respon masyarakat dan penghulu kua tentang...

88
RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG BIAYA PERNIKAHAN PASCA REVISI PP 47 TAHUN 2004 (Studi Di Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor) Skripsi Diajukan Ke Fakultas Syariah Dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat MemperolehGelar Sarjana Syariah (S.Sy) Oleh : Muhamad Bilal Saputra NIM : 109044100037 K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1435 H/2015 M

Upload: trinhhanh

Post on 26-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG

BIAYA PERNIKAHAN PASCA REVISI PP 47 TAHUN 2004

(Studi Di Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor)

Skripsi

Diajukan Ke Fakultas Syariah Dan Hukum untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat MemperolehGelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh :

Muhamad Bilal Saputra

NIM : 109044100037

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1435 H/2015 M

Page 2: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

i

RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG

BIAYA PERNIKAHAN PASCA REVISI PP 47 TAHUN 2004

(Studi Di Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor)

Diajukan Ke Fakultas Syariah Dan Hukum untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat MemperolehGelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh :

Muhamad Bilal Saputra

NIM : 109044100037

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1435 H/2015 M

Page 3: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

ii

Page 4: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

iii

Page 5: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

iv

Page 6: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

v

ABSTRAK

Muhamad Bilal Saputra. NIM 109044100037. RESPON MASYARAKAT

DAN PENGHULU KUA TENTANG BIAYA PERNIKAHAN PASCA REVISI PP

NO. 47 TAHUN 2004 (STUDI DI KECAMATAN RANCABUNGUR KABUPATEN

BOGOR). Program Studi Hukum Keluarga, Konsentrasi Peradilan Agama, Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435 H/

2015 M, 70 + 10 halaman.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui respon Masyarakat dan Penghulu

KUA di Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor mengenai biaya administrasi

pernikahan pasca revisi PP No. 47 Tahun 2004 menjadi PP No. 48 Tahun 2014.

Karena perubahan peraturan tersubut merupakan sebagai upaya preventif Kementrian

Agama untuk memberantas maraknya punggutan liar dan pemberian gratifikasi

terhadap penghulu. Perubahan pertaruran ini juga mengatur pendapatan resmi yang

diterima oleh penghulu dan Kepala KUA atas pencatatan akta nikah.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Desember 2014 sampai dengan 27

Januari 2015, dengan menggunakan metode penelitian analisis deskriptif,

menggunakan kuesioner sebanyak 100 responden yang tersebar secara acak di seluruh

lingkungan Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor. Dan sebagai data penunjang

Penulis juga mewawancarai seorang penghulu KUA Kecamatan Rancabungur sebagai

Narasumber.

Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari 90% dari masyarakat dan

Penghulu sebagai narasumber menyetujui terkait perubahan peraturan tersebut, Namun

masyarakat mensarankan agar perubahan tersebut diimbangi dengan pelayanan yang

baik, trasparansi penggunaan anggaran serta adanya tempat pengaduan jika ada hak-

hak masyarakat yang dilanggar.

Kata kunci : Perubahan Peraturan, Biaya Administrasi Nikah.

Pembimbing : Sri Hidayati, M.Ag

Daftar Pustaka : 1974 s.d 2014.

Page 7: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

vi

KATA PENGANTAR

Dengan segala upaya dan usaha, penulis bersyukur kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

sebagai pembawa risalah dan suri tauladan terbaik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan

dan kesulitan yang penulis hadapi, namun pada akhirnya selalu ada jalan kemudahan,

yang tentunya tidak terlepas dari beberapa individu yang sepanjang penulisan skripsi

ini banyak membantu dan memberikan bimbingan dan masukan yang berharga kepada

penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Dengan demikian secara khusus penulis sampaikan rasa terimakasih kepada

para pihak yang telah membantu sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan

skripsi ini, diantaranya kepada Bapak :

1. Dr. Asep Saepuddin Jahar, MA. Dekan Fakultas Syariah Dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Kamarusdiana, S.Ag., MH. Selaku Ketua Program Studi Hukum Keluarga dan

Sri Hidayati, M.Ag. Selaku Sekretaris Program Studi Hukum Keluarga

sekaligus sebagai Pembimbing Skripsi penulis. Yang telah banyak meluangkan

waktu untuk membimbing dan memotivasi penulis dalam rangka

menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. H. A. Juaini Syukri, Lc., MA. dan Dra. Azizah, MA., Selaku penguji

skripsi ini, yang telah banyak memberikan masukan dan kritikan yang

membangun untuk kesempurnaan skripsi ini, semoga Allah SWT selalu

memudahkan segala urusannya.

4. Para Responden dan Narasumber, Kepala dan para Staf KUA Kecamatan

Rancabungur yang telah memberikan izin penulis dan membantu penulis

dalam mengadakan penelitian.

5. Teristimewa untuk ayahanda Istikhori dan ibunda Fatimah tercinta. Yang telah

merawat dan mengasuh serta mendidik dengan penuh kasih dan sayang. Serta

Page 8: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

vii

untuk Abanganda Irvan Saputra dan Adinda Muhammad Diva Saputra, Adinda

Hafid Khaerul Fatih, yang tak hentinya mendukung dan mendoakan penulis

agar terselesaikannya penulisan skripsi ini.

6. Kanda-kanda senior organisasi HMI, LKBHMI, yang senantiasa memberikan

arahan dan pencerahan dikala penulis bingung menatap realitas, terkhusus

kanda Fahmi Ahmadi, Ihdi Karim Makin Ara, Ali Nursahid, Ade Syukron,

M.A. Fernandes, T. Mahdar Ardian, Mutaqien, Fauzul Aziem, Asep

Jubaidillah, Ridho Akmal Nst, Aji Andika Mufti, Ubay Dillah, Haris Sumirat,

7. Teman Seperjuangan Kosentrasi Peradilan Agama 2009, terkusus Abdul Karim

Munte, Julisan Sidki, Ahmad Marjuki, Abdurahman, Ulfah, Dina, Mba Najwa,

Ainurahman, Nurji, Taufik, Didin, Dika, Waisul, Cahyo, Syifa, Fahmi Zen,

Arfian, Fitri, Risma Hamzah, Rezha dan lainnya yang penulis tidak sebutkan

namanya, terimakasih atas semua kebersaan yang kita lalui selama ini.

8. Teman Senasib di Kandang Society, M. Hanif Fasya, Jejen Syukrillah, Ahmad

Sholahul Qolbi, Aldo Harsa, Tigor Ensten, M. Fahruroji, dan Amalul Arifin

Slamet, yang telah banyak memberikan warna-warni dinamika perjuangan.

9. Rekan di organisasi HMI, LKBHMI terkhusus Irpan Pasaribu, Aqil, Awal,

Syahrial, BL, Ume, Syamsul, Tohir, Suhendra, Abi, Imung, dan lainnya yang

penulis tidak bias sebutkan namanya, dari kalian semua penulis banyak belajar

memaknai perlawanan dan perjuangan.

10. Akang-akang dewan penasehat Keluarga Mahasiswa Sunda Jakarta Raya

(KEMAS JAYA) terkhusus Kang Djaka Badranaya, Kang Atep Abdurofiq,

Kang Asep Kamaludin, Kang Hilal, Kang Dinur dan Rekan-rekan Dikdik,

Asep, Dede, Hanna, Ipeh, Dira, Rifa, Fahmi, Dahlan dan lainnya yang penulis

tidak bias sebutkan namanya, dari kalian semua penulis banyak belajar

memaknai arti Nasionalime sesungguhnya

11. Teman-teman di Persatuan Mahasiswa Alumni Pondok Pesantren Darussalam

(Permada) Anggit, Ichal, Musa, Aef, Acank, Yogi, Borin, Sabri, Qodir, dan

Page 9: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

viii

lainnya yang penulis tidak bisa sebutkan namanya, semoga silaturahmi kita

tetap terjaga.

Serta seluruh pihak yang tidak tertulis tanpa mengurangi rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya, semoga segala kebaikan dan bantuan tersebut diterima sebagai amal

baik dan digantikan dengan pahala yang berlimpah, amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan, oleh karena itu kritik

dan saran yang membangun perlu kiranya diberikan demi perbaikan dan

penyempurnaan skripsi ini. Dan terahir penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 20 Maret 2015

Penulis

Page 10: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………………... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ……………………………………….... iii

ABSTRAK ……………………………………………………………………….. iv

KATA PENGATAR …………………………………………………………….. v

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... ix

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………….………1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………….………6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………….…………..8

D. Review Studi Terdahulu …………………………….………..8

E. Metode Penelitian ……………………………………….…….10

F. Sistematika Penulisan …………………………………….…...14

BAB II ADMINISTRASI PERNIKAHAN DI KUA

A. Pengertian Administrasi Pernikahan ……………………….....16

B. Pengertian biaya nikah ………………………………………..26

C. Prosedur Pendaftaran Pernikahan di KUA …………………...33

BAB III PROFIL KECAMATAN RANCABUNGUR

A. Letak Geografis ……………………………………………...42

B. Demografi Kependudukan …………………………………..43

C. Kondisi Ekonomi dan Sosial ………………………………...46

Page 11: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Respon Masyarakat Kecamatan Rancabungur….……...........51

B. Respon Penghulu KUA Kecamatan Rancabungur...………...62

C. Analisis Penulis ......................................................................63

BAB V Penutup

A. Kesimpulan …………………………………………………....65

B. Saran …………………………………………………………..66

Daftar Pustaka …………………………………………………………………….68

Lampiran

Page 12: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia terlahir kedunia berpasang-pasangan itu bukan tanpa alasan

melaikan manusia lahir kedunia semata-mata untuk mengabdi, menyembah dan

senantiasa taat kepada Allah SWT1. Di dalam ruh manusia terdapat jasad,

kepribadian dan macam-macam bentuk lain, salah satunya yaitu fitrah, jika

manusia dikaitan dalam fitrah tentunya manusia tidak terlepas dengan fitrah yang

satu ini yaitu memiliki ketertariakan atau kecendrungan terhadap lawan jenisnya,

yaitu nafsu syahwat yang tidak mudah di pisahkan dari kehidupan manusia,

karena ini merupakan kebutuhan yang sifatnya naluri2.

Naluri manusiawi yang perlu pemenuhannya. Pemenuhan kebutuhan atau

naluri manusiawi yang perlu pemenuhannya antara lain kebutuhan biologis dan

aktivitas hidup lainnya. Oleh karenanya Allah SWT mengatur umat manusia

dalam hal pemenuhan kebutuhan atau naluri manusiawi yang bersifat biologis

dengan aturan pernikahan atau perkawinan.3

Pernikahan atau perkawinan merupakan sunatullah yang umum dan

berlaku pada semua makhluk-Nya, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-

1 Ahmad Sudirman Abbas, Pengantar Pernikahan, Analisa Perbandingan Antar Madzhab,

(Jakarta : Pt. Prima Heza Lestari, 2006), h.2.

2 Syaid Sabiq, Fiqih sunah, (Bandung: Al- Maarif, 1994) cet 9, jilid 6, h.153.

3 Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2012), Cet. Ke-5, h.22.

Page 13: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

2

tumbuhan.4 Ia adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT., sebagai jalan bagi

makhluk-Nya untuk berkembang biak dan melestarikan hidupnya. Pernikahan

dalam Islam merupakan sebuah peristiwa sakral, sekaligus juga peristiwa

profane. Sakral mengandung makna bahwa pernikahan diyakini membawa

keramat, suci dan bermakna ibadah. Hal ini terutama karena melalui pernikahan

terdapat peristiwa pendeklarasian sesuatu yang tadinya haram menjadi halal

atas nama Allah SWT. Laki-laki dan perempuan sebelum menikah haram

hukumnya bersenrtuhan, apalagi berhubungan badan, akan tetapi, dengan

adanya pernikahan yang dilakukan hanya dengan mengucapkan akad, sesuatu

yang haram berubah menjadi halal, bahkan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.5

Dengan melihat kepada hakikat perkawinan itu merupakan akad yang

membolehkan laki-laki dan perempuan melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak

diperbolehkan maka perkawinan itu tidaklah berlaku secara mutlak tanpa

persyaratan. Nabi Muhammad SAW Bersabda yang diriwayatkan oleh muttafaq

alaihi yang berbunyi :

ا هعشر الشباب هن استطاع هنكن الباءة فليتزوج فإنو أغض للبصر ي

)رواه وأحصن للفرج وهن لن يستطع فعليو بالصوم فإنو لو وجاء

البخاري و هسلن(Artinya: “Wahai para pemuda, siapa diantara kamu telah mempunyai

kemampuan dari segi “al-baah” hendaklah ia kawin, karena perkawinan itu

lebih menutup mata dari penglihatan yang tidak baik dan lebih menjaga

4 Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat: kajian fikih nikah lengkap, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2009), h. 9.

5 Cholil Nafis, Fikih Keluarga (Menuju Keluarga Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah,

Keluarga Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas), (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009), h.vii.

