revisiku baruuu

51
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang 1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan realisasi dari kurikulum Fakultas Ekonomi Nusantara PGRI Kediri. 2. Pelaksanaan Praktik Krja Lapangan (PKL) sebagai perwujudan dari “Link and Match“ antara fakultas dengan dunia usaha dan industri sebagai upaya meningkatkan kualitas lulusan Fakultas Ekonomi dalam mencapai tujuan pendidikan dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja. 3. Merupakan Program Akademik yang terstruktur dengan bobot 4 (empat) SKS adalah aplikasi dari berbagai mata kuliah pada Program Studi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri. 1.2 Tujuan dan Fungsi Praktik Kerja Lapangan 1. Tujuan kegiatan Praktik Kerja Lapangan adalah agar mahasiswa mendapat pengalaman kerja yang relevan, sehingga mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan di bidangnya. 1

Upload: brian44n

Post on 25-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: REVISIKU BARUUU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan realisasi dari kurikulum

Fakultas Ekonomi Nusantara PGRI Kediri.

2. Pelaksanaan Praktik Krja Lapangan (PKL) sebagai perwujudan dari “Link

and Match“ antara fakultas dengan dunia usaha dan industri sebagai upaya

meningkatkan kualitas lulusan Fakultas Ekonomi dalam mencapai tujuan

pendidikan dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.

3. Merupakan Program Akademik yang terstruktur dengan bobot 4 (empat)

SKS adalah aplikasi dari berbagai mata kuliah pada Program Studi

Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI

Kediri.

1.2 Tujuan dan Fungsi Praktik Kerja Lapangan

1. Tujuan kegiatan Praktik Kerja Lapangan adalah agar mahasiswa mendapat

pengalaman kerja yang relevan, sehingga mahasiswa memiliki

pengetahuan, sikap dan keterampilan di bidangnya.

2. Fungsi kegiatan Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai wahana pelatihan

kerja bagi mahasiswa diluar kampus di bidangnya masing-masing.

1

Page 2: REVISIKU BARUUU

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Bidang Manajemen dan Organisasi

2.1.1. Sejarah PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula

“Meritjan”Kediri

PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri

didirikan tahun 1903 oleh Nederland Indische Landbouw

Maatshaaps(NILM),dan berproduksi hingga tahun 1935. Pada tahun tersebut

PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri ditutup

karena meletusnya Perang Dunia II,kemudian dari tahun 1942 sampai dengan

tahun 1945 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri

didudukioleh Jepang dan digunakan sebagai pabrik senjata. Pada tahun 1945-

1946 perusahaan dibagi menjadi dua bagian,yaitu bagian pertama sebagai

pabrik senjata dan yang kedua merupakan perkebunan tebu.Dimana

perkebunan tebu tersebut diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara

Perusahaan Gula Negara (BPPGN)dan tebunya digiling di PT.Perkebunan

Nusantara X (Persero)Pabrik Gula Pesantren Kediri.

Pada tahun 1948 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)Pabrik Gula

Meritjan Kediri di ambil alih oleh Belanda sampai dengan tahun 1957 sesuai

Sinder Kebun Penguasa Militer/Menteri Pertanian No.1042/PRT/195,semua

perusahaan di ambil alih pemerintah Republik Indonesia dibawah suatu badan

yaitu Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)baru, yang berkedudukan di setiap

Daerah Swantara Tingkat I.Pada tahun 1959 diadakan pembagian pra unit dan

PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri termasuk

dalam Pra Unit Gula A. Berdasarkan prosedur Percobaan No.166/1961 tanggal

26 April 1961,bentuk pra unit di gabungkan dan dihapuskan menjadi bentuk

kesatuan, dan PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan

Kediri di kuasai oleh Badan Perusahaan Umum-Perusahaan Perkebunan

Negara (BPU-PPN) yang berkedudukan di Surabaya,hal ini berlangsung hingga

tahun 1963. Dan Berdasarkan Prosedur Percobaan no. 13/1968 bentukBadan

2

Page 3: REVISIKU BARUUU

Usaha Umum-Perusahaan Perkebunan Negara (BPU-PPN). Pada pertengahan

tahun 1968, berdasarkan Prosedur Percobaan (PNP),dimana PT.Perkebunan

Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri termasuk dalam PNP XXI

yang berkedudukan di Surabaya dan badan hokum beralih pada Direksi PNP

XXI digabung dengan PNP XXII dalam bentuk perseroan, PT.Perkebunan

XXI-XXII(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri sebagai salah satu unit

produksinya. Sesuai dengan akta yang dibuat di depan Notaris Imas

Fatimah,SH Jakarta No.109-13/8-1984, kemudian mengalami perubahan sesuai

Surat Keputusan No.41-8/3-1985 disebut Perkebunan XXI-XXII (Persero)

dengan badan hukumnya berada pada kantor Direksi PT.Perkebunan XXI-XXII

(Persero) di Jalan Jembatan Merah 3-9 Surabaya. Pada tahun 1996 sesuai

Peraturan Pemerintah No. 15/1996-14-1996, PT.Perkebunan XXI-XXII

(Persero) dibubarkan dan di lebur menjadi PT.Perkebunan Nusantara X

(Persero) dengan kantor pusat yang beralamat di Jalan Jembatan Merah 3-9

Surabaya. Dan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan

Kediri merupakan suatu strategi Bisnis Unit (SBU) gula.

2.1.2. NamadanBentuk Perusahaan

PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri

merupakan perusahaan yang bertumpu pada sektor Badan Umum Milik Negara

yang berkedudukan dibawah PT.Perkebunan Nusantara X(Persero) Pabrik Gula

Meritjan Kediri,berada dibawah naungan Menteri Pertanian. Sedangkan dalam

hal pendanaan di bawah Menteri Keuangan. Oleh karena itu, semua pendapatan

yang diperoleh PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan

Kediri diserahkan kepada PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) yang berada di

Surabaya.Kemudian PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula

Meritjan Kediri apabila akan mengeluarkan biaya operasional, maka di lakukan

melalui Permintaan Modal Kerja (PMK) yang dibuat berdasarkan Rencana

Kerja Anggaran Perusahaan(RKAP) tiap bulan dan disetujui oleh dewan

direksi terlebih dahulu. Dengan demikian Bentuk Badan Usaha dari PT.

