resume bahasa indonesia untuk mahasiswa

59
TUGAS RESUME BAHASA INDONESIA Disusun oleh : ARDILA ROSIDAH 6611040058 TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2015 1

Upload: ardila-rosidah

Post on 05-Sep-2015

42 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

materi resume bahasa indonesia ini meliputi : sejarah bahasa, kebakuan, membaca cepat, pidato, presentasi, karya ilmiah, etika ilmu dan masih banyak lainnya.

TRANSCRIPT

TUGAS RESUME BAHASA INDONESIA

Disusun oleh :

ARDILA ROSIDAH6611040058

TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTURPOLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA2015

Sejarah Bahasa Indonesia

A. Sejarah Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara sejak abad-abad awal penanggalan modern. Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi, dimana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan dialek "o" sedangkan dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi beragam. Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda untuk para pegawai pribumi dinilai lemah. Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia sebagai Hindia-Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Mamoer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Kemudian pada tahun 1908 Pemerintah Hindia-Belanda (VOC) mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat). Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908, yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu menerbitkan buku-buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "Bahasa Persatuan Bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,"Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.Pada tahun 2008 dicanangkan sebagai Tahun Bahasa 2008. Oleh karena itu, sepanjang tahun 2008 telah diadakan kegiatan kebahasaan dan kesastraan. Sebagai puncak dari seluruh kegiatan kebahasaan dan kesastraan serta peringatan 80 tahun Sumpah Pemuda, diadakan Kongres IX Bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober-1 November 2008 di Jakarta. Kongres tersebut akan membahas lima hal utama, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah, penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa media massa. Kongres bahasa ini berskala internasional dengan menghadirkan para pembicara dari dalam dan luar negeri. Para pakar bahasa dan sastra yang selama ini telah melakukan penelitian dan mengembangkan bahasa Indonesia di luar negeri sudah sepantasnya diberi kesempatan untuk memaparkan pandangannya dalam kongres ini.B. Peristiwa Penting dalam Perkembangan Bahasa Indonesia Pada tahun 1908 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Commissie voor de Volkslectuur melalui Surat Ketetapan Gubernemen tanggal 14 September 1908 yang bertugas mengumpulkan dan membukukan cerita-cerita rakyat atau dongeng-dongeng yang tersebar di kalangan rakyat, serta menerbitkannya dalam bahasa Melayu setelah diubah dan disempurnakan. Kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka.Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.Tahun 1933 terbit majalah Pujangga Baru yang diasuh oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Amir Hamzah, dan Armijn Pane. Pengasuh majalah ini adalah sastrawan yang banyak memberi sumbangan terhadap perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Pada masa Pujangga Baru ini bahasa yang digunakan untuk menulis karya sastra adalah bahasa Indonesia yang dipergunakan oleh masyarakat dan tidak lagi dengan batasan-batasan yang pernah dilakukan oleh Balai Pustaka. Tahun 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun Sumpah Pemuda, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah. Kongres ini dihadiri oleh bahasawan dan budayawan terkemuka pada saat itu, seperti Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat, Prof. Dr. Poerbatjaraka, dan Ki Hajar Dewantara. Dalam kongres tersebut dihasilkan beberapa keputusan yang sangat besar artinya bagi pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Keputusan tersebut, antara lain: mengganti Ejaan van Ophuysen, mendirikan Institut Bahasa Indonesia, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam Badan Perwakilan.Tahun 1942-1945 (masa pendudukan Jepang), Jepang melarang pemakaian bahasa Belanda yang dianggapnya sebagai bahasa musuh. Penguasa Jepang terpaksa menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi untuk kepentingan penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan, sebab bahasa Jepang belum banyak dimengerti oleh bangsa Indonesia. Hal yang demikian menyebabkan bahasa Indonesia mempunyai peran yang semakin penting. 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia dinyatakan secara resmi sebagai bahasa negara sesuai dengan bunyi UUD 1945, Bab XV pasal 36: Bahasa negara adalah bahasa Indonesia. 19 Maret 1947 (SK No. 264/Bhg. A/47) Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Mr. Soewandi meresmikan Ejaan Republik sebagai penyempurnaan atas ejaan sebelumnya. Ejaan Republik ini juga dikenal dengan sebutan Ejaan Soewandi. Tahun 1948 terbentuk sebuah lembaga yang menangani pembinaan bahasa dengan nama Balai Bahasa. Lembaga ini, pada tahun 1968, diubah namanya menjadi Lembaga Bahasa Nasional dan pada tahun 1972 diubah menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan Pusat Bahasa. 28 Oktober s.d. 1 November 1954 terselenggara Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, Sumatera Utara. Kongres ini terselenggara atas prakarsa Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, Mr. Mohammad Yamin. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 tahun 1972 diresmikan ejaan baru yang berlaku mulai 17 Agustus 1972, yang dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan Tap.MPR No. 2/1972. 10 s.d. 14 25 s.d. 28 Februari 1975 di Jakarta diselenggarakan Seminar Politik Bahasa Indonesia. Tahun 1978, bulan November, di Jakarta diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III. Tanggal 21 s.d. 26 November 1983 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Tanggal 27 Oktober s.d. 3 November 1988 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Tanggal 28 Oktober 2 November 1993 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta.Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin. Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia. Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.C. Beberapa Fungsi dalam Bahasa Indonesia1. Fungsi Bahasa Indonesia Baku :a. Sebagai pemersatu : dalam hubungan sosial antar manusiab. Sebagai penanda kepribadian : mengungkapkan perasaan & jati diric. Sebagai penambah wibawa : menjaga komunikasi yang santund. Sebagai kerangka acuan : dengan tindak tutur yang terkontrol 2. Secara umum sebagai alat komunikasi lisan maupun tulis. Menurut Santoso, dkk. (2004) bahwa bahasa sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut:a. Fungsi informasi : mengungkapkan perasaanb. Fungsi ekspresi diri : perlakuan terhadap antar anggota masyarakatc. Fungsi adaptasi dan integrasi : berhubungan dengan sosiald. Fungsi kontrol social : mengatur tingkah laku3. Menurut Hallyday (1992) Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi untuk keperluan:a. Fungsi instrumental : untuk memperoleh sesuatub. Fungsi regulatoris : untuk mengendalikan prilaku orang lainc. Fungsi intraksional : untuk berinteraksi dengan orang laind. Fungsi personal : untuk berinteraksi dengan orang laine. Fungsi heuristik : untuk belajar dan menemukan sesuatuf. Fungsi imajinatif : untuk menciptakan dunia imajinasig. Fungsi representasional : untuk menyampaikan informasiD. Kedudukan Bahasa Indonesia1. Sebagai Bahasa Nasional Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diperoleh sejak awal kelahirannya, yaitu tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional sekaligus merupakan bahasa persatuan. Adapun dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional , bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut. Lambang jati diri (identitas). Lambang kebanggaan bangsa. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang etnis dan sosial-budaya, serta bahasa daerah yang berbeda. Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah

2. Sebagai Bahasa Resmi/Negara Kedudukan bahasa Indonesia yang kedua adalah sebagai bahasa resmi/negara; kedudukan ini mempunyai dasar yuridis konstitusional, yakni Bab XV pasal 36 UUD 1945. Dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi/negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut. Bahasa resmi negara . Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan. Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi.Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia1. Konsep Dasar kedudukan dan fungsi bahasa istilah kedudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita pakai. Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. la selalu mengikuti kehidupan manusia, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa2. Kedudukan dan Fungsi BahasaIndonesia sebagai Bahasa Nasional, Kehadiran bahasa Indonesia mengikuti perjalanan sejarah yang panjang. Perjalanan dimulai sebelum kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada, misalnya yang didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta batu nisan di Aceh, sampai dengan tercetusnya ; inpirasi pesatuan pemuda-pemuda Indoesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang konsep aslinya berbunyi sebagai berikut:a. Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah, darah satoe Tanah Air Indonesia. b. Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe Bangsa Indonesia.c. Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng basasa persatoean bahasa Indonesia