Page 14: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

3

kehormatan. Bila ia tidak mampu untuk kawin hendaklah ia berpuasa, karena

puasa itu baginya pengekang hawa nafsu.6”

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara terkhusus di

Negara Indonesia, Indonesia sebagai negara yang terdiri dari pulau-pulau tentu

sangat kompleks akan budaya, tradisi, dan aturan hukum yang berkembang

dalam kehidupan masyarakatnya. Pada tahun 1946 pemerintah Indonesia

menetapkan Undang-undang Nomor 22 tahun 1946 Tentang Pencatatan

Perkawinan, Perceraian, dan Rujuk. Heterogenitas budaya dan adat di Indonesia

sangat tercermin dalam hal perk (“UU Pencatatan Perkawinan, Perceraian dan

Rujuk”) perkawinan sehingga pemerintah merasa rumusan hukum perkawinan

yang jelas dan baku sanngatlah diperlukan. Kebijakan sembrono dan

sembarangan terhadap persoalan ini akan sangat mendorong terjadinya

perpecahan.7

Pemerintah secara formal mengatur praktik perkawinan dalam hukum

Undang-undangan Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (“UU

Perkawinan”), serta Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 (PP

Pelaksanaan UU Perkawinan”), sedangkan Undang-undang Nomor 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama (“UU Peradilan Agama”). Di samping itu

Kompilasi Hukum Islam yang telah dijadikan pedoman hakim Pengadilan

6 Abu „Abdurrahman, Mukhtashor Shohih al­Imam al­Bukhari, (Riyadh: Maktabah

al­Ma‟arif, 2002), Juz,3. h.349.

7 Ratno Lukito, Hukum Sakral dan Hukum Sekuler, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2008), h.261.

Page 15: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

4

Agama dalam menyelesaikan berbagai perkara yang menyangkut masalah

perkawinan.8 Salah satu bentuk pembaharuan hukum kekeluargaan Islam di

Indonesia adalah dimuatnya pencatatan perkawinan sebagai salah satu

ketentuan perkawinan yang harus dipenuhi. Di katakana pembaharuan hukum

Islam karena masalah tersebut tidak ditemukan di dalam kitab – kitab fikih

ataupun fatwa–fatwa ulama terdahulu.9

Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai

dengan Pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan. Selanjutnya untuk menjamin

ketertiban perkawinan dalam masyarakat Islam, maka perkawinan tersebut

mesti dicatat. Pencatatan perkawinan tersebut mesti dilakukan di depan PPN

(Pegawai Pencatat Nikah). Oleh karena itu, setiap perkawinan harus

dilangsungkan di hadapan dan di bawah Pegawai Pencatat Nikah. Sedangkan

perkawinan yang dilakukan di luar pengawasan Pegawai Pencatat Nikah tidak

mempunyai kekuatan hukum.10

Dalam Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2004 Tentang Tarif atas Jenis

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Agama adalah

Rp. 30.000,- (Tiga Puluh Ribu Rupiah). Namun dalam pelaksanaanya masih

banyak ketimpangan dan ketidak patuhannya terkait pembayaran tarif tersebut,

8 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia : Antara Fiqh Munakahat dan

Undang-Undang Perkawinan, (Jakarta: Prenada Media, 2007), h.21.

9 Amiur Nuruddin, dkk., Hukum Perdata Islam di Indonesia (Studi Krisis Perkembangan

Hukum Islam dari Fikih, UU No. 1/1974 sampai KHI, (Jakarta: Kencana, 2006), h.121-122.

10

Amiur Nuruddin, dkk., Hukum Perdata Islam di Indonesia (Studi Krisis Perkembangan

Hukum Islam dari Fikih, UU No. 1/1974 sampai KHI, h.122.

Page 16: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

5

sehingga banyak masyarakat yang tergolong ekonomi rendah enggan

mencatatkan pernikahannya di Kantor Urusan Agama (KUA). Tahun 2014 ini

ada sebuah wacana pemerintah yang cukup mengejutkan masyarakat terkait

peraturan kenaikan biaya nikah.

Dalam Rapat finalisasi Peraturan Pemerintah (PP) lintas kementerian

tentang biaya akad nikah sementara menetapkan biaya nikah sebesar Rp

600.000,- (enam ratus ribu rupiah). Biaya tersebut dikenakan jika akad nikah

dilaksanakan di luar jam kantor dan atau di luar kantor. Namun jika akad nikah

dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA), biaya yang ditetapkan menjadi

Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). Dan untuk masyarakat miskin, tidak

dikenakan biaya alias gratis yang selanjutnya diatur oleh peraturan menteri

agama yang dikeluarkan kementerian agama (Kemenag).11

Dinaikkannya biaya nikah di KUA dari Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu)

menjadi Rp 50.000,- (lima puluh ribu) menurut M. Jasin selaku Inspektur Jendral

(Irjen) Kemenag, karena mempertimbangkan adanya inflasi dan kondisi ekonomi

lainnya. Ia menjelaskan, tadinya Rp. 30.000,- dikalikan peristiwa nikah setahun

akan didapatkan dana sekitar Rp. 60 miliar. Sementara dengan dinaikkan menjadi

Rp. 50.000,- maka jika dikalikan peristiwa nikah dalam setahun akan didapatkan

sebesar Rp1,2 triliun. Nantinya, pembebasan biaya nikah untuk orang yang

11

Eri Komar Sinaga, artikel di download pada tanggal 24 mei 2014 dari:

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/02/07/biaya-nikah-di-kua-rp-50000-di-luar-jam-kantor-rp-

600-ribu

Page 17: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

6

tergolong miskin akan dituangkan ke dalam Peraturan Menteri Agama (PMA).

Sementara itu, kriteria miskin akan mengikuti apa yang sudah diterapkan oleh

Badan Pusat Statistik (BPS). Pemerintah juga akan menerapkan Standar Biaya

Khusus (SBK) untuk wilayah yang sulit dijangkau oleh petugas KUA.12

Pada bulan Juli tahun 2014 Pemerintah secara resmi telah merevisi PP

No. 47 Tahun 2004 menjadi PP No. 48 Tahun 2014 berisi tentang Jenis Tarif

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan Kementerian Agama, Di

dalam PP Tersebut juga diatur tentang dua kelompok tarif nikah, yakni nol

rupiah bagi pengantin yang melakukan pencatatan pernikahan di dalam Kantor

Urusan Agama (KUA) dan tarif Rp 600 ribu bagi pencatatan pernikahan di luar

KUA atau di luar jam kerja penghulu13

.

Pemerintah merevisi PP No. 47 Tahun 2004, tentu menjadi sorotan banyak

kalangan. Berangkat dari permasalahan terbut penulis tergugah untuk mengkaji

permasalahan ini dalam sebuah sekripsi dengan judul: “Respon Masyarakat dan

Penghulu KUA Tentang Biaya Pernikahan Pasca Revisi PP No. 47 Tahun

2004 (Studi di Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor)”

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

12

Ayu Rachmaningtyas, artikel di download pada tanggal 24 mei 2014 dari:

http://nasional.sindonews.com/read/2014/02/12/15/834919/pemerintah-akhirnya-tetapkan-besaran-

biaya-nikah

13

Humas MENKOKESRA, Artikel di download pada hari jum‟at tanggal 26 September

2014 dari : http://www.menkokesra.go.id/artikel/pp-48-tahun-2014-telah-diteken-nikah-di-kua-bebas-

biaya

Page 18: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

7

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas begitu banyak

persoalan yang dihadapi, namun khusus dalam penelitian ini penulis lebih

menekankan pada Respon dari Masyarakat dan Penghulu KUA Kecamatan

Rancabungur Kabupaten Bogor terkait biaya administrasi pernikahan

pasca revisi PP No. 47 Tahun 2004 menjadi PP No. 48 Tahun 2014.

2. Perumusan Masalah

Pemerintah merevisi PP No. 47 Tahun 2004 yang mana akan

merubah biaya administrasi nikah yang awalnya sebesar Rp. 30.000,

menjadi Rp. 0 untuk pernikahan pada hari kerja atau hari senin sampai

jum‟at dan Rp. 600.000 bagi yang melaksanakan pernikahan di luar kantor

KUA. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya preventif Kemenag untuk

memberantas maraknya pungutan liar dan pemberian gratifikasi

terhadap penghulu. Kebijakan ini juga mengatur pendapatan resmi yang

diterima oleh penghulu dan Kepala KUA atas pencatatan akta nikah.

Namun, di lain sisi hal tersebut akan menuai berbagai respon dari

para penghulu dan juga dampak yang tidak sedikit bagi masyarakat.

Adapun perumusan masalah pada skripsi ini adalah :

1. Bagaimana respon Masyarakat dan Penghulu KUA Kecamatan

Rancabungur Kabupaten Bogor ?

2. Apa dampak kebijakan kenaikan biaya administrasi nikah?

Page 19: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

8

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui respon Masyarakat dan Penghulu KUA di Kecamatan

Rancabungur Kabupaten Bogor mengenai biaya administrasi pernikahan

pasca revisi PP No. 47 Tahun 2004 menjadi PP No. 48 Tahun 2014.

2. Untuk mengetahui dampak kebijakan menaikan biaya administrasi Nikah.

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis sendiri kegunaan penelitian ini adalah untuk menambah

wawasan pengetahuan tentang seluk-beluk biaya administrasi pernikahan di

Kantor Urusan Agama.

2. Bagi pihak lain, terutama masyarakat umum penulis mengharapkan

semoga skripsi ini dapat dijadikan masukan, gagasan serta pertimbangan

jika dikemudian timbul permasalahan terkait biaya administrasi pernikahan di

Kantor Urusan Agama

3. Untuk memenuhi tugas akhir akademik dan sebagai syarat memperoleh

gelar Strata Satu Sarjana Syariah (S.Sy) pada Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Page 20: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

9

Dari penelitian ini, penulis menemukan beberapa sumber kajian lain yang

telah lebih dahulu membahas terkait dengan biaya administrasi di Kantor

Urusan Agama, yaitu:

1. Aqib Maimun (Peradilan Agama, 2010) (20604410378) Judul:

Pencatatan Pernikahan Beda Agama di Kantor Urusan Agama Cilandak.

(Studi Kasus KUA Cilandak)

Subtansi: Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini bertujuan untuk

mengetahui bagaiamanakah pernikahan beda agama dapat tercatat di KUA

Cilandak.

Pembeda: pada skripsi tersebut hanya terfokuskan dalam hal

pencatatan pernikahan beda agama di KUA, sedangkan pada skripsi ini

berusaha mengetahui bagaimana respon Masyarakat dan Penghulu KUA

Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor terkait biaya administrasi

pernikahan pasca revisi PP No. 47 Tahun 2004 menjadi PP No. 48 Tahun

2014

2. Andika Kharis Ahmadi (Administrasi Keperdataan Islam, 2013)

(109044200001) Judul: Respon Penghulu Kecamatan Pamulang Tentang

Pembebasan Biaya Administrasi Nikah dan Rujuk.

Subtansi: permasalahan yang dibahas skripsi ini menggali respon

penghulu kecamatan pamulang tentang Wacana Pembebasan biaya administrasi

nikah dan rujuk

Page 21: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

10

Pembeda: pada skripsi terdahulu membahas tentang wacana

pembebasan biaya administrasi di KUA pamulang, sedangkan pada skripsi ini

berusaha mengetahui bagaimana respon Masyarakat dan Penghulu KUA

Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor terkait biaya administrasi

pernikahan pasca revisi PP No. 47 Tahun 2004 menjadi PP No. 48 Tahun

2014

E. Metode Penelitian

Penulisan skripsi ini sudah barang tentu memerlukan data, baik data

khusus maupun data penunjang, data tersebut diperoleh melalui metode penelitian

sebagai berikut:

1. Pendekatan Penelitian

Dalam upaya mengungkapkan permasalahan yang ada, maka dalam penelitian

ini penulis menggunakan pendekatan empiris.

2. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mencoba menggabungkan antara jenis penelitian

yang bersifat penelitian lapangan (field research) dan studi kepustakaan

(library research).

3. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor pada

tanggal 10 desmber 2014 sampai 27 januari 2015.

4. Data penelitian

Page 22: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

11

Dalam penelitian ini data penelitian dibagi menjadi dua kategori yaitu:

a. Data primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti.14

Berupa

persepsi dan respon masyarakat Kecamatan Rancabungur Kabupaten

Bogor mengenai perubahan peraturan Biaya Adminstrasi Nikah. Yang

diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data-data yang di keluarkan oleh kantor kecamatan

atau kantor urusan agama (KUA) Kecamatan Rancabungur Kabupaten

Bogor, bisa juga berbentuk laporan-laporan, dan juga yang diperoleh dari

buku-buku, kitab-kitab fiqih, artikel, serta sumber lain yang berkaitan

dengan judul skripsi ini.

5. Jenis penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data kuantitatif.

6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan

data antara lain:

a. Survey dengan instrumen angket

b. Studi pustaka (library research)

c. Wawancara sebagai pelengkap

7. Subjek-objek penelitian

14

Rianto Adi, Metode Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004), h.5.

