revisi - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan realisasi rpjmd tahun 2011-2016,...

263
REVISI . RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA TANJUNGBALAI 2016

Upload: hoangdien

Post on 04-Apr-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

REVISI

.

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

( R K P D )

TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA TANJUNGBALAI

2016

Page 2: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan kekuatan-Nya, Revisi RKPD Kota

Tanjungbalai 2017 dapat tersusun. RKPD ini disusun sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa RKPD merupakan penjabaran

dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas

pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah

maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Berkenaan dengan hal tersebut, maka keberadaan RKPD Kota Tanjungbalai tahun 2017 ini merupakan bagian

dari rencana pembangunan tahun pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Tanjungbalai. Oleh karenanya, RKPD Tahun 2017 ini menjadi sangat penting karena sekaligus sebagai

acuan untuk peningkatan kinerja pembangunan di Kota Tanjungbalai pada tahun pertama RPJMD Kota

Tanjungbalai tahun 2016-2021, disamping pelaksanaan agenda pembangunan nasional yang akan dilaksanakan

pada tahun 2017.

RKPD ini berisi lima bagian. Pertama, pendahuluan—menguraikan latar belakang, Dasar Hukum Penyusunan,

Hubungan antar Dokumen, Sistematika Dokumen RKPD, Maksud dan Tujuan, memberikan uraian ringkas

tentang maksud dan tujuan penyusunan dokumen RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017. Kedua, evaluasi hasil

pelaksanaan RKPD tahun 2015 dan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang memuat tentang

gambaran Umum Kondisi Daerah, evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai dengan tahun

berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga,

rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan daerah yang menuat tentang Arah Kebijakan

Ekonomi Daerah, Arah Kebijakan Keuangan Daerah . Keempat, prioritas dan sasaran pembangunan daerah

yang memuat tentang tujuan dan sasaran pembangunan, prioritas dan sasaran pembangunan Tahun 2017.

Kelima, rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang berisikan tentang rencana program dan kegiatan

prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD

Tahun 2017) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.

Demikian RKPD ini kami susun, selanjutnya kami sangat mengharapkan masukan dan saran untuk perbaikan

penyusunan RKPD Kota Tanjungbalai 2018. Akhirnya, semoga laporan ini dapat memberi manfaat terhadap

pengambilan kebijakan Pemerintah Kota Tanjungbalai kedepan.

Tanjungbalai, 2017

Tim Penyusun

Page 3: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... i

DAFTAR TABEL............................................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG............................................................................................................... 1

1.2. LANDASAN HUKUM.............................................................................................................. 2

1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN DENGAN PERENCANAAN LAINNYA............................ 3

1.4. SISTEMATIKA PENYUSUNAN RKPD................................................................................... 5

1.5. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RKPD................................................................... 7

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN.............................................................................. 8

2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ....................................................................... 8

2.1.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI............................................................. 8

2.1.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT...................................................... 21

2.1.3. ASPEK PELAYANAN UMUM.............................................................................. 43

2.1.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH.......................................................................... 82

2.2. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI

TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD.............................................................. 91

2.3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH............................................................. 153

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

DAERAH ................................................................................................................................... 161

3.1. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH...................................................................... 161

3.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH.................................................................... 170

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KOTA TANJUNGBALAI........................ 186

4.2 PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA TANJUNGBALAI.............................................. 199

4.3 PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2017............................................ 203

4.4 ISU STRATEGIS DALAM PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

DAERAH......................................................................................................................... 204

4.5 PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA....... 209

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

5.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS................................................... 211

5.2 PAGU INDIKATIF UNTUK SETIAP SKPD...................................................................... 249

BAB VI PENUTUP................................................................................................................................. 253

LAMPIRAN

Page 4: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2014 .................................................................................................... 10

Tabel 2.2. Panjang dan Lebar Sungai di Kota Tanjungbalai, 2015....................................................... 11

Tabel 2.3. Rencana Pola Ruang kawasan Budidaya Kota Tanjungbalai............................................. 14

Tabel 2.4. Rencana Pola Ruang kawasan Strategis Kota Tanjungbalai.............................................. 15

Tabel 2.5 Daerah Rawan Bencana Banjir di Kota Tanjungbalai, 2014............................................... 16

Tabel 2.6. Kejadian Bencana di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 .......................................................... 17

Tabel 2.7. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2011-2015 Menurut Kecamatan.............................. 21

Tabel 2.8. Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai ADHK 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%) .............................................................................................. 23

Tabel 2.9. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha .................................................................................................................... 24

Tabel 2.10 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha..................................................................................................................... 27

Tabel 2.11. Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%)................................................................................................ 29

Tabel 2.12. PDRB Perkapita Kota Tanjungbalai ADHB dan ADHK 2010 Tahun 2011-2015................. 31

Tabel 2.13. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kota Tanjungbalai, 2010─2014 ...................................................................................................... 33

Tabel 2.14. Tingkat Melek Huruf 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin, 2011─2015................... 34

Tabel 2.15. Perkembangan APK Kota Tanjungbalai (%), 2011─2015 .................................................. 35

Tabel 2.16. Perkembangan APM Kota Tanjungbalai, 2011─2015.......................................................... 35

Tabel 2.17. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki..................................................................................................................................... 35

Tabel 2.18. Jumlah Kematian Bayi dan Balita Kota Tanjungbalai, 2011─2015..................................... 37

Tabel 2.19. Persentase Penolong Kelahiran di Kota Tanjungbalai, 2011-2015.................................... 38

Tabel 2.20. Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR Dirujuk, dan Bergizi Buruk di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 ............................................................................... 39

Tabel 2.21. Perkembangan Indikator Kesehatan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015.............................. 39

Tabel 2.22. Status Kepemilikan Tanah Menurut Jenis Hak dan Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015.......................................................................................................................................... 40

Tabel 2.23. Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama Kota Tanjungbalai, 2011-2015................................................................................................................................ 41

Tabel 2.24. Penduduk 15 Tahun ke Atas Termasuk Angkatan Kerja Menurut Jenis Pendidikan yang Ditamatkan Kota Tanjungbalai, 2011-2015 ................................................................ 41

Tabel 2.25. Rekapitulasi Potensi Seni Budaya di Kota Tanjungbalai, 2015........................................ 42

Tabel 2.26. Jenis Sanggar Seni di Kota Tanjungbalai, 2015.................................................................. 42

Tabel 2.27. Prasarana Olahraga Kota Tanjungbalai, 2015..................................................................... 42

Tabel 2.28. Aspek, Fokus dan Indikator Kinerja Layanan Urusan Wajib Pemerintahan Daerah Kota Tanjungbalai, 2011-2015........................................................................................................ 43

Page 5: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

iii

Tabel 2.29. Hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional SD-SMA Kota Tanjungbalai, 2015 ............ 50

Tabel 2.30. Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kota Tanjungbalai, 2011–2015.................................... 51

Tabel 2.31. Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja dan Sarana Pelayanan Kota Tanjungbalai, 2015................................................................................................................. 51

Tabel 2.32. Banyaknya Tenaga Dokter Menurut Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015....................... 52

Tabel 2.33. Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak Di Kota Tanjungbalai, 2015................................... 52

Tabel 2.34. Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, Diare, TB dan Malaria Kota Tanjungbalai, 2011-2015.......................................................................................................................................... 53

Tabel 2.35. Persentase Kondisi Jalan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015.............................................. 53

Tabel 2.36. Panjang Jalan Menurut Kelas di Kota Tanjungbalai (km), 2011-2015 .............................. 54

Tabel 2.37. Panjang Jalan Menurut Administrasi Pemerintahan Kota Tanjungbalai (km), 2015....... 54

Tabel 2.38. Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015 ................. 54

Tabel 2.39. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan dan Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015 (ha).................................................................................................................................. 55

Tabel 2.40. Banyaknya Pelanggan, Daya Tersambung, KWH Terjual dan Nilai Listrik yang disalurkan menurut Jenis Pemakai di Kota Tanjungbalai, 2015 ........................................ 55

Tabel 2.41. Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama, 2011-2015................. 56

Tabel 2.42. Banyaknya Pelanggan, Air Minum yang Disalurkan, dan Nilai Air Minum Menurut Jenis Pemakai di Kota Tanjungbalai, 2015..................................................................................... 56

Tabel 2.43. Persentase Rumah Tangga Menurut Kondisi Air Minum, 2011-2015................................ 56

Tabel 2.44. Luas Ruang Terbuka Hijau Kota Tanjungbalai, 2015.......................................................... 57

Tabel 2.45. Banyaknya Sarana Transportasi Menurut Jenisnya dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015 .................................................................................................................. 58

Tabel 2.46. Banyaknya Penumpang dan Barang yang Berangkat tiap Bulan di Pelabuhan Tanjungbalai-Asahan, 2011-2015........................................................................................... 58

Tabel 2.47. Luas Lahan (m2) Bersertifikat Menurut Kecamatan, 2011-2015......................................... 59

Tabel 2.48. Persentase Penduduk Memiliki Tanah, 2011-2015............................................................... 59

Tabel 2.49. Banyaknya Kegiatan Pengurusan di Kantor Catatan Sipil Kota Tanjungbalai, 2011-2015................................................................................................................................. 60

Tabel 2.50. Banyaknya Akta Kelahiran yang Dikeluarkan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015.............. 60

Tabel 2.51. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki di Kota Tanjungbalai, 2015 ............................. 61

Tabel 2.52. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut jenis kelamin Kota Tanjungbalai, 2011-2015 ............................................................................................................................... 61

Tabel 2.53. Jumlah Perkara Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Tanjungbalai, 2011-2015..... 62

Tabel 2.54. Sasaran dan Realisasi Akseptor Aktif, PUS, dan Akseptor Baru Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015.................................................................................................... 63

Tabel 2.55. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kota Tanjungbalai, 2011-2015.................... 64

Tabel 2.56. Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Tanjungbalai, 2015.................................................................... 65

Tabel 2.57. Kondisi Koperasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015............................................................ 66

Tabel 2.58. Banyaknya Koperasi dan Anggota Koperasi Kota Tanjungbalai, 2011-2015................... 66

Tabel 2.59. Pembinaan Atlet di Kota Tanjungbalai, 2015 ...................................................................... 68

Page 6: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

iv

Tabel 2.60. Banyaknya Sarana dan Prasarana Olah Raga di Kota Tanjungbalai, 2015....................... 68

Tabel 2.61. Perkembangan Produksi dan Kebutuhan Beras Kota Tanjungbalai, 2011-2015.............. 69

Tabel 2.62. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015................................................................................................................................ 72

Tabel 2.63. Luas Lahan Pertanian (ha) yang Diusahakan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015.............. 72

Tabel 2.64. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Sawah di Kota Tanjungbalai, 2014 ............................ 73

Tabel 2.65. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Sayur di Kota Tanjungbalai, 2011-2015................................................................................................................................ 74

Tabel 2.66. Produksi Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman di Kota Tanjungbalai, 2011-2015...... 75

Tabel 2.67. Banyaknya Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak Di Kota Tanjungbalai, 2011–2015.... 75

Tabel 2.68. Produksi Daging Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai (kg), 2015.......................................................................................................................................... 76

Tabel 2.69. Produksi Daging Menurut Jenis Unggas (kg) dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015.......................................................................................................................................... 76

Tabel 2.70. Banyaknya Produksi Ikan menurut Asal Tangkapan (Ton) di Kota Tanjungbalai, 2011– 2015 .............................................................................................................................. 77

Tabel 2.71. Konsumsi Ikan Perkapita (kg/kapita/thn), 2011-2015 ......................................................... 77

Tabel 2.72. Bobot dan Nilai Ekspor/ Impor dari Pelabuhan Tanjungbalai – Asahan, 2011 – 2015 ... 78

Tabel 2.73. Banyaknya Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 .. 79

Tabel 2.74. Banyaknya Pedagang di Kota Tanjungbalai, 2015 ............................................................. 79

Tabel 2.75. Jumlah Usaha Terdaftar yang Memiliki TDP Menurut Bentuk Usaha, 2011-2015........... 80

Tabel 2.76. Peranan Kategori Industri Pengolahan Menurut Sub Kategori Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015........................................................................................................ 81

Tabel 2.77. Perkembangan Industri Kecil dan Jasa di Kota Tanjungbalai, 2010-2014 ....................... 81

Tabel 2.78. Perkembangan Industri Kecil dan Jasa di Kota Tanjungbalai, 2010-2014........................ 83

Tabel 2.79. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Kota Tanjungbalai, 2011-2015........................... 83

Tabel 2.80. Sarana dan Prasarana Persandian di Kota Tanjungbalai, 2015......................................... 83

Tabel 2.81. Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015............... 84

Tabel 2.82. Banyaknya Penumpang Kereta Api di Kota Tanjungbalai, 2011-2015.............................. 85

Tabel 2.83. Banyaknya Penumpang dan Barang di Pelabuhan Tanjungbalai-Asahan, 2011-2015... 85

Tabel 2.84. Jenis dan jumlah Bank serta Perusahaan Asuransi di Kota Tanjungbalai....................... 85

Tabel 2.85. Banyaknya Kejahatan/ Pelanggaran Menurut Jenisnya di Kota Tanjungbalai, 2011 – 2015.............................................................................................................................. 86

Tabel 2.86. Jumlah Demonstrasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015....................................................... 88

Tabel 2.87. Lama Proses Perijinan di Kota Tanjungbalai....................................................................... 88

Tabel 2.88. Jumlah dan Macam Insentif Pajak dan Retribusi Daerah yang Mendukung iklim Investasi di Kota Tanjungbalai, 2012-2015........................................................................... 88

Tabel 2.89. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kota Tanjungbalai (Persen), 2011-2015........ 89

Tabel 2.90. Rasio Beban Ketergantungan Penduduk di Kota Tanjungbalai, 2011-2015..................... 90

Tabel 2.91. Komponen IPM Kota Tanjungbalai, 2015............................................................................. 91

Page 7: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

v

Tabel 2.92. Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Peningkatan Kehidupan Beragama, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015............................................... 93

Tabel 2.93. Capaian dan Target pada Prioritas Peningkatan Kehidupan Beragama, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015.................................................................................. 114

Tabel 2.94. Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015...................................... 117

Tabel 2.95. Capaian Target Sasaran pada Prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Tahun 2015......................................................................................................................................... 122

Tabel 2.96 Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Peningkatan Kualitas dan Pelayanan Kesehatan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015............. 124

Tabel 2.97. Capaian Target Sasaran pada Prioritas Peningkatan Kualitas dan Pelayanan Kesehatan Tahun 2015.............................................................................................................................. 132

Tabel 2.98. Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan kualitas Kesejahteraan Rakyat Miskin pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015.................................................................................. 135

Tabel 2.99. Capaian Target Sasaran pada Prioritas Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan kualitas Kesejahteraan Rakyat Miskin Tahun 2015...................................... 143

Tabel 2.100 Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015............................................................................................... 145

Tabel 2.101. Capaian Target Sasaran pada Peningkatan Kualitas Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan Tahun 2015.................................................................................. 151

Tabel 2.102. Asumsi Pencapaian Target RPJMD untuk beberapa Indikator Pelayanan Umum sampai dengan Tahun 2015................................................................................................................ 153

Tabel 2.103. Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah.............................................................. 156

Tabel 3.1. Kondisi Ekonomi Makro Kota Tanjungbalai dibanding Tingkat Provinsi Sumatera Utara........................................................................................................................................ 161

Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2011-2015 menurut lapangan usaha ( dalam %)..................................................... 162

Tabel 3.3 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2010-2015 Menurut Lapangan Usaha........................................................................ 164

Tabel 3.4 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2010-2015 Menurut Lapangan Usaha........................................................................ 165

Tabel 3.5 Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku 2010 Tahun 2010-2015 menurut lapangan usaha (dalam %).............................................. 166

Tabel 3.6 PDRB Perkapita Kota Tanjungbalai ADHB dan ADHK 2010 Tahun 2010-2015................. 168

Tabel 3.7. Target Capaian Kinerja PDRB ADHK/ADHB, Pertumbuhan Ekonomi, PDRB Per Kapita, Angka Pengangguran, IPM Periode Tahun 2016-2021 ........................................................ 170

Tabel 3.8. Rekapitulasi Realisasi dan Prediksi (Pagu Indikatif) Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018............................ 173

Tabel 3.9 Realisasi dan Prediksi Target Belanja Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018........................................................................................................................ 178

Tabel 3.10 Realisasi dan Prediksi Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018................................................................... 180

Page 8: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

vi

Tabel 3.11 Rekapitulasi Realisasi dan Prediksi (Pagu Indikatif) Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018........................... 182

Tabel 4.1. Perbandingan Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Utara dan kota Tanjungbalai........................................................................................................... 200

Tabel 4.2 Isu strategis diuraikan berdasarkan Prioritas Pembangunan Kota Tanjungbalai Tahun 2017...................................................................................................... 204

Tabel. 5.1 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Penguatan tata kelola pemerintahan dan peningkatan kualitas kehidupan beragama................................................................................................................................. 211

Tabel 5.2 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan daya saing ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.............................................................................................................................. 223

Tabel 5.3 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan kualitas pendidikan.......................................................................................... 230

Tabel 5.4 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan aksessibilitas dan pelayanan kesehatan...................................... 234

Tabel 5.5 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan penataan kawasan melalui pembangunan Infrastruktur yang berwawasan lingkungan........................................................................ 237

Tabel 5.6 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Pemantapan kehidupan berdemokrasi dan penegakan hukum......................................... 244

Tabel 5.7 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Penguatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ketahanan serta kemandirian sosial masyarakat........................................................................................... 246

Tabel 5.8 Pagu Indikatif menurut Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2017............................... 250

Page 9: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan alir tahapan dan tata cara penyusunan RKPD Kabupaten/Kota ..................... 2

Gambar 1.2. Proses Penyusunan dan Keterkaitan RKPD dengan dokumen

perencanaan lainnya ........................................................................................................ 4

Gambar 1.3. Bagan keterkaitan RKPD Kabupaten/Kota dengan dokumen perencanaan tata ruang Provinsi dan Nasional ...................................................................................................... 5

Gambar 2.1. Luas Kota Tanjungbalai Berdasarkan Kecamatan (ha)................................................. 8

Gambar 2.2. Wilayah Administratif Kota Tanjungbalai....................................................................... 9

Gambar 2.3. Rata-rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan di Kota Tanjungbalai, 2014............................................................................................................ 11

Gambar 2.4. Persentase Penggunaan Lahan di Kota Tanjungbalai, 2014......................................... 12

Gambar 2.5. Peta Wilayah Kota Tanjungbalai berdasarkan Rawan Banjir........................................ 17

Gambar 2.6 Persentase Penduduk Berdasarkan Suku dan Agama di Kota Tanjungbalai, 2014............................................................................................................ 18

Gambar 2.7. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tanjungbalai, 2012-2014.................. 19

Gambar 2.8. Piramida Penduduk Kota Tanjungbalai, 2014................................................................. 19

Gambar 2.9. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Tanjungbalai menurut Kecamatan, 2012-2014..................................................................................... 20

Gambar 2.10. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Tanjungbalai Menurut Kecamatan, 2014 ... 20

Gambar 2.11. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanjungbalai Dibandingkan Sumatera Utara dan Nasional Tahun 2011-2015 ............................................................................................... 22

Gambar 2.12 Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai ADHK 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%)........................................................................................... 24

Gambar 2.13. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha................................................................................................. 26

Gambar 2.14. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha............................................................................................................... 28

Gambar 2.15. Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku 2010 Tahun 2011-2015 menurut lapangan usaha (dalam %).............................................................. 30

Gambar 2.16. Perkembangan Inflasi Beberapa Daerah Di Sumatera Utara Dan Nasional, 2011-2015 .......................................................................................................................... 31

Gambar 2.17. Perkembangan PDRB Per Kapita Kota Tanjungbalai, 2011-2015................................. 32

Gambar 2.18. Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 .......................................................................................................................... 32

Gambar 2.19. Perkembangan Gini rasio Kota Tanjungbalai, 2011-2015............................................. 33

Gambar 2.20. Angka Rata-rata Lama Sekolah Kota Tanjungbalai, 2011-2015 ................................... 34

Gambar 2.21. Banyaknya Sekolah negeri dan swasta menurut jenisnya Kota Tanjungbalai, 2015.................................................................................................................................... 36

Gambar 2.22. Perkembangan Angka Harapan Lama Sekolah Kota Tanjungbalai, 2011-2015.......... 36

Gambar 2.23. Jumlah Kematian Ibu Kota Tanjungbalai, 2011─2015................................................... 37

Page 10: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

viii

Gambar 2.24. Perkembangan Angka Usia Harapan Hidup Kota Tanjungbalai, 2011-2015............... 38

Gambar 2.25. Rasio Kesempatan Kerja Kota Tanjungbalai, 2011-2015.............................................. 40

Gambar 2.26. Angka Partisipasi Sekolah di Kota Tanjungbalai, 2011-2015....................................... 48

Gambar 2.27. Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota Tanjungbalai, 2010-2015.................................................................................................. 49

Gambar 2.28. Guru yang Memenuhi Kualifikasi D-IV/S1 Kota Tanjungbalai, 2011-2015 ............... 50

Gambar 2.29. Proporsi kursi yang diduduki di DPRD Kota Tanjungbalai Berdasarkan hasil Pemilu ................................................................................................................................ 61

Gambar 2.30. Banyaknya Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera di Kota Tanjungbalai, 2015........... 63

Gambar 2.31. Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Tanjungbalai, 2011-2015..... 65

Gambar 2.32. Tingkat Pengangguran di Kota Tanjungbalai, 2011-2015.............................................. 66

Gambar 2.33. Nilai Investasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015............................................................. 67

Gambar 2.34. Peranan Kategori Pertanian dan Perikanan terhadap PDRB Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Berlaku, 2011-2015...................................................................................... 71

Gambar 2.35. Luas Lahan (ha) Menurut Jenis Penggunaannya di Kota Tanjungbalai (ha), 2015.... 73

Gambar 2.36. Jumlah Bina Kelompok Nelayan Kota Tanjungbalai, 2011-2015 .................................. 77

Gambar 2.37. Peranan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015 ................................................................................................... 78

Gambar 2.38. Peranan Kategori Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015..................................................................................................................................... 80

Gambar 2.39. Cakupan Bina Kelompok Pengrajin Kota Tanjungbalai, 2011-2015.............................. 82

Gambar 2.40. Perkembangan IPM di Kota Tanjungbalai, 2011-2015.................................................... 91

Gambar 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanjungbalai Dibandingkan Sumatera Utara dan Nasional Tahun 2011-2015 ............................................................................................... 162

Gambar 3.2. Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku 2010 Tahun 2011-2015 menurut lapangan usaha (dalam %) ................................................................................ 167

Page 11: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . LATAR BELAKANG

Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor : 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan

Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai tentang Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) maka dilakukan

perubahan/revisi terhadap dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tanjungbalai tahun 2017.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu)

tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah. RKPD memuat rancangan kerangka

ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju

dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat. Tahapan penyusunan RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017 ini mengacu kepada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,

dengan tahapan persiapan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan, pelaksanaan musrenbang,

perumusan rancangan akhir dan penetapanan RKPD.

RKPD merupakan acuan bagi daerah dalam menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (RAPBD), dengan demikian Kepala daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum (KUA) serta

penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara (PPAS) didasarkan atas dokumen RKPD. KUA dan PPAS

yang telah disepakati selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam proses penyusunan APBD.

Penyusunan rancangan awal RKPD mempedomani RPJMD Kabupaten/Kota, RPJMD Provinsi dan

mengacu pada RPJMN. Rancangan awal RKPD dikonsultasipublikkan untuk memperoleh masukan dan

dijadikan acuan bagi SKPD dalam menyusun rancangan Renja SKPD. Kemudian berdasarkan hasil verifikasi

rancangan Renja SKPD, rancangan awal RKPD disempurnakan menjadi rancangan RKPD untuk kemudian

dilakukan penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap rancangan RKPD pada Musrenbang

Kabupaten/Kota. Penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan sebagaimana dimaksud, mencakup:

Program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran

pembangunan nasional serta usulan program dan kegiatan hasil musrenbang Kabupaten/Kota; Usulan program

dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten/Kota pada musrenbang RKPD

Kabupaten/Kota dan atau sebelum musrenbang RKPD Kabupaten/Kota dilaksanakan; Indikator dan target

kinerja program dan kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota; Prioritas pembangunan daerah serta rencana kerja

dan pendanaan; Sinergi RKP dan RKPD Provinsi.

Penyusunan RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017 merupakan penjabaran tahunan dari RPJMD Kota

Tanjungbalai tahun 2016-2021. RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017 yang telah ditetapkan digunakan sebagai

pedoman bagi SKPD dalam menyempurnakan rancangan Renja SKPD menjadi Renja SKPD. Selanjutnya

dokumen RKPD ini juga dijadikan landasan penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2017 dalam rangka penyusunan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017.

Pasal 5 Ayat (3) Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional disebutkan bahwa RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, memuat

rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik

yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat.

Bagan alir tahapan dan tata cara penyusunan RKPD Kota Tanjungbalai dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 12: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

2

Gambar 1.1. Bagan alir tahapan dan tata cara penyusunan RKPD Kabupaten/Kota

RKPD Kota Tanjungbalai tahun 2017 ini merupakan bagian dari rencana pembangunan tahun kedua

dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tanjungbalai tahun 2016-2021. Oleh

karenanya, RKPD Tahun 2017 ini menjadi sangat penting karena sekaligus sebagai evaluasi atas kinerja

pembangunan di Kota Tanjungbalai pada tahun pertama RPJMD Kota Tanjungbalai tahun 2016-2021, disamping

pelaksanaan agenda pembangunan nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2017.

1.2 LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Kota Tanjungbalai Tahun 2017 adalah:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014

Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817 );

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana beberapa kali telah diubah yang terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Page 13: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

3

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Daerah Provinsi Sumatara Utara Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018.

8. Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2005 – 2025;

1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN DENGAN PERENCANAAN LAINNYA

RKPD ini terintegrasi dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan lainnya baik di

tingkat nasional maupun daerah, terutama dengan dokumen perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan

oleh pemerintah daerah. Adapun dokumen perencanaan dan penganggaran tersebut meliputi; (1) RPJPD, (2)

RPJMD, (3) Renstra-SKPD, (4) RKPD, dan (5) Renja-SKPD. Semua dokumen perencanaan sebagaimana

dimaksud di atas, dari sisi waktu mencakup 3 kerangka waktu, yaitu rencana jangka panjang (20 tahun), rencana

jangka menengah (5 tahun) dan rencana jangka pendek (1 tahun). Sebagai suatu produk perencanaan, RKPD

tetap tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya. Secara

substansi, keberadaan RKPD dengan dokumen perencanaan tersebut membentuk keterkaitan yang bersifat

hierarkis, yaitu dokumen dengan jangka waktu yang lebih panjang menjadi rujukan bagi dokumen dengan jangka

waktu yang lebih pendek.

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berawal dan disusun dari proses

penjabaran atas visi, misi dan program Kepala Daerah dan kemudian dijabarkan ke dalam perencanaan tahunan

(RKPD) dan dijadikan sebagai acuan dalam menentukanarah kebijakan keuangan daerah, strategi

pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja

Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi

dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Sebagai suatu produk perencanaan, RKPD tetap tidak dapat

dipisahkan keberadaannya dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya. RKPD ini terintegrasi dan

merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan lainnya baik di tingkat nasional maupun daerah,

terutama dengan dokumen perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah daerah.

Adapun dokumen perencanaan dan penganggaran tersebut meliputi : (1) Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD); (2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD); (3) Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD). Semua dokumen perencanaan

sebagaimana dimaksud di atas, dari sisi waktu mencakup 3 kerangka waktu, yaitu rencana jangka panjang (20

tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka pendek (1 tahun). Secara substansi, keberadaan RKPD ini

dengan dokumen perencanaan tersebut membentuk keterkaitan yang bersifat hierarkis, yaitu dokumen dengan

jangka waktu yang lebih panjang menjadi rujukan bagi dokumen dengan jangka waktu yang lebih pendek.

Secara diagramatis keterkaitan hubungan RKPD dengan dokumen perencanaan dan penganggaran

lainnya tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 14: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

4

Gambar 1.2. Proses Penyusunan dan Keterkaitan RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya

Pada Gambar. 1.2 dapat dilihat bahwa secara rinci hubungan RKPD dengan dokumen perencanaan

dan penganggaran lainnya, adalah sebagai berikut: RKPD disusun dengan memperhatikan pokok-pokok arah

kebijakan dalam RPJP Nasional dan RPJM Nasional melalui mekanisme Musrenbangnas. RKPD disusun

dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMD yang didalamnya memuat mengenai visi, misi dan arah

pembangunan daerah. Selanjutnya RKPD ini menjadi pedoman bagi penyusunan Renja SKPD yang disusun

sesuai dengan tugas dan fungsi dari tiap SKPD. RKPD ini nantinya dijabarkan ke dalam KUA/PPAS dan

selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan R.APBD.

Guna menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dan efektivitas serta efisiensi pencapaian

prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan daerah, program dan kegiatan yang ditetapkan dalam RKPD

menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS untuk menyusun R.APBD, sesuai dengan ketentuan sbb:

1. Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keungan Negara menyatakan bahwa

penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara,

2. Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa

Pemerintah Daerah menyampaikan KUA tahun anggaran berikutnya sejalan dengan RKPD, sebagai

landasan penyusunan RAPBD kepada DPRD selambat-lambatnya pertengahan Juni tahun berjalan,

3. Pasal 18 Ayat (3) Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa

Berdasarkan KUA yang telah disepakati dengan DPRD, Pemerintah Daerah bersama DPRD membahas

PPAS untuk dijadikan acuan bagi setiap SKPD,

4. Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional yang menyatakan bahwa RKPD menjadi pedoman penyusunan R.APBD.

Dengan memperhatikan hubungan keterkaitan sebagaimana dijelaskan di atas, maka RKPD Kota

Tanjungbalai Tahun 2017 ini juga harus diselaraskan dengan dokumen RKPD Provinsi Sumatera Utara dan

Renja SKPD Provinsi Sumatera Utara dan juga memperhatikan dokumen perencanaan lainnya seperti Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) baik RTRW Provinsi dan RTRW Nasional yang menjadi acuan dalam penyusunan

Page 15: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

5

RTRW Kabupaten/Kota. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3. Bagan keterkaitan RKPD Kabupaten/Kota dengan dokumen perencanaan tata ruang Provinsi dan Nasional

1.4 SISTEMATIKA PENYUSUNAN RKPD

Sistematika Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang, terdiri dari pengertian ringkas tentang RKPD, proses penyusunan

RKPD, kedudukan RKPD tahun rencana dalam periode dokumen RPJMD,

keterkaitan antara dokumen RKPD dengan dokumen RPJMD, Renstra SKPD, Renja

SKPD serta tindaklanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan, terdiri dari uraian ringkas tentang dasar hukum yang

digunakan dalam penyusunan RKPD, berupa Undang-Undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Presiden, Instruksi Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan

Daerah atau Peraturan Kepala Daerah yang mengatur tentang perencanaan dan

penganggaran.

1.3. Hubungan antar Dokumen, menjelaskan tentang hubungan RKPD dengan dokumen

lain yang relevan beserta penjelasannya. Keterhubungan dengan dokumen lain,

seperti: RPJPN, RPJPD Provinsi, RPJP Kabupaten/Kota, RTRW Nasional, RTRW

Provinsi, dan RTRW kab/kota.

1.4. Sistematika Dokumen RKPD, mengemukakan organisasi penyusunan dokumen

RKPD terkait dengan pengaturan bab serta garis besar isi setiap bab.

1.5. Maksud dan Tujuan, memberikan uraian ringkas tentang maksud dan tujuan

penyusunan dokumen RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017.

Page 16: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

6

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU (2015) DAN CAPAIAN

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah, berisikan uraian gambaran umum kondisi daerah

yang meliputi aspek geografis dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat,

dan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai dengan tahun berjalan

(2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, mencakup telaahan terhadap hasil

evaluasi status dan kedudukan pencapaian kinerja pembangunan daerah,

berdasarkan rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD

tahun lalu (2015) dan realisasi RPJMD 2011-2016 mencakup telaahan hasil evaluasi

pelaksanaan Renja SKPD tahun 2015.

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

Berisi uraian rumusan umum permasalahan pembangunan daerah yang

berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah dan permasalahan

pembangunan sesuai urusan yang menyangkut layanan dasar dan tugas/fungsi tiap

SKPD (penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah).

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Berisikan tentang arah kebijakan ekonomi daerah ditujukan untuk

mengimplementasikan program dan mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah, serta

isu strategis daerah, sebagai dasar perumusan prioritas program dan kegiatan

pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017; Kondisi Ekonomi Daerah

tahun 2014; Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2017.

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Berisikan uraian yang memuat Proyeksi keuangan daerah dan kerangka pendanaan;

Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ; Arah Kebijakan Belanja Daerah; Arah

Kebijakan Pembiayaan Daerah.

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Tanjungbalai

Berisi tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2017 yang mengacu pada RPJMN,

RPJMD Provsu, RPJPD dan RPJMD Kota Tanjungbalai.

4.2. Prioritas Pembangunan Kota Tanjungbalai

Berisikan rumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun 2017 yang

yang mengacu pada RPJMN, RPJMD Provsu, RPJPD dan RPJMD Kota

Tanjungbalai.

4.3. Prioritas Pembangunan Nasional

Page 17: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

7

4.4. Isu Strategis dalam Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

4.5. Prioritas dan Sasaran Utama Pembangunan Provinsi Sumatera Utara

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Berisikan tentang rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan

evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD Tahun 2017) dan capaian

kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.

BAB VI PENUTUP

1.5 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RKPD

1.5.1 Maksud

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tanjungbalai Tahun 2017 disusun dengan

maksud untuk :

a. Menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka

menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang didahului dengan

penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta penentuan Prioritas dan Plafond Anggaran Sementara

(PPAS) Tahun 2017.

b. Sebagai pedoman Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun

2017.

1.5.2 Tujuan

Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Tanjungbalai adalah untuk

menciptakan sinergitas dalam pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor

pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam

pembangunan daerah.

Page 18: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

8

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

2.1.1.1 Kondisi Geografis

2.1.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Luas wilayah Kota Tanjungbalai sebesar 6.052 Ha atau 60,52 km2 dan menjadi wilayah terkecil

di Sumatera Utara selain Kota Sibolga dan Kota Tebing Tinggi. Wilayah admisnistrasi Kota

Tanjungbalai terbagi ke dalam 6 kecamatan dan 31 kelurahan. Kecamatan Datuk Bandar menjadi

wilayah terluas dengan luas wilayah mencapai 2.249 Ha atau sekitar 37,16 persen dari seluruh luas

Kota Tanjungbalai. Sedangkan Kecamatan Tanjungbalai Utara menjadi wilayah terkecil dengan luas 84

ha atau hanya sekitar 1,39 persen dari seluruh luas Kota Tanjungbalai.wilayah terkecil ketiga di

Sumatera

Gambar 2.1. Luas Kota Tanjungbalai Berdasarkan Kecamatan (Ha)

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Secara administratif, semua bagian wilayah Kota Tanjungbalai berbatasan langsung dengan Kabupaten

Asahan. Batas wilayah Kota Tanjungbalai secara rinci adalah sebagai berikut:

Sebelah utara : Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan

Sebelah selatan : Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan

Sebelah barat : Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan

Sebelah timur : Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan

Page 19: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

9

Gambar 2.2. Wilayah Administratif Kota Tanjungbalai

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033

2.1.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis

a. Posisi Astronomis

Kota Tanjungbalai terletak di antara 2˚58’15‖- 3˚01’32‖ Lintang Utara dan 99˚48’00‖-99˚50’16‖ Bujur

Timur dan berada pada pertemuan 2 (dua) sungai besar yaitu Sungai Asahan dan Sungai Silau

yang bermuara ke Selat Malaka, memiliki akses yang sangat mudah menuju tempat wisata

internasional yakni kawasan Danau Toba. Oleh karenanya kini Kota Tanjungbalai memiliki sebutan

baru yakni ‖Mutiara Selat Malaka di Hilir Danau Toba‖.

Page 20: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

10

b. Posisi Geostrategis

Kota Tanjungbalai berada sekitar 184 km dari Medan sebagai ibukota Sumatera Utara. Meskipun

relatif tidak terlalu dekat dengan ibukota provinsi, Kota Tanjungbalai diuntungkan karena terletak

pada pertemuan dua sungai besar yaitu Sungai Asahan dan Sungai Silau yang bermuara ke Selat

Malaka. Kondisi tersebut menjadikan Kota Tanjungbalai sebagai jalur perdagangan internasional

dan menjadi tempat lalu lintas barang dan jasa yang relatif ramai di pesisir timur Sumatera.

2.1.1.1.3 Kondisi/Kawasan

Kota Tanjungbalai secara umum termasuk dalam kawasan perkotaan yang tidak memiliki kawasan

pedalaman, terpencil, pesisir ataupun pegunungan. Wilayah pesisir berada di perbatasan dan dimiliki

oleh Kabupaten Asahan. Sedangkan untuk wilayah kepulauan Tanjungbalai hanya memiliki pulau-pulau

kecil yang luasnya hanya berkisar lebih kurang yang diantaranya Pulau Beususen, P.Langge, P. Lebos

dan pulau –pulau kecil lainnnya.

2.1.1.1.4 Topografi

Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai terletak pada kemiringan 0-3 m diatas permukaan laut atau

berupa dataran rendah dengan dominasi jenis tanah alluvial, latosol, dan pasir. Kecamatan Datuk

Bandar menjadi daerah tertinggi dengan tinggi wilayah sekitar 3 meter di atas permukaan laut.

Sedangkan Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah terendah dengan tinggi wilayah hanya sekitar 0-1

meter di atas permukaan laut.

Posisi Kota Tanjungbalai yang dilalui dua sungai besar menyebabkan tingkat kesuburan tanahnya

dipengaruhi oleh pasang surut air, sehingga tidak jarang wilayah Kota Tanjungbalai digenangi oleh air

dan menjadi kawasan rawa-rawa.

Tabel 2.1 Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kota

Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan Tinggi (m)

1 Datuk Bandar 3

2 Datuk Bandar Timur 2

3 Tanjungbalai Selatan 2

4 Tanjungbalai Utara 2

5 Sei Tualang Raso 1,5

6 Teluk Nibung 0-1

Sumber: Kota Tanjungbalai Dalam Angka 2016

2.1.1.1.5 Hidrologi

Selain Sungai Asahan dan Sungai Silau yang bermuara ke Selat Malaka, Kota Tanjungbalai juga dialiri

beberapa sungai kecil. Sungai-sungai kecil tersebut di antaranya adalah Sungai Pematang, Sungai

Merbau, Sungai Kapias, dan Sungai Rajayang bermuara ke Sungai Asahan dan Sungai Silau.

Kondisi air sungai saat ini telah mengalami pencemaran. Hal tersebut disebabkan oleh limbah

perkotaan dan pembuangan sampah ke sungai. Selain itu, penurunan kualitas air sungai juga

disebabkan oleh pencucian pasir-pasir maupun akibat dari lahan yang telah menjadi terbuka karena

tidak ada vegetasi penutup, sehingga air dapat mengalir bebas ke badan-badan air. Diketahui bahwa

jika vegetasi tidak ada, maka air hujan langsung jadi overland flow dan biasanya membawa material-

material yang dapat mengurangi kualitas air sungai.

Page 21: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

11

Tabel 2.2. Panjang dan Lebar Sungai di Kota Tanjungbalai, 2015

Nama Sungai Panjang

(Km) Lebar

(m)

Sungai Bandar Jaksa 8,2 10

Sungai Bandar Jepang 5,1 6,1 s/d 5,6

Sungai Bandar Sipoyong 6 3

Sungai Kanal Sultan 4 10,15

Sungai Giam I 6,5 6

Sungai Aek Noto 1,75 20

Sungai Parit Kangkung 1,5 20

Sungai Sei Giam II 2,35 6

Sungai Pantai Burung 4,25 25

Sungai Kapias 4,2 35

Sungai Tanjung Medan 6 30

Sungai Sarap 2,1 25

Sungai Daun Besar 1,5 25

Sungai Merbau 4,5 25

Sungai Rintis 2 25

Sungai Mata Halasan 1,2 3

Sungai Silau 7 125

Sungai Asahan 7,5 700

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.1.1.6 Klimatologi

Suhu udara rata-rata Kota Tanjungbalai sekitar 250C -320C. Kota Tanjungbalai beriklim tropis serta

mengalami musim hujan dan musim kemarau, relatif sama dengan wilayah lainnya yang berada di

Sumatera Utara. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan banyaknya hari hujan dan

volume curah hujan padabulanterjadinyamusim. Pada periode 2014, musim hujan terjadi di Kota

Tanjungbalai pada Januari-Februari dan Agustus-Desember. Sementara musim kemarau terjadi pada

Maret-Juli.

a. Curah hujan

Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan banyaknya hari hujan dan volume curah

hujan pada bulan terjadinya musim. Pada periode 2015, musim hujan terjadi di Kota Tanjungbalai pada

Bulan Juli-Agustus dan Bulan Nopember. Sementara musim kemarau terjadi pada Bulan Juni dan

Bulan September-Oktober. Sesuai data yang dimuat di Kota Tanjungbalai dalam angka 2015,

berdasarkan data Balai Informasi Penyuluhan Pertanian (BIPP) pada periode 2015 di wilayah Kota

Tanjungbalai terdapat 109 hari hujan dengan volume curah hujan sebanyak 1.601 mm.

Curah hujan terbesar terjadi pada Bulan Juli-Agustus yaitu 258 mm dengan hari hujan sebanyak 14

hari. Sedangkan curah hujan terkecil terjadi selama Oktober dengan curah hujan sebesar 53 mm

dengan hari hujan 5 hari. Jika dilihat dari banyaknya curah hujan yang turun, puncaknya terjadi pada

Bulan Nopember, sedangkan musim kemarau puncaknya terjadi pada bulan Oktober.

Page 22: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

12

Gambar 2.3.

Rata-rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan di Kota Tanjungbalai, 2015

Sumber: Balai Informasi Penyuluhan Pertanian(BIPP) Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.1.1.7 Penggunaan lahan

a. Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas

dasar kondisi dan potensi sumber daya alam. Jenis kawasan budidaya yang terdapat di Kota

Tanjungbalai meliputi:

1. Kawasan perumahan;

2. Kawasan perdagangan dan jasa;

3. Kawasan perkantoran;

4. Kawasan peruntukan industri

5. Kawasan peruntukan pariwisata

6. Kawasan ruang terbuka non hijau kota

7. Kawasan pelabuhan

8. Kawasan perikanan

b. Kawasan Lindung

Penetapan kawasan ini didasarkan pada kondisi fisik dasarnya yang rentan/rawan bencana

genangan/banjir serta kekhasan daerah Kota Tanjungbalai yang dikelilingi aliran sungai besar seperti

Sungai Silau dan Sungai Asahan. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tanjungbalai Tahun

2013-2033, meliputi:

1. Kawasan perlindungan setempat

2. Kawasan suaka alam dan cagar budaya

3. Kawasan rawan bencana alam

4. Kawasan ruang terbuka hijau

Page 23: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

13

Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung dengan menggunakan konsep perhitungan sesuai

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2009, Kota Tanjungbalai mempunyai status daya

dukung lahan yang defisit terhadap penduduk yang tinggal di Kota Tanjungbalai. Artinya, kebutuhan

akan lahan lebih besar dari ketersediaan lahan. Penurunan daya dukung lahan dipengaruhi oleh jumlah

penduduk yang terus meningkat, luas lahan yang semakin berkurang, persentase jumlah petani dan

luas lahan yang diperlukan untuk hidup layak, dan jenis komoditas yang ada di wilayah setempat.

Berdasarkan hasil survei lapangan penggunaan lahan (terakhir dilakukan pada Tahun 2008) yang

terdata di Kota Tanjungbalai terdiri dari penggunaan lahan terbangun sebesar 57,31 persen dan lahan

yang belum terbangun sebanyak 42,69 persen. Jenis lahan terbangun yang terdapat di Kota

Tanjungbalai terdiri dari bangunan perumahan, perkantoran, fasilitas umum dan sosial, industri dan lain-

lain. Sedangkan jenis lahan non terbangunnya, antara lain persawahan, perkebunan rakyat, kebun

campuran dan lain-lain.

Survei lapangan terhadap penggunaan lahan di Kota Tanjungbalai. Jumlah penggunaan lahan tertinggi

di Kota Tanjungbalai adalah untuk lahan perkebunan (pertanian) yaitu seluas 2.507,429 Ha atau sekitar

73,38 persen dari keseluruhan lahan yang tersedia.

Gambar 2.4. Penggunaan Lahan di Kota Tanjungbalai, 2008

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033

2.1.1.1.8 Potensi Pengembangan Wilayah

Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan

sebagai kawasan budidaya.

Page 24: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

14

Tabel 2.3. Rencana Pola Ruang kawasan Budidaya Kota Tanjungbalai

No Rencana Pola Ruang Kawasan Uraian

1. Kawasan Peruntukan Perumahan Permukiman Kepadatan Tinggi (>150 bangunan/ha) - Direncanakan 91 ha - Kecamatan Tanjungbalai Utara dan Tanjungbalai

Selatan (Pusat Pelayanan Kota) - Kecamatan Teluk Nibung (SPPK 4) - Kecamatan Sei Tualang Raso (SPPK 3) - Kecamatan Datuk Bandar Timur (SPPK 2) Permukiman Kepadatan Sedang (51-150 bangunan/ha) - Direncanakan 163 ha - tersebar di Kecamatan Datuk Bandar, Datuk Bandar

Timur, Sei Tualang Raso, dan Teluk Nibung Pemukiman Kepadatan Rendah (0-50 bangunan/ha) - tersebar pada hampir seluruh kelurahan pada tiap

kecamatan.

2. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa

Kawasan pasar tradisional - seluas ± 3,5 ha - dikembangkan pada Kelurahan Sirantau, Indra

Sakti, Karya, Perjuangan dan Sei Raja Kawasan pusat perbelanjaan - seluas ± 5 ha - dikembangkan pada Kelurahan Mata Halasan,

Tanjungbalai Kota II dan Tanjungbalai Kota III Kawasan Toko Modern - seluas ± 3 ha - dikembangkan pada Kelurahan Indra Sakti, Karya

dan Perwira

3. Kawasan Perkantoran - seluas 69 ha - Kawasan perkantoran pemerintahan dipertahankan

pada kondisi existing - Kawasan perkantoran swasta di Kelurahan Bunga

Tanjung

4. Kawasan Peruntukan Industri Kawasan industri kecil dan mikro - seluas ± 6,15 ha - dikembangkan untuk mendukung sektor industri,

terdapat di Kelurahan Sijambi dan Keramat Kubah Kawasan industri menengah - seluas ± 342,08 ha - diperuntukkan industri menengah bidang

pengolahan hasil perikanan dan perkebunan di Kecamatan Sei Tualang Raso dan Kecamatan Teluk Nibung

5. Kawasan Pariwisata seluas ± 157 ha - Wisata budaya diarahkan di kawasan bangunan

bersejarah - Wisata buatan diarahkan pada pengembangan

Kawasan Perdagangan Terpadu dan dermaga penyebrangan/Water Front City di Kelurahan Indra Sakti (Kecamatan Tanjungbalai Selatan) dan Pulau Simardan

- Wisata alam diarahkan pada pengembangan pulau-

Page 25: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

15

pulau di Sungai Asahan.

6. Ruang Terbuka Non Hijau - seluas ± 7,25 ha - pelataran parkir, perkantoran, perdagangan dan jasa

di Kel. Sijambi, Indra Sakti dan Tanjungbalai Kota IV - lapangan upacara dan olah raga mempertahankan

kondisi existing - pembatas/median jalan dan koridor antar bangunan

di Kelurahan Sijambi

7. Ruang Evakuasi Bencana - merupakan ruang evakuasi darurat untuk tempat berlindung dan penyaluran bantuan sosial di Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah, gedung serbaguna dan lapangan bola di Teluk Nibung

8. Kawasan Pertanian - seluas ± 1.591 ha - diarahkan pada tanaman pangan di Kecamatan

Datuk Bandar - kawasan hortikultura dengan komoditas kelapa,

kelapa sawit dan palawija

9. Kawasan Sektor Informal - seluas ± 0,23 ha - Kegiatan pedagang kaki lima menempati lokasi

Tanjungbalai Food Court, kegiatan perdagangan dan jasa di Water Front City, pasar tradisional dan jalan-jalan utama

10. Kawasan Peruntukan Perikanan - seluas ± 3 ha - Pengelolaan perikanan darat diarahkan di Kelurahan

Selat Tanjung Medan, Sijambi, Pantai Johor, Pahang dan Pasar Baru

- Pembibitan benih ikan (lele, nila, gurame, mas dan udang galah) di Kelurahan Sijambi dan Kapias Pulau Buaya

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033

Kota Tanjungbalai memiliki kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan strategis. Penetapannya karena

mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkungan kota terhadap ekonomi, sosial budaya,

lingkungan hidup dan pertahanan keamanan.

Tabel 2.4. Rencana Pola Ruang kawasan Strategis Kota Tanjungbalai

No Rencana Pola Ruang Kawasan Uraian

1. Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Ekonomi

Meliputi: - Kawasan pelabuhan Teluk Nibung di Kel.

Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung - Kawasan industri di Kel. Sei Raja Kec. Sei Tualang

Raso - Kawasan pergudangan di Kel. Perjuangan, Beting

Kuala Kapias, Kapias Pulau Buaya, Pematang Pasir dan Sungai Merbau Kec Teluk Nibung

- Kawasan pusat perdagangan dan jasa di Kel. Indra Sakti Kec. Tanjungbalai Selatan

- Kawasan perdagangan campuran serta hasil perikanan di kawasan di Kel. Indra Sakti Kec. Tanjungbalai Selatan

- Kawasan pariwisata di Kel. Selat Tanjung Medan Kec. Datuk Bandar Timur

Page 26: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

16

2. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Sosial dan Budaya

Meliputi: - Diarahkan berupa kawasan cagar budaya di

sepanjang Jalan Mesjid, Jalan Asahan, Jalan Gereja dan Jalan Veteran ± 2,72 Ha di Kel. Indra Sakti dan Karya Kec. Tanjungbalai Selatan

- Kawasan Pertokoan Lama (Pecinan) dan Vihara di Kecamatan Tanjungbalai Utara dan Tanjungbalai Selatan

3. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan

Meliputi: - Kawasan TNI-AL seluas ± 0,49 ha di Kel. Indra Sakti

dan Karya Kec. Tanjungbalai Selatan

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033

2.1.1.1.9 Wilayah Rawan Bencana

Identifikasi wilayah rawan bencana di Kota Tanjungbalai dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dan

kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana yang berpotensi terjadi. Area Kota Tanjungbalai

yang relatif berada di dataran rendah dengan kemiringan wilayah hanya sekitar 0-3 meter di atas

permukaan laut, membuat Kota Tanjungbalai cenderung rawan terhadap genangan-genangan air baik

yang disebabkan oleh air hujan maupun dari pengaruh pasang surut air sungai. Potensi banjir kiriman

juga bisa saja terjadi karena posisi Kota Tanjungbalai yang berada di antara pertemuan 2 (dua) sungai

besar yakni Sungai Asahan dan Sungai Silau.

Wilayah yang relatif rawan terdampak banjir pada umumnya adalah wilayah yang berada di sekitar

aliran sungai yaitu di Kelurahan Pahang dan Kelurahan Gading (Kecamatan Datuk Bandar), Kelurahan

Bunga Tanjung, Selat Lancang, Selat Tanjung Medan, Semula Jadi dan Kelurahan Pulau Simardan

(Kecamatan Datuk Bandar Timur).

Tabel 2.5. Daerah Rawan Bencana Banjir di Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan Kelurahan

1. Datuk Bandar Kelurahan Pahang

Kelurahan Gading

2. Datuk Bandar Timur Kelurahan Bunga Tanjung

Selat Lancang

Selat Tanjung Medan

Semula Jadi

Pulau Simardan

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 27: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

17

Gambar 2.5. Peta Wilayah Kota Tanjungbalai berdasarkan Rawan Banjir

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033

Selanjutnya beberapa kejadian bencana yang terjadi di Kota Tanjungbalai dalam kurun waktu 2011-

2015 diuraikan pada Tabel berikut:

Tabel 2.6. Kejadian Bencana di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Tahun Kejadian Bencana Lokasi Kejadian Keterangan

2011 N/A N/A N/A

2012 Kebakaran Keramat Kubah, Tanjungbalai Kota IV, Tanjungbalai Kota III, Kuala Silau Bestari, Sejahtera,Tanjungbalai Kota I,Perwira, Karya, Indra Sakti, Pantai Burung, Kapias Pulau Buaya, Perjuangan, Pematang Pasir, Seluruh Kelurahan terrdapat pada Kecamatan Datuk Bandar, Selat Tanjung Medan, Semula Jadi, Pulau Simardan

31 kasus

Page 28: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

18

2013 Banjir Sijambi, Gading, Pantai Johor, Sirantau, Pahang, Selat Lancang, Selat Tanjung Medan, Bunga Tanjung

Banjir tersebut merugikan penduduk sebanyak 5.747 kk dan korban meninggal 1 orang

Kebakaran Tanjungbalai Kota III, Sejahtera, Indrasakti, Sijambi, Pahang

5 kasus

2014 Kebakaran Tanjungbalai Kota I, Kapias Pulau Buaya, Perjuangan, Beting Kuala Kapias, Keramat Kubah

7 kasus

Angin Kencang Tanjungbalai Kota II, Perwira, Sijambi, Pantai Johor

6 kasus

2015 Kebakaran Tanjungbalai Kota IV, Kuala Silau Bestari, Kapias Pulau Buaya, Sei Merbau, Beting Kuala Kapias, Sijambi, Gading, Sirantau, Pahang, Keramat Kubah

28 kasus

Angin Kencang Sejahtera 1 kasus

Sumber: BPBD, 2016

2.1.1.2 Demografi

Kondisi penduduk Kota Tanjungbalai mengalami berbagai dinamika yang relatif menantang untuk

diatasi. Sebelum berpisah dari Kabupaten Asahan melalui Undang-Undang Darurat No.9 tahun 1956,

dengan luas hanya 199 ha Tanjungbalai pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan

kepadatan sekitar 20.000 jiwa/km2.

Hingga periode 2014, Kota Tanjungbalai dihuni oleh beragam suku di antaranya; Suku Batak

(Simalungun, Toba, Mandailing, Pakpak, dan Karo) 42,56 persen, Jawa 17,06 persen, Melayu 15,41

persen, Minang 3,58 persen, Aceh 1,11 persen, dan suku lainnya sebanyak 20,28 persen. Sedangkan

dari sisi agama yang dianut, sebagian besar penduduk Kota Tanjungbalai beragama Islam dengan

persentase 81,99 dari seluruh populasi.

Gambar 2.6. Persentase Penduduk Berdasarkan Suku dan Agama di Kota Tanjungbalai, 2015

Sumber: Kota Tanjungbalai dalam angka 2015

Penduduk yang dijadikan sebagai modal utama pembangunan daerah di Kota Tanjungbalai mengalami

pertumbuhan setiap tahunnya. Sampai dengan 2015, jumlah penduduk Kota Tanjungbalai telah

Page 29: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

19

mencapai 167.012 jiwa, meningkat dibanding periode 2013 yang sebesar 164.675 jiwa dengan laju

pertumbuhan penduduknya sebesar 1,41 persen.

Gambar 2.7. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Sampai dengan periode 2015, jumlah penduduk laki-laki masih mendominasi populasi Kota

Tanjungbalai dengan jumlah 84.197 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan berjumlah 82.815

jiwa. Secara usia, penduduk usia 0-4 tahun merupakan penduduk dengan jumlah terbanyak dibanding

usia penduduk Kota Tanjungbalai lainnya. Sampai dengan periode 2015, jumlah penduduk usia 0-4

tahun (balita) mencapai 19.535 jiwa dengan jumlah balita laki-laki sebanyak 9.930 jiwa dan balita

perempuan sebanyak 9.605 jiwa.

Gambar 2.8. Piramida Penduduk Kota Tanjungbalai, 2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Sementara itu jika dilihat dari persebaran penduduk menurut kecamatan, setiap tahunnya selama 2011-

2015 Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah dengan jumlah penduduk terbanyak. Pada 2015, jumlah

Page 30: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

20

penduduk Kecamatan Teluk Nibung telah mencapai 38.714 jiwa, atau mengalami penambahan

sebanyak 2.635 jiwa dibandingkan periode 2011.

Kecamatan Tanjungbalai Utara menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil. Sampai dengan

2015, jumlah penduduk Kecamatan Tanjungbalai Utara sebanyak 17.153 jiwa. Meskipun demikian,

Kecamatan Tanjungbalai Utara menjadi daerah terpadat dibanding kecamatan lainnya di Kota

Tanjungbalai. Sampai dengan 2015, Kecamatan Tanjungbalai Utara memiliki kepadatan 20.420 jiwa/ha,

sedangkan Kecamatan Datuk Bandar menjadi daerah dengan kepadatan terkecil dengan kepadatan

1.625 jiwa/ha.

Gambar 2.9.

Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Tanjungbalai menurut Kecamatan, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Gambar 2.10. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Tanjungbalai Menurut Kecamatan, 2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 31: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

21

Bila dilihat berdasarkan laju pertumbuhan penduduk menurut Kecamatan selama Tahun 2011-2015,

laju pertumbuhan setiap kecamatan tidak jauh berbeda. Kecamatan Datuk Bandar Timur memiliki laju

pertumbuhan terbesar dengan angka rata-rata sebesar 1,1552 persen per tahun, sedangkan

Tanjungbalai Utara dengan jumlah penduduk terkecil juga memiliki laju pertumbuhan penduduk terkecil

dibandingkan kecamatan lainnya, yakni rata-rata sebesar 1,1535 setiap tahunnya.

Tabel 2.7. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2011-2015 Menurut Kecamatan

Kecamatan 2011 2015 Laju Pertumbuhan Penduduk

2011-2015 (%)

Datuk Bandar 34.509 36.547 1,1542

Datuk Bandar Timur 27.509 29.135 1,1552

Tanjungbalai Selatan 19.737 20.903 1,1546

Tanjungbalai Utara 16.197 17.153 1,1535

Sei Tualang Raso 23.190 24.560 1,1546

Teluk Nibung 36.556 38.714 1,1537

Tanjungbalai 157.698 167.012 1,1543

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

2.1.2.1.1 Pertumbuhan PDRB

Kinerja perekonomian Kota Tanjungbalai pada periode tahun 2011—2015 menunjukkan

perlambatan dibandingkan dari tahun sebelumnya, semula (tahun 2011) laju sebesar 6,02 persen, pada

tahun 2012 mengalami peningkatan dengan laju sebesar 6,22 persen lalu terus melambat menjadi 5,94

persen pada tahun 2013, menjadi 5,78 persen pada tahun 2014 dan 5,58 persen pada tahun 2015

namun persentasenya masih berada diatas angka Provinsi Sumatera Utara. Perlambatan ini seiring

dengan kondisi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dan Nasional yang cenderung melambat pada

periode tahun yang sama, dengan perkataan lain juga akibat pengaruh kondisi perekonomian global,

nasional dan provinsi.

Page 32: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

22

Gambar 2.11. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanjungbalai Dibandingkan Sumatera Utara dan Nasional Tahun 2011-2015.

6,02%

6,22%

5,94%5,78%

5,58%

6,66%

6,45%

6,08%

5,23%

5,10%

6,16%6,16%

5,74%

5,21%

4,79%

4,00%

4,50%

5,00%

5,50%

6,00%

6,50%

7,00%

2011 2012 2013 2014 2015

Tanjungbalai

Sumatera Utara

Indonesia

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjunbalai

Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 mengalami perlambatan

disebabkan mayoritas lapangan usaha yang ada mengalami pertumbuhan yang melambat seperti:

Pertambangan dan penggalian dari 7,65 persen menjadi 5,81 persen, Pengadaan Listrik & gas dari

10,87 persen menjadi 2,73 persen, Perdagangan besar dan eceran; reperasi mobil dan sepeda motor

dari 6,71 persen menjadi 5,24 persen, Transportasi dan Pergudangan dari 7,88 persen menjadi 2,62

persen, Informasi dan Komunikasi dari 8,08 persen menjadi 6,01 persen, Penyediaan Akomodasi &

makan minum dari 7,97 persen menjadi 6,95 persen, Real estate dari 8,08 persen menjadi 4,65 persen,

Jasa perusahaan dari 5,90 persen menjadi 2,89 persen, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial dari 7,32 persen menjadi 6,63 persen, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dari 8,74

persen menjadi 7,32 persen serta Jasa lainnya dari 8,00 persen menjadi 6,69 persen dan hanya 3

(tiga) dari 17 (tujuh belas) lapangan usaha lainnya mengalami percepatan dengan persentase yang

relatif kecil seperti yang terlihat dalam tabel berikut.

Page 33: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

23

Tabel 2.8. Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai ADHK 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%).

LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014* 2015**

A. Pertanian,Kehutanan &Perikanan 3,26 3,29 3,30 5,14 5,42

B. Pertambangan & Penggalian 7,66 7,65 7,68 7,42 5,81

C. Industri Pengolahan 4,76 6,71 5,13 5,53 6,01

D. Pengadaan Listrik dan Gas 10,87 3,15 -0,89 4,11 2,73

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang

5,27 5,63 3,02 3,21 3,42

F. Konstruksi 8,06 6,35 7,29 6,46 6,96

G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi Mobil & Sepeda

6,71 7,77 7,07 6,97 5,24

H. Transportasi &Pergudangan 7,88 6,22 6,88 2,88 2,62

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,97 6,51 7,72 6,47 6,95

J. Informasi dan Komunikasi 8,08 7,13 6,57 6,11 6,01

K. Jasa Keuangan & Asuransi 7,52 10,32 9,10 2,65 2,92

L. Real Estate 5,27 4,97 4,96 4,71 4,65

M. Jasa Perusahaan 5,90 4,79 3,29 3,34 2,89

N. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial

7,32 7,64 6,72 6,74 6,63

O. Jasa Pendidikan 3,80 2,99 6,27 5,20 5,31

P. Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 8,74 6,80 7,40 7,40 7,32

Q. Jasa Lainnya 8,00 7,83 7,45 7,04 6,69

Total 6,02 6,22 5,94 5,78 5,58

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai Catatan: *) Angka perbaikan **) Angka sementara

Page 34: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

24

Gambar 2.12 Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai ADHK 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%).

6,69

7,32

5,31

6,63

2,89

4,65

2,92

6,01

6,95

2,62

5,24

6,96

3,42

2,73

6,01

5,81

5,42

7,04

7,40

5,20

6,74

3,34

4,71

2,65

6,11

6,47

2,88

6,97

6,46

3,21

4,11

5,53

7,42

5,14

7,45

7,40

6,27

6,72

3,29

4,96

9,10

6,57

7,72

6,88

7,07

7,29

3,02

-0,89

5,13

7,68

3,30

7,83

6,80

2,99

7,64

4,79

4,97

10,32

7,13

6,50

6,22

7,77

6,35

5,63

3,15

6,71

7,65

3,29

8,00

8,74

3,80

7,32

5,90

5,27

7,52

8,08

7,97

7,88

6,71

8,06

5,27

10,87

4,76

7,66

3,26

-2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00

Jasa Lainnya

Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan& Jaminan Sosial

Jasa Perusahaan

Real Estate

Jasa Keuangan & Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Penyediaan Akomodasi dan MakanMinum

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran; ReperasiMobil & Sepeda

Konstruksi

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Limbah & Daur Ulang

Pengadaan Listrik dan Gas

Industri Pengolahan

Pertambangan & Penggalian

Pertanian, Kehutanan & Perikanan

2011

2012

2013

2014

2015

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai

Bila dilihat dari sisi penawaran, nilai total PDRB Kota Tanjungbalai ADHK pada tahun 2015

sebesar Rp.4.637.503,900.000,- (Rp.4,637 triliun), pada tahun 2014 sebesar Rp.4.392.584.700.000,-

(Rp.4,392 triliun) lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar Rp.4.152.394.100.000,- (Rp.4,152 triliun)

sementara atas dasar harga berlaku tahun 2015 sebesar Rp.6.027.318.200.000,-(Rp.6,027 triliun) dan

tahun 2014 sebesar Rp.5.426.084.700.000,- (Rp.5,426triliun), lebih tinggi dibandingkan tahun 2013

sebesar Rp.4.855.838.600,- (Rp.4,855 triliun).

Page 35: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

25

Tabel 2.9. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha.

LAPANGAN USAHA ( JUTAAN RUPIAH )

2011 2012 2013 2014* 2015**

A. Pertanian,Kehutanan & Perikanan

673.340,48 695.502,32 718.464,32 755.402,52 796.324,69

B. Pertambangan & Penggalian

73.833,77 79.483,38 85.591,33 91.942,18 97.282,09

C. Industri Pengolahan 699.032,27 745.911,85 784.207,34 827.584,57 877.298,48

D. Pengadaan Listrik dan Gas

26.440,16 27.274,22 27.031,18 28.141,55 28.908,48

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang

7.367,62 7.782,10 8.017,23 8.274,79 8.558,18

F. Konstruksi 526.423,99 559.852,80 600.686,26 639.490,27 683.967,00

G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi Mobil & Sepeda

773.119,45 833.170,77 892.070,53 954.212,82 1.004.170,38

H. Transportasi &Pergudangan

241.090,58 256.082,76 273.706,31 281.588,40 288.969,55

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

82.516,21 87.886,91 94.673,34 100.794,44 107.795,13

J. Informasi dan Komunikasi

39.906,53 42.751,15 45.560,51 48.345,10 51.250,52

K. Jasa Keuangan & Asuransi

71.997,63 79.430,88 86.695,47 88.958,39 91.554,33

L. Real Estate 126.346,26 132.627,25 139.200,67 145.754,69 152.530,88

M. Jasa Perusahaan 13.041,81 13.666,60 14.116,68 14.587,52 15.008,80

N. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial

212.970,07 229.235,54 244.650,33 261.139,25 278.461,29

O. Jasa Pendidikan 56.620,68 61.403,33 65.252,56 68.643,08 72.284,84

P. Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

27.578,16 29.454,32 31.633,03 33.972,90 36.460,29

Q. Jasa Lainnya 35.276,95 38.037,71 40.873,06 43.752,22 46.678,95

Total 3.689.902,62 3.919.553,89 4.152.394,15 4.392.584,69 4.637.503,88

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai Catatan : *) Angka perbaikan **) Angka sementara

Page 36: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

26

Gambar 2.13. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha.

