retno noor indah sari - 0309u007 - skripsi.pdf

87
TINJAUAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG PREMI PADA PT.TASPEN (PERSERO) DRAFT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menyusun Laporan Tugas Akhir Diploma III Program Akuntansi pada Fakltas Ekonomi Universitas Widyatama Disusun oleh: Nama : Retno Noor Indah Sari NPM : 0309U007 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA Terakreditasi (Accredited) Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 017/BAN-PT/Ak-VIII/Dpl-III/X/2008 BANDUNG 2013

Upload: dangtuong

Post on 31-Dec-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

TINJAUAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG PREMI PADA PT.TASPEN (PERSERO)

DRAFT LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menyusun Laporan Tugas Akhir Diploma III Program Akuntansi pada Fakltas

Ekonomi Universitas Widyatama

Disusun oleh:

Nama : Retno Noor Indah Sari

NPM : 0309U007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA

Terakreditasi (Accredited)Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)

Nomor : 017/BAN-PT/Ak-VIII/Dpl-III/X/2008

BANDUNG

2013

Page 2: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

TINJAUAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG PREMI PADA PT.TASPEN (PERSERO)

Draf Laporan Tugas Akhir

Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Diploma III Program Akuntansi pada Fakultas Ekonomi

Universitas Widyatama

Disusun oleh :

Nama : Retno Noor Indah Sari

NPM : 0309U007

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Paulus Sugianto Yusuf, S.E., M.T.) NIP : 1110803121

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Akuntansi Diploma III

(Dr.H.Islahuzzaman,S.E.,M.Si.,Ak) (Rima Rachmawati, S.E., M.Si., Ak) NIP : 1110584003 NIP : 1110201069

Page 3: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Retno Noor Indah Sari

NPM : 0309U007

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 21 September 1991

Menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “TINJAUAN ATAS

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG PREMI PADA PT.TASPEN

(PERSERO)”, adalah benar dan hasil karya saya sendiri. Bila terbukti tidak

demikian, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Widyatama.

Demikian Laporan Tugas Akhir ini dibuat sebagaimana mestinya.

Bandung, Desember 2012

Penulis,

Retno Noor Indah Sari

Page 4: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

i

ABSTRAK

Laporan tugas akhir ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui pencatatan piutang premi yang disajikan perusahaan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu metode penilaian yang membandingkan suatu masalah yang diteliti secara langsung ke lapangan dengan teori yang ada. Premi piutang dianalisis untuk mengetahui pelaksanaan sistem informasi akuntansi pencatatan piutang premi, pengendalian intern, dan permasalahan yang dihadapi perusahaan

Dari hasil praktik kerja lapangan dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi piutang premi PT.TASPEN (PERSERO) dalam pencatatan piutang premi cukup efektif dan kinerja PT.TASPEN (PERSERO) dianggap baik.

Kata kunci : pencatatan piutang premi, pengendalian intern, dan permasalahan.

Page 5: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

ii

ABSTRACT

This final report is made in order to determine premiums receivable record companies presented using descriptive method is the method of assessment that compares an observed problem directly into the field with the existing theory. Premiums receivable are analyzed to investigate the implementation of accounting information systems premiums receivable records, internal controls, and the problems faced by the company.

From the results of the field work practices can be seen that the accounting information system of premiums receivable PT.TASPEN (PERSERO) in premiums receivable is effective recording and performance PT.TASPEN (PERSERO) is considered good.

Keywords : premiums receivable records, internal controls, and problems.

Page 6: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat

rahmatnya dan hidayat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Dalam Laporan Tugas Akhir ini penlis mengambil judul “ TINJAUAN ATAS

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG PREMI PADA PT.TASPEN

(PERSERO)”. Laporan tugas akhi ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh

Ujian Sidang pada Program Studi Akuntansi Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Widyatama.

Tercurah dari segala kemampuan yang ada, penulis berusaha untuk membuat

Laporan Tugas Akhir ini dengan sebaik mungkin, namun demikian penulis

menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangan, maka dengan sepenh hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun untuk perbaikan selanjutnya.

Dalam penyusnan Laporan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan berbagai

masukan, dukungan, bimbingan, dan do’a dari berbagai pihak sehingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari tanpa peran

serta dari berbagai pihak dalam memberikan bimbingan dan dukungan maka laporan

ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Maka dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang Maha-Agung yang telah memberikan kemudahan,

kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

2. Mamah dan Papah tercinta, yang telah memberikan kasih sayang dan selalu

memberikan dukungan yang terbaik moril maupun materil serta do’a yang tak

pernah habisnya kepada penulis sehingga penulis mendapatkan kemudahan

dan kelancaran dalam menuntut ilmu.

Page 7: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

iv

3. Bapak Paulus Sugianto Yusuf, S.E.,M.T. selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bantuan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran ntuk

membimbing penuli dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

4. Ibu Prof. Dr Koesbandijah Abdul Kadir.,M.,AK, selaku Ketua Badan

Pengurus Yayasan Widyatama Bandung.

5. Ibu Rima Rachmawati S.E.,M,Si.,Ak, selaku ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Widyatama Bandung.

6. Bapak Insyafiono selaku Ketua Bagian Administrasi PT.TASPEN

(PERSERO) dan Staf Sub Bagian Administrasi ibu Arfiyanti, ibu Ucu, pak

Answardi yang telah membantu penulis selama menjalankan praktik kerja

lapangan dan telah membimbing dan memberikan masukan-masukan positif

mengenai materi-materi yang menyangkut Laporan Tugas Akhir ini.

7. Bapak yuyun, Bapak Agus Suwarto, Bapak Heru Riyanta, Bapak Dedi Zuhri

yang telah memberikan kesempatan penulis untk praktik kerja lapangan di

PT.TASPEN (PERSERO)

8. Seluruh Pimpinan dan Staf Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama

yang telah memberiku ilmu-ilmunya yang berguna selama penulis mengikuti

perkuliahan.

9. Roy Pandapotan Simanjuntak terimakasih sayang atas do’a dan dukungan

moril yang telah diberikan.

10. Adikku Iqbal dan Gema sayangku.

11. Teman-teman seperjuanganku dari SMA bareng-bareng sampai kuliah Ita,

Dian, dan Wanda.

12. Sahabat-sahabatku Restu, Erliana, Maulinda, Rika, Nunik, Susi, Felin.

Terimakasih atas do’a dan dukungannya. Semoga kita semua sukses.

13. Semua angkatan 2009 Akuntansi D3 Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas

Widyatama Bandung yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu,

semoga sukses.

Page 8: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

v

Bandung, Desember 2012

Penuis

Retno Noor Indah Sari

Page 9: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................................ i

ABSTRACT .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 3

1.3 Maksud dan Tujuan .................................................................................... 3

1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir ................................................................ 4

1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................................... 4

BAB II BAHAN RUJUKAN

2.1 Akuntansi ................................................................................................... 5

2.1.1 Pengertian Piutang ............................................................................ 5

2.1.2 Jenis Perkiraan Dalam Akuntansi ..................................................... 6

2.2 Piutang ....................................................................................................... 8

2.2.1 Pengertian Piutang ............................................................................ 8

2.2.2 Jenis-jenis Piutang ............................................................................. 9

2.2.2.1 Piutang Dagang .................................................................. 9

2.2.2.2 Piutang Dagang Sebagai Sumber Kas ................................ 13

2.2.2.3 Piutang Wesel..................................................................... 13

Page 10: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

vii

2.3 Sistem Informasi Akuntansi ....................................................................... 14

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ............................................ 14

2.3.2 Tujuan Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi ............................ 15

2.3.3 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi ......................................... 16

2.4 Sistem Informasi Akuntansi Piutang .......................................................... 17

2.4.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Piutang .................................... 17

2.4.2 Organisasi Fungsi Piutang ................................................................ 18

2.4.3 Proses Penagihan Piutang ................................................................. 18

2.4.4 Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas Piutang Premi ....................... 20

2.5 Sistem Pengendalian Intern Piutang........................................................... 21

2.5.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern ............................................. 22

2.5.2 Unsur-unsur Sistem Pengendalian Piutang ....................................... 23

2.5.3 Pengendalian Intern Piutang ............................................................. 25

2.6 Pengendalian Intern Terhadap Kas ............................................................ 25

2.6.1 Sistem Voucher dan Pengawasan...................................................... 26

2.6.2 Voucher ............................................................................................. 27

2.6.3 Laporan Bank .................................................................................... 28

2.6.4 Rekonsiliasi Bank ............................................................................. 28

2.6.5 Tahap-tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank .................................... 29

2.6.6 Tahap-tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank .................................... 29

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI TUGAS AKHIR

3.1 Objek Tugas Akhir ..................................................................................... 31

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................. 31

3.1.2 Stuktur Organisasi ................................................................................ 34

3.1.3 Deskripsi Jabatan ................................................................................. 34

3.1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ................................................................. 41

3.2 Metode Tugas Akhir .................................................................................. 42

Page 11: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

viii

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 43

3.2.2 Teknik Pengelolaan Data ..................................................................... 44

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Piutang pada PT.TASPEN (PERSERO) ............................................................................................... 45

4.1.1 Timbulnya Piutang Premi Pada PT.TASPEN (PERSERO) .............. 46

4.1.2 Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari Pengeluaran Piutang Premi PT.TASPEN (PERSERO) ................................................................. 47

4.1.3 Organisasi Fungsi Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO) .. 49

4.1.4 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO) ................................................................. 50

4.2 Pengendalian Intern Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO) ........ 51

4.2.1 Sistem Pengendalian Akuntansi Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO) ........................................................................................................... 52

4.2.2 Pengendalian Inten Terhadap Kas pada PT.TASPEN (PERSERO) . 53

4.2.3 Sistem Voucher dan Pengawasan pada PT.TASPEN (PERSERO) . 54

4.2.3.1 Voucher ............................................................................. 55

4.2.3.2 Laporan Bank ..................................................................... 56

4.2.3.3 Rekonsiliasi Bank .............................................................. 56

4.2.4 Tahap-tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank pada PT.TASPEN (PERSERO) ...................................................................................... 57

4.2.3 Metode Penilaian Piutang Tak Tertagih pada PT.TASPEN (PERSERO) ......................................................................................... 58

4.3 Permasalahan atau Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO) ....... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 60

Page 12: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

ix

5.2 Saran-saran ................................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ x

LAMPIRAN

Page 13: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Stuktur Organisasi PT.TASPEN (PERSERO) .................... 62

Lampiran 2 Flowchart Penerimaan Piutang Premi Melalui Rekening Koran pada PT.TASPEN (PERSERO) .......................................... 63

Lampiran 3 Daftar Penerimaan Premi Melalui : Kas, Bank, Giro, dan MP Program(B300) .................................................................... 64

Lampiran 4 Voucher ............................................................................... 65

Lampiran 5 Daftar Piutang Premi Pensiun ............................................. 66

Lampiran 6 Daftar Penerimaan Premi .................................................... 68

Lampiran 7 Laporan Harian Premi Pensiun ........................................... 70

Lampiran 8 Surat Jawaban Praktik Kerja Lapangan .............................. 71

Lampiran 9 Surat Keterangan Telah Melakukan Praktik Kerja Lapangan pada PT.TASPEN (PERSERO) ......................................... 72

Lampiran 10 Kartu Bimbingan Lapotan Tugas Akhir .............................. 73

Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup ......................................................... 74

Page 14: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul.

Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era

globalisasi ini, semakin banyak perusahaan yang berkembang pesat, terutama dalam

hal pertukaran informasi. Informasi saat ini sudah menjadi komoditas yang sangat

penting dalam memenangkan persaingan di dalam dunia bisnis. Sistem informasi

merupakan suatu sistem yang dapat membantu pelaksanaan kegiatan operasional

perusahaan sehari-hari, karena sebagaian besar kegiatan perusahaan terkait dengan

akuntansi dan antara satu sistem dengan sistem lainnya saling berhubungan untuk

membantu operasional perusahaan

Dengan adanya dukungan sistem informasi yang di rancang dengan baik,

maka informasi yang dihasilkan akan tepat dan akurat sehingga dapat membuat

perusahaan itu lebih unggul dalam bersaing dengan perusahaan lain. Sistem informasi

yang dirancang dengan baik akan menghasilkan keputusan yang tepat dan membantu

persahaan dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Kemampuan untuk

mengakses dan menyediakan informasi secara cepat, tepat, dan akurat sudah menjadi

suatu kebutuhan mutlak bagi suatu Perusahaan. Oleh karena itu dalam rangka

mencapai tujuan perusahaan, masing-masing perusahaan dituntut untuk menerapkan

dan mengembangkan sistem informasi untuk menunjang proses pengambilan

keputusan yang tepat.

Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood, dalam bukunya

bahwa sistem informasi menyiratkan penggunaan teknologi komputer dalam suatu

organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Sistem infomasi berbasis

komputer merupakan suatu rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang

dirancang untuk mentransformasi data menjadi informasi yang berguna.

Page 15: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

2

Menurut Dwi Martani dkk, dalam bukunya secara umum sistem informasi

akuntansi membantu manajemen perusahaan untuk mengumpulkan data-data

keuangan, mengelolanya menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna, dan

menghasilkan laporan keuangan. Sistem informasi akuntansi yang baik dan efektif

memampukan manajemen perusahaan dan para pihak yang berkepentingan

mendapatkan informasi secara cepat dan akurat mengenai perusahaan.

