ringkasan skripsi analisis pengaruh kesadaran perpajakan, sikap...
TRANSCRIPT
i
RINGKASAN SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KESADARAN PERPAJAKAN, SIKAP
RASIONAL, SANKSI PERPAJAKAN DAN PELAYANAN
FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah Sleman
dan Sekitarnya)
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana (S1) pada
program studi akuntansi
Disusun Oleh:
MANDY FEBRYANNE
NIM. 111326444
PROGRAM SARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
ABSTRACK
The number of taxpayers increases every year. However, the increase in the
number of taxpayers is not in accordance with taxpayer compliance in paying
taxes. This compliance problem is a constraint in tax revenue. This study discusses
the level of individual taxpayer tax compliance that conducts business activities and
free work in Sleman and its surroundings by using several independent variables
such as tax awareness, rational attitude, taxation sanctions, and tax authorities
services. The purpose of this study was to analyze the effect of tax awareness,
rational attitude, tax sanctions, and the service of tax authorities on personal
taxpayer tax compliance.
The population in this study are individual taxpayers who do business
activities and free work in Sleman and its surroundings. Sampling was done by
purposive sampling method. The number of samples is 100 people. The primary
data collection method used is by survey method using a questionnaire. Data
analysis techniques used in this study are multiple regression analysis techniques.
Based on the results of the analysis carried out, it was concluded that tax
awareness, rational attitude and taxation sanctions have a positive and significant
influence on tax compliance. While the service of tax authorities does not have a
significant influence on tax compliance
Keywords: tax compliance, tax awareness, rational attitude, taxation sanctions and
tax authorities services.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
iv
ABSTRAK
Jumlah wajib pajak setiap tahunnya meningkat. Namun meningkatnya
jumlah wajib pajak tidak sesuai dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar
pajak. Masalah kepatuhan tersebut menjadi kendala dalam penerimaan pajak.
Penelitian ini membahas mengenai tingkat kepatuhan perpajakan wajib pajak orang
pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di Sleman dan
sekitarnya dengan menggunakan beberapa variabel bebas seperti kesadaran
perpajakan, sikap rasional, sanksi perpajakan, dan pelayanan fiskus. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kesadaran perpajakan, sikap
rasional, sanksi perpajakan, dan pelayanan fiskus terhadap kepatuhan perpajakan
wajib pajak orang pribadi.
Populasi dalam penelitian ini adalah para wajib pajak orang pribadi yang
melakukan kegiatan usaha dan pekerjan bebas di Sleman dan sekitarnya.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel
ditentukan sebanyak 100 orang. Metode pengumpulan data primer yang dipakai
adalah dengan metode survei dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan
bahwa kesadaran perpajakan, sikap rasional, dan sanksi perpaajakan memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepatuhan perpajakan. Sedangkan
pelayanan fiskus tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan
perpajakan
Kata kunci : Kepatuhan perpajakan, kesadaran perpajakan, sikap rasional, sanksi
perpajakan dan pelayanan fiskus.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir pajak telah menjadi sumber utama penerimaan
negara yang diperlukan untuk membiayai penyelenggaraan pembangunan
pemerintah dan juga mengatur perekonomian negara yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Begitu pentingnya peranan pajak dalam
pembangunan nasional, membuat pemerintah melalui Direktorat Jendral Pajak
melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan penerimaan pajak. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah melalui reformasi peraturan perundang-undangan di
bidang perpajakan dengan diberlakukannya self-assessment system dalam
pemungutan pajak.
Namun dalam praktiknya self-assesment system sulit dijalankan sesuai
harapan, bahkan sering disalahgunakan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya wajib
pajak yang dengan sengaja cenderung untuk meloloskan diri dari kewajibannya
untuk menyetorkan pajak. Kecenderungan inilah yang disebut dengan
ketidakpatuhan wajib pajak. Wajib pajak dikatakan patuh apabila wajib pajak
tersebut dapat memenuhi dan melaksanakan kewajiban perpajakan. Tinggi
rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya faktor kesadaran perpajakan, sikap rasional, sanksi perpajakan dan
pelayanan fiskus.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
telah banyak dilakukan. Namun penelitian-penelitian dahulu belum memberikan
hasil yang padu, oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian ulang dengan
mengambil judul “ANALISIS PENGARUH KESADARAN PERPAJAKAN,
SIKAP RASIONAL, SANKSI PERPAJAKAN DAN PELAYANAN FISKUS
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Empiris pada Wajib
Pajak Orang Pribadi di Wilayah Sleman dan Sekitarnya).”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib
pajak?
