review materi tanggal 25 april 2015

16
REVIEW MATERI TANGGAL 25 APRIL 2015 Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Komunikasi Judul : TEORI RETORIKA TEORI PEMIKIRAN KELOMPOK TEORI PENSTRUKTURAN ADAPTIF Oleh : SHINTA NURHAYATI 44314110025 KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PERIKLANAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA 2014-2015

Upload: shinta-nurhayati

Post on 11-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

REVIEW MATERI TANGGAL 25 APRIL 2015Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Komunikasi

Judul :TEORI RETORIKATEORI PEMIKIRAN KELOMPOKTEORI PENSTRUKTURAN ADAPTIF

Oleh :SHINTA NURHAYATI 44314110025

KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PERIKLANANFAKULTAS ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS MERCUBUANA2014-2015JAKARTA

TEORI RETORIKAOlehElis Ujiantuti

Penemu : Aristotle atau AristotelesTahun munculnya teori: 384 322 SMAlasan munculnya teori:Bagi warga di Yunani kuno, mengetahui bagaimana berbicara di depan umum adalah bagian dari tanggung jawab demokrasi mereka. Kemudian, ketika Roma memerintah dunia, kemampuan retorika adalah keterampilan hidup dalam politik kasar dan kekasaran dari forum. Retorika selalu memiliki minat khusus dalam argumen yudikatif, legislatif de-bate, demonstrasi politik, khotbah agama, dan pidato yang diberikan pada perayaan khusus.Konsep Teoritis Retorika Aristoteles:Ariestoteles menuliskan bahwa suatu komunikasi akan berjalan apabila ada 3 unsur utama komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar. Aristoteles memfokuskan komunikasi pada komunikasi retoris atau yang lebih di kenal saat ini dengan komunikasi publik (public speaking) atau pidato.Inti dari komunikasi ini adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka. Ilmu retorika pada awalnya dikembangkan di Yunani berkaitan dengan ilmu tentang seni berbicara (Techne Rhetorike).

Premis atau Pokok Pikiran:Pengertian Retorika menurut Aristoteles menunjuk kepada segala upaya yang bertujuan untuk persuasi. Retorika Aristoteles mencakup tiga unsur: a. Ethos (kredibilitas sumber)b. Pathos (menyangkut emosi/ perasaan)c. Logos (hal yang menyangkut fakta)Kritik atas Teori Retorika Aristoteles :Para pengkritik terhadap teori retorika Aristoteles ini mengatakan bahwa kesalahan terbesar di sini adalah audiens atau khalayak dianggap pasif. Orator menurut Aristoteles dianggap akan selalu mampu menyampaikan apa-apa yang dimaksudkannya kepada khalayak sejauh mereka mengikuti anjuran-anjuran Aristoteles tersebut. Ada faktor yang penting yang terlupa oleh Aristoteles, yaitu situasi. Padahal faktor ini adalah salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam praktek retorika itu sendiri.Larry Arnhart mengkritik Aristoteles karena kegagalannya kembali dalam mendefinisikan dan menginterpretasikan penggunaan istilah-istilah terminologi yang ia gunakan untuk menyatakan idenya seperti entimen dan silogisme dalam public speaking sehingga para pembaca tidak pehamanan yang luas atas teori-terorinya.Jasper Neel mengkritik Aristoteles karena mengabaikan sifat kritis para audience atau pendengar, dimana disebutkan dalam teorinya bahwa pengantar dalam sebuah pidato yang disampaikan tidak ada hubungan dengan pendengar atau audiencenya karena kecenderungan pendengar atau audience hanya mendengar poin utama pidatoEugene Ryan mengkritik Aristoteles karena menganggap para pendengar atau audience tidak mampu menjadi pendengar yang membedakan pemikiran yang kritis dimana menurut Aristoteles pendengar atau audience memiliki kesulitan untuk menjaga pemikiran mereka fokus kepada pembicara, mudah teralihkan pemikirannya, cenderung melupakan apa yang sudah disampaikan sebelumnya dan tidak dapat menerima ide-ide yang bersifat abstrak.

Pemanfaatan dalam kehidupan sehari hari :1. Kampanye politik, studi retorika dipergunakan para politikus dalam melakukan orasi politiknya2. Bagaimana seorang pemimpin perusahaan mempersuasifkan peraturan baru kepada seluruh karyawan3. Bagimana seorang pemimpin negara memberikan pidato dalam sebuah acara kenegaraanPemanfaatan dalam konteks digital era :Digital era mempengaruhi bagaimana distribusi pesan dari sebuah Pidato atau Public Speaking. Kini konsep retorika dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka langsung dapat melalui berbagai media massa dan dapat disimpan serta untuk di tayangkan berulang-ulang.