Page 23: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

12

Subjek dari penelitian ini adalah Masyarakat dan Penghulu yang ada di

Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor dengan rincian sebagai berikut:

a. Populasi

Yang dimaksud populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek

penelitian dengan ciri yang sama, yang terdiri dari manusia, benda,

tumbuh-tumbuhan, dan pristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu sebuah penelitian 15

populasi dari Kecamatan

Rancabungur Kabupaten Bogor sekitar 48.140 jiwa. Laki-laki 25.158 jiwa

dan Perempuan 22.982 jiwa16

.

b. Sampel

Yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari populasi yang

diambil dengan melalui cara tertentu. Pada penelitian ini, penulis

menggunakan teknik penarikan sampel yaitu dengan menggunakan teknik

stratified random sampling (pengambilan sampel secara acak

distratifikasi) yaitu dimana dalam praktek sering di jumpai populasi yang

tidak homogen, makin heterogen suatu populasi, makin besar pula

perbedaan sifat antara lapisan-lapisan tersebut. Maka untuk dapat

menggambarkan secara tepat mengenai sifat-sifat populasi yang

heterogeb, populasi yang bersangkutan harus di bagi dalam lapisan

15

Sutisno Hadi, Metodelogi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), Cet ke-22, h. 3.

16

Buku Profil Kecamatan Rancabungur

Page 24: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

13

lapisan (strata) yang seragam dari setiap lapisan dapat diambil sampel

secara acak. Dalam sampel berlapis ini, peluang untuk terpilih antara saru

strata dengan yang lain, mungkin sama dan mungkin berbeda.17

Dalam penelitian ini akan diacak melalui Desa, RW, RT Keluarga,

hingga anggota keluarga. Dari anggota keluarga inilah kemudian

diperoleh responden.

Adapun rumus perhitungan sampel adalah

n = ______N_____

N(d)2+1

Keterangan: n = jumlah sampel yang dicari

N = jumlah populasi

D = nilai persisi ( penulis menggunakan

10%)

Berikut rincian perhitungannya:

n = ____N____

N(d)2+1

n = _48.140___

48.140 (0,1)2+1

n = __48.140

482,04

= 99 ,86

17

Singgar Imbu, dan efendi, Sofian, Ed. Metode Penelitian Survey (Jakarta: LPJES, 1982).

Page 25: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

14

= 100

Jadi sampel yang di ambil sebanyak 100 orang

8. Metode Analisis

Yaitu seluruh yang penulis peroleh dari angket, diseleksi dan

disusun, setelah itu penulis melakukan klasifikasi data berdasarkan

kategori tertentu. Setelah data terkumpul, lalu dilakukan analisis

data. Dimana dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

analisis statistik deskriptif, yang akan disajikan dalam bentuk

uraian dan tabel. Dalam menggunakan rumus sebagai berikut:

P= f/n x 100%

Keterangan: P = Angket persentase

F = Frekuensi yang sedang di cari persentasenya

N = jumlah seluruh frekuensi/individu (number

of cases)

100% = bilangan tetap.18

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan dalam penelitian ini, maka penulis

menguraikannya dengan sistematika penulisan yang terdiri dari 5 (lima) bab, dan

masing-masing bab berisikan sub-sub bab dengan rincian sebagai berikut:

18

Anas Sudjono, pengantar statistikapendidikan,(Jakarta; PT Raja Grafindo persada)

Page 26: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

15

BAB Pertama tentang PENDAHULUAN, yang mencakup: a) Latar

Belakang Masalah; b) Pembatasan Dan Perumusan Masalah; c) Tujuan Dan

Manfaat Penelitian; d) Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu; e) Kerangka Teori

dan Konsep; f) Metode Penelitian; dan g) Sistematika Penulisan.

BAB Kedua menjelaskan mengenai pengertian dari respon, pengertian

dari Administrasi Pernikahan, serta menjelaskan pengertian biaya nikah.

BAB Ketiga menggambarkan bagaimana letak kondisi geografis

Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor, demografi kependudukan serta

menjelaskan kondisi sosial dan ekonomi.

BAB Keempat memaparkan hasil dari penelitian, menganalisa respon

masyarakat dan penghulu KUA kecamatan Rancabungur mengenai biaya

pernikahan pasca revisi PP. NO. 47 Tahun 2004, serta analisis penulis. Pada bab

ini merupakan bab yang paling utama dalam penulisan skripsi, membahas dan

melakukan analisa terhadap hasil penelitian.

BAB Kelima terdiri dari penutup, berisi tentang kesimpulan yang

memaparkan isi dari bab awal hingga bab akhir dan berisi saran-saran. Dalam bab

ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 27: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

16

BAB II

ADMINISTRASI PERNIKAHAN DI KUA

A. Pengertian Adminitrasi Pernikahan

1. Pengertian Administrasi

Di Indonesia secara definisi, penggunaan istilah administrasi masih

digunakan dalam makna sempit, yang sering disamakan dengan istilah tata

usaha atau catat mencatat, padahal kata administrasisi memiliki arti yang

cukup luas karena mencakup rangkaian kegiatan, sebagai proses pengendalian

usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan1.

Administrasi itu sendiri memiliki karakteristik yang mengacu pada tiga

kriteria pokok yaitu rasionalitas, efektivitas, dan efisiensi. Rasionalitas yang

dimaksud adalah bahwasanya setiap tindakan harus dilandasi pertimbangan

yang logis dan objektif. Efektivitas artinya pengukuran dalam arti tercapainya

sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan Efisiensi

berarti perbandingan terbaik antara input dan output, antara keuntungan/

manfaat dan biaya.

Pengertian administrasi juga dapat digolongkan menjadi dua:

1 Kencana Syafiie, Ilmu administrasi Publik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h.14.

Page 28: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

17

1. Administrasi dalam arti sempit.

2. Administrasi dalam arti luas.

Pengertian administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang

berhubungan dengan kegiatan operasional yang terbatas pada kegiatan

suratmenyurat, ketik-mengetik, catat-mencatat, pembukuan ringan, dan lain-

lain kegiatan kantor yang bersifat teknis ketatausahaan. Sedangkan pengertian

administrasi dalam arti luas adalah proses kerja sama dari kelompok manusia

(orang-orang) dengan cara-cara yang paling berdayaguna (efisien) untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu.2

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia administrasi adalah usaha

dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara

penyelenggaraan pembinaan organisasi; usaha dan kegiatan yang berkaitan

dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan; kegiatan yang

berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; kegiatan kantor dan tata

usaha.3

Administrasi pula secara umum dapat diartikan kepada dua

pandangan, yaitu administrasi sebagai ilmu dan administrasi sebagai seni.

2 Drs. A.W. Widjaja, Administrasi Kepegawaian (Suatu Pengantar), (Jakarta: CV. Rajawali,

1990), h.11.

3 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, tt), h.7.

Page 29: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

18

Perbedaan kedua pengertian tersebut secara garis besar adalah sebagai

berikut:4

a. Administrasi sebagai Ilmu (Science) atau Ilmu Terapan (Applied Science)

karena kemanfaatannya dapat dirasakan apabila prinsipprinsip, rumus-

rumus, dalil-dalil, diterapkan untuk meningkatkan mutu pelbagai

kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

b. Administrasi sebagai Seni (Art) merupakan karya seseorang yang

dipraktekkannya dengan baik yang diperolehnya dari pengalaman tanpa

sebelumnya mempelajari teori-teori administrasi. Ia berhasil dan sukses

melaksanakan tugasnya tanpa memperoleh pendidikan tentang teoriteori

dan asas-asas yang berkenaan dengan administrasi. Walaupun demikian

ia memperoleh kemahiran di dalam bidang administrasi berdasarkan

pengalaman di dalam melaksanakan tugas.

2. Pengertian Pernikahan

Pernikahan adalah kebahagiaan dan kebersamaan, bahagia dan

membaagiakan diantara dua insan, bersama membangun kebahagiaan, hidup

bersama, bekerjasama, serta menjalani asam manis kehidupan bersama.5

4 A.W. Widjaja, Administrasi Kepegawaian (Suatu Pengantar), (Jakarta: CV. Rajawali,

1990), h. 10-11.

Page 30: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

19

Dalam kamus al-munawwir kata nikah berasal dari kata يكح – كح –

yang artinya mengawini كاحا6. sedangkan menurut bahasa mempunyai arti

sebenarnya (haqiqat) dan arti kiasan (majaaz). Arti yang sebenarnya daripada

nikah, ialah dham yang berarti menghimpit, menindih, atau berkumpul.

Sedang arti kiasannya ialah Wathaa7 yang berarti setubuh atau aqad yang

berarti mengadakan perjanjian pernikahan. Dalam pemakaian bahasa

seharihari perkataan "nikah" lebih banyak dipakai dalam arti kiasan daripada

arti yang sebenarnya, bahkan "nikah" dalam arti yang sebenarnya jarang sekali

dipakai saat ini. Apabila ditinjau dari segi adanya kepastian hukum dan

pemakaian perkataan "nikah" di dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits, maka

"nikah" dengan arti "perjanjian perikatan" lebih tepat dan banyak dipakai

daripada "nikah" dengan arti "setubuh".8

Sedangkan definisi nikah menurut syara' adalah melakukan aqad

(perjanjian) antara calon suami dan istri agar dihalalkan melakukan

"pergaulan" sebagaimana suami istri dengan mengikuti norma, nilai-nilai

5 Ahmad Sukarja, “Perkawinan beda Agama Menurut Hukum Islam”, dalam Chuzaimah T.

Yanggo dan Hafiz Anshary A.Z (editor), Problematika Hukum Islam Kontemporer, buku pertama

(Jakarta : Pustaka Firdaus, 2008) cet ke 8, h.9.

6 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir kamus Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Pondok

Pesantren Al-Munawwir Krapyak, 1984), cet III, h. 456

7 Wahbah Al-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami Waadillatuhu, (Damasyiq: Daar Al-Fikr, 1998) h.29.

8 Kamal Muchtar, Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan, (Jakarta: Bulan Bintang,

1974), h. 11.

Page 31: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

20

sosial, dan etika agama. Aqad dalam sebuah pernikahan merupakan

pengucapan ijab dari pihak wali perempuan atau wakilnya dan pengucapan

qabul dari pihak calon suami atau bisa diwakilkan.9

Pernikahan bagi umat manusia adalah sesuatu yang sangat sacral dan

mempunyai tujuan yang sakral pula, dan tidak terlepas dari ketentuan-

ketentuan yang ditetapkan syari'at agama. Orang yang melangsungkan sebuah

pernikahan bukan semata-mata untuk memuaskan nafsu birahi yang

bertengger dalam tubuh dan jiwanya, melainkan untuk meraih ketenangan,

ketentraman, dan sikap saling mengayomi di antara suami istri dengan

dilandasi cinta dan kasih sayang yang mendalam. Di samping itu, untuk

menjalin tali persaudaraan di antara dua keluarga dari pihak suami dan pihak

istri dengan berlandaskan pada etika dan estetika yang bernuansa ukhuwah

basyariyah dan Islamiyah.10

Jadi tujuan yang hakiki dalam sebuah pernikahan adalah mewujudkan

mahligai rumah tangga yang sakinah yang selalu dihiasi mawaddah dan

rahmah. Kata mawaddah yang dipergunakan Al-Qur'an sebagaimana tertera

dalam surat Ar-Ruum ayat 17 berbeda dengan kata habbun yang juga berarti

cinta. Pengertian kata habbun mempunyai makna cinta secara umum karena

9 Kamal Muchtar, Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan, h. 11.

10 Mohammad Asmawi, Nikah (Dalam Perbincangan dan Perbedaan), (Yogyakarta:

Darussalam, 2004), h. 17.

Page 32: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

21

ada rasa senang dan tertarik pada objek tertentu seperti cinta pada harta benda,

senang pada binatang piaraan dan sebagainya. Sedangkan kata mawaddah

mempunyai makna rasa cinta yang dituntut melahirkan ketenangan dan

ketentraman pada jiwa seseorang serta bisa saling mengayomi antara suami

istri. Apalagi kata mawaddah ini dibarengi kata rahmah yang mempunyai

makna kasih sayang.11

Tujuan pernikahan sebagaimana yang diungkapkan di atas termaktub

secara jelas dalam firman Allah SWT:

آي كى ي جعم بي ا اجا نخسكا إني فسكى أش أ خهق نكى ي أ اح

( و يخفكس في ذنك نآياث نق ت إ زح دة (12: 03انسوي

Artinya: “dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan

merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan

sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tandatanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum [30]: 21)

حفدة ي اجكى ب أش جعم نكى ي اجا فسكى أش أ جعم نكى ي انه

ى يكفس ج انه ع ب انطيباث أفبانباطم يؤي زشقكى ي

(21: 21)انحم

Artinya: “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri

dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu,

dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka

beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?" (QS. An-Nahl

[16]: 72)

11

Mohammad Asmawi, Nikah (Dalam Perbincangan dan Perbedaan), (Yogyakarta:

Darussalam, 2004), h. 23.

