retardasi mental

Upload: rising-force

Post on 08-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Neurology

TRANSCRIPT

Retardasi MentalTerdapat berbagai macam definisi mengenai retardasi mental. Menurut WHO, retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi. Carter CH mengatakan retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal. Menurut Crocker AC 1983,retardasi mental adalah apabila jelas terdapat fungsi intelegensi yang rendah, yang disertai adanya kendala dalam penyesuaian perilaku dan gejalanya timbul pada masa perkembangan. Sedangkan menurut Melly Budhiman, seseorang dikatakn retardasi mental, bila memenuhi criteria sebagai berikut: fungsi intelektual umum dibawah normal, terdapat kendala dalam perilaku adaptif sosial dan gejalanya timbul dalam masa perkembangan yaitu dibawah usia 18 tahun.

Yang dimaksud fungsi intelektual dibawah normal, yaitu apabila IQ dibawah 70. Anak ini tidak dapat mengikuti pendidikan sekolah biasa, karena cara berpikirnya yang terlalu sederhana, daya tangkap dan daya ingatnya lemah, demikian pula dengan pengertian bahasa dan berhitungnya juga sangat lemah.

Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku adaptif sosial adalah kemampuan seseorang untuk mandiri, menyesuaikan diri dan mempunyai tanggung jawab sosial yang sesuai dengan kelompok umur dan budayanya. Pada penderita retardasi mental gangguan perilaku adaptif yang paling menonjol adalah kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitarnya. Biasanya tingkah lakunya kekanak kanakan tidak sesuai dengan umurnya.

Gejala tersebut harus timbul pada masa perkembangan, yaitu dibawah umur 18 tahun. Karena kalau gejala tersebut timbul setelah berumur 18 tahun, bukan lagi disebut retardasi mental tetapi penyakit lain sesuai dengan gejala klinisnya.

Menurut nilai IQ-nya, maka intelegensi seseorang dapat digolongkan sebagai berikut (dikutip dari Swaiman 1989)

Nilai IQ

Sangat superior

130 atau lebih

Superior

120 129

Diatas rata rata

110 119

Rata rata

90 110

Dibawah rata rata

80 89

Retardasi mental borderline

70 79

Retardasi mental ringan (mampu didik)

52 69

Retardasi mental sedang (mampu latih)

36 51

Retardasi mental berat

20 35

Retardasi mental sangat berat

dibawah 20Adanya disfungsi otak merupakan dasar dari retardasi mental. Untuk mengetahui adanya retardasi mental perlu anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Penyebab dari retardasi mental sangat kompleks dan multifaktorial. Walaupun begitu terdapat beberapa faktor yang potensial berperan dalam terjadinya retardasi mental.

Kebanyakan anak yang menderita retardasi mental ini berasal dari golongan sosial ekonomi rendah, akibat kurangnya stimulasi dari lingkungannya sehingga secara bertahap menurunkan IQ yang bersamaan dengan terjadinya maturasi. Demikian pula pada keadaan sosial ekonomi yang rendah dapat sebagai penyebab organic dari retardasi mental, misalnya keracunan logam berat yang subklinik dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, ternyata lebih banyak pada anak anak dikota dari golongan sosial ekonomi rendah. Infeksi sitomegalivirus juga lebih banyak terdapat pada ibu ibu dari golongan sosial ekonomi rendah. Demikian pula dengan kurang gizi, baik pada ibu hamil maupun pada anaknya setelah lahir dapat mempengaruhi pertumbuhan otak anak.

Untuk menegakkan diagnosis, anamnesis yang baik sangat diperlukan, yaitu untuk mengetahui penyebab kelainan ini organik atau non-organik, apakah kelainnya dapat diobati/tidak, dan apakah ada faktor genetik/tidak. Dengan melakukan skrining secara rutin misalnya dengan menggunakan DDST (Denver Developmental Screening Test), maka diagnosis dapat segera dibuat. Demikian pula anamnesis yang baik dari orang tuanya, pengasuh atau gurunya, sangat membantu dalam diagnosis kelainan ini, Setelah anak berumur 6 tahun dapat dilakukan tes IQ. Sering kali hasil evaluasi medis tidak khas pada system sususan saraf pusat, perlu anamnesis yang teliti apakah ada keluarga yang cacar, mencari masalah lingkungan/faktor non organik lainnya dimana diperkirakan mempengaruhi kelainan otak anak.

Retardasi mental ringan, kelompok ini merupakan bagian terbesar dari retardasi mental. Golongan ini termasuk mampu didik, artinya selain dapat diajar baca tulis bahkan bisa sampai kelas 4-6 SD, juga bisa dilatih keterampilan tertentu sebagai bekal hidupnya kelak dan mampu mandiri seperti orang dewasa yang normal. Tetapi pada umumnya mereka ini kurang mampu menghadapi stress, sehingga tetap membutuhkan bimbingan dari keluarganya.

Retardasi mental sedang, kelompok ini kira kira 12% dari seluruh penderita retardasi mental, mereka ini mampu latih tetapi tidak mampu didik. Taraf kemampuan intelektualnya hanya dapat sampai kelas 2 SD saja, tetapi dapat dilatih menguasai suatu keterampilan tertentu misalnya pertukangan, pertanian, dll dan apabila bekerja nanti mereka ini perlua pengawasan. Mereka juga perlu dilatih bagaimana mengurus diri sendiri. Kelompok ini juga kurang mampu menghadapi stress dan kurang dapat mandiri, sehingga memerluka bimbingan dan pengawasan.

Retardasi mental berat, sekitar 7% dari seluruh penderita retardasi mental masuk dalam kelompok ini. Diagnosis mudah ditegakkan secara dini, karena selain adanya gejala fisik yang menyertai juga berdasarkan keluhan dari orang tua dimana anak sejak awal sudah terdapat keterlambatan perkembangan motorik dan bahasa. Mereka dapat dilatih hygiene dasar saja dan kemampuan berbicara sederhana, tidak dapat dilatih ketrampilan kerja dan memerlukan pengawasan dan bimbingan sepanjang hidupnya.

Daftar Pustaka:

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC; 1995. p. 191-201