rjp aha

Upload: rsilmj

Post on 01-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 RJP AHA

    1/8

    REKOMENDASI RJP AHA 2015

    Prinsip utama dalam resusitasi adalah memperkuat rantai kelangsungan hidup (chain of

    survival). Keberhasilan resusitasi membutuhkan integrasi koordinasi rantai kelangsungan hidup.Urutan rantai kelangsungan hidup pada pasien dengan henti jantung (cardiac arrest) dapat

    berubah tergantung lokasi kejadian: apakah cardiac arrestterjadi di dalam lingkungan rumah

    sakit (HCA) atau di luar lingkungan rumah sakit (OHCA). Gambar menunjukkan chain of

    survivalpada kondisi HCA maupun OHCA

    Gambar 1. Rantai Kelangsngan Hi!" H#A !am OH#A

  • 7/25/2019 RJP AHA

    2/8

    !alam melakukan resusitasi jantung"paru# AHA (American Heart Asso$iation)

    merumuskan panduan %&'"CP ang saat ini digunakan se$ara global. Gambar * menunjukkan

    skema algoritma dalam tindakan resusitasi jantung"paru pada pasien de+asa.

    Gambar 2. Alg$ritma Ressitasi Jantng Par Pa!a Pasien De%asa

  • 7/25/2019 RJP AHA

    3/8

    !alam melakukan resusitasi jantung paru# ada beberapa hal ang perlu diperhatikan:

    . Pengenalan dan pengakti,an $epat sistem tanggapan darurat

    -ika melihat seorang ang tiba"tiba jatuh atau tidak responsie maka petugas kesehatan

    harus mengamankan tempat kejadian dan memeriksa respon korban. /epukan pada

    pundak dan teriakkan nama korban sembari melihat apakah korban tidak berna,as atau

    terengah"engah. &ihat apakah korban merespon dengan ja+aban# erangan atau gerakan.

    Penolong harus memanggil bantuan terdekat setelah korban tidak menunjukkan reaksi.

    Akan lebih baik bila penolong juga memeriksa pernapasan dan denut nadi korban

    seiring pemeriksaan respon pasien agar tidak menunda +aktu dilakukanna -P..

    *. esusitasi -antung Paru dini

    &akukan kompresi dada sebanak 01 kompresi (sekitar 2 detik). Kriteria penting untuk

    mendapatkan kompresi ang berkualitas adalah:

    Kompresi dada diberikan dengan ke$epatan minimal 11 kali per menit dan maksimal

    *1 kali per menit. Pada ke$epatan lebih dari *1 kali 3 menit# kedalaman kompresi akan

    berkurang seiring semakin $epatna interal kompresi dada.

    Kompresi dada dilakukan dengan kedalaman minimal * in$i (4 $m) dan kedalaman

    maksimal *#5 in$i (6 $m). Pembatasan kedalaman kompresi maksimal diperuntukkan

    mengurangi potensi $edera akibat kedalaman kompresi ang berlebihan. Pada pasien bai

    minimal sepertiga dari diameter anterior"posterior dada atau sekitar 7 in$hi (5 $m) dan

    untuk anak sekitar * in$hi (4 $m). Pada pasien anak dalam masa pubertas (remaja)#

    kedalam kompresi dilakukan seperti pada pasien de+asa.

    &okasi kompresi berada pada tengah dada korban (setengah ba+ah sternum). Petugas

    berlutut jika korban terbaring di ba+ah# atau berdiri disamping korban jika korban berada

    di tempat tidur. /abel men$antumkan beberapa hal ang perlu diperhatikan selama

    melakukan kompresi dada dan pemberian entilasi:

  • 7/25/2019 RJP AHA

    4/8

    &abel 1. An'ran !an (arangan )(S nt* #PR )er*alitas &inggi "a!a Pasien De%asa

    8enunggu re$oil dada ang sempurna dalam sela kompresi. 'elama melakukan siklus

    kompresi dada# penolong harus membolej9hkan rekoil dada penuh dinding dada setelah

    setiap kompresi dan untuk melakukan hal tersebut penolong tidak boleh bertumpu di atas

    dada pasien setelah setiap kompresi.

    8eminimalisir interupsi dalam sela kompresi. Penolong harus berupaa meminimalkan

    ,rekuensi dan durasi gangguan dalam kompresi untuk mengoptimalkan jumlah kompresi

    ang dilakukan per menit.

    Korban dengan tidak ada3tidak di$urgai $edera tulang belakang maka bebaskan jalan

    na,as melalui head tilt ; $hin li,t.

  • 7/25/2019 RJP AHA

    5/8

    -P terus dilakukan hingga alat de,ibrilasi otomatis datang# pasien bangun# atau petugas

    ahli datang. %ila harus terjadi interupsi# petugas kesehatan sebaikna tidak memakan lebih dari

    1 detik# ke$uali untuk pemasangan alat de,irbilasi otomatis atau pemasangan adan$e air+a.

    0. Alat de,ibrilasi otomatis

    A=! digunakan sesegera mungkin setelah A=! tersedia. %ila A=! belum tiba# lakukan

    kompresi dada dan entilasi dengan rasio 01 : *. !e,ibrilasi 3 sho$k diberikan bila ada indikasi 3

    instruksi setelah pemasangan A=!. Pergunakan program3panduan ang telah ada# kenali apakah

    ritme tersebut dapat diterapi sho$k atau tidak# jika ia lakukan terapi sho$k sebanak kali dan

    lanjutkan -P selama * menit dan periksa ritme kembali.

  • 7/25/2019 RJP AHA

    6/8

    &abel 2. Perbe!aan K$m"$nen RJP Pa!a De%asa+ Ana*+ !an )a,i

    Pada pasien pediatri# algoritma -P bergantung apakah ada satu orang penolong atau dua

    (atau lebih) orang penolong (gambar 0 dan 5). %ila ada satu orang penolong# rasio kompresi dada

    dan entilasi seperti pasien de+asa aitu 01 : * tetapi bila ada dua orang penolong maka rasio

  • 7/25/2019 RJP AHA

    7/8

    kompresi dada dan entilasi menjadi 4 : *. -ika anak3bai mempunai denut nadi namun

    membutuhkan pernapasan bantuan# entilasi dilakukan dengan ke$epatan 0"4 detik3na,as atau

    sekitar *"*1 na,as3menit dan memeriksa denut nadi kembali setiap * menit. Untuk satu siklus

    perbandingan kompresi dan entilasi adalah 01 : * untuk satu orang penolong dan 4 : * untuk

    dua orang atau lebih penolong.

    Gambar -. Alg$ritma Ressitasi Jantng Par Pa!a Pasien Pe!iatri Dengan Sat Orang Pen$l$ng

  • 7/25/2019 RJP AHA

    8/8

    Gambar . Alg$ritma Ressitasi Jantng Par Pa!a Pasien Pe!iatri Dengan Da Orang Pen$l$ng

    Da/tar Psta*a

    . >okus Utama Pembaruan Pedoman Ameri$an Heart Asso$iation *14 Untuk CP dan =CC.

    Ameri$an Heart Asso$iation *14.