673.340,5

73.833,8

699.032,3

26.440,2

7.367,6

526.424,0

773.119,5

241.090,6

82.516,2

39.906,5

71.997,6

126.346,3

13.041,8

212.970,1

56.620,7

27.578,2

35.277,0

695.502,0

79.483,4

745.911,8

27.274,2

7.782,1

559.852,8

833.170,8

256.082,8

87.886,9

42.751,2

79.430,9

132.627,2

13.666,6

229.235,5

61.403,3

29.454,3

38.037,7

718.464,3

85.591,3

784.207,3

27.031,2

8.017,2

600.686,3

892.070,5

273.706,3

94.673,3

45.560,5

86.695,5

139.200,7

14.116,7

244.650,3

65.252,6

31.633,0

40.873,0

755.402,5

91.942,2

827.584,6

28.141,5

8.274,8

639.490,3

954.212,8

281.588,4

100.794,4

48.345,1

88.958,4

145.754,7

14.587,5

261.139,3

68.643,1

33.972,9

43.752,2

796.324,7

97.282,1

877.298,5

28.908,5

8.558,2

683.967,0

1.004.170,4

288.969,5

107.795,1

51.250,5

91.554,3

152.530,9

15.008,8

278.461,3

72.284,8

36.460,3

46.678,9

- 400.000,0 800.000,0 1.200.000,0

Pertanian, Kehutanan & Perikanan

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik & Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Limbah & Daur Ulang

Konstruksi

Perdagangan Besar & Eceran, ReperasiMobil & Sepeda

Transportasi & Pergudangan

Penyediaan Akomodasi & Makan Minum

Informasi & Komunikasi

Jasa Keuangan & Asuransi

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan& Jaminan Sosial

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

Jasa Lainnya

2015

2014

2013

2012

2011

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai

Total PDRB Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku (ADHB) dari tahun ke tahun cukup

berfluktuasi seperti diuraikan pada tabel berikut :

Page 37: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

27

.

LAPANGAN USAHA

( JUTAAN RUPIAH )

2011 2012 2013 2014* 2015**

A. Pertanian,Kehutanan & Perikanan

701.415,79 754.105,97 841.349,50 928.647,32 1.029.878,61

B. Pertambangan & Penggalian

77.003,73 87.070,13 98.069,04 107.984,92 123.473,62

C. Industri Pengolahan 733.828,11 806.989,03 890.863,68 991.121,37 1.103.564,60

D. Pengadaan Listrik dan Gas

34.114,88 39.851,41 39.876,84 39.992,83 42.070,41

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang

7.649,80 8.359,72 8.910,30 9.536,86 10.246,88

F. Konstruksi 558.020,69 645.511,58 731.650,15 817.470,64 929.370,14

G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi Mobil & Sepeda

824.328,51 908.173,07 1.020.769,25 1.173.584,42 1.296.098,96

H. Transportasi &Pergudangan

254.407,19 282.048,58 324.318,71 350.011,47 378.636,79

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

85.972,00 95.561,04 109.262,34 124.099,71 137.447,68

J. Informasi dan Komunikasi

40.699,99 44.449,44 46.737,47 48.920,45 52.442,83

K. Jasa Keuangan & Asuransi

75.479,76 87.992,27 101.007,61 108.969,86 117.306,84

L. Real Estate 133.001,20 146.553,55 167.593,80 185.591,72 200,871,54

M. Jasa Perusahaan 13.562,65 14.795,69 15.854,49 17.040,36 18.201,16

N. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial

231.909,92 264.263,40 301.384,63 343.964,27 388.021,64

O. Jasa Pendidikan 62.234,70 66.250,63 72.441,09 80.397,35 86.970,21

P. Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

28.947,35 32.317,37 35.777,99 41.129,35 47.775,12

Q. Jasa Lainnya 37.901,04 42.083,28 49.972,70 57.621,84 64.941,19

Total 3.900.477,31 4.326.376,16 4.855.838,59 5.426.084,74 6.027.318,22

Sumber : BPS Kota Tanjungbalai Catatan : *) Angka perbaikan **) Angka sementara

Page 38: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

28

Gambar 2.14. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha.

701.416,0

77.003,7

733.828,1

34.114,9

7.649,8

558.020,7

824.328,5

254.407,2

85.972,0

40.700,0

75.479,8

133.001,2

13.562,6

231.909,9

62.234,7

28.947,3

37.901,0

754.106,0

87.070,1

806.989,0

39.851,4

8.359,7

645.511,6

908.173,1

282.048,6

95.561,0

44.449,4

87.992,3

146.553,5

14.795,7

264.263,4

66.250,6

32.317,4

42.083,3

841.349,5

98.069,1

890.863,7

39.876,8

8.910,3

731.650,1

1.020.769,2

324.318,7

109.262,3

46.737,5

101.007,6

167.593,8

15.854,5

301.384,6

72.441,1

35.777,0

49.972,7

982.647,3

107.984,9

991.121,9

39.992,8

9.536,9

817.470,6

1.173.584,4

350.011,5

124.099,7

48.920,4

108.969,9

185.591,7

17.040,4

343.964,3

80.397,4

41.129,3

57.621,8

1.029.878,6

123.473,6

1.103.564,6

42.070,4

10.246,9

929.370,1

1.296.099,0

378.636,8

137.447,7

52.442,8

117.306,8

200.871,5

18.201,2

388.021,6

86.970,2

47.775,1

64.941,2

- 400.000,0 800.000,0 1.200.000,0

Pertanian, Kehutanan & Perikanan

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik & Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah &Daur Ulang

Konstruksi

Perdagangan Besar & Eceran, Reperasi Mobil &Sepeda

Transportasi & Pergudangan

Penyediaan Akomodasi & Makan Minum

Informasi & Komunikasi

Jasa Keuangan & Asuransi

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &Jaminan Sosial

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

Jasa Lainnya

2015

2014

2013

2012

2011

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai Nilai PDRB Kota Tanjungbalai dari tahun 2011- 2015, terutama ditopang oleh lapangan usaha

Perdagangan Besar dan Eceran, Reperasi Mobil dan Sepeda Motor, disusul oleh lapangan usaha

Industri Pengolahan dan lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yaitu sebesar 56,90

persen pada tahun 2015, sedikit dibawah persentase pada tahun 2014 yaitu sebesar 58,01 persen.

2.1.2.1.2 Struktur Ekonomi

Pada tahun 2015 struktur ekonomi Kota Tanjungbalai terutama didominasi oleh lapangan usaha

Perdagangan Besar dan Eceran, Reperasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 21,50 persen, disusul oleh

Page 39: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

29

lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 18,31 persen, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan sebesar 17,09 persen, lapangan usaha Konstruksi sebesar 15,42 persen, lapangan usaha

Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,28 persen dan lapangan usaha lainnya. Struktur ekonomi

Kota Tanjungbalai menunjukkan terjadinya pergeseran lapangan usaha sebahagian masyarakat dari

lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dan lapangan usaha Industri Pengolahan ke

lapangan usaha lainnya terutama Perdagangan Besar dan Eceran, Reperasi Mobil dan Sepeda Motor,

lapangan usaha Konstruksi, lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi serta Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2.11. Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%).

LAPANGAN USAHA

MENURUT LAPANGAN USAHA ( JUTAAN RUPIAH )

2011 2012 2013 2014* 2015**

A. Pertanian,Kehutanan & Perikanan/agriculture, forestry & Fishing

17,98 17,43 17,33 18,11 17,09

B. Pertambangan & Penggalian 1,97 2,01 2,02 1,99 2,05

C. Industri Pengolahan 18,81 18,65 18,35 18,27 18,31

D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,87 0,92 0,82 0,74 0,70

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang

0,20 0,19 0,18 0,18 0,17

F. Konstruksi 14,31 14,92 15,07 15,07 15,42

G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi Mobil & Sepeda

21,13 20,99 21,02 21,63 21,50

H. Transportasi &Pergudangan 6,52 6,52 17,33 6,45 6,28

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

2,20 2,21 2,02 2,29 2,28

J. Informasi dan Komunikasi 1,04 1,03 18,35 0,90 0,87

K. Jasa Keuangan & Asuransi 1,94 2,03 0,82 2,01 1,95

L. Real Estate 3,41 3,39 0,18 3,42 3,33

M,N. Jasa Perusahaan 0,35 0,34 15,07 0,31 0,30

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial

5,95 6,11 21,02 6,34 6,44

P. Jasa Pendidikan 1,60 1,53 1,49 1,48 1,44

Q. Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

0,74 0,75 0,74 0,76 0,79

R,S,T,U. Jasa Lainnya 0,97 0,97 1,03 1,06 1,08

Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Kota Tanjungbalai Catatan : *) Angka perbaikan **) Angka sementara

Page 40: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

30

Gambar 2.15. Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku 2010 Tahun 2011-2015 menurut lapangan usaha (dalam %).

17,98

1,97

18,81

0,87

0,2

14,31

21,13

6,52

2,2

1,04

1,94

3,41

0,35

5,95

1,6

0,74

0,97

17,43

2,01

18,65

0,92

0,19

14,92

20,99

6,52

2,21

1,03

2,03

3,39

0,34

6,11

1,53

0,75

0,97

17,33

2,02

18,35

0,82

0,18

15,07

21,02

17,33

2,02

18,35

0,82

0,18

15,07

21,02

1,49

0,74

1,03

18,11

1,99

18,27

0,74

0,18

15,07

21,63

6,45

2,29

0,9

2,01

3,42

0,31

6,34

1,48

0,76

1,06

17,09

2,05

18,31

0,7

0,17

15,42

21,5

6,28

2,28

0,87

1,95

3,33

0,3

6,44

1,44

0,79

1,08

0 5 10 15 20 25

Pertanian, Kehutanan & Perikanan

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik & Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Limbah & Daur Ulang

Konstruksi

Perdagangan Besar & Eceran, ReperasiMobil & Sepeda

Transportasi & Pergudangan

Penyediaan Akomodasi & Makan Minum

Informasi & Komunikasi

Jasa Keuangan & Asuransi

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &Jaminan Sosial

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

Jasa Lainnya

2015

2014

2013

2012

2011

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai 2.1.2.1.2 Laju Inflasi

Sesuai dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungbalai, pendataan terhadap inflasi

tidak dilakukan di Kota Tanjungbalai. Ukuran inflasi Kota Tanjungbalai mengacu pada perkembangan

inflasi Kota Pematangsiantar. Sehingga gambaran inflasi Kota Pematangsiantar dianggap dapat

mewakili inflasi di Kota Tanjungbalai.

Selama lima tahun terakhir, perkembangan inflasi Kota Pematangsiantar mengalami perubahan yang

dinamis. Pada periode 2013, inflasi Kota Pematangsiantar mencapai nilai tertinggi sebesar 12,02

Page 41: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

31

persen. Angka inflasi tersebut bahkan lebih tinggi dari inflasi Provinsi Sumatera Utara dan inflasi

nasional. Namun pada 2015, nilai inflasi mengalami penurunan menjadi sebesar 3,36 persen.

Gambar 2.16. Perkembangan Inflasi Beberapa Daerah Di Sumatera Utara Dan Nasional, 2011-2015

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2016

2.1.2.1.3 PDRB Per kapita

Perkembangan perekonomian Kota Tanjungbalai yang diikuti dengan pertambahan jumlah

penduduk akan berdampak pada PDRB perkapita. Tingkat kesejahteraan suatu daerah dapat tercermin

dari besarnya PDRB perkapita, meskipun angka tersebut tidak menggambarkan pendapatan penduduk

secara nyata dan tidak mencerminkan pemerataan karena angka ini hanya merupakan rata-rata. PDRB

perkapita penduduk Kota Tanjungbalai berdasarkan harga berlaku tahun 2010 mengalami peningkatan

terus menerus sejak tahun 2011 hingga tahun 2015. PDRB per kapita Kota Tanjungbalai atas dasar

harga berlaku 2010, selama periode tahun 2011—2015 meningkat dari semula sebesar

Rp.24.730.563,- pada tahun 2011 menjadi Rp.36.089.000 pada tahun 2015 dengan pertumbuhan rata-

rata pada periode tahun 2011—2015 sebesar 9,95 persen. Sementara berdasarkan harga konstan

2010 terlihat PDRB perkapita Kota Tanjungbalai meningkat relatif stabil dimana tahun 2011 dari

sebesar Rp23.398.538,- menjadi Rp.27.767.000 pada tahun 2015 dengan pertumbuhan rata-rata pada

periode tahun 2011—2015 sebesar 4,33 persen sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.12. PDRB Perkapita Kota Tanjungbalai ADHB dan ADHK 2010 Tahun 2011-2015.

Tahun Atas Dasar Harga

Berlaku (Rp.) %tase Kenaikan

Atas Dasar Harga Konstan (Rp.)

%tase Kenaikan

2011 24.730.563 10,13 23.398.538 4,20

2012 27.045.424 9,36 24.497.212 4,70

2013 29.845.464 10,35 25.560.430 4,34

2014*)

2015**) 32.872.125 36.089.000

10,14 9,79

26.673.437 27.767.000

4,35 4,09

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai Catatan : *) Angka perbaikan **) Angka sementara

Page 42: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

32

Gambar 2.17. Perkembangan PDRB Per Kapita Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai 2016, (diolah) *) Angka Sementara 2.1.2.1.4 Tingkat Kemiskinan

Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi Kota Tanjungbalai. Jumlah

penduduk miskin di Kota Tanjungbalai mengalami tren penurunan selama Tahun 2011-2014. Pada

periode 2015, jumlah penduduk miskin di Kota Tanjungbalai meningkat menjadi sebanyak 25.090 jiwa

dengan persentase 15,08 persen dibanding jumlah seluruh penduduk atau meningkat sebesar 7,56

persen. Berdasarkan hal tersebut, tugas pemerintah kota dalam menanggulangi kemiskinan semakin

berat. Untuk itu kemiskinan perlu dijadikan sebagai isu strategis yang membutuhkan arah kebijakan

yang tepat.

Gambar 2.18.

Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS KotaTanjungbalai, 2016

Menurut BPS, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) adalah ukuran kesenjangan pengeluaran masing-

masing penduduk miskin terhadap batas kemiskinan. Pada Tahun 2012-2014 terjadi peningkatan pada

indeks kedalaman kemiskinan, hal tersebut menunjukkan kehidupan ekonomi penduduk miskin di Kota

Tanjungbalai semakin terpuruk.

Page 43: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

33

Indeks Keparahan Kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara

penduduk miskin. Berdasarkan kondisi Tahun 2014, indeks keparahan kemiskinan mengalami

penurunan, hal ini mengindikasikan berkurangnya ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.

Tabel 2.13. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kota

Tanjungbalai, 2010─2014

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2,65 2,21 1,85 2,63 2,62

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,72 0,48 0,39 0,64 0,63

Sumber: BPS KotaTanjungbalai, 2016

2.1.2.1.5 Gini Rasio

Gini rasio adalah angka yang digunakan untuk menunjukkan tingkat ketimpangan distribusi

pendapatan. Besar gini rasio dimulai dari 0 sampai dengan 1. Jika gini rasio sama dengan 0, berarti

distribusi pendapatan sudah merata dengan sempurna (dengan kata lain tidak terjadi ketimpangan

distribusi pendapatan). Sebaliknya, jika gini rasio sama dengan 1, berarti distribusi pendapatan tidak

merata secara sempurna. Untuk lebih jelasnya, standar penilaian gini rasio dapat ditentukan dengan

menggunakan kriteria (Heri Susanti dkk, Indikator-Indikator Makro Ekonomi, LPEM-FEUI, 1995)

sebagai berikut:

- GR < 4 : ketimpangan rendah

- 0,4 < GR < 0,5 : ketimpangan sedang

- GR > 0,5 : ketimpangan tinggi

Perkembangan gini rasio Kota Tanjungbalai selama Tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Pada

Tahun 2014 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, tetapi kembali meningkat tajam pada Tahun

2015 dari 0,2900 menjadi 0,3647. Berdasarkan penilaian kriteria gini rasio dapat disimpulkan bahwa

Kota Tanjungbalai memiliki tingkat ketimpangan pendapatan yang rendah.

Gambar 2.19. Perkembangan Gini rasio Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2016

Page 44: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

34

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

2.1.2.2.1. Pendidikan

Pendidikan menjadi salah satu isu strategis dalam fokus peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota

Tanjungbalai. Berikut ini diuraikan mengenai gambaran umum tentang pendidikan di Kota Tanjungbalai

dalam kurun waktu lima tahun.

1. Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf merupakan proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang mempunyai kemampuan

membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya, tanpa harus mengerti apa yang di baca/ditulisnya.

Angka melek huruf untuk Kota Tanjungbalai selama lima tahun menunjukkan peningkatan, bahkan jenis

kelamin laki-laki sudah mencapai 100 persen.

Tabel 2.14. Tingkat Melek Huruf 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin, 2011─2015

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

Laki-laki 99,28 99,60 99,82 98,96 100

Perempuan 96,84 98,76 97,60 97,69 99,50

Laki-laki + Perempuan

98,05 99,18 98,71 99,32 99,75

Sumber: Susenas,2011-2016

2. Angka rata-rata lama sekolah

Selama beberapa tahun terakhir, angka rata-rata lama sekolah Kota Tanjungbalai mengalami fluktuasi

meskipun tidak terlalu besar. Pada 2011, angka rata-rata lama sekolah sebesar 8,66 tahun. Pada

periode 2015, angka rata-rata lama sekolah meningkat sebesar 0,41 menjadi 9,07 tahun. Artinya bahwa

penduduk Kota Tanjungbalai rata-rata telah berpendidikan SLTP.

Gambar 2.20. Angka Rata-rata Lama Sekolah Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

3. Angka Partisipasi Kasar

APK merupakan proporsi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu terhadap penduduk pada kelompok

usia tertentu. Berikut ini diuraikan perkembangan APK Kota Tanjungbalai selama tahun 2011-2015.

Page 45: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

35

Tabel 2.15. Perkembangan APK Kota Tanjungbalai (%), 2011─2015

No Jenjang

Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015

1. PAUD 8,04 8,84 12,75 8,48 7,44

2. SD/MI 98,81 104,59 105,05 106,75 108,15

3. SMP/MTs 88,50 85,47 81,43 81,21 85,73

4. SMA/MA 89,57 93,53 70,06 79,17 83,31

5. PT N/A N/A N/A N/A 20,24

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 4. Angka Partisipasi Murni

Keikutsertaan penduduk Kota Tanjungbalai dalam program pendidikan sesuai dengan usia sekolah

menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Menurut data BPS Kota Tanjungbalai, pada tahun

2015 Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang pendidikan dasar (SD/MI) dan jenjang pendidikan

menengah (SMA/MA) relatif tinggi. Seperti terlihat pada tabel 2.16, APM untuk jenjang SD/MI sebesar

95,27 persen dan APM untuk jenjang SMA/MA sebesar 71,09 persen. Sedangkan APM untuk jenjang

SMP/MTs sebesar 69,43 persen.

Tabel 2.16. Perkembangan APM Kota Tanjungbalai, 2011─2015

No Jenjang

Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI 89,46 92,86 94,05 95,05 95,27

2 SMP/MTs 65,85 65,18 65,33 67,30 69,43

3 SMA/MA 59,92 72,53 56,82 59,51 71,09

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

5. Angka Pendidikan Yang Ditamatkan

Persentase penduduk Kota Tanjungbalai yang memiliki ijazah/STTB menurut seluruh tingkat pendidikan

masih sangat rendah. Selama Tahun 2013-2015 belum menunjukkan peningkatan secara signifikan, hal

tersebut menandakan tingginya angka putus sekolah, bahkan pada tingkan pendidikan dasar.

Tabel 2.17. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi

yang Dimiliki

TINGKAT TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

SD/MI N/A N/A 27,56 27,64 23,55

SMP/MTs N/A N/A 23,03 21,14 21,82

SMA/MA N/A N/A 25,29 26,43 25,18

Perguruan Tertinggi (D IV/S1) N/A N/A 3,96 3,16 4,92

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

6. Sarana dan Prasarana Sekolah

Sampai dengan periode 2015, jumlah sekolah sebagai prasarana pendidikan di Kota Tanjungbalai

sebanyak 158 sekolah. Angka tersebut terbagi sesuai dengan tingkat pendidikan dengan rincian Taman

Kanak-kanak (TK) 18 sekolah, Raudatul Atfal (RA) 3 sekolah, Sekolah Dasar (SD) 76 sekolah,

Madrasah Ibtidaiyah (MI) 25 sekolah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 19 sekolah, Madrasah

Page 46: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

36

Tsanawiyah (MTs) 12 sekolah, Sekolah Menengah Atas (SMA) 11 sekolah, Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) 8 sekolah, dan Madrasah Aliyah (MA) 7 sekolah.

Gambar 2.21.

Banyaknya Sekolah negeri dan swasta menurut jenisnya Kota Tanjungbalai, 2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

7. Harapan lama sekolah

Sesuai dengan publikasi terbaru BPS Kota Tanjungbalai, angka melek huruf (AMH) yang biasanya

digunakan sebagai salah satu komponen dalam menghitung Koefisien Pembangunan Manusia (IPM)

dianggap sudah tidak relevan. Sehingga indikator untuk menghitung dimensi pendidikan penduduk

salah satunya menggunakan angka harapan lama Sekolah (HLS). HLS merupakan lamanya sekolah

(dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang,

dengan asumsi kemungkinan anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama

dengan rasio penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Tujuan

penghitungan HLS adalah untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai

jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat

dicapai oleh setiap anak.

Angka HLS Kota Tanjungbalai selama periode 2011-2013 menunjukan tren meningkat. Pada 2011,

angka HLS Kota Tanjungbalai hanya sebesar 12,75 tahun meningkat menjadi 13,76 tahun pada 2013.

Angka tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2014 menjadi 12,25 tahun

tetapi meningkat kembali menjadi 12,40 tahun pada tahun 2015.

Gambar 2.22 .Perkembangan Angka Harapan Lama Sekolah Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: Koefisien Pembangunan Manusia Kota Tanjungbalai, 2012-2015

Page 47: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

37

B. Aspek Kesehatan

Aspek kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan kesejahteraan

masyarakat. Pemenuhan pelayanan dasar kesehatan kepada masyarakat harus dikedepankan seiring

pembangunan aspek lainnya.

Berikut ini diuraikan gambaran umum pembangunan kesehatan selama lima tahun terakhir.

1. Jumlah Kematian Bayi dan Balita

Jumlah kematian bayi pada tahun 2015 mengalami penurunan signifikan sebesar 114 orang menjadi 38

orang, sedangkan jumlah kematian balita mengalami peningkatan sebesar 31 orang menjadi 83 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa cakupan pelayanan kesehatan balita menjadi fokus perhatian yang harus

lebih ditingkatkan ke depan.

Tabel 2.18. Jumlah Kematian Bayi dan Balita Kota Tanjungbalai, 2011─2015

No Tahun Jumlah Kematian Bayi Jumlah Kematian Balita

1 2011 114 31

2 2012 25 128

3 2013 35 14

4 2014 77 52

5 2015 38 83

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2. Jumlah Kematian Ibu

Angka jumlah kematian ibu yang tertinggi diperoleh pada tahun 2011 yaitu sebanyak 13 orang.

Selanjutnya jumlah kematian ibu pada tahun 2015 relatif sama dengan tahun sebelumnya yakni

sebanyak 4 orang. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan

menyusui semakin membaik.

Gambar 2.23. Jumlah Kematian Ibu Kota Tanjungbalai, 2011─2015

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, 2015

3. Persentase Penolong Kelahiran

Salah satu indikator yang bisa digunakan untuk melihat tingkat kelangsungan hidup bayi adalah

persentase penolong kelahiran. Di Kota Tanjungbalai, persentase penolong kelahiran mengalami

fluktuasi pada berbagai jenis penolong.

Dari kedua jenis penolong yang diklasifikasikan, tenaga kesehatan menjadi penolong kelahiran dengan

nilai persentase yang lebih tinggi dari penolong kelahiran lainnya. Pada tahun 2011, persentase

Page 48: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

38

kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan sudah mencapai angka 100 persen tetapi angka tersebut

menurun menjadi 88,27 persen pada periode 2015.

Tabel 2.19. Persentase Penolong Kelahiran di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Penolong Kelahiran

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Tenaga Kesehatan 100 75,89 92,45 88,08 88,27

2 Non Tenaga Kesehatan 0 24,11 7,55 11,92 11,73

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

4. Angka Harapan Hidup

Perkembangan angka harapan hidup penduduk Kota Tanjungbalai mengalami berfluktiasi setiap

tahunnya. Pada tahun 2013-2014 angka harapan hidup mengalami penurunan signifikan dari 64,42

tahun menjadi 61,40 tahun. Pada periode 2015 angka harapan hidup Kota Tanjungbalai sedikit

meningkat menjadi 61,90 tahun. Dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumatera Utara, Kota

Tanjungbalai peringkat kedua terendah menurut Angka Harapan Hidup. Hal ini tentunya menjadi

evaluasi bagi pemerintah daerah untuk melakukan peningkatan dalam pemeliharaan kesehatan

rakyatnya dengan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai, menjaga kecukupan gizi dan

kesehatan lingkungan.

Gambar 2.24. Perkembangan Angka Usia Harapan Hidup Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

5. Bayi Gizi Buruk

Selama beberapa tahun terakhir, angka kelahiran bayi di Kota Tanjungbalai mengalami kenaikan.

Sampai dengan 2015, jumlah bayi yang lahir di Kota Tanjungbalai tercatat sebanyak 3.459 jiwa. Dari

jumlah tersebut, sebanyak 22 bayi mengalami berat badan yang rendah saat dilahirkan.

Di sisi lain, bayi dengan gizi buruk di Kota Tanjungbalai mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Menurut

Ikatan Dokter Anak Indonesia, ada 3 (tiga) faktor penyebabnya, yaitu: kemiskinan, kurangnya

pengetahuan orang tua tentang pemberian gizi yang baik serta faktor penyakit bawaan pada anak

seperti jantung, TBC, HIV,AIDS dan diare. Pada tahun 2011, terdapat 17 bayi gizi buruk. Setahun

berikutnya, jumlah bayi gizi buruk menurun menjadi 8 jiwa. Namun pada 2015 angka bayi gizi buruk

meningkat tajam menjadi 31 jiwa.

Page 49: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

39

Tabel 2.20. Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR Dirujuk, dan Bergizi Buruk di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Kategori

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Bayi lahir 3.182 2.828 3.627 3.648 3.459

2 Jumlah BBLR 46 12 166 38 22

3 BBLR yang dirujuk 0 12 166 9 3

4 Gizi Buruk 17 8 37 26 31

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Selanjutnya beberapa indikator utama yang menunjukkan keberhasilan pembangunan kesehatan di

Kota Tanjungbalai selama Tahun 2011-2015 diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 2.21. Perkembangan Indikator Kesehatan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Indikator Satuan Capaian Kinerja Outcome

2011 2012 2013 2014 2015

1 Cakupan kelurahan Siaga Aktif % 13 13 18 18 18

2 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

% 21 13 43 37 39

3 Persentase Balita ditimbang berat badannya (D/S)

% 39,44 38,23 70,18 70 80,07

4 Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan

% 43 137 0 0 3

5 Persentase Bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif

% 65,07 35,27 8,56 8,6 11,5

6 Persentase Bayi mendapat kapsul vitamin A

% 0 80,48 34,82 80,14 73,18

7 Cakupan rumah sehat % 70 64,2 27,84 38,2 45,99

8 Persentase Hotel yang memenuhi syarat kesehatan

% 100 n.a 100 100 100

9 Persentase Restoran yang memenuhi syarat kesehatan

% 79,63 58,33 n.a n.a 74,8

10 Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),(%)

% 56,45 12,18 32,45 n.a 27

11 Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

% 100 100 100 100 100

12 Tingkat kematian karena tuberkulosis (per 100,000 penduduk)

/100,000 Pddk

2,06 2,54 2,5 1,21 4,79

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, 2016

C. Pertanahan

Secara umum, kepemilikan tanah di Kota Tanjungbalai berstatus hak milik. Tanah dengan status hak

milik terbanyak berada di Kecamatan Datuk Bandar dengan jumlah 180, sedangkan kepemilikan tanah

dengan status hak milik terkecil berada di Kecamatan Tanjungbalai Utara dengan jumlah 28.

Page 50: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

40

Tabel 2.22. Status Kepemilikan Tanah Menurut Jenis Hak dan Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015

Kecamatan Hak Milik

Hak Guna Bangunan

Hak Pakai

Hak Pengelolaan

Hak Guna Usaha

Datuk Bandar 24 0 0 0 0

Datuk Bandar Timur 7 0 0 0 0

Tanjungbalai Selatan 18 0 0 0 0

Tanjungbalai Utara 8 0 0 0 0

Sei Tualang Raso 2 0 4 0 0

Teluk Nibung 10 1 0 0 0

Tanjungbalai 69 1 4 0 0

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

D. Ketenagakerjaan

1. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk yang Bekerja)

Kesempatan kerja merupakan perbandingan jumlah penduduk yang bekerja terhadap jumlah angkatan

kerja. Pada tahun 2011 dan 2015 rasio kesempatan kerja Kota Tanjungbalai berada pada angka yang

tidak jauh berbeda yaitu 0,891 dan 0,899. Dengan kata lain, pada tahun 2011 dan tahun 2015 jumlah

angkatan kerja yang telah mendapatkan pekerjaan sebanyak 89 persen, sedangkan sisanya sebesar

11 persen masih mencari pekerjaan atau menganggur.

Gambar 2.25. Rasio Kesempatan Kerja Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai 2016, (diolah)

2. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja di Kota Tanjungbalai dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang

relatif besar. Pada Tahun 2011, jumlah tenaga kerja di Kota Tanjungbalai hanya sebanyak 97.954

orang. Angka tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 2,5 persen pada 2015 sehingga jumlah tenaga

kerja di Kota Tanjungbalai menjadi 110.888 orang. Menariknya, Penambahan jumlah tenaga kerja di

Kota Tanjungbalai pada periode 2015 didapatkan dari pertumbuhan jumlah penduduk bukan berasal

dari angkatan kerja sebesar 25 persen dibanding pada 2011.

Page 51: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

41

Tabel 2.23. Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Jenis Kegiatan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

A Angkatan Kerja 66.772 65.055 62.261 68.469 71.893

1. Bekerja 59.509 55.457 56.671 62.958 64.659

2. Mencari Pekerjaan 7.263 9.598 5.590 5.511 7.234

B Bukan Angkatan Kerja 31.182 32.472 41.712 40.619 38.995

Tanaga Kerja (A+B) 97.954 97.527 103.973 109.088 110.888

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Jumlah angkatan kerja menurut jenis pendidikan yang ditamatkan pada Tahun 2015 masih didominasi

tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) yakni mencapai angka 23.210 orang. Hal ini menandakan masih

rendahnya kualitas/mutu yang dimiliki tenaga kerja di Kota Tanjungbalai.

Tabel 2.24. Penduduk 15 Tahun ke Atas Termasuk Angkatan Kerja Menurut Jenis Pendidikan

yang Ditamatkan Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Tahun

Angkatan Kerja

SD SLTP SLTA PT Total

2011 25.347 14.788 26.637 N/A 66.772

2012 23.878 15.230 25.947 N/A 65.055

2013 22.216 14.173 25.872 N/A 62.261

2014 24.710 14.471 29.288 N/A 68.469

2015 23.210 13.200 22.046 13.437 71.893

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.2.2.2. Fokus Seni Budaya Dan Olahraga

A. Seni Budaya

Kota Tanjungbalai merupakan sebuah kota yang sudah berusia lama dan memiliki kekayaan alam dan

kekayaan budaya yang cukup besar dengan potensi budaya dan nilai-nilai tradisi yang telah

mengakar. Kebijakan pembangunan seni dan kebudayaan selama ini diarahkan dalam rangka

memperkuat, mengembangkan dan melestarikan potensi budaya lokal dalam rangka membentuk

karakteristik masyarakat daerah, mencegah masuknya budaya lain yang negatif atau tidak sesuai

dengan budaya lokal.

Beberapa kebijakan pengembangan nilai seni dan budaya yang selama ini telah dilaksanakan di Kota

Tanjungbalai antara lain pembangunan gedung sejarah yang bertujuan untuk penyediaan informasi

tentang sejarah dan kebudayaan Kota Tanjungbalai dan sebuah balai di tepi sungai Asahan yang diberi

nama Balai di Ujung Tanjung. Wisata budaya juga dilakukan dengan mengadakan ‖Pesta Kerang‖

setiap tahun yang sekaligus untuk memperingati hari jadi Kota Tanjungbalai yang diisi dengan berbagai

kegiatan seperti pagelaran dan festival budaya, pemilihan parano dan daro, wisata kuliner dan

memperkenalkan makanan dan kerajinan khas Kota Tanjungbalai. Berikut ini merupakan tabel yang

dapat menunjukkan potensi budaya Kota Tanjungbalai.

Page 52: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

42

Tabel 2.25. Rekapitulasi Potensi Seni Budaya di Kota Tanjungbalai, 2015

No Gedung Seni dan Budaya Jumlah

1 Jumlah Grup Kesenian 33

2 Gedung Pertunjukan 2

3 Gedung Bersejarah 2

4 Bangunan Lama 5

Sumber: Dispora Budpar Kota Tanjungbalai, 2016

Tabel 2.26. Jenis Sanggar Seni di Kota Tanjungbalai, 2015

No Gedung Seni dan Budaya

1 Teater

2 Pencat Silat

3 Gondang Sembilan

4 Tari Melayu

Sumber: Dispora Budpar Kota Tanjungbalai, 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa potensi seni budaya di Kota Tanjungbalai masih

sangat minim, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah sarana dan prasarana seni budaya yang ada,

maupun apresiasi penduduk Kota Tanjungbalai terhadap seni budaya tersebut.

B. Olahraga

Kebijakan pembangunan pada urusan pemuda dan olahraga diarahkan pada upaya mewujudkan

peningkatan sarana dan prasarana olahraga di lingkungan masyarakat, melakukan pembinaan atlet-

atlet prestasi di tingkat daerah, pembinaan organisasi kepemudaan serta peningkatan keimanan dan

ketaqwaan kepemudaan dan fasilitasi aksi bhakti sosial kepemudaan melalui pelaksanaan jambore

pemuda antar daerah, dengan harapan terwujudnya pemuda yang sehat, agamis dan berbudaya.

Dalam mendukung kegiatan pemuda dan olahraga di Kota Tanjungbalai saat ini telah tersedia Jumlah

sarana dan prasarana olah raga yang cukup memadai. Terdapat 1 buah gedung olahraga yang

merupakan gedung olahraga serba guna atau multi fungsi dan 1 buah stadion. Kemudian,

penyelenggaraan kegiatan olahraga dan kepemudaan selain difasilitasi oleh Pemerintah Kota juga

bekerjasama dengan KONI dan organisasi pemuda lainnya. Berdasarkan data tahun 2016, terdapat 33

cabang olahraga dengan 70 atlet, selain itu terdapat 16 pelatih olahraga yang berada di Kota

Tanjungbalai. Jumlah organisasi kepemudaan yang ada menyebar di beberapa kecamatan diantaranya

merupakan organisasi pemuda yang sudah cukup terkenal di masyarakat seperti: AMPI, KNPI, Karang

Taruna, OKP dan Kelompok Pemuda Produktif yang telah terdaftar dan dibina oleh Pemerintah Kota.

Pada tahun 2011 jumlah organisasi pemuda yang terdaftar sebanyak 85 buah dengan jumlah organiasi

pemuda yang aktif lebih kurang sebanyak 44 buah dan organisasi karang taruna sebanyak 7 buah.

Tabel 2.27. Prasarana Olahraga Kota Tanjungbalai, 2015

No Bangunan Jumlah

1 Gelanggang/Balai Remaja 3

2 Lapangan Olahraga 15

Sumber: Dispora Budpar Kota Tanjungbalai, 2016

Penyelenggaraan kegiatan olah raga, yang dilaksanakan/diprogramkan oleh Pemerintah Daerah

meliputi: Pekan Olahraga Daerah (PORDA), Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), kompetisi,

festival, Kejurda, Kejurnas dan turnamen turnamen lainnya dan kegiatan-kegiatan olahraga yang

dilaksanakan oleh masyarakat/swasta/sponsor/pihak ketiga. Kegiatan olah raga yang rutin dilaksanakan

Page 53: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

43

oleh Pemerintah Kota Tanjungbalai adalah PORDA dan POPDA dan beberapa kegiatan atau even-

even dalam rangka menyambut hari-hari besar seperti hari kemerdekaan, maupun event-event oleh

masyarakat/swasta/ sponsor/pihak ketiga.

2.1.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

Aspek pelayanan umum fokus pada layanan bidang wajib terdiri dari urusan: pendidikan, kesehatan,

pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan

hidup, pertanahan, kependudukan dan pencatatan sipil, pemberdayaan perempuan & perlindungan

anak, sosial, ketenagakerjaan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal, kebudayaan,

kepemudaan dan olah raga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan

umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daereh, kepegawaian, ketahanan pangan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, statistik, kearsipan, komunikasi dan informatika serta

perpustakaan.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan capaian indikator yang mencakup fokus layanan bidang

wajib.

Tabel 2.28. Aspek, Fokus dan Indikator Kinerja Layanan Urusan Wajib Pemerintahan Daerah

Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Bidang Urusan /Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

I PENDIDIKAN

1 Rasio ketersediaan sekolah terhadap murid PAUD 1:35 1:36 1:36 1:33 1:35

2 Rasio ketersediaan sekolah terhadap murid SD/MI 1:241 1:231 1:238 1:242 1:208

3 Rasio ketersediaan sekolah terhadap murid SMP/MTs

1:356 1:235 1:372 1:379 1:348

4 Rasio ketersediaan sekolah terhadap murid SMA/MA

1:360 1:320 1:385 1:388 1:376

5 Rasio guru terhadap murid PAUD 1:11 1:11 1:11 1:9 1:10

6 Rasio guru terhadap murid SD/MI 1:21 1:16 1:21 1:21 1:18

7 Rasio guru terhadap murid SMP/MTs 1:13 1:8 1:14 1:14 1:15

8 Rasio guru terhadap murid SMA/MA/MK 1:14 1:12 1:15 1:15 1:15

9 Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf tidak buta aksara

98,05 99,18 98,71 99,32 99,75

10 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

100% 100% 100% 100% 100%

11 Sekolah pendidikan SMP/MTS dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik

100% 100% 100% 100% 100%

12 Angka kelulusan (AL) SD/MI 100% 100% 99,97% N/A 100%

13 Angka kelulusan (AL) SMP/MTs 99,27% 100% 99,26% N/A 100%

14 Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,46% 100% 99,82% N/A 99,74%

15 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

63,63% 66,70% 78,27% 79,79% 81,60%

II KESEHATAN

1 Jumlah posyandu 119 119 119 119 117

2 Rasio puskesmas per satuan 0,051 0,05 0,049 0,049 0,048

Page 54: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

44

penduduk

3 Rasio rumah sakit per satuan penduduk

0,0127 0,0125 0,0123 0,0121 0,0120

4 Rasio dokter per satuan penduduk 0,399 0,375 0,351 0,395 0,299

5 Rasio tenaga medis per satuan penduduk

0,020 0,019 0,017 0,019 0,014

6 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

94% 91,81% 99,40% 91% 84,83%

7

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

100% 75,89% 92,05% 88,08% 88,27%

8 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

100% 100% 100% 100% 100%

9 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100% 100% 100% 100% 100%

10

Cakupan penemuan dan penananganan penderita penyakit TBC BTA

25,97% 76,83% 77,14% 92,65% 91,79%

11 Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD

100% 100% 100% 100% 100%

12 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

26,03 26,32 N/A 27,01 22,17

13 Cakupan kunjungan bayi 81,43% N/A 82,41% 71,74% 91,09%

14 Cakupan puskesmas 133,33% 133,33% 133,33% 133,33% 133,33%

15 Cakupan pembantu puskesmas 216,67% 216,67% 216,67% 216,67% 216,67%

III PEKERJAAN UMUM

1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

61,61 64,1 64,26 66,44 69,49

2 Rasio jaringan irigasi N/A N/A 14,43 14,42 14,42

8 Panjang jalan dilalui roda 4 N/A N/A N/A N/A 346,12

9 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 KM/jam)

N/A N/A N/A N/A 264 km

10 Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat

N/A N/A N/A 50% 60%

11 Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik

N/A N/A N/A N/A 166 ha

12 Lingkungan permukiman 28,62% N/A N/A N/A N/A

IV PERUMAHAN

1 Rumah tangga pengguna air bersih 67,67% 50,82% 60,91% 51,58% 50,31%

2 Rumah tangga pengguna listrik 98,54% 96,73% 99,66% 98,22% 98,46%

3 Rumah tangga bersanitasi layak 78,18% 77,03% 77,81% 79,03% 83,06%

4 Lingkungan permukiman kumuh N/A N/A N/A N/A 428,01 ha

5 Rumah layak huni N/A N/A N/A N/A 87,21%

V PENATAAN RUANG

1 Luas ruang terbuka hijau N/A N/A N/A N/A 63,857 ha

2 Ruang publik yang berubah peruntukannya

0 0 0 0 0

VI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan

ADA ADA ADA ADA ADA

Page 55: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

45

PERDA

2 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA

ADA ADA ADA ADA ADA

3 Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA

ADA ADA ADA ADA ADA

4 Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD

90% 90% 90% 90% 90%

VII PERHUBUNGAN

1 Jumlah arus penumpang angkutan umum

120.450 130.086 139.722 144.540 163.812

2 Rasio ijin Trayek 100% 100% 100% 100% 100%

3 Jumlah ijin trayek 7 trayek 7 trayek 7 trayek 7 trayek 7 trayek

4 Jumlah uji KIR angkutan umum 890 unit 823 unit 812 unit 798 unit 790 unit

5 Jumlah pelabuhan laut 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

7 Kepemilikan KIR angkutan umum 30% 36% 36% 33% 32%

8 Lama pengujian kelayakan angkutan umum

1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari

9 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

40 rb/6 bln

40 rb/6 bln 40 rb/6 bln

40 rb/6 bln

40 rb/6 bln

10 Pemasangan rambu-rambu 60% 60% 62% 65,00% 70,00%

VIII Lingkungan Hidup

1 Persentase penanganan sampah 50% 53% 54% 58% 61%

2 Pencemaran status mutu air indeks-5,55

indeks-5,55 indeks -5,611

indeks -5,68

indeks -5,68

3 Pencemaran status mutu udara 1 1 1 1 1

4 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 52 53 53 52 52

5 Rasio petugas kebersihan terhadap jlh pduduk

N/A N/A N/A N/A 0,0009

6 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor

4% 4% 4% 5% 5%

7 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal

100% 100% 100% 100% 100%

8 Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

1,5 L 1,5 L 1,7 L 1,8 L 2 L

9 Penegakan hukum lingkungan 100% 100% 100% 100% 100%

IX PERTANAHAN

1 Persentase luas lahan bersertifikasi 244.643

m² 65.170 m²

198.935

413.850

176.450

2 Penyelesaian kasus tanah negara 25% N/A 50% N/A 0%

X KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

1 Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk

63,40% 63,91% 64,36% 83,86% 83,77%

2 Rasio bayi berakte kelahiran 31,54% 32,08% 35,54% 38,91% 43,37%

3 Rasio pasangan berakte nikah

4 Kepemilikan KK 33,08% 41,54% 50,67% 88,33% 89,01%

5 Ketersediaan database kependudukan skal propinsi

Ada Ada Ada Ada Ada

Page 56: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

46

6 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah

XI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & PERLINDUNGAN ANAK

1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

N/A N/A N/A N/A 0,46%

2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta

N/A N/A N/A N/A 0,86%

3 Rasio KDRT 0,11% 0,16% 0,08% 0,12% 0,16%

4 Partisipasi angkatan kerja perempuan 3,08% 3,03% 3,03% 2,94% 1,32%

5 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

100% 100% 100% 100% 100%

6 Rata-rata jumlah per keluarga 4,2 4,15 4,14 4,14 3,02

7 Rasio akseptor KB 63,67 65,33 65,79 65,84 65,62

8 Cakupan peserta KB aktif 62,67% 65,33% 65,33% 65,84% 65,63%

9 Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera

38,31% 38,46% 38,46% 41,15% 41,15%

XII SOSIAL

1 Sarana sosial seperti panti asuhan,panti jompo dan panti rehabilitasi

0 0 0 0 0

2 PMKS yang memperoleh bantuan sosial

6.337 org 6.359 org 8.333 org 48.296 org

48.296 org

XIII Ketenagakerjaan

1 Angka partisipasi angkatan kerja 66.772 65.055 62.261 68.469 71.893

2 Angka sengketa pengusaha pekerja per tahun

0 0 0 0 0

3 Tingkat partisipasi angkatan kerja 68,17% 66,70% 59,88% 62,76% 65%

4 Pencari kerja yang ditempatkan 14% 16,50% 23%

5 Tingkat pengangguran terbuka 10,88% 14,75% 8,98% 8,05% 10,06%

6 Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah

0 0 0 0 0

XIV Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1 Persentase koperasi aktif 36,32% 43,44% 43,67% 43,67% 43,67%

2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM N/A N/A N/A 5626 5626

3 Jumlah BPR/LKM 0 0 0 0 0

4 Usaha mikro dan kecil N/A N/A N/A 5626 5626

XV PENANAMAN MODAL

1 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

0 0 0 0 0

2 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)

0 0 0 0 0

XVI KEBUDAYAAN

1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya

5 keg 5 keg 6 keg 9 keg 9 keg

2 sarana dan penyelenggaraan seni dan budaya

3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah

3 Benda,situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

0 0 0 0 0

XVII Kepemudaan dan Olah Raga

Page 57: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

47

1 Jumlah organisasi pemuda 35 38 41 43 44

2 Jumlah organisasi olahraga N/A N/A 28 29 31

3 Jumlah kegiatan kepemudaan 3 keg 3keg 3 keg 5 keg 3 keg

4 Jumlah kegiatan olahraga 9 keg 10 keg 9 keg 14 keg 17 keg

5 Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta)

3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah

6 Lapangan olah raga 10 buah 12 buah 14 buah 15 buah 15 buah

XVIII Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM,Ormas dan OKP

3 keg 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg

2 Kegiatan pembinaan politik daerah 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg

XIX Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

1 Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk

5,20 5,25 7,20 6,74 7,84

2 Pertumbuhan Ekonomi 6,02% 6,22% 5,94% 5,78% 5,58%

3 Kemiskinan 15,52% 14,86% 14,85% 14,02% 13,48%

4 Sistem informasi pelayanan perizinan dan administrasi pemerintah

Ada Ada Ada Ada Ada

5 Penegakan PERDA N/A N/A N/A N/A 66,67%

6 Cakupan patroli petugas satpol PP 42,68% 41,67% 29,91% 31,53% 30,53%

7 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,ketentraman,keindahan) di kabupaten

100% 100% 100% 100% 88,89%

8 Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten

0,4439% 0,4375% 0,4309% 0,4251% 0,4191%

9 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran (WMK)

100% 100% 100% 100% 100%

10 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik

100% 100% 100% 100% 100%

11 Sistem informasi manajemen pemda N/A N/A Ada Ada Ada

12 Indeks kepuasaan layanan masyarakat

Ada Ada Ada Ada Ada

XX KETAHANAN PANGAN

1 Regulasi ketahanan pangan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

XI Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)

63 63 63 63 63

2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK

62 62 62 62 62

3 Jumlah LSM 42 42 42 42 42

4 LPM berprestasi 0 0 0 0 0

5 PKK aktif 37 37 37 37 37

6 Posyandu aktif 118 118 118 118 118

7 Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat

5% 5% 5% 5% 20%

Page 58: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

48

XXII STATISTIK

1 Buku Kabupaten dalam angka Ada Ada Ada Ada Ada

2 Buku PDRB kabupaten Ada Ada Ada Ada Ada

XXIII KEARSIPAN

1 Pengelolaan arsip secara baku N/A N/A N/A 1.039 Arsip

1.340 Arsip

2 Ketersediaan aparatur bidang kearsipan

3 org 3 org 3 org 3 org 3 org

XXIV Komunikasi dan informatika

1 Jumlah jaringan komunikasi 49 unit 49 unit 49 unit 49 unit 49 unit

2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

1 unit/180 org

1 unit/180 org

1 unit/180 org

1 unit/180 org

1 unit/180 org

3 Jumlah surat kabar nasional/lokal 70 harian 70 harian 70 harian 70 harian 70 harian

4 Jumlah penyiaran radio/TV lokal 3 unit radio

3 unit radio 3 unit radio

3 unit radio

3 unit radio

5 Web site milik pemerintah daerah 1 1 1 1 1

6 Pameran/expo 0 0 0 0 0

XXV Perpustakaan

1 Jumlah perpustakaan 139 unit 157 unit 187 unit 187 unit 187 unit

2 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun

44.306 org

67.530 org 115.041 org

114.812 org

166.429 org

3 koleksi buku yang tersedia di perpustakaan

8.572 judul/

35.354 eks

8.839 judul/ 36.625 eks

9.079 judul/

37.564 eks

9.656 judul/

40.095 eks

9.950 judul/

42.170 eks

2.1.3.1.1 Pendidikan

A. Angka partisipasi sekolah

Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kota Tanjungbalai selama beberapa tahun terakhir masih

didominasi oleh usia 7-12 tahun. Pada periode 2011, sebanyak 98,09 persen penduduk usia tersebut

telah berpartisipasi dalam berbagai sekolah yang tersedia di Kota Tanjungbalai.

Sementara itu usia 16-18 tahun menjadi usia dengan angka partisipasi terkecil selama beberapa tahun

terakhir. Pada 2011, APS usia 16-18 tahun sebesar 66,82 persen. Angka tersebut mengalami

peningkatan pada 2015 menjadi 69,60 persen.

Gambar 2.26. Angka Partisipasi Sekolah di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2012-2016

Page 59: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

49

B. Angka Putus Sekolah

Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI selama rentang waktu lima tahun yaitu 2010-2014

mengalami penurunan. Jika pada tahun 2010 sebanyak 1 persen, maka pada tahun 2014 menjadi 0,21

persen. Angka putus sekolah paling rendah terdapat pada tingkat SD/MI dibandingkan tingkat

pendidikan lain.

Angka Putus Sekolah SMP/MTS selama tiga tahun terakhir juga mengalami penurunan dari angka

13,33 persen menjadi 12,72 persen, walaupun pada tahun 2010 sempat mencapai angka 10,20 persen.

Pada tingkat SMA/MA, Angka Putus Sekolah selama periode 2010-2014 mengalami tren naik turun.

Pada tahun 2014 mencapai angka 31,55 persen. Angka tersebut merupakan tertinggi dibandingkan

jenjang pendidikan yang lain.

Faktor penyebab tingginya angka putus sekolah di Kota Tanjungbalai, diantaranya disebabkan oleh

kemiskinan serta rendahnya tingkat pendidikan orang tua mengakibatkan keterlantaran pemenuhan hak

anak untuk mendapatkan pendidikan formal. Selain itu disebabkan oeh anak itu sendiri, karena merasa

malas untuk belajar dan lebih memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Gambar 2.27. Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota

Tanjungbalai, 2010-2014

Ket: Data Tahun 2015 belum tersedia

Sumber: TNP2K, 2015

C. Angka Kelulusan

Tingkat kelulusan siswa pada jenjang SD-SMA di Kota Tanjungbalai relatif tinggi. Pada 2015, dari 2.950

siswa yang terdaftar pada jenjang SD, semua siswa dinyatakan lulus. Pada jenjang SMP, dari 2.694

siswa yang terdaftar, semua siswa juga dinyatakan lulus. Sementara pada jenjang SMA, dari 1.895

siswa yang terdaftar terdapat 1.890 siswa yang lulus, dengan kata lain terdapat 5 siswa yang tidak

lulus.

Page 60: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

50

Tabel 2.29. Hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional SD-SMA Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan SD SMP SMA

Terdaftar Lulus Terdaftar Lulus Terdaftar Lulus

1 Datuk Bandar 276 276 236 236 505 503

2 Datuk Bandar Timur 282 282 579 579 198 197

3 Tanjungbalai Selatan 1.213 1.213 850 850 527 526

4 Tanjungbalai Utara 251 251 105 105 226 225

5 Sei Tualang Raso 320 320 486 486 252 252

6 Teluk Nibung 608 608 438 438 187 187

Tanjungbalai 2.950 2.950 2.694 2.694 1.895 1.890

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

D. Kualifikasi Guru

Kualifikasi guru cenderung dilihat berdasarkan pendidikan yang ditamatkannya. Kualifikasi guru SD/MI

dan SMP/MTs yang memiliki pendidikan D-IV/S1 selama periode 2011-2015 cenderung mengalami

peningkatan. Pada tingkat SMA/SMK/MA justru mengalami penurunan, dari angka 96,8 persen pada

tahun 2011 menjadi 91,9 persen pada tahun 2015. Penurunan tersebut disebabkan sejumlah guru yang

memiliki pendidikan D-IV/S1 telah pensiun, pindah ke daerah lain bahkan mutasi dari fungsional guru ke

struktural untuk mengambil jabatan.

Gambar 2.28. Guru yang Memenuhi Kualifikasi D-IV/S1 Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.3.1.2. Kesehatan

A. Fasilitas kesehatan

Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan di Kota Tanjungbalai relatif tidak

banyak mengalami perubahan. Sampai dengan 2015 Kota Tanjungbalai tidak memiliki rumah bersalin.

Sedangkan Posyandu menjadi fasilitas kesehatan terbanyak di Kota Tanjungbalai dengan jumlah 118

posyandu. Tujuan mengadakan posyandu untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan balita,

serta diharapkan dapat meningkatkan angka harapan hidup rata-rata. Jumlah posyandu di Kota

Tanjungbalai mencapai 118 unit menurun dari tahun sebelumnya. Posyandu yang ideal adalah jika 1

Page 61: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

51

(satu) posyandu dapat melayani 100 balita/700 kepala keluarga, maka dilihat dari kondisi tersebut Kota

Tanjungbalai sudah memenuhi syarat

Tabel 2.30. Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kota Tanjungbalai, 2011–2015

No Jenis Fasilitas Kesehatan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Rumah sakit 2 2 2 2 2

2 Rumah bersalin 0 0 0 0 0

3 Puskesmas 8 8 8 8 8

4 Posyandu 119 119 119 119 118

5 Balai Pengobatan 2 6 5 5 5

6 Polindes 0 13 0 0 0

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, 2016

B. Tenaga Kesehatan

Menurut UU Nomor 36 Tahun 2014 yang dimaksud tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui

pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan

upaya kesehatan. Ketersediaan tenaga kesehatan di Kota Tanjungbalai masuk kategori cukup. Sampai

dengan 2015, perawat menjadi tenaga kesehatan terbanyak di Kota Tanjungbalai dengan jumlah 223

orang. Berikutnya bidan dan dokter dengan jumlah 72 orang dan 43 orang. Tenaga kesehatan

masyarakat menjadi tenaga kesehatan non medis yang paling sedikit di Kota Tanjungbalai dengan

jumlah 5 orang.

Tabel 2.31. Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja dan Sarana Pelayanan Kota Tanjungbalai, 2015

No Unit Kerja

Tenaga Medis Tenaga Non Medis

Dok

ter

Per

awat

Bid

an

Far

mas

i

Ahl

i Giz

i

San

itasi

Kes

mas

1 Datuk Bandar 0 25 13 1 2 1 0

2 Semula Jadi 2 12 3 1 1 0 0

3 MU Damanik 0 12 6 0 1 0 0

4 Kp. Baru 1 10 4 1 2 1 0

5 Kp. Persatuan 1 13 2 1 1 1 0

6 ST Raso 3 27 6 2 0 0 0

7 Teluk Nibung 1 19 4 2 1 1 0

8 Sipori-pori 3 12 2 1 1 2 1

9 Sub jumlah 11 130 40 9 9 6 1

10 Instalasi Farmasi

0 0 0 4 0 0 0

11 Dinkes 0 0 0 0 0 0 0

12 Rumah Sakit 32 93 32 4 3 1 4

Jumlah 43 223 72 17 11 7 5

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 62: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

52

Jumlah tenaga dokter pada setiap kecamatan di Kota Tanjungbalai tidak merata. Masih terdapat kecamatan yang tidak memiliki dokter umum, antara lain Kecamatan Datuk Bandar dan Kecamatan Tanjungbalai Selatan. Dilihat dari keberadaan dokter ahli juga sangat tidak merata karena hanya terdapat pada Kecamatan Tanjungbalai Selatan. Meski demikian, hal tersebut tidak menghambat masyarakat memperoleh layanan kesehatan karena jarak antarkecamatan yang relatif dekat. Sementara kebutuhan tenaga dokter di RSUD Tengku Mansyur sebanyak 36 orang sudah tercukupi.

Tabel 2.32. Banyaknya Tenaga Dokter Menurut Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Ahli

1 Datuk Bandar 0 1 0

2 Datuk Bandar Timur 2 0 0

3 Tanjungbalai Selatan 0 1 9

4 Tanjungbalai Utara 2 1 0

5 Sei Tualang Raso 3 0 0

6 Teluk Nibung 4 0 0

Tanjungbalai 11 3 9

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

C. Temuan penyakit

Penyakit infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas menjadi penyakit terbanyak yang

diderita oleh penduduk Kota Tanjungbalai. Kebakaran lahan yang banyak terjadi di wilayah Sumatera

diduga menjadi penyebab utama banyaknya penderita penyakit tersebut. Sampai dengan 2015,

sebanyak 7.939 penduduk terkena penyakit Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas.

Sementara itu infeksi penyakit usus yang lain, hipertensi dan penyakit pada sistem otot dan penyakit

pada sistem otot dan jaringan pengikat menjadi penyakit terbanyak berikutnya. Masing-masing jumlah

kasus yang penyakit tersebut adalah 4.093, 3.999, dan 3.271. Berikut ini jumlah temuan penyakit

terbanyak di Kota Tanjungbalai:

Tabel 2.33. Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak Di Kota Tanjungbalai, 2015

No Jenis Penyakit Banyaknya

1 Penyakit lain pada ISPA 7.939

2 Infeksi Penyakit Usus yang lain 4.093

3 Hipertensi 3.999

4 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 3.271

5 Penyakit lainnya 2.951

6 Diare 2.920

7 Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas 2.821

8 Penyakit kulit infeksi 2.381

9 Gangguan gigi dan gangguan lainnya 1.854

10 Penyakit kulit alergi 1.201

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Jumlah kasus HIV/AIDS pada tahun 2015 meningkat tajam menjadi 9 kasus dibandingkan tahun 2014 yang hanya terdapat 2 kasus. Setiap tahunnya jumlah kasus terbanyak terdapat pada jenis penyakit

Page 63: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

53

diare. Angka tersebut juga mengalami peningkatan yang tajam pada tahun 2015 menjadi 9.811 dibandingkan tahun 2014 terdapat 1.893 kasus.

Tabel 2.34. Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, Diare, TB dan Malaria Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Jenis Penyakit

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 HIV/AIDS 1 2 0 2 9

2 IMS 23 5 2 0 0

3 DBD 61 37 36 88 46

4 DIARE 4723 2.332 2.835 1.893 9.811

5 TB 181 189 243 199 220

6 MALARIA 9 0 1 0

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.3.1.3 Pekerjaan Umum

A. Kondisi jalan

Keadaan jalan dalam kondisi baik di Kota Tanjungbalai selama lima tahun terakhir mengalami

peningkatan. Pada 2011 sebanyak 61,61 persen jalan dalam kondisi baik, sedangkan pada 2015

persentase jalan dalam kondisi baik meningkat signifikan menjadi 69,49 persen. Sementara itu, kondisi

jalan yang rusak berat pada 2015 sebanyak 5,18 persen meningkat dari Tahun 2011 yang hanya

sebesar 1,91 persen.

Tabel 2.35. Persentase Kondisi Jalan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Kondisi Jalan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Baik 61,61 64,10 64,26 66,44 69,49

2 Sedang 23,73 27,81 24,69 21,10 19,18

3 Rusak 12,76 6,28 7,02 7,95 6,13

4 Rusak Berat 1,91 1,81 4,02 4,51 5,18

Sumber: Dinas PU Kota Tanjungbalai, 2016

Dalam rangka penggunaan dan pemenuhan kebutuhan angkutan, jalan dibagi dalam beberapa kelas

yang didasarkan pada kebutuhan transportasi, perkembangan teknologi kendaraan bermotor, muatan

sumbu terberat kendaraan bermotor serta konstruksi jalan, oleh karenanya jalan dikelompokkan ke

dalam kelas jalan.

Kelas jalan terpanjang di Kota Tanjungbalai tergolong dalam Kelas III C mencapai 94,16 km pada

Tahun 2015. Kelas III C bermakna

jalan lokal dan jalan lingkungan yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan

ukuran lebar tidak melebihi 2.100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, dan muatan

sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.

Page 64: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

54

Tabel 2.36. Panjang Jalan Menurut Kelas di Kota Tanjungbalai (km), 2011-2015

No Kondisi Jalan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Kelas I 0 0 0 0 0

2 Kelas II 0 0 0 0 0

3 Kelas III 20,48 15,24 15,24 15,23 15,24

4 Kelas III A 68,26 63,05 67,17 67,17 68,23

5 Kelas III B 46,08 52,97 54,77 58,84 58,87

6 Kelas III C 69,16 86,74 88,40 93,32 94,16

7 Kelas tidak dirinci 104,84 108,27 109,93 111,54 112,08

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Dalam rangka mewujudkan kepastian hukum penyelenggaraan jalan sesuai dengan kewenangan

Pemerintah dan pemerintah daerah maka jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam

jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa. Dari tabel dilihat bahwa status

jalan kota mendominasi keseluruhan panjang jalan yang ada di Kota Tanjungbalai.

Tabel 2.37. Panjang Jalan Menurut Administrasi Pemerintahan Kota Tanjungbalai (km), 2015

No Kondisi Jalan Panjang (km)

1 Jalan Nasional 6,54

2 Jalan Provinsi 8,7

3 Jalan Kota 330,880

Sumber: Dinas PU Kota Tanjungbalai, 2016

B. Tempat ibadah

Sebagai daerah dengan mayoritas penduduk beragama islam, tempat ibadah bagi penduduk muslim

menjadi yang terbanyak di Kota Tanjungbalai. Pada Tahun 2015, jumlah masjid sebanyak 54 buah dan

mushola sebanyak 98 buah.

Tabel 2.38. Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan Masjid Mushola Gereja Kuil/Wihara Jumlah

1 Datuk Bandar 13 29 19 0 61

2 Datuk Bandar Timur 9 17 2 1 29

3 Tanjungbalai Selatan 5 8 4 7 24

4 Tanjungbalai Utara 7 8 1 1 17

5 Sei Tualang Raso 8 15 0 0 23

6 Teluk Nibung 12 21 0 0 33

Kota Tanjungbalai 54 98 26 9 187

Sumber: BPS Kota.Tanjungbalai, 2016

C. Irigasi

Kota Tanjungbalai hanya memiliki irigasi jenis setengah teknis sebagai media pengairan irigasi pada

sawahnya. Sampai dengan Tahun 2014, jumlah irigasi setengah teknis di Kota Tanjungbalai telah

mengairi 164 ha lahan sawah yang semuanya berada di Kecamatan Datuk Bandar.

Page 65: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

55

Tabel 2.39. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan dan Kecamatan

Kota Tanjungbalai, 2015 (ha)

No Kecamatan Irigasi

Teknis Setengah Teknis Sederhana

1 Datuk Bandar 0 164 0

2 Datuk Bandar Timur 0 0 0

3 Tanjungbalai Selatan 0 0 0

4 Tanjungbalai Utara 0 0 0

5 Sei Tualang Raso 0 0 0

6 Teluk Nibung 0 0 0

Tanjungbalai 0 164 0

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.3.1.4 Perumahan

A. Pengguna Listrik

Pemakai listrik pada jenis rumah tangga menjadi jumlah terbesar di Kota Tanjungbalai pada Tahun

2015 dengan jumlah 73.087 pelanggan. Daya yang tersambung pada jenis pemakai rumah tangga

sebanyak 59.685.300 VA dan jumlah KWH terjual 10.492.045 KWH.

Tabel 2.40. Banyaknya Pelanggan, Daya Tersambung, KWH Terjual dan Nilai Listrik yang disalurkan menurut Jenis Pemakai di Kota Tanjungbalai, 2015

No Jenis Pemakai Pelanggan Daya Tersambung

(VA) KWH Terjual

(KWH) Nilai

(Juta Rp)

1 Rumah Tangga 73.087 59.685.300 10.492.045 7.209.942.564

2 Bisnis 2.380 11.076.800 1.587.873 2.062.188.372

3 Industri 53 14.020.900 3.026.335 3.521.584.426

4 Sosial 1.530 2.287.600 348.743 216.732.719

5 Instansi Pemerintah 343 3.536.126 905.557 1.336.548.573

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai,2016

Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan mengalami

fluktuasi setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh kenaikan jumlah pelanggan setiap tahunnya,

sedangkan daya listrik yang tersambung masih terbatas tergantung pada gardu induk yang terdapat di

Kota Rantau Parapat.

Page 66: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

56

Tabel 2.41. Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama, 2011-2015

Tahun Listrik PLN Listrik Non PLN Bukan Listrik

2011 98,54 0,31 1,14

2012 96,73 0,93 2,34

2013 99,66 0,12 0,23

2014 98,22 0,69 1,10

2015 98,46 0,44 1,11

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai,2016

B. Pengguna Air Minum

Terhitung sampai 2015, jumlah pelanggan air minum di Kota Tanjungbalai didominasi oleh rumah

tempat tinggal dengan jumlah pelanggan sebanyak 5,8 juta pelanggan dan nilai Rp 1.088.479.375.

Nilai tersebut berada di bawah pemakai Hotel/Objek Wisata/Pertokoan dan Industri dengan nilai Rp

4.168.651.930, dengan jumlah pelanggan sebanyak 848 ribu pelanggan.

Tabel 2.42. Banyaknya Pelanggan, Air Minum yang Disalurkan, dan Nilai Air Minum Menurut Jenis Pemakai di Kota Tanjungbalai, 2015

No Jenis Pemakai Pelanggan Banyaknya (m3) Nilai(Rp)

1 Rumah Tempat Tinggal 5.879.417 17.181 1.088.479.375

2 Hotel/Objek Wisata/Pertokoan dan Industri

848.476 2.016 4.168.651.930

3 Sosial 259.102 299 369.362.985

4 Umum 35.704 68 36.404.290

5 Instansi Pemerintah 103.493 125 322.131.065

Jumlah 7.126.192 546.190 5.985.029.695

Sumber: PDAM Kota Tanjungbalai, 2016

Selama lima tahun terakhir, rumah tangga pengguna air minum layak mengalami penurunan. Pada Tahun 2015 terdapat sekitar 50,31 persen rumah tangga yang mendapatkan air minum layak. Angka tersebut tersebut masih tergolong rendah karena hanya setengah dari seluruh RT yang ada di Kota Tanjungbalai yang menikmati air bersih, hal tersebut disebabkan peralatan Water Treatment Plant (WTP) atau instalasi pengolahan air yang masih kurang memadai, saat ini masih berjumlah 4 buah, sedangkan kebutuhan seharusnya 5 buah, selain itu daya yang dibutuhan untuk menggerakan WTP tersebut belum maksimal karena daya listrik yang terbatas.

Tabel 2.43. Persentase Rumah Tangga Menurut Kondisi Air Minum, 2011-2015

Tahun Layak Tidak Layak

2011 67,67 32,33

2012 50,82 49,18

2013 60,91 39,09

2014 51,58 48,42

2015 50,31 49,69

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 67: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

57

2.1.3.1.5 Penataan Ruang

Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan area yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat

tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Jika dilihat

berdasarkan perbandingan antara luas wilayah dengan luas RTH maka Tanjungbalai Selatan memiliki

RTH terluas dibandingkan kecamatan lain. Berdasarkan data pada tabel dapat disimpulkan bahwa luas

RTH Kota Tanjungbalai sampai dengan 2015 baru mencapai 0,15 persen. Berdasarkan angka tersebut

maka disimpulkan bahwa Kota Tanjungbalai belum memenuhi ketentuan yang mensyaratkan setiap

daerah menyediakan 30 % lahan dari seluruh luas wilayah.

