renstra-prodi-pend-bio.pdf

Upload: akhu79

Post on 30-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    RENCANA STRATEGIS

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

    JURUSAN BIOLOGI FMIPA

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

    2008-2012

    Disusun oleh

    Program Studi Pendidikan Biologi

    Jurusan Biologi FMIPA

    Universitas Negeri Malang

    DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

    JURUSAN BIOLOGI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    2008

  • 2

    PRAKATA

    Atas rahmat dan perkenan Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Strategis

    (Renstra) Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang

    (UM) 20082012 telah dapat diselesaikan. Renstra ini merupakan dokumen resmi yang menggariskan dan menentukan arah perkembangan program studi

    untuk masa lima tahun yang akan datang. Pada dokumen ini dirumuskan

    secara kualitatif dan ringkas namun menyeluruh tentang (1) visi dan misi,

    serta tujuan, (2) sistem nilai, prinsip, dan wawasan, (3) analisis strategis, (4) isu

    strategis, (5) strategi pencapaian tujuan, dan (6) indikator pencapaian program.

    Penyusunan Renstra ini dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan berikut.

    1. Depdiknas menetapkan tiga pilar program pengembangan dalam merespons isu-isu strategis pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, yakni (1)

    pemerataan dan perluasan akses, (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya

    saing, dan (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.

    Tiga pilar program pengembangan ini digunakan sebagai acuan oleh UM

    dalam menyusun Rencana Strategis 2008-2012.

    2. Ada perkembangan baru dalam perancangan Rencana Induk Pengembangan (RIP) UM 25 tahun ke depan yang harus mulai ditampakkan dalam Renstra

    UM 20082012. Renstra UM dan FMIPA 2008-2012 telah disusun dan disempurnakan berdasarkan RIP tersebut.

    Berdasarkan pada dua pertimbangan inilah maka Program Studi Pendidikan

    Biologi sebagai salah satu program studi di UM menyusun Renstra 2008-2012.

    Renstra Program Studi Pendidikan Biologi ini didasarkan pada Renstra UM dan

    Renstra FMIPA.

    Kami mengucapkan terima kasih yang tulus serta penghargaan yang

    tinggi kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu dalam proses

    penyusunan dokumen Renstra ini. Akhirnya kami berharap Renstra 20082012 ini benar-benar dapat menjadi pedoman dan menyatukan pandangan

    segenap sivitas akademika dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab

    bersama menghadapi masa depan dalam membangun Program Studi Pendidikan

    Biologi ke depan.

    Malang, 18 Oktober 2008

    Ketua Jurusan Biologi,

    Dr. H. Abdul Gofur, M.Si.

    NIP. 131475810

  • 3

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

    BAB II VISI, MISI, TUJUAN, KOMPETENSI ........................................ 3

    A. VISI ......................................................................................... 3

    B. MISI ......................................................................................................... 3

    C. TUJUAN .................................................................................................. 3

    D. KOMPETENSI LULUSAN ..................................................................... 4

    BAB III SISTEM NILAI, PRINSIP DAN WAWASAN ........................... 7

    A. SISTEM NILAI ....................................................................................... 7

    B. PRINSIP DAN WAWASAN ................................................................... 7

    BAB IV ANALISIS STRATEGIS .............................................................. 9

    A. BIDANG PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES ...................... 9

    B. BIDANG PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI, DAN DAYA

    SAING ..................................................................................................... 11

    C. BIDANG PENGUATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN

    PENCITRAAN PUBLIK ......................................................................... 14

    BAB V ISU STRATEGIS ............................................................................ 17

    A. PERLUASAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 17

    B. DEMOKRATISASI PENDIDIKAN ....................................................... 17

    C. PERSAINGAN GLOBAL ....................................................................... 17

    D. PERKEMBANGAN IPTEKS .................................................................. 18

    E. PENINGKATAN CITRA ........................................................................ 18

    F. PEMBERLAKUAN OTONOMI PT ....................................................... 18

    G. IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN ........ 18

    H. KETERPADUAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI .................. 19

    I. KUALITAS DAN EFISIENSI MANAJEMEN ........................................................ 19

    BAB VI STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN ........................................ 21

    A. BIDANG PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES ...................... 21

    B. BIDANG PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI, DAN DAYA

    SAING .....................................................................................................

    23

    C. PENGUATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN

    PENCITRA-AN PUBLIK .......................................................................

    28

    INDIKATOR PENCAPAIAN PROGRAM (2008-2012) ......................... 31

    Indikator Tata Kelola, Akuntabilitas, Dan Pencitraan Publik ................ 33

    REFERENSI ................................................................................................. 35

  • 4

    BAB I

    PENDAHULUAN Program Studi pendidikan Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas

    Negeri Malang merupakan salah satu Program Studi, berkewajiban melaksanakan cita-cita nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila sesuai dengan rumusan dalam pembukaan UUD 1945. Cita-cita nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan amanat yang harus dilaksanakan dan menjadi kewajiban nasional untuk mewujudkannya.

    Alinea ke empat Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan kepada negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat itu merupakan visi dan misi untuk meningkatkan derajat dan martabat kepribadian manusia dan bangsa Indonesia. Amanat itu diwujudkan melalui suatu sistem pendidikan nasional yang bermartabat, berwibawa, dan mampu memberdayakan seluruh bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berbudaya, beradab, dan unggul dalam menghadapi tantangan zaman.

    Sebagai salah satu upaya untuk melaksanakan amanat nasional tersebut, pemerintah menetapkan kebijakan dasar dalam pengembangan pendidikan tinggi 20032011 dalam bentuk pengembangan organisasi yang sehat (HELTS 20032010). Organisasi yang sehat memiliki kemampuan untuk menanggapi dinamika lingkungan, baik lokal, regional, nasional, maupun global secara tepat, di samping lingkungan internal dalam rangka mencermati serta memelihara kesehatan organisasi. Oleh karena itu, setiap perguruan tinggi diharapkan mampu untuk membaca situasi lingkungannya, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Kebijakan itu mendorong perguruan tinggi agar memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas sepenuhnya sesuai dengan visi dan misi masing-masing sambil meningkatkan kapasitasnya. Perguruan tinggi yang sehat ditandai dengan kemampuan (1) mewujudkan visi dan misi; (2) mengembangkan kebebasan akademik; (3) menghargai tinggi inovasi dan kreativitas; (4) memberdayakan sivitas akademika untuk berbagi pengetahuan dan bekerja demi keberhasilan organisasi; (5) secara sistematik mendorong pendekatan proaktif dalam mengelola organisasi yang efektif dan efisien; (6) membekali sivitas akademika untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang relevan dengan visi dan misi organisasi; (7) melakukan mekanisme penjaminan mutu (quality assurance) yang bertumpu pada evaluasi diri dan evaluasi eksternal; dan (8) meningkatkan kualitas kehidupan sivitas akademika untuk memperoleh kesejahteraan lahir dan batin.

    Isu-isu strategis pengembangan pendidikan tinggi secara umum dewasa ini meliputi 5 (lima) isu berikut ini. Pertama, pembangunan kapasitas (capacity building) harus ditingkatkan sebagai respon tehadap perubahan paradigma dalam otonomi dan desentralisasi, terutama untuk menjadi perguruan tinggi badan hukum pendidikan. Kedua, tata pamong universitas yang baik sangat diperlukan dalam rangka menjamin kebebasan akademik dalam melaksanakan pembelajaran, penelitian, publikasi, dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu upaya dalam memperbaiki tata pamong adalah perencanaan strategis yang menjadi acuan semua jajaran manajemen. Ketiga, perguruan tinggi harus mampu meningkatkan pendanaan dari sektor publik, antara lain kerjasama dengan industri, pelibatan pemerintah daerah, dan kemitraan dengan pemerintah pusat (Depdiknas) dengan tetap berpegang pada norma dan nilai-nilai akademik. Keempat, sumber daya

  • 5

    manusia merupakan unsur strategis. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak lembaga pendidikan tinggi, khususnya PTN, pada waktu yang bersamaan memiliki kelebihan jumlah staf, tetapi dengan tingkat produktivitas dan kualitas yang masih kurang. Kelima, penjaminan mutu merupakan isu strategis yang sangat penting karena kualitas merupakan hal utama bagi pelanggan sehingga pengembangan kualitas harus ditujukan untuk menghasilkan keluaran dan hasil yang berkualitas sebagai bagian dari akuntabilitas publik. Universitas Negeri Malang (UM) berkewajiban merespon isu-isu strategis tersebut untuk menjadi universitas unggulan dan rujukan bagi masyarakat.

    Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas menetapkan tiga pilar program pengembangan dalam merespon isu-isu strategis pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Ketiga program pengembangan tersebut adalah (1) pemerataan dan perluasan akses; (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; dan (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Tiga pilar program pengembangan ini digunakan sebagai acuan oleh Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang dalam menyusun rencana strategis.

    Program Studi Pendidikan Biologi mengidentifikasi 8 (delapan) isu strategis untuk menjawab tantangan perkembangan perguruan tinggi ke depan: (1) perluasan pengembangan dalam masyarakat pendidikan; (2) demokratisasi pendidikan; (3) peningkatan daya saing dalam era globalisasi; (4) peningkatan penelitian dan pengembangan ilmu; (5) peningkatan citra Jurusan Biologi; (6) implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; (7) keterpaduan dan sinergi antara pendidikan dan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; dan (8) kualitas dan efisiensi manajemen.

    Program Studi pendidikan Biologi FMIPA-UM mengemban tugas menyelenggarakan Pendidikan Biologi Strata 1. Jurusan Biologi FMIPA UM mengemban tugas mengembangkan ilmu pendidikan, ilmu keguruan, serta mendidik tenaga akademik dan profesional dalam bidang pendidikan biologi. Pengelolaan Program Studi Pendidikan Biologi berada di bawah Jurusan Biologi. Manajemen di Jurusan Biologi telah berkembang menjadi lebih baik. Keterbukaan mulai berkembang, suasana Corporate Management di bawah tanggung jawab Ketua Jurusan mulai dipahami dengan baik oleh warga jurusan. Semua itu merupakan bekal ke depan untuk menjadi jurusan yang mandiri. Suasana akademik juga telah berkembang dengan baik atas dukungan program-program hibah atau block grant dari SEMI-Q (2002-2005) dan PHK A2 (2004-2006).