TEORI PEMIKIRAN KELOMPOKOlehRizka Puspita

Penemu teori : Irving L Janis Melalui karya Victims Of Groupthink : A Psychological Study Of Foreign Decisions and Fiascoes Tahun munculnya teori : 1972 Groupthink didefinisikan sebagai suatu cara pertimbangan yang digunakan anggota kelompok ketika keinginan mereka akan kesepakatan melampaui motivasi mereka dalam menilai semua rencana tindakan yang ada. Kesepakatan antar anggota kelompok atau kesepakatan kelompok dalam keinginan mereka akan kekompakan dan kesepakatan serta mencapai sebuah tujuan atau keputusan lebih besar motivasinya dibandingkan menilai akan kebenaran keputusan tersebut terhadap moral dan etis kelompok yang berlaku.Alasan munculnya teori :Irving Janis berpendapat bahwa anggota-anggota kelompok seringkali terlibat di dalam sebuah gaya pertimbangan dimana sebuah kebutuhan semua orang untuk sepakat lebih berat dibandingkan akal sehat. Yaitu seperti jika kita di dalam sebuah kelompok, biasanya kita hanya berkeinginan untuk mencapai suatu tujuan itu lebih penting, dibanding menghasilkan solusi pemecahan masalah yang masuk akal.Dalam hal ini Irving Janis memfokuskan penelitiannya pada Problem - Solving Group dan task - oriented group , yang mempunyai tujuan utamanya yaitu untuk mengambil keputusan dan memberikan rekomendasi kebijakan akan solusi-solusi yang ada. Janis menggunakan istilah groupthink untuk suatu metode berfikir sekelompok orang yang sifatnya kohesif (terpadu).Konsep groupthink merupakan hasil dari kohesivitas dalam sebuah kelompok yang pertama kali dibahas secara mendalam oleh Kurt Lewin di tahun 1930 sejak itu groupthink dilihat sebagai variable penting untuk efektifitas kelompok. Kemudian groupthink dirumuskan menjadi teori groupthink dari penelitian panjang oleh Irvin L Janis, melalui karya Victims Of Groupthink : A Psychological Study Of Foreign Decisions and Fiascoes (1972).Asumsi teori groupthink :Dalam Hal ini Irving Janis memfokuskan penelitiannya pada Problem _ Solving Group dan Task Oriented Group, yang mempunyai tujuan utama yaitu untuk mengambil keputusan dan memberikan rekomendasi kebijakan akan solusi solusi yang ada. Berikut merupakan tiga asumsi penting dalam Teori Groupthink : 1. Kondisi kondisi di dalam kelompok yang mempromosikan kohesivitas tinggi . 2. Pemecahan masalah di dalam kelompok pada dasarnya merupakan proses yang terpadu.3. Kelompok dan pengambilan keputusan oleh kelompok sering kali bersifat kompleks.Premis teori groupthink :Teori ini merupakan fakta fakta yang diambil dari Negara barat yang terjadi di perang dunia ke II dan beberapa perang setelah itu inti dari teori ini merupakan tarik ulur dalam pengambilan keputusan yang cenderung ditentukan oleh kohevisitas kelompok, struktural, dan tekanan kelompok.Dampak negatif groupthink : Diskusi amat terbatas pada bebearapa alternatif keputusan saja dan kecendungan untuk mengkompromikan solusi walaupun solusi kualitasnya rendah. Pemecahan masalah yang sejak semula sudah cenderung diplih, tidak lagi dievaluasi atau dikaji ulang. Alternatif pemecahan masalah yang sejak semula ditolak, tidak pernah dipertimbangkan kembali. Tidak pernah mencari atau meminta pendapat para ahli dalam bidangnya. Kalau ada nasehat atau pertimbangan lain, penerimaanya diseleksi karena ada bias pada pihak anggotanya. Cenderung tidak melihat adanya kemungkinan- kemungkinan dari kelompok lain akan melakukan aksi penantangan, sehingga tidak siap melakukan antisipasinya. Sasaran kebijakan tidak di survey dengan lengkap dan sempurna. Pengaruh yang tidak layak dari group dinamis (contoh, dominasi waktu, topic, atau opini dari satu atau segelintir individu ; ketakutan bicara,kekakuan suasana) Kecenderungan untuk mengulangi apa yang sudah dibicarakan.Mencegah terjadinya groupthink : Dibutuhkan adanya supervisi dan control (membentuk komite parlementer) Mendukung adanya pelaporan kecurangan (suarakan keraguan) Mengizinkan adanya keberatan Menyeimbangkan consensus dan suara terbanyak (mengubah pilihan pengaturan peratruran)Kritik atas teori :Kriteria-kriteria yang relevan untuk mengevaluasi teori : Heurisme Teori groupthink adalah teori yang heuristik; teori ini dan banyak elemennya telah digunakan dalam banyak kajian dan telah mendapat bnyak perhatian dari bnyak ilmuan komunikasi dan psikologi sosial (missal Cline, 1990; Courtright,1978; PAvitt & Johnson, 2002; Turner & Pratkanis, 1998; Yetiv,2003). Teori ini telah menghasilkan beberapa asumsi mengenai pengambilan keputusan dalam kelompok ( Aldag & Riggs Fuller,1998 Ruang Lingkup Walau sebenarnya banyak prinsip groupthink dapat diterapkan pada beberapa tipe kelompok, Janis telah cukup jelas dalam konseptualsasi awalnya dalam menerapkan groupthink hanya pada tiap tipe kelompok. oleh karenanya, ruang lingkup dari teori ini dapat dikatakan sempit. Kemungkinan Pengujian Beberapa peneliti kelompok telah menunjukan beberapa masalah validitas dari teori ini, dan karananya mengundang pertanyaan dalam hal kemungkinan pengujiannya. Misalnya Jeanne Longley dan Dean Pruitt (1980) mengkritik validates dari teori ini, mereka berpendapat bahwa setengah dari gejala groupthink tidak diasosiasika dengan pencarian persetujuan ciri utama dari teori ini. Mereka berpendapat bahwa sebuah teori harus merupakan progresi logis dari sebuah ide, bukan sebuah karung berisi fenomena yanh berkrelasi satu dengan yang lainnya dalam contoh enam kasus. Bahkan mereka melihat bahwa Janis memasukan penghargaan diri ke dalam diskusi menegenai groupthink, tetapi gagal untuk meneyebutkannya dalam teorinya. Dalam tulisannya kemudian, Janis (1982) menyatakan bahwa penghargaan diri merupakan kondisi pendahulu dari groupthink. Pengujian Waktu Berjalan Teori groupthink telah berhasil melalui pengujian waktu berjalan. Para peneliti terus menginvestigasi banyak fitur utama teori ini, dan teori ini terus didiskusikan dalam media populer (surat kabar dan televise). Pada ulang tahun ketiga puluh dari groupthink, Schwartz dan Wald (2003) menyebut Janis sebagai pelopor dalam bidang studi dinamika sosial, akhirnya karena putusan kebijakan pemerintah akan selalu ada, maka memungkinakan groupthink untuk bertahandi masa depan juga tinggi.Pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari :Groupthink adalah teori yang di khususkan untuk pemahaman mengenai proses pengambilan keputusan dalam kelompok kecil. Berkaitan dengan anggota anggota kelompok menyeimbangakan kebutuhan mereka untuk memadukan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu keputusan. Dalam kehidupan sehari seperti dalam kelas, atau team di kantor kita bekerja.Konteks digital era :Penggunaan Group pada Facebook, Black Berry Massenger, WhatsApp, Line dll