Standar akuntansi instrument keuangan PSAK 55, menyebutkan bahwa salah

satu klasifikasi asset keuangan adalah pinjaman yang diberikan dan piutang. Piutang

merupakan klaim suatu perusahaan pada pihak lain. Piutang adalah kredit yang

disalurkan kepada pihak lain, dalam laporan posisi keuangan diklasifikasikan sebagai

pinjaman yang diberikan.

Salah satu informasi yang penting untuk menunjang dan mendukung

kelancaran aktifitas bisnis perusahaan adalah laporan daftar piutang dan daftar

penerimaan piutang. Untuk pengendalian piutang perusahaan maka diperlukan sistem

penagihan yang baik sehingga piutang dapat ditagih tepat waktu dan terhindar dari

piutang tak tertagih. Karena jika ada kemungkinan piutang itu tidak tertagih maka ini

dapat berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan.

PT.TASPEN (PERSERO) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang diberi tugas untuk mengelola Program Asuransi Sosial. PT.TASPEN

(PERSERO) memiliki transaksi piutang premi, piutang premi merupakan piutang atas

premi dan iuran dari peserta PNS yang disetorkan ke PT.TASPEN (PERSERO) setiap

bulannya. Pada pengelolaan data khususnya pencatatan Piutang Premi yang dilakukan

masih ada yang menggunakan sistem manual.

Walaupun sampai saat ini PT.TASPEN (PERSERO) sudah menggunakan

sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan, dan berjalan dengan baik, namun bagian pencatatan piutang premi masih

menggunakan sistem pencatatan yang manual guna menghindari eksposur, masalah

yang paling sering terjadi adalah kesalahan-kesalahan dalam hal pencatatan transaksi

Page 16: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

3

yang sudah terkomputerisasi, dan masalah lainnya adalah informasi yang dihasilkan

akibat lambatnya pemprosesan data transaksi.

Berdasarkan adanya masalah-masalah tersebut, penulis tertarik untuk

membahas lebih lanjut mengenai proses pencatatan piutang premi di PT.TASPEN

(PERSERO) ini dengan judul : “TINJAUAN ATAS SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI PIUTANG PREMI PADA PT.TASPEN (PERSERO)”.

1.2 Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka untuk membatasi

ruang lingkup dalam penulisan laporan proposal ini penuis merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana proses Sistem Informasi akuntansi Pencatatan Piutang Premi

yang disajikan oleh PT.TASPEN (PERSERO) ?

2. Bagaimana pengendalian intern piutang premi pada PT.TASPEN

(PERSERO)?

3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi hambatan dan kendala dalam proses

Sistem Informasi Pencatatan Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO)?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa proses Sistem

Informasi Pencatatan Piutang Premi sudah sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK). Adapun tujuan yang dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan Sistem Informasi

Pencatatan Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO).

2. Untuk mengetahui bahwa tahap proses Sistem Informasi Pencatatan Piutang

Premi pada PT.TASPEN (PERSERO) telah sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan.

Page 17: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

4

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi hambatan dan kendala dalam

proses Sistem Informasi Pencatatan Piutang Premi pada PT.TASPEN

(PERSERO).

4. Untuk mengelola data-data tersebut secara tepat dan objektif sehingga

menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi pembaca umumnya dan bagi

penulis khususnya.

1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Penulis

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah pengetahan penulis,

pengalaman dan lebih memahami tentan proses Sistem Informasi Pencatatan

Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO).

2. PT.TASPEN (PERSERO)

Sebagai masukan pemikiran untuk mengkaji kembali proses Sistem Informasi

Pencatatan Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO) serta diharapkan

dapat bermanfaat bagi perkembangan PT.TASPEN(PERSERO).

3. Penulis Selanjutnya

Berbagi tema bagi penulis selanjutnya yang akan melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai proses Sistem Informasi Pencatatan Piutang Premi pada

PT.TASPEN (PERSERO), serta memberi gambaran untuk melakukan lebih

jauh penelitian.

1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian.

Lokasi yang menjadi tempat penulisan mencari dan mengumpulkan data yang

diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah PT. TASPEN

(PERSERO) yang terletak di Jalan PH.H. Mustopha No.78 Bandung 40124 (022-

7206545). Adapun waktu pelaksanaan penelitian dan penyusunan Laporan Tugas

Akhir ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2012 sampai dengan 17 Agustus 2012.

Page 18: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

5

BAB II

BAHAN RUJUKAN

2.1 Akuntansi

Akuntansi berasal dari bahasa asing yaitu accounting, yang artinya bila di

terjemahkan adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi adalah

suatu proses mencatat, mengklasifikasikan, meringkas, mengelola dan menyajikan

data transaksi sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan

mudah dimengerti untuk mengambil suat keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi menurut Dwi Martani, dkk (2012 : 4) akuntansi memegang

penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language).

Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam

suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal tertentu. Informasi

akuntansi tersebut digunakan oleh para pemakai agar dapat membantu dalam

membuat prediksi kinerja di masa mendatang.

2.1.1 Pengertian Akuntansi

Menurut Al-Haryono Jusuf (2001:4-5) pengertian akuntansi dapat

dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakaian jasa akuntansi dan

dari sudut pandang proses kegiatannya

1. Dari sudut pandang pemakai:

“Akuntansi adalah suat disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.”

2. Dari sudut pandang proses kegiatan:

“ akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi.

Menurut Weygrandt Kieso (2005) menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan akuntansi adalah sebagai berikut :

Page 19: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

6

“accounting is an information system that identifies, records, and communicates, the economic events of an organization to interested user.”

Menurut Aliminsyah (2003), menyatakan bahwa yang dimaksud dengan

akuntansi adalah sebagai berikut :

“Akuntansi juga dapat diartikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.”

Dari definisi-definisi tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

akuntansi merupakan pemprosesan data keuangan perusahaan untuk menghasilkan

informasi yang berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan perusahaan

dan untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.

2.1.2 Jenis Perkiraan Dalam Akuntansi

Jenis perkiraan dalam akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Harta/Aktiva/Assets

Pengertian harta tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud

saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan

ata biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang.

Klasifikasi harta adalah sebagai berikut :

a. Harta Lancar (CurrentAassets) adalah harta yang berbentuk uang tnai

maupun aktiva lainnya yang dapat ditukar dengan uang tunai dalam

jangka waktu satu tahun. Contoh : kas, investasi jangka pendek, piutang

dagang/usaha, persediaan, pendapatan yang akan diterima, biaya/beban

yang dibayar dimuka dan sebagainya.

b. Harta Tidak Lancar (Non Current Assets) adalah harta yang mempunyai

umur kegunaan relative permanen atau jangka panjang (mempunyai mr

ekomomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali

perputaran operasi perusahaan). Contoh : investasi jangka panjang yang

berupa saham, obligasi, dan lain-lain.

Page 20: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

7

c. Harta Tetap (Fixed Assets) adalah harta yang dimiliki perusahaan yang

fisiknya nampak (kongkrit). Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan

sebagai aktiva tetap selain aktiva itu dimiliki perusahaan, juga harus

digunakan dalam operasi yang bersifat permanen. Contoh : tanah,

bangunan, mesin, inventaris, kendaraan, dan perlengkapan atau alat-alat

lainnya.

d. Harta Tak Berwujud (Intagible Assets) adalah harta perusahaan yang

secara fisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai

nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan

perusahaan. Contoh : hak cipta, merk dagang, biaya pendirian, goodwill

dan sebagainnya.

e. Harta Lainnya (Other Assets) adalah menunjukkan kekayaan ata aktiva

perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dim masukkan dalam

klasifikasi-klasifikasi sebelumnya. Contoh : gedung dalam proses, tanah

dalam penyelesaian, piutang jangka panjang dan lainnya.

2. Kewajiban/Hutang/Pasiva/Liabilities

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang

belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal

perusahaan yang berasal dari kreditur. Klasifikasi hutang adalah sebagai

berikut :

a. Hutang Lancar (Current Liabilities) adalah kewajiban keuangan

perusahaan yang pelunasan atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka

pendek (satu tahun sejak tanggal neraca). Contoh : hutang dagang, hutang

wesel, hutang pajak. Beban yang masih harus dibayar, pendapatan

diterima dimuka, dan lain sebagainya.

b. Hutang Jangka Panjang (Longterm Liabilities) adalah kewajiban

keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih

jangka panjang (lebih dari satu tahun dari tanggal neraca). Contoh : hutang

obligasi, hutang hipotik, pinjaman jangka panjang dan lain-lain.

Page 21: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

8

3. Modal/Capital

Modal adalah hak pemilik atas kekayaan dan harta perusahaan yang timbul

sebagai akibat penanaman ( investasi ) yang dilakukan oleh pemilik atau para

pemilik. Contoh : modal disetor, prive/payroll, modal komanditer, laba

ditahan, agio saham dan lain sebagainya.

2.2 Piutang

Piutang berasal dari bahasa inggris (Account receivable) adalah salah satu

jenis transaksi akuntansi yang mengursi penagihan konsumen yang berhutang pada

seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang atau layanan yang

telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian entitas bisnis, hal ini biasanya

dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada

konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggang waktu yang disebut termin kredit

atau pembayaran.

2.2.1 Pengertian Piutang

Piutang merupakan pos yang sangat penting bagi suatu perusahaan dan

merupakan bagian dari pos aktiva lancer yang sesuai dalam pernyataan standar

akuntansi keuangan (PSAK) (2004:1.10) yang tercantum sebagai berikut :

“Aktiva lancer termasuk persediaan dan piutang dagang yang dijual, dikonsumsi dan direalisasi sebagai bagian dari siklus normal operasi perusahaan walaupun aktiva tersebut tidak diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.”

Adapun beberapa pengertian piutang yang di kemukakan oleh para ahli

diantaranya sebagai berikut :

Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2003:381) yang

diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan pengertian piutang

adalah sebagai berikut :

Page 22: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

9

“Piutang adalah dana yang terutang oleh pelanggan atas barang atau jasa yang telah terjual atau diserahkan kepada mereka secara kredit.”

Menurut Warren Reeve dan Fees (2005:404 menyatakan bahwa yang di

maksud dengan piutang adalah :

“piutang meliputi semua klaim dengan bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya.”

Menurut Rusdi Akbar (2004:199), menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan piutang adalah :

“Piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa dimana yang akan dating sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu.”

Menurut Dwi Martani, dkk (2012 : 193), menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan piutang adalah :

“Piutang merupakan klaim suatu perusahaan kepada pihak lain.”

Dari beberapa pengertian piutang di atas, dapat di simpulkan bahwa

pengertian piutang adalah hak kreditur terhadap debitur sebagai akibat yang timbul

dari penyerahan barang atau jasa secara kredit.

2.2.2 Jenis-Jenis Piutang

2.2.2.1 Piutang Dagang

Piutang dagang menurut Raja Adri Satriawan (2012 : 87) adalah janji

pembeli untuk membayar jumlah yang terutang atas jasa dan barang yang terjual.

Piutang dagang normalnya diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu 30 sampai

dengan 90 hari. Oleh karena itu, jika perusahaan mengklasifikasikan asset lancar dan

tidak lancar maka piutang dagang akan dimasukkan ke dalam asset lancar.

1. Pengakuan piutang dagang

Pengakuan piutang dagang berkaitan dengan pengakuan pendapatan. Menurut

IAS 11 dan PSAK 23 (revisi 2009), pendapatan dari penjualan jasa harus diakui bila

Page 23: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

10

hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi ini

dipenuhi :

a. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal,

b. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi

tersebut akan diperoleh perusahaan,

c. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal laporan posisi

keuangan dapat diukur dengan andal, dan

d. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan

transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut

dipenuhi :

a. Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah

memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli,

b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas

barang yang dijual,

c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal,

d. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan taksiran

akan mengalir kepada perusahaan tersebut, dan

e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi

penjualan dapat diukur dengan andal.

Pengakuan piutang dagang yang berasal dari penjualan barang dipenuhi oleh

syarat pengiriman (terms of shipping). Jika syarat pengirimannya adalah f.o.b. (free

on board) shipping point, piutang dagang diakui ketika hak kepemilikan berpindah

kepada pembeli di tempat pengiriman, yaitu ketika penjual menyerahkan barang

kepada persahaan pengangkutan. Jika syarat pengirimannya adalah f.o.b. destination,

piutang dagang diakui ketika hak kepemilikan berpindah tangan pembeli ke tempat

tujuan, yaitu ketika pembeli menerima barang dari perusahaan pengangkutan.

Page 24: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

11

2. Penilaian piutang dagang

Piutang dagang dinilai dan dilaporkan pada laporan posisi keuangan pada nilai

realisasi bersih (net relizable value), yaitu jumlah bersih yang diperkirakan akan

diterima dalam bentuk kas. Penentuan nilai realisasi bersih piutang dagang

memerlukan estimasi piutang tak tertagih.

a. Piutang tak tertagih

Adakalanya piutang dagang tidak dapat tertagih. Piutang dagang yang tidak

dapat tertagih merupakan beban bagi perusahaan. Ada dua cara pengakuan

beban piutang tak tertagih pada saat piutang dagang benar-benar tidak tertagih

dan dihapuskan dengan mengkredit akun piutang dagang dan mendebet akun

beban piutang tak tertagih (bad debt expenses). Cara ini yang disebut dengan

metode penghapusan langsung (direct write-off method). Merupakan satu-

satunya metode yang diakui oleh perpajakan.