    Renstra Program Studi Pendidikan Biologi disusun selaras dengan Renstra Jurusan Biologi FMIPA-UM 2008-2012, Renstra FMIPA UM 2008-2012, dan Renstra UM 2008-2012. Renstra Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA-UM 2008-2012 merupakan dokumen yang memuat serangkaian rencana program dan kegiatan untuk mencapai suatu kondisi yang diharapkan pada 2012. Renstra ini mengacu pada tiga pilar penbangunan pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu (1) pemerataan dan perluasan akses; (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; dan (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.

  • 6

    BAB II

    VISI, MISI, TUJUAN, KOMPETENSI

    A. VISI Visi Program Studi Pendidikan Biologi adalah menjadikan Program Studi

    Pendidikan Biologi sebagai pusat pendidikan biologi yang unggul dan menjadi rujukan dalam pengembangan kependidikan biologi.

    B. MISI Misi yang diemban Program Studi Pendidikan Biologi untuk mewujudkan

    visi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut.

    a. Menyelengarakan program pendidikan biologi yang unggul dengan memperhatikan aspek pemerataan dan perluasan akses pendidikan bagi

    masyarakat. b. Meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing melalui pendidikan dan

    pembelajaran, penelitian dan pengembangan ilmu, dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga menjadi rujukan dalam pengembangan pendidikan guru biologi/ipa.

    c. Membangun organisasi yang sehat melalui penguatan tata kelola, transparansi, dan pencitraan publik.

    C. TUJUAN Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dirumuskan di atas, perlu

    dirumuskan tujuan-tujuan yang berlandaskan pada relevansi, atmosfer akademik, manajemen internal, keberlanjutan, dan efisensi. Rumusan tujuan Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA-UM adalah sebagai berikut.

    1. Pemerataan dan Perluasan Akses

    a. Mengembangkan program-program pendidikan akademik dan profesi. b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam rangka meningkatkan daya

    tampung. c. Meningkatkan kerja sama dengan sekolah untuk mengembangkan

    pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

    d. Peningkatan kerjasama dengan Pemerintah Propinsi, Kabupaten dan Kota untuk pengembangan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

    e. Meningkatkan kesempatan yang sama bagi semua mahasiswa melalui beasiswa dan bantuan penelitian.

    f. Perluasan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi masyarakat melalui pendidikan berkelanjutan.

    g. Meningkatkan peran masyarakat dan alumni dalam penyelenggaraan pendidikan di Prodi Pendidikan Biologi.

    2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

    a. Mengembangkan baku mutu akademik secara berkelanjutan.

  • 7

    b. Meningkatkan pengawasan dan penjaminan mutu secara terpogram melalui internal quality asserance, evaluasi diri, serta sistem monitoring

    dan evaluasi.

    c. Meningkatkan relevansi kurikulum dan kualitas pembelajaran. d. Meningkatkan dan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi

    (TIK) dalam pendidikan.

    e. Meningkatkan kreativitas, entrepeneurship, dan kepemimpinan mahasiswa.

    f. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan melalui pendidikan gelar dan nongelar di dalam negeri

    g. Meningkatkan sarana/prasarana untuk memenuhi baku mutu penyelenggaraan pendidikan

    h. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga mitra dan alumni di dalam dan di luar negeri.

    i. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian dan pengembangan, kegiatan ilmiah, dan publikasi.

    j. Meningkatkan jumlah paten dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI). k. Meningkatkan peran lembaga dalam menerapkan ilmu pengetahuan,

    teknologi, dan seni untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing.

    l. Meningkatkan peran serta dosen dalam pengabdian kepada masyarakat.

    3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik

    a. Meningkatkan penataan organisasi kelembagaan. b. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparat di bidang pengelolaan

    Jurusan.

    c. Meningkatkan pengawasan dan penjaminan mutu secara terprogram melalui internal quality assurance, evaluasi diri, dan sistem monitoring

    dan evaluasi

    d. Meningkatkan citra dan layanan publik melalui berbagai media.

    D. KOMPETENSI LULUSAN 1. Kompetensi Utama Kompetensi utama lulusan Program Studi Pendidikan Biologi meliputi

    kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan

    kompetensi sosial dalam melaksanakan tugas guru Biologi SMA dan IPA

    SMP.

    Kompetensi pedagogik meliputi: (1) Menguasai karakteristik peserta didik

    dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (2)

    Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (3)

    Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu, (4)

    Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (5) Memanfaatkan teknologi

    informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, (6) Memfasilitasi

    pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

    yang dimiliki, (7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan

    peserta didik, (8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil

    belajar, (9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

  • 8

    pembelajaran, dan (10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas

    pembelajaran.

    Kompetensi profesional meliputi, (1) Menguasai materi, struktur, konsep,

    dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran biologi (baik di SMP

    maupun SMA), (2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

    pelajaran biologi, (3) Mengembangkan materi pembelajaran biologi secara kreatif,

    (4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

    tindakan reflektif, dan (5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

    untuk mengembangkan diri.

    Kompetensi kepribadian meliputi: (1) Bertindak sesuai dengan norma

    agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, (2) Menampilkan diri

    sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan

    masyarakat, (3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,

    arif, dan berwibawa, (4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi,

    rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, dan (5) Menjunjung tinggi kode

    etik profesi guru.

    Kompetensi sosial meliputi: (1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta

    tidak diskriminatif karena per-timbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik,

    latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi, (2) Berkomunikasi secara

    efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang

    tua, dan masyarakat, (3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah

    Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya, dan (4)

    Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan

    tulisan atau bentuk lain.

    2. Kompetensi Pendukung Kompetensi pendukung lulusan Program Studi Pendidikan Biologi

    meliputi: (1) Kemampuan mengajarkan Biologi dalam bahasa Inggris, (2)

    Kemampuan mengajarkan Biologi berbantuan komputer, (3) Kemampuan

    melaksanakan pengajaran remedial, (4) Kemampuan mengembangkan modul dan

    media pembelajaran Biologi, dan (5) Kemampuan melaksanakan pembelajaran

    laboratorium.

    3. Kompetensi Unggulan

    Kompetensi unggulan Prodi Pendidikan Biologi meliputi (1)

    Kemampuan mengajarkan Biologi di tingkat SMA dan IPA SMP. (2)

    Kemampuan mengembangkan profesi guru secara berkelanjutan melalui Lesson

    study.

  • 9

    BAB III

    SISTEM NILAI, PRINSIP DAN WAWASAN

    A. SISTEM NILAI Dalam upaya mewarisi dan mewariskan nilai-nilai fundamental nasional:

    pandangan hidup bangsa, budaya bangsa, dan dasar negara Pancasila sebagaimana yang dimuat dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi FMIPA UM berkewajiban melaksanakan tugas mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam mencapai visi dan misinya, Program Studi Pendidikan Biologi menjunjung tinggi nilai-nilai luhur: ketaqwaan, kejujuran, integritas, tanggung jawab, etika, kualitas, transparansi, kepedulian, kedisiplinan, dan musyawarah. Berdasarkan karakteristik itu, dikembangkan misi profesionalitas Program Studi Pendidikan Biologi untuk menjadikan para peserta didik menjadi manusia yang berdaya dan unggul.

    B. PRINSIP DAN WAWASAN

    Pengembangan Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan ke depan berdasarkan wawasan global, nasional, regional, lokal, dan institusional. Dengan memperhatikan berbagai wawasan tersebut, pengembangan Program Studi Pendidikan Biologi memperhatikan asas keseimbangan antara wawasan global dan nasional, antara sifat universal dan individual, antara nilai tradisional dan modern, antara perkembangan jangka pendek dan jangka panjang, antara kebutuhan kompetisi dan persamaan kesempatan, serta antara orientasi material dan spiritual. Dengan demikian, Program Studi Pendidikan Biologi berkewajiban memberikan kontribusi yang berarti dalam transformasi sosial budaya dan sumber daya manusia, yakni membangun SDM yang cerdas dan kompetitif.

    1. Wawasan Global

    Bangsa Indonesia kini menghadapi era globalisasi dan liberalisasi dalam segala bidang. Liberalisasi ekonomi menimbulkan persaingan antarbangsa yang semakin ketat. Untuk menghadapi persaingan-persaingan tersebut, Indonesia harus mampu melakukan langkah-langkah proaktif dan antisipatif secara tepat dengan memperbaiki sistem produksi dan distribusi sehingga dapat menghasilkan produk-produk industri dan jasa yang berkualitas serta memenuhi standar internasional. Tantangan liberalisasi politik dan sosial budaya yang ditandai dengan berbagai fenomena perubahan sosial, seperti adanya pergeseran nilai moral, praktik neoliberalisme, individualisme, dan materialisme mengancam integritas dan kepribadian bangsa Indonesia.

    Permasalahan lingkungan seperti kerusakan lingkungan, pencemaran,

    pemanasan global, dan pemunahan sumberdaya hayati mendapat perhatian dari

    masyarakat dunia. Oleh sebab itu saat ini dikembangkan paradigma Education for

    Sustainable Development atau pendidikan untuk pembangunan perkelanjutan oleh

    PBB melalui UNESCO. Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan bertujuan

    agar pendidikan menghasilkan manusia berakhlak mulia yang menjadi rahmat

    bagi semesta alam . Manusia seperti itu memenuhi kebutuhannya dengan

    memperhatikan kebutuhan generasi saat ini dan generasi-generasi yang akan

  • 10

    datang (keberlanjutan intergenerasional). Paradigma ini mengajak manusia untuk

    berpikir tentang keberlanjutan planet bumi dan bahkan keberlanjutan keseluruhan

    alam semesta. Paradigma ini pun menghendaki keberlanjutan kesehatan

    lingkungan dengan cara menjaga keberlanjutan fungsi-fungsi ekosistem,

    melestarikan komponen-komponen dalam ekosistem, dan menjaga keseimbangan

    interaksi antarkomponen dalam ekosistem.

