respon host skenario infeksi dentomaksilofasial.doc

Upload: citrayuli

Post on 04-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sistem limfatik1. Organa. Organ limfoid primer

Organ limfoid primer merupakan organ utama yang menghasilkan sel-sel limfosit, yaitu sumsum tulang dan timus. Sumsu tulang merupakan jaringan kompleks tempat hematopoesis dan deposit lemak. Organ limfoid primer hanya memproduksi sel-sel limfosit tanpa pamatangan. Proses pematangan akan dilakukan pada organ limfoid sekunder. (Baratawidjaja, et al.2010)i. Sumsum Tulang MerahMerupakan jaringan penghasil limfosit. Sel-sel limfosit yang dihasilkan tersebut akan mengalami perkembangan. Limfosit yang berkembang di dalam sumsum tulang akan menjadi limfosit B. Sedangkan limfosit yang berkembang di dalam kelenjar timus akan menjadi limfosit T. Limfosit-limfosit ini berperan penting untuk melawan penyakit.ii. Kelenjar Timus :memiliki fungsi spesifik, yaitu tempat perkembangan limfosit yang dihasilkan dari sumsum merah untuk menjadi limfosit T. Timus tidak berperan dalam memerangi antigen secara langsung seperti pada organorgan limfoid yang lain. Untuk memberikan kekebalan pada limfosit T ini, maka timus mensekresikan hormon tipopoietinb. Organ limfoid sekunderOrgan limfoid sekunder adalah limpa dan kelenjar limfa yang termasuk limfonodi dan pembuluhnya.

i. LimpaLimpa merupakan organ limfoid yang paling besar. Kelenjar yang dihasilkan dari limpa berwarna ungu tua. Limpa terletak di belakang lambung. Fungsi limpa antara lain:membunuh kuman penyakit;membentuk sel darah putih (leukosit) dan antibodi;menghancurkan sel darah merah yang sudah tua. Limpa berfungsi sebagai organ pembentukan sel limfosit. memiliki dua zona, yaitu zona sel T (center germinal) dan sel B (zona folikel). ii. Kelenjar limfaLimfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai di tempat-tempat terbentuknya limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan lipat paha.

Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran cembung dan yang cekung. Pinggiran yang cekung disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri dari jaringan fibrous, jaringan otot, dan jaringan kelenjar. Di sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrous. Dari sini keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrous, yaitu trabekulae, masuk ke dalam kelenjar dan membentuk sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang mengandung banyak sel darah putih atau limfosit.Pembuluh limfe aferen menembus kapsul di pinggiran yang cembung dan menuangkan isinya ke dalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda-benda kecil daripada limfe yang banyak sekali terdapat di dalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan pembuluh limfe eferen yang mengeluarkannya melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan keluar kelenjar melalui hilum.iii. Pembuluh Limfe

Di dalam tubuh, selain pembuluh darah juga terdapat pembuluh limfe. Pembuluh ini mengangkut cairan dari jaringan menuju darah. Selain itu, juga mengangkut lemak dan bahan bahan asing untuk dirombak ke nodus limfe. Pembuluh limfa bermuara di berbagai jaringan dan peredarannya termasuk sirkulasi terbuka. Di dalam tubuh terdapat dua pembuluh limfe berukuran besar sebagai berikut.

1. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra (vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan).

2. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe berwarna kuning keputih-putihan.

Limfe berasal dari cairan seluruh bagian tubuh. Hal ini memungkinkan di dalam limfe terdapat kuman-kuman penyakit. Kuman-kuman penyakit ini perlu difilter oleh pembuluh limfe. Proses ini dilakukan oleh kelenjar limfe. Jadi, bila terdapat kuman pada suatu luka, maka kuman tersebut akan dibinasakan sebelum masuk ke dalam sirkulasi darah.2. Sistem limfatikSistem limfatik adalah komponen yang berfungsi sebagai penghasil sel-sel limfosit, sirkulasi cairan berlebih dari jaringan dan sel-sel limfosit yang akan dikembalikan kedalam sirkulasi darah. (Sloane, 2004)