Dari ketiga butir di atas yang paling menjadi perhatlan pengamat (sosiolog) adalah butir ketiga. Sebab negaranegara lain, khususnya negara tetangga kita, mencoba untuk membuat hal yang sama selalu mengalami kegagalan yang dibarengi dengan bentrokan sana-sini. Sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu dipakal sebagal lingua franca di seturuh kawasan tanah air. Itu terjadi sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi yang semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa daerahnya disaingi. Mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat dipakai sebagal alat penghubung antar suku, sebab yang diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah sendiri. Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam Itulah, khusunya pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi sakti di atas.Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928 dan bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 Perbedaan wujud, baik struktur, sistem, maupun kosakata jelas tidak ada. Jadi, kerangkanya sama. Yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa Melayu. Akan tetapi, setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa Melayu sudah bersifat naslanal atau bahasa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa Melayu yang berjiwa semangat baru diganti dengan nama bahasa Indonesia.

BAHASA BAKUA. Fungsi Bahasa Baku

1. Pemersatu;bahasa baku menghubungkan semua penutur berbagai dialek sehingga bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat dan meningkatkan proses identitas penutur dengan seluruh masyarakatnya.2. Pemberi kekhasan; berarti membedakan bahasa itu dengan bahasa lainnya sehingga bahasa baku memperkuat perasan kepribadian nasional masyarakat bahasa yang bersangkutan,3. Pembawa kewibawaan; bersangkutan dengan usaha orang mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui perolehan bahasa baku.4. Sebagai kerangka acuan; artinya bahasa baku memiliki norma yang menjadi tolok ukur dalam berbahasa, Juga sebagai kerangka acuan bagi fungsi estetika pada bidang susastra.

B. Ciri Bahasa Baku1. Kemantapan dinarnisKemantapan dinarnis berupa kaidah dan aturan yang tetap.Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat. Dipihak lain, kernan tap an tidak kaku (dinamis) tetapi cukup lues sehingga rnernungkinkan perubahan yang bersistern dan teratur dibidang kosa dan peristilahan, dan rnengijinkan perkernbangan berjenis ragarn yang diperlukan di dalam kehidupan moderen.2. KecerdasanKecerdasan bahasa diwujudkan dalarn kalirnat paragraph dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkap penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan rnasuk akal.

ETIKA DALAM ILMU DAN PENERAPANNYAA. Latar Belakan Pemikiran Setiap manusia mempunyai tujuan hidup, sehingga di dalam segala aktivitasnya diarahkan untuk mencapai tujuan hidupnya. Di dalam mencapai tujuannya itu manusia memiliki kesadaran pribadinya sebagai mahluk social. Kesadaran moral dalam bentuknya yang konkrit disebut suara bathin atau sering juga disebut kata hati. Kata hati ialah bagian dalam jiwa manusia yang mempunyai tigkat derajat yang paling tinggi, yang merupakan inti dari jiwa paling perasa,paling baku yang dibentuk oleh kekuatan yang ada dari dalam diri manusia sendiri. kadang-kadang demi angan-angan dan hawa nafsunya manusia mengorbankan segalanya termasuk memperkosa kata hatinya. Sebenarnya kesusilaan itu adalah nilai yang tertanam jauh dalam jiwa manusia itu sendiri.Dalam perkembangannya, baik etika maupun ilmu senantiasa sejalan dengan situasi dan kondisi perkembangan dunia. Hal ini dapat terjadi karena pada dasarnya etika dan ilmu selalu berkaitan dengan aktivitas manusia dalam upayanya menjalani dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu, dalam pembahasan masalah ini ada 4 faktor yang harus dijadikan paradigma yang saling berinteraksi, yakni etika, ilmu, manusia dan slam sekitar, sehingga dengan ke-4 faktor ini maka apa yang menjadi induktinasi antara etika dan ilmu akan membawa implikasi 10 positif bagi pengembagan dan penerapan ilmu dalam bentuk teknologi yang tepat di masa depan sesuai kebutuhan manusia. Sebaliknya jika hal tersebut dikesampingkan, dikhawatirkan akan justru terjadi melihat negeri-negeri kontemporer yang paling besar kemajuannya dalam ilmu pengetahuan dan pencapaian teknologinya, justru warganya banyak mengeluhkan kekosongan rohani, stress kejiwaan, kekatutan pikiran, dan perasaan minder, perasaan sedih dan sengsara. Dan lebih fatal lagi kita dapat saksikan generasi mudanya terjerumus dalam berbagai kontroversi ekstrimitas materialisme peradaban, Dari gambaran tersebut, maka sangat tepat jika kemajuan ilmu pengetahuan itu dibarengi dengan 14 kemajuan etika dan moral yang dapat berfungsi sebagai 10 apa yang disebut dengan etika normatif yakni menentukan benar tidaknya tingkah laku, atau anggapan moral (K. Bertens 1999: 18).oleh Karena itu, orma, etika atau moral sebagai Inti ajaran agama 1, hendaknya menjadi landasan bagi manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.B. Landasan Teori dan Definisi Operasional1. Etika; dari bahasa Yunani kuno ethos dalam bentuk kata tunggal punya banyak arti; termpat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan adat; akhlak; watak; perasaan; sikap dan cars berpikir. Dalam bentuk jamak (teori akuntansi etha) artinya adat kebiasaan. Arti ini menjadi latar belakang terbentuknya istilah etika yang oleh filsuf Yunani besar Aristoteles (384 322 SM) dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi berdasar asal katanya, etika berarti; ilmu tentang apa yang biasa 7 dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K. Bertenstip1999: 4) perbedaan ataupun persamaan moral dengan etika; moral berasal dan bahasa Latin Mos (jamak Mores) yang berarti Juga: Kebiasaan, adat. Dalam KBBI 1988, kata mores masih dipakai dalam arti yang sama. Jadi etimologi kata Etika sama dengan etimologi kata moral karena keduanya berasal dari kata yang berarti adat kebiasaan Hanya bahasa asalnya berbeda, yang pertama berasal dari bahasa Yunani, sedang yang kedua dari bahasa Latin. Masih dalam KBBI 1988, Etika dijelaskan dengan membedakan tiga arti: a. Ilmu tentang apa yang baik kan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).b. Kumpulan asas atau nilal yang berkenaan dengan akhlak;c. Nilal mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau bermasyarakat (K. Bertens 1999: 56)Menurut Komaruddin Hidayat yang dikutip dari Taylor, Paul W, dalam bukunya problems of moral filosophy, bahwa moralitas berkenaan dengan tingkah laku yang konkrit sedangkan etika bekerja dalam level teori (Nurcholish Majid, 1995) Berkaitan dengan hal ini, maka etika sangat erat kaitannya dengan reflektif bihavioristik manusia, dimana tingkah laku manusia secara psikhologis diikat oleh nilal-nilal etik atau moral yang ada sebagaimana didefinisikan bahwa etika-etika sebagai refleksi kritis, metodis, dan sistematis tentang tingkah laku manusia (K. Bertens 1999: 24)2. Ilmu; berasal dari bahasa Arab ilman/ilmun yang berarti pengetahuan bentuk masdar dari kata alima/allama yang berarti tahu. Sedangkan secata terminology ilmu pengetahuan ditandai dengan derasna arus informasi merupakan tantangan yang mengunggah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi berbagai masalah (K. H. All Yafle, 1997: 51). Dengan demikian berarti ilmu pengetahuan itu harus dilihat dari konteksnya, karena ilmu pengetahuan akan dapat memberikan kebermaknaan bila dilandasi dengan ketiga hakekat atau landasan keilmuan itu sendiri. Ketiga hakekat atau landasan keilmuan itu sendiri, yakni ontology,epistomologi dan aksiologi, jadi untuk membedakan pengetahuan yang satu dengan yang lain, maka kita harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan ketiga landasan ilmu tersebut.