    Menghadapi situasi dan kondisi ini, Program Studi Pendidikan Biologi

    harus berperan serta dalam memikirkan dan menyiapkan SDM Indonesia agar

    menjadi insan yang berintegritas, cerdas, kompetitif, dan peduli pada nilai

    kemanusian. Program Studi Pendidikan Biologi juga harus mampu menguasai dan

    mengembangkan Ipteks untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia melalui

    pembangunan berkelanjutan.

    2. Wawasan Nasional

    Perkembangan nasional ditandai oleh gerakan reformasi dengan berbagai isu: jati diri dan integritas nasional, persatuan dan kesatuan bangsa, kualitas SDM, penguasaan Ipteks, dan pertumbuhan ekonomi. Jati diri dan integritas nasional terancam oleh masuknya berbagai pengaruh nilai ideologi dan sosial budaya global yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Persatuan dan kesatuan bangsa terancam oleh praktik individualisme yang menonjolkan primordialisme kedaerahan melalui otonomi daerah. Kualitas SDM yang belum memadai menjadi kendala untuk meraih kemampuan daya saing bangsa. Penguasaan Ipteks yang masih terbatas menyebabkan pertumbuhan ekonomi relatif rendah sehingga jumlah pengangguran dan kemiskinan meningkat.

    Untuk menghadapi isu-isu tersebut, pengembangan Program Studi Pendidikan Biologi berorientasi pada kepentingan nasional dengan memperhatikan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Kebijakan itu berupa 3 pilar rencana strategis yang meliputi (1) pemerataan dan perluasan akses pendidikan; (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; (3) tata kelola, akuntabilitas, dan transparansi. Selain itu, ditambahkan satu pilar yaitu (4) kerjasama dan pemberdayaan alumni.

    3. Wawasan Regional

    Kawasan Timur Indonesia (KTI), terutama dalam menghadapi APEC, merupakan kawasan yang strategis. Namun, potensi keunggulan komparatif dan kompetitif sumber daya alam yang dimiliki KTI belum didukung oleh kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, dan sistem manajemen di kawasan itu. Program Studi Pendidikan Biologi bertekad untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan sumber daya manusia yang mendukung pembangunan regional terutama di Kawasan Timur Indonesia, di samping pembangunan nasional pada umumnya.

    4. Wawasan Lokal

    Program Studi Pendidikan Biologi memiliki kepedulian yang besar terhadap pembangunan pendidikan di Jawa Timur dan di Malang Raya. Program Studi Pendidikan Biologi berpartisipasi dengan menyediakan tenaga ahli biologi yang kompeten, guru biologi yang profesional, penelitian, dan layanan pengabdian pada masyarakat.

  • 11

    BAB IV

    ANALISIS STRATEGIS

    Analisis strategis dimaksudkan untuk mengenali dan mengemukakan seobjektif mungkin berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi FMIPA UM saat ini serta menangkap secermat mungkin berbagai peluang dan siap menghadapi ancaman yang dihadapi Jurusan Biologi FMIPA UM pada saat ini maupun di masa mendatang.

    Sesuai dengan Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Biologi, uraian analisis strategis disusun berdasarkan 3 bidang utama, yaitu (1) bidang pemerataan dan perluasan akses, (2), bidang peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, serta (3) bidang tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Pada setiap bidang, dikemukakan berbagai kekuatan dan kelemahan Program Studi Pendidikan Biologi saat ini serta peluang dan ancaman yang dihadapi dalam rangka mengembangkan bidang tersebut. Dengan sistematika seperti itu diharapkan pengembangan masing-masing bidang dapat dirancang berdasarkan hasil analisis strategis yang relevan. Selain itu, juga diharapkan dapat memudahkan stakeholder dan pihak lain yang ingin memberikan masukan terhadap dokumen Renstra ini.

    A. BIDANG PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES

    1. Kekuatan a. Jumlah dosen Program Studi Pendidikan Biologi saat ini (2008) sebanyak

    22 orang. Rasio dosen terhadap mahasiswa berkisar antara 15-16. Mengacu pada standar nasional, rasio dosen terhadap mahasiswa 1:20, maka Jurusan Biologi memiliki potensi besar untuk menambah daya tampungnya.

    b. Jumlah mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UM terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

    c. Jumlah lulusan SLTA yang berminat masuk Jurusan Biologi FMIPA UM dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Keketatan melebihi 1:5.

    d. Dengan jumlah dosen yang cukup besar serta dengan tingkat kapangkatan yang tinggi memungkinkan pengembangan program profesi guru

    e. Lokasi kampus relatif dekat dengan pusat kota dan mudah dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Program Studi Pendidikan Biologi mudah melakukan akses keluar karena lokasinya berdekatan dengan berbagai fasilitas umum, seperti bank, pusat perbelanjaan, dan rumah sakit.

    f. Pengembangan ICT untuk pembelajaran jarak jauh juga sudah mulai dikembangkan dan diterapkan.

    g. Di FMIPA telah dibangun sejumlah gedung kuliah (SPA) atas bantuan . Dengan adanya penambahan gedung tersebut Jurusan Biologi FMIPA UM masih dapat menambah jumlah mahasiswa.

    h. UM, melalui LPM, juga terus meningkatkan program-program yang bermuara pada perluasan akses masyarakat terhadap pendidikan, antara lain program KKN Wajar, pembinaan UMKM, dan pemberdayaan masyarakat di daerah khusus. Melalui potensi yang dimiliki LPM ini, Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi FMIPA UM memiliki kemampuan

  • 12

    untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan melalui program-program pendidikan non formal.

    i. Program Studi Pendidikan Biologi melalui Jurusan Biologi UM telah memiliki banyak mitra untuk membangun masyarakat. Sampai dengan tahun 2008 Jurusan Biologi FMIPA UM telah menjalin kemitraan dengan berbagai instansi, seperti LPMP Jawa Timur, Dinas Pendidikan Kota Malang, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dinas Pendidikan Kota Batu, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alaspurwo, Perum Perhutani, berbagai LSM Lingkungan, LIPI, Kebun Raya Purwodadi, Rumah sakit, dan pihak swasta.

    j. Dalam rangka membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu secara ekonomi, Program Studi Pendidikan Biologi telah mendorong dan memfasilitasi mahasiswa untuk menerima beasiswa. Tahun 2008, terdapat 15 jenis beasiswa yang berasal dari instansi pemerintah maupun swasta. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa sebanyak mengalami peningkatan. Potensi ini sebagai modal penting untuk meningkatkan pemerataan akses pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang secara ekonomi kurang mampu.

    2. Kelemahan a. Kapasitas laboratorium Jurusan Biologi belum memungkinkan melayani

    mahasiswa lebih banyak lagi dari yang ada saat ini. Dengan demikian, meskipun jumlah dosennya cukup banyak, penambahan daya tampung masih sulit dilakukan dalam waktu dekat.

    b. Infrastruktur ICT untuk mengembangkan perkuliahan jarak jauh yang ada saat ini masih sangat kurang.

    c. Perangkat peraturan akademik untuk penyelenggaraan kuliah jarak jauh juga belum dikembangkan.

    d. Alumi, yang secara teoritis merupakan aset Program Studi Pendidikan Biologi, belum mampu mendukung penyediaan biasiswa. Kondisi alumni masih sangat lemah baik secara organisatoris maupun secara finansial.

    3. Peluang a. Peningkatan akses dan pemerataan pendidikan merupakan program nasional

    pembangunan pendidikan. Dengan demikian, upaya Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi FMIPA UM meningkatkan daya tampung dan perluasan akses memiliki peluang besar untuk didukung pemerintah dan masyarakat luas.

    b. Adanya Undang-Undang Nomor 14/2005 Tentang Guru dan Dosen memberikan kesempatan Program Studi Pendidikan Biologi untuk menyelenggarakan program peningkatan mutu guru melalui pendidikan profesi.

    c. Penerapan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Otonomi Daerah menuntut setiap pemerintah daerah mempersiapkan SDM yang berkualitas dan Ipteks tepat guna, agar mampu membangun masyarakat di wilayahnya. Hal ini membuka peluang bagi Program Studi Pendidikan Biologi untuk ikut mengembangkan kualitas SDM setempat.

    d. Semakin banyaknya jumlah koorporasi/perusahaan besar yang menyadari pentingnya mengembangkan program-program community development atau social responssibility atau yang sejenisnya merupakan peluang bagi Program Studi Pendidikan Biologi untuk menjalin kerjasama dengan korporasi-korporasi

  • 13

    dalam rangka memberikan dukungan biasiswa kepada mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UM

    4. Ancaman a. Diterapkannya pendidikan jarak jauh atau kemudahan lain oleh PT luar

    negeri berdampak pada ketatnya persaingan mendapatkan mahasiswa yang potensial.

    b. Adanya PTN dan PTS yang lebih berorientasi pada output dari pada outcome berdampak pada penurunan jumlah peminat di Program Studi Pendidikan Biologi UM

    c. Semakin ketatnya kompetisi dengan perguruan tinggi lain (negeri maupun swasta) dan LSM dalam penjaringanmenjaring kerjasama dengan pihak pemerintah maupun badan swasta dalam program-program pemberdayaan masyarakat.

