retardasi mental

23
RETARDASI MENTAL Rihadini

Upload: afrianto-akhmad

Post on 23-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Retardasi Mental

RETARDASI MENTAL

Rihadini

Page 2: Retardasi Mental

PENGERTIAN

Suatu sindroma tingkah lakuyang ditandai oleh1. Fungsi intelektual umum dibawah rata-rata

yang cukup bermakna2. Yang mengakibatkan atau berhubungan dengan

kekurangan atau hendaya dalam perilaku adaptif

3. Timbul sebelum usia 18 tahun

Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental mental deficiency

Page 3: Retardasi Mental

Menurut Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ-III), retardasi mental dibagi menjadi 4 sub tipe:

1. Retardasi mental ringan : IQ. 50-702. Retardasi mental sedang : IQ. 35-493. Retardasi mental berat : IQ. 20-344. Retardasi mental sangat berat : IQ. < 20

Page 4: Retardasi Mental

ETIOLOGI

1. Faktor biologia. Kelainan kromosom: Sindroma Down (trisomi

kromosom 21).b. Kelainan metabolik: Fenilketonuria

(metabolisme asam amino), sindroma Hurler (metabolisme mukoplisakarida), penyakit Tay-Sachs (metabolisme lipida) dan sebagainya.

c. Gangguan prenatal: infeksi ibu waktu hamil (rubella, sifilis, parotitis epidemika, infeksi virus sitomegali dan sebagainya)

d. Gangguan perinatal atau postnatal: trauma kepala (karena kelahiran atau kecelakaan), infeksi (meningitis, encefalitis, septikemia), tumor intrakranial, malnutrisi.

Page 5: Retardasi Mental

2. Faktor psikososial: Deprivasi psikososial (kurangnya stimulus sosial, bahasa, intelektual) dapat terjadi pada keadaan-keadaan:

a. Kehidupan keluarga yang tidak harmonisb. Sering berpindah-pindah tempat tinggalc. Sering berganti pengasuh disertai pengasuhan

yang tidak adekuatd. Tingkat pendidikan orang tua yang rendahe. Orang tua sakit-sakitan, termasuk sakit jiwa

(skizofrenia, gangguan afektif)f. Salah satu orang tua atau saudara juga

menderita retardasi mental ringan.

Page 6: Retardasi Mental

3. Kombinasi faktor 1 dan 2:o Pada 25% kasus gangguan kromososm dan

metabolik seperti Down dan fenilketonuria tingkat retardasi mental sedang sampai berat diagnosis dapat ditegakkan pada waktu lahir atau usia yang relatif dini.

o Pada 75% kasus tidak ditemukan faktor penyebab biologiknya, kemungkinan faktor psikososial, atau kemungkinan kombinasi antara faktor genetik, biologi dan lingkungan taraf retardasi mental ringan, diagnosis baru ditegakkan setelah masuk sekolah

Page 7: Retardasi Mental

GEJALA KLINIS Tergantung pada tingakt retardasi mentalnya,

namun gejala umum adalah ; IQ < 70 (didapat melalui test intelegensi, misalnya

melalui Wechsler Intelligence Scale for Children) Adanya hendaya dalam perilaku adaptif (perilaku

adaptif adalah efektifitas seseorang untuk memenuhi standar berdikari atau mandiri serta bertanggung jawab sosial sesuai dengan apa yang diharapkan dari umur dan kelompok budayanya). Misalnya kemampuan merawat diri sendiri, kehidupan sehari-hari, ketrampilan dalam mengadakan hubungan sosial/ antar manusia, penggunaan sumber daya yang ada di masyarakat, pengarahan terhadap diri sendiri, fungsi akademik, bekerja, penggunaan waktu luang, menjaga kesehatan dan keselamatan diri.