C. Konteks Etika dalam IlmuKomaruddin Hidayat mengemukakan bahwa etika dalam tradisi ifisafat lazim dipahami sebagai suatu teori ilmu pengetahuan yang mendiskusikan mengenai apa yang baik dan apa yang buruk berkenaan dengan perilaku manusia. Dengan kata lain, etika merupakan usaha dengan akal budinya untuk menyusun teori mengenai penyelenggaran hidup yang baik (Nurcholish Madjid, 1995).Etika adalah suatu yang berkenaan dengan perilaku manusia, yang didasarkan atas nilai nilai spiritual agamis yang bertujuan untuk mewujudkan suatu sifat yang tertanam di dalam jiwa berupa sifat-sifat ketuhanan (Rabbani), sehingga dengan sifat-sifat ini, maka dia akan memperoleh suatu derajat yang tinggi baik dihadapan sesama manusia, lingkungan alamnya dan terlebih dihadapan Tuhan-Nya.

Pendekatan Ilmiah Tentang Tingkah Laku Morala. Etika DeskriptifMelukiskan tingkah laku moral dalam arti luas misalnya, ada kebiasaan,anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Etika deskriptif hanya melukiskan, ia tidak member penilaian, sekarang ini etika deskriptif dijalankan oleh ilmu-ilmu social: antropologi budaya, psikologi, sosiologi sejarah dan sebagainnya. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa etika deskriptif ini sebetulnya termasuk ilmu pengetahuan empiris dan bukan filsafat (K. Bertens 1999: 16)

b. Etika NormatifDalam etika normatif, ahli melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia. Etika normative bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktek.

c. Metaetika meta (dari bahasa yunani) mempunyai arti melebihi,melampaui. Metaetika seolah-olah bergerak pada taraf lebih tinggi daripada perilaku etis, yaitu pada taraf bahasa etis atau bahasa yang digunakan di bidang moral. Dapat dikatakan juga bahwa metaetika mempelajari logika khusus dan ucapan etis.

D. Masalah Etika Terapan dan Tantangannya

Etika sedang banyak mengalami tantangan terutama dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu terutama tampak dengan penampilannya sebagai etika terapan (applied ethis). Perkembangan tersebut menyebabkan adanya perubahan yang dapat digolongkan atas beberapa factor :1. Perkembangan pesat di bidang ilmu dan teknologi menimbulkan banyak persoalan etis yang besar, khususnya dalam sector ilmu-ilmu biomedis2. Dalam masyarakat tahun 1960-an tercipta semacam iklim moral yang seolah0olah mengundang minat untuk etika.

Hal yang paling penting dalam etika terapan adalah penempatan etika pada posisi yang tepat terutama dengan pendekatan multidispiner,dimana kerja sama erat antara etika dan ilmu lain. Etika terapan tidak bisa dijalankan dengan baik tanpa kerjasama, karena ia harus membentuk pertimbangan tentang bidang yang sama seklai diluar keahliannya. Karena itu pelaksanaannya etika terapan meminta suatu pendekatan multi dispiner, suatu pendekatan yang melibatkan berbagai ilmu sekaligus.

FENOMENOLOGI DALAM KAJIAN KEILMUANA.PendahuluanDalam sejarahnya sejak awal pengetahuan (knowlegde) dikembangkan dengan cara : a) menekankan pada peranan reason atau akal dan b) menekankan pada penggunaan sense atau rasa. Dua alat (Reason dan Sense), lnilah yang mengembangkan dan memproduksi pengetahuan. Sedangkan pengetahuan itu bermula pada sikap skeptis (seseorang filsuf) terhadap sesuatu. Untuk bisa disebut pengetahuan pada dasamya, hanya diisyaratkan agar Ia tahu dengan yakin (sure). Namun tidak disyaratkan agar ia tahu sesuatu tentang apa yang ia klaim dengan absolutly certain. Dengan kata lain, pengetahuan mensyaratkan kernampuan untuk memberikan landasan, "bagaimana cara kita menyusun pengetahuan yang benar, masalah ini dalam kajian filsafat sering disebut sebagai landasan epistimologi atau metode ilmiah. Jadi metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan.

B. Pengertian FenomenoiogiKata fenomenologi dari bahasa Yunani, yaitu phainomenon dari phainesthai / phainomali/ phainein yang artinya menampakkan, memp erlihatk an. Kata ini mempunyai arti sebagai berikut: obyek persepsi, apa yang diamati, apa yang tampak pada kesadaran kita, pengalaman inderawi, apa yang tampak pada panca indera kita dan peristiwa yang dapat diamati (Save, at. Dagun, 1990) Berdasarkan uraian para ahli fenomenologi berarti, uraian atau percakapan tentang Fenomena atau sesuatu yang sedang menampakkan diri. Menurut cara-cara berpikir dan berbicara filsafat dewasa ini dapat juga dikatakan; percakapan dengan Fenomena atau sesuatu yang sedang menggejala.

Tiga tahap dalam metode Fenomenologis1. Reduksi Fenomenologis (Penyaringan) Yaitu menyaring setiap keputusan yang secara riel muncul terhadap obyek yang diamati. Ada beberapa hal yang perlu disaring , yaitu segala keputusan yang bersifat subyektif. Dalam kaitan ini pengamatan harus diserahkan pada obyektivitas, harus terbuka untuk gejala yang akan diajak bicara. Demikian pada obyek perlu disaring dari segala pengetahuan yang pemah diteliti dan diperoleh dari sumber lain, baik itu merupakan teori atau hipotesis yang perah ada.2. Refuksi Eidetis yaitu tercapainya fenomena murni dalam kesadaran tidaklah berarti perjalanan sudah selesai : kriteria Fenomenologis sebagai ilmutentang hakekat harus dipenuhi. Oleh karen a itu obyek yang dijadikan ajang pengamatan harus benar-benar hakiki. Obyek hakiki tersebut oleh Husserl disebut Eidos. Eidos adalah inti sari atau pokok sejati. Intisari ini tidak dapat dipahami sebagai sesuatu hal yang tersembunyi dibalik alam faktual. Dalam fenomenologi tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi atau tertutup salah satu yang lain. Segalanya terbuka dan menampakkan diri.3. Reduksi Transendental, Menurut Husserl kedua reduksi tersebut diatas bam membersihkan bidang fenomena hingga mencapai hakekat yang mumi. Pada reduksi transendental kemurnian fenomenologi harus diimbangi dengan situasi subj ek yang hakiki yang terbebas dari pengalaman empirik (Sudarto, 1996).

c. Konsep Fenomenologi Dalam Kaitan KeilmuanManusia selalu berupaya untuk menemukan landasan pikiran baru untuk rnengantisipasi perubahan dan perkernbangan kebutuhan berdasarkan disiplin rnetodologi ilrniah. Ilmu pengetahuan merupakan upaya khusus manusia untuk menyingkap realitas yang ada di alarn ini untuk dapat berkomunikasi satu sarna lain. Membangun dialog dengan mengakui keberadaan orang lain dengan berupaya meningkatkan hakekat dan martabat kemanusiaannya. Atas dasar itulah merupakan keharusan adanya riset atau penelitian., Sebab riset mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan pengetahuan. Riset pada hakekatnya merupakan wahana untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan suatu kebenaran. Upaya untukmendapat kebenaran tersebut dilakukan oleh para filosof, peneliti maupun oleh praktisi melalui metode tertentu atau model tertentu, yang bisa dikenal dengan nama paradigma. Kebenaran pada hakikatnya adalah pernyataan dari kesimpulan terdapat konsistensi dengan pernyataan dari kesimpulan terdahulu yang dianggap benar.