    B. BIDANG PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI, DAN DAYA

    SAING

    1. Kekuatan

    a. Jumlah dosen yang berpendidikan S3 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

    b. Layanan laboratorium di Jurusan Biologi sudah berjalan dengan baik. Namun, dengan jumlah tenaga laboratorium di Jurusan Biologi UM saat ini hanya 4 orang, layanan kegiatan penelitian masih sangat kurang.

    c. Sarana pendukung, utamanya bioreferensi, telah memasuki jalur yang benar untuk mengembangkan diri menjadi pusat pustaka biologi berbasis ICT.

    d. Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran sudah mulai tampak diterapkan oleh beberapa dosen, meskipun masih harus memerlukan kerja keras untuk mencapai taraf cukup baik.

    e. Beberapa dosen Program Studi Pendidikan Biologi telah mendapatkan pengakuan secara nasional terutama dalam bidang riset. Juga telah ada dosen yang mampu menghasilkan karya teknologi yang diakui secara nasional. Meskipun jumlah dosen istimewa seperti itu masih sangat langka, keberhasilan mereka memiliki potensi untuk mengangkat kepercayaan diri dan semangat dosen yang lain.

    f. Program Studi Pendidikan Biologi memiliki pengalaman dan kemampuan mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

    g. Program Studi Pendidikan Biologi melalui Jurusan Biologi UM telah memiliki pengalaman berhasil dalam membina kegiatan kemahasiswaan sehingga mendapatkan prestasi di tingkat nasional, baik dalam bidang penalaran maupun pengembangan minat dan kegemaran.

    h. Potensi Program Studi Pendidikan Biologi dalam melakukan kegiatan penelitian terus meningkat. Selama tiga tahun terakhir sejumlah peneliti/dosen Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UM terlibat dalam kegiatan penelitian yang didanai UM, DP2M, Direktorat Ketenagaan, Ditjen Dikti, dan Kementerian Ristek.

    i. Jurusan Biologi melalui Fakultas MIPA telah menjalin kerjasama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) dalam rangka peningkatan

  • 14

    mutu pendidikan. Kerjasama serupa dapat dilakukan dengan pihak-pihak lainnya.

    j. Program Studi Pendidikan Biologi melalui Jurusan Biologi UM telah menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah, seperti LPMP, universitas, dinas pendidikan kabupaten dan kota, dinas pendidikan propinsi.Namun demikian masih perlu dilakukan kerjasama dalam bidang penelitian.

    2. Kelemahan a. Program penjaminan mutu masih belum berfungsi untuk memonitor

    pelaksanaan program di Jurusan Biologi. Baku mutu akademik jumlahnya

    juga masih terbatas.

    b. Layanan laboratium dalam pelaksanaan penelitian masih terbatas karena

    jumlah tenaga laboran masih terbatas

    c. Pengembangan softskill mahasiswa masih jauh dari memadai. Fungsi

    dosen PA masih belum disadari pentingnya oleh mahasiswa. Perkuliahan

    belum berfungsi mengembangkan softskill mahasiswa secara optimal.

    d. Kurikulum Program Studi Pendidikan Biologi perlu diadaptasi

    relevansinya dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar SMP/MTs

    dan SMA/MA. Perkuliahan masih belum dilengkapi dengan handout, buku

    ajar, panduan asesmen yang dapat diakses oleh mahasiswa.

    e. Publikasi ilmiah melalui jurnal internasional, sampai saat ini, masih sangat sedikit. Karya-karya penelitian dan pengembangan yang mendapatkan paten

    atau pengakuan HaKI juga masih sangat sedikit. Ini menunjukkan bahwa

    kemampuan dosen dalam meneliti dan atau mempublikasikan karyanya masih

    harus ditingkatkan. Kesadaran sivitas akademika Program Studi Pendidikan

    Biologi untuk mengurus perlindungan HaKI atas hasil karyanya juga perlu

    digalakkan

    f. Kerjasama penelitian dengan lembaga lain, terlebih dengan dunia industri, juga belum terjalin secara signifikan. Sampai saat ini penelitian kerjasama

    tiap tahun masih sekitar 7,5% dari seluruh kegiatan penelitian yang ada di

    Program Studi Pendidikan Biologi

    g. Potensi alumni belum diberdayakan secara maksimal sehingga belum memberikan kontribusi yang memadai terhadap pengembangan Program

    Studi Pendidikan Biologi.

    3. Peluang a. Semakin gencarnya Ditjen Dikti dalam upaya mengangkat citra

    pendidikan tinggi ke tingkat internasional merupakan peluang bagi Jurusan

    Biologi FMIPA UM untuk mendapatkan dukungan pemerintah, dalam hal

    ini Ditjen Dikti, untuk mengembangkan diri sehingga mampu

    menginternasionalkan beberapa program studi unggulannya.

  • 15

    b. Semakin banyak institusi dan organisasi eksternal yang memerlukan jasa Program Studi Pendidikan Biologi dalam bidang penelitian dan

    pengembangan.

    c. Munculnya lembaga pendidikan (sekolah) bertaraf internasional memberikan kesempatan Program Studi Pendidikan Biologi untuk mengembangkan tenaga

    kependidikan bertaraf internasional.

    d. Sejalan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Guru dan Dosen, dan berdasar pengalaman dan potensi yang ada, Jurusan Biologi FMIPA UM

    berpeluang tampil sebagai provider informasi dan kegiatan ilmiah,

    khususnya di bidang kependidikan. Sekaligus tersedia peluang sebagai

    motor penyelenggaraan forum ilmiah yang mempunyai nilai strategis.

    e. Adanya kebijakan pemerintah untuk meng-HaKI-kan produk ilmiah yang memiliki nilai komersial tinggi yang dihasilkan oleh sivitas akademika

    Program Studi Pendidikan Biologi

    f. Semakin besarnya peluang untuk meningkatkan penerbitan jurnal ilmiah, buku, atau majalah (cetak ataupun elektronik) yang relevan dengan

    kebutuhan masyarakat akademis, tenaga profesional pendidikan maupun

    non-kependidikan.

    g. Semakin beragamnya bentuk kegiatan penerapan Ipteks yang ditawarkan Ditjen Dikti. Berbagai bentuk kegiatan tersebut antara lain (1) penerapan

    Ipteks bagi masyarakat (pada umumnya dalam bentuk penyuluhan dan

    pelatihan); (2) pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna bagi usaha

    kecil (dikenal dengan Program Vucer); (3) pengembangan dan penerapan

    teknologi tepat guna bagi usaha menengah berorientasi pada peningkatan

    ekspor non-migas (dikenal dengan Program Vucer Multi Years atau Vucer

    Non-migas); (4) kuliah kerja nyata alternatif; (5) pengembangan budaya

    kewirausahaan yang meliputi kuliah kewirausahaan (KWU), magang

    kewirausahaan (MKU), kuliah kerja usaha (KKU), konsultasi bisnis dan

    penempatan kerja (KBPK), dan inkubator wira usaha baru (Inwub); (6)

    integrasi kewirausahaan ke dalam bahan ajar; dan (7) unit usaha jasa dan

    industri (UJI), dan pengembangan wilayah melalui program sinergi

    pemberdayaan potensi masyarakat (sibermas).

    h. Semakin luasnya jaringan kerjasama dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri, memberi peluang melakukan penelitian bersama (joint

    research) maupun student/lectrurer exchange.

    i. Di era otonomi, setiap pemerinah daerah bekerja keras untuk membangun daerahnya sesuai kebutuhan daerah masing-masing. Dalam hal ini, banyak

    pemerintah daerah yang memerlukan bantuan perguruan tinggi baik dalam

    tahap perencanaan maupun implementasi dan evaluasi. Semakin pesatnya

    teknologi komunikasi melalui internet, Prodi Pendidikan Biologi FMIPA

    UM sebagai LPTK yang melakukan perluasan fungsi berpeluang

    meningkatkan berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu, baik

    secara cetak maupun elektronik yang berkualitas dan relevan.

    j. Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UM perlu menyiapkan diri untuk menjad partner bagi pemerintah daerah.

  • 16

    4. Ancaman

    a. Diijinkannya perguruan tinggi luar negeri beroperasi di Indonesia melalui pembukaan cabang maupun melalui perkuliahan jarak jauh, merupakan ancaman bagi Program Studi Pendidikan Biologi. Jika Program Studi Pendidikan Biologi tidak berkualitas maka akan ditinggalkan masyarakat.

    b. Sesuai tuntutan masyarakat, Program Studi Pendidikan Biologi harus mampu menghasilkan lulusan yang selain menguasai hardskill juga harus

    menguasai softskill. Jika lulusan memiliki dua jenis kecakapan tersebut

    secara baik maka lulusannya akan dipercaya masyarakat, dan pada

    gilirannya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Program

    Studi Pendidikan Biologi. Jika yang terjadi sebaliknya, maka Program

    Studi Pendidikan Biologi akan ditinggalkan masyarakat.

    C. BIDANG PENGUATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS,

    DAN PENCITRAAN PUBLIK

    1. Kekuatan b. Jurusan Biologi UM telah memiliki pengalaman berhasil dalam

    menggalang hibah kompetisi yang disediakan Ditjen Dikti. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, Jurusan Biologi FMIPA UM telah berhasil mengalang dana hibah melalui Program Semi Que dan PHK A2.

    c. Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi UM telah mulai membangun perangkat sistem administrasi modern yang berbasis Information and Communication Technology (ICT). Namun, saat ini masih belum berjalan dengan baik karena dukungan perangkat ICT yang belum memadai.

    d. Telah dibentuk Badan Penjaminan Mutu yang melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap program, output, dan outcome Jurusan Biologi

    FMIPA UM

    e. Semakin banyaknya dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang dilibatkan dalam kegiatan pendidikan nasional, misalnya sebagai

    konsultan pendidikan di AUSAID, USAID, UNICEF, asesor Badan

    Akreditasi Nasional (BAN), , detasering dosen ke beberapa perguruan

    tinggi di dalam negeri.

    f. Dalam rangka menyebarluaskan kegiatan ilmiah bagi tenaga fungsional akademik Program Studi Pendidikan Biologi mempunyai 1 jurnal, yaitu

    Jurnal Pembelajaran Biologi.