Jurnal pada saat penghapusan langsung piutang

Beban Penghapusan Piutang Rp.xxx

Piutang Premi Rp.xxx

Jurnal pelunasan piutang

Kas Rp.xxx

Piutang premi Rp.xxx

Jurnal pelunasan piutang yang sebelumnya dihapus

Kas Rp.xxx

Pendapatan lain Rp.xxx

Jurnal penyesaian penurnan nilai untuk tahun 20xx

Beban penghapusan piutang Rp.xxx

Piutang premi Rp.xxx

Cara ke dua mengaki beban piutang tak tertagih pada setiap tanggal laporan

posisi keuangan dengan mengkreditkan akun penyisihan piutang tak tertagih

(allowance for bad debt) dan mendebit beban pitang tak tertagih. Kemudian

Page 25: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

12

pada saat piutang dagang tersebut dihapuskan dengan mendebet akun

penyisihan piutang tak tertagih dan mengkreditkan akun piutang dagang. Cara

ke dua ini yang disebut dengan metode penyisihan (allowance method),

merpakan metode yang disarankan oleh prinsip akuntansi yang berlaku

umum.

Jurnal pada saat menggunakan pencadangan piutang

Cadangan penurunan nilai piutang Rp.xxx

Piutang Premi Rp.xxx

Jurnal pelunasan piutang

Kas Rp.xxx

Cadangan penurunan nilai piutang Rp.xxx

Piutang premi Rp.xxx

Pelunasan piutang yang sebelum dihapuskan

Piutang premi Rp.xxx

Cadangan penurunan nilai piutang Rp.xxx

Kas Rp.xxx

Piutang premi Rp.xxx

Jurnal penyesuaian penurunan nilai untuk tahun 20xx

Beban penurunan nilai piutang Rp.xxx

Cadangan penurunan nilai piutang Rp.xxx

Rekonsiliasi cadangan penurunan nilai piutang:

Saldo awal periode Rp.xxx

Penghapusan piutang (Rp.xxx) dihapus

Recovery piutang yang dihapus Rp.xxx

Tambahan penurunan nilai periode tersebut Rp.xxx

Saldo akhir periode Rp.xxx

Page 26: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

13

Rekonsiliasi ini merupakan bagian dari catatan atas laporan keuangan yang

menjelaskan rincian cadangan penurunan.

2.2.2.2 Piutang Dagang sebagai Sumber Kas

Dalam angka mempercepat penerimaan kas dari piutang dagang, perusahaan

dapat meminjamkan atau mengalihkan piutang dagang kepada pihak lain.

1. Pinjaman piutang

Piutang dagang dapat dijamin dalam suatu transaksi peminjaman. Kreditor

sering mengharskan peminjam untuk menggadaikan piutang dagangnya

sebagai jaminan pinjaman. Jika pinjaman tidak dibayar pada jatuh tempo,

kreditor memiliki hak untuk menagih piutang dagang tersebut. Pinjaman

dibuktikan dengan janji tertulis/wesel (promissory notes).

2. Pengalihan piutang

Pengalihan piutang (factoring) adalah jenis pembiayaan dalam bentik

pembelian atau pengalihan piutang atau tagihan jangka pendek suatu

perusahaan (client) yang berasal dari transaksi usaha, kepada factor (lembaga

pembiayaan atau lembaga lain yang membeli dan atau menerima pengalihan

piutang). Atas pengalihan piutang ini, factor dapat memperoleh bunga atau

diskonto.

2.2.2.3 Piutang Wesel

Piutang wesel (notes receivable) adalah piutang yang diperkuat dengan wesel

(janji tertulis). Wesel (promissory notes) adalah janji tertulis membayar sejumlah

tertentu uang pada tanggal tertentu uang pada tanggal tertentu di masa depan. Wesel

biasanya berisi informasi tentang pihak yang akan menerima pembayaran, pembuat

surat wesel, tanggal dan jatuh tempo wesel, jurnal nominal dan bunga wesel (jika

Page 27: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

14

ada). Piutang wesel dapat timbul dari penagihan piutang dagang menjadi piutang

wesel, penjualan kredit jasa atau barang, pembiayaan, atau transaksi lainnya. Wesel

dapat dibedakan atas wesel berbunga (interest-bearing notes) dan wesel tanpa bunga

(noninterest-bearing notes).

2.3 Sistem Informasi Akuntansi

Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya,

untuk mencapai tujan tersebut manajemen membutuhkan informasi yang dapat

dipercaya, lemgkap dan tepat waktu. Sistem informasi akuntansi merupakan sistem

informasi yang menyediakan informasi keuangan yang akan dipergunakan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan, oleh karena itu sistem informasi akuntansi harus

diterapkan sesuai dengan aturan yang ada dalam persahaan. Tanpa adanya sistem

informasi akuntansi yang memadai maka perusahaan tidak akan mendapatkan

informasi yang cukup dan akan sulit menjalakan fingsinya dengan baik.

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Adapun beberapa pengertian sistem informasi akuntansi yang di ambil dari

pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli.

Sistem informasi akuntansi menurut George H. Bodnar. dan William S.

Hopwood (2006:8) adalah sebagai berikut :

“Sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis kompter yang dirancang untuk mentranformasi data akuntansi menjadi informasi.”

Menurut Mulyadi (2001:3) yang dimaksud dengan sistem informasi

akuntansi adalah sebagai berukut :

“Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa ntuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan persahaan.”

Page 28: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

15

Menurut Krismiaji (2005:4) yang dimaksud dengan sistem informasi

akuntansi adalah sebagai berikut :

“Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.”

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi merupakan sistem berbasis komputer dan serangkaian kegiatan untuk

menangani transaksi perusahaan agar seragam, dilengkapi dengan berbagai formulir,

catatan, prosedur, dan laporan guna menghasilkan informasi yang berguna untuk

perencanaan dan pengawasan.

2.3.2 Tujuan Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.

Yaitu kebutuhan pengembangan sistem informasi akuntansi terjadi jika

perusahaan baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama

ini.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada.

Yaitu system informasi akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi

kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun

stuktur informasi yang terdapat dalam laporan.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akntansi dan pengecekan intern.

Yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi

akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai

pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

Page 29: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

16

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi.

Yaitu pengembangan sistem informasi seringkali ditunjukkan untuk

menghemat biaya informasi merupakan barang ekonomi untuk

memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi yang lain.

2.3.3 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi

Sistem yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan mempunyai karakteristik

tersendiri yang disesuaikan dengan keadaan yang kebutuhan pada perusahaan yang

bersangkutan. Dalam penyusunan sistem informasi akuntansi berbagai informasi

akuntansi yang diperlukan pimpinan harus sesuai dan diperhatikan dalam rangka

menggambarkan pengendalian perusahaan.

Berdasarkan definisi sistem informasi akuntansi, setiap perusahaan dapat

berfungsi apabila memenuhi unsur-unsur yang merupakan dasar bagi terlaksananya

suatu sistem informasi akuntansi yang memadai. Menurut George H.Bodnar dan

William S. Hopwood (2006:142) bahwa Posedur seharusnya juga mencakup desain

dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk membantu memastikan

pencatatan atas transaksi dan kejadian. Dokumen dan catatan merupakan media fisik

yang digunakan untuk menyimpan informasi. Ada berbagai macam wujud dokumen

dan catatan, setiap jenis dokumen dan catatan harus dikendalikan dengan cara tertentu

yang relevan. Dokumen dan catatan harus diberi nomor urut sebagai sarana

akuntabilitas. Dokumen dan catatan harus mudah digunakan dan mudah dipahami

oleh pelanggan. Setiap formulir harus menyediakan ruang khusus untuk tempat

otorisasi dan persetujuan.

Unsur-unsur tersebut adalah :

1. Formulir

Merupakan unsur penting dalam sistem informasi akuntansi dan apabila

telah diisi menjadi dokumen dasar. Formulir yang didesain baik dan

berfungsi untk mengembangkan pengendalian intern.

Page 30: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

17

2. Catatan

Catatan- catatan akuntansi terdiri dari buku jurnal, buku besar, dan buku

besar pembantu.

a. Buku jurnal, merupakan catatan akuntansi pertama dalam transaksi

keuangan sebelum pengolahan lebih lanjut menyangkut pengdebetan

dan pengkreditan posting.

b. Buku Besar, jga merupakan pencatatan akuntansi secara resmi,

mengikhtisarkan status dari rekening keuangan. Rekening-rekening

dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi

yang di sajikan dalam laporan keuangan.

c. Buku Besar Pembantu, apabila data keuangan yang di golongkan

dalam buku besar diperlukan rincian lebih lanjut dapat dibentuk buku

besar pembantu. Buku besar pembantu ini terdiri dari rekening-

rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam

rekening tertentu dalam buk besar.

2.4 Sistem Informasi Akuntansi Piutang

Sistem informasi akuntansi Piutang mewakili uang yang dimiliki barang atau

jasa yang telah dijual yang dimasukkan dalam rekening. Karena kebanyakan bisnis

dilakukan secara kredit, piutang dagang serng kali mewakili sejumlah besar modal

kerja organisasi, yang sangat penting pada proses bisnis pengelolaan pesanan

pelanggan.

2.4.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Piutang

Adapun tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi piutang adalah dapat

menciptakan informasi dan pengendalian atas piutang sehingga dapat menangani hal-

hal sebagai berikut :

1. Akibat finansil dan penjualan secara kredit ialah timbulnya piutang.

Timbul dan dihapusnya piutang antara lain karena pembayaran dan ini

Page 31: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

18

harus terjadi secara wajar, oleh karenanya diperlukan satu sistem dan

prosedur yang baik yang secara terus menerus dapat memberikan

informasi tentang kondisi calon debitur termasuk pengendalian atas

pengiriman piutang itu sendiri.

2. Kemacetan atas piutang meupun keterlambatan pembayarannya akan

mempengaruhi likuiditas perusahaan, sehingga dapat menimbulkan

kerugian.

2.4.2 Organisasi Fungsi Piutang

Kegiatan dari fungsi piutang melibatkan beberapa bagian dari perusahaan

sejak timbulnya piutang sampai diterimanya pembayaran.

Adapun bagian-bagian yang terlibat dalam organisasi fungsi piutang adalah

sebagai berikut :

1. Bagian penjualan yang memegang fngsi penjualan dan merupakan awal

timbulnya pitang.

2. Seksi administrasi piutang mencatat timbulnya dan hapusnya piutang.

3. Bagian akuntansi umum yang memcatat transaksi piutang dalam proses

akuntansi.

4. Bagian keuangan yang melibatkan penagihan (inkaso) maupun

penerimaan uangnya.

2.4.3 Prosedur Penagiha Piutang

Adapun prosedur penagihan piutang secara naratif adalah sebagai berikut :

1. Administrasi piutang berdasarkan salinan faktr atau kartu pitang membat

daftar piutang jatuh wakt rangkap dua, yang didistribusikan sebagai

berikut :

Asli dikirim ke bagian keuangan

Tembusan digunakan sebagai arsip administrasi piutang.

Page 32: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

19

2. Bagian keangan atas dasar piutang membuat kuitansi-kuitansi penagihan

rangkap dua yang kemudian dikirim ke bagian inkaso. Daftar pitang jatuh

waktu kemudian diarsipkan.

3. Bagian inkaso membauat “inkaso borderel” (daftar kuitansi) perdaerah

penagihan kemudian kuitansi (rangkap dua) berikut daftar kuitansi

diserahkan kepada masing-masing penagih untuk melaksanakan

penagihan.

4. Dalam penagihan (apabila dibayar oleh debitur) diserahkan kuitansi asli

kepada debitur setelah pembubuhan paraf oleh debitur pada daftar

kuitansi, membawa uang, kopi kuitansi, dan daftar kuitansinya, lalu

piutang ke perusahaan untuk mempertanggungjawabkannya ke bagian

inkaso. Atas kuitansi (kopi) berikut uang hasil penagihan diserahkan ke

bagian kas, apabila kuitansi belum dibayar, daftar kuitansi disimpan di

bagian inkaso untuk penagihan esok harinya.

5. Kasir setelah mencocokan jumlah uang dan kuitansi membuat bukti

penerimaan kas (cash receipt slip) rangkap 3 (tiga) dan setelah dicatat

pada bukti kasir CSR didistribusikan sebagai berikut :

Asli berikut kopi kuitansi ke bagian akunting untuk dicatat dalam

buku jurnal penerimaan kas atau bank selanjutnya dicatat dalam

buku besar kas dan piutang.

Tembusan ke satu ke administrasi piutang untuk dicatat pada kartu

piutang sebelah kredit yang bersangkutan.

Tembusan ke dua sebagai arsip kasir.

Kemudian semua dokumen diarsipkan.

Page 33: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

20

2.4.4 Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang Premi

Prosedur penerimaan kas menurut Krismiaji (2002:280). Hampir semua

transaksi perusahaan bermula atau berakhir ke penerimaan kas atau pengeluaran kas,

yaitu sebagai berikut :

1. Bagian Penanganan Surat untuk masuk

a. Mula-mula bagian ini menerima amplop surat pelunasan piutang,

kemudian mengeluarkan cek dan bukti kas masuk dari amplop

tersebut.

b. Kemudian bagian ini akan memeriksa secara visual, kemudian

mengesahkan cek atau akan di tandatangan.

c. Setiap sore hari, bagian ini membuat daftar penerimaan kas sebanyak

tiga lembar, dan mendistribusikannya sebagai berikut:

Lembar ke-1 bersama dengan cek dan bukti kas masuk

diserahkan ke kasir.

