ringkasan standar profesional akuntan publik

21
Ringkasan dari Standar Profesional Akuntan Publik IAPI Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik IAPI Beberapa hal yang penting dalam ISA 540, Standar Audit 540 “Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar Dan Pengungkapan Yang Bersangkutan” : Tujuan Auditor dalam hal ini ialah Tujuan auditor adalah untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat tentang apakah : Estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dalam laporan keuangan, baik yang diakui atau diungkapkan, adalah wajar dan Pengungkapan yang bersangkutan dalam laporan keuangan adalah memadai, dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Beberapa istilah penting dalam SA ini : Estimasi akuntansi : Suatu Penaksiran atas suatu jumlah moneter ketika metode pengukuran yang akurat tidak tersedia. Estimasi tunggal auditor/estimasi kisar auditor : Jumlah atau kisar jumlah yang masing-masing diperoleh dari bukti audit yang digunakan dalam mengevaluasi estimasi tunggal manajemen. Ketidakpastian estimasi : Kerentanan suatu estimasi akuntansi dan pengungkapan yang bersangkutan terhadap suatu ketiadaan ketepatan bawaan dalam penyusunan informasi. Keberpihakan manajemen : ketiadaan netralitas manajemen dalam penyusunan informasi. Estimasi tunggal manajemen : Jumlah yang dipilih oleh manajemen untuk mengakui atau mengungkapkan dalam laporan keuangan sebagai suatu estimasi akuntansi. Prosedur Penilaian Risiko dan Kegiatan yang Berkaitan Ketika pada waktu melaksanakan prosedur penilaian resiko dan kegiatan yang bersangkutan untuk memperoleh suatu pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas, sebagaimana yang diharuskan oleh SA 315, auditor harus memperoleh

Upload: benny

Post on 20-Feb-2016

1.216 views

Category:

Documents


189 download

DESCRIPTION

IAPI

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Ringkasan dari Standar Profesional Akuntan Publik IAPI

Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik IAPI

Beberapa hal yang penting dalam ISA 540, Standar Audit 540 “Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar Dan Pengungkapan Yang Bersangkutan” :

Tujuan Auditor dalam hal ini ialah

Tujuan auditor adalah untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat tentang apakah :

Estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dalam laporan keuangan, baik yang diakui atau diungkapkan, adalah wajar dan

Pengungkapan yang bersangkutan dalam laporan keuangan adalah memadai,

dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

Beberapa istilah penting dalam SA ini :

Estimasi akuntansi : Suatu Penaksiran atas suatu jumlah moneter ketika metode pengukuran yang akurat tidak tersedia.

Estimasi tunggal auditor/estimasi kisar auditor : Jumlah atau kisar jumlah yang masing-masing diperoleh dari bukti audit yang digunakan dalam mengevaluasi estimasi tunggal manajemen.

Ketidakpastian estimasi : Kerentanan suatu estimasi akuntansi dan pengungkapan yang bersangkutan terhadap suatu ketiadaan ketepatan bawaan dalam penyusunan informasi.

Keberpihakan manajemen : ketiadaan netralitas manajemen dalam penyusunan informasi. Estimasi tunggal manajemen : Jumlah yang dipilih oleh manajemen untuk mengakui atau

mengungkapkan dalam laporan keuangan sebagai suatu estimasi akuntansi.

Prosedur Penilaian Risiko dan Kegiatan yang Berkaitan

Ketika pada waktu melaksanakan prosedur penilaian resiko dan kegiatan yang bersangkutan untuk memperoleh suatu pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas, sebagaimana yang diharuskan oleh SA 315, auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas hal-hal dibawah ini untuk menyediakan suatu dasar untuk mengidentifikasi dan menentukan estimasi akuntansi :

a) Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku yang relevan terhadap estimasi akuntansi termasuk pengungkapannya

b) Bagaimana manajemen mengidentifikasi transaksi, peristiwa dan kondisi yang mungkin menimbulkan perlunya estimasi akuntansi diakui dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Dalam pemerolehan pemahaman ini, auditor harus meminta keterangan kepada manajemen tentang perubahan dalam kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya estimasi akuntansi yang baru atau perlunya untuk merevisi estimasi akuntansi yang ada.

c) Bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi dan suatu pemahaman atas data yang dipakai sebagai dasar, termasuk

Page 2: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Metode, termasuk jika relevan, model, yang digunakan dalam membuat estimasi akuntansi

Pengendalian yang relevan Apakah manajemen telah mengunakan seorang pakar Asumsi yang mendasari estimasi akuntansi Apakah telah terjadi atau seharusnya terjadi suatu perubahan dari periode sebelumnya

dalam metode untuk membuat estimasi akuntansi dan jika demikian apa penyebabnya dan

Apakah dan jika demikian bagaimanamanajemen telah menentukan dampak ketidakpastian estimasi

Auditor harus menilai hasil estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan keuangan periode lalu atau jika relevan, melakukan kembali estimasi dengan tujuan untuk periode kini. Sifat dan luas riviu yang dilakukan auditor harus mempertimbangkan sifat estimasi akuntansi, dan apakah informasi yang diperole dari riviu tersebut relevan untuk mengidentifikasi dan menilai resiko kesalahan penyajian material atas estimasi akuntansi yang dibuat dalam laporan keuangan periode kini. Namun, riviu tersebut tidak dimaksudkan untuk mempertanyakan pertimbangan yang dibuat dalam periode lalu yang didasari pada informasi yang tersedia pada waktu itu.

Pemerolehan suatu pemahaman tentang bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi

Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk menetapkan proses pelaporan keuangan untuk membuat estimasi akuntansi, termasuk pengendalian internal yang memadai. Proses tersebut mencakup :

1) Pemilihan kebijakan akuntansi yang tepat dan penetapan proses estimasi, termasuk estimasi atau model evaluasi yang tepat, termasuk, jika relevan, model.

2) Pengembangan atau pengidentifikasian data dan asumsi yang relevan yang berdampak terhadap estimasi akuntansi

3) Penelaahan secara periodic kondisi yang menimbulkan estimasi akuntansi dan pengestimasian kembali estimasi akuntansi sebagaimana diperlukan.

Hal-hal yang kemungkinan dipertimbangkan oleh auditor dalam pemerolehan suatu pemahaman tentang bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi, mencakup, sebagai contoh :

1) Jenis akun atau transaksi yang terkait dengan estimasi akuntansi (sebagai contoh, apakah estimasi akuntansi timbul dari pencatatan transaksi rutin dan berulang atau apakah timbul dari transaksi nonrutin atau tidak biasa)

2) Apakah dan, jika demikian, bagaimana manajemen telah menggunakan teknik pengukuran yang diakui untuk membuat estimasi akuntansi tertentu.

3) Apakah estimasi akuntansi dibuat berdasarkan data yang tersedia pada suatu tanggal interim dan, jika demikian, apakah dan bagaimana manajemen telah memperhitungkan dampak peristiwa, transaksi, dan perubahan dalam kondisi yang terjadi antara tanggal tersebut dan akhir periode.

Page 3: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Beberapa hal yang penting dalam ISA 700, Standar Audit 700 “Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan” :

Opini tanpa modifikasian : Opini yang dinyatakan oleh auditor ketika auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan yang berlaku.

Auditor harus memodifikasi opininya dalam laporan auditor berdasarkan ISA/SA 705 jika auditor

1) Menyimpulkan bahwa berdasarkan bukti audit yang diperoleh, laporan keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian material atau

2) Tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material.

Jika laporan keuangan disusun sesuai dengan ketentuan suatu kerangka penyajian wajar tidak mencapai penyajian wajar, maka auditor harus mendiskusikan hal tersebut dengan manajemen dan tergantung dari ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan bagaimana hal tersebut diselesaikan, harus menentukan apakah perlu untuk memodifikasi opininya dalam laporan auditor berdasarkan SA 705

Ketika laporan keuangan disusun sesuai dengan suatu kerangka kepatuhan, auditor tidak diharuskan untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan mencapai penyajian wajar. Namun, jika dalam kondisi yang sangat jarang terjadi, auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan tersebut menyesatkan, maka auditor harus mendiskusikan hal tersebut dengan manajemen dan tergantung dari bagaimana hal tersebut diselesaikan, harus menentukan apakah dan bagaimana , mengkomunikasikan hal tersebut dalam laporan auditor.