2. Apakah terdapat pengaruh sikap rasional terhadap kepatuhan wajib pajak?
3. Apakah terdapat pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak?
4. Apakah terdapat pengaruh pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menguji pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib
pajak.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
2. Untuk menguji pengaruh sikap rasional terhadap kepatuhan wajib pajak.
3. Untuk menguji pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
4. Untuk menguji pengaruh pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh
kesadaran perpajakan, sikap rasional, sanksi perpajakan dan pelayanan fiskus dalam
meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat praktis sebagai berikut:
a. Bagi Direktorat Pajak memberikan informasi dan referensi dalam menyusun
kebijakan perpajakan yang tepat untuk meningkatkan kepatuhan perpajakan
terutama dalam kaitannya dengan kesadaran perpajakan, sikap rasional, sanksi
perpajakan dan pelayanan fiskus.
b. Bagi peneliti lain sebagai bahan informasi dan masukan apabila ke depan ingin
melakukan penelitian sejenis.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
Mardiasmo (2011:1) menjelaskan bahwa ada dua fungsi pajak, yaitu sebagai
berikut:
1. Fungsi Budgetair atau Fungsi Finansial
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluarannya.
2. Fungsi Regulerend atau Fungsi Mengatur
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial, ekonomi maupun politik dengan tujuan
tertentu.
2.1.2 Wajib Pajak
Menurut pasal 1 Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan
tata cara perpajakan menjelaskan bahwa wajib pajak adalah orang pribadi atau
badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak yang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan (Resmi, 2009, h.21). Namun sasaran dalam
penelitian ini ditujukan pada wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Wajib pajak
orang pribadi adalah wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan
objektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
2.1.3 Kepatuhan Pajak
Kepatuhan wajib pajak merupakan pemenuhan kewajiban perpajakan yang
dilakukan oleh pembayar pajak dalam rangka memberikan kontribusi bagi
pembangunan negara yang diharapkan didalam pemenuhannya dilakukan secara
sukarela. Kepatuhan yang dikatakan oleh Nowak (2006) dalam Mutia (2014)
merupakan suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan
yang tercermin dalam situasi sebagai berikut :
1. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.
3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.
4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
2.1.4 Kesadaran Perpajakan
Kesadaran merupakan unsur dalam diri manusia untuk memahami realitas dan
bagaimana mereka bertindak atau bersikap terhadap realitas. Kesadaran wajib pajak
akan perpajakan adalah rasa yang timbul dari dalam diri wajib pajak atas
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
kewajibannya membayar pajak dengan ikhlas tanpa adanya unsur paksaan.
Kesadaran wajib pajak berkonsekuensi logis untuk para wajib pajak, agar mereka
rela memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaan fungsi perpajakan.
2.1.5 Sikap Rasional
Sikap rasional adalah pertimbangan wajib pajak atas untung ruginya memenuhi
kewajiban pajaknya, ditunjukkan dengan pertimbangan wajib pajak terhadap
keuangan apabila tidak memenuhi kewajiban pajaknya dan risiko yang akan timbul
apabila membayar dan tidak membayar pajak (Hadi, 2004). Apabila sikap rasional
wajib pajak lebih mementingkan keuangan dan kepentingan diri sendiri, maka
wajib pajak lebih tidak patuh dalam memenuhi kewajiban pajak.
2.1.6 Sanksi Perpajakan
Sanksi adalah suatu tindakan berupa hukuman yang diberikan kepada orang yang
melanggar peraturan. Peraturan atau undang-undang merupakan rambu-rambu bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu mengenai apa yang harus dilakukan dan apa
yang seharusnya tidak dilakukan. Sanksi diperlukan agar peraturan atau undang-
undang tidak dilanggar.
Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum
Dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa ada dua macam sanksi, yaitu :
1. Sanksi administrasi yang terdiri dari :
a. Sanksi administrasi berupa denda.
b. Sanksi administrasi berupa bunga.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
c. Sanksi administrasi berupa kenaikan.
2. Sanksi pidana yang terdiri dari :
a. Pidana kurungan.