Lembar ke-2 diserahkan kebagian piutang premi.

Lembar ke-3 diserahkan ke bagian audit.

2. Kasir

d. Setelah menerima daftar penerimaan kas, kasir mencatat penerimaan

kedalam jurnal penerimaan kas.

e. Kasir membuat bukti setoran bank sebanyak dua lembar dan

menyetorkan kas tersebut ke bank.

f. Kasir menyerahkan bukti kas mask ke bagian piutang dan

mengarsipkan daftar penerimaan kas urut tanggal.

g. Secara periodik, kasir akan menyerahkan jurnal penerimaan kas ke

bagian buku besar untuk diproses.

3. Bagian piutang

h. Setelah menerima bukti kas masuk dari kasir, bagian ini

membandingkan bukti kas masuk dengan daftar penerimaan kas yang

Page 34: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

21

sebelumnya diterima dari bagian penanganan surat masuk. Setelah

cocok, lalu memposting pelunasan piutang tersebut ke rekening buku

piutang yang bersangkutan.

i. Mengarsipkan ke-2 dokumen (bukti kas masuk dan daftar penerimaan

kas) tersebut urut tanggal.

4. Bagian buku besar

j. Secara periodik bagian ini menerima penerimaan kas dari kasir dan

melakukan proses posting dari jurnal tersebut ke rekening-rekening

buku besar yang bersangkutan.

5. Bagian Audit

k. Atas dasar tembusan daftar penerimaan kas yang diterima dari bagian

penanganan surat masuk, bagian ini memeriksa nomor urut dokumen.

l. Setiap akhir bulan bagian ini akan menerima laporan bank bulanan

beserta tembusan bukti setoran bank dari bank, kemudian

membandingkan daftar penerimaan kas dan bukti setoran bank,

kemudian membuat rekomendasi bank.

m. Mengarsipkan dokumen-dokumen secara terpisah.

2.5 Sistem Pengendalian Intern Piutang

Pengendalian intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak digunakan

dalam berbagai kepentingan. Pengendalian intern ini semakin penting, karena

perusahaan harus menyadari dan memahami arti penting pengendalian intern.

Salah satu tujuan sebuah Sistem Informasi adalah untuk membantu manajemen

dalam mengendalikan sebuah organisasi bisnis. Akuntan dapat membantu mencapai

tujuan ini dengan merancang sist

em pengendalian yang efektif dan dengan cara pengkajian sistem pengendalian

yang sekarang dipakai untuk menjamin bahwa sistem tersebut beroperasi secara

efektif.

Page 35: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

22

2.5.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Pada dasarnya sistem pengendalian intern telah dikembangkan secara alamiah

melalui pengalaman atau trail and error dan secara naluriah banyak ditemukan pada

para pengusaha tradisional yang berusaha membangkitkan sistem pengendalian intern

dalam mengamankan hartanya, disamping berkembang secara ilmiah sistem

pengendalian intern juga berkembang sesuai kebutuhan.

Pengertian sistem pengendalian intern menurut AICPA (American Institute

Certified Public Accountants) yang di terjemahkan oleh Azhar Susanto dan La

Midjan (2001:58) adalah sebagai berikut :

“Meliputi stuktur organisasi dan segala cara-cara serta tindakan tindakan dalam suatu perusahaan yang saling dikoordinasikan yang dimaksud untuk mengamankan hartanya, menguji ketelitian dan kebenaran data akuntansinya, meningkatkan efisiensi operasinya serta mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan.”

Pengertian sistem pengendalian Interen menurut Krismiaji (2005:218)

menyatakan bahwa :

“Rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efesiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen.”

Pengertian sistem pengendalian intern menurut George H. Bodnar. dan

William S. Hopwood (2006:129) menyatakan bahwa :

“Merupakan satu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi perusahaan, manajemen, dan personel lainnya yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal terkait dengan tercapainya tujuan berikut : 1. Reliabilitas pelaporan keangan, 2. Efektivitas dan efisiensi operasi, dan 3. Kesesuaian dengan pengaturan dan regulasi yang berlaku.”

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari sistem

pengendalian intern adalah menggambarkan harta kekayaan perusahaan, menguji

Page 36: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

23

ketelitian dan kebenaran data akuntansi perusahaan, meningkatkan efisien operasi

perusahaan, dan ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah digariskan

pimpinan perusahaan.

2.5.2 Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern

Unsur-unsur atau komponen dari sistem pengendalian intern menurut George

H. Bodnar dan William S. Hopwood (2006) merupakan hal terpenting yang harus

ada, hal ini dikarenakan terlaksananya unsur atau komponen tersebut berarti tujuan

dari pengendalian intern dapat tercapai.

Unsur-unsur atau komponen pengendalian intern adalah sebagai berikut :

1. Lingkunagn Pengendalian

Menrut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2006 : 133-134)

Lingkngan pengendalian merupakan dampak kumlatif atas factor-faktor untk

membangun, mendukung dan meningkatkan efektivitas kebijakan dan

prosedur tertentu. Faktor yang tercakup dalam lingkungan pengendalian

adalah :

Komitmen terhadap kompetensi.

Stuktur organisasi.

Perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh dewan direksi dan

komitenya.

Cara pembagian otorisasi dan tanggungjawab.

Kebijakan sumber daya manusia dan prosedur.

2. Penaksiran Risiko

Penaksiran risiko menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood

(2006 : 140) merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis, dan

mengelola risiko yang mempengauhi tujuan perusahaan. Tahapan yang paling

kritis dalam menaksir risiko adalah mengidentifikasi perubahan kondisi

eksternal dan internal dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan.

Page 37: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

24

3. Aktivitas Pengendalian

Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2006) Aktivitas

pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk

membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik.

Tujuan pengendalian yaitu

a. Pemisahan tugas berdasarkan George H.Bodnar dan William S.

Hopwood (2006:142), pemisahan tugas diperlukan untuk mengurangi

peluang seseorang yang ditempatkan dalam suatu posisi pekerjaan

tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan ketika

menjalankan tugas sehari-hari mereka. Pemisahan tugas diterapkan

dengan cara memisahkan tanggung jawab wewenang pelaku transaksi

dengan tanggung jawab pencatat transaksi dan juga dengan tanggung

jawab penyimpanan kekayaan ke orang-orang berbeda. Tanggung

jawab wewenang pelaku transaksi, tanggung jawab pencatat transaksi,

dan tanggung jawab penyimpanan kekayaan yang harus dijalankan

oleh fungsi yang independen.

4. Informasi dan Komunikasi

Menurut George H.Bodnar dan William S. Hopwood (2006:144) Informasi

dan komunikasi mengacu pada sistem akntansi organisasi, yang terdiri dari

metode dan catatan yang diciptakan untk mengidentifikasi, merangkai,

menganalisis, mengelompokan, mencatat dan melaporkan transaksi organisasi

untuk memelihara akntabilitas aktiva yang terkait.

5. Monitoring

George H.Bodnar dan William S. Hopwood (2006:145) Pengawasan atau

monitoring merupakan proses yang berkelanjutan untuk menaksir kualitas

pengendalian intern dari waktu ke waktu serta untuk mengambil tindakan koreksi

yang diperlukan.

Page 38: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

25

2.5.3 Pengendalian Intern Piutang

Sistem pengendalian yang perlu diperhatikan pada waktu menyusun sistem

akuntansi piutang adalah sebagai berikut :

1. Petugas yang mencatat atas timbulnya piutang maupun hapusnya piutang

pada rekening-rekening piutang harus terpisah dari petugas buku besar

piutang maupun penagihannya agar dapat diciptakan pengendalian intern

melalui internal cek dan lain-lain.

2. Catatan atas piutang berfungsi control atas kondisi dan batas maksimum

kredit, antara lain melalui daftar analisa umur piutang (againg schedule).

3. Secara periodik diadakannya internal cek antara total buku pembantu buku

besar piutang dengan buku besar piutang (controlling account).

4. Diadakan konfirmasi atas saldo piutang secara periodik.

5. Perlu dibuatkan setiap daftar saldo piutang yang jatuh waktu, yang dibuat

seksi administrasi piutang untuk mengawasi pelaksanaan penerimaan

pitang di kas.

6. Atas setiap penagihan, bagian inkaso membuat daftar kuitansi yang harus

ditagih pada hari itu, fungsinya sebagai alat pengawasan atas penagihan.

7. Setiap penagihan hasilnya harus dipertanggungjawabkan hari itu juga oleh

petugas inkaso.

2.6 Pengendalian Intern Terhadap Kas

Pengendalian intern yang baik terhadap kas berdasarkan Al. Haryono Jusup

(2005 : 7-8) memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi

penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dalam meancang prosedur-prosedur

tersebut hendaknya deperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern. Tiga prinsip

pengendalian intern yaitu :

Page 39: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

26

1. Harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang

bertanggungjawab mengenai transaksi kas dan menyimpan kas tidak

merangkap sebagai petugas pencatatan transaksi kas.

2. Semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara

harian.

3. Semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek

kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk

menggunakan uang tunai, yaitu menggunakan kas kecil.

2.6.1 Sistem Voucher dan Pengawasan

Sistem voucher dirancang untuk membantu dalam pelaksanaan pengawasan

terhadap pengeluaran kas. Berdasarkan Al. Haryono Jusup (2005 : 11) Sistem ini

menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Kewajiban perusahaan hanya dapat terjadi dari transaksi yang telah disetujui

(disahkan) oleh orang yang diberi wewenang oleh perusahaan.

2. Prosedur-prosedur yang berkaitan dengan terjadinya kewajiban, yang meliputi

verifikasi, pengesahan, dan pencatatan harus ditetapkan.

3. Cek hanya dapat dikeluarkan untuk pembayaran kewajiban yang telah

diverifikasi, disahkan, dan dicatat dengan benar.

4. Kewajiban harus dicatat pada saat terjadi, dan setiap transaksi pembelian

harus diperlakukan sebagai transaksi yang independen.

Ketentan ini harus dipenuhi, meskipun terjadi lebih dari satu transaksi

pembelian dari perusahaan yang sama dalam satu bulan atau periode faktur lainnya.

Apabila perusahaan menggunakan sistem voucher, maka pengawasan tehadap

pengeluaran kas dimulai sejak terjadinya kewajiban yang kelak harus dibayar. Hanya

orang atau bagian tertentu yang diberi kewenangan oleh perusahaan untuk

mengesahkan transaksi yang akan menimbulkan kewajiban.

Page 40: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

27

2.6.2 Voucher

Berdasarkan Al. Haryono Jusup (2005 : 15-17) bahwa apabila perusahaan

menggunakan sistem voucher, maka setelah faktur dicek dan disetujui, dibuatlah

voucher. Voucher menurut Al. Haryono Jusup (2005 : 15) adalah dokumen yang

berisi :

1. Keteangan ringkas transaksi. 2. Tanda telah diperiksa. 3. Persetujuan untuk dicatat dan dibayar.

Bentuk dan isi voucher sering berbeda antara perusahaan satu dengan yang

lainnya. Akan tetapi pada umumnya voucher diancang sedemikian rupa, sehingga

faktur dan dokumen-dokumen lain yang menjadi dasar pembuatan voucher

dilampirkan pada voucher tersebut atau dimasukkan ke dalam kantong voucher. Hal

ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengarsipannya. Informasi yang

diperlukan untuk membuat voucher diambil dari faktur dan dokumen-dokumen

pendukung lainnya. Setelah formulir voucher selesai diisi, maka faktur dan dokumen-

dokumen pendukung lainnya dilampirkan pada voucher tersebut. Selanjutnya voucher

diserahkan kepada tugas pemeriksa atau auditor untuk dicek ulang, diperiksa

kebenaran rekening yang akan didebet, dan diberi persetujuan untuk dicatat.

Setelah voucher disetujui dan dicatat, selanjutnya voucher diarsipkan menurut

tanggal pembayaan. Apabila tanggal pembayaran telah tiba, maka voucher diambil

dari arsip dan diserahkan kepada kasir untuk dibayar.pejabat yang bewenang

membuat cek hanya menandatangani cek apabila ia telah menerima voucher yang

dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap. Kelengkapan dan

keabsahan dokumen-dokumen pendukung sangat penting artinya, karena hal itu

menunjukkan keabsahan transaksi yang harus dibayar.

Laporan penerimaan menunjukkan bahwa barang yang dimaksud telah

diterima, sedangkan dokumen persetujuan faktur (atau tanda persetujuan dari faktur)

menunjukkan bahwa faktur telah diperiksa kebenarannya. Dengan demikian kecil

Page 41: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

28

kemungkinan terjadinya penyelewengan, kecuali jika formulir-formlir dokumen

dicuri dan tandatangan persetujuan dipalsu, atau terjadi persekongkolan.

2.6.3 Laporan Bank

Menurut Al. Haryono Jusup (2005 : 20) bahwa bank biasanya mengirimkan

laporan bank bulanan kepada para pemegang giro. Laporan tersebut berisi saldo awal

dan saldo akhir bulan, serta daftar transaksi yang terjadi selama bulan yang

bersangkutan. Transaksi tersebut meliputi penyetoran dan penarikan cek

(pengambilan) serta penambahan dan pengurangan lain yang dilakukan bank atas

rekening giro. Setoran di daftar menurut tanggal penyetorannya, sedangkan cek

didaftar menurut tanggal pembayar oleh bank.