Tabel 2.44. Luas Ruang Terbuka Hijau Kota Tanjungbalai, 2015

Kecamatan Luas Wilayah Luas RTH

Jumlah Penduduk

Perbandingan RTH terhadap Luas Wilayah

(%)

Datuk Bandar 2.249 5,339 36.547 0,237

Datuk Bandar Timur 1.457 0,826 29.135 0,057

Tanjungbalai Selatan 198 0,911 20.903 0,460

Tanjungbalai Utara 83 - 17.153 -

Sei Tualang Raso 810 0,814 24.560 0,100

Teluk Nibung 1.255 1,356 38.714 0,108

Tanjungbalai 6.052 9,246 167.012 0,153

Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai BPS Kota Tanjungbalai (2016)

2.1.3.1.6 Perencanaan Pembangunan

Perencanan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang

melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya guna pemanfaatan dan pengalokasian

sumberdaya yang tersedia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu wilayah

untuk jangka waktu tertentu. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk menyusun

sejumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah. Dokumen perencanaan pembangunan daerah

tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP Daerah) yang merupakan

rencana pembangunan dengan jangka waktu 20 tahun; Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJM Daerah) untuk jangka waktu 5 tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

untuk jangka waktu 1 tahun.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Tanjungbalai ditetapkan sebagai

Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 05 Tahun 2009 tentang Rencana pembangunan Jangka

Panjang Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2005-2025. Dokumen tersebut merupakan acuan bagi

pemerintah Kota Tanjungbalai dalam melaksanakan pembangunan selama 20 (dua puluh) tahun ke

depan,dimulai tahun 2005 hingga tahun 2025.

Pelaksanaan RPJP Kota Tanjungbalai Tahun 2005-2020 terbagi dalam tahap-tahap perencanaan

pembangunan jangka menengah (RPJM) Kota Tanjungbalai. Pelaksanaan yang terakhir adalah RPJM

Kota Tanjungbalai II Tahun 2011-2016 yang ditetapkan sebagai Peraturan daerah Kota Tanjungbalai

Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Tanjungbalai Tahun

2011-2016. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan RPJM Kota Tanjungbalai III Tahun 2016-2021.

Page 68: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

58

Pelaksanaan RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021 setiap tahunnya akan dijabarkan ke dalam

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan Pemerintah

Kota Tanjungbalai yang memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. Selama

Tahun 2011-2015 RKPD telah memuat RPJMD secara optimal.

2.1.3.1.7 Perhubungan

Kota Tanjungbalai memiliki 6 (enam) buah terminal bis, tetapi tidak satupun yang banyak dimasuki

angkutan umum. Selain itu, terdapat satu stasiun kereta api yang terletak di Kecamatan Tanjungbalai

Utara yang menyediakan rute perjalanan Tanjungbalai-Medan. Kota Tanjungbalai terletak di pinggir

Sungai Silau dan Sungai Asahan yang menyebabkan banyak usaha masyarakat terkait trasportasi di

kedua sungai ini. Hal ini didukung oleh ketersediaan tangkahan boat yakni sebanyak sehingga terdapat

10 (sepuluh) buah baik yang dimiliki pemerintah maupun milik masyarakat.

Tabel 2.45. Banyaknya Sarana Transportasi Menurut Jenisnya dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015

Kecamatan Terminal Bis Stasiun Kereta Api Tangkahan Boat

Datuk Bandar 1 0 0

Datuk Bandar Timur 1 0 1

Tanjungbalai Selatan 1 0 2

Tanjungbalai Utara 1 1 1

Sei Tualang Raso 1 0 1

Teluk Nibung 1 0 5

Tanjungbalai 6 1 10

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Secara geografis Kota Tanjungbalai memiliki posisi strategis yag dekat dengan negara tetangga

Malaysia, Singapura dan Thailand. Posisi ini memudahkan akses orang baik dalam maupun luar negeri

yang ingin berkunjung ke negara-negara tersebut dengan didukung adanya pelabuhan Teluk Nibung.

Dalam sehari terdapat 6 unit ferry yang melayani transportasi rute Tanjungbalai-Port Klang Malaysia

yang bisa ditempuh hanya dengan waktu lebih kurang selama 4 (empat) jam. Selama kurun waktu

Tahun 2011-2015 terjadi peningkatan jumlah penumpang ke luar negeri sebesar 14 persen setiap

tahunnya. Selain itu terdapat pula kapal ferry yang melayani jurusan antardaerah, yakni melayani

jurusan Tanjungbalai-Ledong, Tanjungbalai-Sei Berombang, Tanjungbalai-Panipahan dan dan

Tanjungbalai-Bagan Siapi-api.

Tabel 2.46. Banyaknya Penumpang dan Barang yang Berangkat tiap Bulan di Pelabuhan Tanjungbalai-Asahan, 2011-2015

Tahun

Penumpang Muatan

Ke LN DN Ekspor Antar Pulau

2011 103945 109259 41719 75623

2012 100603 59136 16927 70315

2013 34376 39851 35845 65761

2014 197991 47479 23110 43339

2015 178247 41215 18153 84776

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 69: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

59

2.1.3.1.8 Lingkungan Hidup

Penanganan Sampah

Pemerintah daerah melakukan pengelolaan sampah melalui pembuangan sampah ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA), yang berjumlah 2 lokasi. Pada tahun 2015 Kota Tanjungbalai memiliki 422

unit tempat pembuangan sampah dengan kapasitas daya tampung (TPS) sebanyak 3.225.000 ton.

Volume sampah yang dapat ditangani adalah sebanyak 790.385 ton dari volume produksi sampah

sebanyak 4.757.970 atau sebesar 16,61 persen.

2.1.3.1.9 Pertanahan

Perbedaan antara Hak Guna Bangunan (HGB) dengan Hak Milik (HM) adalah jika hak guna bangunan

memiliki hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan di atas tanah bukan miliknya sendiri dengan

jangka waktu 30 tahun ,dan jangka waktunya dapat diperpanjang sampai 20 tahun. Sedangkan jika hak

milik hanya bisa dipunyai oleh WNI yaitu hak yang sifatnya turun temurun, terkuat, dan terpenuhi oleh

WNI. Pada Tahun 2015 luas lahan yang bersertifikat hak guna bangunan sebesar 14.810m2,

sedangkan lahan bersertifikat hak milik seluas 161.640 m2.

Tabel 2.47. Luas Lahan (m2) Bersertifikat Menurut Kecamatan, 2011-2015

Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015

HGB HM HGB HM HGB HM HGB HM HGB HM

Datuk Bandar 112.900 24.890 98.300 178.900 78.240

Tanjungbalai Selatan

74.520 11.800 25.890 35.980 2.920 24.800

Tanjungbalai Utara

471 15.860 6.353 5.750 15.200 10.590 58.600 18.800 5.820

Sei Tualang Raso

5.120 2.997 4.210 18.400 1.935

Teluk Nibung 8.972 3.880 19.945 21.750 35.820 11.890 14.895

Datuk Bandar Timur

26.800 9.500 24.800 45.600 35.950

Tanjungbalai 471 244.172 6.353 58.817 15.200 183.735 80.350 333.500 14.810 161.640

Sumber: BPN Kota Tanjungbalai, 2016

Tabel 2.48. Persentase Penduduk Memiliki Tanah, 2011-2015

Kecamatan Luas Tanah Jumlah Penduduk

Memiliki Tanah

Datuk Bandar 78.240 147

Tanjungbalai Selatan 27.720 45

Tanjungbalai Utara 5.820 12

Sei Tualang Raso 1.935 33

Teluk Nibung 26.785 39

Datuk Bandar Timur 35.950 199

Tanjungbalai 176.450 475

Sumber: BPN Kota Tanjungbalai, 2016

Page 70: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

60

2.1.3.1.10 Kependudukan dan Catatan Sipil

Aktivitas penduduk Kota Tanjungbalai yang berkaitan dengan urusan kependudukan dan catatan sipil,

salah satunya didominasi dengan mengurus dokumen kelahiran. Pada Tahun 2015, kegiatan

pengurusan dokumen kelahiran sebanyak 3.716 kegiatan, menurun dari tahun sebelumnya yang

sebanyak 5.131 kegiatan. Sementara kegiatan pengurusan perceraian pada Tahun 2015 sebanyak 8

kegiatan yang juga menurun dari tahun sebelumnya yang berjumlah 10 kegiatan.

Tabel 2.49. Banyaknya Kegiatan Pengurusan di Kantor Catatan Sipil Kota Tanjungbalai, 2011-2015

NO Pengurusan Kegiatan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Kelahiran 6.703 4.476 6.639 5.131 3.716

2 Kematian 38 46 58 112 70

3 Perkawinan 81 83 119 169 219

4 Perceraian 2 3 4 10 8

5 Pengesahan Anak 4 0 5 46 0

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Jika dilihat lebih detail, dokumen akta kelahiran yang dikeluarkan di Kota Tanjungbalai paling banyak

dikeluarkan di Kecamatan Datuk Bandar. Sampai dengan Tahun 2015 total dokumen dikeluarkan di

Kecamatan Datuk Bandar sebanyak 16.549 dokumen. Sementara kecamatan dengan jumlah dokumen

akta kelahiran terkecil adalah Kecamatan Sei Tualang Raso yakni hanya sebanyak 9.111 dokumen.

Tabel 2.50. Banyaknya Akta Kelahiran yang Dikeluarkan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Kecamatan

Jumlah Akta kelahiran

2011 2012 2013 2014 2015 Total

1 Datuk Bandar 13067 430 1230 956 866 16.549

2 Datuk Bandar Timur 9267 522 1157 826 580 12.352

3 Sei Tualang Raso 6900 642 1113 104 352 9.111

4 Tanjungbalai Selatan 7044 1127 544 483 396 9.594

5 Tanjungbalai Utara 11627 990 757 551 648 14.573

6 Teluk Nibung 10292 762 1727 1211 839 14.831

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.3.1.11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender tanpa membedakan laki-laki dan

perempuan dengan membangun sumber daya manusia terutama dalam rangka meningkatkan kualitas

hidup dan peran perempuan agar setara dengan kaum laki-laki dalam pembangungan di berbagai

bidang.

Dalam bidang pendidikan pada tahun 2015, rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan terhadap

laki-laki pada tingkat SD sebesar 96,01 persen, SMP sebesar 92,04 persen dan SMA sebesar 150,68

persen. Angka ini menunjukkan bahwa pada tahun 2015 target MDGs sudah hampir tercapai (on track)

terkait kesetaraan gender dalam bidang pendidikan. Rasio Angka Partisipasi Murni untuk jenjang

pendidikan SD, SMP dan SMA dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 71: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

61

Tabel 2.51. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki di Kota Tanjungbalai, 2015

No Jenjang Pendidikan APM Perempuan APM Laki-laki Rasio APM

1 SD 95,27 99,23 96,01

2 SMP 69,43 75,43 92,04

3 SMA 71,09 47,18 150,68

Sumber : Susenas 2015

Di bidang ketenagakerjaan, menurut data BPS dari tahun 2011 sampai 2015 Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) perempuan lebih rendah dibandingkan TPAK laki-laki. Perkembangan TPAK

laki-laki dan perempuan dalam kurun lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.52. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut jenis kelamin Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Jenis Kelamin 2011 2012 2013 2014 2015

Laki-laki 79,51 89,49 78,88 81,95 85,41

Perempuan 56,92 43,99 40,92 43,54 44,53

Jumlah 68,17 66,70 59,88 62,76 65,00

Sumber : Sakernas 2015

Kemajuan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam bidang politik diukur berdasarkan

proporsi perempuan di lembaga-lembaga publik. Anggota DPRD Kota Tanjungbalai hasil pemilu 2009

berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 19 orang (76 persen) laki-laki dan 6 (enam) orang (24 persen)

perempuan. Selanjutnya hasil pemilu tahun 2014 partisipasi perempuan yang duduk di DPRD menurun

menjadi 3 orang (12 persen) dan laki-laki sebanyak 22 orang (88 persen).

Namun seiring ketentuan dan mekanisme partai, telah terjadi pergantian antar waktu pada partai Golkar

yang menempatkan 1 (satu) orang perempuan di Lembaga DPRD. Sehingga jumlah perempuan di

DPRD sebanyak 4 orang (16%), seperti digambarkan pada grafik berikut.

Gambar 2.29. Proporsi kursi yang diduduki di DPRD Kota Tanjungbalai Berdasarkan hasil Pemilu

19

22

64

0

5

10

15

20

25

Pemilu 2009 Pemilu 2014

Laki-laki

Perempuan

Sumber : KPU Kota Tanjungbalai

Page 72: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

62

Masalah perlindungan anak dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) telah menjadi isu nasional

yang memerlukan penanganan serius dari semua pihak. Hal ini dikarenakan masih tingginya bentuk-

bentuk pelanggaran terhadap perempuan dan anak. Sebanyak 19 kementerian dan lembaga telah

meluncurkan empat dokumen terkait perlindungan perempuan dan anak. Dokumen tersebut adalah

Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak, Rencana Aksi Nasional (RAN)

Perlindungan Anak, RAN Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), serta Peta Jalan

Pemulangan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKIB). Keberadaan empat

dokumen tersebut diharapkan dapat memperkuat perlindungan dan pemberdayaan perempuan serta

anak dengan metode konkret yang bisa langsung diterapkan di lapangan.

Menurut data yang diperoleh dari Polresta Tanjungbalai, jumlah perkara perlindungan perempuan dan

anak pada tahun 2011-2015 mengalami penurunan. Perkembangan perkara perlindungan perempuan

dan anak di Kota Tanjungbalai dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.53. Jumlah Perkara Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Perkara Perlindungan

Perempuan dan Anak

2011 2012 2013 2014 2015

1. Perkara Terselesaikan 12 5 19 37 21

2. Perkara Tidak Terselesaikan 20 18 2 18 5

Jumlah Perkara 32 23 21 55 26

Sumber : Polres Tanjungbalai, 2016

2.1.3.1.12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

A. Akseptor KB

Sampai dengan 2015, realisasi jumlah akseptor aktif maupun akseptor baru di Kota Tanjungbalai

kurang dari sasaran yang ditargetkan. Untuk jenis akseptor aktif, Kecamatan Tanjungbalai Selatan dan

Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah dengan realisasi yang lebih besar daripada sasaran yang

ditargetkan. Realisasi akseptor aktif di Kecamatan Tanjungbalai Selatan sebanyak 1.896 atau sebesar

92,89 persen dari target sasaran sebanyak 2.041 akseptor, sedangkan Kecamatan Teluk Nibung

sebanyak 3.893 atau sebesar 98,15 persen dari dari yang ditargetkan sebanyak 3.966 akseptor.

Sementara itu untuk jenis akseptor baru, semua kecamatan di Kota Tanjungbalai mencapai angka

sasaran yang ditargetkan. Secara keseluruhan, pada tahun 2015 realisasi jumlah akseptor baru

sebanyak 4.725 orang dari yang ditargetkan sebanyak 4.593 orang.

Page 73: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

63

Tabel 2.54. Sasaran dan Realisasi Akseptor Aktif, PUS, dan Akseptor Baru Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan

Akseptor Aktif PUS Akseptor Baru

Sasaran Realisasi Sasaran Realisasi Sasaran Realisasi

1 Datuk Bandar 3.563 3.554 5.460 5.406 1.039 1.308

2 Datuk Bandar Timur

2.887 2.824 4.318 4.266 625 614

3 Tanjungbalai Selatan

2.041 1.896 2.997 2.931 662 739

4 Tanjungbalai Utara

1.328 1.280 2.119 2.063 392 402

5 Sei Tualang Raso 2.402 2.312 3.660 3.571 686 785

6 Teluk Nibung 3.966 3.893 5.834 5.777 1189 877

Kota Tanjungbalai 16.187 15.759 24.388 24.014 4.593 4.725

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

B. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera

Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah dengan jumlah keluarga pra sejahtera terbanyak di Kota

Tanjungbalai. Sampai dengan 2015, jumlah keluarga pra sejahtera di Kecamatan Teluk Nibung

sebanyak 2.008 keluarga. Sedangkan Kecamatan Datuk Bandar menjadi daerah dengan jumlah

keluarga pra sejahtera terkecil dengan jumlah 452 keluarga.

Di sisi lain, Kecamatan Datuk Bandar menjadi daerah dengan jumlah keluarga sejahtera terbanyak di

Kota Tanjungbalai. Sampai dengan 2015, terdapat 7.147 keluarga sejahtera di Kecamatan Datuk

Bandar.

Gambar 2.30. Banyaknya Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera di Kota Tanjungbalai, 2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 74: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

64

2.1.3.1.13 Sosial

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang atau keluarga yang karena

suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya

tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya sehingga tidak dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar.

Menurut Kementerian Sosial RI, saat ini tercatat ada 26 jenis PMKS. Berikut ini hanya disajikan 25 jenis

PMKS, karena data Komunitas Adat Terpencil (KAT) tidak tersedia disebabkan Kota Tanjungbalai tidak

memiliki daerah pedalaman. Pada Tahun 2015, jumlah jenis PMKS yang terbanyak adalah fakir miskin

sebanyak 15.037 keluarga.

Tabel 2.55. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Jenis PMKS 2011 2012 2013 2014 2015

1 Anak Balita Terlantar 204 136 36 55 196

2 Anak Terlantar 264 253 116 193 196

3 Anak Berhadapan dengan Hukum n.a n.a 19 10 8

4 Anak Jalanan 168 68 56 34 58

5 Anak dengan Kedisbilitasan 168 24 90 115 151

6 Anak Korban Tindak Kekerasan 7 4 13 17 11

7 Anak Memerlukan Perlindungan Khusus n.a n,a 47 14 31

8 Lanjut Usia Terlantar 365 413 892 477 1.783

9 Penyandang Disabilitas 359 204 204 250 274

10 Tuna Susila 162 47 32 17 26

11 Gelandangan 27 20 18 13 5

12 Pengemis 130 30 12 17 16

13 Pemulung 27 20 89 89 56

14 Kelompok Minoritas n.a n,a 9 4 3

15 Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan

n.a n.a 114 149 157

16 Orang dengan HIV AIDS (ODH) n.a n.a 14 2 -

17 Korban Penyalahgunaan n.a n.a 98 176 258

18 Korban Trafficking n.a n.a 3 1 -

19 Korban Tindak Kekerasan 50 9 22 9 7

20 Pekerja Migran bermasalah sosial n.a n.a 18 44 293

21 Korban Bencana Alam n.a n.a 54 62 33

22 Korban Bencana Sosial n.a n.a 5 2 -

23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 931 779 1.133 1.714 2.634

24 Fakir Miskin n.a n.a 1.685 3.165 15.037

25 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 66 69 64 100 67

Sumber: Dinas Sosial Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.3.1.14 Ketenagakerjaan

Jumlah tenaga kerja laki-laki di Kota Tanjungbalai pada 2015 sebanyak 64.659 orang yang terdiri dari

angkatan kerja laki-laki sebanyak 43.068 orang dan bukan angkatan kerja sebanyak 21.591 orang.

Page 75: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

65

Dilihat dari jenis lapangan pekerjaan utama, penduduk Kota Tanjungbalai dominan bekerja pada sektor

jasa yang terdiri dari sektor perdagangan, transportasi, keuangan jasa kemasyarakatan. Jumlah tenaga

kerja terbanyak terdapat pada sektor jasa yakni sebanyak 45.392 orang atau sekitar 70 persen,

kemudian diikuti oleh sektor pertanian sebanyak 12.711 orang atau sebesar 20 persen dan selanjutnya

manufaktur sebanyak 6.556 orang sebesar 10 persen.

Tabel 2.56. Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Tanjungbalai, 2015

No Lapangan Pekerjaan

Utama Laki-Laki Persentase Perempuan Persentase

1. Pertanian 12152 0,29 559 0,03

2. Manufaktur 5391 0,13 1165 0,05

3. Jasa 25525 0,59 19867 0,92

Jumlah 43068 21591

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan sangat mempengaruhi banyaknya tenaga kerja yang

diserap. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin besar kemungkinan orang tersebut

memperoleh pekerjaan. Pada tahun 2015 tingkat pendidikan pekerja Kota Tanjungbalai yang dominan

adalah lulusan SD yaitu sebanyak 13.089 orang atau sebesar 39,24 persen. Selanjutnya adalah

penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMA sebanyak 9.428 atau sebesar 28,26 persen dan yang

berpendiidkan SLTP sebanyak 7.715 orang atau sebesar 23,12 persen.

A. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah suatu indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran

tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu

dalam periode survei. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Tanjungbalai selama beberapa tahun

terakhir mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011 sebanyak 68,17 persen dan pada tahun 2015 sebanyak

65 persen, setelah mengalami peningkatan dari tahun 2014 yang memiliki persentase 62,76 persen.

Gambar 2.31. Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2015

Page 76: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

66

B. Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat pengangguran Kota Tanjungbalai untuk kurun waktu 2011-2015 cukup fluktuatif. Pada Tahun

2011 sebesar 10,88 persen, meningkat tajam pada Tahun 2012 yakni sebesar 14,75 persen dan

kembali menurun di Tahun 2013 dan 2014 masing-masing sebesar 8,98 persen dan 8,05 persen.

Selanjutnya untuk Tahun 2015 kembali meningkat menjadi sebesar 10,06 persen.

Gambar 2.32. Tingkat Pengangguran di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: Kota Tanjungbalai dalam angka 2015

2.1.3.1.15 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

Koperasi memiliki kontribusi terhadap peningkatan perekonomian suatu daerah karena dapat menyerap

tenaga kerja. Cakupan koperasi aktif selama periode 2011-2015 meningkat. Pada tahun 2011 terdapat

36 persen koperasi aktif, selanjutnya meningkat menjadi 44 persen pada tahun 2015 dari total jumlah

koperasi yang ada.

Pada tahun 2015 terdapat 18.561 orang yang menjadi anggota koperasi dengan jumlah koperasi

sebanyak 245. Jenis koperasi yang paling banyak di Kota Tanjungbalai adalah jasa-jasa.

Tabel 2.57. Kondisi Koperasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Usaha Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Koperasi Aktif 81 106 107 107 107

Koperasi Tidak Aktif 142 138 138 138 138

Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Tanjungbalai, 2016

Tabel 2.58. Banyaknya Koperasi dan Anggota Koperasi Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Jenis Koperasi Banyak Koperasi Banyak Anggota

KUD 5 1047

Fungsional 31 2435

Jasa-jasa 188 8649

Lainnya 21 6610

Jumlah 245 18561

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Page 77: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

67

2.1.3.1.16 Penanaman Modal

Jumlah investasi (non PMDN/PMA) selama Tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi, investasi tersebut

berasal dari industri kecil dan jasa. Pada Tahun 2013 investasi mencapai 704 miliar, tetapi mengalami

penurunan secara signifikan menjadi 18 miliar pada Tahun 2015.

Gambar 2.33. Nilai Investasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.3.1.17 Kebudayaan

Setiap tahun diadakan pagelaran seni dan kebudayaan serta pameran yang dilaksanakan dalam

rangka menyemarakkan Hari Jadi Kota Tanjungbalai yang jatuh pada Tanggal 27 Desember, serta

menyongsong penyambutan Tahun Baru. Kegiatan tersebut dipusatkan di lapangan Sultan Abdul Jalil

Rahmadsyah.

Kegiatan seni yang dilaksanakan adalah parade budaya berupa parade keliling ―Kota Kerang‖ yang

diikuti oleh berbagai etnis, antara lain: Melayu, Karo, Aceh, Simalungun, Tionghoa. Kemudian acara

prosesi Kesultanan Asahan yang merupakan gambaran kilas balik tentang perjalanan sejarah

berdirinya Kota Tanjungbalai, acara tersebut juga diisi dengan pemilihan ―perano dan daro‖. Kegiatan

pameran diisi dengan penyampaian informasi tentang pembangunan daerah dan ajang

mempromosikan hasil industri kerajinan.

2.1.3.1.18 Kepemudaan dan Olahraga

Berbagai upaya pembinaan bidang kepemudaan & olahraga kerap dilakukan oleh Pemerintah Kota

Tanjungbalai baik pembinaan terhadap atlet, pemuda dan anak-anak sekolah, yang salah satu

diantaranya adalah membina pemuda dengan kegiatan olahraga. Selanjutnya pmbinaan kepada anak

sekolah selain pembinaan pendidikan formal dalam kelas, masih terdapat kegiatan ekstrakurikuler

sebagai bentuk pembinaan yang dapat melatih keterampilan siswa/pemuda di bidang tertentu. misalnya

pramuka, olah raga, kegiatan keagamaan dan musik. Sementara itu melalui Dinas Pemuda, Olahraga,

Kebudayaan dan Pariwisata telah dilakukan pembinaan terhadap atlit yang masih bersekolah untuk

berbagai cabang olahraga sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Page 78: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

68

Tabel 2.59. Pembinaan Atlet di Kota Tanjungbalai, 2015

No Nama Cabang Olahraga Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Cabang olahraga Gulat Cabang Olahraga Pencaksilat Cabang Olahraga Bola Vooley Cabang Olahraga Atletik Cabang Olahraga Tenis Meja Cabang Olahraga Badminton Cabang Olahraga Renang Cabang Olahraga Sepakbola

Klub olahraga Gulat Datuk bandar. Jl. Anwar Idris Kel. Gading Kec. Datuk Bandar Pencak Silat Bapopsi Olahraga Bola volley Bapopsi

Sumber: Dispora & Budpar Kota Tanjungbalai, 2016

Olahraga unggulan seperti pencak silat, gulat, atletik dan futsal Kota Tanjungbalai pernah diunggulkan.

Tetapi sayang fasilitas berupa sarana dan prasarana olahraga belum mendukung peningkatan di

cabang olah raga tersebut. Semenjak berdirinya Dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata

kota Tanjungbalai pada tahun 2009, pengembangan keolahragaan akan terus dilaksanakan.

Tabel 2.60. Banyaknya Sarana dan Prasarana Olah Raga di Kota Tanjungbalai, 2015

No Jenis Olah Raga Keterangan

1 Sepak Bola - Lapangan Sepak Bola Stadion Asahan Sakti

- Lapangan Sepak Bola Teluk Nibung

- Lapangan Sepak Bola Sei Tualang Raso

2 Bola Volley - Lapangan Bola Volley Gedung Serbaguna

- Lapangan Bola Volley lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah

- Lapangan Bola Volley Taman Stadion Asahan Sakti

3 Badminton Sebanyak 4 (empat) gelanggang di gedung serbaguna

4 Sepaktakraw Sebanyak 2 (dua) lapangan di gedung serbaguna

5 Olah Raga Tembak Lapangan tembak perbakin di Gedung serbaguna

6 Bola Basket Lapangan Bola Basket di Gedungserbaguna

7 Tennis Sarana Tenis Lapangan di Jl. Pengadilan Kota Tanjungbalai

Sumber: Dispora & Budpar Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.3.1.19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Dalam rangka pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP maka dilakukan 3 (tiga) kegiatan setiap

tahunnya. Secara umum tujuan kegiatan tersebut adalah untuk menjaga keamanan di Kota

Tanjungbalai agar tetap kondusif. Selanjutnya untuk tujuan penguatan kelembagaan serta peningkatan

peran partai politik, Badan Kesbangpol & Linmas juga melakukan kegiatan pembinaan politik daerah

sebanyak 3 (tiga) kegiatan setiap tahunnya.

Kota Tanjungbalai tidak memiliki petugas linmas tetap atau yang mempunyai SK pengangkatan dari

kepala daerah. Petugas linmas dipilih hanya pada saat pelaksanaan pilkada atau pemilu. Pada saat

tersebut, akan dipilih 270 personil linmas untuk ditempatkan disetiap lingkungan dalam kelurahan.

2.1.3.1.20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum

Jumlah petugas satpol PP selaku penegak perda selama tahun 2011-2015 mengalami peningkatan,

walaupun hal tersebut tidak berbanding lurus dengan tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,

Page 79: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

69

ketentraman, keindahan) karena pada Tahun 2015 cakupan penyelesainya justru menurun dari tahun

sebelumnya 100 persen menjadi 88,89 persen.

Untuk menangani kejadian kebakaran yang terjadi di Kota Tanjungbalai, Pemerintah Pusat

menyediakan 7(tujuh) mobil pemadam kebakaran. Pada Tahun 2015 terjadi 28 kejadian kebakaran dan

pada setiap kejadian tingkat waktu tanggap (response time rate) sekitar 15 menit.

2.1.3.1.21 Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan merupakan pemenuhan kebutuhan pangan, artinya diupayakan agar pangan selalu

tersedia setiap saat dan harganya terjangkau oleh masyarakat. Kebutuhan beras Kota Tanjungbalai

setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada Tahun 2015 kebutuhan akan beras sebesar 23.130 ton,

padahal masyarakat hanya mampu memproduksi sebesar 762 ton. Artinya produksi beras lokal hanya

mampu memenuhi 3,29% dari seluruh kebutuhan beras di Kota Tanjungbalai.

Tabel 2.61. Perkembangan Produksi dan Kebutuhan Beras Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

Kebutuhan beras (ton) 18341,25 20563,8 21002 23427 23130

Produksi beras (ton) 1755 669,7 736,4 419 762

Perimbangan beras (ton) (16586,25) (19894,1) (20265,6) (23008) (22368)

Swasembada 9,57% 3,26% 3,51% 1,78% 3,29%

Konsumsi (kg/kpt/tahun) 108,8 108,8 108,8 128,3 126,32

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.3.1.22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) merupakan wahana partisipasi dan aspirasi masyarakat

dalam melaksanakan pembangunan di tingkat kelurahan. Jumlah kelompok binaan lembaga

pemberdayaan masyarakat setiap tahunnya tidak mengalami peningkatan yakni sebanyak 63, dan

sampai Tahun 2015 belum ada LPM yang memperoleh prestasi.

Selain LPM, lembaga yang diharapkan memiliki peran aktif dalam di dalam pemberdayaan masyarakat

adalah Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Jumlah PKK selama Tahun 2011-2015 juga

tidak mengalami peningkatan yaitu berjumlah 37. PKK Kota Tanjungbalai beranggotakan PNS dan

masyarakat dengan ketua TP PKK adalah istri kepala daerah.

2.1.3.1.23 Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungbalai setiap tahunnya selalu menerbitkan buku Tanjungbalai

Dalam Angka. Dalam buku tersebut dimuat data-data mengenai Kota Tanjungbalai yang berhubungan

dengan keadaaan geografi, pemerintahan, penduduk dan ketenagakerjaan, sosial, pertanian,

perindustrian, perdagangan, transportasi, keuangan, pengeluaran penduduk, pendapatan regional dan

kemiskinan. Untuk buku PDRB Kota Tanjungbalai, selama Tahun 2011-2015 selalu diterbitkan oleh

BPS Kota Tanjungbalai. Data-data yang diterbitkan oleh BPS menjadi rujukan bagi penyusun kebijakan

di masa yang akan datang.

2.1.3.1.24 Kearsipan

Pengelolaan arsip secara baku sangat penting agar file-file, arsip dan dokumen tidak hilang ataupun

rusak karena alasan tertentu. Kota Tanjungbalai telah melakukan pengelolaan yang baku terhadap

1340 arsip yang tersedia. Hal yang dilakukan antara lain penataan, penilaian dan penyusutan untuk

Page 80: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

70

menentukan apakah arsip tersebut dimusnahkan atau diserahkan ke Kantor Perpustakaan dan Arsip.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, disediakan 3 (tiga) aparatur bidang kearsipan.

2.1.3.1.25 Komunikasi dan Informatika

Pada saat ini informasi komunikasi berbasis teknologi sangat diperlukan. Dalam rangka pemenuhan hal

tersebut, pemerintah Kota Tanjungbalai telah membuat sebuah website resmi yang dapat diakses oleh

semua pengguna internet, yaitu: http://www.tanjungbalaikota.go.id.

Pemerintah Kota Tanjungbalai juga berlangganan koran harian. Ada 70 jenis surat kabar yang diterima

setiap harinya, 26 jenis untuk koran nasional dan 44 jenis untuk koran harian.

Pada tahun 2015 persentase penduduk yang mengakses internet ada sebanyak 25,17 persen. Lokasi

mengakses internet terbanyak adalah di rumah sendiri yaitu sebesar 63,86 persen, dengan pengakses

terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 25,99 persen, sedangkan perempuan yang

mengakses internet ada sebanyak 24,34 persen.

2.1.3.1.26 Perpustakaan

Jumlah perpustakaan yang ada di Kota Tanjungbalai mencakup 187 unit yang terdapat di setiap kantor

kecamatan dan kelurahan, sekolah, serta milik pemerintah daerah. Jumlah pengunjung perpustakaan

setiap tahunnya mengalami peningkatan signifikan. Pada Tahun 2015 sudah mencapai 166.429 orang

dibandingkan Tahun 2011 yang hanya mencapai 44.306 orang atau mengalami peningkatan rata-rata

sebesar 39,22 persen setiap tahunnya. Jumlah buku yang tersedia juga mengalami peningkatan, pada

Tahun 2015 terdapat 9.950 judul dengan jumlah sebanyak 42.170 eksemplar.

2.1.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

Analisis kinerja atas layanan bidang pilihan dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja

penyelenggaraan bidang pilihan pemerintahan Kota Tanjungbalai yang meliputi: bidang pertanian,

perikanan dan kelautan dan bidang perdagangan.

2.1.3.2.1 Pertanian

Sektor pertanian masih merupakan sektor penting dalam perekonomian Kota Tanjungbalai karena

sebagian besar penduduk Kota Tanjungbalai masih menggantungkan kehidupannya pada sektor

pertanian setelah sektor perdagangan dan sektor jasa kemasyarakatan. Berdasarkan PDRB atas dasar

harga berlaku, kontribusi sektor pertanian selama tahun 2011-2015 mengalami penurunan. Pada Tahun

2011 kontribusi sektor pertanian sebesar 17,98 persen, kemudian menurun menjadi 17,09 persen pada

Tahun 2015 atau menurun rata-rata sebesar 1,27 persen setiap tahunnya.

Page 81: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

71

Gambar 2.34. Peranan Kategori Pertanian dan Perikanan terhadap PDRB Kota Tanjungbalai

Atas Dasar Harga Berlaku, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

a. Pertanian Tanaman Pangan

Tanaman pangan yang di tanam yaitu padi sawah dengan irigasi setengah teknis. Lahan sawah yang

ada di Kota Tanjungbalai terdapat pada Kecamatan Datuk Bandar, Datuk Bandar Timur, dan Sei

Tualang Raso. Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2013 (ST2013) ditemukan bahwa jumlah usaha

pertanian di Kota Tanjungbalai didominasi oleh kegiatan usaha pertanian rumah tangga. Hal ini

tercermin dari besarnya jumlah rumah tangga usaha pertanian, jika dibandingkan dengan perusahaan

pertanian berbadan hukum atau usaha pertanian lainnya, yaitu selain rumah tangga dan perusahaan

pertanian berbadan hukum. Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Tanjungbalai tercatat

sebanyak 3.164 rumah tangga, menurun sebesar 14,95 persen dari hasil Sensus Pertanian 2003

(ST2003) yang tercatat sebanyak 3.720 rumah tangga. Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum

tidak ada dan usaha pertanian lainnya sebanyak 3 unit. Kecamatan Datuk Bandar tercatat sebagai

Kecamatan dengan jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak, yaitu sebanyak 1.285 rumah

tangga. Sedangkan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di masing-masing kecamatan tidak

ada dan Kecamatan Datuk Bandar tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah usaha pertanian lainnya

terbanyak.

Usaha subsektor tanaman pangan meliputi usaha tanaman padi dan palawija. Berdasarkan hasil

ST2013 diketahui bahwa rumah tangga tanaman pangan di Kota Tanjungbalai didominasi oleh rumah

tangga yang mengelola Ubi Kayu. Dari keseluruhan rumah tangga yang mengelola tanaman pangan

sebanyak 515 rumah tangga, 46,60 persen (240) diantaranya mengelola tanaman ubi kayu, sedangkan

rumah tangga yang mengelola tanaman padi adalah sebanyak 46,40 persen (239) dari seluruh rumah

tangga tanaman pangan. Selain itu, terdapat 9,12 persen (47) dari seluruh rumah tangga tanaman

pangan di Kota Tanjungbalai yang mengelola komoditas padi dan palawija sekaligus.

Luas tanam padi mengalami penurunan selama periode 2011-2015, yaitu sebelumnya seluas 268 ha

menjadi 256 ha. Hal tersebut berdampak pada penurunan hasil produksi beras, pada Tahun 2011

menghasilkan sebanyak 1.496 ton menjadi 1.067 ton pada Tahun 2015. Panen padi di Kota

Tanjungbalai terjadi pada bulan Januari sampai Maret dan Agustus sampai Oktober.

Hal yang sama dialami pada tanaman jagung dan ubi kayu. Tanaman jagung terjadi penurunan luas tanam sebesar 32,25 persen. Pada tahun 2011 mencapai 31 ha kemudian menurun menjadi 21 ha pada Tahun 2015, mengakibatkan penurunan pada produksi jagung sebesar 12,72 persen. Untuk

Page 82: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

72

tanaman ubi mengalami penurunan luas tanam sebesar 28,57 persen sehingga penurunan produksi ubi kayu menjadi sebesar 35,86 persen.

Tabel 2.62. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No. URAIAN

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Padi

Luas Tanam (ha) 268 251 266 126 256

Luas Panen (ha) 347 46 276 139 226

Produktivitas (kw/ha) 46,33 1154,6 46 47,24 1063

Produksi (ton) 1496 1154,6 1269,64 657 1067

2 Jagung

Luas Tanam (ha) 31 23 41 39 21

Luas Panen (ha) 24 39 27 35 16

Produktivitas (kw/ha) 44,33 89,7 31 39,71 60

Produksi (ton) 110 n.a 89,7 139 96

3 Kedelai

Luas Tanam (ha) - - - - n.a

Luas Panen (ha) - - - - 1

Produktivitas (kw/ha) - - - - 1

Produksi (ton) - - - - 10

4 Ubi Kayu

Luas Tanam (ha) 28 36 34 29 20

Luas Panen (ha) 34 168 32 28 22

Produktivitas (kw/ha) 260,28 604,8 170 176,07 235

Produksi (ton) 806 n.a 544 493 517

4 Hortikultura

Luas Panen (ha) 188 n.a 220 203 96

Produktivitas (kw/ha) 71,3 n.a 93,17

102,36 85,1

Produksi (ton) 1718 n.a 2049,7 2078 817

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016

Luas lahan yang ditanami padi setiap tahun mengalami penurunan rata-rata sebesar 13,2 persen setiap

tahunnya. Luas lahan pada Tahun 2011 seluas 601 ha menjadi 294 ha pada Tahun 2015. Penurunan

ini disebabkan karena terjadinya alih fungsi lahan, dari lahan pertanian menjadi pemukiman penduduk.

Tabel 2.63. Luas Lahan Pertanian (ha) yang Diusahakan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Lahan Pertanian (Ha) Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Lahan Sawah 601 621 319 314 294

2 Lahan Pertanian bukan Sawah 2.211 1.790 2.077 2.081 2.101

Jumlah 2.812 2.411 2.396 2.395 2.395

Sumber: Indikator Pertanian Sumatera Utara, 2014

Page 83: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

73

Berdasarkan jenis penggunaannya maka lahan bukan pertanian merupakan lahan terbesar dengan luas

3.657 ha atau sekitar 0,604 persen dari luas Kota Tanjungbalai. Penggunaan lahan terluas selanjutnya

adalah untuk perkebunan yaitu sekitar 0,276 persen dari luas Kota Tanjungbalai. Jenis tanaman yang

banyak ditanami untuk perkebunan adalah pohon kelapa.

Gambar 2.35.

Luas Lahan (ha) Menurut Jenis Penggunaannya di Kota Tanjungbalai (ha), 2015

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016

Luas lahan sawah biasanya ditanami satu, dua, tiga kali tanam dalam setahun tergantung dengan

kondisi lahan, pola tanam dan jenis benih padi yang ditanam. Kota Tanjungbalai berada pada

lingkungan dengan kurang ketersediaan air maka kegiatan tanam dan panen tidak pernah mencapai

tiga kali dalam setahun.

Tabel 2.64. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Sawah di Kota Tanjungbalai, 2014

Jenis Irigasi Tadah Hujan Pasang Surut Jumlah

Satu Kali Penanaman 97 - - 97

Dua Kali Penanaman - 12 10 22

Sumber: Indikator Pertanian Sumatera Utara, 2014

b. Pertanian Tanaman Holtikultura

Menurut BPS, tanaman hortikultura adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman sayuran,

biofarmaka dan tanaman hias yang diambil berdasarkan luas dipanen/tanaman yang menghasilkan

pada bulan/triwulan laporan. Selanjutnya untuk sub sektor tanaman sayur-sayuran di kota Tanjungbalai

mencakup komoditas kacang panjang, terong, bayam, cabai, sawi, kangkung, dan ketimun.

Luas panen pada Tahun 2015 untuk seluruh tanaman sayur mengalami penurunan. Dibandingkan

Tahun 2011, tanaman kangkung merupakan jenis sayur yang mengalami penurunan paling besar pada

tahun 2015 yaitu sebesar 65 persen, kemudian disusul tanaman bayam sebesar 58 persen.

Berdasarkan produkstivitas maka terlihat peningkatan pada semua jenis tanaman. Dibandingkan Tahun

2011, tanaman yang mengalami peningkatan produktivitas terbesar adalah cabai sebesar 201,5 persen

pada Tahun 2015, kemudian diikuti oleh tanaman terong sebesar 74,44 persen.

Page 84: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

74

Tabel 2.65. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Sayur di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No. URAIAN

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Kacang Panjang

Luas Panen (ha) 41 52 49 43 24

Produksi (ton) 285 1.105,8 426,3 533 175

Produktivitas (kw/ha) 70 203 87 12,4 72,92

2 Terong

Luas Panen (ha) 15 24 23 25 14

Produksi (ton) 78,5 346,4 200,1 315 127

Produktivitas (kw/ha) 52 127 87 126 90,71

3 Bayam

Luas Panen (ha) 24 37 27 22 10

Produksi (ton) 117,6 675,9 236,9 290 62

Produktivitas (kw/ha) 49 173 87 132,8 62

4 Cabai

Luas Panen (ha) 26 26 25 27 12

Produksi (ton) 143 251,5 195,7 225 199

Produktivitas (kw/ha) 55 76 78 83,33 165,83

5 Sawi

Luas Panen (ha) 17 17 22 21 10

Produksi (ton) 261,8 166,6 209,8 152 199

Produktivitas (kw/ha) 154 102 95 72,38 165,83

6 Kangkung

Luas Panen (ha) 40 42 41 33 14

Produksi (ton) 212 826,9 396,1 231 76

Produktivitas (kw/ha) 53 188 97 70 54,29

7 Ketimun

Luas Panen (ha) 25 27 33 32 17

Produksi (ton) 187,5 558,1 384,8 332 209

Produktivitas (kw/ha) 75 154 117 103,75 112,99

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Sub sektor tanaman buah-buahan di Kota Tanjungbalai mencakup komoditi mangga, pisang, pepaya,

sawo, jambu biji, jambu air, semangka, nenas, dan nangka. Pada tahun 2015, produksi tanaman buah-

buahan yang merupakan tiga terbesar di Kota Tanjungbalai masing-masing adalah pisang sebesar 307

ton, mangga sebesar 168 ton, dan nangka sebesar 74 ton, sedangkan pada tahun yang sama produksi

tanaman buah-buahan yang merupakan tiga terendah adalah semangka sebesar 1 ton, jambu air

sebesar 6 ton, dan nanas sebesar 8 ton. Untuk tanaman jeruk, rambutan, dan salak sudah tidak

berproduksi lagi selama 5 tahun terakhir.

Page 85: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

75

Tabel 2.66. Produksi Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Jenis Buah Produksi (Ton)

2011 2012 2013 2014 2015

Mangga 22,8 27,5 29,1 187,1 168

Pisang 258,3 81,9 101,2 179,3 307

Pepaya 34,2 11,3 24,6 40,3 22

Sawo 73 12,7 10,1 28,2 41

Jambu Biji 5,4 6,3 7,4 47,1 15

Jambu Air 1,6 5,2 86 30,5 6

Semangka 25,1 0 4,9 64,7 1

Nenas 1,3 1,8 1,4 14,8 8

Nangka 28,3 20,6 228 232,8 74

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

c. Peternakan

Pada tahun 2015 populasi jenis ternak besar di Kota Tanjungbalai lebih kecil jika dibandingkan tahun

2014 yakni dari sebanyak 646 ekor menjadi 633 ekor, sedangkan jumlah ternak kecil Tahun 2015

meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 4.674 ekor menjadi 5.012 ekor atau meningkat

sebesar 7,23 persen. Pada tabel, populasi jenis ternak unggas tahun 2015 menurun dibandingkan

Tahun 2014.

Tabel 2.67. Banyaknya Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak Di Kota Tanjungbalai, 2011 – 2015

No Ternak/Unggas 2011 2012 2013 2014 2015

1. Ternak Besar

Sapi 202 466 636 639 628

Kerbau 17 69 7 7 5

Kuda - - - - -

2. Ternak Kecil

Kambing 960 1.149 1.175 1.241 1.397

Domba 210 721 682 740 766

Babi 1.048 2.613 2.704 2.693 2.849

3. Ayam Kampung 34.331 56.368 55.741 55.457 55.328

4. Ayam Ras n.a 6612 5016 4.000 n.a

5. Itik Manila 8.187 13.029 10.530 11.617 11.456

6. Burung Puyuh 600 4.796 3.657 3.750 2.000

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016

Produksi daging terbesar berasal dari Kecamatan Datuk Bandar. Kecamatan tersebut menghasilkan

daging berasal dari ternak sebanyak 52.559 kg. Menurut jenis ternak, maka sapi merupakan

penyumpang terbesar terhadap produksi daging yakni sebesar 62.800 kg, kemudian produksi daging

kambing sebesar 13.970 kg.

Page 86: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

76

Tabel 2.68. Produksi Daging Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai (kg), 2015

No Kecamatan Jenis Ternak (Kg)

Sapi Kerbau Kambing Domba Babi

1 Datuk Bandar 33.900 750 9.960 5.670 2.279

2 Datuk Bandar Timur 4.700 0 1.990 450 0

3 Tanjungbalai Selatan 0 0 0 0 0

4 Tanjungbalai Utara 0 0 0 0 0

5 Sei Tualang Raso 11.900 0 1.070 700 0

6 Teluk Nibung 12.300 0 950 840 0

Jumlah 62.800 750 13.970 7.660 2.279

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Bila dilihat berdasarkan produksi daging menurut jenis unggas maka penghasil terbesar adalah

Kecamatan Datuk Bandar Timur. Jenis unggas penghasil daging terbesar adalah ayam kampung

dengan produksi sebanyak 33.196 kg.

Tabel 2.69.

Produksi Daging Menurut Jenis Unggas (kg) dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015

No Kecamatan Ayam

Kampung Ayam

Petelur Ayam

Pedaging Itik Manila

1 Datuk Bandar 9.384,6 0 0 3.367,44

2 Datuk Bandar Timur 12.590,4 0 0 1.432,08

3 Tanjungbalai Selatan 511,8 0 0 254,88

4 Tanjungbalai Utara 351,6 0 0 254,16

5 Sei Tualang Raso 1.855,2 0 0 1.745,28

6 Teluk Nibung 8.503,2 0 0 1.194,48

Jumlah 33.196,8 0 0 8.248,32

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.3.2.2 Perikanan dan Kelautan

Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Tahun 2015, kontribusi

sub sektor pertanian dan perikanan sebesar 17,09 persen, merupakan penyumbang ketiga setelah

sektor perdagangan dan industri pengolahan dalam perekonomian Kota Tanjungbalai.

Perkembangan produksi ikan menurut asal tangkapan di Kota Tanjungbalai sepanjang tahun 2011 s/d

2015 secara keseluruhan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Meningkatnya produksi

perikanan tangkap dan budidaya tak lepas dari bantuan pembinaan yang diberikan oleh Pemerintah

Kota Tanjugbalai, baik dalam bentuk pembinaan kelompok masyarakat pesisir, pemberian bantuan

sarana dan prasarana perikanan serta bantuan alat tangkap kepada nelayan.

Selain penanganan aspek produktivitas perikanan, kebijakan lain yang juga menjadi prioritas adalah

pengawasan sumberdaya laut terdiri dari penanganan dan penindakan terhadap kasus-kasus

pelanggaran, seperti kasus penangkapan ikan tanpa menggunakan izin penangkapan, penangkapan

Page 87: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

77

ikan di luar areal penangkapan ikan dan kasus penangkapan ikan dengan menggunakan bahan

beracun dan aliran listrik (strum).

Tabel 2.70. Banyaknya Produksi Ikan menurut Asal Tangkapan (Ton) di Kota Tanjungbalai, 2011– 2015

No Tahun Laut Perairan Umum

Budidaya Produksi

1 2011 35.381,00 34,86 54,10 35.469,96

2 2012 36.629,00 35,38 43,94 36.708,32

3 2013 31.106,00 33,28 34,30 31.173,58

4 2014 32.849,14 17,57 31,29 32.897,86

5 2015 42.647,99 21,25 243,56 42.912,80

Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Tanjungbalai, 2016

Konsumsi ikan darat dan laut di Kota Tanjungbalai selama Tahun 2011-2015 mengalami peningkatan.

Pada Tahun 2011 konsumsi ikan sebesar 2,50 persen, menjadi 4,50 persen pada Tahun 2015 atau

meningkat rata-rata sebesar 12,47 persen setiap tahunnya. Konsumsi ikan laut pada Tahun 2011

sebesar 22,50 persen menjadi 37,20 persen atau meningkat rata-rata sebesar 10,58 persen setiap

tahunnya.

Tabel 2.71. Konsumsi Ikan Perkapita (kg/kapita/thn), 2011-2015

Tahun Konsumsi Ikan

Darat Laut

2011 2,50 22,50

2012 2,75 24,60

2013 2,90 25,80

2014 3,12 27,23

2015 4,50 37,20

Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Tanjungbalai, 2016

Gambar 2.36. Jumlah Bina Kelompok Nelayan Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: Dinas Perkanan dan Kelautan Kota Tanjungbalai, 2016

Page 88: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

78

2.1.3.2.3. Perdagangan

1. Peranan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran terhadap PDRB

Perdagangan besar dan eceran mempunyai kontribusi cukup signifikan terhadap perolehan nilai PDRB

Kota Tanjungbalai, yang mencapai kisaran 20 persen pertahun dan kategori tersebut merupakan

kontributor utama pembentukan PDRB agregat Kota Tanjungbalai. Kontribusi kategori tersebut pada

Tahun 2015 sebesar 20,47 persen, menurun dibandingkan Tahun 2014 sebesar 20,56 persen.

Gambar 2.37.

Peranan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2. Nilai Ekspor Impor Kota Tanjungbalai

Kegiatan perdagangan ekspor impor di Kota Tanjungbalai terjadi melalui pelabuhan Teluk Nibung,

tempat perantaraan barang dari luar negeri terutama Malaysia. Berikut secara lengkap disajikan data

mengenai ekspor bersih perdagangan di Kota Tanjungbalai selama kurun waktu tahun 2011-2015.

Tabel 2.72. Bobot dan Nilai Ekspor/ Impor dari Pelabuhan Tanjungbalai – Asahan, 2011 – 2015

No Tahun Volume Nilai (US$ 000000)

Ekspor Impor Ekspor Impor

1 2011 24.336,97 54.153,26 24,75 33,65

2 2012 38.542,69 40.497,71 12,13 21,45

3 2013 18.803,78 35.482,36 13,99 17,43

4 2014 14.623,76 27.469,3 13,26 11,76

5 2015 15.950,58 20.135,2 11,44 7,68

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

3. Sarana dan Prasarana Perdagangan

Demikian juga dengan ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan di Kota Tanjungbalai, pada

Tahun 2015 terdapat 20 pasar umum, 59 toko, dan 1.071 kios dengan total sarana perdagangan

sebesar 1154. Selama Tahun 2011-2015 jumlah sarana perdangan tersebut tidak mengalami

perubahan yang signifikan.

Page 89: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

79

Tabel 2.73.

Banyaknya Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Jenis Sarana Perdagangan

2011 2012 2013 2014 2015

Pasar Umum 20 20 20 20 20

Toko 59 59 59 59 59

Kios 1012 1036 1047 1049 1071

Warung 0 0 0 0 0

Rumah Makan 0 0 0 0 0

Total 1095 1115 1130 1132 1154

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Pasar tradisional memegang peranan penting dalam kegiatan perdagangan di Kota Tanjungbalai. Pasar

tradisional biasanya dikelola oleh pedagang menengah dan pedagang kecil. Adapun pasar tradisional

yang banyak melakukan aktivitas ekonomi di Kota Tanjungbalai adalah Pasar Bahagia dan Pasar

Bengawan di Kecamatan Tanjungbalai Selatan dan Pasar Suprapto di Kecamatan Tanjungbalai Utara.

Selain itu terdapat juga beberapa pasar modern yaitu Hypermart, Indomaret, Alfamidi. Menurut jenisnya

maka jumlah pedagang terbesar di Kota Tanjungbalai adalah pedagang kecil sebanyak 1983

pedagang.

Tabel 2.74. Banyaknya Pedagang di Kota Tanjungbalai, 2015

Kecamatan Pedagang Besar Pedagang Menengah Pedagang Kecil

Datuk Bandar 0 0 0

Datuk Bandar Timur 0 0 1

Tanjungbalai Selatan 0 37 809

Tanjungbalai Utara 0 22 1169

Sei Tualang Raso 0 0 3

Teluk Nibung 0 0 1

Tanjungbalai 0 59 1983

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) merupakan suatu bukti bahwa badan usaha atau yang berbentuk

perusahaan telah terdaftar berdasarkan Undang-undang No. 3 Th. 1982. Pada prinsipnya TDP

bertujuan untuk mencatat keterangan dari suatu perusahaan, dan merupakan sumber informasi resmi

untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Keterangan itu dapat meliputi identitas dan keterangan lainnya

tentang perusahaan. Setiap tahun badan hukum yang terbanyak memiliki TDP di Kota Tanjungbalai

adalah untuk perorangan. Meskipun suatu kewajiban, masih banyak usaha perorangan yang tidak

memilik TDP karena umumnya usaha tersebut mengurus TDP pada saat akan meminjam dari

perbankan, disebabkan TDP merupakan salah satu syarat bagi setiap usaha untuk mendapatkan

pinjaman.

Page 90: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

80

Tabel 2.75.

Jumlah Usaha Terdaftar yang Memiliki TDP Menurut Bentuk Usaha, 2011-2015

Badan Hukum 2011 2012 2013 2014 2015

PT. Incorporated Company

21 28 14 12 11

CV/Firma 63 73 38 44 37

Koperasi 0 14 2 1 2

Perorangan 205 147 179 131 151

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.3.2.4. Perindustrian

Perindustrian di Kota Tanjungbalai menjadi sektor ekonomi yang menopang kehidupan masyarakat.

Pada Tahun 2015 kategori industri pengolahan memberi kontribusi sebesar 18,31 persen terhadap

pembentukan PDRB Kota Tanjungbalai. Kategori ini merupakan kontributor kedua terbesar setelah

sektor perdagangan. Pada kategori industri pengolahan, lapangan usaha yang menyumbang peranan

terbesar adalah industri makanan dan minuman sebesar 17,34 persen pada Tahun 2014.

Gambar 2.38.

Peranan Kategori Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Kategori Industri pengolahan adalah perubahan bahan menjadi produk baru dengan menggunakan

tangan atau kegiatan penjualan produk yang dibuat di tempat sama dimana produk tersebut dijual.

Pada kategori Industri pengolahan, lapangan usaha yang menyumbang peranan terbesar adalah

Industri Makanan dan Minuman yaitu sebesar 94,92 persen pada Tahun 2015. Industri makanan

mencakup pengolahan produk pertanian, perkebunan dan perikanan menjadi makanan. Industri

minuman mencakup pembuatan minuman baik minuman beralkohol maupun tidak beralkohol.

Page 91: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

81

Tabel 2.76. Peranan Kategori Industri Pengolahan Menurut Sub Kategori Terhadap PDRB Kota

Tanjungbalai, 2011-2015

No Sub Kategori 2011 2012 2013 2014 2015

1 Industri Makanan dan Minuman 94,20 94,28 94,51 94,70 94,92

2 Pengolahan Tembakau 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

3 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 0,39 0,38 0,37 0,35 0,32

4 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

2,38 2,35 2,21 2,12 2,05

5 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman

0,16 0,15 0,15 0,14 0,13

6 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional

0,07 0,06 0,06 0,06 0,05

7 Industri Barang Galian bukan Logam 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01

8 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik

0,90 0,85 0,80 0,76 0,71

9 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL

1,11 1,10 1,08 1,05 1,01

10 Industri Alat Angkutan 0,48 0,49 0,50 0,50 0,48

11 Industri Furnitur 0,24 0,24 0,25 0,24 0,23

12 Industri Pengolahan lainnya, Jasa Reperasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan

0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Selama periode tahun 2010-2014 jumlah perusahaan yang beroperasi di Kota Tanjungbalai mengalami

penurunan yang cukup signifikan, Pada Tahun 2013 terdapat 531 perusahaan menjadi hanya 151

perusahaan pada Tahun 2014, tetapi tidak sama dengan yang dialami jumlah tenaga kerja, karena

terjadi peningkatan pada Tahun 2015 menjadi sebesar 1285 dari tahun sebelumnya yang hanya

sebanyak 962 tenaga kerja.

Tabel 2.77. Perkembangan Industri Kecil dan Jasa di Kota Tanjungbalai, 2010-2014

No Tahun Jumlah

Perusahaan Jumlah

Tenaga Kerja Nilai Investasi Nilai Produksi

1 2010 449 2050 2.911.051 6.809.505

2 2011 444 2036 2.823.719 6.605.220

3 2012 585 2380 357.345.085 51.762.770

4 2013 531 962 704.021.000 5.406.503.000

5 2014* 151 1285 17.967.380 203.532.657

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Selama Tahun 2011-2015 Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai selalu bermitra dengan Dewan Kerajianan Nasional Daerah (Dekranasda) melaksanaan pembinaan dan

Page 92: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

82

pemberian peralatan kepada kelompok pengrajin batok kelapa, pengrajin kulit kerang, pengrajin eceng gondok dan pengrajin lidi.

Gambar 2.39. Cakupan Bina Kelompok Pengrajin Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai, 2016

2.1.3.2.5 Parawisata

Pemerintah Kota Tanjungbalai kini terus bekerja keras membenahi kawasan pelabuhan Teluk Nibung

setelah ditetapkan sebagai pintu gerbang potensi pariwisata Danau Toba dengan berupaya

mengundang para investor, tetapi kendala klasik masih belum teratasi yaitu kondisi infrastruktur yang

belum memadai. Menurut data Kantor Imigrasi Tanjungbalai Tahun 2015, terdapat 91.215 WNI yang

datang dari luar negeri ke Kota Tanjungbalai.

Adapun potensi pariwisata yang dimiliki dan sedang dikembangkan di Kota Tanjungbalai adalah Pusat

Pasar Ikan yang merupakan tempat penjualan ikan segar termasuk ikan asin yang jarang ditemukan di

pasar lain, Sungai Asahan, Water Boom Tanjungbalai, Vihara Tri Ratna yang memiliki keindahan

arsitektur, Jembatan Tabayang yang merupakan jembatan terpanjang di Sumatera Utara,

menghubungkan Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan, Teluk Nibung yang merupakan lokasi

transit dan perdagangan komoditas pertanian dan perikanan, Pulau Besusen yang menurut penduduk

setempat terdapat patung sigale-gale. Selain itu pengembangan wisata kuliner menjadi salah satu

alternatif untuk menjadi bagian dari pengembangan pariwisata ke depan.

2.1.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH

2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing daerah adalah bahwa kapasitas

ekonomi daerah harus memiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan

akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saing daerah.

Kondisi Kota Tanjungbalai terkait dengan kemampuan ekonomi daerah dapat dilihat dari produktivitas

total daerah. Produktivitas total daerah dapat menggambarkan seberapa besar tingkat produktivitas

tiap sektor dalam rangka mendorong perekonomian suatu daerah.

A. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai

dengan potensi, kekhasan dan unggulan daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan salah

Page 93: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

83

satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan

daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.

Kondisi Kota Tanjungbalai terkait aspek daya saing daerah dapat dilihat dari kemampuan ekonomi

daerah,fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia. Bila dilihat dari segi

pengeluaran masyarakat Kota Tanjungbalai maka dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu

makanan dan non makanan. Sumbangan dari sisi pengeluaran konsumsi terhadap total PDRB sebesar

2,3 persen. Pengeluaran konsumsi di Kota Tanjungbalai Tahun 2015 sebesar 121 milyar meningkat

sebesar 40 persen dibandingkan Tahun 2014.

Tabel 2.78. Perkembangan Industri Kecil dan Jasa di Kota Tanjungbalai, 2010-2014

Pengeluaran 2011 2012 2013 2014 2015

Konsumsi 90.142,10 87.750,70 82.875,70 84.857,50 121.858,80

- Makanan 48.705,3 49.680,9 47.671,1 53.359,3 65.397,2

- Non Makanan 41.436,8 38.069,8 35.204,6 31.498,2 56.461,6

PDRB 3.900.477 4.326.376,20 4.855.838,8 5.426.084,7 6.027.318,2

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Selama periode 2011-2015 konsumsi makanan memiliki proporsi yang lebih besar dari non makanan.

Pada Tahun 2015 pengeluaran untuk makanan sebesar 53,67 persen, sedangkan untuk non makanan

sebesar 46,33 persen. Terdapat kecenderungan umum bahwa semakin rendah kelas pengeluaran

masyarakat semakin dominan alokasi belanjanya untuk pangan Sejak 2011 besarnya kelompok

pengeluaran untuk makanan dan non makanan mengalami fluktuasi.

Tabel 2.79. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Kelompok Pengeluaran Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Makanan 54,03 56,62 57,52 62,88 53,67

Non Makanan 45,97 43,38 42,48 37,12 46,33

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

B. Persandian

Pelaksanaan persandian di Kota Tanjungbalai berjalan dengan baik. Petugas persandian selalu

melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Lembaga Sandi Negara

(Lemsaneg) di Jakarta. Setiap triwulan Lemsaneg membagikan kunci sandi kepada Pemerintah Daerah

melalui simulasi dan rapat koordinasi.

Tabel 2.80. Sarana dan Prasarana Persandian di Kota Tanjungbalai, 2015

No Komponen

1 Radio SSB

2 Buku Sandi OTP

3 layanan telepon bersandi menggunakan CR 7000 i

4 Fax SQP-34 MCT

5 All Fax 3000

6 Criptomactio

7 Laptop bersandi + VPN (Virtual Private Network)

Sumber: Bagian Humas Kota Tanjungbalai, 2016

Page 94: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

84

2.1.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Ketersediaan fasilitas wilayah atau infrastruktur yang menunjang daya saing daerah dalam

hubungannya dengan ketersediaannya (availability) dalam mendukung aktivitas ekonomi daerah di

berbagai sektor antara lain dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain jumlah orang yang

terangkut angkutan umum dan jumlah orang melalui terminal, penataan wilayah, fasilitas bank dan non

bank, ketersediaan air bersih, fasilitas listrik dan telepon, restoran/rumah makan, dan ketersediaan

penginapan.

a. Sarana Perhubungan

Ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu fasilitas yang sangat diperlukan dalam meningkatkan

daya saing daerah. Sarana dan prasarana wilayah pada dasarnya merupakan elemen pendukung bagi

berlangsungnya kehidupan suatu wilayah karena masyarakat yang tinggal di suatu wilayah akan

membutuhkan sarana prasarana untuk melangsungkan kegiatan. Panjang jalan yang ada di Kota

Tanjungbalai adalah 346,12 km, dimana 100,51 km diantaranya sudah berjenis permukaan hotmix dan

229,95 km sudah berkondisi baik. Hanya 15,62 km jalan di Kota Tanjungbalai yang rusak berat.

Kendaraan sebagai sarana transportasi yang paling sering digunakan masyarakat Kota Tanjungbalai

adalah becak mesin sehingga pada tahun 2014 tercatat 250 unit becak mesin melebihi mobil

penumpang dan mobil barang. Kemudian sarana transportasi yang ada di Kota Tanjungbalai yaitu 6

terminal bis, 1 stasiun kereta api, dan 22 tangkahan boat.

Pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada tahun 2014 sudah dilakukan sebanyak 128 rambu. Jumlah

tersebut juga bertambah sebanyak 3 rambu pada tahun 2015 menjadi sebanyak 133 rambu.

Akses aksesibilitas terkait dengan kemudahan suatu wilayah untuk dijangkau melalui jaringan jalan

yang ada. Pada Tahun 2015, kepadatan penduduk di Kota Tanjungbalai sebesar 2759,617 (Tinggi

>1000). Menurut SPM bidang jalan maka indeks aksesibilitasnya lebih besar dari 1,5 (>1,5).

Selanjutnya berdasarkan tabel, rasio panjang jalan per luas wilayah pada Tahun 2015 sebesar 5,10

(>1,5). Artinya jalan yang terbangun sudah efektif memenuhi kebutuhan penduduk atau telah memenuhi

SPM.

Tabel 2.81. Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Thn Panjang Jalan (km)

Jlh Pdduk Luas wilayah

(km)

Rasio Panjang Jalan per Luas

Wilayah

Jumlah kendaraan

(unit)

Rasio Panjang Jalan per Jlh Kendaraan

2011 308,82 157698 60,52 5,10 3045 0,10

2012 326,27 160000 60,52 5,39 2849 0,11

2013 335,5 162454 60,52 5,54 861 0,39

2014 346,12 164675 60,52 5,72 544 0,64

2015 348,57 167012 60,52 5,76 795 0,44

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Kota Tanjungbalai memiliki terminal keberangkatan dan pemberhentian kereta api. Terminal tersebut

hanya memiliki rute perjalanan Tanjungbalai menuju Medan. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun

2013 jumlah penumpang yang berangkat mengalami penurunan sebesar 38,45%, sedangkan tahun

2014 jumlah penumpang meningkat sebesar 17,99%. Tahun 2015 jumlah penumpang tidak mengalami

penurunan dan kenaikan, jumlah penumpang sama dengan pada tahun 2014.

Page 95: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

85

Tabel 2.82. Banyaknya Penumpang Kereta Api di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Jumlah penumpang yang tiba dan berangkat di Pelabuhan Teluk Nibung selama Tahun 2011-2015 mengalami penurunan signifikan. Jumlah penumpang tiba mengalami penurunan rata-rata sebesar 72,67 persen setiap tahunnya, sedangkan jumlah penumpang berangkat mengalami penurunan rata-rata sebesar 84,62 persen setiap tahunnya. Hal yang sama juga terjadi pada bongkar muat barang di pelabuhan, selama Tahun 2011-2015 bongkar barang mengalami penurunan rata-rata sebesar 32,37 persen setiap tahunnya, sedangkan muat barang mengalami rata-rata penurunan 26,25 persen setiap tahunnya Tabel 2.83. Banyaknya Penumpang dan Barang di Pelabuhan Tanjungbalai-Asahan, 2011-2015

Tahun Penumpang (Orang) Barang (ton)

Tiba Berangkat Bongkar Muat

2011 203.261 213.204 118.453 117.342

2012 163.323 159.739 84.776 87.286

2013 135.095 114.227 88.841 101.606

2014 97.743 87.727 57.269 66.449

2015 22.865 18.350 38.584 46.192

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

b. Fasilitas Jasa Perbankan

Ketersediaan fasilitas bank dan non bank sangat penting dalam rangka menunjang aspek daya saing

daerah. Dengan adanya fasilitas tersebut segala bidang berkaitan dengan jasa dan lalu lintas keuangan

dapat berjalan dengan lancar. Secara keseluruhan, Kota Tanjungbalai memiliki fasilitas perbankan yang

sangat lengkap, mulai dari Bank BUMN, Bank Swasta dan Bank Sumut.