Page 33: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

22

Maka diantara hikmah pernikahan yang begitu banyak, pernikahan

pula menjadikan proses keberlangsungan hidup manusia di dunia ini terus

berlanjut, dari generasi ke generasi. Selain itu juga menjadi penyalur nafsu

birahi, melalui hubungan suami istri serta menghindari godaan setan yang

menjerumuskan12

. Pernikahan juga berfungsi untuk mengatur hubungan laki-

laki dan perempuan berdasarkan pada asas saling menolong dalam wilayah

kasih sayang dan penghormatan kepada seorang istri yang berkewajibanuntk

mengerjakan tugas didalam rumah tangganya, seperti mengatur rumah,

mendidik anak, dan mencipptakan suasana yang menyenangkan. Agar suami

dapat mengerjakan kewajibannya dengan baik untuk kepentingan bersama di

dunia dan akhirat.13

3. Pengertian administrasi pernikahan

Dari uraian Pengertian Administrasi dan Penikahan secara umum

tersebut, dapat penulis tarik kesimpulan bahwa Pengertian Administrasi

Penikahan semakna artinya dengan pencatatan pernikahan. Dalam al Qur‟an,

Allah SWT menegaskan adanya urgensi untuk mengadakan pencatatan pada

setiap peristiwa penting terutama yang menyangkut interaksi antar dua orang

atau lebih. Allah berfirman:

12

H.S.A. Alhamdani, Risalah Nikah Hukum Perkawinan Islam, (Jakarta: Pustaka Amani,

1989), h.19.

13 Syaikh Kamil Muhammad „uwaidah‟ fiqih wanita, (Jakarta: Pustaka al-Kausar, 1998)

h.378.

Page 34: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

23

إنى أجم يس خى بدي آيا إذا حداي ا انري نيكخبيا أي ى فاكخب

كى كاحب بانعدل (181 (ةالبقربي

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah12 tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu

menuliskannya dengan benar…”(QS. Al-Baqarah [2]: 282)

Memang penggalan ayat tersebut tidak secara tegas berkaitan dengan

pencatatan pernikahan, namun kalau ditelaah bahwa hutang piutang adalah

sesuatu yang urgen dalam pola hubungan sosial manusia. Maka pencatatan

dalam pernikahan akan masuk dalam urgensi kemaslahatan untuk dilakukan

dalam menata pola interaksi sosial. Rasulullah SAW sendiri kemudian

menerapkan pentingnya pencatatan tersebut dalam mendokumentasikan

hadist-hadist dengan menyuruh sahabat Zaid bin Tsabit untuk mencatat setiap

wahyu yang turun. Berikutnya kemudian pencatatan dilakukan terhadap

hadist-hadist beliau.14

Bahwa ayat ini bukan berbicara tentang persoalan pencatatan nikah

adalah benar adanya. Dalam kompilasi hukum islam di indonesia disebutkan,

tujuan pencatatan pernikahan yang dilakukan dihadapan dan di bawah

14

.http://www.badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/9398-urgensi-pencatatan-

perkawinandalam-perspektif-filsafat-hukum--oleh-drs-h-abd-rasyid-asad-mh--31.html diakses tanggal

15 desember2014 pukul 15:24

Page 35: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

24

pengawasana pegawai pencatat pernikahan adalah untuk

terjaminnyaketertiban pernikahan15

.

Akan tetapi maqasid al-syari‟ah yang dituju pada ayat ini

Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa

dan Sebagainya adalah untuk menghindari agar salah satu pihak di kemudian

hari tidak memungkiri apa-apa yang telah disepakatinya atau mengingkari

perjanjian yang telah dilakukannya dengan pihak lain. Paling tidak yang bisa

dipahami dari ayat ini adalah Allah melalui firmannya diatas berusaha

menutup semua kemungkinan yang akan membawa kemudharatan. Pencatatan

perkawinan merupakan perbuatan hukum yang penting karena akan menjadi

bukti bila terjadi pengingkaran tentang adanya perkawinan tersebut. Bila

transaksi jual beli saja harus dicatat dalam hukum Islam, apalagi perkawinan

yang akan banyak menimbulkan hak dan kewajiban, tentu memerlukan

pencatatan pula. Kalau begitu bagaimana dengan pernikahan yang telah

dilakukan pada masa lalu, jauh sebelum adanya ketentuan ini, sementara

pernikahan itu dilakukan tanpa adanya pencatatan perkawinan. Suatu hal yang

harus dipahami bahwa teks-teks al-Quran dan Hadis sangat terbatas,

sementara tingkah laku manusia semakin hari semakin beragam, dan peristiwa

hukum dari hari kehari semakin banyak bermunculan, sementara aturan

15

Khoeruddin Nasution, Status Wanita Di Asia Tenggara: Studi terhadap perundang-

undangan perkawinan muslim kontemporer di Indonesia dan Malaysia, (Jakarta : INIS, 2002), h.149

Page 36: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

25

hukum yang mengaturnya belum ada. Maka untuk mengatasinya perlu adanya

ijtihad.16

Bahwa di masa lalu belum ada ketentuan pencatatan perkawinan

dikarenakan pada masa itu belum dirasakan arti pentingnya, disamping tingkat

keber-agamaan dan amanah terhadap lembaga perkawinan cukup tinggi, dan

tingkat penyelewengan relatif kecil. Sementara untuk kondisi sekarang, tidak

mungkin lagi sebuah perkawinan dilangsungkan tanpa adanya pencatatan.

Banyak sekali penyelewengan yang telah dilakukan, dimana konsekuensinya

adalah ada pihak tertentu yang akan dirugikan. Oleh karena itu untuk

mengantisipasi semua kemudharatan yang akan timbul, perlu dibuat aturan-

aturan yang mengikat sehingga semua bentuk kesewenang-wenangan dapat

dihindari semaksimal mungkin. Dalam setiap tindakan seorang muslim itu

tidak boleh merugikan atau dirugikan oleh orang lain, sebagaimana

diungkapkan oleh hadis:

ضساز ال ضسز ال

Artinya: “Tidak boleh memudaratkan dan tidak boleh dimudharatkan” (HR.

Hakim dan lainnya dari Abu Said al-Khudri, HR. Ibnu Majah dari Ibnu

Abbas)17

.

Hadis di atas mengandung makna bahwa ada keseimbangan atau

keadilan dalam berperilaku serta secara moral menunjukkan mulianya akhlak

16

M. Hasbi Umar, Nalar Fiqih kontemporer, (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2007),

h.2.

17 Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, (Riyadh: Darul Ihya al­Kutub al­„Arabiyah, tt), Juz, 2h.784.

Page 37: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

26

karena tidak mau memudharatkan orang lain tetapi juga tidak mau

dimudharatkan orang lain. Maka dalam kaitan dengan administrasi

pencatatan pernikahan/perkawinan, dimana perkawinan adalah ikatan lahir

bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan

tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa,18

administrasi tidak saja sebatas

kelengkapan formulir-formulir, melainkan juga kebenaran data-data yang

terdapat dalam formulir tersebut. Karena kebenaran data-data dalam formulir

adalah pijakan utama dan awal untuk keabsahan pernikahan serta proses

pencatatan pernikahan yang berlangsung mulai sejak pemberitahuan kehendak

nikah sampai dengan pelaksanaan akad nikah.

B. Pengertian biaya nikah

1. Konsep Biaya

Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang

diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan

terjadi untuk tujuan tertentu sehingga konsep biayapun telah berkembang

pesat sesuai dengan kebutuhan akuntan dan ekonom. Para akuntan telah

mendefinisikan biaya sebagai: "Suatu nilai tukar, pengeluaran, atau

18

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Bab I Pasal 1

Page 38: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

27

pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Dalam

akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada tanggal akuisisi

dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau aset lain yang terjadi pada saat ini

atau di masa yang akan datang." Sering sekali, istilah biaya (cost) digunakan

sebagai sinonim dari beban (expense). Tetapi, beban dapat didefinisikan

sebagai arus keluar yang reukur dari barang atau jasa, yang kemudian

ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba, atau sebagai:19

“ . . . penurunan dalam aset bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa

ekonomi dalam menciptakan pendapatan atau dari pengenaan pajak oleh

badan pemerintah. Beban diukur berdasarkan jumlah penurunan dalam aset

atau jumlah peningkatan dalam utang yang berkaitan dengan produksi dan

penyerahan barang atau jasa . . . beban dalam arti paling luas mencakup

semua biaya yang sudah habis masa berlakunya yang dapat dikurangkan dari

pendapatan.”

Untuk membedakan antara biaya dan beban, bayangkan pembelian

bahan baku secara tunai. Oleh karena aset bersih tidak terpengaruh, maka

tidak ada beban yang diakui. Sumber daya perusahaan hanya diubah dari kas

menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya

tertentu, tetapi belum menjadi beban. Ketika perusahaan kemudian menjual

barang jadi yang dibuat dari bahan baku tersebut, maka biaya dari bahan baku

itu dibukukkan sebagai beban di laporan laba rugi. Setiap beban adalah biaya,

tetapi tidak setiap biaya adalah beban. Misalnya saja, aset adalah biaya, tetapi

19

William K. Carter, Akuntansi Biaya (Cost Accounting). (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.

29.

Page 39: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

28

bukan (belum menjadi) beban. Istilah biaya menjadi lebih spesifik ketika

istilah tersebut dimodifikasi dengan deskripsi seperti langsung, utama (prime),

konversi, tidak langsung, tetap, variabel, terkendali (controllable), produk,

periode, bersama (bersama), estimasi, standar, tertanam (sunk), atau tunai (out

of pocket).20

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia biaya adalah uang yang

dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dsb) sesuatu;

ongkos; belanja; pengeluaran. Sedangkan pengertian biaya administrasi

adalah ongkos yang dikeluarkan untuk pengurusan surat dsb atau ongkos

untuk pendaftaran sekuritas yang dikenakan pada emiten21

2. Biaya Nikah

Biaya pernikahan tidak akan bisa dihindari dari setiap pasangan yang

ingin merubah statusnya, dari kesendirian menjadi kebersamaan, dari kesepian

menuju kebahagiaan. kedua mempelai harus dapat memperkirakan serta

mempersiapkan biaya pernikahan sehingga pernikahan dapat berlangsung

dengan tenang dan aman. Namun tak bisa dipungkiri bahwa ada pula beberapa

peristiwa yang mengenaskan pada para calon pengantin seperti kawin lari,

20

William K. Carter, Akuntansi Biaya (Cost Accounting). (Jakarta: Salemba Empat, 2009),

h.30.

21 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), h. 113.

Page 40: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

29

nikah sirih, bahkan bunuh diri. Yang ternyata salah satu faktornya adalah

besarnya biaya pernikahan, bahkan menjadi lebih membengkak biaya terebut

ketika adanya pemungutan liar dari beberapa oknum dari Kantor Urusan

Agama (KUA)

Maka dengan adanya peristiwa tersebut, sebagian masyarakat luas

terkhususnya bagi para calon pengantin sangat mengapresiasi langkah

pemerintah yang telah meluncurkan peraturan pemerintahan (PP) Nomor 48

Tahun 2014 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintahan Nomor 47 Tahun

2004 tentang tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang

berlaku pada Departemen Agama. Sehingga dengan adanya Peraturan

Pemerintahan tersebut dapat meminimalisir pemungutan liar serta dapat

meringankan biaya pernikahan bagi para calon pengantin yang hendak

melaksanakan pernikahan.

Menurut Mentri Agama (Lukman Hakim Saifuddin) inti dari Peraturan

Pemerintahan ini adalah memberikan kepatian hukum kepada masyarakat,

termasuk jajaran Kementrian Agama (KUA dan para penghulu) terkait

pelaksanaan proses pernikahan, khususnya yang terkait dengan pembiayaan

dan tata cara pernikahan. PP ini mengatur bahwa seandainya pernikahan

dilakukan dikantor KUA dan pada jam kerja, maka itu gratis. Sementara jika

dilakukan di luar KUA dan di luar jam kerja, maka ada ketentuan yang

menyangkut biaya. Maka setelah berlaku lebih dari 10 tahun, Peraturan

Page 41: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

30

Pemerintahan Nomor 47 Tahun 2004 tentang tarif atas jenis Penerimaan

Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Agama Akhirya

direvisi. Perubahan itu dilakukan paa ketentuan psal 6 sehingga dalam

Peraturan Pemerintahan yang baru ini diatur sebagai berikut:22

1. Setiap warga negara yang melaksanakan nikah atau rujuk di Kantor

Urusan Agama Kecamatan atau di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan

tidak dikenakan biaya pencatatan nikah dan rujuk.

2. Dalam hal nikah dan rujuk dilaksanakan di luar Kantor Urusan

Agama Kecamatan dikenakan biaya transportasi dan jasa profesi sebagai

penerimaan dari Kantor Urusan Agama Kecamatan.

3. Terhadap warga negara yang tidak mampu secara ekonomi dan/atau

korban bencana yang melaksanakan nikah atau rujuk di luar Kantor Urusan

Agama Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat dikenakan tarif

Rp 0,00 (nol rupiah)

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara untuk dapat

dikenakan tarif Rp 0,00 (nol rupiah) kepada warga negara yang tidak mampu

secara ekonomi dan/atau korban bencana yang melaksanakan nikah atau rujuk

di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat 3

22

Web.iaincirebon.ac.id/globalnews/pp-48-tahun-2004-pencatatan-pernikahan-dan-rujuk-

yang-dilakukan-di-luar-kua-rp-600-000/

Page 42: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

31

diatur dengan Peraturan Mentri Agama setelah berkoordinasi dengan Mentri

Keuangan.