D. Bahasa KeilmuanAdalah sarana yang digunakan dalam komunikasi keilmuan. Secara umum terdapat unsur-unsur berupa bentuk komunikasi keilmuan, antara lain; lambang (termasuk kata-kata dan tandatanda); definisi; dan pernyataan Iogika, Bahasa keilmuan merupakan bahasa yang digunakan dalam penulisan-penulisan ilmiah atau dalam penulisaan ilmu pengetahuan.

Presentasi Ilmiah

A. Pengertian Presentasi IlmiahPresentasi ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah, baik jnformasi konseptual maupun procedural. Mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif ada kiat-kiat yangiperiu diterapkan, yakni (1) menarik minat perhatian peserta, (2)jaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, dan (3) menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah. Untuk menarik perhatian pada topic / massalah yang dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik (media visual seperti gambar dengan warna yang-Po menarik, ilustrasi dll), mengetahui latar belakang peserta, dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar Jelas oleh seluruh peserta yang berada di suatu ruangan.Untuk menjaga agar presentasi tetap focus pada masalah yang dibahas, penyaji harus menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti. Untuk menjaga etika dapat dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang dapat merugikan (menyinggung perasaan) orang lain. Butir-butir rinci tentang etika dan tata cara yang perlu ditaati dalam forum ilmiah akan diuraikan berikut ini.Tata cara dan Pengertian presentasi Ilmiaha. Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai. Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika peserta memperoleh bahan tertulis, balk bahan lengkap maupun bahasan presentasi powerpoint. jika diperlukan, bahan dapat dilengkapi dengan ilustrasi yang relevan. Apabila bahan ditayangkan, harus dipastikan bahwa semua peserta dapat melihat layer dan dapat membaca tulisan yang disajikan. b. Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia. Untuk itu, penyaji pertu merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleh moderator.c. Penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah. Hal itu karena forum ilmlah merupakan wahana bagi ilmuwan dan akademisi dan berbagai disiplin ilmu saling asah otak dan hati serta bertukar berbagai informasi akademik, baik sebagai hasil pemikiran maupun hasil penelitian. Dalam forum tersebut ada beberapa peran yang dimainkan oleh aktor yang berbeda yakni penyaji, pemandu (moderator), notulis, peserta, dan teknisi). Semua pihak wajib melakukan tugasnya dan menjaga agar jalannya presentasi ilmiah dapat berjalan dengan lancer sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang salah mana yang patut dan mana an tidak patut. Satu nilai yang harus dipegang dalam menjaga etika adalah menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain. Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan muka, dan tersinggung perasaaniya. Hak dalam forum ilmiah meliputi hak berbicara, hak membela dan mempertahankan pendapatnya, serta hak untuk mendapatlian pengakuan. Kehilangan muka dapat terjadi apabila aib atau kekurangan diungkapkan secara vulgar. Sementara itu, apabila seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat berharga, Ia mempunyai hak antuk mendapatkan pengakuan. Etika dalam forum ilmiah harus dijaga agar tujuan forum dapat tercapai dengan baik hal lain yang perlu diperhatikan oleh penyaji dalam adalah kejujuran. Dalam dunia ilmlah, kejujuran merupakan butir etis terpenting. Setiap orang wajib bersikap sangat terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang disajikan. Jika menyajikan data, penyaji harus secara jujur menyebutkan.apakah data tersebut penelitiannya ataukah diambil dari sumber lain. Jika diambil dari sumber lain, harus menyebutkan secara lengkap sesuai dengan kelaziman dunia ilmiah.Etika yang harus dijaga oleh pesertaa. setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya, dia akan bertanya jika memang tidak tahu, akan mencari klarffikasi apabila masih bingung atau belum yakin, akan mengecek apakah pemahamamnya sudah benar ataukah belum, dsb.b. Setiap peserta wajib menghargai pendapat / gagasan orang lain dan hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara (atau bertanya). Misalnya, ketika orang lain telah mengusulkan gagasan, dia tidak akan berbicara seolah-olah dialah pengusul pertama gagasan tersebutc. Ketika pertanyaan telah diajukan oleh peserta lain, dia tidak akan mengulangi pertanyaan itu. Ketika peserta lain telah menyatakan sesuatu dan dia menyetujuinya, dia dapat mengungkapkan dukungannya.d. Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi atau informasi, satu kewajiban penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji. Akan lebih bagus jika penanya menunjukkan apresiasi positif terhadap jawaban yang telah diberikan. Apabila dengan terpaksa penanya meninggalkan ruangan sebelum jawaban diberikan, dia wajib meminta maaf dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan.e. Jalannya forum ilmlah banyak ditentukan oleh moderator sebagai pemandu. Mika yang hams dijaganya adalah bahwa dia harus adil. Artinya, semuga peserta sedapat-dapatnya memperoleh kesempatan yang relative sama dalam berpartisipasi aktif selama forum berlangsung. Keseimbangan tempt duduk peserta dan kesetaraan gender hams benar-benar dijaga. Demikian juga keseimbangan dalam hal waktu atau jumlah pertanyaan yang boleh diajukan oleh peserta. Selain adil, seorang moderator Jugs hams men ti jadwal atau waktu yang telah ditentukan, yakni: a) moderator seyogyanya tidak terlalu ban yak men ambit waktu untuk berkomentar yang tidak fungsional, b) moderator harus mengatur waktu yang di gunakan oleh semna pihak, balk penyaji man pun peserta. Oleh sebab itu, moderator harus punya keberanian untukk mengiterupsi dengan santun pembicaran seseorang agar tepat waktu.f. Semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan, maupun jawaban perlu dicatat secara rapi oleh notulis. Hasil catatan yang telah ditata ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang yang terlibat dalam forum tersebut. Hal ini memberi kesempatan bagi pemilik gagasan konsep untuk meluruskannya jika ada hal-hal yang kurang tepatg. Teknisi wajib memastikan bahwa peralatan teknologi yang digunakan bekerja dengan baik. Dia harus melalukan cek. terakhir sebelum forum dimulai dan secara teratur mengontrol jalannya persidangan dari segi teknologi. Apabila terjadi sesuatu pada teknologi,' dia harus secara cepat bertindak menyelamatkan jalannya kegiatanPresentasi Ilmiah dengan MultimediaPresentasi ilmiah pada dasarya adalah mengomunikasikan bahan ilmiah kepada peserta forum ilmiah. oleh karena itu, dalam presentasi ilmiah berlaku prinsip prinsip komunikasi. Beberapa prinsip komunikasi berikut dapat dipertimbangkan.