Perkebunan Nusantara X(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri adalah PT

3

Page 4: REVISIKU BARUUU

(Persero).Sedangkan badan hukumnya di bawah Direksi PT.Perkebunan

Nusantara X(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri yang berkedudukan di Jalan

Jembatan Merah No. 3-9 Surabaya. Dalam PT. Perkebunan Nusantara X

(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri sampai sekarang membawahi 11 Pabrik

Gula, 3 Rumah Sakit, 1 Pabrik Karung, dan 2 unit Pabrik Tembakau, dan di

antaranya adalah :

• 11 Pabrik Gula

Kesebelas Pabrik Gula tersebut dibagi menjadi 2 (dua) wilayah, yaitu

wilayah Dhoho Kediri dan wilayah Delta Brantas, yaitu antara lain :

Wilayah Dhoho Kediri :

Pabrik Gula “Lestari”, Kertosono

Pabrik Gula “Meritjan”,Kediri

Pabrik Gula ”Pesantren Baru”, Kediri

Pabrik Gula “Ngadirejo”, Kediri

Pabrik Gula “Modjopanggong”, Tulungagung

Wilayah Delta Brantas :

Pabrik Gula “Toelangan”, Sidoarjo

Pabrik Gula “Krembong”, Sidoarjo

Pabrik Gula “Watoetoelis”, Krian

Pabrik Gula “Gempolkrep”, Mojokerto

Pabrik Gula “Djombang Baru”, Jombang

Pabrik Gula “Tjoekir”, Jombang

(tiga) Rumah Sakit antara lain :

Rumah Sakit “Gatoel”, Mojokerto

4

Page 5: REVISIKU BARUUU

Rumah Sakit “Toeloengrejo”, Pare

Rumah Sakit “Perkebunan”, jember

1 (Satu) Pabrik Karung

Pabrik Karung Pecangan, Jepara

(Dua) unit Pabrik Tembakau antara lain :

Unit Tembakau Jember

Unit Tembakau

2.1.2. StrukturOrganisasi

Penyusunan struktur organisasi bertujuan untuk memperlancar

hubungan organisasi bagi perusahaan adalah

a. Koordinasi kerja antar bagian semakin mudah

b. Hubungan kerja dan kegiatan tiap-tiap bagian lebih mudah diketahui

c. Terhindar dari konflik kerja dan duplikat tugas

Struktur organisasi ini akan memberikan gambaran yang jelas

mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing

karyawan dalam perusahaan. Pabrik Gula Meritjan dan wewenang

mengalir dari atas ke bawah. Jabatan tertinggi dipegang langsung oleh

Direksi dan Administrasi yang membawahi Kepala Bagian. Dan untuk

jelasnya penulis menyertakan organisasi PTPN X (Persero) Pabrik Gula

Meritjan Kediri beserta penjelasan tugas dan tanggungjawab dari

masing-masing bagian.

1. Administratur

a. Bertanggung jawab kepada Direksi PT. Perkebunan Nusantara X

(Persero) atas pelaksanaan rencana kegiatan yang telah ditentukan

dalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)

b. Melaksanakan tata kerja dan prosedur yang telah disetujui Direksi

c. Mengkoordinasi kegiatan perusahaan baik intern maupun ekstern

5

Page 6: REVISIKU BARUUU

2. Kepada Bagian Tanaman

a. Menyediakan bahan baku tebu dalam jumlah yang cukup dengan

kualitas yang tepat termasuk pengangkutan sampai ke pabrik

b. Membuat rencana kegiatan secara rinci mengenai masa tanam

tebu

c. Memantau pemasukan dan pengeluaran bahan baku tebu

3. Silinder Kebun Wilayah (SKW)

a. Memberikan data – data yang diperoleh dari lapangan kepada

Silinder Kebun Kepala (SKK)

b. Menyusun perencanaan areal tebu yang bersangkutan dengan tebu

rakyat dan pembibitan

4. Pelaksanaan

1. Kemetir

a. Menerima data – data dari mandor kebun dan memberikan data

– data yang diperoleh kepada Silinder Kebun Wilayah.

b. Mengkoordinasi Mandor Kebun .

c. Bertanggung jawab kepada Silinder Kebun Wilayah atas

pelaksanaan perencanaan areal tebu yang bersangkutan dengan

tebu rakyat dan kebun bibitan .

2. Kepala Mandor

a. Menyusun data – data dari lapangan dan member kepada

Kemetir

b. Melaksanakan kegiatan yang dikoodinasi oleh Kemetir

c. Mengawasi kegiatan pekerja.

5. Pekerja

a. Memenuhi target tebu yang ditebang berdasarkan instruksi

Mandor Kebun.

b. Melaksanakan kegiatan di lapangan seperti tebang tebu, menanam

bibit.

c. Kepala Bagian Instalasi .

6

Page 7: REVISIKU BARUUU

d. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya proses produksi

dengan menyediakan dan memelihara alat – alat yang diperlukan

dalam proes produksi

e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan masinis

6. Masinis

a. Bertanggung jawab atas mesin – mesin yang terdapat dalam

Stasiun (St) Gilingan, Stasiun (St) Ketel, Stasiun (St) Listrik,

Stasiun (St) Pemurnian, Stasiun (St) Puteran, Stasiun (St) Besali,

Stasiun (St) Instrumen.