Tabel 2.84. Jenis dan jumlah Bank serta Perusahaan Asuransi di Kota Tanjungbalai

No Sektor Tahun

2012 2013 2014 2015

1 Bank Umum

a. Konvensional 3 9 8 8

b. Syariah 1 1

2 BPR

a. Konvensional - - - -

b. Syariah - - - -

3 Perusahaan Asuransi Jiwa 1 1 1 1

Sumber: Tanjungbalai Dalam Angka 2015

Tahun Penumpang (orang)

2011 267.775

2012 257.070

2013 164.811

2014 194.475

2015 194.475

Page 96: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

86

c. Ketersediaan Hotel dan Penginapan

Ketersediaan penginapan sangat menunjang dalam pelaksanaan pembangunan perekonomian suatu

daerah. Banyaknya penginapan dapat menunjukan perkembangan kegiatan ekonomi pada suatu

daerah dan peluang-peluang yang ditimbulkannya. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan

ketersediaan penginapan salah satunya dapat dilihat dari jumlah hotel/penginapan. Selama Tahun

2011-2015 terdapat 20 (dua puluh) restoran/rumah makan dan 10 (sepuluh) hotel yang ada di Kota

Tanjungbalai, diantaranya 1 (satu) hotel berbintang dan 9 (sembilan) hotel non bintang.

d. Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik

Listrik merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi rumah tangga. Menurut Susenas 2015 persentase

rumah tangga yang menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan adalah sebesar 98,46

persen, sedangkan sisanya sebesar 0,44 menggunakan listrik non PLN dan 1,11 bukan listrik.

e. Penduduk yang Menggunakan HP/telepon

Pada s aat ini hp merupakan alat komunikasi yang sangat penting, melalui hp setiap orang dapat

berkomunikasi dan mengakses internet. Pada Tahun 2015 persentase penduduk di atas 5 tahun yang

menggunakan hp menurut jenis kelamin adalah lak-laki sebesar 59,87 persen, perempuan sebesar

50,29 persen maka total keseluruhan Kota Tanjungbalai sebesar 55,12 persen.

2.1.4.3. Fokus iklim Berinvestasi.

a. Angka kriminalitas

Kejahatan/pelanggaran yang terjadi di Kota Tanjungbalai relatif bisa ditangani oleh aparat yang

berwenang. Meskipun demikian, angka kriminalitas yang terjadi di Kota Tanjungbalai tetap harus

diwaspadai dan menjadi catatan tersendiri bagi kenyamanan penduduk Kota Tanjungbalai.

Sampai dengan 2015, jumlah kejahatan/pelanggaran yang terjadi di Kota Tanjungbalai sebanyak 1.234

kasus. Jika dilihat lebih detail pada jenis kejahatan/pelanggaran yang terjadi, pencurian biasa menjadi

jenis kejahatan/pelanggaran yang mengalami penurunan setiap tahunnya. Jenis kejahatan/pelanggaran

yang perlu diwaspadai adalah narkotika yang mengalami tren meningkat setiap tahunnya dan kejahatan

dalam jumlah terbesar. Jika pada 2011 terdapat 79 kasus, pada periode 2015 angka

kejahatan/pelanggaran narkotika meningkat signifikan menjadi 200 kasus.

Tabel 2.85. Banyaknya Kejahatan/ Pelanggaran Menurut Jenisnya di Kota Tanjungbalai, 2011 – 2015

No Jenis

Kejahatan/Pelanggaran

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Pembakaran 0 0 0 3 0

2 Kebakaran 3 14 5 4 3

3 Pemalsuan Meterai, Merek, dan Surat

5 0 0 0 0

4 Melanggar Kesopanan 0 0 1 0 20

5 Perkosaan 2 0 0 0 0

6 Perjudian 54 47 33 17 28

Page 97: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

87

No Jenis

Kejahatan/Pelanggaran

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

7 Penganiayaan Berat 0 0 0 0 56

8 Penganiayaan Ringan 85 53 53 76 0

9 Pencurian Biasa 187 124 114 80 4

10 Pencurian dengan kekerasan 2 2 0 3 3

11 Pemerasan 2 0 0 0 3

12 Penggelapan 45 33 26 26 34

13 Penipuan 17 17 11 11 16

14 Merusak Barang Orang Lain 8 8 5 0 7

15 Penadahan 0 0 2 0 0

16 Pembunuhan 0 0 1 4 1

17 Narkotika 79 95 95 121 200

18 Pencurian Kendaraan Bermotor

83 83 47 57 97

19 Penculikan 0 0 0 0 0

20 Penghinaan 5 4 4 3 7

21 Penyelundupan 0 0 0 0 3

22 Lain-lain 110 0 0 0

24 Kecelakaan Lalu Lintas 71 70 61 58 68

25 Pidana 656 610 493 598 663

26 Perlindungan Perempuan dan Anak

n.a n.a n.a n.a 21

Jumlah 1414 1160 951 1061 1234

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai, 2016

b. Jumlah Demonstrasi

Unjuk rasa atau demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di

hadapan umum yang biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tertentu atau

penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai upaya

penekanan politik atau kepentingan kelompok. Jumlah deminstrasi dihitung berdasarkan jumlah aksi

demo selama satu tahun.

Aksi demo yang terjadi di Tanjungbalai berfluktuasi setiap tahun. Aksi demo yang terjadi biasanya

berkisar pada masalah ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah Kota Tanjungbalai

yang diantaranya tentang politik dan masalah ekonomi.

Page 98: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

88

Tabel 2.86. Jumlah Demonstrasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

No Uraian Jenis Demo

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

1 Bidang Politik 25 25 30 45 2

2 Ekonomi 4 7 15 10 6

3 Kasus Pemogokan Kerja 0 0 0 0 0

4 Dll 1 3 2 2 75

Jumlah Demonstrasi 30 35 47 57 83

Sumber: Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai

c. Kemudahan Perijinan

Daya saing suatu daerah tidak terjadi secara serta merta. Ia berlangsung secara terus menerus dari

waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Kemudahan perijinan yang diberikan oleh suatu

pemerintah daerah menjadi salah satu pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi atau

menanamkan modalnya di daerah yang bersangkutan. Kemudahan perijinan meliputi kemudahan

kepengbidang, rata-rata waktu yang dibutuhkan dan rata-rata biaya yang dikeluarkan.

Tabel 2.87. Lama Proses Perijinan di Kota Tanjungbalai

No Uraian Lama

Mengurus (hari)

Jumlah Persayaratan

(dokumen)

Biaya resmi (Rp.)

1 Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 1 - 3 hari 5-7 -

2 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 1 - 3 hari 4-6 -

3 Ijin Usaha Industri (IUI) 1 - 3 hari 6 -

4 Tandan Daftar Industri (TDI) 1 - 3 hari 6 -

5 Ijin Mendirikan Bangunan 15 hari 4 Rp.37,5/m –Rp.24.300/m

6 Ijin Gangguan (HO) 7-15 hari 7 Rp.15.000 – Rp.250.000

Sumber: Kantor Pelayanan Perijinan Kota Tanjungbalai

d. Pengenaan Pajak Daerah (Jumlah dan Macama Pajak dan Retrubusi Daerah)

Jumlah dan macam pajak daerah dan retribusi daerah diukur dengan jumlah dan macam insentif pajak

dan retribusi daerah yang mendukung iklim investasi.

Tabel 2.88. Jumlah dan Macam Insentif Pajak dan Retribusi Daerah yang Mendukung iklim

Investasi di Kota Tanjungbalai, 2012-2015

No Uraian Tahun

2012 2013 2014 2015

1 Jumlah pajak yang dikeluarkan 9 9 11 11

2 Jumlah insentif pajak yang mendukung iklim investasi

- - - -

3 Jumlah retribusi yang dikeluarkan 35 35 35 35

4 Jumlah retribusi yang mendukung iklim investasi

18 18 18 18

Sumber: DPPKA Kota Tanjungbalai.

Page 99: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

89

e. Peraturan Daerah (Perda) yang Mendukung Iklim Investasi

Perda yang mendukung iklim usaha biasanya dibatasi yakni perda yang terkait dengan perijinan, lalu

lintas barang dan jasa serta perda yang tekait dengan ketenagakerjaan. Sampai tahun 2015 belum ada

perda yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Tanjungbalai yang diperuntukkan untuk mendukung iklim

investasi.

2.1.4.4. Fokus Sumber Daya manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan

daerah dan nasional. Manusia merupakan subyek dan obyek dalam pembangunan. Oleh karenanya

pembangunan SDM harus benar-benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja

yang produktif ,terampil, kreatif, disiplin, profesional dan mampu memanfaatkan, mengembangkan serta

menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan

nasional.

Kondisi aspek daya saing daerah Kota Tanjungbalai terkait dengan sumberdaya manusia salah satunya

dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja dan tingkat ketergantungan penduduk.

a. Kualitas Tenaga kerja

Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka pembangunan daerah adalah

kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja

yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja didalam negeri dan di luar negeri. Kualita stenaga kerja

di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan

yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga

kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang telah menyelesaikan

berbagai jenjang pendidikan.

Tabel 2.89. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kota Tanjungbalai (Persen), 2011-2015

Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015

Tidak Berijazah

SD/MIPaket A

25,80 25,76 37,73 37,82 23,21

SLTP 23,35 19,87 21,62 21,82 13,20

SMU 30,30 23,54 22,54 22,39 22,05

SMK 1,70 10,84 10,48 9,46 5,00

Diploma I II dan III 1,74 2,70 2,18 1,50 1,20

DIV, S1, S2, S3 0,00 4,22 5,45 7,01 7,24

Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tanjungbalai, 2012-2016

Pada Tahun 2015 tingkat pendidikan pekerja di Kota Tanjungbalai didominasi oleh pekerja yang

tidak/belum pernah sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD yang mencapai sebesar 23,21 persen, yang

pada umumnya bekerja di sektor perdagangan, jasa kemasyarakatan, dan pertanian. Sementara itu

pekerja yang lulusan SLTP dan SMU juga cukup besar yang mencapai diatas 40 persen. Pekerja

dengan kualifikasi pendidikan menengah ini umumnya diserap oleh sektor jasa usaha dan industri.

Sedangkan pekerja dengan kualifikasi pendidikan diploma dan sarjana hanya mencapai dibawah 10

persen yang umumnya bekerja pada sektor pemerintahan.

Page 100: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

90

b. Tingkat Ketergantungan (Rasio Ketergantungan)

Tingkat ketergantungan penduduk digunakan untuk melihat gambaran besarnya beban yang harus

ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak produktif. Penduduk

muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena

secara ekonomis masiht ergantung pada orangtua atau orang lain yang menanggungnya. Selainitu,

penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa

pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas

dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk

usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran

ekonomis penduduk dari sisi demografi.

Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah

tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu

indikator demografi yang penting. Semakin tinggi persentase dependency ratio maka semakin tinggi

beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum

produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah

menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yangp roduktifu ntuk membiayai

penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Tabel 2.90. Rasio Beban Ketergantungan Penduduk di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Tahun Rasio Beban Ketergantungan Anak Rasio Beban Ketergantungan Orang Tua

2011 62.45 6.33

2012 56.57 5.24

2013 54.33 5,12

2014 54.53 5,14

2015 53,74 5,35

Sumber : BPS Kota Tanjungbalai, 2016

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2015 ada sekitar 53 sampai 54 orang usia anak-anak

yang ditangggung oleh 100 orang usia produktif dan ada sekitar 5 sampai 6 orang usia lansia yang

ditanggung oleh 100 orang usia produktif. Bila dibandingkan antara rasio beban ketergantungan anak

dengan lansia pada tahun 2011 ada sekitar 62 sampai 63 orang usia anak-anak ditangggung oleh 100

orang usia produktif dan ada 6 sampai 7 orang usia lansia ditanggung oleh 100 orang usia produktif.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan pada tahun 2011 dan 2015,

namun secara series angka rasio tersebut masih menunjukkan trend yang menurun dalam kurun waktu

dua tahun terakhir.

c. Koefisien Pembangunan Manusia

Koefisien Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk mengukur pencapaian kemajuan

dalam bidang ekonomi dan sosial. Adapun indikator yang digunakan dalam penentuan IPM adalah: i)

indikator kesehatan (Angka harapan hidup), ii) indikator pendidikan (Angka rata-rata lama sekolah) dan

iii) daya beli masyarakat.

Secara umum IPM Kota Tanjungbalai menunjukkan peningkatan secara signifikan selama 2011-2015.

Pada 2011 IPM Kota Tanjungbalai adalah sebesar 64,13 kemudian meningkat menjadi 66,74 pada

tahun 2015. Berdasarkan kriteria UNDP menunjukkan Kota Tanjungbalai masuk dalam klasifikasi

menengah atas.

Page 101: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

91

Gambar 2.40. Perkembangan IPM di Kota Tanjungbalai, 2011-2015

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

*) Data Sementara

Komponen IPM Kota Tanjungbalai yang lebih tinggi dari Provinsi Sumatera Utara adalah Pengeluaran.

Hal ini menunjukkan kemampuan masyarakat dalam membelanjakan uangnya untuk barang dan jasa

lebih besar. Untuk komponen angka harapan hidup dan rata-rata lama sekolah Kota Tanjungbalai relatif

lebih rendah dari Provinsi. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota se Sumatera utara maka IPM

Kota Tanjungbalai berada pada peringkat ke-23.

Tabel 2.91. Komponen IPM Kota Tanjungbalai, 2015

Indikator Kota Tanjungbalai Provinsi Sumatera Utara

Angka Harapan Hidup 61,9 68,29

Rata-rata Lama Sekolah 9,12 12,82

Pengeluaran 10,326 9,563

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016

2.2. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI TAHUN

BERJALAN DAN REALISASI RPJMD

Evaluasi kinerja tahun lalu merupakan tahapan dalam penyusunan rancangan awal dengan

memperhatikan capaian kinerja RPJMD dan hasil evaluasi kinerja RKPD tahun lalu. Tujuan evaluasi

kinerja RKPD tahun lalu antara lain untuk memastikan bahwa target rencana program dan kegiatan

prioritas daerah dalam RKPD dapat dicapai dalam rangka mewujudkan visi pembangunan jangka

menengah daerah. Artinya bahwa sejauhmana capaian target yang diperoleh dari pelaksanaan RKPD

dalam mendukung target yang sudah ditetapkan pada RPJMD.

2.2.1 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2015

Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2015 menjelaskan capaian target kinerja

per prioritas pembangunan sebagaimana yang telah ditetapkan pada RKPD Tahun 2015. Capaian

pembangunan tahun 2015 ini dikelompokkan ke dalam 6 Prioritas dengan berfokus pada sasaran-

Page 102: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

92

sasaran utama pembangunan yang ada dalam didalam RKPD Tahun 2015. Capaian target kinerja

diuraikan per prioritas pembangunan dengan masing-masing sasaran dapat dilihat telah didukung oleh

program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD terkait. Evaluasi kinerja program prioritas

pembangunan dilakukan untuk mengetahui ketercapaian indikator dan target pada setiap program

prioritas. Terdapat beberapa target dari sasaran pada beberapa prioritas yang belum dapat dicapai atau

capaiannya tidak baik, sehingga dapat dirumuskan tindak lanjutnya di perencanaan tahun 2017.

Uraian capaian sasaran dari masing-masing prioritas dapat dijelaskan berikut ini:

Prioritas 1. Peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola pemerintahan dan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola pemerintahan dan partisipasi

masyarakat tetap menjadi perioritas pertama di tahun 2015 dengan pertimbangan sebagai

dasar/pondasi keberhasilan pelaksanaan prioritas pembangunan lainnya. Pelaksanaan prioritas ini

didasari oleh Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menuntut

daerah untuk menjalankan penyelenggaraan pemerintahannya dalam mewujudkan tata pemerintahan

yang baik. Pemerintah daerah harus mampu membangun, membina dan menertibkan birokrasi

pemerintahan agar mampu menjalankan peranan dan fungsinya. Aparatur dan masyarakat diharapkan

akan mampu berpartisipasi dan berperan maksimal dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang

baik serta tujuan-tujuan pembangunan lainnya. Aparatur pemerintah dituntut bekerja lebih profesional,

bermoral, bersih dan beretika dalam mendukung reformasi birokrasi dan menunjang kelancaran tugas

pemerintahan dan pembangunan.

Pencapaian prioritas ini hanya dapat dicapai bila terdapat kolaborasi yang harmonis antar

berbagai pihak dan difasilitasi oleh pemerintah daerah melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang

mendukung. Sasaran pembangunan pemerintah Kota Tanjungbalai untuk melaksanakan prioritas

peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan. adalah: 1) Pengembangan kapasitas dan kinerja aparatur melalui peningkatan

SDM; 2) Pengembangan wawasan keagamaan aparatur dan masyarakat; 3) Pelaksanaan Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW); 4) Melaksanakan pemberian informasi yang terbuka dan tidak berjarak

dengan masyarakat (akses informasi yang dapat dijangkau luas); 5) Meningkatnya peran serta

masyarakat dalam pembangunan; 6) Penguatan e-procurement secara terpadu terhadap pengadaan

barang dan jasa melalui LPSE Kota Tanjungbalai dan 7) Pembentukan Unit Layanan Pengadaan

(ULP).

Pencapaian sasaran tersebut tertuang dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan

khusus oleh SKPD dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 103: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

93

Tabel 2.92. Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Peningkatan Kehidupan Beragama,

Penguatan Tata Kelola Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat Dalam

Pembangunan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015.

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

1. Pengembangan kapasitas

dan kinerja aparatur melalui

peningkatan SDM

- Tambahan penghasilan PNS berdasarkan beban kerja dan kelangkaan profesi

- Terlaksananya pemberian uang kesejahteraan berdasarkan beban kerja dan kelangkaan profesi

Seluruh SKPD Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

- Penyediaan Jasa Surat Menyurat

- Penyediaan Jasa Komunikasi,

Sumber Daya Air dan Listrik

- Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

- Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kenderaan Dinas/Operasional

- Penyediaan Jasa Perbaikan

Peralatan/Perlengkapan Kantor

- Terlaksananya pembelian sejumlah materai bagi keperluan administrasi perkantoran selama 1 (satu) tahun.

- Terlaksananya kewajiban membayar jasa telepon/internet, air dan listrik selama 1 (satu) tahun.

- Tersedianya jasa kebersihan kantor

- Tersedianya jasa dekorasi dan penataan ruangan.

- Tersedianya pembayaran pajak kenderaan dinas/operasional

- Tersedianya jasa perbaikan peralatan/perlengkapan kantor

- Penyediaan Alat Tulis Kantor - Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan

- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor

- Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

- Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

- Tersedianya ATK selama 1 (satu) tahun

- Terlaksananya penggan-daaan dan pencetakan dokumen keperluan admnistrasi selama 1 (satu) tahun

- Tersedianya lingkungan kerja yang terang dan nyaman

- Tersedianya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor selama 1 (satu) tahun.

- Tersedianya alat-alat kebersihan kantor selama 1 (satu) tahun

Page 104: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

94

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

- Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

- Penyediaan Makanan dan

Minuman - Rapat-rapat Koordinasi dan

Konsultasi ke Luar Daerah -

- Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

- Tersedianya konsumsi untuk keperluan rapat selama 1 (satu) tahun.

- Terlaksananya rapat-rapat di dalam maupun di luar daerah selama 1 (satu) tahun.

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

- Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

- Pengadaan Perlengkapan

Gedung Kantor - Pengadaan Peralatan

Gedung Kantor - Pengadaan Mebeleur

- Pemeliharaan

Rutin/Berkala Gedung Kantor

- Pemeliharaan

Rutin/Berkala Kenderaan Dinas/Operasional

- Pemeliharaan Rutin/

Berkala Peralatan Gedung Kantor

- Pemeliharaan Rutin/

Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

- Terlaksananya pengada-an kenderaan dinas/ operasional

- Terlaksananya pengadaan peralatan gedung kantor

- Terlaksananya pengadaan peralatan gedung kantor

- Terlaksananya pengadaan mebeler

- Terfasilitasinya pemeliharaan rutin berkala gedung kantor.

- Terfasilitasinya peme-liharaan rutin kenderaan dinas/operasional

- Terfasilitasinya

pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor

- Terfasilitasinya

pemeliharaan rutin /berkala perlengkapan gedung kantor

Bappeda

Dinas Perhubungan dan Kominfo

Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kantor Satpol PP

Sekretariat Daerah

Sekretariat DPRD

Dinas PPKA

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

- Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

- Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu

-

Page 105: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

95

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Dinas Kesehatan RSUD Dr Mansyur Dinas PU Dinas Tata Kota dan Pertamanan Bappeda Dinas Perhubungan dan Kominfo Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Dinas Koperasi dan UKM Kantor Satpol PP BPBD Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD DPPKA Dinas Perikanan dan Kelautan Kecamatan Tanjungbalai Selatan Kecamatan Tanjungbalai Utara

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

- Pendidikan dan Pelatihan Formal

- Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

- Pembinaan SDM Bidang Kesehatan

- Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS Daerah

- Pendidikan dan Pelatihan

Fungsional bagi PNS Daerah

- Sosialisasi Peraturan Perundang- Undangan

- Sosialisasi SIPD

- Sosialisasi Permendagri No.9 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan Daerah

- Pengembangan Kapasitas Aparatur

- Pendidikan dan Pelatihan-

Prajabatan bagi Calon PNS

Daerah

- Pendidikan dan Pelatihan

Struktural bagi PNS Daerah

- Percepatan Standar Pelayanan

Minimal

- Sosialisasi Roadmap Repormasi

Birokrasi

- Terkirimnya aparatur mengikuti berbagai pelatihan untuk berbagai bidang pembangunan.

- Terlaksananya Bimtek tentang berbagai peraturan perundang-undangan untuk berbagai bidang pembangunan kepada aparatur

- Terlaksanya penyuluhan kesehatan kepada 80 (delapan puluh) orang tenaga kesehatan.

- Terlaksananya Diklat/Pengiriman aparatur mengikuti Diklat Teknis dan Fungsi PNS.

- Terlaksananya penyuluhan kepada tenaga fungsional kesehatan.

- Terlaksananya sosialisasi berbagai peraturan perundangan kepada aparatur.

- Tersosialisasinya Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD)

- Tersosialisasinya Permendagri No.9 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan Daerah

- Terlaksananya peningkatan kapasitas aparatur

- Terlaksananya

Diklat/Pengiriman aparatur

mengikuti Diklat

Prajabatan.

- Terlaksananya

Diklat/Pengiriman aparatur

mengikuti Diklat Struktural.

- Terlaksananya percepatan

penyusunan SPM

- Terlaksananya sosialisasi

roadmap repormasi

birokrasi

Page 106: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

96

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil

Kecamatan Datuk Bandar

Kecamatan Tanjungbalai

Utara

Kecamatan Sei Tualang Raso

Kecamatan Teluk Nibung

Kecamatan Datuk Bandar

Timur

- Sosialisasi Penyusunan

Perjanjian Kinerja (Tapkin)

- Pengadaan Bet Nama

- Review Indikator Kinerja Utama

Pemko Tanjungbalai

Bimbingan Teknis Penyusunan

Pertanggungjawaban Bantuan Hibah

dan Bantuan Sosial

Program Penataan Administrasi

Kependudukan

- Pembangunan dan

Pengoperasian SIAK secara

Terpadu

- Pengelolaan dalam Penyusunan

Laporan Informasi

Kependudukan

- Peningkatan Pelayanan Publik

dalam Bidang Kependudukan

- Pengembangan Data Base

Kependudukan

- Peningkatan Kapasitas Aparat

Kependudukan dan Catatan Sipil

- Terlaksananya sosialisasi

penyusunan perjanjian

kinerja (Tapkin)

- Terlaksananya pengadaan

bet nama

- Terlaksananya

evaluasi/review indicator

kinerja utama pemko

Tanjungbalai

- Terlaksananya bimtek

penyusunan

pertanggungjawaban

hibah dan bantuan sosial

- Terlaksananya

pembangunan dan

pengoperasian SIAK

secara terpadu

- Terlaksananya

penyusunan laporan

informasi kependudukan

- Meningkatnya palayanan

public dalam bidang

kependudukan

- Meningkatnya mutu data

base kependudukan

- Terkirimnya aparatur

Catpil mengikuti seminar

dan pelatihan petugas

pelaksana E-KTP

- Pelatihan tenaga pengelola SIAK

- Sosialisasi Kebijakan

Kependudukan

- Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Kependudukan

- Penyediaan Jasa Asuransi

Kematian bagi Masyarakat

Pemilik KTP

- Terlatihnya tenaga

pengelola SIAK

- Tersosialisasikannya

kebijakan kependudukan

- Terlaksananya

peningkatan kapasitas

kelembagaan

kependudukan

- Tersedianya jasa asuransi

kematian bagi masyarakat

pemilik KTP

Page 107: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

97

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

- Pencatatan Pernikahan Secara

Massal

- Penilaian Tertib Administrasi

Kependudukan Tingkat

Kecamatan dan Kelurahan

- Terlaksananya pencatatan

pernikahan secara missal

- Terlaksananya penilaian

tertib administrasi

kependudukan tingkat

kecamatan dan kelurahan

Inspektorat Kota

Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

- Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

- Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

- Pengawasan Aparatur tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi

- Terkirimnya aparatur inspektorat mengikuti pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa sebanyak 10 (sepuluh) orang.

- Terlaksananya pelatihan kepengawa-san dan penilaian akuntabili-tas kinerja kepada 32 (tiga puluh dua) orang aparatur pengawas.

- Terlaksananya pengawasan aparatur tentang percepatan pemberantasan korupsi

BKD dan Diklat Program Pendidikan Kedinasan

- Peningkatan Keterampilan dan

Profesionalisme

- Tersedianya bantuan dana

bagi PNS untuk

peningkatan pendidikan

formal.

Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

- Penyusunan Rencana

Pembinaan Karir PNS

- Penempatan PNS

- Penataan Sistem Administrasi

Kenaikan Pangkat Otomatis

- Tersusunnya rencana

pembinaan Karir PNS

- Terlaksananya

penempatan PNS di

lingkungan Pemko

Tanjungbalai

- Tertatanya system

administrasi kenaikan

pangkat otomatis

Page 108: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

98

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

- Pembangunan/Pengemba- ngan

Sistem Informasi Kepegawaian

Daerah

- Pemberian Penghargaan bagi

PNS yang Berprestasi

- Proses Penanganan Kasus-

kasus Pelanggaran Disiplin PNS

- Pemberian Bantuan

Penyelenggaraan Penerimaan

Praja IPDN

- Penyusunan Aktualisasi Proil

Kepegawaian

- Terlaksananya

pengembangan system

informasi kepegawaian

daerah

- Terlaksananya pemberian

penghargaan bagi PNS

berprestasi

- Terlaksananya

penanganan kasus

pelanggaran disiplin bagi

PNS

- Terfasilitasinya

penyelenggaraan

penerimaan Praja IPDN

Tersusunnya aktualisasi

profil kepegawaian

Bagian Sosial Setdako

Dinas Pendidikan

Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

- Pembinaan Kinerja KORPRI

- Proses Penanganan Kasus-

kasus Pelanggaran Disiplin PNS

- Terkordinirnya kegiatan

oleh KORPRI

- Terlaksananya penanganan

kasus-kasus pelanggaran

disiplin PNS

Bagian Hukum Setdako

Program Penataan Peraturan

Perundang-Undangan

- Fasilitasi Sosialisasi Peraturan

Perundang-Undangan

Bagian Pemerintahan

Setdako

Program Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Pemerintah Daerah

- Pemantapan Tugas Pokok dan

Fungsi Aparatur

- Terkirimnya aparatur

kecamatan dan kelurahan

sebanyak 23 (dua puluh

tiga) orang mengikuti

perjalanan ke luar Provinsi

dalam rangka pemantapan

tugas, pokok dan fungsi

Bappeda

Program Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah

- Peningkatan Kemampuan Teknis

Aparat Perencanaan

- Terkirimnya aparatur

Bappeda mengikuti Diklat

Teknis perencanaan.

Page 109: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

99

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

2. Pengembangan wawasan

keagamaan aparatur dan

masyarakat

Bagian Kesejahteraan Sosial

Setdako

Program Peningkatan Pelayanan

Kehidupan Beragama

- Peningkatan Pelayanan Jamaah

Haji

- Pelaksanaan MTQ

- Pelaksanaan Dakwah/Bantuan

Ramadhan

- Pelaksanaan Bina Mental

- Pelaksanaan Maulid Nabi

Muhammad SAW

- Pelaksanaan Isra’ Mi’raj

- Pelaksanaan Nuzul Qur’an

- Terlaksananya Peningkatan

Pelayanan Jamaah Haji

- Terlaksananya MTQ tingkat

kelurahan, kecamatan dan

kota

- Terlaksananya Dakwah

/Bantuan Ramadhan

- Terlaksananya Bina Mental

di lingkungan Pemerintah

Kota Tanjungbalai

- Terlaksananya Maulid Nabi

Muhammad SAW

- Terlaksananya kegiatan

peringatan Isra’ Mi’raj di

lingkungan Pemerintah

Kota Tanjungbalai

- Terlaksananya kegiatan

peringatan Nuzul Qur’an

- Pelaksanaan Shalat Idul Fitri dan

Takbiran

- Pelaksanaan Halal Bihalal

- Pelaksanaan Shalat Idul Adha

dan Takbiran

-

- Pelaksanaan Pawai 1 Muharram

dan 10 Muharram

- Fasilitasi Pembinaan dan

Pengembangan LPTQ

- Terlaksananya kegiatan

Shalat Idul Fitri dan

Takbiran di Lapangan

Sultan Abdul Jalil

Rahmadsyah dan Masjid

Raya

- Terlaksananya kegiatan

Halal Bihalal di lingkungan

Pemerintah Kota

Tanjungbalai

- Terlaksananya kegiatan

Shalat Idul Adha dan

Takbiran

- Terlaksananya kegiatan

Pawai 1 Muharram dan 10

Muharram

- Tersedianya fasilitas

Pembinaan dan

Pengembangan LPTQ

Page 110: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

100

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

- Fasilitasi Pembinaan dan

Pengembangan LPPSN

-

- Fasilitasi Pembinaan kepada

Guru-guru MDA

- Pelatihan Pelaksanaan Shalat

Khusuk

- Pelaksanaan Nada dan Dakwah

- Fasilitasi dan Pembinaan

Kepada IPQAH

- Fasilitasi dan Pembinaan

Kepada BKMT

- Tersedianya fasilitas

Pembinaan dan

Pengembangan LPPSN

- Terlaksananya Fasilitasi

Pembinaan kepada Guru-

guru MDA

- Terlaksananya kegiatan

Pelatihan Pelaksanaan

Shalat Khusuk

- Terlaksananya kegiatan

Nada dan Dakwah

(perlombaan/festival)

- Terfasilitasi dan terbinanya

IPQAH

- Terfasilitasi dan terbinanya

BKMT

3. Pelaksanaan Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW)

Bappeda

Program Perencanaan Tata Ruang

- Penetapan Kebijakan Tentang

RDTRK, RTRK dan RTBL

- Rapat Koordinasi Tentang

Rencana Tata Ruang

- Adanya kebijakan tentang

RDTRK, RTRK dan RTBL

- Adanya kebijakan regulasi

terhadap kebijakan

penataan ruang daerah dan

terlaksananya pemantauan

pembangunan sesuai

dengan kebijakan RTRW

4.

Melaksanakan pemberian

informasi yang terbuka dan

tidak berjarak dengan

masyarakat (akses informasi

yang dapat dijangkau luas);

Seluruh SKPD

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

- Penyusunan Laporan Capaian

Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD

- Penyusunan Pelaporan

Keuangan Akhir Tahun

- Penyusunan Pelaporan

Keuangan Semesteran

- Tersedianya dokumen

LAKIP SKPD tahun 2014

dan LAKIP Pemerintah Kota

serta dokumen Penetapan

Kinerja SKPD tahun 2014.

- Tersedianya laporan

keuangan akhir tahun

SKPD tahun 2014

- Tersedianya laporan

keuangan semester tahun

2014

Page 111: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

101

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

- Penyusunan Pelaporan

Keuangan Akhir Tahun

- Penyusunan Peraturan Kepala

Daerah tentang Hibah dan

Bantuan Sosial

- Penyusunan Penetapan Kinerja

Pemerintah Kota Tanjungbalai

- Monitoring, Evaluasi dan

Verifikasi tentang Hibah dan

Bantuan Sosial

- Tersedianya laporan

keuangan akhir tahun

Pemerintah Kota tahun

2014

- Tersedianya Perkada

tentang hibah dan bansos

- Tersusunnya TAPKIIN

Pemerintah Kota

Tanjungbalai

- Terlaksananya monitoring,

evaluasi dan verifikasi

tentang hibah dan bantuan

sosial

Dinas PPKA Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

- Penyusunan Sistem dan

Prosedur Pengelolaan Keuangan

Daerah

- Penyusunan Rancangan

Peraturan Daerah tentang APBD

- Penyusunan Rancangan

Peraturan Daerah tentang

Perubahan APBD

- Penyusunan Rancangan

Peraturan Daerah tentang

Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBD

- Sosialisasi Paket Regulasi

tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah

- Bimbingan Teknis Implementasi

Paket Regulasi Tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah

- Tersedianya system dan

prosedur pengelolaan

keuangan daerah

- Tersedianya Perda APBD

Tahun 2015

- Tersedianya Perda

Perubahan APBD Tahun

2015

- Tersedianya Perda tentang

pertanggung-jawaban

pelaksanaan APBD Tahun

2013

- Tersosialisasikannya paket

regulasi tentang

pengelolaan keuangan

daerah

- Terlaksananya bimbingan

teknis implementasi paket

regulasi tentang

pengelolaan keuangan

daerah

Page 112: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

102

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

- Peningkatan Manajemen

Asset/Barang Daerah

- Revaluasi/appraisal asset/barang

daerah

- Intensifikasi dan Ekstensifikasi

Sumber-sumber Pendapatan

Daerah

- Pendataan Objek dan Subjek

Pajak

- Terlaksananya manajemen

asset/barang di Kota

Tanjungbalai

- Terlaksananya

Revaluasi/appraisal

asset/barang daerah

- Terlaksananya intensifikasi

dan ekstensifikasi sumber-

sumber Pendapatan

Daerah

- Terlaksananya pendataan

Objek dan Sub Objek PBB-

P2

- Bimbingan Teknis

Pengembangan Asset dan

Barang Daerah

- Penyusunan Sistem Informasi

Pengelolaan Pajak Bumi

Bangunan

- Sosialisasi Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah

- Pemutakhiran Data Barang Milik

Daerah

- Implementasi Penatausahaan

Keuangan

- Implementasi Sistem

Pengelolaan Keuangan Daerah

- Penyusunan Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah

- Peningkatan Sistem Informasi

Akuntansi

- Sosialisasi Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah

- Penyusunan Sistem Informasi

Pengelolaan Pajak Bumi dan

Bangunan

- Terlaksananya Bimtek

pengembangan asset dan

barang daerah

- Terlaksananya pengadaan

Aplikasi SIG PBB-P2

- Tersosialisasikannya pajak

daerah dan retribusi daerah

- Termutakhirnya data

barang milik daerah

- Terimplementasinya

penatausahaan keuangan

- Terimplementasinya system

pengelolaan keuangan

daerah

- Tersusunnya pokok-pokok

pengelolaan keuangan

daerah

- Meningkatnya system

informasi akuntansi

- Tersosialisasinya pajak

daerah dan retribusi daerah

- Tersusunnya system

informasi pengelolaan pajak

bumi dan bangunan

Page 113: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

103

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

- Pelaksanaan Pengawasan

Internal Berkala

- Pengelolaan Administrasi

Akuntansi

- Pengadaan Hardware dan

Software Sistem Informasi

Manajemen Pendapatan Daerah

- Biaya Pemungutan PBB Tahun

2014

- Terlaksananya pengawasan

internal berkala

- Terlaksananya pengelolaan

administrasi akuntansi

- Tersedianya Hardware dan

Software Sistem Informasi

Manajemen Pendapatan

Daerah

- Tersedianya biaya

pemungutan PBB tahun

2014

Seluruh SKPD Program Perencanaan

Pembangunan Daerah

- Penyusunan Renja SKPD

- Penyusunan dan Pengelolaan

Bidang Program

- Tersedianya dokumen

Renja SKPD Tahun 2016

- Tersedianya laporan

penyusunan dan

pengelolaan bidang

program/beberapa profil

SKPD tahun 2015

Dinas Pendidikan Program Manajemen Pelayanan

Pendidikan

- Sosialisasi dan Advokasi berbagai

Peraturan Pemerintah di Bidang

Pendidikan

- Penerapan Sistem dan Informasi

Manajemen Pendidikan

- Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan

- Terlaksananya sosialisasi

dan Advokasi berbagai

Peraturan Pemerintah di

Bidang Pendidikan

- Terlaksananya penerapan

Sistem dan Informasi

Manajemen Pendidikan

- Terlaksananya monitoring

dan evaluasi kegiatan dinas

pendidikan

Bappeda Program Pengembangan Data/

Informasi

- Penyusunan Profil Daerah

- Fasilitasi dan Koordinasi RAD

MDG's Kota Tanjungbalai

- Penyusunan dan Pelaporan

Rencana Aksi PPK

- Tersedianya Profil Daerah

- Tersedianya laporan

koordinasi dalam

pencapaian MDS's Kota

Tanjungbalai

- Tersusunnya laporan

rencana aksi PPK

Page 114: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

104

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Perencanaan

Pengembangan Wilayah Strategis

dan Cepat Tumbuh

- Koordinasi Penetapan Rencana

Tata Ruang Wilayah Strategis dan

Cepat Tumbuh

- Terlaksananya koordinasi

penetapan renvana tata

ruang wilayah strategis dan

cepat tumbuh

Program Perencanaan Pem-

bangunan Daerah

- Penyusunan Rancangan RPJMD

- Penyusunan Rancangan RKPD

- Koordinasi Penyusunan Laporan

Keterangan Pertanggung

Jawaban (LKPJ)

- Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan

- Penyusunan KUA dan PPAS

Kota Tanjungbalai

- Penyusunan KUA Perubahan

dan PPAS Perubahan

- Koordinasi Perencanaan

Pembangunan Bidang Litbang

dan Penyusunan Program

- Penyusunan Renja SKPD

- Penyusunan Analisis Standart

Belanja

- Tersedianya dokumen

RPJMD Teknokratik Kota

Tanjungbalai Tahun 2016-

2021

- Tersedianya dokumen

RKPD Kota Tanjungbalai

Tahun 2016

- Tersedianya dokumen

pertanggungjawaban

Kepala daerah tahun 2015

- Tersedianya laporan

pengendalian hasil RKPD

Kota Tanjungbalai Tahun

2015, pelaksanaan TP dan

DAK Kota Tanjungbalai

tahun 2015.

- Tersedianya dokumen KUA

dan PPAS Tahun 2016

- Tersedianya dokumen KUA

dan PPAS perubahan

Tahun 2015

- Tersedianya profil bidang

litbang Bappeda tahun 2015

.

- Tersedianya dokumen

Renja Bappeda dan

terlaksananya verifikasi

Renja SKPD tahun 2016.

- Tersedianya laporan/

dokumentasi Analisis

Standart Belanja (ASB)

Page 115: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

105

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Perencanaan

Pembangunan Ekonomi

- Penyusunan Indikator Ekonomi

Daerah

- Koordinasi perencanaan

pembangunan bidang ekonomi

- Koordinasi Rencana Aksi Tindak

Lanjut Kebijakan Stabilitas dan

Pertumbuhan Ekonomi

- Terssedianya buku profil

ekonomi Kota Tanjungbalai

- Tersedianya laporan

perencanaan pembangunan

bidang ekonomi tahun

2014.

- Terlaksananya koordinasi

rencana Aksi Tindak Lanjut

Kebijakan Stabilitas dan

Pertumbuhan Ekonomi

Program Perencanaan Sosial dan

Budaya

- Koordinasi perencanaan

pembangunan bidang sosial

budaya

- Tersedianya laporan

koordinasi perencanaan

pembangunan bidang sosial

budaya tahun 2015

Badan PM, Perempuan dan

KB

Program Pembinaan Peran Serta

Masyarakat Dalam Pelayanan

KB/KR Yang Mandiri

- Operasional Masyarakat

Kelompok Peduli KB

- Pengelolaan Data dan Informasi

Program KB

- Pembinaan Kader

- Sosialisasi Keluarga Berencana

Bagi Tokoh Masyarakat dan

Warga Tionghoa

- Rapat Koordinasi Pegawai dan

Pengelolaan Petugas Lapangan

- Orientasi Koalisi Kependudukan

- Pendataan Keluarga dan

Informasi Data Program KB

- Tersedianya operasional

masyarakat kelompok

peduli KB

- Tersedianya data dan

informasi tentang KB di

Kota Tanjungbalai.

- Terlaksananya pembinaan

kader

- Tersosialisasikanya KB bagi

tokoh masyarakat dan

warga tionghoa

- Terlaksananya rapat

koordinasi pegawai dan

pengelolaan petugas

lapangan

- Terlaksananya orientasi

koalisi kependudukan

- Tersedianya data keluarga

dan informasi data program

KB

Page 116: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

106

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Dinas Sosial Program Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

- Pelayanan dan Perlindungan

Sosial, Hukum bagi Korban

Eksploitasi, Perdagangan

Perempuan dan Anak

- Pelaksanaan KIE Konseling dan

Kampanye Sosial bagi

Penyandang Maslah

Kesejahteraan Sosial (PMKS)

- Terlaksananya

penanggulangan WNI

bermasalah dan PMKS ke

luar provinsi dan

pemulangan WNI

bermasalah dan PMKS

dalam provinsi

- Terlaksananya pelatihan

menjahit bagi PM

- Pelatihan Keterampilan dan

Praktek Belajar Kerja bagi Anak

Terlantar termasuk Anak Jalanan,

Anak Cacat dan Anak Nakal

- Peningkatan Kualitas Pelayanan,

Sarana dan Prasarana

Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

bagi PMKS

- Penyaluran Beras Miskin

Raskin/Madani kepada

Masyarakat

- Pelayanan dan Penyaluran BPJS

Kepada Masyarakat

- Pelaksanaan Program PKH

(Program Keluarga Harapan

- Terlaksananya pelatihan

membuat bakso dan

pelatihan bengkel

- Terlaksananya pemberian

kursi roda dan mesin

pemotong kertas bagi

PMKS

- Terdistribusikannya beras

raskin/madani kepada

masyarakat

- Terlaksananya penyaluran

BPJS kepada masyarakat

- Terlaksananya program

PKH

Dinas Koperasi dan UKM Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil Menengah

- Fasilitasi Pengembangan

Inkubator Teknologi dan Bisnis

- Terlaksananya pemberian

peralatan dan perlengkapan

usaha ekonomi produktif

(UEP) kepada koperasi dan

pengadaan mesin jahit

border.

Page 117: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

107

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Bagian Perekonomian

Setdako

Program peningkatan efisiensi

Perdagangan dalam negeri.

- Peningkatan sistem dan jaringan

informasi perdagangan.

- Monitoring dan Pelaporan

Pengendalian Inflsai Daerah

- Tersedianya lapaoran

monitoring penyaluran gas

subsidi 3 kg dan BBM ke

pangkalan dan masyarakat.

- Tersedianya laporan

pengendalian inflasi daerah

Bagian Pembangunan

Setdako

Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

- Penyusunan Standar Satuan

Harga

- Evaluasi dan Pengawasan

Penyerapan Anggaran (TEPPA)

- Tersedianya dokumen SSH

Tahun 2015

- Terlaksananya evaluasi

pengawasan penyerapan

anggaran

Program Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Pemerintah Daerah

- Penyusunan LPP

- Pembuatan Buku Monografi

- Penilaian Kecamatan Terbaik

- Monitoring dan Pembinaan

Penyelenggaraan Pemerintah

Kecamatan dan Kelurahan

- Penyempurnaan Buku

Administrasi Kecamatan dan

Kelurahan

- Pemantapan Tugas Pokok dan

Fungsi Aparatur

- Tersedianya dokumen LPP

tahun 2012

- Tersedianya data Mo-

nografi Kecamatan se Kota

Tanjungbalai

- Terpilihnya kecamatan

terbaik di Kota Tanjungbalai

- Terselenggaranya

workshop PATEN 2014 dan

workshop penyelenggaraan

pengadaan tanah bagi

pembangunan untuk

kepentingan umum

- Tersedianya buku

administrasi kecamatan dan

kelurahan dan buku

administrasi kepala

lingkungan

- Terlaksananya pemantapan

tugas pokok dan fungsi

aparatur

Page 118: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

108

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

- Penegasan Batas Wilayah Kota

Tanjungbalai

- Fasilitasi dan Monitoring

Persiapan/Pelaksanaan Pilkada

- Penilaian Lingkungan Terbaik

- Terlaksananya penegasan

batas wilayah Kota

Tanjungbalai

- Terlaksananya Pilkada

- Terlaksananya penilaian

lingkungan terbaik

Bagian Humas Setdako Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi dan Media

Massa

- Pembinaan dan Pengem-bangan

Jaringan Komunikasi dan

Informasi

- Pembinaan dan Pengem-bangan

Sumber Daya Komunikasi dan

Informasi

- Perencanaan dan Pengem-

bangan Kebijakan Komunikasi dan

Informasi

- Dokumentasi Kumpulan Pidato

dan Agenda Walikota Tg.Balai

- Pertemuan Bakohumas

- Pembuatan Tabloid

- Pengelolaan Informasi

Dokumentasi

- Pemahaman Tugas dan Fungsi

Jurnalis bagi SKPD di Lingkungan

Pemerintah Kota Tanjungbalai

- Terlaksananya release

berita oleh 67 (enam puluh

tujuh) media massa

(harian dan mingguan).

- Terlaksananya coffe

morning dengan seluruh

wartawan se Kota

Tanjungbalai sebanyak 2

(dua) kali dalam setahun.

- Terlaksananya

penyebarluasan ILPPD

(Informasi Laporan

Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah)

kepada masyarakat

melalui media informasi

seperti: Baleho, spanduk,

CD dll).

- Tersedianya himpunan

dokumentasi kumpulan

pidato dan agenda

walikota Tanjungbalai

- Terfasilitasinya pertemuan

Bakohumasy tingkat

Provinsi dan Pusat selama

1 (satu) tahun.

- Tersedianya Tabloid

- Tersedianya informasi

dokumentasi

- Terlaksananya

pemahaman tugas dan

fungsi jurnalis bagi SKPD

di lingkungan Pemerintah

Kota Tanjungbalai

Page 119: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

109

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Seluruh SKPD Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

- Penyediaan Bahan Bacaan dan

Peraturan Perundang-Undangan

- Terlaksananya pembayaran

bahan bahan bacaan

(Koran (harian/mingguan,

majalah) di SKPD

Dinas Kependudukan dan

Catpil

Program Penataan Administrasi

Kependudukan

- Pembangunan dan

Pengoperasian SIAK secara

terpadu

- Pelatihan Tenaga Pengelola SIAK

- Pengolahan Dalam Penyusunan

Laporan Informasi Kependudukan

- Peningkatan Pelayanan Publik

dalam Bidang Kependudukan

- Pengembangan Database

Kependudukan

- Peningkatan Kapasitas Aparat

kependudukan dan Catatan Sipil

- Sosialisasi Kebijakan

Kependudukan

- Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Kependudukan

- Penyediaan Jasa Asuransi

Kematian bagi Masyarakat Pemilik

KTP

- Pencatatan Pernikahan secara

Massal

- Tersedianya SIAK secara

terpadu

- Terlatihnya tenaga

pengelola SIAK

- Tersedianya Laporan

Informasi Kependudukan

yang tertata dengan baik

- Terlaksananya peningkatan

pelayanan public dalam

bidang kependudukan

- Terlaksananya

pengembangan database

kependudukan

- Meningkatnya kapasitas

aparat kependudukan dan

catatan sipil

- Tersosialisasinya kebijakan

kependudukan

- Terlaksananya belanja

sertifikasi ISO 9001:2008

dan jasa konsultasi

pendampingan audit

internal dan audit system

manajemen mutu ISO

9001:2008

- Tersedianya jasa asuransi

kematian bagi masyarakat

pemilik KTP

- Tercatatnya pernikahan

secara massal

Page 120: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

110

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

- Penilaian Tertib Administrasi

Kependudukan Tingkat Kecamatan

dan kelurahan

- Terlaksananya penilaian

tertib admi-nistrasi

kependu-dukan tingkat

kecamatan dan kelurahan

5. Meningkatnya peran serta

masyarakat dalam

pembangunan

Program Perencanaan Pem-

bangunan Daerah

- Penyelenggaraan Musren-bang

RKPD

- Terakomodirnya usulan dari

masyarakat

Program Peningkatan Peran

Perempuan di Masyarakat

- Operasional PKK

- Penyelenggaraan Hari Kesatuan

Gerak PKK

- Penyelenggaraan Bulan Balita

dan Bina Generasi Muda/Remaja

- Pelatihan Usaha Peningkatan

Pendapatan Keluarga (UP2K-

PKK) dan Program Terpadu

Peningkatan Peran Wanita

Menuju Keluarga Sehat

Sempurna (PTP2WKSS)

- Tanam Tabur Pelihara

- Pelatihan dan Bantuan

Peningkatan Sumber Daya

Masyarakat (Perempuan)

- Sosialisasi dan Pelatihan bagi

Ibu-ibu Dharma Wanita

- Tersedianya operasional

PKK

- Terselenggaranya hari

kesatuan gerak PKK

- Terselenggaranya bulan

balita dan bina generasi

muda/remaja

- Terlaksananya pelatihan

usaha peningkatan

pendapatan keluarga dan

pelatihan PTP2WKSS

- Terlaksananya program

tanam tabur pelihara

- Terlatihnya sumber daya

masyarakat (perempuan)

- Tersosialisasinya dan

terlatihnya ibu-ibu dharma

wanita

Program Keluarga Berencana

- Pelayanan KIE

- Peningkatan Perlindungan Hak

Reproduksi Individu

- Pembinaan Keluarga Berencana

- Penilaian KB Lestari, keluarga

Harmonis, Kelompok UPPKS,

BKB dan PLKB Teladan

- Terlaksananya

perlindungan hak

reproduksi individu

- Pembinaan terhadap 5.873

peserta KB baru

- Terselenggaranya

penilaianan KB Harmonis,

Penilaian UPPKS dan

penilaian BKB dan PLKB

Teladan

Page 121: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

111

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Peningkatan Partisipasi

Masyarakat Dalam Membangun

Desa

- Penyelenggaraan Bulan Bakti

Gotong Royong Masyarakat

- Pembinaan Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat

- Pembinaan Badan Keswadayaan

Masyarakat

- Terselenggaranya bulan

bakti gotong royong

masyarakat

- Terbinanya lembaga

pemberdayaan masyarakat

- Terbinanya badan

keswadayaan masyarakat

Program Peningkatan Peran Serta

dan Kesetaraan Jender Dalam

Pembangunan

- Sistem Peduli Keluarga

- Meningkatya kesadaran

akan peduli keluarga.

6. Penerapan e-procurement

terhadap pengadaan barang

dan jasa melalui LPSE Kota

Tanjungbalai

Program Pembinaan dan

Pengembangan Sistem Layanan

Pengadaan Secara Elektronik

- Operasional Layanan Pengadaan

Secara Elektronik

- Pengembangan Sarana Layanan

Pengadaan Secara Elektronik

- Sosialisasi Penggunaan Jasa

Layanan SPSE

- Terlaksananya operasional

layanan pengadaan secara

elektronik

- Terlaksananya pengadaan

sarana layanan pengadaan

secara elektronik

- Tersosialisasikannya

penggunaan jasa layanan

SPSE dan kepada apartur

dan penyedia jasa

pengadaan.

Program Fasilitasi Peningkatan

SDM Bidang Komunikasi dan

Informasi

- Pelatihan SDM dalam Bidang

Komunikasi dan Informasi

- Terlaksananya pelatihan

pengadaan barang dan jasa

secara elektronik bagi

aparatur.

Page 122: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

112

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Kerja Sama Dengan

Mass Media Informasi dan Media

Massa

- Pengelolaan Pejabat pengelola

Informasi Dokumentasi

- Terkelolanya pejabat

pengelola informasi

dokumentasi

7. Pengembangan kawasan

waterfront dan sekitarnya

menjadi kawasan destinasi

pariwisata.

Program Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh

- Pembangunan/pening-katan

Infrastruktur

- Terbangunnya/

meningkatnya infrastruktur.

Sumber: RKPD Perubahan Kota Tanjungbalai Tahun 2015

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai program dan kegiatan

untuk pencapaian pioritas ini lebih detail menghasilkan keluaran sebagai berikut:

1. Meningkatnya upaya pengembangan pengelolaan keuangan daerah melalui kegiatan peningkatan

manajemen aset/ barang daerah di beberapa SKPD.

2. Terfasilitasinya biaya koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya.

3. Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur untuk menunjang kinerja pelayanan kepada

masyarakat.

4. Terlaksananya pengadaan pakaian dinas bagi aparatur sebanyak 453 stel.

5. Tersedianya dokumen LAKIP Pemerintah Kota Tahun 2014 dengan penilaian memperoleh

predikat ‖CC‖ dan dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 .

6. Terfasilitasinya kegiatan dialog/audiensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/ anggota

organisasi sosial dan kemasyarakatan selama 1 (satu) tahun.

7. Meningkatnya jumlah aktivitas keagamaan.

8. Terfasilitasinya layanan pengadaan secara elektronik.

9. Tersusunnya Ranperda sebanyak 5 (lima) Ranperda.

10. Terlaksananya sosialisasi peraturan Perundang-Undangan kepada 400 orang peserta.

11. Tersedianya dokumen Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2014

12. Terfasilitasinya kegiatan pers release selama 1 (satu) tahun.

13. Terlaksananya penilaian lingkungan terbaik terhadap 6 (enam) lingkungan dan 6 (enam)

kecamatan terbaik.

14. Terfasilitasinya biaya kunjungan kerja kepada 25 (dua puluh lima) orang pimpinan dan anggota

DPRD ke luar daerah.

15. Terfasilitasinya rapat-rapat alat kelengkapan dewan, rapat-rapat paripurna dan kegiatan reses

selama 1 (satu) tahun.

16. Tersedianya dokumen laporan keuangan semesteran dan akhir tahun tahun 2014.

17. Tersedinya dokumen laporan penataan asset dan barang daerah tahun 2015.

18. Terfasilitasinya pembayaran pajak bumi dan bangunan dengan sistem aplikasi informasi

pengelolaan pajak bumi bangunan.

Page 123: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

113

19. Tersedianya dokumen Rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun

2014.

20. Tersedianya Rancangan Perda tentang APBD tahun 2015 dan Rancangan Perda tentang

Perubahan APBD tahun 2015.

21. Terlaksananya kemudahan pelayanan perijinan dengan menggunakan Sistem Informasi Terhadap

Layanan Publik.

22. Terfasilitasinya pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan layanan bidang

kemasyarakat di 6 (enam) kecamatan.

23. Terselenggaranya musrenbang di seluruh kelurahan dan kecamatan serta fórum SKPD dan

musrenbang tingkat Kota dibuktikan dengan andanya berita acara pelaksanaan musrenbang

sebanyak 38 berita acara;

24. Tersedianya dokumen Laporan Pertanggungjawaban Walikota Tanjungbalai tahun 2014 dan

laporan evaluasi Hasil RKPD tahun 2014;

25. Tersedianya dokumen rencana kerja (Renja) SKPD tahun 2016 sebesar 100 persen.

26. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan (RKPD) Kota Tanjungbalai tahun 2016;

27. Tersedianya dokumen KUA dan PPAS Kota Tanjungbalai Tahun 2016 dan KUA Perubahan dan

PPAS Perubahan Kota Tanjungbalai Tahun 2015;

28. Terselenggaranya pertemuan, koordinasi dan konsultasi bidang sosial budaya, ekonomi, fisik dan

sarpras serta bidang penelitian dan pengembangan.

29. Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD sebesar 85,16 persen.

30. Persentase usulan masyarakat yang masuk ke dalam dokumen rencana sebesar 40,54 persen.

31. Partisipasi masyarakat aktif pada kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan sebesar

75,00 persen

32. Meningkatnya pemahaman aparatur Disdukcatpil tentang pengeloalaan SIAK.

33. Terlaksananya sosialisasi kebijakan tentang kependudukan kepada 1.550 warga di 31 (tiga puluh

satu) kelurahan.

34. Meningkatnya upaya pelayanan publik di bidang kependudukan dengan meningkatkan sosialisasi

ke masyarakat tentang pencatatan kelahiran melalui media cetak, media ektronik, jingle dan

papan plank informasi.

35. Tersedianya jasa asuransi kematian bagi masyarakat pemilik E-KTP sebanyak 16.000 polis.

36. Terlaksananya penilaian administrasi kependudukan tingkat kelurahan dan kecamatan dalam

rangka meningkatkan tertib administrasi kependudukan.

37. Terlaksananya pencatatan pernikahan secara massal sebanyak 100 pasang suami istri.

38. Tersedianya tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan.

39. Terjalinnya kerjasama dengan aparat keamanan dalam upaya mencegah dan menyelesakan

aksi/tindak kejahatan.

40. Terlaksananya penyuluhan pencegahan mirasantika kepada 450 orang masyarakat.

41. Terciptanya dan terjalinnya suasana kondusif dalam berpolitik di tengah-tengah masyarakat.

42. Terlaksananya orientasi tentang peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya

bangsa dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan.

43. Terlaksananaya penyuluhan akan peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur

budaya bangsa.

44. Teratasinya/pencegahan dampak yang meluas dari aksi demo yang terjadi.

45. Bertambahnya sarana prasarana dan peralatan untuk menunjang kinerja aparatur di BKD dan

Diklat.

46. Tersedianya data kepegawaian sebagai bahan mengambil keputusan.

47. Terfasilitasinya biaya bagi PNS Tugas Belajar.

Page 124: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

114

48. Tercapainya penyelesaian kasus/pengaduan yang menyangkut paratur/PNS.

49. Tersedianya data aktualisasi profil kepegawaian.

50. Tertatanya dokumen dan arsip SKPD sebanyak 34 SKPD.

51. Terfasilitasinya sarana dan pengolahan arsip selama 1 (satu) tahun di Kantor Perpustakaan

Umum dan Arsip.

52. Terlaksananya penyuluhan tentang kearsipan kepada 100 peserta yang berasal dari SKPD.

53. Terlaksananya pengumpulan data pegawai Tahun 2015.

54. Terlaksananya pengklasifikasian/penataan data di kecamatan Datuk Bandar Timur

Sementara hasil pelaksanaan program dan kegiatan pada tabel di atas menggambarkan

pencapaian sasaran pada prioritas peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola

pemerintahan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2.93. Capaian dan Target pada Prioritas Peningkatan Kehidupan Beragama, Penguatan

Tata Kelola Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan pada

RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015.

No Sasaran Prioritas pada

RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi

Capaian

(%)

1. Pengembangan kapasitas

dan kinerja aparatur melalui

peningkatan SDM.

- Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Struktural.

6 orang 6 orang 100 persen

- Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Prajabatan

163 orang 163 orang 100 persen

- Jumlah PNS yang mengikuti Diklat teknis tugas dan fungsi

200 orang 200 orang 100 persen

- Persentase PNS yang mengikuti tugas belajar

80 persen 82 persen 103 persen

- Persentase jumlah PNS yang diberi penghargaan

5 persen 1,6 persen 32 persen

- Persentase jumlah PNS yang dijatuhi hukuman disiplin

2 persen 0,12 persen 6 persen

2. Pengembangan wawasan

keagamaan aparatur dan

masyarakat.

- Persentase pelaksanaan kegiatan keagamaan.

100 persen 100 persen 100 persen

3. Pelaksanaan Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW)

- Luasan RTH 0 0

- Terlaksananya penyusunan RDTRK

0 0

4

.

Melaksanakan pemberian

informasi yang terbuka dan

tidak berjarak kepada

masyarakat.

- Persentase izin yang diterbitkan sesuai dengan jumlah perizinan yang mendaftar

90 persen 99,63

persen

110,7

persen

Page 125: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

115

No Sasaran Prioritas pada

RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi

Capaian

(%)

- Persentase jumlah izin yang terbit sesuai dengan rekomendasi

100 persen 100 persen 100 persen

- Persentase plank IMB yang diberikan dengan IMB yang diterbitkan

100 persen 100

persen

100 persen

- Ketersediaan media informasi perizinan tiap-tiap kelurahan

Tersedia Tersedia Tersedia

- Jumlah surveylance ISO 9001:2008

1 dok 0 dok 0 persen

- Jumlah demonstrasi 0 kasus 75 kasus

- Jumlah kebakaran 20 kasus 29 kasus 145,00

- Jumlah pengaduan masyarakat

0 kasus 0 kasus

- Persentase Ketersediaan dokumen perencanaan tahun 2016 (RKPD, KUA dan PPAS, Renja SKPD)

100 persen 100 persen 100

- Jumlah ketersediaan Renja SKPD

60 SKPD 59 SKPD 98,33

5. Meningkatnya peran serta

masyarakat dalam

pembangunan

- Persentase usulan

masyarakat yang masuk

ke dalam dokumen

rencana

30 persen

40,54 135,13

- Persentase masyarakat

dan stakeholder yang

hadir dalam forum

musrenbang

85 persen 75 persen 88,23

- Persentase penurunan

gangguan keamanan,

ketentraman dan

ketertiban masyarakat

85 persen 75 persen 88,24

persen

- Persentase masyarakat

yang menjadi calon

kepala daerah dan wakil

kepala daerah

75 persen 60 persen 80 persen

- Persentase masyarakat

yang ikut calon legislative

75 persen 60 persen 80 persen

- Persentase masyarakat

yang datang ke TPS

80 persen 65,19

persen

81,49

persen

Page 126: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

116

No Sasaran Prioritas pada

RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi

Capaian

(%)

6. Penguatan e-procurement

secara terpadu terhadap

pengadaan barang dan

jasa melalui LPSE Kota

Tanjungbalai.

- Terlaksananya

pengadaan barang dan

jasa melalui LPSE.

100 persen 80 % (95

kegiatan dari

76 kegiatan)

80 %

7. Penguatan Unit Layanan

Pengadaan (ULP).

- Persentase peningkatan

efisiensi anggaran

5 persen 3,68 %

(sekitar ±

2,32milyar)

73,6 %

Dilihat dari beberapa angka capaian yang diraih diatas, maka pelaksanaan prioritas

peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan dapat dikatakan cukup efektif dilaksanakan. Meski untuk beberapa indikator di

bidang tata kelola pemerintahan khususnya pada sasaran pengembangan kapasitas dan kinerja

sumberdaya aparatur serta di bidang pelayanan masih terdapat kelemahan. Hal ini menjadi

pertimbangan bagi penetapan program dan kegiatan serta target yang hendak dicapai pada tahun

rencana agar ada penekanan lebih pada kedua hal ini.

Prioritas 2: Peningkatan kualitas pendidikan

Prioritas pendidikan tidak pernah ditinggalkan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan

pendidikan menjadi bagian dari visi Pemerintah Kota Tahun 2011-2016. Keberhasilan bidang

pendidikan dapat diukur dari aspek peningkatan mutu yang meliputi aspek pemerataan dan

aksesibilitas, aspek ketersediaan sarana prasarana, aspek manajemen serta aspek

keterlibatan/partisipasi masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut beberapa sasaran yang ditetapkan untuk peningkatan

kualitas bidang pendidikan adalah: a) Meningkatnya rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah

menjadi 9,8 tahun; b) Menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 10 tahun ke atas menjadi 1,00

persen; c) Meningkatnya APM SD/SDLB/MI/Paket A menjadi sebesar 96,53 persen; d) Meningkatnya

APK SD/SDLB/MI/Paket A menjadi sebesar 104,13 persen; e) Meningkatnya APM

SMP/SMPLB/MTs/Paket B menjadi 77,00 persen; f) Meningkatnya APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B

menjadi 95,00 persen; g) Meningkatnya APM SMA/SMK/MA/Paket C menjadi 77,23 persen; h)

Meningkatnya APK SMA/SMK/MA/Paket C menjadi 84,89 persen; i) Meningkatnya tingkat kelulusan

SMA/SMK/MA menjadi 100,00 persen dan j) Menurunnya angka putus sekolah menjadi 0,00 persen.

Sementara untuk mencapai sasaran tersebut telah ditetapkan arah kebijakan pembangunan

pendidikan yakni: (a) peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata,

serta menyongsong wajar 12 tahun; (b) peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan

menengah; (c) peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga kependidikan;

(d) peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan non-formal; (e) peningkatan akses dan kualitas

pendidikan anak usia dini; (f) pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional; (g) peningkatan

kualitas pendidikan agama dan keagamaan; (h) peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen

pelayanan pendidikan.

Keseluruhan sasaran ini dituangkan kedalam bentuk program dan kegiatan yang secara

eksplisit dilaksanakan khusus oleh SKPD yang melaksanakan urusan yang terkait langsung dengan

Page 127: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

117

urusan bidang pendidikan. Beberapa program dan kegiatan serta keluaran yang terkait dengan

sasaran dari prioritas pendidikan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.94. Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Peningkatan

Kualitas Pendidikan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015.

No. Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

1. Meningkatnya rata-rata lama

sekolah penduduk usia sekolah

menjadi 9,5 tahun;

Dinas Pendidikan

Sekolah se-Kota Tanjungbalai

Kecamatan se-Kota

Tanjungbalai

Program Pendidikan Anak Usia

Dini

- Penambahan Ruang Kelas;

- Pembangunan Taman,

Lapangan Upacara dan

Fasilitas Parkir

- Pengadaan Alat Praktik dan

Peraga Siswa;

- Pengadaan Mebeleur Sekolah;

- Pengembangan Pendidikan

Anak Usia Dini

- Terlaksananya

pembangunan RKB TK

Satu Atap

- Terlaksananya

pembangunan taman,

lapangan upacara dan

fasiltas parkir di beberapa

sekolah TK

- Terlaksananya pengadaan

alat praktik dan peraga

siswa bagi siswa TK dan

PAUD

- Terlaksananya pengadaan

Mebeleur di beberapa

Sekolah TK

- Terlaksananya

Pengembangan Kurikulum,

Bahan Ajar dan Model

Pembelajaran Pendidikan

Anak Usia Dini

Program Pendidikan Dasar

- Penyediaan Beasiswa Prestasi

- Tersedianya Beasiswa bagi

Siswa Berprestasi

2. Menurunnya angka buta aksara

penduduk berusia 10 tahun ke

atas menjadi 1,00 persen;

Program Pendidikan Dasar

- Penyelenggaraan Paket A

Setara SD;

- Penyelenggaraan Paket B

Setara SMP;

- Tersedianya

Penyelenggaraan Paket A

Setara SD

- Tersedianya

Penyelenggaraan Paket B

Setara SMP

Program Pendidikan Menengah

- Penyelenggaraan Paket C

Setara SMU;

- Terlaksananya pendidikan

paket C bagi sejumlah

masyarakat setara SMA di

Kota Tanjungbalai

Page 128: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

118

No. Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

3.

