riset kecacingan

19
Kelompok 1 Reza R. A. Dede A. B. Herick A. W. Irvinia R. Khairun N. Chelsia Riyan W. Woris C. Syf. Rizka M. Mutiah A. Kevin L. Nurul A. P. Ridhallah Windy V.S.

Upload: dede-achmad-basofi

Post on 20-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

sip

TRANSCRIPT

Slide 1

Kelompok 1Reza R. A.Dede A. B.Herick A. W.Irvinia R.Khairun N.ChelsiaRiyan W.Woris C.Syf. Rizka M.Mutiah A.Kevin L.Nurul A. P.RidhallahWindy V.S.

Latar Belakangbanyak diderita anak, khususnya SD(40-60 %). (Depkes RI, 2005). Data IBRD (International Bank For Reconstruction Development): kehilangan gizi makanan, anemia, dan menurunnya produktivitas (akademis) akibat penyakit cacing mencapai Rp30 miliar-33 miliar/tahunInfestasi cacing mengganggu pertumbuhan, menurunkan kemampuan fisik, produktifitas belajar dan intelektualitas. Kunci pemberantasan adalah memperbaiki hygiene dan sanitasi lingkungan.

Masalah: Bagaimana hubungan kebersihan diri dan cacingan pada anak SD X tahun 2008? Hipotesis Ada hubungan antara kebersihan diri dan kejadian cacingan pada anak SD X Tujuan PenelitianTujuan Umum :Mengetahui hubungan antara kebersihan diri dan kejadian cacingan pada anak SD X tahun 2008.Tujuan Khusus : Mengetahui tingkat kebersihan diri pada anak SD X tahun 2008.Mengetahui kejadian cacingan pada anak SD X tahun 2008.Manfaat PenelitianBagi Penulis:mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teori-teoriBagi SD:bahan pertimbangan meningkatkan Status Gizi siswa SD.Bagi Dunia Kedokteran:menambah referensi dan sumbangan penelitian

Tinjauan PustakaDefinisi Cacinganpenyakit endemik & kronik oleh cacing, umumnya infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), cacing pita (Taenia solium) dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale) (Akhsin, 2007).Penularan Cacing (Sudoyo, 2006)Infeksi Langsung:telur cacing dari tepi anal masuk ke mulut tanpa pernah berkembang dulu di tanahLarva menembus kulit:telur terlebih dahulu menetas di tanah baru kemudian larva filariform menginfeksi melalui kulit.

Tinjauan Pustaka (cont.)Dampak Infeksi Kecacingan pada AnakMalnutrisi, gangguan pertumbuhan dan perkembangan, anemia defesiensi besi, morbiditas yang tinggi,(Soedarto, 1991). kekurangan kalori protein,defisiensi vitamin A (Hidayat, 2002). diare darah, turunnya berat badan. Trichuris trichiura mampu menghisap darah sekitar 0,005 ml/hari/cacing (Gandahusada, 2004).Transmisi Telur Cacing ke Tubuh Manusiatangan &kuku tercemar telur cacing, masuk ke mulut melalui makanan (Mahfuddin et al, 1994). melalui makanan dan minuman, terutama jajanan yang tidak dikemas & tidak tertutup rapat (Agustina dkk, 2000 )lalat yang kakinya membawa telur cacing (Helmy et al, 2000). Sayuran mentah, proses membersihkan tidak sempurna, sayuran yang diberi pupuk dengan tinja segar. (Brown, 1979).

Tinjauan Pustaka (cont.)Pencegahan dan Pemberantasan Infeksi Kecacinganpengobatan massal, perbaikan sanitasi di lingkungan dan hygiene perorangan serta pendidikan kesehatan (Soedarto, 1991). Hal-hal yang perlu dibiasakan agar tercegahnya dari penyakit kecacingan adalah sebagai berikut (Nadesul, 1997).Pemberian obat-obatan hanya bersifat mengobati tetapi tidak memutuskan mata rantai penularan. (Hadidjaja, 1994).

Tinjauan Pustaka (cont.)Faktor-faktor Lingkungan yang Berhubungan Dengan Infeksi KecacinganIklim/SuhuTanahSinar MatahariAnginKebersihan diri

Tinjauan Pustaka (cont.)Anak Sekolah Dasar Definisi dan Karakteristik Anak Sekolah Dasar 7-12 tahun, pertumbuhan anak putri lebih cepat dari pada putra. (Moehji, 2003) :Perkembangan anak dibedakan menjadi beberapa tahap sejalan dengan usianya (Moehji, 2003) :1) 0 - 2 tahun : sensori motor2) 2 - 6 tahun : pra operasional3) 7 -11 tahun : operasional konkrit4) > 11 tahun : operasional pormalumumnya masuk SD usia 6-7 tahun dan rentang belajar 6 tahun. Handayani, (2010) menjelaskan masa keserasian SD dibagi ke dalam dua fase:a)kelas rendah sekolah dasar, sekitar 6 -8 tahun. kelas I -III. b)kelas tinggi sekolah dasar yaitu kira-kira 9 -12 tahun. kelas IV -VI

MetodologiJenis Penelitian : analitik observasional ,cross-sectionalLokasi dan Waktu Penelitian : Aula SD X, 1 Agustus 2008 4 Agustus 2008Populasi dan SampelPopulasi target :seluruh siswa SD yang menderita kecacingan di tahun 2008.Populasi terjangkau :seluruh siswa SD X tahun 2008.Sampel: Semua siswa SD X dengan kriteria inklusi dan eksklusi.Cara Pemilihan Sampel :non-probability sampling, consecutive samplingKriteria inklusi dan eksklusiInklusi: Semua siswa SD X tahun 2008 yang masih aktif dan bersedia mengikuti penelitian.Eksklusi: Siswa SD X tahun 2008 yang tidak bersedia untuk diteliti

Metodologi (cont.)Variabel PenelitianVariabel bebas :tingkat kebersihan diri pada anak SD X tahun 2008.Variabel tergantung :kejadian cacingan pada anak SD X tahun 2008.Definisi OperasionalCacingan :Penyakit yang disebabkan oleh cacing-cacing khusus (cacing gelang, cacing tambang, dan cacingcambuk) yang bersifat parasit dalam tubuh manusia.Mencuci tangan yang bersih : Mencuci tangan dengan menggunakan air yang bersih dan sabun sehingga terbebas dari mikroorganisme di tangan.Instrumen PenelitianKuesioner, nilai maksimal 14 untuk kebersihan diri. Skor 0-5 akan digolongkan dalam Kurang, skor 6-10 untuk Sedang dan 11-14 untuk Baik.Analisa Data : bentuk tabel.komputerisasi program SPSS.Etika Penelitian : Informed Consent,Kerahasiaan (Confidentiality)

HasilKebersihan DiriKecacingan (+)Kecacingan (-)TotalfofefofeBaik711,29138,7120Sedang7177,886760,12138Kurang3624,83819,1744Total11488202

Fe dihitung dengan rumus

Dan x2 hitung dihitung dengan rumus

Dari SPSS didapat hasil x2 hitung 16,664

Hasil (cont.)X2 hitung > x2 tabel (df=2;p13,815Dansignifikansi