi hal yang besar mengapa Blue Ocean bisa gagal. Perusahaan sudah kehabisan

nafas sebelum memetik hasilnya. Konsumen yang sangat fragmented dan biaya

komunikasi yang mahal untuk menjangkau mereka serta konsumen yang kurang

content oriented akan menjadi penghalang yang besar sehingga dibutuhkan waktu

lebih lama agar Blue Ocean dapat berpenetrasi. 4. Perlindungan merek dan hak paten

Page 4: ROS Toward BOS

yang masih lemah (walau sudah banyak periklanan) juga akan membuat motivasi

para pengusaha untuk enggan membuat Blue Ocean. Terlalu mudah ditiru dan tidak

ada perlindungan. Dengan biaya edukasi yang besar, jelas ini menjadi suatu momok

bagi Blue Ocean.

Perbedaan antara Blue Ocean dan Red Ocean adalah Blue Ocean adalah strategi

dimana pola pemikirannya didasarkan pada inovasi dan keluar dari kebiasaan yang

rasional. Dari pengertian ini secara tidak langsung juga membahas tentang

perbandingan antara strategi Blue Ocean dengan strategi yang sudah umum, yang ini

bisa diistilahkan dengan sebutan red ocean yaitu strategi pemasaran yang

konvensional dan merupakan perbalikan dari strategy Blue Ocean. Ada beberapa hal

yang membedakan antara Blue Ocean dan Red Ocean, seperti tampak pada pada

Tabel 1

Tabel 1 Perbedaan antara Blue Ocean dan Red Ocean

Blue Ocean Strategy Red Ocean Strategy

1. Menciptakan industri yang tidak eksis untuk saat ini –the unknown market space.

1. Masuk ke dalam industri yang sudah eksis saat ini –the known market space.

2. Menjadikan kompetisi tidak relevan. 2. Bersaing memenangi kompetisi.

3. Menciptakan sendiri batasan dan rule of the game baru.

3. Mengikuti batasan dan rule of the game yang sudah ada dan diterima.

4. Menciptakan dan menangkap permintaan baru. 4. Mengeksploitasi permintaan yang ada.

5. Memecahkan pertukaran nilai-biaya (value- cost trade-off)

5. Memilih antara nilai-biaya (value-cost trade-off).

Page 5: ROS Toward BOS

6. Memadukan seluruh sistem aktifitas perusahaan dalam mengejar diferensiasi dan biaya rendah.

6. Memadukan seluruh sistem aktifitas perusahaan dengan pilihan strategis antara diferensiasi atau biaya rendah.

7. Inovatif nilai = nilai inovatif. 7. Menciptakan atau menambahkan nilai (value added)

Sumber : Kim dan Mouborgne (2006:38)

Perusahaan yang mampu pindah kuadran dari Red Ocean menjadi Blue Ocean

adalah perusahaan yang bisa mendapatkan informasi secara komprehensif lalu

kemudian mengolah dan menganalisa data tersebut sehingga bisa memiliki

keunggulan bersaing dari para pesaing-pesaingnya. Pengumpulan informasi bukan

merupakan hal yang mudah mengingat jumlahnya luar biasa besar. Jika perusahaan

mampu mengumpulkan data yang sebanyak-banyaknya tantangan lainnya adalah

pada mengolah dan menganalisa data tersebut sehingga dapat digunakan oleh

manajemen dalam mengambil keputusan strategis.

Dengan kemajuan teknologi informasi semakin banyak perusahaan yang

mampu mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang konsumen atau kondisi

eksternal perusahaan. Tugas manajemen adalah memilih informasi mana yang

relevan untuk perusahaan sehingga dapat membantu mereka mengambil keputusan.

Manajemen memerlukan dukungan teknologi informasi karena mengambil keputusan

yang tepat tanpa informasi yang valid dan relevan tidak mungkin dilakukan. Terlepas

dari banyaknya informasi di luar perusahaan, pengambilan keputusan menjadi

semakin sulit karena beberapa hal berikut ini:

1. Jumlah alternatif yang harus dipertimbangkan semakin banyak.

2. Banyak keputusan yang harus diambil under time pressure

Page 6: ROS Toward BOS

3. Karena semakin tidak tentunya lingkungan dalam pengambilan keputusan

sehingga keputusan menjadi semakin kompleks.

Setelah perusahaan mampu mengumpulkan data yang sebanyak-banyaknya dan

menyimpannya di dalam database mereka, lalu perusahaan memerlukan suatu

aplikasi dan teknologi untuk mengkonsolidasi, menganalisa dan menyediakan akses

ke jumlah data yang sangat banyak sehingga dapat membuat keputusan bisnis dan

strategis yang lebih baik. Aplikasi dan teknologi tersebut disebut juga business

intelligence. (Rainer,et al, 2011)

Ada berbagai metode dalam business intelligence antara lain data mining, digital

dashboard, multidimensional analysis, decision support system. Data mining adalah

proses mencari informasi bisnis yang berguna di dalam database, data warehouse

atau datamart. Data yang dihasilkan oleh proses ini sifatnya ada dua yaitu

memprediksi trend dan perilaku serta mengidentifikasi pola yang sebelumnya tidak

diketahui.

Digital dashboard menyediakan akses cepat ke informasi yang tepat dan akses

langsung pada laporan manajemen. Digital dashboard ini dikembangkan dari sistem

informasi eksekutif yang informasinya secara khusus didesain untuk memenuhi

kebutuhan informasi para top executives. Namun demikian digital dashboard saat ini

sudah dapat diakses oleh staf dan para manajer.