Timbul sebelum usia 18 tahun

Page 8: Retardasi Mental

Gejala-gejala penyerta seperti: iritabilitas, agresivitas, mengambek, gerakan-gerakan stereotipik, gangguan neurologik (gangguan muskuler,

pendengaran, penglihatan atau kejang-kejang) terutama terdapat pada retardasi mental yang berat

Page 9: Retardasi Mental

TINGKATAN RETARDASI MENTAL DENGAN GAMBARAN KLINIK

RETARDASI MENTAL RINGAN

Taraf IQ 50-70

Usia mental yang dapat dicapai

Maksimal 11 – 12 tahun

Etiologi Seringkali karena deprivasi psikososial

Ciri-ciri umur pra sekolah (0-5th)

Dapat mengembangkan ketrampilan sosial dan komunikasi; keterbelakangan minimal dalam bidang sensorik motorik; sering tidak dapat dibedakan dari normal hingga usia yang lebih tua

Usia sekolah (6-20th)

Dapat belajar ketrampilan akademik sampai kira-kira kelas 6 pada umur belasan tahun (dekat umur 20th ); dapat dibimbing kearah konformitas sosial

Page 10: Retardasi Mental

RETARDASI MENTAL RINGAN

Masa dewasa (21th)

Biasanya dapat mencapai ketrampilan sosial dan pekerjaan yang cukup untuk mencari nafkah, tetapi memerlukan bimbingan dan bantuan bila mengalami stres sosial atau stres ekonomi yang luar biasa

Patokan pendidikan

Dapat dilatih dan dididik di sekolah khusus (SLB) sampai kelas 6 SD, dapat mencari nafkah secara sederhana dalam keadaan baik

Page 11: Retardasi Mental

RETARDASI MENTAL SEDANG

Taraf IQ 35-49

Usia mental yang dapat dicapai

Maksimal usia 7-8 tahun

Etiologi Deprivasi psikososial, abnormalitas biologik

Ciri-ciri umur pra sekolah (0-5th)

Dapat berbicara atau belajar berkomunikasi; kesadaran sosial kurang; perkembangan motorik cukup, dapat belajar mengurus diri sendiri; dapat diatur dengan pengawasan sedang

Usia sekolah (6-20th)

Dapat dilatih dalam ketrampilan sosial dan pekerjaan, sukar untuk maju lewat kelas 2 SD dalam mata pelajaran akademik; dapat belajar bepergian sendirian ditempat yang sudah dikenal.

Page 12: Retardasi Mental

RETARDASI MENTAL SEDANG

Masa dewasa (21th)

Dapat mencari nafkah dalam pekerjaan kasar (unskill) atau setengah terlatih dalam keadaan yang terlindung; memerlukan pengawasan dan bimbingan bila mengalami stres sosial atau stres ekonomi yang ringan

Patokan pendidikan

Dapat dididik sampai kelas 3 SD; dapat dilatih mencari nafkah (pekerjaan kasar)

Page 13: Retardasi Mental

RETARDASI MENTAL BERAT

Taraf IQ 20-34

Usia mental yang dapat dicapai

Maksimal 3-4 tahun

Etiologi Abnormalitas biologik

Ciri-ciri umur pra sekolah (0-5th)

Perkembangan motorik kurang, bicara minimal, pada umumnya tak bisa dilatih untuk mengurus diri sendiri; ketrampilan komunikasi tidak ada atau hanya sedikit sekali.

Usia sekolah (6-20th)

Dapat berbicara belajar berkomunikasi; dapat dilatih dalam kebiasaan kesehatan dasar; dapat dilatih secara sistimatik dalam kebiasaan sehari-hari.

Page 14: Retardasi Mental

RETARDASI MENTAL BERAT

Masa dewasa (21th)

Dapat mengurus diri sendiri sebagian, di bawah pengawasan penuh; dapat mengembangkan kemampuan melindungi diri sendiri secara minimal dalam lingkungan yang terkontrol atau tertentu.

Patokan pendidikan

Tidak dapat dididik, tetapi dapat dilatih; mengenal bahaya; tidak dapat mencari nafkah

Page 15: Retardasi Mental

RETARDASI MENTAL SANGAT BERAT

Taraf IQ <20

Usia mental yang dapat dicapai

Maksimal 2 tahun

Etiologi Abnormalitas biologik

Ciri-ciri umur pra sekolah (0-5th)

Retardasi berat; kemampuan minimal untuk berfungsi dalam bidang sensomotorik; selalu membutuhkan perawatan dan pengawasan.

Usia sekolah (6-20th)

Perkembangan motorik sedikit; dapat bereaksi terhadap latihan mengurus diri sendiri secara minimal atau terbatas; membutuhkan perawatan

Page 16: Retardasi Mental

RETARDASI MENTAL SANGAT BERAT

Masa dewasa (21th)

Perkembangan motorik dan bicara sedikit; dapat mengurus diri sendiri dengan sangat terbatas, tetap membutuhkan perawatan

Patokan pendidikan

Tidak dapat dididik dan dilatih; tidak mengenal bahaya dan tidak dapat mengurus diri sendiri

Page 17: Retardasi Mental

CARA PEMERIKSAAN

1. Anamnesis Riwayat kehamilan dan persalinan ibu:

− Apakah kehamilannya diharapkan atau tidak− Adakah usaha-usaha untuk menggugurkan kehamilannya− Apakah waktu hamil ibu mengalami perdarahan, minum

obat-obat yang bukan anjuran dokter− Sakit apa saja yang pernah diderita ibu sewaktu hamil− Apakah ibu mengontrolkan kehamilannya secara teratur.

Riwayat perkembangan anak Adanya penyakit keturunan atau penyakit lain yang

pernah didapat Adanya hubungan darah antar kedua orang tuanya Latar belakang sosiokultural

Page 18: Retardasi Mental

2. Pemeriksaan psikiatrik Bagaimana kesan umum penderita Kesadarannya, psikomotorik, perilaku, atensi/

perhatian, emosi, kemauan, proses berpikir, inteligensi, daya adaptasi dengan lingkungan

3. Pemeriksaan fisik Sering didapatkan hubungan antara retardasi mental

dengan bentuk tubuh, misalnya mikrosefalus, sindroma Down, warna dan bentuk dari kulit dan rambut, ukuran glandula tiroid.

Memeriksa adanya gangguan pendengaran, penglihatan dan sebagainya

Pemeriksaan neurologik: EEG, foto tengkorak (terutama pada kraniosinostosis, hidrosefalus, toksoplasmosis, hipoparatiroidisme dan lain-lain, CT-scan bila perlu.

Page 19: Retardasi Mental

4. Pemeriksaan laboratorium: Pemeriksaan darah dan urin untuk mengetahui

adanya kelainan-kelainan metabolik atau endokrin, apabila perlu konsultasi kebidang disiplin terkait.

Pemeriksaan enzimatik untuk kelainan kromososm atau metabolisme

Pemeriksaan biologi untuk mengetahui kelainan kromosom

5. Pemeriksaan psikologik: Evaluasi psikologik diperlukan untuk menilai

kemampuan persepsi, motorik, linguistik dan kognitif

Page 20: Retardasi Mental

DIAGNOSIS BANDING

1. Kelainan sensorik terutama buta dan tuli2. Gangguan perkembangan spesifik

(kelambatan satu aspek perkembangan): gangguan perkembangan bicara, aleksia, agrafia, afasia

3. Gangguan perkembangan pervasif (penyimpangan perkembangan): autisme infantil, skizofrenia yang timbul pada masa anak.

4. Penyakit fisik yang kronis5. Kesulitan belajar (diagnosis banding untuk

retardasi mental yang ringan).

Page 21: Retardasi Mental

PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN

1. Pencegahan Primerusaha untuk menghilangkan atau mengurangi faktor atau kondisi yang dapat menimbulkan gangguan yang berhubungan dengan retardasi mental, meliputi:

Pendidikan kesehatan masyarakat Perbaikan sosial ekonomi Konseling genetik dan tindakan kedokteran,

misalnya perawatan prenatal yang baik, pertolongan persalinan yang baik, membatasi kehamilan pada wanita remaja dan diatas umur 40 tahun, pencegahan radang otak dan sebagainya.

Page 22: Retardasi Mental

2. Pencegahan Sekunder:Bertujuan untuk mengatasi sedini mungkin dan memperpendek perjalanan penyakit yang berhubungan dengan retardasi mental. Misalnya penyakit metabolik dan endokrin yang menurun seperti Phenil Keton Uria (PKU), hipertiroidism bisa diobati secara efektif pada stadium dini.

Page 23: Retardasi Mental

3. Pencegahan Tersier:Usaha memperkecil sekuele atau cacat lebih lanjut, meliputi antara lain:

Pendidikan pasien atau latihan khusus, disalurkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) yang sesuai.

Bagi yang gelisah, hiperaktif atau destruktif dapat diberi:

− Methylphenidate: diberi pagi hari dengan dosis tergantung berat badan dan dimulai dengan dosis yang rendah sampai mencapai dosis maksimum 20mg/hari (1x per hari)

Bila ada gejala kejang, diberi obat anti kejang Konseling untuk orang tua