rilis pupr #2 sp.birkom/ii/2018/092 · 2018-02-26 · meski sebagian besar lahan berupa rawa dengan...

7
Rilis PUPR #2 24 Februari 2018 SP.BIRKOM/II/2018/092 Ketersediaan Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi di Kabupaten Asmat Akan Ditingkatkan Asmat—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprioritaskan pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. Meski sebagian besar lahan berupa rawa dengan pasang surut tinggi, namun Kabupaten Asmat memiliki curah hujan sangat tinggi dan sungai yang bisa menjadi sumber air baku. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga, di Kabupaten Asmat, saat mendampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Idrus Marham, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan kunjungan ke Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua beberapa waktu lalu. Pada kesempatan tersebut turut hadir Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura Osman H. Marbun. “Kami berupaya agar ketersediaan air cukup, karena itu kita programkan penampungan air baku baik dari sungai dan air hujan karena disini curah hujannya tinggi. Setelah ada air bakunya, diolah melalui Instalasi Pengolahan Air (IPA). IPA yang ada sudah kita perbaiki dan akan dibangun IPA baru dan pemasangan pipa distribusi,” kata Danis H. Sumadilaga. Di Distrik Agats sebagai ibukota Kabupaten Asmat terdapat instalasi pengolahan air (IPA) dengan kapasitas 10 liter/detik. Kapasitas tersebut masih kurang karena hanya bisa memenuhi sepertiga penduduk Agats yang berjumlah sekitar 30 ribu jiwa dan air yang dihasilkan masih berwarna coklat. Untuk itu, IPA baru akan dilengkapi teknologi agar air yang dihasilkan tidak lagi berwarna coklat. Kementerian PUPR juga telah memperbaiki sumur bor dan perbaikan IPA yang ada berupa penggantian pompa transmisi distribusi, pengecatan IPA, dan perbaikan panel listrik. Selain itu telah dilakukan pemasangan 5 Hidran Umum (HU) yakni di Kantor Bupati, rumah sakit umum daerah, aula, Masjid An Nur, dan Kantor Dinas Pendidikan. Distrik Agats merupakan salah satu distrik yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk beberapa waktu lalu. Pembangunan IPA dan sanitasi dilakukan melalui program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas). Pada setiap distrik di Kabupaten Asmat paling tidak ada 3 desa yang menjadi lokasi Pamsimas dengan kapasitas IPA yakni 1 liter/detik yang bisa untuk memenuhi kebutuhan 500 orang. Untuk sanitasi, tambah Danis karena merupakan daerah rawa penggunaan septik tank akan menggunakan model yang berbeda dengan septik tank pada wilayah tanah keras. “Kementerian PUPR

Upload: truongmien

Post on 29-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Rilis PUPR #2

24 Februari 2018

SP.BIRKOM/II/2018/092

Ketersediaan Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi di Kabupaten Asmat Akan Ditingkatkan

Asmat—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprioritaskan

pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi untuk mendukung peningkatan kualitas hidup

masyarakat di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. Meski sebagian besar lahan berupa rawa dengan pasang

surut tinggi, namun Kabupaten Asmat memiliki curah hujan sangat tinggi dan sungai yang bisa menjadi

sumber air baku.

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian

PUPR Danis H. Sumadilaga, di Kabupaten Asmat, saat mendampingi Menko Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Idrus Marham, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan

kunjungan ke Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan tersebut turut hadir Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, dan Kepala

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura Osman H. Marbun.

“Kami berupaya agar ketersediaan air cukup, karena itu kita programkan penampungan air baku

baik dari sungai dan air hujan karena disini curah hujannya tinggi. Setelah ada air bakunya, diolah melalui

Instalasi Pengolahan Air (IPA). IPA yang ada sudah kita perbaiki dan akan dibangun IPA baru dan

pemasangan pipa distribusi,” kata Danis H. Sumadilaga.

Di Distrik Agats sebagai ibukota Kabupaten Asmat terdapat instalasi pengolahan air (IPA) dengan

kapasitas 10 liter/detik. Kapasitas tersebut masih kurang karena hanya bisa memenuhi sepertiga

penduduk Agats yang berjumlah sekitar 30 ribu jiwa dan air yang dihasilkan masih berwarna coklat. Untuk

itu, IPA baru akan dilengkapi teknologi agar air yang dihasilkan tidak lagi berwarna coklat.

Kementerian PUPR juga telah memperbaiki sumur bor dan perbaikan IPA yang ada berupa

penggantian pompa transmisi distribusi, pengecatan IPA, dan perbaikan panel listrik. Selain itu telah

dilakukan pemasangan 5 Hidran Umum (HU) yakni di Kantor Bupati, rumah sakit umum daerah, aula,

Masjid An Nur, dan Kantor Dinas Pendidikan. Distrik Agats merupakan salah satu distrik yang mengalami

kejadian luar biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk beberapa waktu lalu.

Pembangunan IPA dan sanitasi dilakukan melalui program penyediaan air minum dan sanitasi

berbasis masyarakat (Pamsimas). Pada setiap distrik di Kabupaten Asmat paling tidak ada 3 desa yang

menjadi lokasi Pamsimas dengan kapasitas IPA yakni 1 liter/detik yang bisa untuk memenuhi kebutuhan

500 orang.

Untuk sanitasi, tambah Danis karena merupakan daerah rawa penggunaan septik tank akan

menggunakan model yang berbeda dengan septik tank pada wilayah tanah keras. “Kementerian PUPR

melalui Balitbang menyiapkan teknologi sanitasi yang cocok dengan kondisi daerah rawa, tahan lama dan

pemeliharaannya mudah,” jelasnya. Untuk program infrastruktur air bersih dan sanitasi ditargetkan

selesai tahun 2018.

Sementara itu Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan akan dilakukan perbaikan

jalan lingkungan berupa jalan panggung yang sudah lapuk menggunakan semen karena semakin sulitnya

mendapatkan kayu di daerah tersebut. Sementara untuk melintasi sungai besar akan dibangun 3

jembatan gantung.

Kementerian PUPR juga memiliki program bantuan stimulan rumah swadaya bagi 1.000 unit

rumah sehingga menjadi rumah yang layak huni dan membangun Rumah Khusus di Kampung Syuru,

Distrik Agats, sebanyak 150 Unit. (*)

Biro Komunikasi Publik

Kementerian PUPR