b. Bertanggung jawab atas perawatan dan persiapan pemakaian

semua mesin – mesin selama proses giling berlangsung

7. Optizer (Opz) Pabrik

a. Bertanggung jawab atas mesin – mesin yang terdapat dalam satu

stasiun

b. Mengawasi kegiatan pelaksanaan

8. Pelaksana

a. Mengkoordinasi dan memberi arahan atas seluruh kegiatan tukang

b. Mengawasi tukang

c. Bertanggung jawab kepada Opz Pabrik atas seluruh pekerjaan

tukang

9. Tukang

a. Memelihara alat – alat yang diperlukan dalam proses produksi

b. Membetulkan mesin – mesin yang rusak

10. Pembantu Tukang

a. Melaksanakan perintah tukang

b. Membantu tukang dalam memelihara dan membetulkan mesin –

mesin yang rusak sehingga jalannya proses produksi berjalan lancer

11. Kepala Bagian Pengolahan

a. Mengikuti dan melaksanakan pedoman yang berlaku dengan tujuan

tercapainya kesempurnaan proses produksi gula yang sesuai

dengan standart kualitas yang ditentukan

7

Page 8: REVISIKU BARUUU

b. Bertanggung jawab dalam bidang pembuatan gula, penjualan tetes

dan ampas

12. Ajunt Kepada Pengolahan

a. Melaksanakan kebijakan – kebijakan yang telah ditentukan oleh

Kepala Bagian Pengolahan tentang proses produksi gula

b. Melaksanakan penelitian terhadap hasil produksi gula sehingga

memperoleh hasil gula yang diinginkan

13. Chemiker

a. Membantu tugas – tugas ajunt Kepala Pengolahan

b. Bertanggung jawab atas kegiatan di laboratorium untuk meminjam

hasil gula yang maksimum sesuai dengan kualitas dikehendaki

14. Pelaksana

1. Laborant

a. Mengadakan penelitian dan hipotesis untuk meningkatkan

kualitas gula

b. Melaksanakan kebijakan – kebijakan yang teah ditentukan oleh

Chemiker, sehingga kegiatan di laboratorium dapat berjalan

dngan lancer

15. Tukang Masak

a. Melaksanakan instruksi – instruksi dari laborant sehingga

mendapatkan gula yang berkualitas.

16. Kepala Bagian AK dan U

a. Melaksanaka serta mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan v(RKAP), sehingga dapat diketahui sampai sejauh

mana realisasi yang dijalankan oleh perusahaan terhadap Rencana

Kerja dan Anggaran Peruasahaan (RKAP)

b. Mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan administrasi

perusahaan

17. Perencanaan dan Pengawasa, Pengendali Biaya

a. Membuat RencanaKerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

8

Page 9: REVISIKU BARUUU

b. Melaksanakan pengendali terhadap biaya – biaya agar tidak

sampai, melebihi jumlah yang dianggarkan dalam RKAP

c. Membuat menyusun dan mengajukan Permintaan Modal Kerja

(PMK)

d. Membuat Laporan Realisasi Modal Kerja untuk diserahkan kepada

Dirreksi

18. Pembukuan

a. Memeriksa kebenaran kode –kode rekening, jumlah uangnya, bukti

pendukungnya serta keabsahannya

b. Menyusun, mengatur, dan menyiapkan laporan keuangan serta

menjaga agar system pembukuan berjalan sebagaimana mestinya.

19. Hak/Umum

a. Mengawasi pelaksanaan pembayaran gaji dan tunjangan lainnya

serta mengelola pinjaman pegawai dan atau sumbangan –

sumbangan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku

b. Memberikan hak terhadap kesejahteraan tenaga kerja yang berada

dalam perusahaan tersebut.

20. Sekum

a. Membuat surat – surat yang dibutuhkan oleh perusahaan baik

dalam ruang lingkup intern maupun ekstern

b. Mengarsip segala bentuk penyuratan

21. Gudang

a. Bertanggung jawab terhadap jumlah persediaan barang dan bahan

penolong. Jumlah persediaan bahan – bahan tersebut tidak boleh

kurang dari jumlah persediaan yang seharusnya.

b. Mencatat dan mengawasi jumlah dan jenis barang yang keluar

masuk gudang.

22. Pelaksana

1. Klerk

a. Membantu bagian – bagian yang ada di atasnya

b. Bertanggung jawab kepada sah satu bagian yang ada di atasnya

9

Page 10: REVISIKU BARUUU

2. Juru Tulis

a. Membantu bagian yang ada di atasnya, tetapi dalam ruang

lingkup yang lebih kecil daripada klerk

b. Bertanggung jawab kepada salah satu bagian yang ada diatasnya

23. Pelayanan Kantor

a. Bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian dan kenyamanan

suasana kerja di lingkungan serta penampilan perusahaan di

masyarakat

b. Mebantu menyampaikan surat keluar

24. Keamanan

a. Bertanggung jawab atas keamanan dilingkungan perusahaan

b. Mendampingi petugas dalam transaksi keuangan di luar perusahaan

2.1.4.Progam Kegiatan

a. Perencanaan : Bulan Desember-April masa luar giling (tidak berproduksi),

Mei- November masa giling.

b. Sistem Pengawasan : Karyawan bertanggung jawab / diawasi langsung oleh

RC bagian, dan bagian pabrikasi diawasi langsung oleh mandor.

2.1.3. Pengembangan

Expansi yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik

Gula Meritjan Kediri adalah menanam komoditi lain yaitu tembakau.

2.1.4. PersiapanManajemendalammenyambut Era Globalisasi

Saat ini, industri gula nasional dihadapkan pada berbagai tantangan yang

berat dan mengharuskan industri padat karya ini untuk melakukan perubahan-

perubahan dengan tidak lagi hanya menjalankan aktivitas bisnis secara datar-

datar.Pada satu sisi biaya produksi gula terus naik seiring kenaikan harga tebu

dan upah pekerja, tapi di sisi lain harga gula tidak bisa dibentuk pada tingkat

yang menjanjikan laba,karena perhitungan daya beli konsumen dan intervensi

pemerintah.Padahal, industri gula membutuhkan banyak investasi, mulai dari

10

Page 11: REVISIKU BARUUU

pabrik hingga budidaya tanaman.Jika sekedar mengandalkan dari bisnis gula,

sampai kapanpun upaya optimalisasi laba sulit dilakukan.

2.2. Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia

2.2.1. Pola Rekrutmen

Di PT.Perkebunan Nusantara perekrutan tenaga kerja diserahkan pada

bidang SDM tetapi tetap mengacu pada kebutuhan masing-masing

bidang.Perekrutan karyawan diserahkan kepada direksi dan sampai saat

ini Pabrik Gula Meritjan tidak pernah memasang iklan.

2.2.2 Pembinaan Karir

Pabrik Gula Meritjan melakukan pelatihan tenaga kerja atas

instruksiDireksi dan Pabrik Gula Meritjan sendiri siap untuk merekrut

pegawai sendiri, sesuai kebutuhan, namun harus dengan sepengetahuan

dari dewan Direksi.