Page 4: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Contoh laporan auditor dengan opini wajar tanpa modifikasian :

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

No. 123345(Nomor Laporan Audit)

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT ABC

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT ABC terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian resiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektifitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan

Page 5: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, laporan posisi keuangan PT ABC tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

KAP XYZ

(Nama Akuntan).(Nomor Izin Akuntan Publik )

Jakarta, DD MM YYYY

Page 6: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Beberapa hal yang penting dalam ISA 705, Standar Audit 705 “Modifikasi Terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen” :

Opini modifikasian : suatu opini wajar dengan pengecualian, suatu opini tidak wajar, atau suatu opini tidak menyatakan pendapat.

Pervasif : suatu istilah yang digunakan dalam konteks kesalahan penyajian untuk menggambarkan dampak kesalahan penyajian terhadap laporan keuangan atau kemungkinan dampak kesalahan penyajian terhadap laporan keuangan, jika ada, yang tidak dapat terdeteksi karena ketidakmampuan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. Dampak yang pervasive terhadap laporan keuangan adalah dampak yang menurut pertimbangan auditor :

Tidak terbatas pada unsur, akun atau pos tertentu laporan keuangan Jika dibatasi, merupakan atau dapat merupakan suatu proporsi yang substansial dari laporan

keuangan, atau Dalam hubungannya dengan pengungkapan, bersifat fundamental bagi pemahaman

pengguna laporan keuangan

Kondisi yang mengharuskan dilakukannya modifikasi terhadap opini auditor :

1) Menyimpulkan bahwa berdasarkan bukti audit yang diperoleh, laporan keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian material atau

2) Tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material.

Opini wajar dengan pengecualian

Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian ketika :

1) Auditor, setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi adalah material tetapi tidak pervasive terhadap laporan keuangan, atau

2) Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini, tetapi auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material tetapi tidak pervasive.

Opini tidak wajar

Auditor harus menyatakan opini tidak wajar ketika auditor, setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi, adalah material dan pervasive terhadap laporan keuangan

Opini tidak menyatakan pendapat

Auditor tidak boleh menyatakan pendapat ketika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari opini dan auditor menyimpulkan bahwa kemungkianan dampak kesalahan penyajian tyang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material dan pervasive.

Page 7: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Auditor tidak boleh menyatakan pendapat ketika, dalam kondisi yang sangat jarang yang melibatkan banyak ketidakpastian, auditor menyimpulkan bahwa, meskipun telah memperoleh bukti audit yang cukup dab tepat tentang setiap ketidakpastian tersebut, auditor tidak dapat merumuskan suatu opini atas laporan keuangan karena interaksi potensial dari ketidakpastian tersebut dan kemungkinan dampak kumulatif dari ketidakpasitan tersebut terhadap laporan keuangan.

Material tetapi tidak pervasif Material dan pervasif

Opini wajar dengan pengecualian Opini tidak wajar

Opini wajar dengan pengecualian

Sifat hal-hal yang menyebabkan modifikasi opini

Pertimbangan auditor tentang seberapa pervasif dampak atau kemungkinan dampak terhadap laporan keuangan

Laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material

Ketidakmampuan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat

Opini tidak menyatakan pendapat

CONTOH-CONTOH OPINI DENGAN MODIFIKASIAN :

Contoh opini wajar dengan pengecualian :

“Untuk yang teratas sama dengan opini tanpa modifikasian “

Perbedaanya hanya pada :

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini wajar dengan pengecualian.