Selain itu, Peraturan Pemerintahan ini juga mengatur bahwa

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Kantor Urusan Agama

Kecamatan atas pencatatan pernikahan dan rujuk yang dilakukan di luar KUA

sebesar Rp 600.000,-. Salah satu pertimbangan penyesuaian jenis dan tarif

atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementrian

Agama sebagaimana diatur dalam PP ini adalah untuk meningkatkan

pelayanan pencatatan nikah atau rujuk.23

Sementara itu, seperti dikutip ari

halaman Kementrian Agama Irjen Kementrian Agama M. Jasin menjelaskan

dasar acuan pendistribusian biaya nikah di luar kantor KUA akan diatur dalam

4 (empat) tipologi mapping wilayah berdasarkan jumlah peristiwa nikah.

Empat tipologi dimaksud terdiri dari:

Tipologi A: peristiwa nikah di atas 100 perbulan diperkirakan terdapat

di 208 KUA dengan jumlah peristiwa nikah pertahun sebanyak 274.608 dan

unit cost perpristiwa Rp 235.000 (Rp 110.000 biaya transport dan Rp 125.000

biaya profesi).

Tipologi B: peristiwa nikah 50-99 perbulan diperkirakan terdapat di

1.048 KUA dengan jumlah peristiwa nikah pertahun sebanyak 775.364 dan

23

http://kemenag.go.id/index.php? Di akses pada tanggal 26 desember 2014 pukul 22.00 WIB

Page 43: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

32

unit cost perpristiwa Rp 260.000 (RP 110.000 biaya transport dan Rp 150.000

biaya profesi).

Tipologi C: peristiwa nikah 0-49 perbulan diperkirakan terdapat di

3.827 KUA dengan jmlah peristiwa nikah pertahun sebanyak 1.044.588 dan

unit cost perperistiwa Rp. 310.000 (Rp 110.000 biaya transport dan Rp

200.000 biaya profesi).

Tipologi D: yang terbagi menjadi dua, yaitu: pertama, Tipologi D-1:

peristiwa nikah 0-49 perulan dan KUA berlokasi di daerah terpencil atau

daerah perbatasan. Diperkirakan terdapat di 149 KUA dengan jumlah

peristiwa nikah pertahun sebanyak 29.229 dan unit cost perperistiwa Rp

1.250.000 (Rp 750.000 biaya transport dan Rp 500.000 biaya profesi). Kedua

Tipologi D-2: peristiwa nikah 0-49 perbulan dan KUA berlokasi didaerah

terluar dan terdalam dan/atau membutuhkan transportasi khusus. Diperkirakan

terdapat di 150 KUA dengan jumlah peristiwa nikah pertahun sebanyak

30.000 dan unit cost perperistiwa Rp 1.500.000 (Rp 1.000.000 biaya transport

dan Rp 500.000 biaya profesi)

“Dengan total peristiwa nikah pertahun mencapai 2.153.759 anggaran

yang dibutuhkan untuk biaya transportasi dan jasa profesi penghulu mencapai

Rp 671,5 miliar” papar jasin. Selain itu, PMA ini juga mengatur honor

pembantu petugas pencatat nikah sebesar Rp 200.000 perbulan untuk 25.188

Page 44: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

33

orang dipulau jawa. makanya jangan ada lagi penghulu yang menerima

gratifikasi. Menurutnya, penghulu yang menerima gratifikasi dari masyarakat

harus melaporkan penerimaan itu ke KPK, bila tidak lapor maka penghulu

tersebut akan mendapat sanksi hukum yang berat sebagaimana diatur dalam

pasal 12 B, UU No 31 1999 jo UU No. 20 tahun 2001.24

C. Prosedur Pendaftaran Pernikahan Di KUA

Di dalam Negara RI yang berdasarkan hukum, segala sesuatu yang

bersangkut paut dengan penduduk harus dicatat, seperti halnya kelahiran,

kematian termasuk juga perkawinan. Perkawinan termasuk erat dengan masalah

kewarisan, kekeluargaan sehingga perlu dicatat untuk menjaga agar ada tertib

hukum.

1. Prosedur nikah di Kantor Urusan Agama

Pegawai Pencatat Nikah (PPN) mempunyai kedudukan yang jelas

dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia (UU No.22 Tahun 1946 jo

UU No. 32 Tahun 1954) sampai sekarang PPN adalah satu-satunya pejabat

yang berwenang mencatat perkawinan yang dilangsungkan menurut hukum

Agama Islam dalam wilayahnya. Untuk memenuhi ketentuan itu maka setiap

perkawinan harus dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan PPN

karena PPN mempunyai tugas dan kedudukan yang kuat menurut hukum, ia

24

Pewartaekbis.com/ini-daftar-biaya-nikah-di-kua-dan-di-luar-kua-pasca-disahkan-pp-nomor-

48-tahun-2014/3958/ diakses pada tanggal 3 februari 2015 jam 13.00 WIB.

Page 45: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

34

adalah Pegawai Negeri yang diangkat oleh Menteri Agama pada tiap-tiap

KUA Kecamatan.

Masyarakat dalam merencanakan perkawinan agar melakukan persiapan

sebagai berikut:

a. Masing-masing calon mempelai saling mengadakan penelitian apakah

mereka saling cinta/setuju dan apakah kedua orang tua mereka

menyetujui/merestuinya. Ini erat kaitannya dengan surat-surat persetujuan

kedua calon mempelai dan surat izin orang tua bagi yang belum berusia 21

tahun .

b. Masing-masing berusaha meneliti apakah ada halangan perkawinan baik

menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundangundangan

yang berlaku. (Untuk mencegah terjadinya penolakan atau pembatalan

perkawinan).

c. Calon mempelai supaya mempelajari ilmu pengetahuan tentang pembinaan

rumah tangga hak dan kewajiban suami istri dsb.

d. Dalam rangka meningkatkan kualitas keturunan yang akan dilahirkaan calon

mempelai supaya memeriksakan kesehatannya dan kepada calon mempelai

wanita diberikan suntikan imunisasi tetanus toxoid.

Page 46: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

35

2. Pemberitahuan Kehendak Nikah

Setelah persiapan pendahuluan dilakukan secara matang maka orang

yang hendak menikah memberitahukan kehendaknya kepada PPN yang

mewilayahi tempat akan dilangsungkannya akad nikah sekurang-kurangnya 10

hari kerja sebelum akad nikah dilangsungkan. Pemberitahuan kehendak nikah

berisi data tentang nama kedua calon mempelai, hari dan tanggal pelaksanaan

akad nikah, data mahar/maskawin dan tempat pelaksanaan upacara akad nikah

(di Balai Nikah/Kantor atau di rumah calon mempelai, masjid gedung dll)

Pemberitahuan Kehendak Nikah dapat dilakukan oleh calon mempelai, wali

(orang tua) atau wakilnya dengan membawa surat-surat yang diperlukan:

a. Perkawinan Sesama WNI

1) Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk calon Penganten

(caten) masing-masing 1 (satu) lembar.

2) Surat pernyataan belum pernah menikah (masih gadis/jejaka) di atas

segel/materai bernilai minimal Rp.6000,- (enam ribu rupiah) diketahui

RT, RW dan Lurah setempat.

3) Surat keterangan untuk nikah dari Kelurahan setempat yaitu Model

N1, N2, N4, baik calon Suami maupun calon Istri.

Page 47: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

36

4) Pas photo caten ukuran 2×3 masing-masing 4 (empat) lembar, bagi

anggota ABRI berpakaian dinas.

5) Bagi yang berstatus duda/janda harus melampirkan Surat Talak/Akta

Cerai dari Pengadilan Agama, jika Duda/Janda mati harus ada surat

kematian dan surat Model N6 dari Lurah setempat.

6) Harus ada izin/Dispensasi dari Pengadilan Agama bagi :

a) Calon pengantin Laki-laki yang umurnya kurang dari 19 tahun;

b) Calon pengantin Perempuan yang umurnya kurang dari 16 tahun;

c) Laki-laki yang mau berpoligami.

7) Ijin Orang Tua (Model N5) bagi calon pengantin yang umurnya kurang

dari 21 tahun baik calon pengantin laki-laki/perempuan.

8) Bagi calon pengantin yang tempat tinggalnya bukan di wilayah KUA

Ranca Bungur harus ada surat Rekomendasi Nikah dari KUA

setempat.

9) Bagi anggota TNI/POLRI dan Sipil TNI/POLRI harus ada Izin Kawin

dari Pejabat Atasan/Komandan.

Page 48: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

37

10) Bagi calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan ke luar

wilayah Kec. Ranca Bungur harus ada Surat Rekomendasi Nikah dari

KUA Kec. Ranca Bungur

11) Kedua calon pengantin mendaftarkan diri ke KUA Ranca Bungur

sekurangkurangnya 10 (sepuluh) hari kerja dari waktu melangsungkan

Pernikahan. Apabila kurang dari 10 (sepuluh) hari kerja, harus

melampirkan surat Dispensasi Nikah dari Kec. Ranca Bungur

12) Bagi WNI keturunan, selain syarat-syarat tersebut dalam poin 1 s/d 10

harus melampirkan foto copy Akte kelahiran dan status

kewarganegaraannya (K1).

13) Surat Keterangan tidak mampu dari Lurah/Kepala Desa bagi mereka

yang tidak mampu.

b. Perkawinan Campuran

1) Akte Kelahiran/Kenal Lahir

2) Surat tanda melapor diri (STMD) dari kepolisian

3) Surat Keterangan Model K II dari Dinas Kependudukan (bagi yang

menetap lebih dari satu tahun)

4) Tanda lunas pajak bangsa asing (bagi yang menetap lebih dari satu

tahun)

Page 49: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

38

5) Keterangan izin masuk sementara (KIMS) dari Kantor Imigrasi

6) Foto Copy PasPort

7) Surat Keterangan dari Kedutaan/perwakilan Diplomatik yang

bersangkutan.

8) Semua surat-surat yang berbahasa asing harus diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia oleh penterjemah resmi.

3. Pemeriksaan Nikah

PPN yang menerima pemberitahuan kehendak nikah meneliti dan

memeriksa berkas–berkas yang ada apakah sudah memenuhi syarat atau

belum, apabila masih ada kekurangan syarat maka diberitahukan adanya

kekurangan tersebut. Setelah itu dilakukan pemeriksaan terhadap calon suami,

calon istri dan wali nikahnya yang dituangkan dalam Daftar Pemeriksaan

Nikah (Model NB).25

Jika calon suami/istri atau wali nikah bertempat tinggal

di luar wilayah KUA Kecamatan dan tidak dapat hadir untuk diperiksa, maka

pemeriksaannya dilakukan oleh PPN yang mewilayahi tempat tinggalnya.

4. Pembayaran Biaya Nikah

Apabila setelah diadakan pemeriksaan nikah ternyata tidak memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan baik menurut hukum munakahat maupun

25

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Pasal 6 ayat (2)

Page 50: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

39

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku maka PPN berhak

menolak pelaksanaan pernikahan dengan cara memberikan surat penolakan

beserta alasannya. Setelah pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat maka

calon suami, calon istri dan wali nikahnya menandatangani Daftar

Pemeriksaan Nikah. Setelah itu yang bersangkutan membayar biaya

administrasi pencatatan nikah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu

sebesar 30 ribu melalui Kantor Pos atau Bank yang telah di tentukan KUA.26

Sedangkan bagi Warga Negara yang tidak mampu dapat dibebaskan dari

kewajiban pembayaran tarif biaya pencatatan nikah dan rujuk.27

5. Pengumuman Kehendak Nikah

Setelah persyaratan dipenuhi PPN mengumumkan kehendak nikah

(model NC) pada papanpengumuman di KUA Kecamatan tempat pernikahan

akan dilangsungkan dan KUA Kecamatan tempat tinggal masing-masing

calon mempelai.28

PPN tidak boleh melaksanakan akad nikah sebelum lampau 10 hari

kerja sejak pengumuman, kecuali apabila terdapat alasan yang sangat penting

misalnya salah seorang calon mempelai akan segera bertugas keluar negeri,

26

Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Pasal 7 ayat (2)

27 Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2004 Pasal 6 ayat (1)

28 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Pasal 8

Page 51: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

40

maka dimungkinkan yang bersangkutan memohon dispensasi kepada Camat

selanjutnya Camat atas nama Walikota a/Bupati memberikan dispensasi.29

6. Pelaksanaan Akad Nikah

a. Pelaksanaan Upacara Akad Nikah:

1) di Balai Nikah/Kantor

2) di Luar Balai Nikah : rumah calon mempelai, masjid atau gedung

b. PemeriksaanUlang :

Sebelum pelaksanaan upacara akad nikah PPN /Penghulu terlebih

dahulu memeriksa/mengadakan pengecekan ulang persyaratan nikah dan

administrasinya kepada kedua calon pengantin dan walinya untuk

melengkapi kolom yang belum terisi pada waktu pemeriksaan awal di

kantor atau apabila ada perubahan data dari hasil pemeriksaan awal.