    2. Kelemahan a) Manajemen korporasi belum sepenuhnya memiliki kekuatan internal yang

    memadai.

    b) Akreditasi internal belum berjalan secara maksimal. c) Penjaminan mutu masih relatif baru dan minim dalam pengalaman. d) Evaluasi diri terkendala oleh lemahnya sistem administrasi. e) Transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen kelembagaan telah

    dilaksanakan, tetapi terkendala oleh sistem birokrasi pemerintah.

    f) Otonomi perguruan tinggi terbatas pada aspek akademik, sementara aspek pendanaan terkendala oleh aturan birokrasi pemerintah.

  • 17

    g) Terbatasnya upaya dan variasi sumber dana yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas rutin dan pengembangan Program Studi Pendidikan

    Biologi

    h) Teknologi komunikasi dan informasi relatif masih sederhana, baik ditinjau dari sarana yang dimiliki, sistem yang dikembangkan, dan akses yang

    dimiliki.

    i) Pengembangan budaya kerja organisasi berbasis kewirausahaan (corporate culture) di Program Studi Pendidikan Biologi belum maksimal.

    3. Peluang

    a) Otonomi daerah memberikan peluang bagi Program Studi Pendidikan Biologi untuk menyumbangkan kepakaran bagi pemerintah daerah di

    bidang pendidikan, penelitian, dan pelatihan.

    b) Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi akan mempermudah interaksi antara alumni dan Program Studi Pendidikan Biologi serta upaya

    publikasi yang mengarah pembentukan citra positif Program Studi

    Pendidikan Biologi.

    4. Ancaman

    a. Ketatnya persaingan mempersulit Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UM untuk memperoleh pendanaan melalui usaha-usaha produktif.

    b. Persaingan yang ketat antarperguruan tinggi untuk memperoleh SDM yang berkualitas memungkinkan tenaga potensial Jurusan Biologi FMIPA UM

    diambil oleh PT lain.

  • 18

    BAB V

    ISU STRATEGIS

    Isu strategis mencakup berbagai hal yang diprediksi akan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja Program Studi Pendidikan Biologi, setidaknya pada periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Uraian mengenai isu strategis ini memberikan arah bagi perumusan berbagai program kegiatan Program Studi Pendidikan Biologi pada tahun-tahun mendatang. Berbagai isu strategis yang dimaksud dipaparkan sebagai berikut.

    A. PERLUASAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    1. Perluasan sasaran pembangunan nasional yang meliputi berbagai bidang kehidupan terus berkembang semakin cepat dan kompleks membutuhkan SDM yang berkualitas.

    2. Tantangan yang akan dihadapi oleh lembaga pendidikan tinggi dalam tata pergaulan nasional atau internasional juga semakin berat. Program Studi Pendidikan Biologi harus dapat memberikan respons yang tepat terhadap tantangan tersebut, terutama dalam pemenuhan kebutuhan SDM yang berkualitas untuk mendukung bidang pendidikan sebagai bagian sasaran pembangunan nasional.

    B. DEMOKRATISASI PENDIDIKAN

    1. Pendidikan yang demokratis dan berkeadilan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, baik pada tingkat dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi.

    2. Program Studi Pendidikan Biologi harus mampu memfasilitasi akses pendidikan berbagai lapisan masyarakat terhadap program-program yang diselenggarakan. Dalam implementasinya, Program Studi Pendidikan Biologi diharapkan mampu menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang demokratis melalui berbagai cara.

    C. PERSAINGAN GLOBAL

    1. Perkembangan sains dan teknologi semakin meningkat dengan kecepatan yang signifikan. Hal ini menuntut respons Program Studi Pendidikan Biologi untuk mengakomodasi percepatan dan dinamika kemajuan tersebut secara memadai.

    2. Sangat diperlukan penyediaan SDM yang memiliki kemampuan berpikir kritis, bekerja sama, memecahkan masalah, berkepribadian nasional, berwawasan global; yang menguasai Ipteks, ICT, dan bahasa internasional.

    3. Persaingan lembaga-lembaga pendidikan tinggi dalam menawarkan lulusannya ke pasaran tenaga kerja nasional, regional, dan internasional semakin kuat, menuntut Program Studi Pendidikan Biologi mampu

  • 19

    menghasilkan lulusan yang berkualitas memiliki kompetensi dan daya saing yang tinggi/keunggulan kompetitif.

    4. Peluang pengembangan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) menuntut respons secara serius untuk pengembangan Program Studi Pendidikan Biologi

    D. PERKEMBANGAN IPTEKS

    1. Perkembangan Ipteks menuntut Program Studi Pendidikan Biologi mengembangkan program-program tri dharma sesuai dengan arah

    perkembangan tersebut.

    2. Untuk percepatan perkembangan Ipteks, diperlukan kerjasama Program Studi Pendidikan Biologi dengan berbagai pihak lain secara produktif.

    3. Dalam konteks percepatan perkembangan Ipteks diperlukan peningkatan sistem informasi berbasis ICT yang memadai untuk pengembangan tri

    dhama di Program Studi Pendidikan Biologi ke masa depan.

    E. PENINGKATAN CITRA

    1. Dalam konteks pengembangan citra Program Studi Pendidikan Biologi, kinerja sivitas akademika dan alumni harus benar-benar menunjukkan kompetensi yang handal dalam berbagai tugas profesinya sehingga mampu membangun citra Program Studi Pendidikan Biologi sebagai lembaga yang unggul.

    2. Dalam konteks perluasan kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, peran sivitas akademika dan alumni Program Studi Pendidikan Biologi sangat diperlukan untuk menyebarluaskan informasi tentang keberadaan dan jatidiri Program Studi Pendidikan Biologi.

    3. Tuntutan akan pengakuan terhadap fungsi Program Studi Pendidikan Biologi sebagai penghasil tenaga kependidikan memerlukan sosialisasi yang lebih intensif kepada pengguna lulusan dan masyarakat luas.

    F. PEMBERLAKUAN OTONOMI PT

    1. Dalam rangka mewujudkan UM sebagai Badan Layanan Umum, diperlukan dukungan manajemen kelembagaan dengan prinsip good university governance yang berkarakteristik partisipasi, transparansi, akuntabilitas, taat hukum, dan berkeadilan.

    2. Dalam rangka mengantisipasi rencana UM sebagai PT BHP Program Studi Pendidikan Biologi melakukan penataan menjadi lembaga yang transparan, akuntabel, taat hukum, dan berkeadilan.

    G. IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN

    1. Dalam konteks implementasi Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jurusan Biologi FMIPA UM dituntut untuk mengambil peran secara proaktif, dinamis, dan proporsional di tingkat nasional.

  • 20

    2. Program Studi Pendidikan Biologi harus segera mengambil peran strategis dalam penyelenggaraan program peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru.

    H. KETERPADUAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

    1. Lemahnya sinergi antar unsur tri dharma perguruan tinggi menuntut upaya peningkatan keterpaduan antarprogram-program pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

    2. Belum intensifnya pemanfaatan hasil penelitian dalam pengembangan program pendidikan dan pengajaran, serta pengabdian kepada masyarakat, diperlukan upaya peningkatan sinkronisasi antarprogram.

    I. KUALITAS DAN EFISIENSI MANAJEMEN

    1. Semakin kompleksnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang harus dilaksanakan oleh UM, diperlukan dukungan manajemen yang handal agar dihasilkan kinerja yang optimal dan efisien. Manajemen tersebut hendaknya dilandasi oleh paradigma baru berikut. a. otonomi dan kebebasan akademik dalam melaksanakan kegiatan fungsi

    kelembagaan perguruan tinggi; b. akuntabilitas atau tanggung jawab dalam penyelenggaraan kinerja dan

    hasil; c. akreditasi yang dapat menjamin dan meningkatkan kualitas hasil; d. sistem informasi manajemen yang dikelola dengan mantap berbasis

    ICT; e. evaluasi yang dapat menjamin keputusan manajerial didasarkan

    pertimbangan objektif; dan f. sustainability dalam penyelenggaraan dan pengembangan lembaga.

    2. Untuk membangun manajemen yang berkualitas dan efisien, diperlukan dukungan sumber daya manusia, yakni tenaga manajemen yang terampil dalam melaksanakan tugas dan memiliki disiplin serta etos kerja yang tinggi.

    3. Masih kurang intensifnya pendayagunaan sumber daya Program Studi Pendidikan Biologi sebagai income generating agents menuntut upaya peningkatan kerjasama antarunit kerja di lingkungan Jurusan Biologi FMIPA UM dan pihak-pihak luar melalui pengembangan lembaga konsultansi di setiap fakultas sesuai dengan disiplin ilmunya.

  • 21

    BAB VI

    STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN

    Strategi mencapai tujuan dirumuskan melalui serangkaian kebijakan, program dan kegiatan. Merujuk visi dan misi yang dicanangkan Program Studi Pendidikan Biologi, strategi tersebut dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) bidang yang masing-masing bidang merujuk pada misi tertentu. Ketiga bidang tersebut adalah (1) Pemerataan dan perluasan akses; (2) Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; dan (3) Penguatan tata kelola akuntabilitas dan pencitraan publik. Berikut diuraikan strategi pencapaian tujuan untuk masing-masing bidang tersebut.

    D. BIDANG PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES

    Dengan kemampuan yang dimilikinya, Program Studi Pendidikan Biologi

    memiliki peluang besar untuk mendukung program nasional tentang peningkatan

    pemerataan dan perluasan akses pendidikan bagi masyarakat. Cara strategis untuk

    dapat mencapai bidang tersebut adalah (1) pengembangan program-program

    pendidikan akademik dan profesi, (2) peningkatan kapasitas kelembagaan dalam

    rangka meningkatkan daya tampung, (3) peningkatan kerjasama dengan

    sekolah/lembaga mitra untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, (4)

    peningkatan kerjasama dengan Pemerintah Propinsi, Kabupaten, dan Kota untuk

    pengembangan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada

    masyarakat, (5) Peningkatan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik

    melalui beasiswa dan bantuan penelitian, (6) Perluasan kesempatan belajar

    sepanjang hayat bagi masyarakat melalui pendidikan berkelanjutan, (7)

    pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sarana

    pembelajaran, (8) peningkatan peran masyarakat dan alumni dalam mendukung

    penyelenggaraan pendidikan di Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UM.