Basis untuk opini wajar dengan pengecualian

Saldo persediaan Perusahaan tanggal 31 Desember 2014 sebagaimana tercatat pada laporan posisi keuangan terlampir adalah sebesar Rp(*). Sebagaimanayang diungkapkan pada Catatan (*) atas laporan keuangan terlampir. Perusahaan tidak menyajikan persediaan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto, tetapi menyajikan sebesar biaya perolehan, yang merupakan penyimpangan dari Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Catatan akuntansi Perusahaan menunjukan bahwa seandainya Perusahaan menyajikan persediaan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto, suatu beban sebesar Rp(*) akan diperlukan untuk menurunkan nilai persediaan ke nilai realisasi netonya. Oleh karena itu : (i) beban pokok penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan meningkat sebesar Rp(*), (ii) beban pajak penghasilan dan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan turun masing-masing sebesar Rp (*) dan Rp(*), dan (iii) total ekuitas tanggal 31 Desember 2014 akan turun sebesar Rp (*).

Opini wajar dengan pengecualian

Menurut opini kami, kecuali untuk dampak hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Wajar dengan Pengecualian, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT ABC tanggal 31 Desember 2014, serta

Page 8: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Contoh opini tidak menyatakan pendapat :

“Untuk yang teratas sama dengan opini tanpa modifikasian “

Perbedaanya hanya pada :

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini wajar dengan pengecualian. (paragraf ini dihilangkan/tidak ada)

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Namun, karena hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Tidak Menyatakan Pendapat, kami tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit.

Basis untuk opini tidak menyatakan pendapat

Kami tidak ditunjuk sebagai auditor independen Perusahaan hingga setelah tanggal 31 Desember 2014, dan oleh karena itu, kami tidak mengobservasi perhitungan fisik persediaan awal dan akhir tahun, Kami tidak dapat meyakinkan diri kami melalui prosedur alternatif atas kuantitas persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yang tercatat pada laporan posisi keuangan terlampir masing-masing sebesar Rp (*) dan Rp (*). Kami tidak dapat mengkonfirmasi atau memverifikasi piutang yang tercatat pada laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014 terlampir pada suatu angka total sebesar Rp (*) melalui prosedur alternatif. Sebagai akibat dari hal-hal tersebut, kami tidak dapat menentukan apakah penyesuaian yang diperlukan telah ditemukan sehubungan dengan dibukukan atau tidak dibukukannya persediaan dan piutang, serta unsur-unsur yang membentuk laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan modal;, dan laporan arus kas.

Opini tidak menyatakan pendapat

Karena signifikansi dari hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Tidak Menyatakan Pendapat, kami tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan suatu opini atas laporan keuangan PT ABC tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut terlampir.

Page 9: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Contoh opini tidak wajar :

“Untuk yang teratas sama dengan opini tanpa modifikasian “

Perbedaanya hanya pada :

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini tidak wajar kami.

Basis untuk opini tidak wajar

Seperti yang dijelaskan pada Catatan (*) atas laporan keuangan konsolidasian terlampir. Perusahaan tidak mengkonsolodasikan laporan keuangan PT XYZ (suatu entitas anak yang diakuisisi oleh Perusahaan pada tahun 2014) karena Perusahaan belumk dapat memastikan nilai wajar dari aset dan liabilitas material tertentu PT XYZ pada tanggal akuisisi. Oleh karena itu, investasi tersebut dicatat sebesar harga perolehannya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, laporan keuangan PT XYZ seharusnya dikonsolidasikan oleh Perusahaan karena PT XYZ dikendalikan oleh Perusahaan. Seandainya laporan keuangan PT XYZ dikonsolidasikan oelh Perusahaan, banyak unsure dalam laporan keuangan konsolidasian terlampir akan terpengaruh secara material. Dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian terlampir sebagai akibat tidak dikonsolidasikannya laporan keuangan PT XYZ belum ditentukan.

Opini tidak wajar

Menurut opini kami, karena signifikansi dari hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Tidak Wajar, laporan keuangan konsolidasian terlampir tidak menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT ABC dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk .tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Page 10: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Beberapa hal yang penting dalam ISA 805, Standar Audit 805 “Pertimbangan Khusus –Audit atas Laporan Keuangan Tunggal dan Suatu Unsur, Akun , atau Pos Tertentu dalam Laporan Keuangan” :

RUANG LINGKUP

SA ini berkaitan dengan pertimbangan khusus atas penerapan SA-S tersebut untuk audit atas lapkeu tunggal atau unsur, akun atau pos tertentu dalam laporan keuangan.