2.1.7 Pelayanan Fiskus
Pelayanan fiskus adalah cara melayani (membantu mengurus atau menyiapkan
segala kebutuhan yang diperlukan seseorang). Sementara itu, fiskus merupakan
petugas pajak. Jadi, pelayanan fiskus dapat diartikan sebagai cara petugas pajak
dalam membantu, mengurus, atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan
seseorang yang dalam hal ini adalah wajib pajak (Jatmiko, 2006).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang
melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di wilayah Sleman dan sekitarnya.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling.
Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria
tertentu. Adapun kriteria yang diambil dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang
memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP).
3.2 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan berupa data primer yang berarti adalah data diperoleh
secara langsung dari lapangan. Pada penelitian ini digunakan jenis data primer
berupa kuesioner yang diberikan kepada responden. Sumber data primer pada
penelitian ini diperoleh langsung dari wajib pajak orang pribadi yang melakukan
kegiatan usaha dan pekerjaan bebas yang berdomisili di kota Yogyakarta.
3.3 Teknik Analisis Data
Analisis data digunakan untuk menyederhanakan data supaya data lebih mudah
diinterpretasikan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis
regresi berganda untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh dan
untuk menguji hipotesis yang diajukan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Responden
Responden pada penelitian ini harus sesuai dengan kriteria yang sudah
ditentukan, maka sebelum responden mengisi kuesioner responden diminta untuk
menunjukkan identitas berupa kartu NPWP. Responden yang sudah sesusai dengan
kriteria tersebut akan diberi kuesioner dengan beberapa item pertanyaan yang sudah
disediakan. Kuesioner yang disebarkan sejumlah 100 kuesioner, dengan keterangan
bahwa 100% kuesioner yang disebarkan kembali, karena pada saat penyebaran
kuesioner peneliti mendatangi langsung responden hingga responden tersebut
selesai menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner.
4.2 Demografi Responden
Responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan
kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di kota wilayah Sleman dan sekitarnya.
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke 100 responden.
Karakteristik responden dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, kepemilikan
NPWP, dan lama nya menjadi wajib pajak.
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
Gambar 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa responden yang berjenis
kelamin laki-laki berjumlah 53 orang (53%) dan responden yang berjenis kelamin
perempuan berjumlah 47 orang (47%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden dalam penelitian ini adalah laki-laki yang berjumlah 53 orang (53%).
4.2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia
Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang
berusia 20-30 tahun sebanyak 7 orang (7%), dilanjutkan dengan yang berusia 31-
47%53%
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
7%
48%31%
14%
Usia
20-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
40 tahun sebanyak 48 orang (48%), sedangkan yang berusia 41-50 sebanyak 31
orang (31%) dan yang berusia >50 tahun sebanyak 14 orang (14%). Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah yang berusia
31-40 tahun dengan jumlah 48 orang (48%).
4.2.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Kepemilikan NPWP
Karakteristik responden berdasarkan kepemilikan NPWP dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan NPWP
Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa responden yang berjumlah
100 orang dalam penelitian ini seluruhnya memiliki NPWP. Hal tersebut karena
ketika pengumpulan data para responden diminta menunjukkan bukti kartu NPWP
sebagai syarat dalam pengambilan sampel pada penelitian ini.
4.2.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi Wajib Pajak
Karakteristik responden berdasarkan lamanya menjadi wajib pajak dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
100%
Kepemilikan NPWP
Memiliki NPWP
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
Gambar 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi
Wajib Pajak
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa jumlah responden
berdasarkan lamanya menjadi wajib pajak dari 1-5 tahun sebanyak 37 orang (37%),
dilanjutkan dengan 6-10 tahun sebanyak 36 orang (36%), sedangkan untuk 10-15
tahun sebanyak 17 orang (17%) dan yang >15 tahun sebanyak 10 orang (10%). Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang telah lama menjadi wajib pajak
adalah 1-5 tahun sebanyak 37 orang (37%).