TEORI PENSTRUKTURAN ADAPTIFOlehTritami Saptania

Penemu teori dan Tahun munculnya teori : Anthony Giddens (1979)Memandang struktur sosial sebagai pedang bermata dua. Struktur dan aturan yang kita ciptakan membatasi perilaku kita. Akan tetapi, aturan yang sama juga membuat kita mampu memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Macam-macam aturan :1. Eksplisit2. Implisit 3. Sistem (system) 4. Struktur (structure)Marshall Scott Poole (1990) dan koleganya (Poole, Seibold, & McPhee, 1985, 1996)Memperbaiki dan memperluas teori Giddens, dengan membentuk suatu program penelitian yang menerapkan teori ini pada proses-proses yang terlibat di dalam pengambilan keputusan kelompok. Penstrukturan (structuration) dalam kelompok adalah proses dimana sistem diproduksi, direproduksi, dan transformasi dari lingkungan sosial melalui pemakaian aturan dan sumber daya oleh anggota-anggotanyaAlasan munculnya teori : Teori Penstrukturan Adaptif bertujuan untuk memahami tentang komunikasi yang terjadi di dalam suatu kelompok atau organisasi Bahwa struktur mempengaruhi komunikasi dalam organisasi Teori penstrukturan adaptif menyediakan sebuah kerangka penting untuk memahami kesempatan komunikasi dalam sebuah kelompok atau organisasi