1. mengurangi gangguan komunikasi secara antisipatif.a. Memastikan kecukupan pencahayaan dan ruang gerakb. Memperhatikan tingkat kapasitas peserta ketika memilih Bahasa multimedia c. Menghindari kemungkinan rnultitafsir ungkapan yang dipilih.d. Berpikir positif tentang pesertae. Membuat peserta dihormati dan dihargai.f. Mempertimbangkan budaya pesertag. Bersikap terbuka terhadap perbedaan sikap dan pendapat orang lain.h. Memastikan bahwa pakaian yang akan dipakai tepat pilihan dart segi situasi formal dalam budaya setempat

2. Maksimalkan efektivitas dalam proses Presentasia. Memastikan bahwa suaranya dapat didengar oleh semua peserta.b. Memastikan bahwa penyali dapat melihat semua peserta.c. Menjadi penyimak/pendengar yang baik lika Ada peserta yang bertanyad. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanyae. Mendorong pesesta untuk aktif terlibatf. Menggunakan media yang menarik dan tepat gunag. 3. Presentasi dengan power pointa. Presentasi yang baik adalah yang mudah dibaca, jadi pergunakan huruf standar missal Arial atau Times New Roman. Selain itu, penggunaan huruf yang cukup besar, jangan sampai Audience kesulitan membaca karena hurufiyangi.ic pergunakan terlalu kecilb. Judul yang jelas pada setiap Slide Pergunakanlah huruf tebal, jelas dan mudah dibaca pada setiap Judul slide anda.c. Perhatikan background yang anda pergunakan pada setiap slide yang anda buat Jangan sampai kalimat yang ada tulis jadi tidak bisa terbaca dengan jelas, karenaa anda memakai background yang terialu kontras.d. Mempergunakan gambar seperti grafik dan diagram akan membantu anda untuk lebih menjelaskan tentang topik yang sedang anda presentasikan. Selain itu, dengan mempergunakan grafik atau diagram, akan sedikit menyegarkan suasana dan mengundang perhatian para audienceMelaksanakan Presentasi1. Persiapan Bahan PresentasiDengan kemajuan teknologi, bahan presentasi dapat dikemas lebih, menarik dan tidak membosankan. Anda dapat menggunakan bahan presentasj yang sederhana tetapi canggih menggunakan multimedia powerpoint atau menggunakan bahan presentasi yang lebih interaktif dengan multimedia builder (bisa pakai flash). Tujuan bahan presentasi adalah semata mata sebagai gulden (panduan) agar materi presentasi tidak keluar dari bahan yang telah kita tetapkan. dapkan. Oleh karena itu sampaikan bahan yang akan disampaikan dalam media presentasi berupa pokok-pokok pikiran untuk menjaga alur presentasia. Pada penggunaan power point usahakan jangan terlalu banyak menggunakan animasi dan sound yang tidak perlu. Gunakan animasi dan sound seperlunya (misalnya jika menjelaskan proses perubahan grafik gunakan animasi gerak yang menunjukan proses perubahan tersebut).b. Gunakan tema yang simpel (kalau bisa bermakna sesuai dengan tema presentasi). Penggunaan warna theme yang mencolok tidak dianjurkan (walapun anda Ingin menampilkan kesan cerah. Gunakan juga gradasi wama yang kontras antara background dengan tulisan, sehingga audience dapat dengan mudah membaca presentasi anda. Usahakan menggunakan font tidak lebih kecil dari 24 (tergantung juga pada jenis fontnya).c. Gunakan animation effect seperlunya saja pada tampilan presentasi jangan menggunakan animation effect pada seluruh tampilan, karena hal tersebut seolah-olah anda menuntut audience untuk membaca sebaris demi sebaris kata-kata pada presentasi Andad. Akhirnya uji penampilan presentasi anda kepada teman atau saudara anda dari segi penamplian dan konsisisisi penulisan. Kalau perlu ada uji pada tampilannya pada slide projector (LCD) untuk meyakinkan anda bahwa tampilan animasi, sound, theme dan warna dapat ditangkap dengan jelas dan sesuai dengan tema presentasi2. Persiapan PresentasiAda beberapa trik yang dapat dilakukan untuk menambah percaya diri dalam melakukan presentasi:a. Biasakan berbicara secara ilmiah dengan teman (dekat). Biasanya dengan teman kita jarang melakukan pembicaraan serius, atau bahkan hanya pembicaraan yang tidak berguna. Oleh karena itu biasakan mengemukakan argumentasi sebuah topik penelitian atau rancangan peneitian anda untuk dapat dikomentari teman dekat.b. Biasakan mendekati teman yang belum dikenal latihan ini dimaksudkan untuk memupuk percaya diri terhadap kemampuan berbicara dengan orang lain. Untuk perkenalan tidak terlalu perlu untuk dilalukan diskusi tetapi manambah teman barru akan memberikan rasa percaya diri ketika yang hadir pada presentasi adalah teman-teman yang telah kita kenal.c. Pakai Jurus SKSD (Sok Kenal Sok Dekat). Biasakan menyapa teman satu angkatan, satu program studi, satu Jurusan, sampai seterusnya, walaupun mereka tidak anda kenal, tetapi potensial untuk anda kenal. Jika yang anda hadapi adalah teman-teman sendiri (termasuk anda "merasa" bahwa mereka adalah teman sendiri], maka ketika anda berbicara di depan mereka, Beban (merasa dipermalukan) akan berkurang.d. Sodorkan materi presentasi kepada teman untuk mendapat masukan dan perbaikan materi presentasi yang akan anda tampilkan. e. Selanjutnya anda perlu mengulang-ulang trik diatas sampai anda mempunyai percaya diri yang tinggi.3. Yang diperhatikan dalam PresentasiPenguasaan lingkungan dipertukan untuk menghlndari tambahan tekanan mental ketika terjadi hal-hal yang tidak diiginkan. Trik yang dapat dilakukan adalah: datanglah sebelum presentasi dimulai, sehingga anda cukup waktu untuk mempersiapkan sarana pesentasi (mencoba sound, LCD, Laptop, atau bahkan sampai merencanakan akan berdiri dimana ketika anda presentasi). Atur skenario dengan moderator (Jika moderatornya teman anda) agar anda tidak kaget jika terjadi perubahan scenario secara mendadak dari moderator (termasuk alokasi waktu yang diserdiakan moderator untuk anda).PidatoPeranan Pidato Peranan pidato dalam menyampaikan Ide informasi secara lisan kepada kelompok massa merupakan aktivitas yang sangat penting, balk pada masa lalu maupun pada masa mendatang. Seseorang yang sudah mahir berbicara di depan umum akan dengan mudah menguasai massa dan menawarkan ide-idenya agar dapat diterima orang lain.Presiden pertama RI, Soekarno, dengan kemahirannya berpidato mampu menarik minat pendengar dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Dengan kepintarannya, beliau sanggup mempersatukan orang Indonesia yang beraneka ragam budaya, suku, dan agama. Lebih dari itu, beliau sanggup menghimpun kekuatan yang mahadasyat untuk mengusir penjajah Bari bum Nusantara.Kenyataan menunjukkan seorang siswa yang mahir berbicara di depan umum cenderung memiliki relasi yang luau dengan teman temannya di kelas, sekolah atau masyarakat. Sebaliknya, seorang siswa yang "pendiam" cenderung terbatas pergaulannya.