4.3 Uji Kualitas Data
4.3.1 Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner (Ghozali,
2011). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk menguji
valid dan tidaknya pertanyaan yang akan diajukan maka dibandingkan nilai r hitung
dengan r tabel.
a. Apabila r hitung > r tabel maka pertanyaan valid
b. Apabila r hitung < r tabel maka pertanyaan tidak valid
37%
36%
17%
10%
Lama Menjadi Wajib Pajak
1-5th 6-10th 10-15th >15th
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas
Variabel No. Instrumen r hitung r tabel Keterangan
Kesadaran
Perpajakan
(X1)
1
2
3
4
0,797
0,778
0,836
0,801
0,196 Valid
Sikap Rasional
(X2)
1
2
3
4
0,817
0,828
0,804
0,838
0,196 Valid
Sanksi
Perpajakan
(X3)
1
2
3
4
0,816
0,742
0,841
0,839
0,196 Valid
Pelayanan
Fiskus (X4)
1
2
3
4
0,814
0,836
0,760
0,786
0,196 Valid
Kepatuhan
Perpajakan (Y)
1
2
3
4
0,832
0,787
0,810
0,871
0,196 Valid
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa r hitung > r tabel, sehingga dapat
disimpulkan seluruh instrument pertanyaan untuk setiap variabel dalam penelitian
ini adalah valid.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari setiap instrument
pertanyaan. Suatu instrument penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai cronbach
alpha > 0.70 (Ghozali, 2011). Hasil uji realibilitas dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 4.2 sebagai berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
Tabel 4.2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha
Standar Reliabel Keterangan
Kesadaran Perpajakan (X1) 0,811 0,70 Reliabel
Sikap Rasional (X2) 0,839 0,70 Reliabel
Sanksi Perpajakan (X3) 0,822 0,70 Reliabel
Pelayanan Fiskus (X4) 0,810 0,70 Reliabel
Kepatuhan Perpajakan (Y) 0,844 0,70 Reliabel
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui nilai Cronbach Alpha kesadaran perpajakan
sebesar 0,811, nilai Cronbach Alpha sikap rasional sebesar 0,839, nilai Cronbach
Alpha sanksi perpajakan sebesar 0,822, nilai Cronbach Alpha pelayanan fiskus
sebesar 0,810, dan nilai Cronbach Alpha kepatuhan perpajakan sebesar 0,844. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tiap variabel dalam penelitian ini memiliki nilai
Cronbach Alpha > 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dari
kuisioner dalam tiap variabel reliabel.
4.4 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan pengujian Kolmogorov-
Smirnov dengan melihat angka signifikansi Kolmorogov-Smirnov. Jika Sig > 0,05
maka menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sebaliknya jika angka
signifikansi Sig < 0,05 maka menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal.
Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan Tabel 4.3 maka dapat diketahui bahwa nilai Sig sebesar 0,651 > 0,05,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi
normal.
4.4.2 Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Multikolinieritas. Model regresi yang
bebas dari multikolinieritas adalah yang memiliki nilai tolerance yang lebih 10%
atau 0,1 dan nilai Variance Inflating Factor (VIF) kurang dari 10 yang dilihat dari
hasil regresi berganda. Untuk melihat hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Nilai
Tolerance
VIF Keterangan
Kesadaran Perpajakan (X1) 0,781 1,281 Bebas Multikolinieritas
Sikap Rasional (X2) 0,893 1,119 Bebas Multikolinieritas
Sanksi Perpajakan (X3) 0,837 1,194 Bebas Multikolinieritas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
100
.0000000
2.56743600
.085
.054
-.085
.854
.460
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Res idual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
Pelayanan Fiskus (X4) 0,920 1,087 Bebas Multikolinieritas
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada tiap variabel independen nilai
tolerance lebih dari 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa pada tiap variabel independen
tidak terjadi multikolinieritas.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser yang dilihat
dari nilai signifikansi diatas tingkat kepercayaan 5% atau 0,05. Untuk melihat hasil
uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Standar Keterangan
Kesadaran Perpajakan (X1) 0,51 0,05 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas
Sikap Rasional (X2) 0,001 0,05 Terjadi
heteroskedastisitas
Sanksi Perpajakan (X3) 0,166 0,05 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas
Pelayanan Fiskus (X4) 0,765 0,05 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai sig pada variabel kesadaran
perpajakan, sanksi perpajakan dan pelayanan fiskus lebih dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa pada ketiga variabel independen tersebut tidak terjadi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
heteroskedastisitas. Sedangkan pada variabel sikap rasional, terjadi
heteroskedastisitas dimana nilai sig kurang dari 0,05.