2.2.3. Mutasi : Promosi, Demosi, Rotasi

• Mutasi

Di Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri mutasi

dapat terjadi di tingkat level yang sama dari posisi perkerjaan sebelum

mengalami pindah kerja. Kompensasi gaji, tugas dan tanggung jawab yang

baru umumnya adalah sama seperti sedia kala. Mutasi atau rotasi kerja

dilakukan untuk menghindari kejenuhan karyawan atau pegawai pada

rutinitas pekerjaan yang terkadang membosankan serta memiliki fungsi

tujuan lain supaya seseorang dapat menguasai dan mendalami pekerjaan

lain di bidang yang berbeda pada suatu perusahaan.

• Promosi

Di Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri

Pedoman yang dijadikan dasar untuk mempromosikan karyawan atau

pegawai adalah :

a. Pengalaman (lamanya pengalaman kerja karyawan)11

Page 12: REVISIKU BARUUU

b. Kecakapan (keahlian atau kecakapan)

c. Kombinasi dari kecakapan dan pengalaman (lamanya pengalaman dan

kecakapan)

b. Demosi

Demosi di Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri

bisa terjadi apabila seluruh pegawai tidak pula Administrasi ataupun

Direktur biasturun jabatan biasanya diberikan pada karyawan yang

memiliki kinerja yang kurang baik atau buruk serta bisa juga diberikan ada

karyawan yang bermasalah sebagai sanksi hukuman Demosi merupakan

suatu hal yang sangat dihindari oleh setiap pekerja karena dapat

menurunkan status, jabatan, dan gaji.

• Rotasi

Rotasi adalah pergeseran yang sejajar maksudnya perpindahan dari

bidang satu ke bidang yang sejajar/setara.

2.2.4 Integrasi

Di Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri

khususnya di kantor. Satu sama lain saling membantu dan bekerja sama

dalam melaksanakan tugas. Dan untuk meningkatkan tali kekeluarga antar

pegawai/ karyawan di kantor Perkebunan Nusantara X

(Persero)PabrikGula Meritjan Kediri sering mengadakan syukuran,

biasanya dari individu atau dari perusahaan. Contoh dari pihak individu

adalah saat seorang karyawan sedang di promosikan jabatan, dan dia akan

melakukan syukuran.

2.3 Bidang Manajemen Operasi/Produksi

2.3.1 Kegiatan Operasional utama PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)

Pabrik gula Meritjan Kediri.

• Proses Produksi

12

Page 13: REVISIKU BARUUU

Proses Produksi PT. Perkebunan Nusantara X ( persero )Pabrik gula

Meritjan Kediri adalah proses pabrikasi yaitu mengolah bahan baku tebu

menjadi gula pasir. Berdasarkan jangka waktu produksi proses

produksinya adalah proses produksi tarus menerus, saat musim gilling

yang jatuh pada bulan mei sampai bulan november, terdapat beberapa

stasiun dalam proses produksi yang mana dalam setiap stasiun produksi

akan diawasi oleh satu orang pengawas yang disebut mandor, sehingga

dapat mengendalikan proses produksi untuk mengenghasilkan kualitas

gula yang baik.

Sebelum diproses maka tebu dari petani akan dinilai kualitasnya dari

bagian tanaman dan akan menginformasikan dengan bagian pengolahan

tebu untuk menentukan apakah kualitas tanaman tebu tersebut sesuai

dengan kriteria kualitas tebu yang dihasilkan. Proses produksinya meliputi

beberapa kegiatan diantaranya :

• Penimbangan Tebu

Tebu hasil tebangan yang diangkut ke pabrik, terlebih

dahulu ditimbang dengan traksi lori diatas jembatan. Tebu ini

disebut denga tebu giling dan disiapkan di penyimpanan

sementara ( emplacement ) pabrik sambil menunggu di gilling.

• Pencacahan dan Penggilingan ( Stasiun Gilingan)

Stasiun gilingan merupakan awal dari proses pengilingan gula.

Tebu sebelum diperah dipotong-potong dimeja tebu menjadi ukuran-

ukuran kecil dengan perangkat prepator. Pemotongan dilakukan dengan

alat pemotongan tebu yang disebut cane cuter dan anigator. Untuk

memerah nira sebanyak-banyaknya. Setelah dipotong, selanjutnya tebu di

giling untuk memecah nira dalam tebu.

Dalam proses ini, dihasilkan juga ampas, ampas akan dijadikan

bahan bakar ketel uap dan sisanya ditimbun dalam persedian setelah

13

Page 14: REVISIKU BARUUU

dicetak terlebih dahulu dalam bentuk ampas ball, ampas ball ini di

pergunakan sebgai bahan bakar lokomotif pabrik.

• Pemurniaan Nira ( Stasiun Pemurnian )

Proses kerja pada stasiun pemurnian nira yang bertujuan

untuk memisahkan kotoran yang terlarut pada nira. Tanpa

terjadi kerusakan pada sakorosa, sehingga diperoleh nira jernih

tanpa kehilangan gula. Selanjutnya nira kotor dari proses

pemurniaan akan disaring menggunakan vacuum cleaner,

sehingga di peroleh kotoran padat sebagai limbah yang

beratnya 3% dari berat tebu. Kemudian nira jernih yang

dihailkkan dimasukan kembali pada stasiun penguapan untuk

diproses kembali.

• Penguapan Nira Jernih Encer ( Stsiun Penguapan )

Dalam proses penguapan nira jernih berfungsi untuk

mengurangi kandungan air, sehingga diperoleh nira kental

diproses kembali dalam proses kristalisasi.

• Kristalisasi Gula ( Stasiun Masakan / Kristalisasi/Stasiun

Masakan)

Tujuan dari kristalisasi adalah untuk memperoleh nhasil

gula murni dalam bentuk padat (Krista). Proses ini

dilangsungkan dalam pan-pan hampa udara. Pada proses

kristalisasi ini, akan dihasilkan butiran gula Kristal yang

disertai dengan cairan pekat (stroop sirup) kemudian disebut

dengan masakan(massquite). Selain itu dalam proses ini juga

dihasilkan tetes dalam produk sampingan.