    Selain itu, Jurusan Biologi FMIPA UM menampung siswa berprestasi dari

    keluarga yang secara ekonomi tidak mampu melanjutkan studi di Program Studi

    Pendidikan Biologi FMIPA UM. Wujud upaya ini adalah dengan memberikan

    keringanan atau pembebasan biaya studi, baik kepada mahasiswa baru maupun

    mahasiswa lama dari keluarga kurang mampu. Dengan bantuan ini diharapkan

    angka drop-out akibat faktor ekonomi dapat diminimalkan.

    Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya

    memperluas daya tampung peserta didik, serta memberikan kesempatan yang

    sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda

    baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan

    intelektual serta kondisi fisik. Untuk itu, perlu dikembangkan dan ditingkatkan

    program dan kegiatan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi; kapasitas

    kelembagaan dalam rangka meningkatkan daya tampung; kerjasama dengan

    sekolah untuk menghasilkan guru; kesempatan yang sama bagi semua peserta

    didik melalui beasiswa, pinjaman dana lunak, voucher, dan bantuan penelitian;

    kesempatan belajar sepanjang hayat melalui pendidikan berkelanjutan; teknologi

    informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sarana pembelajaran; dan peran

    masyarakat dan alumni dalam penyelenggaraan pendidikan di Program Studi

  • 22

    Pendidikan Biologi FMIPA UM Kebijakan ini sekaligus mendukung kebijakan

    pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat untuk

    belajar sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era

    global.

    Kebijakan untuk peningkatan pemerataan dan perluasan akses dilakukan

    melalui program dan kegiatan antara lain sebagai berikut.

    a. Pengembangan program-program pendidikan akademik dan profesi. 1) Membuka program-program pendidikan profesi. 2) Meningkatkan daya tampung

    b. Peningkatan kapasitas kelembagaan dalam rangka meningkatkan daya tampung.

    1) Mengadakan alat pendidikan dan peralatan lain pendukung pendidikan 2) Membangun sarana dan prasarana lingkungan. 3) Mengadakan perlengkapan sarana gedung dan meubelair. 4) Meningkatkan jumlah tenaga laboran.

    c. Peningkatan kerjasama dengan sekolah/lembaga mitra untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.

    1) Meningkatkan jumlah sekolah mitra untuk mendukung penyelenggaraan PPL Kependidikan (teaching & nonteaching).

    2) Meningkatkan jumlah kerjasama dengan LPMP, sekolah, dinas pendidikan propinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, lembaga pelatihan, organisasi

    profesi, lembaga penelitian, instansi lain untuk mendukung penyelenggaraan

    PPL dan pembelajaran.

    d. Peningkatan kerjasama dengan Pemerintah Propinsi, Kabupaten dan Kota untuk pengembangan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan

    pengabdian kepada masyarakat.

    1) Meningkatkan kerjasama dalam kesempatan belajar. 2) Meningkatkan kerjasama dalam penelitian 3) Meningkatkan kerjasama dalam pengabdian kepada masyarakat. 4) Meningkatkan kerjasama dalam bentuk pelatihan dan pengembangan SDM.

    e. Peningkatan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik melalui pemberian beasiswa dan bantuan penelitian.

    1) Memberikan beasiswa kepada lulusan SMTA yang berprestasi tetapi tidak mampu secara ekonomis.

    2) Memberikan keringanan biaya kuliah kepada mahasiswa yang berprestasi tetapi tidak mampu secara ekonomis.

    3) Memberikan pinjaman lunak bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang mengalami masalah ekonomi.

    4) Memberikan bantuan dana penelitian untuk penyelesaian studi bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang mengalami masalah ekonomi.

    f. Perluasan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi masyarakat melalui pendidikan berkelanjutan. 1) Meningkatkan keikutsertaan dalam program Percepatan Penuntasan dan

    Wajar Dikdas 9 tahun dan penuntasan Buta Aksara.

  • 23

    2) Meningkatkan keikutsertaan Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UM dalam program kegiatan pengembangan budaya kewirausahaan dan

    peningkatan kecakapan hidup.

    3) Meningkatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat di kawasan spesifik, seperti masyarakat kawasan hutan, kawasan pantai, kawasan DAS,

    pinggiran kota, dan sekitar kampus.

    4) Meningkatkan pengelolaan dan pengembangan program Kuliah Kerja Nyata Tematik.

    5) Meningkatkan keikutsertaan dalam upaya-upaya pemecahan masalah pendidikan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup.

    g. Peningkatan peran masyarakat dan alumni dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan di Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UM

    1) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga sponsor atau masyarakat umum dalam memberikan bantuan beasiswa.

    2) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga sponsor atau masyarakat umum dalam rangka pemerataan dan perluasan akses

    3) Meningkatkan peran dan kinerja IKA Jurusan Biologi FMIPA UM dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan di Program Studi Pendidikan

    Biologi

    4) Meningkatkan akses dan jaringan komunikasi antara IKA Jurusan Biologi FMIPA UM dengan pihak lain baik pemerintah maupun swasta.

    B. BIDANG PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI, DAN DAYA SAING

    Dalam era persaingan yang semakin ketat, Program Studi Pendidikan

    Biologi FMIPA UM harus mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan

    berdaya saing tinggi sesuai dengan standar nasional pendidikan dan standar

    internasional pendidikan. Lulusan tidak saja harus menguasai hard skill

    (kompetensi utama), tetapi juga harus menguasai soft skill (kompetensi

    pendukung), misalnya berkomunikasi, bekerja dalam tim, berpikir kritis,

    menguasai teknologi informasi, memiliki jiwa enterpreneurship, dan memiliki

    jiwa kepemimpinan yang kuat. Oleh karena itu, pembinaan mahasiswa, baik

    melalui proses perkuliahan maupun kegiatan di luar perkuliahan. Semua

    penguasaan itu harus diupayakan sehingga mahasiswa tidak saja menguasai hard

    skill, tetapi juga memiliki soft skill yang memadai.

    Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing diharapkan dapat memberikan

    dampak bagi terwujudnya Program Studi Pendidikan Biologi sebagai lembaga

    pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya

    saing tinggi, menghasilkan karya-karya akademik yang relevan dengan kebutuhan

    pembangunan dan berpotensi meningkatkan kualitas Program Studi Pendidikan

    Biologi, serta mampu meningkatkan kesejahteraan dan daya saing masyarakat

    melalui penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

    Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur dari pencapaian

    kecakapan akademik dan non-akademik yang lebih tinggi yang memungkinkan

    lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang,

    baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Oleh karena itu, kurikulum

    program studi harus terus menerus disesuaikan dengan tuntutan pembangunan,

    proses pembelajaran harus terus menerus ditingkatkan kualitasnya, dan pembinaan

    non kurikuler harus mengacu pada pengembangan kreativitas, entrepeneurship,

  • 24

    dan kepemimpinan mahasiswa. Selain itu, pembinaan kecakapan hidup perlu

    dikembangkan agar lulusan memiliki keterampilan untuk menghadapi tantangan

    kehidupan yang terus berkembang secara mandiri. Pembinaan kecakapan hidup

    tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan kurikuler maupun non kurikuler.

    Proses perkuliahan yang berkualitas mempersyaratkan dosen dan tenaga

    pendukung yang berkualitas dan berkomitmen tinggi terhadap tugasnya. Kualitas

    dosen diukur berdasarkan kualifikasi akademik, jabatan fungsional, dan

    produktivitas tri dharmanya. Jumlah dosen Program Studi Pendidikan Biologi

    yang berkualifikasi S2 saat ini sudah cukup banyak, namun jumlah dosen yang

    berkualifikasi S3 masih perlu ditingkatkan. Dalam pengiriman dosen untuk studi

    lanjut S2 dan S3 perlu memperhatikan bidang ilmu yang dikembangkan di Prodi.

    Pengiriman dosen untuk studi lanjut di luar negeri harus menjadi prioritas. Jumlah

    guru besar di Jurusan Biologi FMIPA UM saat ini masih perlu ditingkatkan dengan

    mendorong mereka yang berpendidikan S3 segera melengkapi karya dan

    persyaratan untuk promosi ke guru besar.

    Produktivitas dosen dalam melaksanakan tri dharma menggambarkan

    motivasi dalam berkarya. Atmosfer ini berpotensi untuk diamati dan dirasakan

    mahasiswa sehingga akan berdampak bagi kegairahan berkarya pada diri

    mahasiswa. Oleh karena itu, penciptaan atmosfer akademik yang kondusif bagi

    terciptanya kegairahan berkarya bagi dosen diupayakan. Beberapa upaya yang

    dapat dilakukan antara lain pemberian penghargaan dalam bentuk finansial bagi

    dosen yang produktif dalam pendidikan, penelitian, atau penulisan buku.

    Komitmen dosen terhadap tugas, terutama dharma pertama dari tri dharma,

    yaitu pelayanan akademik terhadap mahasiswa, dapat diukur dari tingkat

    kehadiran kuliah, intensitas pembimbingan tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dan

    tugas perkuliahan, serta respons mahasiswa terhadap pelaksanaan perkuliahan.

    Oleh karena itu, perlu sistem monitoring yang efektif dan efisien. Pembinaan

    kompetensi dosen, khususnya dalam penyelenggaraan perkuliahan, perlu

    dilakukan secara berkelanjutan. Untuk itu, peran LP3 perlu ditingkatkan.

    Pembinaan dosen yunior oleh dosen senior juga perlu dilaksanakan secara

    tersistem dan berkelanjutan.