TUJUAN

Pada saat menerakan SA-SA dalam suatu audit atas suatu laporan keuangan tunggal atau atas unsur, akun, pos tertentu dalam laporan keuangan adalah untuk mengarahkan secara tepat pertimbangan khusus yang relevan dengan :

a. Peneriman perikatan

b. Perencanaan dan pelaksanaan perikatan tersebut

c. Perumusan opini dan pelaporan atas lapkeu tunggal atau unsur, akun, pos tertentu dalam suatu lapkeu

DEFINISI

a. “Unsur suatu laporan keuangan” berarti suatu unsur, akun, pos dalam suatu lapkeu

b. “standar pelaporan keuangan” berarti standar pelaporan keuangan yang diterbitkan oleh IAI

c. Suatu lapkeu termasuk atas catatamn terkait. Catatan yang terkait umumnya terdiri dari ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya yang relevan dengan lapkeu dan unsurnya.

KETENTUAN

Bentuk opini

SA 210 mengharuskan bahwa ketentuan yang disepakati dalam perikatan audit mencakup format laporan yang diharapkan dari setiap laporan yang diterbitkan oleh auditor. Auditor harus mempertimbangkan apakah bentuk opini yang diharapkan sudah sesuai dengan kondisi yang bersangkutan.

Pertimbangan saat perencanaan dan pelaksanaan audit

SA 200 menyatakan bahwa SA-SA ditulis dalam konteks suatu audit atas lapkeu. Standar standar tersebut harus disesuaikan seperlunya dengan kondisi ketika diterapkan ke audit atas informasi keuangan historis yang lain. Dalam perencanaan dan pelaksanaan atas suatu lapkeu,auditor menyesuaikan semua SA relevan sebagaimana yang diperlukan dalam kondisi perikatan yang bersangkutan.

Page 11: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Opini modifikasian

Jika opini dalam laporan auditor atas lapkeu suatu entitas yang lengkap dimodifikasi, auditor harus menentukan dampak paragraf tersebut terhadap laporan auditor atas lapkeu.

Jika auditor memandang perlu untuk menyatakan opini tidak wajar atau tidak menyatakan pendapat atas lapkeu, SA 705 tidak mengizinkan auditor mencantumkan dalam laporan audit yang sama suatu opini tanpa modifikasian dalam lapkeu. Hal ini dikarenakan suatu opini tidak wajar atau tidak menyatakan pendapat atas lapkeu yang lengkap secara keseluruhan.

Jika auditor menyimpulkan bahwa diperlukan menyatakan opini tidak wajar atau menyatakan pendapat atas lapkeu yang lengkap tas lapkeu, namun dalam konteks audit terpisah atas suatu unsur tertentu yang dicantumkan dalam lapkeu. Auditor hanya melakukan =nya jika :

a. Auditor tidak dilarang Peraturan perundang – undangan melakukan hal tersebut

b. Opini tersebut dinyatakan dengan tidak bersamaan dengan laporan auditor yang tidak diterbitkan bersamaan dengan laporan auditor yang berisi opini tidak wajar atau tidak menyatakan pendapat

c. Unsur tertentu tersebut tidak merupakan bagian utama dari lapkeu yang lengkap

Auditor tidak boleh menyatakan opini tanpa modifikasian jika auditor telah menyatakan opini tidak wajar atau tidak menyatakan pendapat atas lapkeu yang lengkap. Hal ini dikarenakan suatu lapkeu tunggal dipandang merupkan bagian utama dari lapkeu tersebut.

PERUMUSAN OPINI DAN PERTIMBANGAN PELAPORAN

SA 700 mengharuskan auditor dalam perumusan opini, untuk mengevaluasi apakah lapkeu menyediaakan pengungkapan yang memadai bagi pengguna untuk paham dampak transaksi dan peristiwa material terhadap informasi yang disampaikan lapkeu.