Multidimensional data analysis adalah proses menjalankan analisa data yang

kompleks dan multidimensional yang tersimpan di dalam database atau data

warehouse yang biasanya menggunakan software grafis. Analisa multidimensional ini

menyediakan informasi berupa apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi.

Kekuataan analisa ini adalah kemampuannya dalam menganalisa data yang dapat

menjawab pertanyaan bisnis secara cepat seperti berapa banyak mobil yang terjual di

daerah timur Indonesia.

Digital Support System menggabungkan model dan data dalam rangka mencoba

menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur dan semi terstruktur dengan

Page 7: ROS Toward BOS

keikutsertaan pengguna yang ekstensif. DSS didesain untuk membuat para manager

dan analis agar dapat mengakses data secara interaktif, memanipulasi data dan

menjalankan analisa yang sesuai.

Decision-Making Process

Sistem informasi didesain untuk membantu manajer mengambil sebuah

keputusan dalam kaitannya menentukan strategi pengembangan perusahaan dari yang

sebelumnya berada di Red Ocean strategy kemudian beralih ke Blue Ocean strategy

(BOS), pembuat keputusan harus mampu mengolah berbagai informasi yang ada

supaya strategi yang dipilih dapat berhasil diterapkan. Pembuat keputusan (decision

makers) hadir dalam 4 tahapan yang sistematis yaitu:

1. Intelligence Phase

Tahapan dimana para manajer menganalisis situasi, kemudian

mengidentifikasi dan menentukan permasalahan.

2. Design Phase

Tahapan dimana pembuat keputusan membangun model yang

merepresentasikan dan menyederhanakan permasalahan serta mendesain

adanya alternatif peluang.

3. Choice Phase

Tahapan yang melibatkan beberapa solusi yang dipilih, yang sudah di uji coba

atau di simulasikan.

4. Implementation Phase

Setelah berbagai tahapan diatas hingga kemudian timbul adanya solusi bahwa

keputusan tersebut layak (feasible), maka masuk ke tahapan implementasi,

implementasi yang berhasil adalah hasil dari penyelesaian permasalahan atau

pemilihan peluang yang ada.

Model keputusan (decision models) harus mampu diterjemahkan secara

sederhana atau bentuk abstraksi dari sebuah kenyataan. Penyederhanaan ini sangat

membantu karena banyaknya hal-hal kompleks yang kemungkinan menjadi tidak

Page 8: ROS Toward BOS

relevan terhadap masalah yang spesifik. Keuntungan dari sebuah model keputusan

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Biaya dari sebuah ujicoba secara virtual lebih rendah daripada biaya ujicoba

dengan sistem yang sudah ada.

2. Sebuah model mampu mempersingkat waktu yang dibutuhkan, operasional

secara bertahun-tahun dapat disimulasikan dalam waktu yang singkat secara

komputerisasi.

3. Manipulasi sebuah model dengan mengubah variabel lebih mudah dilakukan

daripada manipulasi sistem yang ada (real system).

Decision Support System (DSS)

Decision Support Systems atau DSS adalah suatu bentuk dari sistem informasi

manajemen yang secara khusus dibuat untuk mendukung perencana dan stakeholders

dalam pengambilan keputusan. DSS dapat mencerminkan berbagai konsep dari

pengambilan keputusan dan kondisi yang berbeda-beda. Beberapa informasi yang

dapat dihasilkan dari DSS adalah:

1. Perbandingan data penjualan dari suatu produk secara periode (mingguan atau

bulanan)

2. Proyeksi penjualan berdasarkan asumsi penjualan dari produk baru

3. Proyeksi dampak atau konsekuensi dari berbagai alternatif keputusan yang

dilihat dari data masa lalu dan perencanaan yang akan datang.

Model matematika yang digunakan dalam DSS adalah sensitivity analysis,

yaitu sebuah analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan

parameter-parameter terhadap perubahan kinerja suatu sistem dalam menghasilkan

suatu output. Analisis ini berguna bagi DSS karena membuat sebuah sistem menjadi

lebih fleksibel dan mampu beradaptasi pada sebuah kondisi yang berubah-ubah.

Dalam penerapan perusahaan menjalankan Blue Ocean Strategy (BOS), sebuah DSS

yang efektif tentu saja dapat membantu para manajer mengambil keputusan yang

terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Sebuah perusahaan yang selama ini berada

pada pasar yang kompetitif (red ocean), dimana banyak pesaing dan hambatan untuk

Page 9: ROS Toward BOS

masuknya kuat, dengan menggunakan DSS akan mampu menghasilkan kebijakan

atau strategi supaya perusahaan dapat menciptakan pasar yang baru, dimana pesaing

relatif belum ada atau masih sedikit sehingga diharapkan perusahaan dapat menjadi

market leader di pasar tersebut.

Daftar Pustaka

Rainer, R.Kelly & Casey G.Cegielski,. 2011. Introduction to Information Systems;

Enabling and Transforming Business, International Student Version. John Wiley &

Sons

http://blog.hubspot.com/blog/tabid/6307/bid/54/Blue-Ocean-Strategy-A-Small-Business-Case-Study.aspx

https://budicanggih.wordpress.com/2012/12/14/blue-ocean-strategy-mari-berkenalan/

https://roemahpancake.wordpress.com/2013/01/04/blue-purple-or-red-strategy/