Definisi/ Pengertian PidatoPidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang balk untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event dan lain sebagainya. Pidato yang balk dapat rnemberikan suatu kesan positif bagi orang orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang balk di depan public umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang balk.Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hallperistiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato adalah salah satu teori Bari pelajaran bahasa Indonesia. Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud kegiatan berbahasa lisan, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi wajah, gesture, kontak Pandang, dan lam-lain). Pidato adalah 1) pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; 2) wacana yang yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak. (KBBI, 2001)Dengan demikian, berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung efisiensi dan efektivitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatau acara tertentuBentuk bentuk berbicara di depan umumPidato : Sebuah kegiatan berbicara di de pan umum atau berorasi untuk me nyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang berkepentingan, dan pernyataan tentang suatu hal peristiwa yang panting dan patut diperbincang tun Misalnya, pidato presiden, pidato rektor, dan pidato gubernur.CeramahDigunakan dalam bidang pengajaran atau penyampaian suatu ulasan untuk memperluas wawasan. Misalnya, ceramah agama, ceramah umum, dan ceramah guru.KhotbahDigunakan dalam bidang keagamaan yang disampaikan oleh ustad, khatib, dai, pastur, pendeta, atau pemimpin agama lainnya. Misalnya, khotbah jumat di Masjid, atau khotbah di Gereja.SambutanDigunakan dalam pembukaan suatu acara seremonial atau upacara. Biasanya, sambutan disampaikan pada acara perpisahan, pesta ulang tahun, pesta pernikahan, acara dukacita, atau acara khusus lainnya.Pidato yang balk ditandai oleh beberapa kriteria, yaitu:a. Isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung,b. isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengarnya,c. isinya tidak menimbulkan pertentangan sara, d. Isinya jelas, e. Isinya benar dan objektif,f. bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya, dang. disampaikan secara santun, rendah hati dan bersahabat.

Tujuan berbicara di muka umum antara lain:a. Memberi informasi atau menyampaikan sesuatub. Memberi arahan, ajaran, atau instruksic. Mempengaruhi orang laind. Menghibur orang lain

Tiga unsur yang berhubungan erat dalam pidato adalaha. pembicara (orator)b. pendengar (audiens)c. situasiLangkah-Iangkah PidatoKemahiran berpidato diperoleh tidak dengan serta-merta, tetapi harus melalui latihan yang teratur dan berkelanjutan. Agar Anda dapat berpidato dengan balk, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. 1. Menyelidiki pendengar dengan mengajukan pertanyaan, misalnya: siapa pendengarnya, jenis kelamin, pendidikan dan lain-lain. 2. Memilih topik atau tema hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dill, mempunyai anti atau kegunaan bagi pendengar dan lain lain.3. Mengumpulkan bahan berdasarkan pengalaman, hasil penelitian, imajinasi, buku bacaan, media massa maupun media elektronik.4. Membuat kerangka pidato, caranya sama dengan membuat kerangka karangan lainnya, yakni: pembuka, isi, dan penutup.5. Mengembangkan kerangka menjadi pidato.6. Latihan oral dengan vokal yang tepat, dengan suara yang nyaring.

Ada tiga langkah utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah pidato, yakni meneliti masalah, menyusun uraian, dan melakukan latihan.1. Meneliti Masalaha. Menentukan Topik dan Tujuan Pidatob.Menganalisis Pendengar dan Situasic. Memilih dan Menyempitkan Topik2. Menyusun Uraiana.Mengumpulkan Bahanb.Membuat Kerangka Uraianc. Menguraikan secara Mendetail3. Berlatih Berpidato (sesuai metode yang digunakan)Agar pidato dapat menarik rninat dan perhatian pendengar perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:1. kemukakan fakta dengan jelas,2. gunakan Bahasa Indonesia yang baik sehingga mampu membangkitkan minat pendengar terhadap masalah yang kita sampaikan, 3. berbicara secara wajar dan terbuka,4. sajikan materi dengan lafal dan intonasi yang tepat5. gunakan mimik clan gerak-gerik secara wajar.

pidato umumnya melakukan satu atau beberapa, hal berikut ini :1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.Macam Macarn Pidato Berdasarkan pada sifat Bari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi:1. Pidato pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.2. Pidato pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.3. Pidato sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.Metode Pidato1. Impromptu (sena merta)Dalam metode ini pembicara menggunakan cara spontantas (improvisasi), biasanya digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu.Kekurangan:a. materi kadang tidak disampaikan secara urut sistematis.b. mendadakc. kurang persiapan, sehingga kemungkinan ada yang terlupaKelebihan:a. bahasanya singkat sehingga tidak membosankan.b. bebas memilih topik.2.EkstemporanMetode ini merupakan jalan tengah, yakni uraian yang akan disajikan dipersiapkan dalam bentuk kerangka pidato, kemudian kerangka itu dikembangkan disajikan dalam pidato.Kekurangan:seakan-akan kurang slap karena berkali kali menunduk melihat catatan.Kelebihan:materi diungkapkan secara sistematis dan lengkap3. NaskahDalam metode ini pembicara selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya.Kekurangan:a. membosankanb. interaksi dengan pendengar kurangc. suara monotond. bersifat kakue. mata pembicara selalu ditujukan ke bawah sehingga tidak bisa bebas memandang pendengarnya.Kelebihan:a. terencana dengan balk, lengkap, dan sistematisb. kalimatnya dapat dikoreksi ulang c. Tidak ada hal yang terlupakan

4. Menghafal (tanpa Teks)Dalam metode ini pembicara membuat teks kemudian menghafalkannya.Kekurangana. bila lupa akan mempengaruhi isi pidatob. membosankan.c. suara monotonKelebihan:a. melatih Jaya ingatb. tersusun secara sistematisPersiapan Pidatoa. Wawasan latar belakang pendengar pidato secara umum b. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakanc. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.d. Mengetahui jetis pidato dan tema acara.e. Menyiapkan Kahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.Kerangka Susunan PidatoSkema susunan suatu pidato yang balk:a. Pembukaan dengan salam pembukab. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi c. Isi atau materi pidato secara sistematis maksud, tujuan, sasaran, rencana.d. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)Struktur dalam berpidato1. Sapaan2. Salam pembukaan3. Pendahuluan4. Isi5. penutup6. Ucapan terima kasih7. Salam penutup