14

Page 15: REVISIKU BARUUU

• Pemutaran dan Penyaringan gula ( Stasiun Puteran)

Bagian proses ini merupakan pelengkap pemadu antara stasiun

masakan/kristalisasi, karena disini hasil kristalisasi dipisahkan dengan

memisahkan hablur secara mekanis dari sirup yang menyertainya.

Gabungan antara kristalisasi dan pemutaran gula merupakn proses extrasi

gula serta pengeluaran bukan merupakan hasil gula akhir.

Hampir seluruh kandungan gula dalam bahan baku bukan

dihasilkan dalam gula produk sehingga praktis bahan gula yang tersisa

sesudah pemurniaan nira disisikan dalam tetes akhir proses selanjutnya,

gula masih dikeringan dan disortir menurut persyaratan. Kemudian gula

yang tidak memenui syarat akan dilebur dan dimasukan kembali. Tetes

akhir sekitar 4% dari berat tebu ditimbang secara otomatis , klemudian

dipompa ke penimbuanan atau diangkat secara langsung ke konsument.

• Penyelesaian, Pemilihan, Pengemasan ( Stasiun

Penyelesaian).

• Proses akhir adalah gula yang memenui syarat. Akan

ditimbang dan akan dikemasa dalam kantang plastic,

kemudian dikemas lagi dalam karung plastic.gula yang

dikemas tersebut berat netto tiap-tiap karung adalah 50 kg,

kemudian gula yang sudah dikemas dan siap untuk dijual

terlebih dahulu disimpan dalam gudang perusahaan

menunggu surat perintah dari direksi PT. Perkebunan

Nusantara X ( persero ) pabrik gula meritjan Kediri.

• Jenis produk utama PT. Perkebunan Nusantara X ( persero )

pabrik gula meritjan Kediri adalah shs ( sugar high sugar )

atau GKP( gula Kristal putih). Hasil ini diperoleh melalui

proses produksi yang telah dijelaskan sebelumnya.

15

Page 16: REVISIKU BARUUU

2.3.2. Pemilihan Lokasi dan Lay out Mesin, Kontruksi Bangunan

PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri

didirikan oleh Nederland Indische Landbouw Maatshaaps(NILM),dan

berproduksi hingga tahun 1935.

• Pemilihan Lokasi

PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri

berlokasi di antara Kertosono-Kediri yaitu kurang lebih 5 km sebelah

utara kota Kediri dan tepatnya terletak di Desa Merican Kec.

Mojoroto Kota Kediri. PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik

Gula Meritjan Kediri di batasi oleh :

Sebelah Utara : Desa Merican

Sebelah Timur : Desa Jabon

Sebelah Selatan : Sungai Brantas

Sebelah Barat : Desa Merican

Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan proses produksi yang di gunakan pada proses

pengolahan gula putih yang dimulai dari masuknya bahan baku sampai

produk jadi yang berlasngsung secara terus menerus tanpa ada suatu delay

(pemberhentian) dari satu mesin kemesin lainnya. Adapun Spesifikasi

mesinmesin dan peralatan yang digunakan dalam poses produksi. Mesin

adalah mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energy untuk

melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Mesin dapat

bekerja dengan kendali manusian Spesifikasi mesin produksi yang di

gunakan pada pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk gula di

PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri.

16

Page 17: REVISIKU BARUUU

Kontruksi Bangunan PT.Perkebunan Nusantara X

(Persero)PabrikGula Meritjan Kediri

Kontruksi bangunan PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula

Meritjan Kediri di desain sejak tahun 1935, dengan model klasic model

dari belanda, sampai sekarang kontruksi bangunan PT.Perkebunan

Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri masih tetap sama,

namun setiap setelah giling selesai kontruksi bangunan selalu di rehap dan

diperbarui.

2.3.3. Faktor Ekonomis, Kesehatan, Keselamatan Kerja.

PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri

seluruh karyawan mulai dai outsourtsing(pegawai tidak tetap) , pegawai

tetap, sam[pai tingkat direksi semuanya mendapatkan jaminan kesehatan

dari PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri,

dan untuk keselamatan kerja , selama masih di jam kerja, pegawai akan

menjadi tanggungan PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula

Meritjan Kediri. Dan PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula

Meritjan Kediri memberikan fasilitas :

a). Perawatan kesehatan bagi karyawan dan anggota keluarganya.

b). Sarana olahraga

c). Intensif dan pesangan giling.

d). Pakaian kerja

e). Penghargaan masa kerja 25, 30, dan 35 tahun

f). Jaminan hari tua

g). Jaminan kematian

h). Biaya perjalanan dinas.

2.3.4. Standart Kualitas (ISO)

Gula yang telah di produksi oleh PT. Perkebunan Nusantara X

( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri langsung Diperiksa oleh Dinas

Kesehatan, dan jika tidak memenuhi syarat , Dinas Kesehatan tidak

memberi izin untuk memasarkan gula.

17

Page 18: REVISIKU BARUUU

2.3.5 Alat yang digunakan dari persiapan produksi sampai barang siap di

pasarkan

• Stasiun Persiapan

Pada stasiun persiapan menggunakan alat truk dan lori yang mana

tebu mulai dipindahkan dari truk ke lori.selain itu juga timbangan

jenis crane untuk menimbang berat kotor tebu.Digunakan pula alat

pengontrol yang berfungsi untuk memindah tebu dari lori ke meja

tebu.

• Stasiun Gilingan

Stasiun gilingan adalah proses tebu mulai dipotong dengan

menggunakan alat pemotong tebu agar hasil ukuran potongan tebu

sama.Selain itu diperlukan juga rol gilingan untuk memisahkan

nira dengan serabut tebu.

• Stasiun Pemurnian

Pada stasiun pemurnian dibutuhkan bak untuk memisahkan nira

jernih dari kotoran – kotoran yang larut dalam nira seperti tanah,

lemak, zat warna, zat asam, dan kotoran – kotoran lainnya.

• Stasiun Penguapan

Pada stasiun penguapan dibutuhkan bak pendidih dan penguapan

untuk mendidihkan / menguapkan pelarut sehingga dihasilkan nira

kental serta turbin uap.