    Peningkatan mutu dan relevansi juga harus diterapkan pada bidang

    penelitian dan pengembangan. Peningkatan mutu dan relevansi pada bidang ini

    diarahkan agar Program Studi Pendidikan Biologi mampu menghasilkan karya-

    karya akademik yang layak mendapatkan paten dan atau HKI, dapat

    dipublikasikan melalui jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan

    internasional.

    Pengembangan kualitas dan kuantitas penelitian menjadi program yang

    mendapatkan perhatian utama sebagai realisasi salah satu Tri Dharma Perguruan

    Tinggi. Berbagai kegiatan ilmiah dikembangkan sebagai ciri perguruan tinggi

    yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah berikut sistem publikasi karya

    sivitas akademika. Setiap karya produktif yang dihasilkan oleh sivitas akademika

    diupayakan memperoleh sertifikat HaKI. Pengembangan program ini meliputi: (1)

    Peningkatan produktivitas dan kualitas peneliti, (2) Peningkatan Sistem Informasi

    Penelitian, (3) Publikasi hasil karya akademik sivitas akademik kepada

    stakeholder, dan (4) Menghasilkan karya penelitian dan publikasi ilmiah yang

    berpotensi HaKI.

  • 25

    Indikator utama keberhasilan program bidang ini adalah dihasilkannya karya

    penelitian (model, prototipe, instrumen, teknologi, dan seni) yang berbobot dalam

    jumlah yang sepadan dengan jumlah dosen aktif, dihasilkannya sejumlah besar

    publikasi ilmiah hasil penelitian dan/atau pengembangan ilmu (melalui jurnal

    ilmiah terakreditasi nasional atau internasional, seminar dan forum ilmiah lain,

    serta dalam bentuk buku), dan pengakuan/kepercayaan masyarakat ilmiah

    (scientific community), para praktisi, dan atau dunia industri terhadap kemampuan

    meneliti SDM Program Studi Pendidikan Biologi.

    Peningkatan mutu dan relevansi juga perlu diterapkan pada bidang

    pengabdian kepada masyarakat. Peningkatan mutu dan relevansi bidang ini

    diarahkan agar Program Studi Pendidikan Biologi mampu meningkatkan

    pendidikan masyarakat melalui penerapan teknologi, ilmu pengetahuan, dan

    kemajuan bioteknologi. Selain itu, diharapkan Jurusan Biologi/ Program Studi

    Pendidikan Biologi FMIPA UM semakin dipercaya sebagai mitra oleh

    pemerintah pusat maupun daerah dan lembaga pendidikan pendidikan negeri

    maupun swasta.

    Untuk mencapai arah kebijakan tersebut, penjaminan mutu akademik,

    kualitas sumberdaya manusia, dan sarana/prasarana mutlak dikembangkan secara

    berkelanjutan. Kerjasama dengan lembaga mitra dan perguruan tinggi lain, baik di

    dalam maupun di luar negeri, juga perlu terus ditingkatkan dan diarahkan untuk

    mendukung program-program peningkatan mutu.

    Kebijakan peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing diarahkan untuk (1)

    pengembangan baku mutu akademik secara berkelanjutan, (2) peningkatan

    pengawasan dan penjaminan mutu secara terprogram melalui internal quality

    assurance, evaluasi diri, dan sistem monitoring dan evaluasi, (3) peningkatan

    relevansi kurikulum dan kualitas pembelajaran, (4) peningkatan dan

    pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan, (5)

    pengembangan pendidikan kecakapan hidup yang disesuaikan dengan kebutuhan

    peserta didik, (6) peningkatan kreativitas, entrepeneurship, dan kepemimpinan

    mahasiswa, (7) peningkatan mutu pendidikan melalui program sertifikasi

    kompetensi, (8) peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan melalui

    pendidikan gelar dan nongelar di dalam negeri dan luar negeri, (9) peningkatan

    sarana/prasarana untuk memenuhi baku mutu penyelenggaraan pendidikan, (10)

    peningkatan kerjasama dengan lembaga mitra dan alumni di dalam dan di luar

    negeri, (11) peningkatan jumlah dan mutu penelitian dan pengembangan, kegiatan

    ilmiah, dan publikasi, (12) peningkatan jumlah paten dan Hak atas Kekayaan

    Intelektual (HaKI), (13) peningkatan peran Jurusan dalam menerapkan ilmu

    pengetahuan, dan teknologi, untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing

    masyarakat, dan (14) peningkatan kepercayaan pemerintah kota/kabupaten atau

    lembaga penyelenggara pendidikan dasar dan menengah formal dan nonformal.

    Kebijakan peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing dilakukan melalui

    program dan kegiatan, antara lain, sebagai berikut.

    a. Pengembangan baku mutu akademik secara berkelanjutan. 1) Mengembangkan baku mutu bidang pendidikan dan pengajaran. 2) Mengembangkan baku mutu bidang penelitian dan pengembangan 3) Mengembangkan baku mutu bidang pengabdian kepada masyarakat

    b. Peningkatan relevansi kurikulum dan kualitas pembelajaran.

  • 26

    1) Mereview dan meningkatkan relevansi kurikulum secara periodik. 2) Mengembangkan metode-metode pembelajaran inovatif yang mampu

    memacu kecerdasan intelektual, penguasaan ilmu pengetahuan dan

    teknologi, serta memperkokoh kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual

    mahasiswa.

    c. Peningkatan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan.

    1) Mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK. 2) Mengembangkan metode pembelajaran berbasis E-learning. 3) Mengembangkan bahan ajar berbasis digital. 4) Mengembangkan digital library 5) Mengintegrasikan jaringan intranet secara menyeluruh. 6) Meningkatkan layanan akses internet bagi civitas akademika Jurusan

    Biologi FMIPA UM dan masyarakat umum.

    d. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

    1) Meningkatkan peran dosen pembimbingan akademik mahasiswa pengembangan kecakapan hidup mahasiswa.

    2) Meningkatan layanan konseling sesuai standar pelayanan konseling baku dan bermutu.

    e. Peningkatan kreativitas, entrepeneurship, dan kepemimpinan mahasiswa.

    1) Meningkatkan kemampuan entrepeneurship mahasiswa. 2) Meningkatkan kegiatan penalaran mahasiswa 3) Meningkatkan layanan kegiatan penunjang kemahasiswaan. 4) Meningkatkan pembinaan kepemimpinan mahasiswa. 5) Meningkatkan pembinaan bakat dan minat mahasiswa.

    f. Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan melalui pendidikan gelar dan nongelar di dalam negeri dan luar negeri.

    1) Meningkatkan jumlah guru besar 2) Meningkatkan jumlah dosen bergelar doktor. 3) Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dosen. 4) Meningkatkan kualitas teknisi dan laboran melalui studi lanjut atau

    pendidikan non gelar.

    g. Peningkatan sarana/prasarana untuk memenuhi baku mutu penyelenggara an pendidikan.

    1) Meningkatkan jumlah buku teks dan bahan pustaka lainnya. 2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana perkuliahan, praktikum, dan

    pendukung lainnya.

    3) Meningkatkan pemenuhan daya dan jasa. 4) Meningkatkan kualitas ruang kerja dosen. 5) Meningkatkan kapasitas ruang laboratorium dan kelas. 6) Meningkatkan kapasitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 7) Meningkatkan layanan akses internet bagi mahasiswa. 8) Meningkatkan kenyamanan ruang kelas dan lingkungan belajar. 9) Perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran.

  • 27

    10) Melakukan standarisasi kualitas peralatan laboratorium. 11) Meningkatkan sarana layanan administrasi akademik dan

    kemahasiswaan.

    h. Peningkatan kerjasama dengan lembaga mitra dan alumni di dalam dan di luar negeri.

    1) Meningkatkan kerjasama penelitian dan pendidikan dengan lembaga mitra mitra, di dalam maupun di luar negeri.

    2) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga mitra untuk meningkatkan kualitas kegiatan akademik.

    3) Meningkatkan jumlah nota kesepahaman dengan lembaga mitra. 4) Meningkatkan peran alumni dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan

    kegiatan-kegiatan akademik.

    i. Peningkatan jumlah dan mutu penelitian dan pengembangan, kegiatan ilmiah, dan publikasi.

    1) Meningkatkan produktivitas ilmiah melalui kegiatan penelitian, seminar, pertemuan ilmiah, dan publikasi di jurnal ilmiah.

    2) Menyelenggarakan lokakarya penulisan jurnal ilmiah internasional. 3) Meningkatkan kemampuan sivitas akademika dalam meneliti melalui

    lokakarya, penelitian latihan, dan atau pencangkokan.

    4) Meningkatkan kemampuan lembaga dalam meraih hibah-hibah penelitian dari Depdiknas, lembaga riset, industri, dan lembaga sponsor lainnya.

    j. Peningkatan jumlah paten dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI). 1) Meningkatkan motivasi sivitas akademika untuk mempatenkan karyanya. 2) Meningkatkan peran unit HaKI dalam memfasilitasi dan mempromosikan

    kekayaan intelektual.

    k. Peningkatan peran kelembagaan dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing

    masyarakat.

    1) Mengembangkan teknologi tepat guna. 2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan pengabdian kepada

    masyarakat yang lebih responssif terhadap kebutuhan masyarakat.

    3) Meningkatkan kapasitas pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan seminar, pelatihan, dan lokakarya.

    4) Meningkatkan penyebarluasan informasi dan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui media cetak, elektronik dan ICT.

    l. Peningkatan kepercayaan pemerintah kota/kabupaten atau lembaga penyelenggara pendidikan dasar dan menengah formal dan nonformal

    1) Meningkatkan jumlah kerjasama dalam pengembangan sekolah unggulan, SSN (Sekolah Standar Nasional), dan SBI (Sekolah Bertaraf Internasional).

    2) Meningkatkan jumlah kerjasama dengan pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah.

