riak

2
Laboratorium Proses Kimia 2013 INTISARI Reaktor tangki berpengaduk merupakan reaktor yang paling sering dijumpai dalam industri kimia. Hal ini dikarenakan kemampuan operasinya yang dapat diatur kapasitasnya. Untuk itu perlu dilakukan percobaan reaktor alir kontinyu dengan tujuan untuk menghitung harga konstanta reaksi penyabunan (k) etil asetat dengan NaOH, mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap konstanta reaksi penyabunan atil asetat dengan NaOH, mengetahui hubungan orde reaksi dengan harga konstanta reaksi penyabunan (k) etil asetat dengan NaOH, membandingkan hasil percobaan dengan perhitungan model matematis reaksi penyabunan pada reaktor ideal aliran kontinyu. Pengoperasian reaktor alir tangki berpengaduk meliputi 3 tahap, yaitu pengisian reaktor tinggi overflow, kondisi kontinyu belum steady state, dan kondisi kontinyu steady state. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga k sesuai persamaan Archenius yaitu frekuensi tumbukan, energi aktivasi, suhu, dan katalis. Pada percobaan ini dilakukan 2 proses yaitu batch dan kontinyu. Variabel berubahnya adalah suhu (suhu ruang, 35°C dan 45°C). Tahapan percobaannya dimulai dengan proses batch dan dilanjutkan dengan proses kontinyu. Pada proses batch dimasukkan etil asetat 0,2 N dan NaOH 0,2 N sampai ketinggian 8 cm, nyalakan pengadukan (pengadukan diatur sedang), ambil sampel pada t=0 dan tiap 3menit titrasi sampel dengan HCl 0,1 N sampai warna merah orange sehingga didapat volume titran 3 kali konstan. Percobaan dilakukan berulang sesuai dengan variable yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa konsentrasi reaktan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya waktu. Hal ini terjadi karena reaktan telah bereaksi membentuk produk. Harga konstanta kecepatan laju reaksi (k) pada suhu T=45°C mengalami penurunan disebabkan energi tumbukan total yang digunakan dalam reaksi semakin kecil dan mengakibatkan nilai k menurun. Semakin tinggi suhu, tumbukan yang terjadi semakin sering dan menyebabkan orde reaksi semakin besar, sehingga laju reaksinya juga semakin bertambah. Ca model lebih besar dari Ca percobaan karena Ca percobaan diperoleh dari percobaan sedangkan Ca model diperoleh dari perhitungan matematis. Kesimpulan dari percobaan kami adalah konsentrasi reaktan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya waktu; harga konstanta kecepatan laju rekasi (k) dipengaruhi oleh energi tumbukan total, apabila energi tumbukan total yang digunakan dalam reaksi semakin kecil maka mengakibatkan nilai k turun; semakin tinggi suhu, tumbukan yang terjadi semakin sering dan menyebabkan orde reaksi semakin besar; Ca model lebih besar daripada Ca percobaan, karena dalam perhitungannya lebih akurat dan tidak terpengaruh variabel. Saran dari kami adalah Teknik Kimia Universitas Diponegoro INISIATIF©

Upload: avita-avionita-sari

Post on 03-Oct-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tekkim

TRANSCRIPT

Laboratorium Proses Kimia2013

INTISARI

Reaktor tangki berpengaduk merupakan reaktor yang paling sering dijumpai dalam industri kimia. Hal ini dikarenakan kemampuan operasinya yang dapat diatur kapasitasnya. Untuk itu perlu dilakukan percobaan reaktor alir kontinyu dengan tujuan untuk menghitung harga konstanta reaksi penyabunan (k) etil asetat dengan NaOH, mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap konstanta reaksi penyabunan atil asetat dengan NaOH, mengetahui hubungan orde reaksi dengan harga konstanta reaksi penyabunan (k) etil asetat dengan NaOH, membandingkan hasil percobaan dengan perhitungan model matematis reaksi penyabunan pada reaktor ideal aliran kontinyu.

Pengoperasian reaktor alir tangki berpengaduk meliputi 3 tahap, yaitu pengisian reaktor tinggi overflow, kondisi kontinyu belum steady state, dan kondisi kontinyu steady state. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga k sesuai persamaan Archenius yaitu frekuensi tumbukan, energi aktivasi, suhu, dan katalis.

Pada percobaan ini dilakukan 2 proses yaitu batch dan kontinyu. Variabel berubahnya adalah suhu (suhu ruang, 35C dan 45C). Tahapan percobaannya dimulai dengan proses batch dan dilanjutkan dengan proses kontinyu. Pada proses batch dimasukkan etil asetat 0,2 N dan NaOH 0,2 N sampai ketinggian 8 cm, nyalakan pengadukan (pengadukan diatur sedang), ambil sampel pada t=0 dan tiap 3menit titrasi sampel dengan HCl 0,1 N sampai warna merah orange sehingga didapat volume titran 3 kali konstan. Percobaan dilakukan berulang sesuai dengan variable yang telah ditentukan.

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa konsentrasi reaktan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya waktu. Hal ini terjadi karena reaktan telah bereaksi membentuk produk. Harga konstanta kecepatan laju reaksi (k) pada suhu T=45C mengalami penurunan disebabkan energi tumbukan total yang digunakan dalam reaksi semakin kecil dan mengakibatkan nilai k menurun. Semakin tinggi suhu, tumbukan yang terjadi semakin sering dan menyebabkan orde reaksi semakin besar, sehingga laju reaksinya juga semakin bertambah. Ca model lebih besar dari Ca percobaan karena Ca percobaan diperoleh dari percobaan sedangkan Ca model diperoleh dari perhitungan matematis.

Kesimpulan dari percobaan kami adalah konsentrasi reaktan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya waktu; harga konstanta kecepatan laju rekasi (k) dipengaruhi oleh energi tumbukan total, apabila energi tumbukan total yang digunakan dalam reaksi semakin kecil maka mengakibatkan nilai k turun; semakin tinggi suhu, tumbukan yang terjadi semakin sering dan menyebabkan orde reaksi semakin besar; Ca model lebih besar daripada Ca percobaan, karena dalam perhitungannya lebih akurat dan tidak terpengaruh variabel. Saran dari kami adalah teliti dalam pengamatan TAT, pegadukan dijaga agar ecepatannya konstan, dan teliti dalam pengambilan sampel pada interval waktu yang telah ditentukan.

Teknik Kimia Universitas DiponegoroINISIATIF