• Stasiun Masakan

Pada stasiun masakan digunakan untuk mengubah sukrosa menjadi

bentuk kristal serta memisahkan kotoran yang masih ada.

• Stasiun Putaran

18

Page 19: REVISIKU BARUUU

Stasiun putaran adalah proses akhir produksi yang mana alat yang

digunakan adalah saringan untuk memisahkan kristal dari larutan

( stroop ) yang mempunyai gaya sentrifugal.

2.3.5. Kegiatan Sampingan Perusahaan

Selain menghasilkan produk utama berupa gula.PT. Perkebunan

Nusantara X ( persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri secara tidak langsung

melakukan kegiatan sampingan yaitu proses produksi yang menghasilkan

3 (tiga) jenis produk,antara lain :

• Ampas, yaitu meripakan sisa produksi berumpa serbuk

yang harus di proses terlebih dahulu tanpa serabut atau

seraph. ampas digunakan bahan bakar ketel, kertas tulis,

karton, dan hard board.

• Blotong, yaitu nira yang dihasilkan dari pengendapan

nira. Blotong digunakan sebagai bahan gula dengan

jalan menghasilkan ke stasiun gilingan untuk diproses

dan digunakan menjadi pupuk.

• Tetes, yaitu sisa dari cairan nira kental yang berupa

cairan nira kental. Tetes merupakan produk sampingan

yang memeberikan keuntungan yang besar bagi

perusahaan. Kapasitas produk sehari adalah 105,9 ton,

tetes di pergunakan sebagai makan ternak, campuran

vetsin, obat-obatan, bahan alcohol, spirtus, dan

penyedap rasa masakan

2.4.Bidang Mnajemen Keuangan / Financial

2.4.1. Modal Usaha

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri

memperoleh modal dari Pemerintah dan pinjaman dari bank – bank

umum.

19

Page 20: REVISIKU BARUUU

2.4.2. Kepemilikan Modal

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri

kepemilikan modalnya seluruhnya dimiliki oleh pemerintah, karena

merupakan Perusahaan BUMN.

2.4.3. Bantuan Pemerintah, Bursa

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri

selama ini memperoleh bantuan pemerintah dari Dinas Perindustrian

berupa Turbing Uap dan truk.

2.4.4. Peran Eksternal / Internal audit

Peran Eksternal :

• Petani menjual hasil panen tebu kepada Pabrik Gula Meritjan

Kediri.

• Petani menyewakan lahan sawahnya kepada Pabrik Gula Meritjan

Kediri.

Peran Internal :

• Semua karyawan berusaha menjalankan prosedur yang telah

ditetapkan oleh Kantor Direksi dan Pemerintah agar tercapainya

tujuan bersama.

2.4.5. Dampak otonomi daerah, pajak, perijinan

Dampak otonomi daerah terhadap PT. Perkebunan Nusantara X

(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri tidak ada, karena PT. Perkebunan

Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri langsung berada

dibawah naungan Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara X (persero).

20

Page 21: REVISIKU BARUUU

Untuk pembayaran pajak PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)

Pabrik Gula Meritjan Kediri membayar ke kantor direksi dan di setorkan

ke Direktorat Jendral pajak.

Untuk perijinan langsung diatur oleh Kantar Direksi PT. Perkebunan

Nusantara X (persero).

2.5. Bidang Manajemen Pemasaran

2.5.1. Produksi: Orientasi, Merk, Label, Pengepakan, Pengembangan

Strategi

• Orientasi

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan

Kediri berorientasi memberikan produk yang terbaik untuk

masyarakat serta memenuhi kebutuhan akan gula agar tercukupi

kebutuhannya.

• Merk dan Label

Merk dan label PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula

Meritjan Kediri diatur oleh Kantor Direksi PT. Perkebunan

Nusantara X (persero).

• Pengepakan

Gula produk yang memenuhi syarat SHS-I akan ditimbang dan

dikemas dalam kantong plastik, kemudian dikemas lagi dalam

karung plastik. Gula yang dikemas tersebut berat netto tiap-tiap 21

Page 22: REVISIKU BARUUU

karung adalah 50 kg, kemudian gula yang sudah dikemas dan siap

untuk dijual terlebih dahulu disimpan dalam gudang perusahaan

menunggu Surat Perintah Direksi PT. Perkebunan Nusantara X

(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri.

2.5.2. Saluran Pemasaran / Distribusi, agen, ritel

Saluran distribusi di Pabrik Gula Meritjan kediri bersifat sentralisasi, yaitu

seluruh penjualan hasil produksi ditangani oleh Kantor Direksi PT. Perkebunan

Nusantara X (persero).Yaitu mulai dari penyimpanan pada gudang Pabrik Gula

Meritjan kediri lalu didistribusikan melalui order gula yang oleh agen /

distributor lalu dibuatkan Faktur Penjualan. Kemudian didistribusikan oleh

Pabrik Gula Meritjan Kediri kepada pihak pemesan ( agen / distributor yang

ditunjuk resmi oleh Pabrik Gula Meritjan Kediri atas persetujuan dari Kantor

Direksi ).

2.5.3. Sistem Informasi Pemasaran

Saat ini PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula

Meritjan Kediri merencanakan Sistem Informasi Keuangan online

sehingga mempermudah pihak luar mengakses informasi.

2.6. Bidang Pelaksanaan Pergudangan dalam Penerimaan Barang.

Sejak pada tanggal 11 Maret sampai 31 Maret kami melaksanakan PKL di Pabrik

Gula Meritjan Kediri, tepatnya di bagian Pelaksanaan Gudang. Selama periode

PKL tersebut kami mempelajari sepintas Pabrik Gula Meritjan Kediri, melalui

publikasi yang di berikan oleh Pabrik Gula dan oleh pembimbing. Dan hal-hal

yang khusus yaitu di bidang Pelaksanaan Gudang, kami sampaikan sebagai

berikut:

a. (Receiving)

Penerimaan merupakan operasi menerima barang di gudang,

biasanya dari truk yang kemudian dimasukkan ke dalam gudang dengan

tenaga manusia.