Menulis MakalahPrinsip karya ilmiah adalah satu, yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Yang memebedakan masing- masing karya rniah hanifa pada materi, susunan, tujuan, Berta paniang pendeknya karya ilmiah tersebut. Sebelum itu, perlu diketahui bahwa Jenis jenis karya ilmiah ada beberapa sebutan atau jenis antara lain, laporan praktikum, naskah berkala, laporan hashi studi rapangan, textbook, handout, paper, praskripsi, skripsi, tesis, dan thsertasi. Semua jenis karya iimiah diatas sebagai hasil karya para mahasiswa baik S1, S5 dan S3 di berbaga perguruan tinggi negeri dan swasta.Secara konseptual makalah adalah karya ilmlah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang hersifat objektif. Makalah disusun untuk memenuhi tugas-tugas mata kuliah tertentu atau memberikan saran pemecahan tentang masalah tertentu secara ilmiah. Makalah dapat juga herupa hasil penetilian yang disusun untuk dibahas pertemuan ilmiah, misalnya seminar atau lokakakarya. makalah merupakan bentuk karya ilmlah yang paling singkat dengan jurmah halaman 15 sampai dengan 25 halaman. Namun demikian, makalah sebagai bentuk penyampaian informasi ilmiah dapat di tulis dalam berbagai bentuk dan narasi. Yang terpenting dalam menulis makalah adalah mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Oleh karena itu dalam menulis makalah diperlukan kejelian, kecermatan, dan ketuntasan dalam pembahasan permasalah pokok untuk dipahami pembaca, penulisan makalah biasanya tadiri dari 3 bagian, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, daftar isi dan daftar tabel atau gambar (Jika ada). Bagian inti berupa isi atau materi yang hendak dibahas dalam makalah tersebut. Bagian inti dari belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan makalah, pembahasan, kesimpulan dan saran. Bagian akhir terdiri dari daftar rujukan dan daftar lampiran (jika ada).Bagian lain, adalah halaman sampul yang memuat judul makalah, maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, teempat dan waktu penulisan makalah. Maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya untuk memenuhi tugas matakuliah A yang yang Berikan oleh dosen X. Tempat dan waktu dapat berisi nama lembaga (fakultas. jurusan, program studi, universitas), kota, bulan, dan tahun ditulisnya makalah tersebut.Bagian awal, biasanya berisi pendahuluan. Pendahuluan suatu makalah biasanya menjelaskan mengenai latar belakang penulisan makalah, perumusan masalah, dan tujuan penulisan makalah. Butir yang menandai latar belakang masalah adalah hal-hal yang melandasi perlunya makalah ditulis. Paparan latar belakang masalah dapat berupa paparan teoritis atau paparan praktis. Yang perlu dicermati dalam latar belakang masalah adalah menunjukan kepada pembaca bahwa masalah atau topik yang diangkat penulis memang perlu untuk dibahas. Masalah yang telah dideskripsikan dalam bentuk pertanyaan pada perumusan masalah tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi jugs meliputi persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut. Masalah hendaknya menarik untuk dibahas lebih lanjut, tidak terlalu asing bagi penuils, dan bahkan untuk membahas tersebut cukup tersedia bagi penulis.Tujuan penulisan merupakan bagian akhir dari pendahuluan makalah. Tujuan penulisan berkaitan dengan fungsi yang Ingin dicapai melalui penulisan makalah tersebut. Biasanya penulisan makalah mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan bagi penulis makalah dan tujuan bagi pembaca. Bagi penulis makalah, tujuannya rnengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, tujuan penulisan memberi Informasi mengenai hal-hal yang disampaikan dalam makalah tersebutBagian inti makalah, biasanya dalam bentuk pembahasan. Pembahasan merupakan jawaban dari setiap butir perumusan masalah. Jika dalam rumusan masalah ada 3 masalah yang ingin diuraikan penulis, maka pembahasan merupakan jawaban dari 3 masalah tersebut. Setiap penulis makalah akan telihat kemampuan keterampilan menulisnya melalui penulisan pada bagian pembahasan. Tinggi rendahnya kualitas kemampuan seseorang dalam menulis akan terlihat rnelalui uraian-uraian kalimat yang terdapat dalam pembahasan. Penulisan pembahasan yang baik adalah jika seorang penulis dapat membahas masalah secara mendalam dan juntas dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dalam hal ini penalaran, kohesi, koherensi, kalimat efektit dan sebagainya yang bertalian dengan bahasa yang balk dan benar mutlak dikuasai oleh seorang penulis makalah. Setelah pembahasan selesai dilakukan, pembahasan makalah diakhiri dengan bagian penutup berupa kesimpulan dan saran.Bagian akhir, biasanya berisi kesimpulan disertai daftar pustakal rujukan da lampiran (jika ada). Lampiran merupakan pelengkap dalam penulisan makalah. Lampiran berupa data yang dimasukkan dalam Intl makalah, tetapi dipandang sangat penting oleh penulis bagi susunan makalah tersebut.

Menulis Ringkasan Buku Resume/ KuliahRingkasan buku biasanya berisi ringkasan atau resume dari suatu mata matakuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah, yang diberikan dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan ringkasan adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan. Menulis ringkasan buku Atau resume ini sebagai tahap latihan, materi tulisannya biasanya masih agak sederhana dan belum dibahas secara tuntas.Materi dalam penulisan adalah Intisari dari salah satu buku, poin-poin ceramah kuliah Intisari dari satu makalah dll. Namun ada juga ringkasan yang dibuat Iengkap sesuai dengan isi materi yang telah dibahas dari buku sumbernya. Hal ini tergantung keaktifan,dan kreativitas penulis ringkasan yang dilakukan para mahasiswa. Untuk struktur penulisan ringkasan buku bebas. Namun demikian yang terpenting berisi bagian awal, inti dan kesimpulan.Menulis Resensi BukuPengertian dan tujuan resensiKata resensi berasal dari bahasa Belanda, yaitu recensie. Dari bahasa Inggris menyebutkan redevire, sedangkan dalam bahasa Latin menyebutkan redevire atau recensere yang artinya melihat kernbalii menimbang atau menilai. dalam pemakaian bahasa Indonesia, resensi merupakan timbangan sebuah bukul pembicaraan buku, atau sekarang sering dikenal dengan istilah bedah buku. Tindakan meresensi buku dapat berarti memberi penilalan, mengungkapkan isi buku, membahas atau mengkritik buku.Tujuan penulisan resensia. Memberikan informasi yang komperhensif dalam sebuah buku.b. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, mendiskusikan permasalahan yang muncul dalam sebuah buku.c. Memberikan pertimbangan kepada pembaca tentang pantas atau tidaknya sebuah buku dibacad. Menjawab pertanyaan tentang siapa penulisnya, mengapa ia menulis dan bagaimana hubungan buku-buku sejenisnya.e. Untuk segolongan pembaca resensi yang membaca mendapatkan timbangan dalam memilih buku.

Apabila dikasifikasikan, ada tiga bidang garapan resensi, yaitu (a) buku, baik fiksi maupun nonfiksim (b) pementasan seni, seperti film, sinetron, tail, drama, musik atau kaset (c) pameran seni seperti seni lukis maupun seni patung. Meresensi buku sastra tidak berbeda Jauh dengan buku pengatahuan. Yang harus menekankan dalam meresensi buku sastra maka harus menyimak nilai kehidupan yang memuat dalam karya sastra tersebut. Meresensi berarti bertanya apakah pembaca akan mendapat manfaat atau tidak dari karya sastra yang diresensi. Manfaat tersebut berupa perkembangan pribadi, emosional, intelektual, dan mental-spiritual). Termasuk apakah karya sastra tersebut patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.Dalam meresensi buku karya sastra, peresensi harus dapat menyampaikan dua lapis penilaian atau pertimbangan, yakni nilai Literir dan manfaat untuk hidup. Nilai literir terungkap dari kegiatan yang disebut apresiasi sastra, dan manfaat untuk hidup terungkap dari apresiasi atas kebutuhan masyarakat.Unsur-unsur yang ada dalam meresensi sebuah karya sastra1. Jenis karya sastra seperti kumpulan puisi, novel, kumpulan cerpen, atau drama.2. Resensi novel atau kumpulan cerpen memuat dan mengulas Tema, perwatakan atau penokohan, alur atau plot, cerita atau peristiwa, dan bahasa.3. Resensi kumpulan puisi memuat pengalaman kebahasaan, pengalaman indraan, pengalamani nalaran, dan pengalarnan manfaat 4. Ulasan mengenai pengarang, balk asal usul, reputasi, hal-hal yag melatarbelakangi penulisan karya sastra, dan karya-karya lainnya5. Sudut pembaca yang dituju. Peresensi hendaknya menentukan sikap sehubungan dengan kebutuhan masyarakat, seperti:a. Bagaimana sikap peresensi bila komposasi karya sastra terasa tidak wajar, tokoh hanya merupakan corong pendapat pengarang, tetapi karya itu memberikan pendapat tentang seni, kebudayaan atau kehidupanb. Apakah pendidikan, motivasi berprestasi, karier, atati kehidupan yang lebih balk didukung dengan terbitnya karya sastra tersebut.Unsur-unsur dalam meresensi sebuah bukua. Membuat Judul resensib. Menyusun data buku, yang meliputi judul buku, pengarang dan penerjemah (jika buku terjemahan) penerbit, tahun terbit tebal buku, dan harga buku.c. Membuat pembukuan dengan cara:1. Memperkenalkan pengarangnya2. Membandingkan dengan buku sejenis3. Mamaparkan sosak pengarang4. Merumuskan tema buku5. Memperkenalkan penerbit6. Membuka dialogd. Tubuh dan isi resensi, yang meliputi:1. Sinopsis2. Ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya3. Keunggulan dan kelemahan buku4. Rumusan kerangka buku5. Tinjauan buku6. Adanya kesalahan cetake. Penutup resensiLangkah-langkah menyusun resensi1. Mengenali buku yang akan diresensia. Mulai dengan terra buku yang diresensi, disertai deskripsi buku.b. Penerbit buku, dimana diterbitkan, tebal jumlah bab dan halaman), format, hingga harga buku.c. Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan reputasi dan prestasi, buku atau karya lain yang pernah dihasilkan, dan alas an menulis buku yang diresensi.d. Buku termasuk gotongan buku ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat; bahasa atau sastra.2. Membaca buku yang akan diresensi secara cermat dan teliti.3. Menanda bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data. 4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi5. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut:a. Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara sistematika, dan bagaimana dinamikanya. b. Isi pernyataan; bagaiman bobot isi, analisis, penyajian data, data kreatifitas pemikiran.c. Bahasa: bagaiman penerapan EYD, kutipan, dan kesalahan cetakan.6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan mengunakan dasar-dasar kriteria-kriteria yang ditentukan