2.6.4 Rekonsiliasi Bank

Berdasarkan Al. Haryono Jusup (2005 : 20) apabila perusahaan membuka

rekening giro di bank maka perusahaan akan mempunyai dua catatan mengenai kas

yang dimilikinya, yaitu rekening kas yang terdapat dalam pembukuan persahaan dan

laporan bank yang diterima perusahaan secara periodik dari bank. Saldo kas

ditunjukkan dalam rekening kas yang terdapat dalam laporan bank.

Pembukuan perusahaan dan laporan bank seringkali menunjukkan jumlah

saldo yang berbeda, tetapi keduanya mungkin sama-sama benar. Kadang-kadang

perbedaan ini terjadi hanya kaena perbedaan waktu pencatatan. Pengendalian intern

kas yang baik akan dapat member informasi mengenai sumber kas perusahaan,

dikeluarkan untuk apa, dan berapa saldo kas setiap saat dikehendaki. Oleh karena itu,

akuntansi harus dapat menjelaskan sebab-sebab terjadinya perbedaan antara catatan

perusahaan dengan lapoan bank, dan menentukan jumlah saldo rekening giro yang

sesungguhnya pada suatu saat tertentu.

Proses ini disebut rekonsiliasi bank. Apabila dikerjakan dengan benar, maka

rekonsiliasi bank akan memberikan kepastian bahwa semua transaksi kas telah

Page 42: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

29

diperhitungkan dengan benar dan bahwa pembukuan bank telah dilakukan dengan

benar.

2.6.5 Tahap-Tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank

Tahap-tahap penyusunan rekonsiliasi bank menurut Al. Haryono Jusup

(2005 : 23-25) adalah sebagai berikut :

1. Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang

tercantum dalam rekening kas perusahaan (disebut juga “saldo buku”). Kedua

angka tersebut mungkin tidak sama karena adanya perbedaan saat pembukan

dank arena sebab-sebab lain yang telah diterangkan diatas.

2. Tambahkan atau kurangkan pada saldo perbnak, hal ini yang tercantum dalam

pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank.

3. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per buku, hal-hal yang tercantm dalam

lapoan bank tetapi tercatat dalam pembukuan perusahaan.

4. Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dengan saldo per buku yang

telah disesuaikan. Kedua saldo tersebut harus sama.

5. Buatlah jurnal untuk setiap hal yang tercantum pada sisi per buku

(perusahaan) dalam rekonsiliasi bank.

6. Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan

sampaikan pemberitahuan ke bank jika bank telah melakukan kesalahan.

2.6.6 Asuransi

Menurut La Midjan (2001:324) asuransi menanggung kemungkinan risiko

timbulnya kerugian yang akan diderita oleh yang ditanggung dan atas jasanya

tersebut perusahaan asuransi menerima premi. Piutang premi adalah tagihan premi

kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa keleluasaan.

Pendapatan Underwriting adalah jumlah premi tanggungan sendiri setelah

dikurangi beban underwriting. Pendapatan ini diperoleh dari aktivitas pokok

perusahaan asuransi, terdiri dari :

Page 43: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

30

Premi Bruto

Dikurangi : Premi Reasuransi

Dikurangi / Ditambah : Kenaikan / penurunan premi yang belum merupakan

pendapatan.

Premi

1. Pembayaran dari pemegang polis untuk perlindungan asuransinya. Premi

dapat dibayarkan sekaligus atau sebagai cicilan.

2. Sejumlah dana yang dibayarkan oleh pemegang polis kepada persahaan

sehubungan dengan asuransi peserta setiap tahun pada ulang tahun tanggal

berlakunya polis.

Premi Bruto

Premi bruto adalah premi yang diperoleh dari tanggungan , agen, broke maupun

dari perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Premi bruto yang berasal

dari pertanggungan langsung dinamakan premi langsung. Premi yang berasal dari

pertanggungan tidak langsung yaitu yang diterima dari perusahaan asuransi lain

atau perusahaan reasuransi, dinamakan premi tidak langsung. Premi reasuransi

adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa

pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode.

Page 44: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

31

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI TUGAS AKHIR

3.1 Objek Tugas Akhir

Didalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mengadakan penelitian di

PT.TASPEN (PERSERO) yang beralamat di jalan PH. Mustofa No. 78 Bandung.

Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah Sistem Pencatatan Premi Piutang

Pada PT.TASPEN (PERSERO).

Untuk lebih jelas berikutnya ini akan di uraikan tentang sejarah singkat

perusahaan dan stuktur organisasi perusahaan.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan.

TASPEN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas

untuk mengelola Program Asuransi Sosial yang terdiri dari Program Dana Pensiun

dan Tabungan Mengelola Hari Tua (THT).

Didirikan pada tanggal 17 April 1963 berdasarkan Peratran Pemerintah

Nomor : 15 tahun 1963 dengan nama Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asransi

Pegawai Negeri yang disingkat menjadi PT. TASPEN.

Pendiriannya dilatarbelakangi keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan

Pegawai Negeri dan Keluarganya yang dirintis melalui Konferensi Kesejahteraan

Pegawai Negeri pada tanggal 25-26juli 1960 di Jakarta. Hasil Konferensi tersebut di

tuangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor : 388/MP/1960 tanggal 25

Agustus 1960 yang antara lain menerapnya perlunya pembentukan jaminan sosial

bagi Pegawai Negeri dan kelarganya pada saat mengakhiri pengabdiannya kepada

Negara.

PT. TASPEN Mendapat peningkatan status menjadi Perusahaan Umum

(PERUM) berdasarkan Surat keputusan Menteri Keuangan RI Nomor :

Kep.749/MK/IV/11/1970 sehingga menjadi PERUM TASPEN.

Page 45: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

32

PERUM TASPEN mendapatkan peningkatan status menjadi Perseroan

Terbatas berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor : 26 tahun 1981 dengan

nama Perusahaan Perseroan (persero) PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai

Negeri, disingkat PT TASPEN.

Sejak awal berdirinya, TASPEN mengelola Program Tabungan Hari Tua

bagi Pegawai Negeri dan sejak tahun 1987 mulai mendapat tugas ntuk mengelola

Program Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS), dengan demikian TASPEN telah

sepenuhnya mengelola Program Asuransi Sosial sesuai PP 25 tahun 1981 yaitu

Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil termasuk Dana Pensiun dan THT.

Selain mengelola Program Asuransi Sosial yang kepesertaannya bersifat wajib

(compulsory) bagi PNS, saat ini TASPEN juga mengelola Program THT Multiguna

dan THT Ekaguna untuk pegawai BUMN/BUMD yang kepersetaannya bersifat

sukarela (voluntary).

Sebagai upaya untuk memudahkan Peserta TASPEN yang tersebar di seluruh

Indonesia dalam mengurus haknya, sejak tahun 1987 TASPEN membuka Kantor

Cabang di semua Provinsi dan beberapa Kabupaten/Kota yang saat ini seluruhnya

berjumlah 42 Kantor Cabang.

Visi dan Misi PT.TASPEN (PERSERO)

Menjadi pengelola Dana Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya yang

terpercaya

Makna Visi

“Menjadi pengelola Dana Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya…”

Ruang lingkup usaha Taspen adalah menyelenggarakan program Tabungan Hari Tua

(termasuk asuransi kematian), Dana Pensiun (termasuk Uang Duka Wafat), program

kesejahteraan PNS serta program jaminan sosial lainnya.

“Terpercaya…"

Taspen menjadi pilihan peserta dan stakeholder lainnya dengan kinerja bersih dan

sehat.

‘Bersih’

Page 46: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

33

Taspen beroperasi dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance).

‘Sehat’

Adanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada bidang keuangan maupun

non keuangan.

Misi

Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan stakeholder

lainnya secara Profesional dan Akuntabel, berlandaskan Integritas dan Etika yang

tinggi.”

Makna Misi :

"Manfaat dan pelayanan yang semakin baik.." Untuk memenuhi harapan peserta

yang semakin tinggi, Taspen berupaya meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan

secara optimal.

"Profesional"

Taspen bekerja dengan terampil dan mampu memberikan solusi dengan 5 Tepat

(tepat orang, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat administrasi ) didukung

dengan SDM yang memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi.

"Akuntabel"

Taspen dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem dan prosedur kerja yang

dapat dipertanggungjawabkan.

"Integritas"

Taspen senantiasa konsisten dalam memegang amanah, jujur dan melaksanakan janji

sesuai visi dan misi perusahaan.

"Etika"

Taspen melayani peserta dan keluarganya dengan ramah, rendah hati, santun, sabar

dan manusiawi.

Page 47: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

34

3.1.2 Stuktur Organisasi

Stuktur Organisasi merupakan satu kerangka dalam manajemen yang

dijalankan dengan maksud agar setiap organisasi dapat bekerja secara efektif dan

efisien. Selain itu juga stuktur organisasi menggambarkan tanggung jawab tenaga

kerja masing-masing bidang, memperlihatkan kewenangan dan jalur koordinasi yang

harus diikuti oleh karyawan serta jalur kerja sama antar divisi di dalam Perusahaan.

3.1.3 Deskripsi Jabatan

Berikut ini uraian bidang pekerjaan pada PT.TASPEN (PERSERO) Kantor

Cabang Utama Bandung:

A. KEPALA KANTOR CABANG UTAMA BANDNG

Tugas Pokok :

1. Memimpin kantor cabang utama dan untuk mencapai tujuan dan sasaran

sesuai garis kebijakan Direksi.

2. Merencanakan dan mengendalikan semua kegiatan Kantor Cabang Utama dan

mengkoordinasikan kegiatan kantor cabang dalam wilayah kerjanya.

Uraian Tugas :

1. Bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam melakukan tugas operasional

kantor cabang utama dan mengikat kantor cabang utama dengan pihak lain

atas persetujuan Direksi.

2. Merencanakan seluruh pelaksanaan kegiatan kantor cabang utama dan

mengkoordinasi kegiatan tersebut di wilayah kerjanya sesuai dengan program

kerja dan besarnya anggaran yang di tetapkan.

3. Mengarahkan kegiatan operasional kantor cabang utama dan kantor cabang

sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.

4. Mengkoordinasikan seluruh kebijakan operasional kantor cabang utama dan

kantor cabang di bawah wilayah kerjanya sesuai dengan kebijakan

perusahaan.

5. Mengendalikan seluruh kegiatan operasional kantor cabang utama.

Page 48: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

35

6. Melaksanakan yang dapat mendukung untuk pelayanan demi kepuasan

peserta dengan melaksanakan :

a. Tinjauan Manajemen

b. Audit Mutu Internal

c. Tindakan Koreksi Pencegahan

d. Kontrol Dokumen dan Data

e. Teknik Statistik

f. Pengendalian Catatan Mutu

7. Bertanggng jawab terhadap penyelesaian dan pencatatan identifikasi masalah

yang berkaitan dengan mutu.

8. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas kantor cabang utama

dan kantor cabang dalam wilayah kerjanya kepada Direksi.

9. Mendelegasikan wewenang pada bidang-bidang pelayanan, personalia dan

umum, keuangan dan pengawasan sistem informasi di kantor cabang utama

dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan kepada wakil kepala

cabang utama.

10. Bertanggungjawab atas pelaksanaan penilaian, pembinaan, dan peningkatan

mutu karyawan yang berada dalam wilayah kerjanya.

B. KEPALA BIDANG PELAYANAN

Membawahi langsung :

1. Kepala Seksi Penetapan Klim

2. Kepala Seksi Data Peserata dan Pemasaran

Tugas Pokok Kepala Bidang Pelayanan :

1. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan

pemasaran.

2. Mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan, pegelolaan dan penyajian data

peserta program TASPEN.

3. Menyetujui keabsahan dan pembayaran manfaat Klim yang diajukan.

4. Menyetujui besarnya tagihan premi peserta program TASPEN.

Page 49: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

36

5. Melasanakan pembayaran sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,

memverifikasi dan melaporkan kepada manajemen kantor cabang utama.

6. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan bidang pelayanan.

7. Bertanggung jawab atas peningkatan kualitas pelayanan kepada peserta.

8. Bertanggung jawab dan menindaklanjuti terhadap keluhan pelayanan yang

diterima dengan tindakan koreksi dan pencegahan guna memperbaiki mutu

pelayanan.

9. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan dan peniingkatan mutu

karyawan yang dibawahinya.

C. KEPALA BIDANG PERSONALIA DAN UMUM

Membawahi langsung :

a. Kepala Seksi Personalia

b. Kepala Seksi Umum

Tugas Pokok :

Membantu Wakil Kepala Kantor Cabang Utama serta bertanggungjawab atas

pelaksanaan seluruh kegiatan Bidang Personalia dan Umum.

Uraian Tugas :

1. Mengkoordinasikan kegiatan bidang personalia dan umm.

2. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengadaan barang dan jasa

serta pendistribusiannya ke unit-unit kerja lingkungan kantor cabang sesuai

kebutuhan.

3. Mengkoordinasikan kegiatan kesekretariaan, kehumasan dan keamanan,

kearsipan, pendidikan dan pelatihan serta kedinasan lainnya.

4. Menyetujui daftar gaji dan kompensasi lainnya serta penyelesaian kewajiban

pajak sesuai dengan ketentan yang berlaku.

5. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan administrative atas usaha kecil dan

koperasi di wilayahnya.

6. Melaksanakan kualifikasi rekanan terhadap rekanan baru dan di masukkan

sebagai rekanan mampu.