 LAMPIRAN 1

Contoh unsur tertentu, akun, atau pos dalam Lapkeu

a. Piutang usaha, penyisihan atas piutang tidak tertagiih, sediaan, liabilitas untuk manfaat pensiun, nilai tercatat aset tak berwujud yang teridentifikasi, atau liabilitas untuk klaim “telah terjadi namun belum dilaporkan” dala suatu portofolio asuransi termasuk catatan terkait

b. Daftar aset yang dikelola secara eksternal dan pendapatan dari program pensiun privat

c. Daftar nilai bersih aset berwujud

d. Daftar pengeluaran yang berhubb dengan sewa properti

e. Daftar partisipasi laba atau bonus karyawan

Page 12: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

ILUSTRASI PERTAMA UNTUK MERUMUSKAN LAPORAN AUDITOR

Kondisi mencakup hal berikut :

Audit atas liabilitas untuk klaim yang “telah terjadi namun tidak dilaporkan” dalam suatu portfolio asuransi

Informasi keuangan telah disusun oleh manajemen entitas sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh badan pengatur untuk memenuhi ketentuan badan pengatur tersebut. Manajemen tidak memiliki suatu pilihan atas kerangka pelaporan keuangan.

Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku merupakan kerangka yang disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan pengguna tertentu.

Ketentuan perikatan audit mencerminkan penjelasan tanggung jawab manejemen atas laporan keuangan dalam SA 210.

Pendistribusian laporan auditor dibatasi

Laporan Audit dari ilustrasi pertama :

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

<pihak yang dituju>

Kami telah mengaudit daftar liabilitas klaim yang “telah terjadi namunbelum dilaporkan” PT ABC terlampir 31 desember 2014 (“daftar”). Daftar tersebut telah disusun oeh pihak manajemen berdasarkan {jelaskan ketentuan pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh badan pengatur)

Tanggung Jawab manajemen atas daftar

Manajemen bertanggung jawab atas penyusun daftar tersebut sesuai dengan (jelaskan ketentuan pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh badan pengatur), dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan daftar yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab auditor

Tanggungjawab kami adalah untuk menyatakan opini atas daftar tersebut berdasarkan audit kami. Kami mlaksanakan audit berdasar standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa daftar tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka dan pengungkapan dalam daftar. Prosedur yang dipilih berdasarkan pertimbangan auditor, termasuk penilaian resiko dan kesalah penyajian material, baik dalam daftar kecurangan maupun kesalahan. Dalamm meilai resiko, auditor menilai pengendalian internal yang relevan dengan penyususnan daftar oleh entitas untuk merancang audit yang tepat dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan suatu oopini atas keefektivitasan pengendaian internal entitas. Suatu audit mencakup pengevaluasian atas ketepata

Page 13: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas daftar secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Opini

Menurut opini kami, informasi keuangan dalam daftar liabilitas klaim yang “telah terjadi namun belum dilakukan “ PT ABC pada 31 desember 2014 telah disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan jelaskan ketentuan pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh badan pengatur).

Basis akuntansi dan pembatasan distibusi

Tanpa memodifikasi opini kami, kami menarik perhatian ke catatan X dalam daftar, yang menjelaskan tentang basis akuntansi. Daftar tersebut disusun untuk membantu PT ABC dalam memenuhi ketentuan badan pengatur DEF. Sebagai akibatnya, daftar tersebut belum tentu cocok untuk tujuan lain. Laporan kami ditujukan hanya untuk PT ABC dan badan pengatur DEF dan tidak diperkenankan untuk didistribusikan ke pihak selain PT ABC atau badan pengatur DEF.

(Nama KAP)

(TTd Rekan)

(Nama Rekan)

( No izin akuntan publik)

(nomor izin KAP)

(Tanggal laporan auditor)

(alamat KAP)

ILUSTRASI KEDUA UNTUK MERUMUSKAN LAPORAN AUDITOR

Kondisi mencakup hal berikut :

Audit atas laporan penerimaan dan pengeluaran kas (yaitu, suatu laporan keuangan tunggal) Laporan keuangan telah disusun oleh manajemen entitas sesuai dengan basis akuntansi

penerimaandan pengeluaran kas untuk merespons permintaan informasi arus kas yang diterima dari suatu kreditur. Manajemen memiliki suatu pilihan dalam kerangka pelaporan keuangan.