Setelah itu PPN/ Penghulu menetapkan dua orang saksi yang memenuhi

syarat.30

c. Pemberian izin

Sesaat sebelum akad nikah dilangsungkan dianjurkan bagi ayah

untuk meminta izin kepada anaknya yang masih gadis atau anak terlebih

29

Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Pasal 3 ayat (3)

30 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Pasal 10 ayat (3)

Page 52: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

41

dahulu minta/memberikan izin kepada ayah atau wali, dan keharusan bagi

ayah meminta izin kepada anaknya untuk menikahkan bila anak berstatus

janda.

d. Sebelum pelaksanaan ijab qobul sebagaimana lazimnya upacara akad nikah

bisa didahului dengan pembacaan khutbah nikah, pembacaan istighfar dan

dua kalimat syahadat

e. Akad Nikah /Ijab Qobul

f. Pelaksanaan ijab qobul dilaksanakan sendiri oleh wali nikahnya terhadap

calon mempelai pria, namun apabila karena sesuatu hal wali nikah/calon

mempelai pria dapat mewakilkan kepada orang lain yang ditunjuk olehnya.

g. Penandatanganan Akta Nikah oleh kedua mempelai, wali nikah, dua orang

saksi dan PPN yang menghadiri akad nikah.

h. Pembacaan Ta‟lik Talak

i. Penandatanganan ikrar Ta‟lik Talak

j. Penyerahan maskawin/mahar

k. Penyerahan Buku Nikah/Kutipan Akta Nikah

l. Nasihat perkawinan

m. Do‟a penutup.

Page 53: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Respon Masyarakat Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor

Pada penulisan hasil dan penelitian ini, dalam pengumpulan data yang

penulis sebarkan kepada responden adalah berupa angket atau kuesioner, dan ada

narasumber yang penulis wawancarai. Penelitian dilakukan di Kecamatan

Rancabungur pada tanggal 10 Desember 2014 samapai dengan tanggal 27

Januari 2015. Responden yang dimaksud adalah populasi penduduk

Kecamatan Rancabungur. Dari beberapa puluhanribu penduduk di Kecamatan

Rancabungur tersebut penulis mengambil sampel sebanyak 100 orang, dan 1

orang narasumber yang di wawancarai sebagai data penunjang.

Respon masyarakat mengenai perubahan peraturan biaya administrasi

pernikahan penulis ambil melalui media angket berjumlah 100 angket yang

tersebar secara acak di lingkungan Kecamatan Ranca Bungur.

Berikut adalah pendapat hasil angket mengenai perubahan kebijakan

Kementrian Agama untuk membebaskan biaya administrasi pernikahan:

Tabel 1. Mengenai Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin

Jumlah Persentase

Laki-laki

55 55 %

Perempuan

45 45 %

Page 54: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

52

Total

100 responden 100%

Berdasarkan Tabel diatas tidak seimbang antara reponden Laki-laki dan

Perempuan, tetapi ketidakseimbangan tersebut masih bisa di toleransi karena

tidak jauh berbeda.

Tabel 2. Mengenai Rentang Umur Responden

Rentang Umur

Jumlah Persentase

21-30 Tahun

59 59 %

31-40 Tahun

27 27 %

41-50 Tahun

9 9 %

51-60 Tahun

5 5 %

61 Tahun atau lebih

- 0 %

Total

100 Responden 100%

Berdasarkan Tabel diatas menunjukan Rentang Umur mayoritas responden

adalah rentang 21-30 Tahun sebanyak 59 responden atau sekitar 59 % sedangkan

tidak ada responden yang berusia diatas 60 Tahun.

Tabel 3. Mengenai Tingkat Pendidikan Tertinggi Responden

Pendidikan

Jumlah Persentase

MTs/SLTP/sederajat 38 38 %

Page 55: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

53

MA/SLTA/sederajat

42 42 %

Sarjana Strata 1 (S1)

17 17 %

Sarjana Strata 2 (S2)

3 3 %

Sarjana Strata 3 (S3)

- 0 %

Total

100 Responden 100%

Berdasarkan Tabel diatas, mayoritas pendidikan tertinggi responden adalah

MA/SLTA/sederajat yang menunjukan persentase lebih banyak dari keseluruhan

responden. Disusul responden yang berpendidikan tingkat SLTP dengan

persentase 38 % dari total keseluruhan responden. Untuk responden dengan

tingkat pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) dan Sarjana Strata Dua (S2)

persentasenya berselisih sekitar 14 %. Sedangkan Responden yang

berpendidikan Sarjana Strata Tiga (S3) tidak ada.

Tabel 4. Mengenai Pekerjaan Responden

Pekerjaan

Jumlah Persentase

Wiraswasta

34 34 %

Pegawai Swasta

28 28 %

Pegawai Negri Sipil

14 14 %

Pelajar/Mahasiswa 11 11 %

Page 56: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

54

Pekerjaan Lainnya

13 13 %

Total

100

Responden

100%

Berdasarkan Tabel diatas, lebih dari 1/3 dari total keseluruhan responden

bekerja sebagai Wirawasta. Disusul responden Pegawai Swasta yang selisihnya

sekitar 6 % dari responden Wiraswasta. Responden yang bekerja sebagai

Pegawai Negri Sipil dan Pelajar/Mahasiswa persentasenya masing-masing 14 %

dan 11 % Sedangkan pekerjaan lain responden yang tidak termasuk diatas, yaitu

8 responden yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan Buruh/Pekerja

Serabutan 5 responden.

Tabel 5. Mengenai Pengetahuan Responden atas Perubahan Peraturan

Biaya Pernikahan

Mengetahui

Jumlah Persentase

Mengetahui

24 24 %

Tidak Mengetahui

76 76 %

Total

100 Responden 100%

Berdasarkan Tabel diatas, terlihat bahwa hampir 3/4 dari total keseluruhan

responden tidak mengetahui/belum mengetahui Perubahan peraturan biaya

administrasi pernikahan. Sedangkan sekitar 1/4 dari total keseluruhan responden

Page 57: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

55

saja yang sudah mengetaui kabar ini.

Tabel 6. Mengenai Pendapat Responden atas Perubahan Peraturan

Biaya Administrasi Pernikahan

Kesetujuan Jumlah Persentase

Setuju 93 % 93 %

Tidak Setuju 7 % 7 %

Total 100 Responden 100%

Berdasarkan Tabel diatas, hampir keseluruhan responden menyetujui

perubahan peraturan biaya administrasi pernikahan, terlihat dari persentase skitar

lebih dari 90% total keseluruhan responden setuju atas perubahan tersebut.

Sedangkan sianya kurang dari 10% total keseluruhan responden menyatakan

tidak setuju atas perubahan peraturan tersebut.

Tabel 7. Mengenai Alasan Setuju Responden atas rencana Kebijakan

Pemerinah

Alasan Setuju

Jumlah Persentase

Pemerintah berhak

membuat kebijakan yang

dianggap perlu

1 1.09 %

Meringankan orang yang

tidak mampu

47 50.53 %

Page 58: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

56

Mensejahterakan penghulu

5 5.37 %

Membantu mengurangi

pungli biaya administrasi

pernikahan

38 40.86 %

Alasan lin-lain 2

2.15 %

Total 93

100%

Berdasarkan Tabel diatas, terlihat bahwa pendapat mayoritas responden

yang setuju beralasan agar untuk meringankan orang yang tidak mampu dan

mengurangi pungli biaya admnistrasi nikah, dengan jumlah persentase sama

besar yaitu sekitar lebih dari 90% lebih dari total keseluruhan responden. Disusul

dengan alasan Mensejahterakan penghulu dengan persentase kurang dari 6 %.

Dan hanya sekitar 1 % saja responden yang setuju beralasan bahwa pemerintah

berhak membuat kebijakan yang dianggap perlu. Sedangkan sisanya sekitar 2 %

yang memiliki alasan lain seperti salah satu pendapat, agar tidak ada lagi yang

menikah tidak tercatat karena tidak ada biaya nikah.

Tabel 8. Mengenai Alasan Tidak Setuju Responden atas Perubahan Biaya

Administrasi Pernikahan

Alasan tidak setuju

Jumlah Persentase

Tidak ada gunanya 4 57.16 %

Page 59: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

57

kebijakan tersebut karena

sebatas peraturan

Biaya nikah akan

semakin mahal

1 14.28 %

Pemerintah tidak ada

anggaran untuk ongkos

penghulu

1 14.28 %

Alasan lain-lain

1 14.28 %

Total

7 Responden 100%

Berdasarkan tabel diatas, dari 7 responden yang tidak menyetujui,

sebagian besar pendapat responden yang tidak setuju kebijakan tersebut

beralasan bahwa tidak ada gunanya kebijakan tersebut karna sebatas peraturan.

Dan alasan responden tidak setuju dengan alasan biaya nikah akan semakin

tinggi serta alasan pemerintah tidak ada anggaran untuk ongkos penghulu

persentasinya sama. Sedangkan alasan lain, yaitu seperti kekhawatiran

masyarakat jikalau kedepannya biaya administrasi nikah gratis malah banyak

penyalahgunaannya.

Page 60: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

58

Tabel 9. Mengenai Alasan Pemerintah Merubah Peraturan Biaya

Administrasi Pernikahan

Alasan Pemerintah

membuat kebijakan

Jumlah Persentase

Banyaknya laporan

masyarakat mengenai

mahalnya biaya

administrasi pernikahan

59 59 %

Pemerintah menganggap

penghulu perlu lebih

disejahterakan

6 6 %

Untuk mengurangi

gratifikasi (pemberian)

kepada pejabat pernikahan

31 31 %

Alasan lain-lain

4 4 %

Total

100 responden 100%

Berdasarkan tabel diatas, lebih dari 1/2 responden beranggapan alasan

pemerintah merencanakan kebijakan tersebut adalah karna banyaknya laporan

masyarakat mengenai mahalnya biaya administrasi nikah. Disusul pendapat

responden yang beranggapan alasan pemerintah dalam hal ini adalah untuk

Page 61: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

59

mengurangi gratifikasi (pemberian) kepada pejabat nikah sekitar kurang dari

35%. Dan hanya 6 responden saja yang beranggapan alasan pemerintah adalah

untuk menaikan kesejahteraan penghulu. Sedangkan sisanya 4 responden yang

beralasan lain seperti, pertimbangan pemerintah untuk meringankan biaya

administrasi nikah bagi masyarakat yang hendak menikah, disisi lain

mensejahterakan penghulu agar kedepannya tiada lagi kata “ongkos” tambahan.

Tabel 10. Mengenai Dampak Kebijakan Perubahan Peraturan Biaya

Administrasi Pernikahan

Dampak Kebijakan

Jumlah Persentase

Masyarakat diuntungkan

karena gratisnya biaya

administrasi pernikahan

62 62 %

Penghulu lebih sejahtera

karena tunjangan dinaikan

pemerintah

8 8 %

Tidak berdampak apa-apa

karena kebijakan tersebut

tidak akan menghilangkan

pungli

17 17 %

Alasan-alasan lain

13 13 %

Page 62: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

60

Total

100 Responden 100%

Berdasarkan Tabel diatas, lebih dari 60% responden berpendapat

dampak dari kebijkan tersebut adalah masyarakat akan diuntungkan karena

gratisnya biaya administrasi pernikahan. Disusul responden yang berpendapat

dampak apa-apa karena mustahil terwujud dengan persentase dibawah 20% dari

total keseluruhan responden. Disisi lain responden yang berpendapat dampak

kebijakan tersebut adalah pnghulu akan lebih sejahtera karena tunjangan

dinaikan hanya sekitar 8% saja. Sisanya responden yang berpendapat lain, seperti

dampak dari kebijakan tersebut adalah (jumlah) angka pernikahan di Indonesia

akan naik drastis dari tahun-tahun sebelumnya.

Tabel 11. Kendala dari Perubahan Peraturan Biaya Administrasi

Pernikahan

Kendala kebijakan

Jumlah Persentase

Anggaran pemerintah untuk

ongkos/tunjangan penghulu

tidak ada

19 19 %

Sosialisasi kepada

masyarkat sulit karena

27 27 %

Page 63: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

61

sudah mendarah daging

Banyaknya keterkaitan

pihak lain KUA yang

membantu pengurusan

nikah

41 41 %

Tidak ada kendala apapun

6 6 %

Alasan lainnya

7 7 %

Total

100 Responden 100%

Berdasarkan Tabel diatas, sebagian besar masyarakat berasumsi

mengenai banyaknya keterkaitan pihak lain di luar KUA amat menjadi kendala

yang berarti, terlihat dari jumlah persentase responden yang memilihnya sebesar

lebih dari 40% dari total keseluruhan responden. Disusul asumsi masyarakat

terhadap kendala pemerintahan atas kebijakan tersebut adalah sosialisasi kepada

masyarakat akan sulit karena sudah mendarah daging sekitar 27% dari total

responden. Kemudian sekitar 19% adalah Anggaran pemerintah untuk

ongkos/tunjangan penghulu tidak ada. karena pemerintah tidak ada anggaran

untuk ongkos/tunjangan penghulu. Dan dilanjutkan dengan asumsi responden

yang menyatakan tidak ada kendala apapun serta alasan lainnya sekitar 6 hingga

7% yang salah satu pernyataannya adalah kebijakan tersebut akan sulit

terealisasikan karena banyak korupsi yang mengatasnamakan procedural yang

Page 64: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

62

berbelit.