Page 50: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

37

7. Mengevaluasi rekanan dalam krun waktu 1 (satu) tahun anggaran.

8. Melaksanakan dokumentasi terhadap seluruh kegiatan sistem mutu yang telah

disepakati.

9. Melaksanakan pelayanan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

memverifikasikan dan melaporkan kepada manajemen kantor cabang.

10. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan Bidang Personalia dan

Umum.

11. Bertanggung jawab dan menindaklanjuti terhadap keluhan pelayanan dan

yang diterima dengan tindakan koreksi dan pencegahan guna perbaikan mutu

pelayanan.

12. Bertanggungjawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu

karyawan yang dibawahinya.

D. KEPALA BIDANG KEUANGAN

Membawahi langsung :

a. Kepala Seksi Keuangan

b. Kepala Seksi Administrasi Keuangan

Fungsi :

Membantu Direktur Keuangan dan Umum dalam mengkoordinasikan

kegiatan pengelolaan keuangan beserta administasinya, penyusunan laporan

keuangan, penyusunan anggaran tahun (RKAP), bahan penyusunan laporan

manajemen dan pembina PUKK.

Uraian Tugas :

1. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen, Keuangan,

Sistem Informasi Keuangan, dan kegiatan Pembinaan Usaha Kecil &

Koperasi (PUKK).

2. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi

manajemen perusahaan.

3. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan

target yang ditentukan.

Page 51: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

38

4. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP).

5. Mengusulkan sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan yang memadai

untuk pengembangan sistem informasi akuntansi & keuangan dan bentuk-

bentuk pelaporan.

6. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan

laba/rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta perinciannya

(bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi

kepada Direksi.

7. Mengevaluasi kajian kelayakan investasi dalam surat-surat berharga, akuisisi,

merger dan privatisasi.

8. Mengevaluasi dan menyampaikan bahan-bahan laporan untuk Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) kepada Direksi.

9. Melaporkan kinerja manajemen unit operasi terhadap anggaran dan standar

biaya dan memberikan penjelasan disertai rekomendasi perbaikan yang

diperlukan.

10. Melaksanakan perencanaan dan pengendalian anggaran bulanan, triwulanan

dan tahunan.

11. Memeriksa pengajuan Rencana Kebutuhan (RK) dan uang kas kecil (petty

cash).

12. Memberikan pertimbangan mengenai kebutuhan dana yang tidak tersedia

alokasi anggarannya dan kebutuhan dana lain di luar anggaran.

13. Menghitung harga pokok dan mengusulkan penetapan tarif.

14. Mengevaluasi rencana kebutuhan biaya operasional dan modal kerja serta

rencana penerimaan dan pengeluaran Kas/Bank.

15. Mengelola alat-alat pembayaran dan surat-surat berharga.

16. Mengevaluasi penutupan asuransi dan tuntutan ganti rugi.

17. Mengevaluasi perhitungan kewajiban perpajakan sesuai Undang- Undang

Perpajakan.

Page 52: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

39

18. Menyelenggarakan program bantuan dan pembinaan terhadap Usaha Kecil

dan Koperasi.

19. Menyelenggarakan data base mitra binaan.

20. Menyelenggarakan kegiatan bina lingkungan.

21. Mengkoordinasikan penyelesaian piutang macet ke Direktorat Jenderal

Piutang Lelang Negara, Komisaris dan Pemegang Saham.

22. Melakukan kompilasi, analisis dan evaluasi piutang usaha dari unit usaha

setiap bulan.

23. Merumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang

merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan

yang telah ditetapkan.

24. Menyiapkan laporan kegiatan Divisi secara benar dan tepat waktu.

25. Melaksanaan pelayanan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,

memverifikasi dan melaporkan kepada manajemen kantor cabang.

26. Bertanggung jawab atas peningkatan kualiatas pelayanan kepada peserta.

27. Bertanggung jawab dan menindaklanjuti terhadap keluhan pelayanan yang

diterima dengan tindakan koreksi dan pencegahan guna perbaikan mutu

pelayanan.

Batasan wewenang :

1. Mengusulkan perubahan / penggeseran anggaran kepada Direktur Keuangan

& Umum.

2. Melakukan perubahan nomor rekening.

3. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan.

4. Meneliti dan menandatangani R/K.

5. Mengusulkan mata anggaran kepada Direktur Keuangan & Umum.

6. Menandatangani cek / giro sesuai ketentuan yang berlaku

7. Meneliti / memeriksa dan mengusulkan perubahan kebijakan akuntansi

kepada Direktur Keuangan & Umum.

Page 53: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

40

8. Sebagai koordinator dalam pengembangan sistem informasi akuntansi &

keuangan.

Hubungan kerja / supervise :

1. Kepala Divisi Akuntansi & Keuangan bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Keuangan & Umum.

2. Kepala Divisi Akuntansi & Keuangan membawahi :

a. Kepala Bagian Sistem Informasi Akuntansi

b. Kepala Bagian Akuntansi Manajemen

c. Kepala Bagian Keuangan

d. Kepala Bagian Pembinaan UKK

E. KEPALA BIDANG SISTEM INFORMASI

Membawahi langsung : Staf Pelaksana Komputer

Tugas Pokok :

Membantu Kepala Kantor Cabang Utama serta bertanggungjawab atas

pelaksanaan seluruh kegiatan sistem informasi.

Uraian Tugas :

1. Bertanggungjawab atas pengoperasian sistem teknik informasi yang telah

dikembangkan oleh kantor pusat serta mengevaliasi dan mengajukan usul

atau saran penyempurnaan.

2. Mengatur penggunaan, pengoperasian serta pemeliharaan komputer dan

kelengkapan.

3. Bertanggungjawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu

karyawan yang dibawahinya.

Page 54: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

41

3.1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Aspek-aspek kegiatan yang terjadi di PT.TASPEN (PERSERO) KCU

Bandung antara lain :

1. Melaksanakan dwi program TASPEN dibidang Asuransi yaitu :

a. Asuransi Dana Pensiun

Merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan

kepala pegawai negeri sipil yang telah memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Mencapai usia pensiun.

2. Meninggal pada masa aktif, yang akan diberikan kepada janda

/ duda atau anaknya sebelum berumur 25 tahun.

PT.TASPEN juga melakukan pembayaran pensiun kepada :

1. Penerima pension pejabat Negara.

2. Penerima tunjangan perintis kemerdekaan.

3. Penerima tunjangan veteran.

4. Penerima uang tunggu

5. Penerima pension anggota TNI/PORLI yang pension sebelum

April 1989.

b. Tabungan Hari Tua (THT) termasuk di dalamnya Asuransi Dwiguna dan

Asuransi Kematian.

Merupakan suatu program asuransi sosial yang terdiri dari asuransi

Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun dan ditambah dengan

asransi kematian.

Asuransi Dwiguna adalah suatu jenis asuransi yang memberikan

jaminan keuangan bagi peserta pada saat mencapai usia pensiun atau bagi

ahli waris pada waktu meninggal dunia sebelum mencapai umur pensiun.

Asransi kematian merupakan asuransi jiwa seumur hidup bagi peserta

danistri atau suami serta merupakan asuransi berjangka bagi anak peserta

yang belum mencapai umur 21 tahun ata 25 tahun.

Page 55: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

42

Asuransi kematian adalah merupakan asuransi jiwa seumur hidup bagi

peserta dan isti atau suami, serta merupakan asuransi berjangka bagi anak

peserta belum mencapai umur 21 tahun atau 25 tahun. Asuransi kematian

juga merupakan tambahan nilai manfaat tanpa adanya tambahan iuran.

Peserta pogram THT tediri dari :

1. Pegawai Negeri Sipil kecuali Pegawai Negeri Sipil Depatermen

Pertahanan.

2. Pejabat Negara.

3. Pegawai BUMN atau BUMD.

2. Melaksanakan Investasi atau pengelolaan dana yang terkumpul baik dai iuran

peseta maupun dari sumber lainnya melalui pelaksanaan kegiatan antara lain

penyertaan modal pada peusahaan atau badan lainnya, pasa modal, pasar uang

deposito, atau real estate.

Dalam Pogram ini terdapat dua sifat, yaitu :

a. Sifat asuransi ini merupakan pembayaran sejumlah uang yang diberikan

pada saat peserta behenti atau meninggal dunia semasa masih aktif sebagai

pegawai negeri atau sebelum pension.

b. Sifat tabungan ini merupakan akumulasi potongan iuran ditambah dengan

bunga menurut perhitungan asuransi dan diberikan kepada anggota yang

bersangkutan pada saat berhenti dari pekerjaannya.

3.2 Metode Tugas Akhir

Metode yang digunaka dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah

metode deskriptif, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara mengumplkan,

menyajikan serta menganalisis data sehingga memperoleh gambaran yang cukup jelas

mengenai masalah yang dihadapi, kemudian akan ditarik sebuah kesimpulan. Penulis

melakukan pengmpulan data yang diperlukan melalui :

Page 56: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

43

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk melengkapi data yang diperlukan, maka penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut :

1. Studi Lapangan, yaitu melaksanakan pekerjaan lapangan di perusahaan

berupa praktik kerja lapangan yang ditempatkan pada bagian yang

berhubungan dengan sistem informasi akuntansi piutang yaitu bagian

administrasi yang bertugas mencatat seluruh transaksi piutang untuk

memperoleh data dengan cara :

a. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data, dengan cara mengadakan

pengamatan secara langsung terhadap objek datanya baik proses, kondisi,

kejadian, atau perilaku manusia. Dalam hal ini penulis melakukan

peninjauan langsungterhadap aktivitas pelaksanaan sistem informasi

akuntansi piutang yang diterapkan di perusahaan.

b. Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan

berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada

penulis. Dalam hal ini penulis mengadakan Tanya jawab langsung dengan

bagian yang terkait pada proses piutang.

c. Praktik Kerja Lapangan

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara ikut serta atau

terlibat secara langsung dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.

2. Penelitian kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dan informasi yang

sifatnya teoritis dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat

diruangan perpustakaan, seperti : buku, majalah, dokumen, catatan dan lain-

lain. Penulis mempelajari buku yang berhubungan dengan sistem informasi

akuntansi piutang serta mendalami, membaca dan menelaah literature-literatur

Page 57: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

44

dan sumber lainnya yang berkaitan dengan majalah yang dibahas penulis

dalam laporan tugas akhir.

3.2.2 Teknik Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul oleh penulis diolah melalui studi kepustakaan

dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang masalah yang dihadapi pada

saat pengamatan. Data ini terkumpul dianalisis, diklasifikasi sehingga data tersebut

memberikan informasi dalam keperluan pengamatan dengan dasar teori yang telah

dipelajari.

Page 58: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

45

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Premi pada PT.TASPEN

(PERSERO)

Berdasarkan praktik kerja lapangan pada PT.TASPEN (PERSERO),

PT.TASPEN (PERSERO) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

penerapan sistem infomasi akuntansi piutang premi dalam menjalankan aktivitas

pencatatan premi piutang sudah memakai sistem yang terkomputerisasi dengan

menggunakan aplikasi Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), Bahwa Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah standar akuntansi yang digunakan untuk

menyusun laporan keuangan instalasi pemerintahan baik pusat maupun daerah.

Pengertian piutang menurut PT.TASPEN (PERSERO) sama dengan piutang

pada umumnya yaitu merupakan klaim suatu perusahaan pada pihak lain yang

meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima

sejumlah kas, barang, atau jasa dimana yang akan datang sebagai akibat kejadian

pada masa yang lalu.

Proses pencatatan piutang premi PT.TASPEN (PERSERO) dalam laporan

posisi keuangan disajikan sama sebagaimana mestinya sesuai dengan penerapan

peraturan pemerintah No.24 tahun 2005 SAP berbasis kas menuju akrual,sampai

dengan anggaran 2014, bahwa piutang dikelompok sebagai asset lancar. Pada

pengungkapan piutang premi PT.TASPEN (PERSERO) dalam laporan keuangan

cukup lengkap dan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia. Maka penerapan pencatatan premi piutang ini sudah sesuai dengan standar

akuntansi yang berlaku. Piutang premi menurut PT.TASPEN (PERSERO) adalah

tagihan kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa

keleluasaan.

Page 59: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

46

4.1.1 Timbulnya Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO)

Seperti diketahui sebelumnya PT.TASPEN (PERSERO) merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang asuransi sosial. Maka timbulnya piutang premi

pada PT.TASPEN (PERSERO) mengacu pada La Midjan (2001:324) menanggung

kemungkinan risiko timbulnya kerugian yang akan diderita oleh yang ditanggung dan

atas jasanya tersebut perusahaan asuransi menerima premi. Piutang premi adalah

tagihan premi kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa

keleluasaan.

Pendapatan Underwriting adalah jumlah premi tanggungan sendiri setelah

dikurangi beban underwriting. Pendapatan ini diperoleh dari aktivitas pokok

perusahaan asuransi, terdiri dari :

Premi Bruto

Dikurangi : Premi Reasuransi

Dikurangi / Ditambah : Kenaikan / penurunan premi yang belum merupakan

pendapatan.

Premi

1. Pembayaran dari pemegang polis untuk perlindungan asuransinya. Premi dapat

dibayarkan sekaligus atau sebagai cicilan.

2. Sejumlah dana yang dibayarkan oleh pemegang polis kepada persahaan

sehubungan dengan asuransi peserta setiap tahun pada ulang tahun tanggal

berlakunya polis.