    3) Meningkatkan jumlah kerjasama dengan lembaga lain di lingkungan Kemdiknas dalam peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah.

  • 28

    C. PENGUATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN PENCITRA-

    AN PUBLIK

    Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik meliputi sistem

    pembiayaan berbasis kinerja pada semua unit/lini dalam mengalokasikan

    sumberdaya serta memonitor kinerjanya secara keseluruhan. Penguatan tata

    kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik diarahkan pada penguatan kapasitas

    Jurusan Biologi/Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UM melalui

    pengembangan mekanisme untuk mewujudkan organisasi yang sehat, mandiri,

    dan otonomi.

    Kebijakan Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik

    diarahkan untuk (1) meningkatkan penataan organisasi Jurusan, (2) meningkatkan

    sistem manajemen sumber daya manusia, (3) meningkatkan kapasitas dan

    kompetensi aparat di bidang pengelolaan pendidikan tinggi, (4) meningkatkan

    penataan regulasi pendidikan dan penegakan hukumnya. (5) meningkatkan citra

    dan layanan publik melalui berbagai media.

    Kebijakan dalam rangka peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan

    pencitraan publik dilakukan melalui program dan kegiatan, antara lain, sebagai

    berikut.

    a. Peningkatan sistem manajemen sumber daya manusia. 1) Memetakan potensi sumberdaya manusia. 2) Mengembangkan instrumen rincian tugas pekerjaan masing-masing

    pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

    3) Mengembangkan indikator kinerja staf.

    b. Peningkatkan kapasitas dan kompetensi aparat di bidang pengelolaan pendidikan tinggi

    1) Meningkatkan kemampuan pimpinan di bidang perencanaan program dan anggaran berbasis kinerja melalui pendidikan dan pelatihan.

    2) Meningkatkan kompetensi staf di bidang perencanaan dan anggaran. 3) Meningkatkan kompetensi staf pengadaan barang dan jasa. 4) Meningkatan kapasitas dan kompetensi manajerial aparat untuk

    meningkatkan layanan pendidikan yang efektif, inovatif, efisien, dan

    akuntabel.

    5) Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparat di bidang monitoring dan evaluasi, dan audit internal.

    c. Peningkatan pengawasan dan penjaminan mutu secara terprogram melalui internal quality assurance, evaluasi diri, dan sistem monitoring

    dan evaluasi.

    1) Mengembangkan manual mutu akademik (pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu, serta pengabdian kepada masyarakat)

    2) Memantapkan sistem penjaminan mutu (input, proses dan output). 3) Meningkatkan peran unit penjaminan.

    d. Peningkatan citra dan layanan publik melalui berbagai media. 1) Meningkatkan kualitas website sehingga mampu menginformasikan segala

    perkembangan yang terjadi di Jurusan Biologi/ Program Studi Pendidikan

    Biologi FMIPA UM

  • 29

    2) Meningkatkan layanan akses informasi dan komunikasi dengan masyarakat dan stakeholders lainnya.

    3) Meningkatkan kualitas kehumasan. 4) Meningkatkan intensitas promosi (misalnya: media cetak, media

    elektronik, presentation to school, gathering, dan aktivitas sosial)

    5) Meningkatkan kualitas penerbitan berkala/jurnal ilmiah. 6) Meningkatan jumlah dan mutu penerbitan buku ilmiah dan populer 7) Meningkatkan peran aktif Jurusan Biologi/Program Studi Pendidikan

    Biologi FMIPA UM dalam program sertifikasi guru dan dosen.

  • 30

    INDIKATOR PENCAPAIAN PROGRAM (2008-2012)

    Indikator Peningkatan Pemerataan Dan Perluasan Akses

    Indikator Kunci Target

    2008 2009 2010 2011 2012

    1. Program studi S2 1 1 1 1 2

    2. Program pendidikan profesi guru (PPG) 0 0 0 1 1

    3. Program Pendidikan Guru Bertaraf Internasional

    0 1 1 1 1

    4. Jumlah daya tampung 80 80 100 100 100

    5. Jumlah kelas kerjasama dengan pemerintah daerah

    1 1 2 2 2

    6. Peningkatan jumlah laboran 4 4 4 5 6

    7. Peningkatan jumlah tenaga administrasi 1 1 1 1 2

    8. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa 50 70 80 90 100

    Indikator Peningkatan Mutu, Relevansi, Dan Daya Saing

    Indikator Kunci Target Capaian

    2008 2009 2010 2011 2012

    Kompetensi Mahasiswa dalam kependidikan biologi

    1. Peningkatan Indeks Prestasi rata-rata mahasiswa

    3,0-3,1 3,1-3,2 3,1-3,2 3,2-3,3 3,2-3,3

    2. Rerata waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama (bulan)

    6 6 4 3 3

    3. Persentase kelulusan tepat waktu 60% 65% 70% 75% 78%

    4. Rata-rata lama penyelesaian skripsi 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan

    5. Jumlah mahasiswa penerima hibah dari Dikti

    5 8 10 15 20

    Relevansi Kurikulum

    6. Pengkajian kurikulum sesuai kebutuhan (kegiatan)

    1 1 2 2 2

    7. Perumusan standar kompetensi dan kompetensi lulusan

    1 1 2 2 2

    8. Pemataan matakuliah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi

    lulusan

    1 1 2 2 2

    Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas

    9. Jumlah matakuliah yang memiliki silabus dan RPP lengkap

    20 25 30 40 50

    10. Jumlah matakuliah yang menggunakan TIK

    50% 80% 100% 100% 100%

    11. Jumlah matakuliah yang menggunakan e-learning

    0 0 5 8 10

    12. Jumlah tambahan fasilitas pembelajaran

    13. Jumlah jurnal terakreditasi nasional yang dilanggan oleh bioreferensi

    2 2 2 3 3

    14. Jumlah jurnal internasional yang dilanggan oleh bioreferensi

    3 3 3 4 4

  • 31

    15. Jumlah buku teks wajib di bioreferensi 100 125 150 160 175

    16. Peningkatan layanan bandwitch internet (Mbps

    24 36 54 128 128

    17. Jumlah jam layanan bioreferensi 6 6 8 8 8

    18. Jumlah jam layanan laboratorium 10 10 12 12 12

    Kualitas dosen dan staf

    19. Persentase dosen bergelar doktor 40% 45% 50% 55% 60%

    20. Persentase guru besar 10% 15% 20% 25% 30%

    21. Jumlah HAKI dosen 2 2 3 3 4

    22. Jumlah penelitian berskala lokal 3 5 8 10 12

    23. Jumlah penelitian berskala nasional 3 5 8 10 12

    24. Jumlah penelitian berskala internasional 0 1 1 2 2

    25. Jumlah publikasi dosen di jurnal tidak terakreditasi

    3 8 10 13 15

    26. Jumlah publikasi dosen di jurnal terakreditasi nasional

    3 5 7 9 12

    27. Jumlah publikasi dosen di jurnal internasional

    0 0 1 2 2

    28. Jumlah buku ber-ISBN yang diterbitkan oleh dosen

    3 4 5 7 10

    Baku mutu akademik

    29. Persentase penetapan baku mutu yang ditetapkan oleh gugus penjaminan mutu di

    tingkat Jurusan Biologi

    70 75 80 85 90

    30. Persentase rencana perkuliahan yang dibuat bersama oleh dosen sesama

    pengampu

    70 75 80 85 90

    31. Persentase dosen yang mengembalikan hasil ujian kepada mahasiswa

    70 75 80 85 90

    Kesempatan belajar dan atmosfer akademik

    32. Peningkatan jumlah sekolah dan institusi mitra

    20 30 40 50 60

    33. Jumlah ahli yang diundang untuk sharing dengan mahasiswa dan dosen untuk

    meningkatkan kesempatan belajar dan

    atmosfer akademik

    4 5 6 7 8

    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat

    34. Peningkatan jumlah judul pengabdian pada masyarakat

    5 6 8 9 10

    35. Peningkatan jumlah pengabdian pada masyarakat yang melibatkan mahasiswa

    3 4 5 6 8

    36. Peningkatan kegiatan layanan workshop pembelajaran biologi/IPA

    6 9 10 12 15

    37. Peningkatan layanan konsultasi PTK 6 9 10 12 15

    38. Peningkatan layanan konsultasi penulisan jurnal ilmiah

    3 4 6 8 10

  • 32

    Indikator Tata Kelola, Akuntabilitas, Dan Pencitraan Publik

    Indikator Kunci Target

    2008 2009 2010 2011 2012

    1. Peningkatan besaran dana hibah kepada jurusan

    100 juta 200 juta 300 juta 400 juta 500 juta

    2. Jumlah judul jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Biologi

    1 2 2 2 2

    3. Jumlah judul jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Biologi yang

    terakreditasi nasional

    0 0 0 1 1

    4. Peningkatan jumlah instrumen rincian tugas pegawai sesuai dengan tugas,

    pokok, dan fungsinya

    3 4 5 5 6

    5. Persentase pengelolaan data dosen 20% 40% 50% 60% 80%

    6. Peningkatan jumlah dosen pemberi layanan pada sekolah dan lembaga swasta

    5 8 10 15 18

    7. Akreditasi program studi A A A A A

  • 33

    REFERENSI

    Departemen Pendidikan dan Kebudayan RI. 1999. Keputusan Mendikbud RI

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Malang. Malang: UM

    Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pedoman Evaluasi Diri Program Studi.

    Jakarta: Badan Akreditasi Perguruan Tinggi.

    Universitas Negeri Malang. 2007. Katalog Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam, Jurusan Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

    Universitas Negeri Malang. 2002. Materi Pengenalan Perguruan Tinggi, Malang:

    Universitas Negeri Malang.

    Universitas Negeri Malang. 2008. Pedoman Pendidikan Universitas Negeri

    Malang. Malang: Universitas Negeri Malang.

    Universitas Negeri Malang. 2008. Katalog Universitas Negeri Malang. Malang:

    Universitas Negeri Malang.