Penerapan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku merupakan kerangka penyajian wajar yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan pengguna tertentu

Page 14: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Auditor telah mentapkan bahwa pengguna frasa “menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material” merupakan hal yang tepat dalam opini auditor.

Distribusi atau pengguna laporan auditor adalah tidak dibatasi

Laporan Audit dari ilustrasi kedua :

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

<pihak yang dituju>

Kami telah mengaudit laporan penerimaan dan pengeluaran kas PT ABC terlampir untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 desember 2014 dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya (“laporan keuangan”). Laporan keuangan telah disusun oleh manajemen dengan menggunakan basis penerimaan dan pengeluaran kas yang dijelaskan dalam Catatan X

Tanggung jawab manajemen atas Laporan Keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusun daftar tersebut sesuai dengan basis penerimaan dan pengeluaran kas yang dijelaskan dalam Catatan X atas laporan keuangan, termasuk penentuan bahwa basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas adalah suatu basis yang dapat diterima untuk penyusunan laporan keuangan dalam kondisi tersebut, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasar standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa daftar tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka dan pengungkapan dalam daftar. Prosedur yang dipilih berdasarkan pertimbangan auditor, termasuk penilaian resiko dan kesalah penyajian material, baik dalam daftar kecurangan maupun kesalahan. Dalam menilai resiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan suatu opini atas keefektifitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi., jika ada, yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan,

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Page 15: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajiakn secara wajar, dalam semua hal yang material, penerimaan dan pengeluaran kas PT ABC untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 sesuai dengan basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan X.

Basis akuntansi dan pembatasan distibusi

Tanpa memodifikasi opini kami, kami menarik perhatian ke Catatan X, yang menjelaskan basis akuntansi. Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi bagi Kreditur XYZ. Sebagai akibatnya, laporan ini belum tentu cocok untuk tujuan lain.

(Nama KAP)

(TTd Rekan)

(Nama Rekan)

( No izin akuntan publik)

(nomor izin KAP)

(Tanggal laporan auditor)

(alamat KAP)

No 1. AUnderstanding company's fair value process itu dilihat dr karakteristik perusahaannya seperti apa. Misal, perusahaan manufaktur, kecenderungan memakai metode pendekatan penghasilan. Penggunaan teknologi kekinian yg semakin canggih mengakibatkan adanya penurunan nilai wajar dari aset tetap seperti mesin produksi. Intinya permasalahan fair value itu ada pada kapan revaluasi itu dilakukan, penggunaan metode, dan pengukuran nilainya.No 1. B.iRisiko fraudulent income statement dari penyajian nilai aset tetap yg overstated.Pendekatan nilai wajar memiliki celah untuk dilakukannya fraud. Pertama, jika nilai wajar didasarkan pada harga pasar, maka akan ada kemungkinan bahwa harga pasar suatu aset ada dalam kisaran tertentu. Misalnya, mobil kijang tahun 1998 pada saat pelaporan di tahun 2002 harganya belum tentu sama antara satu penjual dengan penjual lain. Mobil kijang ini pasti akan ada dalam kisaran harga. Oleh karena itu, penilai harus menentukan harga pasar yang mana yang akan diambil untuk disajikan. Dalam hal ini, fraud untuk meningkatkan nilai aset dapat terjadi. Namun kembali lagi bahwa kisaran harga yang akan diambil seharusnya cukup ‘wajar’. Kemungkinan fraud kedua adalah, jika tidak tersedia pasar, maka penilai akan menggunakan model yang konsisten dengan pendekatan pasar. Penggunaan model untuk menentukan nilai wajar ini merupakan celah untuk dilakukannya fraud. Kemungkinan fraud ketiga adalah, jika pengukuran nilai wajar menggunakan pendekatan penghasilan, maka akan ada celah dalam melakukan perhitungan nilai harapan pasar masa kini atas nilai masa depannya. Kemungkinan keempat adalah, penentuan estimasi kos pengganti. Estimasi merupakan suatu hal yang sangat sulit ditentukan kebenarannya. Entitas maupun penilai dapat melakukan justifikasi atas dasar estimasi yang dilakukan. Hal ini merupakan suatu celah untuk dilakukannya fraud.No 1. B.ii Impairment aset risikonya sama aja ky revaluasi. Edit2 aja dikit, sesuaikan dg psakLanjutan 1. B.iiTerkait impairment Ada 2 (dua) informasi minimum yang perlu dipertimbangkan entitas perihal adanya indikasi penurunan nilai, diantaranya :