Premi Bruto

Premi bruto adalah premi yang diperoleh dari tanggungan , agen, broke maupun

dari perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Premi bruto yang berasal

dari pertanggungan langsung dinamakan premi langsung. Premi yang berasal dari

pertanggungan tidak langsung yaitu yang diterima dari perusahaan asuransi lain

atau perusahaan reasuransi, dinamakan premi tidak langsung. Premi reasuransi

Page 60: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

47

adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa

pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode.

4.1.2 Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang Premi

PT.TASPEN (PERSERO)

Pada prosedr penerimaan kas dari pelunasan piutang premi PT.TASPEN

(PERSERO) telah melakukan penerapan prosedur penerimaan kas menurut

Krismiaji (2002:280). Hampir semua transaksi perusahaan bermula atau berakhir ke

penerimaan kas atau pengeluaran kas, yaitu sebagai berikut :

1. Bagian Penanganan Surat untuk masuk

a. Mula-mula bagian ini menerima amplop surat pelunasan piutang, kemudian

mengeluarkan cek dan bukti kas masuk dari amplop tersebut.

b. Kemudian bagian ini akan memeriksa secara visual, kemudian mengesahkan

cek atau akan di tandatangan.

c. Setiap sore hari, bagian ini membuat daftar penerimaan kas sebanyak tiga

lembar, dan mendistribusikannya sebagai berikut:

Lembar ke-1 bersama dengan cek dan bukti kas masuk diserahkan ke

kasir.

Lembar ke-2 diserahkan kebagian piutang premi.

Lembar ke-3 diserahkan ke bagian audit.

2. Kasir

d. Setelah menerima daftar penerimaan kas, kasir mencatat penerimaan kedalam

jurnal penerimaan kas.

e. Kasir membuat bukti setoran bank sebanyak dua lembar dan menyetorkan kas

tersebut ke bank.

f. Kasir menyerahkan bukti kas mask ke bagian piutang dan mengarsipkan

daftar penerimaan kas urut tanggal.

Page 61: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

48

g. Secara periodik, kasir akan menyerahkan jurnal penerimaan kas ke bagian

buku besar untuk diproses.

3. Bagian piutang

h. Setelah menerima bukti kas masuk dari kasir, bagian ini membandingkan

bukti kas masuk dengan daftar penerimaan kas yang sebelumnya diterima dari

bagian penanganan surat masuk. Setelah cocok, lalu memposting pelunasan

piutang tersebut ke rekening buku piutang yang bersangkutan.

i. Mengarsipkan ke-2 dokumen (bukti kas masuk dan daftar penerimaan kas)

tersebut urut tanggal.

4. Bagian buku besar

j. Secara periodik bagian ini menerima penerimaan kas dari kasir dan

melakukan proses posting dari jurnal tersebut ke rekening-rekening buku

besar yang bersangkutan.

5. Bagian Audit

k. Atas dasar tembusan daftar penerimaan kas yang diterima dari bagian

penanganan surat masuk, bagian ini memeriksa nomor urut dokumen.

l. Setiap akhir bulan bagian ini akan menerima laporan bank bulanan beserta

tembusan bukti setoran bank dari bank, kemudian membandingkan daftar

penerimaan kas dan bukti setoran bank, kemudian membuat rekomendasi

bank.

m. Mengarsipkan dokumen-dokumen secara terpisah.

Berdasarkan analisis penulis Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari

Pelunasan Piutang Premi yang diterapkan oleh PT.TASPEN (PERSERO) sudah baik.

Hal ini karena Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang Premi

tersebut cukup jelas dalam mengelola piutang premi.

Page 62: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

49

4.1.3 Organisasi Fungsi Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO)

Kegiatan dari fungsi piutang premi pada PT.TASPEN (PERSERO)

melibatkan beberapa bagian dari perusahaan sejak timbulnya piutang sampai

diterimanya pembayaran.

Dalam hal ini PT.TASPEN (PERSERO) menggunakan pemisahan Tugas

berdasarkan George H.Bodnar dan William S. Hopwood (2006:142), dimana

pemisahan tugas diperlukan untuk mengurangi peluang seseorang yang ditempatkan

dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan

ketika menjalankan tugas sehari-hari mereka. Pemisahan tugas diterapkan dengan

cara memisahkan tanggung jawab wewenang pelaku transaksi dengan tanggung

jawab pencatat transaksi dan juga dengan tanggung jawab penyimpanan kekayaan ke

orang-orang berbeda. Tanggung jawab wewenang pelaku transaksi, tanggung jawab

pencatat transaksi, dan tanggung jawab penyimpanan kekayaan yang harus dijalankan

oleh fungsi yang independen.

Adapun bagian-bagian yang terlibat dalam organisasi fungsi piutang adalah

sebagai berikut :

a. Bagian Kas

Bagian kas merupakan bagian yang bertugas yang mencatat penerimaan uang

dari instalasi penyetor.

b. Bagian Administrasi Pencatatan Piutang Premi

Dalam sistem informasi akuntansi piutang premi mencatat timbulnya dan

dihapusnya piutang, dan mencatat transaksi piutang dalam proses akuntansi.

c. Bagian Penagihan Piutang Premi

Bagian penagihan piutang merupakan bagian yang sangat penting dalam

pengelolaan piutang. Adapun beberapa tugas pada bagian penagihan piutang

ini yaitu : merencanakan dan melaksanakan sistem penagihan, mengirimkan

atau mendistribusikan tagihan ke debitur, menyusun laporan realisasi capaian

tagihan secara periodik, mengendalikan pelaksanaan penagihan, dan

menerima pembayaran dari debitur.

Page 63: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

50

4.1.4 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi Piutang Premi pada

PT.TASPEN (PERSERO)

Unsur-unsur yang terdapat pada PT.TASPEN (PERSERO) mengacu pada

dokumen dan catatan yang memadai yang sesuai dengan pernyataan George

H.Bodnar dan William S. Hopwood (2006:142) bahwa Posedur seharusnya juga

mencakup desain dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk

membantu memastikan pencatatan atas transaksi dan kejadian. Dokumen dan catatan

merupakan media fisik yang digunakan untuk menyimpan informasi. Ada berbagai

macam wujud dokumen dan catatan, setiap jenis dokumen dan catatan harus

dikendalikan dengan cara tertentu yang relevan. Dokumen dan catatan harus diberi

nomor urut sebagai sarana akuntabilitas. Dokumen dan catatan harus mudah

digunakan dan mudah dipahami oleh pelanggan. Setiap formulir harus menyediakan

ruang khusus untuk tempat otorisasi dan persetujuan.

Berdasarkan definisi sistem informasi akuntansi, PT.TASPEN (PERSERO)

sudah memenuhi unsur-unsur yang merupakan dasar bagi terlaksananya suatu sistem

informasi akuntansi yang memadai. Unsur-unsur tersebut sesuai teori yang ditulis

oleh Azhar Susanto dan La Midjan (2001:27) bahwa unsur-unsur tersebut adalah :

1. Formulir

Merupakan unsur penting dalam sistem informasi akuntansi dan apabila

telah diisi menjadi dokumen dasar. Formulir yang didesain baik dan

berfungsi untk mengembangkan pengendalian intern.

2. Catatan

Catatan- catatan akuntansi terdiri dari buku jurnal, buku besar, dan buku

besar pembantu.

a. Buku jurnal, merupakan catatan akuntansi pertama dalam transaksi

keuangan sebelum pengolahan lebih lanjut menyangkut pengdebetan

dan pengkreditan posting.

b. Buku Besar, juga merupakan pencatatan akuntansi secara resmi,

mengikhtisarkan status dari rekening keuangan. Rekening-rekening

Page 64: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

51

dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi

yang di sajikan dalam laporan keuangan.

c. Buku Besar Pembantu, apabila data keuangan yang di golongkan

dalam buku besar diperlukan rincian lebih lanjut dapat dibentuk buku

besar pembantu. Buku besar pembantu ini terdiri dari rekening-

rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam

rekening tertentu dalam buk besar.

Maka unsur-unsur yang terdapat dalam PT.TASPEN (PERSERO) sudah

mencakup dan sudah sesuai dan baik bahwa unsur-unsur tersebut adalah berupa

formulir dan catatan-catatan.

4.2 Pengendalian Intern Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO)

Berdasarkan analisis pengendalian intern piutang premi pada PT.TASPEN

(PERSERO) pengendalian intern yang dilakukan telah mengacu pada teori yang

dikemukaan oleh George H.Bodnar dan William S. Hopwood (2006:131)

Pengertian pengendalian intern menurut PT.TASPEN (PERSERO) sama

dengan yang di artikan oleh H.Bodnar dan William S. Hopwood (2006:129) yaitu

merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi perusahaan,

manajemen, dan personel lainnya yang dirancang untuk memberikan jaminan yang

masuk akal terkait dengan tercapainya tujuan berikut : 1. Reliabilitas pelaporan

keuangan, 2. Efektivitas dan efisiensi operasi, dan 3. Kesesuaian dengan peraturan

dan regulasi yang berlaku.

Piutang merupakan salah satu aktiva lancar yang sangat penting bagi

perusahaan. Piutang berguna untuk membantu kelancaran operasi perusahaan, oleh

karena itu sistem pengendalian intern piutang harus benar-benar diperhatikan.

Pengendalian intern piutang premi pada PT.TASPEN (PERSERO) sudah

cukup memadai karena adanya pengawasan dari pihak intern dan pihak independen di

perusahaan. Adapun pengendalian intern atas piutang premi yang di lakukan adalah

sebagai berikut :

Page 65: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

52

a. Pencatatan piutang, dalam pencatatn piutang dilakukan pengendalian

intern dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Membandingkan angka piutang premi yang ada di dalam buku daftar

piutang premi dengan saldo menurut daftar penerimaan premi piutang.

2. Memeriksa mutasi piutang dan mengadakan control dengan bukti-

bukti terkait.

3. Memeriksa piutang secara benar ke bukti-bukti dasar.

4. Membuat daftar koreksi yang diperlukan.

4.2.1 Sistem Pengendalian Akuntansi Piutang Premi pada PT.TASPEN

(PERSERO)

Sistem pengendalian Akuntansi PT.TASPEN (PERSERO) mengacu pada

teori Azhar Susanto dan La Midjan (2001:189-190) bahwa sistem pengendalian

yang perlu diperhatikan pada waktu menyusun sistem akuntansi piutang adalah

sebagai berikut :

a. Petugas yang mencatat atas timbulnya piutang maupun hapusnya piutang pada

rekening-rekening piutang harus terpisah dari petugas buku besar piutang

maupun penagihannya agar dapat diciptakan pengendalian intern melalui

internal cek dan lain-lain.

b. Catatan atas piutang berfungsi control atas kondisi dan batas maksimum

kredit, antara lain melalui daftar analisa umur piutang (againg schedule).

c. Secara periodik diadakannya internal cek antara total buku pembantu buku

besar piutang dengan buku besar piutang (controlling account).

d. Diadakan konfirmasi atas saldo piutang secara periodik.

e. Perlu dibuatkan setiap daftar saldo piutang yang jatuh waktu, yang dibuat

seksi administrasi piutang untuk mengawasi pelaksanaan penerimaan pitang

di kas.

f. Atas setiap penagihan, bagian inkaso membuat daftar kuitansi yang harus

ditagih pada hari itu, fungsinya sebagai alat pengawasan atas penagihan.

Page 66: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

53

g. Setiap penagihan hasilnya harus dipertanggungjawabkan hari itu juga oleh

petugas inkaso.

Bahwa pengendalian intern piutang premi pada PT.TASPEN (PERSERO)

sudah cukup baik.

4.2.2 Pengendalian Intern Terhadap Kas pada PT.TASPEN (PERSERO)

Pengendalian intern yang baik terhadap kas pada PT.TASPEN (PERSERO)

sesuai berdasarkan Al. Haryono Jusup (2005 : 7-8) bahwa pengendalian intern

memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas

maupun pengeluaran kas. Dalam meancang prosedur-prosedur tersebut hendaknya

deperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern. Tiga prinsip pengendalian intern

yaitu :

1. Harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang

bertanggungjawab mengenai transaksi kas dan menyimpan kas tidak

merangkap sebagai petugas pencatatan transaksi kas.

2. Semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara

harian.

3. Semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek

kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk

menggunakan uang tunai, yaitu menggunakan kas kecil.

4.2.3 Sistem Voucher dan Pengawasan pada PT.TASPEN (PERSERO)

Sistem voucher dirancang untuk membantu dalam pelaksanaan pengawasan

terhadap pengeluaran kas. PT. TASPEN (PERSERO) dalam pengawasan mengacu

berdasarkan Al. Haryono Jusup (2005 : 11) Sistem ini menetapkan ketentuan-

ketentuan sebagai berikut:

1. Kewajiban perusahaan hanya dapat terjadi dari transaksi yang telah disetujui

(disahkan) oleh orang yang diberi wewenang oleh perusahaan.

Page 67: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

54

2. Prosedur-prosedur yang berkaitan dengan terjadinya kewajiban, yang meliputi

verifikasi, pengesahan, dan pencatatan harus ditetapkan.

3. Cek hanya dapat dikeluarkan untuk pembayaran kewajiban yang telah

diverifikasi, disahkan, dan dicatat dengan benar.

4. Kewajiban harus dicatat pada saat terjadi, dan setiap transaksi pembelian

harus diperlakukan sebagai transaksi yang independen.