Jantung tidak memompa limfe melalui sistem limfatik, tetapi arus perlahan akibat adanya tekanan rendah limfe. Pembuluh limfe akan akan mendapat tekanan yang berasal dari gerakan otot tubuh, selain itu pembuluh limfe juga memiliki katup satu arah yang ada di sepanjang pembuluh yang mencegah adanya arus balik . (Baratawidjaja, et al. 2010)

Sistem limfatik didalam tubuh berperan sebagai sistem sirkulasi yang mengembalikan kelebihan cairan jaringan yang keluar dari sistem sirkulasi darah. Karena jika cairan yang keluar tadi tidak dikembalikan kedalam sirkulasi darah, akan menyebabkan penumpukan cairan dalam jaringan yang disebut oedem. (Sloane, 2004)Dalam cairan jaringan juga terdapat protein protein plasma yang masih berfungsi sehingga juga harus dikembalikan ke dalam sirkulasi darah dengan bantuan sistem limfatik. Karena jika protein-protein plasma dibiarkan berada didalam jaringan akan merubah tekanan osomotik jaringan sehingga berpengaruh pada permeabilitas kapiler Karena organ penghasil limfosit juga merupakan tempat deposit lemak, sistem limfatik juga berperan dalam transfer nutrien yaitu lemak untuk dihantarkan kedalam sistem sirkulasi darah.Sistem limfatik juga berperan sebagai sistem yang mentransfer limfosit yang teraktifkan menuju jaringan karena adanya aktivasi antigen dari jaringan ikat menuju jaringan limoid yang terorganisasi yang merupaka tempat untuk aktivasi limfosit. ( Baratawidjaja, et al. 2010)Ada beberapa keuntungan resirkulasi limfosit, yakni ketika ada infeksi membuat banyak sel limfosit yang teraktifkan oleh antigen. Selain itu jika salah satu organ limfoid sekunder mengalami defisit limfosit karena mengalami infeksi, limfosit dari jaringan limfoid lain akan dapat menuju organ limfoid sekunder dengan mudah. Kecuali jika seluruh tubuh mengalami infeksi misalnya radiasi, akan dapat menghentikan pertumbuhan sel sistem imun keseluruhan. ( Baratawidjaja, et al. 2010)Ketika ada suatu jejas, makrofag yang telah menggantikan fungsi sel PMN akan bertindak sebagai APC (agent presenting cell) akan menghasilkan sitokin yang akan mempresentasikan antigen pada sel T. Sel T kemudian akan teraktivasi untuk keluar dari kelenjar limfoid menuju jaringan dan berfungsi sebagai efektor. Sel T teraktivasi namun tidak terpapar oleh antigen akan dikembalikan dari sirkulasi darah menuju pembuluh limfatik. Berbeda dengan leukosit lain, limfosit akan terus menerus diresirkulasikan melalui darah dan limfe ke berbagai organ limfoid. (Baratawidjaja, et al. 2010)

Gambar 1 : Resirkulasi jalur limfosit

Sel T matang yang tidak terpajan oleh antigen terbanyak dari darah masuk ke dalam korteks kelenjar limfatik dan segera meninggalkan kelenjar limfatik memlalui pembuluh eferen. Sel T matang yang mengenal antigen spesifik akan berdiferensiasi menjadi sel T efektor sebelum kembali masuk ke dalam sistem sirkulasi.

PerkontinuatumPerluasan infeksi odontogenik atau infeksi yang mengenai struktur gigi (pulpa dan periodontal) ke daerah periapikal, selanjutnya menuju kavitas oral dengan menembus lapisan kortikal vestibular dan periosteum dari tulang rahang. Fenomena ini biasanya terjadi di sekitar gigi penyebab infeksi, tetapi infeksi primer dapat meluas ke regio yang lebih jauh, karena adanya perlekatan otot atau jaringan lunak pada tulang rahang. Dalam hal ini, infeksi odontogenik dapat menyebar ke bagian bukal, fasial, dan subkutaneus servikal kemudian berkembangan menjadi selulitis fasial, yang akan mengakibatkan kematian jika tidak segera diberikan perawatan yang adekuat (Berini, et al, 1999).