22

Page 23: REVISIKU BARUUU

b. (Put away)

Penyimpanan barang pada tempatnya, pada rack yang sesuai

dengan jenis barangnya masing-masing.

c. (Distribution)

Pengeluaran barang dari gudang dan disalurkan ke bagian-bagian

yang telah memesan barang tersebut.

Adapun kegiatan pelaksanaan gudang saya sampaikan sebagai berikut:

Memasukan data bon Gudang dari instansi ( instalasi, ketel, dll )

Memasukan data barang yang masuk, dengan menggunakan kartu

merah dan setiap barang/jenis barang menggunakan kartu yang

berbeda.

Melaporkan Laporan Harian Gudang (LHG) ke bagian Pembukuan.

2.6.1. Administrasi Persediaan Gudang ( MVA )

Penerimaan Barang

Barang yang diterima berasal dari:

Kantor Direksi.

Pabrik Gula Sesaudara.

Pembelian local.

Syarat-syarat agar barang dapat diterima :

Barang tersebut dilindungi SP ( Surat Pesanan ).

Kuantitas dan kualitas sesuai dengan yang tertera dalam Surat

Pesanan tersebut.

23

Page 24: REVISIKU BARUUU

Penyerahan tidak melampaui batas waktu yang tertera dalam

Surat Pesanan.

Ada surat pengantar.

Untuk barang ex. Pabrik Gula Sesaudara harus disertai surat

pengantar dari Pabrik Gula pengirim.

Tata cara penerimaan barang :

Bahan/barang yang diterima di gudang harus disaksikan

langsung oleh Kepala Gudang dan Petugas Staf dari bagian yang

bersangkutan.

Penerimaan barang berat dan besar ( misalnya : Pan Masakan,

Rol Gilingan ) yang diserahkan dari atas alat pengangkut

rekanan langsung pada bagian yang memerlukan, dalam hal ini

Bagian Gudang tetap bertanggung jawab atas penerimaan

barang tersebut.

Penerimaan barang dihitung kuotanya menurut satuan tersebut

dalam SP ( Surat Pesanan ).

Cara pencatatan penerimaan bahan/barang di gudang :

Berdasarkan bukti tanda terima barang/Berita Acara, maka

dibuatkan LHG ( Laporan Harian Gudang ) dalam rangkap 3.

Lembar asli untuk AK & U urusan KVA.

Tindasan kedua untuk bagian yang bersangkutan.

24

Page 25: REVISIKU BARUUU

BAB III

ANALISIS DATA

3.1 Bidang Manajemen dan Organisasi

3.1.1. Bentuk Perusahaan

Bentuk Perusahaan PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik

Gula Meritjan Kediri, bertumpu pada sektor Badan Umum Milik Negara

yan berkedudukan dibawah PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)

bertempat di surabaya, dibawah naungan Menteri Pertanian. Menurut

hemat kami semua sudah sesuai dengan peraturan pemerintah, terbukti

dengan undang - undang pasal 1 uu no. 1 tahun1995 tentang “PT.Badan

hukum yang didirikan dengan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham, dan memenuhi

persyaratan yang ditetapkan”.

3.1.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang dipilih PT.Perkebunan Nusantara X(Persero)

Pabrik Gula Meritjan Kediri menurut hemat kami belum sesuai dengan

kebutuhan. Sebagaimana yang disajikan dalam BAB II bahwa struktur

tersebut dibangun berdasarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari

atas ke bawah. Merujuk kepada James A. F. Stoner dalam Blogspotnya

yang mengatakan bahwa standar organisasi sebagai bentuk organisasi yang

menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak

dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah yang

dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering

disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam

organisasi kecil.”

25

Page 26: REVISIKU BARUUU

3.2. Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia

3.2.1. Pola Rekrutmen

Pola Rekrutmen di Pabrik Gula Meritjan Kediri di tingkat bawah khususnya

pegawai tidak tetap ( outsourching ) masih banyak kelemahan, dan hal tersebut

terbukti dari temuan data di BAB II. Didalam BAB IIdisebutkan bahwa untuk

merekrut pegawai Pabrik Gula Meritjan Kediri masih mengutamakan unsur

keluarga yang bekerja di Pabrik Gula Meritjan Kediri. Menurut hemat kami

pegawai harus memiliki kompetensi yang berkualitas dan menjalani seleksi.

Hal ini merujuk pada John R. Schermerhorn, Jr. dalam bukunya Manajemen,

2003. yang mengatakan bahwa “ Rekrutmen merupakan serangkaian aktivitas

yang dirancang untuk menarik kumpulan pelamar pekerjaan berkualifikasi

kepada sebuah organisasi. Penekanan pada “ berkualifikasi “ adalah penting,

perekrutan yang efektif akan membawa peluang bekerja kepada orang-orang

yang berkemampuan dan ketrampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.

3.2.2. Promosi Karyawan

Sesuai yang telah dibahas di temuan data BAB II, tentang Promosi

Karyawan menurut hemat kami Promosi yang dilakukan oleh Pabrik

Gula Meritjan Kediri sudah tepat dan hal ini merujuk pada Edwin B.

Flippo dalam bukunya Manajemen Personalia tahun 1994 yang

mengatakan tujuan utama dari bentuk promosi adalah untuk membuat

karyawan mengabdikan hidupnya pada organisasi dalam jangka panjang

dan untuk memotivasi para karyawan dan untuk meningkatkan

produktivitasnya.

3.3. Bidang Manajemen Operasi/Produksi

3.3.1. Proses Produksi

Dari temuan data yang berada di BAB II, Menurut hemat kami

Proses Produksi yang dilakukan Pabrik Gula Meritjan Kediri secara

umum sudah sesuai, karena dalam proses produksinya dilakukan secara

terus menerus pada saat musim giling yang hanya dilakukan 6 bulan

26

Page 27: REVISIKU BARUUU

dan tidak merubah prosesnya dari dulu sampai sekarang. Dan ini

dibuktikan dengan data di BAB II.

3.3.2. Pemilihan Lokasi

Dari temuan data yang berada di BAB II. Menurut hemat kami

Pabrik Gula Meritjan Kediri terletak di daerah yang sangat setrategis

dan mudah di jangkau oleh transportasi. Namun menurut sejarah

berdirinya Pabrik Gula Meritjan Kediri lebih dikarenakan factor politik,

yaitu ketika belanda masih menjajah di Indonesia. Dan ini di buktikan

dengan temuan data di BAB II.