Ketentuan ini telah dipenuhi oleh PT.TASPEN (PERSERO bahwa, hanya

orang atau bagian tertentu yang diberi kewenangan oleh perusahaan untuk

mengesahkan transaksi. Bahwa sistem voucher dan pengawasan pada PT.TASPEN

(PERSERO) sudah cukup baik.

4.2.3.1 Voucher

Voucher digunakan oleh PT.TASPEN (PERSERO) untuk mempermudah

pengarsipan. Voucher pada PT.TASPEN (PERSERO) sesuai dengan Al. Haryono

Jusup (2005 : 15-17) bahwa apabila perusahaan menggunakan sistem voucher, maka

setelah faktur dicek dan disetujui, dibuatlah voucher. Voucher menurut PT.TASPEN

(PERSERO) sesuai dengan Al. Haryono Jusup (2005 : 15) voucher adalah

dokumen yang berisi :

1. Keteangan ringkas transaksi. 2. Tanda telah diperiksa. 3. Persetujuan untuk dicatat dan dibayar.

Voucher diancang sedemikian rupa, sehingga faktur dan dokumen-dokumen

lain yang menjadi dasar pembuatan voucher dilampirkan pada voucher tersebut atau

dimasukkan ke dalam kantong voucher. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan

dalam pengarsipannya. Informasi yang diperlukan untuk membuat voucher diambil

dari faktur dan dokumen-dokumen pendukung lainnya. Setelah formulir voucher

selesai diisi, maka faktur dan dokumen-dokumen pendukung lainnya dilampirkan

pada voucher tersebut. Selanjutnya voucher diserahkan kepada tugas pemeriksa atau

Page 68: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

55

auditor untuk dicek ulang, diperiksa kebenaran rekening yang akan didebet, dan

diberi persetujuan untuk dicatat.

Setelah voucher disetujui dan dicatat, selanjutnya voucher diarsipkan menurut

tanggal pembayaan. Apabila tanggal pembayaran telah tiba, maka voucher diambil

dari arsip dan diserahkan kepada kasir untuk dibayar. Pejabat yang bewenang

membuat cek hanya menandatangani cek apabila ia telah menerima voucher yang

dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap. Kelengkapan dan

keabsahan dokumen-dokumen pendukung sangat penting artinya, karena hal itu

menunjukkan keabsahan transaksi yang harus dibayar.

Laporan penerimaan menunjukkan bahwa barang yang dimaksud telah

diterima, sedangkan dokumen persetujuan faktur (atau tanda persetujuan dari faktur)

menunjukkan bahwa faktur telah diperiksa kebenarannya. Dengan demikian kecil

kemungkinan terjadinya penyelewengan, kecuali jika formulir-formlir dokumen

dicuri dan tandatangan persetujuan dipalsu, atau terjadi persekongkolan.

4.2.3.2 Laporan Bank

Laporan bank biasanya diterima bulanan oleh PT.TASPEN (PERSERO).

Laporan bank pada PT.TASPEN (PERSERO) sudah sesuai menurut Al. Haryono

Jusup (2005 : 20) bahwa bank biasanya mengirimkan laporan bank bulanan kepada

para pemegang giro. Laporan tersebut berisi saldo awal dan saldo akhir bulan, serta

daftar transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan. Transaksi tersebut

meliputi penyetoran atas rekening giro. Setoran di daftar menurut tanggal

penyetorannya, sedangkan cek didaftar menurut tanggal pembayar oleh bank.

Page 69: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

56

4.2.3.3 Rekonsiliasi Bank

Setiap bulan PT.TASPEN (PERSERO) dalam pencatatan piutang premi

dilakukan dengan cara mencocokan laporan perusahaan dan laporan bank. Dalam hal

ini PT.TASPEN (PERSERO) telah melakukan proses rekonsiliasi bank, ini sesuai

teori berdasarkan Al. Haryono Jusup (2005 : 20) bahwa apabila perusahaan

membuka rekening giro di bank maka perusahaan akan mempunyai dua catatan

mengenai kas yang dimilikinya, yaitu rekening kas yang terdapat dalam pembukuan

persahaan dan laporan bank yang diterima perusahaan secara periodik dari bank.

Saldo kas ditunjukkan dalam rekening kas yang terdapat dalam laporan bank.

Pembukuan perusahaan dan laporan bank seringkali menunjukkan jumlah

saldo yang berbeda, tetapi keduanya mungkin sama-sama benar. Kadang-kadang

perbedaan ini terjadi hanya kaena perbedaan waktu pencatatan. Pengendalian intern

kas yang baik akan dapat member informasi mengenai sumber kas perusahaan,

dikeluarkan untuk apa, dan berapa saldo kas setiap saat dikehendaki. Oleh karena itu,

akuntansi harus dapat menjelaskan sebab-sebab terjadinya perbedaan antara catatan

perusahaan dengan lapoan bank, dan menentukan jumlah saldo rekening giro yang

sesungguhnya pada suatu saat tertentu.

4.2.4 Tahap-Tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank pada PT.TASPEN

(PERSERO)

Tahap-tahap penyusunan rekonsiliasi bank pada PT.TASPEN (PERSERO)

sesuai menurut Al. Haryono Jusup (2005 : 23-25) adalah sebagai berikut :

1. Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang

tercantum dalam rekening kas perusahaan (disebut juga “saldo buku”). Kedua

angka tersebut mungkin tidak sama karena adanya perbedaan saat pembukan

dank arena sebab-sebab lain yang telah diterangkan diatas.

2. Tambahkan atau kurangkan pada saldo perbnak, hal ini yang tercantum dalam

pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank.

Page 70: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

57

3. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per buku, hal-hal yang tercantm dalam

lapoan bank tetapi tercatat dalam pembukuan perusahaan.

4. Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dengan saldo per buku yang

telah disesuaikan. Kedua saldo tersebut harus sama.

5. Buatlah jurnal untuk setiap hal yang tercantum pada sisi per buku

(perusahaan) dalam rekonsiliasi bank.

6. Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan

sampaikan pemberitahuan ke bank jika bank telah melakukan kesalahan.

Maka tahap-tahap penyusunan rekonsiliasi bank pada PT.TASPEN (PERSERO)

sudah mencakup dan sudah sesuai dan baik.

4.3. Permasalahan atau Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Sistem

Informasi Akuntansi Piutang Premi pada PT.TASPEN (PERSERO).

Pada umumnya setiap perusahaan selalu dihadapkan pada berbagai

permasalahan intern dan ekstern. PT.TASPEN (PERSERO) sendiri menemui

berbagai macam masalah baik di dalam perusahaan maupn di luar perusahaan.

Adapun masalah-masalah yang dihadapi oleh PT.TASPEN (PERSERO) yang

berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Premi adalah :

a. Pegawai

Pegawai biasanya belum secara merata menguasai mekanisme kerja dan

masih kurangnya professional dengan bidangnya masing-masing. Hal ini

menyebabkan terhambatnya rutinitas PT.TASPEN (PERSERO) karena

masih ada karyawan yang melakukan kesalah dalam pekerjaan yang telah

di tugaskan. Contohnya dalam membuat pencatatan piutang yang telah

terkomputerisasi, terkadang pegawai lupa akan memasukkan nomor

voucher, tanggal seharusnya dokumen voucher akan di posting, dokumen

voucher tidak di posting, tidak menyantumkan tanda terima penerimaan

kas yang berasal dari instalasi tertentu, dan pegawai khususnya bagian

pencatatan piutang lupa akan mereposting dokumen penerimaan kas.

Page 71: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

58

b. Sistem Informasi Akuntansi yang sudah Terkompterisasi.

Biasanya pada waktu tertentu atau jam 08.00-11.00 sistem yang terdapat

di PT.TASPEN (PERSERO) mengalami buffering, tentu saja ini akan

menghambat jalannya pengerjaan pekerjaan yang sudah diagendakan. Ini

menjadi keluhan para pegawainya, karena pekerjaan yang seharusnya

selesai tepat pada waktunya, pekerjaan ini menjadi terhambat dikarenakan

sistem yang tidak berjalan dengan baik.

Page 72: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktik kerja lapangan pada PT.TASPEN (PERSERO) dan

menganalisis mengenai pelaksanaan sistem informasi akuntansi pencatatan piutang

premi yang diterapkan oleh PT.TASPEN (PERSERO) serta berdasarkan identifikasi

masalah, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa proses atau prosedur pencatatan sistem informasi akuntansi piutang

premi yang diterapkan pada PT.TASPEN (PERSERO) secara keseluruhan

sudah cukup baik karena telah memenuhi unsur-unsur dan tujuan dari sistem

informasi piutang premi.

2. PT.TASPEN (PERSERO) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang diberi tugas untuk mengelola Program Asuransi Sosial yang

terdiri dari Program Dana Pensiun dan Tabungan Mengelola Hari Tua (THT).

Dalam menerapkan prosedur penagihan piutangnya, PT.TASPEN

(PERSERO) menerima kas dari instalasi penyetor atau klien dalam bentuk

kas, bank, giro, dan MP. Penyajian piutang dalam laporan adalah piutang

yang benar-benar dapat tertagih.

3. Selanjutnya pelaksanaan pengendalian intern pada PT.TASPEN (PERSERO)

menjamin bahwa setiap transaksi penerimaan piutang premi telah dicatat

secara :

a. Sah

Seluruh formulir penerimaan piutang premi yang dibuat oleh perusahaan

dianggap sudah memenuhi syarat-syarat formulir yang baik dan benar.

b. Telah diotorisasi

Seluruh formulir atau dokumen sebelum mendapat tanggapan atau

langkah selanjutnya harus diotorisasi oleh petugas ata bagian yang

bersangkutan.

Page 73: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

60

c. Telah dicatat

Sebelum dibuat dalam bentuk laporan keuangan seluruh perubahan

akun-akun dan transaksi-transaksi yang berhubungan dengan perusahaan

harus dicatat terlebih dahulu untuk membuat laporan harian.

d. Telah dimasukkan ke dalam buku pembantu.

Setelah dicatat kedalam buku besar biasanya bagian keuangan

perusahaan akan membuat buku besar pembantu yang bertujuan untuk

mempermudah pembuatan laporan keuangan.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan praktik kerja lapangan pada PT.TASPEN (PERSERO) yang

dilakukan penulis, penulis menyampaikan beberapa saran :

1. Sebaiknya peusahaan mempunyai Flowchart Sistem Akuntansi penerimaan

piutang premi (usulan flowchart terlampir) karena Flowchart dapat

memudahkan bagian akuntansi dalam mencatat piutang premi sehingga

menghindari eksposure atau kesalahan dalam pencatatan premi piutang.

2. Latar belakang pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam

sistem akuntansi dan pengendalian intern piutang premi minimal Diploma III

(D3) Akuntansi, karena memerlukan wawasan yang memadai untuk tugas

tersebut, sebaiknya perusahaan memberikan pelatihan kembali kepada

pegawai yang kurang memahani tugasnya.

Page 74: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

xi

DAFTAR PUSTAKA

Surya, Raja Adri Satriawan, 2012, Akuntansi Keuangan IFRS +, Edisi Pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Martini, Dwi dkk, 2012, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat

Jusup, Al. Haryon, 2005, Dasar-dasar Akuntansi, Jilid 2 Edisi 6, Yogyakarta : STIE YKPN

Bodnar, George H. dan William S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Yogyakarta : ANDI

Jusuf, Al Haryono, 2001, Dasar-dasar Akuntansi, Edisi Keenam, Yogyakarta : STIE YPKN

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat.

Krismiaji, 2002, Sistem Informasi Akuntansi, Yogyakarta : AMP YKPN

Midjan, La, Susanto Azhar, 2001, Sistem Informasi Akuntansi 1, Edisi Kedelapan, Bandung : Lingga Jaya.

Page 75: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

62

Page 76: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

63

FLOWCHART PENERIMAAN PIUTANG PREMI MELALUI REKENING KORAN PADA PT.TASPEN (PERSERO)

Bagian Kas Bagian Administrasi Piutang

Pendapatan Premi Kas

Rp.xxx Rp.xxx

Rangkap 2 diberikan pada Bag.Kas

Sumber : Retno Noor Indah Sari Hasil wawancara dengan Ibu Arfrianti Yanuar BR

R/C Rangkap 4

R/C Rangkap 4

Daftar penerimaan

Premi Piutang

Database Voucher Penerimaan

Kas rangkap 2

Laporan Keuangan

Finish

Rangkap 1

Arsip

Rangkap 2

Arsip

Page 77: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

64

Page 78: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

65

Page 79: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

66

Page 80: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

67

Page 81: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

68

Page 82: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

69

Page 83: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

70

Page 84: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

71

Page 85: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

72

Page 86: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

73

Page 87: Retno Noor Indah Sari - 0309U007 - Skripsi.pdf

74

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Retno Noor Indah Sari

Nomor Pokok Mahasiswa : 0309U007

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 21 September 1991

Alamat : Jln. Jati Luhur I Blok D/No.49 RT.01 RW.11

Kel. Jati Endah Kec. Cilengkrang Bandung.

Jenis Kelamin : Permpuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

JENJANG PENDIDIKAN

Tahun 1996-1997 : TK Pembina Indramayu

Tahun 1997-2003 : SDN Jati Endah Bandung

Tahun 2003-2006 : SMP Negeri 50 Bandung

Tahun 2006-2009 : SMA Negeri 10 Bandung

Tahun 2009-2013 : Universitas Widyatama Bandung