4.5 Analisis Regresi Berganda
Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Berdasarkan Tabel 4.5 maka dapat diketahui persamaan regresi yaitu:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Kepatuhan perpajakan = 0,238 + 0,215X1 + 0,291X2 + 0,283X3 + 0,178X4 + e
Konstanta (α): 0,238 bertanda positif, berarti apabila variabel bebas (kesadaran
perpajakan, sikap rasional, sanksi perpajakan, dan pelayanan fiskus) sama
dengan nol (0) maka kepatuhan perpajakan adalah positif.
β1 = 0,215 bertanda positif, berarti apabila variabel kesadaran perpajakan
meningkat maka kepatuhan perpajakan juga mengalami peningkatan dengan
asumsi variabel bebas yang lain dianggap tetap.
Coefficientsa
.238 2.204 .108 .914
.215 .097 .205 2.212 .029
.291 .085 .295 3.417 .001
.283 .091 .278 3.118 .002
.178 .091 .166 1.949 .054
(Constant)
Kesadaran Perpajakan
Sikap Rasional
Sanksi Perpajakan
Pelayanan Fiskus
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kepatuhan Perpajakana.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
β2 = 0,291 bertanda positif, berarti apabila sikap rasional meningkat maka
kepatuhan perpajakan juga akan mengalami peningkatan dengan asumsi variabel
bebas yang lain dianggap tetap.
β3 = 0,283 bertanda positif, berarti apabila variabel sanksi perpajakan meningkat
maka kepatuhan perpajakan juga akan mengalami peningkatan dengan asumsi
variabel bebas yang lain dianggap tetap.
β4 = 0,178 bertanda positif, berarti apabila variabel pelayanan fiskus meningkat
maka kepatuhan perpajakan juga akan mengalami peningkatan dengan asumsi
variabel bebas yang lain dianggap tetap.
4.6 Pengujian Hipotesis
4.6.1 Uji t
Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen secara individual
bisa berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.7. Hasil Uji t
Coefficientsa
.238 2.204 .108 .914
.215 .097 .205 2.212 .029
.291 .085 .295 3.417 .001
.283 .091 .278 3.118 .002
.178 .091 .166 1.949 .054
(Constant)
Kesadaran Perpajakan
Sikap Rasional
Sanksi Perpajakan
Pelayanan Fiskus
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kepatuhan Perpajakana.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
Berdasarkan Tabel 4.5 pengujian hipotesis pertama diperoleh nilai koefisien
regresi sebesar 0,215 dengan nilai signifikansi 0,029 < 0,05 sehinggga hipotesis
pertama (H1) diterima. Artinya kesadaran perpajakan berpengaruh positif
terhadap kepatuhan perpajakan.
Berdasarkan Tabel 4.5 pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien
regresi sebesar 0,291 dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 sehingga hipotesis
kedua (H2) diterima. Artinya sikap rasional berpengaruh positif terhadap
kepatuhan perpajakan.
Berdasarkan Tabel 4.5 pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
regresi sebesar 0,283 dengan nilai signifikansi 0,002 < 0,05 sehingga hipotesis
ketiga (H3) diterima. Artinya sanksi perpajakan berpengaruh positif terhadap
kepatuhan perpajakan.
Berdasarkan Tabel 4.5 pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien
regresi sebesar 0,178 dengan nilai signifikansi 0,054 > 0,05 sehingga hipotesis
ketiga (H4) ditolak. Artinya pelayanan fiskus tidak berpengaruh positif
terhadap kepatuhan perpajakan.
4.6.2 Uji F
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji F adalah
sebagai berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
Tabel 4.8. Hasil Uji F
Dari Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai F sebesar 13,705 dan signifikansi 0,000.
Dari hasil tersebut nilai Sig. 0,000 < 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
kesadaran perpajakan, sikap rasional, sanksi perpajakan, dan pelayanan fiskus
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan perpajakan.
ANOVAb
324.697 4 81.174 13.705 .000a
562.693 95 5.923
887.390 99
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Pelayanan Fiskus, Sikap Rasional, Sanks i Perpajakan,
Kesadaran Perpajakan
a.
Dependent Variable: Kepatuhan Perpajakanb.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti menyimpulkan sebagai
berikut:
1. Kesadaran perpajakan memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan
perpajakan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kesadaran
perpajakan maka semakin tinggi pula kepatuhan perpajakan.