B. Respon Penghulu KUA Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor

Respon Penghulu mengenai perubahan peraturan biaya administrasi

pernikahan, penulis ambil sebagai data penunjang saja dengan cara wawancara 1

(satu) orang penghulu sebagai narasumber, dan bukan sebagai data utama.

Adapun identitas narasumber yaitu :

1. Nama : M. Yusuf, S.Ag

NIP : 196505221988031003

Jabatan :Penghulu KUA Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor

Berikut kutipan hasil wawancara dengan beliau terkait perubahan peraturan

biaya administrasi pernikahan:

Beliau sudah mengetahui terkait perubahan peraturan biaya administrasi

pernikahan yang awalnya Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2004 di revisi

menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2014 yang berisikan tentang

jenis tarif pendapatan Negara bukan pajak (PNBP) di lingkungan kementrian

agama. Beliau sangat setuju dengan perubahan tersebut.

Terkait alasan pemerintah kenapa merubah peraturan tersebut menurut beliau

karena memang pada dasarnya pemerintah mempunyai hak untuk itu dan juga

sebagai upaya meminimalisir adanya pungli atau pungutan liar dan bahkan

pencegahan agar tidak adanya gratifikasi.

Kendala dalam menjalankan peraturan tersebut menurut beliau sebenarnya

tidak ada untuk penghulu, namun kendalanya hanya pada masyarakat khususnya

Page 65: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

63

warga kecamatan rancabungur yang masih sangat jarang berurusan dalam hal

mentransfer uang melalui bank.

Harapan dan pesan beliau untuk pemerintah dalam hal ini kementrian agama

agar lebih memperhatikan kesejateraan penghulu, karena menurut beliau

penghulu adalah ujung tombak atau palang pintu dalam hal melayani masyarat

dengan pelayanan yang prima sesuai dengan misi dan visi.

C. Analisis Penulis

Berdasarkan data-data yang ditemukan penulis selama melakukan penelitian

di lingkungan Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor, penulis menganalisis

dan hasilnya sebagai berikut:

1. Terkait respon masyarakat Kecamatan Rancabungur tentang

perubahan peraturan biaya administrasi pernikahan dari 100

responden yang memberikan responnya melalui angket yang di sebar

oleh penulis lebih dari 90% total responden, mayoritas responden

setuju atas perubahan peraturan tersebut, karena dalam perubahan

tersebut cukup meringankan masyarakat dam hal biaya administrasi

pernikahan, dan penghulu pun menyetujui perubahan tersebut

dikarnakan perubahan tersebut adalah upaya menghilangkan

gratifikasi atau pungutan liar di lingkungan Kantor Urusan Agama

(KUA) dalam hal ini terkait biaya administrasi pernikahan.

2. Ada sebagian kecil dari respon masyarakat yang sepakat akan

perubahan tersebut akan tetapi mengkritisi terkait biaya administrasi

Page 66: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

64

untuk pernikahan yang dilakukan diluar kantor KUA sebesar Rp.

600.000,- (enam ratus ribu rupiah), karena menurut sebagian

masyarakat pernikahan dilakukan diluar kantor sudah menjadi tradisi

dan menurutnya ada nilai-nilai yang terdapat didalamnya.

3. Banyaknya masyarakat yang belum mengetahui terkait perubahan

peraturan biaya administrasi pernikahan ini. Faktor hal ini

dikarenakan kurang masifnya sosialisasi serta masyarakat pun dalam

hal ini terlihat seperti apatis seakan-akan pasrah begitu saja dengan

apapun yang telah dirubah oleh pemerintah khususnya dalam hal

peraturan biaya administrasi pernikahan.

4. Terkait kendala dalam menjalankan Peraturan Pemerintah Nomor 48

Tahun 2014, penghulu Kecamatan Rancabungur hanya

menghawatirkan terkait proses pembayaran yang melalu bank. Karena

penghulu menilai masyarakat Kecamatan Rancabungur sangat jarang

dalam hal mentrasfer atau membayar sesuatu melalu bank, pendapat

tersebut pun di kuatkan oleh respon masyarakat yang tertuang dalam

angket yang di sebar secara acak oleh penulis di seluruh lingkungan

Kecamatan Rancabungur yaitu akan banyaknya keterkaitan orang atau

pihak lain di luar Kantor Urusan Agama (KUA). Karena masyarakat

mengakui tidak bagitu paham dalam hal mengirim uang melalui bank

sehingga akan sangat memudahkan pihak lain di luar KUA untuk

membantu proses tersebut dengan tarif tertentu.

Page 67: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

42

BAB III

PROFIL KECAMATAN RANCABUNGUR

A. Letak Geografis

Kecamatan rancabungur adalah salah satu kecamatan dari empat puluh (40)

kecamatan yang ada didalam wilayah Kabupaten. Kantor Kecamatan Rancabungur

terletak di desa Rancabungur tepatnya pada jalan Kolonel Atang Sanjaya. Kurang

lebih 3 KM dari komplek lapangan terbang TNI Angkatan Udara Atang Sanjaya,

dan kurang lebih 20 KM dari pusat Pusat Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor

di Cibinong dengan luas wilayah 2.268,08 Ha1

B. Luas wilayah menurut penggunaan

NO Wilayah penggunaan Luasnya

1 Luas pemukiman 627,29 ha

2 Luas persawahan 643,33 ha

3 Luas perkebunan 406,97 ha

4 Luas kuburan 57,99 ha

5 Luas pekarangan 197,31 ha

6 Perkantoran 98,67 ha

7 Luas prasana umum lainnya 118,13 ha

Bedasarkan data monografi Kecamatan Rancabungur tahun 2014,

kecamata Rancabungur berbatasan dengan:

1 Buku profil kecamatan rancabungur tahun 2014

Page 68: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

43

1. Sebelah Utara : Kecanatan Ciseeng

2. Sebelah Timur : Kecamatan Kemang

3. Sebelah Selatan :Kecamatan Dramaga

4. Sebelah Barat : Kecamatan Ciampea

C. Demografi Kependudukan

Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan

manusia meliputi di dalamnya ukuran struktur, dan distribusi penduduk, serta

bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian,

migrasi, serta penuaan.2

Jika dibedah lebih dalam inti telaah dari demografi adalah:3

1. Kajian kependudukan secara statistika dan matematika menyangkut

perubahan penduduk, besar/jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk

melalui lima komponen demografi yakni: fertilitas, mortalitas, perkawinan,

migrasi, dan mobilitas sosil (Baque 1997).

2. Barcley (1981) lebih menekankan pada kajian tentang perilaku penduduk

secara keseluruhan bukan pada perorangan dengan fokus kajian pada statistika

dan matematika (pure demografi).

2 http://nopanova1.blogspot.com/p/kependudukan-dan-demografi.html diakses pada tanggal 3

februari 2015 jam 14.45 WIB. 3 http://darnygeocli.blogspot.com/2013/01/demografi-ilmu-kependudukan.html diakses pada

tanggal 3 februari 2015 jam 14.00 WIB.

Page 69: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

44

3. Houser and Duncan, lebih menitikberatkan pada dampak yang ditimbulkan

oleh perubahan-perubahan penduduk (akses dari persebaran dan komposisi)

Dalam ilmu kependudukan jug dikenal istilah Study kependudukan, yaitu:

segala perubahan yang berhubungan dengan aspek kehidupan berupa komponen-

komponen (kelahiran, kematian, dan perpindahan).

1. Kondisi Pemerintahan

Kecamatan Rancabungur terdiri dari 7 desa,52 RW, dan 186 RT, dengan

rincian sebagai berikut :

No Nama Desa Jumlah RW Jumlah RT

1 Rancabungur 10 40

2 Bantarjaya 11 27

3 Bantar Sari 7 25

4 Pasirgaok 6 31

5 Mekar Sari 6 20

6 Candali 5 17

7 Cimulang 8 23

Jumlah 52 186

Page 70: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

45

2. Keadaan Penduduk dan Sosio Religiusnya

Jumlah penduduk kecamatan Rancabungur pada Tahun 2014 secara

keseluruhan berjumlah 48.140 Jiwa, terdiri dari 13.730 kepala Keluarga,

25.158 Laki-laki, dan 22.982 perempuan yang rinciannya sebagai berikut :

NO Nama Desa Jumlah KK

Jumlah penduduk

Laki-laki Perempuan

1 Rancabungur 2.183 4.294 3.919

2 Bantarjaya 2.430 4.697 4.423

3 Bantar Sari 2.130 3.233 3.022

4 Pasirgaok 2.221 3.958 3.644

5 Mekar Sari 1.595 3.455 3.091

6 Candali 1.527 2.366 2.253

7 Cimulang 1.644 2.885 2.630

Di Kecamatan Rancabungur mayaoritas penduduknya beragama Islam,

disamping itu terdapat pula penduduk yang beragama Kristen. Hindu, Bhuda,

dan agama lainnya. Rincianya sebagai berikut:

NO Nama Desa Islam Prostestan Khatolik Hindu Bhuda Lain-

lain

Page 71: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

46

1 Rancabungur 6.447 608 103 - 905 214

2 Bantarjaya 9.266 18 36 - 64 70

3 Bantar Sari 6.015 8 10 - 46 115

4 Pasirgaok 7.642 - - 2 6 -

5 Mekar Sari 6.360 16 24 - 18 -

6 Candali 4.613 6 - - - -

7 Cimulang 5.499 - - - - -

Jumlah 45.952 656 2 2 2 399

D. Kondisi Ekonomi dan Sosial

1. Kondisi Ekonomi

Perekonomian masyarakat merupakan hal yang sangat penting bagi

perkembangan dan kemajuan suatu masyarakat, sehingga tingkat laju

pertumbuhan penduduk sangat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi,

serta dapat mempengaruhi pendapatan perkapita, mata pencaharian penduduk

Kecamatan Ranca Bungur rata-rata itu petani, pedagang, buruh, pegawai

swasta, pegawai negri dan lain-lain. Hal ini dapat diketahui mlalui tabel

berikut:

Page 72: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

47

Penduduk menurut profesi atau pekerjaan

NO Pekerjaan Persentase

1 Petani 40,11%

2 Buruh pegawai swasta 26,07%

3 Pedagang 17,48%

4 Perawat 6,09

5 Pegawai negri sipil 10,25%

Jumlah 100 %

Sumber kecamatan Ranca Bungur

2. Kondisi Sosial

Karakteristik penduduk Kecamatan Ranca Bungur khususnya dalam

sektor agama bersifat heterogen, hal ini mencerminkan penganut agama

sebagai konsekuensi logis dengan beragam penganut agama yang ada di

Kecamatan Ranca Bungur menuntut upaya dari semua pihak untuk

menciptakan kerukunan antar pemeluk agama, sehingga terciptanya

lingkungan yang tentram, harmonis dan damai.

Warga Kecamatan Ranca Bungur merupakan penduduk yang terdiri

dari beragam agama, namun mayoritas penduduknya beragama islam sebesar

99,125 %. Hal ini dapat dilihat dari data kependudukan dengan rincian

sebagai berikut:

a. Jumlah pemeluk agama menurut keyakinan masyarakat Kecamatan

Rancabungur

Page 73: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

48

No Agama Persentase

1 Islam 99,125 %

2 Kristen 0,2708 %

3 Katholik 0,2083 %

4 Hindu 0,1875 %

5 Budha 0,2083 %

Jumlah 100 %

b. Saraana Peribaratan dan Pendidikan

Tempat Peribaratan di kecamatan Rancabungur sebagai berikut :

NO Nama Desa Masjid Mushala Gereja Vihara Pura

1 Rancabungur 6 13 4 1 -

2 Bantarjaya 11 12 - - -

3 Bantar Sari 12 5 - - -

4 Pasirgaok 6 15 1 - -

5 Mekar Sari 7 13 - - -

6 Candali 6 7 - - -

Page 74: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

49

7 Cimulang 9 11 - - -

Jumlah 57 76 5 1 -

c. Sarana Pendidikan Agama di Kecamatan Rancabungur terdiri dari :

NO Nama Desa Pesantren M.Taklim MD RA TPA

1 Rancabungur 2 9 2 3 2

2 Bantarjaya 2 9 - 4 -

3 Bantar Sari 3 18 - - -

4 Pasirgaok 6 7 - 4 -

5 Mekar Sari 5 5 - 4 -

6 Candali 2 2 - 3 -

7 Cimulang - - - 2 -

Jumlah 20 51 2 18 2

d. Kelembagaan Agama Islam.