Page 16: Ringkasan Standar Profesional Akuntan Publik

Informasi eksternal meliputi : a) Perubahan signifikan nilai pasarb) Perubahan signifikan teknologi, pasar, ekonomi dan lingkup hukumc) Perubahan suku bungad) Jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnyaInformasi Internal yang meliputi :a) Bukti keusangan atau kerusakan fisik asetb) Perubahan signifikan atas penggunaan, penghentian dan masa manfaat asetc) Bukti internal mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk dari yang diharapkanInformasi eksternal mungkin di dapatkan oleh auditor. Risikonya yaitu adanya informasi internal yg tidak didapatkan oleh auditor sehingga nilai aset yg seharusnya diimpair menjadi tidak diimpair.

Yg mau diskusi monggo..

Lanjutan.No 2Dilihat dr laporannya, laporan keuangan Tesco berakhir pada 28 Feb sedangkan diketahui tgl 25 Apr.Asumsi 1, kejadian tsb diketahui masih pada saat audit fieldwork maka perlu ditambahkan prosedur audit untuk mengetahui efek dari kejadian tersebut pada laporan keuangan yg diaudit. Selanjutnya memerlukan dokumen2 untuk membuktikan bahwa kejadian tersebut diungkapkan dalam FS terutama apabila informasi tersebut bersifat material untuk laporan keuangan tahun berjalan. Apabila dampak tidak material, maka tetap diungkapkan untuk menjadi pertimbangan auditor pada tahun selanjutnya.Asumsi 2, apabila kejadian tersebut telah selesai audit fieldwork dan sudah terbit laporan audit tp belum disampaikan kepada auditee maka KAP wajib mengganti laporan audit dengan mencantumkan disclosure kejadian tersebut.Asumsi 3, apabila laporan audit telah disampaikan kepada auditee maka tidak ada kewajiban bagi KAP untuk mengubah laporan audited tetapi tetap menjadi pertimbangan pada audit selanjutnya.

Menurutku klo mengacu PSAP tu yg nmor 3a opininya tidak menyatakan pendapat , 3b opini wajar dengan pengecualian, 3c wajar tanpa modifikasian, tapi ada pnjelasan basis akuntansinya (mengacu SA 805).. Bner kta Mas Endro sbnrnya bisa pke asumsi masing2 jawab ini trgntg argumentasinya..Sorry SPAP bkn PSAP.. Kblik 

No 3 ada yg perlu ditambahkan dr jawabannya setia.3b. Wajar dengan modifikasian dengan asumsi bahwa hal tersebut merupakan hal yang material, kalau ga material tetep wajar2 aja.No 3c setuju, cm diungkapkan basis akuntansinya apa di laporan audit yaitu dr PSC Sec 4 Exhibit H.Menurut gue untuk no 3a itu lebih tepatnya wajar dengan pengecualian, krna memang terjadi pembatasan lingkup tapi hanya akun tertentu saja.  Tidak terjadi pembatasan terhadap keseluruhan laporan keuangan jadi opininya "menyatakan wajar kecuali pada ... ". Namun Apabila dari keseluruhan akun yang ada di laporan keuangan dibatasi oleh klien secara sengaja, atau tidak sengaja (dokumen" pendukung hilang) menyebabkan auditor tidak dapat meyakini laporan keuangan itu wajar atau tidak wajar barulah dikeluarkan disclaimer (pendapat untuk tidak memberikan pendapat atau no comment).Itu sebabnya sangat sangat jarang opini disclaimer itu ya karena jarang perusahaan yg membatasi secara keseluruhan.Utk jawaban 2 dan 3 itu tergantung asumsinya gmn.