4.

5.

6.

Meningkatnya APM SD/MI/Paket

A menjadi sebesar 94,13 persen

Meningkatnya APK

SD/SDLB/MI/PAKET A menjadi

sebesar 104,15 persen

Meningkatnya APM

SMP/SMPLB/MTs/Paket B

menjadi 76,80 persen

Meningkatnya APK

SMP/SMPLB/MTs/Paket B 95,00

persen

Program Wajib Belajar

Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun

- Pembangunan Gedung

Sekolah;

- Penambahan Ruang Kelas

Sekolah;

- Pembangunan Taman,

Lapangan Upacara dan

Fasilitas Parkir;

- Pembangunan Sarana Air

Bersih dan Sanitary;

- Pengadaan Alat Praktik dan

Peraga Siswa;

- Pengadaan Mebeleur Sekolah;

- Rehabilitasi Sedang Berat

Ruang Kelas Sekolah

- Pelatihan Kompetensi Siswa

Berprestasi;

- Penyediaan pendukung

penyelenggaranaan Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

Jenjang SD/ SMP

- Penyediaan Dana

Pengembangan Sekolah untuk

SD/MI/SDLB dan SMP/MTS;

- Penyelenggaraan Ujian Akhir

Sekolah (UAS) SD/MI

- Penyelenggaraan Penerimaan

Siswa (PSB)

- Terlaksananya

pembangunan USB SD

- Terlaksananya

penambahan Ruang Kelas

Sekolah

- Terlaksananya

pembangunan taman,

lapangan upacara dan

parkir di beberapa sekolah

SD dan SMP

- Terlaksananya

pembangunan sarana air

bersih dan sanitary (WC) di

beberapa sekolah SD dan

SMP

- Terlaksananya pengadaan

alat Lab dan peraga bagi

siswa SD dan SMP

- Terlaksananya pengadaan

Mobiler bagi beberapa SD

dan SMP

- Terlaksananya rehabilitasi

sedang berat ruang kelas

sekolah

- Terlaksananya pelatihan

Kompetensi Siswa

Berprestasi, Penelusuran

dan Pembinaan Bibit

Unggul, Seleksi Olimpiade

(SD/ MI, SMP/MTs)

- Tersedianya pendukung

penyelenggaraan Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)

jenjang SD/ SM

- Tersedianya Dana

Pengembangan Sekolah

- Terlaksananya ujian akhir

sekolah (UAS) SD/MI

- Terlaksananya

penyelenggaraan

penerimaan siswa (PSB)

Page 129: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

119

No. Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

7.

8.

Meningkatnya APM

SMA/SMK/MA/Paket C menjadi

74,134 persen

Meningkatnya APK

SMA/SMK/MA/Paket C menjadi

84,73 persen

Program Pendidikan Menengah

- Pembangunan Gedung

Sekolah;

- Penambahan Ruang Kelas

Sekolah;

- Pembangunan Taman,

Lapangan Upacara dan

Fasilitas Parkir;

- Pembangunan Jaringan

Instalasi Listrik Sekolah dan

Perlengkapannya;

- Pembangunan Sarana Air

Bersih dan Sanitary;

- Pengadaan Alat Praktik dan

Peraga Siswa;

- Pengadaan Mebeleur Sekolah;

- Rehabilitasi Sedang/Berat

Bangunan Sekolah;

- Penyediaan Bantuan

Operasional Manajemen Mutu

(BOMM);

- Penyebarluasan dan Sosialisasi

Berbagai Informasi Pendidikan

Menengah;

- Penyelenggaraan Ujian Akhir

Sekolah (UAS) SMA/SMK/MA

- Pelatihan Kompetensi Siswa

Berprestasi Tingkat SMA/SMK

- Terlaksananya

pembangunan Gedung

Sekolah SLTA;

- Terlaksananya

penambahan Ruang Kelas

Sekolah bagi beberapa

SMA dan SMK

- Terlaksananya

pembangunan taman,

lapangan upacara dan

parkir di beberapa sekolah

SMA dan SMK

- Terlaksananya

pembangunan Jaringan

Instalasi Listrik Kantor

Dinas/ Sekolah dan

Perlengkapannya

- Terlaksananya

pembangunan sarana air

bersih dan sanitary (WC) di

beberapa SMA dsn SMK

- Terlaksananya pengadaan

alat Lab dan peraga bagi

siswa SMA dan SMK

- Terlaksananya pengadaan

Mobiler bagi beberapa SMA

dan SMK

- Terlaksananya reha

sedang/berat bangunan

beberapa sekolah SMA dan

SMK

- Terfasiltasinya BOMM bagi

sejumlah sekolah SMA dan

SMK

- Pemasangan Baliho dan

Billboard Anti Narkoba

- Terlaksananya ujian akhir

sekolah (UAS)

SMA/SMK/MA

- Terlaksananya pelatihan

Kompetensi Siswa

Berprestasi tingkat

SMA/SMK

Page 130: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

120

No. Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

9. Menurunnya disparitas dan

kualitas pelayanan pendidikan

antar wilayah, gender, dan sosial

ekonomi, serta antar satuan

pendidikan yang

diselenggarakan oleh

pemerintah dan masyarakat;

Program Pendidikan Non

Formal

- Pembinaan Pendidikan Kursus

dan Kelembagaan;

- Pengembangan Pendidikan

Keaksaraan;

- Publikasi dan Sosialisasi

Pendidikan Non Formal

- Terlaksananya Pembinaan

pendidikan kursus dan

kelembagaan

- Terlaksananya

Pengembangan pendidikan

keaksaraan

- Terlaksananya Sosialisasi

HAN dan HAI pada

masyarakat

Program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

- Pelaksanaan Sertifikasi

Pendidik;

- Pelatihan Bagi Pendidik untuk

Memenuhi Standar

Kompetensi;

- Pendidikan Lanjutan Bagi

Pendidik untuk Memenuhi

Standar Kualifikasi;

- Pengembangan Mutu dan

Kualitas Program Pendidikan

dan Pelatihan bagi Pendidik

dan Tenaga Kependidikan;

- Pengembangan Sistem

Pendataan dan Pemetaan

Pendidik dan Tenaga

Kependidikan;

- Seleksi Pemberian

Penghargaan Anugerah

Konstitusi Bagi Guru Pendidik

Kewarganegaraan Pada

Jenjang Pendidikan Menengah

- Terlaksananya kegiatan

penilaian sertifikasi guru

- Terlaksananya pembinaan

dan pelatihan bagi guru

dalam menghadapi UN

dan seleksi bagi kepala

sekolah dan guru

berprestasi

- Terlaksananya

peningkatan kualifikasi

guru SD menjadi S-1 dan

SMA/SMK untuk setara S-

1

- Terlaksananya Pembinaan

dan pengembangan Guru

SD, SMP, dan SMA/SMK

se Kota Tanjungbalai

- Tersedianya Aplikasi

Pendataan

- Tepilihnya guru PPKN se

Kota Tanjungbalai yang

memperoleh penghargaan

anugerah konstitusi

Page 131: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

121

No. Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Manajemen Pelayanan

Pendidikan

- Sosialisasi dan advokasi

berbagai peraturan peemrintah

di bidang pendidikan;

- Penerapan sistem informasi

manajemen pendidikan;

- Monitoring, evaluasi dan

pelaporan

- Terlaksananya sosialisasi

pentingnya pendidikan bagi

masyarakat

- Terlaksananya penyusunan

data-data kependidikan

Kota Tanjungbalai dan SPM

Bidang Pendidikan

- Terlaksananya kegiatan

Monitoring, evaluasi dan

pelaporan

Kantor Perpustakaan Umum dan

Arsip

Program Pengembangan

Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan

- Pemasyarakatan minat dan

kebiasaan membaca untuk

mendorong terwujudnya

masyarakat pembelajar;

- Pengembangan Minat dan

Budaya Baca;

- Publikasi dan Sosialisasi Minat

dan Budaya Baca;

- Penyediaan bahan

perpustakaan umum daerah;

- Pengembangan Perpustakaan

Kelurahan

- Meningkatnya masyarakat

yang gemar membaca;

- Meningkatnya minat dan

budaya baca masyarakat

- Terlaksananya

keikutsertaan pada

pameran perpustakaan

tingkat provinsi dan tingkat

daerah

- Bertambahnya buku-buku

perpustakaan

- Tersedianya sarana dan

prasarana perpustakaan

daerah

Sumber: RKPD Perubahan Kota Tanjungbalai tahun 2015

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai program dan kegiatan

lebih detail menghasilkan keluaran sebagai berikut:

1. Bertambahnya ruang kelas sekolah tingkat sekolah TK dan SMA serta rehab sarana pendidikan

tingkat SD,SMP,SMA dan SMK.

2. Terlaksananya pemagaran, penataan dan penimbunan halaman di 3 (tiga) TK/RA, 22 (dua puluh

dua) SD Negeri, 4 (empat) sekolah SMP Negeri, 7 (tujuh) SMA/SMK.

3. Meningkatnya ketersediaan meubeler bagi SD, SMP serta SMA/SMK.

4. Meningkatnya ketersediaan alat praktek dan peraga siswa bagi SD, SMP serta SMA/SMK.

5. Tersedianya DOP/BOS bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Page 132: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

122

6. Tersedianya beasiswa bagi pelajar berprestasi bagi siswa tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA dan

SMK.

7. Terlaksananya pembangunan sarana air bersih dan sanitary di 1 (satu) SD Negeri, 2 (dua) SMP

Negeri dan 3 (tiga) SMA/SMK.

8. Terlaksananya pendidikan Paket A setara SD, paket B setara SMP dan paket C setara SMU.

9. Terlaksananya pelatihan bagi guru, tenaga pustakawan dan tenaga laboran tingkat SD/SMP/SMA

dan SMK serta peningkatan standar kompetensi.

10. Terlaksananya kegiatan pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk mendorong

terwujudnya masyarakat pembelajar sebanyak 50 orang.

11. Bertambahnya koleksi bahan-bahan bacaan di perpustakaan umum daerah sebanyak 1.431

eksemplar dan perpustakaan kelurahan dan kecamatan sebanyak 923 eksemplar.

12. Terlaksananya upaya peningkatan minat baca masyarakat melalui publikasi dan sosialisasi minat

dan budaya baca sebanyak 5 (lima) kegiatan.

13. Tersedianya fasilitasi bagi penyelenggaraan pengembangan minat dan budaya baca selama

1(satu) tahun.

Dimana hasil dan ouput tersebut dapat mendukung pencapaian sasaran bagi peningkatan

kualitas pendidikan sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.95.

Capaian Target Sasaran pada Prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Tahun 2015.

No Sasaran Prioritas pada

RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi

Capaian

(%)

Interpreta

si

1.

Meningkatnya rata-rata

lama sekolah penduduk

usia sekolah menjadi 9,8

tahun;

Angka Rata-rata

lama sekolah

9,8

tahun

-

2. Menurunnya angka buta

aksara penduduk berusia

10 tahun ke atas menjadi

1,00 persen;

Angka buta aksara:

1,00 persen

1,00

persen

-

3. Meningkatnya APM SD/

MI/Paket A menjadi

sebesar 96,53 persen;

APM SD/MI/Paket A 96,53

persen

91,28

persen

94,56 (-)

4. Meningkatnya APK SD/MI

/Paket A menjadi sebesar

104,13 persen;

APK SD/MI/Paket A 104,13

persen

100,44

persen

96,46 (-)

5. Meningkatnya APM SMP/

MTs/Paket B menjadi 77,00

persen;

APM

SMP/MTs/Paket B:

77,00

persen

74,88

persen

97,25 (-)

6.

Meningkatnya APK

SMP/MTs/Paket B menjadi

95,00 persen;

APK

SMP.MTs/Paket B:

95,00

persen

99,29

persen

104,52 (+)

7.

Meningkatnya APM SMA/

SMK/MA/Paket C menjadi

77,23 persen;

APM

SMA/SMK/MA/

Paket C

77,23

persen

82,93

persen

107,38 (+)

Page 133: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

123

No Sasaran Prioritas pada

RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi

Capaian

(%)

Interpreta

si

8. Meningkatnya APK SMA/

SMK/MA/Paket C menjadi

84,89 persen

- APK

SMA/SMK/MA/Pak

et C

84,89

persen

95,63 persen 112,65 (+)

9. Meningkatnya anak usia

sekolah yang

menyelesaikan wajib

belajar 12 tahun

- Jumlah siswa lulus

ujian nasional dan

jumlah siswa lulus

ujian paket C

100,00

persen.

100,00

persen

100

10 Menurunnya angka putus

sekolah

- Angka Putus

Sekolah (APS)

0,00

persen

2,00 persen 2 (+)

Dilihat dari beberapa capaian indikator yang diraih diatas, maka pelaksanaan prioritas

peningkatan kualitas pendidikan dapat dikatakan belum efektif dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari

capaian angka APK dan APM untuk jenjang pendidikan SD/MI dan SMP/MTs yang tidak tercapai target

yang mengindikasikan masih banyak penduduk usia sekolah pada jenjang ini yang belum/tidak

bersekolah maupun putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah yang disebabkan berbagai alasan

baik alasan ekonomi maupun alasan kultur dan kondisi sosial. Oleh karenanya ke depan

pembangunan bidang pendidikan masih harus menitikberatkan pada upaya pemerataan dan akses

pendidikan di tiap-tiap kecamatan melalui pembangunan unit sekolah baru, penambahan ruang kelas

baru maupun pembinaan dan pengembangan sekolah swasta serta peningkatan akurasi

data/penjaringan angka putus sekolah di tiap-tiap kelurahan.

Prioritas 3 : Peningkatan Kualitas dan Pelayanan Kesehatan

Keberhasilan pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat tingkat derajat

kesehatan masyarakat yang dapat dilihat dari indikator meningkatnya Umur Harapan Hidup,

menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angka kematian ibu melahirkan, menurunnya

prevalensi gizi buruk, meningkatnya PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat), dan indikator-indikator

lain terkait sumberdaya kesehatan. Keseluruhan indikator tersebut merupakan target bidang kesehatan

yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang SPM

Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

317/MENKES/SK/V/2009 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan SPM Bidang Kesehatan

di Kabupaten/Kota.

Berdasarkan prioritas pembangunan kesehatan skala nasional, pemerintah Kota

Tanjungbalai menetapkan sasaran untuk prioritas bidang kesehatan tahun 2015 yakni:

1. Meningkatnya pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat preventif yang terpadu, ditandai dengan:

a). Meningkatnya persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan

PN) menjadi sebesar 90 persen; b). Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapatkan

pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan ke empat (K4)) menjadi sebesar 95 persen;

c). Meningkatnya cakupan imunisasi lengkap bayi usia 0-11 bulan menjadi sebesar 90 persen dan

imunisasi campak menjadi sebesar 85 persen; d). Meningkatnya cakupan kunjungan neonatal

pertama (KN1) menjadi sebesar 90 persen; e). Meningkatnya persentase balita gizi buruk yang

mendapat perawatan menjadi sebesar 100 persen; f). Meningkatnya persentase balita ditimbang

berat badannya (D/S) menjadi sebesar 90 persen; g). Meningkatnya persentase kualitas air minum

yang memenuhi syarat menjadi 90 persen;

2. Meningkatnya persentase ketersediaan obat dan vaksin menjadi sebesar 85 persen;

Page 134: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

124

3. Meningkatnya persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan

kesehatan menjadi 85 persen;

4. Meningkatnya persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program

Jamkesmas menjadi sebesar 100 persen;

5. Meningkatnya jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk

miskin menjadi sebesar 8 puskesmas;

6. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, yang ditandai dengan: a).Terkendalikannya

prevalensi kasus HIV menjadi sebesar <0,5 persen; b). Meningkatnya jumlah orang yang berumur

15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV mencapai 200 orang; c).

Meningkatnya persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang ditemukan menjadi sebesar 70

persen dan yang disembuhkan menjadi sebesar 86 persen; d). Meningkatnya angka penemuan

kasus malaria menjadi sebesar 1,75 per 1.000 penduduk.

7. Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan KB melalui 8 Puskesmas, 13 Pustu, 115 posyandu

dan 26 klinik KB tersebar di setiap kecamatan

8. Sasaran pembangunan air minum dan sanitasi tahun 2011 meliputi terpenuhinya kebutuhan air

bersih bagi masyarakat di 6 Kecamatan dan 31 Kelurahan.

Selanjutnya atas dasar sasaran dan arah kebijakan prioritas tersebut dapat dilihat bahwa

beberapa program dan kegiatan serta keluaran yang terkait dengan sasaran dari prioritas kesehatan

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.96 Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas

Peningkatan Kualitas dan Pelayanan Kesehatan pada RKPD Kota Tanjungbalai

Tahun 2015.

No Sasaran/SKPD

Pelaksana

Program/Kegiatan Output (Keluaran)

1. Meningkatnya

pelaksanaan upaya

kesehatan masya-rakat

preventif yang terpadu

Dinas Kesehatan

RSUD. Dr. T. Mansyur

Badan Pemberdayaan

Masyarakat, Perempuan

dan KB

Dinas Sosial

Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

- Pelayanan Kesehatan

Penduduk Miskin di

Puskesmas Jaringannya

- Revitalisasi Sistem

Kesehatan;

- Peningkatan Kesehatan

Masyarakat;

- Tersedianya pelayanan

kesehatan penduduk

miskin di Puskesmas

jaringannya

- Terlatihnya petugas

SP2TP dan terbinanya

posyandu-posyandu di

Kota Tanjungbalai

- Terlaksananya survey

PHBS kepada Rumah

Tangga di Kota

Tanjungbalai dan

terlaksananya rapat dalam

pencapaian target MDG’s;

Page 135: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

125

No Sasaran/SKPD

Pelaksana

Program/Kegiatan Output (Keluaran)

- Peningkatan Pelayanan dan

Penanggulangan Masalah

Kesehatan;

- Penyediaan Biaya

Operasional dan

Pemeliharaan

- Penyelenggaraan

Penyehatan Lingkungan

Program Promosi Kesehatan

dan Permberdayaan

Masyarakat

- Pengembangan Media

Promosi dan Informasi Sadar

Hidup Sehat;

- Penyuluhan Masyarakat Pola

Hidup Sehat;

- Peningkatan Pemanfaatan

Sarana Kesehatan;

- Terlaksananya sosialisasi

penanganan kekerasan

terhadap anak dan

kekerasan dalam rumah

tangga serta peningkatan

KIE KB dan terlatihnya

bidan yang dilatih

mengenai AMP (Asuhan

Maternal Prenatal)

- Fasilitasi biaya transport

kepada kader posyandu

- Terselenggaranya

lingkungan sehat

- Tersedianya sarana media

promosi kesehatan

- Terlaksananya

Pembinaaan pola hidup

sehat kepada poskeskel

dan peserta CTPS

- Meningkatnya

pemanfaatan sarana

kesehatan

- Peningkatan Pendidikan

Tenaga Penyuluh Kesehatan

- Terlaksananya penyuluhan

kesehatan terhadap

sekolah dan penimbangan

anak sekolah

Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

- Pemberian Makanan

Tambahan dan Vitamin

- Penanggulangan

KEP,Anemia Gizi Besi,

GAKY dan Kurang Vitamin A

- Terlaksananya PMT

kepada balita gizi kurang

dan gizi buruk, bumil dan

usila

- Tertanggulanginya KEP,

Anemia Gizi Besi, GAKY

dan kurang Vitamin A

Page 136: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

126

No Sasaran/SKPD

Pelaksana

Program/Kegiatan Output (Keluaran)

- Pemberdayaan Masyarakat

untuk Pencapaian Keluarga

Sadar Gizi

- Penyusunan Laporan

Program Gizi

Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan

- Evaluasi dan Pengembangan

Standar Pelayanan

Kesehatan

- Terlatihnya petugas

tentang pemantapan

pemantauan pertumbuhan

bayi dan balita dan tata

laksana gizi buruk

- Tersusunnya laporan

program gizi

- Terlaksananya evaluasi

dan pengembangan

standar pelayanan

kesehatan

- Pembangunan dan

Pemutakhiran Data Dasar

Standar Pelayanan

Kesehatan

- Penyusunan Naskah

Akademis Standar

Pelayanan Kesehatan

- Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan

- Terlaksananya

Pembangunan dan

Pemutakhiran Data Dasar

Standar Pelayanan

Kesehatan

- Tersusunnya naskah

akademis standar

pelayanan kesehatan

- Terlaksananya monitoring,

evaluasi dan pelaporan

Program Pelayanan

Kesehatan Penduduk Miskin

- Pelayanan kesehatan akibat

gizi buruk/busung lapar

- Pelayanan Rawat Inap

Tingkat Pertama

- Pelayanan Kebidanan dan

Neonatal

- Pelayanan Sunnatan Massal

- Tersedianya pelayanan

kesehatan akibat gizi

buruk/busung lapar

- Tersedianya pelayanan

rawat inap tingkat pertama

- Tersedianya pelayanan

kebidanan dan neonatal

- Terlaksananya sunnatan

massal

Page 137: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

127

No Sasaran/SKPD

Pelaksana

Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Pengembangan

Lingkungan Sehat

- Penyuluhan Menciptakan

Lingkungan Sehat;

- Sosialisasi Kebijakan

Lingkungan Sehat

- Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan

- Terbinanya lingkungan se-

Kota Tanjungbalai

- Terlatihnya petugas

mengenai kesehatan

lingkungan

- Terlaksananya monitoring,

evaluasi dan pelaporan

Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan Anak

Balita

- Penyuluhan Kesehatan Anak

Balita

- Terlaksananya penyuluhan

kesehatan anak balita

Program Promosi Kesehatan

dan Pemberdayaan

Masyarakat

- Penyuluhan Masyarakat Pola

Hidup Sehat

- Terlaksananya penyuluhan

masyarakat pola hidup

sehat

2. Meningkatnya persentase

ketersediaan obat dan

vaksin menjadi sebesar

85 persen

Dinas Kesehatan

RSUD. Dr. T. Manyur

Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

- Pemberian Makanan

Tambahan dan Vitamin

- Penanggulangan

KEP,Anemia Gizi Besi,

GAKY dan Kurang Vitamin A

- Pemberdayaan Masyarakat

untuk Pencapaian Keluarga

Sadar Gizi

- Penyusunan Laporan

Program Gizi

- Terlaksananya PMT

kepada balita gizi kurang

dan gizi buruk, bumil dan

usila

- Tertanggulanginya KEP,

Anemia Gizi Besi, GAKY

dan kurang Vitamin A

- Terlatihnya petugas

tentang pemantapan

pemantauan pertumbuhan

bayi dan balita dan tata

laksana gizi buruk

- Tersusunnya laporan

program gizi

Page 138: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

128

No Sasaran/SKPD

Pelaksana

Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Pengadaan,

Peningkatan dan Perbaikan

Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskesmas

Pembantu dan Jaringannya

- Pengadaan Sarana dan

Prasarana Puskesmas

- Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan

- Tersedianya Sarana

danPrasarana

Puskesmas

- Terlaksananya

monitoring, evaluasi dan

pelaporan

Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan Lansia

Pelayanan Pemeliharaan

Kesehatan

- Telaksananya pekayanan

kesehatan kepada lansia

dan penyediaan lansia KIT

di puskesmas

3. Meningkatnya persentase

penduduk (termasuk

seluruh penduduk miskin)

yang memiliki jaminan

kesehatan menjadi 80

persen

Dinas Kesehatan

RSUD. Dr. T. Mansyur

Program Pelayanan

Kesehatan Penduduk Miskin

- Pelayanan Jamkesmas, Askes

Sosial dan Askes Komersial

- Tersedianya pelayanan

kesehatan dasar bagi

masyarakat miskin

Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

- Pelayanan Kesehatan

Penduduk Miskin di

Puskesmas Jaringannya;

- Tersedianya keseragaman

dan akurasi data pada

pelayanan PJKMU Madani

selama 1 tahun

4. Meningkatnya persentase

RS yang melayani pasien

penduduk miskin peserta

program Jamkesmas

menjadi sebesar 100

persen;

Program Pengadaan,

Peningkatan Sarana &

Prasarana Rumah Sakit

/Rumah Sakit Jiwa/Rumah

Sakit Paru-paru/Rumah Sakit

Mata

- Rehabilitasi bangunan rumah

sakit

- Terlaksananya perbaikan

bangunan rumah sakit

Page 139: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

129

No Sasaran/SKPD

Pelaksana

Program/Kegiatan Output (Keluaran)

5.

Meningkatnya jumlah

puskesmas yang membe-

rikan pelayanan

kesehatan dasar bagi

penduduk miskin menjadi

sebesar 8 puskesmas

- Pengadaan Alkes

- Pengembangan SIM RS

- Pembangunan Ruang ICU

- Pengadaan Air Bersih

- Pengadaan Alkes RS Tahun

2013

Program Pengadaan,

Peningkatan dan Perbaikan

Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskesmas

Pembantu dan Jaringannya

- Pengadaan Sarana dan

Prasarana Puskesmas

Terlaksananya pengadaan

alkes RS

- Terlaksananya

pengembangan SIM RS

- Tersedianya ruangan ICU

- Tersedianya air bersih

- Tesedianya alkes dan

media promosi untuk

poskeskel

6.

Menurunnya angka

kesakitan akibat penyakit

menular

Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Menular

- Penyemprotan/ Fogging

Sarang Nyamuk;

- Pelayanan Vaksinasi bagi

Balita dan Anak Sekolah;

- Pelayanan Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Menular;

- Pencegahan Penularan

Penyakit Endemik/ Epidemik

- Cakupan penderita DBD

yang ditangani;

- Tercapainya pemerataan

UCI (Universal Chil

Immunization) di

kelurahan;

- Cakupan penemuan

penderita kusta,

malarian,TB paru BTA +

baru

- Menurunnya prevalensi

penyakit IMS (Infeksi

Menular Seksual)

Page 140: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

130

No Sasaran/SKPD

Pelaksana

Program/Kegiatan Output (Keluaran)

7.

Meningkatnya kualitas

dan jangkauan layanan

KB melalui 8 Puskesmas

13 Pustu, 115 posyandu

dan 26 klinik KB tersebar

di setiap kecamatan

- Peningkatan imunisasi;

- Peningkatan Surveilance

Epidemiologi dan

Penanggulangan Wabah;

- Peningkatan Komunikasi,

Edukasi dan Informasi

Pencegahan dan

Pemberantasan Penyakit

Program Keluarga Berencana

- Pelayanan KIE;

- Peningkatan Perlindungan

Hak Reproduksi Individu;

- Pembinaan Keluarga

Berencana

- Penilaian KB Lestari,

Keluarga Harmonis,

Kelompok UPPKS, BKB dan

PLKB Teladan

- Terlaksanannya

vaksinasi meningitis

kepada calon haji

- Tersedianya data

epidemiologi penyakit

yang cepat dan akurat

Terlaksananya penyuluhan

terpadu penyakit menular

- Meningkatnya peserta KB;

- Terfasiltasinya pencabutan

implant bagi peserta KB

- Tesedianya target peserta

KB baru dan peserta KB

aktif serta terselenggaranya

- Terlaksananya Penilaian

KB Lestari, Keluarga

Harmonis, Kelompok

UPPKS, BKB dan PLKB

Teladan

Badan Pemberdayaan

Masyarakat, Perempuan

dan KB

Program Pelayanan

Kontrasepsi

- Pelayanan Pemasangan

Kontrasepsi KB;

- Pengadaan Alat Kontrasepsi;

- Pelayanan KB Medis Operasi

- Tersedianya dana

operasional rumah sakit

dan klinik KB

- Terpenuhinya alat

kontrasepsi bagi

masyarakat

- Tersedianya dana untuk

kegiatan medias operasi

bagi PUS

Page 141: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

131

No Sasaran/SKPD

Pelaksana

Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Pembinaan Peran

Serta Masyarakat Dalam

Pelayanan KB/KR Yang

Mandiri

- Operasional Masyarakat

Peduli KB

- Pengelolaan Data dan

Informasi Program KB

- Pembinaan Kader

- Sosialisasi KB bagi Tokoh

Masyarakat dan Warga

Tionghoa

- Rapat Koordinasi Pegawai

dan Pengelolaan Petugas

Lapangan

- Orientasi Kualisi

Kependudukan

- Pendataan Keluarga dan

Informasi Data Program KB

- Terfasilitasinya masyarakat

peduli KB

- Tersedianya data dan

informasi program KB

- Terbinanya kelompok

masyarakat dalam

pelayanan KB/KR yang

mandiri

- Tersosialisasinya KB bagi

tokoh masyarakat dan

warga tionghoa

- Terlaksananya rapat

koordinasi pegawai dan

pengelolaan petugas

lapangan

- Terlaksananya orientasi

kualisi kependudukan

- Tersedianya data keluarga

dan informasi data program

KB

8. Pembangunan instalasi

air minum dan sanitasi

yang meliputi fasilitasi

pembangunan air minum

di 6 Kecamatan dan 31

Kelurahan

Program Pengembangan

Kinerja Pengelolaan Air

Minum dan Air Limbah

- Pengembangan Sistem

Distribusi Air Minum

- Terlaksananya Sistem

Distribusi Air Minum

Dinas Pekerjaan Umum Program Lingkungan Sehat

Perumahan

- Penyediaan Sarana Air

Bersih dan Sanitasi Dasar

Terutama Bagi Masyarakat

Miskin

- Tersedianya Sarana Air

Bersih dan Sanitasi Dasar

Terutama Bagi Masyarakat

Miskin

Sumber: RKPD Kota Tanjungbalai tahun 2015

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai program dan kegiatan

lebih detail menghasilkan keluaran sebagai berikut:

1. Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas-puskesmas dan rumah

sakit umum.

Page 142: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

132

2. Tertanggulanginya KEP, Anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), dan kurang

vitamin A sebesar 95,81 persen

3. Terlaksananya sosialisasi kebijakan lingkungan sehat kepada 35 orang

4. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk untuk meningkatkan cakupan penderita DBD yang

ditangani sebesar 91 persen

5. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah untuk tercapainya pemerataan UCI (Universal

Chil Immunization) di kelurahan sebesar 100 persen

6. Terlaksananya pelayanan kebidanan dan neonatal sebesar 90 persen

7. Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi penderita busung lapar/gizi buruk.

8. Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi peserta BPJS melalui Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN).

9. Terlaksananya pembinaan kepada 80 (delapan puluh) orang kader KB.

10. Tersedianya data dan informasi pengelolaan program KB sebayak 267 unit.

11. Tersedianya fasilitasi kepada kelompok masyarakat peduli KB.

12. Tersedianya pelayanan pemasangan kontrasepsi KB, pengadaan alat kontrasepsi dan pelayanan

KB medis operasi.

13. Terlaksananya pelayanan sunnatan massal kepada 50 anak.

Dimana hasil dan ouput tersebut hanya dapat mendukung beberapa pencapaian sasaran

bagi peningkatan kualitas dan pelayanan kesehatan sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.97. Capaian Target Sasaran pada Prioritas Peningkatan Kualitas dan Pelayanan

Kesehatan Tahun 2015.

No Sasaran Prioritas pada

RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi

Capaia

n (%)

1.

Meningkatnya pelaksa-

naan upaya kesehatan

masyarakat preventif yang

terpadu

Meningkatnya persentase

ibu bersalin yang ditolong

oleh tenaga kesehatan

terlatih (cakupan PN)

90 persen 84,26

persen

192,82

Meningkatnya % ibu hamil

yang mendapatkan

pelayanan antenatal

(cakupan kunjungan

kehamilan ke empat (K4)

95 persen 84,81

persen

89,27

Meningkatnya cakupan

imunisasi lengkap bayi usia

0-11 bulan dan imunisasi

campak

90 persen dan

85 persen

93,01

persen

103,35

Meningkatnya cakupan

kunjungan neonatal pertama

(KN1)

90 persen 91,97

persen

102,19

Meningkatnya persentase

balita gizi buruk yang

mendapat perawatan

menjadi

100 persen 100,00

persen

100

Page 143: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

133

No Sasaran Prioritas pada

RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi

Capaia

n (%)

Meningkatnya persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)

90 persen 80,07 persen

88,97

Meningkatnya persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat

90 persen 73,25 persen

81,39

2. Meningkatnya persen-tase ketersediaan obat dan vaksin

Ketercukupan obat dan vaksin

85 persen 100,00 persen

117,65

3. Meningkatnya persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan

Jumlah kepesertaan BPJS 85 persen 76,84 persen

93,29

4. Meningkatnya persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas.

Jumlah RS yang melayani penduduk miskin

100 persen 100 persen 100

5. Meningkatnya jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin

Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin

8 puskesmas 8 puskesmas 100

6. Menurunnya angka kesakitan akibat penya-kit menular

Terkendalikannya prevalensi kasus HIV

<0,5 persen 0,01 persen 2

Meningkatnya jumlah orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV

200 orang 35 orang 17,50

Meningkatnya persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang bisa disembuhkan

86 persen 72,73 persen 84,57

Meningkatnya angka penemuan kasus malaria

1,75/1.000 penduduk

0 0

7. Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan KB melalui 8 Puskesmas, 13 Pustu, 115 posyandu dan 26 klinik KB tersebar di setiap kecamatan

Persentase jangkauan layanan KB

100 persen 100,00 persen

100

8. Sasaran pembangunan air minum dan sanitasi yang meliputi terpenuhi nya kebutuhan air bersih bagi masyarakat di 6 Kecamatan dan 31 Kelurahan.

Persentase pemenuhan kebutuhan air minum

70 persen 73,25 persen

104,65

Sumber: RKPD Kota Tanjungbalai tahun 2015

Page 144: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

134

Pencapaian beberapa sasaran di atas telah dapat mendukung pencapaian indikator

keberhasilan bidang kesehatan, meski masih terdapat peningkatan jumlah angka kematian bayi tahun

2015 yakni menjadi sebesar 38 orang dari 77 orang di tahun 2014, namun untuk jumlah kematian balita,

kematian ibu dan jumlah kasus buruk terjadi penurunan di tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya

yakni masing-masing sebesar: jumlah kematian balita menjadi 15 dari 18 di tahun 2014, jumlah

kematian ibu masih sama dengan tahun 2014 yakni sebanyak 4 orang.

Prioritas 4: Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan kualitas Kesejahteraan

Rakyat Miskin

Pada hakekatnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan

yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan

pendapatan masyarakat serta mengusahakan pergeseran struktur kegiatan ekonomi dari sektor primer

ke sektor sekunder dan tersier. Dengan kata lain arah dari pembangunan ekonomi adalah

mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik

mungkin. Hal ini dapat terjadi jika transaksi ekonomi oleh masyarakat meningkat dan salah satu upaya

untuk merealisasikannya adalah dengan memberdayakan ekonomi masayarakat melalui

pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang produktif.

Ekonomi kerakyatan merupakan sektor informal yang mengedepankan keadilan dalam

penguasaan sumberdaya ekonomi, proses produksi dan konsumsi dan lebih mengutamakan

kemakmuran rakyat daripada kemakmuran pribadi. Ekonomi kerakyatan yang benar adalah yang

berdasar pada amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang utamanya adalah memberi perhatian kepada

rakyat kecil lewat program-program operasional yang nyata dan mampu merangsang kegiatan ekonomi

produktif di tingkat rakyat sekaligus memupuk jiwa kewirausahaan bukan hanya sekedar pemberian

cash money kepada masyarakat. Ekonomi kerakyatan bisa dikembangkan melalui berbagai sektor

pembangunan tidak hanya di sektor koperasi dan UMKM, industri dan perdagangan, namun bisa juga

merambah ke sektor lain seperti pertanian, perikanan bahkan pada sektor pariwisata dan keolahragaan.

Selain itu pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang penekanannya pada sektor riel UMKM dengan

pemberlakuan program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat) diharapkan akan mampu mengurangi angka kemiskinan.

Dalam pencapaian laju pertumbuhan ekonomi nasional, maka perumusan kebijakan

pencapaian prioritas pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kualitas kesejahteraan

rakyat miskin meliputi berbagai bidang pembangunan yakni: 1) Pengembangan ekonomi daerah; 2)

Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif; 3) Penanaman modal; 4) Ketahanan pangan; 5)

Ketenagakerjaan; 6) Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 7) Sosial; dan 8)

Pemberdayaan masyaraakat dan desa.

Sasaran prioritas pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kualitas

kesejahteraan rakyat miskin ditekankan kepada: Pertumbuhan yang pro-rakyat miskin dengan

memberikan perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan orang-orang miskin dan orang-orang

dengan kondisi khusus; Meningkatkan kualitas kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan,

Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah; Meningkatnya daya saing

sumber daya manusia; Meningkatnya akses usaha mikro dan kecil kepada sumber daya produktif serta

Memperkuat kelembagaan koperasi.

Seluruh upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Tanjungbalai tertuang dalam

program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dilihat pada tabel berikut ini:

Page 145: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

135

Tabel 2.98. Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas

Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan kualitas Kesejahteraan

Rakyat Miskin pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015.

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran)

1. Pertumbuhan yang pro-rakyat

miskin dengan memberikan

perhatian khusus pada usaha-

usaha yang melibatkan orang-

orang miskin dan orang-orang

dengan kondisi khusus

Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil

Menengah

- Fasilitasi Pengembangan

Inkubator Teknologi dan Bisnis;

- Penyelenggaraan Pelatihan

Kewirausahaan

- Fasilitasi Pengembangan

Sarana Promosi Hasil Produksi

- Pelatihan Kerajinan Bambu

- Bimbingan Manajemen Usaha

Bagi Perempuan Dalam

Mengelola Usaha

- Tersedianya Peralatan Bagi

Sentra UMKM

- Terlaksananya pelatihan

kewirausahaan

- Tersedianya sarana

promosi hasil produksi

- Terlatihnya para pengrajin

bamboo

- Terlaksananya bimbingan

manajemen usaha bagi

perempuan dalam

mengelola usaha

Dinas Koperasi dan UKM

Badan Pemberdayaan

Masyarakat Perempuan dan KB

Dinas Pertanian

Dinas Perikanan dan Kelutan

Dinas Prindag

Seluruh Kecamatan

Program Peningkatan

Keberdayaan Masyarakat

Perdesaan

- Penyelenggaraan Gelar

Teknologi Tepat Guna

- Pembinaan Pos Pelayanan

Teknologi Tepat Guna

- Pembinaan Kegiatan di

Masyarakat Dalam Peningkatan

Ekonomi

- Orientasi Pembinaan

Kewanitaan

- Terlaksananya gelar

teknologi tepat guna

- Terlaksananya pembinaan

pos pelayanan teknologi

tepat guna

- Terbinanya masyarakat

dalam peningkatan

ekonomi

- Terlaksananya orientasi

pembinaan kewanitaan

- Pembinaan Keswadayaan

Masyarakat

Terbinanya keswadayaan

masyarakat

Page 146: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

136

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Peningkatan Peran

Perempuan di Pedesaan

- Pelatihan UP2K-PKK dan

PTP2WKSS

- Pelatihan dan Bantuan

Peningkat Sumber Daya

Masyarakat (Perempuan)

- Sosialisasi dan Pelatihan Bagi

Organisasi Wanita

- Keterampilan Membatik Bagi

Perempuan

- Terlaksananya pelatihan

UP2K-PKK dan

PTP2WKSS

- Terlatihnya dan

meningkatnya sumber daya

masyarakat (perempuan)

- Terlaksananya sosia-lisasi

dan pelatihan bagi

organisasi wanita

- Terlaksananya ketrampilan

membatik bagi perempuan

Program Keserasian Kebijakan

Peningkatan Kualitas Anak dan

Perempuan

- Peningkatan Kesejahteraan

Perempuan dan Prestasi Anak;

- Pembinaan Lembaga

Pemberdayaan Perempuan

Lanjut Usia dan Yang Berbasis

Gender;

- Pembinaan Forum Anak;

- Praktek Keterampilan Bagi Ibu-

Ibu di Kecamatan

- Meningkatnya

kesejahtaraan perempuan

dan prestasi anak

- Meningkatnya sumberdaya

perempuan

- Terbinanya forum anak

- Terlaksananya

keterampilan bagi ibu-ibu di

kecamatan

Program Penguatan

Kelembagaan Pengarusutama-an

Gender dan Anak

- Advokasi Perencanaan

Penganggaran Responsif Gender

- Penyusunan Naskah Akademik

Reperda Pengarusutamaan

Gender Dalam Pembangunan

Daerah

- Terlaksananya advokasi

perencanaan

penganggaran responsif

gender

- Tersusunnya Naskah

Akademik Reperda

pengarusutamaan gender

dalam pembangunan

daerah

Page 147: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

137

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Peningkatan Kualitas

Hidup dan Perlindungan

Perempuan

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

KDRT

Terlaksananya monitoring,

evaluasi dan laporan KDRT

Program Peningkatan Kualitas

Hidup dan Perlindungan

Perempuan

- Fasilitasi Upaya perlindungan

Perempuan Terhadap Tindak

Kekerasan

- Tersedianya fasilitas upaya

perlindungan perempuan

terhadap tindak kekerasan

Program Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

- Pelayanan dan Perlindu-ngan

Sosial, Hukum Bagi Korban

Eksploitasi Perda-gangan

Perempuan dan Anak

- Pelaksanaan KIE Konseling dan

Kampanye Sosial Bagi

Penyandang Masalah

kesejahteraan Sosial (PMKS)

- Pelatihan keterampilan dan

praktek belajar kerja bagi anak

terlantar termasuk anak jalanan,

anak cacat dan anak nakal;

- Peningkatan Kualitas Pelayanan,

Sarana dan Prasarana

Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Bagi PMKS

- Penyaluran Beras Miskin/Madani

Kepada Masyarakat

- Sosialisasi Peningkatan

Pemahaman Orang Tua Anak

Disabilitas

- Tersedianya pelaya-nan

dan perlindu-ngan sosial,

hukum bagi korban eksploi-

tasi perdagangan

perempuan dan anak

- Terlaksananya KIE

konseling dan kampanye

sosial bagi PMKS

- Telatihnya keterampilan

dan praktek belajar kerja

bagi anak terlantar

termasuk anak jalanan,

anak cacat dan anak nakal

- Meningkatnya kualitas

pelayanan, sarana dan

prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial bagi

PMKS

- Tersalurnya beras

miskin/madani kepada

masyarakat

- Tersosialisasinya

pemahaman orang tua

anak disabilitas

Program Pemberdayaan Fakir

Miskin, KAT dan PMKS Lainnya

- Pelatihan Keterampilan Berusaha

Bagi Keluarga Miskin

- Pelatihan Keterampilan Bagi

PMKS

- Terlaksananya pelatihan

keterampilan berusaha bagi

keluarga miskin

- Terlaksananya pelatihan

keterampilan bagi PMKS

Page 148: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

138

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Peningkatan Produksi

Hasil Peternakan

- Pembibitan dan Perawatan

Ternak

- Pembibitan dan

pemeliharaan ternak

sebanyak 56 ekor

Program Peningkatan Produksi

Hasil Pertanian/Perkebunan

- Pengembangan bibit unggul

pertanian/perkebunan

- Terlaksananya

pengembangan bibit unggul

pertanian /perkebunan 8

jenis

Program Peningkatan

Kesejahteraan Petani

- Pelatihan Petani dan Pelaku

Agribisnis

- Terlatihnya petani

sebanyak 60 orang

Program Peningkatan Penerapan

Teknologi Pertanian/Perkebunan

- Pengadaan Sarana dan

Prasarana Teknologi Pertanian/

Perkebunan Tepat Guna

- Pemeliharaan Rutin/Berkala

Sarana dan Prasarana Teknologi

Pertanian/ Perkebunan Tepat

Guna

- Terlaksananya sarana dan

prasarana Teknologi

Pertanian/ Perkebunan

Tepat Guna

- Terlaksananya

Pemeliharaan

Rutin/Berkala Sarana dan

Prasarana Teknologi

Pertanian/ Perkebunan

Tepat Guna

Program Pemberdayaan

Penyuluh Pertanian/ Perkebunan

Lapangan

Peningkatan kapasitas Tenaga

Penyuluh Pertanian/Perkebunan

- Penyuluhan dan Pendampingan

Bagi Pertanian/Perkebunan

- Meningkatnya kapasitas

tenaga penyuluh

pertanian/perkebunan

sebanyak 12 orang

- Fasilitasi penyuluhan dan

pendampingan bagi

pertanian sebanayak 5

paket.

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan - Promosi atas Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah

- Pengelolaan Informasi Permintaan Pasar atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan

- Terlaskananya kegiatan

promosi hasil produksi perta-nian/perkebunan unggulan daerah sebanyak 5 kali

- Terlaksananya pendataan permintaan pasar atas

Page 149: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

139

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Pencagahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak - Pendataan Masalah Ternak

- Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak

- Pengawasan Perdagangan Ternak Antar Daerah

- Tersedianya data masalah

ternak sebanyak 12 set - Terlaksananya sosialisasi

pencegahan penyakit menular kepada 60 peserta

- Terlaksananya pengawasan perdagangan ternak antar daerah

Program Pengembangan Budidaya Perikanan - Pengembangan Bibit Ikan Unggul

- Pendampingan Pada kelompok Tani Pembudidaya Ikan

- Pembinaan dan Pengembangan Perikanan

- Pengadaan Sarana Budidaya Perikanan

- Pemberian bibit ikan unggul

kepada masyarakat - Fasilitasi kepada kelompok

tani pembudidaya ikan - Terlaksananya pembinaan

dan pengembangan perikanan

- Bantuan pengadaan sarana budidaya perikanan sebanyak 3 paket

Program Pengembangan Perikanan Tangkap - Pendampingan pada Kelompok

Nelayan Perikanan Tangkap - Pengadaan Sarana Perikanan

Tangkap

- Fasilitasi kepada kelompok

nelayan perikanan tangkap - Terlaksananya pemberian

bantuan sarana perikanan tangkap kepada nelayan

Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan - Pembinaan Kelompok dan

Pengusaha Perikanan - Penyediaan Sarana Penyuluhan

Perikanan

- Terlaksananya pembinaan

kelompok dan pengusaha perikanan

- Fasilitasi sarana penyuluhan perikanan

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah - Pembinaan Industri Kecil dan

Menengah dalam Memperkuat Jaringan Klester Industri

- Pembinaan Industri Rumah Tangga dan Industri Kreatif Berbasis Sumber Daya Lokal

- Study Banding Industri Kerajinan di Luar Daerah

- Pembinaan IKM sebanyak

5 kluster

- Terlaksananya pembinaan industry rumah tangga dan industry kreatif

- Terlaksananya study banding industry kerajinan diluar daerah

Page 150: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

140

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran)

2. meningkatkan kualitas kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan Bappeda

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial - Koordinasi Perumusan

Kebijakan dan Sikronisasi Upaya-upaya Penanggulangan Kemiskinan dan Penurunan Kesenjangan

- Tersusunnya laporan

koordinasi penanggulanga kemiskinan di Kota Tanjungbalai

3. Meningkatnya efektifitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah Dinas Sosial

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial - Pelayanan dan Perlindungan

Sosial, Hukum Bagi Korban Eksploitasi Perdagangan Perempuan dan Anak

- Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial Bagi Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS)

- Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal;

- Tersedianya pelayanan dan perlindungan sosial, hukum bagi korban eksploitasi perdagangan perempuan dan anak

- Terlaksananya KIE konseling dan kampanye sosial bagi PMKS

- Telatihnya keteram-pilan

dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar ter-masuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal

- Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS

- Penyaluran Beras Miskin/Madani Kepada Masyarakat

- Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Orang Tua Anak Disabilitas

- Meningkatnya kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS

- Tersalurnya beras miskin/madani kepada masyarakat

- Tersosialisasinya pemahaman orang tua anak disabilitas

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial - Peningkatan Jejaring Kerjasama

Pelaku-pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial masyarakat

- Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat

- Pengembangan Model Kelembagaan Perlindungan Sosial

- Pengelolaan Data dan Informasi PMKS

- Meningkatnya jejaring

kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat

- Meningkatnya kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat

- Terlaksananya pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial

- Tersedianya data dan informasi PMKS

Page 151: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

141

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran)

4.

Meningkatnya daya saing

sumber daya manusia

Dinas Tenaga Kerja

Program Peningkatan Kualitas

dan Produktivitas Tenaga Kerja

- Pendidikan dan pelatihan

keterampilan bagi pencari kerja

- Terlaksananya pendidikan

dan pelatihan keterampilan

45 (empat puluh lima)

orang pencari kerja.

Program Peningkatan

Kesempatan Kerja

- Penyerbaluasan Informasi Bursa

Tenaga Kerja

- Kerjasama Pendidikan dan

Pelatihan

- Pengembangan dan Peningkatan

Kesempatan Kerja

- Tersedianya informasi

lowongan kerja

- Terlaksananya pembekalan

keterampilan berbahasa

jepang dan berbahasa

korea bagi 50 (lima puluh)

orang pencari kerja.

- Tersedianya kesempatan

kerja

Program Perlindungan &

Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

- Pengendalian dan Pembinaan

Lembaga Penyalur Tenaga Kerja;

- Fasilitasi Penyelesaian Prosedur,

Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial;

- Peningkatan pengawasan,

perlindungan dan penegakan

hukum terhadap keselamatan

dan kesehatan kerja

- Terbinanya lembaga

penyalur tenaga kerja

- Terfasilitasinya perselisihan

hubungan industrial

sebanyak 4 kasus

- Terlaksananya

pengawasan, perlindungan

dan penegakan hukum

terhadap norma

keselamatan

ketenagakerjaan dan

norma kesehatan kerja

kepada 80 (delapan puluh)

perusahaan.

Program Pembinaan Eks

Penyandang Penyakit Sosial (Eks

Narapidana, PSK, Narkoba dan

Penyakit Sosial Lainnya)

- Pendidikan dan Pelatihan

Keterampilan Berusaha bagi Eks

Penyandang Penyakit Sosial

- Pemberdayaan Eks Penyandang

Penyakit Sosial

- Terlatihnya keterampilan

berusaha bagi eks

penyandang penyakit sosial

- Terberdayakannya eks

penyandang penyakit sosial

sebanyak 10 orang

Page 152: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

142

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial - Peningkatan Jejaring Kerjasama

Pelaku-pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial masyarakat

- Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat

- Pengembangan Model Kelembagaan Perlindungan Sosial

- Pengelolaan Data dan Informasi PMKS

- Meningkatnya jejaring

kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat

- Meningkatnya kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat

- Terlaksananya pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial

- Tersedianya data dan informasi PMKS

5. Meningkatnya akses usaha mikro dan kecil kepada sumber daya produktif Dinas Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah - Sosialisasi Dukungan Informasi

Penyediaan Permodalan;

- Pengembangan Klaster Bisnis; - Pemantauan Pengelolaan

Penggunaan Dana Pemerintah Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah;

- Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah;

- Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah

- Terlaksananya sosiali-sasi

dukungan Informasi Penyediaan Permodalan

- Terlaksananya Pengembangan Klaster Bisnis

- Terlaksananya Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah Bagi UMKM

- Terlaksananya Promosi Produk UMKM

- Terlaksananya promosi produk UMKM

6. Memperkuat kelembagaan koperasi Dinas Koperasi dan UKM Dinas Tenaga Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi - Koordinasi Pelaksanaan

Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi;

- Sosialisasi Prinsip-prinsip Pemahaman Perkoperasian;

- Pembinaan, Pengawasan dan Perhargaan Koperasi Berprestasi;

- Penyebaran Model-model Pola

Pengembangan Koperasi;

- Terlaksananya Pembinaan dan Pengembangan BMT

- Terlaksananya Sosialisasi Prinsip-prinsip perkoperasian

- Terlaksananya pembinaan dan penghargaan koperasi berprestasi

- Terlaksananya Pendidikan Pengelolaan Pembukuan / Akuntansi koperasi

Page 153: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

143

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah yang Konduktif - Penyusunan Kebijakan Tentang

Usaha Kecil Menengah

- Tersusunnya kebijakan

tentang UKM

Sumber: RKPD Perubahan Kota Tanjungbalai Tahun 2015 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai program dan kegiatan

lebih detail menghasilkan ouput yang dapat mendukung beberapa pencapaian sasaran bagi peningkatan kualitas dan pelayanan kesehatan sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.99. Capaian Target Sasaran pada Prioritas Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan

Peningkatan kualitas Kesejahteraan Rakyat Miskin Tahun 2015.

No Sasaran Prioritas pada

RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi

Capaian (%)

1.

Pertumbuhan yang pro-

rakyat miskin dengan

memberikan perhatian

khusus pada usaha-usaha

yang melibatkan orang-

orang miskin dan orang-

orang dengan kondisi

khusus

- Terlaksananya prog-

ram/kegiatan untuk fasilitasi

pembinaan keterampilan

berusaha

100 persen 100 persen 100,00

2 Meningkatkan kualitas

kebijakan dan program

penanggulangan

kemiskinan

- Dokumen SKPD 1 dok 1 dok 100,00

- Laporan percepatan

penanggulangan

kemiskinan daerah

(LP2KD)

1 dok 1 dok 100,00

- Meningkatnya akomodir

PUG ke dalam program

dan kegiatan

70 program 70

Program

100,00

- Laporan RAD MDG’s 1 dok 1 dok 100,00

3 Meningkatnya efektifitas

pelaksanaan penurunan

kemiskinan di daerah

- Terlaksananya kegiatan

P2KKP

100 persen 100 persen 100,00

- Angka kemiskinan

11,00 persen

- Persentase penyaluran

raskin

100 persen 100 persen 100,00

- Persentase kepesertaan

BPJS kesehatan

85 persen 79,30

persen

93,29

- Persentase penyaluran

BSM

100 persen 100 persen

(12.912

siswa)

100,00

- Persentase penerima

manfaat PKH

0 0

Page 154: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

144

No Sasaran Prioritas pada

RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi

Capaian (%)

4 Meningkatnya daya saing sumber daya manusia

- Persentase SDM koperasi yang profesional

100 persen 84,74 persen

84,74

- Persentase penyuluh pertanian yang terlatih

100 persen (12 orang

dari 12 orang)

100 persen 100,00 persen

- Tingkat pengangguran terbuka

5,80

5 Meningkatnya akses usaha mikro dan kecil menengah kepada sumber daya produktif

- Persentase pengembalian dana bergulir

65,00 persen 58,00 persen

89,23

- Produktifitas koperasi dan UKM.

0 0 0

- penyerapan tenaga kerja bidang koperasi dan UKM

60 orang 60 orang 100,00

- Meningkatnya jumlah produk koperasi.

0 0 0

- Meningkatnya jumlah usaha kecil menengah.

5,00 persen 0,00 0,00

6 Memperkuat kelembagaan koperasi

Jumlah koperasi aktif meningkat

107 koperasi 107 koperasi 100,00

Prioritas 5: Peningkatan Kualitas Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan

Pada tahun 2015 arah kebijakan pembangunan infrastruktur ditujukan kepada upaya

penataan ruang dalam rangka mendukung pengembangan wilayah yang berwawan lingkungan,

peningkatan kualitas lingkungan dan peningkatan upaya pegendalian banjir. Infrastruktur mempunyai

peran strategis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, memberi kontribusi dalam pertumbuhan

ekonomi, serta bagi peningkatan kualitas lingkungan hidup. Infrastruktur seperti prasarana air bersih,

sanitasi dan drainase akan meningkatkan kualitas lingkungan masyarakat. Demikian juga penyediaan

permukiman yang layak huni serta prasarana pengendalian banjir dan prasarana jalan yang terpelihara

baik akan meningkatkan kualitas lingkungan. Infrastruktur juga berperan dalam upaya mitigasi dan

adaptasi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim (climate change) terhadap

lingkungan seperti banjir, kekeringan, longsor, dan lain-lain. Penyelenggaraan infrastruktur berwawasan

lingkungan telah tertuang dalam sejumlah peraturan, seperti Undang-Undang No. 26/2007 tentang

Penataan Ruang, Undang-Undang No. 7/2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-Undang No. 38/2004

tentang Jalan maupun Undang-Undang No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung. Bahkan didalam

Undang-Undang Perumahan Permukiman yang dikeluarkan pada tahun 1992, telah diamanatkan

pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup terkait dengan pembangunan dan penataan

Perumahan Permukiman. Namun dalam pelaksanaannya, amanat tentang pengelolaan lingkungan

maupun pengawasan lingkungan belum sepenuhnya diterapkan. Pembangunan infrastruktur yang

berwawasan lingkungan harus terus menerus dilakukan dan merupakan skala prioritas setiap tahunnya

mengingat dinamika pertumbuhan dan persebaran penduduk, luas wilayah dan kondisi geografis

wilayah. Infrastruktur meliputi pembangunan sarana dan prasarana dasar seperti sarana transportasi

(jalan dan jembatan), drainase, gorong-gorong, perumahan dan permukiman, instalasi air minum, serta

fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas,rumah peribadatan, tempat rekreasi dan

fasilitas umum lainnya.

Page 155: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

145

Tingginya cost bagi pembangunan sebuah infrastruktur menyebabkan pembiayaan bidang

ini memiliki persentase tertinggi penggunaan APBD sebuah wilayah. Tidak terkecuali Kota

Tanjungbalai, dana bagi bidang infrastruktur mencapai kurang lebih 30 persen dari total dana APBD

yang tersedia. Pelaksanaan program dan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung keberhasilan

pembangunan di bidang infrastruktur yang ditandai dengan bertambahnya panjang jalan, bertambahnya

jumlah jembatan, peningkatan penataan RTH, membaiknya kualitas lingkungan dan pengelolaan

persampahan serta terpeliharanya fasilitas umum lainnya.

Untuk mengetahui sejauhmana output program dan kegiatan dapat mencapai sasaran

bidang infratsruktur berikut disajikan daftar program dan kegiatan beserta keluaran bagi pencapaian

sasaran infrastruktur di Kota Tanjungbalai tahun 2015:

Tabel 2.100 Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas

Peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan pada

RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015.

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

1. Penataan ruang dalam rangka mendukung pengembangan wilayah yang berwawasan lingkungan

Program Peningkatan Jalan dan Jembatan - Peningkatan Jalan Ruas A

sampai Z

- Terlaksananya Peningkatan Jalan di berbagai lokasi di Kota Tanjungbalai

Dinas Pekerjaan Umum

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan - Perencanaan Pembangunan

Jalan

- Pembangunan Jalan

- Tersedianya dokumen detail rencana Pemba-ngunan Jalan

- Terlaksananya Pemba-ngunan Jalan di berbagai lokasi di Kota Tanjungbalai

Program Rehabilitasi/ Pemeli-haraan Jalan dan Jembatan - Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

- Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan

- Terlaksananya Reha-bilitasi/Pemeliharaan Ja-lan

- Terlaksananya Reha-bilitasi/Pemeliharaan Jembatan

Progam Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong - Pembangunan Saluran

Drainase/ Gorong-gorong

- Terlaksananya pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Program Pembangunan Turap/Talud/ Bronjong - Pembangunan Turap/Talud/

Bronjong

- Terlaksananya

Pembangunan Turap/Talud/Bronjong

Page 156: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

146

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Program Perencanaan Tata Ruang - Penetapan Kebijakan Tentang

RDTRK, RTRK dan RTBL

- Rapat Koordinasi Tentang Rencana Tata Ruang

- Terlaksananya Penetapan

Kebijakan Tentang RDTRK, RTRK dan RTBL

- Terlaksananya pengadaan barang-barang perpustakaan peta

Program Pemanfaatan Ruang - Fasilitasi Peningkatan Peran

Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang

- Terfasilitasinya Peran Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

Progam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) - Penataan RTH;

- Pemeliharaan RTH

- Pemeliharaan Lampu

Penerangan Jalan/Umum

- Tersedianya tanah untuk

bangunan gedung

- Tersedianya perkakas bengkel kayu

- Terpeliharanya lampu

penerangan jalan/umum

Kantor Lingkungan Hidup

Progam Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau (RTH)

- Penataan RTH;

- Peningkatan Peran Serta

Masyarakat dalam Pengelolaan

RTH

- Terlaksananya

penghijauan lingkungan

kota dan penghijauan

kota, perawatan dan

pemeliharaan pohon

pelindung, tersedianya

alat dan bahan sumber

benih serta penghijauan

lingkungan sekolah

- Terlaksananya

peningkatan peran serta

masyarakat dalam

pengelolaan RTH

Program Perlindungan dan

Konservasi Sumber Daya Alam

- Konservasi Sumber Daya Air

dan Pengendalian Kerusakan

Sumber-sumber Air

- Pengelolaan Keanekaragaman

Hayati dan Ekosistem

- Terlaksananya

penghijauan lingkungan

dan pengelolaan DAS

Sungai

- Pembangunan taman

hijau sekolah dan

perkotaan

Page 157: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

147

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

2. Peningkatan kualitas lingkungan

Dinas Pekerjaan Umum

Program Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi,

Rawa dan Jaringan Pengairan

Lainnya

- Rehabilitasi/Pemeliharaan

Normalisasi Saluran Sungai

- Terlaksananya

Rehabilitasi/Pemeliharaan

Normalisasi Saluran

Sungai

Program Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh

- Pembangunan/Peningkatan

Infrastruktur

- Terlaksananya

pemasangan lampu

penerangan jalan/ di Kota

Tanjungbalai

Program Penyediaan dan

Pengelolaan Air Baku

- Pembangunan sumur-sumur air

tanah

- Tersedianya sumur-sumur

air tanah

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air

- Pengembangan system

distribusi air minum

- Terlaksananya

pengembangan system

distribusi air minum

Program Peningkatan Cakupan

Sistem Penyediaan Air Minum

- Peningkatan cakupan system

penyediaan air minum

- Terlaksananya

peningkatan cakupan

system penyediaan air

minum

Program Pengembangan

Prasarana Sanitasi

- Pembuatan prasarana sanitasi

- Tersedianya prasarana

sanitasi

Program Lingkungan Sehat

Perumahan

- Penyediaan sarana air bersih

dan sanitasi dasar terutama bagi

masyarakat

- Tersedianya sarana air

bersih dan sanitasi dasar

terutama bagi masyarakat

Program Pengadaan,

Peningkatan Sarana dan

Prasarana Rumah

- Pembangunan rumah sakit

- Tersedianya rumah sakit

type c Kota Tanjungbalai

Page 158: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

148

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Program Pengembangan

Perumahan

- Fasilitasi dan stimulasi

pembangunan perumahan

masyarakat kurang mampu

- Pembangunan sarana dan

prasarana rumah sederhana

sehat

- Tersedianya bantuan

perbaikan perumahan

tidak layak huni di Kota

Tanjungbalai

- Terlaksananya

pembangunan sarana dan

prasarana rumah

sederhana sehat

dibeberapa lokasi di Kota

Tanjungbalai

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

Program Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh

- Pembangunan/Peningkatan

Infrastruktur

- Terlaksananya

pemasangan lampu

penerangan jalan/ di Kota

Tanjungbalai

Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

Program Perencanaan

Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh

- Koordinasi Penetapan Rencana

Tata Ruang Wilayah Strategis

dan Cepat Tumbuh

- Terlaksananya Koordinasi

Penetapan Rencana Tata

Ruang Wilayah Strategis

dan Cepat Tumbuh

3. Peningkatan Upaya Pengendalian

Banjir

Badan Penanggulangan Bencana

Daerah

Program Pengendalian Banjir

- Rehabilitasi dan Pemeliharaan

Bantaran dan Tanggul Sungai;

- Peningkatan Partisipasi

Masyarakat dalam

Penanggulangan Banjir

- Terlaksananya

Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Bantaran

dan Tanggul Sungai

- Terlaksananya partisipasi

masyarakat dalam

penanggulangan banjir

Program Pencegahan Dini dan

Penanggulangan Korban

Bencana Alam

- Pemantauan dan

Penyebarluasan Informasi

Potensi Bencana Alam

- Pengadaan Sarana dan

Prasarana Evakuasi Penduduk

Dari Ancaman/Korban Bencana

Alam

- Terlaksananya

Penyebarluasan Informasi

Potensi Bencana Alam

- Terlaksananya

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Evakuasi

Penduduk Dari

Ancaman/Korban

Bencana Alam

Page 159: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

149

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran)

Kantor Lingkunngan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup - Koordinasi Penilaian Kota

Sehat/Adipura; - Pemantauan Kualitas

Lingkungan;

- Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang LH

- Pengelolaan B3 dan Limbah B3 - Pengkajian Dampak Lingkungan - Penyusunan Kebijakan

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;

- Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup

- Terlaksananya

Pembinaan dan koordinasi penilaian fisik titik pantau Program ADIPURA

- Terlaksananya Pemantauan kualitas lingkungan

- Terlaksananya pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang LH

- Terkelolanya B3 dan limbah B3

- Terlaksananya kajian dampak lingkungan

- Terlaksananya Penyusunan NSPK bidang lingkungan hidup

- Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan

Program Peningkatan Pengendalian Polusi - Pembangunan Tempat

Pembuangan Benda Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi

- Terlakasananya

pembelian tong sampah, pengadaan alat dan bahan biopori, pembangunan rumah kompos dan pembelian alat komposter

Dinas Kebersihan dan Pasar Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan - Penyediaan Prasarana dan

Sarana Pengelolaan Persampahan;

- Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan;

- Peningkatan Kemampuan Aparat Pengelolaan Persampahan;

- Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan

- Pembinaan Peningkatan Kinerja

UPTD, IPAL, IPLT, Bank Sampah

- Tersedianya pengadaan sarana dan prasarana persampahan

- Tersedianya prasarana dan sarana persampahan

- Terpenuhinya biaya operasional kebersihan pada hari-hari besar

- Tersosialisasinya masyarakat dan aparatur dalam pengelolaan persampahan

- Terlaksananya pembinaan peningkatan kinerja UPTD, IPAL, IPLT, Bank Sampah

Page 160: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

150

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai program dan kegiatan

lebih detail menghasilkan keluaran sebagai berikut:

1. Terlaksananya pembangunan infrastruktur permukiman yang baik sebesar 80,00 persen.

2. Tercapainya pembangunan kualitas lingkungan permukiman yang baik sebesar 65,00 persen.

3. Tercapainya persentase jalan dalam kondisi baik sebesar 224 km.

4. Tercapainya persentase jembatan dalam kondisi baik sebesar 88,96 persen.

5. Tercapainya persentase pembangunan turap/talud/bronjong sebesar 34,8 persen atau sepanjang

0,296 km.

6. Terlaksananya pembangunan dan rehab rumah ibadah sebanyak 9 (sembilan) unit.

7. Terlaksananya optimalisasi jaringan pipa transmisi/distribusi air minum Kota Tanjungbalai

sepanjang 7,15 km.

8. Terlaksananya perkuatan tebing, pembangunan bronjong dan tembok penahan sebanyak 9

(sembilan) kegiatan.

9. Terlaksananya pembangunan jalan sepanjang 2,46 km.

10. Terbangunnya drainase/gorong-gorong sepanjang 0,695 km.

11. Bertambahnya jumlah fasilitas layanan umum sebanyak 91 lokasi.

12. Bertambahnya jumlah kawasan terbangun seluas 1.800 Ha.

13. Bertambahnya Ruang Terbuka Hijau yang ditandai dengan pembangunan/penataan taman kota

di 4 (empat) lokasi yakni : Jl. Sudirman, Jl Pahlawan, Depan Lapangan Sultan Abdul Jalil

Rahmadsyah dan di Depan Terminal lama serta pemasangan megatron di Jl. Letjen Jamin

Ginting.

14. Terlaksananya lanjutan penatan taman kota di 6 (enam) lokasi yaitu : Depan Polres, Jl. Pahlawan,

Depan Terminal Kota, Komplek Depag, Bundaran PLN dan Simpang Arteri/Jl. Sudirman.

15. Terlaksananya pemagaran kuburan muslim di 7 (tujuh) lokasi yakni: Jl. Bambu Kelurahan Selat

Lancang, Jl. Kartini Kelurahan Sijambi, Jl. Kirab Kelurahan Pematang Pasir, Jl. Lobe Daud,

Kelurahan Sei Merbau, Jl. SMAN 3 Kelurahan Gading dan Jl. Anggrek Lk. V Kelurahan Muara

Sentosa.

16. Terlaksananya pemasangan lampu jalan di 36 (tiga puluh enam) titik lokasi yang tersebar di Kota

Tanjungbalai.

17. Tersedianya fasilitasi pemeliharaan ruang terbuka hijau selama 1 (satu) tahun.

18. Terlaksananya Penetapan Kebijakan Tentang RDTRK, RTRK dan RTBL sebanyak 1 (satu) paket.

19. Terlaksananya rehabilitasi dan pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai sebanyak 10 (sepuluh)

unit.

20. Tersedianya sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/korban bencana alam

sebanyak 3 (tiga) unit.

21. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan sebanyak 10 (sepuluh) kegiatan.

22. Meningkatnya upaya pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan ditandai dengan

bertambahnya sarana dan peralatan kebersihan.

23. Meningkatnya kinerja pengelolaan persampahan yang ditandai dengan bertambahnya alat-

alat/mesin pengelola sampah dan tersedianya fasilitasi bagi petugas pengelolaan persampahan.

24. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan ditandai dengan

keikutsertaan masyarakat di dalam kegiatan gotong royong dan kegiatan-kegiatan sosialisasi

seperti sosialisasi pengelolaan sampah, pembinaan pemulung dan kegiatan Gerakan Aksi

Kebersihan.

25. Meningkatnya kesadaran pedagang dalam menjaga kebersihan tempat berjualan dan menempati

lokasi berjualan yang telah ditentukan.

26. Terlaksananya pembinaan program adipura Kota Tanjungbalai.

Page 161: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

151

27. Tersedianya sarana pengelolaan limbah di TPA Kota Tanjungbalai.

28. Tersedianya dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RTRW Kota Tanjungbalai.

29. Terbangunnya tempat pembuangan benda padat/cair yang menimbulkan polusi.

30. Terbangunnya taman hijau di 4 (empat) lokasi.

Tabel 2.101. Capaian Target Sasaran pada Peningkatan Kualitas Pembangunan Infrastruktur

Berwawasan Lingkungan Tahun 2015.

No Sasaran Prioritas pada

RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi

Capaian

(%)

1 Peningkatan Kualitas

Pembangunan Infrastruktur

yang Berwawasan

Lingkungan

- Jumlah jalan terbangun

- Peningkatan jalan dengan

konstruksi hotmix

4,80 km

13 lokasi

2,46 km

13 lokasi

51,25

- Bertambahnya jumlah

jembatan

2 jembatan 0 jembatan 0

- Terbangunnya saluran

drainase/gorong-gorong

0,50 km 0,695 km 139

- Cakupan penyediaan air

bersih dan sanitasi dasar

bagi masyarakat miskin

8,5 km 7,15 km 83,53

- Terlaksananya kegiatan

pemantauan kualitas

lingkungan

80,00 persen 65,00

persen

81,25

- Terlaksananya pela-yanan

pengangkutan sampah

- Bertambahnya sarana

pengelolaan persam-pahan

100,00

persen

440 unit

90,00

persen

48 unit

90,00

10,91

Prioritas 6: Mendukung dan Mendorong Kebijakan Provinsi Sumatera dan Nasional di

Daerah

Keberhasilan Pemerintah tergantung kepada pemerintah Provinsi, begitu juga keberhasilan

Provinsi tergantung kepada keberhasilan pemerintah kabupaten/kota dibawahnya. Artinya keberhasilan

pemerintah tergantung kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan kebijakan yang diberikan oleh

pemerintah pusat. Untuk hal ini Pemerintah Kota Tanjungbalaisangat mendukung kebijakan pemerintah

Provinsi Sumatera Utara dalam mewujudkan pemerintahan yang patuh kepada azas kepatuhan dan

kepatutan yang diberikan kepada pemerintah daerah. Pemerintah Kota Tanjungbalai selalu aktif

mengikuti dan melaporkan kegiatan yang diperintahkan kepada pemerintah daerah dan ini menjadi

prioritas pemerintah Kota Tanjungbalai dalam mendukung kebijakan nasional.

Berikut kebijakan Provinsi Sumatera Utara dan Nasional yang menjadi dasar pelaksanaan

kegiatan di daerah, antara lain :

Page 162: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

152

1. Mendukung pencapaian kebijakan nasional di Provinsi dan mendorong pelaksanaannya di

kabupaten/kota antara lain : MP3KI, MP3EI, RAD MDG’s, RAD-PG, RAD-PK DAN RAD-GRK

2. Mendukung penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2015

3. Mendukung sinergi pusat dan daerah dalam rangka pelaksanaan tugas otonomi daerah,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan

4. Mendorong percepatan pembangunan KSN dan Pusat Kegiatan Wilayah di Sumatera Utara

5. Mendukung sinergi pusat dan daerah dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan

evaluasi dan pelaporan pembangunan.

Beberapa hasil pencapaian sasaran mendukung dan mendorong kebijakan Provinsi

Sumatera Utara dan Nasional di daerah tahun 2015 adalah:

1. Telah disampaikannya pelaporan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

(RAD-PPK) dan telah memperoleh penilaian oleh Pemerintah Provinsi.

2. Pemerintah Kota Tanjungbalai telah mendukung pelaksanaan Pemilukada serentak Desember

2015 dengan telah dialokasikannya anggaran penyelenggaraan Pemilukada melalui APBD Tahun

2015 dan APBD Perubahan Tahun 2015

3. Telah disampaikannya laporan pelaksanaan Tugas Pembantuan Kota Tanjungbalai tahun 2015

melalui e-monev pada aplikasi Web Bappenas

4. Telah diselesaikannya laporan evaluasi RKPD Kota Tanjungbalai tahun 2015 dan akan segera

disampaikan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Bappeda.

2.2.2 Capaian Target RPJMD

Data capaian kinerja program dan kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi daerah

sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2016 sampai dengan tahun 2015

terdapat pada lampiran 1 dan Lampiran 2 buku ini. Sementara data perkiraan capaian tahun 2015

untuk aspek pelayanan umum dengan beberapa capaian indikator kinerja daerah yang bersifat umum

dijelaskan pada tabel berikut:

Page 163: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

153

Tabel 2.102. Asumsi Pencapaian Target RPJMD untuk beberapa Indikator Pelayanan Umum

sampai dengan Tahun 2015

Kode

Urusan/Bi dang

Urusan Pemerinta

han Daerah

Dan Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome)/ Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja Tahun RPJMD 2016

Pencapaian Kinerja sd

Tahun 2014

Target Program/Kegia

tan RKPD Tahun berjalan

2015

Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD sampai tahun

2015

Asumsi Realisasi Capaian

Program dan Kegiatan sd Tahun 2015

Tingkat Capaian Realisasi Target sd

Tahun 2015(%)

1 2 3 4 5 6 7*) 8=7/4x100%

ASPEK PELAYANAN UMUM

Pertumbuhan PDRB (%) 6,76 5,78 6,46 5,82 86,09

PDRB ADHB (milyar Rp.) 5.946,01 3.480,52 5.331,69 6.065,71 102,01

PDRB ADHK (milyar Rp.) 1.834,00 4.392,44 1.754,22 4.647,34 253,39

PDRB per Kapita ADHK

(Rp.) 10.841.576,90 26.673.437 10.519.377 27.794.811 256,37

Angka Kemiskinan 10,00 14,02 11,00

Tingkat Pengangguran

Terbuka 5,60 8,05 5,80 7,55 134,82

Angka Rata-rata Lama

Sekolah 10 9,03 9,8 thn

Angka Harapan Hidup 72,3 61,40 72,3

IPM 80,00 66,05 76,94

2.3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

2.3.1. Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan

daerah

Identifikasi beberapa permasalahan terkait pencapaian sasaran masing-masing prioritas

pembangunan tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan.

a. Kualitas SDM aparatur Pemerintah Kota masih rendah dilihat dari kinerja aparatur dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi.

b. Belum adanya kesepakatan dalam penegasan batas wilayah antara Kota Tanjungbalai

dengan Kabupaten Asahan

c. Belum optimalnya pencapaian target efisiensi alokasi anggaran dari hasil lelang pengadaan

barang dan jasa kegiatan melalui LPSE.

d. Masih lemahnya manajemen penataan asset dan pengelolaan keuangan oleh SKPD.

e. Masih belum optimalnya upaya penggalian PAD.

f. Masih lemahnya pembinaan terhadap organisasi masyarakat (jumlah demo masih tinggi).

g. Masih rendahnya peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pemeliharaan hasil-hasil pembangunan

h. Belum tersedianya objek wisata yang representatif di Kota Tanjungbalai.

Page 164: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

154

2. Peningkatan kualitas pendidikan.

a. Angka Putus Sekolah yang masih relatif tinggi.

b. Pengembangan PAUD yang masih relatif rendah.

c. Minat siswa yang masuk ke sekolah negeri lebih besar dari swasta, sehingga menimbulkan

kesenjangan kemajuan terhadap sekolah swasta yang ada.

d. Kompetensi tenaga pendidik pada satuan pendidikan tingkat sekolah dasar relatif masih

rendah

e. Masih rendahnya literature of rate (budaya membaca) masyarakat.

f. Masih kurangnya respon dari Pembina perpustakaan dalam menggiatkan pelayanan

perpustakaan.

3. Peningkatan kualitas dan pelayanan kesehatan.

a. Masih ada Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) yang belum berfungsi secara optimal

b. Masih adanya permasalahan terhadap layanan kesehatan kepada masyarakat kurang mampu

akibat kepemilikan kartu Jamkesmas (asuransi kesehatan) yang belum/tidak tepat sasaran

dan kepemilikan dokumen pribadi pasien yang tidak lengkap.

c. Masih minimnya jumlah dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Kota Tanjungbalai.

d. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas serta distribusi tenaga kesehatan.

e. Belum optimalnya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

f. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

g. Masih banyak Poskeskel yang tidak memiliki sarana jalan dan pagar sehingga mengurangi

kenyamanan Bidan kelurahan dan pasien.

h. Distribusi tenaga kesehatan belum merata di semua Puskesmas

i. Proses pengadaan obat masih terlambat dikarenakan proses perencanaan dan pengadaan

terlambat (triwulan IV) sehingga banyak jenis obat yang ditolak dikarenakan sudah overload

(melebihi kapasitas produksi nasional).

j. Belum seluruh masyarakat mau dan mampu menerapkan budaya PHBS

k. Tingkat pertisipasi masyarakat pada kegiatan Posyandu masih rendah

l. Kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan masih

rendah dan masih kurangnya sosialisasi ASI ekslusif kepada ibu hamil dan keluarga

m. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya masih rendah seperti masih

banyak masyarakat yang belum memiliki saluran pembuangan air limbah (SPAL) dan jamban

keluarga.

n. Minimnya tambahan penghasilan bagi dokter umum dan dokter gigi (hanya sebesar

Rp.500.000/bulan) yang dirasa kurang seimbang dengan beban dan resiko kerja.

o. Jumlah pasien sedikit dan mengalami penurunan, dikarenakan peralatan medis belum

berfungsi

p. Belum efektifnya komunikasi antar pihak BPJS, Pemda, Dinas Kesehatan, RS dan Instansi

terkait lainnya

q. Belum seluruhnya peserta JKN mendapat kartu peserta sehingga banyak masyarakat yang

belum mengetahui bahwa yang bersangkutan dijamin kepesertaannya

4. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kualitas kesejahteraan rakyat miskin.

a. Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Tanjungbalai.

b. Lambannya pertumbuhan koperasi yang berkualitas.

c. Rendahnya pertumbuhan UMKM bidang produksi dan daya saing pelaku UMKM.

Page 165: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

155

d. Rendahnya akses terhadap permodalan yang bersumber dari perbankan.

e. Rendahnya pemanfaatan informasi dan teknologi.

f. Minimnya investasi dan penanaman modal di Kota Tanjungbalai.

g. Belum tersedianya data potensi ekonomi dan sumber daya lokal yang mencakup seluruh

sektor.

h. Adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan/perumahan

i. Rendahnya pertumbuhan produksi tanaman pangan dan hasil produksi perikanan.

j. Terbatasnya sarana dan prasarana pemasaran dan pengolahan hasil perikanan dan kelautan

k. Tidak tersedianya tempat pelelangan ikan

l. Kurang berdaya saingnya beberapa pasar tradisional di Kota Tanjungbalai

5. Peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan.

a. Adanya penambangan pasir di Sei silau III yang membahayakan konstruksi ke PUan yang

telah dibangun dan melanggar peraturan kementerian PU.

b. Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang sanitasi sehat

c. Masih kurangnya layanan air minum dan air bersih pada masyarakat Kota Tanjungbalai

d. Dalam hal pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu, belum berdasarkan data

base line yang baik

e. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal penanganan dan pengelolaan sampah.

f. Masih kurangnya sarana dan prasarana penanganan sampah di lokasi TPS dan TPA.

g. Masih banyaknya industri-industri/usaha-usaha yang berdampak lingkungan yang belum

memiliki/menyelesaikan ijin lingkungan.

h. Masih terkonsentrasinya usaha perekonomian pada pusat kota sehingga menyebabkan

kesemrawutan dan kemacetan arus lalu lintas.

i. Tonase kendaraan pemakai jalan yang tidak sesuai dengan daya dukung jalan sehingga

menyebabkan kerusakan jalan.

j. Terbatasnya jumlah pasokan air bersih.

k. Belum optimalnya penataan kota dan bangunan.

l. Masih minimnya ketersediaan dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau di masing-masing

Kecamatan.

2.3.2. Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah

Berdasarkan pada perkembangan situasi dan kondisi sebagaimana dikemukakan pada bab

sebelumnya, dirumuskan beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian khusus sesuai

dengan visi misi pembangunan Kota Tanjungbalai, yaitu :

Page 166: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

156

Tabel 2.103. Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah

No Kriteria/Aspek Urusan Faktor-faktor penentu

keberhasilan Permasalahan

(1) (2) (3) (4) (5)

I. Kinerja

penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

Tataran Pengambilan

Kebijakan

Ketentraman dan

ketertiban umum daerah

Kesatuan bangsa

dan politik dalam

negeri

- Peningkatan keamanan

dan kenyamanan

lingkungan

- Pengembangan

wawasan kebangsaan

- Peningkatan

pemberantasan penyakit

masyarakat (Pekat)

- Pendidikan politik

masyarakat

- Pemeliharaan

Kantrantibmas dan

pencegahan tindak

kriminal

a. Belum optimalnya kinerja

kelembagaan masyarakat

dalam menciptakan

ketertiban dan

ketentraman umum.

b. Masih belum optimalnya

kuantitas dan kualitas

pembinaan kehidupan

beragama di tengah-

tengah masyarakat.

c. Masih rendahnya

pemahaman masyarakat

tentang wawasan

kebangsaan sehingga

masih diperlukan

pemeliharaan dan

peningkatan kerukunan

hidup antar suku, ras dan

agama yang

berkelanjutan.

Keselarasan dan

efektivitas hubungan

antara pemerintahan

daerah dan Pemerintah

serta antar

Pemerintahan daerah

dalam rangka

pengembangan otonomi

daerah

Perencanaan

Pembangunan

Kerjasama pembangunan

a. Masih belum optimalnya

produktivitas pemanfaatan

dan pengendalian ruang

sesuai aturan hukum yang

berlaku.

Page 167: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

157

(1) (2) (3) (4) (5)

Keselarasan antara

kebijakan pemerintahan

daerah dengan

kebijakan Pemerintah

Perencanaan

Pembangunan

Perencanaan

Pembangunan daerah

a. Masih rendahnya peran

serta masyarakat dalam

pengambilan keputusan

khususnya di bidang

pembangunan

berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan.

Efektivitas hubungan

antara pemerintah

daerah dan DPRD

Pemerintahan

umum

Peningkatan pelayanan

kedinasan kepala

daerah/wakil kepala

daerah

a. Masih belum optimalnya

hubungan antar Pemda

dan DPRD

Efektivitas proses

pengambilan keputusan

oleh DPRD beserta

tindak lanjut

pelaksanaan keputusan

Pemerintahan

umum

Peningkatan kapasitas

lembaga perwakilan rakyat

daerah

a. Belum optimalnya

pengambilan keputusan

DPRD, diperlukan tenaga

ahli dalam setiap

pengambilan keputusan

Efektivitas proses

pengambilan keputusan

oleh Kepala Daerah

beserta tindak lanjut

pelaksanaan keputusan

Pemerintahan

umum

Peningkatan sistem

pengawasan internal dan

pengendalian

pelaksanaan kebijakan

KDH

a. Masih kurangnya tenaga

profesional

dipemerintahan dalam

proses menindaklanjuti

keputusan KDH.

b. Masih redahnya kualitas

SDM aparatur dan belum

optimalnya pembinaan

terhadap aparatur.

Ketaatan pelaksanaan

penyelenggaraan

pemerintahan daerah

pada peraturan

perundang-undangan

Pemerintahan

umum

Penataan peraturan

perundang-udangan

a. Masih belum sepenuhnya

peraturan yang

mendukung pengelolaan

SDA di daerah

b. Belum sepenuhnya

ketentuan peraturan

perundang-undangan

dipatuhi

Intensitas dan

efektivitas proses

konsultasi publik antara

pemerintah daerah

dengan masyarakat

atas penetapan

kebijakan publik yang

strategis dan relevan

untuk Daerah

Komunikasi dan

Informatika

Pengembangan

komunikasi, informasi dan

media massa

a. Masih rendahnya jalinan

koordinasi antar Pemda

dengan masyarakat

Page 168: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

158

(1) (2) (3) (4) (5)

Transparansi dalam

penetapan alokasi,

pencairan dan

penyerapan DAU, DAK,

dan Bagi Hasil

Pemerintahan

umum

Peningkatan dan

pengembangan

pengeloaan keuangan

daerah

a. Kurangnya transparansi

penetapan DAU, DAK

dan Bagi Hasil dari

Pemerintah pusat

Intensitas, efektivitas,

dan transparansi

pemungutan sumber-

sumber pendapatan asli

daerah dan pinjaman

/obligasi daerah

Peningkatan dan

pengembangan

pengeloaan keuangan

daerah

a. Masih belum optimalnya

upaya penggalian PAD.

Efektivitas

perencanaan,

penyusunan,

pelaksanaan tata usaha,

pertanggungjawaban

dan pengawasan APBD

- Perencanaan

pembangunan daerah

- Monitoring dan evaluasi

pembangunan

- Peningkatan dan

pengembangan

pengeloaan keuangan

daerah

a. Masih belum tepat

waktu dalam proses

perencanaan,

penyusunan,

pelaksanaan dan

pertanggungjawaban

APBD

b. Kurangnya SDM dalam

pengelolaan

penatausahaan

keuangan daerah

Tataran Pelaksanaan

Kebijakan

Kebijakan teknis

penyelenggaraan

urusan pemerintahan

Peningkatan kinerja

aparatur dan pemenuhan

ketentuan peraturan

pemerintahan.

a. Rendahnya kualitas

aparatur pegawai

Ketaatan terhadap

peraturan perundang-

undangan

Disiplin administrasi dan

disiplin aparatur

a. Kurang disiplinnya

aparatur

Tingkat capaian SPM Pelayanan yang maksimal

kpd masyarakat

(pelayanan prima)

a. Kurangnya masyarakat

yang mengurus izin dan

kurangnya sosialisasi

kepada masyarakat

Penataan Kelembagaan

Daerah

Penataan struktur

organisasi yang baik dan

proporsional

a. Terdapat fungsi

kelembagaan yang

masih rancu

Pengelolaan

kepegawaian daerah

Penataan administrasi

kepegawaian yang baik

dan meletakkan pegawai

sesuai dengan keahlian

a. Belum tertatanya

administrasi

kepegawaian dengan

baik dan meletakkan

pegawai belum sesuai

dengan keahlian

Page 169: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

159

(1) (2) (3) (4) (5)

Perencanaan

pembangunan daerah

Perencanaan

pembangunan

- Pelaksanaan

pengelolaan data dan

informasi pembangunan

daerah

- Pelaksanaan kerjasama

pembangunan antar

daerah kab/kota dan

antara daerah kab/kota

dengan swasta, dalam

dan luar negeri.

a. Belum selesainya

dokumen rencana tata

ruang wilayah

Tanjungbalai

b. Belum efektifnya

kerjasama dengan

Kab/kota tetangga dan

perlu adanya

peningkatan kerjasama

dengan pihak

swastadalam

pembangunan di Kota

Tanjungbalai

Pengelolaan keuangan

daerah

Pemerintahan

umum

- Pelaksanaan penataan

organisasi,

kelembagaan dan

peningkatan kapasitas

sumber daya aparatur

pengelolaan keuangan

daerah

- Perencanaan anggaran

penanganan urusan

pemerintahan

- Penetapan Perda ttg

APBD dan Perubahan

APBD

a. Belum tergalinya

sumber-sumber

pendapatan secara

maksimal

b. Masih rendahnya

serapan anggaran di

masing-masing SKPD

c. Masih terlambatnya

penetapan APBD setiap

tahunnya.

Pengelolaan barang

milik daerah

- Penetapan kebijakan

pengelolaan aset daerah

- Pelaksanaan

pengelolaan aset daerah

dengan menggunakan

sistem informasi

(Aplikasi Komputer)

a. Pengelolaan aset daerah

belum menggunakan

Aplikasi Komputer

(Sistem Informasi Aset

dan Barang Daerah)

Pemberian fasilitasi

terhadap partisipasi

masyarakat

- Peningkatan kapasitas

kelembagaan

pemerintah daerah

melalui penilaian

kecamatan terbaik,

gotongroyong,perlomba

an kelurahan, temu

karya dan rapat

koordinasi pemerintahan

- Pemberian bantuan

sosial kepada

masyarakat kurang

mampu

a. Kurangnya dukungan dari

masyarakat dalam ikut

melaksanakan

pembangunan ditingkat

kecamatan maupun

kelurahan

Page 170: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

160

(1) (2) (3) (4) (5)

II. Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah

Kesejahteraan masyarakat

Pemerintahan umum

- Pertumbuhan ekonomi - Pendapatan perkapita

masyarakat - Indek Pembangunan

Manusia (IPM) - Angka harapan hidup

a. Tingginya tingkat pengangguran, kurangnya lapangan kerja baru, rendahnya daya beli masyarakat, tingginya biaya hidup dan tingginya angka penduduk miskin.

Pelayanan Umum Pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum (pembangunan jalan dan pengairan), perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, kependudukan dan catatan sipil, Pemerintahan umum, koperasi dan UMKM, penanaman modal daerah, kebudayaan, pariwisata, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, ketahanan pangan, perpustakaan dan arsip, komunikasi dan informatika, Pertanian, Perikanan dan Kelautan, Perdagangan

- APK dan APM sekolah dari seluruh jenjang pendidikan

- Rasio Pendidikan - Angka partisipasi

sekolah - Angka putus sekolah - IPM - Air bersih - Listrik - Sarana dan prasarana

umum - Standar Pelayanan

Minimal

a. Masih rendahnya angka APM SMP/MTs dan SMA/MA/SMK

b. Masih kurangnya jumlah PAUD dan SMK

c. Kurangnya layanan air bersih

d. Masih rendahnya pelayanan listrik (sering mati), perlunya energi alternatif sebagai pembangkit listrik.

Page 171: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

161

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

Kebijakan ekonomi makro suatu daerah/kota sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

pembangunan suatu kota dan terkait juga dengan kebijakan ekonomi makro yang diambil di tingkat provinsi dan

nasional. Oleh karena itu perlu dilakukan sinergitas kebijakan makro ekonomi kota dengan kebijakan ekonomi

provinsi dan pusat. Dalam RPJMD yang dijabarkan pada dokumen perencanaan tahunan (RKPD) akan terlihat

Arah kebijakan ekonomi secara jangka menengah. Arah kebijakan ekonomi daerah tahunan disusun dengan

tujuan untuk mengimplementasikan program serta dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan

berdasarkan kondisi ekonomi makro yang ada. Kebijakan dan kondisi ekonomi makro secara umum dapat dilihat

dari indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan kontribusi lapangan usahanya, pertumbuhan

ekonomi, tingkat inflasi, jumlah penduduk miskin, nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta tingkat

pengangguran terbuka.

Arah kebijakan ekonomi daerah disusun berdasarkan kajian internal dan eksternal serta berpedoman

pada dokumen RPJMD 2016-2021. Untuk menjamin keberlanjutan arah pembangunan, arah kebijakan ekonomi

Kota Tanjungbalai Tahun 2017 harus sejalan dengan kebijakan ekonomi nasional dan provinsi Tahun 2017. Arah

pembangunan perekonomian diprioritaskan pada lapangan usaha yang memberikan kontribusi yang besar

terhadap PDRB, juga pada sektor yang memiliki prospek kedepan yang baik serta tahan terhadap gejolak

ekonomi.

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2015

Capaian pembangunan ekonomi makro Kota Tanjungbalai dilihat dari beberapa indikator diantaranya

pertumbuhan ekonomi, besaran PDRB ADHB dan PDRB ADHK, angka pengangguran dan tingkat kemiskinan.

Tabel 3.1. Kondisi Ekonomi Makro Kota Tanjungbalai dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara

No Indikator Sumatera Utara Kota Tanjungbalai

2013 2014 2015 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Pertumbuhan ekonomi (%) 6,08 5,23 5,10 5,94 5,78 5,58

2. PDRB ADHB (Rp. Triliun) 469,464 521,955 571,722 4,856 5,426 6,027

3. PDRB ADHK (Rp. Triliun) 398,727 419,573 440,956 4,152 4,393 4,638

4. PDRB Per Kapita ADHB (Rp.

Juta)

34,544 37,914 41,019 29,845 32,872 36,089

5. Pengangguran (persen) 6,01 6,23 6,71 8,98 8,05 10,06

6. Kemiskinan (persen) 10,39 9,85 10,53 14,85 14,02 15,08

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai dan BPS Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016

3.1.1.1 Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

a. Pertumbuhan PDRB

Kinerja perekonomian Kota Tanjungbalai pada periode tahun 2011—2015 menunjukkan perlambatan

dibandingkan dari tahun sebelumnya, semula (tahun 2011) laju sebesar 6,02 persen, pada tahun 2012

mengalami peningkatan dengan laju sebesar 6,22 persen lalu terus melambat menjadi 5,94 persen pada

Page 172: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

162

tahun 2013, menjadi 5,78 persen pada tahun 2014 dan 5,58 persen pada tahun 2015 namun persentasenya

masih berada diatas angka Provinsi Sumatera Utara. Perlambatan ini seiring dengan kondisi pertumbuhan

ekonomi Sumatera Utara dan Nasional yang cenderung melambat pada periode tahun yang sama, dengan

perkataan lain juga akibat pengaruh kondisi perekonomian global, nasional dan provinsi.

Gambar 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanjungbalai Dibandingkan Sumatera Utara dan Nasional Tahun 2011-2015.

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjunbalai

Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun

2011-2015 menurut lapangan usaha ( dalam %).

LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014* 2015**

A. Pertanian,Kehutanan &Perikanan 3,26 3,29 3,30 5,14 5,42

B. Pertambangan & Penggalian 7,66 7,65 7,68 7,42 5,81

C. Industri Pengolahan 4,76 6,71 5,13 5,53 6,01

D. Pengadaan Listrik dan Gas

10,8

7 3,15

-

0,89 4,11 2,73

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah & Daur Ulang

5,27 5,63 3,02 3,21 3,42

F. Konstruksi 8,06 6,35 7,29 6,46 6,96

Page 173: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

163

LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014* 2015**

G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi

Mobil & Sepeda

6,71 7,77 7,07 6,97 5,24

H. Transportasi &Pergudangan 7,88 6,22 6,88 2,88 2,62

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,97 6,51 7,72 6,47 6,95

J. Informasi dan Komunikasi 8,08 7,13 6,57 6,11 6,01

K. Jasa Keuangan & Asuransi 7,52

10,3

2 9,10 2,65 2,92

L. Real Estate 5,27 4,97 4,96 4,71 4,65

M. Jasa Perusahaan 5,90 4,79 3,29 3,34 2,89

N. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial

7,32 7,64 6,72 6,74 6,63

O. Jasa Pendidikan 3,80 2,99 6,27 5,20 5,31

P. Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 8,74 6,80 7,40 7,40 7,32

Q. Jasa Lainnya 8,00 7,83 7,45 7,04 6,69

Total 6,02 6,22 5,94 5,78 5,58

Sumber : BPS Kota Tanjungbalai

Catatan : *) Angka perbaikan

**) Angka sementara

b. Besaran PDRB ADHB dan ADHK Tahun 2011-2015

Bila dilihat dari sisi penawaran, nilai total PDRB Kota Tanjungbalai ADHK pada tahun 2015 sebesar

Rp.4.637.503,900.000,- (Rp.4,637 triliun), pada tahun 2014 sebesar Rp.4.392.584.700.000,- (Rp.4,392

triliun) lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar Rp.4.152.394.100.000,- (Rp.4,152 triliun) sementara atas dasar

harga berlaku tahun 2015 sebesar Rp.6.027.318.200.000,-(Rp.6,027 triliun) dan tahun 2014 sebesar

Rp.5.426.084.700.000,- (Rp.5,426triliun), lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.4.855.838.600,-

(Rp.4,855 triliun).

Page 174: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

164

Tabel 3.3 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut

Lapangan Usaha.

LAPANGAN USAHA

( JUTAAN RUPIAH )

2011 2012 2013 2014* 2015**

A. Pertanian,Kehutanan & Perikanan

673.340,48 695.502,32 718.464,32 755.402,52 796.324,69

B. Pertambangan &

Penggalian 73.833,77 79.483,38 85.591,33 91.942,18 97.282,09

C. Industri Pengolahan 699.032,27 745.911,85 784.207,34 827.584,57 877.298,48

D. Pengadaan Listrik dan Gas

26.440,16 27.274,22 27.031,18 28.141,55 28.908,48

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang

7.367,62 7.782,10 8.017,23 8.274,79 8.558,18

F. Konstruksi 526.423,99 559.852,80 600.686,26 639.490,27 683.967,00

G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi

Mobil & Sepeda

773.119,45 833.170,77 892.070,53 954.212,82 1.004.170,38

H. Transportasi &Pergudangan 241.090,58 256.082,76 273.706,31 281.588,40 288.969,55

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 82.516,21 87.886,91 94.673,34 100.794,44 107.795,13

J. Informasi dan

Komunikasi 39.906,53 42.751,15 45.560,51 48.345,10 51.250,52

K. Jasa Keuangan & Asuransi 71.997,63 79.430,88 86.695,47 88.958,39 91.554,33

L. Real Estate 126.346,26 132.627,25 139.200,67 145.754,69 152.530,88

M. Jasa Perusahaan 13.041,81 13.666,60 14.116,68 14.587,52 15.008,80

N. Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial

212.970,07 229.235,54 244.650,33 261.139,25 278.461,29

O. Jasa Pendidikan 56.620,68 61.403,33 65.252,56 68.643,08 72.284,84

P. Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 27.578,16 29.454,32 31.633,03 33.972,90 36.460,29

Q. Jasa Lainnya 35.276,95 38.037,71 40.873,06 43.752,22 46.678,95

Total 3.689.902,62 3.919.553,89 4.152.394,15 4.392.584,69 4.637.503,88

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai Catatan :

*) Angka perbaikan

**) Angka sementara

Page 175: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

165

Tabel 3.4 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2010-2015 Menurut Lapangan

Usaha.

LAPANGAN USAHA

( JUTAAN RUPIAH )

2011 2012 2013 2014* 2015**

A. Pertanian,Kehutanan & Perikanan

701.415,79 754.105,97 841.349,50 928.647,32 1.029.878,61

B. Pertambangan &

Penggalian 77.003,73 87.070,13 98.069,04 107.984,92 123.473,62

C. Industri Pengolahan 733.828,11 806.989,03 890.863,68 991.121,37 1.103.564,60

D. Pengadaan Listrik dan Gas

34.114,88 39.851,41 39.876,84 39.992,83 42.070,41

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang

7.649,80 8.359,72 8.910,30 9.536,86 10.246,88

F. Konstruksi 558.020,69 645.511,58 731.650,15 817.470,64 929.370,14

G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi

Mobil & Sepeda

824.328,51 908.173,07 1.020.769,25 1.173.584,42 1.296.098,96

H. Transportasi &Pergudangan

254.407,19 282.048,58 324.318,71 350.011,47 378.636,79

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

85.972,00 95.561,04 109.262,34 124.099,71 137.447,68

J. Informasi dan Komunikasi

40.699,99 44.449,44 46.737,47 48.920,45 52.442,83

K. Jasa Keuangan & Asuransi

75.479,76 87.992,27 101.007,61 108.969,86 117.306,84

L. Real Estate 133.001,20 146.553,55 167.593,80 185.591,72 200,871,54

M. Jasa Perusahaan 13.562,65 14.795,69 15.854,49 17.040,36 18.201,16

N. Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial

231.909,92 264.263,40 301.384,63 343.964,27 388.021,64

O. Jasa Pendidikan 62.234,70 66.250,63 72.441,09 80.397,35 86.970,21

P. Jasa Kesehatan &

Kegiatan Sosial 28.947,35 32.317,37 35.777,99 41.129,35 47.775,12

Q. Jasa Lainnya 37.901,04 42.083,28 49.972,70 57.621,84 64.941,19

Total 3.900.477,31 4.326.376,16 4.855.838,59 5.426.084,74 6.027.318,22

Sumber : BPS Kota Tanjungbalai

Catatan : *) Angka perbaikan

**) Angka sementara

c. Struktur Perekonomian

Pada tahun 2015 struktur ekonomi Kota Tanjungbalai terutama didominasi oleh lapangan usaha

Perdagangan Besar dan Eceran, Reperasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 21,50 persen, disusul oleh

lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 18,31 persen, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan sebesar 17,09 persen, lapangan usaha Konstruksi sebesar 15,42 persen, lapangan usaha

Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,28 persen dan lapangan usaha lainnya. Struktur ekonomi Kota

Tanjungbalai menunjukkan terjadinya pergeseran lapangan usaha sebahagian masyarakat dari lapangan

usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dan lapangan usaha Industri Pengolahan ke lapangan usaha lainnya terutama Perdagangan Besar dan Eceran, Reperasi Mobil dan Sepeda Motor, lapangan usaha

Page 176: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

166

Konstruksi, lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3.5. Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Tahun 2011-2015 Menurut

Lapangan Usaha (%).

LAPANGAN USAHA

MENURUT LAPANGAN USAHA

( JUTAAN RUPIAH )

2011 2012 2013 2014* 2015**

A. Pertanian,Kehutanan &

Perikanan/agriculture,

forestry & Fishing

17,98 17,43 17,33 18,11 17,09

B. Pertambangan &

Penggalian 1,97 2,01 2,02 1,99 2,05

C. Industri Pengolahan 18,81 18,65 18,35 18,27 18,31

D. Pengadaan Listrik dan

Gas 0,87 0,92 0,82 0,74 0,70

E. Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah,

Limbah & Daur Ulang

0,20 0,19 0,18 0,18 0,17

F. Konstruksi 14,31 14,92 15,07 15,07 15,42

G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi Mobil &

Sepeda

21,13 20,99 21,02 21,63 21,50

H. Transportasi

&Pergudangan 6,52 6,52 17,33 6,45 6,28

I. Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 2,20 2,21 2,02 2,29 2,28

J. Informasi dan Komunikasi 1,04 1,03 18,35 0,90 0,87

K. Jasa Keuangan &

Asuransi 1,94 2,03 0,82 2,01 1,95

L. Real Estate 3,41 3,39 0,18 3,42 3,33

M,N. Jasa Perusahaan 0,35 0,34 15,07 0,31 0,30

O. Administrasi

Pemerintahan,

Pertahanan & Jaminan

Sosial

5,95 6,11 21,02 6,34 6,44

P. Jasa Pendidikan 1,60 1,53 1,49 1,48 1,44

Q. Jasa Kesehatan &

Kegiatan Sosial 0,74 0,75 0,74 0,76 0,79

R,S,T,U. Jasa Lainnya 0,97 0,97 1,03 1,06 1,08

Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Kota Tanjungbalai Catatan :

*) Angka perbaikan

**) Angka sementar

Page 177: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

167

Gambar 3.2. Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku 2010 Tahun 2011-2015 menurut lapangan usaha (dalam %).

17,98

1,97

18,81

0,87

0,2

14,31

21,13

6,52

2,2

1,04

1,94

3,41

0,35

5,95

1,6

0,74

0,97

17,43

2,01

18,65

0,92

0,19

14,92

20,99

6,52

2,21

1,03

2,03

3,39

0,34

6,11

1,53

0,75

0,97

17,33

2,02

18,35

0,82

0,18

15,07

21,02

17,33

2,02

18,35

0,82

0,18

15,07

21,02

1,49

0,74

1,03

18,11

1,99

18,27

0,74

0,18

15,07

21,63

6,45

2,29

0,9

2,01

3,42

0,31

6,34

1,48

0,76

1,06

17,09

2,05

18,31

0,7

0,17

15,42

21,5

6,28

2,28

0,87

1,95

3,33

0,3

6,44

1,44

0,79

1,08

0 5 10 15 20 25

Pertanian, Kehutanan & Perikanan

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik & Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Limbah & Daur Ulang

Konstruksi

Perdagangan Besar & Eceran, ReperasiMobil & Sepeda

Transportasi & Pergudangan

Penyediaan Akomodasi & Makan Minum

Informasi & Komunikasi

Jasa Keuangan & Asuransi

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &Jaminan Sosial

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

Jasa Lainnya

2015

2014

2013

2012

2011

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai

d. Pendapatan Per Kapita

Perkembangan perekonomian Kota Tanjungbalai yang diikuti dengan pertambahan jumlah penduduk

akan berdampak pada PDRB perkapita. Tingkat kesejahteraan suatu daerah dapat tercermin dari besarnya

PDRB perkapita, meskipun angka tersebut tidak menggambarkan pendapatan penduduk secara nyata dan tidak

mencerminkan pemerataan karena angka ini hanya merupakan rata-rata. PDRB perkapita penduduk Kota

Tanjungbalai berdasarkan harga berlaku tahun 2010 mengalami peningkatan terus menerus sejak tahun 2011

Page 178: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

168

hingga tahun 2015. PDRB per kapita Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku 2010, selama periode tahun

2011—2015 meningkat dari semula sebesar Rp.24.730.563,- pada tahun 2011 menjadi Rp.36.089.000 pada

tahun 2015 dengan pertumbuhan rata-rata pada periode tahun 2011—2015 sebesar 9,95 persen. Sementara

berdasarkan harga konstan 2010 terlihat PDRB perkapita Kota Tanjungbalai meningkat relatif stabil dimana

tahun 2011 dari sebesar Rp23.398.538,- menjadi Rp.27.767.000 pada tahun 2015 dengan pertumbuhan rata-rata

pada periode tahun 2011—2015 sebesar 4,33 persen sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.6. PDRB Perkapita Kota Tanjungbalai ADHB dan ADHK 2010 periode Tahun 2011-2015.

Tahun

Atas Dasar

Harga Berlaku

(Rp.)

%tase

Kenaikan

Atas Dasar Harga

Konstan (Rp.)

%tase

Kenaikan

2011 24.730.563 10,13 23.398.538 4,20

2012 27.045.424 9,36 24.497.212 4,70

2013 29.845.464 10,35 25.560.430 4,34

2014*)

2015**)

32.872.125

36.089.000

10,14

9,79

26.673.437

27.767.000

4,35

4,09

Sumber: BPS Kota Tanjungbalai Catatan :

*) Angka perbaikan

**) Angka sementara

3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2017

3.1.2.1. Tantangan

Diperkirakan perekonomian Kota Tanjungbalai masih akan dihadapkan pada sejumlah tantangan akibat

pengaruh dari dinamika internal maupun lingkungan perekonomian global yang terjadi dalam beberapa tahun

terakhir. Saat ini perekonomian global masih belum stabil, yang diperkirakan akan tetap berpengaruh terhadap

perekonomian daerah. Menurunnya harga minyak dunia, menurunnya harga komoditas ekspor, tingginya

tuntutan produk ekspor yang berwawasan lingkungan serta ketergantungan bahan baku impor industri

manufaktur dan produk konsumsi masyarakat, merupakan beberapa faktor yang perlu diwaspadai. Beragam

tantangan dimaksud perlu disikapi secara arif dan komprehensif serta dengan langkah-langkah yang lebih nyata.

Tantangan dimaksud antara lain masih mencakup:

1) Percepatan pertumbuhan ekonomi akan terus diupayakan dengan mengembangkan pertumbuhan

lapangan usaha ekonomi dominan. Pertumbuhan ekonomi dengan percepatan yang lebih tinggi, terjaganya

stabilitas ekonomi makro, dan dengan pembenahan yang sungguh-sungguh pada sektor riil, diharapkan

akan dapat mendorong peningkatan investasi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dengan

fokus utama untuk menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Dalam hal ini diperlukan strategi

kebijakan yang tepat dengan menempatkan prioritas pengembangan pada sektor-sektor yang mempunyai

efek daya ungkit tinggi dalam menciptakan peluang kesempatan kerja dan membuka konektivitas daratan

Sumatera dengan kawasan ASEAN khususnya Malaysia.

2) Menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Ini adalah tantangan yang cukup besar bagi pemerintah

dewasa ini mengingat investasi merupakan salah satu penggerak kegiatan ekonomi daerah. Komitmen

perbaikan iklim investasi tersebut telah dilakukan pemerintah dengan mengadakan perbaikan di bidang

peraturan perundang-undangan, pelayanan, dan penyederhanaan prosedur termasuk penyederhanaan

birokrasi.

3) Menyediakan infrastruktur yang cukup dan berkualitas. Hal ini merupakan prasyarat agar dapat mencapai

tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan. Ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai

akan menjadi kendala bagi masuknya investasi. Selain itu infrastruktur sangat dibutuhkan karena

Page 179: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

169

mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Infrastruktur tersebut dapat menyokong banyak aspek ekonomi dan kegiatan sosial.

4) Meningkatkan daya saing ekspor, untuk mencapai peningkatan pertumbuhan ekspor yang tinggi. Tingginya

pertumbuhan ekspor diperlukan tidak saja sebagai penopang pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan

berkelanjutan juga untuk merangsang penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dan bermutu.

5) Meningkatkan partisipasi swasta melalui kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat/swasta (public-

private partnership). Tantangan ini menjadi cukup penting karena terbatasnya sumber daya pemerintah

dalam pembiayaan pembangunan, terutama terkait dengan efisiensi pembiayaan investasi dan penyediaan

infrastruktur yang bervariasi dan berkualitas.

6) Membangun landasan yang lebih kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pembangunan

daerah tidak lagi dapat didasarkan pada pembangunan ekonomi semata, tetapi harus didasarkan pada

pembangunan yang berkelanjutan dengan memenuhi kriteria ekonomis, bermanfaat secara sosial,

didukung oleh kelembagaan yang memadai, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.

7) Kerjasama regional Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai 1 Januari 2016 juga perlu menjadi

perhatian bagi perekonomian khususnya terhadap kegiatan investasi dan pengembangan UMKM. Dengan

dimulainya MEA, pada satu sisi merupakan peluang karena pasar semakin terbuka namun pada sisi lain

merupakan tantangan yang berimplikasi pada terbukanya arus barang dan jasa, modal, tenaga kerja dan

teknologi antar negara ASEAN. Oleh karena itu pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan

perekonomian, berkembangnya UMKM yang berbasis produk unggulan daerah, meningkatnya intensifikasi

sektor pertanian yang didukung rekayasa teknologi, pengembangan usaha perikanan, semakin

berkembangnya sektor pariwisata, terkendalinya inflasi dan dukungan regulasi yang efektif, merupakan

kegiatan yang perlu diprioritaskan dalam pembangunan sehingga arah kebijakan ekonomi daerah juga

diarahkan dalam upaya pencapaian realisasinya. Disamping itu kebijakan perekonomian juga diarahkan

untuk meningkatkan ketahanan pangan dan energi berkelanjutan serta percepatan penanggulangan

kemiskinan dan pengangguran guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kemandirian wilayah.

Guna mendukung tercapainya sasaran kebijakan tersebut perlu didukung pemantapan reformasi birokrasi,

peningkatan kualitas dan kompetensi SDM, pengembangan simpul-simpul pertumbuhan wilayah,

kerjasama pembangunan regional serta pelibatan stakeholder.

3.1.2.2. Prospek Perekonomian Daerah

Prospek perekonomian Kota Tanjungbalai pada tahun 2017 diperkirakan tetap optimis, walaupun

dihadapkan pada tantangan semakin berat seiring dengan diberlakukannya MEA. Optimisme terhadap

peningkatan ekonomi Kota Tanjungbalai muncul seiring dengan kondisi makro ekonomi yang semakin membaik

dari tahun ke tahun dan pada tahun 2015 capaian laju pertumbuhan ekonomi Tanjungbalai sebesar 5,80 %.

masih berada diatas angka rata-rata laju pertumbuhan Provinsi Sumatera Utara sebesar 5,10 %. Disamping

pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungbalai semakin membaik, akuntabilitas kinerja pemerintahan juga diharapkan

akan semakin membaik, keterbatasan keuangan daerah dalam pembiayaan pembangunan daerah berimplikasi

luas terhadap perekonomian daerah. Untuk itu, perlu dilakukan terobosan-terobosan melalui pencarian sumber-

sumber pembiayaan non-APBD baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.

Beberapa target indikator ekonomi makro yang ingin dicapai dijabarkan dalam tabel berikut.

Page 180: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

170

Tabel 3.7. Target Capaian Kinerja PDRB ADHK/ADHB, Pertumbuhan Ekonomi, PDRB Per Kapita, Angka Pengangguran, IPM Periode Tahun 2016-2021.

URAIAN TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

PDRB ADHK

(JT RPH) 4.900.251,44 5.182.306,68 5.485.438,30 5.811.611,43 6.163.012,09 6.542.075,10

LAJU

PERTUMBUHAN

ADHK(%)

5,67 5,76 5,85 5,95 6,05

6,15

PDRB ADHB

(JT RPH) 6.773.479,97 7.595.367,86 8.531.220,04 9.598.595,87 10.818.022,98 12.213.541,64

LAJU

PERTUMBUHAN

ADHB (%)

12,38 12,13 12,32 12,51 12,70 12,90

PDRB

PERKAPITA

ADHK (Rp.)

28.932.762,72 30.172.678,69 31.493.527,65 32.902.262,40 34.406.573,92 36.014.977,87

PDRB

PERKAPITA

ADHB (Rp.)

39.992.945,50 44.222.121,18 48.980.263,66 54.342.160,31 60.394.349,69 67.237.141,90

PENGANG-

GURAN (%) 9,56 9,06 8,56 8,06 7,56 7,06

IPM 67,35 68,00 68,65 69,30 69,95 70,60

Sumber: RPJMD Kota Tanjungbalai 2016—2021

3.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Arah kebijakan keuangan Daerah Kota Tanjungbalai bertumpu pada dua elemen pokok, yaitu

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungbalai yang merupakan wujud pengelolaan keuangan

daerah yang terdiri dari pendapatan, belanja dan pembiayaan, sehingga arah kebijakan keuangan daerah

berpedoman pada rencana jangka menengah dalam rangka mewujudkan visi misi. Kebijakan keuangan daerah

dilaksanakan dengan mengoptimalkan peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah serta meningkatkan

akselerasi aktivitas ekonomi dengan memfasilitasi kegiatan ekonomi yang memprioritaskan pada sektor yang

memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan penyerapan lapangan kerja yang tinggi.

Efektivitas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang tertuang dalam RKPD Tahun 2017

sebagai pelaksanaan agenda RPJMD tahun 2016-2021 di tahun kedua, tidak terlepas dari kapasitas anggaran

yang dapat terkelola oleh pemerintah daerah. Untuk itu, kebutuhan belanja pembangunan daerah akan selalu

mempertimbangkan kapasitas fiskal daerah sebagai salah satu penopang strategis dalam implementasi RKPD,

yang akan selalu berdampingan dengan sumber-sumber pendanaan non APBD, seperti APBN, Hibah, dana

kemitraan swasta, swadaya masyarakat serta kontribusi pelaku usaha melalui Corporate Social Resposibility

(CSR) APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran, yang terdiri

atas pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah (penerimaan dan pengeluaran pembiayaan

daerah). Untuk pendapatan daerah bersumber dari; (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari kelompok

Pajak Daerah, Retribusi, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan lain-Lain Pendapatan Asli

Daerah yang sah, (2) Dana Perimbangan terdiri dari Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan

Dana Alokasi Khusus, (3) kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Dana Bagi Hasil Pajak dari

Page 181: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

171

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau pemerintah daerah

lainnya serta Pendapatan Lainnya yang Sah. Selanjutnya untuk pembiayaan bersumber dari penerimaan

pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Kelompok dari penerimaan pembiayaan terdiri dari Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya dan penerimaan kembali pemberian pinjaman.

Sedangkan untuk kelompok pengeluaran pembiayaan terdiri dari penyertaan modal (investasi) pemerintah

daerah. Selain dana dari penerimaan daerah tersebut, daerah menerima dana yang bersumber dari Pemerintah

Pusat berupa dana dekonsentrasi, dana tugas pembantuan dan urusan bersama, yang dialokasikan untuk

menunjang program dan kegiatan pembangunan yang dilakukan berdasarkan prioritas dan bersifat penugasan

kepada perangkat daerah.

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, pendanaan penyelenggaraan pemerintahan telah

diatur sesuai kewenangan yang diserahkan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah tumpang tindih ataupun

tidak tersedianya pendanaan pada suatu bidang pemerintahan. Penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dibiayai dari APBD, sedangkan penyelenggaraan kewenangan yang menjadi

tanggungjawab Pemerintah dibiayai dari APBN, baik kewenangan Pusat yang didekonsentrasikan kepada

Gubernur atau dalam rangka tugas pembantuan dan urusan bersama.

Berdasarkan pada hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber pendanaan daerah, selanjutnya

dirumuskan kebijakan di bidang keuangan daerah yang terdiri dari kebijakan pendapatan, belanja dan

pembiayaan. Kebijakan-kebijakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2017.

3.2.2. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Kebijakan Keuangan Daerah tahun anggaran 2017 yang merupakan potensi daerah dan sebagai

penerimaan Kota Tanjungbalai sesuai urusannya diarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari

sektor pajak daerah, retribusi daerah dan dana perimbangan serta lain-lain pendapatan daerah yang sah. Upaya-

upaya yang dilakukan oleh Pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah adalah:

a. Pemantapan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan Daerah;

b. Peningkatan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi;

c. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan Pemerintah Pusat, Provinsi,

SKPD Penghasil, Kecamatan/Kelurahan;

d. Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah untuk memberikan kontribusi secara signifikan terhadap

Pendapatan Daerah;

e. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah.

f. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta profesionalisme SDM aparatur;

g. Optimalisasi dan pemberdayaan aset daerah;

h. Meningkatkan kualitas manajemen aset daerah;

Adapun kebijakan pendapatan untuk meningkatkan Dana Perimbangan sebagai upaya peningkatan kapasitas

fiskal daerah adalah sebagai berikut :

a. Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN),

PPh Pasal 21;

b. Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar perhitungan pembagian dalam Dana

Perimbangan;

c. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk meningkatkan pendapatan yang berasal dari

Dana Perimbangan melalui Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (sumber daya alam)

dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Page 182: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

172

Belanja daerah menurut UU No. 33 Tahun 2004 merupakan semua kewajiban daerah yang diakui

sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Pada dasarnya

terdapat dua jenis belanja menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 yaitu belanja tidak langsung dan belanja

langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak memiliki keterkaitan secara langsung dengan

pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi belanja pegawai, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,

belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Belanja langsung merupakan belanja yang

memiliki keterkaitan secara langsung dengan program dan kegiatan yang meliputi belanja pegawai, belanja

barang dan jasa, dan belanja modal.

Dengan kecenderungan semakin meningkatnya kebutuhan belanja pegawai, pemenuhan belanja rutin

perkantoran (fixed cost), belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, disisi lain peningkatan pendapatan

daerah tidak sebanding dengan kebutuhan belanja daerah, mengakibatkan kemampuan riil keuangan daerah

cenderung semakin menurun.

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, anggaran daerah setiap tahunnya

dialokasikan untuk melaksanakan program-program prioritas yang tersebar di masing-masing SKPD. Dalam

rangka peningkatan bidang pendidikan, pemerintah daerah secara konsisten dan berkesinambungan harus

mengalokasikan anggaran fungsi pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari belanja daerah, termasuk dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bersumber dari dana APBD. Sedangkan peningkatan bidang

kesehatan, pemerintah daerah secara konsisten dan berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran urusan

kesehatan minimal 10 persen dari total belanja APBD diluar gaji (Permendagri No. 27 Tahun 2013). Disamping

itu, Pemerintah Kota Tanjungbalai juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan kegiatan lanjutan dan

melaksanakan program-program yang terutama berorientasi pada peningkatan kesejahteraan serta

perekonomian masyarakat Kota Tanjungbalai, sehingga pencapaian target IPM dan MDG’s dapat tercapai sesuai

yang direncanakan.

Adapun secara garis besar realisasi dan perkiraan pendapatan daerah Kota Tanjungbalai pada tabel dibawah ini:

Page 183: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

Tabel 3.8

Rekapitulasi Realisasi dan Prediksi (Pagu Indikatif) Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018

NO. URAIAN REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 TAHUN BERJALAN 2016

PREDIKSI/TARGET

PADA TAHUN RENCANA

2017

PREDIKSI PADA TAHUN

2018

1 2 3 4 5 6 7

1 PENDAPATAN

567.805.891.385,46 573.652.999.695,92

667.310.816.667,00

683.696.419.237,00

744.378.000.000,00

1.1 Pendapatan Asli Daerah

56.551.022.056,46 57.248.088.594,92

64.475.834.189,00

68.523.000.000,00

72.861.000.000,00

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah

9.979.168.447,83 10.430.950.692,50

10.658.500.000,00

11.449.000.000,00

12.299.000.000,00

1.1.2 Hasil Retribusi Daerah

23.868.275.086,13

22.141.703.270,59

25.601.771.484,00

27.814.000.000,00

30.217.000.000,00

1.1.3

Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

3.566.499.158,00

6.164.773.881,00

5.400.000.000,00

5.532.000.000,00

5.668.000.000,00

1.1.4

Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah

19.137.079.364,50 18.510.660.750,83

22.815.562.705,00

23.728.000.000,00

24.677.000.000,00

1.2 Dana Perimbangan

430.478.200.574,00

440.409.554.663,00

563.268.549.000,00 572.369.419.237,00

625.188.000.000,00

1.2.1

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil

Bukan Pajak

17.698.655.574,00

12.477.188.663,00

16.341.719.000,00

16.505.000.000,00

16.670.000.000,00

1.2.2 Dana Alokasi Umum

387.259.055.000,00

398.405.838.000,00

418.170.500.000,00 434.395.000.000,00

451.250.000.000,00

1.2.3 Dana Alokasi Khusus

25.520.490.000,00

29.526.528.000,00

128.756.330.000,00

121.469.419.237,00

157.268.000.000,00

1.3

Lain-lain Pendapatan Daerah

yang Sah

80.776.668.755,00

75.995.356.438,00

39.566.433.478,00 42.804.000.000,00 46.329.000.000,00

Page 184: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

1 2 3 4 5 6 7

1.3.3

Dana Bagi Hasil Pajak dari

Provinsi dan Pemerintah

Daerah Lainnya

18.444.998.551,00

20.103.144.928,00

35.566.433.478,00

38.764.000.000,00

42.249.000.000,00

1.3.4

Dana Penyesuaian dan Dana

Otonomi Khusus

35.822.109.000,00

-

- - -

1.3.5

Bantuan Keuangan dari

Provinsi atau Pemerintah

Daerah Lainnya

-

12.712.222.510,00

4.000.000.000,00 4.040.000.000,00 4.080.000.000,00

1.3.6 Pendapatan lainnya yang sah

26.509.561.204,00

43.179.989.000,00

- - -

Sumber: Dinas PPKA Kota Tanjungbalai dan Angka proyeksi

RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2016 - 2021

Page 185: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

175

3.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah tahun 2017

disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang

direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas

perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dalam belanja

program/kegiatan.

Kebijakan belanja daerah tahun 2017 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan

yang proporsional, efisien dan efektif, antara lain melalui:

1. Esensi utama penggunaan dana APBD adalah untuk meningkatkan perekonomian dan

kesejahteraan masyarakat oleh karena itu akan terus dilakukan peningkatan program-program

yang berorientasi pada masyarakat atau pemenuhan belanja yang bersifat wajib dan mengikat

untuk menjamin pelayanan dasar masyarakat dan berupaya melaksanakan realisasi belanja

daerah tepat waktu dengan mendorong proses penetapan Perda APBD secara tepat waktu pula.

2. Meningkatkan kualitas anggaran belanja daerah melalui pola penganggaran yang berbasis kinerja

dengan pendekatan tematik pembangunan yang disertai sistem pelaporan yang makin akuntabel.

3. Mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20 persen dari total belanja daerah tahun

2017 tidak termasuk alokasi anggaran untuk kegiatan yang belum selesai tahun sebelumnya,

dalam rangka peningkatan indeks pendidikan meliputi Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama

Sekolah (AMH dan RLS).

4. Meningkatkan alokasi anggaran untuk kesehatan, menjadi 10 persen sesuai perintah UU Nomor

36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan guna peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan dasar

kesehatan dalam rangka peningkatan indeks kesehatan masyarakat.

5. Meningkatkan alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur menjadi 10% dari Belanja

Langsung

6. Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost secara terukur dan

terarah, yaitu:

a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional kantor (biaya

listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan pemeliharaan kenderaan dinas);

b. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai pelaksanaan TUPOKSI

SKPD, yang meliputi kegiatan koordinasi, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi, pengendalian &

evaluasi, dan perencanaan;

c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-program pembangunan

yang menjadi prioritas dan unggulan SKPD, program/kegiatan yang telah menjadi komitmen

Pemerintah Kota Tanjungbalai (committed budget), dan kegiatan lanjutan yang dilakukan

secara bertahap yang diprioritaskan untuk dilaksanakan pada TA 2017.

7. Dalam upaya meningkatkan kinerja BUMD Kota Tanjungbalai, maka dialokasikan dana

penyertaan modal kepada BUMD dalam anggaran RAPBD 2017 sesuai dengan kebutuhan,

kebijakan pimpinan dan ketersediaan dana disesuaikan dengan kemampuan daerah.

8. Meningkatkan alokasi anggaran bidang ekonomi yang makin diorientasikan bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

9. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi belanja pegawai (gaji dan tunjangan PNS),

belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan dengan prinsip proporsional,

pemerataan, dan penyeimbang, serta belanja tidak terduga yang digunakan untuk

penanggulangan bencana yang tidak teralokasikan sebelumnya.

10. Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan yaitu Common Goals dalam

penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidak langsung dan belanja langsung

Page 186: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

176

dengan visi dan misi Pemerintah Kota Tanjungbalai, serta anggaran belanja yang direncanakan

oleh setiap pengguna anggaran tetap terukur.

11. Peningkatan efektivitas dan efisiensi belanja hibah dan belanja bantuan sosial.

Pemberian hibah untuk mendukung fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

dilakukan oleh Pemerintah (instansi vertikal seperti KORAMIL, POLRES, KEJAKSAAN, KPUD

dan Bawaslu), semi Pemerintah (seperti PMI, KONI, Pramuka, KORPRI, dan PKK), perusahaan

daerah, serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan

peruntukannya; penentuan organisasi atau lembaga yang akan diberikan hibah dilakukan secara

selektif, akuntabel, transparan dan berkeadilan dengan mempertimbangkan kemampuan

keuangan daerah; dalam pelaksanaan belanja hibah kepada Pemerintah (instansi vertikal) akan

dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri up. Direktur Jenderal Keuangan Daerah dan Menteri

Keuangan up. Direktur Jenderal Anggaran setelah tahun anggaran berakhir; selanjutnya bantuan

keuangan kepada partai politik mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009

tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik

Pemberian Bantuan Sosial kepada kelompok/anggota masyarakat, yang dilakukan secara

selektif, tidak mengikat dan diupayakan dalam penetapan besaran bantuannya sejalan dengan

jiwa Perpres Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden No. 54

Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta

perubahannya dalam arti jumlahnya dibatasi tidak melebihi batas toleransi untuk penunjukan

langsung. Pemberian bantuan sosial didasarkan kriteria yang jelas dengan memperhatikan asas

keadilan, transparan dan memprioritaskan kepentingan masyarakat luas, sebagaimana

diamanatkan dalam Permendagri 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial

yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 12. Belanja Bantuan Keuangan dianggarkan untuk Partai Politik;

13. Pengalokasian anggaran Belanja Tidak Terduga diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan yang

sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali, serta tidak biasa/tanggap darurat, yang mendesak,

dan tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2017;

14. Kebijakan Belanja Tidak Langsung memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Belanja Pegawai

Besarnya penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan PNS disesuaikan dengan hasil

rekonsiliasi jumlah pegawai dan belanja pegawai dalam rangka perhitungan DAU Tahun 2017

dengan memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNS serta pemberian

gaji ketiga belas dan gaji keempat belas.

b. Penganggaran penghasilan dan penerimaan lain Pimpinan dan Anggota DPRD serta belanja

penunjang kegiatan didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 21 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang

Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban

Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD serta Tata Cara Pengembalian

Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional ; Belanja Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah serta biaya penunjang operasional mempedomani ketentuan pada PP Nomor

109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Page 187: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

177

c. Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat,

tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan memperhitungkan acress yang besarnya

maksimum 2,5% dari jumlah belanja pegawai untuk gaji pokok dan tunjangan.

d. Penganggaran tambahan penghasilan PNS, baik aspek kebijakan pemberian tambahan

penghasilan maupun penentuan kriterianya harus ditetapkan terlebih dahulu dengan peraturan

kepala daerah dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai amanat Pasal 63

ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 39 Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah, sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011. 15. Kebijakan Belanja Langsung memperhatikan hal-hal khusus, yang merupakan belanja program

dan kegiatan pembangunan tahun 2017 yang akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat

Daerah Kota Tanjungbalai.

a. Belanja Pegawai; penganggaran honorarium bagi PNS dibatasi sesuai dengan kewajaran dan

beban tugas. Dasar penghitungan besaran honorarium disesuaikan dengan standar yang

ditetapkan; sedangkan penganggaran honorarium Non PNS hanya dapat disediakan bagi

pegawai tidak tetap yang benar-benar memiliki peranan dan kontribusi serta yang terkait

langsung dengan kelancaran pelaksanaan kegiatan di masing-masing SKPD, termasuk

narasumber/tenaga ahli di luar instansi Pemerintah.

b. Belanja Barang dan Jasa; penganggaran upah tenaga kerja dan tenaga lainnya yang terkait

dengan jasa pemeliharaan atau jasa konsultansi baik yang dilakukan secara swakelola

maupun dengan pihak ketiga dianggarkan pada belanja barang dan jasa; Dalam menetapkan

jumlah anggaran untuk belanja barang pakai habis disesuaikan dengan kebutuhan riil dan

dikurangi dengan sisa persediaan barang Tahun Anggaran 2016. Untuk menghitung

kebutuhan riil disesuaikan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD, dengan

mempertimbangkan jumlah pegawai dan volume pekerjaan; Penganggaran belanja perjalanan

dinas daerah dilakukan secara selektif.

c. Belanja Modal; dalam menetapkan anggaran untuk pengadaan barang inventaris dilakukan

sesuai kebutuhan.

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah tahun 2017

disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang

direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam

pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan

anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program/kegiatan.

Pada tahun 2017 diprediksi untuk belanja daerah sebesar Rp.685.696.419.237,00 yang

terdiri atas Belanja tidak langsung sebesar Rp.353.812.000.000,00 dan belanja langsung sebesar

Rp.331.884.419.237,00.

Sejalan dengan kondisi daerah, untuk mendorong gerak laju perekonomian daerah, peran peningkatan

belanja daerah yang meliputi belanja langsung dan belanja tidak langsung harus tetap menjadi

perhatian untuk dilakukan percepatan realisasinya agar momentum pergerakan ekonomi tidak menjadi

sia-sia, yang dialokasikan secara proporsional diarahkan kepada upaya untuk peningkatan

kesejahteraan aparatur negara (PNS) dan memberikan penekanan kepada peningkatan kualitas

pembangunan disektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan UMKM.

Berdasarkan hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan daerah dan realisasi

serta prediksi pendapatan daerah dalam 3 (tiga) tahun terakhir, arah kebijakan yang terkait dengan

belanja daerah dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 188: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

Tabel 3.9

Realisasi dan Prediksi Target Belanja Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018

NO. URAIAN REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 TAHUN BERJALAN 2016

PREDIKSI/TARGET

PADA TAHUN RENCANA

2017

PREDIKSI PADA TAHUN

2018

2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG

2.1.1 Belanja Pegawai 242.323.982.707,50 259.960.841.608,00

318.458.208.239,00 331.651.000.000,00 339.312.000.000,00

2.1.4 Belanja Hibah

6.127.182.500,00

21.886.488.317,00

8.268.340.000,00 7.890.000.000,00 7.890.000.000,00

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial

10.252.268.500,00

9.316.090.000,00

12.073.750.000,00 12.250.000.000,00 12.429.000.000,00

2.1.8 Belanja Tidak Terduga

1.230.950.000,00

-

2.008.300.000,00 1.200.000.000,00

1.200.000.000,00

2.1.9 Belanja Bantuan Keuangan

447.980.750,00

461.255.648,00

813.817.591,00 821.223.000,00 829.000.000,00

JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG

260.382.364.457,50 291.624.675.573,00

341.622.415.830,00 353.812.000.000,00 361.660.000.000,00

JUMLAH BELANJA LANGSUNG

296.002.404.426,00 294.706.886.661,70

408.266.755.561,00 331.884.419.237,00 384.718.000.000,00

JUMLAH BELANJA

556.384.768.883,50 586.331.562.234,70

749.889.171.391,00 685.696.419.237,00 746.378.000.000,00

Sumber: Dinas PPKA Kota Tanjungbalai dan Angka proyeksi

RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021

Page 189: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

179

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah mencakup seluruh penerimaan yang perlu dibayar dan/atau pengeluaran

yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun anggaran

berikutnya, dan pada hakekatnya meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk

memanfaatkan surplus. Pembiayaan daerah meliputi penerimaan daerah dan pengeluaran daerah.