Di Kecamatan Rancabungur terdapat pula lembaga-lembaga

Keagamaan lainnya yaitu :

1) Kantor Urusan Agama (KUA)

2) Badan penasehat, Pembinaan, dan, Pelestarian Perkawinan (B.P.4)

Page 75: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

50

3) Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Rancabungur

4) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Rancabungur

5) Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Rancabungur

6) Badan Kerjasama Majlis Taklim (BKMM) Kecamatan Rancabungur

7) Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kecamatan

Rancabungur

8) Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Rancabungur

Page 76: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulam

Berdasarkan dari seluruh penjelasan yang telah di paparkan pada bab

sebelumnya, dengan mengucap alhamdulillah pada akhirnya penulis dapat menarik

kesimpulan akhir sebagai berikut :

1. Respon masyarakat Kecamatan Rancabungur terkait perubahan

peraturan biaya administrasi pernikahan dari 100 responden yang memberikan

responnya melalui angket yang di sebar oleh penulis lebih dari 90% total

responden, mayoritas responden setuju atas perubahan peraturan tersebut, karena

dalam perubahan tersebut cukup meringankan masyarakat dam hal biaya

administrasi pernikahan, dan penghulu pun menyetujui perubahan tersebut

dikarnakan perubahan tersebut adalah upaya menghilangkan gratifikasi atau

pungutan liar di lingkungan Kantor Urusan Agama (KUA) dalam hal ini terkait

biaya administrasi pernikahan.

2. Ada sebagian kecil dari respon masyarakat yang sepakat akan perubahan

tersebut akan tetapi mengkritisi terkait biaya administrasi untuk pernikahan yang

dilakukan diluar kantor KUA sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah),

karena menurut sebagian masyarakat pernikahan dilakukan diluar kantor sudah

menjadi tradisi dan menurutnya ada nilai-nilai yang terdapat didalamnya.

Page 77: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

66

3. Terkait kendala ataupun dampak dalam menjalankan Peraturan

Pemerintah Nomor 48 Tahun 2014, penghulu Kecamatan Rancabungur hanya

menghawatirkan terkait proses pembayaran yang melalu bank. Karena penghulu

menilai masyarakat Kecamatan Rancabungur sangat jarang dalam hal mentrasfer

atau membayar sesuatu melalu bank, pendapat tersebut pun di kuatkan oleh respon

masyarakat yang tertuang dalam angket yang di sebar secara acak oleh penulis di

seluruh lingkungan Kecamatan Rancabungur yaitu akan banyaknya keterkaitan

orang atau pihak lain di luar Kantor Urusan Agama (KUA). Karena masyarakat

mengakui tidak bagitu paham dalam hal mengirim uang melalui bank sehingga

akan sangat memudahkan pihak lain di luar KUA untuk membantu proses tersebut

dengan tariff tertentu.

B. Saran-saran

1. Berdasarkan temuan dilapangan, pada dasarnya memang perubahan

peraturan administrasi biaya pernikahan dalam hal ini peraturan pemerintah nomor

48 tahun 2014 menggratiskan atau Nol rupiah untuk biaya administrasi pernikahan

yang berlangsung di kantor KUA dan Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) untuk

diluar kantor KUA. Masyarakat tidak merasa keberatan dengan perubahan

peraturan tersebut, asalkan di imbangi dengan layanan yang memberikan kepuasan

kepada masyarakat,

2. Perubahan peraturan terkait biaya pernikahan yang awalnya merujuk

kepada perturan pemerintah nomor 47 tahun 2004 di revisi dengan peraturan

Page 78: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

67

pemerintah nomor 48 tahun 2014 cukup memuaskan masyarakat karena adanya

kejelasan terkait biaya administrasi pernikahan, selanjutnya masyarakat

mengharpkan adanya kejelasan pengunaan biaya atau transparansi dan adanya

tempat pengaduan apabila dalam hal ini ada Hak masyarakat yang dilanggar.

3. Banyaknya masyarakat yang belum mengetahui terkait perubahan

peraturan biaya administrasi pernikahan ini. Faktor hal ini dikarenakan kurang

masifnya sosialisasi, maka sarannya dalam hal ini agar lebih masif lagi dalam

mensosialisasikan terkait perubahan peraturan PP No 47 Tahun 2004 menjadi PP

No 48 Tahun 2014.

4. Dalam hal pengetahuan masyarakat terkait perubahan peraturan ini,

masyarakatpun harus bersikap berperan aktif mencari informasi terkait perubahan

peraturan tersebut.

5. Untuk penghulu dan petugas-petugas di KUA dalam menjalankan

seluruh rangkaian program dan tugas kerja agar senantiasa amanah atau mentaati

peraturan yang telah ada.

Page 79: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

68

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran al-Karim dan Terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia

Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang

Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2004 Tentang Penerimaan Negara Bukan

Pajak

Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2014 tentang Pengganti Peraturan Pemerintah

Nomor 47 tahun 2004 Tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam

Buku

Abbas, Ahmad Sudirman. Pengantar Pernikahan, Analisa Perbandingan Antar

Madzhab, Jakarta : PT. Prima Heza Lestari, 2006.

Abu ‘Abdurrahman, Mukhtashor Shohih al-Imam al-Bukhari, (Riyadh: Maktabah al-

Ma’arif, 2002), Juz, 3

Adi, Rianto. Metode Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit, 2004.

Alhamdani, H.S.A. Risalah Nikah Hukum Perkawinan Islam, Jakarta: Pustaka

Amani, 1989.

Al-Zuhaili, Wahbah. Al-Fiqh Al-Islami Waadillatuhu, Damasyiq: Daar Al-Fikr,

1998.

Amiur Nuruddin, dkk., Hukum Perdata Islam di Indonesia (Studi Krisis

Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No. 1/1974 sampai KHI.

Page 80: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

69

Asmawi, Mohammad. Nikah (Dalam Perbincangan dan Perbedaan), Yogyakarta:

Darussalam, 2004.

Buku Profil Kecamatan Rancabungur

Buku profil kecamatan rancabungur tahun 2014

Carter, William K. Akuntansi Biaya (Cost Accounting). Jakarta: Salemba Empat,

2009.

Ghozali, Abdul Rahman. Fiqh Munakahat, Cet. Ke-5. Jakarta: Kencana, 2012.

Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, (Riyadh: Darul Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah,), Juz, 2h.

Imbu, Singgar, dkk, Ed. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LPJES, 1982.

Lukito, Ratno. Hukum Sakral dan Hukum Sekuler, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2008.

Muchtar, Kamal. Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan, Jakarta: Bulan

Bintang, 1974.

Munawwir, Ahmad Warson Al-Munawwir kamus Arab-Indonesia, Cet III,

Yogyakarta: Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, 1984.

Nafis, Cholil. Fikih Keluarga (Menuju Keluarga Sakinah, Mawaddah, wa

Rahmah, Keluarga Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas), Jakarta: Mitra Abadi

Press, 2009.

Nasution, Khoeruddin. Status Wanita Di Asia Tenggara: Studi terhadap perundang-

undangan perkawinan muslim kontemporer di Indonesia dan Malaysia,

Jakarta : INIS, 2002.

Page 81: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

70

Sabiq, Syaid. Fiqih sunah, Cet 9, Bandung: Al- Maarif, 1994. Jilid 6.

Sudjono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan,Jakarta; PT Raja Grafindo Persada.

Sutisno Hadi, Metodelogi Research, Cet ke-22. Yogyakarta: Andi Offset, 1990.

Syafiie, Kencana. Ilmu Administrasi Publik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia : Antara Fiqh Munakahat

dan Undang - Undang Perkawinan, Jakarta: Prenada Media, 2007.

Tihami dan Sahrani, Sohari. Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap, Jakarta:

Rajawali Pers, 2009.

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, tt.

Umar, M. Hasbi. Nalar Fiqih kontemporer, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.

Uwaidah, Kamil Muhammad. fiqih wanita, Jakarta: Pustaka al-Kausar, 1998.

Widjaja, A.W. Administrasi Kepegawaian (Suatu Pengantar), Jakarta: CV.

Rajawali, 1990.

Yanggo, Chuzaimah T. dan A.Z, Hafiz Anshary. (editor), Problematika Hukum

Islam Kontemporer, buku pertama. Cet ke 8,Jakarta : Pustaka Firdaus, 2008.

Internet

Ayu Rachmaningtyas, artikel di download pada tanggal 24 mei 2014 dari:

http://nasional.sindonews.com/read/2014/02/12/15/834919/pemerintah-

akhirnya-tetapkan-besaran-biaya-nikah

Web.iaincirebon.ac.id/globalnews/pp-48-tahun-2004-pencatatan-pernikahan-dan-

rujuk-yang-dilakukan-di-luar-kua-rp-600-000/

Page 82: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

71

Pewartaekbis.com/ini-daftar-biaya-nikah-di-kua-dan-di-luar-kua-pasca-disahkan-pp-

nomor-48-tahun-2014/3958/ diakses pada tanggal 3 februari 2015 jam 13.00

WIB.

Humas MENKOKESRA, Artikel di download pada hari jum’at tanggal 26

September 2014 dari : http://www.menkokesra.go.id/artikel/pp-48-tahun-

2014-telah-diteken-nikah-di-kua-bebas-biaya

Eri Komar Sinaga, artikel di download pada tanggal 24 mei 2014 dari:

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/02/07/biaya-nikah-di-kua-rp-

50000-di-luar-jam-kantor-rp-600-ribu

http://darnygeocli.blogspot.com/2013/01/demografi-ilmu-kependudukan.html

diakses pada tanggal 3 februari 2015 jam 14.00 WIB.

http://kemenag.go.id/index.php? Di akses pada tanggal 26 desember 2014 pukul

22.00 WIB

http://nopanova1.blogspot.com/p/kependudukan-dan-demografi.html diakses pada

tanggal 3 februari 2015 jam 14.45 WIB.

http://www.badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/9398-urgensi-pencatatan-

perkawinandalam-perspektif-filsafat-hukum--oleh-drs-h-abd-rasyid-asad-

mh--31.html diakses tanggal 15 desember2014 pukul 15:24

Page 83: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

SALINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 48 TAHUN 2014

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 TAHUN 2004

TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN AGAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk peningkatan pelayanan pencatatan nikah

atau rujuk, perlu dilakukan penyesuaian jenis dan tarif

atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku

pada Kementerian Agama sebagaimana yang telah diatur

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2004

tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak

yang Berlaku pada Departemen Agama;

b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang

perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun

2004 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan

Pajak yang Berlaku pada Departemen Agama;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan

Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3687);

3. Peraturan . . .

Page 84: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

- 2 -

3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis

dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis

dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor

85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3760);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2004 tentang Tarif

atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku

pada Departemen Agama (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 149, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4455);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 TAHUN 2004 TENTANG

TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN AGAMA.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47

Tahun 2004 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan

Pajak yang Berlaku pada Departemen Agama (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 149, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4455) diubah

sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 6 . . .

Page 85: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

- 3 -

Pasal 6

(1) Setiap warga negara yang melaksanakan nikah atau

rujuk di Kantor Urusan Agama Kecamatan atau di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan tidak dikenakan

biaya pencatatan nikah atau rujuk.

(2) Dalam hal nikah atau rujuk dilaksanakan di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan dikenakan biaya

transportasi dan jasa profesi sebagai penerimaan dari Kantor Urusan Agama Kecamatan.

(3) Terhadap warga negara yang tidak mampu secara

ekonomi dan/atau korban bencana yang melaksanakan nikah atau rujuk di luar Kantor Urusan Agama

Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikenakan tarif Rp0,00 (nol rupiah).

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara

untuk dapat dikenakan tarif Rp0,00 (nol rupiah) kepada warga negara yang tidak mampu secara ekonomi

dan/atau korban bencana yang melaksanakan nikah atau rujuk di luar Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan

Peraturan Menteri Agama setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan.

2. Ketentuan dalam Lampiran angka II mengenai Penerimaan

dari Kantor Urusan Agama Kecamatan diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

SATUAN TARIF

(Rp)

II. PENERIMAAN DARI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

per peristiwa nikah atau

rujuk

600.000,00

Pasal II

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku setelah 7 (tujuh) hari

terhitung sejak tanggal diundangkan

Agar . . .

Page 86: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

- 4 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan

penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 27 Juni 2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 27 Juni 2014..

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AMIR SYAMSUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 139

Page 87: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 48 TAHUN 2014...

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 TAHUN 2004

TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN AGAMA

I. UMUM

Untuk peningkatan pelayanan pencatatan nikah atau rujuk serta untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47

Tahun 2004 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Agama, perlu dilakukan penyesuaian jenis dan

tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Agama.

Hal ini sejalan dengan upaya mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan

Pajak guna menunjang pembangunan nasional, sebagai salah satu sumber penerimaan negara yang perlu dikelola dan dimanfaatkan untuk

peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut dan untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak,

perlu menetapkan jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Agama dengan Peraturan Pemerintah ini.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I

Cukup jelas.

Pasal II

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5545

Page 88: RESPON MASYARAKAT DAN PENGHULU KUA TENTANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30261/1/MUHAMAD... · Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW