resume luka bakar

13
6 RESUME LUKA BAKAR Nama : Heny Junita NPM : 220110120011 I. Definisi Luka bakar adalah luka yang timbul akibat kulit terpajan suhu tinggi, syok listrik, atau bahkan kimia. Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan kedalaman dan luas daerah yang terbakar. (Elizabeth J., Corwin. 2000. Hal 611) Luka bakar adalah luka yang disebabkan karena pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat hantaran atau radiasi elektromagnetik. Luka bakar dapat dikelompokkan menjadi luka bakar termal, radiasi, atau kimia. (Smeltzer, Suzzanne C. Vol.3. 2001. Hal 1912) II. Etiologi Luka bakar disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh. Panas dipindahkan melalui hantaran atau elektromagnetik. Dekstruksi jaringan terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein atau ionisasi sel . Kulit dan mukosa saluran atas merupakan lokasi destruksi jaringan. Jaringan yang dalam, termasuk organ visera, dapat mengalami kerusakan karena luka bakar elektrik atau kontak yang lama dengan agen penyebab (burning agent). Nekrosis dan kegagalan organ dapat terjadi. Dalamnya luka bakar bergantung suhu agen penyebab luka bakar dan lamanya kontak dengan agen tersebut . III. Klasifikasi

Upload: junitanjun

Post on 20-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Luka bakar adalah luka yang timbul akibat kulit terpajan suhu tinggi, syok listrik, atau bahkan kimia. Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan kedalaman dan luas daerah yang terbakar. (Elizabeth J., Corwin. 2000. Hal 611)Luka bakar adalah luka yang disebabkan karena pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat hantaran atau radiasi elektromagnetik. Luka bakar dapat dikelompokkan menjadi luka bakar termal, radiasi, atau kimia. (Smeltzer, Suzzanne C. Vol.3. 2001. Hal 1912)

TRANSCRIPT

RESUME LUKA BAKARNama: Heny Junita

NPM: 220110120011

I. Definisi

Luka bakar adalah luka yang timbul akibat kulit terpajan suhu tinggi, syok listrik, atau bahkan kimia. Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan kedalaman dan luas daerah yang terbakar. (Elizabeth J., Corwin. 2000. Hal 611)

Luka bakar adalah luka yang disebabkan karena pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat hantaran atau radiasi elektromagnetik. Luka bakar dapat dikelompokkan menjadi luka bakar termal, radiasi, atau kimia. (Smeltzer, Suzzanne C. Vol.3. 2001. Hal 1912)II. Etiologi

Luka bakar disebabkan oleh ( pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh. Panas dipindahkan melalui hantaran atau elektromagnetik. Dekstruksi jaringan terjadi akibat ( koagulasi, denaturasi protein atau ionisasi sel. ( Kulit dan mukosa saluran atas merupakan lokasi destruksi jaringan. Jaringan yang dalam, termasuk organ visera, dapat mengalami kerusakan karena ( luka bakar elektrik atau kontak yang lama dengan agen penyebab (burning agent). ( Nekrosis dan kegagalan organ dapat terjadi.

Dalamnya luka bakar bergantung suhu agen penyebab luka bakar dan lamanya kontak dengan agen tersebut. III. KlasifikasiLuka Bakar : Termal/ Kimia/ Listrik (Fase Akut Konvalensi)

Luka bakar termal : agen pencedera dapat berupa api, air panas, atau kontak dengan objek panas. Luka bakar api berhubungan dengan asap/ cedera inhalasi.

Luka bakar kimia : terjadi dari tipe/ kandungan agen pencedera, serta konsentrasi dan suhu agen.

Luka bakar listrik : terjadi dari tipe/ voltase aliran yang menghasilkan proporsi panas untuk tahanan dan mengirimkan jalan sedikit tahanan (contoh: saraf memberikan tahanan kecil dan tulang merupakan tahanan terbesar). Dasar cedera menjadi lebih berat dari cedera yang terlihat.(Aziz Alimul, 2008)

1. Luka bakar derajat I :

Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (superficial), kulit hipermik berupa eritem, tidak dijumpai bullae, terasa nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. Penyembuhan terjadi secara spontan tanpa pengobatan khusus. 2. Luka bakar derajat II :

Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi.

Dibedakan atas dua bagian :

a. Derajat II dangkal/ superficial (IIA) ( Kerusakan mengenai bagian epidermis dan atas dari corium/dermis. Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebacea, dll. Semua ini merupakan benih-benih epitel. Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 10-14 hari.b. Derajat II dalam/ deep (IIB) ( Kerusakan hampir seluruh bagian dermis dan sisa-sisa jaringan epitel tinggal sedikit. Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea tinggal sedikit. Penyembuhan terjadi lebih lama dan disertai parut hipertrofi. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan. 3. Luka bakar derajat III :

Kerusakan meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih dalam sampai mencapai jaringan subkutan, otot dan tulang. Organ kulit mengalami kerusakan, tidak ada lagi sisa elemen epitel. Tidak dijumpai buloa, kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan lebih pucat sampai berwarna hitam kering. Terjadi koagulasi protein dalam epidermis dan dermis yang dikenal sebagai esker. Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi karena ujung-ujung sensorik rusak. Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi epitelisai spontan.

(M. Sjaifudin Noer, 2006) Luka bakar superficial ketebalan parsial (derajat pertama) : melibatkan hanya epidermis. Luka tampak merah muda terang sampai merah dengan edema minimal dan tak ada lepuh. Kulit sering kering/ hangat.

Luka bakar dalam ketebalan parsial (derajat kedua) : melibatkan epidermis dan dermis luka tampak merah muda sampai pucat dengan edema sedang dan lepuh. Luka ini lebih kering dari ketebalan luka bakar parsial sedang.

Luka bakar ketebalan penuh (derajat ketiga) : melibatkan semua lapisan kulit, lemak subkutan, dan dapat melibatkan otot, saraf, dan aliran darah. Luka tampak bervariasi dari putih, merah buah ceri, sampai coklat atau hitam, dengan lepuh tak umum. Luka ini kering, tekstur seperti kulit samak.

Luka bakar ketebalan penuh (derajat keempat) : melibatkan lapisan kulit dan otot, jaringan organ dan tulang. (Aziz Alimul, 2008)LUAS LUKA BAKAR

Wallace membagi tubuh atas bagian-bagian 9% atau kelipatan dari 9, terkenal dengan nama Rule of Nine atau Rule Wallace.

Kepala dan leher( 9%

Lengan

( 18%

Badan depan

( 18%

Badan belakang

( 18%

Tungkai

( 36%

Genitalis/ perineum( 1%

Total

( 100%

Dalam perhitungan agar lebih mudah dapat dipakai luas telapak tangan penderita adalah 1 % dari luas permukaan tubuhnya. Pada anak anak dipakai modifikasi Rule of Nine menurut Lund and Brower, yaitu ditekankan pada umur 15 tahun, 5 tahun, dan 1 tahun.Kriteria Berat Ringannya (American Burn Association)1. Luka bakar ringan

Luka bakar derajat II