2. Sikap rasional memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan perpajakan. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat sikap rasional maka semakin
tinggi pula kepatuhan perpajakan.
3. Sanksi perpajakan memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan perpajakan.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat sanksi perpajakan maka
semakin tinggi pula kepatuhan perpajakan.
4. Pelayanan fiskus tidak memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan
perpajakan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pelayanan
fiskus maka tidak akan berpengaruh terhadap kepatuhan perpajakan.
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan sampel yang jumlahnya relatif sedikit yaitu 100
responden. Menurut peneliti jumlah tersebut kurang untuk mewakili populasi.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
2. Penelitian ini terbatas hanya pada wajib pajak orang pribadi saja, sehingga
belum bisa menggambarkan kepatuhan perpajakan secara umum, mengingat
bahwa wajib pajak juga ada yang dalam bentuk badan.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti mengajukan saran sebagai
berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian di bidang yang
sama dapat menambah atau mengganti variabel yang tidak digunakan dalam
penelitian ini.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan semakin memperluas penelitian dengan
menambahkan sampel, mengingat bahwa wajib pajak juga ada yang badan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
DAFTAR PUSTAKA
Arum, Harjanti Puspa. 2012. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan
Fiskus dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas”. Semarang :
Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Ilyas, Wirawan dan Richard Burton. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat, 2008.
Indriyani, Putu Arika dan I Made Sukartha. 2014. Tanggung Jawab Moral,
Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan Dan Kualitas Pelayanan Pada
Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Badan.Skripsi. Denpasar : Universitas
Udayana.
Imam, Ghozali 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jatmiko, 2006. “Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda,
Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota
Semarang)”. Tesis Magister Akuntansi Program Pascasarja Universitas
Diponegoro.
Masruroh, Siti dan Zulaikha. 2013. Pengaruh Kemanfaaatan Npwp, Pemahaman
Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak (Studi Empiris Pada Wp Op Di Kabupaten Tegal). Skripsi.
Semarang: Universitas Diponegoro
Mardiasmo, 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi
Mutia, Sri Putri Tita. 2014. Study Empirik : “Pengaruh Sanksi Perpajakan,
Kesadaran Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan Tingkat Pemahaman
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi”. Padang : Jurnal Fakultas
Ekonomi.
Muliari, N.K. dan P.E. Setiawan. 2010. “Pengaruh Persepsi tentang Sanksi
Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak pada Kepatuhan Pelaporan Wajib
Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar
Timur”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis : Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana.
Nurmantu. 2004. Analisis Pengaruh Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak.
Nasucha, Chaizi. 2004. Reformasi Administrasi Publik : Teori dan Praktik. Jakarta:
PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nugroho, Rahman Adi., Zulaikha. 2012. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi
Kemauan Untuk Membayar Pajak Dengan Kesadaran Membayar Pajak
Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi
Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar Di KPP Pratama
Semarang Tengah Satu. Diponegoro of Journal Accounting. Volume 1,
Nomor 2, Tahun 2012.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
24
Resmi, Siti. 2009. “Perpajakan : Teori dan Kasus”. Salemba Empat : Jakarta.
Suryadi. 2006. “Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan
Wajib Pajak dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu
Survei di Wilayah Jawa Timur”. Jurnal Keuangan Publik, Vol. 4, No. 1.
Sugiyono. (2012). Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV Alfbeta.
Sugiyono, 2005. “Metode Penelitian Kuantitatif”, Bandung : Alfabeta.
Santoso, Wahyu. 2008. Analisis Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak Sebagai Dasar
Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Keuangan Publik. Vol. 5.
No.1, hal. 85-137.
Santi, Nirmala Anisa. 2012. “Analisis Pengaruh Kesadaran Perpajakan, Sikap
Rasional, Lingkungan, Sanksi Denda dan Sikap Fiskus Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak”. Semarang : Skripsi Universitas Ekonomika dan
Bisnis.
Utami dan Kardinal. 2013. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Palembang Seberang Ulu.
Waluyo, 2011. Perpajakan Indonesia, Jakarta: Selemba Empat
Widayati dan Nurlis,S.E.,A.k.,M.si. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang
Melakukan Pekerjaan Bebas.
Winerungan Lidya Oktavi 2013. Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus Dan
Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan WPOP Di KPP Manado Dan KPP
Bitung.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id