3.4. Manajemen Keuangan

3.4.1 Dampak Otonomi Daerah, Pajak, Perijinan

Menurut hemat kami pada temuen BAB II, menurut hemat kami

pengelolaan keuangan yang dilaksanakan Pabrik Gula Meritjan Kediri

sudah baik, karena dilakukan secara sistematis dan tunduk dengan

peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan

pendapat Mulia P. Nasution dalam bukunya Kebijakan Fiskal ( Pemikiran,

Konsep, dan Implementasi ) yang mengatakan “ Untuk mengakomodasi

berbagai perkembangan dalam sistem kelembagaan negara, Pengelolaan

keuangan negara dan mewujudkan sistem pengelolaan fiskal yang

berkesinambungan. Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang

Nomor 17 tahun 2003 tenteng Keuangan Negara. Undang-Undang tersebut

menetapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara sebagai dasar

pelaksanaan reformasi manajemen keuangan pemerintah. Prinsip-prinsip

tersebut sekaligus memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi dan

otonomi daerah yang dimuat dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun

1999 dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 yang mengatur

kewenangan dan sistem perimbangan keuangan pemerintah dan

pemerintah daerah “.

27

Page 28: REVISIKU BARUUU

3.5. Pemasaran.

3.5.1 Produksi : Orientasi

Menurut hemat kami pada temuan BAB II Pabrik Gula Meritjan

Kediri mempunyai orientasi yang sangat bagus dengan berusaha

memenuhi kebutuhan konsumen agar merasa puas. Karena jika kepuasan

konsumen terpenuhi maka keuntungan perusahaan akan meningkat. Hal

ini sesuai dengan pendapat Schnaars (1991) dalam bukunya strategi

pemasaran yang mengatakan “ Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis

adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas” .

3.5.2 Saluran Pemasaran/Distribusi, Agen, Ritel

Pabrik Gula Meritjan Kediri sistem pemasarannya menggunakan

saluran distribusi tidak langsung. Ini terlihat dari proses distribusinya yang

menggunakan jasa distributor. Menurut hemat kami sistem pemasaran

yang digunakan ini sudah baik namun juga butuh biaya tambahan, Karena

produk yang dijual Pabrik Gula Meritjan Kediri disalurkan langsung ke

distributor. Hal ini sesuai dengan pendapat Drs. H . Indriyo Gito Sudarmo,

M . Com. ( Hons ) dalam bukunya Manajemen Strategis 2001 yang

mengatakan “ perusahaan yang menggunakan penyaluran distribusi tidak

langsung akan memakan biaya yang sedikit mahal, hal ini disebabkan

karena barang konsumsi menjangkau lokasi pasar yang sangat luas dan

menyebar keseluruh penjuru daerah pasar “

3.6. Bidang Pelaksanaan Pergudangan

Dalam kesehariannya di bidang Pergudangan melayani segala bentuk

kebutuhkan perusahaan. Hal ini didukung dengan adanya komputer yang

disediakan perusahaan yang sangat menunjang dalam menyelesaikan tugas-

tugas dari bidang Pergudangan. Kendala yang dihadapi di bidang Gudang ini

sering terjadi kesalahan antar bidang yang disebabkan pemesanan barang

terkadang double ataupun lebih dari yang dibutuhkan. Menurut hemat kami

setiap minggunya RC ( Responsibility Center ) bagian hendaknya

28

Page 29: REVISIKU BARUUU

memberikan suatu instruksi serta evaluasi kerja unntuk mengurangi

permasalahan tersebut. Karena dengan adanya instruksi dari RC. Hal ini

sesuai dengan pendapat Prof. Dr. J . Winardi, SE. Dalam bukunya

Manajemen Perilaku Organisasi 2004 yang mengatakan “ Aktivitas-aktivitas

perusahaan harus dibagi dalam segmen-segmen yang digariskan dengan jelas,

sehingga masing-masing segmen ditempatkan dalam hubungan yang

berimbang satu sama lain. Dan setiap orang harus mengerti dengan baik

tugas-tugas untuk apa ia bertanggung jawab “ .

29

Page 30: REVISIKU BARUUU

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan penulisan yang telah disajikan di

dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan PT. Perkebunan Nusantara X

( persero ) pabrik gula meritjan Kediri. Maka penulis mengemukakan

kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,

merupakan perusahaan BUMN yang berkedudukan di bawah naungan

meteri pertanian dan untuk pendanaan dibawah menteri keuangan.

2. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,

merupakan perusahaan yang memproduksi tebu yang kemudian

menjadi gula dan tetes.

3. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,

merupakan perusahaan yang menggunakan struktur organisasi

berbentuk lini( garis) dimana karyawan hanya bertanggung jawab pada

atasanya masing-masing.

4. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,

terletak di Desa Merican Kec. Mojoroto Kota Kediri.

5. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,

menggunakan saluran pemasaran distribusi tidak langsung.

6. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,

pengelolaanya sesuai dengan Undang-Undang No.17 Tahun 2003.

30

Page 31: REVISIKU BARUUU

B. Saran

Saran-saran kepada perusahaan yang nanti dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan perbaikan di masa sekarang dan di masa yang akan

datang, yaitu sebagai berikut :

1. Proses produksi di PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik

Gula Meritjan Kediri, sudah tepat. Kami menyerankan agar dimasa

mendatang agar mempertahankan kinerja produksi.

2. Proses promosi Karyawan ke jenjang lebih tinggi di PT. Perkebunan

Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri, sudah sesuai

dengan aturan. Kami menyarankan agar proses promosi ini lebih

dioptimalkan, karena mampu untuk meningkatkan keseriusan kerja.

3. Rekrutmen yang dilakukan dengan memprioritaskan anggota keluarga

karyawan di PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula

Meritjan Kediri, disatu pihak memang baik, namun dilain pihak

bersifat kurang baik dan bisa menimbulkan budaya rekreutmen yang

tidak profesional. Sehingga kami menyarankan untuk merekrut sesuai

dengan kebutuhan.

31

Page 32: REVISIKU BARUUU

DAFATAR PUSTAKA

32