Konsep teoritis :Asumsi Teori Penstrukturan Adaptif Kelompok dan organisasi diproduksi dan direproduksi melalui penggunaan aturan dan sumber daya. Aturan komunikasi berfungsi baik sebagai medium untuk maupun hasil akhir dari interaksi. Struktur kekuasaan ada di dalam organisasi dan menuntun proses pengambilan keputusan.Teori Penstrukturan Adaptif berasumsi bahwa untuk memahami aturan dari suatu sistem sosial, para aktornya harus mengetahui paling tidak sumber daya masa yang melatari suatu aturan.Elemen Teori Penstrukturan AdaptifAgensi dan Refleksivitas Agensi (agency) Agen (agent) Refleksivitas (ireflexivity) Level kesadaran dalam Agensi dan Refleksivitas: Kesadaran diskursif Kesadaran praktis Premis teori penstrukturan adaptif :Kekuatan dari Teori Penstrukturan Adaptif ini adalah relasi antara struktur dengan agen. Agen yang dimaksud disini adalah aktor yang menentukan terjadinya adaptasi yang memiliki dominasi pengambilan keputusan. Dalam sebuah organisasi agen adalah orang yang posisinya paling tinggi dan memiliki kekuasaan dalam pengambilan keputusan.Struktur sosial sebagai pedang bermata dua. Struktur dan aturan yang diciptakan membatasi perilaku anggota kelompok. Akan tetapi aturan yang sama juga membuat anggota kelompok mampu saling memahami dan berinteraksi. (Anthony Giddens, 1979)Penstrukturan (structuration) dalam kelompok adalah proses dimana sistem diproduksi, direproduksi, dan transformasi dari lingkungan sosial melalui pemakaian aturan dan sumber daya oleh anggota-anggotanya. (Poole, Seibold, &McPhee, 1996).Kritik atas teori :Kriteria-kriteria yang relevan untuk mengevaluasi teori :1. Ruang LingkupRuang lingkup dalam teori ini cukup luas dalam mempelajari peran yang dimainkan kekuasaan dalam pengembangan kelompok dan pencapaian tujuan. para ilmuan yang mempelajari penstrukturan dalam kelompok dan organisasi menekankan pentingnya pemahaman dari hubungan antara sumber daya dan aturan-aturan dan keluaran atau umpan balik. Akan tetapi sangat penting untuk tidak hanya memahami keberadaan sumber daya tapi juga mempelajari evolusi dari sumber daya tersebut sebagai hasil aktivitas komunikasi yang terjadi dalam suatu kelompok.2. HeurismeTeori perstrukturan adaptif dapat diterapkan pada hampir semua latar belakang sosial dan disetiap interksi komunikasi. Area komunikasi yang telah menerapkan teori ini dengan sukses adalah komunikasi organisasi dan pengambilan keputusan kelompok. Sejumlah penelitian telah mempelajari dampak penstrukturan terhadap iklim dalam organisasi dan pengaruhnya terhadap kelompok kecil belum sukses. Karenanya, teori ini memiliki nilai heuristik. 3. ParsimoniBeberapa peneliti beranggapan bahwa teori penstrukturan adaptif sulit untuk dibaca dan dimengerti, adapula yang beranggapan bahwa teori ini terlampau rumit. Peneliti kemudian memberikan saran bagi orang-orang yang menggunakan teori ini dalam sebuah usaha untuk memahami organisasi dan kelompok dengan mulai dari awal. Dengan kata lain peneliti menyarankan agar para pengguna teori ini memecah sebuah kelompok kedalam beberapa bagian untuk memahami dinamika yang mempengaruhi komunikasi.Pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari :Kekuatan dari Teori Penstrukturan Adaptif ini adalah relasi antara struktur dengan agen. Agen yang dimaksud disini adalah aktor yang menentukan terjadinya adaptasi yang memiliki dominasi pengambilan keputusan. Dalam kehidupan sehari misalkan ada seseorang yang sebenarnya dia bukanlah seseorang yang memiliki kekuasaan apapun, namun orang tersebut suatu ketika menggunakan atribut seorang polisi seperti rompi dan pluit kemudian orang tersebut berdiri di pinggir jalan dan mengatur lalu lintas jalanan. Orang tersebut telah menjdi agen (aktor yang menentukan terjadinya adaptasi yang memiliki dominasi pengambilan keputusan) dalam teori ini. Konteks digital era :Dengan adanya Teori Pensturkturan Adaptif maka :Adanya pengaturan pengunaan tata bahasa yang baik dalam berkomunikasi melalui email dengan orang yang secara struktur berada lebih tinggi dari kita