MENULIS ARTIKEL ILMIAH/POPULERArtikel merupakan tulisan yang menggambarkan atau memaparkan suatu gagasan berdasarkan fakta-fakta. Artikel biasanya dimuat di media massa, balk surat kabar maupun majalah. Bisa dikatakan semua tulisan yang ada di surat kabar atau majalah yang bukan berita bisa disebut artikel. Yang membedakan salah satunya adalah letak pemuatan artikel tersebut. Jika artikel itu dimuat pada halaman opini disebut artikel umum. Bila di letakkan di halaman seni dan hiburan dikalakan esai, dan jika DIdetakkan di kolom khusus redaksi, diberi nama tajuk rencana dan sebagainya. Topik yang dibahas pun berganti-ganti sesuai dengan fenomena yang sedang hangat dibicarakan publik. Kegunaan artikel dalam surat kabar adalah untuk membedakan pemuatan antara berita (fakta) dan opini. Hampir semua penerbitan surat kabar menyediakan satu halaman khusus untuk artikel.Menulis artkel berbeda dengan menulis berita. Kalau berita apa yang ditulis harus berdasarkan fakta atas kejadian atau peristiwa yang terjadi. Boleh juga penulisan berita ditambah dengan interprestasi Sepanjang itu diperuntukkan bagi penjelasan fakta. Menulis artikel boleh dimulai dengan pemaparan fakta sebagai data dari apa yang akan ditulis. Dan data yang ada penulis memberikan pendapat, pandangan, atau bahkan interpretasi dari fakta yang ada pada data tersebut

1. Fakta adalah kenyataan yang sesuai dengar. data yang sebenarnya. 2. Interpretasi adalah hasil pemikiran berupa penafsiran, pengertian atau pemahaman. Boleh jadi penafsiran, pemikiran, atau pemahaman seseorang dengan orang lain akan berbeda. 3. Opini adalah pendapat atau pandangan seseorang atau kelompok terhadap masalah atau peristiwa yang terjadi

Hal yang tidak dapat dilupakan dalam penulisan arlikel, yaitu penggunaan bahasa. Bahasa artinya harus segar, enak dibaca, dan dapat menimbulkan rasa empati dan sugesti dalam diri pembaca. Melalui penggunaan Bahasa seperti itu diharapkan pembaca artikel merasa senang dan membutuhkan kehadiran artikel.

Bagian atau Sistematika Artikel1. Judul atau fokus adalah hal yang menjadi sorotan utama penulisan. Judur sebuah artikel sebaiknya menenuhi kriteria berikut.a. Atraktif dan Baru dalam anti belum pernah dipakai penulis lain dan judul dikaitkan dengan inti artikel tersebut.b. Tidak terialu panjang dan sebakrie hanya terdiri subjek dan predikat saja.c. Punya relevansi dengan Isi artikel sekaligus mencerminkan gagasan sentralnya.2. Leader merupakan kutipan yang menjadi pengantar Sebuah artikel. bagian ini tidak selamanya ada dalam artikel. 3. Latar adalah hal, masalah, atau peristiwa yang mendasari tulisan.4. Angle merupakan sudut pandang penulis dalam menyoroti masalah yang dibicarakan.5. Simpulan biasanya berisi imbauan, ajakan, refleksi, atau intisari yang telah disampaikan. Redaktur media massa biasanya mengelompokkan artikel, menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut pandang penulis, dalam memaparkan ide atau gagasan. Pengelompokan ini oleh redaktur dipakai untuk memudahkan penempatan pemuatannya, pada halaman sesuai dengan visi clan misi penerbitannya.Jenis Artikel1. Eksploratif adalah artikel yang mengungkapkan fakta-fakta berdasarkan kajian dari penulisannya. Artikel ini cocok untuk mengungkapkan penemuan-penemuan Baru.2. Eksplanatif artinya menerangkan. Artikel eksplanatif adalah artikel yang isinya menerangkan sesuatu untuk dapat dipaharni pembaca.3. Deskriptif adalah artikel yang menggambarkan suatu permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat sehingga dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.4. Predikatif adalah artikel yang berisi perhitungan atau ramalan apa yang bakal terjadi di kemudian hari berdasarkan perhitungan penulis.5. Prespektif ialah artikel yang memberikan tuntutan kepada pembacanya untuk melakukan sesuatu sehingga tidak mengalami kekeliruan atau kesalahan.

Menulis ProposalPengertian ProposalMenurut Anurahman dkk, (2009) proposal adalah suatu perencanaan yang sistematis sebagai kerangka dasar yang memuat komponen dan langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitan. Dalam berbagai sumber sering menemukan istilah proposal penelitian atau disebut juga usulan penelitian. Proposal penelitian atau usulan penelitian bias berfungsi sebagai rencana pelaksanaan penelitian, alat komunikasl antara peneliti dengan konsultan atau dengan penyandang dana, maupun dengan anggota peneliti.Secara umum proposal penelitian menguraikan tentang masalah penelitian, bagaimana penelitian itu akan dilaksanakan, serta mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Di dalam proposal membicarakan seluruh rangkaian kegiatan penelitian dalam bentuk kerangka atau garis besarnya.Tujuan PenelitianTujuan penelitian pada dasarnya merupakan suatu rumusan yang isi pokoknya adalah tentang target yang akan dicapai dalam suatu penelitian. Masalah yang harus diperhatikan berkaitan dengan perumusan tujuan ini adalah pengukuran terhadap tujuan itu. Pengukuran itu dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan penetitian yang telah dirurnuskan tercapai atau tidak. Dalam penelitian yang tajam analisisnya, pengukuran tidak terbatas hanya sampai kategori berhasil atau tidak berhasil, melainkan sampai mengukur sampai seberapa besar atau seberapa jauh keberhasilan itu dapat dicapai.Tujuan penelitian berhubungan erat dengan permasalahan penelitian. Dengan perumusan masalah yang Jelas, tujuan penelitian akan terlihat dengan jelas Pula. Tujuan penelitian akan memberikan jawaban terhadap masalah yang hendak diteliti.1