Kebijakan pembiayaan yang timbul karena jumlah pengeluaran lebih besar dari pada penerimaan

sehingga terdapat defisit.

Kebijakan pembiayaan daerah tahun 2017 untuk sumber penerimaan berasal dari sisa lebih

perhitungan anggaran tahun lalu (SiLPA) dan Penerimaan kembali pemberian pinjaman. Silpa

diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya penggunaan anggaran. Sedangkan untuk

pengeluaran pembiayaan direncanakan antara lain terdiri dari pembayaran hutang pokok yang jatuh

tempo, penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban dalam prinsip kehati-hatian (prudential)

dan pengelolaannya berdasarkan Perda Tentang Penyertaan Modal dan Pemberian pinjaman daerah

Dalam hal ada kecenderungan terjadinya defisit anggaran, harus diantisipasi kebijakan-kebijakan yang

akan berdampak pada pos penerimaan pembiayaan daerah, sebaliknya jika ada kecenderungan akan

terjadinya surplus anggaran, harus diantisipasi kebijakan-kebijakan yang akan berdampak pada pos

pengeluaran pembiayaan daerah, seperti penyelesaian pembayaran pokok utang dan penyertaan

modal.

Guna perluasan potensi pembiayaan daerah yang diarahkan dalam pendanaan

pembangunan yang berorientasi profit, terus dilakukan langkah-langkah penguatan kapasitas

organisasi pemerintah daerah dalam mengantisipasi kebijakan obligasi daerah. Pertimbangan untuk

melakukan penyiapan organisasi pemerintah daerah dalam menghadapi kebijakan obligasi, yakni

adanya keuntungan sebagai berikut:

a. Pemerintah Daerah dapat melakukan percepatan pembangunan (khususnya melalui peningkatan

pelayanan publik);

b. Adanya unsur keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah akan

menjadi daya dukung tersendiri bagi Pemerintah Daerah;

c. Pemerintah Daerah memiliki independensi dalam menentukan nilai obligasi yang akan diterbitkan,

tingkat bunga/kupon, jangka waktu, peruntukan, dll;

d. Peningkatan ekonomi daerah melalui penyediaan layanan umum yang menunjang aktivitas

perekonomian;

Adapun secara rinci kondisi dan prediksi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah

Kota Tanjungbalai disajikan dalam tabel dibawah ini :

Page 190: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

Tabel 3.10

Realisasi dan Prediksi Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018

NO. URAIAN REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 TAHUN BERJALAN 2016

PREDIKSI/TARGET

PADA TAHUN RENCANA

2017

PREDIKSI PADA TAHUN

2018

3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN

3.1.1

Sisa lebih perhitungan

anggaran tahun sebelumnya

(SILPA)

106.652.106.586,16 98.848.600.698,00

81.578.354.724,00 10.000.000.000,00 10.000.000.000,00

3.1.5

Penerimaan kembali pemberian

pinjaman

669.280.841,57

196.000.000,00 1.000.000.000,00 -

JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN

DAERAH

107.321.387.427,73

99.044.600.698,00

82.578.354.724,00

10.000.000.000,00

10.000.000.000,00

3.2

PENGELUARAN

PEMBIAYAAN

3.2.2

Penyertaan Modal

(Investasi)Pemerintah daerah

5.200.000.000,00

- -

8.000.000.000,00

8.000.000.000,00

3.2.3 Pembayaran pokok hutang

-

-

-

-

-

3.2.4 Pemberian pinjaman daerah

-

-

- - -

JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN

DAERAH

5.200.000.000,00

- -

8.000.000.000,00

8.000.000.000,00

PEMBIAYAAN NETTO

102.121.387.427,73

99.044.600.698,00

82.578.354.724,00

2.000.000.000,00

2.000.000.000,00

Sumber: Dinas PPKA Kota Tanjungbalai dan Angka proyeksi

RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021

Page 191: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

181

3.2.5. Rekapitulasi Realisasi dan Prediksi (pagu indikatif) Kerangka Pendanaan Pembangunan

Daerah

Gambaran uraian realisasi dan prediksi pendapatan daerah, penerimaan pembiayaan

daerah, belanja tidak langsung daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah yang merupakan kerangka

pendanaan pembangunan daerah Kota Tanjungbalai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017

terlihat pada tabel berikut :

Page 192: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

Tabel 3.11

Rekapitulasi Realisasi dan Prediksi (Pagu Indikatif) Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018

NO. URAIAN REALISASI TAHUN 2014

REALISASI TAHUN

2015 TAHUN BERJALAN 2016

PREDIKSI/TARGET PADA

TAHUN RENCANA 2017

PREDIKSI PADA TAHUN

2018

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Pendapatan Asli Daerah

56.551.022.056,46 57.248.088.594,92 64.475.834.189,00 68.523.000.000,00

72.861.000.000,00

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah

9.979.168.447,83 10.430.950.692,50 10.658.500.000,00 11.449.000.000,00

12.299.000.000,00

1.1.2 Hasil Retribusi Daerah

23.868.275.086,13

22.141.703.270,59 25.601.771.484,00 27.814.000.000,00

30.217.000.000,00

1.1.3

Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

3.566.499.158,00

6.164.773.881,00 5.400.000.000,00 5.532.000.000,00

5.668.000.000,00

1.1.4

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

yang Sah

19.137.079.364,50 18.510.660.750,83 22.815.562.705,00 23.728.000.000,00

24.677.000.000,00

1.2 Dana Perimbangan

430.478.200.574,00

440.409.554.663,00 563.268.549.000,00 572.369.419.237,00

625.188.000.000,00

1.2.1

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan

Pajak

17.698.655.574,00

12.477.188.663,00 16.341.719.000,00 16.505.000.000,00

16.670.000.000,00

1.2.2 Dana Alokasi Umum

387.259.055.000,00

398.405.838.000,00 418.170.500.000,00 434.395.000.000,00

451.250.000.000,00

1.2.3 Dana Alokasi Khusus

25.520.490.000,00

29.526.528.000,00 128.756.330.000,00

121.469.419.237,00

157.268.000.000,00

1.3

Lain-lain Pendapatan Daerah

yang Sah

80.776.668.755,00

75.995.356.438,00 39.566.433.478,00 42.804.000.000,00

46.329.000.000,00

1.3.3

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

dan Pemerintah Daerah Lainnya

18.444.998.551,00

20.103.144.928,00 35.566.433.478,00 38.764.000.000,00

42.249.000.000,00

Page 193: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

1 2 3 4 5 6 7

1.3.4

Dana Penyesuaian dan Dana

Otonomi Khusus

- - - - -

1.3.5

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah Lainnya

35.822.109.000,00

-

4.000.000.000,00 4.040.000.000,00 4.080.000.000,00

1.3.6 Pendapatan lainnya yang sah

-

12.712.222.510,00

- - -

JUMLAH PENDAPATAN (1.1 + 1.2 + 1.3)

567.805.891.385,46 573.652.999.695,92

667.310.816.667,00 683.696.419.237,00

744.378.000.000,00

2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG

2.1.1 Belanja Pegawai 242.323.982.707,50 259.960.841.608,00

318.458.208.239,00 331.651.000.000,00 339.312.000.000,00

2.1.4 Belanja Hibah

6.127.182.500,00

21.886.488.317,00

8.268.340.000,00 7.890.000.000,00 7.890.000.000,00

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial

10.252.268.500,00

9.316.090.000,00

12.073.750.000,00 12.250.000.000,00 12.429.000.000,00

2.1.8 Belanja Tidak Terduga

1.230.950.000,00

-

2.008.300.000,00 1.200.000.000,00

1.200.000.000,00

2.1.9 Belanja Bantuan Keuangan

447.980.750,00

461.255.648,00

813.817.591,00 821.223.000.000,00 829.000.000,00

JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG

260.382.364.457,50 291.624.675.573,00

341.622.415.830,00 353.812.000.000,00 361.660.000.000,00

JUMLAH BELANJA LANGSUNG

296.002.404.426,00 294.706.886.661,70

408.266.755.561,00 331.884.419.237,00 384.718.000.000,00

JUMLAH BELANJA

556.384.768.883,50 586.331.562.234,70

749.889.171.391,00 685.696.419.237,00 746.378.000.000,00

SURPLUS/ (DEFISIT)

11.421.122.501,96

(12.678.562.538,78)

(82.578.354.724,00)

(2.000.000.000,00)

(2.000.000.000,00)

Page 194: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

1 2 3 4 5 6 7

3.1

PENERIMAAN

PEMBIAYAAN

3.1.1

Sisa lebih perhitungan

anggaran tahun sebelumnya

(SILPA) 106.652.106.586,16 98.848.600.698,00

81.578.354.724,00 10.000.000.000,00 10.000.000.000,00

3.1.5

Penerimaan kembali

pemberian pinjaman 669.280.841,57

196.000.000,00

1.000.000.000,00 - -

JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN

DAERAH 107.321.387.427,73

99.044.600.698,00

82.578.354.724,00

10.000.000.000,00

10.000.000.000,00

3.2

PENGELUARAN

PEMBIAYAAN

3.2.2

Penyertaan Modal

(Investasi)Pemerintah daerah 5.200.000.000,00

- -

8.000.000.000,00

8.000.000.000,00

3.2.3 Pembayaran pokok hutang -

-

-

-

-

3.2.4 Pemberian pinjaman daerah -

-

- - -

JUMLAH PENGELUARAN

PEMBIAYAAN DAERAH 5.200.000.000,00

5.200.000.000,00

-

8.000.000.000,00

8.000.000.000,00

PEMBIAYAAN NETTO 102.121.387.427,73

99.044.600.698,00

82.578.354.724,00

2.000.000.000,00

2.000.000.000,00

SISA LEBIH TAHUN ANGGARAN

BERKENAAN 90.700.264.926,00 86.366.038.159,00

(0,00)

(0,00)

(0,00)

Sumber: Dinas PPKA Kota Tanjungbalai dan Angka proyeksi

RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021

Page 195: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

185

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Prioritas dan sasaran pembangunan dijabarkan dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan

untuk mencapai misi dan visi dalam suatu tujuan yang dirumuskan secara terukur dengan menggunakan

indikator yang jelas. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021 adalah : ”

Mewujudkan Kota Tanjungbalai Yang Berprestasi, Religius, Sejahtera, Indah Dan Harmonis (Bersih)”,

sebagaimana tertuang dalam Draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Tanjungbalai Tahun 2016-2021.

Beberapa pengertian yang terkandung dalam pernyataan visi tersebut adalah :

1) Berprestasi, yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan berbasis kinerja dan pelayanan prima kepada

masyarakat yang dapat membanggakan dengan meraih prestasi diberbagai bidang baik tingkat regional,

nasional maupun internasional

2) Religius, mewujudkan kehidupan masyarakat yang agamais, berpegang teguh pada ajaran agama dan

menjalankan tatanan kehidupan masyarakat yang religius

3) Sejahtera, mewujudkan perekonomian daerah yang maju dan mandiri serta peningkatan sumber daya

manusia yang handal untuk tujuan kesejahteraan masyarakat.

4) Indah, mewujudkan penataan kawasan daerah kota Tanjungbalai yang bersih, indah dan rapi dengan

dukungan infrastruktur yang baik

5) Harmonis, mewujudkan kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi persaudaraan, pelestarian adat

budaya dalam kehidupan masyarakat yang terdiri dari beragam suku dan etnis yang ada

Untuk memberhasilkan visi tersebut dirumuskan 7 (tujuh) misi sebagai berikut:

1) Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dengan mengedepankan

pelayanan publik yang prima.

2) Mewujudkan kehidupan ummat beragama menuju masyarakat yang religius dan berakhlaq mulia.

3) Meningkatkan perekonomian daerah dengan memanfaatkan potensi ekonomi unggulan serta daya

saing dalam rangka mendorong kemandirian menuju masyarakat maju dan sejahtera.

4) Meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan pendidikan dan iptek serta peningkatan derajat

kesehatan masyarakat.

5) Mewujudkan penataan kota yang bersih, indah dan rapi yang didukung infrastruktur yang baik.

6) Membina kehidupan sosial politik masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang

demokratis dan harmonis dalam keberagaman suku dan agama, yang berpegang teguh pada adat

dan budaya.

7) Mewujudkan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan keluarga.

Visi pembangunan jangka panjang Kota Tanjungbalai sebagaimana yang tertuang dalam PERDA NO. 5

TAHUN 2009 TENTANG RPJPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2005-2025 yaitu untuk mewujudkan

TANJUNGBALAI MAJU, MADANI DAN MEMILIKI DAYA SAING.

Untuk mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan arah kebijakan pembangunan secara bertahap (2016-2021)

yaitu : Memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan

pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandasakan keunggulan SDA dan SDM berkualitas

serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.

Page 196: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

186

4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KOTA TANJUNGBALAI

Tujuan adalah pernyataaan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukkan untuk mencapai visi,

melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah.

Menjawab isu strategis yang ada dirumuskan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun

pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Satu misi dapat

dicapai melalui beberapa tujuan dengan memperhatikan isu-isu strategis daerah dan penetapan tujuan

sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih jelas dan mudah dipahami.

4.3.1. Tujuan

1. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat

2. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang religius dan berakhlaq mulia

3. Meningkatkan daya saing perekonomian berbasis produk unggulan daerah.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan berbasis IPTEK

5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

6. Mewujudkan kualitas penataan kawasan Kota secara terpadu dengan dukungan infrastruktur yang

memadai

7. Mewujudkan harmonisasi kehidupan sosial politik masyarakat yang demokratis dan berbudaya

8. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat berbasis

keluarga menuju kemandirian.

Selanjutnya sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur,

spesifik. Mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Sama halnya

dengan tujuan beberapa sasaran dapat menjawab cara mencapai satu tujuan tertentu dan juga harus

memperhatikan isu-isu strategis daerah.

4.3.2. Sasaran

1. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan

2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik.

3. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan aparatur dan masyarakat.

4. Meningkatnya produktivitas sektor perekonomian daerah.

5. Meningkatnya daya saing pelaku usaha dan ketenagakerjaan yang mendukung daya saing daerah.

6. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

7. Meningkatnya sistem dan akses layanan pendidikan serta sumberdaya pendidikan yang berkualitas..

8. Meningkatnya sistem dan akses layanan kesehatan serta sumberdaya daya kesehatan yang berkualitas

9. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur publik

10. Meningkatnya penataan kawasan kota yang yang bersih, indah dan rapi yang berwawasan lingkungan

11. Terciptanya kerukunan dan harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara serta mendorong dinamika

kehidupan sosial masyarakat yang berbudaya berlandaskan hukum.

12. Meningkatnya kualitas kehidupan sosial masyarakat.

4.3.3 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2017

Pelaksanaan pembangunan Kota Tanjungbalai Tahun 2017 merupakan penjabaran Tahun pertama

RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021 yang diarahkan untuk peningkatan integritas dan efektifitas

kinerja pembangunan yang utamanya adalah pembenahan birokrasi pemerintahan yang lebih transparan dan

akuntabel. Hal ini dilakukan melalui penyelesaian penetapan dokumen perencanaan jangka menengah,

penyediaan sarana dan prasarana layanan kepada masyarakat, pemberian fasilitasi layanan pendidikan dan

kesehatan yang terjangkau ke semua lapisan masyarakat, peningkatan sumberdaya aparatur serta

Page 197: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

187

pemantapan koordinasi antar pelaku pembangunan. Hal ini penting sebagai langkah awal untuk penataan dan

pelaksanaan berbagai agenda pembangunan ke depannya. Selain itu hal mendesak yang harus segera

dilaksanakan adalah upaya penyelesaian berbagai masalah pembangunan yakni lanjutan penyelesaian

pembangunan fasilitas publik baik yang terkait dengan infrastruktur maupun penyediaan sarana prasarana bagi

perbaikan ekonomi masyarakat. Selanjutnya pada tahun ini sudah diupayakan untuk merintis penetapan

produk unggulan daerah dan kerjasama untuk pengembangan zona atau destinasi wisata lokal.

Di sisi lain pembangunan Kota Tanjungbalai Tahun 2017 juga diarahkan untuk mendukung

pencapaian visi pembangunan nasional tahun 2015-2019 yakni: ”Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,

Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong,” dan 7 (tujuh) misi pembangunan nasional Tahun

2015-2019 yakni: 1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia

sebagai negara kepulauan; 2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan

Negara Hukum; 3) Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim;

4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera 5) Mewujudkan Indonesia

yang berdaya saing 6 ) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional; 7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selain memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-

2019, penetapan prioritas pembangunan Kota Tanjungbalai Tahun 2017 harus memperhatikan sinergitas dan

sinkronisasi prioritas pembangunan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

tetangga termasuk mengakomodir pokok-pokok pikiran DPRD Kabupaten Kota Tanjungbalai. Pembangunan

Kota Tanjungbalai tahun 2017 juga akan memperkuat program/kegiatan dalam rangka mendukung kebijakan

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang telah diluncurkan mulai tahun 2015 termasuk pelaksanaan Standar

Pelayanan Minimal (SPM); Master Plan Percepatan dan PerluasanPembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

dan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI) tahun 2011-2025

serta mempertimbangkan keterkaitan antar sektor dan mengupayakan meningkatkan implementasi rencana

tata ruang.

Lebih jelas arah kebijakan pembangunan Kota Tanjungbalai Tahun 2017 mengacu pada Standar

Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan dan beberapa prioritas lainnya yang secara lebih lengkap

dijabarkan sebagai berikut :

1. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Dalam penyusunan RKPD Tahun 2017 Gubernur, Bupati/Walikota menggunakan indikator dan target

SPM yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga tentang Standar Pelayanan

Minimal dalam menyusun rencana kegiatan atas setiap jenis pelayanan dasar kepada masyarakat.

Implementasi kegiatan yang dirancang dalam rangka pencapaian SPM tersebut direncanakan secara

bertahap sesuai dengan kebutuhan, kemampuan keuangan daerah dan kelembagaan setiap SKPD

pengampu (penanggung jawab) SPM.

a. Bidang Pendidikan

Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dilaksanakan melalui penerapan dan pencapaian terget

SPM bidang pendidikan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15

Tahun 2010 tentang SPM Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.

b. Bidang Kesehatan

Peningkatan akses masyarakat kepada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu

dilaksanakan melalui penerapan dan pencapaian target SPM bidang kesehatan yang ditetapkan

dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang SPM Bidang Kesehatan di

Page 198: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

188

Kabupaten/Kota dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 317/MENKES/SK/V/2009 tentang

Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

c. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dalam rangka mendukung penyediaan pelayanan dasar kepada masyarakat di Bidang Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang, telah ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

14/PRT/M/2010 dan telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1/PRT/M/2014

tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan ruang.

d. Bidang Perumahan Rakyat

Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap rumah layak huni dan terjangkau dalam lingkungan

yang sehat dan aman yang didukung dengan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU), telah

ditetapkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/Permen/M/2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dan

Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan

Pembiayaan SPM Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

e. Bidang Perhubungan

Peningkatan aksesibilitas transportasi yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal, telah

ditetapkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 81 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Perhubungan

Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun

2013 tentang Petunjuk Teknis Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Perhubungan Daerah

Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

f. Bidang Lingkungan Hidup

Peningkatan kualitas pelayanan bidang lingkungan hidup dilaksanakan melalui penerapan dan

pencapaian target SPM bidang lingkungan hidup, yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang SPM Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi

dan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008

tentang Petunjuk Teknis SPM Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman

Rencana Pembiayaan Penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Derah

Kabupaten/Kota.

g. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Dalam rangka pelayanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan agar mendapatkan

layanan minimal yang dibutuhkan, telah ditetapkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2009 tentang SPM Terpadu Bagi Saksi dan/atau

Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Penghapusan Eksploitasi Seksual pada Anak dan

Remaja di Kabupaten/Kota, dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Nomor 1 Tahun 2010 tentang SPM Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak

Korban Kekerasan.

h. Bidang Keluarga Berencana

Pelayanan bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera meliputi jenis pelayanan dasar yang

mencakup pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera (KIE KB dan KS), penyediaan alat dan obat kontrasepsi, dan penyediaan informasi data

Page 199: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

189

mikro, telah ditetapkan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 55/HK-010/B5 Tahun 2010 tentang SPM

bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota.

i. Bidang Sosial

Dalam rangka menjamin akses Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk

mendapatkan pelayanan dasar bidang sosial dari pemerintah daerah, telah ditetapkan Peraturan

Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang SPM Bidang Sosial daerah Provinsi, Kabupaten/kota

dan Keputusan Menteri Sosial Nomor 80/HUK/ 2010 tentang Panduan Perencanaan Pembiayaan

Pencapaian SPM Bidang Sosial Daerah Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota.

j. Bidang Ketenagakerjaan

Peningkatan kualitas pelayanan ketenagakerjaan dilaksanakan melalui penerapan dan pencapaian

target SPM bidang ketenagakerjaan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Nomor PER.04/MEN/IV/2011 tentang Perubahan Atas Lampiran Peraturan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER 15/MEN/X/2010 tentang SPM Bidang Ketenagakerjaan.

k. Bidang Penanaman Modal

Peningkatan kualitas pelayanan penanaman modal dilaksanakan melalui penerapan dan pencapaian

target SPM bidang penanaman modal yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Koordinasi

Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Penanaman Modal Provinsi dan

Kabupaten/Kota dan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 10 Tahun 2012

tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

l. Bidang Kesenian

Peningkatan kualitas pelayanan kesenian dilaksanakan melalui penerapan dan pencapaian target

SPM bidang kesenian yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor

PM.106/HK.501/ MKP/2010 tentang SPM Bidang Kesenian.

m. Bidang Pemerintahan Dalam Negeri

Dalam rangka pelayanan dasar bidang pemerintahan dalam negeri, telah ditetapkan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Penyempurnaan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang SPM Lingkup Kementerian Dalam Negeri.

n. Bidang Komunikasi dan Informatika

Dalam rangka pencapaian SPM bidang komunikasi dan informatika telah ditetapkan Peraturan

Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22/Per/M.KOMINFO/12/2010 tentang SPM bidang

Komunikasi dan Informatika di Kabupaten/Kota.

o. Bidang Ketahanan Pangan

Peningkatan kualitas pelayanan ketahanan pangan dilaksanakan melalui penerapan dan pencapaian

target SPM bidang ketahanan pangan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor

65/PERMENTAN/ OT.140/12/2010 tentang SPM Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

2. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, pemerintah daerah

wajib menjabarkan dan melaksanakan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka

Page 200: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

190

menengah dan jangka panjang sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang

Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025. Oleh

karena itu perumusan kegiatan dalam penyusunan RKPD Tahun 2017 supaya memperhatikan antara lain

hal-hal sebagai berikut:

a. Pengawasan pelaksanaan perijinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP);

b. Pelaksanaan Strategi Komunikasi pendidikan dan budaya anti korupsi;

3. Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri

Dalam upaya meningkatkan efektivitas penanganan gangguan keamanan di seluruh tanah air, telah

diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Konflik Sosial di Masyarakat.

Oleh karena itu perumusan kegiatan dalam penyusunan RKPD Tahun 2017 supaya memperhatikan

antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Penuntasan penanganan gangguan keamanan akibat konflik sosial dan terotisme yang terjadi di

beberapa daerah;

b. Perbaikan sistem penanganan gangguan keamanan agar lebih responsif dan dapat diandalkan;

c. Pengidentifikasian potensi konflik dan menemukan solusi penyelesaian agar tidak berkembang

menjadi gangguan keamanan; dan

d. Peningkatan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

4. Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik

Untuk meningkatkan koordinasi antar pemerintah, pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya, serta

menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, penyusunan RKPD Tahun

2017 supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Peningkatan Kapasitas dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan;

b. Penyelenggaraan kegiatan revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila secara rutin kepada:

1) Unsur-unsur organisasi politik

2) Organisasi kemasyarakatan

3) Lembaga nirlaba lainnya

4) Lembaga pendidikan

c. Peningkatan dan Penguatan Kapasitas anggota dan kelembagaan Forum Kerukunan Umat

Beragama (FKUB) sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri

(PBM) Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan FKUB, dan

Pendirian Rumah Ibadah dan Peraturan Bersama Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan Menteri

Dalam Negeri (PBM) Nomor 43 dan 41 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Kepada Penghayat

Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5. Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sesuai dengan kewenangan

provinsi dan kabupaten/kota dibidang urusan administrasi kependudukan maka perumusan kegiatan

dalam penyusunan RKPD Tahun 2017 supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Sosialisasi kebijakan tentang perubahan kebijakan dalam penyelenggaraan administrasi

kependudukan, antara lain mencakup masa berlaku KTP elektronik yang semula 5 (lima) tahun

diubah menjadi berlaku seumur hidup sepanjang tidak ada perubahan elemen data, pengurusan dan

penerbitan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya (gratis) yang semula hanya untuk

penerbitan KTP-el, diubah menjadi untuk semua dokumen kependudukan (KK, KTP-el, akta

kelahiran, akta pengangkatan anak), dan hal-hal lain yang ditujukan untuk kemudahan dan

kelancaran pengurusan administrasi kependudukan bagi setiap warga masyarakat;

Page 201: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

191

b. Penyesuaian Peraturan Daerah yang terkait dengan pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, dan

pengelolaan informasi administrasi kependudukan;

c. Pencetakan, Penerbitan dan Pendistribusian dokumen kependudukan; dan

d. Penyusunan profil perkembangan kependudukan dengan memanfaatkan database kependudukan

sesuai dengan Undang-undang Nomor : 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga Sejahtera dan Peraturan Menteri Nomor : 65 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan.

6. Pembinaan Perencanaan Pembangunan Daerah

Dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah, pemerintah daerah perlu

melakukan optimalisasi terhadap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan rencana pembangunan daerah.

Oleh karena itu perumusan kegiatan dalam penyusunan RKPD Tahun 2017 supaya memperhatikan

antara lain hal-hal sebagai berikut :

a. .Updating data dan informasi yang akurat, dapat dipertanggungjawabkan dan dikelola dalam sistem

informasi pembangunan daerah yang transparan dan terintegrasi secara nasional. Data dan informasi

dimaksud mencakup kondisi geografis daerah, demografi, potensi sumber daya daerah, ekonomi dan

keuangan daerah, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, aspek daya saing daerah

serta dokumen perencanaan lainnya;

b. Peningkatan tugas dan fungsi Bappeda provinsi dalam melaksanakan pengendalian dan evaluasi

perencanaan, penganggaran, dan konsultasi dan koordinasi dokumen perencanaan pembangunan

kabupaten/kota serta berperan aktif dalam evaluasi rancangan Peraturan Daerah tentang APBD

Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2017 dan Perubahan APBD Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2017

untuk terciptanya sinergi dan konsistensi perencanaan dan penganggaran;

c. Penyelesaian penyusunan/penetapan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD

Tahun 2017 dan Perubahan RKPD Tahun 2017) dan rencana satuan kerja perangkat daerah (Renstra

SKPD, Renja SKPD Tahun 2017 dan Perubahan Renja SKPD Tahun 2017) tepat waktu sesuai dengan

ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010;

d. Gubernur melaporkan penyelesaian penyusunan/penetapan dokumen rencana pembangunan daerah

provinsi dan dokumen rencana SKPD provinsi serta dokumen rencana pembangunan daerah

kabupaten/kota dan dokumen rencana SKPD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada huruf d

kepada Menteri Dalam Negeri cq Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah;

e. Bupati/Walikota melaporkan penyelesaian penyusunan/ penetapan dokumen rencana pembangunan

daerah kabupaten/kota dan dokumen rencana SKPD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada huruf

d kepada Gubernur;

f. Penyelesaian penyusunan/penetapan dokumen rencana pembangunan daerah dan rencana SKPD

sebagaimana dimaksud pada huruf e disusun kedalam format Rekapitulasi Penyelesaian

Penyusunan/Penetapan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah dan Rencana SKPD Se-Provinsi

yang tercantum pada Format I.A. Peraturan Menteri ini;

g. Penyelesaian penyusunan/penetapan dokumen rencana pembangunan daerah dan rencana SKPD

sebagaimana dimaksud pada huruf f disusun kedalam format Penyelesaian Penyusunan/Penetapan

Dokumen Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota yang tercantum pada Format I.B. dan format

Penyelesaian Penyusunan/Penetapan Dokumen Rencana SKPD Kabupaten/Kota yang tercantum pada

Format I.C. Peraturan Menteri ini;

h. Penyampaian laporan Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri cq Direktur Jenderal Bina Pembangunan

Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf e paling lambat pada bulan Oktober 2017;

i. Penyampaian laporan Bupati/Walikota kepada Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf f paling

lambat pada bulan September 2017;

Page 202: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

192

j. Peningkatan kemampuan aparat dalam penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan

daerah melalui sosialisasi dan/atau bimbingan teknis serta pendidikan dan pelatihan; dan

k. Menyelesaikan penyusunan dan/atau menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Pelaksanaan

Musrenbang RPJPD, RPJMD dan RKPD sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 299 ayat (2) Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

7. Pengawasan Perencanaan Pembangunan Daerah

Dalam rangka menjamin dan memastikan serta menilai pencapaian sasaran pembangunan daerah yang

ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD, dan pencapaian sasaran pembangunan nasional,

perumusan kegiatan dalam penyusunan RKPD Tahun 2017 supaya memperhatikan antara lain hal-hal

sebagai berikut:

a. Penugasan Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah (APFP) melakukan pengawasan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil RKPD Tahun 2016 dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD) beserta perubahannya sesuai dengan ketentuan Peraturan

Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah;

a. Pengawasan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil RKPD dan Renja SKPD Tahun 2016

oleh APFP provinsi mencakup RKPD, Renja SKPD, dan DPA SKPD provinsi beserta perubahannya

dan RKPD kabupaten/kota. Sedangkan pengawasan yang dilakukan oleh APFP kabupaten/kota

mencakup RKPD, Renja SKPD dan DPA SKPD kabupaten/kota beserta perubahannya; dan

b. Penyusunan laporan hasil pengawasan APFP provinsi dan kabupaten/kota.

8. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan desa telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perumusan kegiatan dalam RKPD Tahun

2017 supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Peningkatan kemampuan aparat pemerintahan kabupaten/kota untuk membina aparat

pemerintahan desa untuk mengantisipasi pemberlakuan undang-undang tentang desa yang efektif

paling lambat tahun 2017;

b. Peningkatan kemampuan kelembagaan pemerintahan desa sesuai dengan kewenangan yang telah

diberikan dalam rangka penyusunan dokumen-dokumen perencanaan desa;

c. Mewujudkan keseimbangan pembangunan antara berbagai sektor di perdesaan, dengan tetap

terpeliharanya hak asal usul dan hak tradisional, kelestarian adat istiadat, semangat gotong royong,

serta nilai-nilai sosial budaya masyarakat desa;

d. Melakukan pembentukan, penghapusan, penggabungan desa dan perubahan status desa menjadi

kelurahan;

e. Merumuskan pedoman pengelolaan keuangan desa sesuai kondisi di masing-masing desa dengan

tetap mempedomani peraturan perundangan;

f. Dukungan dana urusan bersama untuk Program Nasional PemberdayaanMasyarakat Mandiri

Perdesaaan (PNPM-MP);

g. Penyelesaian penyusunan profil desa dan kelurahan, serta penataan dan pendataan lembaga

kemasyarakatan;

h. Pengembangan ada istiadat dan budaya masyarakat desa; dan

i. Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro dan Pasar Desa.

9. Pengembangan Wilayah

Dalam rangka pengembangan wilayah, maka perumusan kegiatan dalam RKPD Tahun 2017

memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Pengelolaan dan pengembangan potensi sumber daya alam di wilayah pesisir laut dan pulau-pulau

kecil secara terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30

Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sumber Daya di Wilayah Laut;

Page 203: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

193

b. Pengembangan sektor/komoditas unggulan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

29 Tahun 2008 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) di Daerah;

c. Pembangunan Wilayah Terpadu, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun

2013 tentang Pedoman Pembangunan Wilayah Terpadu;

d. Peningkatan kemampuan/kapasitas aparatur dalam pengelolaan pengembangan wilayah, wilayah

perbatasan, KSCT, wilayah tertinggal dan kelautan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pengembangan KSCT di Daerah;

e. Pengelolaan dan perlindungan wilayah konservasi di pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil pada area

segitiga terumbu karang (Coral Triangle Innitiative) dan pembangunan kelautan dalam menghadapi

dampak perubahan iklim sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor

050/290/III/Bangda tentang Tindaklanjut Hasil World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle

Innitiative (CTI);

f. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penanggulangan kekurangan gizi mikro pada

ibu dan anak, termasuk Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) secara cepat dan terpadu

sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Deerah;

g. Dukungan Pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 15 Tahun 2011 tentang Perlindungan Nelayan,

danTindak Lanjut Pengelolaan Penyu dan Habitatnya; dan

h. Penyusunan perencanaan pengelolaan sumber daya di wilayah laut yaitu Rencana Strategis,

Rencana Zonasi, Rencana Pengelolaan, dan Rencana Aksi.

10. Pengembangan Ekonomi Daerah

Dalam upaya mendukung pencapaian laju pertumbuhan ekonomi nasional, maka perumusan kegiatan

dalam RKPD Tahun 2017 memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Penyusunan kebijakan pengelolaan pemberdayaan pasar tradisional terkait dengan kelembagaan,

persyaratan, dan kewajiban pemakaian tempat usaha, pengendalian dan evaluasi dan

pemberdayaan pasar tradisional sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20

Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional;

b. Pengembangan potensi ekonomi daerah melalui produk unggulan daerah dan pemetaan potensi

daerah;

c. Promosi dan pemasaran produk khas daerah, unggulan daerah dan peluang jenis-jenis investasi

daerah;

d. Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) daerah untuk menjaga keterjangkauan barang

dan jasa di daerah;

e. Peningkatan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif di daerah melalui pemberian kemudahan

pelayanan perizinan dan non perizinan pada lembaga Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di

daerah;

f. Pengembangan kelembagaan Forum Pengembangan Ekonomi Daerah (FPED);

g. Pemberian insentif danpemberian kemudahan penanaman modal sesuai dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2012;

h. Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui sertifikasi hak atas tanah untuk peningkatan

akses permodalan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK), antara lain

melalui Perusahaan Penjamin Kredit Daerah (PPKD); dan

i. Pengembangan kerjasama ekonomi daerah melalui pola kemitraan.

11. Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Tata Ruang

Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang, makaperumusan kegiatan dalam

RKPD Tahun 2017 memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Pengelolaan lingkungan yang terstruktur dan komprehensif antara lain melalui upaya

penanggulangan pencemaran lingkungan, pencegahan kerusakan hutan, degradasi lahan,

Page 204: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

194

kerusakan keanekaragaman hayati untuk mewujudkan keseimbangan ekosistem dan kelestarian

lingkungan sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan

Perlindungan Lingkungan Hidup;

b. Pemenuhan kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH), pencegahan pemberian ijin pemanfaatan

lahan yang tidak sesuai peruntukan yang telah ditetapkan dalam RTRW, optimalisasi pemanfaatan

kawasan budidaya dan pengamanan kawasan lindung, serta kegiatan sosialisasi/penyuluhan

pemanfaatan struktur ruang dan penegakan hukum terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang,

sesuai dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

c. Pengembangan potensi ekowisata daerah dalam rangka peningkatan daya saing daerah dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33

Tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata Daerah;

d. Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dengan berpedoman pada Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis (KLHS) dalam Penyusunan atau Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah;

e. Pengembangan dan pelestarian flora dan fauna identitas daerah sesuai dengan Keputusan Menteri

Dalam Negeri Nomor 522.53-958 Tahun 2010 tentang Penetapan Flora dan Fauna Identitas Daerah

Provinsi;

f. Pengembangan dan perlindungan hutan mangrove sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 73

Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional (SNPEM);

g. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan sistem irigasi,

pengelolaan irigasi secara terpadu, pengelolaan jaringan irigasi sesuai dengan kewenangan

Pendamping Tenaga Masyarakat (PTM), penguatan fungsi komisi irigasi sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi;

h. Penyusunan kebijakan pengelolaan sumberdaya air berdasarkan kebijakan nasional pengelolaan

sumberdaya sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional

Pengelolaan Sumber DayaAir; dan

i. Penurunan emisi gas rumah kaca yang dituangkan dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) Gerakan

Rumah Kaca, serta terintegrasi dalam RPJPD, RPJMD dan RKPD sesuai dengan Peraturan

Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Gerakan Rumah Kaca dan

Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2011 tentang Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca.

12. Penataan Perkotaan

Dalam rangka penataan perkotaan, maka perumusan kegiatan dalam RKPD Tahun 2017 supaya

memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima dengan berpedoman pada Peraturan Presiden

Nomor 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Limadan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan dan

Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. Bagi provinsi,penataan dan pemberdayaan Pedagang Kaki

Lima (PKL)dilakukan melaluifasilitasi penataan PKL lintas kabupaten/kota di wilayahnya, fasilitasi

kerjasama penataan PKL antar kabupaten/kota di wilayahnya, danpembinaan bupati/walikota di

wilayahnya, sedangkan bagi kabupaten/kotapenataan dan pemberdayaan PKL dilakukan melalui

penataan dan pemberdayaan PKL dengan cara pendataan PKL, pendaftaran PKL, penetapan

lokasi PKL, pemindahan PKL dan penghapusan lokasi PKL, serta peremajaan lokasi PKL;

b. Pengelolaan sampah dari TPS/TPST/TPS 3R ke TPA dengan berpedoman pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah;

c. Penyediaan dan pengelolaan ruang terbuka hijau secara optimal di kawasan perkotaan sesuai

dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 650/4371/SJ tentang Cara Perhitungan Luasan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan;

Page 205: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

195

d. Pembangunan perkotaan dengan standar pelayanan perkotaan sesuai dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan;

e. Penyelenggaraan penyerahan prasarana, sarana dan utilitas perumahan dan permukiman di daerah

sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman

Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah;

f. Percepatan pembangunan sanitasi pemukiman sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri

Nomor 660/4919/SJ tanggal 30 November 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Program

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah;

g. Peningkatan pengawasan dalam penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan; dan

h. Pengembangan kerjasama pembangunan perkotaan bertetangga dan kerjasama jaringan lintas

perkotaan (sister city dan city sharing) sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69

Tahun 2007 tentang Kerjasama Pembangunan Perkotaan dan mengakomodasi program/kegiatan

kerjasama pembangunan perkotaan dalam dokumen perencanaan daerah.

13. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah, maka perumusan kegiatan dalam

RKPD Tahun 2017 supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan barang milik daerah dengan memperhatikan

ketersediaan barang milik daerah sebagai dasar penyusunan RKPD sesuai dengan pedoman

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

Pemerintah provinsi/kabupaten/kota agar menjadikan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah

(RKBMD) danRencana Kebutuhan Pemeliharan Barang Milik Daerah (RKPBMD) sebagai bahan

pertimbangan dalam menentukan skala prioritas pembangunan dan mendukung capaian kinerja

Pemerintah Daerah dengan tetap memperhatikan RPJMD;

b. Peningkatan kinerja pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel dalam upaya

memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) melalui peningkatan kualitas sumberdaya

aparatur, penataan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah, peningkatan efektivitas

Sistem Pengendalian Intern (SPI),serta memberi sanksi kepada pejabat yang melakukan tindakan

melanggar ketentuan perundang-undangan dibidang pengelolaan keuangan daerah;

c. Penerapan Standar Akuntasi Pemerintahan (SAP) berbasis Akrual melalui penataan kelembagaan,

serta penyesuaian dan penerbitan regulasi tentang kebijakan dan sistem akuntansi pemerintah

daerah. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013

tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintahan Daerah;

d. Upaya peningkatan PAD sesuai Undang-UndangNomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah agar memperhatikan aspek efisiensi dan efektifitas dalam pencapaian target yang

ditetapkan dan berpedoman pada peraturan perundangan-undangan yang mengatur mengenai

pajak dan retribusi daerah serta pemberian insentif untuk memungut pajak dan retribusi daerah

tersebut;

e. Pengelolaan barang milik daerah ditekankan pada upaya-upaya terwujudnya tertib administrasi

barang milik daerah agar menjadi bagian dalam mewujudkan opini WTP dari BPK;

f. Kegiatan yang didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) agar memperhatikan petunjuk teknis

kementerian/lembaga yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan tersebut dan perlu

dipertimbangkan terkait dana pendamping yang dipersyaratkan agar sudah diperhitungkan dalam

pagu indikatif sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2011 tentang Koordinasi

Penyusunan Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus;

g. Dukungan kegiatan-kegiatan dalam bentuk kajian ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan terkait

kebijakan investasi pemerintah daerah permanen dan non permanen agar dapat mengurangi resiko

kegagalan investasi daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008tentang

Page 206: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

196

Investasi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman

Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah; dan

h. Mempertimbangkan terwujudnya alur informasi secara berjenjang dari kabupaten/kota ke provinsi

dan ke pusat atau sebaliknya terkait dengan dukungan atas terselenggaranya keterbukaan

informasi publik khususnya Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah (TPAD) sesuai amanat

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008, Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010, Peraturan

Presiden Nomor55 Tahun 2012,Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011, Instruksi Presiden Nomor

1 Tahun 2013, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010, serta Instruksi Menteri

Dalam Negeri Nomor 188.52/1797/SJ/2012.

14. Pendayagunaan Hasil Penelitian dan Pengembangan

Dalam rangka Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengembangan, telah ditetapkan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 tahun 2011 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan

di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Bersama Menteri

Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun

2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah, maka perumusan kegiatan dalam RKPD Tahun 2017

supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) melalui penyusunan road map SIDa dan panduan teknis

operasional kegiatan penguatan SIDa;

b. Peningkatan jumlah dan kompetensi peneliti pada Badan Litbang provinsi dan kabupaten/kota

melalui sosialisasi jabatan fungsional peneliti dan pengikutsertaan calon peneliti pada pendidikan

dan pelatihan sertifikasi serta pemberian beasiswa bagi peneliti untuk melanjutkan pendidikan; dan

c. Penelitian pengkajian terhadap implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) di daerah.

15. Pendidikan dan Pelatihan

Dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur penyelenggara pemerintah daerah yang berbasis

kompetensi secara terarah, berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan

Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan

Pemerintahan Daerah. Oleh karena ituperumusan kegiatan dalam penyusunan RKPD tahun 2017

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi bagi aparatur yang melaksanakan setiap bidang dan

sub-sub bidang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah Provinsi dan

pemerintah Kabupaten/Kota;

b. Pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi bagi aparatur pemerintahan Daerah guna memastikan

penguasaan kompetensi kerja pada bidang, sub bidang dan sub sub bidang urusan pemerintahan;

c. Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Pemerintahan Daerah (LSP-Pemda) cabang Provinsi

sebagai unit non struktural yang akan melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi di

daerah;

d. Peningkatan kemampuan tenaga pengajar dan pengelola diklat dalam menyelenggarakan diklat

berbasis kompetensi; dan

e. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan diklat di pusat dan daerah bagi kepala daerah, DPRD,

dan PNS, untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan, politik dan penerapan SPM di daerah.

Selain itu, sehubungan dengan telah ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011

tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2013 tentang Perubahan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 75 tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman

Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota agar Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri

Page 207: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

197

dan Badan Diklat Provinsi melaksanakan orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD provinsi dan

DPRD kabupaten/kota.

16. Peningkatan Penyelenggaraan Otonomi Daerah

Dalam upaya peningkatan kinerja penyelenggaran pemerintahan daerah, telah ditetapkan Peraturan

Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah dan

Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Peraturan Pemerintah Nomor 6

Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dan Peraturan

Presiden Nomor 59 Tahun 2012 tentang Kerangka Nasional Pengembangan Kapasitas Pemerintahan

Daerah. Oleh karena itu perumusan kegiatan dalam penyusunan RKPD tahun 2017 memperhatikan hal-

hal sebagai berikut:

a. Evaluasi mandiri terhadap LPPD Kabupaten/Kota sebelum Tim Nasional melakukan validasi;

b. Pembinaan kepada Kabupaten/Kota terkait dengan pelaporan (memerankan fungsi Gubernur

sebagai wakil Pemerintah di daerah);

c. Pemeliharaan dokumen pendukung/dokumen capaian kinerja SKPD;

d. Pemetaan kapasitas daerah dalam segi kebijakan, kelembagaan sumber daya manusia dan

penyusunan rencana tindak hasil pemetaannya;

e. Penyusunan rencana pencapaian SPM yang memuat target tahunan pencapaian SPM dengan

mengacu pada batas waktu pencapaian SPM kementerian/lembaga yang telah ditetapkan dan

rencana capaian SPM untuk 5 (lima) tahun mendatang;

f. Gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah melakukan pembinaan penerapan SPM terhadap

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

g. Gubernur melakukan monitoring, evaluasi, dan menyusun serta menyampaikan laporan umum dan

teknis tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM kepada Menteri Dalam Negeri dan

Kementerian Teknis terkait;

h. Penyusunan perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan pemerintah daerah dan rencana

pencapaian SPM di integrasikan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran;

i. Gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah melakukan pembinaan terhadap Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota; dan

j. Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan urusan wajib dan pilihan berpedoman pada NSPK yang

telah ditetapkan Menteri dan Pimpinan LPNK dan menjadikannya sebagai acuan dalam

penyusunan kebijakan daerah.

17. Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Kebijakan pengembangan ekonomi kreatif terdiri dari bidang kegiatan meliputi periklanan,arsitektur, pasar

seni dan barang antik, kerajinan, desain, fashion (mode), film, video dan fotografi, permainan interaktif,

musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, radio dan

televisi, riset dan pengembangan, serta kuliner.

Dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi kreatif di daerah, maka perumusan kegiatan dalam

RKPD Tahun 2017 supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Menciptakan payung kebijakan daerah dengan mengangkat identitas kelokalan dan perlindungan

melalui system Hak Kekayaan Intektual (HKI) dengan memberikan fasilitasi bagi pekerja kreatif

dalam hal kemudahan, pemodalan usaha, aksesibilitas pasar, keluar masuk karya kreatif di

pelabuhan laut dan udara serta perijinan usaha bidang ekonomi kreatif;

b. Penyusunan kebijakan penetapan identitas daerah dan perlindungan melalui sistem HKI;

c. Penyediaan sarana dan prasarana (zona kreatif/ruang kreatif/kota kreatif) bagi insan/pekerja/pelaku

kreatif; dan

d. Penyediaan fasilitasi tempat/ruang/zona untuk promosi/pameran karya-karya kreatif.

18. Penanganan Bencana

Page 208: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

198

Dalam rangka antisipasi pra bencana, penanggulangan bencana dan pasca bencana yang akhir-akhir ini

sering terjadi di seluruh wilayah tanah air yang telah menimbulkan kerugian harta benda dan korban jiwa

manusia,maka perumusan kegiatan dalam RKPD Tahun 2017 supaya memperhatikan antara lain hal-hal

sebagai berikut:

a. Antisipasi prabencana dalam situasi tidak terjadi bencana, terdiri dari kegiatan perencanaan

penanggulangan bencana, pengurangan resiko bencana, pencegahan bencana, pemaduan dalam

perencanaan pembangunan, persyaratan analisis resiko bencana, pelaksanaan dan penegakan

rencana tata ruang, pendidikan dan pelatihan, persyaratan standar teknis penanggulangan

bencana;

b. Penanggulangan bencana dalam tahapan saat tanggap darurat, mencakup kegiatan penyelamatan

dan evakuasi masyarakat terkena bencana, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan terhadap

kelompok rentan, serta pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital; dan

c. Penanggulangan pascabencana mencakup:

1) Rehabilitasi, terdiri dari kegiatan perbaikan lingkungan daerah bencana, perbaikan prasarana

dan sarana umum, pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat, pemulihan sosial

psikologis, pelayanan kesehatan, rekonsiliasi dan resolusi konflik, pemulihan sosial ekonomi

budaya, pemulihan keamanan dan ketertiban, pemulihan fungsi pemerintahan, dan pemulihan

fungsi pelayanan publik;

2) Rekonstruksi, terdiri dari kegiatan pembangunan kembali prasarana dan sarana,

pembangunan kembali sarana sosial masyarakat, pembangkitan kembali kehidupan sosial

budaya masyarakat, penerapan rancangan bangun yang tepat dan penggunaan peralatan

yang lebih baik dan tahan bencana, partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi

kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat, peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan

budaya; peningkatan fungsi pelayanan publik dan peningkatan pelayanan utama dalam

masyarakat.

19. Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum

Dalam upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan umum, maka perumusan kegiatan

dalam RKPD Tahun 2017 supaya memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Pengembangan kerjasama antar daerah dan pengembangan kerjasama daerah dengan pihak

ketiga (BUMN, BUMD, swasta, kementerian/lembaga dan lembaga berbadan hukum) sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Kerjasama Daerah,

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Juknis Tatacara Kerjasama

Daerah,dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2009 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Kerjasama Daerah;

b. Penguatan penyelenggaraan hubungan pusat dan daerah melalui kegiatan koordinasi, pembinaan

dan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah sesuai Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2010 jo Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil

Pemerintahan di Wilayah Provinsi;

c. Penegakan Peraturan Daerah dalam menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman

Masyarakat sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong

Praja;

d. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) sesuai denganUndang-undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan;

e. Pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah sesuai Keputusan Bersama Menteri

Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik

Page 209: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

199

Indonesia Nomor 1/U/SKB/2003, Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor MA/230A/2003, Nomor

26 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan

Sekolah; dan

f. Pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran sesuai dengan Intruksi Presiden Nomor 16

Tahun 2011 tentang Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan dan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran di Daerah.

20. Pengelolaan Perbatasan Antar Negara

Dalam rangka pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan yang aman, majudan tertib

sebagai halaman terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia telah ditetapkan Undang-undang Nomor

43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara. Sehubungan dengan hal tersebut maka perumusan kegiatan

dalam RKPD Tahun 2017 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota supaya memperhatikan antara lain hal-hal

sebagai berikut:

a. Dukungan pembangunan lokasi prioritas perbatasan;

b. Percepatanpenyusunan rencana tata ruang kawasan perbatasan;

c. Menjaga dan memelihara tanda batas; dan

d. Koordinasi pembangunan di kawasan perbatasan melalui komunikasi dan koordinasi dengan

berbagai pihak, agar dapat bersinergi untuk kepentingan bersama.

21. Percepatan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) Melalui Perencanaan dan Penganggaran yang

Responsif Gender (PPRG).

Dalam rangka percepatanpelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) melalui perencanaan dan

penganggaran responsif gender, pemerintah daerah agar mengacu pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 67 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No 15 Tahun

2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah dan mempedomani

Surat Edaran Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS, Menteri

Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Nomor: 270/M.PPN/11/2012, Nomor SE-33/MK.02/2012, Nomor 050/4379A/SJ, Nomor SE-

46/MPP-PA/11/2012 tentang Strategi Nasional Percepatan Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui

Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG).

Sehubungan dengan hal tersebut perumusan kegiatan dalam RKPD memperhatikan hal-hal sbb:

a. Pencapaian prioritas pembangunan nasional dan pencapaian MDG’s terkait kesetaraan gender,

penanggulangan HIV/AIDS dan malaria;

b. Pelayanan kepada masyarakat (service delivery) berdasarkan pencapaian SPM;

c. Analisis gender melalui analisis kesenjangan gender dalam output kegiatan dengan menggunakan

Gender Analysis Pathway (GAP) atau analisis lainnya; dan

d. Penyusunan Gender Budget Statement (GBS) atau Pernyataan Anggaran Gender (PAG).

22. Pembangunan Gedung Negara

Pembangunan bangunan gedung negara harus dilaksanakan secara tertib, efektif, efisien, hemat, tidak

berlebihan, dan ramah lingkungan. Oleh karenaitu, persyaratan administratif, persyaratan teknis,

klasifikasi, standar luas, standar jumlah lantai, penyusunan rencana kebutuhan, rencana pendanaan

supaya berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 Tentang Pembangunan Bangunan

Gedung Negara.

4.2. PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA TANJUNGBALAI

Mengacu pada Tema RKP dan RKPD Provinsi Sumatera Utara maka Tema RKPD Kota

Tanjungbalai Tahun 2017 adalah “Peningkatan Integritas dan Efektifitas Kinerja Pembangunan Yang

Berdaya Saing”.

Page 210: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

200

Beberapa pengertian unsur tema RKPD :

Integritas : bertindak konsisten dalam melaksanakan aktifitas sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan

organisasi walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukannya untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Efektifitas : pencapaian target output (realisasi) yang dinilai dari aspek kuantitas, kualitas dan waktu

yg telah ditetapkan.

Daya saing antara lain aktifitas peningkatan daya saing ekonomi, Program Aku Cinta Indonesia,

Penguatan Sektor UKM, Perbaikan Infrastruktur, Peningkatan Kualitas Sumber daya manusia,

Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan

Berpedoman dari kondisi objektif atas pelaksanaan pembangunan tahun-tahun sebelumnya dan

dengan memperhatikan tingkat kemajuan yang dicapai tahun 2014 serta perkiraan pada tahun 2015 serta

mencermati berbagai permasalahan yang ada, kemudian dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan

daerah, maka prioritas pembangunan daerah disusun berdasarkan skala prioritas dan juga memperhatikan

prioritas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016, maka pada tahun 2017 prioritas pembangunan Kota

Tanjungbalai disinergikan dengan prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. yang meliputi :

Tabel 4.1 Perbandingan Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Utara dan kota Tanjungbalai

Prioritas dan fokus pembangunan daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 merupakan upaya guna

mencapai target sasaran pembangunan daerah tahun 2017 sebagaimana ditargetkan dalam RPJMD Kota

No. Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017

1. Peningkatan Kehidupan Beragama, Penegakan Hukum, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik (Good Governance) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan

2. Peningkatan aksessibilitas dan kualitas pendidikan

3. Peningkatan aksessibilitas dan pelayanan kesehatan

4. Peningkatan Infrastruktur, pengembangan wilayah, mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan

hidup mendukung daya saing perekonomian.

5. Peningkatan produksi, produktifitas dan Daya Saing Produk Pertanian, Kelautan dan Perikanan

6. Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan, penerapan teknologi, inovasi dan kreatifitas daerah.

7. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan

8. Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat miskin

9. Mendukung dan mendorong kebijakan Provinsi dan Nasional di Daerah

No. Prioritas Pembangunan Kota Tanjungbalai Tahun 2017

1. Penguatan tata kelola pemerintah dan peningkatan kualitas kehidupan beragama

2. Peningkatan daya saing ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

3. Peningkatan kualitas pendidikan

4. Peningkatan aksessibilitas dan pelayanan kesehatan

5. Peningkatan penataan kawasan melalui pembangunan Infrastruktur yang berwawasan lingkungan

6. Penguatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ketahanan serta kemandirian sosial

masyarakat

7. Pemantapan kehidupan berdemokrasi dan penegakan hukum

8. Mendukung dan Mendorong Kebijakan Provinsi Sumatera Utara dan Nasional di daerah

Page 211: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

201

Tanjungbalai Tahun 2016-2021. Dengan mendasarkan kepada sasaran utama pembangunan Nasional dan

Provsu maka sasaran utama pembangunan Kota Tanjungbalai yang ditetapkan tahun 2017 dalam rangka

mendukung prioritas pembangunan nasional dan Provsu adalah sebagai berikut :

a) Pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungbalai menurut harga konstan diperkirakan akan mengalami

perbaikan dan diharapkan dapat tumbuh sebesar 5,76 persen;

b) PDRB atas dasar harga konstan diperkirakan naik menjadi sebesar Rp. 5.182,30 Milyar

c) PDRB atas dasar harga berlaku diperkirakan naik menjadi sebesar Rp. 7.595,36 Milyar

d) PDRB perkapita ADHK diperkirakan naik menjadi sebesar Rp. 30,17 M

e) PDRB perkapita ADHB diperkirakan naik menjadi sebesar Rp. 44,22 M

f) Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan turun menjadi 9,06 persen

g) Indeks Pembangunan Manusia diperkirakan naik menjadi 68,00

Berdasarkan tujuan dari setiap tahapan pembangunan, maka ditetapkan prioritas pembangunan daerah

pada RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021 adalah :

Penguatan tata kelola pemerintah dan peningkatan kualitas kehidupan beragama; Peningkatan daya saing

ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan yang

terjangkau; Peningkatan penataan kawasan melalui pembangunan Infrastruktur yang berwawasan lingkungan;

pemantapan kehidupan berdemokrasi dan penegakan hukum; Penguatan pemberdayaan masyarakat dan

peningkatan ketahanan serta kemandirian sosial masyarakat serta Mendorong dan mendukung kebijakan

Provinsi Sumatera Utara dan Nasional di daerah dalam rangka percepatan pembangunan.

1. Penguatan tata kelola pemerintah dan peningkatan kualitas kehidupan beragama

Strategi yang ditempuh :

a. Meningkatkan tranparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintah Kota b. Meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur melalui peningkatan kinerja pegawai c. Meningkatkan cakupan layanan di berbagai bidang pembangunan dan ketersediaan sarana dan

prasarana pelayanan publik d. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerjasama pemerintah dengan dunia usaha/pihak swasta untuk

bersinergi dalam mengisi pembangunan e. Mengembangkan kegiatan orientasi dan pembinaan keimanan dan ketaqwaan secara terus menerus

kepada seluruh lapisan masyarakat dan aparatur di setiap kegiatan yang memungkinkan. f. Menguatkan peran pemuka agama dan guru-guru agama/pengajian dalam mengembangkan nilai dan

norma agama dimulai dari usia dini.

2. Peningkatan daya saing ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Strategi yang ditempuh :

a. Meningkatkan kualitas produk sektor perikanan dan kelautan, pertanian dan peternakan, perdagangan dan

perindustrian, koperasi, UKM dan UMKM serta pariwisata

b. Mengembangkan koperasi dan lembaga keuangan mikro., Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

masyarakat dan pelaku usaha serta daya saing ketenagakerjaan.

3. Peningkatan kualitas pendidikan

Strategi yang ditempuh :

a. Menata sistem manajemen layanan pendidikan yang efektif dan efisien berbasis daring

b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan

c. Meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,

Page 212: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

202

4. Peningkatan aksessibilitas dan pelayanan kesehatan

Strategi yang ditempuh :

a. Menata sistem regulasi dan standar layanan kesehatan

b. Meningkatkan kualitas cakupan layanan kesehatan

c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana dan daya saing tenaga layanan kesehatan

5. Peningkatan penataan kawasan melalui pembangunan Infrastruktur yang berwawasan lingkungan

Strategi yang ditempuh :

a. Pengembangan dan perbaikan sarana prasarana serta infrastruktur perkotaan

b. Peningkatan kualitas lingkungan hidup

6. Pemantapan kehidupan berdemokrasi dan penegakan hukum;

Strategi yang ditempuh :

a. Pengembangan kerukunan dan sikap toleransi serta solidaritas antar kelolompok masyarakat

b. Peningkatan keamanan dan ketertiban umum, Pengembangan seni dan budaya lokal

7. Penguatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ketahanan serta kemandirian sosial

masyarakat

Strategi yang ditempuh :

a. Peningkatan keberdayaan masyarakat

b. Peningkatan kesejahteraan keluarga

8. Mendukung dan mendorong kebijakan Provinsi Sumatera Utara dan Nasional di daerah.

Sasaran :

1) Mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi;

2) Mendukung pengurangan tingkat pengangguran;

3) Mendukung pengurangan angka kemiskinan;

4) Mendukung percepatan pemenuhan perubahan Personil, Perencanaan, Penganggaran dan

Dokumen (P3D);

5) Mendukung sinergi pusat dan daerah dalam rangka pelaksanaan tugas otonomi daerah,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan;

6) Mendorong percepatan pembangunan KSN dan Pusat Kegiatan Wilayah di Sumatera Utara;

7) Mendukung sinergi pusat dan daerah dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi

dan pelaporan pembangunan

Beberapa hal yang akan dilaksanakan dalam rangka mendukung kebijakan Provinsi Sumatera

Utara antara lain :

Mendukung Pengembangan konsep tata ruang di kawasan-kawasan strategis, yang memiliki nilai

strategis ekonomi, budaya, dan lingkungan hidup berkaitan dengan kawasan agromarinepolitan.

Mendukung Pengembangan kualitas layanan dasar permukiman yaitu sistem pengelolaan air

minum dan pembangunan sanitasi, meliputi air limbah, persampahan dan drainase, serta

penyediaan ruang terbuka hijau.

Page 213: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

203

Mendukung Pengembangan perumahan dan kawasan permukiman, khususnya dalam

meningkatkan kualitas hunian yang lebih layak bagi masyarakat dan penyediaan rumah tinggal

yang sehat terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan buruh/pekerja industri.

Mendukung Pengembangan konsep ruang interaksi jaringan sumberdaya air dan

pertanian/perkebunan dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan daya saing

kawasan.

Mendukung Pengembangan konsep tata ruang berwawasan pembangunan berkelanjutan dengan

memperhatikan konservasi lingkungan dan konservasi energi, antara lain difokuskan di kawasan

Danau Toba, DAS Asahan dan sekitarnya.

Mendukung pencapaian kebijakan nasional di provinsi dan mendorong pelaksanaannya di

kabupaten/kota antara lain : MP3KI, MP3EI, RAD MDGs, RAD-PG, RAD – PK dan RAD – GR.

Mendukung sinergi pusat dan daerah dalam rangka pelaksanaan tugas otonomi daerah,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan

Mendukung sinergi pusat dan daerah dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan

evaluasi dan pelaporan pembangunan

Pada hakekatnya prioritas pembangunan masih mengacu kepada kebijakan pemerintah secara

berkelanjutan dan bersinergi kepada program-program yang ada. Pada tahun ini masih difokuskan pada

kelanjutan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui

berbagai program peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan dukungan kelembagaan lainnya,

disamping keberlanjutan dari upaya-upaya sebelumnya. Tahap ini juga mulai dilakukan secara khusus upaya-

upaya memberdayakan budaya lokal dalam berbagai bentuk. Tujuannya adalah agar tercipta solidaritas

struktur masyarakat yang berbeda golongan dengan tetap menjadikan budaya lokal sebagai basis penguatan

dalam keberagaman. Kelanjutan perbaikan sistem layanan kesehatan dan pendidikan juga tetap dilakukan.

4.3. PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara

politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan

agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada

seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka

negara.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas

korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia

bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Page 214: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

204

4.4. ISU STRATEGIS DALAM PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Isu strategis yang ada di Kota Tanjungbalai dapat diuraikan sbb:

Tabel 4.2.

Isu strategis diuraikan berdasarkan Prioritas Pembangunan Kota Tanjungbalai Tahun 2017

PRIORITAS ISU STRATEGIS

Prioritas 1 :

Penguatan tata kelola

pemerintah dan

peningkatan kualitas

kehidupan beragama

1. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik & bersih dari KKN

2. Penciptaan Iklim berusaha yang baik yang mendukung daya saing

daerah

3. Peningkatan professionalisme SDM aparatur dan tata kelola

pemerintahan daerah, serta layanan publik yang prima

4. Peningkatan partisipasi masyarakat, dunia usaha, BUMD dan

perbankan dalam pembangunan

5. Peningkatan partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam

pembangunan

6. Peningkatan wawasan keagamaan aparatur & masyarakat.

7. Peningkatan harmonisasi kehidupan beragama dalam keberagaman.

Prioritas 2 :

Peningkatan daya saing

ekonomi untuk

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat

1. Peningkatan daya saing serta produktifitas koperasi dan industri

kecil menengah/UMKM, perindustrian, perdagangan, perikanan &

kelautan, pertanian dan peternakan.

2. Peningkatan sumber-sumber PAD

3. Peningkatan pengelolaan destinasi, pemasaran dan SDM pariwisata

4. Peningkatan produktifitas tenaga kerja kreatif.

5. Penguatan ketahanan pangan (food security) dan penanganan

daerah rawan pangan melalui peningkatan produksi.

6. Diversifikasi pangan untuk penguatan Pola Pangan Harapan (PPH)

7. Peningkatan kelembagaan petani dan nelayan

8. Peningkatan dan pemberdayaan penyuluhan pertanian,

perikanan/kelautan dan kehutanan

9. Pemanfaatan lahan pertanian pangan berkelanjutan

10. Peningkatan kesejahteraan petani, peternak dan nelayan

11. Pengendalian inflasi komoditi pertanian

12. Peningkatan wirausahawan kreatif.

13. Peningkatan inovasi bermuatan lokal untuk mendorong daya saing.

14. Peningkatan kemampuan IPTEK dalam rangka mendukung

percepatan daya saing ekonomi.

15. Pengembangan riset dan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG).

16. Peningkatan investasi (PMA dan PMDN)

17. Peningkatan pengelolaan destinasi, pemasaran dan SDM pariwisata

18. Perluasan kesempatan kerja

Prioritas 3 :

Peningkatan kualitas

pendidikan

1. Nilai realisasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) belum optimal.

2. Penurunan Angka putus sekolah.

3. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan.

4. Mengoptimalkan Implementasi Standar Nasional Pendidikan (SNP)

5. Peningkatan mutu pendidikan

6. Peningkatan kapasitas penguasaan sarana iptek

Page 215: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

205

PRIORITAS ISU STRATEGIS

7. Peningkatan kualitas lembaga pendidikan untuk mendukung

penciptaan insan kreatif.

Prioritas 4 :

Peningkatan aksessibilitas

dan pelayanan kesehatan

1. Peningkatan Kesehatan ibu, bayi dan balita

2. Peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat dan penduduk

miskin serta penyehatan lingkungan;

3. Pemenuhan sarana/prasarana kesehatan

4. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM tenaga kesehatan,

terutama dokter spesialis di Rumah Sakit.

Prioritas 5 :

Peningkatan penataan

kawasan melalui

pembangunan Infrastruktur

yang berwawasan

lingkungan

1. Penyediaan infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian daerah.

2. Peningkatan infrastruktur transportasi (jalan dan jembatan),

perhubungan, sumber daya air, energi dan fasilitas lainnya.

3. Pembangunan dan peningkatan jalan lingkar Utara & Selatan

4. Peningkatan kapasitas mitigasi bencana

5. Pengendalian kualitas lingkungan hidup

6. Peningkatan kuantitas dan penataan ruang terbuka hijau

7. Peningkatan kualitas hunian masyarakat

8. Penyediaan air baku bagi kebutuhan rumah tangga, permukiman,

pertanian dan industri.

9. Daya tampung dan daya dukung kota, struktur ruang kota, pola

ruang kota, penetapan kawasan strategis, ruang dan fasilitasi publik,

sistem transportasi, ketersediaan infrastruktur dan pengendalian

pemanfaatan ruang.

Prioritas 6 :

Pemantapan kehidupan

berdemokrasi dan

penegakan hukum

1. Peningkatan dalam penegakan kepastian hukum

2. Peningkatan kehidupan berdemokrasi yang harmonis dalam

keberagaman etnis dan agama

3. Peningkatan nilai-nilai kebangsaan dan terjaganya harmonisasi

dalam masyarakat

4. Peningkatan iklim politik yang kondusif bagi berkembangnya kualitas

kebebasan sipil dan hak-hak politik rakyat.

5. Peningkatan kondisi kenyamanan, kepastian, keadilan dan

keamanan dalam berinteraksi dan mendapat pelayanan hukum

Prioritas 7:

Penguatan pemberdayaan

masyarakat dan

peningkatan ketahanan

serta kemandirian sosial

masyarakat

1. Menumbuh kembangkan usaha ekonomi produktif berbasis keluarga

2. Peningkatan produktivitas usaha mikro berbasis keluarga

3. Mendorong penciptaan wirausahawan pemula bagi masyarakat

kurang mampu.

4. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam bidang sosial ekonomi

5. Peningkatan dan pemberdayaan lembaga ekonomi nonformal.

Prioritas 8 :

Mendukung dan Mendorong

Kebijakan Provinsi

Sumatera Utara dan

Nasional di daerah

1. Mendukung pencapaian kebijakan nasional dan provinsi di daerah

antara lain : MP3KI, MP3EI, RAD MDGs, RAD-PG, RAD – PK dan

RAD – GRK

2. Mendukung sinergi pusat dan daerah dalam rangka pelaksanaan

tugas otonomi daerah, dekonsentrasi dan tugas pembantuan

3. Mendorong percepatan pembangunan KSN dan Pusat Kegiatan

Page 216: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

206

PRIORITAS ISU STRATEGIS

Wilayah di Sumatera Utara

4. Mendukung sinergitas pusat dan daerah dalam perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi dan pelaporan

pembangunan.

5. Mendukung gerakan nasional melalui peningkatan koordinasi,

pembinaan, dan pengawasan sehingga Gerakan Desa / Kelurahan

Membangun itu berhasil menjadi motor untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat, penanggulangan kemiskinan dan

pemerataan pembangunan.

6. Optimalisasi pelayanan fasilitasi dan asistensi dari Tim Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan Pusat.

4.4.2. Isu Strategis Global

Berbagai Isu Global yang berhubungan dan mempengaruhi kondisi regional, nasional maupun lokal

(Provinsi Sumatera Utara) berkaitan dengan ekonomi dan sosial antara lain adalah :

a. Perekonomian :

1) Krisis yang berkepanjangan dan lambannya proses pemulihan ekonomi negara maju telah

menahan akselerasi pertumbuhan ekonomi dunia termasuk Indonesia. Kebijakan

akomodatif oleh otoritas negara maju sebagai respon ekonomi yang melambat dinilai

belum mampu menyentuh akar permasalahan krisis dan hanya memberi sentimen positif

jangka pendek.

2) Adanya sistem perdagangan bebas dunia dengan kebijakan nol tarif, sementara daya saing

produk pertanian lokal umumnya masih rendah, sehingga pasar saat ini kebanjiran barang

impor produk luar yang lebih murah dengan kualitas lebih baik.

3) Adanya kenaikan permintaan dunia akan produk berkualitas yang dihasilkan dari pertanian

ramah lingkungan (pertanian organik) dan sistem pertanian berkelanjutan (sustainable

agriculture) dan adanya kecenderungan pertumbuhan ekonomi kedepan lebih

mengedepankan pertumbuhan yang selaras dengan lingkungan (ekonomi hijau).

4) Terjadinya perubahan iklim dunia (Climate Change) akibat pemanasan global

mempengaruhi pola tanam yang dapat mengancam ketahanan pangan khususnya di

sejumlah daerah yang masih dalam kategori rawan pangan.

5) Adanya konflik kepentingan komoditi pertanian sebagai bahan pangan dan juga sebagai

sumber energi pengganti bahan baku fosil (energ alternatif), mengancam ketersedian

pangan dunia

6) Terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) dengan pemberlakuan Zona

Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) di tahun 2015 akan menghadapkan kita pada situasi

di mana lalu lintas barang, jasa, modal, dan tenaga kerja terampil akan menjadi jauh lebih

bebas. Ini akan menjadi ancaman jika Sumatera Utara tidak siap menghadapi persaingan

yang semakin ketat, karena kesamaan komoditi ekspor yang dipasarkan. Tidak ada pilihan

bagi kita selain meningkatkan daya saing setinggi mungkin dan daya saing perekonomian

kita akan lebih ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (Human Capital) yang

Page 217: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

207

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

7) Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA) akan menjadi kesempatan yang baik

karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal

tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan

meningkatkan GDP Indonesia. Di sisi lain, muncul tantangan baru bagi Indonesia berupa

permasalahan homogenitas komoditas yang diperjual-belikan, contohnya untuk komoditas

pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik. Kondisi ini dapat menciptakan

iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus

pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja,

pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah

kepada pasar dunia. Terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja

karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian

yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari

pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga

menjadi kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik

sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pembukaan pasar tenaga kerja mendatangkan

manfaat yang besar. Selain dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, juga dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Asia Tenggara. Pada 2015 mendatang,

dengan diberlakukannya MEA diperkirakan permintaan tenaga kerja profesional akan naik.

Kemungkinan juga di prediksi banyak perusahaan yang akan menemukan pegawainya

kurang terampil atau bahkan salah penempatan kerja karena kurangnya pelatihan dan

pendidikan profesi. Oleh karena itu peluang dan tantangan Indonesia dalam Masyarakat

Ekonomi ASEAN sangatlah besar. Indonesia dapat memperoleh beberapa keuntungan

diantaranya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun hal itu juga harus diikuti oleh

perbaikan kualitas sumber daya manusia, dan pemanfaatan sumber daya alam

semaksimal mungkin. Dampak lain yang dapat diakibatkan pelaksanaan Masyarakat

Ekonomi ASEAN ini antara lain :

a. Banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang

akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang

jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca

perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.

b. Kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem

di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk

menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.

c. Pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang

berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri Indonesia sendiri

yang membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN. Dengan adanya

pasar barang dan jasa secara bebas tersebut akan mengakibatkan tenaga kerja asing

dengan mudah masuk dan bekerja di Indonesia sehingga mengakibatkan persaingan

tenaga kerja yang semakin ketat di bidang ketenagakerjaan. Saat MEA berlaku, di bidang

ketenagakerjaan ada 8 (delapan) profesi yang telah disepakati untuk dibuka, yaitu insinyur,

arsitek, perawat, tenaga survei, tenaga pariwisata, praktisi medis, dokter gigi, dan akuntan.

Hal inilah yang akan menjadi ujian baru bagi masalah dunia ketenagakerjaan di Indonesia

karena setiap negara pasti telah bersiap dibid. ketenagakerjaan dalam menghadapi MEA.

b. Sosial :

1) Tujuan Pembangunan Millenium (The Millenium Development Goals) yang dimulai dari tahun

1990 dengan target tahun 2015, belum semuanya dapat dicapai, terutama di bidang

Page 218: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

208

kesehatan yang ditunjukkan dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI),

masih cukup tingginya prevalensi balita kekurangan gizi dan prevalensi balita bertubuh

pendek.

2) Saat ini kita hidup satu kampung global (global village) dimana lalu lintas orang, barang, uang

dan penyakit tidak tersekat-sekat lagi, sehingga dibutuhkan kerjasama antar Negara dalam

menangani penyakit pandemic yang menyebar keseluruh dunia seperti penyakit flu burung,

flu babi, mad cow serta HIV/AIDS, penyalahgunaan narkotika dan zat aditif berbahaya.

3) Pertumbuhan penduduk dunia dan adanya peperangan menjadi pemicu kelaparan dan

pemiskinan di sejumlah negara yang belum berkembang. Hal ini dapat mengakibatkan

ketidakstabilan. Bagaimana mengurangi jumlah penduduk miskin ini dan menjamin

ketersediaan makanan untuk semua.

4) Perkembangan politik regional seperti yang terjadi di Myanmar, Korea Utara akan memicu

instabilitas di kawasan ini akan berakibat langsung bagi pembangunan Indonesia (imigrasi).

5) Sebagai negara dengan mayoritas berpenduduk muslim terbesar di dunia, isu terorisme turut

mempengaruhi Indonesia. Perlu dilakukan langkah-langkah global dan regional untuk

menghindari dampak negative yang ditimbulkan perang terhadap terorisme tersebut.

6) Masih timgginya jumlah penduduk miskin di berbagai belahan dunia mengindikasikan bahwa

proses pembangunan yang dilaksanakan di berbagai negara tersebut masih kurang, kajian

yang dilakukan oleh Bank Dunia (World Bank) menunjukkan bahwa modal sosial memberi

andil yang cukup besar bagi keberhasilan pembangunan.

4.4.3. Isu Strategis Nasional

Berdasarkan pelaksanaan pencapaian dan sebagai berkelanjutan dari RPJMD-4

1. Norma Pembangunan yang diterapkan dalam RPJMN 2015-2019 adalah sebagai berikut:

a. Membangun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat.

b. Setiap upaya meningkatkan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan

ketimpangan yang makin melebar yang dapat merusak keseimbangan pembangunan. Perhatian

khusus kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah-bawah, tanpa menghalangi,

menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen

pertumbuhan. Hal ini imaksudkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

c. Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan mengganggu

keseimbangan ekosistem.

2. Tiga Dimensi Pembangunan;

a. Dimensi pembangunan manusia dan masyarakat.

Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat yang menghasilkan

manusia-manusia Indonesia unggul dengan meningkatkan kecerdasan otak dan kesehatan fisik melalui

pendidikan, kesehatan dan perbaikan gizi. Manusia Indonesia unggul tersebut diharap-kan juga

mempunyai mental dan karakter yang tangguh dengan perilaku yang positif dan konstruktif. Karena itu

pembangunan mental dan arakter menjadi salah satu prioritas utama pembangunan, tidak hanya di

birokrasi tetapi juga ada seluruh komponen masyarakat, sehingga akan dihasilkan pengusaha yang

kreatif, ovatif, punya etos bisnis dan mau mengambil risiko; pekerja yang berde-dikasi, disiplin, kerja

keras, taat aturan dan paham terhadap karakter usaha tempatnya bekerja; serta asyarakat yang tertib

dan terbuka sebagai modal sosial yang positif bagi pembangunan, erta memberikan rasa aman dan

nyaman bagi sesama.

b. Dimensi pembangunan sektor unggulan dengan prioritas:

• Kedaulatan pangan. Indonesia mempunyai modal yang cukup untuk memenuhi kedaulatan pangan

Page 219: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

209

bagi seluruh rakyat, sehingga tidak boleh tergantung secara berlebihan kepada negara lain.

• Kedaulatan energi dan ketenagalistrikan. Dilakukan dengan memanfaatkan sebesar-besarnya

sumber daya energi (gas, batu-bara, dan tenaga air) dalam negeri.

• Kemaritiman dan kelautan. Kekayaan laut dan maritim Indonesia harus dapat dimanfaatkan secara

optimal bagi kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat.

• Pariwisata dan industri. Potensi keindahan alam dan keanekaragaman budaya yang unik

merupakan modal untuk pengembangan pariwisata nasional. Sedangkan industri diprioritaskan

agar tercipta ekonomi yang berbasiskan penciptaan nilai tambah dengan muatan iptek,

keterampilan, keahlian, dan SDM yang unggul.

c. Dimensi pemerataan dan kewilayahan.

Pembangunan bukan hanya untuk kelompok tertentu, tetapi untuk seluruh masyarakat di seluruh

wilayah. Karena itu pembangunan harus dapat menghilangkan/memperkecil kesenjangan yang ada,

baik kesenjangan antarkelompok pendapatan, maupun kesenjangan antarwilayah, dengan prioritas:

3. Kondisi sosial, politik, hukum, dan keamanan yang stabil diperlukan sebagai prasyarat pembangunan

yang berkualitas. Kondisi perlu tersebut antara lain:

a. Kepastian dan penegakan hukum;

b. Keamanan dan ketertiban;

c. Politik dan demokrasi; dan

d. Tetakelola dan reformasi birokrasi.

4. Quickwins (hasil pembangunan yang dapat segera dilihat hasilnya). Pembangunan merupakan

proses yang terus menerus dan membutuhkan waktu yang lama. Karena itu dibutuhkan output tepat yang

dapat dijadikan contoh dan acuan masyarakat tentang arah pembangunan yang sedang berjalan, sekaligus

untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat.

4.5. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Menilik kepada Visi Pembangunan Jangka Panjang Tahap III Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-

2018 yakni : “Pemantapan pembangunan secara menyeluruh dengan penekanan kepada daya saing daerah

yang dilandaskan kepada SDM dan SDA, melalui pemanfaatan teknologi”, dan Tema RKP Tahun 2016, maka

ditentukan tema RKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 adalah :

“KESINAMBUNGAN PEMBANGUNAN MELALUI PENINGKATAN DAYA SAING DALAM

MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)”.

Unsur-unsur pokok yang terkandung dalam Tema RKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017, yakni :

1. Pemantapan Perekonomian Daerah

- Peningkatan Daya Saing

- Peningkatan dan pemanfaatan teknologi

- Peningkatan Ketahanan Ekonomi

- Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif

2. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

- Peningkatan SDM

- Optimalisasi Pemanfaatan SDA dengan tetap memperhatikan daya dukung dan pelestarian

lingkungan

- Pengurangan Resiko Bencana

- Penurunan Kemiskinan dan pengangguran

- Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Nelayan

Page 220: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

210

3. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan

- Perbaikan kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi

- Memantapkan penegakan hukum, dan tata kelola pemerintahan yang baik.

Sasaran utama pembangunan Provinsi Sumatera Utara yang ditetapkan dalam rangka mendukung prioritas

pembangunan nasional adalah sebagai berikut :

a. Pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,54 persen

b. Penurunan angka pengangguran menjadi 5,00-5,75 persen

c. Penurunan angka kemiskinan menjadi 9,31 persen

d. Laju inflasi 4,0 + 1 persen

Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 diarahkan kepada :

1. Peningkatan Kehidupan Beragama, Penegakan Hukum, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik (Good Governance) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan

2. Peningkatan Aksessibilitas dan Kualitas Pendidikan;

3. Peningkatan Aksessibilitas dan Pelayanan Kesehatan;

4. Peningkatan Penguasaan Ilmu Pengetahuan, Penerapan Teknologi, Inovasi dan Kreatifitas Daerah;

5. Peningkatan Infrastruktur, Pengembangan Wilayah, Mitigasi Bencana dan Pelestarian Lingkungan

Hidup Mendukung Daya Saing Perekonomian;

6. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan;

7. Perluasan Kesempatan Kerja dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Miskin;

8. Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Daya Saing Produk Pertanian, Kelautan dan Perikanan

9. Mendukung dan Mendorong Kebijakan Nasional di daerah.

Sektor-sektor prioritas ini bertujuan untuk menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi

masyarakat dan mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Tentunya implementasi berbagai

program maupun kegiatan yang bersifat prioritas ini tetap memperhatikan kemampuan keuangan

(fiscal capacity) daerah dengan tidak mengabaikan kepentingan pembangunan lainnya yang

dianggap perlu. Selanjutnya, prioritas pembangunan daerah ini disinkronisasikan berdasarkan hasil

masukan menurut hasil pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari

mulai tingkatan terendah yakni Desa, kemudian Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi, dengan

tetap mempedomani dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Page 221: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

211

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tanjungbalai Tahun 2017 dilaksanakan sebagai

lanjutan pembangunan tahun-tahun sebelumnya dan merupakan jawaban atas permasalahan yang berkembang

saat ini dengan tetap memperhatikan tantangan dan kendala yang akan terjadi. Pemerintah Kota Tanjungbalai

merencanakan program dan kegiatan prioritas daerah tahun 2017 didasarkan pada upaya pencapaian

sasaran/target yang telah ditetapkan sebelumnya serta kapasitas riil keuangan daerah Kota Tanjungbalai pada

tahun 2017.

5.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

Rencana Kerja tahun 2017 merupakan rencana program/ kegiatan yang akan dilaksanakan pada

tahun 2017 yang dirumuskan dengan memperhatikan prioritas program/ kegiatan daerah, kondisi dan

permasalahan yang mendesak, serta mempertimbangkan kapasitas kemampuan keuangan daerah yang

diperuntukan untuk membiayai belanja langsung pada tahun 2017. Sedangkan pelaksanaan prioritas

pembangunan daerah akan didukung dengan program prioritas sebagaimana dimaksud pada tabel berikut:

5.1.1. Rencana Program dan Kegiatan pada Prioritas pembangunan Penguatan tata kelola

pemerintahan dan peningkatan kualitas kehidupan beragama.

Tabel. 5.1 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Penguatan tata

kelola pemerintahan dan peningkatan kualitas kehidupan beragama

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

1. Penguatan tata

kelola pemerintahan dan peningkatan kualitas kehidupan beragama

1. Meningkatnya

kualitas tata kelola pemerintahan

1. Program

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

.

Tingkat Akuntabilitas Kinerja B

SKPD terkait urusan

penunjang urusan

pemerintahan (fungsi

penunjang lainnya)

Prosentase laporan kinerja SKPD yang selaras dengan Renstra SKPD 100 %

Nilai SKM terhadap pelayanan Pemerintah Kota 50 %

2. Program Fasilitasi, Pembinaan Dan Koordinasi Bidang Pemerintahan

Nilai Evaluasi LPPD Peringkat 8

SKPD terkait urusan penunjang urusan pemerintahan (fungsi penunjang lainnya)

3. Program Peningkatan Sistem Pengawasan

Tindak lanjut hasil pemeriksaan 8 kali

Page 222: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

212

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

SKPD terkait urusan penunjang urusan pemerintahan (pengawasan)

4. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan

Persentase SKPD menerapkan SPIP 80 %

SKPD terkait urusan

penunjang urusan

pemerintahan (pengawasan)

5 Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

Cakupan layanan peningkatan kapasitas tenaga auditor 66,67%

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Prosentase pertumbuhan pendapatan (PAD dan lain-lain) 13,04%

SKPD terkait urusan penunjang urusan pemerintahan (keuangan)

7.

Program Peningkatan Pengelolaan Aset dan kekayaan daerah

Opini BPK thp Pengelolaan Keuangan Daerah per SKPD WTP

8. Program Pengelolaan Kekayaan Daerah

Penyampaian LKPD tepat waktu

9.

Program Peningkatan Pengelolaan Aset dan kekayaan daerah

Tertib Administrasi BMD 90%

10 Program Pengelolaan Kekayaan Daerah

Rasio Pemanfaatan Aset 90%

Page 223: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

213

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

11. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Cakupan fasilitasi layanan penjenjangan struktural 372 orang

SKPD terkait urusan penunjang urusan pemerintahan (Kepegawaian dan Diklat)

Cakupan fasilitasi layanan kenaikan pangkat PNS 100%

12 Program pendidikan kedinasan

Kualifikasi pendidikan ASN (S1,S2,S3) 2263 orang

13.Program Pembinaan

dan Pengembangan Aparatur

Cakupan pelayanan purna tugas 30 orang

SKPD terkait uru san penunjang urusan pemerintahan (Kepegawaian dan Diklat)

Tingkat Pelanggaran Disiplin Pegawai 0,98%

Indeks kepuasan pelayanan ASN 100%

Persentase ASN yang memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan 18%

Cakupan pembinaan terhadap KORPRI dan keluarga 75%

SKPD terkait urusan penunjang urusan pemerintahan (fungsi penunjang lainnya)

14 Program Fasilitasi, Pembinaan Dan Koordinasi Bidang Pemerintahan

Persentase SOP OPD 90%

Persentase analisis kebijakan organisasi 90%

Pengelolaan arsipasi kepegawaian sekretariat daerah 80%

Cakupan analisis jabatan, beban kerja dan evaluasi jabatan 100%

Nilai IKM terhadap pelayanan pemerintah kota 80 %

15. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Lama pengurusan perijinan 1 s/d 3; 15 dan 7 s/d 15 SKPD terkait

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Jumlah dokumen persayaratan perijinan 5 s/d 7

Biaya kepengurusan perijinan

Page 224: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

214

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

16. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa

Jumlah informasi pembangunan yang dipublikasikan 4 SKPD terkait

urusan penunjang

urusan pemerintahan

(fungsi penunjang

lainnya)

Frekuensi jumpa pers dalam 1 tahun 12

17 Program Pelayanan Kehidupan Beragama

Jumlah pembinaan bidang keagamaan, kebudayaan, pendidikan/bina mental, olahraga dalam 1 tahun 100%

18 Program Pengelolaan Keragaman Budaya

SKPD terkait urusan

penunjang urusan

pemerintahan (fungsi

penunjang lainnya)

19 Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga

20 Program Pembinaan Dan Pengembangan Sistem LPSe

Prosentase PBJ berbasis e-proc 0,7

21 Program Fasilitasi, Pembinaan Dan Koordinasi Pemerintahan

Jumlah aparatur bersertifikat PBJ

22 Bidang Ekonomi, Pembangunan Dan Sosial

Cakupan pengendalian kegiatan SKPD 28 BA

23 Program Fasilitasi, Pembinaan Dan Koordinasi Pemerintahan Bidang Administrasi

Jumlah layanan protokoler kegiatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 30

Jumlah fasilitasi kegiatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 345

Cakupan Fasilitasi Pelayanan Administrasi Sekretariat Daerah 100%

Page 225: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

215

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

24 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan Fasilitasi Perlengkapan Rumah KDH, Wakil KDH serta Sekda dan Biaya Operasional 100%

SKPD terkait urusan penunjang urusan pemerintahan (fungsi penunjang lainnya)

Cakupan fasilitasi administrasi ULP dengan baik 100%

Efisiensi hasil tender 5-10%

25 Program peningkatan kapasitas kelembagaan daerah

Cakupan fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan daerah 100%

Persentase kerjasama dengan daerah lain 100%

26 Program Fasilitasi, Pembinaan Dan Koordinasi Bidang Pemerintahan

Persentase standarisasi pelayanan pemerintahan (PATEN) 100%

Cakupan lingkungan kelurahan tertata 100%

Cakupan monitoring dan evaluasi bidang pemerintahan (Kec/ Kel) 100%

27 Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan

Penyelesaian kasus pertanahan 75%

28 Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

Cakupan tertib administrasi penguasaan tanah 30%

29 Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfataan tanah

Cakupan wilayah yang memiliki tu/patok batas wilayah 85%

Persentase penduduk yang memiliki lahan 20%

Page 226: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

216

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

Persentase luas lahan bersertifikat 30%

SKPD terkait urusan penunjang urusan pemerintahan (fungsi penunjang lainnya)

30 Program Fasilitasi, Pembinaan Dan Koordinasi Pemerintahan Bidang Ekonomi, Pembangunan Dan Sosial

Cakupan monev Raskin 100%

Cakupan monev bidang energi 100%

Cakupan monev pupuk bersubsidi ke kelompok tani 100%

Frekuensi pengendalian inflasi daerah 100%

31 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Rasio pembahasan prolegda Ketepatan waktu pembahasan dan pengesahan APBD 100%

Ketepatan waktu pembahasan dan pengesahan APBD-P tepat waktu

Jumlah dengar pendapat dan tatap muka dengan masyarakat dan SKPD 90 kalI

Jumlah Perda atas inisiatif DPRD 4

32. Program Penataan Administrasi Kependudukan

Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk 85%

SKPD terkait urusan

administrasi kependuduk

an dan catatan sipil

Rasio bayi berakte kelahiran

Rasio pasangan berakte nikah 70%

Kepemilikan akta kelahiran

Page 227: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

217

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

Masyarakat yang memiliki Kartu Keluarga 71%

SKPD terkait

urusan administrasi kependuduk

an dan catatan sipil

Penerapan e-KTP

Jumlah Kelurahan mandiri Tertib Adm. Kependudukan 70%

33 Program Fasilitasi, Pembinaan Dan Koordinasi Bidang Pemerintahan

Jumlah kelompok masyarakat yang dibina tingkat kecamatan 28 kel

SKPD terkait urusan

penunjang urusan

pemerintahan (fungsi

penunjang lainnya)

Cakupan monitoring trantibum tingkat kecamatan 100%

Cakupan data kepemilikan tanah di Kecamatan 100%

34 Program Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah

Tingkat tertib administrasi kelurahan 100%

35 Peningkatan pemberdayaan masyarakat di kecamatan

Cakupan PKK aktif tingkat kecamatan 100%

Partisipasi Musrenbang tingkat kecamatan 100%

Rumah tangga ber-PHBS 100%

36 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah

Jumlah pengelolaan arsip secara baku 1.968 Arsip

SKPD terkait urusan kearsipan

37 Program Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan

38 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

Jumlah kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan 4

Page 228: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

218

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

39 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

Informasi Kearsipan yang Akurat 21%

SKPD terkait urusan kearsipan

40 Program

peningkatan sarana dan prasarana kearsipan

Ketersediaan gedung arsip yang representatif 1

41 Program Keluarga Berencana

Rata-rata jumlah anak per keluarga 2,95

SKPD terkait urusan

pengendalian penduduk dan

KB

42 Program pelayanan kontrasepsi

Rasio akseptor KB 82,5

Cakupan peserta KB aktif 75,10%

43 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri

Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun 0,85%

Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 75,10%

Rasio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) per desa 1,3

Rasio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) per desa 100%

Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap Desa/Kelurahan 100% setiap tahun

44 Program Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas

Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 91,10%

Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 42,50%

Page 229: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

219

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

45 Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Jumlah kegiatan penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja dan PUP di Sekolah 150

SKPD terkait

urusan pengendalian penduduk dan

KB

46. Program

Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran di kota 100%

SKPD terkait urusan

Tantribum

Prosentase tingkat waktu tanggap bencana kebakaran (response time rate) 100%

Jumlah mobil pemadam kebakaran > 3000-5000 lt pada WMK 100%

Persentase aparatur PMK yg memenuhi standar kualifikasi 5%

47 Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen olahraga

Jumlah organisasi olahraga 35

SKPD terkait urusan

kepemudaan dan olahraga

48 Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga

Jumlah kegiatan olahraga 20

Atlit Pelajar yang berprestasi 20

49 Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan

Jumlah organisasi pemuda 38

50 Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda

Jumlah kegiatan kepemudaan 8

51 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Olahraga

Gelanggang / balai remaja

Lapangan olahraga

Page 230: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

220

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

Jumlah prestasi di bidang olahraga 14

SKPD terkait urusan

kepemudaan dan olahraga

Jumlah prestasi di bidang pemuda 14

52. Program

perencanaan pembangunan daerah

Prosentase Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD 100%

SKPD terkait

urusan penunjang

urusan pemerintahan (perencanaan)

Cakupan monitoring evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan 100%

Partisipasi masyarakat dalam musrenbang 80%

Tingkat keselarasan RKPD terhadap RPJMD 100%

Tingkat keselarasan Renstra SKPD terhadap RPJMD 100%

Tingkat keselarasan Renja SKPD terhadap RKPD 100%

Persentase usulan yang masuk ke dalam dokumen RKPD

40% Persentase pelaksanaan program pembangunan yang sesuai dengan perencanaan 100%

53 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Tingkat Koordinasi Perencanaan Pembangunan 100%

54 Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya

55 Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

56 Program Pengembangan Data/ Informasi

Ketersediaan bahan kebijakan perencanaan pembangunan daerah 2

Jumlah kerjasama serta kajian penelitian dan pengembangan 2

Indeks kepuasan masyarakat (IKM) terhadap layanan Bappeda

Page 231: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

221

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

57 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Jumlah pengunjung Web Site Milik Pemerintah Daerah 730 orang

SKPD terkait

urusan Kominfo

58 Program Kerja Sama Informasi Dengan Mass Media

Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Melalui Pertunjukan Rakyat 1 keg

59 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

60 Program Pengembangan Mekanisme Komunikasi Dua Arah Antara Pemerintah Dengan Masyarakat

Jumlah kerjasama serta kajian penelitian dan pengembangan 2 kegiatan

Jumlah forum/lembaga masyarakat peduli informasi/penyiaran 20 buah

61 Program Fasilitas/Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi

Pengawasan Menara Telekomunikasi 1 kegiatan

Sumber Daya Manusia Komunikasi dan Informatika

11 org

Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan aparatur dan masyarakat

62 Program Peningkatan pelayanan kehidupan beragama

Jumlah kegiatan pembinaan keagamaan yang diselenggarakan Pemerintah Kota 100%

SKPD terkait urusan penunjang urusan pemerintahan (fungsi penunjang lainnya)

Jumlah konflik Sara 0

Jumlah Aktivitas yang menyimpang dari ajaran agama 0

Perda/Perwa tentang aktivitas keagamaan 0

Jumlah kasus anak bermasalah 0

Page 232: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

222

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

Cakupan pembinaan terhadap KORPRI dan keluarga 0

SKPD terkait urusan penunjang urusan pemerintahan (fungsi penunjang lainnya)

Kurikulum muatan lokal berbasis agama 0

SKPD terkait urusan pendidikan

63 Program Pendidikan Anak Usia Dini

Pelatihan guru PAUD untuk pengembangan muatan lokal berbasis agama 0 64 Program

pendidikan non formal

65 Program pendidikan anak usia dini.

66 Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.

67 Program manajemen pelayanan kependidikan.

68 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

69 Peningkatan pelayanan kehidupan beragama

Cakupan pembinaan terhadap guru/tokoh agama dan kelompok pengajian 50%

SKPD terkait urusan penunjang urusan pemerintahan (fungsi penunjang lainnya)

70 Program

Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

Cakupan keterlibatan tokoh masyarakat/agama dalam kegiatan pengarusutamaan perempuan dan perlindungan anak 50%

SKPD terkait urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Page 233: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

223

5.1.2 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan daya

saing ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

.

Tabel 5.2 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan

daya saing ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Prioritas

Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja

SKPD

Penanggung

jawab

1.Peningkatan daya

saing ekonomi untuk

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

Meningkatnya

produktivitas

sektor

perekonomian

daerah

1.

Program

Pengembangan

Perikanan

Tangkap

Produksi perikanan tangkap

47.287,9 ton/th

SKPD terkait urusan

kelautan perikanan

2. Program

Pengembangan

Budidaya

Perikanan

Perairan Umum 29,87

Ton/Th

Perairan Laut 46.989,54

Ton/Th

Budidaya 268,52Ton/Th:

Jumlah Tempat Pelelangan

Ikan (TPI)

Jumlah tempat pendaratan

ikan

Produksi Perikanan Budidaya

Tambak

Produksi Perikanan Budidaya

Kolam

268,52

Produksi Perikanan Budidaya

Keramba

23,43

Produksi Benih

2.600.797

Konsumsi Ikan

45,97

Produksi perikanan kelompok

nelayan 115 (ton)

3 Program

Optimalisasi

Pengelolaan

dan Pemasaran

Produksi

Perikanan

Ekspor Produk Perikanan

Page 234: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

224

Prioritas

Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja

SKPD

Penanggung

jawab

5. Program

Pemberdayaan

masyarakat

dalam

pengawasan dan

pengendalian

sumberdaya

kelautan

SKPD terkait urusan

kelautan perikanan

6. Program

Peningkatan

Kesadaran dan

Penegakan

Hukum Dalam

Pendayagunaan

Sumberdaya

Laut

7. Program

Peningkatan

Produksi

Pertanian/

Perkebunan

Produktivitas padi atau bahan

pangan utama lokal lainnya

per hektar

SKPD terkait urusan

pertanian

8. Program

Peningkatan

Pemasaran

Hasil Produksi

Pertanian/

Perkebunan

Padi Sawah

52,20 Kw/ha

Padi Ladang 31,76 Kw/ha

Jagung 59,00 kw/ha

Ubi kayu 210,00 Kw/ha

Ubi jalar 98,00 Kw/ha

Kacang Tanah Kw/ha

Kacang Hijau Kw/ha

Produksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura:

Padi sawah1.148 ton

Padi ladang 95 ha

Jagung 177 ton

Kedelai -

Ubi Kayu 504 ton

Ubi Jalar 59 ton

Kacang Tanah

Kacang Hijau

Tanaman Buah

Sayuran

Produksi Perkebunan

Kelapa Sawit

14.500Ton

Page 235: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

225

Prioritas

Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja

SKPD

Penanggung

jawab

Kelapa Dalam

1.200.000 Butir

SKPD terkait urusan

pertanian

Kakao 4,5Ton

9. Program

Peningkatan

Produksi Hasil

Peternakan

Produksi daging 427.336 Kg

10. Program

Peningkatan

Penerapan

Teknologi

Peternakan

Produksi telur 449.293 Kg

11. Program

Pencegahan dan

Penanggulangan

Penyakit Ternak

Populasi ternak :

12. Program

Peningkatan

Pemasaran Hasil

Produksi

Peternakan

Populasi Sapi Potong

677 ekor

Populasi Kerbau

7 ekor

Populasi Kambing

1.491 ekor

Populasi Babi

2.950 ekor

Populasi Ayam Buras

58.135 ekor

Populasi Itik

12.134 ekor

13. Program

Peningkatan

Kesejahteraan

Petani

Cakupan Bina Kelompok Tani

20

Jumlah Kelompok utama 4

14. Program

Pemberdayaan

Penyuluh

Pertanian/

Perkebunan

Lapangan

Rasio Penyuluhan Pertanian

Satu Desa Satu Penyuluh

29,03 %

SKPD terkait urusan pangan

Tingkat pembinaan aparatur

penyuluh per tahun 24 kali

15. ProgramPeningk

atan Penerapan

Teknologi

Pertanian/

Perkebunan

Jumlah teknologi terapan

yang dihasilkan/diaplikasikan

1

Page 236: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

226

Prioritas

Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja

SKPD

Penanggung

jawab

16. Program

Peningkatan

Ketahanan

Pangan

Regulasi Ketahanan Pangan

SKPD terkait urusan pangan

Ketersediaan pangan utama

3.693.055 kg

Jumlah kelurahan mandiri

pangan 2

Jumlah daerah rawan pangan

(jumlah desa rawan pangan)

21

17. Program

Peningkatan

Efisiensi

Perdagangan

Dalam Negeri

Jumlah pasar yang

representatif 2 unit

SKPD terkait urusan

perdagangan

18. Program

pembinaan

efisiensi

perdagangan

dalam negeri

Cakupan Layanan

distribusi/pemasaran produk

UMKM 4

19. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Informasi harga, komoditas dan jenis produk 36

SKPD terkait urusan

perindustrian

Cakupan penyelesaian masalah pengaduan konsumen

Jumlah alat UTTP yang ditera 550

20. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Nilai investasi Rp. 28.344,97 milyar

SKPPD terkait urusan

penanaman modal

21. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

Pertumbuhan industri Rp. 2576,81 milyar

SKPD terkait

urusan perindustrian

22. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Jumlah unit usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) 2576,81

SKPD Terkait urusan

perindustrian

Jumlah jenis usaha industri kecil dan menengah (IKM):40

Jumlah IKM yang berkembang 150

Jumlah Tenaga Kerja yang terserap pada IKM : 1500

Page 237: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

227

Prioritas

Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja

SKPD

Penanggung

jawab

23. Program pengembangan produk unggulan

Penetapan produk unggulan daerah (PUD) : 7

SKPD Terkait urusan

perindustrian

24. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Kunjungan wisata 8.000

SKPD terkait urusan

pariwisata

25. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Jumlah prasarana (zona kreatif/ruang kreatif) sebagai ruang berekspresi, berpromosi dan berinteraksi bagi insan kreatif di Daerah Kota : 4

Jumlah destinasi wisata 5

26. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Jumlah koperasi aktif 109

SKPD terkait urusan

Koperasi dan UKM

27. Program

Peningkata:n Kualitas Kelembagaan Koperasi

Jumlah Koperasi yang memiliki NIK 15

Persentase SDM Pengelola Koperasi yang profesional 88%

SKPD terkait urusan

Koperasi dan UKM

Persentase Koperasi Aktif 44,49%

28. Program sistem Pendukung usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Jumlah BPR/LKM : 1

29. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Jumlah Koperasi Penerima Bantuan 6

Jumlah Usaha UMKM Penerima Bantuan 2

30. Program sistem Pendukung usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Jumlah Usaha KUMKM Penerima Pinjaman Bergulir 3.054

31. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Persentase SDM Pengelola UMKM yang profesional 0,49%

SKPD terkait urusan

Koperasi dan UKM

Page 238: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

228

Prioritas

Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja

SKPD

Penanggung

jawab

32. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Jumlah Kemitraan Koperasi dengan Bank SKPD terkait

urusan

Koperasi dan

UKM

Jumlah koperasi mandiri berprestasi 1

33. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal 28

SKPD terkait urusan

perdagangan

34. Program Pengembangan Industri Kerajinan

Cakupan pembinaan kelompok industri 9

35. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

36. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

Cakupan pembinaan kepada kelompok nelayan 15

SKPD terkait urusan

Perikanan dan Kelautan

37. Program Peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim kepada masyarakat

38. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

39. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Jumlah pembinaan koperasi 1

SKPD terkait urusan

Koperasi dan UKM

Jumlah pembinaan UMKM 1

40. Program Pengembangan Kewirausaha an dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 5.676

Page 239: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

229

Prioritas

Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja

SKPD

Penanggung

jawab

41. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

42. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Cakupan Pelayanan Pelatihan Kerja 80%

SKPD terkait urusan tenaga

kerja

43. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Angka Pengangguran Terbuka7,55 %- 4 %

Cakupan Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja 40%

44. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Cakupan Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 100% SKPD terkait

urusan tenaga kerja

Cakupan Pelayanan Kepesertaan Jamsostek 77%

Cakupan Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan 70%

Page 240: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

230

5.1.3. Rencana Program dan Kegiatan pada Prioritas pembangunan Peningkatan kualitas pendidikan.

Tabel 5.3 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan

kualitas pendidikan

Prioritas

Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja

SKPD

Penanggung

jawab

1. Peningkatan

kualitas

pendidikan

Meningkatnya sistem dan akses layanan pendidikan serta sumberdaya pendidikan yang berkualitas

1. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Ketersediaan data pokok pendidik dan kependidikan

SKPD terkait urusan

pendidikan

2. Program Pendidikan Non Formal

.

Persentase penduduk 15 tahun ke atas yang melek huruf

Angka harapan lama sekolah 14,86

3. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

APK SD/MI 100,65%

APK SMP/MTs 99,47%

APM SD/MI 91,28%

APM SMP/MTs 80,22%

Angka Putus Sekolah SD/MI 0,25%

Angka Putus Sekolah SMP/MTs 0,35%

Angka Mengulang SD/MI

Angka Mengulang SMP/MTs

Angka Melanjutkan SD/MI 100%

Angka Melanjutkan SMP/MTs 100%

Angka Lulusan SD/MI 100%

Angka Lulusan SMP/MTs 100%

Rata-rata Nilai UN SD/MI 75,25%

Rata-rata Nilai UN SMP/MTs 65,33%

4. Program Pendidikan Menengah

APK SMA/MA/SMK 97,50%

Page 241: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

231

Prioritas

Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja

SKPD

Penanggung

jaw ab

5. Program Pendidikan

Menengah

APM SMA/MA/SMK

86,55%

SKPD terkait urusan

pendidikan

Angka Putus Sekolah

SMA/MA/SMK

0,27%

Angka Mengulang

SMA/MA/SMK

Angka Melanjutkan

SMA/MA/SMK

100%

Angka Lulusan SMA/MA/SMK

100%

Rata-rata Nilai UN

SMA/MA/SMK

72,3%

6. Program

Manajemen

Pelayanan

Pendidikan

Jumlah muatan lokal

7. Program

Manajemen

Pelayanan

Pendidikan

Jumlah kegiatan pengawasan

pendidikan

6

Persentase SD/MI

menerapkan e pembelajaran

92%

Persentase SMP/MTs

menerapkan e pembelajaran

95%

Persentase SMA/MA/SMK

menerapkan e pembelajaran

100%

8. Program

Manajemen

Pelayanan

Pendidikan

Jumlah komite sekolah aktif

Jumlah kerjasama SMK

dengan DU/DI

9. Program Wajib

Belajar Pendidikan

Dasar Sembilan

Tahun

Cakupan beasiswa bagi siswa

SD dan SMP

10. Program

Pendidikan

Menengah

Cakupan beasiswa bagi siswa

SMA dan SMK

Page 242: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

232

Prioritas

Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja

SKPD

Penanggung

jawab

11. Program

Pendidikan

Anak Usia Dini

Jumlah PAUD

16

SKPD terkait urusan

pendidikan

APK PAUD

93%

12. Program

Manajemen

Pelayanan

Pendidikan

Jumlah komite sekolah aktif

13. Program

pengembanga

n budaya baca

dan

pembinaan

perpustakaan

Jumlah perpustakaan

188

SKPD terkait urusan

perpustakaan

Jumlah pengunjung

perpustakaan per tahun

200.400 orang

Koleksi buku yang tersedia di

perpustakaan daerah

10.275 judul

14. Program Wajib

Belajar

Pendidikan

Dasar

Sembilan

Tahun

Cakupan ketersediaan alat-alat

praktik dan media

pembelajaran SD/SDLB dan

SMP

SKPD terkait urusan

pendidikan

15. Program

Pendidikan

Menengah

Cakupan ketersediaan alat-alat

praktik dan media

pembelajaran SMA dan SMK

16. Program Wajib

Belajar

Pendidikan

Dasar

Sembilan

Tahun

Rasio Ketersediaan sekolah

terhadap penduduk usia

sekolah SD/MI

1:194

17. Program Wajib

Belajar

Pendidikan

Dasar

Sembilan

Tahun

Rasio Ketersediaan sekolah

terhadap penduduk usia

sekolah SMP/MTs

1:353

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik 100 %

Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik100 %

Page 243: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

233

Prioritas Pembangunan

Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

18. Program Pendidikan Menengah

Sekolah pendidikan SMA kondisi bangunan baik100 %

SKPD terkait urusan

pendidikan

Sekolah pendidikan SMK kondisi bangunan baik100 %

Rasio Ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SLTA/MA/SMK 1 :371

Jumlah sekolah adiwiyata 93

Jumlah unit produksi SMK

Cakupan pembinaan terhadap sekolah swasta

19. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Rasio guru/murid SD/MI 1:20

SKPD terkait urusan

pendidikan

Rasio guru/murid SMP/MTs 1:16

Rasio Guru/Murid per kelas rata-rata SD/MI 1:33

Rasio Guru/Murid per kelas rata-rata SMP/MTs 1:34

Persentase guru SD/MI berkualifikasi S1/D4 90%

Persentase guru SMP/MTs berkualifikasi S1/D4 90%

Persentase guru SD/MI bersertifikat 92%

Persentase guru SMP/MTs bersertifikat 72,80%

Rasio guru/murid SMA/MA/SMK 1:14

Rasio Guru/Murid per kelas rata-rata SMA/MA/SMK 1:37

Persentase guru SMA/MA/SMK berkualifikasi S1/D4 98%

Rasio guru/murid SD/MI

Persentase guru SMA/MA/SMK bersertifikat 79,75%

Page 244: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

234

5.1.4. Rencana Program dan Kegiatan pada Prioritas pembangunan Peningkatan aksessibilitas dan pelayanan kesehatan.

Tabel 5.4 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan aksessibilitas dan pelayanan kesehatan

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

1. Peningkatan aksessibilitas dan pelayanan kesehatan

Meningkatnya sistem dan akses layanan kesehatan serta sumberdaya kesehatan yang berkualitas

1. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Tingkat Kepatuhan terhadap SOP 82%

SKPD terkait

urusan kesehatan

Tingkat kepuasan Pasien 80%

Cakupan Penanganan Pengaduan Rumah Sakit 80%

Kejadian Mal Praktek 0

Pencapaian Keselamatan Pasien (Patient Safety) 0

SKPD terkait

urusan kesehatan

Rumah Sakit Umum Daerah yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) 60%

Rumah Sakit Umum Daerah yang melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (IS0 : 9000 : 2008) 60%

Jumlah puskesmas terakreditasi 4

SKPD terkait

urusan kesehatan

2. Program upaya kesehatan masyarakat

Jumlah kematian Ibu 2

Jumah kematian bayi 28

Jumlah kematian balita 43

Cakupan layanan kesehatan dasar 100%

Page 245: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

235

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

3. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 92%

SKPD terkait

urusan kesehatan

Cakupan Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 100%

Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 100%

Cakupan pelayanan Ibu Nifas 86%

Cakupan kunjungan bayi 88%

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 95%

4. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Cakupan pelayanan anak balita 76%

5. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 50.300

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 17.500

Jumlah lama hari rawat / Lengt Of Stay (LOS) 3 hari

Jumlah pemanfaatan Tempat Tidur (BOR) 70%

6. Program Pengawasan Obat dan Makanan

Ketersediaan obat di puskesmas 100%

7. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Ketersediaan obat di Rumah Sakit

8. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Prevalensi penurunan kasus gizi buruk <2%

Page 246: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

236

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100%

SKPD terkait urusan

kesehatan

Ketersediaan obat di puskesmas 100%

9. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

cakupan RT ber-PHBS 9,5

10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Persentase Rumah Sehat 65,00

11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Cakupan Pelayanan (Penemuan dan penangan) HIV AIDS dan TB Paru 100%

Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit :

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun : 1

Penemuan Penderita Pneumonia Balita 2,8

Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 80

Penderita DBD yang Ditangani 100%

Penemuan Penderita Diare 100%

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam 100%

Page 247: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

237

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

12. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana & Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu & Jaringannya

Rasio dokter spesialis per puskesmas 0

SKPD terkait

urusan kesehatan

Rasio dokter per puskesmas 20

5.1.5. Rencana Program dan Kegiatan pada Prioritas pembangunan Peningkatan penataan kawasan melalui pembangunan Infrastruktur yang berwawasan lingkungan.

Tabel 5.5 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan penataan kawasan melalui pembangunan Infrastruktur yang berwawasan lingkungan

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

1. Peningkatan penataan

kawasan melalui pembangunan Infrastruktur yang berwawasan lingkungan

Meningkatnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur publik untuk mendukung penataan kota yang bersih, indah dan rapi yang berwawasan lingkungan

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Cakupan jalan dalam kondisi baik 73%

SKPD terkait urusan PU dan

Penataan Ruang

2. Program Peningkatan Jalan dan Jembatan

Jalan dapat dilalui kendaraan roda empat >40 km/jam 44.8%

3. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Cakupan panjang jembatan dalam kondisi baik 92%

Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi di wilayah Kota

4. Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

Ketersediaan air bersih 465 liter/detik

Persentase penduduk pengguna air bersih 73.74%

Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman 73.74%

Page 248: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

238

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

5. Program Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi, Rawa dan Jaringan Irigasi Lainnya

SKPD terkait

urusan PU dan Penataan Ruang

6. Program Pembangunan turap/talud/ bronjong

Cakupan turap/talud/ bronjong dalam kondisi baik 3750 m

7. Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Irigasi Lainnya

Luas irigasi rawa dalam kondisi baik

8. Program Pengendalian Banjir

Cakupan penanganan banjir 1 Kecamatan

Persentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun

9. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari 100%

10. Program Perencanaan dan Perawatan Jaringan Irigasi

% tase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1000 ha dalam daerah 100%

11. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Jumlah daerah rawan kemacetan 6 titik

SKPD terkait urusan

perhubungan

Rasio Ijin Trayek 100%

12. Program Peningkatan Kelaikan Operasional Kendaraan Bermotor

Rasio jumlah kenderaan bermotor yang diuji terhadap wajib uji 80%

Page 249: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

239

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

13. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Ketersediaan Halte 18 buah

SKPD terkait urusan

perhubungan

14. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Jumlah Terminal Bus/Angkutan Penumpang yang terpelihara 1 unit

Cakupan pemasangan rambu-rambu lalu lintas 660 unit

Cakupan marka Jalan 5.900 m

15. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Pembangunan APILL 5 unit

Pemasangan warning light 16 unit

16. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Sumber Daya Manusia Perhubungan 11 orang

SKPD terkait urusan

penunjang urusan

pemerintahan (Kepegawaian

dan Diklat)

17. Program Pembangunan turap/talud/ bronjong

Cakupan turap/talud/ bronjong dalam kondisi baik

3.350 m

SKPD terkait urusan PU dan

Penataan Ruang

18. Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Irigasi Lainnya

Luas irigasi rawa dalam kondisi baik

19. Program Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi, Rawa dan Jaringan Irigasi Lainnya

20. Program Pengendalian Banjir

Cakupan penanganan banjir

3 kec

21. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari

100 %

Page 250: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

240

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

22. Program Perencanaan dan Perawatan Jaringan Irigasi

Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1000 ha dalam daerah

SKPD terkait urusan PU dan

Penataan Ruang

23. Program Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran di kota 100%

SKPD terkait urusan tantribum

dan linmas

Prosentase tingkat waktu tanggap bencana kebakaran (response time rate) 100%

Jumlah mobil pemadam kebakaran > 3000-5000 lt pada WMK 100%

Persentase aparatur PMK yg memenuhi kualifikasi 5%

Jumlah sarana dan prasarana penanggulangan bencana 14

24. Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Prosentase tingkat kesiapsiagaan kelurahan menghadapi bencana (kelurahan tangguh bencana) 13%

Pos Siaga Penanggulangan Bencana 2

Jumlah dokumen penanggulangan bencana 2

Prosentase SDM aparatur yang memiliki keahlian penanggulangan bencana 8%

Page 251: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

241

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

Frekwensi pelatihan teknis antisipasi bencana 17

SKPD terkait urusan tantribum dan linmas

Frekwensi pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan di daerah rawan bencana 16

Cakupan kejadian tangap darurat yang tertangani 34%

25. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

Cakupan Rehabilitasi dan Rekonstruksi 14

26. Program Perencanaan Tata Ruang

Prosentase Kecamatan yang memiliki RDTR 6

SKPD terkait urusan

penunjang urusan

pemerintahan (Perencanaan)

27. Program Pemanfaatan Ruang

Jumlah kebijakan tata ruang yang telah disusun 2

Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kota berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital 100%

28. Program Pembangunan jalan setapak

Persentase penataan kawasan kumuh 25,50%

SKPD terkait urusan

perumahan rakyat dan kawasan

permukiman

29. Program Pembangunan drainase

30. Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

31. Program Pengembangan wilayah strategis cepat tumbuh

Page 252: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

242

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

32. Program Pengembangan Perumahan

Rumah layak huni 401

SKPD terkait urusan

perumahan rakyat dan kawasan

permukiman

33. Program Pemanfaatan Ruang

Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB 196.321 M2

SKPD terkait urusan PU dan

Penataan Ruang

34. Program Pengelolaan Areal Pemakaman

Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk di Kota Tanjungbalai 175217 M2

35. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Rasio Layanan Lampu Jalan di Kota Tanjungbalai 3981 unit LPJU

Rasio bangunan ber IMB 696 unit

36. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Persentase tersedianya luasan RTH public sebesar 20% dari luas wilayah kota/ kawasan perkotaan 0,324%

37. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Rasio Ketersediaan Daya Listrik (Persen)

38. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik (persen)

39. Program Pembangunan Saluran Draenase / Gorong-Gorong

Panjang Draenase Terbangun di wilayah perkotaan

40. Program Pengendalian Pencemaran dan perusakan Lingkungan Hidup

Persentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara 50%

SKPD terkait urusan

lingkungan hidup

Page 253: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

243

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

41. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti 90%

SKPD terkait urusan

lingkungan hidup

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL 100%

Penegakan Hukum Lingkungan 65%

42. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDALH

Persentase luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya 100%

Pencemaran status mutu air kategori kurang

43. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Cakupan penghijauan Wilayah Rawan Longsor dan Sumber Mata Air 15%

44. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Persentase Partisipasi Masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup

45. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Persentase Pengoperasian TPA 73,81%

SKPD terkait urusan

perumahan rakyat dan kawasan

permukiman serta yang

terkait lingkungan

hidup

Rasio Ketersediaan Petugas Kebersihan Kota Tanjungbalai 39,78%

SKPD terkait

urusan lingkungan

hidup

46. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

Rasio Penanganan Pasar di Kota Tanjungbalai

Persentase Penanganan Sampah di Kota Tanjungbalai

Rasio TPS Per Satuan Penduduk di Kota Tanjungbalai

Page 254: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

244

5.1.6. Rencana Program dan Kegiatan pada Prioritas pembangunan Pemantapan kehidupan berdemokrasi dan penegakan hukum.

Tabel 5.6 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Pemantapan kehidupan berdemokrasi dan penegakan hukum

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

1. Pemantapan kehidupan berdemokrasi dan penegakan hukum

Terciptanya kerukunan dan harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara serta mendorong dinamika kehidupan sosial masayarakat yang berbudaya berlandaskan hukum

1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Jumlah Kelurahan Mandiri Kebangsaan

SKPD terkait urusan Tantribum dan Linmas Jumlah demo

2. Program Pendidikan Politik Masyarakat

Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu 65%

Persentase parpol yang tertib administrasi 60%

3. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Jumlah Kasus Penyakit Masyarakat 45 KASUS

SKPD terkait urusan Tantribum dan Linmas

4. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)

5. Program Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan Pencegahan Tindak Kriminal

Cakupan Penanganan Konflik dan Gejolak Masyarakat 70 kali

Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah di Kota/ Kota 100%

Cakupan penanganan kamtibmas 100%

Rasio patroli siaga kertertiban umum dan ketentraman masyarakat 670 kasus

6. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk 0.14%

Page 255: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

245

Prioritas Pembangunan Sasaran Program

Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

7. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Cakupan fasilitasi pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda)

SKPD terkait urusan Tantribum dan Linmas

8. Program Penataan Perundang-undangan

Jumlah Ranperda SKPD terkait urusan penunjang urusan pemerintahan (fungsi penunjang lainnya)

Cakupan Perda yang disosialisasikan

Cakupan ranperda yang disosialisasikan

Persentase fasilitasi bantuan hukum

9. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Cakupan Kajian Seni 8

SKPD terkait urusan kebudayaan

Cakupan Fasilitasi Seni 6

Jumlah grup kesenian 40

Cakupan Gelar Seni 5

Jumlah benda dan situs cagar budaya yang dilestarikan 2

Page 256: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

246

5.1.7. Rencana Program dan Kegiatan pada Prioritas pembangunan Penguatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ketahanan serta kemandirian sosial masyarakat.

Tabel 5.7 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Penguatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ketahanan serta kemandirian sosial masyarakat

Prioritas Pembangunan Sasaran Utama Program Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

1. Penguatan

pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ketahanan serta kemandirian sosial masyarakat

Meningkatnya kualitas kehidupan sosial masyarakat

1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Cakupan Fasilitasi Pelaksanaan PNPM

SKPD terkait urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Berprestasi 8

PKK aktif 37

Posyandu aktif 118

Karang Taruna Aktif 31

KPM Aktif

Lembaga Adat Aktif 4

Cakupan pemeliharaan pasca Program pemberdayaan masyarakat

Jumlah kegiatan partisipasi TNI dalam membangun daerah

2. Program Pengembangan Ekonomi Lokal

Jumlah kegiatan pengembangan ekonomi lokal bagi kelompok masyarakat 2

3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

Jumlah Kelurahan mandiri (Aspek Pemberdayaan Masyarakat) 12

4. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

Laporan Keuangan ADD yang tepat syarat

Pengelolaan dan Aset Yang Prima 3 kel

5. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Cakupan ketersediaan dokumen ARG dan PPRG

SKPD terkait urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Page 257: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

247

Prioritas Pembangunan Sasaran Utama Program Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

6. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Caleg dan Legislatif yang kompeten

SKPD terkait urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

7. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam pembanguan

Kader Perempuan Jabatan Publik dan Politik

Jumlah Organisasi Perempuan yang dibina 3 organisasi

Jumlah KUBP 4 kel

Jumlah Desa Prima 1 kel

Jumlah Kelompok UPPKS 31 kel

Jumlah Pemberdayaan berbasis gender 6 kel

8. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dlm UPTD 1 kasus

9. Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak

Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang terlatih di puskesmas mampu tatalaksana KTP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit 12 kasus

Cakupan layanan rehabilitasi sosial oleh petugas rehabilitasi terlatih, layanan bimbingan rohani oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu 12 kasus

Page 258: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

248

Prioritas Pembangunan Sasaran Utama Program Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

Cakupan layanan pemulangan dan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan 2 kasus

SKPD terkait

urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

Rasio KDRT dan penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan 2 kasus

Cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidik sampai dengan putusan Pengadilan atas Kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang mendapatkan layanan bantuan hukum 2 kasus

Kota Layak Anak (KLA) Akumulasi 2 kel

Jumlah kasus Pekerja Anak yang tertangani 2 kasus

Tertanganinya Anak Berkebutuhan Khusus

Jumlah Kasus Kekerasan Terhadap Anak Yang ditangani 10 kasus

10. Program Peningkatan Peran Perempuan di Masyarakat

Cakupan binaan PKK Kelurahan dan Kecamatan 6 kec, 31 kel

11. Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo

Penyediaan sarana dan prasarana sosial (panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi) SKPD terkait

urusan sosial

12. Program Bantuan

dan Jaminan Kesejahteraan Sosial

Bantuan Sosial bagi Korban Bencana dan masyarakat kurang mampu 90%

Page 259: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

249

Prioritas Pembangunan Sasaran Utama Program Indikator Kinerja SKPD

Penanggung jawab

13. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Cakupan layanan rehabilitasi kesejahteraan sosial 90%

SKPD terkait urusan sosial

14. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya

Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui rehabilitasi dan pemberdayaan sosial 90%

15. Program Pembinaan Anak Terlantar

16. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

17. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

Pengembangan Jaminan Sosial bagi Lanjut Usia dan Orang Dengan Kecacatan 90%

18. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Pembinaan partisipasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

19. Program Keluarga Harapan

Cakupan penanggulangan pengu-rangan beban masyarakat miskin 90%

20. Program perencanaan pembangunan sosial budaya

dokumen 1 dok

SKPD terkait urusan

penunjang urusan

pemerintahan (perencanaan)

Selanjutnya rumusan program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang direncanakan

untuk mendukung Prioritas pembangunan Kota Tanjungbalai pada tahun 2017 dapat dilihat selengkapnya pada

Lampiran-2.

Page 260: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

250

5.2 PAGU INDIKATIF UNTUK TIAP SKPD

Dengan berpedoman kepada Arah Kebijakan Pendapatan Daerah dan Arah Kebijakan Belanja

Daerah maka total dana Pagu Indikatif untuk Tahun 2017 adalah sebesar Rp.685.696.419.237 kenaikan hanya

ditentukan pada dana perimbangan yaitu dana alokasi umum dan dana bagi hasil baik itu bagi hasil pajak dan

bukan pajak. Maka dengan mengacu kepada anggaran tahun berjalan (APBD TA. 2016), dengan memperhatikan

sasaran/target prioritas dan program/kegiatan pada tahun anggaran 2017, maka dapat diuraikan Pagu Indikatif

untuk masing-masing SKPD adalah sebagai berikut :

Tabel 5.8

Pagu Indikatif Menurut Satuan Kerja Perangkat Daerah

Tahun Anggaran 2017

KODE SKPD

PLAFON

ANGGARAN

SEMENTARA (Rp)

KETERANGAN

BTL

(Rp.)

BL

(Rp.)

1 2 3 4 5

01.01.01 Dinas Pendidikan 139.452.828.557 80.267.736.142 26.928.325.000

01.01.02 Dinas Perpustakaan dan Arsip 2.209.330.8656 1.094.257.865 1.115.073.000

01.01.16 SMP Negeri 1 5.405.932.364 5.201.804.364 204.128.000

01.01.17 SMP Negeri 2 4.745.298.011 4.580.298.011 165.000.000

01.01.18 SMP Negeri 3 3.686.697.872 3.560.607.872 126.090.000

01.01.19 SMP Negeri 4 4.209.857.931 4.034.357.931 175.500.000

01.01.20 SMP Negeri 5 3.676.763.647 3.514.685.247 162.078.400

01.01.21 SMP Negeri 6 3.169.908.512 3.019.620.212 150.288.300

01.01.22 SMP Negeri 7 3.427.702.832 3.306.224.832 121.478.000

01.01.23 SMP Negeri 8 2.173.657.271 2.049.887.271 123.770.000

01.01.24 SMP Negeri 9 2.095.705.148 2.013.490.148 82.215.000

01.01.25 SMP Negeri 10 2.815.331.519 2.699.681.519 115.650.000

01.01.26 SMP Negeri 11 1.811.745.916 1.734.435.916 77.310.000

01.01.27 SMP Negeri 12 1.254.581.737 1.165.787.737 88.794.000

01.01.29 SMP Negeri 13 56.600.000 - 56.600.000

01.01.28 SMP Negeri Satu Atap 1.836.600.954 1.678.151.954 158.449.000

01.02.01 Dinas Kesehatan 55.716.443.270 27.051.454.070 28.664.989.200

UPT Rumah Sakit Umum Daerah

52.153.161.026 34.195.139.591 17.958.021.435

01.03.01 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

74.589.422.617 3.722.585.144 70.866.837.473

01.05.01 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

28.141.554.252 2.824.434.172 25.317.120.080

Page 261: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

251

KODE SKPD

PLAFON

ANGGARAN

SEMENTARA (Rp)

KETERANGAN

BTL

(Rp.)

BL

(Rp.)

1 2 3 4 5

01.06.01 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

7.058.811.462 2.894.392.462 4.164.419.000

01.07.01 Dinas Perhubungan 9.063.975.195 3.436.301.995 5.627.673.200

Dinas Komunikasi dan Informatika

2.535.281.380 - 2.535.281.380

01.08.01 Dinas Lingkungan Hidup 16.097.317.098 5.662.765.648 10.434.551.450

01.08.02 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

4.537.363.214 1.971.363.214 2.566.000.000

01.10.01 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

1.910.703.800 - 1.910.703.800

01.11.01

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

5.593.059.253 3.844.252.453 1.748.806.800

01.13.01 Dinas Sosial 15.066.237.852 3.079.708.432 11.986.529.420

01.14.01 Dinas Ketenagakerjaan 4.325.397.697 2.752.705.297 1.572.692.400

01.15.01 Dinas Koperasi dan UKM 6.001.278.142 2.396.688.142 3.604.590.000

01.17.01 Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata

5.276.006.3445 2.289.524.345 2.986.482.000

01.19.01 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

11.672.461.079 3.566.961.079 8.105.500.000

01.19.02 Satuan Polisi Pamong Praja 10.069.554.530 4.294.690.030 5.774.864.500

01.19.03 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

60.59.682.286 2.848.117.686 3.211.564.600

DPRD 4.947.334.598 4.947.334.598 -

Walikota dan Wakil Walikota 379.122.736 379.122.736 -

01.20.03 Sekretariat Daerah 16.446.010.106 16.446.010.106 -

- Bagian Protokol 3.650.000.000 - 3.650.000.000

- Bagian Pemerintahan 1.653.216.000 - 1.653.216.000

- Bagian Pembangunan 988.473.150 - 988.473.150

- Bagian Orta 2.170.000.000 - 2.170.000.000

- Bagian Hukum 1.180.000.000 - 1.180.000.000

- Bagian Humas 1.505.000.000 - 1.505.000.000

- Bagian Umum 20.796.887.830 - 20.796.887.830

- Bagian Perekonomian 1.509.000.000 - 1.509.000.000

- Bagian Kesejahteraan Sosial 4.558.500.000 - 4.558.500.000

01.20.04 Sekretariat DPRD 20.267.316.046 2.702.095.046 17.565.221.000

Page 262: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

252

KODE SKPD

PLAFON

ANGGARAN

SEMENTARA (Rp)

KETERANGAN

BTL

(Rp.)

BL

(Rp.)

1 2 3 4 5

01.20.05 Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah

40.400.262.860 32.220.873.799 8.179.389.060

01.20.06 Inspektorat Kota 5.757.892.198 3.172.892.198 2.585.000.000

01.20.07 Badan Kepegawaian Daerah 7.613.184.190 3.696.684.190 3.916.500.000

01.20.08 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

2.094.897.239 828.296.580 1.266.600.659

01.20.09 Kecamatan Datuk Bandar 5.621.807.271 4.051.774.271 1.570.033.000

01.20.10 Kecamatan Tanjungbalai Selatan

5.482.802.747 3.732.082.747 1.750.720.000

01.20.11 Kecamatan Tanjungbalai Utara 4.672.561.111 3.335.211.111 1.337.350.000

01.20.12 Kecamatan Sei Tualang Raso 5.987.288.587 4.467.788.587 1.519.500.000

01.20.13 Kecamatan Teluk Nibung 5.998.450.375 3.334.550.375 2.663.900.000

01.20.14 Kecamatan Datuk Bandar Timur

5.606.270.812 3.689.370.8112 1.916.900.000

02.01.01 Dinas Pangan dan Pertanian 6.022.363.591 3.026.763.591 2.995.600.000

02.05.01 Dinas Perikanan 5.364.893.565 2.419.364.465 2.945.529.100

02.06.01 Dinas Perdagangan dan Perindustrian

7.126.630.591 2352.906.591 4.773.724.000

TOTAL

685.696.419.237

353.812.000.000 331.884.419.237

Alokasi Pagu Indikatif Belanja Langsung Rencana Kerja Tahun 2017 sebesar Rp.331.884.419.237,00

merupakan belanja program/kegiatan yang bersumber dari pembiayaan APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2017

belum termasuk belanja program/kegiatan yang bersumber dari Bantuan Keuangan Pemerintah Pusat (DAK)

maupun Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan untuk Belanja tidak langsung

sebesar Rp.353.812.000.000,00.

Rumusan Program/kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Tanjungbalai dalam

mendukung pencapaian target kinerja pada masing-masing program Prioritas Pembangunan berdasarkan fungsi

dapat dilihat pada tabel Lampiran I - III.

Page 263: REVISI - bappeda.tanjungbalaikota.go.id · berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan

RKPD KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

253

BAB VI

P E N U T U P

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tanjungbalai Tahun 2017 merupakan dokumen

perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun anggaran 2017 yang tidak hanya memuat program dan kegiatan-

kegiatan dalam kerangka investasi pemerintah dan pelayanan publik, tetapi juga memuat Rancangan Kerangka

Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah, Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah, serta Rencana

Program dan Kegiatan Prioritas Daerah. RKPD akan dijadikan pedoman dalam menyusun Renja-SKPD,

Kebijakan Umum APBD (KU-APBD) Tahun Anggaran 2017, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara APBD

(PPAS-APBD) Tahun Anggaran 2017 serta penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(R-APBD) Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2017, sesuai yang diamanatkan dalam peraturan perundang-

undangan.

Bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Tanjungbalai berkewajiban melaksanakan

program dan kegiatan RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017 dengan sebaik-baiknya, serta diharapkan dapat

melibatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha. Selain itu juga, SKPD diwajib menerapkan prinsi-prinsip

effisien, efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif. Di samping itu, masyarakat juga diharapkan untuk ikut

mengawasi pelaksanaan kebijakan dan kegiatan program-program pembangunan daerah dan sekaligus

berpartisipasi untuk mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan.

Keberhasilan pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 yang

dijabarkan secara kongkrit ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungbalai Tahun

Anggaran 2017 tergantung pada sikap mental, tekad, semangat dan disiplin dari penyelenggara pemerintahan

dan peran serta aktif dari masyarakat dan diharapkan pemulihan ekonomi akan tampak dan pada tahun-tahun

berikutnya sehingga lebih memperkokoh ketahanan ekonomi daerah. Untuk itu hasil dari Musrenbang yang

selanjutnya dituangkan ke dalam RKPD ini harus mampu menghasilkan kesepakatan antar pelaku

pembangunan, sehingga tercapai tujuan dari pembangunan daerah Kota Tanjungbalai. Dalam kaitan ini

pemerintah daerah bersama-sama masyarakat perlu bersungguh-sungguh melaksanakan program

pembangunan agar mampu memberikan hasil pembangunan yang dapat dinikmati secara adil dan merata bagi

seluruh masyarakat.

Dengan adanya dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ini, diharapkan prioritas

pembangunan daerah sebagai penjabaran visi dan misi, dapat lebih terkoordinasi, terintegrasi dan sinergis dalam

pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

WALIKOTA TANJUNGBALAI

M. SYAHRIAL, SH, MH